14
TEKNOLOGIPEMANFAATANMIKROORGANISMEDALAMPAKAN UNTUKMENINGKATKANPRODUKTIVITASTERNAKRUMINANSIA DIINDONESIA : SEBUAH REVIEW ELIZABETHWINA BalaiPenelitianTernak, POBox221, Bogor 16002 e-mail: tivinabudi(yahoo .co m ABSTRAK Berbagai teknologidiperlukan untuk nicinpertahankan ketersediaan pakan, meningkatkan kualitaspakandan inengoptimumkanfiingsikerja rumen schinggaproduksitemakdi Indonesia dapatditingk:atkan .Tekiiologidengan mcinanfaatkanmikroorganismeuntukmakananmanusiasudahdikenalsejak lama dandidalainpakanternaksudahmulai diperkenalkandi Indonesia . Bentuknyadapatberupa 'probiotik' (bakteri,jamur,khamirataucampurannya), 'produk fermentasi' atau 'produk ekstrakdarisuatuprosesfermentasi'(biasanya"enzim") . Makalahinimerangkumsejumlahpenelitianmengenai penggunaanmikroorganismeatauproduknyadidalampakanternakruminansia yang telahdipublikasidijumalatauprosiding lokaldalambeberapatahunterakhir.Adabeberapamikroorganismedalambentukmurniataucampuran yang sudahdijualdi pasarandanadajuga yang diproduksidiBalitnak .Mikroorganismemumiataucampurandigunakanuntukpembuatansilase terutamajeramipadi,untukmeningkatkankualitaslimbahpertanianmisalnyalimbalipabrikkelapasawitatauuntuk meningkatkanfungsi rumen . Pemanfaatanmikroorganismedalamteknologipakan,untuknianipulasi rumen, untuk meningkatkankesehatanternakakanmemberikanprospek yang semakinbaiktetapiharusterusditunjangotehpenelitian yang lebihspesifikdanmendalamtentangmikroorganismetersebutdanperlunyadibuatperaturanstandarisasidankeamananpakan mengenaiproduktunggatataucampuranmikroorganisme . Katakunci : Mikroorganisme,probiotik,silase,fennentasi,ruminan PENDAHULUAN Sudahlazimdiketahuibahwapeternakanrakyatdi Indonesia sangatterganttingpadaketersediaanpakan hijauanataulimbahpertanian .Padamusimkemarau, ketersediaanpakanmenjadisangatterbatasbahkan sampaikekurangandankualitaspakan yang adajuga sangatrendah .Halinilah yang merupakansalahsatu penyebab rendahnyapeningkatanproduksiternak terutamaternakruminansiadi Indonesia . Kualitas pakan yang rendahbiasanyakarenabahanpakanpada ABSTRACT THETECHNOLOGYOFUTILIZINGMICROORGANISMINFEEDTOIMPROVERUMINANTPRODUCTIVITY ININDONESIA:AREVIEW Severaldifferenttechnologiesarerequiredtoinaintainfeedavailability,toimprovefeedqualityandtooptimizerumen functionsothattheanimalproductioninIndonesiacanbeincreased .Thetechnologybyutilizingmicroorganisminfoodhas beenknownforalongtime .Utilizationofmicroorganismcouldbeintheformsof'probiotic'(bacteria,fungi,yeastortheir mixtures),fermentationproductsorextractedproductsoffermentationprocess(enzymes) .Thispaperdescribesseveralresearch resultsthathavebeenpublishedlocallyinrecentyearsabouttheutilizationofmicroorganismoritsproductsinruminantfeed . Severalpuremicroorganismsormixturesofmicroorganismshavebeenavailablecommerciallyandsomeofthemarealso producedanddevelopedbytheIndonesianResearchInstituteforAnimalProduction .Theyhavebeenappliedforricestraw fermentation,forimprovingthequalityofagriculturalbyproductssuchaspalmoilbyproductsorforimprovingtherumen function .Biologicaltreatmentusingmicroorganismhasagoodprospectinthefuture,however,itshouldbesupportedbymore specificanddeeperresearchaboutthecharacteristicsofthemicroorganisms .Astandardandfeedsafetyregulationontheuseof singleormixtureofmicroorganismisrequiredtobeestablished . Keywords:Microorganism,probiotic,silage,fennentation,ruminant umumnyaberupalimbahpertanian yang mempunyai nilaikecernaan yang rendah .Pemberianpakan yang rendahkualitasnyajugaakanmenyebabkankondisidan fungsi rumen kurangbaik .Olehsebabitu,berbagai teknologi diperlukanuntuk mempertahankan ketersediaanpakanterutamapadamasamusimkering yang panjang,meningkatkankualitaspakanatau mengoptimumkankerja rumen. Salahsatuteknologi yang sudahdikenal sejak lama adalahdengan memanfaatkanmikroorganisme . Tujuan utama penambahanmikroorganismekedalampakanuntuk 1) 173

TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME …peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo154-2.pdf · Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase

  • Upload
    phamque

  • View
    231

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME …peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo154-2.pdf · Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase

TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAM PAKANUNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TERNAK RUMINANSIA

DI INDONESIA : SEBUAH REVIEW

ELIZABETH WINA

Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor 16002e-mail: tivinabudi(yahoo .com

ABSTRAK

Berbagai teknologi diperlukan untuk nicinpertahankan ketersediaan pakan, meningkatkan ku alitas pakan daninengoptimumkan fiingsi kerja rumen schingga produksi temak di Indonesia dapat ditingk:atkan . Tekiiologi denganmcinanfaatkan mikroorganisme untuk makanan manusia sudah dikenal sejak lama dan di dalain pakan ternak sudah mulaidiperkenalkan di Indonesia . Bentuknya dapat berupa 'probiotik' (bakteri, jamur, khamir atau campurannya), 'produk fermentasi'atau 'produk ekstrak dari suatu proses fermentasi' (biasanya "enzim") . Makalah ini merangkum sejumlah penelitian mengenaipenggunaan mikroorganisme atau produknya di dalam pakan ternak ruminansia yang telah dipublikasi di jumal atau prosidinglokal dalam beberapa tahun terakhir. Ada beberapa mikroorganisme dalam bentuk murni atau campuran yang sudah dijual dipasaran dan ada juga yang diproduksi di Balitnak. Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silaseterutama jerami padi, untuk meningkatkan kualitas limbah pertanian misalnya limbali pabrik kelapa sawit atau untukmeningkatkan fungsi rumen . Pemanfaatan mikroorganisme dalam teknologi pakan, untuk nianipulasi rumen, untukmeningkatkan kesehatan ternak akan memberikan prospek yang semakin baik tetapi harus terus ditunjang oteh penelitian yanglebih spesifik dan mendalam tentang mikroorganisme tersebut dan perlunya dibuat peraturan standarisasi dan keamanan pakanmengenai produk tunggat atau campuran mikroorganisme .

Kata kunci : Mikroorganisme, probiotik, silase, fennentasi, ruminan

PENDAHULUAN

Sudah lazim diketahui bahwa peternakan rakyat diIndonesia sangat tergantting pada ketersediaan pakanhijauan atau limbah pertanian. Pada musim kemarau,ketersediaan pakan menjadi sangat terbatas bahkansampai kekurangan dan kualitas pakan yang ada jugasangat rendah . Hal inilah yang merupakan salah satupenyebab rendahnya peningkatan produksi ternakterutama ternak ruminansia di Indonesia . Kualitaspakan yang rendah biasanya karena bahan pakan pada

ABSTRACT

THE TECHNOLOGY OF UTILIZING MICROORGANISM IN FEED TO IMPROVE RUMINANT PRODUCTIVITYIN INDONESIA: A REVIEW

Several different technologies are required to inaintain feed availability, to improve feed quality and to optimize rumenfunction so that the animal production in Indonesia can be increased . The technology by utilizing microorganism in food hasbeen known for a long time . Utilization of microorganism could be in the forms of 'probiotic' (bacteria, fungi, yeast or theirmixtures), fermentation products or extracted products of fermentation process (enzymes) . This paper describes several researchresults that have been published locally in recent years about the utilization of microorganism or its products in ruminant feed .Several pure microorganisms or mixtures of microorganisms have been available commercially and some of them are alsoproduced and developed by the Indonesian Research Institute for Animal Production . They have been applied for rice strawfermentation, for improving the quality of agricultural by products such as palm oil by products or for improving the rumenfunction. Biological treatment using microorganism has a good prospect in the future, however, it should be supported by morespecific and deeper research about the characteristics of the microorganisms . A standard and feed safety regulation on the use ofsingle or mixture of microorganism is required to be established .

Keywords: Microorganism, probiotic, silage, fennentation, ruminant

umumnya berupa limbah pertanian yang mempunyainilai kecernaan yang rendah. Pemberian pakan yangrendah kualitasnya juga akan menyebabkan kondisi danfungsi rumen kurang baik . Oleh sebab itu, berbagaiteknologi diperlukan untuk mempertahankanketersediaan pakan terutama pada masa musim keringyang panjang, meningkatkan kualitas pakan ataumengoptimumkan kerja rumen. Salah satu teknologiyang sudah dikenal sejak lama adalah denganmemanfaatkan mikroorganisme . Tujuan utamapenambahan mikroorganisme ke dalam pakan untuk 1)

173

Page 2: TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME …peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo154-2.pdf · Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase

ELIZABETH WINA : Teknologi Pemanjaaian MMfikroorganisme dcilam Pakan untukMeningkalkun Produklivitas Ternak Ruminansia di Indonesia

mengawetkan pakan atau yang lebih dikenal denganproses 'silase', 2) meningkatkan kualitas pakan yangrendah nilai gizinya, atau 3) memperbaiki kondisirumen .

Mikroorganisme yang dimanfaatkan ini dapatberupa `probiotik' (bakteri, jamur, khamir ataucampurannya) atau dapat berupa 'produk fennentasi'atau 'produk ekstrak dari suatu proses fermentasi'(biasanya "enzim") . Mekanisme kerja mikroorganismeatau produknya yang masuk ke dalarn tubuh ternak danmempengaruhi pencernaan atau penyeraaan, ada yangsudah diketahui secara jelas tetapi ada juga yang masihberupa hipotesa.

Banyak penelitian tentang pemanfaatan probiotikatau produk fermentasi untuk ternak unggas danruminansia sudah dilakukan di Indonesia dan ada pulaprobiotik yang sudah dijual secara komersial . Makalahini merangkum hasil-hasil penelitian mengenaipenggunaan mikroorganisme atau produknya di dalampakan ternak ruminansia yang telah dipublikasi dijurnal atau prosiding dalam negeri dalam beberapatahun terakhir (dirangkum dalam Tabel 1, 2 dan 3),tetapi ada beberapa penjelasan di dalam makalah iniyang diambil dari publikasi lama atau dari jurnal luarnegeri. Prospek pemanfaatan mikroorganisme ini dimasa mendatang juga dibahas dalam makalah ini .

JENIS MIKROORGANISME DANPEMANFAATANNYA SEBAGAI PAKAN ADITIF

Beberapa jenis mikroorganisme yang digunakanatau dicampur ke dalam pakan ternak ruminansia(Tabel 1, 2, 3) berasal atau diisolasi dari makananmanusia seperti ragi (Saccharomyces cerevisiae),Aspergilhis oryzae. Lactobacillus sp., dari tanah atausaluran pencernaan ternak seperti Starbio, probiotik"Tumbuh", Probion, Bioplus, EM4 dan sebagainya .Mikroorganisme mumi atau campuran ini diproduksidengan berbagai cara tetapi metode yang dipublikasibiasanya hanya diuraikan secara garis besar. Beberapaproduk campuran biasanya hanya disebutkan jumlahtotal bakteri tanpa dirinci jenis jenis bakteri yang ada didalamnya. Di bawah ini diuraikan beberapa produkmikroorganisme campuran yang ada di Indonesia,yaitu :

Bioplus merupakan produk campuranmikroorganisme yang telah berbentuk serbuk keringdan teknologi produksinya dikembangkan di Balitnak,Ciawi. Bioplus diambil dari isi perut ternak potong dandicampur dengan inokulum yang sudah diadaptasidengan suatu substrat tertentu . Bila substrat yangditambahkan adalah jerami, maka Bioplus tersebutdisebut Bioplus serat karena diasumsikan dapatmemecah serat lebih baik. Bila substrat yangditambahkan adalah daun kaliandra, maka Bioplustersebut disebut Bioplus racun karena diasumsikan

174

dapat memecah tanin (racun) dalam kaliandra(WINUGROHO dan WIDIAWATI, 2003; 2004) .

Probion adalah produk campuran mikroorganismeberbentuk serbuk. .Produk ini juga dikembangkan olchBalitnak dan diperoleh dari suatu proses fermentasi(anaerob) isi rumen dan kompos dengan tambahanmineral yang diperlukan untuk pertumbuhan mikrobadan bahan organik yang digunakan sebagai pembawamikroba yang dapat meningkatkan aktivitasenzimatisnya (HARYANTO, 2000) .

Probiotik komersial yang sudah ada terlebihdahulu adalah Starbio dan Effective microorganism(EM4) . Starbio merupakan campuran mikroorganismedan telah banyak dicoba oleh peternak atau penelitisejak tahun 90-an dan akhir-akhir ini hasil penelitianmengenai Starbio pada ternak ruminansia hanya sedikityang dapat dikumpulkan . Starbio yang ditambahkan kepakan digunakan terutama untuk mengurangi bauamonia yang dikeluarkan bersama feses .

Effective microorganism (EM4) berisi campuranmikroorganisme seperti Lactobacillus sp., bakteri asamlaktat lainnya, bakteri fotosintetik, Streptornyces sp .,jamur pengurai selulosa, bakteri pelarut fosfat (AKMALet a!., 2004) . Effective microorganism dikembangkanoleh seorang ahli dari Jepang . Di Jepang dan negaralain, EM4 lebih banyak digunakan untuk perbaikannutrisi tanah .

Probiotik `Twnbuh merah' merupakan campuranmikroorganisme yang diisolasi dari pencernaan hewan .diantaranya Bacillus sp . (SULISTIYANi, 2002) .

Saat ini, bentuk campuran mikroorganisme yanglebih sering diuji atau dipakai dalam pakan ternakkarena lebih mudah diproduksi dan diperbanyak, selainitu diharapkan adanya efek positif yang lebih tinggidibanding kalau hanya dipakai kultur tunggal .

Bahan aditif yang dicampur ke dalam pakanternak biasanya dalam jumlah sedikit . Penambahanmikroorganisme tunggal seperti Saccharomycescerevisiae ke dalam pakan hanya sebanyak 1 g/ekor/hariuntuk domba (MARDALENA, 2000 ; ROYANI, 2000) .Sedangkan penambahan mikroorganisme campuranseperti Probion atau Starbio yang berbentuk serbuklebih banyak dari penambahan mikroorganismetunggal, yaitu sekitar 0,5 sampai 1,0% dari konsentrat(YUSRIADI, 1999, HARYANTO et al., 2002) . THALIB etal . (2001b) menambahkan 150 ml probiotik baik yangberupa bakteri selulolitik cocci atau batang dalambentuk cairan yang berisi 2 x 109 koloni/ml dalamselang 3 minggu sekali. Seperti THALIB et al . (2001b),Rim (2001) menambahkan Leuconostoc citreum dalamjumlah koloni tertentu yaitu 10 1° koloni/ekor sapi/hari .Bioplus yang dalam bentuk cairan perriah juga diujidan diberikan dalam dosis 5 ml/ekor sapi/hari(PARWATI et al ., 1999) tetapi Bioplus dalam bentukserbuk hanya diberikan satu kali pada awal percobaanternak. Pada ternak domba diberikan 100-150 g/ekor

Page 3: TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME …peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo154-2.pdf · Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase

dan pada ternak sapi diberikan 200-500 g/ekortergantung pada bobot badan sapi (WINUGROHO danWIDIAWATI, 2003 ; 2004 ; PRIHARDONO, 2001 ;NGADIYONO et al., 2001).

Pada umumnya, probiotik diberikan pada ternakyang mengkonsumsi serat tinggi dan hanya satulaporan yang memberikan Starbio pada ternak yangmengkonsumsi konsentrat tinggi (NGADIYONO danBALIARTI, 2001) . Hal ini menunjukkan bahwapenambahan probiotik untuk ternak ruminansia lebihditujukan agar rumen dapat mencerna lebih baik pakanyang berserat tinggi. Beberapa publikasi yangdirangkum dalam Tabel 1 melaporkan tentangpeningkatan bobot badan (PBB) yang nyata ketikaternak diberikan probiotik. Dijelaskan bahwapeningkatan bobot badan oleh probiotik, disebabkanoleh konsumsi bahan kering yang meningkat(NGADIYONO et al., 2001), kondisi rumen yangcenderung lebih baik (PRIHARDONO, 2001), kecernaanbahan kering (APRIYADI, 1999) dan protein yangmeningkat (NGADIYONO el a!., 2001) serta retensinitrogen yang lebih tinggi (HAU et al., 2004) . Beberapalaporan mencoba membandingkan efektivitas beberapaprobiotik, misalnya Bioplus dibandingkan denganStarbio dan pengaruhnya pada perfomans sapi . HAU etal. (2004) menyatakan bahwa Bioplus mengakibatkanretensi nitrogen lebih tinggi dibandingkan Starbio .PARWATI et al . (1999) melaporkan bahwa PBB sapiBali yang diberi Bioplus lebih tinggi daripada Starbio(517 vs 443 g/hari) tetapi bila ditambah denganperlakuan laser, maka PBB yang dicapai sama antarayang diberi Bioplus maupun Starbio . Ketika Probiondibandingkan dengan probiotik bakteri selulolitikbatang atau cocci, pemberian kedua probiotik inimenghasilkan PBB domba yang sama (THALIB et a! .,2001b) .

Pengaruh-pengaruh positif yang dihasilkan olehpemberian probiotik belurn dapat dijelaskan secarasempurna karena mekanisme kerja probiotik di dalamrumen belum dapat dimengerti secara sempurna . Tidakdiperoleh penjelasan apakah mikroba dari probiotikyang ikut bekerja di dalam rumen atau ada senyawa-senyawa tertentu di dalam probiotik yang memacupertumbuhan mikroba rumen. Diduga, pemberianBioplus sebanyak 50-250 g (tergantung pada beratternak) dalam satu kali akan menyebabkan berlipatgandanya mikroba rumen secara mendadak sehinggamampu mencerna serat lebih tinggi dan mungkinmenyebabkan terjadinya kompensasi pertumbuhanpada awal penelitian . Asumsi di atas terbantah olehbasil percobaan yang pernah dilakukan oleh KRAUSE etal. (2001) . Mereka melakukan dosing mikroba rumenyang sudah terseleksi (Ruminococcus spp .) pada dombadan kemudian mikroba rumen tersebut dilacakkeberadaannya. Jumlah mikroba Ruminococcus akanmeningkat selama ada dosing Ruminococcus spp .,

WARTAZOA Vot. l5 No. 4 Th . 2005

tetapi jumlah mikroba ini akan langsung berkurangsesudah dosing dihentikan yang berarti keberadaanRuminococcus yang di dosing di dalarn rumen tidakakan langgeng dan cepat menghilang serta tidakdiperoleh peningkatan kecernaan bahan kering setelahdosing (KRAUSE et al., 2001) . Dari hasil ini dapatdiartikan bahwa mikroba dari probiotik tidak langsungbekerja mencerna serat di dalam rumen .

WINA (2000) merangkum beberapa teori mengenaimekanisme kerja ragi Saccharomyces cerevisiae didalam rumen . Di dalam kultur ragi terbentuk vitamin,mineral dan asam amino yang mungkin dapatmenstimulasi pertumbuhan mikroba rumen . Sampaisaat ini belum ada laporan mengenai senyawa apa yangmenguntungkan dalam probiotik yang telahdiujicobakan di Indonesia . S. cerevisiae kemungkinanjuga mempunyai kemampuan untuk menggi nakanoksigen di dalam rumen sehingga membantuterciptanya suasana di dalam rumen menjadi anacrob(oksigen menjadi sangat sedikit) dan hat ini dapatmenstimulir pertumbuhan mikroba rumen secaraoptimum .

THALIB et al . (2001b) mengamati pengaruhprobiotik yang dikombinasikan dengan senyawadefaunator (penghilang protozoa) terhadap kondisirumen. Dilaporkan bahwa penambahan probiotik akanmemberikan efek yang berlainan tergantung pada jenisprobiotiknya. Probion hanya sedikit meningkatkankadar amonia, tetapi tidak meningkatkan kadar totalVFA di dalam rumen (THALIB et al . 2001 ; HARYANTOet al ., 2002) . Sebaliknya, probiotik 'bakteri selulolitikbatang' meningkatkan kadar amonia dan kadar totalVFA. Hal ini berarti adanya perbedaan mekanismekerja Probion dan probiotik 'bakteri selulolitik batang'di dalam rumen dan tampaknya probiotik `bakteriselulolitik batang' dapat digunakan bersama dengansenyawa defaunator karena memberikan efeksinergistik sedangkan Probion mungkin harusdigunakan terpisah dengan senyawa defaunator .

Penelitian-penelitian yang memberikan pengaruhpositif dari penggunaan probiotik scharusnya mendapatperhatian agar terus dilanjutkan dengan pengembanganprobiotik sampai ke tingkat komersial terutamapembuatan dan penyimpanannya . Mikroorganismesangat mudah bermutasi sehingga kontrol danstandarisasi mengenai jenis dan jumlah mikroorganismedi dalam campuran probiotik perlu dilakukan danperaturannya perlu dibuat dengan jelas. Mekanismekerja probiotik harus dipelajari secara spesifik karenatiap produk probiotik mungkin punya mekanisme yangspesifik . Dengan informasi yang jelas tentangpenggunaan probiotik dan keamanannya, maka hal iniakan meyakinkan kalangan pengguna untukmemakainya dalam meningkatkan produksi ternakruminansia .

1 75

Page 4: TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME …peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo154-2.pdf · Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase

ELIZABETH WINA: Teknulol;i Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Pakan untukMeviingkatkan Produktinitas Ternak Ruminansia di Indonesia

Tabel 1 . Penambahan mi.kroorganisme ke dalam pakan ternak ruminan .sia

1 76

Nama probiotik

Dosis

Bioplus

150 g/ekor,hanya I kali

Bioplus

500 g/ekorhanya 1 kali

Bioplus vs starbio

-(tidakdisebutkan)

Bioplus dan 100 g/ekor,Saccharomyces hanya 1 kalicerevisiae

(bioplus) + 1g/ekor/hari

Candida utilis + 0,3% dariBioplus vs S. konsentratcerevisiae +Bioplus

Probion +

1%dariDefaunator vs

konsentratdefaunator

Probion

0,5-1,0% darikonsentrat

Probiotik (isi 0,5% darirumen sapi + konsentratpupuk kotorandomba yangdifermentasi)

Ternakpercobaan

Pakanpercobaan

Parameter Pustaka

Domba Rumput + Serat tercerna meningkat dari PRIIIARDONO

lokal konsentrat 104 menjadi .117 g/hari (2001)(P>0,05)Energi tercerna meningkat dari1513 menjadi 1566 kkal/kg(P>0,05)VFA meningkat dari 38,52menjadi 44,61 mM (P>0,05)

Sapi R.umput + Konsumsi menin kat dari 101 NGADIYONO et a!.Madura legum + menjadi 109 g/kg°," (2001)

bungkil KCBK meningkat dari 65,04kelapa menjadi 68,12%

PBB meningkat dari 0,55menjadi 0,61 kg

Sapi Bali - (tidak PBB bioplus lebih tinggi dari IIAU et al. (2004)di Timor disebutkan) starbio (310 vs 206 g)

Retensi nitrogen bioplus lebihtinggi dari starbio (36,31 vs26,36 g/hari)

Domba Rumput PBB tidak berbeda dengan ROYANI (2000)

lokat Gajah + kontrol (64,4 vs 54,4 g)konsentrat Konsumsi BK tidak berbeda(250 g/hari) dengan kontrot (739 vs 738

g/hari)KCBK tidak berbeda dengankontrol (64,7 vs 64,4%)

Domba Rumput KCBK 60 vs 53% (S. WINUGROHO danGajah + cerevisiae+ Bioplus) WIDIAWATI

konsentrat PBB 42,8 g vs 21,4 g (S. (2003)(70 : 30) cerevisiae + Bioplus)

Domba Rumput ad PBB tidak berbeda nyata (54,69 TIIALIB et al.lokal lib. + vs 48,83 g/hari) (2001b)

konsentrat Konversi pakan sama (10,62 vs(0,5% BB) 10,79)

KCBK tidak berbeda (63,54 vs61,63%)

Domba Rumput Konsumsi tidak berbeda dengan HARYANTO et al .lokal Raja ad lib., kontrol (375,1 dan 370,8 vs (2002)

konsentrat 421,5 g)komersial PBB tidak berbeda dengan( 1 % dan kontrol (46,4 dan 49,3 vs 49,1BB) g/hari)

Domba Rumput + Kecemaan dinding sel KUSWANDI et al.lokal konsentrat meningkat dari 63,8 tnenjadi (2001)

67,1Kecernaan hemisellulosameningkat dari 68,6 menjadi73,2%PBB tidak berbeda dengankontrol (69 vs 73 g/hari)

Page 5: TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME …peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo154-2.pdf · Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase

Lanjutan Tabel 1 .

WARTAZOA Vol. 15 No. 4 Th. 2005

EFEKTIVITAS DAN DAYA SIMPAN PRODUKCAMPURAN MIKROORGANISME

Daya simpan dan efektivitas mikrooganismetersebut perlu diuji karena mikroorganisme sangat labilterhadap suhu, cahaya atau oksigen . WINUGROFIO danMARIYATI (2001) melaporkan setelah Bioplusdikeringkan di bawah naungan dan disimpan dalamsuhu ruang, maka populasi mikroorganisme di dalambioplus akan berkurang 50%. Walaupun populasimikroorganisme turun, laju produksi gas in vitrodengan menggunakan bioplus yang telah disimpan 2bulan masih sama dengan bioplus segar yang tidakdisimpan sehingga mereka menyimpulkan bahwaBioplus yang sudah kering masih efektif bila disimpansampai 2 bulan dalam suhu ruang . Hal yang samadikemukakan oleh THALIB et al. (2001a; 2002) bahwapopulasi mikroba tanpa pembalutan (encapsulated)

akan turun 30% dari populasi awal sedangkan denganpembalutan, populasi mikroorganisme di dalam sediaanmikroba anaerobik (probiotik SR) relatif stabil . Bahanpernbalut yang digunakan adalah gum Arabic, alginatatau kalsium khlorida. Pengeringan sediaan mikrobayang telah dibalut juga harus diperhatikan, yaitu prosespengering beku (freeze drying) lebih baik daripadaproses pengeringan matahari. Panas matahari, sinar UVdan aliran udara (oksigen) pada proses pengeringanmatahari akan menyebabkan kerusakan yang besarterhadap sediaan mikroba. THALIB et al. (2001a; 2002)menyimpulkan pentingnya pembalutan sediaanmikroba dan juga proses pengeringan dengan carafreeze drying untuk menjaga kestabilan dan efektivitasmikroorganisme tersebut. Sediaan mikroba yang sudahdibalut (encapsulated) dan disimpan selama 4 bulantidak mengalatni penurunan populasi mikroorganisme .Kemampuan sediaan mikroba yang telah disimpan

1 77

Nama probiotik Dosis Temakpercobaan

Pakanpercobaan

Parameter Pustaka

Probiotik (bakteri 150 ml/3 minggu Domba Rumput ad PBB Iebih berbeda nyata (56,26 THALIB et al.

selulolitik batang) sekali lokal lib. + vs 48,83 g/hari) (2001b)

+ defaunator vs 2 x10" koloni/ml konsentrat KCBK tidak berbeda (63, 51 vsdefaunator (0,5% BH) 61,63%)

Starbio 0,5% dari Sapi Rumput + PBB 0,98 vs 0,77 kg (Kontrol) NG,ADIYONO dan

konsentrat Ongole Konsentrat (P>0 05), BALIARTl (2U01)

(30 : 70) Tidak berpengaruh nyataterhadap konsumsi, danpersentase karkas

Saccharomyces I g/ekor/hari Domba Rumput + Konsumsi BK tidak berbeda MARDALENA

cerevisiae lokal lokal dedak padi nyata dengan ragi impor (977 vs (2000)

(Balitnak) vs ragi + limbah 888 g)impor sorgum Kecemaan BK tidak berbeda

nyata dengan ragi impor (56 vs58%)

Sediaan mikroba 100 ml/ekor Kambing Rumput + KCBK tidak berbeda dengan THALIB (2002)

(c<ampuran PE konsentrat FPM (74,44 vs 73,9%)mikroba rumen + (1%BB) PBB tidak berbeda dengan FPMFPM vs FPM) (55 vs 54 g/hari)(faktor Rumen parameter tidak berbedapertumbuhan dengan FPMmikroba)

Probiotik tumbuh 0,01% dari Domba Rumput Konsumsi BK tidak berbeda SULISTIYANI

merah konsentrat Gajah (3 kg) dengan probion (587 vs 628 (2002) ; JUWITA

(Lactobacillus sp .) + konsentrat g/hari) (2002)

vs probion (250 g) KCBK tidak berbeda denganprobion (58,64 vs 58,73%)Rumen parameter tidak berbedadengan probion

Leuconostoc 10 10 koloni/hari Sapi FH Rumput Meningkatkan fungsi rumen RIzA (2001)

citreum TSD-10 Gajah tapi PBB tidak terpengaruh

Page 6: TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME …peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo154-2.pdf · Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase

ELIZABeTH WINA : Teknologi Pemanfi:atan Mikroorgatisme datam Pakan untuk Aleningkalkan Produktivitas Ternak Ruminansia di Indonesia

tersebut dalam mencerna bahan kering rurnput Gajahtidak berbeda dengan kemampuan cairan rumen segar .

Pengaruh jenis kantong penyimpan dan lamapenyimpanai 4erhadap nilai gizi produk fermentasilumpur sawit dengan Aspergillus niger juga telahdievaluasi (PASAR .IBU et al., 2001) . Aktivitas enzimmananase dan selulase dalam produk fermentasi turunselama penyimpanan dan daya cerna bahan keringproduk fermentasi juga turun secara signifikan setelah12 minggu disimpan. Kadar nitrogen terlarut turunsetelah 6 minggu disimpan dan kadar protein sejatiturun secara signifikan setelah 8 minggu disimpan .Karung plastik pakan yang banyak aerasinya (tidakrapat) temyata merupakan jenis kantong penyimpanyang iebih baik dibandingkan kantong plastik biasa(sedikit aerasinya) atau kertas semen pada penyimpanansuhu kamar (PASARIBU et al., 2001) .

Dengan kondisi di Indonesia yang tropis, panasdan lembab, maka teknik perbanyakan, prosespengeringan dan lama penyimpanan mikroorganismeatau produk fermentasi harus sangat diperhatikan .Perlunya mencantumkan tanggal kadaluarsa untukproduk mikroorganisme karena populasi dan efektivitasmikroorganisme menurun dengan semakin lamanyawaktu penyimpanan. Begitu pula, dengan tanggalkadaluarsa untuk produk fermentasi karena produkfermentasi mengalami penurunan kualitas selamapenyimpanan .

PEMANFAATAN MIKROORGANISME UNTUKLIMBAH-LIMBAH PERTANIAN

Limbah pertanian yang begitu beragam jenisnyatersedia di Indonesia dan karena nilai gizinya yangrendah, perlu diusahakan teknologi untukmemperbaikinya (Tabel 2) . Perlakuan biologis menjaditeknologi yang banyak diminati saat ini karena banyakjenis mikroorganisme yang mampu mengurangi kadarlignin, senyawa anti nutrisi dan mampu meningkatkannilai kecernaan serat dari limbah pertanian tersebut .

Cassapro merupakan produk fermentasi substratpadat (solid substrate fermentation) oleh kapangAspergillus niger terhadap bahan pakan onggok .Cassapro pada awal tahun 90-an diperkenalkan olehBalitga(C untuk pakan unggas (KOMPTANG et al ., 1994) .Cassapro mempunyai kandungan total protein kasaryang lebih tinggi dibandingkan kontrol . Cassapro dapatjuga digunakan sebagai bahan pakan konsentrat untuktemak ruminansia termasuk sapi perah (GUNAWAN etal ., 2000) . Cassapro dibuat melalui 2 proses yaituproses fermentasi dan proses enzimatis selama 2 hari.Setelah kedua proses tersebut selesai, bahan onggokyang sudah diselubungi oleh jamur A . niger kemudiandikeringkan dan produk ini disebut cassapro . Berbagaienzim dihasilkan oleh kapang A . niger sepertimisalnya : enzim mananase, selulase dan enzim-enzim

1 78

pemecah karbohidrat lainnya sehingga selamafermentasi, kapang ini mampu mendegradasi serat .

Kapang ini dapat tumbuh dengan memanfaatkanurea dan campuran mineral lainnya sehingga dapatmeningkatkan kadar protein kasar (KOMPIANG et al.,1994) . Fermentasi dengan Aspergillus niger ini tidakhanya terbatas pada onggok saja, tetapi dapat jugadigunakann pada limbah pertanian lainnya sepertilimbah pabrik tempe berupa kulit kacang kedelai(ASTUTI dan WINA, 2002), kulit kopi (GuNToxo et al .,2004 ; GINTING, 2004) dan limbah perkebunan sawit(BATUBARA et al., 2003 ; WIJAYA dan UTOMO, 2001) .Aspergillus niger adalah inokulum yang paling seringdigunakan karena mudah dibiakkan, tidak cepatterkontaminasi oleh mikroorganisme lain dan mamputumbuh lebih. baik dibandingkan jamur lain . SelainAspergillus niger, Aspergillus oryzae juga dapatdipakai sebagai inokulum untuk fermentasi onggokatau bungkil kedele (LUBIS et al., 2002a; 2002b) .

Jamur pelapuk putih (tiram putih) atau coklat(Ganoderma lucidum) juga dipakai untuk meningkatkankualitas bahan pakan yang sulit dicerna. Jamur pelapukini dapat memecah ikatan lignoselulosa karena jamurini mengeluarkan. enzirn fenoloxidase, laccase danmanganoxidase yang termasuk enzim-enzim pemecahlignin (CHANG et al ., 1980). WINA et al . (2005)melaporkan adanya peningkatan kecernaan bahankering substrat walaupun kandungan lignin danselulosa dalam kulit kayu tidak berkurang . Pada jeramipadi, jamur pelapuk putih dilaporkan dapatmeningkatkan nilai kecernaan bahan kering jerami padi(PILIANG dan SUHARYADI, 1996 ; SANTOSA, 2001) .

Penggunaan produk fermentasi di dalam ransumbiasanya menggantikan sebagian dari konsentratkomersial . Tidak seperti probiotik yang ditambahkanke dalam ransum dalam jumlah yang sangat sedikit,produk fermentasi ditambahkan ke dalam ransumsebanyak 5 sampai 66% (LUBIS et a!., 2002b ;MUTHALIB, 2003 ; MATHIUS et al., 2005) . Penggantiankonsentrat dengan produk fermentasi menyebabkanpeningkatan total konsumsi pakan dan kecernaan bahankering (LUBIS et al ., 2002a ; b) . Selain kecernaan, retensinitrogen dilaporkan meningkat (HARYANTO et al.,2001) dan pasokan N-mikroba juga meningkat (ASTUTIdan WINA, 2002) . Analisis kadar amonia dan asamlemak terbang memperlihatkan sedikit peningkatan(tidak signifikan) dibanding kontrol (LUBIS et a!.,2002a). Mekanisme meningkatnya kecernaan pakankarena produk fermentasi belum dapat dijelaskansecara baik. Adanya senyawa-senyawa yang terbentukselama proses fermentasi dan dibutuhkan dalam jumlahsedikit untuk pertumbuhan mikrooganisme rumenmungkin menyebabkan fungsi rumen lebih baik dalammencerna pakan . Sampai batas tertentu, produkfermentasi memberikan pengaruh positif tetapi biladipakai melebihi 30% dalam ransum seperti pada

Page 7: TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME …peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo154-2.pdf · Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase

TYARTAZOA Vol. 15 No. 4 Th. 2005

Tabel 2 . Penggunaan mikroorganisme untuk meningkatkan kualitas limbah pertanian

Parameter

Pustaka

Retensi N ineningkat

ASTUTI dandibanding tanpa fermentasi

WINA (2002)(8,8 vs 7,84 g/hari)Absorbsi purin meningkatdibanding tanpa fermentasi(23,53 vs 1 .5,99 mM)Pasokan N-mikrobaineningkat dibanding tanpafennentasi (1,08 vs 0,72 mM)

Bobot karkas tidak berbedaantara konsentrat danperlakuan (8,06 vs 7,72 kg)

PBB meningkat dibandingtanpa fermentasi (67 dan 77 gvs 30 g/hari)

Efisiensi pakan paling baikbila digunakan 33%

PBB meningkat dibandingtanpa fermentasi (83 vs 63g/hari)

Produksi susu meningkatdibanding kontrol (13,14 vs10,121/hari)

Retensi N meningkat denganpenambahan urea (8,39 vs5,97 g/hari) dan sulfur (7,84vs 6,75 g/hari)Kecemaan energi meningkatdengan penambahan urea(69,26 vs 65,13%) dan sulfur(68,65 vs 66,39%)

Kecemaan BK meningkatdengan lama fermentasi 2-4hari (54,9 dan 65,3 vs 47%)Kecemaan P.K meningkatdengan lama fermentasi 2-4had (42,3 dan 42,4 vs 21%)

MUTUALIB(2003)

BATUBARA et al.(2003)

MATHIUS et al.(2005)

WUAYA danUTOMO (2001)

GUNAWAN et al.(2000)

I ARYANIO etal. (2001)

ARYOGI danUMIYASIH(2001)

Konsumsi agak meningkat,

TARMIDI et al.PBBH menurun bila di atas

(2004)30%

Kandungan NDF dan ADFtidak terpengaruh

Kecemaan B.K meningkat

WINA et al.sampai umur media 8 minggu (2005)(15,46 vs 8,55%)

ANGGRAENY etal. (2005)

1 79

Substrat untukfermentasi

Mikroorganisme Percobaan Jumlah yangdiberikan

Limbah padattempe

Aspergillusniger

in viva(kambinglaktasi PE)

25% dari totalpakan

Kulit umbi - (tidak In vivo 10-40%singkong disebutkan) (kambing ransum

Kacang)

Limbah Aspergillus In vivo 20-42%perkebunan niger (kambing ransumsawit Kacang)

Limbah Aspergillus In vivo (sapi 33-66%perkebunan niger Bali) ransum

~imgah pabrik EM4 In vivo (domba 1% bobotpengolahan lokal) badansawit (solid)

Onggok Aspergillus' In vivo (sapi 1 kg/hariniger l.aktasi)

Onggok Saccharomyces in vivo (domba 77,5% daricerevisiae lokal) konsentrat

Onggok Aspergillus In vitro -niger

Ampas tebu Pleurotus In vivo (domba 10-40%ostreatus Priangan) dalam ransum

Jerami jagung Pleurotus Skala -falbelatus (tiram laboratoriummerah)

Kulit kayu Pleurotus In vitro (rumen SebagaiAcacia ostreatus (tiram kambing) substrat 100%mangium putih)

Page 8: TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME …peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo154-2.pdf · Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase

ELIZABETH WINA : Teknologi Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Pakan uniuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Ruminansia di Indonesia

Lanjutan Tabel 2 .

180

penianfaatan ampas tebu (TARMIDI, 2004), makapertambahan bobot badan ternak akan menurun. Begitupula efisiensi pakan menjadi lebih baik dari kontrol bilaproduk fermentasi limbah sawit digunakan tidak lebihdari 33% dalam ransum (MAT111US et al., 2005) .

Produk samping atau limbah pertanian yang saatini jumlahnya semakin meningkat yaitu limbah dariperkebunan dan pabrik kelapa sawit. Produk ini dapatberupa bungkil inti sawit, lumpur sawit, bahan padatanbasil saringan (BATUBARA et al., 2003) . Produk yangsudah difermentasi oleh Aspergillus niger dapatmeningkatkan palatabilitas pakan sehingga konsumsipakan meningkat dan akibatnya bobot badan ternaksapi Bali yang dipelihara di perkebunan kelapa sawitmeningkat . Cara ini merupakan salah satu caraintegrasi ternak-sawit yang sangat efisien karena pakanuntuk ternak diperoleh dari limbah perkebunan danpabrik itu sendiri. Produk fermentasi yang diperolehsangat murah karena pakan tidak perlu dibeli dan tidakdiperlukan biaya transportasi untuk mengangkutlimbah, serta produk jadi tidak memerlukanpengeringan karena langsung dapat diberikan kepadaternak sapi . Ternak sapinya berguna untuk mengangkutbasil kebun sedangkan kotoran sapinya dapatdigunakan sebagai pupuk untuk perkebunan tersebut(BATUBARA et al., 2003 ; MATHIUS et al., 2005) . Salahsatu yang sangat bermanfaat dari fermentasi limbahperkebunan dan pabrik kelapa sawit yaitu terciptanyalingkungan yang jauh lebih bersih karena limbahperkebunan dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak.

Parameter

Pustaka

Kecernaan BK meningkat

WINA et al. (2005)sampai umur mediainkubasi 12 minggu (30,49vs 24,69%)Kecernaan BKBO

SUWADJI et al.fermentasi dengan iradiasi

(2001)sedikit lebih rendah daripemanasan otoklaf tandansawitPBB 95 g/hari

GUNTORO et al.(2004) ; GINTINCi(2004)

Meningkatkan kecernaan

LuBis el al .serat 10,5% lebih tinggi

(2002a)daripada kontrolPBB 122 dan 140 vs 94,8

LUBIS et al.g/hari (kontrol)

(2002b)

Jadi, produk fermentasi dari industri dan perkebunansawit akan merupakan tulang punggung pakan temakruminansia di daerah perkebunan sawit yang sudahtersebar di Sutnatera dan Kalimantan .

Pengembangan produk fermentasi untukdiproduksi dalam jumlah besar dan dijual ke pabrikpakan sampai saat ini belum ada . Pemanfaatan produkfermentasi bahan lain selain limbah sawit baru ditingkat penelitian dan hanya sedikit dimanfaatkan ditingkat peternak . Ketersediaan inokulurn yang terbatasdan tidak tersedianya produk fermentasi dalam jumlahbanyak menjadi kendala untuk dipakai di lapangankarena pembuatan produk fermentasi belum dilakukansendiri oleh peternak. Proses fermentasi terbuktibermanfaat untuk meningkatkan kualitas danpalatabilitas limbah pertanian, tetapi produk fermentasidari bahan-bahan ini mungkin akan menjadi mahal biladijual ke peternak karena adanya biaya transportasiuntuk pengumpulan bahan yang akan difermentasi disuatu tempat, adanya penyusutan bahan denganbertambahnya kadar air produk fermentasi dandiperlukannya proses pengeringan untuk produkfermentasi yang diperoleh. Produk fermentasi dapatdibeli oleh pabrik pakan bila dapat menggantikanbungkil kedelai sebagai sumber protein dan harganyadapat lebih murah dari harga bungkil kedelai . Produkfermentasi mungkin dapat diekspor ke negara lain bilasudah memenuhi syarat-syarat keamanan pakan darinegara yang dituju .

Substrat untukfermentasi

Mikroorganisme Percobaan Jumlah yangdiberikan

Kulit kayu Acacia Ganoderma In vitro (rumen Sebagaimangium lucidum kambing) substrat

100%

Tandan kosong Coprinus In sacco -sawit cinereus (rumen kerbau)

Limbab kopi Aspergillus In vivo 100-200niger (kambing) g/hari

Onggokfbungkil Aspergillus In vitro (rumen 10% darikedelai ot)vzae domba) substrat

Onggok Aspergillus In vivo 5-10% dariorvzae (domba) konsentrat

Page 9: TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME …peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo154-2.pdf · Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase

PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAMPROSES SILASE/FERMENTASI JERAMI

PADI/RUMPUT

Pembuatan silase sudah dikenal sejak lamaterutama di daerah yang mengalami musim dingin .Proses silase berguna untuk mengawetkan hijauan yangbanyak tersedia di musim semi/panas dan kemudiansilase dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak padamusim dingin. Pembuatan silase juga sangatbermanfaat untuk daerah-daerah yang bermusimkemarau cukup panjang . Silase dibuat dalam suasanaanaerob dan dengan tumbuhnya mikroorganismetertentu di dalamnya membuat pH silase menjadirendah (asarn) dan keadaan ini, membuat silase awetsarnpai beberapa bulan . Secara alami, mikroorganismeseperti bakteri asam laktat akan turnbuh sendiri secaraperlahan-lahan . Untuk mempercepat proses silase,beberapa mikroorganisme pembentuk asamditambahkan ke dalam hijauan . Tabel 3memperlihatkan adanya penambahan mikroorganismeseperti Lactobacillus sp . atau campuranmikroorganisme (seperti . misalnya: EM4, Probion, BioP2000Z). Probion adalah campuran mikroorganismeyang langsung diberikan pada ternak dan ternyata dapatdipakai sebagai inokulum untuk fermentasi jerami ataurumput. Ada juga pembuatan silase dengan cairanrumen kerbau segar atau isolat bakteri anaerob daricairan rumen kerbau sebagai inokulum (BESTARI et al.,2000; SASONGKO dan SUGORO, 2004).

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa silasedibuat dalam keadaan anaerob, bahan disimpan didalam kantong plastik yang diikat rapat selama 2minggu (NOVITA et al., 2004; SYAMSUDDIN el al.,2004) tetapi pada penggunaan probion, jerami padihanya ditumpuk-tumpuk sampai ketinggian tertentutanpa ditutupi oleh plastik dan didiamkan selarna 3minggu (HARYANTO et al., 2004a) . Jadi carapengawetan jerami dengan penambahan Probionhampir sama dengan cara pembuatan kompos yangdilakukan dalam keadaan aerob. Untukmembedakannya dengan proses silase, maka cara inidisebut proses fermentasi. Pada proses silase jeramipadi dengan Inenggunakan EM4, ureajuga ditambahkanke dalamnya sehingga selama proses pemeramanterjadi juga proses amoniasi (NovrrA et al ., 2003 ;AKMAL et al., 2004) . Proses amoniasi mampumelunakkan serat-serat jerami padi (proses swollen)sehingga serat menjadi lebih mudah disusupi mikrobarumen dan kemudian mudah didegradasi . Oleh sebabitu, terjadinya peningkatan kecernaan jerami padi tidakhanya oleh proses fermentasi oleh mikroba tetapikemungkinan besar lebih disebabkan oleh proseshidrolisis basa lemah (amoniasi) . Untuk membuktikanproses mana yang lebih berpengaruh terhadappeningkatan kualitas jerami padi perlu dibandingkan

WARTAZOA Vol. 15 No. 4 Th . 2005

pengaruh masing-masing proses amoniasi dan prosesfermentasi terhadap kualitas jerami padi . Pada prosesfermentasi dengan Probion, penggunaan ureadimaksudkan untuk menjadi swnber amonia yangdiperlukan untuk pertumbuhan atau perkembanganmikroba dalam proses fermentasi tersebut (HARYANTOet al ., 2004b ; BUDIARSANA et al., 2005) .

Proses silase atau fermentasi ternyata mampurneningkatkan nilai kecernaan dari jerami padi, bahkanterjadi peningkatan kualitas sehingga dapatmenggantikan rumput Gajah (BESTARI et al., 2000 ;THALIB et al ., 2000 ; HARYANTO et al., 2004b) . Olehsebab itu, pemberian jerami padi yang telah disilaseatau difermentasi dapat meningkatkan konsumsi danbobot badan ternak yang lebih tinggi dari pada ternakkontrol yang hanya mengkonsumsi jerami padi tanpaperlakuan (BESTARI et al., 2000 ; TITALIB et al., 2000 ;SARIUBANG et al., 2000 ; SASONGKO dan SuGoRo,2004) . Walaupun rumput Gajah dapat digantikan olehjerami padi yang disilase/difermentasi, pemberianjerami harus disertai dengan pemberian konsentrat agardapat meningkatkan bobot badan ternak . Pemanfaatanjerami padi yang disilase/difermentasi untuk jangkapanjang mungkin berpengaruh pada reproduksi ternakbetina karena sangat rendahnya kadar karoten sebagaiprovitamin A dalam jerami padi dibandingkan denganrumput Gajah . Menurut PRESTON (2005), sumber seratyang masih berwarna hijau mengandung karoten yangakan diubah menjadi vitamin A sehingga tidakdiperlukan suplemen vitamin A bila ternak diberipakan hijauan, tetapi kadar karoten mudah berkurangkarena proses pengeringan dengan panas atau semakinlama disimpan. Oleh sebab itu, disarankan untukmenambahkan vitamin A ke dalam pakan basal jeramipadi .

Pada sentra-sentra penghasil padi, fermentasi(silase) jerami padi adalah salah satu cara pengawetanpakan yang paling baik dan seharusnya dapat dilakukansecara rutin karena cara ini dapat menjaga ketersediaanpakan terutama di musim kering yang panjang. Hasilstudi KURTz dan PANJAITAN (2002) menyimpulkanbahwa petani mengakui bahwa jerami padi yangdisilase atau difermentasi merupakan persediaan pakanyang paling cocok untuk mengatasi kekurangan pakandi musim kemarau . Tetapi, pembuatan silase jerarnipadi mengalami hambatan karena petani harusmengeluarkan biaya untuk kantong plastik atau dnuntempat pemeraman jerami padi . Petani juga kesulitanmendapatkan tempat aman untuk menghindari tikesmelubangi kantong plastik yang berisi silase. Prosesfermentasi jerami tampak lebih mudah tetapi karenadilakukan di tempat terbuka maka kemungkinanterkontaminasi oleh mikroorganisme pembusuk lebihbesar daripada proses silase . Proses ini akan sangatberhasil di tingkat petani kalau mereka diberipengetahuan

terlebih

dahulu

tentang

cara

1 8 1

Page 10: TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME …peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo154-2.pdf · Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase

ELIZABETH WINA : Teknologi PemanJaatan Mikroorganisme datum Pakan uniuk Meningkatka n Produktivitas Ternak Ruminansia di Indonesia

Tabel 3 . Pemanfaatan mikroorganistne pada silase/ fermentasi rumput gajah atau jerami padi dalain skala laboratorium ataupada ternak

Substrat untuk

MikroorganismeSilase

Percobaan

Parameter

Jerami padi

Cairan rumen

In vivo (sapi)

Keccrnaan bahan kering meningkatkerbau

dibanding kontrol (68,16 vs 61,77%)Pertambahan bobot badan temakmeningkat dibanding kontrol (76,2 vs73,4 kg)

Jerami padi

Isolat bakteri

In vitro

KCBK tertinggi ketika fermentasianaerob dari

ditambah urea dan molassescairan rumen

(57,57vs 36,53%)kerbau

Jerarni padi

Probiotik (tidak

In vivo (sapi)disebut)

1 82

Pertambahan bobot badan temakmeningkat dibanding kontrol (375vs 131 . g/hari)

Bahan kering silase tidakmeningkat dibanding dengan silasedengan molasses

pH silase turun dari 6,5 sampai 4,2

Kandungan karbohidrat terlarutrelatif sama

Pustaka

BESTARI et a!. (2000) .THALIB et al. (2000)

SASONGKO danSUGORO(2004)

SARIUBANG et al .(2000)

IRWANA et al. (2002)

SYAMSUDDIN et al.(2004)

Rumput gajah Bakteri asam

SkalaIaktat (Pioneer

laboratorium1188, USA)

Rumput gajah Bakteri asam

Skalalaktat (Pioneer

laboratorium1188, USA)

Rumput gajah Bakteri asam

In vivo (sapi)laktat (Pioneer1188, USA)

Jerami padi

EM 4 + urea

Skalalaboratorium

Jerami padi

Kombinasi

Skala

Kandungan serat detergen netral,

AKMAL et al. (2004)amoniasi + EM

laboratorium hemiselulosa menurun dibanding4 (effective

kontrol (74,56 vs 79, 78% danmicroorganisms)

27,91 vs 31,59%)

Jerami padi

Probion (produk In vitro

Kecernaan serat detergen netral

HARYANTO et al.Balitnak, Ciawi)

meningkat dibanding kontrol (58,97 (2004)vs 39,80%)

Konsentrasi asetat, propionatmeningkat dibanding kontrol (842,7vs 595,7 gM dan 136 vs 76,8 pM)

Jerami padi

Probion

In vivo

Pertambahan bobot badan ternak

BUDIARSANA el a!.(domba)

meningkat sejalan dengan jumlah

(2005)konsentrat yang meningkat

Jerami padi

Probion

In vivo

Pertambahan bobot badan lebih

MARTAWIDJAJA dan(kambing PE) tinggi darn PBB kambing yang

BUDIARSANAdiberi rumput gajah (109,8 vs 84,5

(2004)g/hari)

Jerami padi

Bio P2000Z

In vivo (sapi

Konsumsi BK sapi POL lebih

RIANTO et al . (2005)PO dan

tinggi dart sapi PO (3,945 vs 3,12silangan PO x kg/hari)Limousine)

PBB sapi POL lebih tinggi dari sapiPO (0,47 vs 0,27 kg/hari)

Konsumsi BK turun, KCBK tidakberbeda

Bahan kering silase menurun

SUWITO (2001)

NoVITA et al. (2004)

Page 11: TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME …peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo154-2.pdf · Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase

pembuatannya, jumlah modal yang dibutuhkan, resiko

yang mungkin tetjadi dan setelah itu mengerjakanfermentasi jerami padi ini secara kelompok . Selain itu,yang perlu dipertimbangkan adalah pemakaian jenismikroorganisme yang tidak membahayakan ternakmaupun lingkungan dalam jangka panjang bila

mikroorganisme atau campurannya tersebut akandipakai terus menerus . Perlu juga diketahui bahwamikroorganisme sangat mudah bermutasi sehingga

kontrol mengenai hal inipun sangat perlu dilakukanagar aman bagi temak dan lingkungan .

KESIMPULAN DAN SARAN

Beberapa mikroorganisme tunggal ataucampurannya yang dipakai sebagai inokulum untuk

fermentasi hijauan/hasil samping pertanian atau dipakaisebagai probiotik telah tersedia secara komersial danada juga yang diproduksi oleh Balai Penelitian Ternak .

Pemanfaatan mikroorganisme dalam pakan temakruminansia di Indonesia telah banyak dilakukan di

laboratorium atau di. lapangan dan. banyak hasilpenelitian yang memberikan respon positif. Meskipun

demikian, penelitian yang lebih spesifik dan mendalamtentang mikroorganisme tersebut hares dilakukan dan

perlu adanya standari.sasi dan kontrol sehingga dapatmeyakinkan pengguna mengenai keamanan dan

keuntungan penambahan mikroorganisme ke dalampakan ternak. Perlu terus diusahakan pemanfaatanmikroorganisme di lapangan baik dalam bentuk

probiotik atau sebagai produk fermentasi agarpemanfaatan limbah-limbah pertanian dapat dilakukan

secara maksimum sehingga ketersediaan pakan dapatterus terjamin sepanjang tahun dan terciptanya

lingkungan yang lebih bersih dengan basil akhir adalahpeningkatan produktivitas ternak .

DAFTAR PUSTAKA

AKMAL, J . ANDAYANI dan S . NOVIANTL 2004. Evaluasiperubahan kandungan NDF, ADF dan hemiselulosapada jerami padi amoniasi yang difermentasi denganmenggunakan EM-4 . J. Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan7(3):168-173 .

ANGGRAENY, Y.N ., D. PAMUNGKAS, U . UMIYASIH dan N .H .KHRISHNA . 2005 . Pengaruh inokulasi jamur tirammerah (Pleurotus flabelatus) pada kandungan seratjerami jagung dan jerami padi. Pros. SeminarNasional AINI V . Malang, 10 Agust. 2005 (in press) .

APRIYADI, L. 1999 . Pengaruh Penambahan Probiotik BioplusSerat pada Konsumsi dan Kecemaan RansumRumput Gajah (Pennisetum purpureum) yangDiberikan pada Domba Ekor Tipis . Skripsi. JurusanPeternakan Fakultas Pertanian Universitas Djuanda,Bogor. 33 him .

WARTAZOA Vol. 15 No . 4 Th . 2005

ARYOGI dan U . UMIYASIH . 2001 . Kandungan dan nilaikecemaan in vitro bahan kering, bahan organik danprotein kasar cassapro dengan lama fermentasi yangberbeda. Pros . Seminar Nasional TeknologiPeternakan dan Veteriner . Bogor, 17-18 Sept . 2001 .Puslitbang Peternakan, Bogor. him. 279-291 .

AsTUTt, D.A. dan E . WINA . 2002 . Pengaruh pakan limbahtempe terhadap ekskresi derivat purin dan pasokan N-mikroba pada kambing Peranakan Etawah laktasi .JITV 7(3) : 162-166 .

BATUBARA, L., S .P. GINTING, K . SIMANIIRIRUK, J . SIANIPARdan A. TARIGAN . 2003 . Pemanfaatan limbah dan hasilikutan perkebunan kelapa sawit sebagai ransumkambing potong . Pros. Seminar Nasional TeknologiPeternakan dan Veteriner. Bogor, 29-30 Sept . 2003 .Puslibang Petremakan, Bogor . him. 106-109 .

BESTARI, J., A. TIIALIB dan H. HAMID. 2000 . Pengaruhkombinasi pemberian pakan silase jerami padi cairanrumen kerbau dan molase terhadap pertambahanbobot badan sapi Peranakan Ongole . Pros. SeminarNasional Teknologi Peternakan dan Veteriner . Bogor,18-19 Okt. 2000 . Puslitbang Peternakan, Bogor. him .242-250 .

BUDIARSANA, I.G.M ., B. HARYANTO dan S.N. JARMANI . 2005 .Nilai ekonomis penggemukan domba ekor tipis yangdiberi pakan dasar jerami padi terfermentasi . Pros .Seminar Nasional Teknologi Peternakan danVeteriner. Bogor, 12-13 Sept . 2005. PuslitbangPeternakan, Bogor. him . 445-454 .

CHANG, H.M, C.L. CHEN and T.K. KIRK. 1980. Chemistry oflignin degraded by white rot fungi. In: LigninBiodegradation : Microbiology, Chemistry andPotential Application . KIRK, T.K ., T. 111GUchi andH.M. CHANG (Eds .) . CRC Press . Boca Raton, Florida .1 : 215-230 .

GINTING, S. 2004 . Tantangan dan peluang pemanfaatan pakanlokal untuk pengembangan peternakan kambing diIndonesia. Pros . Lokakarya Nasional KambingPotong . Bogor, 6 Agust . 2004 . Puslitbang Peternakan,Bogor . him. 61-77 .

GUNAWAN, A .K. SUPRIYATI, BUDIMAN dan H . HAMID . 2000 .Pemanfaatan Cassapro pada temak sapi perah laktasi .Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan danVeteriner. Bogor, 18-19 Okt. 2000 . PuslitbangPeternakan, Bogor him. 251-256 .

GUNTORO, S., M.R. YASA, RUBIYO dan N .Y . SUYASA . 2004 .Optimalisasi integrasi usaha tani kambing dengantanaman kopi . Pros. Seminar Nasional SistemIntergasi Tanaman-Temak. Denpasar, 20--22 Juli2004 . Puslitbang Peternakan, BPTP Bali danCASREN . him. 389-395 .

HARYANTO, B. 2000 . Penggunaan probiotik dalam pakanuntuk meningkatkan kualitas karkas dan dagingdomba. JITV 5: 224-228 .

1 83

Page 12: TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME …peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo154-2.pdf · Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase

ELIZABETH WINA: Tekrwlogi Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Pakan untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Ruminansia di Indonesia

HARYANTO, B., N. HIDAYAT dan M. BATA. 2001 . Pengaruhtaraf urea dan sulfur terhadap neraca nitrogen dankecernaan energi domba yang diberi onggokterfermentasi dan ampas tahu . Animal Prod. 3 :91-97 .

HARYANTO, B., SUPRIYATI dan S .N. JARMANI . 2004a .Pemanfaatan probiotik dalam bioproses untukmeningkatkan nilai nutrisi jerami padi untuk pakandomba. :Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakandan Veteriner . Bogor, 4-5 Agust . 2004 . PuslitbangPeternakan, Bogor. hlm. 298-304.

HARYANTO, B., CAN . LEMA, A. YULIANTI, SURAYAH danABDURACHMAN . 2004b . Peningkatan degradasi seratjerami padi melalui proses fermentasi dansuplementasi Zinc-methionin . Pros. Seminar NasionalTeknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 4-5Agust . 2004. Puslitbang Petemakan, Bogor him.805-812 .

HARYANTO, B ., SUPRIYATI, A . THALIB, SURAYAH,ABDULRCHMAN dan K . SUMANTO . 2002 . Penggunaanprobiotik dalaln upaya peningkatan fermentasimikrobial rumen. Pros. Seminar Nasional TeknologiPetemakan dan Veteriner . Bogor, 30 Sept.-1 Okt.2002 . Puslitbang Petemakan, Bogor. hhn . 206-208 .

HAU, D.K., N.G.F. KATIPANA, J . NULIK, A. POHAN, O .T .LAILOGO dan C . LIFwI . 2004. Pengaruh probiotikterhadap retensi. nitrogen dan energi sertapertumbuhan temak sapi Bali Timor jantan. Pros .Seminar Nasional Teknologi Peternakan danVeteriner. Bogor, 4-5 Agust. 2004 . PuslitbangPeternakan, Bogor . him. 91-96 .

IRWANA, M .T. DJARRE dan S . NoMPo. 2002 . Kandunganbahan organik dan bahan kering silase rumput Gajah(Pennisetum purpureum) dengan penambahaninokulan bakteri asam laktat dan molases . Bull.Nutrisi dan Makanan Ternak 3(2) : 33-43 .

JUWITA, E. 2002 . Respon Konsumsi, Daya Cerna danAktivitas Fermentatif Cairan Rumen pada DombaLokal Terhadap Penambahan Kombinasi MineralOrganik dan Probiotik dalam Ransum . Skripsi.Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian UniversitasDjuanda, Bogor. 53 hlm .

KOMPIANG, I .P ., T . HARYATt dan J. DARMA. 1994. Nilai gizidari singkong yang diperkaya protein : Cassapro . Ilmudan Peternakan 7(2) : 22-25 .

KRAUSE, D.O., R .J . BUNCH, L.L. COLAN, P.M . KENNEDY, W.J .SMITH, R .I. MACKIE and C.S. MCSWEENEY. 2001 .Repeated dosing of Ruminococcus spp. does notresult in persistence, but changes in other microbialpopulations occur that can be measured withquantitative 16S-rRNA-based probes. Microbiol . 147 :1719-1729 .

KURTS, E. dan T. PANJAITAN. 2002. Farmer perception offermented rice straw, NTB, Indonesia . Pros . SeminarNasional Teknologi Peternakan date Veteriner . Bogor,30 Sept. 2002. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm .67-70 .

1 84

KUSWANDI, SUPRIYATI, B . HARYANTO dan D . YULISTIYANI.2001 . Pertumbuhan domba muda yang diberi pakanaditif. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakandan Veteriner . Bogor, 17-18 Sept . 2001 . PuslitbangPetemakan, Bogor. him. 189-196.

LUBIS, .D ., E . WINA, B. HARYANTO and T. SUHARGIATATMO .2002a. Effectiveness of Aspergillus oryzaefermentation culture to improve digestion of fibrousfeeds : in vitro . JITV 7(2) : 90-98 .

LUBIS, D., E . WINA, B . HARYANTO dan T. SUHARGIATATMO .2002b. Feeding of Aspergillus oryzae fermentationculture (AO:FC) to growing sheep : 1 . The effect ofAOFC on rumen fermentation . JITV 7(3) :155-161 .

MARDALENA, R. 2000. Saccharomyces cerevisiae LokalSebagai Altematif Pengganti Probiotik :Impor dalamRansum Domba . Skripsi. Jurusan Petemakan FakultasPertanian Universitas Djuanda, .Bogor. 36 hlm.

MARTAWIDJAJA, M. dan I-G.M. BUDIARSANA . 2004. Pengaruhpemberian jerami padi fermentasi dalam ransumterhadap perfonnan kambing Peranakan Etawahbetina . Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakandan Veteriner. :Bogor, 4-5 Agust. 2004 . PuslitbangPetemakan, Bogor. h1m. 407-415 .

MATIIIUS, I.W ., A.P. SINURAT, B .P . MANURUNG . D.M .SITOMPUL dan AzMI . 2005 . Pemanfaatan produkfermentasi lumpur bungkil sebagai bahan pakan sapipotong. Pros . Seminar Nasional TeknologiPeternakan dan Veteriner. Bogor, 12-1 .3 Sept. 2005 .Puslitbang Peternakan, Bogor. him. 153-161 .

MUTHALIB, R .A . 2003 . Pengaruh pemberian kulit umbi ketelapohon (Mannihot utillisima) fermentasi terhadapkarakteristik karkas dan daging kambing Kacangjantan. J. Iimiah Ilmu-Ilmu Peternakan 6: 203-210 .

NGADIYONO, N. dan E. BALIARTI . 2001 . Laju pertumbuhandan produksi karkars sapi Peranakan Ongole jantandengan penambahan probiotik starbio pada pakannya .Media Peternakan 24(2): 63-67 .

NGADIYONO, N., H. HARTADI, M. WINUGROHO, D .D .SISWANSYAH dan S.N. AHMAD . 2001 . Pengaruhpemberian bioplus terhadap kinerja sapi Madura diKalimantan Tengah. JITV 6: 69-75 .

NOVITA, A., F.K. TANGDILINTIN dan R . ISLAMIYATI. 2003 .Kandungan bahan kering dan bahan organik jeramipadi yang difermentasi dengan Effectivemicroorganisms-4 (EM-4) dan beberapa level urea .Bull . Nutrisi dan Makanan Ternak 4(1): 33-41 .

PARWATI, I.A., N.Y.M. SUYASA, S. GUNToRo dan M .D . RAIYASA . 1999. Pengaruh pemberian probiotik dan laserpunktur dalam meningkatkan berat badan sapi Bali .Pros. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner .Bogor, 18-19 Okt . 1999 . Puslitbang Peternakan,Bogor. him. 136-145 .

PASARIBU, T., T. PURWADARIA, A.P. SINURAT, J. RosIDA danD.O.D. SAPUTRA . 2001 . Evaluasi nilai gizi lumpursawit hasil fermentasi dengan Aspergillus niger padaberbagai perlakuan penyimpanan. JITV 6: 233-238 .

Page 13: TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME …peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo154-2.pdf · Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase

PILIANG, W .G. dan SUHARYADI . 1996 . Biofermentasi limbahlignoselulosa oleh jamur tiram (Pleurotus ostreatus)dan efeknya terhadap metabolisme dan populasimikroba rumen. J . Biol . Indonesia 1 : 37-43 .

PRESTON, R.L . 2005. Feed Composition Tables.http://beef-mag.com/mag/bee f feed composition tables/

PRIHARDONO, R. 2001 . Pengaruh Suplementasi ProbiotikBioplus, Lisinat Zn dan Minyak Man LemuruTerhadap Tingkat Penggunaan Pakan dan ProdukFermentasi Rumen Domba. Skripsi . Jurusan IlmuNutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas PetemakanInstitut Pertanian Bogor .

RIANTO, E., NURHIDAYAT dan A . PURNOMOADI. 2005.Pemanfaatan protein pada sapi Peranakan Ongole dansapi Peranakan Ongole x Limousin jantan yangmendapat pakan jerami padi fermentasi dankonsentrat . J . Indones.' Trop. Anim. Agri 30(3) :186-191 .

RIZA . 2001 . Pengaruh Suplementasi Probiotik Bakteri AsamLaktat, Tepung Ikan, Minyak Ikan Lemuru dan SengSulfat dalam Ransum Sapi Holstein Jantan. Skripsi.Jurusan llmu Nutrisi dan Makanan Temak, FakultasPeternakan Institut Pertanian Bogor .

ROYANI, A. 2000 . Pengaruh Pemberian Probiotik (Bioplusdan .Scrccharomyces cerevisiae) Terhadap KonsumsiRansum, Kecernaan, Pertambahan Bobot Badan danParameter Rumen pada Domba Jantan Ekor Tipis .Skripsi . Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian,Universitas Djuanda, Bogor . 47 him.

SANTOSA, U. 2001 . Efek imbangan jerami padi hasilfermentasi dengan jamur tiram putih (Pleurotusostreatus) terhadap kecemaan dan TDN ransum padapenggernukan sapi jantan peranakan Ongole . J. llmuTemak 1: 1-6 .

SARIUBANG, M., D. PASAMBE, A . NURHAYU, S. NATAL danCIIALIDJAU . 2000 . Pemanfaatan probiotik dalamfermentasi jerami sebagai pakan sapi Bali di musimkcmarau. Pros . Seminar Nasional TeknologiPetemakan dan Veteriner. 18-19 Okt. 2000.Puslitbang Peternakan, Bogor . him. 219-223 .

SASONGKO, W .T. dan I . SUGORO. 2004. Fermentasi jeramipadi varietas atomita 4 secara basah. denganmenggunakan inokulum campuran isolat bakterianaerob fakultatif rumen kerbau. Pros. Teknologilsotop dan Radiasi, Jakarta 17-18 Feb . 2004. him.171-174 .

SuLISTIYANI, S .E. 2002 . Respon Konsumsi dan PertambahanBobot Hidup Domba Lokal Terhadap Ransum denganMineral Organik. Skripsi .Junisan Peternakan FakultasPertanian, Universitas Djuanda, Bogor . 43 him.

SUWADJI . E., B.H . SASANGKA dan S . UTAML 2001 .Mempelajari pemanfaatan limbah kelapa sawitdengan penanaman jamur Coprinus cinereus danpenggunaannya untuk pakan ternak . Pros. SeminarNasional Teknologi Petemakan dan Veteriner. Bogor,17-18 Sept . 2001 . Puslitbang Peternakan, Bogor.him. 308-317 .

WARTAZOA Vot. 15 No. 4 Th . 2005

SuwiTo. 2001 . Efek Ensilase Rumput Gajah dengan BakteriAsam Laktat dan Enzim Selulolitik sertaSuplementasi Seng dan Probiotik pada Sapi . Skripsi.Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak . FakultasPetemakan. Institut Pertanian Bogor.

SYAMSUDDIN, N., J.A. SYAMSU, E. F . PUSPITA dan NURHAENI .2004 . Kualitas fermentasi silase rumput gajah(Pennisetum purpureum) dengan penambahaninokulan bakteri asam laktat dan molases . Bull .Nutrisi dan Makanan Ternak 5(1) : 67-75 .

TARMIDI, A.R. 2004. Pengaruh pemberan ransum yangmengandung ampas tebu hasil biokonversi oleh jamurtiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap performansdomba Priangan . JITV 9: 157-163 .

THALIB, A. 2002 . Pengaruh imbuhan faktor pertumbuhanmikroba dengan dan tanpa sediaan mikroba terhadapperformans kambing Peranakan Etawah . JITV 7 :220-226 .

THALIB,A. B . HARYANTO dan H . HAMID . 2002 . Efek coatingterhadap kemumian, viabilitas dan aktivitas sediaanmikroba (PROBIOTIK SR) selama penyimpanan .Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan danVeteriner. Bogor, 30 Sept.-1 Okt . 2002 . PuslitbangPeternakan, Bogor. him. 170-173 .

THALIB, A. B. HARYANTO, H . HAMID, D. SUHFRMAN danMULYANL. 2001b . Pengaruh - kombinasi defaunatordan probiotik terhadap ekosistem rumen danperforman ternak domba . JITV 6: 83-88 .

THALIB, A. B. HARYANTO, KUSWANDI, H. HAMID danMULYANL . 2001a. Teknik penyiapan sediaan mikrobaanaerobic : bakteri selulolitik batang . JITV 6 :153-157 .

THAUB, A ., J. BESTARI, Y.WID!AWATI, Fl.HAMID dan D.SUIIERMAN . 2000 . Pengaruh perlakuan silase jeramipadi dengan mikroba rumen kerbau terhadap dayacema dan ekosistem rumen sapi . JITV 5: 1-6.

WUAYA, E. dan B.N . UTOMO . 2001 . Pemanfaatan limbahkelapa sawit solid sebagai pakan tatnbahan ternakruminansia di Kalimantan Tengah . Pros. SeminarNasional Teknologi Peternakan dan Veteriner . Bogor,17-18 Sept. 2001 . Puslitbang Petemakan, Bogor .him. 262-267.

WINA, E. 2000. Pemanfaatan ragi (yeast) sebagai pakanimbuhan untuk meningkatkan produktivitas temakruminansia. Wartazoa 9(2) : 50-56 .

WINA, E., H. AFFANDI, E. SOLIHAH dan R . NINGSIH . 2005 .Komposisi serat dan kecemaan bahan kering kulitkayuAcacia mangium yang digunakan sebagai mediajamur Pleurotus ostreatus dan Ganoderma lucidutn .Pros. Seminar Nasional AINI V . Malang, 10 Agustus2005 (in press) .

WINUGROHO, M. dan S. MARIYATI . 2001 . Konsistensikeefektifan bioplus serat selama masa simpan padasuhu ruang. Pros. Seminar Nasional TeknologiPeternakan dan Veteriner . Bogor, 17-18 Sept . 2001 .Puslitbang Peternakan, Bogor. him. 214-218 .

1 85

Page 14: TEKNOLOGI PEMANFAATAN MIKROORGANISME …peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/wartazoa/wazo154-2.pdf · Mikroorganisme mumi atau campuran digunakan untuk pembuatan silase

ELIZABETH WINA : Tebiologi Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Pakan untukMeningkatkan Produktivitas Ternak Ruminansia di Indonesia

WINUGROHO, M . dan Y . WIDIAWATI . 2003 . Cmndida utilis

YusRIAnl . 1999 . Karakteristik Karkas Domba Jantan Lokalsebagai pengganti Saccharomyces cerevisiae

yang Mendapat Probiotik dan By Pass Protein dalampendamping

bioplus

untuk

meningkatkan

Pakan Selama Penggemukan. Skripsi. Jurusan Ilmuproduktivitas trnak. Pros. Seminar Nasional

Produksi Ternak, Fakultas Petemakan InstitutTeknologi Petemakan dan Veteriner. Bogor, 29-30

Pertanian Bogor . 29 him.September 2003 . Puslitbang Peternakan, Bogor . him .142-145 .

WINIJGROHO, M . dan Y. WIDIAWATI . 2004. Penguasaan danpemanfaatan inovasi teknologi pengkayaan pakansapi potong/sapi perah.. Pros . Lokakarya NasionalSapi Potong . Yogyakarta, 8-9 Okt . 2004 . PuslitbangPeternakan, Bogor dan Lolit Sapi Potong, Grati. him.57-64.

1 86