DWI ZULFA BASRI GIMAS AYU SULANDARI

RISMA WIJAYANTI SIMBUNG SAMRIANA

SYLVESTER BABARITAN

KELOMPOK 8

Pokok Pembahasan

1.Fungsi dari setiap zat 2.Farmakologi dari zat aktif 3.Alasan penambahan bahan

eksipien 4.Kelebihan dan kekurangan

bahan eksipien 5.Metode yang digunakan

KOMPOSISI

Salicylamide Acetaminophen Caffeine

anhydrous Codeine

phosphate

Starch (maize) Gelatin powder PVP K30 Aerosil 200 Water, purrified Talc powder

FUNGSI DARI SETIAP ZAT

Acetaminophen adalah zat aktif yang yang berfungsi atau digunakan sebagai analgetik antipiretik.

Salisilamid adalah zat aktif yang berfungsi juga sebagai analgetik antipiretik.

Kafein adalah zat aktif berfungsi sebagai stimulan psikoaktif dan dapat mempercepat produksi urin pada manusia dan hewan.

Kodein adalah zat aktif berfungsi sebagai anti- nyeri (analgesik), antitusif serta anti diare.

Starch (maize) adalah zat eksipien berfungsi

sebagai bahan pengisi, penghancur dan pengikat. Namun, fungsinya sebgai penghancur lebih efektif dibandingkan sebagai pengikat.

Gelatin powder adalah zat tambahan atau eksipien berfungsi sebgai bahan pengikat (binder) dengan konsentrasi (2-10) %.

PVP K30 adalah zat eksipien berfungsi sebagai disintegran atau tablet pengikat

Aerosil 200 adalah zat eksipien berfungsi untuk absorben anticakeking agent, penstabil emulsi ( emulgator ),   glidan. Suspending agent, disintegran tablet, peningkat viskositas.

Water (air) adalah zat eksipien berfungsi sebagai pelarut

Talc powder adalah zat eksipien berfungsi Sebagai bahan pelincir(antiadheran dan glidan) dengan konsentrasi (1-5)%.

FARMAKOLOGI DARI ZAT AKTIF

Paracetamol atau acetaminophen adalah obat yang mempunyai efek mengurangi nyeri (analgesik) dan menurunkan demam (antipiretik). Parasetamol mengurangi nyeri dengan cara menghambat impuls/rangsang nyeri di perifer. Parasetamol menurunkan demam dengan cara menghambat pusat pengatur panas tubuh di hipotalamus.

Salisilamid adalah amida asam salisilat yang memperlihatkan efek analgetik-antipiretika mirip asetosal, walaupun badan salisilamid tidak diubah menjadi salisilat. Efek analgetika-antipiretika salisilamid lebih lemah dari salisilat karena salisilamid dalam mukosa usus mengalami metabolisme lintas pertama, sehingga salisilamid yang diberikan masuk sirkulasi sebagai zat aktif.

Kafein merupakan suatu stimulant (memicu terbentuknya) sistem saraf pusat dan metabolit, yang keduanya dikeluarkan dan secara medis dapat mengurangi rasa capek dan mengembalikan mental saat lemah. Kafein untuk stimulat pada system saraf pusat terjadi pada saat konsentrasi tinggi, sehingga meningkatkan kewaspadaan / kesiapan dan kemampuan jelajah, kecepatan, fokus serta koordinasi terhadap tubuh yang baik.

Kodein adalah derivat dengan khasiat antitusif yaitu menekan batuk dengan meninggikan ambang rangsang yang dibutuhkan untuk merangsang pusat batuk.

ALASAN PENAMBAHAN BAHAN EKSIPIEN

Starch (maize) ditambahkan dalam sediaan tablet karena memiliki daya pengembangan yang tinggi dan memiliki sifat hidrofilisitas yang baik, sehingga proses disintegrasi baik .

Gelatin powder merupakan pengikat yang baik karena memberikan kekerasan yang baik pada tablet, bertanggung jawab untuk kekompakan dan daya tahan dari tablet, dimana gelatin menjamin penyatuan bersama dari partikel serbuk dalam sebuah granula dan mempunyai sifat mudah mengalir.

•  PVP K30 digunakan sebagai pengikat basah proses -granulation.Digunakan sebagai disintegran dan telah ditunjukkan untuk meningkatkan pembubaran obat yang sukar larut dari bentuk padat-dosis. povidone juga dapat digunakan sebagai agen pelapis.

• Aerosil 200 ditambahkan dalam sediaan tablet karena dapat menaikkan/meningkatkan fluiditas massa yang akan dikempa, sehingga massa tersebut dapat mengisi die dalam jumlah yang seragam.

• Talc powder ditambahkan karena dapat memperbaiki atau meningkatkan kecepatan aliran granul dan biasanya dikombinasikan dengan magnesium stearat agar fungsi pelincir lebih optimal.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BAHAN EKSIPIEN

1. Starch (maize) Kelebihan : Karena sebagai pengikat starch dapat mendukung daya kohesif dari

ikatan partikel-partikel padat agar mudah dikempa menjadi tablet. Dapat menaikkan kekerasan tablet dan menurunkan friabilitas tablet. Amilum mengandung kadar air 11-14% sehingga dapat menyebabkan

tablet terdisintegrasi dengan cepat.

Kekurangan : Amilum yang tidak dimodifikasi tidak mempunyai sifat kompresibilitas

yang baik dan mempunyai friabilitas yang besar sehingga akan terjadi capping pada tablet jika digunakan dalam jumlah besar.

Penggunaan mucilago amili sebagai pengikat pada proses pembuatan tablet akan mempersulit disolusi zat aktif dari dalam granul karena mucilago amili yang sudah kering sulit ditembus air.

2. Gelatin Powder Kelebihan : • Gelatin sering digunakan dalam formulasi Lozenges karena kelarutan tablet yang dihasilkan lambat serta memberikan efek ang menyenangkan dalam mulut. • Gelatin dapat ditambahkan dalam bentuk kering dan mempunyai sifat mudah mengalir. • Pengikat gelatin cenderung menghasilkan tablet yang keras dan waktu hancur yang lama sehingga memerlukan disintegran yang aktif.

Kekurangan : • Mengembang bila dicelup dalam air • Tidak larut dalam etanol dan kloroform, minyak lemak dan minyak menguap.

3. PVP K30 Kelebihan : • Bersifat inert, larut dalam air dan alkohol. • PVP digunakan dalam konsentrasi 3-15%, sedikit higroskopis, tidak mengeras selama penyimpanan (karakter ini baik untuk tablet kunyah. Konsentrasi 5% menghasilkan kompresibilitas yang baik untuk serbuk Natrium bikarbonat dan asam sitrat sehingga tablet bereaksi cepat dan disolusi cepat.

Kekurangan : • Tidak boleh atau tidak dapat menggunakan isopropanol anhidrat sebagai pelarutnya karena akan meninggalkan bau pada granul.

4.Talc Powder Kelebihan : • Dapat digunakan bersama lubrikan

lain.

Kekurangan : • Tidak larut hampir pada semua pelarut• Karena talk merupakan bahan alami sehingga mungkin mengandung mikroorganisme oleh karena itu harus disterilkan bila digunakan.

METODE YANG DIGUNAKAN

Metode yang digunakan dalam pembuatan tablet kombinasi parasetamol, salisilamid,koffein dan kodein adalah metode granulasi basah. Dimana pada granulasi basah, bahan pengikat biasanya ditambahkan dalam bentuk larutan (dibuat solution, musilago atau suspensi), namun dapat juga ditambahkan dalam bentuk kering, setelah dicampur dengan massa yang akan digranul baru ditambahkan pelarut.