Terapi_obat_dalam_masa_kehamilan[1]

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gg

Citation preview

  • BAGIAN FARMAKOLOGI & TERAPIFK UISU 2010

  • Sebagian besar obat yang digunakan oleh wanita hamil dapat menembus plasenta , sehingga embrio dan janin yang sedang dalam masa perkembangan terpapar terhadap efek farmakologis dan teratogenik obat tersebut.Pendahuluan

  • Perubahan selama kehamilan retensi air extracellular volume cardiac output tekanan osmotik koloidPe Progresif renin pd kehamilan kadar aldosteronSekresi asam lambung me(trimester 1,2) resistensi pblh darah perifer

  • Perubahan selama kehamilan absorpsi intestinal transit times lemak tubuh>> penyimpanan lemak dan glikogen pd hepar CO2 gradien antara ibu & janin pengosongan lambungAliran darah ginjal & GFR awal kehamilan & akhir kehamilan

  • Perubahan selama kehamilan konsentrasi protein plasma total. >> obat bebasProgesteron merangsang sistem hepatik enzim. clearance & shorter half-lifeDilusi kadar albumin serum. >> obat bebas

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi transfer obat menembus plasenta dan efek obat terhadap janin:Sifat fisikokimiawi obatKecepatan dan Jumlah obat yang mencapai janinDurasi paparanDistribusi pada jaringan Tahap perkembangan janin dan plasenta pada saat pemaparanPaparan dengan obat lain (kombinasi)

  • A. Kelarutan lipid & tingkat ionisasi obatB. Ikatan proteinC. Ukuran molekulD. Metabolisme obat pada plasenta & janinE. Transport plasenta1. Sifat Fisikokimiawi obat

  • Lintasan obat melalui plasenta tergantung pada:1.Kelarutan obat dalam lipid obat lipofilik cenderung menyebar & mudah menembus plasenta dan memasuki sirkulasi janin.cth : thiopental (sedasi, apneu pada bayi baru lahir)A. Kelarutan lipid & tingkat ionisasi obat

  • 2. Derajat ionisasi

    Impermeabilitas plasenta thd senyawa polar lebih bersifat relatif, tidak mutlak.cth : salisilat : yang hampir seluruhnya meng-ion pd pH fisiologis, akan menembus plasenta dengan cepat.Jika suatu obat sulit larut lipid & terionisasi transfer obat tsb lambat

  • Ikatan obat dengan protein plasma (khususnya albumin) mempengaruhi kecepatan dan jlh obat yg ditransfer.Namun bila obat tsb lipofilik maka senyawa tsb tdk byk dipengaruhi oleh ikatan protein.Bbrp obat mempunyai ik.protein plasma maternal > plasma janin krn afinitas ik.protein janin lbh rendah, cth : sulfonamid, barbiturat, fenitoin, obat anastesi lokalB. Ikatan protein

  • Mempengaruhi laju & jlh transfer obat melalui plasenta.Obat dengan berat molekul : 250-500 menembus plasenta dgn mudah (tergantung lipid solubility dan derajat ionisasinya).500-1000 lebih sulit menembus plasenta>1000 sangat sedikit dapat menembus plasenta.Heparin : BM sgt besar, polar (tdk menembus plasenta)C. Ukuran molekul

  • Mekanisme yang melindungi janin dari obatdalam sirkulasi maternal :plasenta sebagai sawar semipermeabel & tempat metabolisme bbrp obat yg melaluinyaProses oksidasi pentobarbitalPlasenta dpt me toksisitas (etanol, benzpyrene)obat yang menembus plasenta akan memasuki sirkulasi janin v.umbilikus 40-60% memasuki hati janin dimetabolisme dan sisanya ke sirkulasi umum janinD. Metabolisme obat pada plasenta & janin

  • Simple diffusion (gases)Facilitated diffusion (glucose)Active transport (water soluble vitamins)4. Pinocytosis (Complex proteins, antibodies, small amounts of fat and viruses)Leakage(Fetal cells exfoliate into the maternal circulation)

    E. Transport plasenta

  • A. KERJA OBAT MATERNALEfek obat pd jaringan reproduksi (payudara, rahim)wanita hamil kadang diubah oleh lingkungan endokrin yg disesuaikan dgn tahapan kehamilanSedang efek obat pada jaringan maternal lainnya tidak berubah secara bermakna.Cth : insulin mgkn perlu utk mengontrol KGD pasien diabetes yg diinduksi kehamilan

  • B. KERJA OBAT TERAUPETIK PADA JANINPemberian obat pd wanita hamil dgn janin sebagai targetCth : 1. kortikosteroid untuk stimulasi maturasi paru janin bila diduga terjadi kelahiran preterm2. phenobarbital jika diberikan saat menjelang kelahiran menginduksi enzim hepatis janin yang bertanggung jawab thd glukoronidase bilirubin kejadian ikterus lebih rendah3. obat antiaritmia mengobati aritmia jantung janin

  • C. KERJA OBAT YANG DIDUGA TOKSIK PADA JANIN. Penggunaan Opioid (kronis) pada saat sang ibu hamil ketergantungan pada janin & bayi baru lahir. ACE-I selama kehamilan kerusakan ginjal yang irreversibel pada janin (Kontraindikasi pd bumil). Diethylstilbestrol me resiko adenokarsinoma vagina pada masa puber.

  • Paparan obat teratogen mempengaruhi struktur perkembangan janin.Cth : thalidomidePaparan singkat kelainan perkembangan anggota badan Resiko phocomelia terjadi mgg 4-7 masa kehamilan krn pd masa tsb terjadi perkembangan lengan & kaki

  • Mekanisme teratogenikObat dpt memiliki efek langsung pd proses diferensiasi dlm jaringan yg sedang berkembangCth : vitamin A (retinol)Kekurangan suatu unsur yg kritis timbul ketidaknormalanCth : asam folat dpt me resiko neural tube (spina bifida)Paparan terus menerus suatu teratogen efek kumulatif atau bbrp tahapan perkembangan organCth: konsumsi etanol kronis (trimester 1,2) terganggunya perkembangan muka, SSP

  • Menimbulkan suatu tatanan malformasi yang khas, menunjukan suatu selektivitas untuk target organ tertentu.Muncul efek pada suatu tahapan khusus dari perkembangan janin, yaitu selama masa organogenesis Terbukti terdapatnya hubungan dengan dosis.

  • ACE InhibitorsAminopterinAmphetaminesAndrogensTCAsBARBsBusulfanCarbamazepineChlorpropamideClomipramineCocaineCyclophosphamideCytarabine Diazepam DES Ethanol Etretinate Heroin Iodide Isotretinoin Lithium Methadone Methotrexate Methylthiouracil Metronidazole Organic solventsMisoprostolPenicillaminePhencyclidinePhenytoinPropylthiouracilStreptoycinTamoxifenTetracyclineThalidomideTrimethadioneValproic acidWarfarin

  • Category A. Controlled Studies have not demonstrated fetal riskCategory B. Studies in animals have not demonstrated fetal riskCategory C. Studies in women or animals are not availableCategory D. There is positive evidence of human risk. However, the benefits of use in pregnancy may be acceptable in spite of this riskCategory X. Studies or experience in humans or animals has demonstrated fetal risk. The risk far outweighs any potential benefit. The drug is contraindicated in pregnant women or women who may become pregnant

  • Tetracyclin, Warfarin (gigi)Aminoglikoside (telinga tengah)Quinine, Chlorpromazine (retina)Diethylstilbestrol (Mullerian Duct vagina)Corticosteroids, Phenytoin (kel.adrenal)Iodides, Propylthiouracil (kel.adrenal)

    Afinitas obat pada jaringan tertentu

  • Kesimpulan Obat-obatan mempunyai efek langsung pada jar.maternal dan efek tidak langsung, efek sekunder pada janinSangat berhati-hati pemberian obat pada wanita hamil terutama trimester pertamaSangat dianjurkan untuk berkonsultasi pada ahli sebelum menggunakan obat-obatan selama kehamilan

  • ***************************