49
Terjemahan DYNAMICS OF STRUCTURES Karangan ANIL K. CHOPRA Hal. 61 s/d 112 Oleh : S ARWO E DHI , ST 1409200060009 PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL, UNSYIAH 2014

Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Terjemahan dari buku Dynamics of Structure, Anil K. Chopra. Penerjemahan tidak bertanggung jawab pada kebenaran isinya karena ini hanya untuk tujuan perkuliahan.

Citation preview

Page 1: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

Terjemahan

DYNAMICS OF STRUCTURES

Karangan ANIL K. CHOPRA

Hal. 61 s/d 112

Oleh :

SARWO EDHI , ST

1409200060009

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL, UNSYIAH 2014

Page 2: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

2

GETARAN BEBAS

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan membahas permasalahan mengenai getaran bebas yang terjadi pada

suatu struktur. Getaran bebas ini terjadi karena adanya suatu paksaan seperti pergerakan

akibat adanya gempa sehingga menyebabkan terjadinya kehilangan kesetimbangan

pada struktur. Ada beberapa macam pendekatan yang bisa dilakukan untuk menghitung

getaran bebas ini yaitu berupa pendekatan terhadap frekuensi getaran bebasnya dan

rasio redaman sistem derajat kebebasan tunggal ( Single Degree of Freedom/SDF).

Selanjutnya akan dilihat juga laju pergerakan kerusakan struktur pada getaran bebas

yang dikontrol oleh rasio redaman yang mana hasil analisisnya akan menghasilkan nilai

getaran bebas sebagai acuan untuk menghitung frekuensi alami dan rasio redaman pada

struktur.

1. Getaran bebas nir-redaman

Sistem SDF linier digambarkan seperti sebuah rangka portal sederhana dimana mencari

gaya p (t) telah dibahas pada bab 1. Ketika p(t) = 0 maka terjadi perubahan diferensial

untuk sistem getaran bebas dimana saat nilai redaman = 0 maka rumusnya adalah

Getaran bebas merupakan getaran yang terjadi karena adanya gangguan pada sistem

kesetimbangan struktur yang kaku. Nilai perpindahan jarak u diberikan 0 dan nilai

kecepatan (U)= 0 membuat persamaan baru sebagai solusi untuk mencari persamaan

diferensial yang homogen yaitu

( ) ( ) ( )

Rumus diatas selanjutnya diplot pada gambar 1 dan didapatkan gambaran bahwa posisi

kesetimbangan statis struktur didapatkan ketika sistem mengalami pergerakan akibat

getaran yang dimana pergerakan ini berulang setiap 2 π/ωn detik. Pergerakan ini

selanjutnya dikenal sebagai pergerakan harmonik sederhana. Kurva perpindahan

terhadap waktu pada gambar 1 memperlihatkan satu putaran siklus suatu sistem struktur

pada saat terjadinya getaran bebas dengan a-b-c-d-e sebagai parameternya. Pada Saat

kesetimbangan statis berada pada titik a, struktur bergerak ke kanan mencapai

perpindahan maksimum u0 di titik b. Pada saat waktu kecepatan 0 dan perpindahan

menjadi lambat, struktur kembali ke titik kesetimbangannya di titik c dan kemudian

bergerak kekiri lagi mencapai perpindahan minimum –u0 di titik d kemudian melambat

dan mencapai kesetimbangan statis kembali pada titik e. Pada saat kembali ke titik e

setelah melewati 2 π/ωn detik dari titik a, maka siklus perpindahan dan waktu terhadap

getaran bebas dimulai dari awal kembali.

Page 3: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

3

Gambar 1. Sistem getaran bebas tanpa redaman

Paramater waktu yang dibutuhkan pada sistem yang tidak teredam ini untuk

menyelesaikan satu putaran dari getaran bebas ini adalah periode alami terhadap

getaran yang terjadi pada struktur yang disimbolkan sebagai Tn dengan satuannya

berupa detik. Nilai Tn sendiri sangat berhubungan dengan nilai frekuensi putaran alami

terhadap getaran ωn dengan satuannya berupa radian/detik. Rumus yang digunakan

untuk menghitung Tn adalah :

Frekuensi yang berhubungan dengan putaran alami disimbolkan dengan fn dimana

sistem membutuhkan 1/ Tn putaran dalam 1 detik. Rumus yang dapat digunakan adalah

Hubungan yang terjadi antara nilai fn dan ωn disebut dengan nilai frekuensi alami

terhadap getaran. Rumus yang digunakan adalah :

Nilai-nilai dari Tn, fn dan ωn ini hanya tergantung dari nilai massa dan kekakuan

dari struktur itu sendiri. Pada saat kekakuan yang terjadi pada dua sistem SDF dan

mempunyai massa yang sama akan mempunyai nilai frekuensi alamai yang sangat

tinggi dan juga menghasilkan periode alami yang sangat singkat, tetapi saat struktur

mempunyai massa yang semakin berat akan mengalami frekuensi alami yang pendek

dan periode alami yang panjang. Ini merupakan salah satu bukti ketika bangunan

memiliki getaran bebas tanpa ada faktor eksternal yang mendukung. Rumus yang juga

dapat digunakan untuk menentukan nilai-nilai dari sirkular frekuensi alami (ωn),

frekuensi siklik alami fn, periode alami Tn adalah :

Page 4: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

4

Dimana δst = mg/k. g adalah percepatan gravitasi, m adalah massa dan k merupakan

kekakuan. Disaat kondisi portal satu lantai maka δst merupakan perpindahan lateral

terhadap massa dan gaya yang terjadi pada struktur.

Pada sistem yang tidak teredam juga mengalami gerakan amplitudo yaitu perpindahan

bolak-balik saat terjadi getaran bebas ke arah u0 maksimum dan –u0 minimum. Rumus

yang dapat digunakan adalah :

√ ( ) ( ( )

)

Nilai u0 ini bergantung pada kecepatan dan perpindahan yang terjadi pada struktur

dengan gerakan yang terjadi pada struktur tidak sampai mengalami kehancuran.

Frekuensi alami yang terjadi pada portal satu lantai dengan massa m dan kolom terjepit

pada dasarnya dapat dihitung dengan rumus :

Dimana ρ=Ib/4Ic. Disaat kondisi balok kaku maka ρ=∞ dan ketika balok tanpa kekakuan

ρ=0. Kekakuan lateral dapat dihitung dengan:

balok kaku

balok tanpa kekakuan

Dengan frekuensi alaminya seperti rumus dibawah. Jika kolom sendi pada dasar dan

balok kaku maka nilai √

( ) √

balok kaku

( ) √

balok tanpa kekakuan

Contoh :

1. tentukan frekuensi putaran alami, frekuensi siklik alami, dan periode alami terhadap

getaran pada: a) arah utara-selatan dan b) arah timur-barat dengan gambar seperti di

bawah ini

Page 5: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

5

Jawaban :

a) arah utara-selatan

(

) (

( )( )

( )

dimana sudah ditentukan

( ) √

( )

( )

b) arah timur-barat

( )

( )

karena ada dua tulangan jepit melintang

( ) √

( )

( )

Dari perhitungan dapat dilihat bahwa frekuensi alami lebih besar daripada periode

alami pada arah timur barat. Ini dikarenakan adanya tulangan vertikal yang

memberikan kekakuan lebih besar walaupun pada kolom terjadi bengkok tapi getaran

yang terjadi sama pada kedua arah struktur.

2. Getaran bebas dengan redaman viskos

Untuk mencari nilai dari koefisien redaman kritis (ccr) menggunakan rumus :

Page 6: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

6

Sedangkan untuk mencari nilai dari rasio redaman (Ϛ) menggunakan rumus :

Nilai parameter redaman konstan (c) merupakan ukuran nilai dari energi yang

mengganggu struktur pada siklus getaran bebas sehingga nilai ini perlu diperhitungkan.

Selain itu, rasio redaman merupakan parameter yang bergantung dari massa dan

kekakuan struktur.

2.1 Tipe-tipe gerakan

Ada beberapa tipe gerakan u(t) pada struktur jika perpindahan sebesar u(0) terhadap

nilai rasio redaman.

Jika c=ccr / Ϛ=1, maka sistem akan kembali ke posisi setimbang tanpa adanya

goyangan.

Jika c>ccr / Ϛ>1, maka sistem juga akan kembali ke posisi setimbang secara

perlahan tanpa adanya goyangan .

Jika c<ccr / Ϛ<1, maka sistem akan bergoyang dan akan kembali ke posisi

setimbang dengan amplitudo yang semakin menurun.

Pada gambar 2 dapat dilihat lebih jelas bagaimana sistem ini bekerja. Ccr

merupakan

Gambar 2 . Getaran bebas ketika redaman kecil, redaman kritis, sangat teredam

koefisien redaman kritis karena merupakan nilai terkecil dari parameter c yang

menghambat terjadinya goyangan yang sempurna sehingga menjadi pemisah antara

gerakan yang bergoyang dan tidak bergoyang.

2.2 Sistem-sistem yang berada pada redaman kecil

Ketika struktur berada pada redaman kecil, maka untuk mencari nilai gerakan u(t)

menggunakan rumus :

( ) Ϛω ( ( ) ω ( Ϛω ( )

) )

√ Ϛ

Persamaan diatas selanjutnya diplot pada gambar 4. Dapat dilihat bahwa pada gambar

menunjukkan respon getaran bebas pada sistem SDF dengan rasio redaman Ϛ = 0.05

atau 5 % dan juga sebagai perbandingan respon getaran bebas dengan sistem yang sama

tapi tanpa adanya redaman seperti pada gambar 3 Setelah di plot dengan parameter

perpindahan u(0) dan kecepatan ( ) pada t=0 dengan koordinat dan kemiringan yang

sama dengan gambar , didapatkan frekuensi alami pada getaran yang teredam adalah

ωD dengan rumus seperti diatas. Perhitungan mencari periode alami pada getaran yang

teredam berhubungan denga nilai periode alami Tn sehingga dapat digunakan rumus :

Page 7: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

7

Gambar 3 Efek Redaman Pada Getaran Bebas

Perpindahan amplitudo pada sistem yang tidak teredam adalah sama untuk semua

siklus getaran. Tetapi pada sistem teredam yang bergoyang maka amplitudo akan turun

secara perlahan di setiap putaran. Kerusakan akibat perpindahan amplitudo akan

meluruh secara eksoponen terhadap waktu. Nilai ±ρe- Ϛωnt

pada gambar menyentuh

garis perpindahan-waktu pada titik-titik puncak dimana :

√( ( ) ( ) ( )

)

Efek dari redaman ini memberikan frekuensi alami yang lebih rendah dari ωn

menjadi ωD dan periode alaminya juga bertambah panjang dari Tn menjadi TD . Ketika

laju dari rasio redaman dibawah 20 % seperti pada gambar 4 ,maka efek redaman ini

bisa dihilangkan.

Gambar 4 Dampak redaman terhadap frekuensi alami

Selain itu, efek lain yang penting untuk ditinjau dari redaman ini adalah keruntuhan

akibat getaran bebas. Pada gambar 5dapat dilihat bagaimana getaran bebas yang terjadi

ketika diplot pada 4 sistem periode alami yang sama (Tn), tetapi dengan rasio redaman

( ) yang berbeda-beda dengan nilai sebesar 2, 5, 10, dan 20 %. Gambar 5 menunjukkan

bahwa semakin kecil nilai redaman, semakin besar getaran bebas yang terjadi.

Page 8: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

8

Gambar 5 Getaran bebas dengan empat tingkatan redaman

2.3 Kerusakan yang terjadi terhadap gerakan struktur

Di bagian ini akan dibahas mengenai rasio antara dua puncak berturut-turut pada

redaman getaran bebas dan rasio redaman struktur. Rumus rasio yang dapat digunakan

adalah :

( )

( ( ) (

√ )

Selain itu jika pada perhitungan diberikan rasio pada puncak yang berturut-

turut dikarenakan terpisah oleh TD dengan menggunakan rumus :

(

√ )

Logaritma alami yang biasa disebut juga pengurangan logaritma disimbolkan (δ) dapat

dihitung dengan rumus :

Jika nilai kecil pada perhitungan dimana √ , dapat dihitung dengan

persamaan kira-kira yaitu :

Pada gambar.. dapat dilihat bagaimana hubungan antara nilai pasti dan perkiraan antara

dan . Rumus dapat digunakan ketika nilai yang mana itu dimiliki oleh

hampir kebanyakan struktur.

Gambar 6 Hubungan antara pengurangan logaritma dan rasio redaman pada nilai pasti

dan kira-kira

Page 9: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

9

Ketika keruntuhan terjadi secara perlahan maka agak sulit jika harus menggabungkan

puncak yang berturut-turut dikarenakan terpisah menuju rasio redaman. Sehingga nilai

dapat dihitung dengan rumus :

Nilai j adalah siklus yang berlebih dikarenakan penurunan gerakan bangunan dari u1

menuju uj+1.

Untuk menentukan berapa banyak siklus yang hilang selama 50 % pengurangan akibat

perpindahan amplitudo dapat dihitung dengan rumus :

Nilai dari persamaan diatas dapat dilihat pada gambar 7

Gambar 7 Nilai siklus yang diperlukan untuk mengurangi amplitude getaran bebas

sebesar 50%

2.4 Percobaan getaran bebas

Pada kenyataannya, sangat sulit untuk menentukan secara pasti nilai rasio redaman

pada struktur yang praktis hanya secara analisis sehingga perlu dilakukan percobaan.

Percobaan getaran bebas merupakan salah satu cara untuk menentukan redaman yang

dibutuhkan. Untuk sistem yang ringan teredam, nilai redaman dapat dihitung dengan

persamaan :

atau

Persamaan pertama didapatkan dari turunan perpindahan u(t). Sedangkan untuk

persamaan kedua dihitung dengan menggunakan parameter percepatan yang mana lebih

mudah diukur daripada perpindahan.

Untuk nilai periode alami (TD), dapat ditentukan dari rekaman getaran bebas yang

diukur dari waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran getaran.

Selanjutnya dicari juga nilai periode alami dari perhitungan kekuatan dan massa untuk

sebuah sistem yang ideal. Perbandingan antara nilai periode alami yang ditentukan

dengan dua metode dapat menghasilkan berapa akuratnya perhitungan yang kita

Page 10: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

10

dapatkan dan juga dapat diketahui bagaimana kondisi struktur yang baik untuk

direncanakan.

Contoh :

1) Tentukan periode getaran alami dan rasio redaman pada rangka plexiglass seperti

pada gambar dari rekaman percepatan getaran bebas

Jawab :

Data puncak pada akselerasi dan lamanya waktu terjadi getaran bebas dapat

diperoleh dari data selama percobaan dilakukan dengan menggunakan komputer. Data-

data yang diperoleh adalah :

Puncak Waktu Puncak, ( )

1 1.110 0.915

11 3.844 0.076

( )

atau

3. Energi pada getaran bebas

Input energi pada suatu sistem SDF dengan parameter perpindahan u(0) dan kecepatan

( ) menghasilkan suatu persamaan yaitu :

( ( ))

( ( ))

Total energi yang dibutuhkan adalah dengan menggunakan persamaan :

( ) ( )

( ( ))

( ( ))

Nilai energi total ini merupakan energi yang dibuat berdasarkan energi kinetik Ek untuk

massanya dan energi potensial Ep sebagai tegangan deformasi pada struktur.

Untuk sistem redaman viskos, total energi ini akan berfungsi untuk menurunkan fungsi

waktu yang disebabkan energi yang mengganggu pada redaman viskos dengan durasi

waktu 0-t1 adalah dengan persamaan :

Rangka Plexiglass Rekaman Percepatan Getaran Bebas

Page 11: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

11

∫ ( ) ∫ ∫

4. Getaran bebas dengan redaman Coulomb

Analisis redaman coulomb merupakan suatu analisis yang didapatkan dari

gesekan dan tergelincir dari dua permukaan kering sistem. Persamaan gaya gesekan

, dimana adalah koefisien gesekan statis dan kinetis dan N adalah gaya

normal antara permukaan tergelincir. Arah dari gaya gesek melawan dari gerakan yang

diberikan pada suatu massa dan tanda gaya gesek ini akan berubah ketika arah

gerakannya juga diubah. Sehingga terdapat dua rumus dan solusi untuk benda ketika

bergerak ke satu arah dan ketika bergerak berlawanan. Gerakan yang terjadi dapat

dilihat pada gambar 8.

Gambar 8 Arah gerakan dan reaksinya

Ketika struktur bergerak dari kiri ke kanan, maka persamaan perpindahan yang

dapat digunakan adalah :

( )

Ketika struktur bergerak dari kanan ke kiri, maka persamaan perpindahan yang

dapat digunakan adalah :

( )

Untuk nilai A1, A2, B1, B2 sama-sama menggunakan persamaan √

begitu juga nilai . Disaat kondisi t=0, maka kondisi massa yang mulai bergerak ke

arah kanan setengah putaran dengan perpindahan u(0) akan mempunyai kecepatan

( ) dan persamaan yang dapat digunakan adalah :

( ) ( ( ) )

Persamaan ini bisa digunakan sampai kecepatan massa menjadi 0 kembali pada

; pada kondisi ( ) . Ketika massa bergerak secara ekstrim dari

kiri ke kanan, maka persamaan yang dapat digunakan adalah :

( ) ( ( ) )

Persamaan ini bisa digunakan sampai kecepatan massa menjadi 0 kembali pada

; pada kondisi ( ) yang mana setelah digabung dengan

paramter A1 dan B1 menjadi persamaan :

( ) ( ( ) )

Page 12: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

12

Waktu yang dibutuhkan untuk setengah putaran adalah

dan periode alami getaran

untuk durasi satu putaran penuh adalah

Pada setiap gerakan pada putaran, amplitudo berkurang sebesar yang mana

perpindahan pada titik maksimum secara berturut-turut menggunakan

persamaan :

Getaran bebas pada sistem gesekan Coloumb akan berhenti ketika mencapai titik akhir

di setiap setengah putaran yang mana amplitudo lebih kecil dari nilai uf. Redaman di

struktur yang sebenarnya pasti terjadi gesekan Coulomb ini karena gesekan ini hanya

bisa berhenti pada saat getaran bebas. Jika redaman bersifat viskos, maka secara teori

akan terus berlanjut walaupun dalam amplitudo yang kecil.

Contoh :

1) sebuah bangunan mempunyai 4 rangka baja dilengkapi dengan sebuah peralatan

gesekan didukung oleh lapisan beton seperti pada gambar di soal. Gaya normal yang

melintang pada massa dan beban gesekan adalah 2.5 % terhadap beban lapisan.

Rekaman gerakan bangunan pada getaran bebas dapat dilihat pada gambar di soal.

Tentukan koefisien efektif terhadap getaran.

Jawab :

a) asumsikan berat frame tidak perlu dibandingkan dengan lapisan beton. Energi yang

mengganggu yang disebabkan oleh gesekan tidak diperlukan. Asumsi ini karena

amplitudo gerakan keruntuhan adalah linier terhadap waktu.

b) menentukan Tn dan uf

Page 13: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

13

c) menentukan koefisien gesekan. Total gesekan pada arah lateral yang disebabkan oleh

4 rangka yang terjepit, dua di setiap 2 rangka adalah :

( ) ( ) (

)

( )

Page 14: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

14

3

RESPON TERHADAP GETARAN

HARMONIK DAN BERKALA

Latar Belakang

Respon sistem SDF getaran harmonik adalah topik klasik dalam dinamika struktur,

bukan hanya karena getaran tersebut ditemui dalam rekayasa sistem (misalnya gaya

karena mesin berputar tidak seimbang), tetapi juga karena memahami respon struktur

untuk getaran harmonik memberikan wawasan bagaimana sistem akan merespon jenis

gaya. Selanjutnya, teori gaya getaran harmonik memiliki beberapa aplikasi yang

berguna dalam rekayasa gempa.

Pada bagian A dari bab ini, hasil dasar respon sistem SDF untuk gaya harmonik

telah dipaparkan, termasuk konsep respon keadaan tetap, kurva frekuensi-respon, dan

resonansi. Penerapan hasil ini untuk evaluasi eksperimental frekuensi getaran alami dan

rasio redaman struktur, untuk isolasi getaran, dan desain instrumen getaran-ukur adalah

subjek dari Bagian B; juga termasuk konsep redaman viskos setara. Konsep ini

digunakan dalam Bagian C untuk mendapatkan hasil perkiraan untuk respon sistem

dengan redaman tingkat-independen atau gesekan Coulomb; Hasil ini kemudian

terbukti merupakan perkiraan yang baik sebagai solusi yang "tepat". Prosedur untuk

menentukan respon sistem SDF getaran periodik disajikan di Bagian D. Rangkaian

representasi getaran Fourier, dikombinasikan dengan hasil untuk menanggapi getaran

harmonik, menyediakan prosedur yang diinginkan.

BAGIAN A: SISTEM REDAMAN VISKOS : HASIL SEDERHANA

3.1 GETARAN HARMONIK SISTEM TANPA REDAMAN

Sebuah gaya harmonik adalah ( ) atau di mana po adalah

amplitudo atau nilai maksimum dari gaya dan frekuensi ω disebut frekuensi tarik atau

frekuensi paksa. Respon sistem SDF untuk gaya sinusoidal akan dipaparkan secara

detail, bersama dengan penjelasan singkat pada respon terhadap gaya kosinus, karena

kedua kasus tersebut memiliki konsep yang sama.

Pengaturan ( ) pada Pers. (1.5.2) merupakan persamaan

diferensial yang mengatur gaya getaran harmonik dari sistem, untuk sistem tanpa

redaman menggunakan persamaan berikut

mȕ + ku = po sin ωt

(3.1.1)

Persamaan ini harus dipecahkan untuk perpindahan atau deformasi subjek u(t) ke

kondisi awal

Page 15: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

15

u = u(0) ȕ = ȕ(0)

(3.1.2)

dimana u(0) dan ȕ(0) adalah perpindahan dan kecepatan pada saat gaya diterapkan.

Penyelesaian khusus untuk persamaan diferensial ini adalah (lihat Penurunan 3.1)

( )

( ⁄ )

(3.1.3)

Penyelesaian komplementer persamaan. (3.1.1) adalah respon getaran bebas yang

ditentukan dalam Pers. (d) dari Penurunan 2.1

( )

(3.1.4)

dan penyelesaian (solusi) lengkapnya adalah penjumlahan dari solusi komplementer

dan khusus.

( )

( ⁄ )

(3.1.5)

Konstanta A dan B ditentukan dengan menerapkan kondisi awal, Persamaan. (3.1.2),

untuk mendapatkan hasil akhir (lihat Penurunan 3.1)

[transient (sementara)]

[keadaan tetap (3.1.6a)

Persamaan (3.1.6a) telah diplot (digambarkan) untuk ω/ωn = 0.2, u(0) = 0, dan ȕ(0) =

ωnpo/k sebagai garis tebal pada Gambar. 3.1.1. istilah sin ωt dalam persamaan ini

adalah penyelesaian khusus pada Persamaan. (3.1.3) dan ditunjukkan oleh garis putus-

putus.

Page 16: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

16

Gambar 3.1.1 (a) Gaya harmonic; (b) respon terhadap system tanpa redaman

pada gaya harmonic ω/ωn = 0.2, u(0) = 0 dan ȕ(0) = ωnpo/k.

Persamaan (3.1.6a) dan Gambar. 3.1.1 menunjukkan bahwa u(t) terdiri dari dua

komponen getaran yang berbeda: (1) istilah sin ωt, yaitu memberikan osilasi

(goyangan) pada frekuensi gaya (paksa) atau tarik, dan (2) istilah sin ωnt dan cos ωnt,

yaitu memberikan osilasi pada frekuensi alami dari sistem. Yang pertama dari kedua

hal ini adalah gaya getaran atau gaya keadaan tetap, untuk itu hadir karena gaya yang

diterapkan tidak dipengaruhi oleh kondisi awalnya. Yang terakhir adalah getaran

sementara, yang tergantung pada perpindahan awal dan kecepatan. Hal ini terjadi

bahkan jika u(0) = ȕ(0) = 0, dalam hal Persamaan. (3.1.6a) disederhanakan menjadi

( )

( ⁄ ) ( )

(3.1.6b)

Komponen transien ditunjukkan sebagai perbedaan antara garis tebal dan putus-putus

pada Gambar. 3.1.1, di mana ia terlihat terus tersambung selamanya. Ini hanya titik

akademik saja, karena sebenarnya redaman pasti hadir dalam sistem nyata, yang

membuat getaran bebas mengalami peluruhan oleh waktu (bagian 3.2). oleh karena

itulah komponen ini disebut dengan getaran sementara.

Respon dinamik kondisi tetap, yaitu osilasi sinusoidal pada frekuensi gaya,

dapat dinyatakan sebagai

( ) ( ) [

.

/ ]

(3.1.7)

Page 17: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

17

Dengan mengabaikan efek dinamis yang ditandai dengan istilah percepatan dalam Pers.

(3.1.1), akan memberikan perubahan bentuk statis (ditunjukkan dengan tanda "st") pada

setiap saat

( )

(3.1.8)

Nilai maksimum dari perubahan bentuk statis adalah;

( )

(3.1.9)

yang dapat diartikan sebagai deformasi statis karena gaya amplitudo po; untuk lebih

singkatnya kita akan mengacu pada (ust)o sebagai deformasi statis. Faktor dalam tanda

kurung pada Pers. (3.1.7) telah diplot pada Gambar 3.1.2 terhadap ω/ωn, yaitu rasio

frekuensi gaya dengan frekuensi alami. Untuk ω/ωn < 1 atau ω < ωn , faktor ini positif,

menunjukkan bahwa u(t) dan p(t) memiliki tanda aljabar yang sama (yaitu, ketika gaya

pada Gambar. 1.2.1a bergeser ke kanan, sistem juga akan bergeser ke kanan).

Perpindahan dikatakan berada dalam fase dengan gaya yang diterapkan. Untuk ω/ωn >

1 atau ω > ωn faktor ini negatif, menunjukkan bahwa u(t) dan p(t) memiliki tanda-tanda

aljabar yang berlawanan (yaitu, ketika gaya berpindah ke kanan, sistem akan

dipindahkan ke kiri) . Perpindahan dikatakan keluar dari fase relatif terhadap gaya yang

diberikan.

GAMBAR 3.1.2

Untuk menggambarkan konsep fase ini secara matematis, Persamaan. (3.1.7) ditulis

ulang dengan amplitudo uo, perpindahan getaran u(t) dan sudut fase ɸ:

( ) ( ) ( ) ( )

(3.1.10)

Dimana

Page 18: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

18

( )

| ( ⁄ ) | dan {

(3.1.11)

Untuk ω < ωn, ɸ = 0, menunjukkan bahwa variasi perpindahan sebagai sin ωt, dalam

fase dengan gaya yang diterapkan. Untuk ω > ωn, ɸ = 180, menunjukkan bahwa variasi

perpindahan sebagai -sin ωt, keluar dari fase relatif terhadap gaya. Sudut fase ini

ditunjukkan pada Gambar. 3.1.3 sebagai fungsi dari rasio frekuensi ω /ωn.

Deformasi (atau perpindahan) faktor respon Rd memberikan rasio amplitudo uo

pada perubahan bentuk getaran deformasi statis (ust)o karena gaya po. Gambar 3.1.3,

yang menunjukkan persamaan. (3.1.11a) untuk Rd diplot (digambar) sebagai fungsi dari

rasio frekuensi ω /ωn, mungkin memerlukan beberapa pengamatan: jika ω /ωn kecil

(yaitu, gaya adalah "perlahan-lahan bervariasi"), Rd hanya sedikit lebih besar dari 1 dan

amplitudo dari perubahan bentuk getaran pada dasarnya sama dengan deformasi statis.

Jika ω /ωn > √ (yaitu, ω lebih tinggi dari ωn √ ), Rd < 1 dan amplitudo deformasi

kurang dari deformasi statis. Apabila ω /ωn meningkat di luar √ , maka Rd menjadi

lebih kecil dan mendekati nol sebagai ω/ωn ∞, menunjukkan bahwa deformasi

getaran terhadap gaya yang "bervariasi dengan cepat" sangatlah kecil. Jika ω/ωn

mendekati 1 (yaitu, ω dekat dengan ωn), maka Rd adalah berkali-kali lebih besar dari 1,

hal ini menunjukkan bahwa amplitudo deformasi jauh lebih besar daripada perubahan

bentuk statis.

Frekuensi resonansi didefinisikan sebagai frekuensi gaya di mana Rd adalah

maksimum. Untuk sistem tanpa redam, frekuensi resonansi nya ωn dan Rd adalah tak

terbatas pada frekuensi ini. Deformasi getaran tidak menjadi tak terbatas secara scepat,

namun secara bertahap, seperti yang akan kita tunjukkan selanjutnya

Jika ω = ωn, solusi yang diberikan oleh Persamaan. (3.1.6b) tidak berlaku lagi.

Dalam hal ini pilihan fungsi C sin ωt untuk solusi tertentu gagal, karena itu juga

merupakan bagian dari solusi komplementer. Solusi khusus sekarang adalah

( )

(3.1.12)

Dan solusi lengkap untuk di kondisi awal istirahat, u(0) = u(0) = 0, adalah (lihat

Penurunan 3.2)

( )

(

(3.1.13a)

Atau

(3.1.13b)

Hasil ini diplot pada Gambar. 3.1.4, yang menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan satu siklus getaran adalah Tn. Dalam setiap siklus deformasi

amplitudo meningkat sebanyak

Page 19: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

19

GAMBAR 3.1.4 respon system tanpa redaman terhadap frekuensi gaya

sinusoidal ω = ωn ; u(0) = ȕ(0) = 0

Bentang ayunan deformasi terjadi untuk jangka waktu tak tentu, tetapi ini menjadi

tidak terbatas hanya setelah suatu infinitely yang lama.

Ini adalah hasil secara akademis dan harus ditafsirkan dengan pantas pada struktur

sebenarnya. Sebagai deformasi untuk melanjutkan pertambahan ayunan, pada beberapa poin

waktu, system ini akan gagal jika deformasi rapuh. Dalam kasus lainnya, system akan

mengalah jika ini adalah pembuluh, kekakuannya akan menurun, dan ini “frekuensi alami”

yang tidak lama dan menjadi seimbang untuk menguatkan frekuensi, dan Pers. (3.1.13) atau

Fig. 3.1.4 akan menjadi valid.

Penurunan Persamaan 3.1

Solusi untuk Pers. (3.1.1), sebuah liner kedua – menjadi persamaan :

up(t) = C sin ωt (a)

Diferensial kedua kali menjadi :

ṻp(t) = -ω2 C sin ωt (b)

Substitusikan Pers. (a) dan (b) ke dalam persamaan diferensial (3.1.1) menuju solusi

untuk C :

(c)

Yang mana digabungkan dengan Pers. (a) menghasilkan solusi khusus yang

ditampilkan pada Pers. (3.1.3).

Untuk menentukan konstanta A dan B dalam Pers. (3.1.5), Ini

diferensialnya/perbedaannya :

Page 20: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

20

(d)

Evaluasi Pers. (3.1.5) dan (d) di t = 0 memberikan :

(e)

Dua persamaan ini memberikan :

(f)

Yang mana di substitusikan ke dalam Pers. (3.1.5) untuk mendapatkan Pers. (3.1.16a)

Derivasi 3.2

Jika ω = ωn , solusi khusus untuk Pers. (3.1.1) adalah bentuk :

(a)

Substitusikan Pers. (a) dalam Pers. (3.1.1) dan pemecahan untuk C menjadi

(b)

Yang mana digabungkan dengan Pers. (a) untuk mendapatkan solusi Pers. (3.1.12).

Hingga solusi totalnya adalah :

(c)

Dan penyesuaian kecepatannya adalah :

(d)

Evaluasi Pers. (c) dan (d) pada t = 0 dan memecahkan persamaan hasil aljabar yaitu :

Perkhusus pada kondisi awal menjadi :

Page 21: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

21

Yang mana di substitusikan dalam Pers. (c) untuk mendapatkan Pers. (3.1.13a)

3.2 GETARAN HARMONI DENGAN REDAMAN VISKOS

3.2.1 Kondisi Tetap dan Respon Tidak Tetap

Termasuk redaman viskos persamaan diferensial memerintahkan respon pada system SDF

untuk menguatkan harmoni adalah

(3.2.1)

Persamaan ini untuk memecahkan subjek pada kondisi awal

(3.2.2)

Solusi khusus untuk persamaan diferensial ini adalah (dari Derivasi 3.3) :

(3.2.3)

Dimana :

(3.2.4)

Yang melengkapi solusi pada Pers. (3.2.1) adalah respon getaran bebas yang diberikan oleh

Pers. (f) pada Derivasi 2.2 :

(3.2.5)

Dimana konstanta A dan B dapat ditentukan oleh prosedur standar (contoh, lihat Derivasi 3.1)

dalam bentuk displacement awal u(0) dan kecepatan awal u(0). Pers. (3.2.5) diplot kedalam Fig.

3.2.1 untuk ω/ωn = 0,2. ζ = 0,05, u(0) = 0, dan u(0) = ωnpo / k ;

Total respon ditunjukkan oleh garis utuh dan respon kondisi tetap oleh garis putus-putus.

Perbedaan keduanya adalah respon tidak tetap (transient response), yang mana kerusakan

eksponen dengan waktu pada sebuah rata-rata tergantung pada ω/ωn dan ζ . Setelah sesaat,

pada dasarnya kekuatan respon tersisa, dan oleh karena itu kita menyebutnya respon keadaan

tetap dan focus pada sisa chapter ini (setelah section 3.2.2). Ini harus diakui, bagaimanapun

puncak deformasi terbesar dapat terjadi sebelum sisem steady-state tercapai ; lihat Fig. 3.2.1.

Page 22: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

22

Penurunan Rumus 3.3

Bagikan Pers. (3.2.1) oleh m memberikan :

(a)

Solusi khusus untuk Pers. (a) adalah bentuk :

(b)

Substitusikan Pers. (b) dan ini pertama dan kedua derivatifkan ke dalam Pers. (a)

memberikan :

(c)

Untuk Pers. (c) harus valid untuk semua t , koefisien pada bentuk sinus dan cosinus pada

dua sisi dalam persamaan harus sama. Syarat ini memberikan dua persamaan pada C dan D

yang mana setelah pembagi oleh ωn² dan menggunakan hubungan k = ωn²m, menjadi :

(d)

Page 23: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

23

(e)

Pemecahan dua persamaan aljabar (d) dan (e) menuju Pers. (3.2.4).

3.2.2 Respon untuk ω = ωn

Pada section ini kita mengulang peraturan pada damping dalam penilaian yang mana

respon steady-state tercapai dan dalam batas respon magnitudo ini ketika frekuensi menguat

sama dengan frekuensi alami. Untuk ω = ωn , Pers. (3.2.4) memberikan C = 0 dan D = - (ust)o /

2ζ ; untuk ω = ωn dan kondisi awal nol ; kondisi A dan B dalam Pers. (3.2.5) dapat ditunjukkan

: A = (ust)o / 2ζ dan B = (ust)o / 2 √(1 - ζ²). Dengan solusi ini untuk A, B, C dan D, Pers.

(3.2.5) menjadi :

(3.2.6)

Hasil ini di plot dalam Fig. 3.2.2 untuk system dengan ζ = 0,05. Perbandingan pada Fig. 3.2.2

untuk system damped dan Fig. 3.1.4 untuk system undamped menunjukkan damping lebih

rendah tiap puncak dan batas respon untuk nilai batas :

(3.2.7)

Untuk system damped yang ringan bentuk sinus dalam Pers. (3.2.6) adalh kecil dan ωD ≈ ωn ;

sehingga :

(3.2.8)

Ragam deformasi dengan waktu sebagai funsi cosinus, dengan peningkatan amplitude dengan

waktu berdasarkan fungsi envelope ditunjukkan pada garis putus-putus pada Fig. 3.2.2.

Amplitudo pada deformasi steady-state pada sebuah system untuk kekuatan harmoni

dengan ω = ωn dan nilai steady-state tercapai dengan kuat dipengaruhi oleh damping. Pengaruh

yang penting pada rasio damping pada amplitude terlihat pada Fig. 3.2.3, dimana :

Page 24: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

24

Pers. (3.2.6) di plot untuk tiga rasio redaman : ζ = 0,01 dan 0,1. Untuk mempelajari bagaimana

respon membangun untuk kondisi tetap, kita mengulang puncak uj setelah j melingkari getaran.

Hubungan antara uj dan j dapat ditulis oleh substitusi t = jTn dalam pers. (3.2.8), mengatur

cos ωnt = , dan menggunakan pers. (3.2.7) untuk mencapai :

(3.2.9)

Hubungan ini di plot ke dalam Fig. 3.2.4 untuk ζ = 0.01, 0.02, 0.05, 0.10 dan 0.20. Poin yang

memiliki ciri tersendiri ini terhubung oleh kurva untuk mengenal kecendrungan, tapi hanya

nilai bilangan pada j sangat berarti.

Page 25: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

25

Semakin kecil getaran, semakin besar nilai siklus yang dibutuhkan untuk mencapai

Persentase tertentu dari uo, amplitudo keadaan tetap. Untuk contoh, nilai siklus yang

dibutuhkan mencapai 95% dari uo adalah 48 untuk ζ = 0.01, 24 untuk ζ = 0.02, 10 untuk

= 0.05, 5 untuk ζ = 0.10, dan 2 untuk ζ = 0.20.

3.2.3 Deformasi Maksimum dan Tahap Perlambatan

Deformasi keadaan tetap dari sistem ke gaya gelombang, dideskripsikan dengan rumus

(3.2.3) dan (3.2.4) dapat dituliskan sebagai berikut

Pers. (3.2.10) dimasukkan dalam Gambar 3.2.5 untuk 3 nilai dari ω/ωn dan sebuah nilai tetap

dari ζ = 0.20. Nilai dari Rd dan φ dihitung dari Pers. (3.2.11) dan (3.2.12) yang telah

diidentifikasi. Juga diperlihatkan oleh garis patokan adalah deformasi tetap [Pers..

(3.1.8)] pada p(t), yang mana kombinasi dengan waktu pada gaya yang diberikan,

kecuali untuk nilai k yang konstan. Gerakan pada keadaan tetap diperlihatkan terjadi

pada periode gaya T = 2π/ω, akan tetapi denga perlambatan waktu = φ/2π; φ adalah

tahap sudut atau tahap perlambatan.

Page 26: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

26

Sebuah plot dari sebuah jumlah respon amplitudo berlawanan dengan frekuensi

perkuatan yang disebut kurva frekuensi respon. Seperti sebuah pada plot untuk

deformasi u dapat dilihat pada Gambar. 3.2.6, dimana Rd [dari Pers. (3.2.11)] diplotkan

sebagai sebuah fungsi dari ω/ωn untuk beberapa nilai dari ζ; semua kurva dibawah ζ = 0

kurva pada gambar 3.1.3. Peredam getaran Rd dan oleh karena itu deformasi amplitudo

pada semua frekuensi perkuatan. Besarnya dari pengurangan ini sangat bergantung

pada frekuensi perkuatan dan selanjutnya diuji untuk tiga bagian dari skala frekuensi

perkuatan:

1. Jika rasio frekuensi ω/ωo < 1 (gaya yang berubah secara lambat) Rd sedikit lebih

besar dari pada l dan pada dasarnya adalah peredam bebas. Sehingga

Maksud dari hasil ini adalah respon dinamik dimana pada dasarnya sama

dengan deformasi tetap dan dikontrol oleh kekauan sistem.

2. Jika ω/ωo > 1 (gaya yang berubah dengan cepat) Rd cenderung nol seperti ω/ωn

yang meningkat dan pada dasarnya tidak berefek pada peredam. Untuk nilai

yang lebih besar dari ω/ωn, ( )

Page 27: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

27

Page 28: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

28

bagian yang dominan dalam Pers. (3.2.11) yang mana mendekati

Maksud dari hasil ini adalah respon dikontrol dari kumpulan sistem.

3. Jika ω/ωn ≈ 1 (frekuensi gaya mendekati frekuensi dari sistem), Rd sangat

berpengaruh terhadap peredam dan untuk nilai peredam yang lebih kecil, Rd

beberapa kali lebih besar dari 1, maksud dari deformasi dinamis dapat lebih

besar dari pada deformasi tetap. Jika ω = ωn, Pers. (3.2.11)

Maksud dari hasil ini adalah respon dikontrol dengan sistem peredam.

Page 29: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

29

Sudut fase φ, yang mana mendefinisikan waktu dari pertambahan respon pada gaya,

variasi ω/ωn seperti ditunjukkan pada Gambar. 3.2.6. Hal ini diuji untuk tiga bagian

yang sama dari skala frekuensi perkuatan:

1. Jika ω/ωn < 1 (gaya berubah dengan lambat), φ mendekati 0° dan

perpindahan pada dasarnya pada fase gaya yang diberikan, seperti pada

Gambar 3.2.5a. Gaya pada Gambar 1.2.1a bergerak ke kanan, sistem juga

akan berpindah ke kanan.

2. Jika ω/ωn > 1 (gaya yang berubah dengan cepat), φ mendakati 180° dan

perpindahan pada dasarnya di luar dari fase relatif ke gaya yang diberikan,

seperti pada Gambar 3.2.5c. Ketika gaya berpindah ke kanan, sistem akan

berpindah ke kiri.

3. Jika ω/ωn = (frekuensi gaya sama dengan frekuensi dasar), φ = 90° untuk

semua nilai dari ζ dan perpindahan mencapai puncaknya ketika gaya lebih

besar dari pada nol, seperti pada Gambar. 3.2.5b.

Contoh 3.1

Perpindahan amplitudo uo dari sebuah sistem SDF ke gaya harmonic diketahui untuk 2

frekuensi. Dengan ω = ωo, uo = 5 in; dengan ω = 5ωn, uo = 0,02 in. Perkirakan rasio peredam

dari sistem.

3.2.4 Faktor Respon Dinamis

Pada bagian ini, kami memperkenalkan deformasi (perpindahan), kecepatan dan

percepatan faktor respon tanpa dimensi dan memberikan defisi amplitudo dari jumlah 3

respon. Perpindahan pada keadaan tetap pada Pers. (3.2.10) diulang untuk:

Seperti yang telah didefinisikan sebelumnya, faktor deformasi respon Rd adalah rasio

amplitudo uo dari perpindahan getaran ke deformasi tetap

Turunan persamaan (3.2.16) diberikan persamaan untuk respon kecepatan

( )

√ ⁄ ( )

(3.2.

17)

Page 30: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

30

Dimana faktor respon kecepatan berhubungan dengan oleh

(3.2.

18)

Turunan persamaan (3.2.16) diberikan persamaan untuk respon percepatan;

( )

( )

(3.2.

19)

Dimana faktor respon kecepatan berhubungan dengan oleh

.

/

(3.2.

20)

Tinjauan dari persamaan (3.2.19) itu adalah perbandingan amplitude percepatan

getaran untuk percepatan karena gaya yang bekerja pada masa

Faktor respon dinamik diplot sebagai fungsi ω/ dalam gambar

3.2.7, plot baru dan , tapi satu untuk adalah sama seperti yang pada Gambar.

3.2.6. Seperti disebutkan sebelumnya, faktor respon deformasi adalah kesatuan

ω/ , puncak pada at ω/ , dan mendekati nol pada ω/ . Respon

kecepatan Faktor adalah nol pada ω/ , puncak pada ω/ , dan mendekati

nol ω/ . Percepatan respon Faktor adalah nol pada ω/ , puncak pada

ω/ , dan pendekatan kesatuan sebagai ω/ , √ ⁄ ada puncak

terjadi untuk .

Hubungan sederhana antara faktor respon dinamik

(3.2.

21)

Membuat adalah mungkin untuk menyajikan semua tiga faktor dalam satu grafik. Data

⁄ dalam plot linier dari Gambar. 3.2.7b ini repploted seperti ditunjukkan

pada Gambar. 3.2.8 pada empat arah kertas grafh logaritmik. Nilai dapat

dibaca dari skala logaritmik berorientasi diagonal yang berbeda dari skala vertikal

untuk , presentasi kompak ini memungkinkan untuk reflace tiga plot linear Gambar.

3.2.7 oleh plot tunggal. Konsep dasar pembangunan empat-cara ini dalam kertas grafik

logaritmik disajikan pada Lampiran 3.

3.2.5 Frekwensi resonan dan Respon Resonan

sebuah resonan frekuensi didefinisikan sebagai frekuensi memaksa di mana respon

amplitudo terbesar terjadi. Gambar 3.2.7 menunjukkan bahwa puncak pada kurva

frekuensi-respon perpindahan, kecepatan, dan percepatan terjadi pada frekuensi yang

sedikit berbeda. Selanjutnya resonansi frekuensi dapat ditentukan dengan menetapkan

Page 31: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

31

ke nol turunan pertama dari sehubungan dengan ⁄ ; untuk √ ⁄

mereka adalah:

Perbandingan Frekwensi ⁄

Gambar 3.2.7 perubahan bentuk, Percepatan, dan factor respon percepatan untuk suatu

sistem redaman yang sebabkan oleh gaya yang harmonic

Jarak frekwensi resonan: √

Percepatan frekwensi resonan:

Akselerasi frekwensi resonan :

Karena suatu sistem yang tidak teredam ke tiga frekwensi resonan adalah serupa

dan sepadan dengan frekuensi sistem itu . Intuisi mungkin menyatakan bahwa

frekwensi resonan untuk suatu sistem redaman

Page 32: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

32

Perbandingan ⁄

Gambar 3.2.8 Empat-cara logarithmig plot deformasi, kecepatan, dan percepatan

respon faktor sistem teredam keluar oleh gaya harmonic

harus pada frekuensi diri nya: √ , tetapi ini tidak terjadi.

Perbedaannya adalah kecil, namun; untuk tingkat redaman biasanya diwujudkan dalam

struktur, biasanya jauh di bawah 20%, turunan antara tiga frekuensi resonansi dan

frekuensi alami dapat diabaikan.

Tiga faktor respon dinamik pada frekuensi resonansi masing-masing adalah:

3.2.6 Half-Power Bandwidth

Sebuah properti penting dari kurva respon frekuensi untuk ditunjukkan pada

gambar. 3.2.9.

Dimana bandwidth setengah-daya didefinisikan. Jika adalah frekuensi

memaksa di kedua sisi frekuensi resonansi di kedua sisi frekuensi resonansi di mana

is √ ⁄ waktu amplitudo resonansi, maka untuk kecil

(3.2.23)

Page 33: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

33

Perbandingan ⁄

Gambar 3.2.9 Definisi bandwidth setengah-daya

Hasil ini, diturunkan dalam derivasi 3.4, dapat ditulis kembali sebagai

atau

(3.2.

24)

Dimana ⁄ adalah frekuensi siklik. Resulf penting ini memungkinkan

evaluasi redaman dari uji getaran paksa tanpa mengetahui gaya yang diterapkan (bagian

3.4).

Penurunan Rumus 3.4

Menyamakan dari Persamaan. (3.2.11) dan √ ⁄ waktu amplitudo resonansi

diberikan oleh Persamaan (3.2.22), berdasarkan definisi, memaksa frekuensi dan

memenuhi kondisi

Pembalikan kedua belah pihak, mengkuadratkan mereka, hal menata ulang memberi

Persamaan (b) adalah kuadrat persamaan dalam ( ⁄ ) , adalah dimana akar

Dimana tanda positif diberikan lebih besar dari dan tanda negative sesuai dengan

akar yang lebih kecil dari .

Untuk rasio redaman perwakilan kecil dari struktur praktis, kedua istilah yang

mengandung 2dapat dijatuhkan dan

.

/ (1 2

(d)

Mengambil hanya istilah pertama dalam ekspansi deret taylor dari sisi kanan

memberikan

(

) (e)

mengurangi akar yang lebih kecil dari yang lebih besar memberi

(f)

Page 34: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

34

3.2.7 Respon Kondisi Tetap pada Cosine porce

Persamaan defrensial dapat dipecahkan menjadi

m (3.2.25)

Penyelesaian tertentu dari persamaan (3.2.3) masih berlaku, tetapi kasus ini constanta C

dan D adalah :

Ini ditentukan dengan memeriksa prosedur 3.3. diberikan respon dari posisi persamaan

(3.2.3) dan (3.2.26) dapat dinyatakan seperti

( ) ( ) ( ) ( ) (3.2.27)

Dimana amplitudo , faktor respon deformasi , dan sudut fase adalah sama

dengan yang deived dan bagian 3.2.3 untuk kekuatan sinusoidal. Kesamaan ini dalam

penelitian respon steady-state untuk dua kekuatan harmonik tidak mengherankan

karena dua Eksitasi adalah sama kecuali untuk perubahan waktu.

BAGIAN B: SISTEM REDAMAN VISKOS: PENGEJAWANTAHAN

3.3 RESPON TERHADAP GENERATOR GETARAN

Generator getaran (atau mesin bergetar) dikembangkan untuk menyediakan sumber

harmonik eksitasi yang tepat untuk menguji struktur skala penuh. Pada bagian ini hasil

oretical untuk respon steady-state dari sistem SDF ke harmonik untuk disebabkan oleh

generator getaran disajikan. Hasil ini memberikan dasar untuk mengevaluasi frekuensi

alami dan redaman struktur dari data eksperimen (setion 3.4)

3.3.1 Generator Getar

Gambar 3.3.1 menunjukkan generator getaran yang berbentuk dua keranjang datar

berputar di arah yang berlawanan pada sumbu vertikal. Dengan menempatkan berbagai

jumlah berat memimpin dalam keranjang, besaran bobot berputar dapat diubah. Dua

massa pelawan-putaran, , ditunjukkan secara skematis pada Fig.3.3.2 sebagai

massa disamakan dengan eksentrisitas = e; lokasi mereka pada t = 0 ditunjukkan pada

(a) dan pada beberapa waktu t dalam (b). komponen x- pasukan Enertia massa berputar

membatalkan, dan y-komponen bergabung untuk menghasilkan kekuatan

( ) ( )

(3.3.1)

Page 35: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

35

Dengan lari generator getaran struktur yang akan gembira, gaya ini dapat disalurkan ke

struktur. Amplitudo gaya harmonik ini sebanding dengan kuadrat dari ω frekuensi

eksitasi. Oleh karena itu, sulit untuk menghasilkan kekuatan pada frekuensi rendah dan

tidak praktis untuk mendapatkan respon statis struktur.

Gambar 3.3.1 Pelawan putaran berat eksentrik pembangkit getaran. (Atas kebaikan

dari D.E. Hudson)

3.4 frekuensi alami dan redaman dari tes harmonis

Teori dari getaran harmonis dipaksakan, dijelaskan pada bagian awal dai bab ini,

memberikan dasar untuk menentukan frekuensi alami dan redaman dari struktur didapat

dari respons terhadap pembangkit getaran yang diukur. Redaman yang terukur

memberikan data sifat struktur penting yang tidak bisa didapat dari desain. Nilai terukur

dari getaran alami adalah sifat aktual dari struktur terhadap nilai yang dihitung dari

kekakuan dan massa dari idealisasi struktur dapat dibandingkan. Riset investigasi telah

mengarah ke prosedur yang lebih baik untuk mengembangkan idealisasi struktur yang

mewakili struktur aktual.

3.4.1 pengujian resonansi

Konsep dari pengujian resonansi didasarkan dari hasil persamaan (3.2.15), dituliskan

ulang menjadi

............................................................................... (3.4.1)

Rasio redaman ζ di hitung nilai (ust)0 dan u0 percobaan pada frekuensi paksaan sebesar

frekuensi alami dari sistem. Biasanya amplitudo percepatan di ukur dan u0 = ü0/ ω2

.

Kecuali nilai frekuensi alami tidak diketahui. Frekuensi alami dideteksi dengan

percobaan menggunakan hasil sebelumnya dengan sudut fase 90° jika ω = ωn. Struktur

digetarkan pada frekuensi paksaan ω, sudut fase diukur, dan frekuensi getaran terus

menerus disesuaikan hingga sudut fase 90°.

Page 36: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

36

Jika perpindahan akibat gaya statis p0 amplitudo dari gaya harmonis bisa didapatkan,

persamaan (3.4.1) menghasilkan nilai rasio redaman. Sepeti yang dijelaskan di awal,

sulit bagi pembangkit getaran untuk menghasilkan tenaga pada frekuensi rendah dan

tidak dapat diterapkan untuk mendapatkan nilai gaya statis yang signifikan.

Alternatifnya dengan mengukur respons statis dengan cara lain, seperti menarik

struktur. Pada kasus ini, persamaan (3.4.1) harus dimodifikasi untuk mengenali

perbedaan pada gaya yang diterapkan dalam percobaan statis relatif terhadap amplitudo

dari gaya harmonis.

3.4.2 kurva frekuensi-respons

Karena kesulitan untuk mendapatkan respons statis struktur menggunakan pembangkit

getaran, frekuensi alami dan rasio redaman dari struktur biasanya ditentukan oleh kurva

frekuensi-respons dengan cara percobaan. Pembangkit getaran di operasikan pada

frekuensi yang di pilih, respons struktur diperhatikan sampai keadaan peralihan keluar

dan amplitudo dari percepatan keadaan tetap diukur. Frekuensi dari pembangkit getaran

disetel dengan nilai baru dan pengukuran diulang. Frekuensi paksaan bervariasi pada

rentang yang frekuensi alami sistem termasuk di dalamnya. Kurva frekuensi-respons

dalam bentuk percepatan amplitudo terhadap frekuensi dapat diplot secara langsung

dari data yang diukur. Kurva ini untuk gaya dengan amplitudo proporsi terhadap ω2 dan

bisa menyerupai kurva frekuensi-respons dari gambar 3.3.3. jika setiap percepatan

amplitudo terukur dibagi oleh ω2, kita dapatkan kurva frekuensi-percepatan untuk gaya

amplitudo konstan. Kurva ini diukur dari data dapat menyerupai kurva pada gambar

3.2.7c. Jika percepatan terukur dibagi oleh ω4, hasil dari kurva frekuensi-perpindahan

untuk kurva gaya amplitudo konstan dapat menjadi kurva versi percobaan pada gambar

3.2.7a.

Frekuensi alami dan rasio redaman dapat ditentukan dari salah satu versi percobaan dari

kurva frekuensi-respons pada gambar 3.3.3, 3.2.7c, dan 3.2.7a. untuk rentang terapan

dari redaman frekuensi alami fn pada dasarnya sama dengan frekuensi paksaan pada

resonansi. Rasio redaman diperhitungkan dengan persamaan 3.2.24 menggunakan

Page 37: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

37

frekuensi fa dan fb , ditentukan seperti diilustrasikan pada gambar 3.4.1. dari kurva

percobaan ditampilkan dalam bentuk bagan. Walaupun persamaan ini didapatkan dari

kurva frekuensi-perpindahan untuk amplitudo tetap gaya harmonis, ini mendekati valid

untuk kurva respons lain yang dibahas sebelumnya selama struktur diredam sedikit.

Contoh 3.2

Model rangka plexiglass pada gambar 1.1.4 diletakkan di atas meja getar yang dapat

menerapkan getaran harmonis dasar dari frekuensi dan amplitudo yang ditentukan.

Setiap frekuensi getaran ω, percepatan amplitudo üg0 dan dari Table dan bagian atas

dari rangka, direkam secara berturut-turut. Kemampuan pengiriman TR = üg0/

dikumpulkan dan data digambarkan pada gambar E3.2. tentukan frekuensi alami dan

rasio redaman dai rangka plexiglass dari data ini.

Penyelesaian puncak dari kurva frekuensi-respons terjadi pada 3,59 Hz. Asumsikan

redamannya kecil, frekuensi natural fn = 3.59 Hz.

Nilai puncak dari kurva kemampuan pengiriman adalah 12.8. sekarang gambar garis

horizontal pada 12.8/√ = 9.05 seperti yang terlihat. Garis ini berpotongan dengan

kurva frekuensi-respons pada fb = 3.74 Hz dan fa = 3.44 Hz. Oleh karena itu dari

persamaan 3.3.24

Nilai redaman ini sedikit lebih besar dari 3.96% ditentukan dari pengujian getaran

bebas pada model (contoh 2.4)

Mengingat kita sudah menggunakan persamaan 3.2.24 untuk menentukan rasio

redaman pada sistem dari kurva kemampuan pengiriman, mengingat persamaan ini

diambil dari kurva frekuensi-perpindahan. Pendekatan ini layak karena frekuensi

Page 38: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

38

getaran dalam rentang fa ke fb nilai numerik dari TR dan Rd dekat, ini ditinggalkan pada

pembaca untuk memeriksa setelah persamaan TR muncul pada subbab 3.6

3.5 penyebaran gaya dan pengasingan getaran

Mempertimbangkan sistem massa peredam pegas tampak pada sisipan kiri gambar

3.5.1 dipengaruhi getaran harmonus. Gaya disebarkan ke dasar adalah

.............................................................. (3.5.1)

Subtitusikan persamaan (3.2.10) untuk u(t) dan persamaan (3.2.17) untuk ů(t) dan

menggunakan persamaan (3.2.18) memberikan

........................................ (3.5.2)

Nilai maksimum dari fT(t) terhadap t adalah

....................................................................

Yang mana setelah menggunakan (ust)0 = p0/k dan ζ = c/2mωn, dapat dituliskan

.....................................................................................

Subtitusikan persamaan (3.2.11) untuk Rd menghasilkan persamaan untuk rasio dari

gaya disebarkan maksimum ke amplitudo p0 dari gaya yang diterapkan, dikenal sebagai

kemampuan penyebaran (TR) dari sistem

...................................... (3.5.3)

Kemampuan penyebaran digambarkan pada gambar 3.5.1 sebagai fungsi dari rasio

frekuensi ω/ωn untuk beberapa nilai dari rasio redaman ζ. Skala logaritma telah dipilih

untuk menandai kurva untuk nilai ω/ωn yang besar dari wilayah yang diinginkan.

Ketika damping mengurangi amplitudo dari gerakan pada semua frekuensi getaran

gambar 3.2.6, redaman mengurangi gaya yang disebarkan saja jika ω/ωn < √ . Untuk

gaya yang disebarkan kurang dari gaya yang diterapkan, kekakuan dari sistem penumpu

dan disebabkan frekuensi alami harus cukup kecil sehingga ω/ωn > √ . Tidak ada

redaman yang diinginkan pada sistem penumpu karena, pada rentang frekuensi ini,

redaman meningkatkan gaya yang disebarkan.

3.7 Alat Ukur Getaran

Page 39: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

39

Pengukuran getaran menjadi minat besar di dalam aspek banyak orang tentang

bangunan struktural. Sebagai contoh, pengukuran tanah/landasan yang berguncang

suatu gempabumi menyediakan data dasar untuk bangunan tahan gempa, dan data

tersebut menghasilkan gerakan suatu struktur yang menyediakan pengertian yang

mendalam bagaimana struktur tahan terhadap gempabumi. Walaupun alat ukur itu

rumit dan sudah sangat maju, unsur dasar instrumen ini adalah beberapa format tentang

suatu transducer. Dalam format paling sederhananya suatu transducer adalah suatu

Massa plat logam sistem menjulang di dalam suatu bingkai kaku yang terikat dengan

permukaan gerakan yang terukur. Gambar 3.7.1 menunjukkan suatu gambar yang

menurut bagan dari instrumen seperti itu untuk merekam gerakan yang horisontal suatu

pendukungan penunjuk tiga transducers diperlukan untuk mengukur ke tiga komponen.

Ketika diperlakukan untuk mengisyaratkan dukungan menunjuk, transducer gerak

massa sehubungan dengan bingkai, dan jarak [yang] relatif ini direkam setelah

perbesaran . Itu adalah sasaran dari presentasi yang ringkas ini untuk mendiskusikan

prinsip yang mendasari perancangan ukuran getaran instrumen sedemikian rupa

sehingga yang terukur adalah jarak relatif yang diinginkan gerakan akselerasi .

Gambar 3.7.1 Gambar bagan suatu vibration-measuring instrumen dan merekam

gerakan.

3.7.1 Pengukuran Akselerasi

Gerakan yang terukur biasanya bervariasi dengan waktu dan boleh meliputi banyak

komponen harmonik yang mencakup suatu cakupan frekwensi, Itu mengandung

pelajaran, bagaimanapun, untuk mempertimbangkan lebih dulu pengukuran gerak

harmonik sederhana yang diuraikan oleh Gambar, ( 3.6.1). Penggantian/Jarak massa

instrumen sehubungan dengan gerakkan bingkai diberi oleh Gambar, ( 3.6.2) yang

ditulis ulang seperti U(T yang direkam) adalah akselerasi dasar yang dimodifikasi oleh

suatu faktor - Rdlw~ dan merekam dengan suatu penyimpangan waktu ¢/. 3.2.6, Rd dan

¢ berbeda menurut frekwensi, tetapi w~ adalah suatu instrumen yang tetap tidak terikat

pada dukungan khusus.

Obyek disain instrumen adalah untuk membuat Rd dan ¢/ w ketika tidak terikat pada

frekwensi eksitasi, mungkin sebab kemudian masing-masing komponen harmonik

akselerasi akan direkam dengan proportional faktor yang sama dan penyimpangan

waktu yang sama . Kemudian, jika gerakan untuk direkam terdiri dari dari banyak

komponen harmonik, yang direkam u ( t) akan mempunyai bentuk yang sama sebagai

pen;dukungan mengisyaratkan dengan suatu pergeseran waktu tetap. Ini pergeseran

waktu tetap yang hanya merupakan gerakkan waktunya lama sedikit, yang mana pada

umumnya tidak penting. Menurut Gambar 3.7.2 ( yang mana [adalah] suatu diperbesar

alur getaran Gambar. 3.2.6 dengan nilai, jika~ = 0.7, kemudian di atas frekwensi

mencakup w/wn = 0.50, Rd adalah sama dengan 1 ( kurang dari 2.5% kesalahan) dan

Page 40: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

40

variasi ¢ dengan w adalah dekat dan linier, menyiratkan ¢ lw sangat utama dan tetap.

Dengan begitu suatu instrumen dengan suatu frekuensi diri 50 Hz dan nisbah redaman

0.7 mempunyai suatu frekwensi bermanfaat terbentang dari 0 untuk 25 Hz dengan

sedikit kesalahan. Ini adalah keunggulan dari instrumen modern, secara komersial

tersedia merancang untuk mengukur akselerasi [tanah/landasan] mempengaruhi

gempabumi. Sebab amplitudo yang terukur u(t) adalah sebanding Rd/wn2, suatu

frekuensi tinggi instrumen akan mengakibatkan suatu sangat kecil penggantian/jarak

yang pada hakekatnya diperbesar instrumen ini untuk pengukuran sesuai.Gambar 3.7.3

pertunjukan [adalah] suatu perbandingan akselerasi [tanah/landasan] .

Instrumen tetap -1/wn2 digambar ( 3.7.1). Karena frekwensi eksitasi 1= 20 dan 10Hz,

gerakan yang di/terukur mempunyai amplitudo akurat, tetapi kesalahan pada 1= 40 Hz

adalah nyata; dan pergeseran fasa, walaupun tidak serupa untuk ke tiga frekwensi, tapi

dianggap serupa. Jika akselerasi [tanah/landasan] adalah pen;jumlahan ke tiga

komponen harmonik, pertunjukan figur ini bahwa gerakan yang direkam memenuhi

akselerasi [tanah/landasan] [itu] dengan memuaskan di (dalam) amplitudo dan

membentuk. Ketelitian gerakan yang direkam u(t) dapat ditingkatkan, terutama pada

lebih tinggi frekwensi, dengan menghitung ug(t- /w) dari u(t yang terukur)

menggunakan Gambar ( 3.7.1) dengan Rd yang ditentukan dari Gambar ( 3.2.11) dan

mengenal kekayaan instrumen Wn dan seperti (itu) di cek diulangi untuk masing-

masing komponen harmonik di (dalam) u(t), dan komponen yang dikoreksi kemudian

adalah manyatukan untuk memperoleh ug ( t). Perhitungan ini dapat dilaksanakan

terpisah oleh prosedur alihragam Fourier cepat, di luar lingkup dari buku ini.

3.7.2 Pengukuran Jarak

Hal ini digunakan untuk mendisain transducer sedemikian sehingga penggantian/jarak

yang relatif u(t) mengukur penggantian/jarak pendukungan ug ( r), Ini dicapai dengan

pembuatan transducer memantul sangat fleksibel atau transducer berkumpul dengan

sangat besar, atau kedua-duanya. Instrumen seperti itu susah dipakai oleh karena massa

yang berat/lebat dan lembut, dan sebab itu harus mengakomodasi penggantian/jarak

pendukungan yang diantisipasi, yang mungkin sama besar seperti 12 / 36. Selama

gempa bumi.

3.8 Energi Aliran Uap

Energi ini adalah sebanding pada amplitudo gerakan, seperti ditunjukkan di (dalam)

Gambar. 3.8.1. itu bukanlah suatu nilai tetap untuk manapun diberi jumlah aliran dan

amplitudo sejak energi mengusir peningkatan secara linier dengan frekuensi getaran.

Page 41: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

41

Plot terhadap u membentuk elips berputar sebagaimana diperlihatkan pada gambar

3.8.2 akibat suku ku pada persamaan 3.8.8. Energi dissipasi oleh damping (peredam) tetap di

area didalam elips karena luas (area) yang dikelilingi oleh gaya elastis bernilai tunggal

adalah nol.

Lengkung histeris dihubungkan dengan redaman viskos adalah hasil dari histeris dinamis

karena kelakukan alami beban luas lengkung (loop) sebanding dengan frekuensi getaran, ini

menyiratkan kurva deformasi-gaya menjadi kurva bernilai tunggal jika beban siklus dipakai

cukup lambat (ω=0). Sifat utama dari histeris dinamis adalah lengkung histeris cenderung elips

ketimbang titik seperti pada gambar Fig. 1.3.1c jika dihubungkan dengan deformasi plastis.

Dalam kasus lain lengkung histeris dapat terjadi meski dalam beban siklus statis, fenomena ini

kemudian dikenal sebagai histeris statis, karena kurva deformasi-gaya tidak terpengaruh rasio

deformasi.

Ada dua cara menukur damping, kapasitas redaman khusus dan faktor redaman khusus.

Kapasitas redaman khusus adalah perbandingan sebagian energi regangan

yang lenyap dalam setiap siklus gerakan, baik dan diperlihatkan pada gambar 3.8.3.

Faktor redaman khusus atau faktor kehilangan didefinisikan

3.8.9

Jika energi dapat dihilangkan ketika nilai seragam selama siklus gerakan harmonik (yang pada

kenyataannya tidak realistis), dapat ditulis sebagai kehilangan energi per radian dibagi

energi total sistem. Dua ukuran ini jarang digunakan pada getaran struktur karena hanya cocok

pada damping sangat kecil.

Page 42: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

42

Penurunan Pers. 3.6

Persamaan 3.8.2 memberikan energi masuk per siklus dimana sudut fase, didefiniskan oleh

persamaan 3.2.12 dapat ditulis sebagai

(

) (

)

Subtitusikan ke persamaan 3.8.2 menghasilkan 3.8.3.

3.9 Ekivalensi Redaman Viskos

Sebagai mana dalam pasal 1.4 redaman dalam struktur sebenarnya biasanya dianggap sama

dengan redaman viskos. Definisi sederhana dari persamaan redaman viskos didasarkan atas

ukuran respon dari sistem terhadap gaya harmonik pada frekuensi getaran sama dengan

frekuensi alami dari sistem. Rasio redaman dihitung dari Pers. 3.4.1 dengan memakai

ukuran nilai dan ( ) . Persamaan ini memperhitungkan semua mekanisme pelenyapan

energi yang timbul dalam eksperimen.

Definisi lain redaman viskos adalah jumlah redaman yang timbul luas bidang yang sama

didalam kurva sebagaimana didapat secara eksperimen pada sistem sebenarnya. Rasio redaman

dihitung dari Pers. 3.2.24 dengan memakai frekuensi getaran , dan , (Fig. 3.4.1)

didapat dari kurva respon-frekuensi secara eksperimen.

Metode umum untuk mendifinikan ekivalensi redaman viskos adalah dengan menyamakan

energi yang lenyap dalam siklus getaran dari struktur yang sebenarnya dan sebuah sistem

ekivalensi redaman viskos. Untuk struktur sebenarnya hubungan perpindahan-gaya didapay

dari sebuah eksperimen dengan beban siklus dengan amplitude perpindahan seperti pada

gambar 3.9.1.

Page 43: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

43

Energi yang lenyap dalam struktu sebenarnya digambarkan pada bidang yang dikelilingi

lengkung histeris. Samakan ke energi yang lenyap dalam redaman viskos yang diberikan

Pers. 3.8.1 menghasilkan :

atau

3.9.1

Dimana energi regangan dihitung dari kekakuan k yang ditentukan dari eksperimen.

Beban eksperimen menghasilkan kurva gaya deformasi pada Fig. 3.91 sehingga dapat

dilakukan pada dimana respons sistem sangar sensitif terhadap redaman. Maka Pers.

3.9.1 menjadi

3.9.2

Rasio redaman ditentukan dari sebuah tes ketika bisa jadi salah pada frekuensi

getaran lainnya, akan tetapi cukup menjadi pendekatan yang memuaskan.

Contoh 3.6

Sebuah benda bergerak dalam eksperimen fluida dalam gaya hambatan sama dengan akar dari

kecepatan , dimana tanda positif digunakan untuk positif dan sebaliknya. Hitung

koefisien ekivalensi redaman viskos untuk gaya yang bekerja pada sistem osilasi dalam

pengaruh gerak harmonik dengan amplitudo dan frekuensi . Hitung pula perpindahan

amplitudo ketika .

Jawab Andai waktu dihitung dari posisi perpindahan negatif terbesar, gerakan harmoniknya

adalah

( )

Energi yang lenyap dalam satu siklus putaran gerakan adalah

Page 44: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

44

∫ ∫

∫ ( )

Samakan energi ini ke energi yang lenyap dalam redaman viskos [Pers. 3.8.1] memberikan

Subtitusikan pada Pers. Sebelumnya dan ke c di Pers. 3.2.15 sehingga

(

)

BAGIAN C : SISTEM TANPA REDAMAN VISKOS

3.10 Getaran Harmonik dengan Redaman Suku Sendiri (Rate Independent)

3.10.1 Redaman Suku Sendiri

Sebuah penelitian terhadap logam struktural mengindikasikan energi lenyap secara dakhil

(internally) dalam redaman siklus dari bahan sangat independen dari frekuensi siklus. Dengan

cara yang sama tes getaran paksa pada struktur mengindikasikan bahwa rasio ekivalensi

redaman viskos adalah secara kasar sama untuk semua mode dan frekuensi alami. Sebab itu

kita merujuk tipe redaman ini sebagai redaman linear suku-sendiri.

Redaman suku sendiri dihubungkan dengan histeris statik disebabkan oleh regaman plastis,

deformasi plastis lokal, plastisitas kristal dan aliran plastis dalam bidang tegangan diantara

batas elastis nyata. Dalam skala mikroskopis ketidakhomogenan dari distribusi tegangan

diantara kristal-kristal dan konsentrasi tegangan pada simpangan batas kristal menghasilkan

tegangan lokal cukup tinggi untuk menyebabkan regangan plastis lokal meskipun rata-rata

tegangan global mungkin dibawah batas elastis. Mekanisme redaman tidak memasukkan energi

lenyap dalam deformasi plastis global yang mana seperti disebutkan semula ditangani secara

hubungan non-linear antara gaya fs dan deformasi u.

Cara sederhana yang dapat digunakan untuk memperlihatkan redaman linear suku sendiri

adalah mengasumsikan bahwa gaya redaman berbanding lurus dengan kecepatan dan berbalik

terbalik dengan frekuensi

3.10.1

Dimana k adalah kekakuan struktur dan adalah koefisien redaman. Energi yang lenyap dari

tipe redaman ini dalam sebuah siklus redaman pada frekuensi adalah berdiri sendiri dari

(Fig. 3.10.1). Sebagaimana diberikan pada Pers. 3.8.1 dimana c diganti dengan

3.10.1

Page 45: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

45

Secara kontras energi yang lenyap pada redaman viskos bertambah secara linear dengan

frekuensi gaya sebagaimana diperlihatkan pada Fig.3.10.1.

Redaman suku sendiri mudah dijelaskan jika getarannya harmonik dan kita tertuju hanya pada

respon kondisi tetap dari sistem ini. Kesulitan timbul dalam menerjemahkan mekanisme

redaman ini terhadap domain waktu. Hal ini sangat berguna dalam metoda analisis domain-

frekuensi (Pasal 1.10.3). Suku komplek ( ) menggambarkan elastasitas dan gaya

redaman dalam waktu yang sama, ( ) adalah kekakuan komplek sistem. Kekakuan

komplek tidak punya arti secara fisis, bagaimanapun pengertian tekniknya sama dengan

kekakuan elastis.

Untuk redaman bentuk ini, seperti terlihat pada subbab 3.8, energi yang hilang akan

meningkatkan perpindahan kuudratik dengan perpindahan amplitudo, dan perpindahan

amplitudo ini dibatasi redaman tidak peduli seberapa kecil. Dalam kaitan dengan fakta bahwa

amplitudo tidak terbatas yang terjadi pada ω= ωn jika persamaan (3.11.2) terpenuhi, sudut fase

menunjukkan sebuah diskontinuitas lompatan pada ω= ωn gambar (3.11.2 ).

3.11.3 Solusi Menggunakan Persamaan Redaman Viscous

Dalam subbab ini solusi pendekatan untuk kondisi tetap respons harmonis dari sistem dengan

friksi Coulumb didapatkan dengan memodelkan mekanisme redaman ini dengan eluvalensi

redaman viscous. Mensubtitusikan EF, energy yang berkurang akibat friksi Coulumb dihasilkan

oleh persamaan (3.11.3), untuk ED dalam persamaan (3.9.1) memberikan rasio redaman viscous

ekuivalen

(3.11.4)

Di mana . Solusi pendekatan untuk perpindahan amplitudo didapatkan dengan

mensubtitusikan untuk ; dalam persamaan (3.2.11):

Page 46: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

46

*, ( ) - ,( )( )-

+

Ini berisikan di sisi kanan sama dengan. Mengkuadratkan dan menyelesaikan secara aljabar,

perpindahan yang dinormalkan adalah

( )

* ,( )( )-

+

( )

Hasil dari pendekatan ini valid jika

. Solusi pendekatan tidak dapat digunakan jika

karena kuantitas di bawah radikal adalah negatif dan pembilang adalah imajiner.

Pendekatan ini dan solusi eksak dibandingkan pada gambar (3.11.2). Jika gesekan cukup kecil

untuk menimbulkan gerakan kontinu, gerakan ini terjadi secara sinusoidal dan solusi

pendekatan cukup dekat dengan solusi eksak. Jika gaya gesek kekuatan besar, gerakan tidak

kontinu dengan hasil berhenti dan mulai bergerak, yang banyak terdistorsi relatif terhadap

sebuah sinusoid, solusi pendekatan menjadi kurang baik.

Solusi pendekatan untuk sudut fase diperoleh dengan mensubtitusikan ζeq untuk ζ dalam

persamaan (3.2.12 )

Mensubtitusikan u0 dari persamaan (3.11.5)

Untuk nilai F/po yang diberikan nilai φ adalah konstan tetapi dengan nilai positif jika ω/ωn < 1

adalah negatif jika ω/ωn > 1. Ini ditunjukkan pada gambar 3.11.2, dimana terlihat sudut fase

tidak kontinu pada ω=ωn untuk friksi Coulomb.

Contoh 3.7

Struktur pada contoh 2.7 dengan perangkat friksi melendut 2 in. Di bawah gaya lateral p = 500

kips. Berapakah amplitudo pendekatan jika gaya harmonis diganti dengan p (t) = 500sinwt,

dimana periode paksaan T=1 detik?

BAGIAN D Respons Terhadap Eksitasi Periodik

Sebuah fungsi periodik adalah salah satu bagian ditentukan terhadap T0 berulang secara tidak

terbatas gambar (3.12.1). sebagian gaya adalah periodik atau mendekati periodik. Dibawah

kondisi tertentu, gaya pendorong pada kapal, gaya ombak pada bangunan lepas pantai, dan gaya

Page 47: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

47

angin ditimbulkan akibat pusaran pada bangunan tinggi dan langsing mendekati periodik.

Gerakan tanah akibat gempa tidak memiliki kesamaan dengan fungsi periodik. Bagaimanapun

juga getaran tumpuan berasal dari kendaraan bergerak di atas jalan layang ditetapkan karena

retak jangka panjang dapat mendekati periodik.

Kita tertarik menganalisa respons getaran periodik untuk alasan yang lain. Analisa dapat

diperluas menjadi getaran lain dengan menggunakan teknik fast Fourier transform yang lain.

Ini tidak dijelaskan dalam buku ini.

3.12 Representasi Deret Fourier

Sebuah fungsi p (t) dikatakan periodik dengan periode To jika memenuhi hubungan berikut:

Sebuah fungsi periodik dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen harmonik dengan

menggunakan deret Fourier:

dimana harmonik fundamental dalam eksitasi memiliki frekuensi

Koefisien dalam deret Fourier dapat dinyatakan dalam hal p (t) karena fungsi sinus dan cosinus

ortogonal:

Koefisien a0 adalah nilai rata-rata p (t); koefisien aj dan bj adalah amplitudo ke-j harmonis dari

frekuensi jω0.

Secara teoritis, jumlah istilah tak terbatas diperlukan untuk deret Fourier untuk berkumpul ke p

(t). Dalam prakteknya, bagaimanapun, beberapa istilah yang cukup untuk konvergensi yang

baik. Pada sebuah diskontinuitas, seri Fourier konvergen ke nilai rata-rata dari nilai-nilai ke kiri

dan ke kanan diskontinuitas.

3.13 Respons Terhadap Gaya Periodik

Page 48: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

48

Sebuah periodik eksitasi menyiratkan bahwa eksitasi telah ada untuk waktu yang lama, dimana

dalam waktu respons sementara berhubungan dengan perpindahan awal dan kecepatan sudah

berkurang. Hingga, hanya untuk eksitasi harmonis, kita tertarik untuk mencari respons kondisi

tetap. Respons dari sistem linear terhadap gaya periodik dapat ditentukan dengan

menggabungkan respons terhadap istilah eksitasi individu dalam deret Fourier.

Respon dari sistem tidak teredam untuk gaya konstan p (t) = a0 diberikan oleh persamaan (f)

dari Contoh 1.5, di mana istilah cos ωt akan berkurang karena redaman (lihat bagian 4.3),

meninggalkan solusi kondisi tetap.

Respons kondisi tetap dari sistem SDF teredam vicous terhadap cosinus gaya harmonik p (t) =

cos a1 (} wot) diberikan oleh persamaan (3.2.3) dan (3.2.26) dengan ω diganti dengan jw0:

Demikian pula, respons kondisi tetap dari sistem terhadap gaya sinusoidal sin bj (jω0t) diberikan

oleh persamaan (3.2.3) dan (3.2.4) dengan ω diganti dengan jω0:

Jika ζ=0 dan salah satu βj=1, respons kondisi tetap tak terbatas dan tidak bermakna karena

respon sementara tidak pernah berkurang (lihat Bagian 3.1); selanjutnya diasumsikan bahwa

ζ≠0 dan βj≠1.

Repons kondisi tetap dari sistem dengan redaman eksitasi periodik p (t) adalah kombinasi tar

respons terhadap istilah individu dalam deret Fourier:

Kontribusi relatif dari berbagai istilah harmonik dalam persamaan (3.13.6) tergantung pada dua

faktor: (1) amplitudo aj dan bj komponen harmonik dari fungsi paksaan p (t), dan (2) rasio

frekuensi βj. Repons akan didominasi oleh komponen harmonik yang βj dekat dengan kesatuan

[yaitu, frekuensi paksaan jw0 dekat dengan frekuensi alami (lihat Gambar. 3.2.6)].

Empat istilah pertama dari deret ini ditunjukkan pada Gambar. E3.8b, di mana frekuensi dan

amplitudo relatif 1, 1/3, 1/5, 1/7 dari empat harmonik yang jelas. Jumlah dari istilah Fourier

ditunjukkan pada Gambar. E3.8c, di mana empat istilah memberikan representasi yang wajar

dari fungsi paksaan. Pada t = T0/2, dimana p (t) tidak kontinu, deret Fourier konvergen ke nol,

nilai rata-rata dari p(T0/2).

Respon dari sistem SDF terhadap fungsi paksaan Persamaan (e) diperoleh dengan

mensubtitusikan persamaan (b), (c), dan (d) dalam Pers. (3.13.6) untuk mendapatkan

Page 49: Terjemahan Dinamika Struktur (Chopra)

49

Ditunjukkan pada Gambar. E3.8d merupakan respons dari sistem SDF dengan periode alami Tn

= T0/4 terhadap empat beban istilah pertama dalam seri Fourier dari persamaan (e). Ini adalah

plot individu dari istilah dalam persamaan (f) dengan βj = jωo/ωn = jTn/T0 = j/4. Amplitudo

relatif dari istilah-istilah ini jelas. Tak satu pun dari ini sangat besar karena tidak ada nilai-nilai

βj sangat dekat dengan kesatuan; dicatat bahwa βj = ¼, ¾, 5/4, 7/4. i.and selanjutnya. Secara

kumulatif jumlah individu respon istilah dari persamaan. (f) ditunjukkan pada gambar E3.8e, di

mana kontribusi dari keempat istilah dianggap kecil. Istilah yang lebih tinggi akan lebih kecil

karena amplitudo komponen harmonik p (t) menurun dengan j dan βj akan lebih jauh dari

kesatuan.