Upload
ahmad-jeli-rinaldi
View
4
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
teknik explorasi
Citation preview
Bijih (Ore) adalah sejenis batu yang mengandung mineral penting, baik itu logam
maupun bukan logam. Bijih diekstraksi melalui penambangan, kemudian hasilnya
dimurnikan lagi untuk mendapatkan unsur-unsur yang bernilai ekonomis. Kandungan
atau kadar mineral, atau logam, juga bentuk keujudannya, secara langsung akan
memengaruhi ongkos pertambangan bijih. Ongkos ekstraksi harus diberi pembobotan
untuk dibandingkan dengan nilai ekonomis logam yang terkandung untuk
menentukan bijih yang mana yang lebih menguntungkan dan bijih yang mana yang
kurang atau tidak menguntungkan. Bijih logam secara umum merupakan
persenyawaan oksida, sulfida, silikat, atau logam "murni" (misalnya tembaga murni
yang biasanya tidak terkumpul di dalam kerak Bumi atau logam "mulia" (biasanya
tidak berbentuk persenyawaan) seperti emas. Bijih harus diolah untuk mengekstraksi
logam-logam dari "batuan sampah" dan dari mineral bijih. Tubuh bijih dibentuk oleh
berbagai macam proses geologis. Di dalam bahasa Inggris, proses "pembentukan
bijih" disebut sebagai ore genesis.
Bijih besi (Formasi besi
terikat)
Bijih timbal
Bijih mangan Bijih emas Gangue (pronounced "gang") is the term used to collectively describe the valueless
minerals in an ore deposit. This view of gangue equates value with ore minerals. The
table gives the most common gangue minerals (Rimstidt 1997). As one reads through
this list, however, it becomes obvious that many gangue minerals may be of great
value in the mineral-specimen market. Also, inclusion in the table does not preclude a
mineral from being economically important in some deposits; it only indicates that it
is commonly found in uneconomic concentrations associated with other minerals that
are ores. For example, fluorite (our major source of fluorine) is a primary ore mineral
in many deposits, such as the manto fluorite deposits of the Buenavista-Encantada
and El Tule mining districts, northern Coahuila, Mexico (Temple and Grogan 1963;
Rakovan 2003), but it is a common gangue mineral in most Mississippi Valley-type
(MVT) lead-zinc deposits (Misra 1999). An important exception to this last example
are anomalously fluorite-rich MVTs such as those found in the Kentucky-Illinois
fluorite district (once the world's largest source of fluorite ore; Park and MacDiarmid
1975). In the previous Word to the Wise column (Rakovan 2005), we explored the
metasomatic alteration of rocks, a natural process that is often associated with
hydrothermal activity and ore deposit formation. Gangue can consist of the altered
and unaltered host rocks of a deposit as well as non-ore minerals that were
transported to the deposit in solution. Although gangue is not economically valuable,
it can prove very useful. Specifically, gangue formed by both metasomatic alteration
and precipitation during ore formation can yield a wealth of information about the
origins and physical conditions of the ore-forming fluids (Barnes 1997). For example,
because gangue minerals such as quartz and calcite are transparent in thin section,
they are most often used for fluid inclusion studies (Roedder 1984) rather than the
sulfide ore minerals that are commonly opaque. Fluid inclusion studies give us
information such as the temperatures at which the minerals formed and the salinity of
the fluids from which they precipitated. This in turn can Increase our understanding
of ore formation and guide future exploration. Separation of gangue from ore
minerals can be one of the major obstacles in the successful development of an ore
deposit.
Figure 1. Apatite and magnetite (gangue and ore respectively)from the Dashkesan (Dashkezan) Co-Fe deposit, Dashkesan,
Rayonu, Azerbaijan. Specimen measures 7 x 5.5 cm
JOHN RAKOVANDepartment of GeologyMiami UniversityOxford, Ohio [email protected]
Hydrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat "aqueous" sebagai hasil
differensiasi magma. Hidrothermal ini kaya akan logam-logam yang relative ringan,
dan merupakan sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan-endapan
bijih.Proses Hidrothermal yaitu air panas yang naik akibat proses magmatik ataupun
dari proses lainnya seperti air meteorik atau yang terbebaskan pada suatu proses
malihan. Air panas tersebut dapat melarutkan unsur logam dari batuan yang
dilaluinya, kemudian diendapkan di suatu tempat pada temperatur yang lebih rendah,
sebagian besar cebakan mineral berasal dari proses ini.Sirkulasi hidrotermal dalam
arti yang paling umum adalah sirkulasi air panas, sedangkan Yunani yang berarti air
dan "termos 'berarti hydros' panas '. sirkulasi hidrotermal terjadi paling sering di
sekitar sumber panas di dalam kerak bumi. Hal ini umumnya terjadi di dekat gunung
berapi aktivitas, tetapi dapat terjadi pada kerak dalam berhubungan dengan intrusi
granit , atau sebagai hasil dari orogeny atau metamorfosis . Selain itu dapat juga
menghasilkan ubahan pada batuan yang dialirinya. Larutan hidrotermal mempunyai
peranan penting dalam pembentukan cebakan mineral yang berharga, dengan
membentuk urat-urat dan alterasi batuan. Cebakan mineral berharga hasil larutan
hidrotermal lebih banyak dijumpai dari pada tipe lainnya. Komposisi utama dari
larutan hidrotermal adalah air. Airnya selalu mengandung garam-garam, sodium
khlorida, potassium khlorida, kalsium sulfat, dan kalsium khlorida. Kadar garam yang
terlarut sangatlah bervariasi, mulai dari salinitas air laut yaitu 3.5% berat sampai
puluhan kalinya. Larutan yang sangat “asin” (barin, kadar garam tinggi) dapat
melarutkan sedikit mineral yang tamoaknya tidak larut seperti emas, kalkopirit,
galena dan sfalerit. Larutan hidrotermal terjadi dalam beberapa cara. Salah satunya
peleburan magma yang terjadi oleh parsial basah yang mendingin dan mengkristal,
air yang menyebabkan peleburan parsial basah dilepaskan. Namun tidak sebagai air
murni, tetapi mengandung semua unsure yang dapat larut yang terdapat pada magma
seperti NaCl dan unsure kimia: emas, perak, tembaga, timbal, zinc, merkuri dan
molybdenum, yang tidak terikat kuarsa, feldspar, dan mineral lain dengan substitusi
ion. Suhu yang tinggi meningkatkan efektifitas larutan yang sangat asin ini untuk
membentuk endapan mineral hidrotermal.
Grade ialah kwalitas konsentrasi atau kadar dari suatu mineral logam maupun bijih
yang akan ditambang sehingga bernilai ekonomis.
Cut-off batas terendah apabila ditambang bisa menguntungkan.
Country rock adalah batuan (batuan samping) yang tidak berharga yang berada pada
sekeliling badan bijih
Foto singkapan batuan intrusi dyke (warna gelap) memotong batuan samping (warna
terang). Intrusi dyke lebih muda terhadap batuan sampingnya.
Waste adalah batuan atau material yang tidak memiliki atau mengandung mineral
berharga atau bagian dari endapan bijih yang kadarnya sangat rendah dan biasanya
dibuang karna tidak bernilai ekonomis.
Reserves (cadangan) adalah endapan mineral yang telah diketahui ukuran, bentuk,
sebaran, kuantitas dan kualitasnya dan yang secara ekonomis, teknis, hukum,
lingkungan dan sosial dapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan.
Cadangan Bijih Besi
Host rock adalah batuan yang mengandung endapan bijih atau suatu batuan yang
dapat dilewati larutan, di mana suatu endapan bijih terbentuk. Intrusi maupun batuan
dinding dapat bertindak sebagai host rock.
Corrosion features in the contact zone between breccia and host rock.
Alterasi merupakan perubahan komposisi mineralogy batuan (dalam keadaan padat)
karena pengaruh Suhu dan Tekanan yang tinggi dan tidak dalam kondisi isokimia
menghasilkan mineral lempung, kuarsa, oksida atau sulfida logam. Proses alterasi
merupakan peristiwa sekunder, berbeda dengan metamorfisme yang merupakan
peristiwa primer. Alterasi terjadi pada intrusi batuan beku yang mengalami
pemanasan dan pada struktur tertentu yang memungkinkan masuknya air meteoric
untuk dapat mengubah komposisi mineralogi batuan.
Metamorfisme adalah proses reaksi rekristalisasi di dalam kerak bumi pada
kedalaman antara (3-20 km) yang pada keseluruhannya atau sebagian besar terjadi
dalam keadaan padat, yakni tanpa melalui fase cair sehingga terbentuk struktur dan
mineral yang baru, akibat dari pengaruh temperatur (T) dan dari tekanan (P) yang
tinggi. Sedangkan menurut H.G.F. Winkler (1976) proses metamorfosa adalah suatu
proses yang mengubah mineral pada suatu batuan dalam fase padat karena suatu
pengaruh atau response terhadap kondisi fisika dan juga kimia di dalam kerak bumi,
dimana pada kondisi fisika, dan kimia tersebut berbeda dengan kondisi yang
sebelumnya. Proses-proses tersebut tidak termasuk pelapukan (H.M. Munir, 1995).
Vein” (urat bijih) adalah suatu daerah mineralisasi yang memiliki bentuk menyerupai pipa atau urat dan umumnya miring agak tajam terhadap bidang datar (lebih besar 45°).
Replacement is the process of almost simultaneous solution and deposition whereby
one mineral replaces another. It is an important process in the formation of epigenetic
(those formed after the formation of the host rock) mineral deposits, in the formation
of high- and intermediate-temperature hydrothermal ore deposits, and in supergene
sulfide enrichment (enriched by generally downward moving fluids). Replacement is
the method whereby wood petrifies (silica replaces the wood fibres), one mineral
forms a pseudomorph of another, or an ore body takes the place of an equal volume
of rock. Hence replacement deposits are those in which solutions have reacted with
host rocks, leading to replacement of silicates and carbonates by new gangue and ore
minerals. Replacement occurs when a mineralizing solution encounters minerals
unstable in its presence. The original mineral is dissolved and almost simultaneously
exchanged for another. The exchange does not occur molecule for molecule, but
volume for volume. This means that fewer molecules of a less dense mineral will be
replaced by more molecules of a denser mineral. Replacement takes place first along
major channels in a host rock through which the hydrothermal fluids enter it.
Replacement along smaller openings follows later. Eventually, rocks or at least some
of their constituent minerals are replaced even along capillary sized openings.
Replacement occurs even in those parts of the rock where fluids cannot flow. This
happens by diffusion of ions at the replacement front. Early-formed replacement
minerals are themselves replaced by later minerals, and definite mineral successions
have been established. The usual sequence among the common hypogene (deposited
by generally ascending solutions) metallic sulfide minerals is pyrite, enargite,
tetrahedrite, sphalerite, chalcopyrite, bornite, galena, and pyrargyrite. Although
replacement can occur at any temperature or pressure, it is most effective at elevated
temperatures, at which chemical activity is enhanced. Replacement by cold
circulating waters is mostly confined to soluble rocks, such as limestone. These may
be replaced by iron oxides, manganese oxides, or calcium phosphates. Many ore
deposits have been enriched in terms of their metal content where supergene
(downward moving) fluids have dissolved metallic minerals from the near-surface
parts and redeposited these in the lower parts by replacement of other (gangue)
minerals. At higher temperatures the degree of replacement of preexisting minerals
increases, till in extreme cases, there is complete replacement. Mineralizing solutions
at intermediate temperatures form simple sulfides and sulfosalts while those at higher
temperatures form sulfides and oxides. Replacement deposits are the largest and most
valuable of all metallic ore deposits except those of iron. Large deposits of lead-zinc
deposits have formed where carbonates rocks (limestone, marl, dolomite) have been
replaced. The orebodies range in size from 0.5 million tonnes to 20 million tonnes
with over 14 % combined metal content. Replacement deposits commonly show an
envelope of weak mineralization around the ore, giving a larger dispersion pattern
and therefore a larger exploration target. The dispersion is controlled by degree of
disequilibrium between fluids and host rocks and level of diffusion/interaction. This
also gives rise to zoning of replacement deposits. Replacement deposits commonly
occur as massive (containing more than 50 % sulfides) lenses, pipes, veins and
disseminations often associated with intrusives. In general, it has been observed that
certain minerals replace others preferentially. Accordingly, a set of "rules" has been
proposed:
a. Sulfides replace gangue or ore minerals
b. Gangue minerals replace host rock, but not the ore minerals
c. Oxides replace host rock and gangue, but rarely replace sulfides.
Skarn adalah sebuah terminology pada dunia pertambangan untuk
mengidentifikasikan suatu lapisan seperti seam yang berwarna gelap (kehitaman)
akibat dari adanya intrusi (terobosan) oleh fluida pembawa bijih. Beberapa mineral
bijih (oksida ataupun sulfide) dan fluorite biasanya muncul (terbentuk) pada
lingkungan
skarn ini. Umumnya
dijumpai fluorite (CaF2)
mendukung
pendapat bahwa silika
dan beberapa logam
bereaksi dengan batuan
gamping.
Tahapan 1 dan 2 dalam pembentukan endapan
skarn
Tahapan 3 dalam pembentukan endapan skarn
Massive sulphida
Volcanogenic besar deposit bijih sulfida atau VMS adalah jenis logam sulfida
deposit bijih, terutama Cu - Zn yang berhubungan dengan dan diciptakan oleh
gunung berapi -associated hidrotermal peristiwa di lingkungan bawah laut.
Deposito ini juga kadang-kadang disebut besar gunung berapi-host sulfida
(VHMS) deposito. Kepadatan umumnya adalah 4500 kg / m 3. Mereka sebagian
besar adalah akumulasi stratiform mineral sulfida yang mengendap dari cairan
hidrotermal pada atau di bawah dasar laut di berbagai pengaturan geologi kuno
dan modern. Di lautan yang modern mereka identik dengan bulu sulfur yang
disebut perokok hitam. Mereka terjadi dalam lingkungan yang didominasi oleh
gunung berapi atau gunung berapi yang berasal (misalnya, gunung berapi-
sedimen) batuan, dan deposito yang sebaya dan bertepatan dengan formasi dari
kata batuan vulkanik. Sebagai kelas, mereka merupakan sumber signifikan dari
dunia Cu, Zn, Pb, Au, dan Ag bijih, dengan Co, Sn, Ba, S, Se, Mn, Cd, Dalam,
Bi, Te, Ga dan Ge sebagai co - atau oleh-produk. Volcanogenic deposito sulfida
masif terbentuk hari ini di dasar laut di sekitar gunung berapi bawah laut bersama
banyak pegunungan pertengahan laut, dan dalam cekungan busur belakang-dan
perpecahan busur. Perusahaan eksplorasi mineral mengeksplorasi untuk dasar
laut deposito sulfida masif; Namun, kebanyakan eksplorasi terkonsentrasi dalam
pencarian setara darat deposito tersebut. Hubungan erat dengan batuan vulkanik
dan pusat letusan menetapkan deposito VMS selain mirip jenis deposit bijih yang
berbagi sumber, transportasi dan perangkap proses serupa. Volcanogenic
deposito sulfida masif yang khas dalam bahwa deposit bijih terbentuk dalam
hubungan temporal yang dekat dengan kapal selam vulkanisme dan dibentuk
oleh sirkulasi hidrotermal dan pernafasan sulfida yang independen dari proses
sedimentasi, yang menetapkan deposito VMS terpisah dari exhalative sedimen
(SEDEX) deposito. Ada subclass deposito VMS, volcanic- dan sedimen-host
sulfida masif (VSHMS) deposito, yang melakukan karakteristik saham yang
hybrid antara deposito VMS dan SEDEX. Contoh penting dari kelas ini meliputi
deposito dari Bathurst Camp, New Brunswick, Kanada (misalnya Brunswick #
12); deposito dari Iberia Pyrite Belt, Portugal dan Spanyol, dan deposit
Wolverine, Yukon, Kanada.
Singenetik diartikan bahwa bijih terbentuk relative bersamaan dengan pembentukan
batuan, sering merupakan bagian rangkaian stratigrafi batuan, seperti endapan bijih
besi pada batuan sediment.
Epigenetik, kebalikan dengan singenetik, merupakan bijih yang terbentuk setelah host
rock-nya terbentuk. Contoh endapan epigenetic adalah endapan yang berbentuk urat
(vein).
Discordant yaitu jika badan bijih memotong perlapisan batuan sekitarnya. Badan bijih
diskordan dapat dijumpai mempunyai bentuk yang beraturan (regular shapes)
maupun dengan bentuk yang tidak beraturan (irregular shapes).
Concordant yaitu jika badan bijih yang memotong sejajar dengan batuan. Tubuh bijih
konkordan dapat terbentuk secara singenetik , membentuk satu kesatuan stratigrafi
dengan host rock-nya, tetapi juga dapat terbentuk secara epigenetic, setelah batuan
ada. Endapan konkordan umumnya terbentuk pada batas batuan yang berbeda ,juga
dapat terbentu dalam satu tubuh batuan; dapat batupasir, batugamping, batuan
lempungan, atau pada endapan vulkanik, kadang juga pada batuan plutonik atau
metamorf. Pada tubuh bijih konkordan, sebagian besar tubuh bijih relative parallel
dengan bidang perlapisan, beberapa bagian sering miring atau bahkan tegak lurus
dengan bidang perlapisan.
Stratiform adalah Mineral bijih sedimenter umumnya mengikuti lapisan
Stratabound adalah mineral bijih sedimenter berbatasan dengan litologi.
Footwall adalah lapisan batuan yang terletak di bagian bawah suatu “vein” disebut
‘Floor” untuk endapan.
Hanging wall adalah lapisan batuan yang terletak di bagian atas suatu “Vein”, disebut
“roof” untuk endapan batubara
Sesar disebabkan oleh gaya tegangan yang mengakibatkan tertariknya kekar bumi ke
arah yang berlawanan. Sesar ini biasa terjadi karena adanya pengaruh gaya gravitasi.
Secara umum, sesar normal terjadi sebagai akibat dari hilangnya pengaruh gaya
sehingga batuan menuju ke posisi seimbang (isostasi). Sesar normal juga dapat tejadi
dari kekar tension, release maupun kekar gerus. Daerah yang mengalami sesar turun
biasa ditandai oleh adanya lembah dan lereng yang curam.
Sesar normal banyak terdapat pada daerah dengan gejala tektonik tariakn, pada
pegunungan lipatan, bagian luar suatu jalur orogen, bagian puncak kubah atau lipatan,
atauupun sebagai pencerminan diatas permukaan dari gejala sesar yang letaknya lebih
dalam.
Secara umum, sesar didefinisikan sebagai bidang retakan yang mempunyai
pergerakan searah dengan arah retakan. Ukuran pergerakan ini bersifat relatif dan
kepentingannya juga relatif. Pada permukaan bidang sesar terdapat gores-garis sesar
(slicken-side) yang dicirikan oleh permukaan yang licin, pertumbuhan mineral dan
tangga-tangga kecil. Arah pergerakan sesar ini dapat ditentukan oleh arah gores
garisnya.
Deformasi kerak bumi digolongkan menjadi dua, yaitu gerakan yang lamban disertai
gerakan bertahap termasuk deformasi ductile, dan gerakan mendadak yang
melibatkan rekahan pada batuan regas (brittle). Sekali rekahan dimulai, akan timbul
gesekan yang diikuti pergeseran , kemudian perlahan-lahan stress terkumpul atau
tertahan selama gesekan antara kedua sisi sesar, selama ia dapat mengatasinya.
Kemudian secara mendadak terjadi lagi pergeseran. Jika stress tetap ada, perulangan
penumpukan stress yang diakhiri dengan pergeseran mendadak terjadi berulang kali.
Shear zone adalah Endapan mineral mesothermal merupakan endapan mineral yang
terbentuk pada temperature dan tekanan menengah. Bijih endapan mineral ini
terbentuk pada suhu sekitar 200-300˚C dengan kedalaman sekitar 1200-3600m
dibawah permukaan bumi. Pada dasarnya pembentukannya tidak jauh berbeda
dengan pembentukan endapan mineral epitermal dan hipotermal, yang membedakan
hanya suhu dan tekanan pada saat pembentukannya.
Magma mengalami diferensiasi seiring penurunan suhu secara bertahap, mineral yang
pertama kali terbentuk adalah mineral yang terbentuk secara pegmatitic yang sarat
akan unsur logam, selanjutnya pada tingkat diatasnya kandungan unsur logam mulai
berkurang seiring pembentukan mineral secara pneumolitik, sehingga tahapan
pembentukan mineral yang selanjutnya adalah melalui proses hidrotermal akibat
kandungan unsur mineral logam yang sudah mulai berkurang. Dalam proses
pembentukan endapan mineral hidrotermal ini diawali dengan endapan mineral
hypothermal pada suhu sekitar 300-500˚C dengan tekanan yang masih sangat tinggi,
kemudian terbentuk endapan mineral mesothermal pada suhu 200-300˚C pada
tekanan moderat, dan yang terakhir adalah endapan mineral epitermal pada suhu
sekitar 150-200˚C dengan tekanan rendah dekat dengan permukaan.
Semakin mendekati permukaan, maka mineral-mineral yang terbentuk cenderung
kepada mineral yang bersifat acid(asam) seiring berkurangnya kandungan unsur
logam sehingga kandungan silikanya secara otomatis akan mendominasi.
“Shoot” (ore shoot; chimney) adalah bagian dari urat bijih (vein) di mana kadar
mineral berharganya lebih tinggi dari sekelilingnya; mempunyai sifat-sifat khas
antara lain;
1. salah satu dimensinya jauh lebih besar dari dua dimensi yang lain.
2. letaknya biasanya searah dengan kemiringan urat bijih.
Breccia adalah batuan yg disusun oleh fragmen2 batuan atau mineral yg kumudian
tersemenkan bersamaan dg matriks. Fragmennya bisa mono (disebut monomict
breccia) dn bisa lebih dari satu macam (disebut Polimict breccia). Pak Suyono
(Projek Paleogen) Beliau menyatakan bahwa Breksi itu adalah 'tekstur' yg dicirikan
oleh fragmen yg kasar-menyudut dan mengambang didalam matriks (baik berupa
pasir atau lempung disela fragmen yg gede gede tadi). Jadi tidak salah juga jika breksi
adalah nama batuan karena memang berangkat dari tekstur yg dimilikinya. Sama
halnya tektur Phyllite (tekstur foliasi) yg menjadi salah satu nama batuan metamorf.
Namun biasanya dan akan lebih baik jika disisipkan nama 'genetik' atau Kandungan
'fragment' jika berbiara breksi. Secara umum breksi dibagi menjadi 5 tipe yang
dibedakan berdasarkan genetiknya, diantaranya adalah:
1). Sedimentary Breccia.
(2). Tectonic Breccia (fault).
(3). Volcanic Breccia.
(4). Impact Breccia.
(5). Hydrothermal Breccia.
Stockwork adalah merupakan hubungan yang berjalinan antara mineral biji yang
berukuran kecil pada urat yang melewati batuan dengan skala yang luas. Dari ukuran
centimeter sampai beberapa meter yang urat-uratnya saling mengikat. Pada umumnya
terjadi pada pengisian celah yang terbuka, celah tersebut karena intrusi.
Manto adalah bentuk tubuh bijih endapan pengganti antara lain berbentuk tabular atau
silinder mendatar yang disebut manto (struktur seperti pipa memotong perlapisan dan
endapan berlapis bercabang tak beraturan berhubungan dengan urat-urat.