26
MAKALAH “ KONSEP POSBINDU ” Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik DISUSUN OLEH : KELOMPOK II NAMA : - Nabilah Siregar - Andri Widodo - Rahayu - Cicilia

Tgs Kel_Makalah Posbindu

  • Upload
    nabilah

  • View
    276

  • Download
    55

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tgs Kel_Makalah Posbindu

MAKALAH

“ KONSEP POSBINDU ”

 Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

                                         

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

NAMA : - Nabilah Siregar

- Andri Widodo

- Rahayu

- Cicilia

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN NON REGULER (S-1)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2014/2015

Page 2: Tgs Kel_Makalah Posbindu

KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas rahmat dan hidayah – Nyalah sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Konsep

Posbindu”. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan

makalah ini masih ada kekurangan, oleh karena itu kami

sangat mengharapkan agar para pembaca dapat memberikan

kritik dan saran yang bersifat membangun guna

menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan

semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para

pembacanya.

                                                                                Cimahi, Juni 2014

Kelompok II

                                                                                                          

      

                                                                                  

                          

i

Page 3: Tgs Kel_Makalah Posbindu

DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL................................................................................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................2

D. Manfaat Penulisan...............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Posbindu ...........................................................................................................4

B. Tujuan Pokok Posbindu .....................................................................................................4

C. Sasaran Pembinaan Posbindu .............................................................................................6

D. Manfaat Posbindu ...............................................................................................................6

E. Pembentukan Posbindu ......................................................................................................6

F. Komponen Posbindu ..........................................................................................................7

G. Pelayanan Kesehatan Posbindu ..........................................................................................8

H. Upaya Kegiatan Usia Lanjut ..............................................................................................9

I. Sarana dan Prasarana Posbindu ........................................................................................10

J. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Posbindu ...................................................................10

K. Rekrutmen dan Pelatihan Kader Posbindu .......................................................................10

L. Indikator Keberhasilan Posbindu .....................................................................................11

M. Kendala Pelaksanaan Posbindu ........................................................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................................................12

B. Saran .................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Tgs Kel_Makalah Posbindu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang

kedokteran, termasuk penemuan obat-obatan seperti antibiotika yang mampu mengobati

berbagai penyakit infeksi berhasil mengurangi angka kematian bayi dan anak dan mampu

memperlambat kematian, memperbaiki gizi dan sanitasi sehingga kualitas dan umur

harapan hidup meningkat. Akibatnya jumlah penduduk lanjut usia bertambah banyak dan

cenderung berlangsung lebih cepat dan pesat (Nugroho, 2008 dalam Wijiat , 2009).

Pada saat ini jumlah penduduk lanjut usia di seluruh dunia diperkirakan lebih dari

629 juta jiwa dan pada tahun 2025 diperkirakan akan mencapai 1,2 milyar. Berdasarkan

sensus di Indonesia sejak tahun 1971 diketahui penduduk lanjut usia mencapai 5,3 juta

jiwa (4,5%), tahun 1980 meningkat menjadi 8 juta jiwa (5,5%), tahun 1990 meningkat

menjadi 11,3 juta jiwa (6,4%), tahun 2005 meningkat menjadi 18,3 juta jiwa (8,5%) dan

tahun berikutnya lagi menjadi 19,3% juta jiwa (9%). Tahun 2020-2025 diperkirakan

jumlah penduduk lanjut usia Indonesia menempati peringkat ke empat setelah RRC, India

dan Amerika Serikat (Nugroho, 2008 dalam Wijiat, 2009).

Proses penuaan yang terjadi secara alami pada kehidupan manusia tidak hanya

menyebabkan penurunan fungsi tubuh, tetapi juga berdampak pada aspek mental dan

sosialnya. Pada usia lanjut akan timbul masalah seperti meningkatnya prevalensi penyakit

degeneratif dan kardiovaskuler, gangguan mental serta masalah yang menyangkut sosial.

Berdasarkan pola penyakit rawat jalan di Puskesmas tahun 2006, penyakit pada sistem otot

dan jaringan pengikat (penyakit tulang, radang sendi termasuk reumatik) dan penyakit

tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang banyak diderita pada kelompok usia lebih

dari 60 tahun (Badan Informasi Daerah, 2007 dalam Wijiat, 2009).

Dalam Undang-Undang No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan pada pasal 19,

bahwa kesehatan manusia usia lanjut diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan dan kemampuannya agar tetap produktif, serta pemerintah membantu

penyelenggaraan upaya kesehatan usia lanjut untuk meningkatkan kualitas hidupnya

secara optimal. Oleh karena itu, berbagai upaya dilaksanakan untuk mewujudkan masa tua

yang sehat, bahagia, berdaya guna dan produktif untuk usia lanjut. Diantaranya dengan

1

Page 5: Tgs Kel_Makalah Posbindu

meningkatkan cakupan, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, khususnya untuk

penduduk usia lanjut. Posbindu lansia merupakan bentuk peran serta masyarakat lansia

dalam upaya dibidang kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal serta

kondisi menua yang sehat dan mandiri. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan

masyarakat khususnya para usia lanjut terhadap pelayanan kesehatan yang terjangkau,

berkelanjutan dan bermutu. Adapun kegiatan para lansia untuk meningkatkan

kesejahteraan usia lanjut melalui kelompok usila yang mandiri (Badan Informasi Daerah,

2007 dalam Wijiat, 2009).

Berdasarkan uraian di atas, maka kelompok kami akan menuliskan makalah

dengan judul “ Konsep Posbindu ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu

“ Bagaimana Konsep Posbindu ?”.

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Tujuan Umum :

Memberikan informasi tentang Konsep Posbindu.

2. Tujuan Khusus :

a. Mengetahui pengertian Posbindu

b. Mengetahui tujuan pokok Posbindu

c. Mengetahui sasaran pembinaan Posbindu

d. Mengetahui manfaat Posbindu

e. Memahami pembentukan Posbindu

f. Mengetahui komponen Posbindu

g. Mengetahui pelayanan kesehatan Posbindu

h. Mengetahui upaya kegiatan usia lanjut

i. Mengetahui sarana dan prasarana Posbindu

j. Mengetahui mekanisme pelaksanaan kegiatan Posbindu

k. Mengetahui rekrutmen dan pelatihan kader Posbindu

l. Mengetahu indikator keberhasilan Posbindu

m. Mengetahui kendala pelaksanaan Posbindu

2

Page 6: Tgs Kel_Makalah Posbindu

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik.

2. Sebagai bahan tambahan informasi bagi mahasiswa.

3

Page 7: Tgs Kel_Makalah Posbindu

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Posbindu

Posbindu lansia adalah suatu forum komunikasi alih teknologi dan pelayanan

bimbingan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai

strategis dalam mengembangkan sumberdaya manusia sejak dini (Effendy, 2001).

Posbindu menurut Depkes RI (2002) adalah pusat bimbingan pelayanan

kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan

dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapai masyarakat yang sehat

dan sejahtera.

Posbindu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya

masyarakat (UKBM) yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan

masyarakat  itu sendiri, khususnya penduduk usia lanjut. Posbindu kependekan dari Pos

Pembinaan Terpadu, program ini berbeda dengan Posyandu, karena Posbindu

dikhususkan  untuk pembinaan para orang tua baik yang akan memasuki masa lansia

maupun yang sudah memasuki lansia (Depkes, 2007).

Posbindu adalah pos pembinaan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu

wilayah yang digerakkan oleh masyarakat, dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan

kesehatan dan di selenggarakan melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran

serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam

penyelenggaraannya (Erfandi, 2008).

Posbindu juga merupakan wdah kegiatan berbasis masyarakat untuk bersama-

sama masyarakat menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan masyarakat untuk

melaksanakan, memberikan serta memperoleh informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan

dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat secara umum (Rahayu, 2012).

B. Tujuan Pokok Posbindu

Tujuan diadakannya Posbindu adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan

dan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna dalam

kehidupan  keluarga dan masyarakat sesuai dengan eksistensinya dalam strata

kemasyarakatan. Jadi dengan adanya Posbindu diharapkan adanya kesadaran dari usia

4

Page 8: Tgs Kel_Makalah Posbindu

lanjut untuk membina kesehatannya serta meningkatkan  peran serta masyarakat

termasuk keluarganya dalam mengatasi kesehatan usia lanjut. Fungsi dan tugas pokok

Posbindu yaitu membina lansia supaya tetap bisa beraktivitas, namun  sesuai kondisi

usianya agar tetap sehat, produktif dan mandiri selama mungkin serta melakukan upaya

rujukan bagi yang membutuhkan (Depkes, 2007).

Tujuan pokok dari pelayanan Posbindu adalah :

1. Memperlambat angka kematian kelompok masyarakat lansia

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan kelompok masyarakat lansia

3. Meningkatkan kemampuan kelompok masyarakat lansia untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dari kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup

sehat.

4. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada kelompok masyarakat lansia

dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan pada penduduk berdasarkan

letak geografis.

5. Meningkatkan pembinaan dan bimbingan peran serta kelompok masyarakat lansia

dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat

(Effendy, 1998).

Ketaatan lansia untuk menggunakan sarana kesehatan atau mengikuti program

kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : pengetahuan, sikap, persepsi, perilaku

dalam bentuk praktik yang sudah nyata berupa perbuatan terhadap situasi atau

rangsangan dari luar (kepercayaan) dan keterjangkauan sarana pelayanan kesehatan.

Secara umum perilaku kesehatan seseorang mencakup perilaku terhadap sakit dan

penyakit, perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan, maupun perilaku terhadap

program kesehatan. Faktor lain yang mempengruhi perilaku ketaatan seseorang pada

kesehatan adalah sebagai berikut : kebutuhan, jumlah dan struktur keluarga, faktor sosial

budaya, etnik, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, harga/biaya pelayanan, jarak,

persepsi terhadap sarana kesehatan, dan kekuatan pengambilan keputusan (Notoatmodjo,

2003).

5

Page 9: Tgs Kel_Makalah Posbindu

C. Sasaran Pembinaan Posbindu

Menurut Depkes, RI (2001) Sasaran Pembinaan posbindu

1. Sasaran langsung

Sasaran pembinaan langsung meliputi Kelompok usia 45-59 tahun, kelompok

usia lanjut 60-69 tahun, dan kelompok usia lanjut resiko tinggi usia lebih dari 70

tahun atau usia lanjut berumur 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan

2. Sasaran tidak lansung

Sasaran pembinaan tidak langsung meliputi Keluarga di mana usia lanjut

berada, masyarakat di lingkungan usia lanjut berada, organisasi sosial yang bergerak

dalam pembinaan kesehatan usia lanjut, masyarakat luas dan petugas kesehatan yang

melayani kesehatan usia lanjut.

D. Manfaat Posbindu

Posbindu ini merupakan bentuk pendekatan pelayanan proaktif bagi usia lanjut

untuk mendukung peningkatan kualitas hidup dan kemandirian usia lanjut, yang

mengutamakan aspek promotif dan preventif, di samping aspek kuratif dan rehabilitatif.

Posbindu mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Memberikan semangat hidup kepada usia lanjut,

2. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada usia lanjut,

3. Memberikan keringanan biaya pelayanan kesehatan bagi usia lanjut dari keluarga

miskin atau tidak mampu,

4. Memberikan dukungan atau bimbingan pada usia lanjut dalam memelihara dan

meningkatkan kesehatannya agar tetap sehat dan mandiri (Depkes, 2007 dalam

Handayani, 2008).

E. Pembentukan Posbindu

Pada prinsipnya pembentukan Posbindu didasarkan atas kebutuhan 

masyarakat usia lanjut tersebut. Ada beberapa pendekatan  yang digunakan  dalam

pembentukan posbindu  dimasyarakat sesuai dengan kondisi  dan situasi masing-masing

daerah, misalnya  mengambangkan kelompok-kelompok yang sudah ada seperti

kelompok pengajian, kelompok jemaat gereja, kelompok arisan usia lanjut dan lain-lain.

6

Page 10: Tgs Kel_Makalah Posbindu

Pembentukan Posbindu dapat pula menggunakan pendekatan Pembangunan Kesehatan

Masyarakat  Desa (PKMD).

Pendekatan PKM merupakan suatu pendekatan yang sudah umum

dilaksanakan  dan merupkan pendekatan pilihan yang dianjurkan untuk pembentukan

Posbindu baru. Langkah-langkahnya meliputi:

1. Pertemuan tingkat desa

2. Survey mawas diri

3. Musyawarah Masyarakat Desa

4. Pelatihan kader

5. Pelaksanaan upaya kesehatan oleh masyarakat

6. Pembinaan dan pelestarian  kegiatan

F. Komponen Posbindu

Posbindu sebagai wadah yang bernuansa pemberdayaan masyarakat, akan

berjalan dengan baik dan optimal apabila memenuhi beberapa komponen pokok, yaitu:

adanya proses kepemimpinan, terjadinya proses pengorganisasian, adanya anggota  dan

kader serta tersedianya  pendanaan.

1. Kepemimpinan

Posbindu merupakan kegiatan dari, oleh dan untuk masyarakat. Untuk

pelaksanaanya memerlukan orang  yang mampu mengurus  dan memimpin

penyelenggaraan  kegiatan tersebut  sehingga kegiatan yang dilaksanakan mencapai 

hasil yang optimal. Pemimpin Posbindu bisanya berasal dari anggota Posbindu itu

sendiri. 

2. Pengorganisasian

Ciri dari suatu proses pengorganisasian dapat dilihat  dari adanya pembagian

tugas, penunjukan kader, jadwal  kegiatan  yang teratur dan sebagainya. Struktur

organisasi  Posbindu sedikitnya terdiri dari  Ketua, Sekretaris, Bendahara dan

beberapa seksi dan kader.     

3. Anggota Kelompok

Jumlah anggota kelompok Posbindu berkisar antara 50-100 orang. Perlu 

diperhatikan  juga  jarak antara  sasaran dengan lokasi  kegiatan  dalam penentuan 

7

Page 11: Tgs Kel_Makalah Posbindu

jumlah anggota, sehingga apabila terpaksa  tidak tertutup  kemungkinan anggota 

Posbindu kurang dari 50 orang atau lebih dari 100 orang. 

4. Kader

Jumlah kader di setiap kelompok tergantung pada jumlah anggota kelompok,

volume dan jenis kegiatannya, yaitu sedikitnya 3 orang.

5. Pendanaan

Pendanaan bisa bersumber dari anggota kelompok Posbindu, berupa iuran atau

sumbangan anggota atau sumber lain seperti donatur atau sumber lain  yang tidak

mengikat.

(Depkes, 2007 dalam Handayani, 2008).

G. Pelayanan Kesehatan

Pelayaan kesehatan di Posbindu meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan

mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) Usia Lanjut sebagai alat pencatat dan

pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau

ancaman masalah  kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam Buku

Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) Usia Lanjut atau catatan kondisi kesehatan 

yang lazim digunakan di Puskesmas. Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan

kepada usia lanjut dikelompok sebagai berikut :

1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari (activity of daily living) melipui kegiatan

dasar dalam kehidupan seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun

tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya

2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional

dengan menggunakan pedoman 2 menit

3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi

badan dan dicatat pada grafik Indeks Masa Tubuh (IMT)

4. Pengukuran tekanan darah dengan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan

denyut nadi selama 1 menit

5. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan Talquist atau Sahli

6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula

(diabetes mellitus)

7. Pemeriksaan adanya protein  dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit

ginjal

8

Page 12: Tgs Kel_Makalah Posbindu

8. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan

kelainan

9. Penyuluhan bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelompok dalam rangka

kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah kesehatan

yang dihadapi oleh individu dan atau kelompok usia lanjut

10. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi  anggota kelompok usia lanjut 

yang tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat  (public

health nursing).

11. Pemberian Pemberian Makanan Tambahan (PMT), penyuluhan contoh menu

makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi usia lanjut serta

menggunakan  bahan  makanan yang berasal dari daerah tersebut

12. Kegiatan olah raga seperti senam lansia, gerak jalan santai dan lain sebagainya untuk

meningkatkan kebugaran

(Depkes, 2007 dalam Handayani, 2008).

H. Upaya Kegiatan Usia Lanjut

1. Pemeriksaan fisik yang meliputi : pemeriksaaan urin, darah, pengukuran tekanan

darah, pemeriksaan nadi pemeriksaan status gizi, pengukuran barat badan dan tinggi

badan, pemberian makanan tambahan.

2. Pemeriksaan aktivitas sehari-hari seperti : makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian,

naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil.

3. Pemeriksaan status mental : pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional

4. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila ditemukan ada kelainan.

5. Penyuluhan kelompok, konseling kesehatan sesuai masalah yang dihadapi lansia

6. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas kesehatan bagi anggota kelompok lansia

yang tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat (public

health nursing)

7. Kegiatan olah raga antara lain senam lanjut usia, gerak jalan santai, dan sebagainya

untuk meningkatkan kebugaran.

8. Kegiatan non kesehatan berupa kegiatan kerohaniaan, arisan, forum diskusi kegiatan

ekonomi produktif, penyaluran hobi.

9

Page 13: Tgs Kel_Makalah Posbindu

9. Kegiatan inovatif : kegiatan yang bertujuan untuk mencegah kepikunan, yang pada

dasarnya melatih fungsi syarat motorik seperti:bercerita, bernyanyi, pemainan kata,

permainanan kata, permainan angka, permainan huruf, menggambar, catur, rekreasi.

I. Sarana Dan Prasarana

Untuk kelancaran pelaksanaan Posbindu, dibutuhkan sarana dan prasarana 

penunjang  antara lain:

1. Tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka)

2. Meja dan kursi

3. Alat tulis

4. Buku pencatatan kegiatan (buku register buntu)

5. Kit usia lanjut yang berisi: Timbangan dewasa, meteran pengukur tinggi badan,

stetoskop, tensimeter, peralatan laboratorium sederhana termometer

6. Kartu Menuju Sehat (KMS) usia lanjut

J. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan

Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap usia lanjut di

kelompok, mekanisme pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya digunakan sistem 5

tahapan/5 meja sebagai berikut :

1. Tahap pertama : Pendaftaran, dilakukan sebelum pelaksanaan pelayanan

2. Tahap kedua: Pencatatan kegiatan  sehari-hari  yang dilakukan usila, serta

penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan

3. Tahap ketiga: Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan

status mental

4. Tahap keempat: Pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium  sederhana)

5. Tahap Kelima: Pemberian penyuluhan dan konseling

(Depkes, 2007 dalam Handayani, 2008).

K. Rekrutmen Dan Pelatihan Kader Posbindu

Kader sebaiknya berasal  dari anggota kelompok Posbindu sendiri atau dapat

saja diambil dari anggota masyarakat lainnya yang bersedia menjadi kader. Adapun

persyaratan untuk menjadi kader Posbindu adalah:

1. Dipilih dari masyarakat dengan prosedur yang disesuaikan dengan kondisi setempat;10

Page 14: Tgs Kel_Makalah Posbindu

2. Mau dan mampu bekerja secara sukarela;

3. Bisa membaca dan menulis huruf latin;

4. Sabar dan memahamil usia lanjut.

L. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam upaya pembinaan Lansia melalui kegiatan

pelayanan kesehatan di Posbindu dilakukan dengan menggunakan data pencatatan dan

pelaporan, pengamatan khusus dan penilitian, dengan menggunakan patokan yaitu :

1. Meningkatnya jumlah organisasi masyarakat kelompok usia lanjut yang berperan

serta secara aktif dalam pelayanan kesehatan usia lanjut.

2. Berkembangnya jenis pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarakat.

3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut yang dilaksanakan oleh

50% puskesmas dan menjangkau 100% panti werda.

4. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit degeneratif, dengan jangkauan

pelayanan yang mencakup 40% usia lanjut (Depkes, 2007 dalam Handayani,

2008).

M. Kendala Pelaksanaan Posbindu

1. Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posbindu

2. Jarak rumah dengan lokasi posbindu yang jauh dan sulit di jangkau

3. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk

datang di posbindu

4. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posbindu.

11

Page 15: Tgs Kel_Makalah Posbindu

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian materi, maka kami dapat menyimpulkan bahwa Posbindu

merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang

dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan masyarakat  itu sendiri,

khususnya penduduk usia lanjut. Posbindu kependekan dari Pos Pembinaan Terpadu,

program ini berbeda dengan Posyandu, karena Posbindu dikhususkan  untuk pembinaan para

orang tua baik yang akan memasuki masa lansia maupun yang sudah memasuki lansia. Dasar

pembentukan Posbindu yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama lansia.

Tujuan diadakannya Posbindu adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu

kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga

dan masyarakat sesuai dengan eksistensinya dalam strata kemasyarakatan. Jadi dengan

adanya Posbindu diharapkan adanya kesadaran dari usia lanjut untuk membina kesehatannya

serta meningkatkan peran serta masyarakat termasuk keluarganya dalam mengatasi kesehatan

usia lanjut. Fungsi dan tugas pokok Posbindu yaitu membina lansia supaya tetap bisa

beraktivitas, namun sesuai kondisi usianya agar tetap sehat, produktif dan mandiri selama

mungkin serta melakukanupaya rujukan bagi yang membutuhkan.

B. Saran

Berdasarkan uraian materi, hendaknya kita sebagai mahasiswa keperawatan yang

kelak akan menjadi perawat harus memiliki pemahaman dan keahlian dalam aplikasi Pos

Pembinaan Terpadu (POSBINDU) yang merupakan salah satu cabang ilmu keperawatan

yang harus dimiliki oleh tenaga kesehatan khususnya perawat agar dapat mengaplikasikannya

serta berinovasi dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien. Ini akan mendukung

profesionalisme dalam wewenang dan tanggung jawab perawat sebagai bagian dari tenaga

medis yang memberikan pelayanan Asuhan Keperawatan secara komprehensif.

12

Page 16: Tgs Kel_Makalah Posbindu

DAFTAR PUSTAKA

Notoadmodjo, S. (2003). Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka

Cipta.

Sumiasih, Dkk. 2010. Pengetahuan Kader Tentang Proses Menua Dengan Keaktifan Kader

Pada Pelaksanaan Posbindu Di Kelurah Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Semarang.

Jurnal Kesehatan, Vol 6 no 1 Th 2010.: Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Semarang. Sumber : http://jurnal.unimus.ac.id. Diakses Tanggal

3 April 2013.

Wijiat, Siti. 2009. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dengan Perilaku Mengikuti

Posbindu Lansia Di Karanganyar Gunung Candi Lama Semarang. Skripsi Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhamadiyah Semarang. Sumber: http://digilib.unimus.ac.id.

Diakses Tanggal 26 Mei 2014.

Rahayu, Y.,P., 2012. Posbindu Lansia. Sumber :

http://duniapintardancemerlang.blogspot.com. Diakses Tanggal 26 Mei 2014.

Itachi, Uciha. 2013.’ Posbindu’. Sumber : http://macrofag.blogspot.com. Diakses Tanggal 26

Mei 2014.

13