Upload
nunki-aprillita
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
Sindrom nefrotik (sindroma nefrotik) adalah sekumpulan manifestasi
klinis yang ditandai oleh proteinuria masif (lebih dari 3,5 g/1,73 m2 luas
permukaan tubuh per hari), hipoalbuminemia (kurang dari 3 g/dl), edema,
hiperlipidemia, lipiduria, hiperkoagulabilitas. ika hanya terdapat proteinuria
tanpa kehadiran manifestasi klinis disebut nephrotic-range proteinuria.1,2
!erdasarkan etiologinya, sindroma nefrotik dapat dibagi men"adi sindroma
nefrotik primer (idiopatik) yang berhubungan dengan kelainan primer glomerulus
dengan sebab tidak diketahui dan sindroma nefrotik sekunder yang disebabkan
oleh penyakit tertentu, di antaranya penyakit infeksi, keganasan, obat#obatan,
penyakit multisistem dan "aringan ikat, reaksi alergi, penyakit metabolik, penyakit
herediter#familial, toksin, transplantasi gin"al, trombosis $ena renalis, stenosis
arteri renalis, obesitas masif.2,3
Saat ini gangguan imunitas yang diperantarai oleh sel % diduga men"adi
penyebab sindroma nefrotik. &al ini didukung oleh bukti adanya peningkatan
konsentrasi neopterin serum dan rasio neopterin/kreatinin urin serta peningkatan
akti$asi sel % dalam darah perifer pasien sindroma nefrotik yang men'erminkan
kelainan imunitas yang diperantarai sel %.3
ada proses aal atau sindroma nefrotik ringan untuk menegakkan
diagnosis tidak semua ge"ala tersebut harus ditemukan. roteinuria masif
merupakan tanda khas sindroma nefrotik, tetapi pada sindroma nefrotik yang berat
yang disertai kadar albumin serum rendah ekskresi protein dalam urin "uga
berkurang. roteinuria "uga berkontribusi terhadap berbagai komplikasi yang
ter"adi pada sindroma nefrotik. &ipoalbuminemia, hiperlipidemia dan lipiduria,
gangguan keseimbangan nitrogen, hiperkoagulabilitas, gangguan metabolisme
kalsium dan tulang, serta hormon tiroid sering di"umpai pada sindroma
nefrotik.*,5,+
mumnya pada sindroma nefrotik, fungsi gin"al normal ke'uali pada
sebagian kasus yang berkembang men"adi penyakit gin"al tahap akhir. ada
beberapa episode sindroma nefrotik dapat sembuh sendiri dan menun"ukkan
1
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
2/25
respon yang baik terhadap terapi steroid, tetapi sebagian lagi dapat berkembang
men"adi kronik. ika tidak terdiagnosa atau tidak diterapi, sindrom ini dapat
berakibat kerusakan pada glomeruli hingga menyebabkan penurunan la"u filtrasi
glomerulus hingga berakhir gagal gin"al.(1, *)
-i klinik (75#0) kasus sindroma nefrotik merupakan sindroma
nefrotik primer (idiopatik). e"adian sindroma nefrotik idiopatik 2#3
kasus/100.000 anak/tahun sedangkan pada deasa 3/1000.000/tahun. ada anak#
anak ( 1+ tahun) paling sering ditemukan nefropati lesi minimal (75#5)
dengan umur rata#rata 2,5 tahun, 0 + tahun saat diagnosis dibuat dan laki#laki
dua kali lebih banyak daripada anita. ada orang deasa paling banyak
nefropati membranosa (30#50), umur rata#rata 30#50 tahun dan perbandingan
laki#laki dan anita 2 1.2,3
2
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
3/25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Ginjal
1. Makroskopis
4in"al merupakan sepasang organ berbentuk ka'ang (bean shaped),
terletak retroperitoneal, di belakang ka$um abdomen. asing 6 masing
gin"al mempunyai pan"ang 10 #12 'm (antara $ertebra %& 12 6 83),
penampang 5 6 + 'm, berat 150 gram. 4in"al kanan 1 6 2 'm lebih
rendah daripada gin"al kiri oleh karena adanya hati. -iafragma ada di
sebelah atas#belakang u"ung atas gin"al (upper pole) sehingga pada saat
inspirasi gin"al akan terdorong kebaah.1,3
ada umumnya gin"al kiri lebih besar dari gin"al kanan dan pada gin"al
laki#laki lebih pan"ang dari pada gin"al anita. 4in"al dipertahankan dalam
posisi tersebut oleh bantalan lemak yang tebal. edua gin"al dibungkus
oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang
membantu meredam gun'angan.1,3,*
. Mikroskopis
4in"al terbentuk oleh unit yang disebut nephron yang ber"umlah 1#1,2 "uta
buah pada tiap gin"al. 9efron adalah unit fungsional gin"al. ada manusia,
pembentukan nefron selesai pada "anin 35 minggu. 9efron baru tidak
dibentuk lagi setelah lahir. erkembangan selan"utnya adalah hipertrofi
dan hiperplasia struktur yang sudah ada disertai maturasi fungsional.
Setiap nefron terdiri dari glomerulus dan kapsula boman, tubulus.
%ubulus terdiri atas tiga bagian utama yaitu %ubulus roksimalis, 8oop of
&enle (lengkungan &enle) dan %ubulus -istalis. !eberapa tubulus distalis
akan bergabung membentuk tubulus kolekti$us. 9efron dibedakan atas 2
"enis yaitu 9efron ortikalis yaitu nefron yang glomerulinya terletak
pada bagian luar dari korteks dengan lengkungan henle yang pendek tetapi
tetap berada pada korteks atau mengadakan penetrasi hanya sampai pada
:ona luar medulla, 9efron u;ta medullaris yaitu nefron yang
glomerulinya terletak pada bagian dalam dari korteks dekat hubungan
korteks#medulla dengan lengkungan henle yang pan"ang dan turun "auh
kedalam sampai :ona dalam medulla sebelum berbalik dan kembali ke
3
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
4/25
korteks. ada manusia kira#kira 5 merupakan nefron kortikalis dan 15
merupakan nefron u;ta medullaris. 4lomerulus bersama dengan
kapsula boman "uga disebut badan maplphigi. eskipun ultrafiltrasi
plasma ter"adi di glomerulus tetapi peranan tubulus dalam pembentukan
urine tidak kalah pentingnya.1,3
!. "ask#larisasi
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
5/25
aldosteron pada tubulus distal untuk meningkatkan retensi natrium.
&ormon ini "uga merupakan $asokonstriktor kuat.
# >itamin -
erupakan hormon steroid yang di metabolisme di gin"al men"adi
bentuk aktif 1,23#dihidrosikolekalsiferol, yang terutama berperan
meningkatkan absorbsi kalsium dan fosfat dari usus
# @ritropoietin
erupakan protein yang diproduksi di gin"al, hormon ini
meningkatkan pembentukan sel darah merah di sumsum tulang
# rostaglandin
-i produksi di gin"al, memiliki berbagai efek terutama pada tonus
pembuluh darah gin"al.5
B. %isiolo&i Ginjal
4lomerulus merupakan gulungan pembuluh darah kapiler yang berada
di dalam sebuah kapsul sirkuler, yang disebut kapsula !oman. Se'ara
bersamaan, glomerulus dan kapsula !oman disebut dengan korpuskulum
renalis. 4in"al manusia memiliki sekitar satu "uta glomerulus di dalamnya.
4lomerulus terdiri atas tiga tipe sel intrinsik sel endotel kapiler, sel epitel
yang dipisahkan dari sel endotel oleh membrana basalis glomerular, serta selmesangial.3,+
-inding kapiler pada glomerulus berfungsi sebagai membran filtrasi
dan terdiri atas tiga lapisan (1) endotelium kapiler, (2) membrana basalis, dan
(3) epitel (podosit atau epitel $iseral). Setiap lapisan tersebut memiliki
keunikan tersendiri sehingga dapat membiarkan seluruh komponen darah
leat dengan perke'ualian sel#sel darah serta protein plasma dengan berat
molekul di atas 70.000. @ndotel glomerulus terdiri atas sel#sel yang kontak
dengan membrana basalis. Sel#sel ini memiliki banyak bukaan atau A"endelaB
ke'il yang disebut fenestrae. embrana basalis merupakan "aringan
glikoprotein dan mukopolisakarida yang bermuatan negatif dan bersifat
selektif permeabel. @pitel glomerulus memiliki sel#sel khusus yang dinamakan
podosit. odosit memiliki prosesus yang menyerupai kaki ( footlike processes)
yang menempel ke membrana basalis. rosesus yang satu akan ber"alinan
5
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
6/25
dengan prosesus lainnya membentuk filtration slit , yang akan memodulasi
proses filtrasi. 3,+
embran filtrasi glomerulus memisahkan darah kapiler dengan 'airan
di ruang !oman. Ciltrat glomerulus meleati ketiga lapisan membran filtrasi
dan membentuk urin primer. Sel sel endotel dan membrana basalis memiliki
glikoprotein bermuatan negatif sehingga membentuk barrier filtrasi terhadap
protein anionik. 3,+
4lomerulus menerima darah dari arteriol aferen dan mengalirkan darah
ke arteriol eferen. Sekelompok sel khusus yang dinamakan sel
"ukstaglomerular terdapat di sekitar arteriol aferen, di dekat tempat masuknya
ke korpuskulum renalis. -i antara arteriol aferen dan eferen terdapat bagian
dari tubulus kontortus distal yang memiliki sel khusus bernama makula densa.
!ersamaan, sel "ukstaglomerular dan makula densa membentuk aparatus
"ukstaglomerular, yang berfungsi untuk mengatur aliran darah gin"al, filtrasi
glomerulus, serta sekresi renin. 3,+
4lomerulus berperan sebagai penyaring darah untuk membentuk urin,
yang kemudian akan diekskresikan dari tubuh. Dairan yang disaring oleh
membran filtrasi glomerulus tidak mengandung protein namun mengandung
elektrolit seperti natrium, klorida, dan kalium, serta molekul organik seperti
kreatinin, urea, dan glukosa. Seperti membran kapiler lainnya, glomerulus
permeabel terhadap air dan relatif impermeabel terhadap koloid berukuran
besar seperti protein plasma. kuran dan muatan molekul sangat menentukan
kemampuannya untuk meleati glomerulus. &al ini diatur oleh filtration slits
serta muatan negatif yang terdapat pada membran filtrasi. 3,+
%ekanan kapiler memiliki efek terhadap filtrasi glomerulus. %ekananhidrostatik pada kapiler merupakan gaya utama yang mendorong air serta
solut meleati membran filtrasi menu"u kapsula !oman. %ekanan ini
dipengaruhi se'ara tidak langsung oleh efisiensi kontraksi "antung dan se'ara
langsung oleh tekanan arteri sistemik serta resistensi pada arteriol aferen dan
eferen. 4aya yang mendorong komponen darah untuk dapat masuk ke dalam
kapsula !oman adalah tekanan hidrostatik kapiler (4D), sedangkan gaya
yang melaan masuknya komponen darah tersebut adalah tekanan hidrostatik
6
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
7/25
di ruang !oman (!D) serta tekanan onkotik efektif darah kapiler
glomerulus (E4D). ?esultan dari kedua gaya ini akan menghasilkan net
filtration pressure (9C), yaitu "umlah dari gaya yang mendorong dan
melaan filtrasi, dengan perhitungan sebagai berikut
9C F (4D) # (!D G E4D)
>olume total 'airan yang tersaring oleh glomerulus sekitar 10 8/hari,
atau 120 m8/menit. umlah filtrasi plasma per satuan aktu disebut dengan
glomerular filtration rate (4C?), dan berbanding langsung dengan tekanan
perfusi pada kapiler glomerulus. Caktor#faktor yang menentukan 4C?
berkaitan langsung dengan tekanan yang mendorong atau melaan filtrasi.
erubahan pada resistensi arteriol aferen maupun eferen akan menyebabkan
perubahan pada tekanan hidrostatik kapiler serta 4C?. >asokonstriksi pada
salah satu arteriol memiliki efek berlaanan pada tekanan glomerular.
Dontohnya, apabila arteriol aferen berkonstriksi maka aliran darah akan
berkurang sehingga ada penurunan tekanan glomerular. &al ini akan kemudian
menurunkan 4C? sehingga 'airan tubuh ter"aga. Sebaliknya, konstriksi dari
arteriol eferen akan meningkatkan 9C dan selan"utnya meningkatkan 4C?.
onstriksi dari kedua arteriol tersebut akan mengakibatkan perubahan ke'il
pada 9C, namun aliran darah renal akan menurun sehingga 4C? pun akan
ikut berkurang. 3,+
Hbstruksi pada aliran keluar urin akan menimbulkan peningkatan
tekanan se'ara retrograde pada kapsula !oman yang akan menurunkan
4C?. ehilangan 'airan yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan onkotik
kapiler dan menurunkan 4C?. enyakit gin"al "uga dapat menyebabkan
perubahan tekanan dengan adanya perubahan permeabilitas kapiler serta luas permukaan untuk filtrasi. 3,+
'. P(n&(rtian Prot(in#ria
roteinuria adalah adanya protein di dalam urin manusia yang melebihi nilai
normalnya yaitu lebih dari 150 mg/2* "am atau pada anak#anak lebih dari 1*0
mg/m2. -alam keadaan normal, protein di dalam urin sampai se"umlah tertentu
7
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
8/25
masih dianggap fungsional. Hrang deasa normal dan sehat mengekskresi
sedikit protein dalam urin sampai 150 mg/2* "am, yang terutama terdiri dari
albumin dan protein %amm#&orsfall. Se"umlah protein ditemukan pada
pemeriksaan urin rutin, baik tanpa ge"ala, ataupun dapat men"adi ge"ala aal
dan mungkin suatu bukti adanya penyakit gin"al yang serius.
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
9/25
sekitar 30 mg/hari sisa protein pada urin akan diekskresi oleh tubulus atau
se"umlah ke'il J#2 mikroglobulin, apoprotein, en:im dan hormon peptida. 2,7,
-alam keadaan normal glomerulus endotel membentuk barier yang
menghalangi sel maupun partikel lain menembus dindingnya.embran basalis
glomerulus menangkap protein besar (K100 k-al) sementara foot
processes dari epitel/podosit akan memungkinkan leatnya air dan :at terlarut
ke'il untuk transpor melalui saluran yang sempit.Saluran ini ditutupi oleh
anion glikoprotein yang kaya akan glutamat,aspartat, dan asam silat yang
bermuatan negatif pada p& fisiologis.uatan negatif akan menghalangi
transpor molekul anion seperti albumin. 2,7,
ekanisme lain dari timbulnya proteinuria ketika produksi berlebihan
dari proteinuria abnormal yang melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus.=ni
biasanya sering di"umpai pada diskrasia sel plasma (mieloma multipel dan
limfoma) yang dihubungkan dengan produksi monoklonal imunoglobulin
rantai pendek.?antai pendek ini dihasilkan dari kelainan yang disaring oleh
glomerulus dan di reabsorbsi kapasitasnya pada tubulus proksimal.!ila
ekskersi protein urin total melebihi 3,5 gram sehari, sering dihubungkan
dengan hipoalbuminemia, hiperlipidemia dan edema (sindrom nefrotik). 2,7,
a* Prot(in#ria %isiolo&is
roteinuria sebenarnya tidaklah selalu menun"ukkan
kelainan/penyakit gin"al.!eberapa keadaan fisiologis pada indi$idu sehat
dapat menyebabkan proteinuria.ada keadaan fisiologis sering ditemukan
proteinuria ringan yang "umlahnya kurang dari 200 mg/hari dan bersifat
sementara.isalnya, pada keadaaan demam tinggi, gagal "antung, latihan
fisik yang kuat terutama lari maraton dapat men'apai lebih dari 1gram/hari, pasien hematuria yang ditemukan proteinuria masif, yang
sebabnya bukan karena kebo'oran protein dari glomerulus tetapi karena
banyaknya protein dari eritrosit yang pe'ah dalam urin akibat hematuri
tersebut (positif palsu proteinuria masif). 2,7,
+* Prot(in#ria Patolo&is
Sebaliknya, tidak semua penyakit gin"al menun"ukkan proteinuria,
misalnya pada penyakit gin"al polikistik, penyakit gin"la obstruksi,
9
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
10/25
penyakit gin"al akibat obat#obatan analgestik dan kelainan kongenital
kista, sering tidak ditemukan proteinuria.Ialaupun demikian proteinuria
adalah manifestasi besar penyakit gin"al dan merupakan indikator
perburukan fungsi gin"al.!aik pada penyakit gin"al diabetes maupun pada
penyakit gin"al non diabetes. 2,7,
%erdapat 3 ma'am proteinuria yang patologis roteinuria yang
berat, sering kali disebut masif, terutama pada keadaan nefrotik, yaitu
protein didalam urin yang mengnadung lebih dari 3 gram/2* "am pada
deasa atau *0 mg/m2/"am pada anak#anak, biasanya berhubungan se'ara
bermakna dengan lesi/kebo'oran glomerulus.Sering pula dikatakan bila
protein di dalam urin melebihi 3,5 gram/2* "am. 2,7,
enyebab proteinuria masif sangat banyak, yang pasti keadaan
diabetes melitus yang 'ukup lama dengan retinopati dan penyakit
glomerulus.%erdapat 3 "enis proteinuria patologis
1. roteinuria glomerulus, misalnya mikroalbuminuria, proteinuria
klinis.
2. roteinuria tubular
3. Overflow proteinuria. 2,7,
Prot(in#ria Glom(r#l#s
!entuk proteinuria ini tampak pada hampir semua penyakit gin"al dimana
albumin adalah "enis protein yang paling dominan pada urin sedangkan
sisanya protein dengan berat molekul rendah ditemukan hanya se"umlah
ke'il sa"a.
-ua faktor utama yang menyebabkan filtrasi glomerulus protein plasma
meningkat 1). etika barier filtrasi diubah oleh penyakit yang dipengaruhi
glomerulus, protein plasma, terutama albumin, mengalami kebo'oran pada
filtrat glomerulus pada se"umlah kapasitas tubulus yang berlebihan yang
menyebabkan proteinuria. ada penyakit glomerulus dikenal penyakit
perubahan minimal, albuminuria disebabkan kegagalan selularitas yang
berubah. 2). Caktor#faktor hemodinamik menyebabkan proteinuria
glomerulus oleh tekanan difus yang meningkat tanpa perubahan apapun
pada permeabilitas intrinsik dinding kapiler glomerulus.
10
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
11/25
roteinuria ini ter"adi akibat kebo'oran glomerulus yang behubungan
dengan kenaikan permeabilitas membran basal glomerulus terhadap
protein.
# ikroalbuminuria
ada keadaan normal albumin urin tidak melebihi 30mg/hari. !ila
albumin di urin 30#300mg/hari atau 30#350 mg/hari disebut
mikroalbuminuria. ikroalbuminuria merupakan marker untuk
proteinuria klinis yang disertai dengan penurunan faal gin"al 8C4 (la"u
filtrasi glomerulus) dan penyakit kardio$askular sistemik. ada pasien
diabetes mellitus tipe = dan ==, kontrol ketat gula darah, tekanan darah
dan mikroalbuminuria sangat penting.
&ipotesis mengapa mikroalbuminuria dihubungkan dengan risiko
penyakit kardio$askular adalah karena disfungsi endotel yang luas.
!eberapa penelitian telah membuktikan adanya hubungan peranan
kegagalan sintesis nitrit oksid pada sel endotel yang berhubungan
antara mikroalbuminuria dengan risiko penyakit kardio$askular.
# roteinuria linis
emeriksaan ditentukan dengan pemeriksaan semi kuantitatif misalnya
dengan u"i @sba'h dan !iuret. roteinuria klinis dapat ditemukan
antara 1#5 g/hari.
Prot(in#ria T#+#lar
enis proteinuria ini mempunyai berat molekul yang rendah antara 100#
150 mg/hari, terdiri atas J#2 mikroglobulin dengan berat molekul 1*000
dalton. enyakit yang biasanya menimbulkan proteinuria tubular
adalah renal tubular acidosis (RT!" sarkoidosis, sindrom Caankoni, pielonefritis kronik dan akibat 'angkok gin"al.
Overflow Prot(in#ria
-iskrasia sel plasma (pada mieloma multipel) berhubungan dengan
se"umlah besar ekskresi rantai pendek/protein berat molekul rendah
(kurang dari *000 dalton) berupa Light #hain $munoglobulin, yang tidak
dapat di deteksi dengan pemeriksaan dipstik/ yang umumnya mendeteksi
albumin/ pemeriksaan rutin biasa , tetapi harus pemeriksaan khusus.
11
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
12/25
rotein "enis ini disebut protein %ence &ones penyakit lain yang dapat
menimbulkan protein %ence &ones adalah amiloidosis dan
makroglobulinemia.
lasifikasi roteinuria !erdasarkan atofisiologiL
%ipe atofisiologi enyebab
4lomerular ermeabilitas kapilari
glomerulus terhadap protein
meningkat
4lomerulopati primer atau
sekunder
%ubular ?eabsorpsi protein oleh
tubular menurun
enyakit tubular atau
interstisial
H$erflo roduksi 8I meningkat ono'lonal gammopathy,
leukemia
enyebab roteinuria !erdasarkan umlah @kskresi roteinL
@kskresi rotein &arian enyebab
0,15 6 2,0 gr ild glomerulopathies
%ubular proteinuria
H$erflo proteinuria
2,0 6 *,0 gr !iasanya glomerular
K*,0 gr Selalu glomerular
enyebab roteinuria berdasarkan %ipe roteinuriaL
%ipe roteinuria enyakit
4lomerular rimary glomerulonephropathy
# minimal 'hange disease
# idiopathi' membranous glomerulonephritis
# Co'al segmental glomerulonephritis
# embranoproliferati$e glomerulonephritis
# =g< nephropathy
Se'ondary glomerulonephropathy
# diabetes mellitus
# 'ollagen $as'ular disorders ('thM lupus nephritis)
# amiloidosis
# preeklamsia
# infeksi ('thM &=>, hepatitis ! dan D, poststreptokokus, sifilis,
malaria)
# anker pada gastrointestinal dan paru
# 8imfoma
4lomerulopati yang berhubungan dengan obat
12
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
13/25
# heroin
#
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
14/25
# !ahan kimia seperti trimetadion, paradion, penisilamin, garam emas,
sengatan lebah, ra'un oak, air raksa.
#
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
15/25
Sklerosis glomelorus dan atrofi tubulus. rognosis buruk. 10,11
%. Epi,(miolo&i Sin,roma N()rotik
ada anak#anak ( 1+ tahun) paling sering ditemukan nefropati lesiminimal (75#5) dengan umur rata#rata 2,5 tahun, 0 + tahun saat
diagnosis dibuat dan laki#laki dua kali lebih banyak daripada anita. ada
orang deasa paling banyak nefropati membranosa (30#50), umur rata#
rata 30#50 tahun dan perbandingan laki#laki dan anita 2 1. e"adian S9
idiopatik 2#3 kasus/100.000 anak/tahun sedangkan pada deasa
3/1000.000/tahun. Sindrom nefrotik sekunder pada orang deasa terbanyak
disebabkan oleh diabetes melitus.12
G. Pato)isiolo&i Sin,roma N()rotik
roteinuria (albuminuria) masif merupakan penyebab utama ter"adinya
sindrom nefrotik, namun penyebab ter"adinya proteinuria belum diketahui
benar. Salah satu teori yang dapat men"elaskan adalah hilangnya muatan
negatif yang biasanya terdapat di sepan"ang endotel kapiler glomerulus dan
membran basal. &ilangnya muatan negatif tersebut menyebabkan albumin
yang bermuatan negatif tertarik keluar menembus saar kapiler glomerulus.
&ipoalbuminemia merupakan akibat utama dari proteinuria yang hebat.
Sembab mun'ul akibat rendahnya kadar albumin serum yang menyebabkan
turunnya tekanan onkotik plasma dengan konsekuensi ter"adi ekstra$asasi
'airan plasma ke ruang interstitial.10,11,12,13
&ipoalbuminemia menyebabkan penurunan tekanan onkotik koloid
plasma intra$askuler. eadaan ini menyebabkan ter"adi ekstra$asasi 'airan
menembus dinding kapiler dari ruang intra$askuler ke ruang interstitial yangmenyebabkan edema. enurunan $olume plasma atau $olume sirkulasi efektif
merupakan stimulasi timbulnya retensi air dan natrium di renal. ?etensi
natrium dan air ini timbul sebagai usaha kompensasi tubuh untuk men"aga
agar $olume dan tekanan intra$askuler tetap normal. ?etensi 'airan
selan"utnya mengakibatkan pengen'eran plasma dan dengan demikian
menurunkan tekanan onkotik plasma yang pada akhirnya memper'epat
ekstra$asasi 'airan ke ruang interstitial. 10,11,12,13
15
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
16/25
!erkurangnya $olume intra$askuler merangsang sekresi renin yang
memi'u akti$itas sistem renin#angiotensin#aldosteron (?
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
17/25
kadar 8-8 pada S9 disebabkan peningkatan sintesis hati tanpa gangguan
katabolisme. eningkatan sintesis hati dan gangguan kon$ersi >8-8 dan =-8
men"adi 8-8 menyebabkan kadar >8-8 tinggi pada S9. enurunnya
akti$itas en:im 88 ( lipoprotein lipase ) diduga merupakan penyebab
berkurangnya katabolisme >8-8 pada S9. eningkatan sintesis lipoprotein
hati ter"adi akibat tekanan onkotik plasma atau $iskositas yang menurun.
Sedangkan kadar &-8 turun diduga akibat berkurangnya akti$itas en:im
8D
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
18/25
a. -arah
# &ipoalbuminemia ( 3,5 g/dl)
# olesterol meningkat (K200 mg , %4 K 300mg)
# alsium menurun
# reum 9ormal# &b menurun, 8@- meningkat10,12,1*
b. rin
# >olumenya normal sampai kurang
# !erat "enis normal sampai meningkat
# roteinuria masif (K2Lgr / 2* "am)
# 4likosuria akibat disfungsi tubulus proksimal
# Sedimen silinder hialin, silinder berbutir, silinder lemak, o$al fat
bodies, leukosit normal sampai meningkat. 10,12,1*
emeriksaan urin yang didapatkan
# enilaian berdasarkan tingkat kekeruhan urin (tes asam
sulfosalisilat atau tes asam a'etat) didapatkan hasil kekeruhan urin
men'apai G* yang berarti urin sangat keruh dan kekeruhan
berkeping#keping besar atau bergumpal#gumpal atau memadat (K
0,5).
# enetapan "umlah protein dengan 'ara @sba'h (modifikasi
%su'hiya) didapatkan hasil proteinuria terutama albumin (5#L5)
sebanyak 10#15 gram/hari.# roteinuria berat, ekskresi lebih dari 3,5 gram/l/2*"am.
# emeriksaan "umlah urin didapatkan produksi urin berkurang, hal
ini berlangsung selama edema masih ada.
# !erat "enis urin meningkat.
# Sedimen urin dapat normal atau berupa torak hialin,granula, lipoid
# ditemukan o$al fat bodies merupakan patognomonik sindrom
nefrotik (dengan pearnaan Sudan ===).
# %erdapat leukosit11,15
emeriksaan darah yang didapatkan# &ipoalbuminemia sehingga ditemukan perbandingan albumin#
globulin terbalik.
# &iperkolesterolemia10,12,15
I. P(natalaksanaan Sin,roma N()rotik
engobatan S9 terdiri dari pengobatan spesifik yang ditu"ukan
terhadap penyakit dasar dan pengobatan non#spesifik untuk mengurangi
proteinuria, mengontrol edema dan mengobati komplikasi. -iuretik disertai
18
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
19/25
diet rendah garam dan tirah baring dapat membantu mengontrol edema.
Curosemid oral dapat diberikan dan bila resisten dapat dikombinasi dengan
tia:id, metala:on dan atau aseta:olamid. ontrol proteinuria dapat
memperbaiki hipoalbuminemia dan mengurangi risiko komplikasi yang
ditimbulkan. embatasan asupan protein 0.#1.0 g/kg !!/hari dapat
mengurangi proteinuria. Hbat penghambat en:im kon$ersi angiotensin
(angiotensin 'on$erting en:yme inhibitors) dan antagonis reseptor angiotensin
== (angiotensin == re'eptor antagonists) dapat menurunkan tekanan darah dan
kombinasi keduanya mempunyai efek aditif dalam menurunkan proteinuria.
?isiko tromboemboli pada S9 meningkat dan perlu mendapat
penanganan. Ialaupun pemberian antikoagulan "angka pan"ang masih
kontro$ersial tetapi pada satu studi terbukti memberikan keuntungan.
-islipidemia pada S9 belum se'ara meyakinkan meningkatkan risiko
penyakit kardio$askular, tetapi bukti klinik dalam populasi menyokong
pendapat perlunya mengontrol keadaan ini. Hbat penurun lemak golongan
statin seperti sim$astatin, pra$astatin dan lo$astatin dapat menurunkan
kolesterol 8-8, trigliseride dan meningkatkan kolesterol &-8.
# =stirahat sampai edema berkurang (pembatasan akti$itas)
# ?estriksi protein dengan diet protein 0, g/kg!! ideal/hari G ekskresi
protein dalam urin/2*"am. !ila fungsi gin"al sudah menurun, diet protein
disesuaikan hingga 0,+ g/kg!! ideal/hari G ekskresi protein dalam urin/2*
"am.
# embatasan garam atau asupan natrium sampai 1 6 2 gram/hari.
enggunakan garam se'ukupnya dalam makanan dan menghidari
makanan yang diasinkan.# -iet rendah kolestrol +00 mg/hari
# embatasan asupan 'airan terutama pada penderita raat inap L00
sampai 1200 ml/ hari. 10
M(,ikam(ntosa
# emberian albumin i.$. se'ara bertahap yang disesuaikan dengan kondisi
pasien hingga kadar albumin darah normal kembali dan edema berkurang
seiring meningkatnya kembali tekanan osmotik plasma.10,12,13
19
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
20/25
# -iuretik diberikan pada pasien yang tidak ada perbaikan edema pada
pembatasan garam, sebaiknya diberikan tia:id dengan dikombinasi obat
penahan kalsium seperti spirinolakton, atau triamteren tapi "ika tidak ada
respon dapat diberikan furosemid, asam etakrin, atau butematid. Selama
pengobatan pasien harus dipantau untuk deteksi kemungkinan komplikasi
seperti hipokalemia, alkalosis metabolik, atau kehilangan 'airan
intra$askuler berat. erlu diperhatikan baha pemberian diuretikum harus
memperhatikan kadar albumin dalam darah, apabila kadar albumin kurang
dari 2 gram/l darah, maka penggunaan diuretikum tidak dian"urkan karena
dapat menyebabkan syok hipo$olemik. >olume dan arna urin serta
muntahan bila ada harus dipantau se'ara berkala.12
# emberian
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
21/25
# &ipoalbuminemia menimbulkan akti$asi trombosit leat
tromboksan
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
22/25
dan la"u ekskresi globulin umumnya berkaitan dengan beratnya
proteinuria.11,12,13
&ipokalsemia disebabkan albumin serum yang rendah, dan berakibat
menurunkan kalsium terikat, tetapi fraksi yang terionisasi normal dan
menetap. -isamping itu pasien sering mengalami hipokalsiuria, yang kembali
men"adi normal dengan membaiknya proteinuria.
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
23/25
elainan ini sering ditemukan pada nefritis setelah infeksi strepto'o''us yang
progresif dan pada sindrom nefrotik.10,12,13
BAB I"
KESIMPULAN
Sindrom nefrotik (S9) merupakan sekumpulan manifestasi klinis yang
ditandai oleh proteinuri masif, hipoalbuminemi, edema, hiperlipidemi, lipiduri dan
hiperkoagulabilitas yang disebabkan oleh kelainan primer glomerulus dengan
etiologi yang tidak diketahui atau berbagai penyakit tertentu. emahaman
patogenesis dan patofisiologi merupakan pedoman pengobatan rasional sebagian
besar pasien S9.
enatalaksanaan S9 meliputi terapi spesifik untuk kelainan dasar gin"al
atau penyakit penyebab, menghilangkan atau mengurangi proteinuria,
memperbaiki hipoalbuminemi serta men'egah dan mengatasi penyulit.
23
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
24/25
DA%TA/ PUSTAKA
1. %"okroprairo,
8/18/2019 TK Proteinuria Iin
25/25