TK Proteinuria Iin

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    1/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Sindrom nefrotik (sindroma nefrotik) adalah sekumpulan manifestasi

    klinis yang ditandai oleh proteinuria masif (lebih dari 3,5 g/1,73 m2 luas

     permukaan tubuh per hari), hipoalbuminemia (kurang dari 3 g/dl), edema,

    hiperlipidemia, lipiduria, hiperkoagulabilitas. ika hanya terdapat proteinuria

    tanpa kehadiran manifestasi klinis disebut nephrotic-range proteinuria.1,2

    !erdasarkan etiologinya, sindroma nefrotik dapat dibagi men"adi sindroma

    nefrotik primer (idiopatik) yang berhubungan dengan kelainan primer glomerulus

    dengan sebab tidak diketahui dan sindroma nefrotik sekunder yang disebabkan

    oleh penyakit tertentu, di antaranya penyakit infeksi, keganasan, obat#obatan,

     penyakit multisistem dan "aringan ikat, reaksi alergi, penyakit metabolik, penyakit

    herediter#familial, toksin, transplantasi gin"al, trombosis $ena renalis, stenosis

    arteri renalis, obesitas masif.2,3

    Saat ini gangguan imunitas yang diperantarai oleh sel % diduga men"adi

     penyebab sindroma nefrotik. &al ini didukung oleh bukti adanya peningkatan

    konsentrasi neopterin serum dan rasio neopterin/kreatinin urin serta peningkatan

    akti$asi sel % dalam darah perifer pasien sindroma nefrotik yang men'erminkan

    kelainan imunitas yang diperantarai sel %.3

    ada proses aal atau sindroma nefrotik ringan untuk menegakkan

    diagnosis tidak semua ge"ala tersebut harus ditemukan. roteinuria masif 

    merupakan tanda khas sindroma nefrotik, tetapi pada sindroma nefrotik yang berat

    yang disertai kadar albumin serum rendah ekskresi protein dalam urin "uga

     berkurang. roteinuria "uga berkontribusi terhadap berbagai komplikasi yang

    ter"adi pada sindroma nefrotik. &ipoalbuminemia, hiperlipidemia dan lipiduria,

    gangguan keseimbangan nitrogen, hiperkoagulabilitas, gangguan metabolisme

    kalsium dan tulang, serta hormon tiroid sering di"umpai pada sindroma

    nefrotik.*,5,+ 

    mumnya pada sindroma nefrotik, fungsi gin"al normal ke'uali pada

    sebagian kasus yang berkembang men"adi penyakit gin"al tahap akhir. ada

     beberapa episode sindroma nefrotik dapat sembuh sendiri dan menun"ukkan

    1

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    2/25

    respon yang baik terhadap terapi steroid, tetapi sebagian lagi dapat berkembang

    men"adi kronik. ika tidak terdiagnosa atau tidak diterapi, sindrom ini dapat

     berakibat kerusakan pada glomeruli hingga menyebabkan penurunan la"u filtrasi

    glomerulus hingga berakhir gagal gin"al.(1, *)

    -i klinik (75#0) kasus sindroma nefrotik merupakan sindroma

    nefrotik primer (idiopatik). e"adian sindroma nefrotik idiopatik 2#3

    kasus/100.000 anak/tahun sedangkan pada deasa 3/1000.000/tahun. ada anak#

    anak ( 1+ tahun) paling sering ditemukan nefropati lesi minimal   (75#5)

    dengan umur rata#rata 2,5 tahun, 0 + tahun saat diagnosis dibuat dan laki#laki

    dua kali lebih banyak daripada anita. ada orang deasa paling banyak 

    nefropati membranosa (30#50), umur rata#rata 30#50 tahun dan perbandingan

    laki#laki dan anita 2 1.2,3

    2

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    3/25

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Anatomi Ginjal

    1. Makroskopis

    4in"al merupakan sepasang organ berbentuk ka'ang (bean shaped),

    terletak retroperitoneal, di belakang ka$um abdomen. asing 6 masing

    gin"al mempunyai pan"ang 10 #12 'm (antara $ertebra %& 12 6 83),

     penampang 5 6 + 'm, berat 150 gram. 4in"al kanan 1 6 2 'm lebih

    rendah daripada gin"al kiri oleh karena adanya hati. -iafragma ada di

    sebelah atas#belakang u"ung atas gin"al (upper pole) sehingga pada saat

    inspirasi gin"al akan terdorong kebaah.1,3

    ada umumnya gin"al kiri lebih besar dari gin"al kanan dan pada gin"al

    laki#laki lebih pan"ang dari pada gin"al anita. 4in"al dipertahankan dalam

     posisi tersebut oleh bantalan lemak yang tebal. edua gin"al dibungkus

    oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang

    membantu meredam gun'angan.1,3,*

    . Mikroskopis

    4in"al terbentuk oleh unit yang disebut nephron yang ber"umlah 1#1,2 "uta

     buah pada tiap gin"al. 9efron adalah unit fungsional gin"al. ada manusia,

     pembentukan nefron selesai pada "anin 35 minggu. 9efron baru tidak 

    dibentuk lagi setelah lahir. erkembangan selan"utnya adalah hipertrofi

    dan hiperplasia struktur yang sudah ada disertai maturasi fungsional.

    Setiap nefron terdiri dari glomerulus dan kapsula boman, tubulus.

    %ubulus terdiri atas tiga bagian utama yaitu %ubulus roksimalis, 8oop of 

    &enle (lengkungan &enle) dan %ubulus -istalis. !eberapa tubulus distalis

    akan bergabung membentuk tubulus kolekti$us. 9efron dibedakan atas 2

     "enis yaitu 9efron ortikalis yaitu nefron yang glomerulinya terletak 

     pada bagian luar dari korteks dengan lengkungan henle yang pendek tetapi

    tetap berada pada korteks atau mengadakan penetrasi hanya sampai pada

    :ona luar medulla, 9efron u;ta medullaris yaitu nefron yang

    glomerulinya terletak pada bagian dalam dari korteks dekat hubungan

    korteks#medulla dengan lengkungan henle yang pan"ang dan turun "auh

    kedalam sampai :ona dalam medulla sebelum berbalik dan kembali ke

    3

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    4/25

    korteks. ada manusia kira#kira 5 merupakan nefron kortikalis dan 15

    merupakan nefron u;ta medullaris. 4lomerulus bersama dengan

    kapsula boman "uga disebut badan maplphigi. eskipun ultrafiltrasi

     plasma ter"adi di glomerulus tetapi peranan tubulus dalam pembentukan

    urine tidak kalah pentingnya.1,3

    !. "ask#larisasi

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    5/25

    aldosteron pada tubulus distal untuk meningkatkan retensi natrium.

    &ormon ini "uga merupakan $asokonstriktor kuat.

    # >itamin -

    erupakan hormon steroid yang di metabolisme di gin"al men"adi

     bentuk aktif 1,23#dihidrosikolekalsiferol, yang terutama berperan

    meningkatkan absorbsi kalsium dan fosfat dari usus

    # @ritropoietin

    erupakan protein yang diproduksi di gin"al, hormon ini

    meningkatkan pembentukan sel darah merah di sumsum tulang

    # rostaglandin

    -i produksi di gin"al, memiliki berbagai efek terutama pada tonus

     pembuluh darah gin"al.5

    B. %isiolo&i Ginjal

    4lomerulus merupakan gulungan pembuluh darah kapiler yang berada

    di dalam sebuah kapsul sirkuler, yang disebut kapsula !oman. Se'ara

     bersamaan, glomerulus dan kapsula !oman disebut dengan korpuskulum

    renalis. 4in"al manusia memiliki sekitar satu "uta glomerulus di dalamnya.

    4lomerulus terdiri atas tiga tipe sel intrinsik sel endotel kapiler, sel epitel

    yang dipisahkan dari sel endotel oleh membrana basalis glomerular, serta selmesangial.3,+

    -inding kapiler pada glomerulus berfungsi sebagai membran filtrasi

    dan terdiri atas tiga lapisan (1) endotelium kapiler, (2) membrana basalis, dan

    (3) epitel (podosit atau epitel $iseral). Setiap lapisan tersebut memiliki

    keunikan tersendiri sehingga dapat membiarkan seluruh komponen darah

    leat dengan perke'ualian sel#sel darah serta protein plasma dengan berat

    molekul di atas 70.000. @ndotel glomerulus terdiri atas sel#sel yang kontak 

    dengan membrana basalis. Sel#sel ini memiliki banyak bukaan atau A"endelaB

    ke'il yang disebut  fenestrae. embrana basalis merupakan "aringan

    glikoprotein dan mukopolisakarida yang bermuatan negatif dan bersifat

    selektif permeabel. @pitel glomerulus memiliki sel#sel khusus yang dinamakan

     podosit. odosit memiliki prosesus yang menyerupai kaki ( footlike processes)

    yang menempel ke membrana basalis. rosesus yang satu akan ber"alinan

    5

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    6/25

    dengan prosesus lainnya membentuk  filtration slit , yang akan memodulasi

     proses filtrasi. 3,+

    embran filtrasi glomerulus memisahkan darah kapiler dengan 'airan

    di ruang !oman. Ciltrat glomerulus meleati ketiga lapisan membran filtrasi

    dan membentuk urin primer. Sel sel endotel dan membrana basalis memiliki

    glikoprotein bermuatan negatif sehingga membentuk barrier filtrasi terhadap

     protein anionik. 3,+

    4lomerulus menerima darah dari arteriol aferen dan mengalirkan darah

    ke arteriol eferen. Sekelompok sel khusus yang dinamakan sel

     "ukstaglomerular terdapat di sekitar arteriol aferen, di dekat tempat masuknya

    ke korpuskulum renalis. -i antara arteriol aferen dan eferen terdapat bagian

    dari tubulus kontortus distal yang memiliki sel khusus bernama makula densa.

    !ersamaan, sel "ukstaglomerular dan makula densa membentuk aparatus

     "ukstaglomerular, yang berfungsi untuk mengatur aliran darah gin"al, filtrasi

    glomerulus, serta sekresi renin. 3,+

    4lomerulus berperan sebagai penyaring darah untuk membentuk urin,

    yang kemudian akan diekskresikan dari tubuh. Dairan yang disaring oleh

    membran filtrasi glomerulus tidak mengandung protein namun mengandung

    elektrolit seperti natrium, klorida, dan kalium, serta molekul organik seperti

    kreatinin, urea, dan glukosa. Seperti membran kapiler lainnya, glomerulus

     permeabel terhadap air dan relatif impermeabel terhadap koloid berukuran

     besar seperti protein plasma. kuran dan muatan molekul sangat menentukan

    kemampuannya untuk meleati glomerulus. &al ini diatur oleh filtration slits

    serta muatan negatif yang terdapat pada membran filtrasi. 3,+

    %ekanan kapiler memiliki efek terhadap filtrasi glomerulus. %ekananhidrostatik pada kapiler merupakan gaya utama yang mendorong air serta

    solut meleati membran filtrasi menu"u kapsula !oman. %ekanan ini

    dipengaruhi se'ara tidak langsung oleh efisiensi kontraksi "antung dan se'ara

    langsung oleh tekanan arteri sistemik serta resistensi pada arteriol aferen dan

    eferen. 4aya yang mendorong komponen darah untuk dapat masuk ke dalam

    kapsula !oman adalah tekanan hidrostatik kapiler (4D), sedangkan gaya

    yang melaan masuknya komponen darah tersebut adalah tekanan hidrostatik 

    6

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    7/25

    di ruang !oman (!D) serta tekanan onkotik efektif darah kapiler 

    glomerulus (E4D). ?esultan dari kedua gaya ini akan menghasilkan net

    filtration pressure (9C), yaitu "umlah dari gaya yang mendorong dan

    melaan filtrasi, dengan perhitungan sebagai berikut

     9C F (4D) # (!D G E4D)

    >olume total 'airan yang tersaring oleh glomerulus sekitar 10 8/hari,

    atau 120 m8/menit. umlah filtrasi plasma per satuan aktu disebut dengan

     glomerular filtration rate (4C?), dan berbanding langsung dengan tekanan

     perfusi pada kapiler glomerulus. Caktor#faktor yang menentukan 4C? 

     berkaitan langsung dengan tekanan yang mendorong atau melaan filtrasi.

    erubahan pada resistensi arteriol aferen maupun eferen akan menyebabkan

     perubahan pada tekanan hidrostatik kapiler serta 4C?. >asokonstriksi pada

    salah satu arteriol memiliki efek berlaanan pada tekanan glomerular.

    Dontohnya, apabila arteriol aferen berkonstriksi maka aliran darah akan

     berkurang sehingga ada penurunan tekanan glomerular. &al ini akan kemudian

    menurunkan 4C? sehingga 'airan tubuh ter"aga. Sebaliknya, konstriksi dari

    arteriol eferen akan meningkatkan 9C dan selan"utnya meningkatkan 4C?.

    onstriksi dari kedua arteriol tersebut akan mengakibatkan perubahan ke'il

     pada 9C, namun aliran darah renal akan menurun sehingga 4C? pun akan

    ikut berkurang. 3,+

    Hbstruksi pada aliran keluar urin akan menimbulkan peningkatan

    tekanan se'ara retrograde  pada kapsula !oman yang akan menurunkan

    4C?. ehilangan 'airan yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan onkotik 

    kapiler dan menurunkan 4C?. enyakit gin"al "uga dapat menyebabkan

     perubahan tekanan dengan adanya perubahan permeabilitas kapiler serta luas permukaan untuk filtrasi. 3,+

    '. P(n&(rtian Prot(in#ria

    roteinuria adalah adanya protein di dalam urin manusia yang melebihi nilai

    normalnya yaitu lebih dari 150 mg/2* "am atau pada anak#anak lebih dari 1*0

    mg/m2. -alam keadaan normal, protein di dalam urin sampai se"umlah tertentu

    7

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    8/25

    masih dianggap fungsional. Hrang deasa normal dan sehat mengekskresi

    sedikit protein dalam urin sampai 150 mg/2* "am, yang terutama terdiri dari

    albumin dan protein %amm#&orsfall.  Se"umlah protein ditemukan pada

     pemeriksaan urin rutin, baik tanpa ge"ala, ataupun dapat men"adi ge"ala aal

    dan mungkin suatu bukti adanya penyakit gin"al yang serius.

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    9/25

    sekitar 30 mg/hari sisa protein pada urin akan diekskresi oleh tubulus atau

    se"umlah ke'il J#2 mikroglobulin, apoprotein, en:im dan hormon peptida. 2,7,

    -alam keadaan normal glomerulus endotel membentuk barier yang

    menghalangi sel maupun partikel lain menembus dindingnya.embran basalis

    glomerulus menangkap protein besar (K100 k-al) sementara foot 

     processes dari epitel/podosit akan memungkinkan leatnya air dan :at terlarut

    ke'il untuk transpor melalui saluran yang sempit.Saluran ini ditutupi oleh

    anion glikoprotein yang kaya akan glutamat,aspartat, dan asam silat yang

     bermuatan negatif pada p& fisiologis.uatan negatif akan menghalangi

    transpor molekul anion seperti albumin. 2,7,

    ekanisme lain dari timbulnya proteinuria ketika produksi berlebihan

    dari proteinuria abnormal yang melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus.=ni

     biasanya sering di"umpai pada diskrasia sel plasma (mieloma multipel dan

    limfoma) yang dihubungkan dengan produksi monoklonal imunoglobulin

    rantai pendek.?antai pendek ini dihasilkan dari kelainan yang disaring oleh

    glomerulus dan di reabsorbsi kapasitasnya pada tubulus proksimal.!ila

    ekskersi protein urin total melebihi 3,5 gram sehari, sering dihubungkan

    dengan hipoalbuminemia, hiperlipidemia dan edema (sindrom nefrotik). 2,7,

    a* Prot(in#ria %isiolo&is

    roteinuria sebenarnya tidaklah selalu menun"ukkan

    kelainan/penyakit gin"al.!eberapa keadaan fisiologis pada indi$idu sehat

    dapat menyebabkan proteinuria.ada keadaan fisiologis sering ditemukan

     proteinuria ringan yang "umlahnya kurang dari 200 mg/hari dan bersifat

    sementara.isalnya, pada keadaaan demam tinggi, gagal "antung, latihan

    fisik yang kuat terutama lari maraton dapat men'apai lebih dari 1gram/hari, pasien hematuria yang ditemukan proteinuria masif, yang

    sebabnya bukan karena kebo'oran protein dari glomerulus tetapi karena

     banyaknya protein dari eritrosit yang pe'ah dalam urin akibat hematuri

    tersebut (positif palsu proteinuria masif). 2,7,

    +* Prot(in#ria Patolo&is

    Sebaliknya, tidak semua penyakit gin"al menun"ukkan proteinuria,

    misalnya pada penyakit gin"al polikistik, penyakit gin"la obstruksi,

    9

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    10/25

     penyakit gin"al akibat obat#obatan analgestik dan kelainan kongenital

    kista, sering tidak ditemukan proteinuria.Ialaupun demikian proteinuria

    adalah manifestasi besar penyakit gin"al dan merupakan indikator 

     perburukan fungsi gin"al.!aik pada penyakit gin"al diabetes maupun pada

     penyakit gin"al non diabetes. 2,7,

    %erdapat 3 ma'am proteinuria yang patologis roteinuria yang

     berat, sering kali disebut masif, terutama pada keadaan nefrotik, yaitu

     protein didalam urin yang mengnadung lebih dari 3 gram/2* "am pada

    deasa atau *0 mg/m2/"am pada anak#anak, biasanya berhubungan se'ara

     bermakna dengan lesi/kebo'oran glomerulus.Sering pula dikatakan bila

     protein di dalam urin melebihi 3,5 gram/2* "am. 2,7,

    enyebab proteinuria masif sangat banyak, yang pasti keadaan

    diabetes melitus yang 'ukup lama dengan retinopati dan penyakit

    glomerulus.%erdapat 3 "enis proteinuria patologis

    1. roteinuria glomerulus, misalnya mikroalbuminuria, proteinuria

    klinis.

    2. roteinuria tubular 

    3. Overflow proteinuria. 2,7,

    Prot(in#ria Glom(r#l#s

    !entuk proteinuria ini tampak pada hampir semua penyakit gin"al dimana

    albumin adalah "enis protein yang paling dominan pada urin sedangkan

    sisanya protein dengan berat molekul rendah ditemukan hanya se"umlah

    ke'il sa"a.

    -ua faktor utama yang menyebabkan filtrasi glomerulus protein plasma

    meningkat 1). etika barier filtrasi diubah oleh penyakit yang dipengaruhi

    glomerulus, protein plasma, terutama albumin, mengalami kebo'oran pada

    filtrat glomerulus pada se"umlah kapasitas tubulus yang berlebihan yang

    menyebabkan proteinuria. ada penyakit glomerulus dikenal penyakit

     perubahan minimal, albuminuria disebabkan kegagalan selularitas yang

     berubah. 2). Caktor#faktor hemodinamik menyebabkan proteinuria

    glomerulus oleh tekanan difus yang meningkat tanpa perubahan apapun

     pada permeabilitas intrinsik dinding kapiler glomerulus.

    10

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    11/25

    roteinuria ini ter"adi akibat kebo'oran glomerulus yang behubungan

    dengan kenaikan permeabilitas membran basal glomerulus terhadap

     protein.

    # ikroalbuminuria

    ada keadaan normal albumin urin tidak melebihi 30mg/hari. !ila

    albumin di urin 30#300mg/hari atau 30#350 mg/hari disebut

    mikroalbuminuria. ikroalbuminuria merupakan marker untuk 

     proteinuria klinis yang disertai dengan penurunan faal gin"al 8C4 (la"u

    filtrasi glomerulus) dan penyakit kardio$askular sistemik. ada pasien

    diabetes mellitus tipe = dan ==, kontrol ketat gula darah, tekanan darah

    dan mikroalbuminuria sangat penting.

    &ipotesis mengapa mikroalbuminuria dihubungkan dengan risiko

     penyakit kardio$askular adalah karena disfungsi endotel yang luas.

    !eberapa penelitian telah membuktikan adanya hubungan peranan

    kegagalan sintesis nitrit oksid pada sel endotel yang berhubungan

    antara mikroalbuminuria dengan risiko penyakit kardio$askular.

    # roteinuria linis

    emeriksaan ditentukan dengan pemeriksaan semi kuantitatif misalnya

    dengan u"i @sba'h dan !iuret. roteinuria klinis dapat ditemukan

    antara 1#5 g/hari.

    Prot(in#ria T#+#lar

    enis proteinuria ini mempunyai berat molekul yang rendah antara 100#

    150 mg/hari, terdiri atas J#2 mikroglobulin dengan berat molekul 1*000

    dalton. enyakit yang biasanya menimbulkan proteinuria tubular 

    adalah renal tubular acidosis (RT!" sarkoidosis, sindrom Caankoni, pielonefritis kronik dan akibat 'angkok gin"al.

    Overflow Prot(in#ria

    -iskrasia sel plasma (pada mieloma multipel) berhubungan dengan

    se"umlah besar ekskresi rantai pendek/protein berat molekul rendah

    (kurang dari *000 dalton) berupa Light #hain $munoglobulin, yang tidak 

    dapat di deteksi dengan pemeriksaan dipstik/ yang umumnya mendeteksi

    albumin/ pemeriksaan rutin biasa , tetapi harus pemeriksaan khusus.

    11

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    12/25

    rotein "enis ini disebut protein %ence &ones penyakit lain yang dapat

    menimbulkan protein %ence &ones adalah amiloidosis dan

    makroglobulinemia.

    lasifikasi roteinuria !erdasarkan atofisiologiL

    %ipe atofisiologi enyebab

    4lomerular ermeabilitas kapilari

    glomerulus terhadap protein

    meningkat

    4lomerulopati primer atau

    sekunder 

    %ubular ?eabsorpsi protein oleh

    tubular menurun

    enyakit tubular atau

    interstisial

    H$erflo roduksi 8I meningkat ono'lonal gammopathy,

    leukemia

    enyebab roteinuria !erdasarkan umlah @kskresi roteinL

    @kskresi rotein &arian enyebab

    0,15 6 2,0 gr ild glomerulopathies

    %ubular proteinuria

    H$erflo proteinuria

    2,0 6 *,0 gr !iasanya glomerular  

    K*,0 gr Selalu glomerular  

    enyebab roteinuria berdasarkan %ipe roteinuriaL

    %ipe roteinuria enyakit

    4lomerular rimary glomerulonephropathy

    # minimal 'hange disease

    # idiopathi' membranous glomerulonephritis

    # Co'al segmental glomerulonephritis

    # embranoproliferati$e glomerulonephritis

    # =g< nephropathy

    Se'ondary glomerulonephropathy

    # diabetes mellitus

    # 'ollagen $as'ular disorders ('thM lupus nephritis)

    # amiloidosis

    # preeklamsia

    # infeksi ('thM &=>, hepatitis ! dan D, poststreptokokus, sifilis,

    malaria)

    # anker pada gastrointestinal dan paru

    # 8imfoma

    4lomerulopati yang berhubungan dengan obat

    12

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    13/25

    # heroin

    #

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    14/25

    # !ahan kimia seperti trimetadion, paradion, penisilamin, garam emas,

    sengatan lebah, ra'un oak, air raksa.

    #

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    15/25

    Sklerosis glomelorus dan atrofi tubulus. rognosis buruk. 10,11

    %. Epi,(miolo&i Sin,roma N()rotik 

    ada anak#anak ( 1+ tahun) paling sering ditemukan nefropati lesiminimal  (75#5) dengan umur rata#rata 2,5 tahun, 0 + tahun saat

    diagnosis dibuat dan laki#laki dua kali lebih banyak daripada anita. ada

    orang deasa paling banyak nefropati membranosa  (30#50), umur rata#

    rata 30#50 tahun dan perbandingan laki#laki dan anita 2 1. e"adian S9

    idiopatik 2#3 kasus/100.000 anak/tahun sedangkan pada deasa

    3/1000.000/tahun. Sindrom nefrotik sekunder pada orang deasa terbanyak 

    disebabkan oleh diabetes melitus.12

    G. Pato)isiolo&i Sin,roma N()rotik 

    roteinuria (albuminuria) masif merupakan penyebab utama ter"adinya

    sindrom nefrotik, namun penyebab ter"adinya proteinuria belum diketahui

     benar. Salah satu teori yang dapat men"elaskan adalah hilangnya muatan

    negatif yang biasanya terdapat di sepan"ang endotel kapiler glomerulus dan

    membran basal. &ilangnya muatan negatif tersebut menyebabkan albumin

    yang bermuatan negatif tertarik keluar menembus saar kapiler glomerulus.

    &ipoalbuminemia merupakan akibat utama dari proteinuria yang hebat.

    Sembab mun'ul akibat rendahnya kadar albumin serum yang menyebabkan

    turunnya tekanan onkotik plasma dengan konsekuensi ter"adi ekstra$asasi

    'airan plasma ke ruang interstitial.10,11,12,13

    &ipoalbuminemia menyebabkan penurunan tekanan onkotik koloid

     plasma intra$askuler. eadaan ini menyebabkan ter"adi ekstra$asasi 'airan

    menembus dinding kapiler dari ruang intra$askuler ke ruang interstitial yangmenyebabkan edema. enurunan $olume plasma atau $olume sirkulasi efektif 

    merupakan stimulasi timbulnya retensi air dan natrium di renal. ?etensi

    natrium dan air ini timbul sebagai usaha kompensasi tubuh untuk men"aga

    agar $olume dan tekanan intra$askuler tetap normal. ?etensi 'airan

    selan"utnya mengakibatkan pengen'eran plasma dan dengan demikian

    menurunkan tekanan onkotik plasma yang pada akhirnya memper'epat

    ekstra$asasi 'airan ke ruang interstitial. 10,11,12,13

    15

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    16/25

    !erkurangnya $olume intra$askuler merangsang sekresi renin yang

    memi'u akti$itas sistem renin#angiotensin#aldosteron (?

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    17/25

    kadar 8-8 pada S9 disebabkan peningkatan sintesis hati tanpa gangguan

    katabolisme. eningkatan sintesis hati dan gangguan kon$ersi >8-8 dan =-8

    men"adi 8-8 menyebabkan kadar >8-8 tinggi pada S9. enurunnya

    akti$itas en:im 88 ( lipoprotein lipase ) diduga merupakan penyebab

     berkurangnya katabolisme >8-8 pada S9. eningkatan sintesis lipoprotein

    hati ter"adi akibat tekanan onkotik plasma atau $iskositas yang menurun.

    Sedangkan kadar &-8 turun diduga akibat berkurangnya akti$itas en:im

    8D

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    18/25

    a. -arah

    # &ipoalbuminemia ( 3,5 g/dl)

    # olesterol meningkat (K200 mg , %4 K 300mg)

    # alsium menurun

    # reum 9ormal# &b menurun, 8@- meningkat10,12,1*

     b. rin

    # >olumenya normal sampai kurang

    # !erat "enis normal sampai meningkat

    # roteinuria masif (K2Lgr / 2* "am)

    # 4likosuria akibat disfungsi tubulus proksimal

    # Sedimen silinder hialin, silinder berbutir, silinder lemak, o$al fat

     bodies, leukosit normal sampai meningkat. 10,12,1*

    emeriksaan urin yang didapatkan

    # enilaian berdasarkan tingkat kekeruhan urin (tes asam

    sulfosalisilat atau tes asam a'etat) didapatkan hasil kekeruhan urin

    men'apai G* yang berarti urin sangat keruh dan kekeruhan

     berkeping#keping besar atau bergumpal#gumpal atau memadat (K

    0,5).

    # enetapan "umlah protein dengan 'ara @sba'h (modifikasi

    %su'hiya) didapatkan hasil proteinuria terutama albumin (5#L5)

    sebanyak 10#15 gram/hari.# roteinuria berat, ekskresi lebih dari 3,5 gram/l/2*"am.

    # emeriksaan "umlah urin didapatkan produksi urin berkurang, hal

    ini berlangsung selama edema masih ada.

    # !erat "enis urin meningkat.

    # Sedimen urin dapat normal atau berupa torak hialin,granula, lipoid

    # ditemukan o$al fat bodies merupakan patognomonik sindrom

    nefrotik (dengan pearnaan Sudan ===).

    # %erdapat leukosit11,15

    emeriksaan darah yang didapatkan# &ipoalbuminemia sehingga ditemukan perbandingan albumin#

    globulin terbalik.

    # &iperkolesterolemia10,12,15

    I. P(natalaksanaan Sin,roma N()rotik 

    engobatan S9 terdiri dari pengobatan spesifik yang ditu"ukan

    terhadap penyakit dasar dan pengobatan non#spesifik untuk mengurangi

     proteinuria, mengontrol edema dan mengobati komplikasi. -iuretik disertai

    18

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    19/25

    diet rendah garam dan tirah baring dapat membantu mengontrol edema.

    Curosemid oral dapat diberikan dan bila resisten dapat dikombinasi dengan

    tia:id, metala:on dan atau aseta:olamid. ontrol proteinuria dapat

    memperbaiki hipoalbuminemia dan mengurangi risiko komplikasi yang

    ditimbulkan. embatasan asupan protein 0.#1.0 g/kg !!/hari dapat

    mengurangi proteinuria. Hbat penghambat en:im kon$ersi angiotensin

    (angiotensin 'on$erting en:yme inhibitors) dan antagonis reseptor angiotensin

    == (angiotensin == re'eptor antagonists) dapat menurunkan tekanan darah dan

    kombinasi keduanya mempunyai efek aditif dalam menurunkan proteinuria.

    ?isiko tromboemboli pada S9 meningkat dan perlu mendapat

     penanganan. Ialaupun pemberian antikoagulan "angka pan"ang masih

    kontro$ersial tetapi pada satu studi terbukti memberikan keuntungan.

    -islipidemia pada S9 belum se'ara meyakinkan meningkatkan risiko

     penyakit kardio$askular, tetapi bukti klinik dalam populasi menyokong

     pendapat perlunya mengontrol keadaan ini. Hbat penurun lemak golongan

    statin seperti sim$astatin, pra$astatin dan lo$astatin dapat menurunkan

    kolesterol 8-8, trigliseride dan meningkatkan kolesterol &-8.

    # =stirahat sampai edema berkurang (pembatasan akti$itas)

    # ?estriksi protein dengan diet protein 0, g/kg!! ideal/hari G ekskresi

     protein dalam urin/2*"am. !ila fungsi gin"al sudah menurun, diet protein

    disesuaikan hingga 0,+ g/kg!! ideal/hari G ekskresi protein dalam urin/2*

     "am.

    # embatasan garam atau asupan natrium sampai 1 6 2 gram/hari.

    enggunakan garam se'ukupnya dalam makanan dan menghidari

    makanan yang diasinkan.# -iet rendah kolestrol +00 mg/hari

    # embatasan asupan 'airan terutama pada penderita raat inap   L00

    sampai 1200 ml/ hari. 10

    M(,ikam(ntosa

    # emberian albumin i.$. se'ara bertahap yang disesuaikan dengan kondisi

     pasien hingga kadar albumin darah normal kembali dan edema berkurang

    seiring meningkatnya kembali tekanan osmotik plasma.10,12,13

    19

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    20/25

    # -iuretik diberikan pada pasien yang tidak ada perbaikan edema pada

     pembatasan garam, sebaiknya diberikan tia:id dengan dikombinasi obat

     penahan kalsium seperti spirinolakton, atau triamteren tapi "ika tidak ada

    respon dapat diberikan furosemid, asam etakrin, atau butematid. Selama

     pengobatan pasien harus dipantau untuk deteksi kemungkinan komplikasi

    seperti hipokalemia, alkalosis metabolik, atau kehilangan 'airan

    intra$askuler berat. erlu diperhatikan baha pemberian diuretikum harus

    memperhatikan kadar albumin dalam darah, apabila kadar albumin kurang

    dari 2 gram/l darah, maka penggunaan diuretikum tidak dian"urkan karena

    dapat menyebabkan syok hipo$olemik. >olume dan arna urin serta

    muntahan bila ada harus dipantau se'ara berkala.12

    # emberian

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    21/25

    # &ipoalbuminemia menimbulkan akti$asi trombosit leat

    tromboksan

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    22/25

    dan la"u ekskresi globulin umumnya berkaitan dengan beratnya

     proteinuria.11,12,13

    &ipokalsemia disebabkan albumin serum yang rendah, dan berakibat

    menurunkan kalsium terikat, tetapi fraksi yang terionisasi normal dan

    menetap. -isamping itu pasien sering mengalami hipokalsiuria, yang kembali

    men"adi normal dengan membaiknya proteinuria.

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    23/25

    elainan ini sering ditemukan pada nefritis setelah infeksi strepto'o''us yang

     progresif dan pada sindrom nefrotik.10,12,13

    BAB I"

    KESIMPULAN

    Sindrom nefrotik (S9) merupakan sekumpulan manifestasi klinis yang

    ditandai oleh proteinuri masif, hipoalbuminemi, edema, hiperlipidemi, lipiduri dan

    hiperkoagulabilitas yang disebabkan oleh kelainan primer glomerulus dengan

    etiologi yang tidak diketahui atau berbagai penyakit tertentu. emahaman

     patogenesis dan patofisiologi merupakan pedoman pengobatan rasional sebagian

     besar pasien S9.

    enatalaksanaan S9 meliputi terapi spesifik untuk kelainan dasar gin"al

    atau penyakit penyebab, menghilangkan atau mengurangi proteinuria,

    memperbaiki hipoalbuminemi serta men'egah dan mengatasi penyulit.

    23

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    24/25

    DA%TA/ PUSTAKA

    1. %"okroprairo,

  • 8/18/2019 TK Proteinuria Iin

    25/25