Upload
fina-ina-hamidah
View
35
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dfdf
Citation preview
TRAUMA TORAKS
Faktor yang mempengaruhi faal paru
• Ventilasi• Difusi• Perfusi• Transport gas• Mechanics of breathing• Kontrol pernafasan
Biomechanic trauma
Biomekanik trauma1. Trauma langsung mengenai toraks2. Trauma tidak langsung mengenai organ
roraks3. Trauma tumpul4. Trauma tajam5. Trauma tembus 6. Trauma tidak tembus7. Trauma terbuka
Trauma langsung
• Yang dimaksudkan dengan trauma langsung bila trauma mengenai langsung mengenai dinding dada dan organ di dalamnya, yang langsung mengenai dada.
• Sebagai contoh misalnya dipukul dengan martil, atau kejatuhan karung beras atau kegencet diantara dua kendaraan
Trauma tidak langsung
• Trauma secara tidak langsung mengenai mengenai dinding dada tetapi dapat merusak organ di dalam rongga toraks.
• Contoh terkena ledakan (blast injury), cedera udara panas atau luka bakar jalan nafas atau parenkim paru, terkena timbunan pasir atau rumah ( misalnya pada crush injury ), tengge-lam paru kemasukan air tawar atau air laut
Trauma tumpul
• Trauma yang karena palu atau benda tumpul. Biasanya tidak membuka diding to
• raks.• Kerusakan yang terjadi harus diperhitungkan
disamping besarnya mass tetapi juga mekanisme trauma.
• Harus diingat bahwa enersi trauma tidak pernah hilang (Hukum Newton) dan sering enersi truam diteruskn keseluruh penjuru.
Trauma Tajam
Trauma tajam oleh karena senjata tajam dan menembus mencederai pleura. Bila tidak men- cederai pleura tidak dimasukkan ke dalam trauma toraks, dianggap seperti cedera biasa saja
Trauma Tembus
Trauma tembus dikatakan tembus bila ada trauma dan terlihat lka masuk dan luka keluar.
Trauma Tidak Tembus
• Bila trauma merusak pleura tetapi tidak ada luka keluar dinamakan luka tidak tembus.
Luka Terbuka
• Bila luka terbuka dengan hilangnya sebagian dinding dada, dan minimal luas dinding dada hilang 2x luas trakhea dinamakan trauma dada terbuka.
Trauma Dinding Toraks
Trauma dinding dada yang mengenai kulit atau otot otot tidak kita bahas.Trauma dinding dada, kelainan yang penting ada-lah fraktur iga.Fungsi iga adalah untuk menyelenggarakan gerakan ventilasi yang baik. Bila ada fraktur iga akan menyebabkan gerakan pernafasan terhambat karena sakit dan hipoventilasi.Selama hipoventilasi masih dapat dikompensasi oleh bagian dada yang lain tidak menjadi persoa-lan.
Trauma Dinding DadaGejala:1. Nyeri sewaktu gerakan nafas2. Hipoventilasi,nafas cuping hidung, mungkin cyanosis.3. Inspeksi sisi yang terkena pada gerakan nafas
tertinggal.4. Nyeri tekan anteroposterior dan latero lateral.5. Pada foto Ro tampak garis fraktur iga. Mungkin terli
hat adanya hematotoraks atau pneumotoraks. ( fraktur iga sering disertai kerusakan paru atau a. Interkostalis)
Fraktur iga
• Selama hipoventilasi tidak menyebabkan gangguan buat pasien kita biarkan. Bila hipo- tidak menyebabkan gangguan, cukup diberi analgetika atau anestesi lokal.
• Jangan diberi pleister untuk menahan dada karena akan menyebabkan hipoventilasi.
• Bila hipoventilasi membahyakan jiwa pernafasan diambil alih dengan pernafasaan mekanik (mechanic ventilator atau stabilisasi internal) atau stabilisasi eksternal.
Fraktur Sternum
• Biasanya trauma yang mengenai langsung sternum.
Pasiem, merasa kesakitan sekali dan terlihat atau teraba defek di sternumPenanganannya dilakukan reposisi terbuka dan difiksasi dengan kawat atau stapler. Yang ditakuti trauma sternm adalah kerusakan jantung yang letaknya tepat di belakang sternum.
Flail chest
Flail chest adalah cedera dinding dada dengan fraktur iga yang lebih dari 2 iga dengan garis fraktur pada satu iga lebih dari 2 iga dan jarak kedua garis fraktur lebih dari 2 iga. Pada bagi-an tersebut seperti bergerak bebas, pada ins-pirasi masuk ke dalam sedang sewaktu ekspi-rasi bergerak keluar. Keadaan ini menyebabkan hipoventilasi lebih berat lagi
Flail chest
Gejala:Pasen tampak sesak, mungkin berat mungkin ri ngan. Bila hipoventilasi dapat dikompensasi oleh paru lain yang normal tidak akan menye-babkan dispneu yang berat. Bila disertai keru-sakan paru biasanya dispneu berat. Terlihat na-fas cuping hidung bila berat. Mungkin terlihat juga cyanosis.Pada inspeksi terlihat gerakan flail chest.Juga terlihat tanda tanda fraktur iga.
Flail chest
f
Pengobatan1. Dengan fisioterapi yang baik dapat
mengatasi hipoventilasi2. Dengan mengambil alih nafas dengan
ventilator, sekaligus sebagai internal chest fixation.
3. Dengan melakukan open reduction dan fixation dengan kelim Judet
PNEUMOTHORAX
Pneumothorax adalah berkumpulnya udara di rongga pleura.Udara di rongga pleura dapat masuk dari luar (teoritis mungkin, tetapi suatu kejadian yang jarang ) dapat karena kerusakan paru dan pleura visceralis. Udara berkumpul di pleura. Rongga pleura yang potesial ada sekarang menjadi betul betul ada. Tekanan udara di selur bagian pleura menjadi sama. Keadaan ini menyebabkan terbaliknya perfusion/ventilation rasio. Kemungkinan dapat menyebabkan hipoksia.Udara yang terkumpul di rongga pleura bila tidak dapat keluar akan menyebabkan keadaan yang dinamakan tension pneumothorax.
PneumothoraxGejala:Pada inspeksi pasen mungkin sesak nafas mungkin juga tidak sesak nafas.Sebetulnya pasen merasa tidak enak atau sesak, tetapi tidak terlihat pada inspeksi.Dada yang terkena lebih besar dari yang normal dan pada gerakan pernafasan tertinggal baik inspirasi maupun ekspirasi.Bila makin sesak harus waspadai adanya tension pneumotorax yang dapat menyebabkan kematian mendadak.Palapasi vocal fremitus menurun.Perkusi timpanisAuskultasi timpanis.
Pneumothorax
Diagnosis ditegakkan dengan dibuktikan adanya udara dari rongga pleura atau dengan foto torax terlihat adanya udara rongga pleura.
PneumothoraxPengobatan:Bila ada tension pneumotorax segera dilakukan pungsi, dan keluar udara, sesudah itu difoto dada dan dlpasang drainase tertutup (Water Sealed Drainage = WSD).PungsiDrainase tertutupBila kebocoran udara terus menerus lebih dari 3 -7 hari lebih baik ditorakotomi untuk menutup kebocoran, karena dari pengalaman ada kerusakan atau keboran yang besar dan memerlukan tindakan bedah. Tidak lebih lama karena ditakuti infeksi atau empyema karena terjadi akan menyulitkan pengobatan/perawatan.
HEMATOTHORAX Pengumpulsn darah di rongga pleura dinamakan hematothorax. Darah dapat berasal dari paru atau dari pembuluh darah interkostalis.Gejala:Dada yang terkena akan lebih kecil dari pada yang sehat dan pada gerakan nafas akan tertinggal.Perkusi: pekak, dengan garis Ellis Damaceau.Auskultasi: bising nafas menurun sampai meng-hilang sesuai dengan garis Ellis Damaceau.Diagnosis ditegakkan dengan pungsi atau foto.
HematothoraxPengobatan dengan pungsi, biasanya tidak banyak hasilnya.Drainase tertutup (WSD)Bila perdarahan lebih besar dari 5 cc/kg BB perlu tindakan pembedahan.Kalau perdarahan dan dengan shock perlu pembedahanBila perdarahan 3 – 5 cc, kalau menetap atau bertambah dilakukan pembedahan.Bila < 3 cc tetapi terus menerus dan melebihi 600 – 800 cc lebih baik dilakukan pemebdahan.Bila terjadi hematoma di pleura lebih baik dilakukan pembedahan
Hemetopneumothorax
Keadaan ini mungkin karena ada kebocoran paru dan perdarahan. Gejala sama kalau keduanya dicampur hanya karena ada udara darah akan membeku dan pada pemeriksaan terdapat air fluid level.Penanganannya sama yaitu WSD.
KONTUSIO PARUKontusio paru atau memar jaringan paru akan menyebabkan perdarahan. Karena paru banyak mengandung tissue factor untuk pembekuan perdarahan di paru dengan cepat akan berhen-ti.Keluhan pasien biasanya sesak sebentar dan batuk darah sebentar.Bila batuk darah terus menerus artinya ada perdahan yang harus dihentikan secara chirur-gik
Ruptura Trakea dan Bronkus Besar
Ruptur trakea atau bronkus dapat oleh cedera langsung mengenai trakea atau bronkus aatau dapat tidak langsung.Tidak langsung dapat karena tekanan intra tra-kea meningkat tiba tiba dan bersamaan pita suara menutup. Misalnya kejatuhan benda yang berat. Biasanya kerusakannya tidak rata atau mengenai pars mebranacea.Dapat juga karena diameter laterolateral yang mendadak panjanga, bronkus tertarik mendadak dan trakea atau bronkus “putus”.
Ruptur trakea/bronkus
Pada pemeriksaan didpatkan tanda tanda pneumothorax,mungkin ditemukan emfisema subkutis dan progresiv, selain mungkin sesak nafas.Foto toraks ditemukan paru yang kolaps dan mungkin terlihat paru yang kolaps jatuh diba-wah hilus paru.Tindakan prmbedahan dan repair anastomosis yang ruptur
Ruptur Pembuluh Darah Besar
Kerusakan pembuluh darah besar dapat trauma langsung atau tidak langsung. Yang tajam mudah dikenali karena perdarahan yang masiv. Yang tidak langsung biasanya kecelakaan lalulintas dengan kecepatan tinggi, pasen tertumbuk benda di depannya, aorta pada ba-tas a. Subclavia kiri masih berjalan terus, dan di kaudal a.subclavia tertahan oleh pleura parie- talis dan ruptur di tempat tersebut.
Ruptur Pembuluh Darah Besar
Tanda tanda:Tekanan darah lengan kiri menurun dan lebih rendah dari pada kanan.Mungkin terdapat tanda tanda shock.Foto thorax terlihat pelebaran mediastinum superior dan bila dibuat serial progresiv tampak jelas progrsivitas pembesaran medistinum superior
Ruptura Pembuluh Darah Besar
Tindakan torakotomi/pembedahan dan repair aorta
Cedera UsofagusTrauma torax dengan cedera usofagus jarang sekali karena tempatnya yang telindungi oleh tulang tulang dan letaknya yang dalam.Biasanya cedera usofagus karena iatrogenik, yaitu karena endoskopi. Bila pasca endoskopi ditemukan pneumothorax dan tanda tanda mediastinis dianggap penyebabnya ruptura usofagus.Penyulit cedera usofagus mediastinis, harus di- torakotomi segera karena mortalitas dan mor-biditas mediastinitis tinggi.
Cedera Jantung
Cedera jantung karena trauma tumpul jarang yang datang ke RS dalam keadaan hidup, kare-na trauma yang dialami besar.Di Indonesia yang paling sering adalah luka tusuk.Bila luka tusuk di daerah prekordial harus dianggap ruptur jantung sampai dibuktikan lain.Ruptur yang mengenai atriu libih berbahaya dari mengenai ventrikel.
Ruptura Jantung
Tanda tanda adala cedera yang diperkirakan mengenai jantung.Ditemukan tanda tanda tamponade jantungBunyi jantung yang menjauhEKG voltase disemua lead menurun.
Ruptura Jantung
Tindakan pembedahan segera untuk menutup kerusakan jantung.Bila luka tusuk daerah prekordial, dilakukan eksplorasi, membuka tempat luka tusuk, bila menembus pleura eksplorasi diteruskan dengan torakotomi untuk mencari kerusakan organ toraks, bila ada kerusakan perikardium dibuka peri-kardium dan dicari kemungkinan adanya kerusak-an jantung, kalau ada dijahit sehingga tidak terjadi perdarahan lagi.