Tugas 1 AMDAL

  • Upload
    eka-nis

  • View
    41

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AMDAL

Citation preview

1

Deskripsi KegiatanLokasi tapak proyek pembangunan Pasar Induk Tanjung Selor secara administratif berada di Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Propinsi Kalimantan Utara. Lokasi proyek berada antara Jalan Sengkawit Kelurahan Tanjung Selor Ilir Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan. Dengan demikian lokasi tersebut sangat strategis bagi perkembangan perekonomian Kabupaten Bulungan. Adapun gambaran letak lokasi rencana kegiatan dan site plan pembangunan Pasar Induk Tanjung Selor Kabupaten Bulungan dapat dilihat pada Gambar I-1 dan Gambar I-2.

1. Lingkup Rencana Kegiatan yang akan Ditelaah 1.1. Deskripsi Rencana Kegiatan Proyek

Kegiatan pembangunan pasar induk yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Bulungan melalui Dinas Pekerjaan Umum dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap pra konstruksi, tahap konstruksi dan tahap operasi. Secara detail dampak dari ketiga tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut.

A. Tahap Prakonstruksi

A.1. Perizinan

Sebelum kegiatan pembangunan Pasar Induk Tanjung Selor Kabupaten Bulungan dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan studi survai atas lokasi yang akan dibangun pasar tersebut. Berdasarkan pertimbangan antara lain : potensi wilayah, efisiensi jarak dan masuk dalam wilayah pengembangan tata ruang wilayah Kabupaten Bulungan, maka dibangunlah pasar induk tersebut.

Pembangunan pasar induk juga di dasarkan atas pertimbangan yang menyangkut nilai potensi dan ekonomis wilayah, kemudian dituangkan dalam bentuk surat ijin membangun kawasan tersebut. Perijinan tersebut dikeluarkan oleh instansi terkait Kabupaten Bulungan atau Bupati. Dengan diterbitkannya ijin tersebut, maka kawasan tersebut dibangun Pasar Induk Tanjung Selor Kabupaten Bulungan.

Gambar I-1. Peta Lokasi Pembangunan Pasar Induk Tanjung Selor

Gambar I-2. Site Plan Pembangunan Pasar Induk Tanjung Selor

B. Tahap Konstruksi

B.1. Mobilisasi Peralatan dan Material

Pada tahap awal pembangunan fisik pasar induk akan dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan kegiatan mobilisasi peralatan berat antara lain excavator, backhoe dan dump truck . Secara detail jenis peralatan yang akan digunakan disajikan pada tabel berikut.

Tabel II-1. Jenis Peralatan yang Digunakan Pembangunan Pasar Induk

NoJenis Kegiatan Jenis Peralatan

1.Pematangan Lahan

( Cut and Fill )Excavator, backhoe, Dump truck, Pengangkut tanah.

2.Pembangunan Fisik

Pasar Induk Peralatan dan perlengkapan pertukangan, concrete mixer, batching plant, Strauss pile, kompresor dan peralatan lainnya.

3.Pembangunan Sarana

PenunjangPeralatan dan perlengkapan pertukangan, concrete mixer, batching plant, Strauss pile, kompresor dan peralatan lainnya.

4.Pembuatan Sistem

IPALPeralatan dan perlengkapan pertukangan, Excavator, backhoe, concrete mixer, dan lain-lain.

5.Pembuatan DrainasePeralatan dan perlengkapan pertukangan, Excavator.

B.2. Penerimaan Tenaga Kerja

Dalam masa awal pembangunan proyek, akan dilakukan penerimaan dan penempatan tenaga kerja yang berasal dari lokasi setempat maupun dari daerah lain sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keahlian yang diperlukan. Adapun jumlah dan jenis tenaga kerja disesuikan dengan tingkat kebutuhan (Tabel II-2).

Tabel II-2. Jenis Tenaga Kerja yang diperlukan

NoJenis KeahlianJumlah (org)

1Manager1

2Adminsitrasi3

3Pengawas Lapangan/Mandor1

4Tukang Batu dan Kayu10

5Pembantu/Buruh Lepas15

Jumlah30

B.3. Pembersihan dan Pematangan Lahan

Aktivitas awal pekerjaan konstruksi adalah kegiatan pengupasan lahan melalui pembersihan lahan (land clearing) dari semak belukar. Lebih lanjut adalah pekerjaan pematangan lahan, dalam kegiatan ini galian dan timbunan diupayakan seimbang dan tidak ada material tanah keluar dari lokasi, dengan memperhatikan kontur tanah yang berhubungan secara alami dengan sistem drainase (tidak banjir).

B.4. Pembangunan Sarana dan Prasarana

Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Pasar Induk Tanjung Selor meliputi :

1. Pemasangan pondasi dan tiang pancang.

Tipe pondasi dan tiang pancang yang akan dibangun sangat ditentukan oleh kondisi tanah di lokasi pembangunan. Tiang pancang yang akan dibangun harus sedemikian rupa sehingga mampu menahan beban bangunan diatasnya.

2. Konstruksi bangunan pasar induk.

Pembangunan Pasar Induk diantaranya meliputi Pasar Kering, Pasar Basah, Pasar Seni, Panggung Terbuka, Halte, Terminal, Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) dan lain-lain. Adapun uraian detail sebagai berikut :

a. Bangunan Pasar Kering :

Luas Bangunan : 3.436,21 M2 Jumlah Kios Ukuran 3m x 3m Sebanyak 174 Buah

Jumlah Kios Rumah Makan : 16 Buah

b. Bangunan Pasar Basah

Meja Sayur Sebanyak 96 Buah

Meja Ikan Sebanyak 15 Buah

Meja Daging Sebanyak 7 Buah

Tempat cuci Ikan dan Tangan

c. Bangunan Pasar Seni

Luas Bangunan : 1.926 M2 Kios Sebanyak 36 Buah

Musholla

Kantor Pengelola Pasar

Pedagang Kaki Lima

d. Panggung Terbuka

Luas Bangunan : 1.444 M

e. Ruang Genset, Ruang Pompa Air dan Ruang Panel Listrik

Luas Bangunan : 138 M2 f. Bangunan Halte dan Terminal

Luas Bangunan Halte Terminal : 256 M2 Luas Area Terminal : 7000 M

g. Sarana Jalan, Lapangan Parkir dan Taman

Luas Jalan dan Lapangan Parkir : 22. 570 M

Luas Taman : 14. 432 M

Paving Block : 560.24 M

Sarana dan prasarana yang telah dibangun masih diperlukan perbaikan dan pembenahan untuk fasilitas jalan masuk ke terminal, fasilitas terminal yang belum difungsikan.

h. Ruko ( Developer )

Jumlah 154 Buah Ruko

i. Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL)

Kegiatan pengelolaan limbah baik berupa benda padat maupun limbah cair yang berasal dari kegiatan operasional pasar dilakukan oleh pihak pengelola. Untuk limbah padat, upaya pengelolaannya adalah dengan melakukan pengumpulan pada tempat sementara (TPS) untuk setiap blok yang selanjutnya dibawa ke tempat penumpukan akhir (TPA) yang bekerjasama dengan pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tanjung Selor.

Sedangkan limbah cair yang berasal dari kegiatan pasar dilakukan dengan menyalurkan ke IPAL untuk diproses. Selanjutnya akan dialirkan ke badan air bersama-sama dengan buangan air hujan.

C. Tahap Pasca Konstruksi/Operasi

C.1. Pengoperasian Fasilitas Layanan

Adapun jenis kegiatan atau layanan yang akan dilaksanakan pada tahap operasional Pasar Induk meliputi : Bangunan Pasar Basah, Pasar Kering, Pasar Seni dan Panggung Terbuka.

C.2. Pengoperasian Sarana Penunjang Umum

Sarana penunjang umum pelayanan / kegiatan di Pasar Induk Tanjung Selor yang tersedia adalah sebagai berikut : Sarana listrik dari PLN dan cadangan Genset, Sarana pengolahan air limbah (IPAL), Terminal dan Halte.

C.3. Pemeliharaan Fasilitas Layanan dan Sarana Penunjang Umum

Kegiatan pemeliharaan fasilitas dan sarana penunjang yang ada adalah penting untuk dilakukan, hal itu berkaitan dengan kenyaman para pedagang dan pembeli di pasar tersebut.

1.2. Komponen Kegiatan yang Diperkirakan Menimbulkan Dampak

A. Tahap Prakonstruksi

1. Perijinan

Dampak yang diperkirakan muncul dari kegiatan ini adalah sikap dan persepsi masyarakat terhadap keberadaan proyek. Sikap dan persepsi positif yang berarti masyarakat mendukung keberadaan dibangunnya pasar induk dan persepsi negatif berarti masyarakat kurang setuju dengan dibangunnya pasar induk tersebut.

B.Tahap Konstruksi

1. Mobilisasi peralatan dan material

Dampak yang diperkirakan timbul dari kegiatan mobilisasi alat berat dan material adalah gangguan lalu lintas, pencemaran udara dan tingkat kebisingan. Dengan dimulainya kegiatan pembangunan pasar induk, frekuensi hilir mudik kendaraan dalam mengangkut material bangunan akan meningkatkan gangguan terhadap pengguna jalan umum, peningkatan debu di udara dan tingkat kebisingan.

2. Penerimaan tenaga kerja

Kegiatan rekrutmen tenaga kerja yang akan dipekerjakan dalam pembangunan pasar induk diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap peluang kesempatan kerja, peningkatan pendapatan serta sikap dan persepsi masyarakat. Tenaga kerja yang diterima adalah bersifat permanen dan harian lepas selama kegiatan pembangunan pasar induk. Kriteria dan kualifikasi tenaga yang diterima disesuaikan dengan tingkat kebutuhan. Dalam penerimaan tenaga kerja diupayakan berasal dari tenaga kerja lokal yang ada di sekitar lokasi kegiatan, sedangkan untuk jenis tenaga kerja yang memerlukan kualifikasi teknik dapat di rekrut dari lokal atau di luar lokasi. Pembangunan pasar induk ini secara tidak langsung akan memberikan peluang berusaha dan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal. Selain itu juga dengan dibangunnya pasar ini dapat meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat. Mekanisme dalam penerimaan tenaga kerja apabila tidak menyerap aspirasi masyarakat di sekitar proyek, hal tersebut dapat menimbulkan sikap dan persepsi negatif terhadap keberadaan proyek.

3. Pembersihan dan pematangan lahan

Kegiatan pembersihan dan pematangan lahan dilakukan sebelum pembangunan pasar induk. Kegiatan pembersihan lahan ini adalah menghilangkan vegetasi yang ada di lokasi proyek. Vegetasi yang ditebang untuk selanjutnya dikumpulkan di suatu tempat untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan sisa ranting dahannya dibenamkan dalam tanah atau dibakar. Setelah lokasi proyek bersih dari vegetasi, selanjutnya dilakukan pematangan lahan dengan pemotongan lahan dan perataan tanah. Setelah lahan telah sesuai dengan tingkat kemiringan atau rencana yang ditetapkan kemudian dilakukan pematangan lahan dengan menggunakan alat berat berupa tracktor, backhoe dan dump truck. Dampak yang diperkirakan dari kegiatan pembersihan lahan dan pematangan lahan adalah perubahan iklim mikro, penurunan kualitas air, gangguan biota air, laju erosi.

4. Pembangunan sarana dan prasarana

Fasilitas yang dibangun pada tahap konstruksi adalah asar Kering, Pasar Basah, Pasar Seni, Panggung Terbuka, Halte, Terminal, Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) dan lain-lain. Dampak yang diperkirakan timbul dari kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pasar induk adalah penurunan kualitas udara, tingkat kebisingan dan peningkatan pendapatan masyarakat. Pencemaran udara berasal dari mobilisasi kendaraan hilir mudik dalam mengangkut bahan material bangunan sedangkan tingkat kebisingan terjadi pada saat pemasangan pondasi dan tiang pancang. Dengan beroperasi kegiatan pada tahap konstruksi secara tidak langsung akan meningkat pendapatan masyarakat yang bekerja di proyek.

C. Tahap Pasca Konstruksi/Operasi

1. Pengoperasian fasilitas layanan

Kegiatan yang menimbulkan dampak dengan dibangunan pasar induk pada tahap pasca konstruksi adalah dengan dioperasikannya faslitas layanan berupa bangunan pasar basah, pasar kering, pasar seni dan panggung terbuka. Dampak yang diperkirakan muncul dari kegiatan tersebut adalah munculnya konflik sosial, peluang dan kesempatan berusaha, peningkatan pendapatan masyarakat dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Konflik sosial muncul apabila dalam mekanisme pengoperasian fasilitas umum tersebut tidak dilakukan dengan prosedur yang benar. Dengan beroperasinya pasar induk ini akan memberikan peluang dan kesempatan berusaha di segala bidang antara lain transportasi. Selain itu, secara tidak langsung akan memberikan peningkatan pendapatan baik mereka yang berjualan di dalam pasar maupun yang menjual jasa melalui transportasi. Peningkatan pendapatan asli daerah baik secara langsung maupun tidak langsung akan meningkat melalui kegiatan retribusi pasar.

2. Pengoperasian sarana penunjang umum

Pengoperasian sarana penunjang umum berupa listrik, sarana pengolahan limbah, terminal dan halte diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap penurunan kualitas udara, tingkat kebisingan, penurunan kualitas air dan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Pencemaran udara berupa peningkatan konsentrasi debu di udara dan tingkat kebisingan yang diakibatkan oleh mobilisasi kendaraan yang hilir mudik mengangkut barang dagangan dari dan keluar pasar. Pengelolaan limbah cair yang berasal dari pasar basah apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan pencemaran air berupa penurunan kualitasnya. Sedangkan gangguan kesehatan muncul dari sistem pengaturan selokan/drainase pasar dan pengelolan limbah padat di TPS-TPS yang ada dapat menimbulkan bau dan sumber timbulnya panyakit.

3. Pemeliharaan fasilitas layanan dan sarana penunjang umum

Kegiatan pemeliharan fasilitas yang dimiliki oleh pasar induk merupakan upaya terhadap peningkatan umur ekonomis pasar. Kegiatan pemeliharaan tersebut tentunya akan memerlukan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan jenis pekerjaan. Dampak yang diperkirakan timbul dari kegiatan pemeliharaan fasilitas umum ini adalah sikap dan persepsi masyarakat, peluang kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.

1.3. Kegiatan Lain di Sekitar Tapak Proyek

Lokasi pembangunan pasar induk Tanjung Selor berada di jalan Sengkawit Kelurahan Tanjung Selor Ilir Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan. Selain itu juga lokasi kegiatan berdekatan dengan Sungai Kayan, oleh sebab itu lalu lintas sungai di daerah tersebut cukup ramai. Kegiatan yang ada di sekitar lokasi adalah kebun/lahan masyarakat, jalan umum dan pemukiman masyarakat. Dengan keberadaan lokasi proyek yang strategis pada akhirnya akan memperkuat kedudukan, fungsi dan peranan kota sehingga Tanjung Selor makin tumbuh dan berkembang menjadi kota yang cukup potensial.

2. Lingkup Rona Lingkungan Hidup Saat Studi

Lingkup rona lingkungan dalam studi ANDAL Pembangunan Pasar Induk yang akan ditelaah meliputi tiga komponen lingkungan, yaitu fisik kimia, biologi, sosial ekonomi dan budaya. Komponen beserta sub komponen yang ditelaah merupakan hasil dari identifikasi dampak yang telah berlangsung. Sub komponen lingkungan dan parameter yang diukur adalah sebagai berikut :

a. Komponen Fisik Kimia

1).Iklim mikro, yang meliputi suhu maksimum/minimum, kelembaban, curah hujan, keadaan angin (arah dan kecepatan), intensitas penyinaran matahari,;

2). Fisiografi seperti topografi, bentuk lahan (morfologi) struktur geologi dan jenis tanah, indikator lingkungan yang berhubungan dengan stabilitas tanah;

3). Kualitas udara dan kebisingan;

4). Hidrologi, meliputi pengamatan terhadap pola aliran drainase yang ada di sekitar proyek;

5). Kualitas air sungai dan air tanah di sekitar lokasi kegiatan yang dimanfaatkan sebagai keperluan sehari-hari;

6).Ruang, lahan dan tanah yang meliputi tata guna lahan dan sumberdaya lainnya pada saat studi dilakukan dan potensinya dimasa mendatang, rencana pengembangan wilayah tata ruang, rencana tata guna tanah dan sumberdaya lainnya;

b. Komponen Biologi

1).Menurunnya jumlah individu dan keragaman satwaliar (fauna) akibat adanya kegiatan pembukaan lahan;

2).Menurunya jumlah individu dan keragaman vegetasi (flora) akibat adanya kegiatan pembukaan lahan;

c. Komponen Sosial Ekonomi, Sosial Budaya dan Kesehatan Masyarakat

1).Kemungkinan terjadinya perubahan struktur penduduk sebagai akibat rencana pembangunan pasar induk;

2).Bertambahnya peluang kerja bagi masyarakat setempat dengan terbukanya kesempatan kerja untuk tenaga kerja pada tahap konstruksi dan operasi;

3).Terbukanya peluang usaha baru dan multiplier effect ekonomi bagi penduduk setempat dengan adanya pembelanjaan barang dan jasa, baik dalam tahap konstruksi maupun pasca konstruksi (operasi);

4).Kemungkinan terjadinya perubahan pendapatan dan matapencaharian penduduk dari keberadaan pasar induk;

5).Sikap dan persepsi masyarakat yang timbul sebagai akibat kegiatan pembangunan pasar induk;

6).Kemungkinan adanya dampak terhadap kesehatan masyarakat akibat adanya kegiatan pembangunan pasar induk tersebut;

3. Isu-Isu Pokok

Dalam penentuan isu-isu pokok yang akan dijadikan acuan dalam penentuan dampak besar dan penting dilakukan kegiatan pelingkupan dan identifikasi dampak potensial dengan menggunakan matrik. Uraian secara lebih jelas adalah sebagai berikut :

3.1. Pelingkupan

Pelingkupan dilaksanakan untuk penajaman isu-isu utama (main issues) dari komponen kegiatan yang menimbulkan dampak dan komponen lingkungan yang akan terkena dampak. Langkah pelingkupan secara terarah adalah pemusatan dampak penting dari komponen kegiatan yang benar-benar menimbulkan dampak dan komponen lingkungan yang akan terkena dampak. Pemusatan dampak penting merupakan tahap akhir dari proses pelingkupan. Metode yang digunakan adalah analisis keterkaitan antara rencana kegiatan dengan komponen lingkungan, maupun antar komponen lingkungan yang terkena dampak penting yang sifatnya bebas. Proses pelingkupan kegiatan pembangunan pasar induk disajikan pada Gambar II-1.

3.2. Identifikasi Dampak Potensial

Identifikasi dampak potensial dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan baik primer, sekunder maupun tersier yang ditimbulkan oleh kegiatan pembangunan pasar induk. Adapun dampak potensial kegiatan pembangunan pasar induk meliputi komponen fisik-kimia yaitu perubahan iklim, perubahan fisiografi, perubahan pola penggunaan lahan, penurunan kualitas air, penurunan kualitas udara dan tingkat kebisingan.

Komponen biologi berupa perubahan struktur dan komposisi tegakan, perubahan potensi kayu dan jenis pohon dilindungi, perubahan kekayaan jenis satwa liar.

Dampak pada komponen sosial ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat adalah perubahan struktur penduduk, perekonomian, pendidikan, adat istiadat, nilai budaya, perubahan persepsi masyarakat terhadap pembangunan pasar induk, perubahan kondisi kesehatan dan konfliks sosial. Matrik identifikasi dampak potensial kegiatan pembangunan pasar induk disajikan pada Tabel II-3.

Tabel II-3. Matriks Identifikasi Dampak Pembangunan Pasar Induk Tanjung Selor Kabupaten Bulungan

Komp. Kegiatan

Komp.LingkunganTahap

Pra KonstruksiTahap KonstruksiTahap Pasca KonstruksiKeterangan

112341234 Tahap Pra Konstruksi :

1. Perijinan

Tahap Konstruksi :

1. Mobilisasi Peralatan dan Material

2. Penerimaan Tenaga Kerja

3. Pembersihan dan Pematangan Lahan

4. Pembangunan Sarana dan Prasarana

Tahap Pasca Konstruksi/Operasi :

1. Pengoperasian Fasilitas Layanan

2. Pengoperasian Sarana Penunjang Umum

3. Pemeliharaan Fasilitas Layanan dan

Sarana Penunjang Umum

4. Pengelolaan Limbah Domestik

A. FISIK KIMIA

1. Iklim

a. Iklim Mikro---X-----

b. Kualitas Udara-X-XXXX--

c. Kebisingan -X-XXXX--

2. Fisiografi / Bentang Lahan ---X-----

3. Kualitas Air---XXX--X

B. BIOLOGI

1. Biota Darat

a. Flora---XXXXX-

b. Fauna---XX----

C. SOSEKBUDKESMAS

1. Konflik Sosial-----XX--

2. Kesempatan Kerja & Berusaha--X--XXX-

3. Peningkatan Pendapatan --X-XXX--

4. Sikap & Persepsi MasyarakatXXX-X----

5. Kesehatan Masyarakat ----X---X

6. Gangguan Lalu-lintas-X---XX--

Keterangan :

- = Tidak ada Interaksi;

x = Ada Interaksi.

4. Pelingkupan Wilayah Studi

Agar dalam pelaksanaan studi ANDAL pembangunan pasar induk dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka lingkup wilayah studi harus ditentukan atas dasar isu pokok lingkungan dan lokasi penyebaran dampak.

4.1. Batas Wilayah Proyek

Lokasi pembangunan Pasar Induk Tanjung Selor secara fisik berbatasan dengan :

Sebelah Utara dengan = Kebun / lahan masyarakat

Sebelah Barat dengan= Pemukiman penduduk

Sebelah Selatan dengan = Jalan umum

Sebelah Timur dengan= Pemukiman penduduk4.2. Batas Ekologis

Batas ekologis yaitu batas kiri kanan saluran drainase di jalan Sengkawit, mulai simpang tiga jalan Durian hingga muara saluran drainase ke sungai Kayan.

4.3. Batas Sosial

Batas sosial wilayah studi meliputi pemukiman penduduk yang berada disepanjang jalan Sengkawit dan sekitarnya yang diperkirakan akan ada interaksi dengan dibangunnya pasar induk.

4.4. Batas Administratif

Batas wilayah pemerintahan ditentukan berdasarkan penyebaran pemukiman penduduk/desa di sekitar lokasi proyek, yang diperkirakan akan terkena dampak. Daerah tersebut mengikuti batas administrasi pemerintahan yang melingkup areal proyek, yaitu Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Kabupaten Bulungan. TIPOLOGI KEGIATAN

TAHAP PRA KONSTRUKSI

Perijinan

TAHAP KONSTRUKSI

Mobilisasi Peralatan dan Material

Penerimaan Tenaga Kerja

Pembersihan dan Pematangan Lahan

Pembangunan Sarana dan Prasarana

TAHAP PASCA KONSTRUKSI

Pengoperasian Fasiilitas Layanan

Pengoperasian Sarana Penunjang Umum

Pemeliharaan Fasilitas Layanan dan Sarana Penunjang Umum

Pengelolaan Limbah Domestik

TIPOLOGI LINGKUNGAN

FISIK-KIMIA

BIOLOGI

SOSEKBUDKESMAS

DAMPAK POTENSIAL

Perubahan Iklim Mikro

Perubahan Fisiografi (Bentang Lahan)

Peningkatan Erosi & Sedimentasi

Perubahan Pola dan Penggunaan Lahan

Penurunan Kualitas Air

Penurunan Air Tanah

Pencemaran Limbah Domestik

Pencemaran Kualitas Udara

Peningkatan Kebisingan dan Getaran

Terganggunya Flora Darat

Terganggunya Fauna Darat

Perubahan Biota Air

Konflik Sosial

Persepsi Masyarakat

Kesempatan Kerja

Peluang Berusaha

Kependudukan

Pendapatan Masyarakat

Perekonomian Lokal

Kesehatan Masyarakat

Perubahan Tata Ruang

Resiko K-3 bagi Karyawan

DAMPAK PENTING HIPOTETIK

Perubahan Iklim Mikro

Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan

Pencemaran Limbah Domestik

Penurunan Kualitas Air

Perubahan Biota Air

Perubahan Struktur & Komposisi Jenis Flora dan Fauna Darat

Peluang dan Kesempatan Berusaha

Konflik Sosial

Sikap dan Persepsi Masyarakat

Kesehatan Masyarakat

Pendapatan Masyarakat

Gangguan Lalu-lintas

ISU POKOK

Penurunan Kualitas Udara

Peningkatan Kebisingan

Penurunan Kualitas Air

Sikap & Persepsi Masyarakat

Konflik Sosial

Peluang dan Kesempatan Berusaha

Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Kesehatan Masyarakat

Gangguan Lalu-lintas

Limbah Domestik

Identifikasi Dampak Potensial

Prakiraan dan Evaluasi Dampak Potensial

Pemusatan Dampak Penting

Gambar II-3. Bagan Alir Proses Pelingkupan Kegiatan Pembangunan Pasar Induk.

Kerangka Acuan ANDAL Pembangunan Pasar Induk Tanjung Selor Kabupaten Bulungan