21
MAKALAH PERKANDANGAN DAN MANAJEMEN LIMBAH TERNAK BABI DISUSUN OLEH : MASMUR FX MELIALA 200110070051 FAKULTAS PETERNAKAN

Tugas Akhir Produksi Babi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

the production of pig

Citation preview

Page 1: Tugas Akhir Produksi Babi

MAKALAH

PERKANDANGAN DAN MANAJEMEN LIMBAH

TERNAK BABI

DISUSUN OLEH :

MASMUR FX MELIALA

200110070051

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2008

Page 2: Tugas Akhir Produksi Babi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatnya

makalah ini bisa diselesaikan. Makalah ini merupakan bagian dari mata kuliah

Produksi Ternak Babi dengan judul “Perkandangan dan manajemen limbah ternak

babi”. Dengan ini seorang peternak akan mengetahui bagaimana tatalaksana

perkandangan ternak Babi yang baik dan mengetahui cara mengolah limbah dari

ternak babi tersebut sehingga produksi babi bisa sesuai dengan yang diinginkan

oleh peternak sendiri dan juga bisa mendapatkan keuntungan yang lebih.

Makalah ini masih perlu penyempurnaan, oleh karena itu saya sebagai penulis

menerima kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini ada manfaatnya.

Jatinangor, agustus 2010

penulis

Page 3: Tugas Akhir Produksi Babi

I.Pendahuluan

Ternak babi tergolong hewan berdarah panas atau homeoterm, yaitu

mekanisme fisiologisnya selalu berusaha mempertahankan kemantapan keadaan

internal tubuh dengan kondisi lingkungan eksternal yang cocok baginya.

Kandang harus memenuhi tuntutan biologis ternak babi. Ternak Babi juga

merupakan ternak yang membutuhkan tempat untuk berlindung. Tempat atau

kandang untuk peternakan Babi harus dibuat senyaman mungkin. Apabila

manusia juga sudah merasa nyaman dikandang peternakan Babi yang telah dibuat

maka bisa dipastikan bahwa ternak babi juga pasti akan merasa nyaman didalam

kandang tersebut. Tujuan dari mengapa kandang harus dibuat senyaman mungkin

adalah agar produksinya bisa sesuai dengan yang diharapkan oleh peternak.

Hal yang perlu dipertimbangkan adalah dampak terhadap lingkungan; sudah

tentu ada beberapa instansi yang terkait dengan usaha beternak babi, antara lain

Dinas Peternakan/Departemen dalam negeri (Kepala Desa, Camat, Bupati,

Gubernur, mungkin Pusat), Agraria/Badan Urusan Pertahanan, Departemen

Pekerjaan Umum, Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Perdagangan,

Perhubungan, dan mungkin instansi lain. Letak kandang babi harus jauh dari

jangkauan penduduk tujuannya untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan

seperti penyakit Flu babi dan juga agar bau dari limbah peternakan babi tersebut

tidak tercemar dilingkungan penduduk.

Dalam merencanakan kandang babi hal yang sangat perlu dipertimbangan

oleh peternak antara lain:

1) sarana jalan,

2) ketinggian lokasi (altitut),

3) ketersediaan air,

4) kemungkinan pengadaan listrik,

5) sarana komunikasi,

6) kemungkinan memperoleh bahan ransum,

7) kelandaian lahan,

8) keaadaan lingkungan sekitar,

9) kondisi tanah,

10) pengaruh terhadap kesehatan ternak dan lain sebagainya.

Khusus untuk tujuan bibit ternak, pertimbangan keadaan lingkungan

sekitar peternakan harus diperhatikan, antara lain harus aman dari lalulintas ternak

atau hewan liar, maupun manusia, agar penyakit-penyakit dari hewan liar tersebut

tidak menular ke bibit ternak.

Page 4: Tugas Akhir Produksi Babi

II. Kajian Pustaka

Lahan kandang harus dipilih yang bertopografi yang memungkinkan

digunakan untuk peternakan babi. Sedapat mungkin dari areal perkandangan dapat

disalurkan limbah ternak ketempat penampungan limbah oleh grafitasi saja. Air

permukaan harus diarahkan menjauh dari tempat perkandangan dan penampungan

limbah. Rambesan dari kandang dan dari penampungan limbah sedapat mungkin

tinggal dilahan peternak itu sendiri dan jangan mencemari lahan milik oranglain.

Tata letak bangunan biasanya disesuaikan dengan keadaan atau topografi

lahan, namun harus memenuhi persyaratan teknis kandang ternak babi. Bagi

peternak babi dangan usaha sekeluarga, atau beternak babi di pekarangan rumah

yang memelihara sampai 10 ekor induk, dapat mendirikan hanya satu bangunan

kandang dengan luas lantai misalnya 50 m² dengan manajemen pemeliharaan

yang efisien. Dalam bangunan kandang tersebut sudah dapat petak kandang

jantan, induk tak bunting dam babi bunting, kandang melahirkan sekaligus untuk

induk berlaktasi serta kandang membesarkan anak atau kandang menggemukan.

Dalam merancang suatu kompleks peternakan babi, sasaran atau tujuan

dapat dinyatakan pada salah satu atau beberapa dari pada hal sebagai berikut :

1. Untuk mengandangkan ternak babi baik menggunakan ventilasi dengan

tenaga maupun ventilasi secara alami.

2. Memberikan fasilitas untuk babi yang dipelihara dan

3. Untukmenghasilkan daging

Rancangan perkandangan dapat berubah dari waktu lalu ke sekarang

berdasarkan pengalaman sebelumnya baik kegagalan maupun keberhasilan. 

Dalam merancang suatu perkandangan selalu dipertimbangkan agar biaya sekecil

mungkin, dengan penampilan dan kualitas yang dapat diterima. Tetapi pada

kandang ternak sebenarnya tekananutama (paling besar) ditujukan pada

penampilan dimana hal itu mempengaruhi terhadap biaya dari sistem produksi.

Dalam merancang bangunan utnuk ternak terdapat enam data dasar yang

diperlukan, dimana satu dengan yang lain tidak terpisah tetapi harus

dipertimbangkan segala interaksi dan pengaruhnya ;

Tersedianya informasi yang cukup tentang lingkungan ternak sehingga

memung-kinkan kita untuk menduga modifikasi iklim yang diperlukan untuk

mencapai penampilan optimum secara ekonomis. Modifikasi lingkungan

memungkinkan merubah makanan menjadi daging secara effisien (merupakan

alasan yang prinsipal untuk kandang ternak babi).  Untuk mencapai dan

mempertahankan produksi yang optimum diperlukan faktor antara lain untuk

Page 5: Tugas Akhir Produksi Babi

mempertahankan kondisi iklim optimum/ lingkungan optimum sejalan dengan

kebutuhan ternak.

Effisiensi produksi ternak babi tergantung kepada keberadaan dimana zat

makanan dalam ransum yang digunakan untuk kebutuhan pokok dan untuk

produksi jaringan ternak, dengan sistem perkandangan yang intensif sehingga

ternak tidak bebas untuk memiliki kondisi tempat tinggal dimana adalah terbatas,

oleh karena itu adalah penting untuk mengetahui atau mengerti pengaruh

lingkungan terhadap kesehatan ternak, kesejahtraan dan produktivitas.

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa daerah temperatur netral (DTN/ Thermo

Netral Zone) dikenal sebagai :

- kisaran temperatur udara dimana laju metabolisme ternak babi adalah dalam

suatu keadaan minimum, tetap dan bebas dari temperatur udara.

- Kisaran suhu udara dimana metabolisme secara normal diperoleh atau secara

mencukupi

- Produksinya panas danhilangnya panas dari tubuh adalah kira-kira sama atau

seimbang.

Keseimbangan  energi dari seekor ternak beberapa sangat dipengaruhi oleh

temperatur dan sering digunakan sebagi kriteria tunggal, dalam merinci atau

speci-fikasi lingkungan.

Zoometrik adalah ukuran dari ternak dan hubungannya dengan lingkungan

kandang, ini sangat penting karena ukuran ternak babi pada umur yang berbeda

perlu dijamin agar bangunan dan peralatan berfungsi untuk ukuran kandang ternak

babi. Zoometrik perlujuga diketahui untuk pemanfaatan peralatan dapat

difungsikan dihubungkan dengan ukuran kandang.

Ukuran ternak babi harus digunakan untuk rancangan peralatan dengan baik

seperti

-          tempat makanan ransum

-          tinggi alat minum (kalau menggunakan water nipple)

-          ukuran dan jarak slat dll

Data zoometrik (seperti berat, panjang, umur dan ukuran langkah ternak babi)

digunakan untuk rancangan perkandangan.

Page 6: Tugas Akhir Produksi Babi

III.Permasalahan

Sering sekali kita melihat perkandangan babi khususnya perkandangan babi

rakyat sangat tidak sesuai untuk kebutuhan produksi babi. Banyak peternakan

babi rakyat tidak memperhatikan situasi kandangnya. Letak kandang yang

dibangun juga sangat dekat dengan pemukiman penduduk. Begitunya juga dengan

peralatannya,peralatan yang digunakan juga hanya seadanya. Sehingga banyak

masyarakat yang mengeluh karena limbah ternak babi tersebut tercemar

dipemukiman penduduk dan juga banyak peternak-peternak rakyat yang

mengeluh karena produksi babinya menurun sehingga mengalami kerugian.

Hal-hal yang sangat perlu diperhatikan dalam perkandangan Ternak babi

adalah :

1. Alat-alat atau perlengkapan kandang,

a. Tempat makan dan minum

b. Bak air

c. Bak penampungan kotoran

d. Pintu kandang

2. Kandang induk menyusui

a. Kandang individual

b. Kandang kelompok

3. Luas kandang

4. Tata Letak dan Bentuk Bangunan Kandang

5. Pemilihan Lokasi

6. suhu

IV. Permecahan Masalah

IV.1. Alat-alat atau perlengkapan kandang

Agar produksi peternakan yang kita lakukan sesuai dengan yang

diharapkan maka alat-alat atau perlengkapan kandang juga harus dipenuhi.

Perlengkapan kandang juga merupakan salah satu factor untuk meningkatkan

produksi.

Kandang yang sempurna memerlukan perlengkapan-perlengkapan yaitu :

a. Tempat makan dan minum

b. Bak air

c. Bak penampungan kotoran

d. Pintu kandang

Page 7: Tugas Akhir Produksi Babi

IV.1.1. Tempat makan dan minum

Ada dua macam tempat makan yaitu yang berbentuk bak dari pasangan

semen dan yang kedua ialah tempat makan berupa kotak yang bahannya dari

papan ataupun seng. Tempat makan yang berbentuk kotak ini bisa dibuat

memanjang ataupun bulat. Masing-masing bisa dipakai secara individual atau

kelompok. Demikian juga mengenai tempat minum, ada yang berupa bak, tabung

dan nozzle.

 Baik tempat makan ataupun tempat minum ini merupakan perlengkapan

kadang yang mutlak diperlukan oleh babi. Oleh karena itu perlengkapan kandang

ini harus dengan baik dan memenuhi persyaratan.

Persyaratan pembuatan tempat makan/air minum yang perlu diperhatikan

antara lain:

• Ukuran tempat makan dan minum hendaknya disesuaikan dengan umur/besar

kecilnya babi.

• Mudah dibersihkan.

• Konstruksi tempat makan dan minum harus dijaga, agar babi tidak bisa dengan

mudah masuk menginjak-injak ataupun berbaring di dalamnya.

• Tempat makan dan minum letaknya lebih tinggi daripada lantai.

• Permukaan bagian dalam mesti keras, rata dan halus agar sisa makanan tidak

bisa tertinggal di sela-selanya, dan mudah dibersihkan.

• Tepi-tepi atau bibir tempat makan dan minum harus dibuat agak bulat seperti

punggung belut, sehingga tidak tajam.

IV.1.2. Bak air

Setiap kandang hendaknya juga dilengkapi dengan bak air yang terletak di

dekat kandang. Bak ini dimaksudkan untuk menampung persediaan air, sehingga

sewaktu-waktu air itu hendak diperlukan untuk membersihkan lantai, alat-alat

lain, serta memberikan minum selalu siap, tanpa ada sesuatu kesulitan. Ukuran

serta jumlah bak ini bisa disesuaikan dengan jumlah babi yang dipiara.

IV.1.3. Bak penampungan kotoran

Setiap kandang atau ruangan hendaknya dilengkapi dengan saluran atau

parit yang menghubungkan kandang dengan bak penampungan kotoran, sehingga

dengan letak lantai yang sedikit miring, air kencing dan kotoran dengan mudah

bisa dialirkan langsung kotoran ini ialah bahwa semua kotoran akan tertampung di

dalamnya dan tidak mengganggu sekelilingnya serta bisa dimanfaatkan untuk

Page 8: Tugas Akhir Produksi Babi

usaha-usaha pertanian. Ukuran bak ini tergantung dari persediaan bak yang ada

serta jumlah babi atau luas kandang.

IV.1.4. Pintu kandang

Khusus kandang induk sebaiknya perlu dilengkapi sekaligus dengan pintu

penghalang, sehingga kematian anak babi akibat tertindih induk bisa dihindarkan.

Tetapi apabila tidak ada perlengkapan semacam ini, anak babi bisa ditaruh di

dalam kotak tersendiri. Hanya pada saat menyusu saja anak-anak babi tersebut

dicampur dengan induknya. Anak-anak babi tersebut harus selalu diawasi.

IV.2. Kandang induk menyusui

Kandang induk yang efisien ialah jika kandang tersebut nyaman bagi

induk dan sekaligus nyaman bagi anak-anak yang dilahirkan, sehingga anak-

anaknya bisa mendapatkan kesempatan hidup pada kandang tersebut. Pada

pokoknya kandang babi induk bisa dibedakan antara kandang individual dan

kelompok.

IV.2.1. Kandang Individual

Pada kandang induk individual ini satu ruangan hanyalah disediakan untuk

seekor babi. Konstruksi kandang ialah kandang tunggal, di mana kandang hanya

terdiri dari satu baris kandang. Dan kandang tersebut atap bagian depanyanya

dibuat lebih tinggi daripada bagian belakang, tetapi pada saat hujan, atap bagian

depan diusahakan bisa ditutup. Untuk ukuran kandang tersebut adalah sebagai

berikut :

• Tinggi bagian depan 2,5 m, bagian belakang 2 m.

• Panjang 2,5 m, ditambah halaman pengumbaran yang terletak di belakang

sepanjang 4 m.

• Tinggi tembok 1 m

• Lebar 3 m.

• Pada ren (halaman pengumbarannya) yang berukuran panjang 4 m itu lantainya

bisa dibuat dari pasangan seme, tanah atau batu, di mana induk bisa makan di

situ pula. Sedangkan untuk diding depan bisa dibuat dari tembok, bamboo,

papan atau bahan lain seperti anyaman kawat. Tetapi apabila dinding itu

bahannya dari kawat, harus diusahakan dengan anyaman yang kecil, dan kuat

supaya anak-anaknya tidak bisa keluar.

• Kandang ini perlu dilengkapi dengan guard-rail (pintu penghalang) yang terletak

di dalam, guna mencegah babi kecil mati tertindih.

Page 9: Tugas Akhir Produksi Babi

• Kandang tersebut juga dilengkapi dengan tempat makan khusus untuk anak-anak

babi. Tempat makan ini diberi pagar pemisah agar induk tidak bisa mengganggu

makanan yang diberikan kepada anak-anaknya.

• Dilengkapi dengan lampu pemanas.

• Kandang diberikan tilam dari jerami kering yang bersing.

IV.2.2. Kandang kelompok

Pada pokoknya kandang induk kelompok ini sama seperti pada kandang

individual. Biasanya konstruksi kandang ini ialah kandang ganda, sehingga bisa

dilengkapi dengan gang/jalan yang dapat dipakai untuk memberikan makanan dan

air minum, sedang alat perlengkapan lainnya sama seperti pada kandang tunggal.

IV.3. Luas kandang

Luas bangunan kandang babi tergantung dari banyak babi yang

dipelihara dan tipe usaha yang dijalankan. Tipe usaha yang hanya menggemukan

babi, kandangnya sederhana dan dapat semacam saja.

Dalam merencanakan kandang babi sudah tentu dipertimbangkan antara lain :

1)      sarana jalan

2)      ketinggian lokasi (altitute)

3)      Ketersediaan air

4)      Kemungkinan pengadaan listrik

5)      sarana komunikasi

6)      Kemungkinan memperoleh bahan ransum

7)      Kelandaian lahan

8)      Keadaan lingkungan sekitar

9)      Kondisi tanah

10)  Pengaruh terhadap kesehatan ternak dan lain sebagainya.

Khusus  untuk tujuan penghasil bibit ternak, pertimbangan keadaan

lingkungan sekitar peternakan harus diperhatikan, antara lain harus aman dari

lalulintas ternak atau hewan liar, maupun manusia.

Bangunan kandang babi untuk daerah tropis seperti Indonesia lebih

sederhana dibandingkan dengan untuk daerah subtropics atau daerah beriklim

dingin. Suhu di Indonesia 27,2° C, namun suhu di berbagai daerah berbeda,

tergantung dari letak geografis, ketinggian tempat, kelandaian, sinar, angin, hujan,

dan kelembaban.

Page 10: Tugas Akhir Produksi Babi

Suhu atau temperature lingkungan mikro harus dimodifikasi agar sesuai

dengan tuntutan hidup ternak babi yang dipelihara dalam kandang. Harus

diusahakan agar mikroklimat dalam kandang serasi bagi kehidupan atau

kebutuhan fisiologis babi. Bila suhu terlalu tinggi, babi akan kehilangan panas

evaporatif (berkeringat atau terengah-engah), konsumsi makanan biasanya

menurun, konsumsi air minum meningkat, berusaha mencari kesejukan, dan

tingkah laku mungkin berubah, dan faktor- faktor tersebut mengakibatkan

gangguan produksi. Suhu lingkungan yang berbeda mengakibatkan pertumbuhan

babi berbeda. Temperatur  yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan

mengganggu kehidupan babi, sebab babi akan bertumbuh baik di lingkungan zone

termonetralnya, yakni berkisar antara 20-26° C.

Syarat faktor- faktor fisik bangunan kandang untuk daerah tropis :

1) Bahan bangunan yang tahan lama, relatif murah dan berdaya pantul tinggi

terhadap sinar

2) Berkemampuan rendah menyimpan beban panas  yang berasal dari tubuh

ternak

3) Landaian (slope) atap cukup, biasanya 30-45° sehingga ternak terlindung baik

terhadap panas sinar, hujan dan angin

4) Langit-langit bangunan cukup tinggi sesuai kebutuhan

5) Terjamin sirkulasi udara yang baik, sehingga udara tak sehat keluar dan udara

segar masuk

6) Luas ruangan bagi ternak cukup memadai

7) Arah memanjang (poros) bangunan kandang adalah Timur-Barat, berbeda dari

arah bangunan di daerah beriklim subtropics ataupun beriklim dingin.

IV.4. Tata Letak dan Bentuk Bangunan Kandang

Tata letak bangunan biasanya disesuaikan dengan keadaan atau topografi

lahan, namun harus memenuhi persyaratan teknis kandang ternak babi.

Kandang betina sebelum dan selama bunting

Bagi betina kering susu, yang belum bunting, dan selama bunting

dikandangkan terpisah dari golongan babi lain hingga 3-10 hari sebelum

melahirkan anak. Di dalam bagian atau unit kandang ini juga dibuat petak

kandang tempat mengawinkan babi bentuk octagonal  diperlukan agar pejantan

tidak mengalami kesulitan menaiki betina, sebab sering bagian belakang betina

terletak di pojok kandang kawin yang biasa. Pejantan perlu ditempatkan

berdekatan dengan betina yang akan kawin, agar merangsang betina lebih cepat

berahi dan juga untuk mengurangi betina yang mengalami “berahi tersembunyi”

Page 11: Tugas Akhir Produksi Babi

(silent heat). Bila memungkinkan antara setiap 20 petak kandang diantarai jalan

setapak dalam kandang.

IV.5. Pemilihan Lokasi

Perencanaan lokasi usaha peternakan babi terutama usaha yang besar, perlu

disiapkan untuk jangka panjang, misalnya harus dipersiapkan untuk jangka waktu

25-50 tahun masa yang akan datang, karena modal yang diinvestasikan relatif

tinggi. Penting pula diperhatikan dari faktor fisik, ekonomis dan sosial, terutama

di Indonesia, dan juga agar sesuai dengan makna yang terkandung dalam

peraturan yang berlaku. Undang-undang RI No. 4 tahun terutama Pasal 16: setiap

rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan

wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang

pelaksanaannya diatur dengan peraturan pemerintah.

Sejak awal, suatu usaha peternakan babi, harus telah membuat perkiraan

dampak terhadap lingkungan hidup, baik fisik, ekonomis dan sosial budaya.

Berdasarkan analisis tersebut dapat diperkirakan secara terperinci dampak negatif

dan positif yang akan timbul dari usaha atau kegiatan beternak babi, sehingga

sejak dini sudah dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan

mengembangkan dampak positifnya.

Dampak yang perlu ditentukan antara lain:

1. Banyak manusia yang akan terkait di sekitarnya.

2. Luas wilayah penyebaran dampak.

3. Lama dampak berlangsung.

4. Intensitas dampak.

5. Banyak komponen lingkungan lainnya yang akan terkena.

6. Sifat kumulatif dampak tersebut.

7. Berbalik (reversible) atau tidaknnya (irreversible) dampak.

Luas Lahan Peternakan Babi

Lahan untuk peternakan harus cukup luas dengan besar usaha peternakan,

selain untuk peruntukan bagi peternakan; sedapat mungkin ada lahan untuk

memanfaatkan limbah ternak untuk tanaman pangan ataupun pakan. Jalan harus

ada dan tahan saat musim hujan untuk dilalui alat pengangkutan, yakni

mengangkut ternak, makanan dan limbah.

Topografi Lahan

Lahan harus dipilih yang bertopografi yang memungkinkan digunakan

untuk peternakan babi. Sedapat mungkin dari areal perkandangan dapat disalurkan

Page 12: Tugas Akhir Produksi Babi

limbah ternak ke tempat penampungan limbah oleh grafitasi saja. Air permukaan

diarahkan menjauh dari kandang dan dari penampungan limbah sedapat mungkin

tinggal di lahan peternakan itu sendiri dan jangan mencemari lahan milik orang

lain.

Permukaan Air dalam Tanah

Dengan semakin banyak masyarakat menggunakan persediaan air tanah

untuk dipakai sehari-hari, penting untuk menghindari sumber ini dari pencemaran.

Bila perlu diuji menggali satu atau dua lubang untuk mengetahui ambang air

tanah, sehingga mempermudah memilih lokasi penampungan limbah ternak.

Jarak Kandang dari Pemukiman

Ternak dapat mencemari lingkungan dalam bentuk pencemaran air

permukaan maupun air dalam tanah, udara, maupun bising oleh suara ternak. Dari

sebab itu jarak peternakan, dalam hal ini kandang tempat mengurung ternak, harus

diperhatikan jarak minimalnya dari pemukiman. Bangunan kandang harus cukup

jauh jaraknya dari rumah-rumah pemukiman untuk menghindari polusi

kebisingan, udara dan air bagi penghuni rumah tempat tinggal bangunan-

bangunan atau pusat-pusat kegiatan lain. Pemukiman dapat digolongkan menjadi

4 besar, yaitu:

Golongan 1 : pusat-pusat kegiatan pinggir kota, rumah sakit, sekolah, bungalow.

Golangan 2 : banyak rumah-rumah pemukiman.

Golongan 3 : sedikit rumah pemukiman, tempat rekreasi dan industri.

Golongan 4 : daerah pertanian dan peternakan, sedikit rumah pemukiman.

Jarak pisah minimum (JPM) yang disarankan untuk usaha peternakan babi

sesuai banyak ternak yang dipelihara dan golongan pemukiman sebaiknya adalah

seperti table 1.

Tabel 1: Jarak pisah minimum (meter) peternakan babi dari pemukiman

Banyak induk

Pemukiman lahan sekitar 50 100 200

Golongan (1) 725 900 1100

Golongan (2) 450 550 700

Golongan (3) 360 450 550

Golongan (4) 320 400 500

Bila syarat-syarat lokasi, topografi dan luas lahan telah dipenuhi, maka

perencanaan selanjutnya adalah:

Page 13: Tugas Akhir Produksi Babi

1. Rencana induk pengembangan fisik.

2. Rekayasa letak (site engineering).

1. Rekayasa terperinci (detail engineering), yang mencakup perincian

kekuatan, bahan dan harga.

2. Perincian disain (detail design) yang mencakup penataan (lay out)

perkandangan, bangunan-bangunan dan penyesuaian dengan

topografi lahan dan koefisien pekerjaan mengelolanya.

Bau yang tidak enak yang timbul di dalam kandang ternak disebabkan

oleh gabungan berbagai bahan berbau, antara lain ammonia, hidrogen sulfida,

skatol, indol dan sebagainya, yang sebagian besar berasal dari feses dan urin

ternak. Bahan berbau ini telah diidentifikasi dan sekarang telah ada alat

scentometer untuk mengukur intensitas bau.

Makin banyak induk yang dipelihara, luas bangunan babi yang meningkat,

dan macam kandang bertambah. Usaha ternak babi yang besar atau sangat besar

mungkin membutuhkan kandang yang makn kompleks, sebab mungkin pekerjaan

otomatisasi, malahan komputerisasi juga dilakukan.

Besar atau unit usaha peternakan bervariasi, dari yang kecil sampai sangat

besar. Skala usaha ini tergantung  dari ketersediaan modal dan besar permintaan

pasar (demand) untuk menyerap produksi ternak. Besar skala usaha ternak babi

yang kini terdapat di dunia usaha ternak dapat digolongkan sebagai usaha

keluarga (beternak di pekarangan) sampai usaha yang sangat besar.

Tabel 2. Besar skala usaha peternakan babi

Skala usaha Banyak induk Populasi babi

Usaha keluarga 1-20 1-250

Usaha kecil 20-50 250-450

Usaha sedang 50-200 450-2200

Usaha besar 200-1250 2200-10000

Usaha sangat besar Lebih dari 1250 Lebih dari 10000

Untuk usaha ternak babi yang sedang sampai besar sudah tentu lebih dulu

dilakukan studi kelayakan, sebab modal yang diinvestasokan sudah relatif besar.

Semakin modern usaha peternakan babi, pengusaha ternak makin mengarahkan

bangunan kandang babi yang hemat akan lahan, tenaga, air dan energy. Dari sebab

itu tipe bangunan dirancang untuk sedapat mungkin memenuhi persyaratan

tersebut.

Page 14: Tugas Akhir Produksi Babi

Bangunan kandang babi untuk daerah tropis seperti Indonesia lebih

sederhana dibandingkan dengan untuk daerah subtropik atau daerah beriklim

dingin. Suhu Indonesia rata-rata 27,2oC, namun suhu di berbagai daerah berbeda,

tergantung dari letak geografis, ketinggian (altitut) tempat, kelandaian, sinar,

angin, hujan dan kelembaban.

IV.6. Suhu

Bangunan kandang babi untuk daerah tropis seperti Indonesia lebih

sederhana dibandingkan dengan untuk daerah subtropik atau daerah beriklim

dingin. Suhu Indonesia rata-rata 27,2oC, namun suhu di berbagai daerah berbeda,

tergantung dari letak geografis, ketinggian (altitut) tempat, kelandaian, sinar,

angin, hujan dan kelembaban.

Tabel 3. Suhu optimal bagi ternak babi

Status babi Bobot badan (kg) Suhu optimal (oC)

Baru lahir 1-2 35

Menyusu 2-5 25-34

Lepas sapih/fase bertumbuh 5-40 18-24

Fase bertumbuh-pengakhiran 40-90 12-22

Babi bunting 130-250 14-20

Induk menyusukan anak 130-250 5-18

Suhu optimal bagi ternak babi berbeda menurut umur atau bobot badannya

(Tabel 3): anak babi yang baru lahir memerlukan suhu yang relatif tinggi, sedang

babi dewasa memerlukan suhu yang relatif rendah.

Suhu lingkungan mikro harus dimodifikasi agar sesuai dengan tuntutan

hidup ternak babi yang dipelihara dalam kandang. Harus diusahakan agar

mikroklimat dalam kandang serasi bagi kehidupan atau kebutuhan fisiologis babi.

Bila suhu terlalu tinggi, babi akan kehilangan panas evaporatif ( berkeringat atau

terengah-engah), konsumsi makanan biasanya menurun, konsumsi air minum

meningkat, berusaha mencari kesejukan, dan tingkah laku mungkin berubah,  dan

faktor-faktor tersebut mengakibatkan gangguan produksi. Suhu lingkungan yang

berbeda mengakibatkan pertumbuhan babi berbeda (Tabel 4 dan 5). Temperature

yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mengganggu kehidupan babi, sebab

babi akan bertumbuh baik di lingkungan zone termonetralnya, yakni berkisar

antara 20-26oC.

Page 15: Tugas Akhir Produksi Babi

Tabel 4. Efek temperature lingkungan terhadap pertumbuhan babi

Temperatur lingkungan (oC)

Bobot badan (kg) 4 10 16 21 27 32 38 43

45 0,60 0,62 0,72 0,91 0,89 0,64 0,18 -0,60

70 0,58 0,67 0,79 0,98 0,93 0,52 -0,09 -0,60

90 0,54 0,71 0,87 1,01 0,76 0,40 -0,35 -

115 0,50 0,76 0,94 0,97 0,68 0,28 -0,62 -

135 0,46 0,80 1,02 0,93 0,62 0,16 -0,88 -

160 0,43 0,85 1,09 0,90 0,55 0,15 -1,15 -

Syarat faktor-faktor fisik bangunan kandang untuk daerah tropis:

1. Bahan bangunan yang tahan lama, relatif murah dan berdaya pantul tinggi

terhadap sinar;

2. Berkemampuan rendah menyimpan beban panas yang berasal dari tubuh

ternak;

3. Landasan (slope) atap cukup, biasanya 30-45oC sehingga ternak terlindung

baik terhadap panas sinar, hujan dan angin;

4. Langit-langit bangunan cukup tinggi sesuai kebutuhan;

5. Terjamin sirkulasi udara yang baik, sehingga udara tak sehat keluar dan

terjamin sirkulasi udara tak sehat keluar dan udara segar masuk;

6. Luas ruangan bagi ternak cukup memadai.

7. Arah memanjang (poros) bangunan kandang adalah Timur-Barat, berbeda

dari arah bangunan di daerah beriklim subtropis ataupun  beriklim dingin.

V. Kesimpulan

Page 16: Tugas Akhir Produksi Babi

a) Perkandangan pada peternakan Babi merupakan salah satu factor untuk

meningkatkan produksi.

b) Dalam merencanakan kandang babi hal yang harus dipertimbangkan antara

lain:

1)      sarana jalan

2)      ketinggian lokasi (altitute)

3)      Ketersediaan air

4)      Kemungkinan pengadaan listrik

5)      sarana komunikasi

6)      Kemungkinan memperoleh bahan ransum

7)      Kelandaian lahan

8)      Keadaan lingkungan sekitar

9)      Kondisi tanah

10)  Pengaruh terhadap kesehatan ternak dan lain sebagainya.

c) Hal-hal yang sangat perlu diperhatikan dalam perkandangan Ternak babi

adalah :

1) Alat-alat atau perlengkapan kandang,

- Tempat makan dan minum

- Bak air

- Bak penampungan kotoran

- Pintu kandang

2) Kandang induk menyusui

- Kandang individual

- Kandang kelompok

3) Luas kandang

4) Tata Letak dan Bentuk Bangunan Kandang

5) Pemilihan Lokasi

6) suhu

DAFTAR PUSTAKA

Page 17: Tugas Akhir Produksi Babi

Animal Waste Management. 1971. Proceedings of National Symposium on Animal Waste Management, September 28-30, 1971. The Airlie House, Warrenton, Virginia.

Anonymous. 1947. Pig Boom in China. Pig International (Sept., 1974), hlm. 44.

Sihombing, D.T.H. 1997. Ilmu Ternak Babi. Fakultas Peternakan IPB, Bogor.

Animal Waste Management. 1971. Proceedings of National Symposium on Animal Waste Management, September 28-30, 1971. The Airlie House, Warrenton, Virginia.

Anonymous. 1947. Pig Boom in China. Pig International (Sept., 1974), hlm. 44.

Sihombing, D.T.H. 1997. Ilmu Ternak Babi. Fakultas Peternakan IPB, Bogor.

« didii's Blog.htm