12
PENDAHULUAN Kekeruhan lensa kristalina dinamakan katarak, dimana kekeruhan ini terjadi akibat hidrasi-hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa. 1,3 Istilah “katarak” berasal dari kata Yunani Kataraso yang berarti air terjun.Dalam bahasa Indonesia disebut bular yang berarti penglihatan seperti air terjun. 4 Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut, yaitu di atas 50 tahun. Hal ini terjadi karena suatu perubahan degenerasi dari lensa atau karena proses ketuaan. Berdasarkan sensus penduduk tahun 1980, jumlah penduduk Indonesia sekitar 147 juta orang, diantaranya terdapat 29,4 juta orang penderita katarak berusia di atas 50 tahun. 1,3 KATARAK SENILIS STADIUM MATUR OD Oleh : Prisillia Mottoh Jeane R. Thendiono Dewi Widjaningsih Nugra A. Raturandang Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran

tugas refarat KSSM.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: tugas refarat KSSM.doc

PENDAHULUAN

Kekeruhan lensa kristalina dinamakan katarak, dimana kekeruhan ini terjadi

akibat hidrasi-hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa.1,3

Istilah “katarak” berasal dari kata Yunani Kataraso yang berarti air

terjun.Dalam bahasa Indonesia disebut bular yang berarti penglihatan seperti air

terjun.4

Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut,

yaitu di atas 50 tahun. Hal ini terjadi karena suatu perubahan degenerasi dari lensa

atau karena proses ketuaan. Berdasarkan sensus penduduk tahun 1980, jumlah

penduduk Indonesia sekitar 147 juta orang, diantaranya terdapat 29,4 juta orang

penderita katarak berusia di atas 50 tahun. 1,3

Dalam perlangsungannya katarak senilis dibagi dalam 4 stadium : stadium

insipien, imatur, matur, dan hipermatur.5

Keluhan-keluhan pada katarak senilis pada umumnya berupa penurunan

ketajaman penglihatan (visus yang menurun) yang dapat terjadi secara cepat ataupun

perlahan-lahan. Keluhan lain yang sering ditemukan adalah melihat bintik-bintik

hitam pada lapangan pandang, melihat dua atau lebih bayangan (diplopia atau

poliopia).3

KATARAK SENILIS STADIUM MATUR ODOleh :

Prisillia MottohJeane R. ThendionoDewi Widjaningsih

Nugra A. RaturandangIlmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran

Universitas Sam Ratulangi Manado

Page 2: tugas refarat KSSM.doc

Diagnosa katarak senilis dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dengan

opthalmoskop.6

Penanganan katarak senilis tergantung pada waktu ditegakkan diagnosa

berdasarkan stadium. Oleh karena katarak senilis tidak dapat dicegah timbulnya dan

tidak menurun dengan perbaikan gizi, hygiene dan sanitasi, maka tindakan

pembedahan merupakan satu-satunya pertolongan untuk mencegah kebutaan.1,3

Teknik Pembedahan terbagi atas ekstraksi katarak ekstra kapsuler (EKEK) dan

ekstrasi katarak intra kapsuler (EKIK).7,8

Berikut ini akan dilaporkan sebuah kasus katarak senilis stadium matur OD

yang ditemukan di poliklinik bagian mata RSUP Manado.

LAPORAN KASUS

Seorang pasien perempuan, 72 tahun, suku Minahasa, agama Kristen Protestan,

pekerjaan IRT, alamat Banjer Lingkungan IV, datang ke poliklinik bagian mata RSUP

Prof R. D. Kandou Manado pada tanggal 28 Februari 2013 dengan keluhan utama

mata kabur.

Kedua mata sudah kabur dialami penderita sejak 1 tahun yang lalu. Penglihatan

berkurang terjadi secara perlahan-lahan sehingga akhirnya penderita harus meraba-

raba untuk mengambil barang. Kadang-kadang penderita melihat bayangan seperti

berawan di depannya dan ada bintik hitam yang mengikuti gerakan mata pada

lapangan pandangnya. Jika penderita memaksakan diri untuk melihat, penderita

merasa kepalanya sakit dan matanya pedih.

Page 3: tugas refarat KSSM.doc

Mata pasien sebelah kiri sudah dioperasi 2 bulan lalu. Riwayat tekanan darah

tinggi baru diketahui penderita 2 bulan yang lalu ketika penderita mau dioperasi.

Pasien tidak teratur minum obat anti tekanan darah tinggi.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan status generalis, keadaan umum cukup,

kesadaran compos mentis, tensi 190/110 mmHg, nadi 80 x/menit, respirasi 20 x/menit,

suhu 36,80C, jantung dan paru dalam batas normal, abdomen datar lemas, hepar dan

lien tidak teraba. Ekstremitas akral hangat, udema tidak ada.

Pada pemeriksaan status opthalmologis subjektif ditemukan VOD 1/300, VOS

1/300, tes konfrontasi pada kedua mata baik, proyeksi cahaya pada keempat kuadran

baik. Dengan tonometer Schiotz diperoleh TIOD 8,5 mmHg.

Diagnosa kerja adalah Katarak Senilis Stadium Matur OS dan dianjurkan

operasi dengan cara Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsuler (EKEK).

FOLLOW UP

28 - 2 - 2013

S : Mata kanan kabur

O : St. generalis : KU cukup, kesadaran CM, T : 190/110 mmHg.

St. Oftalmikus : OS VOD 1/300 TIOD 8.5 mmHg.

Inspeksi : palpebra hematom (-)

konjungtiva hiperemis (-)

kornea jernih

COA cukup dalam, hifema (-)

lensa keruh

Page 4: tugas refarat KSSM.doc

A :Katarak Senilis Stadium Matur OD + Hipertensi gr II

P :Konsul Interna

Operasi ditunda

1 - 3 - 2013

S : Mata kanan kabur.

O : St. generalis : KU cukup, kesadaran : CM, T : 140/90 mmHg.

St. oftalmikus : OS VOS 1/300 TIOD. n/palpasi

Inspeksi : palpebra hematom (-)

konjungtiva hiperemis (-)

kornea jernih

COA cukup dalam, hifema (-)

lensa keruh

A : Katarak Senilis Stadium Matur OD + Hipertensi gr II

P :Terapi dari interna

Amlodipin 5 mg 0-0-1

Lisinopril 5 mg 1-0-0

Operasi ditunda sampai TD stabil.

Pasien boleh pulang

Page 5: tugas refarat KSSM.doc

DISKUSI

Diagnosa katarak senilis pada kasus ini ditegakkan berdasarkan pada

anamnesa, pemeriksaan fisik khususnya pemeriksaan mata.

Dari anamnesa didapatkan penderita perempuan berusia 72 tahun. MRS dengan

keluhan mata kanan kabur. Mata kanan kabur sejak 1 tahun yang lalu. Penglihatan

kabur ini terjadi secara perlahan-lahan sehingga akhirnya hanya dapat meraba-raba

saja untuk mengambil barang yang ingin diambil. Kadang-kadang penderita melihat

bayangan seperti berawan di depannya, dan ada bintik hitam yang mengikuti gerakan

mata pada lapangan pandangnya. Hal ini sesuai dengan kepustakaan dimana dikatakan

bahwa keluhan yang umumnya didapat yaitu pandangan yang kabur/berawan dan

terdapat bintik-bintik hitam pada lapang pandang penderita.3 Usia penderita yang

sudah lanjut (72 tahun) dan adanya riwayat tekanan darah tinggi dan pada

pemeriksaan ditemukan T :190/110 mmHg maka kasus ini digolongkan pada Katarak

Senilis.

Pada pemeriksaan subjektif didapatkan VOD 1/300, VOS 1/300. Pada

pemeriksaan objektif kekeruhan lensa OD warna putih. Pada penyinaran dari samping

dengan senter didapatkan COA cukup dalam pada OD, iris shadow negatif pada OD

oleh karena lensanya telah keruh menyeluruh.

Dengan slit lamp terlihat COA cukup dalam pada OD lensa. Jadi berdasarkan

pemeriksaan-pemeriksaan di atas dikatakan bahwa katarak yang terjadi pada penderita

ini adalah stadium matur OD.

Page 6: tugas refarat KSSM.doc

Dengan operasi diharapkan masih dapat mencegah kebutaan total dan

memperbaikai visus penderita. Suatu operasi katarak bertujuan merngangkat atau

mengeluarkan lensa yang telah keruh sehingga menghalangi penglihatan.

Pada prinsipnya ada 2 bentuk pembedahan yaitu ekstraksi katarak ekstra

kapsuler (EKEK) dan ekstraksi katarak intra kapsuler (EKIK).7,8 Operasi yang

dilakukan pada kasus ini adalah ekstraksi katarak ekstra kapsuler (EKEK).

Setelah lensa dikeluarkan, mata penderita perlu diberikan kacamata dengan

tujuan agar objek yang dapat dilihat dapat jatuh tepat di retina. Adapun jenis lensa

yang dipakai adalah kacamata katarak dengan kekuatan sferis positif 10 dioptri atau

lensa kontak atau lensa implant intra okuler. 2,3

Prognosa pada kasus ini adalah baik karena telah dilakukan pembedahan.

PENUTUP

Demikianlah telah dibahas suatu laporan kasus dengan judul “Katarak Senilis

Stadium Matur OD” pada penderita perempuan berumur 72 tahun yang dirawat di

RSUP Malalayang Manado.

Page 7: tugas refarat KSSM.doc

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas S, Katarak, Dalam : Penuntun Ilmu Penyakit Mata, FKUI, Jakarta, 1998.

2. Mandang J. H. A, Katarak, Dalam : Penyebab Utama Kebutaan di Indonesia, FK

Unsrat Manado, 1981 : 24-31.

3. Mandang J. H. A, Penyebab Utama Kebutaan di Indonesia, Dalam : Penyakit Mata

Utama di Indonesia dan Penanggulangannya, FK Unsrat Manado, 1982 : 55-

58.

4. Ilyas S, Penglihatan Turun Perlahan Tanpa Mata Merah, Dalam : Ilmu Penyakit

Mata, FK Unsrat Manado, 1997 : 207-18.

5. Wijaya N, Lensa (Katarak), Dalam : Ilmu Penyakit Mata, FK UI Jakarta, 1990 : 40-

72.

6. Weinggeist Th, Liesegang Th, Slamovist Th, Lens and Catarac, In : Basic and

Clinical Science Course Sect. II American Academy of Ophtalmology, 1997 :

40-72.

7. Hariono B, Lensa, Dalam : Buku Panduan Oftalmologi Jilid II, Binarupa Aksara,

Jakarta, 1993 : 153-6.

8. The Italian American Cataract Study Group, American journal og Ophtalmology,

vol. 118, No. 15:14.

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kasus dengan judul “Katarak Senilis Stadium Matur OS dengan

Pemasangan IOL” telah dibaca, dikoreksi dan disahkan pada tanggal 18 juli 2001.

Page 8: tugas refarat KSSM.doc

Pembimbing

Dr. R. Tumewu, SpM

KATARAK SENILIS STADIUM MATUR OS

DENGAN PEMASANGAN IOL

KATARAK SENILIS STADIUM MATUR OS

DENGAN PEMASANGAN IOL

KATARAK SENILIS STADIUM MATUR OS

Page 9: tugas refarat KSSM.doc

DENGAN PEMASANGAN IOL