12
TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK RUMAH SAKIT ‘’ANALISIS KASUS DAN STRATEGI YANG DILAKUKAN‘’ Disusun Oleh : Adelina Romaito (2013-31-173) UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KESEHATAN MASYARAKAT JAKARTA 2014 SOAL

TUGAS STRATEGIK KASUS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Manajemen Strategik RS

Citation preview

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK RUMAH SAKIT ANALISIS KASUS DAN STRATEGI YANG DILAKUKAN

Disusun Oleh :

Adelina Romaito (2013-31-173)

UNIVERSITAS ESA UNGGULFAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATANKESEHATAN MASYARAKATJAKARTA2014

SOAL Kegiatan penyelenggaraan makanan di rumah sakit X diselenggarakan secara outsourcing atau dilimpahkan kepada pihak ke tiga dengan cara mengundang para pemilik catering A dan pemilik catering B untuk mempersentasikan menu atau hidangan makanan dari mereka. Dan akhirnya pemilik catering A memenangkan tender tersebut. Namun setelah hubungan kerjasama antara pihak rumah sakit dan pemilik catering A selesai. Pihak rumah sakit memutuskan untuk mengadakan tender kembali yang dimenangkan oleh pemilik catering B. untuk mengambil alih posisi yang tinggalkan oleh pemilik catering A yang sempat terjadi kekosongan beberapa waktu dan menimbulkan masalah di rumah sakit tersebut. Analisislah kasus tersebut dan strategi apa yang seharusnya diterapkan oleh rumah sakit tersebut ?

Penyelenggaraan MakananPelayanan gizi adalah rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan di institusi kesehatan (rumah sakit), puskesmas dan institusi kesehatan lain untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien. Pelayanan gizi merupakan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam rangka meningkatkan kesehatan pasien.Tim Asuhan Gizi adalah sekelompok petugas rumah sakit yang terkait dengan pelayanan gizi terdiri dari dokter atau dokter spesialis, nutritionist atau dietisien, dan perawat dari setiap unit pelayanan, bertugas menyelenggarakan asuhan gizi (nutrition care) untuk mencapai pelayanan paripurna yang bermutu.Penyelenggaraan makanan merupakan salah satu kegiatan pokok pelayanan gizi. Kegiatan ini akan membantu upaya untuk penyembuhan dan pemulihan pasien. Proses penyembuhan pasien dapat dibantu dengan adanya makanan yang memenuhi syarat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.Pelayanan gizi Rumah Sakit adalah kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat rumah sakit baik rawat inap maupun rawat jalan, untuk keperluan metabolisme tubuh, peningkatan kesehatan, maupun mengoreksi kelainan metabolisme, dalam rangka upaya preventif, kuratif, rehabilitatif, dan promotif.Ruang lingkup kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit dibagi atas empat kegiatan pokok yaitu :1) Asuhan gizi pasien rawat jalan 2) Asuhan gizi pasien rawat inap 3) Penyelenggaraan makanan 4) Penelitian dan pengembangan gizi. Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) merupakan pelayanan yang diberikan di rumah sakit bagi penderita rawat jalan dan penderita rawat inap, untuk memperoleh makanan yang sesuai guna mencapai syarat gizi yang maksimal. Bentuk pelayanan gizi yang paling umum terdapat di rumah sakit adalah penyelenggaraan makanan bagi penderita yang dirawat di ruang rawat inap di rumah sakit.Tujuan umum Pelayanan Gizi Rumah Sakit yaitu terciptanya sistem pelayanan gizi di RS dengan memperhatikan berbagai aspek gizi dan penyakit serta merupakan bagian dari pelayanan kesehatan secara menyeluruh untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu pelayanan gizi di rumah sakit.a. Bentuk Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit1) Penyelenggaraan makanan sistem swakelolaJika penyelenggaraan makanan dilakukan dengan sistem swakelola maka instalasi atau unit pelayanan gizi bertanggung jawab untuk melaksanakan semua kegiatan penyelenggaraan makanan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.2) Penyelenggaraan makanan sistem Out-sourcingSistem out-sourcing yaitu penyelenggaraan makanan dengan memanfaatkan perusahaan jasaboga atau catering. Sistem out-sourcing dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu semi out-sourcing dan full out-sourcing.

b. Mekanisme Kerja Penyelenggaraan Makanan1) Pengadaan/Pembelian Bahan MakananPembelian bahan makanan merupakan salah satu kegiatan pengadaan dalam upaya memenuhi kebutuhan bahan makanan. Kegiatan pengadaan bahan makanan perlu mendapat perhatian khusus dari pengelola karena bahan makanan merupakan faktor penentu kualitas makanan yang akan dihasilkan.2) Perencanaan MenuPerencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk memenuhi selera konsumen/pasien dan kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip gizi seimbang. Perencanaan menu merupakan proses bertahap terdiri dari apa yang akan disajikan dan kapan makanan tersebut disajikan. Tujuan perencanaan menu adalah tersedianya siklus menu sesuai dengan pedoman menurut klasifikasi pelayanan yang ada di rumah sakit.3) Perhitungan Kebutuhan Bahan MakananPerhitungan kebutuhan bahan adalah kegiatan penyusuanan kebutuhan makanan yang diperlukan untuk pengabdian bahan makanan. Yang bertujuan tercapainya usulan anggaran dan kebutuhan bahan makanan untuk pasien dalam satu tahun anggaran.4) Pemesanan dan Pembelian Bahan MakananPemesanan adalah penyusunan permintaan (order) bahan makan berdasarkan menu atau pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen atau pasien yang dilayani. Yang bertujuan agar tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai standar atau spesifikasi yang ditetapkan.5) Penerimaan, Penyimpanan dan Penyaluran Bahan MakananPenerimaan bahan makanan merupakan suatu kegiatan yang meliputi memeriksa, meneliti, mencatat dan melaporkan macam, kualitas dan kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi yang telah ditetapkan.Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tatacara menata, menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan kering dan basah baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan kering dan basah serta pencatatan dan pelaporannya. Dalam penyimpanan bahan makanan perlu diperhatikan beberapa hal antara lain : 1. Bahan-bahan yang cepat mengalami proses pembusukan, tengik, kekeringan. 2. Bahan yang dapat disimpan beberapa jam, beberapa hari dan beberapa bulan.3. Bagaimana cara pengaturannya dalam ruang penyimpanan bahan makanan.Penyaluran bahan makanan siap pakai dengan kualitatif dan kuantitas yang tepat sesuai dengan pesanan. Sehingga tersedianya bahan makanan siap pakai dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dengan pesanan.6) Persiapan Bahan MakananPersiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan, yaitu meliputi berbagai proses antara lain membersihkan, memotong, mengupas, mengocok, merendam.7) Pengolahan Bahan MakananPengolahan bahan makanan merupakan satu kegiatan untuk mengubah (memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi. Dalam pengolahan makanan melalui proses yang saling berkaitan yaitu persiapan bahan makanan, pemasakan dan penyaluran makanan.8) Pendistribusian MakananPada umumnya ada dua cara distribusi makanan yang dilakukan di rumah sakit, yaitu :1. Distribusi makanan yang dipusatkan (sentralisasi). Makanan dibagikan pada masing-masing alat makan pasien (plato) di tempat penyelenggaraan makanan kemudian langsung didistribusikan ke pasien. 2. Distribusi makanan tidak dipusatkan (Desentralisasi).Makanan dibawa dalam jumlah banyak di wadah-wadah ke dapur ruang perawatan pasien, selanjutnya makanan tersebut diporsikan ke alat makan yang tersedia kemudian didistribusikan ke pasien.

Analisis lingkungan eksternal dilakukan dengan mengidentifikasi dan menganalisis kejadian dan perubahan lingkungan yang berada di luar perusahaan tetapi berdampak terhadap perkembangan perusahaan, sedangkan analisis lingkungan internal dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan dalam area fungsional bisnis. Hasil identifikasi faktor eksternal dan internal yang telah didapat dianalisis menggunakan matriks EFE dan IFE. Setelah faktor-faktor tersebut diidentifikasi kemudian dilakukan pemberian bobot dan peringkat (rating) untuk masing-masing faktor kunci, baik eksternal maupun internal. Bobot setiap faktor didapatkan dengan menggunakan metode paired comparison (matriks banding berpasangan) berdasarkan pengisian kuesioner oleh dua orang pemilik perusahaan yang mengetahui secara jelas kondisi eksternal dan internal perusahaan. Pemberian peringkat (rating) dilakukan setelah pemberian bobot pada masing-masing faktor.

STRATEGI W-OStrategi WO adalah strategi yang berusaha untuk memperbaiki kelemahan internal dengan mencoba memanfaatkan peluang eksternal sebaik mungkin. Berdasarkan hasil analisis SWOT terdapat dua alternatif strategi WO, yaitu:a. Peningkatan sumber daya manusia perusahaan dibidang gizi guna menunjang kegiatan operasional dan pengembangan usaha terkait dengan upaya peningkatan konsumen baru, peningkatan jumlah tenaga ahli gizi sebagai sumber tenaga profesional sangat penting dalam menunjang kegiatan proses produksi dan operasi penyelenggaraan katering kesehatan. Hal inidirasakan masih kurang memadai terkait dengan pengalokasian tugas yang dilakukan oleh tenaga ahli gizi yang cukup berat. Seiring dengan adanya kecenderungan peningkatan konsumen maka peningkatan jumlah tenaga ahli gizi juga sangat diperlukan khususnya dalam menunjang kegiatan pengembangan usaha rumah sakit ke depannya. Dalam hal ini, peran tenaga ahli gizi tidak hanya terbatas dalam mendukung kegiatan operasional saja, tetapi juga sangat berperan terhadap kegiatan pemasaran rumah sakit.

b. Menawarkan kerja sama kepada investor dalam meningkatkan sumber permodalan bagi kegiatan pengembangan Pengalokasian sebagian anggaran yang dimiliki oleh Catering B terhadap kewajiban pembayaran hutang yang mengakibatkan perusahaan memiliki sumber permodalan yang terbatas dalam menunjang kegiatan pengembangan usaha ke depannya secara cepat. Akan tetapi, berdasarkan pada potensi-potensi yang dimiliki oleh perusahaan terhadap berbagai peluang-peluang usaha dalam kegiatan pengembangan penyelenggaraan katering kesehatan menjadikan usaha ini sebagai usaha yang prospektif di masa depan. Adanya potensi pengembangan usaha yang prospektif tersebut dapat menjadi nilai daya tarik bagi para investor bisnis tertentu dalam membangun bisnis jasa boga. Salah satu langkah strategi yang perlu dilakukan oleh Catering B adalah menawarkan suatu business plan sebagai rancangan pengembangan usaha dalam kegiatan penyelenggaraan katering kesehatan. Perancangan bisnis menjadi suatu kekuatan bagi suatu perusahaan dalam menarik investor. Hal ini dikarenakan melalui perancangan bisnis tersebut, investor dapat secara jelas mengetahui ide bisnis secara tertulis serta gambaran keuntungan yang prospektif terhadap kegiatan bisnis yang ditawarkan sehingga dapat meyakinkan investor untuk dapat menginvestasikan modalnya bagi perusahaan. Dalam hal ini, Catering B dapat memanfaatkan penawaran ide bisnis kepada investor terhadap kegiatan pengembangan usaha, diantaranya meliputi perluasan tempat usaha serta pengalokasian anggaran permodalan usaha yang lebih besar dalam mendukung kegiatankegiatan promosi bagi perusahaan maupun kegiatan pengembangan suatu produk. Catering B dapat menawarkan kerja sama sepenuhnya kepada investor untuk dapat terlibat dalam kegiatan pengembangan usaha atau hanya sebatas pada kegiatan investasi modal usaha.DAFTAR PUSTAKA

http://dewi-ratnasari-embem.blogspot.com/2013/09/laporan-studi-kasus-institusi-rumah.htmlRangkuti F. 2005. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.