3
TUGAS MODUL 6 Bahaya dari lingkungan kerja dapat digolongkan atas berbagai jenis bahaya yang dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja serta penurunan produktivitas dan efisiensi kerja. Dengan mengetahui dan mengenal faktor penyebab kecelakaan, maka akan dapat dibuat suatu perencanaan dan langkah-langkah pencegahan yang baik dalam upaya memberikan perlindungan tenaga kerja. Menurut Tarwaka (2008), setiap proses produksi, peralatan atau mesin dan tempat kerja yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk, selalu mengandung potensi bahaya tertentu yang bila tidak mendapat perhatian secara khusus akan dapat menimbulkan kecelakaan kerja, potensi bahaya yang dapat berasal dari berbagai kegiatan atau aktivitas dalam pelaksanaan operasi atau juga berasal dari luar proses kerja. Oleh karena itu, pengendalian hazard di tempat kerja dibutuhkan untuk mencegah kemungkinan kecelakaan kerja yang terjadi. Tahapan pengendalian hazard di tempat kerja diantaranya : 1. Hazard elimination (get rid of it entirely) 2. Hazard reduction (reduce its severity by a quantal decrement) 3. Hazard mitigation (reduce the exposure by a gradual decrement) Selain itu, tahapan untuk mengurangi hazard dalam proses desain diantaranya: - Identifikasi Faktor penyebab kecelakaan harus diteliti dan ditemukan, agar selanjutnya dapat dilakukan tindakan perbaikan yang ditujukan pada sebab terjadinya kecelakaan, sehingga kerugian dan kerusakan dapat diminimalkan dan kecelakaan serupa tidak terulang kembali.

Tugas2_K3_G10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

k3

Citation preview

Page 1: Tugas2_K3_G10

TUGAS MODUL 6

Bahaya dari lingkungan kerja dapat digolongkan atas berbagai jenis bahaya yang dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja serta penurunan produktivitas dan efisiensi kerja. Dengan mengetahui dan mengenal faktor penyebab kecelakaan, maka akan dapat dibuat suatu perencanaan dan langkah-langkah pencegahan yang baik dalam upaya memberikan perlindungan tenaga kerja.

Menurut Tarwaka (2008), setiap proses produksi, peralatan atau mesin dan tempat kerja yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk, selalu mengandung potensi bahaya tertentu yang bila tidak mendapat perhatian secara khusus akan dapat menimbulkan kecelakaan kerja, potensi bahaya yang dapat berasal dari berbagai kegiatan atau aktivitas dalam pelaksanaan operasi atau juga berasal dari luar proses kerja. Oleh karena itu, pengendalian hazard di tempat kerja dibutuhkan untuk mencegah kemungkinan kecelakaan kerja yang terjadi.

Tahapan pengendalian hazard di tempat kerja diantaranya :

1. Hazard elimination (get rid of it entirely)2. Hazard reduction (reduce its severity by a quantal decrement)3. Hazard mitigation (reduce the exposure by a gradual decrement)

Selain itu, tahapan untuk mengurangi hazard dalam proses desain diantaranya:

- IdentifikasiFaktor penyebab kecelakaan harus diteliti dan ditemukan, agar selanjutnya dapat dilakukan tindakan perbaikan yang ditujukan pada sebab terjadinya kecelakaan, sehingga kerugian dan kerusakan dapat diminimalkan dan kecelakaan serupa tidak terulang kembali. - EvaluasiDilakukan analisis terhadap bahaya yang akan timbulseperti dampak pada kesehatan, pilihan pengendalian dan faktor biaya yang hilang, solusi metode yang lebih aman, dsb.- PengendalianMelakukan eliminasi (mengurangi) hazard, membangun proses desain hingga dapat bekerja seefektif mungkin.

Salah satu tempat kerja yang ada di sekitar mahasiswa yaitu laboratorium. Di laboratorium terdapat mesin pengering oven untuk mengeringkan suatu bahan atau produk industri. Setiap mesin atau alat memiliki hazard masing-masing, begitu juga dengan mesin pengering (oven). Berikut penerapan pengendalian terhadap hazard mesin pengering (oven) :

1.Segregasi (Jarak)Alkohol sangat tidak cocok berada di dekat oven karena prinsip kerja oven yang

menggunakan kalor. Oleh karena itu, hazard dapat dikendalikan dengan menjauhkan bahan kimia atau bahan lainnya yang bersifat mudah terbakar seperti alkohol dari oven.

Page 2: Tugas2_K3_G10

2.Good HousekeepingMenjaga lingkungan sekitar alat tetap bersih dan aman seperti menjaga lantai tidak

licin. Pemeliharaan alat yang terencana dan pengecekan rutin kualitas alat.

3. Personal Protection Memakai perlengkapan perlindungan diri seperti menggunakan sarung tangan ketika mengoperasikan oven. Sarung tangan tersebut berguna untuk melindungi tangan dari paparan panasnya oven.

4. Incident InvestigationSetiap kecelakaan harus dilaporkan segera mungkin, diinvestigasi secara sistematis, dan rekomendasi penaggulangan dari setiap investigasi harus dilakukan secara cepat agar tidak terulang.

5. Engineering Controls at SourceMisalkan oven terbakar, maka perlu pemadam api untuk memadamkan api langsung terhadap oven agar hazard tidak menyebar lebih luas ke tempat kerja dan pekerja. Oleh karena itu, perlu perlengkapan darurat di sekitar alat.

Tahapan pengendalian yang dapat dilakukan :

1. Eliminasi (menyingkirkan bahaya)Menggunakan bahan uji yang aman terhadap panas. Contohnya tidak menggunakan bahan alkohol untuk pengeringan dengan oven. Hal itu disebabkan alkohol bersifat flammable, dengan menyingkirkan alkohol dari oven maka bahaya akan hilang pula.

2. ReduksiContohnya yaitu pengendalian pada sumbernya misalkan oven terbakar langsung dikendalikan dengan memadamkan oven tersebut menggunakan asap pemadam yang sudah tersedia di sekitar oven.

3. MitigasiContohnya perlindungan diri seperti praktika menggunakan jas lab, sarung tangan dan masker untuk melindungi diri dari bahaya dari oven.