Tumor Jinak Pada Uterus Dr. Umar Malinta,Spog

Embed Size (px)

Citation preview

  • TUMOR JINAK PADA UTERUSDr. Umar Malinta, SpOG(K)

    Bagian Kebidanan dan Penyakit KandunganFK Universitas HasanuddinMakassar

  • POLIP

    Sering ditemukan pada wanita usia 40-60 tahun Dapat berasal dari serviks uteri atau korpus uteri Polip korpus uteri dapat dibedakan atas 3 jenis : polip endometrium, polip yang berasal dari mioma uteri dan polip plasenta Penyebab pasti belum diketahui Gejala yang sering terjadi berupa spotting antar haid, perdarahan pasca sanggama dan kadang leukorea Terapi berupa pengangkatan polip dengan cara ekstirpasi dan kuretase

  • ADENOMA

    Dapat disertai atau tanpa hiperplasia endometrium membentuk polip Dapat tunggal atau multipel Ukuran jarang melebihi buah anggur Pada tumor tampak kelenjar dan stroma endometrium Diduga sebagai reaksi terhadap hormon ovarium pada fase menstruasi Terutama pada usia postmenopause Cenderung berulang setelah pengangkatan Penyebab pasti belum diketahui

  • Gambaran klinik : Minimal, terutama bila terjadi nekrosis dan ulserasi, yaitu : menoragi perdarahan setelah koitus Kolik uterus Diagnosis pasti : setelah tindakan kuretase, histeroskopi atau histerotomi Penanganan :Kuretase kadang kurang memuaskan Histerektomi

  • MYOMA UTERI

    Terbanyak ditemukan dari seluruh tumor pelvik Terdiri dari jaringan otot, tetapi dapat terjadi beberapa variasi jumlah jaringan fibrosa. Sering multipel Cenderung berbentuk bulat, meskipun permukaannya dapat lobulated Dikelilingi oleh pseudokapsul Konsistensi tumor dapat lebih keras dan bagian permukaannya terdapat gambaran putih dan melingkar ukuran bervariasi Tumor cenderung avaskuler

  • Etiologi: Umur : jarang < 20 tahun Terutama usia 35 45 tahun Utamanya pada nullipara atau wanita infertil Banyak ditemukan pada wanita negro Dianggap sebagai reaksi fibromuskuler terhadap tekanan mekanik pada dinding miometrium Dihubungkan dengan rangsangan estrogen yang berlebihan kurang dianut karena sebagian besar ditemukan setelah menopause & tidak mengalami atropi setelah menopause

  • Tipe histologi : Leiomyoma selluler Leiomyoma atipik Leiomyoma epiteloid Mixed leiomyoma Lipomyoma Leiomyoma dengan tubulus

    Berdasarkan letaknya : Mioma uteri submukosa Mioma uteri intramural Mioma uteri subserosa Mioma uteri intraligamenter

  • Gejala : Menoragi yang berlangsung secara bertahap & progresif anemia Dismenorea spasmodik Perdarahan terus menerus bila terjadi ulserasi pada permukaan tumor, perubahan sarkomatosa, kehamilan dan karsinoma Gejala penekanan oleh tumor rasa berat padapanggulSal. Pencernaan : dispepsia, konstipasiV. urinaria : vesika urinaraia iritabelVena dan limfe : udema dan varisesSaraf : nyeri

  • Pengaruh myoma terhadap kehamilan : Frekuensi infertilitas lebih tinggi Abortus dan prematur Malposisi atau malpresentasi janin Obstruksi jalan lahir Inersia dan atonia uteri Mempersulit lepasnya plasenta

    Pengaruh kehamilan terhadap myoma : Terjadi pembesaran akibat kongesti, edema, dan degenerasi & kembali setelah persalinan Torsi Infeksi

  • Gejala : Bulat atau lobulated Pemeriksaan bimanual : tumor dapat ditemukan pada uterus atau melekat pada uterus Mioma subserosa yang bertangkai sulit dikenali dan kadang sulit dibedakan dengan tumor ovarium Bila mengalami degenerasi lunak dan kistik

  • Diagnosis banding :

    Adenomyosis Lunak sulit dibedakan dengan kehamilan Tumor adneksa Tuberkulosis piosalfing Tumor jaringan konektif retrosakral atau tumor tulang panggul

  • Penanganan :

    Kecil & gejala kurang observasi Terapi umum : transfusi jika anemia Terapi operatif : miomektomi dilakukan pada mioma uteri subserosa resiko rekurens histerektomi jika penderita sudah tidak ingin punya anak Sinar Roentgen dan Radium jika penderita kontra indikasi terhadap operasi fungsi ovarium terhenti tumor akan mengecil

  • Kombinasi mioma uteri dengan kehamilan Pengawasan kehamilan dengan cermat Hati-hati setelah partus terjadi perdarahan Perlu pengawasan masa nifas Apabila terjadi nekrosis mioma uteri disertai infeksi pemberian antibiotik Jika antibiotik tidak berhasil pertimbangkan histerektomi

  • MIOMA UTERI SUBMUKOSA, MIOMA UTERI INTRAMURALMIOMA UTERI SUBSEROSA

  • ADENOMIOSIS

    Disebut juga endometriosis interna, karena jaringan endometrium ditemukan pada daerah myometrium Menoragi dan dismenorea gejala klasik Terjadi pembesaran uterus Terapi supresi menstruasi seperti progesteron atau danazol pada pasien muda, jika kuretase tidak efektif

  • ADENOMIOSIS & LEIOMIOMA

  • HIPERPLASIA ENDOMETRIUM

    Ditandai dengan proliferasi abnormal pada stroma dengan komponen kelenjar yang dominan. Terjadi akibat rangsangan estrogen yang memanjang tanpa hambatan progesteron disertai fase menstruasi yang tidak teratur, dan banyak

  • HIPERPLASIA ENDOMETRIUM

  • HEMANGIOMA

    Jarang Umumnya meluas ke miometrium tapi tidak menyebabkan pembesaran uterus yang bermakna