8
SISTEM KOORDINASI Mengidentikasi struktur neuron dan menjelaskan fungsinya Neuron: sel syaraf Dendrit: penjuluran sitoplasma yang diselubungi membran yang berfungsi menerima rangsangan Akson : penjuluran sitoplasma berbentuk memanjang yang deselubungi membran yang menyampaikan informasi meninggalkan badan sel menuju neuron lainnya Akson terminal: ujung akson yang berhubungan dan berkomunikasi dengan neuron lain atau efektor. Sel Schwann: sel yang mengelilingi akson dan menghasilkan selubung myelin dan terdapat neurilema sbg regenerasi akson yg terluka Selubung myelin: lapisan yang mempercepat penghantaran potensial aksi sepanjang akson, pelindund dan pemberi nutrisi Nodus Ranvier: celah antara dua selubung myelin atau dua sel Schwann mempercepat impuls Dendrit: menghantarkan impuls ke badan sel Menjelaskan perubahan listrik dan kimiawi yang terjadi selama terjadinya potensial istirahat dan potensial aksi Mekanisme terjadinya potensial aksi: 1. Ketika potensial istirahat, saluran Na+ tertutup dan sebagian saluran K+ terbuka 2. sebagai tanggapan terhadap rangsangan, sebagian saluran Na+ mulai

UAS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bdgngn

Citation preview

Page 1: UAS

SISTEM KOORDINASI 

Mengidentikasi struktur neuron dan menjelaskan fungsinya

Neuron: sel syaraf

Dendrit: penjuluran sitoplasma yang diselubungi membran yang berfungsi menerima rangsangan

Akson : penjuluran sitoplasma berbentuk memanjang yang deselubungi membran yang menyampaikan informasi meninggalkan badan sel menuju neuron lainnya

Akson terminal: ujung akson yang berhubungan dan berkomunikasi dengan neuron lain atau efektor.

Sel Schwann: sel yang mengelilingi akson dan menghasilkan selubung myelin dan terdapat neurilema sbg regenerasi akson yg terluka

Selubung myelin: lapisan yang mempercepat penghantaran potensial aksi sepanjang akson, pelindund dan pemberi nutrisi

Nodus Ranvier: celah antara dua selubung myelin atau dua sel Schwann  mempercepat impuls 

Dendrit: menghantarkan impuls ke badan sel

Menjelaskan perubahan listrik dan kimiawi yang terjadi selama terjadinya potensial istirahat dan potensial aksi

Mekanisme terjadinya potensial aksi:

1. Ketika potensial istirahat, saluran Na+ tertutup dan sebagian saluran K+ terbuka

2. sebagai tanggapan terhadap rangsangan, sebagian saluran Na+ mulai terbuka, ion Na+ mulain masuk ke dalam akson, sehingga terjadilah depolarisasi.  Ketika telah mencapai ambang batas (treschold), terjadilah potensial aksi

3. depolarisasi yang sangat cepat terjadi karena seluruh saluran Na+ terbuka

4. ketika telah mencapai puncaknya, potensial aksi terhenti.  Seluruh saluran Na+ tertutup, sementara saluran K+ yang awalnya tertutup, kini satu persatu mulai terbuka

5. saluran K+ yang terbuka membuat ion K+ mengalir ke luar akson, menyebabkan terjadinya repolarisasi.

6. hiperpolarisasi terjadi sebelum membran kembali ke posisi potensial istirahat 

Page 2: UAS

Membedakan gerak biasa dan gerak refleksGerak refleks dan gerak biasa berbeda dalam hal pengolah informasi.  Pada gerak refleks, informasi hanya diolah di sumsum tulang belakang, sedangkan pada gerak biasa, informasi diolah di otak.   

Gerak biasa:

Reseptor (alat indra) sensoris otak motoris efektor (otot dan kelenjar) 

Kelenjar Hormon FungsiHipofisis posterior

Antidiuretic hormone (ADH) Merangsang penyerapan air pada ginjal, sehingga tubuh menyimpan air

  Oksitosin Merangsang kontraksi otot uterusMerangsang pengeluaran susu oleh kelenjar susu

Hipofisis anterior

Growth hormone (GH) Merangsang pertumbuhan melalui sintesis protein dan pemecahan lemak

  Adrenocorticotropic hormone (ACTH)

Merangsang korteks adrenal mengeluarkan adrenal cortical hormone

  Thyroid-stimulating hormone (TSH)

Merangsang kelenjar tiroid menghasilkan tiroksin

  Follicle-stimulating hormone(FSH)

Laki-laki: merangsang testes melakukan spermatogenesisPerempuan: merangsang perkembangan folikel ovarium

  Luteinizing hormone (LH) Laki-laki: Merangsang testes mensekresi testosteronPerempuan: Merangsang terjadinya ovulasi dan pembentukan korpus luteum

  Prolactin (PRL) Merangsang kelenjar susu menghasilkan susu

  Melanocyte-stimulatinghormone (MSH)

Mengendalikan pigmentasi kulit

Gerak refleks:

Reseptor (alat indra) sensoris sumsum tulang belakang motoris efektor (otot dan kelenjar)  

    

Page 3: UAS

Menyebutkan dan menjelaskan fungsi dari kelenjar tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, testis, dan ovarium 

Tiroksin(thyroid hormone)

Meningkatkan laju metabolisme; penting dalam pertumbuhan dan perkembangan yang normal

Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium darah dengan cara menghambat hilangnya kalsium dari tulang

Parathyroid hormone Meningkatkan kadar kalsium darah dengan merangsang penglepasan kalsium dari tulangMerangssang penyerapan kalsium di ginjal

Mengaktifkan vitamin D

Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin)

Meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, laju metabolisme, melebarkan pembuluh darah, memobilisasi lemak, dan meningkatkan kadar gula darah

Aldosteron Mempertahankan keseimbangan Na+ dan K+ di tubulus ginjal

Kortisol Adaptasi stress jangka panjang, meningkatkan kadar gula darah, memobilisasi lemak

Insulin Menurunkan kadar gula darahMerangsang pembentukan glikogen dan merangsang penyimpanannya di hati dan otot

Glukagon Meningkatkan kadar gula darah, merangsang pemecahan glikogen di hatiEstrogen / estradiol Merangsang perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder perempuan

Merangsang pertumbuhan organ kelamin saat pubertas dan setiap bulannya menebalkan dinding uterus sebagai persiapan untuk kehamilan

Progesteron Menebalkan dinding uterus (menyelesaikan persiapan kehamilan)Merangsang perkembangan kelenjar susu

Testosteron  Merangsang perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder laki-laki, dan growth spurt (pertumbuhan pesat) saat pubertasMerangsang perkembangan organ kelamin

Merangsang spermatogenesis

Page 4: UAS

  REPRODUKSI Mengidentifikasi organ reproduksi pria melalui gambar dan menjelaskan fungsinya 

 Testis menghasilkan sperma, dibuat di dalam tubulus seminiferusEpididimis mematangkan sperma, sperma yang belum dapat bergerak akan disimpan sementara di

epidimis, di sinilah sperma mendapatkan kemampuan motilitasnyaVas deferens saluran sperma dari epididimis menuju uretra3 kelenjar aksesoris yang mengasilkan cairan + spema menjadi semen:1. Vesikula seminalis

menghasilkan cairan kaya fruktosa untuk menutrisi sperma, cairannya menyusun hingga 60% cairan semen

2.  Prostat menghasilkan cairan berwarna putih susu, bersifat basa untuk menetralkan keasaman vagina3.  Bulbouretralis / Cowper

menghasilkan cairan lengket berwarna putih bening untuk melumasi uretra sebelum dilalui oleh semen

Duktus ejakulatorius

Saluran yang dibentuk oleh menyatunya vas deferens dan saluran vesikula seminalis

Uretra Saluran yang mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai tempat mengalirnya semen dan urinPenis Organ kelamin eksternal  yang berperan untuk meletakkan sperma ke dalam vagina sehingga

sperma berada lebih dekat dengan ovum.  Agar dapat melakukan fungsinya, penis harus mengalami ereksi, yang tegangnya penis karena jaringan erektil pada penis terisi oleh darah.

Jaringan erektil

Jaringan di dalam penis yang akan terisi oleh darah sehingga penis mengalami ereksi.  Jaringan erektil terdiri dari corpora cavernosa dan korpus spongiosum (yang mengelilingi uretra)

  Mengidentifikasi organ reproduksi wanita melalui gambar dan menjelaskan fungsinyaOvarium / indung telur Menghasilkan ovumTuba falopii / oviduk / saluran telur Saluran sperma yang berfungsi mengalirkan sperma menuju uterusUterus / rahim Organ berotot tempat berkembangnya embrioEndometrium dinding uterus tempat terjadinya implantasiServiks Celah sempit di bagian bawah uterusVagina Saluran berbentuk tabung tempat jatuhnya sperma dari penis

  

Page 5: UAS

     Menjelaskan siklus menstruasi pada wanita

Siklus menstruasi

1. Awal siklus dimulai pada hari pertama menstruasi, yang umumnya berlangsung 5 – 7 hari. 

2. Setelah menstruasi berhenti, kelenjar hipofisis akan menghasilkan hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan dan perkembangan folikel ovarium

3. folikel ovarium selanjutnya akan menghasilkan hormon estrogen yang berfungsi menebalkan dinding uterus agar siap menerima embrio (tahap blastosit) nantinya.

4. dihasilkannya estrogen menjadi umpan balik negatif bagi sekresi FSH, membuat hipofisis menurunkan sekresi FSH. 

5. Turunnya kadar FSH merangsang hipofisis menghasilkan LH, yang berfungsi mematangkan folikel ovarium hingga terjadi ovulasi, yaitu lepasnya ovum dari ovarium menuju oviduk. 

6. folikel ovarium selanjutnya akan menjadi korpus luteum.  Korpus luteum akan menghasilkan progesteron yang berfungsi menebalkan dinding uterus agar siap menerima blastosit.

7. namun jika ovum tidak juga dibuahi, maka korpus luteum akan menjadi korpus albikans, yang menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron.  Akibatnya dinding uterus pun akan luruh, bersamaan dengan ovum yang belum dibuahi.  Saat itulah terjadi menstruasi. 

 Menjelaskan cara untuk mengatur kehamilan (megupayakan keluarga berencana)

Teknik Pengendalian Kelahiran

Alami Kalender hubungan dilakukan saat masa tak suburCoitus interruptus Sperma tidak dikeluarkan di dalam vagina

Mekanis

Kondom Mencegah masuknya sperma ke dalam vaginaDiafragma / cap Mencegah masuknya sperma ke dalam serviksIUD (intra uterine device) / spiral

Mencegah terjadinya implantasi blastosit

Kimia Spermisida Membunuh sperma yang masuk ke dalam vaginaHormon Pil atau suntikan Salah satunya menghambat sekresi hormon LH oleh hipofisis

sehingga mencegah terjadinya ovulasiOperasi Tubektomi Memotong tuba falopii, menghambat ovum agar tidak terjadi

Page 6: UAS

fertilisasiVasektomi Memotong vas deferens sehingga tidak ada sperma yang

sampai ke uretra

 Beberapa Penyakit Menular Seksual

Sifilis (raja singa) Infeksi bakteri Treponema pallidumGonorrhea Infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae

Herpes simplex Infeksi HerpesvirusAIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)

Infeksi Human Immuno-deficiency Virus

Chlamydia Infeksi bakteri Chlamydia trachomatis