31
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Uji Efek Analgesik, Toksisitas Akut dan Tertunda Ekstrak Etanol Tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) pada Mencit (Mus musculus) Jantan Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Disusun oleh : Naila Wahyu Istanti (M0414052) 2014 Klara Rizky Amilia (M0412044) 2012 Ayu Rahmawati (M0414014) 2014 Hani Wulandari Pratiwi (M0414029) 2014 Siti Megawati (M0414066) 2014 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

Uji Efek Analgesik, Toksisitas Akut dan Tertunda Ekstrak ...pkm.uns.ac.id/.../M0414052_001027_Uji_Efek_Analgesik,_Toksisitas.pdf · 2. Analgesik Opioid/Analgesik Narkotika Analgesik

Embed Size (px)

Citation preview

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Uji Efek Analgesik, Toksisitas Akut dan Tertunda Ekstrak

Etanol Tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) pada

Mencit (Mus musculus) Jantan

Program Kreativitas Mahasiswa – Penelitian

Disusun oleh :

Naila Wahyu Istanti (M0414052) 2014

Klara Rizky Amilia (M0412044) 2012

Ayu Rahmawati (M0414014) 2014

Hani Wulandari Pratiwi (M0414029) 2014

Siti Megawati (M0414066) 2014

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

i

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Uji Efek Analgesik, Toksisitas Akut dan Tertunda Ekstrak

Etanol Tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) pada

Mencit (Mus musculus) Jantan

Program Kreativitas Mahasiswa – Penelitian

Disusun oleh :

Naila Wahyu Istanti (M0414052) 2014

Klara Rizky Amilia (M0412044) 2012

Ayu Rahmawati (M0414014) 2014

Hani Wulandari Pratiwi (M0414029) 2014

Siti Megawati (M0414066) 2014

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

ii

iii

AFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL …………………..…………………………………….i

HALAMAN PENGESAHAN ………………………….………………………..ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………..……..iii

RINGKASAN …………………………………………………………………v

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ………………………………………..………………….1

2. Rumusan Masalah ……………………………………..…………………2

3. Tujuan Penelitian …………………………………………...…………2

4. Luaran Yang Diharapkan …………………………….………………..2

5. Kegunaan …………………………………………………...…………2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) ……………………………...3

1.1 Klasifikasi dan Diskripsi Tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) ..3

1.2 Habitat Tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) ………………3

1.3 Kandungan Kimia Tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) …….4

2. Analgesik ……………………………………………………………...4

2.1 Pengertian ……………………………………………………………4

2.2 Pembagian Analgesik ……………………………………………......4

3. Toksisitas ………………………………………………………………...4

3.1 Pengertian ……………………………………………………………4

3.2 Toksisitas Akut dan Tertunda ……………………………………..5

BAB III METODE PENELITIAN

1. Waktu dan Tempat ………………………………………………….........6

2. Alat dan Bahan …………………………………………….……….6

3. Cara Kerja ………………………………………………………......6

3.1 Pengambilan Sampel ………………………………………………....6

3.2 Preparasi dan Ekstraksi ………………………………………..……..6

3.3 Penyiapan Hewan Uji ………………………………………………..6

3.4 Penyiapan Larutan Ekstrak ……………………………………..……7

3.5 Penyiapan Larutan Pembanding ………………………………..……7

3.6 Pengujian Efek Analgesik ………………………………………..…..7

3.7 Pengujian Efek Toksisitas Akut dan Tertunda ……………….……....7

4. Rancangan Penelitian ……………………………………….………....…8

5. Analisis Data ………………………………………………………….….8

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

1. Anggaran Biaya ………………………………………………………….9

2. Jadwal Kegiatan ………………………………………………………….9

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………......10

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv

1. Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Biodata Dosen Pembimbing ..11

2. Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ……………………………21

3. Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas …25

4. Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti …………………………..26

v

RINGKASAN

Indonesia merupakan Negara kaya dengan dengan sumber daya alam yang

melimpah, salah satunya adalah melimpahnya tumbuhan obat. Secara turun-

menurun masyarakat di Indonesia telah menggunakan tumbuhan sebagai obat,

salah satunya adalah sebagai obat analgesik. Salah satu tumbuhan obat yang

memiliki efek analgesik adalah tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) namun

di masyarakat Indonesia belum begitu mengetahui dan memanfaatkan tumbuhan

Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) sebagai obat. Penelitian mengenai tumbuhan ini

juga masih jarang dilakukan di Indonesia. Program Kreativitas Mahasiswa ini

bertujuan untuk mengetahui Efek analgesik, Toksisitas Akut dan Tertunda dari

tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) pada mencit (Mus musculus) Jantan.

Penelitian ini menggunakan metode Hot Plate dengan 6 perlakuan untuk uji efek

analgesik dengan pemberian dosis 0 mg/kgBB, 100mg/kgBB, 200mg/kgBB,

400mg/kgBB, 800mg/kgBB Mencit untuk ekstrak Jaka Tuwa (Scoparia dulcis

L.), dan 1000mg/50kgBB, Parasetamol. Data yang diukur adalah perpanjangan

waktu reaksi antara pemberian stimulus sampai terjadinya nyeri . Uji toksisitas

akut, dilakukan pada dosis 1000mg/kgBB, 2000mg/kgBB, 4000mg/kgBB,

8000mg/kgBB, dan 16000mg/kgBB, kemudian dihitung nilai nya dengan

mengamati jumlah hewan yang mati dalam 24 jam hingga hari ke 14. Rasio yang

diukur untuk uji toksisitas akut dan tertunda adalah berat organ hati, ginjal, dan

jantung. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan

metode statistika Analysis of Variance (ANOVA) dua arah dilanjutkan dengan uji

LSD (Least Square Difference) pada taraf signifikasi 1%, sedangkan untuk rasio

berat organ hati, ginjal, dan jantung diolah menggunakan metode stastika Analysis

of Variance (ANOVA) satu arah.

Kata Kunci : Scoparia dulcis L., Analgesik, Toksisitas Akut dan Tertunda

1

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kaya dengan dengan sumber daya alam

yang melimpah, salah satunya adalah tumbuhan obat. Masyarakat Indonesia

secara turun-temurun diketahui telah menggunakan berbagai tumbuhan yang

digunakan sebagai obat tradisional. Hampir setiap orang di Indonesia pernah

menggunakan tumbuhan obat untuk mengatasi penyakit tertentu dan diakui

serta dirasakan manfaat dari tumbuhan obat dalam menyembuhkan penyakit

tersebut. Keuntungan obat tradisional yang menggunakan tumbuhan antara

lain kemudahan masyarakat dalam memperolehnya karena dapat ditanam di

pekarangan rumah sendiri. Namun, sebelum menggunakan tumbuhan

berkhasiat obat butuh dilakukannya sebuah penelitian ilmiah untuk

mengetahui adanya aktivitas tertentu dalam tumbuhan tersebut yang dapat

digunakan sebagai obat.

Salah satu aktivitas yang dapat di ukur dalam penelitian tumbuhan

berkhasiat obat adalah aktivitas analgesik yang dimiliki oleh tumbuhan

tersebut untuk mengatasi rasa nyeri. Efek analgesik merupakan reaksi yang

ditimbulkan oleh suatu zat untuk mengurangi rasa nyeri. Nyeri merupakan

mekanisme untuk melindungi tubuh dari suatu gangguan atau kerusakan di

jaringan tubuh seperti peradangan, infeksi jasad renik dan kejang otot. Nyeri

dapat bersifat mengganggu karena dapat menurunkan produktifitas individu,

oleh karena itu penelitian mengenai tumbuhan obat yang dapat berfungsi

sebagai analgetik akan dapat membantu dalam mengatasi masalah kesehatan

dan dapat meningkatkan produktifitas.

Beberapa tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat analgesik

adalah tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.), di Indonesia tumbuhan ini

kurang dikenal oleh masyarakat dan masih di anggap sebagai gulma yang

biasa tumbuh di pekarangan. Kurangnya perhatian dan penelitian di Indonesia

mengenai khasiat obat dari tumbuhan ini menyebabkan masyarakat belum

begitu memanfaatkan tumbuhan ini sebagai obat. Berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan di luar negeri pada setiap bagian dari tumbuhan ini telah

diketahui memiliki berbagai macam senyawa metabolit sekunder yang

berpotensi menjadi tumbuhan obat yang salah satunya dapat digunakan

sebagai obat analgesik, pada bagian akar dari tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia

dulcis L.) ini telah diketahui mengandung banyak metabolit sekunder berupa

senyawa alkaloid yang memiliki efek seperti morfin. Oleh kerena itu, pada

penelitian ini dilakukan uji untuk membuktikan dan mengetahui aktivitas

analgesik dan toksisitas akut dari tumbuhan obat Jaka Tuwa (Scoparia dulcis

L.) yang tumbuh di Indonesia pada mencit (Mus musculus) Jantan.

2.

1

2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka

rumusan masalah dari program kreativitas ini antara lain.

a. Bagaimana pengaruh ekstrak tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.)

sebagai analgesik pada mencit (Mus musculus) Jantan?

b. Bagaimana perbedaan waktu reaksi nyeri pada mencit (Mus musculus)

Jantan yang diberi perlakuan dengan ekstrak tumbuhan Jaka Tuwa

(Scoparia dulcis L.)?

c. Berapa toksisitas akut dari ekstrak tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis

L.) yang dapat diberikan kepada mencit (Mus musculus) Jantan?

3 Tujuan Program

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka

tujuan dari program kreativitas ini antara lain:

a. Mengetahui dan membuktikan pengaruh ekstrak tumbuhan Jaka Tuwa

(Scoparia dulcis L.) sebagai analgesik pada mencit (Mus musculus)

Jantan.

b. Mengetahui perbedaan waktu reaksi nyeri pada mencit (Mus musculus)

Jantan yang diberi perlakuan dengan ekstrak tumbuhan Jaka Tuwa

(Scoparia dulcis L.)

c. Mengetahui toksisitas akut dari ekstrak tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia

dulcis L.)yang dapat diberikan kepada mencit (Mus musculus) Jantan.

4 Luaran Yang Diharapkan

Adapun luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah suatu

publikasi jurnal ilmiah yang memberikan informasi terkait aktivitas analgesik

pada tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) yang tumbuh di Indonesia

dan tingkat toksisitas akut dan tertunda yang dapat diberikan pada mencit

(Mus musculus) Jantan.

5 Kegunaan

Kegunaan yang dapat diberikan pada program kreativitas ini yaitu:

a. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenaipemanfaatan

tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) karena selama ini masih belum

dikenal di masyarakat dan hanya di anggap sebagai gulma oleh

masyarakat.

b. Memberikan informasi mengenai tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis

L.) dalam penggunaannya sebagai obat analgesik.

c. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian

selanjutnya.

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.)

1.1 Klasifikasi dan Diskripsi Tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.)

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub divsio : Angiospermae

Kelas : Dikotiledonae

Sub kelas : Asterids

Ordo : Lamiales

Famili : Plantaginaceae

Genus : Scoparia

Spesies : Scoparia dulcis

Nama Umum : Jaka Tuwa

Nama Lokal : Jaka Tuwa (Sunda), Grinje Menir, Grinje Jepun (Jawa)

(Plantamor, 2008)

Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) merupakan herba tegak dengan

tinggi 20 – 80 cm, hidup liar , dan bermanfaat sebagai obat. Bunga Jaka

Tuwa (Scoparia dulcis L.) berupa bunga tunggal yang tumbuh di ketiak

daun dan berukuran sangat kecil. Mahkota bunga berwarna putih

berjumlah 4 buah dengan kelopak bunga berwarna hijau yang berjumlah 4

buah. Kepala putik berwarna agak kehijauan berjumlah 1 buah dan tangkai

putik panjangnya ± 1,3 mm. Kepala sari berwarna putih berjumlah 4 buah

yang dikelilingi rambut seperti sikat yang jumlahnya banyak. DaunJaka

Tuwa (Scoparia dulcis L.) berkarang 3, bertangkai pendek dengan tepi

daun bergigi, panjang daun ± 1-3 cm dengan lebar daun ± 0,3 – 1,2 cm.

Buah Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) berbentuk bulat dengan diameter ± 2

mm dan panjang ± 3mm yang terdiri dari 4 daun buah, ketika buah masih

muda berwarna hijau, dan ketika buah sudah tua berwarna coklat. Buah

yang sudah tua dan kering akan pecah dan daun buahnya terbelah menjadi

4 sehingga biji tersebar keluar. BijiJaka Tuwa (Scoparia dulcis L.)

berwarna coklat muda yang berukuran sangat kecil dengan panjang ± 0,8

mm, lebar ± 0,5 mm, dan tebal ± 0,2 mm (Backer and Brink, 1965)

1.2 Habitat Tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.)

Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) dapat beradaptasi pada berbagai

kondisi lingkungan, misalnya; pada daerah yang selalu basah, daerah yang

kering, dan pada daerah dengan musim kemarau yang berkepanjangan.

Ketinggian tempat untuk tumbuh Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) dapat

tumbuh pada daerah dengan ketinggian 0 – 1600 m dpl. Umumnya

ditemukan di pematang sawah, pinggir jalan, tepi-tepi sungai atau di

semak-semak, dari ketinggian 10 m sampai 800 m di atas permukaan laut

(Hardjosuarno, 1988)

4

1.3 Kandungan Kimia Tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.)

Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) mengandung senyawa

aktif Scopadulin, Scopadulcol, asam scopadulcic, asam scoparic,

scoparinol. Dengan adanya kandungan senyawa-senyawa tersebut maka

menjadikan tanaman ini bersifat antimikroba, antioksidan, analgesik,

diuretik, antiinflamasi, antihiperglikemik, dan sedatif (Lans, 2006;

Zulfiker., et.al, 2010; Valsalakumari., et.al, 2014; Jedage, 2014).

2. Analgesik

2.1 Pengertian

Obat analgesik adalah obat yang dapat mengurangi atau

menghilangkan rasa nyeri dan akhirnya akan memberikan rasa

nyaman pada orang yang menderita. Nyeri adalah perasaan

sensoris dan emosional yang tidak nyaman, berkaitan dengan ancaman kerusakan

jaringan. Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya merupakan suatu gejala yang

berfungsi sebagai isyarat bahaya tentang adanya gangguan di jaringan seperti

peradangan, rematik, encok atau kejang otot (Tjay 2007).

2.2 Pembagian Analgesik

Berdasarkan aksinya, obat-abat analgetik dibagi menjadi 2 golongan yaitu

1. Analgesik Nonopioid/Perifer (Non-Opioid Analgesics)

Secara farmakologis praktis dibedakan atas kelompok salisilat

(asetosal, diflunisal) dan non salisilat. Sebagian besar sediaan–sediaan

golongan non salisilat termasuk derivat asam arylalkanoat (Gilang

2010).

2. Analgesik Opioid/Analgesik Narkotika

Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat

seperti opium atau morfin. Golongan obat ini terutama digunakan

untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri. Tetap semua

analgesik opioid menimbulkan adiksi/ketergantungan.

Ada 3 golongan obat ini yaitu:

1) Obat yang berasal dari opium-morfin

2) Senyawa semisintetik morfin

3) Senyawa sintetik yang berefek seperti morfin.

(Medicastore 2006)

3. Toksisitas

3.1 Pengertian

Toksisitas adalah suatu keadaan yang menandakan adanya efek

toksik/racun yang terdapat pada bahan sebagai sediaan single dose atau

campuran. Toksisitas akut ini diteliti pada hewan percobaan yang

menunjukkan evaluasi keamanan dari kandungan kimia untuk

penggunaan produk rumah tangga, bahan tambahan makanan, kosmetik,

5

obat-obatan, dan sediaan biologi. Uji toksisitas dilakukan untuk

mendapatkan informasi atau data tentang toksisitas suatu bahan (kimia)

pada hewan uji. Secara umum uji toksisitas dapat dikelompokkan

menjadi uji toksisitas jangka pendek/akut, dan uji toksisitas jangka

panjang. Uji toksisitas akut dimaksudkan untuk mendapatkan informasi

tentang gejala keracunan, penyebab kematian, urutan proses kematian

dan rentang dosis yang mematikan hewan uji (Lethal dose atau disingkat

) suatu bahan. Uji toksisitas akut merupakan efek yang merugikan

yang timbul segera sesudah pemberian suatu bahan sebagai dosis

tunggal, atau berulang yang diberikan dalam 24 jam. (Donatus IO, 2001)

3.2 Toksisitas Akut dan Tertunda

Uji toksisitas akut dirancang untuk menentukan atau

menunjukkan secara kasar median lethal dose ( ) dari toksikan.

ditetapkan sebagai tanda statistik pada pemberian suatu bahan sebagai

dosis tunggal yang dapat menyebabkan kematian 50% hewan uji. Jumlah

kematian hewan uji dipakai sebagai ukuran untuk efek toksik suatu bahan

(kimia) pada sekelompok hewan uji. Jika dalam hal ini hewan uji

dipandang sebagai subjek, respon berupa kematian tersebut merupakan

suatu respon diskretik. Ini berarti hanya ada dua macam respon yaitu ada

atau tidak ada kematian. Dalam uji toksisitas akut, penentuan LD50

dilakukan dengan cara menghitung jumlah kematian hewan uji yang

terjadi dalam 24 jam pertama sesudah pemberian dosis tunggal bahan

yang diteliti menurut cara yang ditunjukkan oleh para ahli. Namun

demikian, kematian dapat terjadi sesudah 24 jam pertama karena proses

keracunan dapat berjalan lambat. Gejala keracunan yang muncul sesudah

24 jam menunjukkan bahwa bahan obat atau bahan itu mempunyai titik

tangkap kerja pada tingkat yang lebih bawah sehingga gejala keracunan

dan kematian seolah-olah tertunda (delayed toxicity). Oleh karena itu

banyak ahli berpendapat bahwa gejala keracunan perlu diamati sampai 7

hari, bahkan juga sampai 2 minggu. (Donatus IO, 2001)

6

BAB III METODE PENELITIAN

1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan selama tiga (3) bulan di sub

Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah.

2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi neraca analitik,

pisau bedah, corong Bunchner, inkubator, ayakan, blender, Rotary

evaporator, kertas saring, kandang pengamatan, stopwatch, canule, oven,

spuit, hot plate, yang dilengkapi dengan beker gelas dan water bath serta

termometer, semprit injeksi 1 ml, NGT no. 3,5 dan alat-alat gelas.

Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu tumbuhan Jaka Tuwa

(Scoparia dulcis L.), akuades, etanol 95%, parasetamol 500mg, pelet, dan

mencit umur 2-3 Bulan dan berat badan 20-40 gram.

3. Cara Kerja

3.1 Pengambilan Sampel

Tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) diambil di lingkungan

sekitar kecamatan Jebres, Surakarta. Selanjutnya tumbuhan tersebut yang

telah diidentifikasi dibawa ke laboratorium untuk diteliti.

3.2 Preparasi dan Ekstraksi

Sampel tumbuhan Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) dibersihkan

dengan air. Kemudian di keringkan dengan menggunakan sinar matahari

selama tujuh hari. Setelah kering kemudian sampel tersebut di blender

untuk mendapatkan bubuk kasar. Sebanyak 2kg bubuk kasar kering

tanaman Jaka Tuwa direndam kedalam 5 L etanol 95% selama 7 hari

dalam keadaan dingin dengan pengadukan secara berkala. Kemudian

campuran keseluruhan di saring dengan menggunakan kertas saring

Whatmann No. 1. Ekstrak etanol yang di dapatkan kemudian di uapkan

dengan menggunakan Rotary Evaporator. Dan akan di dapatkan ekstrak

berwarna merah kehitaman yang konsetrat (Zulfiker.,et al, 2010)

3.3 Penyiapan Hewan Uji

Penelitian ini menggunakan hewan uji mencit jantan sebagai hewan

uji, yang dibagi secara acak ke dalam 6 kelompok dan masing-masing

kelompok terdiri atas 5 ekor mencit.

Kelompok I : dosis 0 mg/kgBB, ekstrak Jaka Tuwa (Kontrol)

Kelompok II : dosis 100mg/kgBB, ekstrak Jaka Tuwa

Kelompok III : dosis 200mg/kgBB, ekstrak Jaka Tuwa

Kelompok IV : dosis 400mg/kgBB, ekstrak Jaka Tuwa

Kelompok V : dosis 800mg/kgBB, ekstrak Jaka Tuwa

7

Kelompok VI : dosis 1000mg/50kgBB, Parasetamol

Sebelum perlakuan, mencit diadaptasikan terhadap lingkungan

dan makanan selama 1 minggu dan sebelum pemberian bahan uji secara

oral, mencit dipuasakan selama 11 jam dengan tetap diberi minum.

3.4 Penyiapan Larutan Ekstrak

Bila berat badan rata-rata mencit 20 gr, maka jumlah ekstrak yang

diberikan pada kelompok mencit yang diberi dosis 100mg/kgBB yaitu 2

mg, untuk kelompok mencit yang diberi dosis 200mg/kgBB yaitu 4 mg,

untuk kelompok mencit yang diberi dosis 400mg/kgBB yaitu 8 mg, untuk

kelompok mencit yang diberi dosis 800mg/kgBB yaitu 16 mg.

3.5 Penyiapan Larutan Pembanding

Dosis parasetamol yang digunakan adalah 1000mg/50kgBB per

kali pemberian, maka perhitungan dosis untuk mencit dengan berat rata-

rata 20 gr adalah (20/50000) x 1000 = 0,4 mg. penyiapan larutan

pembanding dilakukan dengan cara menggerus tablet parasetamol 500

mg, lalu dimasukkan ke dalam gelas ukur yang berisi 50 ml aquades,

campur hingga homogeny. Ambil 0,04 ml larutan lalu tambahkan dengan

0,26 ml aquades sehingga diperoleh 0,3 ml larutan untuk diberikan

kepada kelompok kontrol positif.

3.6 Pengujian Efek Analgesik

Pengujian dilakukan dengan cara menempatkan mencit di atas

pelat panas dengan suhu tetap yaitu 55°C sebagai stimulus nyeri dan

mencit akan memberikan respon dalam bentuk menjilat kaki belakang

atau meloncat. Selang waktu antara pemberian stimulus nyeri dan

terjadinya respon disebut waktu reaksi. Waktu reaksi ini dapat

diperpanjang oleh obat-obat analgetik. Perpanjangan waktu reaksi ini

selanjutnya dapat dijadikan ukuran dalam mengevaluasi aktivitas

analgesik. Setelah pemberian bahan uji secara oral, mebcit dibiarkan

selama 15 menit untuk memberi kesempatan agar bahan uji dapat

terdistribusi secara merata di dalam tubuh, selanjutnya tiap mencit

diletakkan di atas pelat panas dengan suhu 55°C dan tepat waktu di atas

pelat panas, stopwatch dihidupkan dan sebagai patokan, bahwa mencit

mulai merasakan nyeri pada waktu menjilat kaki belakang, karena

menjilat kaki depan adalah hal normal untuk mencit dan pada saat

stopwatch dimatikan, kemudian mencit diangkat dari pelat panas. Waktu

reaksi mencit terhadap bahan uji dicatat dan dibandingkan dengan

parasetamol.

3.7 Pengujian Efek Toksisitas Akut dan Tertunda

Uji toksisitas akut, dilakukan pada dosis 1000mg/kgBB,

2000mg/kgBB, 4000mg/kgBB, 8000mg/kgBB, dan 16000mg/kgBB,

kemudian dihitung nilai nya dengan mengamati jumlah hewan yang

mati dalam 24 jam. Pada mencit yang masih hidup mulai dari 24 jam

8

sampai dengan hari ke 14 setelah penyuntikan setelah penyuntikan

dilanjutkan dengan pengamatan toksisitas tertunda. Parameter yang

diamati setiap hari untuk toksisitas tertunda adalah : pengukuran

konsumsi makanan, pengukuran berat feses, pengukuran konsumsi air

minum, pengukuran volume urine dan pada hari ke 14 hewan di

korbankan untuk menentukan rasio berat organ hati, ginjal, dan jantung.

4. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan berupa Rancangan

Acak Lengkap (RAL) dengan enam macam perlakuan untuk uji analgesik dan

lima macam perlakuan untuk uji toksisitas akut dan tertunda, dengan masing-

masing dilakukan sebanyak lima perlakuan ulangan.

5. Analisis Data

Data yang diperoleh selama perlakuan diolah menggunakan metode

statistika Analysis of Variance (ANOVA) dua arah dilanjutkan dengan uji

LSD (Least Square Difference) pada taraf signifikasi 1%, sedangkan untuk

rasio berat organ hati, ginjal, dan jantung diolah menggunakan metode

stastika Analysis of Variance (ANOVA) satu arah.

9

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

1. Anggaran Biaya

Adapun anggaran yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan penunjang 5.955.000

2. Bahan habis pakai 3.161.000

3. Perjalanan 400.000

4. Administrasi dan laporan 1.555.000

5. Lain-lain 1.000.000

Jumlah 12.071.000

(untuk rincian dana lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 2)

2. Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan

Jangka Waktu

Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3

Minggu Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 persiapan

a. Studi Pustaka

b. Perizinan Tempat

c. Persiapan Alat dan Bahan

2 pelaksanaan

a. Pembuatan Ekstrak

b. Uji Efek Analgesik

c. Uji Toksisitas Akut

d. Uji toksisitas Tertunda

3 Analisis Data

4 Laporan

a. Pembuatan Laporan

b. Perbaikan Laporan

C. Pengiriman Laporan

10

DAFTAR PUSTAKA

Backer, C. A. and R.C.B. Van Den Brink. 1965. Flora Of Java. Volume :

I,II,III.Noordhof, Groningen, The Netherlands

Donatus IO. 2001.Toksikologi dasar. Yogyakarta: Laboratorium Farmakologi dan

Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.

Gilang. 2010. Analgesik non-opioid atau NSAID/OAINS

Hardjosuarno, S. 1988. Ekologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press

Jedage, H. D. 2014. Pharmacognostic, Phytochemical Investigation and

Pharmacological Evaluation of Scoparia dulcis Linn. Plant Extracts for

Nephroprotective Activity. International Journal of Pharmaceutical

Sciences and Research. 5(8) : 3342-3346

Lans, C. A. 2006. Ethnomedicines Used in Trinidad and Tobago for Urinary

Problems and Diabetes Mellitus. Journal of Ethnobiology and

Ethnomedicine. 2(45) :1-11

Medicastore. 2006. Obat Analgesik Antipiretik . Dalam : Informasi Obat-obat

Dasar

Plantamor, 2008. Jaka Tuwa (Scoparia dulcis L.) Dalam : Informasi Dunia

Tumbuhan

Puspitasari, H., Listyawati, S., dan Widiyani T. 2003. Aktivitas Analgesik Ekstrak

Umbi Teki (Cyperus rotundus L.) pada Mencit Putih (Mus Musculus L.)

Jantan. Jurnal Biofarmasi. 1(2) : 50-57

Tjay, T. H. dan Rahardja, K. 1991. Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan

Efek-efek Sampingnya. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Valsalakumari, P. K., Narayanan, N., Devi, B. P., Mohandas, C.K., and William,

H. 2014. Studies on Anti-microbial Activity of Scoparia dulcis. World

Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 3(10) : 600-613

Zulfiker, A. H. M., Rahman, M. M., Hossain, M. K., Hamid, K., Mazumder, M.

E. H., and Rana, M. S. 2010. In Vivo Analgesic Activity of Ethanolic

Extracts of Two Medician Plants –Scoparia dulcis L. And Ficus racemora

Linn. Biology and Medicine. 2(2) : 42-48

Zulfiker, A. H. M., Ripa, F. A., Rahman, M. M., Ullah, M. O., Hamid, K., Khan,

M. M. R., and Rana, M. S. 2010. Antidiabetic and Antioxiant Effect of

Scopariadulcis in Alloxan Induced Albino Mice. International Journal of

Pharm-Tech Research. 2(4) : 2527-2534

11

12

13

Biodata Anggota Pelaksana II

A. Identitas Diri

Nama Lengkap Klara Rizky Amilia

Jenis Kelamin Perempuan

Program Studi MIPA-Biologi

NIM M0412044

Tempat, Tanggal Lahir Kalianda, 16 Maret 1994

E-mail [email protected]

No. Telepon / HP 089678037196

B. Riwayat Pendidikan

Keterangan SD SMP SMA

Nama Institusi SD N Ketapang

3

SMP N 10

Probolinggo

SMA N 2

Probolinggo

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Lulus 2000 - 2006 2006 - 2009 2009 – 2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Ilmiah

/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir ( dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun

1. Juara III Lomba Karya Tulis

Ilmiah Tingkat SMA/SMK/MA

Sederajat Memperingati Hari Anti

Narkotika International (HANI)

Kota Probolinggo

Badan Narkotika Kota

Probolinggo

2011

2. Peraih Penghargaan Peminjam

Buku Perpustakaan Teraktif SMA

N 2 Probolinggo Tahun Pelajaran

2011/2012

SMA N 2 Probolinggo 2012

3. Salah satu Penulis Buku Antalogi

Cerita Inspiratif Berguru pada

Tikoh Muslim Diva Press

Diva Press 2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat di pertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

14

15

16

17

LAMPIRAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING

A. Identitasdiri

1 NamaLengkap Dr. Tetri Widiyani, S.Si., M.Si.

2 JenisKelamin Perempuan

3 Jabatan Lektor

4 NIDN 0024127102

5 Tempat danTanggal Lahir Surakarta, 24 Desember 1971

6 Email [email protected],

[email protected],

[email protected]

7 NomorTelepon/HP 08122842260

B. Riwayatpendidikan

Tahun

Lulus

Program

Pendidikan

Perguruan Tinggi Jurusan/Program

Studi

1998 Sarjana UGM Biologi/Zoologi

2001 Magister UGM PPs/Biologi

2012 Doktor IPB SPs/Biosain Hewan

C. PengalamanPenelitian Dalam 10 (Sepuluh) TahunTerakhir

No. Tahun Judul Penelitian Sumber

1. 2005 Efek toksik buah mahkota

dewa (Phaleria

macrocarpa): efek

teratogenik dan

antifertilitas

Research

Grant

Program Semi

QUE Jurusan

Biologi

FMIPA UNS

2. 2007 Struktur dan potensi

reproduksi populasi ikan

wader (Rasbora

argyrotaenia) di kawasan

Mata Air Ponggok Klaten

Jawa Tengah

Penelitian

Dosen Muda,

Dikti

Depdiknas

3 2008 Efek toksik asap pelelehan

lilin batik (malam) pada

organ hepar dan testis

mencit (Mus musculus L.).

Penelitian

Dosen Muda,

Dikti

Depdiknas

4 2007-2012 Growth study in body

size, body fat and

somatotype of Javanese

children

Beasiswa

Pendidikan

Pascasarjana

(BPPS), Dikti

18

Kemendiknas

5 2008-2009 Growth and aging in the

metacarpal bone

dimension and mineral

content of chimpanzee

Program

Sandwich-

Like Dikti

Kemendiknas

dan Primate

Research

Institute,

Kyoto

University

Jepang

6 2012 Study of the metacarpal

growth and aging in

Macaca fuscata using

microdensitometry

The

Cooperative

Research

Program of

Primate

Research

Institute,

Kyoto

University

Jepang

7. 2013 Keragaman genetik ikan

wader di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta

Hibah

Penelitian

Madya

BOPTN UNS

8. 2014-2015 Pengembangan

Nanoteknologi Sediaan

Herbal Daun Salam

(Eugenia polyantha

Wight) 9sebagai Terapi

Alternatif Antidiabetes

Tipe II Resisten Insulin

Bantuan

Seminar Luar

Negeri Dikti

Kemendikbud

9. 2015 Age-related changes of the

second metacarpal length

in chimpanzee age 0 to

43.6 years

Program

Penelitian

Desentralisasi

Unggulan

Perguruan

Tinggi

(PUPT)

19

D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 10 (Sepuluh) TahunTerakhir

No JudulArtikelIlmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/

Tahun

1. Efek teratogenik

ekstrak buah

mahkota dewa

(Phaleria

macrocarpa) pada

tikus putih (Rattus

norvegicus L.) galur

wistar

Bioteknologi

3/2/2006

2. Peningkatan

Kuantitas dan

Kualitas Kista

Artemia franciscana

setelah Pemberian

Silase Ikan

Bioteknologi 4/2/2007

3. The Growth of Body

Size and Somatotype

of Javanese Children

Age 4 to 20 Years

Hayati The Journal of

Biosciences

18/4/2011

4. Physical Growth of

Sasak Children at

Different Altitudes

in Lombok Island

Hayati The Journal of

Biosciences

21/3/2014

E. Pemakalah Seminar NasionalDalam 10 (Sepuluh) TahunTerakhir

No. Nama

PertemuanIlmiah/

Seminar

JudulArtikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1 Seminar Nasional

dan Kongres

Biologi XIII

Toksisitas Limbah Cair

Primer Pabrik Tekstil PT.

Tyfountex Surakarta dan

Pengaruhnya terhadap

Struktur Mikroanatomi

Branchia dan Squama

Ikan Tombro (Cyprinus

carpio L.)

2005

2 Kyoto University

and Bogor

Agricultural

Somatotypic progression

of Sasak girls and boys in

Lombok Island, Indonesia

2014

20

21

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang

Material Justifikasi

pemakaian

Kuantitas Harga

satuan (Rp)

Jumlah

(Rp)

Blender

(sewa)

Menghaluskan

Bahan

2 Buah 75.000 150.000

Hot Plate

(sewa)

Alat Uji

Analgesik

3 Buah 50.000 150.000

Rotary

Evaporator

(sewa)

Alat Ekstraksi 2 Buah 75.000 150.000

Incubator

(sewa)

Alat

Penyimpanan

Ekstrak

1 Buah 100.000 100.000

Stopwatch Menghitung

Waktu

3 Buah 400.000 1.200.000

Oven (sewa) Mengeringkan

Bahan

1 Buah 50.000 50.000

Neraca

Analitik

(sewa)

Menimbang

Bahan

2 Buah 50.000 100.000

Termometer Mengukur

Suhu

6 Buah 75.000 450.000

Kamera

Digital

(sewa)

Dokumentasi

Kerja

2 Buah 75.000 150.000

Pisau Bedah Membedah

Probandus

5 Buah 135.000 675.000

Kandang

mencit

Pemeliharaan

Probandus

10 Buah 60.000 600.000

Gelas Beker

1000 mL

Alat Ekstraksi

dan Uji

Analgesik

10 Buah 55.000 550.000

Gelas Ukur

100 mL

Alat Ekstraksi 5 Buah 50.000 250.000

Pipet Tetes Pengambilan

Bahan Uji

1 Gross 120.000 120.000

Ball Filter Alat Ekstraksi 3 Buah 155.000 465.000

Canule Memasukkan

Ekstrak ke

Probandus

11 Buah 20.000 220.000

22

Corong

Bunchner

Alat Ekstraksi 3 Buah 45.000 135.000

Mortar dan

Penggerus

Penggerus

Bahan

2 Buah 45.000 90.000

Vortex Mixer

(sewa)

Penghomogen

Bahan

2 Buah 50.000 100.000

Pengaduk

30cm

Pengaduk

Bahan

2 Buah 10.000 20.000

Ayakan Menyaringan

Serbuk Kasar

Bahan

3 Buah 15.000 45.000

Modem Koneksi

Internet

2 buah 250.000 500.000

Koneksi

internet

Penghubung

Ke Jaringan

3 Bulan 50.000 150.000

Sub Total (Rp) 5.955.000

2. Bahan habis pakai

Material Justifikasi

pemakaian

Kuantitas Harga

satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Masker Pelindung

Peneliti

2 Box 50.000 100.000

Hand gloves Pelindung

Peneliti

2 Box 50.000 100.000

Etanol Ekstraksi 10 Liter 20.000 200.000

Akuades Ekstraksi dan

Air Minum

Probandus

20 Liter 15.000 300.000

Kertas saring

Whatman

no.1

Ekstraksi 1 Box 250.000 250.000

Mencit jantan Objek

Penelitian

55 Ekor 15.000 825.000

Parasetamol Kaplet 10 Buah 15.000 150.000

NGT Injeksi

Ekstrak

20 Buah 10.000 200.000

Spuit injeksi Injeksi

Ekstrak

12 Buah 20.000 240.000

Pakan Mencit Pakan

Probandus

3 Box 150.000 450.000

23

Serbuk Kayu Alas

Kandang

1 Karung 75.000 75.000

Alkohol 70% Sterilisasi 2 Liter 48.000 96.000

Tissu Pembersih 5 Box 19.000 95.000

Serbet Pembersih 8 Buah 10.000 80.000

Sub Total (Rp) 3.161.000

3. Biaya perjalanan

Material Justifikasi

pemakaian

Kuantitas Harga

satuan (Rp)

Jumlah

(Rp)

Pembelian

Alat dan

Bahan

Pembelian

Alat dan

Bahan

5 Orang 30.000 150.000

Pencarian

tumbuhan

Pencarian

tumbuhan

5 Orang 50.000 250.000

Sub Total (Rp) 400.000

4. Penyusunan Laporan dan Publikasi

Material Justifikasi

pemakaian

Kuantitas Harga

satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Kertas HVS Menulis Laporan 3 Rim 35.000 105.000

Tinta Printer Mencetak Laporan 2 Buah 70.000 140.000

Penggandaan

Laporan

Akhir

Menyimpan

Laporan

3

Ekslempar

75.000 225.000

CD-Burning Menyimpan

Laporan

2 Buah 10.000 20.000

Publikasi

Jurnal

Menyimpan

Laporan

1 Jurnal 1.000.000 1.000.000

Baterai

Kamera

Mendokumentasikan

Kerja

5 Buah 13.000 65.000

Sub Total (Rp) 1.555.000

5. Lain-lain

Material Justifikasi

pemakaian

Kuantitas Harga

satuan (Rp)

Jumlah

(Rp)

Akses

Laboratorium

Izin

Penggunaan

Lboratorium

5 Orang 200.000 1.000.000

Sub Total (Rp) 1.000.000

24

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(Jam/Minggu)

Uraian

Tugas

1. Naila Wahyu

Istanti

Biologi Biologi 10 Telaah

Metode

2. Hani Wulandari

Pratiwi

Biologi Biologi 10 Telaah

Metode

3. Klara Rizky Amilia Biologi Biologi 10 Perancang

Anggaran

4. Siti Megawati Biologi Biologi 10 Telaah

Pustaka

5. Ayu Rahmawati Biologi Biologi 10 Telaah

Pustaka

25