105
UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAI (DURIO KUTEJENSIS) TUGAS AKHIR KARYA TULIS DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA DARI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN NURLITA NIM: 150309286794 PROGRAM DIPLOMA III TATA BOGA JURUSAN PERHOTELAN POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2018

UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAI

(DURIO KUTEJENSIS)

TUGAS AKHIR

KARYA TULIS DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK

MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA DARI POLITEKNIK NEGERI

BALIKPAPAN

NURLITA

NIM: 150309286794

PROGRAM DIPLOMA III TATA BOGA

JURUSAN PERHOTELAN

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

2018

Page 2: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan
Page 3: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan
Page 4: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan
Page 5: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan
Page 6: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan
Page 7: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

vi

ABSTRAK

Nurlita, 2018. Uji Penerimaan Terhadap Bakpao Buah Lai (Durio Kutejensis). Tugas

Akhir, Program Studi Tata Boga Politeknik Negeri Balikpapan, 2018.

Tujuan penelitian ini: 1) untuk mengetahui apakah buah lai dapat digunakan

sebagai penambahan pada kulit dan isi dalam pembuatan bakpao. 2) untuk mengetahui

pembuatan bakpao dengan penambahan buah lai. 3) untuk mengetahui biaya pokok

bahan makanan yang dibutuhkan dalam pembuatan bakpao buah lai. Adapun food cost

perporsinya didapatkan Rp. 3.755, dan standar food cost dengan tambahan 38% dengan

harga penjualan Rp, 10.000. 4) untuk mengetahui hasil uji hedonik dan uji mutu

hedonik terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa pada bakpao buah lai. Penelitian ini

terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan 5

panelis terlatih, kemudian hasilnya dianalisa menggunakan SPSS 24. Adapun hasil uji

hedonik nilai rata-rata dari aspek warna adalah 4.00. aspek aroma adalah 4.20. Adapun

dari aspek tekstur dengan rata-rata 4.00. Dan dari aspek rasa memiliki rata-rata 4.00.

Hasil dari uji mutu hedonik dari aspek warna adalah dengan rata-rata 4.40. Aspek

warna memiliki rata-rata 4.00. Sedangkan pada aspek tekstur dengan rata-rata 4.20.

Dan dari aspek rasa memiliki nilai rata-rata 4.00.

Kata-kata kunci: Bakpao, Buah Lai (Durio Kutejensis), Uji organoleptik

Page 8: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

vii

ABSTRACT

Nurlita, 2018. Acceptance Test for Lai Fruit meatbun (Durio Kutejensis). Final Project,

Study Program of Balikpapan State Polytechnic, 2018.

The purposes of this research are: 1) to find out whether lai fruit can be used as

an addition to the skin and filling in making of meatbun. 2) to determine the making of

meatbun with the addition of other fruit. 3) to find out the basic costs of food needed

in making of other meatbun. The food cost of the contract is Rp. 3,755, and standard

food costs with an additional 38% with a sales price of Rp. 10,000. 4) to find out the

results of the hedonic test and the hedonic quality test on the color, aroma, texture, and

taste of other fruit buns. This study consisted of two stages: experiment el. and

organoleptic test, the test involved 5 trained panelists, then the results were analyzed

by using SPSS 24. The results of the hedonic test the average value of the color aspect

was 4.00. the aroma aspect is 4.20. As for the texture aspect with an average of 4.00.

And from the aspect of taste has an average of 4.00. The results of the hedonic quality

test from the aspect of color are an average of 4.40. The color aspect has an average of

4.00. Whereas in the aspect of texture with an average of 4.20. And from the aspect of

taste has an average value of 4.00.

Key words: Meatbun, fruit Lai (Durio Kutejensis), organoleptic test

Page 9: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Mha Esa atas segala rahmat,

karunia dan hidayah Nya. Penulis dapat menyusun Tugas Akhir dengan baik dan

benar. Judul yang diangkat penulis dalam penyusunan Tugas Akhir adalah “ Uji

Penerimaan Terhadap Bakpao Buah Lai”. Adapun penulis mengambil judul ini

karena pada dasarnya bakpao banyak diolah dengan berbagai macam isian yaitu

coklat, keju, srikaya manis dan kacang hijau, tetapi penulis akan menggunakan

buah Lai sebagai isian dan penambahan pada kulit bakpao yang mana buah Lai

tersebut merupakan buah lokal asli Kalimantan yang belum banyak masyarakat

aplikasikan sebagai bahan baku ataupun penambahan pada makanan.

Buah lai (Durio kutejensis) merupakan buah lokal yang berasal dari Kalimantan

yang banyak digemari oleh masyarakat khususnya di Balikpapan. Kebiasaan dari

masyarakat sekitar untuk bisa menikmati buah ini hanya dinikmati dengan cara

langsung dikonsumsi tanpa menambahkan ke bahan makanan yang lain.

Penambahann bakpao ini yaitu dengan menggunakan buah Lai agar dapat menjadi

beragam olahan produk dan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

Balikpapan khususnya bahwa buah Lai dapat dijadikan sebagai bahan baku ataupun

sebagai bahan tambahan pada produk makanana.

Bakpao merupakan makanan traditional Tionghoa yang sudah populer didunia

karena kelezatannya yang menggunggah selera. Pada awalnya bakpao hanya diisi

dengan daging babi yang dicincang halus setelah berkembangnya jaman banyak

masyarakat mengganti isiannya menurut kesukaan dengan bentuk yang berbeda-

beda.

Jenis penelitian yang digunakan adalah uji organoleptik, yaitu menggunakan

penelitian experimen dengan dua tahap penelitian yaitu, tahap pendahuluan dan

lanjutan. Tahap pendahuluan dilakukan untuk menguji coba resep acuan produk

bakpao dari Hotel Platinum Balikpapan. Selanjutnya melakukan experimen dengan

menambkan buah lai pada adonan kulit bakpao dan dijadikan isi pada produk

tersebut. Dalam penelitian lanjutan yaitu mengadakan pengujian terhadap tingkat

kesukaan produk (uji hedonik) dan kelayakan produk (mutu hedonik) dari segi

aroma, warna, tekstur, dan rasa.

Page 10: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

ix

Dalam penyusunan Tugas Akhir (TA) ini. Penulis tidak dapat menyusun Tugas

Akhir (TA) tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Dengan ini penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ramli, S.E, MM. selaku Direktur Politeknik Negeri Balikpapan.

2. Ria Setyawati, M.Pd. selaku kepala Prodi Tata Boga Politeknik Negeri

Balikpapan.

3. Yogiana Mulyani, M M. Par selaku pembimbing I dalam penyusunan isi pada

Tugas Akhir (TA).

4. Dra. Nawang Retno Dwiningrum, M.Si selaku pembimbing II dalam

penyusunan tata tulis pada Tugas Akhir (TA).

5. Seluruh dosen pengampuh pada prodi Tata Boga, yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu, yang telah mengajarkan dan membimbing dari semester

I sampai semester VI.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak bisa

disebutkan satu-persatu, penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan maka dari

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca dalam memperbaiki

dan menyempurnakan isi dari Tugas Akhir selanjutnya.

Balikpapan, 10 Agustus 2018

Nurlita

Nim. 150309286794

Page 11: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

x

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ............................................................................................ i

Lembar Pengesahan ............................................................................................ ii

Surat Pernyataan ................................................................................................ iii

Surat Persembahan ............................................................................................. iv

Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi .......................................................... v

Abstrak ................................................................................................................. vi

Kata Pengantar.................................................................................................. viii

Daftar Isi ............................................................................................................ x

Daftar Gambar .................................................................................................. xiii

Daftar Tabel ....................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran ............................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2

C. Batasan Masalah............................................................................. 3

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori .................................................................................... 5

1. Lai (Durio kutejensis) ................................................................. 5

a. Karakteristik Bentuk Buah Lai.............................................. 6

b. Klasifikasi Buah Lai .............................................................. 8

c. Kandungan Gizi Pada Buah Lai ......................................... 13

d. Keunggulan Buah Lai ........................................................ 14

2. Bakpao...................................................................................... 15

a. Deskripsi Singkat Bakpao .................................................. 15

b. Macam-Macam Bakpao ..................................................... 16

c. Jenis isi Bakpao .................................................................. 17

d. Bahan Utama Pembuatan Kulit Bakpao ............................. 17

Page 12: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

xi

e. Tips pembuatan Bakpao ..................................................... 19

f. Peralatan yang Digunakan.................................................. 21

g. Kandungan Gizi Pada Bakpao ........................................... 21

h. Resep Acuan Bakpao ......................................................... 22

3. Uji Organoleptik....................................................................... 23

a. Pengertian Uji Organoleptik .............................................. 23

b. Metode Pengujian Organoleptik ........................................ 24

c. Tujuan Uji Organoleptik .................................................... 27

d. Persiapan Uji Organoleptik ................................................ 28

4. Food Cost ................................................................................. 30

a. Pengertian Food Cost ......................................................... 30

b. Standard Food Cost ............................................................ 31

B. Hasil Penelitian Relavan............................................................... 32

C. Kerangka Berfikir ......................................................................... 33

BAB III Metode Penelitian ............................................................................ 36

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 36

B. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................... 36

C. Populasi, Stempel, dan Teknik Sampling ..................................... 37

1. Populasi .................................................................................... 37

2. Stempel ..................................................................................... 37

3. Teknik Sampling ...................................................................... 38

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................... 39

1. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 39

2. Instrument Pengumpulan Data ................................................. 40

E. Teknik Analisis Data .................................................................... 42

F. Prosedur Penelitian ....................................................................... 43

1. Persiapan diri ............................................................................ 43

2. Penelitian Lanjutan................................................................... 46

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 48

1. Penelitian Pendahuluan ............................................................ 48

Page 13: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

xii

a. Proses Pemilihan Buah Lai Yang Baik Dan Matang ........ 48

1) Eksperimen Pertama .................................................... 49

2) Eksperimen Kedua ...................................................... 51

3) Eksperimen Ketiga ...................................................... 52

b. Persiapan Peralatan ............................................................ 54

c. Prosedur Kerja .................................................................... 54

2. Standar Food Cost Bakpao Buah Lai ...................................... 56

3. Penelitian Lanjutan .................................................................. 58

a. Uji Hedonik ....................................................................... 58

1) Warna Bakpao Buah Lai ............................................. 58

2) Aroma Bakpao Buah Lai ............................................. 59

3) Tekstur Bakpao Buah Lai ............................................ 59

4) Rasa Bakpao Buah Lai ................................................ 60

b. Uji Mutu Hedonik ............................................................. 61

1) Warna Bakpao Buah lai .............................................. 61

2) Aroma Bakpao Buah lai .............................................. 62

3) Tekstur Bakpao Buah lai ............................................. 63

4) Rasa Bakpao Buah Lai ................................................ 63

B. Pembahasan ................................................................................. 64

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 67

BAB V Kesimpulan Dan Saran .................................................................. 68

A. Kesumpulan ................................................................................. 68

B. Saran ............................................................................................ 69

Daftar Pusaka .................................................................................................... 70

Lampiran .......................................................................................................... 72

Riwayah Hidup (CV) ........................................................................................ 88

Page 14: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Buah Lai Batuah ................................................................................ 9

Gambar 2.2 Buah Lai Kutai .................................................................................. 11

Gambar 2.3 Buah Lai Mahakam ........................................................................... 13

Gambar 3.4 Proses Penelitian Pendahuluan .......................................................... 46

Gambar 3.5 Proses Penelitian Lanjutan ................................................................ 47

Gambar 4.6 Buah lai berwarna orange ................................................................. 48

Gambar 4.7 Pemisahan kulit buah lai pada biji .................................................... 49

Gambar 4.8 Penimbangan bahan .......................................................................... 54

Gambar 4.9 Pengadukan adonan .......................................................................... 55

Gambar 4.10 Pembentukan dan Pengisian adonan .............................................. 55

Gambar 4.11 Pengistirahatan adonan ................................................................... 56

Gambar 4.12 Pengukusan adonan ........................................................................ 56

Gambar 4.13 Bakpao buah lai yang sudah matang .............................................. 58

Page 15: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik Fisik Buah Lai ................................................................. 7

Tabel 2.2 Komposisi Gizi pada Buah Lai ............................................................. 14

Tabel 2.3 Nilai Gizi Bakpao.................................................................................. 21

Tabel 2.4 Resep Acuan Kulit Bakpao ................................................................... 22

Tabel 2.5 Diagram alir pada Kerangka Berfikir.................................................... 35

Tabel 3.6 Skala Hedonik dan Numerik ................................................................. 41

Tabel 3.7 Skala Mutu Hedonik dan Numerik ....................................................... 42

Tabel 4.8 Resep Bakpao Buah lai Eksperimen Pertama ...................................... 50

Tabel 4.9 Resep Bakpao Buah Lai Eksperimen kedua ........................................ 51

Tabel 4.10 Resep Bakpao Buah Lai Eksperimen Ketiga ..................................... 53

Tabel 4.11 Standar Food Cost .............................................................................. 57

Tabel 4.12 Hasil Uji Hedonik Dari aspek Warna ................................................ 59

Tabel 4.13 Hasil Uji Hedonik Aroma .................................................................. 59

Tabel 4.14 Hasil Uji Hedonik Tekstur ................................................................. 60

Tabel 4.15 Hasil Uji Hedonik Rasa ...................................................................... 60

Tabel 4.16 Rekapitulasi Perhitungan Statistik Uji Hedonik ................................ 61

Tabel 4.17 Hasil Uji Mutu Hedonik Warna ......................................................... 62

Tabel 4.18 Hasil Uji Mutu Hedonik Aroma ........................................................ 62

Tabel 4.19 Hasil Uji Mutu Hedonik Tekstur ....................................................... 63

Tabel 4.20 Hasil Uji Mutu Hedonik Rasa ............................................................ 64

Tabel 4.21 Rekapitulasi Perhitungan Statistik Uji Mutu Hedonik ....................... 64

Page 16: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ......................................................................................................... 72

Lampiran 2 ......................................................................................................... 74

Lampiran 3 ......................................................................................................... 79

Lampiran 4 ......................................................................................................... 84

Lampiran 5 ......................................................................................................... 85

Lampiran 6 ......................................................................................................... 86

Page 17: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berkembangnya pangan selalu berkembang dari waktu ke waktu, tidak

hanya dalam penggabungan resep, namun juga penggunaan dalam bahan yang

terkadang tidak terfikirkan sebelumnya. Selain itu, banyak pula yang

memanfaatkan produk lokal untuk bahan campuran dalam suatu resep

masakan, dan dijadikan sebagai buah tangan khas daerah tersebut. Banyak dari

masyarakat yang membuat berbagai olahan makanan baru dengan

menambahkan produk lokal kedalam resep makanan tersebut, salah satunya

adalah Bakpao.

Bakpao merupakan makanan tradisional masyarakat Tionghoa, makanan ini

sering di jumpai di berbagai daerah di Indonesia termasuk Kota Balikpapan

yang memiliki ras bahkan suku yang berbeda beda, Bakpau di Balikpapan dijual

tidak hanya di Restaurant namun juga di beberapa kedai makanan kecil.

Karena, banyaknya masyarakat Tionghoa yang berdomisi di kota ini. Bakpao

terbuat dari campuran adonan terigu yang diisi oleh berbagai macam varian

yang dibentuk bulat dan dikukus hingga mengembang dan matang, Makanan

ini identik berisi dengan daging, dengan berkembangnya jaman makanan ini

bisa diisi dengan berbagai macam isian seperti sayur-sayuran, kacang hijau,

selai kacang, coklat, srikaya manis, dan varian lainnya. Dari hasil pengamatan

dan sumber-sumber referensi mengenai bakpao, penulis belum menemukan

adanya varian bakpao yang di inovasi dengan buah. Dengan demikian makanan

ini bisa lebih dikembangkan variannya dengan menambahkan buah lai yang

merupakan buah lokal dari kota Balikpapan.

Menurut Muhamad Rizal (2015) Lai adalah tanaman Durio kutejensis,

berasal dari kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan timur dan dikenal

dengan nama Lai. Di beberapa tempat di Kalimantan disebut Papakin dan

Page 18: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

2

Pakawai. Tanaman lai merupakan salah satu kerabat durian yang cukup

prospektif untuk dikembangkan sebagai komoditi unggul Kalimantan Timur.

Perkembangan buah Lai di Kalimantan khususnya dikota Balikpapan

sangatlah pesat, sehingga menjadikan buah lokal ini menjadi buah unggulan

yang mulai dikembangkan secara serius sejak tahun 2008 dimana untuk

membangun kebun telah digunakan benih hasil perbanyakan vegetative (okulasi

dan grafting) dari varietas unggul yang telah dirilis oleh Menteri Pertanian

Dengan berkembangnya jaman peminat buah lai tersebut makin meningkat,

banyak masyarakat yang mencari buah tersebut untuk dikonsumsi tapi sangat

disayangkan dengan meningkatnya peminat terhadap buah lokal, buah ini

menjadi sangat susah untuk didapati karena buah lai termasuk buah musiman.

Berdasarkan uraian di atas diatas, dalam pembuatan Tugas Akhir ini penulis

melakukan penelitian dalam pembuatan bakpao yang menggunakan bahan

tambahan buah lai didalam adonan maupun dijadikan isian. Selain ingin

menambah ragam variasi bakpao, penulis berharap produk hasil penelitian yang

menggunakan buah lokal dari Kalimantan yang nantinya dapat diterima oleh

masyarakat dan menjadi salah satu produk pangan unggulan khususnya di Kota

Balikpapan dan akan menjadi buah tangan kota Balikpapan yang layak baik

dalam maupun luar negeri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah di kemukakan sebelumnya,

maka masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Apakah buah lai dapat digunakan sebagai bahan tambahan pada pembuatan

bakpao ?

2. Bagaimana pembuatan bakpao dengan bahan tambahan buah Lai?

3. Berapa biaya pokok bahan makanan (food cost) yang dibutuhkan dalam

pembuatan bakpao buah lai?

4. Bagaimana hasil uji hedonik terhadap tekstur, warna, aroma, dan rasa pada

bakpao dengan penambahan buah lai?

5. Bagaimana hasil uji mutu hedonik terhadap tektur, warna, aroma, dan rasa

pada pembuatan bakpao dengan penambahan buah lai?

Page 19: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

3

C. Batasan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas dan dengan keterbatasan

peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada batasan permasalahan sebagai

berikut:

1. Penelitian ini sebatas mengetahui tentang proses dan teknik pembuatan kulit

dan isi bakpao dengan penambahan buah lai.

2. Penelitian ini sebatas mengetahui tentang uji penerimaan bakpao dengan

penambahan buah lai.

3. Penelitian ini sebatas mengetahui berapa biaya pokok bahan makanan yang

dibutuhkan dalam pembuatan bakpao buah lai

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah buah lai dapat digunakan sebagai penambahan

pada kulit dan isi dalam pembuatan bakpao.

2. Untuk mengetahui pembuatan bakpao dengan penambahan buah Lai.

3. Untuk mengetahui biaya pokok bahan makanan yang dibutuhkan dalam

pembuatan bakpao buah lai.

4. Untuk mengetahui hasil uji hedonik terhadap tekstur, warna, aroma, dan

rasa pada bakpau dengan penambahan buah lai.

5. Untuk mengetahui hasil mutu hedonik bakpao dengan bahan tambahan

buah lai.

Page 20: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

4

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,

antara lain:

1. Bagi Institusi

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam penelitian

selanjutnya.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam bidang Tata

Boga, khususnya pemanfaatan buah Lai sebagai buah lokal Kalimantan

Timur.

c. Memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan buah Lai dalam

pengolahan bakpau.

2. Bagi Penulis

a. Mengetahui hasil yang diperoleh dari pembuatan bakpao dengan

penambahan buah Lai.

b. Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang pemanfaatan buah

Lai sebagai bahan tambahan makanan.

c. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam menginovasi buah Lai

sebagai bahan tambahan pada pembuatan Bakpao.

d. Sebagai persyaratan tugas dalam memperoleh gelar Ahli Madya di

Jurusan Perhotelan Program Studi Tata Boga politeknik Negeri

Balikpapan.

3. Bagi Masyarakat

a. Agar mengetahui bahwa buah Lai memiliki manfaat sebagai

penambahan pada produk Bakpao.

b. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa buah Lai dapat

dijadikan sebagai isian pada Bakpao.

c. Memberikan nilai jual yang lebih tinggi untuk buah Lai setelah menjadi

produk pangan.

Page 21: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Lai (Durio Kutejensis)

Tanaman Lai (Durio Kutejensis) adalah jenis buah-buahan lokal

Kalimantan berasal dari Famili Bombacaeae. Meski berasal dari

Kalimantan, buah ini dapat hidup di tempat lain, daerah yang beriklim

cukup basah dan memiliki tanah jenis ultisol dan alluvial yang subur

bisa menumbuhkan tanaman Lai (Wiryanta, 2008).

Lai merupakan jenis durian yang endemic di Kalimantan terutama

Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Namun demikian, lai juga

dijumpai tumbuh baik di Pulau Sumatera (Palembang, Riau, Sumatera

Barat, dan Jambi). Tanaman ini juga dijumpai tumbuh baik di Subang

dan Taman Buah Mekarsari. Di Banyuwangi juga dijumpai Lai yang

dapat berbuah dengan baik. Lai memiliki potensi yang besar untuk

dikembangkan sebagai salah satu produk unggulan buah tropika, namun

pamornya masih tertutup oleh popularitas durian dari spesiaes

Dzibhetinus. Oleh karena itu, kepedulian dan upaya promosi Lai perlu

ditingkatkan agar citra salah satu komoditas unggulan masa depan ini

meningkat dan dapat menjadi pendamping buah-buah lain (Santoso,

2010).

Di Daerah Kalimantan Selatan dan sebagian Kalimantan Tengah,

buah ini disebut Papaken. Bentuk buahnya sangat mirip dengan Durian,

karena keduanya masih bersaudara, yang membedakan hanya isi daging

buahnya. Lai Mahakam merupakan salah satu varietas Lai paling

digemari masyarakat yang permintaannya terus meningkat dalam pasar

domestic. Sebagian besar biji Lai Mahakam mengempis, tapi aromanya

wangi menyengat dan rasannya manis. Dari satu pohon Lai, dapat

menghasilkan 200 buah prtahun dengan ukuran antara 1.3-1,6 kg/buah.

Page 22: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

6

Di kaliamantan Timur, Lai Mahakam biasa dipasarkan dengan harga Rp

20.000-Rp 25.000/buah.

a. Karakteristik Bentuk Buah Lai

Pohon Lai (Durio Kutejensis) berperawakan pohon, tingginya

mencapai 24 meter dengan diameter batang 40 cm. Buahnya bertipe

kapsul, berbentuk bulat telur sampai menjorong, bersegi lima,

berukuran sampai 20 x 12 cm, berwarna kuning kusam, tertutup oleh

duri-duri halus yang agak tumpul atau tidak runcing, panjangnya 1-1,5

cm. Bijinya berbentuk menjorong, panjangnya sampai 4 cm, berwarna

coklat mengkilap, terbungkus oleh aril yang berdaging, berwarna

kuning dan tidak beraroma. Tanaman yang dibudidayakan dapat mulai

berbuah setelah pohonnya mencapai tinggi 4-5 meter.

Sebagai durian yang tergolong ganjah, lai dapat berbuah setelah

berumur 4-5 tahun dan memiliki profil pohon rindang. Bentuk buahnya

bulat, berwarna kuning dan berukuran kecil kurang lebih setengah dari

ukuran besar buah durian. Rasa daging buahnya yang berwarna orange

itu cukup manis dan empuk dengan aroma tidak begitu harum

(Nurbani, 2012).

Page 23: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

7

Tabel 2.1 karakteristik fisik Buah Lai

No Karakter Lai

1. Warna kulit Hijau muda

2 Warna kulit masak/tua Hijau kekuningan

3 Permukaan Kulit berduri

4 Warna daging Kuning-jingga

5 Warna biji Coklat

6 Ukuran buah Besar

7 Bobot buah 0,7-1,1 kg

8 Volume buah -

9 Densitas 0,70g/ml

10 Panjang buah

11 Lebar buah 12,8-15,3 cm

12 Lingkar buah 12,8-14,2 cm

13 Nisbah p/L buah -

14 Bentuk buah 0,97-1,09

15 Kekerasan buah berkulit -

16 Tebal kulit 1,1 cm

17 Jumlah juring -

18 Jumlah biji per juring -

19 Jumlah biji 10-21

20 Tebal daging -

21 Persentasi daging (BDD) 19,95%

22 Tekstur daging Lunak padat

23 Rasa daging Manis khas

24 Aroma buah khas Kurang tajam

Sumber: Antarlina, dkk. 2003.

Page 24: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

8

b. Klasifikasi Buah Lai

1) Menurut keragaman varietan buah lai

Menurut Muhamad Rizal (2015) dalam jurnalnya yang berjudul

“Prospek pengembangan buah Lai (durio kutejensis) sebagai

varietas unggul lokal di kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan

Timur. Buah lai varietas unggul belum banyak dikenal oleh

konsumen. Sampai saat ini telah dirilis tiga varietas unggul nasional

tanaman lai yang berasal dari Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan,

Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu Lai Batuah, Lai Kutai dan Lai

Mahakam. Berikut adalah keragaman buah lai sebagai varietas

unggul nasional yang telah dibudidayakan, yaitu:

a) Lai Batuah

Merupakan lai pertama asal Desa Batuah yang dirilis sebagai

varietas unggul nasional pada tahun 2006 berdasarkan SK Mentri

Pertanian nomor: 548/Kpts/SR.120/9/2006, tanggal 26 September

2006. (PSBTPH Kalimantan Timur 2012).

Lai batuah ini memiliki keunggulan yaitu mempunyai

produksi buah tinggi antara 300-400 buah/tahun; persentase buah

yang dapat dimakan mencapai 39%. Dapat beradaptasi dengan baik

didataran rendah dengan ketinggian 10-100 m dpl. Lai Batuah telah

terdaftar sebagai varietas unggul.

Selain memiliki keunggulan, lai batuah juga memiliki

penjelasan dari tingkat tanaman lai batuah yaitu memiliki bentuk

tajuk payung simetris; percabangan horizontal dengan ujung

melengkung ke atas; warna batang kecoklatan; bentuk penampang

batang bulat; warna daun bagian atas hijau tua; permukaan daun

bagian atas mengkilap; warna daun bagian bawah krem; bentuk daun

bulat memanjang; ujung daun meruncing; ukuran daun panjang 30-

35 cm, lebar 6-8 cm; kedudukan daun selang seling pada cabang;

warna kelopak bunga krem keperakan; warna mahkota bunga merah

tua; warna benang sari putih kekuningan-kuningan; jumlah

Page 25: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

9

benangsari 50-60 buah; bentuk bunga kuncup bulat agak lonjong dan

agak mengarah ke atas; warna buah kuning; bentuk buah bulat agak

bersegi; ukuran buah tinggi 15-18 cm, diameter 13-16 cm; warna

daging buah kuning kemerahan; rasa daging buah manis; tekstur

daging buah halus; aroma daging buah tidak beraroma alkohol;

bentuk biji lonjong; ukuran biji pajang 2,5-3 cm, lebar 1-1,5 cm;

berat biji 9,8=12,7 g; jumlah biji per buah 25-30 biji; berat daing

buah dan bii 31,9-34,8 g; jumlah juring per buah 5 juring; jumlah

ponge per buah 0,5-0,6 cm; bentuk duri tajam, panjang, jarang,

dalam; panjang tangkai buah 6-9 cm; sifat buah agak susah dibelah;

berat buaj 1,5-1,6 kg; persen buah yang dapat dimakan 39,2%; kadar

gula 22,48%; kadar protein 1,2%; kadar lemak 0,41%; kadar air

66,4%; daya simpan buah 7- 9 hari setelah panen; waktu berbunga

juli-agustus; waktu panen februati-maret; hasil 300-400

buah/pohon.

Gambar 2.1 Bual Lai Batuah

Sumber: Muhamad Rizal, 2015

b) Lai Kutai

Lai Kutai berasal dari Desa Batuah, Keamatan. Loa Janan,

Kab. Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Varietas ini

diperoleh dari seleksi pohon induk. Buah lai Kutai juga memiliki

keunggulan dari Lai lainnya seperti, daging buah tebal; rasa manis,

tidak berserat. Dapat beradaptasi dengan baik didataran rendah

dengan ketinggian 10-100 m dpl. Lai Kutai telah terdaftar sebagai

varietas unggul dan dirilis pada tahun 2007 berdasarkan SK Menteri

Page 26: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

10

Pertanian nomor: 482/Kpts/SR.120/9/2007, tanggal 5 September

2007 (PSBTPH Kalimantan Timur 2012).

Tak hanya memiliki keunggulan, buah ini juga memiliki

penjelasan singkat tentang tanaman ini mulai dari pohon dan

buahnya yaitu : Bentuk tajuk payung simetris; percabanga menyebar

tidak beraturan; tinggi cabang pertama 1,9 m diatas permukaan

tanah; warna batang kecoklatan; bentuk penampang batang agak

membulat; warna daun muda hijau kekuningan; warna daun tua

hijau gelap; warna daun bagian atas hijau; permukaan daun bagian

atas halus; permukaan daun bagian bawah agak kasar; warna daun

bagian bawah kuning keperakan; bentuk daun bulat memanjang; tepi

daun rata; ujung daun meruncing ke bawah; ukuran daun panjang

26-39 cm, lebar 9-13 cm; tipe tulang daun berselang seling;

kedudukan daun selang seling pada cabang; panjang tangkai daun 1-

1,5 cm; warna kelopak bunga kuning muda keperakan; warna

mahkota daun merah; warna kepala putik putih kecokelatan; warna

benang sari kuning; bentuk bunga bulat/tersususn dalam

lingkungan; jumlah bunga per tandan 5-20 kuntum; warna buah

muda hijau; warna buah tua kuning kehijauan; bentuk buah bulat

bersegi lima; ukuran buah tinggi 18-20 cm, diameter 15,9-16,5 cm;

warna daging buah kuning cerah (orange); daging buah tebal; rasa

manis; tekstur daging buah halus tidak berserat; aroma daging buah

tidak tajam; bentuk biji lonjong; ukuran biji panjang 2,5-3 cm

diameter 1,9-2,5 cm; warna biji cokelat; berat biji 12-14 g; jumlah

biji per buah 15-19 biji; berat daging buah dan biji 35-36 g; jumlah

juring per buah 5 juring; jumlah pongge per juring 4-5 pongge;

ketebalan kulit buah 0,5-0,6 cm; duri buah agak rapat; bentuk ujung

duri runcing; panjang duri 0,7-0,8 cm; panjang tangkai buah 3-3,5

cm; kekeraan buah agak keras; sifat buah agak sukar dibelah; berat

per buah 1,4-1,9 kg; jumlah buah per tandan 1-3 buah; kandungan

gula 12,8%; kadar protein 2,69%; kadar lemak 1,65%; kadar air

Page 27: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

11

58,05%; kadar karbohidrat 15,52%; kadar serat kasar 1,2%; waktu

berbunga agustus-sepetember; waktu panen desember-januari;

persen buah yang dapat dikonsumsi 31- 35%; hasil buah 140-285

kg/pohon/tahun; daya simpan buah 7-8 hari setelah panen.

Gambar 2.2 Buah Lai Kutai

Sumber: Muhamad Rizal, 2015

c) Lai Mahakam

Lai Mahakam, berasal dari Desa Batuah, Kecamatan Loa

Janan, Kab. Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Buah

ini mirip dengan durian tetapi warna kulit luar, warna daging buah

dan aroma yang berbeda. Lai mahakam sebelumnya dikenal sebagai

lai rencong. Istilah rencong memiliki arti gincu alias pewarna bibir.

Warna dagingnya memang kemerahan seperti lipstik. Lai mahakam

berukuran sekitar 1,3-1,6 kilogram (kg). Daging buahnya bertekstur

halus, kering, dan tebal. Bahkan, paling tebal di antara varietas lai

lainnya (Lai Kutai dan Lain Batuah). Lai Mahakam telah terdaftar

menjadi varietas unggul Berdasarkan SK Menteri Pertanian nomor :

3507/Kpts/SR.120/10/2009, tanggal 12 Oktober 2009 (PSBTPH

Kalimantan Timur 2012).

Lai Mahakam memiliki keunggulan diantaranya: Warna

daging buah yang unik (kuning kemerahan) disukai pasar asia

karena bagi etnis keturunan Tionghoa, warna merah melambangkan

keberuntungan yang baik, kulit daging buah lebih tebal, sebagian

besar biji lai mahakam mengempis tapi aromanya wangi menyengat

dan rasanya manis

Page 28: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

12

Sedangkan tanaman buah lai Mahakam ini memiliki Tinggi pohon

17 m; bentuk tajuk payung; lebar tajuk 10 m; percabangan

menyebar; tinggi cabang pertama 1 m di atas permukaan tanah;

warna batang coklat keputihan; bentuk penampang batang bulat;

bentuk daun bulat memanjang; ukuran daun panjang 22-28 cm, lebar

9- 10 cm; diameter batang 55 cm; warna daun bagian atas hijau tua;

warna daun bagian bawah krem keperakan; permukaan daun bagian

atas halus; permukaan daun bagian bawah agak kasar; tepi daun rata;

ujung daun meruncing; tipe tulang daun; panjang tangkai daun 1,0-

1,5 cm; warna kelopak bunga; krem keperakan dan terdapat bercak-

bercak kuning keperakan; warna mahkota bunga merah tua; warna

kepala putik putih kecoklatan; warna benang sari putih kekuningan;

bentuk bunga bulat; jumlah bunga per tandan 10-15 kuntum; waktu

berbunga agustus-september; waktu panen desember-januari;

bentuk buah bulat bersegi lima; ukuran buah tinggi 14-16 cm,

diameter 13-15 cm; warna buah muda hijau; warna buah tua kuning

tua; warna daging buah kuning dengan semburat jingga (marker);

ketebalan daging buah 0,8-1,0 cm; rasa daging buah manis agak

berlemak; tekstur daging buah agak keras; kandungan gula 17o brix;

kandungan protein 6,70%; kandungan lemak 2,14%; kandungan air

57,96%; kandungan karbohidrat 19,05%; kandungan serat kasar

2,28%; bentuk biji bulat memanjang; ukuran biji panjang 4-5 cm,

diameter 9,5-15,9 cm; warna biji coklat; berat biji 7-8 g; jumlah biji

per buah 10-15 biji; berat daging buah dan biji 35,5-37,0 g; jumlah

juring per buah 5 juring; jumlah pongge per juring 4-6 pongge;

ketebalan kulit buah 6-7 mm; duri buah kecil, panjang dan rapat;

bentuk ujung duri runcing; panjang duri 7-9 mm; ukuran tangkai

buah panjang 8-9 cm, diameter 2,0-2,5 cm; kekerasan buah agak

keras; sifat buah mudah dibelah; berat per buah 1,0-1,2 kg; jumlah

buah per tandan 1-3 buah; persentase buah yang dapat dikonsumsi

Page 29: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

13

45-50%; daya simpan buah pada suhu kamar (27-30o C) 7-8 hari

setelah panen; hasil buah 70-228 kg/pohon/tahun.

Gambar 2.3 Buah Lai Mahakam

Sumber: Muhamad Rizal, 2015

Dari berbagai keragaman buah lai yang ada di Kalimantan

khususnya di Balikpapan penulis menggunakan buah Lai Kutai

sebagai bahan utama dalam pencampuran adonan maupun isian.

c. Kandungan Gizi Pada Buah Lai

Adapun yang terkandung didalam buah lai tidak sama dengan

kandungan yang ada didalam buah durian, menurut Sri, S, Antarlina

(2009). daging buah lai (Durio kutejensis) megandung kadar protein (

2,9%) dan patinya (12.2%) tinggi.

Komponen buah seperti kadar air dan karbohidrat yang terdiri atas

pati dan serat mempengaruhi tekstur daging. Nilai komponen tersebut

pada daging buah lai lebih rendah dari pada buah durian, sehingga

teksture buah lai lebih kering, kesat, dan lembut (tidak berserat).

Namun, karena kadar gula buah Lai lebih rendah maka rasanya kurang

manis dibandingkan dengan buah durian.

Salah satu keunggulan dari buah ini adalah kadar vitamin A yang

tinggi, hal ini tampak pada warna daging buah yang sangat kuning

(jingga). Daging buah mengandung koroten yang merupakan

provitamin A dan berkorelasi positif dengan kandungan vitamin A.

Page 30: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

14

Tabel 2.2 Komposisi Gizi Pada Buah Lai

No Komponen Lai

1 Air 58,75 %

2 Abu 1,69 %

3 Pati 12,24 %

4 Serat kasar 0,41 %

5 Protein 2,92 %

6 Lemak 1,95 %

7 Karbohidrat 34,69 %

8 Sukrosa -

9 Total gula 4,59 %

10 Total asam 4,68 mgKOH/g

11 Vitamin A -

12 Vitamin C 0,03 %

13 Kalori 78,19 kal/100 g

Sumber: Antarlina, dkk, 2003

d. Keunggulan buah Lai

Buah lai mempunyai aroma yang khas (kurang berbau) dan konon

dipercaya aman untuk dikonsumsi oleh penderita Hipertensi (Wahdah,

2003). Adapun keunggulan lain dari buah Lai, sebagai berikut:

1) Tahan terhadap ulat buah

2) Daging buah lebih kering dari pada durian

3) Warna daging buah kuning orange

4) Aroma buah yang khas dan lebih lembut dari durian.

Page 31: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

15

2. Bakpao

a. Deskripsi singkat Bakpao

Bakpao merupakan makanan tradisional Tinghoa. Dikenal sabagai

bakpao diindonesia karena diserap dari bahasa Hokkian yang dituturkan

mayoritas orang Tinghoan di Indonesia. Pao itu berarti “bungkusan”,

dan bak artinya daging, jadi bakpao berarti “bungkusan (berisi) daging”.

Meskipun makanan ini bukan berasal dari daerah Indonesia, namun

menu makanan ini sudah banyak digemari masyarakat, sehingga target

pasar yang bisa anda bidik juga sangat luas, mencangkup semua

kalangan masyarakat di berbagai daerah. Karena makanan tersebut

cukup bersahabat dengan konsumen menengah keatas, maupun

konsumen menengah kebawah.

Pembuatan bakpao sendiri tidak sulit hanya memerlukan beberapa

tahap saja. Kulit bakpao dibuat adonan tepung terigu yang diberi ragi

untuk mengembangkan adonan, setelah diberikan isian, adonan

dibiarkan sampai mengembang lalu dikukus sampai matang. Untuk

membedakan isi bakpao, tanpa daging (Vegetarian) biasannya diatas

bakpao diberi titik warna, demikian juga dengan isian yang lain diberi

tanda warna yang berbeda- beda.

Dalam bisnis makanan yang terpenting dalam menjaga mutu dan cita

rasa produk. Oleh karena itu, ciptakan yang benar-benar nikmat. Dan

harus berinovasi pada produk bakpao itu sendiri, tanpa menghilangkan

bakpao yang menjadi ciri khas. Banyak pilihan bakpao yang menarik

dan unik tentunya semakin menarik minat konsumen yang mudah bosan

dengan produk yang itu-itu saja (Aziz Hendradi, 2012).

Sering dengan aktivitas yang semakin sibuk dan kesadaran

masyarakat akan pentingnya makanan bergizi, maka bakpao merupakan

pilihan makanan alternative disegala kondisi waktu dan makan.

Page 32: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

16

b. Macam Macam Bakpao

Sebagai kue yang memiliki rasa yang khas, tekstur lembut dengan

isian berbagai macam, bakpao memang menjadi salah satu kue yang

populer dan menjadi salah satu yang dikembangkan di dunia. Menurut

Rohmitriasih (2017) berikut adalah macam-macam bakpao yang

populer di dunia:

1) Shaobao, Bakpao jenis ini umumnya berisi daging ayam dan udang

yang telah dicincang halus dan dibumbui. Selain itu beberapa

bakpao jenis ini berisi telur asin setengah matang yang akan meleleh

saat dimakan. Ukuran untuk bakpao ini cukup besar mencapai 10

cm.

2) Naihuangbao, Bakpao jenis ini memiliki warna dan ukuran yang

bermacam-macam. Berisi custard manis berwarna kuning, rasanya

begitu nikmat dan mengunggah selera.

3) Kaya-baozi, ini merupakan bakpao yang berisi selai srikaya,

rasanya manis dan disukai anak-anak dan remaja.

4) Xiaolongbao, Bakpao jenis ini umumnya berisi daging yang masih

juicy saat dikunyah. Tak seperti bakpao lain yang berukuran cukup

besar, bakpao inimemiliki ukuran mini yaitu tidak lebih dari 5 cm.

5) Doushabao, Bakpao jenis ini memiliki rasa yang manis dan tekstur

lembut sehingga disukai anak-anak. Dengan isian berupa pasta

kacang merah, selain disukai karena rasanya enak, bakpao ini

disukai karena mengandung nutrisi yang baik buat kesehatan.

6) Shengjian Mentao, jika biasanya bakpao dimasak dengan cara

dikukus, bakpao jenis shengjian dimasak dengan cara digoreng,

isinya adalah daging cincang bisa daging sapi dan daging babi.

7) Yacaibao, jenis bakpao ini yang berisi daging dan sayuran yang

dibumbui dengan bumbu rempah khas Tionghoa.

Page 33: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

17

c. Jenis-jenis Isian Bakpao

Bakpao adalah salah satu makan traditional bangsa cina, makanan

ini sudah sering kita jumpai di setiap penjuru daerah di Indonesia

khusnya di Balikpapan. Di Balikpapan banyak sekali yang menjual

bakpao dengan berbagai macam varian isi. Di Negara cina bakpao

dikenal dengan isian yang selalu mencampurkan daging babi, tetapi

semakin berkembangnya jaman masyarakat Indonesia mengganti

daging babi tersebut dengan beberapa varian rasa yang bisa dimakan

oleh masyarakat Indonesia dan halal. Menurut Dyah ayu Pamela (2018)

Berikut beberapa varian rasa pada isian bakpao:

1) Bakpao dengan isi daging ayam atau udang cincang

2) Bakpao dengan isi telur asin

3) Bakpao dengan isi coklat

4) Bakpao dengan isi kacang merah

5) Bakpao dengan isi kacang hijau

6) Bakpao dengan isi sayuran

d. Bahan Utama Pembuatan Kulit Bakpao

Kualitas dari setiap makanan bisa berpengaruh dari bahan baku yang

digunakan. Karena itu, pemilihan, pengontrolan, dan penyimpanan

bahan baku sangan penting untuk diketahui. Menurut (Wijayanti, Dewi,

dan Maukar, 2010) bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kulit

bakpao:

1) Tepung terigu

Bahan dasar tepung terigu yang baik untuk pembuatan kue

adalah tepung terigu yang mempunyai kandungan protein berkisar

11-13%. Fungsi tepung terigu adalah sebagai kulit serta dapat

memberikan tekstur dan kekenyalan.

Page 34: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

18

2) Putih telur

Bagian telur yang digunakan dalam pembuatan kulit bakpao ini

adalah putih telurnya. Fungsi putih telur adalah mengikat bahan

lainnya dalam adonan.

3) Gula pasir

Fungsi dalam pembuatan kulit bakpao adalah sebagai pemberi

rasa manis.

4) Mentega putih

Fungsi dari mentega putih adalah untuk menambah cita rasa, dan

tekstur.

5) Ragi instan

Fungsi ragi dalam pembuatan kulit bakpao yaitu sebagai

pembentukan gas dalam adonan sehingga adonan mengembang

pada saat adonan “diistirahatkan”, ragi tumbuh baik pada kondisi

lembab dan sedikit udara.

6) Air

Air berfungsi mencampurkan bahan secara merata serta

melarutkan gula.

7) Garam

Garam digunakan untuk membantu kegiatan ragi dalam adonan,

dan mencegah pembentukan serta pertumbuhan bakteri yang tidak

diinginkanndalam adonan yang telah diberi ragi.

8) Susu cair

Susu cair dalam pembuatan berfungsi untuk memberikan rasa

lezat pada kulit bakpao.

9) Santan

Santan berfungsi untuk memberikan aroma yang khas pada

adonan tersebut.

Page 35: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

19

e. Tips Pembuatan Bakpao

Kualitas dari setiap makanan bisa berpengaruh oleh bahan baku

ataupun cara pembuatannya. Karena itu, pemilihan, pengontrolan, dan

penyimpanan bahan baku sangat penting untuk diketahui. Berikut tips

dari Manggarayu (2017) yaitu pembuatan bakpao yang baik agar hasil

yang didapatkan maksimal:

1) Pakai bahan-bahan berkualitas

Bahan-bahan untuk membuat bakpao dibagi menjadi dua,

yakni bahan adonan dan bahan isian. Kalau ingin tekstur bakpaonya

lembut dan empuk, maka bahan adonannya pun harus diperhatikan

kualitasnya. Bahan adonan terdiri dari terigu, ragi, mentega, dan air.

Untuk terigu, pakai tepung tangmien atau terigu protein

rendah supaya tekstur bakpao bisa halus dan empuk.

Selain itu, pastikan ragi yang dipakai pun masih aktif bekerja.

2) Ayak bahan kering 2-3 kali agar ringan

Mengayak bahan bertujuan untuk menguraikan bahan-bahan

kering yang menggumpal, sehingga adonan akan lebih ringan dan

bakpao terasa empuk saat matang nanti. Semakin banyak diayak,

misalnya 2-3 kali, tekstur bahan kering akan semakin ringan dan roti

bakpao akan lebih empuk.

Untuk mendapatkan tekstur bakpao yang halus gunakan air atau

susu yang masih dalam keadaan dingin.

3) Uleni adonan hingga kalis dan elsstis

Rahasia dari keempukan dan kelembutan bakpao kukus

Sebisa mungkin, uleni adonan hingga kalis elastis sebelum diberi

isian. Adonan sudah dianggap kalis elastis jika teksurnya halus,

tidak lengket di tangan, dan lentur tidak mudah sobek saat ditarik

dari dua sisi. Proses ulen adonan hingga kalis memang tidak

sebentar, yakni 7-15 menit tergantung pada besar adonan.

Page 36: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

20

4) Diamkan adonan yang sudah di uleni

Setelah adonan diuleni alias digulung dan ditarik sana-sini,

istirahatkan dahulu, adonan yang sudah kalis elastis sebelum diberi

isian dan dikukus. Tujuannya supaya adonan lebih mudah dibentuk

(dipipihkan dan diberi isian) dan teksturnya bisa bagus saat selesai

dikukus nanti, yakni lembut dan berserat ketika dirobek. Kalau

sudah mengembang, kempiskan lagi adonan dengan memukulnya

lalu diamkan lagi untuk tahap pengistirahatan adonan yang kedua.

5) Isi bakpao secukupnya dengan isian yang tak terlalu basah

Bakpao akan terasa lebih nikmat jika isiannya banyak.

Namun, kita juga harus perhatikan banyak isian supaya bakpao tidak

mudah sobek. Selain banyaknya, perhatikan tekstur isiannya juga.

Bakpao bisa diisi dengan tumisan daging dan bawang bombai, pasta

kacang hijau, atau pasta coklat. Pastikan tekstur isian tersebut tidak

terlalu basah saat akan dimasukkan. Terutama untuk tumisan daging

yang umumnya cukup berminyak, sebisa mungkin tumis hingga

agak kering dan biarkan dingin sebelum diisi ke dalam bakpao.

Sebab, tekstur isian yang basah juga bisa melembapkan bakpao dan

membuatnya kurang empuk.

6) Pastikan panci kukus benar-benar panas sebelum adonan

masuk

Seperti halnya mengukus kue, panci kukus untuk bakpao

juga harus benar-benar panas sebelum adonannya masuk. Sebab,

bakpao akan mudah mengerut atau kempis jika suhu panci tidak

panas saat adonan masuk. Usahakan air rebusan di bawah dandang

(tempat untuk meletakkan adonan nantinya) sudah mendidih dan

uap panas mengebul keluar ketika membuka tutup pancinya.

Masukkan adonan bakpao dan tata supaya tidak terlalu berdekatan.

Lapisi tutup panci dengan serbet atau kain yang tidak tembus air,

lalu tutup dan kukus bakpao hingga matang.

Page 37: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

21

f. Peralatan yang digunakan

Dalam pembuatan bakpao kita memerlukan beberapa alat untuk

mendukung pembuatan tersebut, menurut Yohana Cristiani ayu, putu

ina, dan Ayu Ekawati dalam penelitiannya berjudul “mempelajari

pengaruh perbandingan terigu dan ubi jalar ungu (ipomoea batatas var

ayamurasaki) terhadap karakteristik bakpao” berikut beberapa alat yang

digunakan dalam pembuatan bakpao:

1) Timbangan digital 6) Piring

2) Timbangan kue 7) Sendok

3) Wadah adonan 8) mixer

4) Kompor 9) Loyang

5) Panci kukus

g. Kandungan gizi pada bakpao

Bakpao adalah makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat

Indonesia. Bakpao memiliki beberapa kandungan gizi yang ada

didalamnya, adapun kandungan gizi pada bakpao dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 2.3 Nilai Gizi Bakpao 100 gr

Kriteria Jumlah

Energi 239 kkal

Protein 12,2 gr

Lemak 2,6 gr

Karbohidrat 41,6 gr

Kalsium 21 mg

Fosfor 65 mg

Zat besi 2,8 mg

Vitamin A 92 UI

Vitamin B1 0,009 mg

Vitamin C 0 mg

Sumber: Kementrian Kesehatan RI, 2012

Page 38: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

22

h. Resep Acuan Bakpao

Resep acuan yang penulis gunakan untuk penelitian diambil dari

standart resep yang digunakan di Hotel Platinum Balikpapan. Adapun

penjelasan resep bakpao dapat dilihat tabel dibawah ini.

Tabel 2.4 Resep Acuan Kulit Bakpao

STANDARD RECIPE

NO BAHAN BERAT

1) Tepung terigu protein rendah 600 gr

2) Fresh milk 150 gr

3) Santan 150 gr

4) Baking powder 15 gr

5) Ragi instan 15 gr

6) Mentega putih 15 gr

7) Gula pasir 145 gr

8) Air 150 gr

Proses pembuatan

1) Campurkan tepung segitiga, baking powder, ragi instan, mentega

putih, gula pasir, santan, dan fresh milk.

2) Mixer adonan dengan kekuatan rendah

3) Tuangkan air dikit demi sedikit

4) Mixer adonan dengan kekuatan sedang hingga kalis

5) Angkat dan bulatkan adonan dengan berat 25 gr

6) Pipihkan dan isi bakpao dengan isi yang telah disediakan

7) Bentuk bulat dan letakan diatas kertas roti

8) Diamkan selama 30 menit untuk proses pengembangan

9) Siapkan steamer untuk proses pengukusan

10) Kukus bakpao dengan waktu 15 menit

11) Angkat dan sajikan

Page 39: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

23

3. Uji organoleptik

a. Pengertian uji Organoleptik

Pengujin organoleptik adalah ilmu pengetahuan yang menggunakan

indera manusia untuk mengukur tektur, penampakan, arpma dan flavor

produk pangan. Penerimaan konsumen terhadap suatu produk diawali

dengan penilaian terhadap penampakan, flavor dan tekstur. Oleh karena

itu pada akhirnya yang dituju adalah penerimaan konsumen, maka uji

organoleptik yang menggunakan penelis (pencicipi yang telah terlatih)

dianggap yang paling peka dan sering digunakan dalam menilai mutu

berbagai jenis makanan untuk mengukur daya simpannya atau dengan

kata lain untuk menentukan tanggal kadaluwarsa makanan, maka

pendekatan dengan penilaian organoleptik dianggap paling praktis lebih

murah biayanya.

Pengujian sensori (uji panel) berperan penting dalam pengembangan

produk dengan meminimalkan resiko dalam pengambilan keputusan.

Penelis dapat mengidentifikasi sifat-sifat sensori yang akan membantu

untuk mendeskripsikan produk. Evaluasi sensori dapat digunakan untuk

menilai adanya perubahan yang dikehendaki atau tidak dikehendaki

dalam produk atau bahan-bahan formulasi, mengidentifikasi area untuk

pengembangan, menentukan apakah optimasi telah diperoleh,

mengevaluasi produk pesaing, mengamati perubahan yang terjadi

selama proses atau penyimpanan, dan memberikan data yang diperlukan

bagi promosi produk. Penerimaan dan kesukaan atau preferensi

konsumen, serta korelasi antara pengukuran sensori dan kimia atau fisik

dapat juga diperoleh dengan evaluasi sensori.

Pada saat ini telah tersedia berbagai metode analisa organoleptik.

Para peneliti harus mengetahui dengan jelas keuntungan dan kerugian

metode-metode tersebut. Pilihlah metode yang paling cocok dan efisien

untuk kasus yang dihadapi. Tidak ada metode yang dapat digunakan

secara umum atau untuk semua kasus. Para peneliti harus

Page 40: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

24

memformulasikan dengan jelas tujuan dari pengujian dan informasi

yang ingin diperoleh dari pengujian organoleptik.

b. Metode Pengujian Organoleptik

Pada prinsipnya terdapat 3 jenis metode uji organoleptik, yaitu:

1) Kelompok Pengujian Perbedaan (Different Test)

Adalah Pengujian pembedaan digunakan untuk menetapkan

apakah ada perbedaan sifat sensorik atau organoleptik antara dua

sampel. Meskipun dapat saja disajikan sejumlah sampel, tetapi

selalu ada dua sampel yang dipertentangkan. Uji ini juga

dipergunakan untuk menilai pengaruh beberapa macam perlakuan

modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan pangan suatu

industri, atau untuk mengetahui adanya perbedaan atau persamaan

antara dua produk dari komoditi yang sama. Jadi agar efektif sifat

atau kriteria yang diujikan harus jelas dan dipahami panelis.

Kendalan (reliabilitas) dari uji pembedaan ini tergantung

dari pengenalan sifat mutu yang diinginkan, tingkat latihan panelis

dan kepekaan masing-masing panelis. Pengujian pembedaan ini

meliputi:

a) Uji pasangan (Paired comparison atau Dual comparation)

b) Uji segitiga (Triangle test)

c) Uji Duo-Trio

d) Uji pembanding ganda (Dual Standard)

e) Uji pembanding jamak (Multiple Standard)

f) Uji Rangsangan Tunggal (Single Stimulus)

g) Uji Pasangan Jamak (Multiple Pairs)

h) Uji Tunggal

Page 41: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

25

2) Uji Deskriptif

Uji deskriptif di disain untuk mengidentifikasi dan

mengukur sifat-sifat sensori. Dalam kelompok pengujian ini

dimasukkan rating atribut mutu dimana suatu atribut mutu di

kategorikan dengan suatu kategori skala (suatu uraian yang

menggambarkan intensitas dari suatu atribut mutu) atau atribut mutu

dapat diperkirakan berdasarkan salah satu sampel, dengan

menggunakan metode skala rasio.

Uji deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi

karakteristik sensori yang penting pada suatu produk dan

memberikan informasi mengenai derajat atau intensitas karakteristik

tersebut, uji ini dapat membantu mengidentifikasi variabel bahan

tambahan atau proses yang berkaitan dengan karakteristik sensori

tertentu dari produk. Informasi ini dapat digunakan untuk

pengembangan produk baru, memperbaiki produk atau proses yang

berguna untuk pengendalian mutu ringan.

Penelis kepala atau panel leader menerangkan tujuan dari

pengujian dan menyajikan contoh yang akan diuji, termasuk produk

yang ada di pasaran. Istilah yang akan digunakan dikembangkan

dalam diskusi dan digunakan juga contoh referensi. Pengujian

dilakukan dua sesi, yaitu:

a) Sesi tertutup yaitu setiap penelis melakukan pengujian secara

individual dan mencatat hasilnya.

b) Sesi terbuka yaitu setiap penelis melaporkan hasilnya dan

didiskusikan dengan pemimpin analisa. Analisa dan interprestasi

data merupakan tanggung jawab pemimpin analisa yang harus

mampu mengekspresikan hasil dari penelis, sehingga bisa

dengan mudah dimengerti. Biasanya dalam uji ini tidak ada

analisis statistik.

Uji Qualitatif Descriptive Analysis (QDA) digunakan untuk menilai

karakteristik mutu sensori dalam bentuk angka-angka kuantitatif.

Page 42: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

26

Manfaat QDA dalam industri sebagai berikut:

a) Menilai mutu produk baru terhadap produk lama, produk

saingan, dan menilai pengaruh penanganan terhadap suatu

produk atau terhadap beberapa perubahan dalam pengelolahan.

b) Untuk mendapatkan mutu produk yang seragam dari waktu ke

waktu, dari pengelolahan ke pengelolahan, analisa deskriptif

dapat menolong penyelidikan penyebab perubahan dan ketidak

seragaman.

c) Jika pasar suatu produk mundur, maka dapat dilakukan diagnosi

penyebab kemunduran, apakah kerena mutu produk menurun

atau penyebab lainnya.

d) Dengan analisis ini dapat diketahui mutu hasil pengolahan dan

menentukan apakah mutu produk mengalami penyimpangan

dari waktu ke waktu.

3) Uji Afektif

Metode ini digunakan untuk mengukur sikap subjektif

konsumen terhadap produk berdasarkan sifat-sifat oragnolpetik.

Hasil yang diperoleh adalah penerimaan (diterima atau ditolak),

kesukaan (tingkat suka atau tidak suka) terhadap produk. Metode ini

terdiri atas uji perbandingan pasangan (paired comparation), uji

hedonik dan uji ranking.

a) Uji perbandingan pasangan digunakan untuk uji pilihan. Panelis

diminta memilih satu contoh yang disukai dari dua contoh yang

disajikan. Prosesnya adalah dua produk yang diberi kode

disajikan bersamaan dengan cara penyajian yang sama, bentuk,

ukuran, dan suhu yang sama kemudian penelis diminta memilih

mana yang disukai. Untuk mendapatkan hasil yang baik, jumlah

penelis disarankan lebih dari 50 orang.

b) Uji hedonik merupakan pengujian yang paling banyak

digunakan untuk mengukur tingkat kesukaan terhadap produk.

Page 43: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

27

Tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik, misalnya sangat

suka, suka, agak suka, agak tidak suka, tidak suka, dan sangat

tidak suka. Skala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan

menurut rentangan skala yang dikehendaki. Dalam analisis data,

skala hedonik di transformasikan ke dalam skala angka dengan

angka menaik menurun tingkat kesukaan (dapat 5,7 atau 9

tingkat kesukaan). Dengan data ini dapat dilakukan analisis

statistik.

c) Uji rangking dalam uji ini dapat diuji 3 atau lebih, penelis

diminta untuk mengurutkan secara menurun atau menaik

menurun tingkat kesukaan (memberi peringkat). Penelis dapat

diminta untuk meranking kesukaan secara keseluruhan atau

terhadap atribut tertentu seperti warna atau flavor. Contoh :

diberi kode dan disajikan secara seragam, dan disajikan

bersamaan, penelis diminta menyusun peringkat atau ranking

berdasarkan tingkat kesukaan.

c. Tujuan Uji Organoleptik

Tujuan diadakannya uji organoleptik terkait langsung dengan

selera, setiap orang disetiap daerah memiliki kecenderungan selera

tertentu sehingga produk yang akan dipasarkan harus disesuaikan

dengan selera dewasa. Tujuan uji organoleptik adalah untuk:

1. Pengembangan produk dan perluasan pasar

2. Pengawasan mutu seperti: bahan mentah, produk, dan komoditas

3. Perbaikan produk

4. Membandingkan produk sendiri dengan produk pesaing

5. Evaluasi penggunaan bahan, formulasi, dan peralatan baru.

Page 44: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

28

d. Persiapan Uji Organoleptik

Menurut Fitriyono (2014) dalam melakukan persiapan pengajian

berikut hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu:

1) Panelis

Panelis merupakan anggota panel atau orang yang terlibat dalam

penilaian organoleptic dari berbagai kesan subjektif produk yang

disajikan. Panelis merupakan instrumen atau alat untuk menilai

mutu dan analisa sifat-sifat sensorik suatu produk. Dalam pengujian

organoleptic ikenal beberapa macam panel. Penggunaan panel ini

berbeda tergantung dari tujuan pengujian tersebut. Menurut

Soekarto (2002) ada 6 macam panel yang biasa digunakan yaitu:

a) Panel Perseorangan

Panel ini tergolong dalam panel traditional atau panel seni

(belum memakai metode baku). Panel ini sudah lama digunakan

oleh industri traditional seperti keju, pembuatan wine, dan

rempah-rempah. Orang yang menjadi panel perseorangan

mempunyai kepekaan spesifik yang tinggi. Kepekaan ini

merupakan bawaan lahir dan ditingkatkan kemampuannya

dengan latihan dalam jangka waktu lama. Dengan kemampuan

ini para panel perseorangan menjadi penting pada industri

tertentu sehingga tarif menjadi mahal

b) Panel Perseorangan Terbatas

Panel perseorangan terbatas terdiri dari beberapa panelis 2-3

orang yang mempunyai keistimewaan dari rata-rata orang biasa.

Pada panel tersebut sudah digunakan alat-alat objektif sebagai

control. Selain mempunyai kepekaan tinggi, panel juga

mengetahui hal-hal yang terkait penanganan produk yang diuji

serta cara penilaian indera modern.

c) Panel Terlatih

Panel terlatih merupakan panelis hasil seleksi dan pelatihan

dari sejumlah panel 15-20 atau 5-10 orang. Seleksi pada panelis

Page 45: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

29

terlatih umumnya mencangkup hal kemampuan untuk

membedakan cita rasa dan aroma dasar, ambang pembedaan

kemampuan membedakan derajat konsentrasi, daya ingat

terhadap cita rasa dan aroma. Hal ini untuk menciptakan

kemampuan atas kepekaan tertentu didalam menilai sifat

organoleptic bahan makanan tertentu.

d) Panel Agak Terlatih

Panel agak terlatih terdiri dari 15-25 orang yang sebelumya

dilatih untuk mengetahui sifat-sifat tertentu. Panel agak terlatih

dapat dipilih dari kalangan terbatas dengan menguji datanya

terlebih dahulu. Sedangkan data yang sangat menyimpang boleh

tidak digunakan dalam keputusannya.

e) Panel Tidak Terlatih

Panel tidak terlatih merupakan sekelompok orang

berkemmpuan rata-rata yang tidak terlatih secara formal, tetapi

mempunyai kemampuan untuk membedakan dan

mengkomunikasikan reaksi dari penilaian organoleptic yang

diujikan. Jumlah anggota panel tidak terlatih berkisar antara 25-

100 orang.

f) Panel Konsumen

Panel konsumen dapat dikategorikan sebagai panelis tidak

terlatih yang dipilih secara acak dari total potensi konsumen di

suatu daerah pemasaran. Dalam hal ini, jumlah panel yang

diperlukan cukup besar sekitar 100 orang dan juga perlu

memenuhi kriteria seperti umur, jenis kelamin, suku bangsa dan

tingkat pendapatan dari populasi pada daerah target pemasaran

yang dituju. Panel konsumen umumnya ditangani oleh konsultan

ahli pemasaran karena telah mengetahui perilaku konsumen dan

fenomena pasar.

Page 46: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

30

2) Laboratorium penilaian Organoleptik

Laboratorium penilaian organoleptik adalah suatu

laboratorium yang menggunakan manusia sebagai alat pengukur

berdasarkan kemampuan penginderaannya. Laboratorium ini perlu

persyaratan tertentu agar diperoleh reaksi kejiwaan yang jujur dan

murni tanpa pengaruh faktor-faktor lain.

4. Food Cost

a. Pengertian Food Cost

Food cost adalah seluruh biaya (cost) yang dikeluarkan untuk dapat

menghasilkan suatu menu makanan dan minuman dengan standar resep

tertentu dari mulai bahan, pengolahan, hingga menjadi menu makanan

dan minuman siap jual per satu porsi. Perhitungan food cost biasanya

dilakukan oleh chief cook atau chef di restoran.

Nilai food cost dihitung dalam persen (% = per seratus), setiap

restoran atau usaha makanan bisa saja berbeda dalam menentukan

besaran nilai food cost yang diterapkan. Menurut Wiyasha (2006: 10)

bahwa, “Harga pokok makanan adalah semua bahan makanan yang

dipergunakan untuk memproduksi suatu jenis makanan”. Sementara

Kasavana dan Smith yang dikutip Suarsana (2007: 4) menyatakan

bahwa, “Harga pokok makanan adalah biaya yang terjadi selama

pengolahan hingga penyajian sehingga makanan tersebut siap disajikan

kepada tamu”. Ketika salah satu item menu terjual lebih banyak dari

pada yang lainnya, maka akan ada variasi dalam biaya makanan secara

keseluruhan dan harus diketahui bahwa hal ini akan mempengaruhi

keuntungan usaha.

Hal ini dikarenakan food cost digunakan sebagai dasar untuk:

1) Menentukan harga jual suatu produk.

2) Menentukan biaya yang timbul dalam produksi

3) Menentukan keuntungan pada tingkat yang semestinya.

Menurut Wiyasha (2006), untuk dapat menghitung biaya pokok

makanan yang diperukan data pendukung yaitu:

Page 47: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

31

a) Resep Baku ( standard recipe)

Resep baku merupakan resep suatu makanan yang

menjelaskan secara rinci mengenai bahan makanan yang digunakan,

takaran baku, harga pokok baku, metode memasak, dan kualitas

yang diharapkan. Resep baku ditulis untuk setiap jenis makanan,

seperti makanan pembuka, sup, makanan utama, serta makanan

penutup.

b) Takaran baku per porsi

Merupakan takaran yang seharusnya dipenuhi setiap kali

suatu jenis makanan di produksi.

c) Standard yield

Merupakan berat bersih yang didapatkan setelah suatu bahan

makanan segar melalui proses pra-penyiapan hingga siap dimasak,

siap olah, atau siap saji.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa harga

pokok makanan adalah jumlah biaya bahan makanan yang digunakan

untuk memproduksi suatu jenis makanan yang akan disajikan kepada

pelanggan (tamu).

b. Standart food cost

Menurut Wiyasha (2006:25) untuk dapat mengendalikan standard

food cost (harga pokok makanan baku), diperlukan ukuran baku. Ukuran

baku ini merupakan alat bantu manajemen untuk mencapai sasaran

standard food cost. Standard food cost merupakan hasil interaksi antara

berbagai ukuran baku yang lain seperti resep baku, takaran baku,

spesifikasi baku bahan makanan, serta standard yield.

Menurut Schmidgall (1986:242), “Harga pokok yang telah

ditetapkan berdasarkan informasi penjualan sebelumnya dan standar

resep yang telah ditetapkan”. Ukuran baku digunakan oleh manajemen

sebagai patokan untuk menjaga agar harga pokok makanan tetap sesuai

dengan yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk dapat menentukan

Page 48: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

32

standard food cost (harga pokok baku makanan) adalah didapatkan dari

resep baku yang dimana disebutkan bahwa pada satu resep baku

makanan tersebut dicantumkan harga jual dan persentase harga pokok

makanan. Menurut Wiyasha (2006:11) diperlukan kertas kerja untuk

menentukan standard food cost (harga pokok baku makanan) selama

periode evaluasi kemudian berdasarkan kertas kerja tersebut didapatkan

formula untuk mendapatkan persentase standard food cost (harga pokok

baku makanan) dengan rumus sebagai berikut:

Food cost percentage = cost of food sold x 100%

Food sales

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian tentang buah lai maupun buah Lai (Durio Kutejensis), pada

umumnya belum banyak yang melakukan penelitian ini. Namun penelitian ini

menarik bagi penulis untuk diadakan penelitian lanjutan, berikut terdapat

penelitian sejenis yang berkaitan dengan bakpao maupun buah Lai pada

penelitian lanjutan yang akan penulis lakukan.

Menurut M.Sobirin (2015), dalam tugas akhirnya yang berjudul tentang

“Variasi Dodol Dengan Tambahan Buah Lai” penelitian ini bertujuan untuk

mengetahu apakah buah lai dapat dijadikan sebagi bahan tambahan pada

pembuatan dodol dan mengetahui tingkat kesukaan dari rasa, warna, aroma, dan

tekstur dari dodol dengan bahan tambahan buah lai. Penelitian ini menggunakan

penelitian experiment dan uji Oragnoleptik yang mana uji oragnoleptik

menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya

penerimaan terhadap produk. Dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa buah

lai dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pada dodol dan dodol buah lai

banyak diterima oleh panelis yang dilihat dari uji hedonik yaitu sebesar 52,8%

menyatakan suka terhadap rasa, aroma dan warna pada produk tersebut.

Page 49: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

33

Mieke Wijayanti, Dian Retno, & Anastasia Lidya (2010) meneliti tentang

“ Studi Alternatif Pembuatan Bakpao Dengan Menggunakan Tepung Suweg

sebagai Pengganti Tepung Terigu” penelitian ini bertujuan untuk untuk

memperoleh atau mengumpulkan informasi yang diperlukan, dan berguna

dalam melakukan penelitian selanjutnya. Penelitian ini melakukan uji

organoleptik yang meliputi kesukaan pada warna, rasa, tekstur, dan kekenyalan.

Dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa perbandingan komposisi tepung

terigu dan tepung suweg, ragi, dan mentega mempunyai pengaruh terhadap

kualitas bakpao. Metode pembuatannya sama dengan pembuatan bakpao buah

lai.

Novia Putri Pamungkas (2016) dalam publikasi ilmiahnya yang

mengangkat tentang “Kadar Betakaroten Tingkat Pengembangan Dan Daya

Terima Bakpao Dengan Subtitusi Tepung Labu Kuning”. Publikasi ilmiah ini

bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar Betakaroten, tingkat

pengembangan dan daya terima bakpao dengan subtitusi tepung labu kuning,

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian experiment dan

dari hasil yang telah didapatkan bahwa nilai betakaroten dan pengembagan

pada bakpao tidak mengalami peningkatan yang stabil ketika disubtitusi tepung

labu kuning dan mempunyai daya terima paling tinggi yaitu 10%.

C. Kerangka berfikir

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini penulis mengangkat judul “Uji

Penerimaan Terhadap Bakpao Buah Lai (Durio kutejensis). Penulis melakukan

penelitian dengan menambahkan buah lai kedalam adona maupun isi pada

Bakpao.

Pada tahap awal penulis melakukan uji coba untuk mendapatkan formula

yang lebih tepat dan proses pembuatan bakpao dengan penambahan buah lai.

Kemudian setelah uji coba berhasil dan hasil dari produk sudah dibuat, penulis

menghitung food cost dari produk bakpao buah lai, setelah harga pokok

makanan sudah diketahui oleh penulis tahap selanjutnya akan diadakan

pengujian yaitu pengujian untuk mengetahui uji hedonik dan mutu hedonik

Page 50: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

34

terhadap bakpao buah lai dengan cara membagikan angket kepada penelis.

Langkah selanjutnya penulis mengolah data yang telah didapatkan dari penelis,

dari pengolahan data tersebut penulis dapat mengetahui tingkat kesukaan dan

mutu hedonik terhadap bakpao dengan penambahan buah lai (durio kutejensis).

Page 51: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

35

Tabel 2.5 diagram alir pada kerangka berfikir dapat dilihat pada

tabel berikut:

Sumber: Penulis, 2018

Mendapatkan hasil produk

bakpao buah lai

Menghitung food cost

Mengadakan Pengujian

Organoleptik

Uji Mutu Hedonik Uji Hedonik (kesukaan)

Analisis Data

Hasil Penelitian

Penggunaan Buah lai pada

variasi makanan

Menambahah variasi pada

bakpao

Menambah variasi bakpao

dengan buah lai

Mengetahui proses

pengolahan bakpao buah lai

Memperoleh formula

bakpao buah lai yang tepat

Page 52: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian experimen di

penelitian pendahuluan dan penelitian organoleptik di penelitian lanjutan.

Penelitian experimen adalah penelitian yang dilakukan dengan manipulasi

terhadap obyek penelitian serta ditiadakannya kontrol terhadap variabel

tertentu. untuk mengetahui sebab akibat dari variabel penelitian serta untuk

mendapatkan formula resep yang tepat, pengembangan produk lebih lanjut dan

pengawasan mutu produk yang lebih baik. Pelaksanaanya memerlukan konsep

dan variabel yang jelas sekali dan pengukuran yang cermat. Penelitian

experimen dapat dilakukan di laboratorium, kelas ataupun lapangan.

Untuk mengetahui tingkat kesukaan, penulis menggunakan uji

organoleptik. Menurut Funna (2013), menyatakan bahwa uji organoleptik

merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat

utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk.

uji hedonik dimaksudkan untuk mengetahui kesukaan maupun

ketidaksukaan penelis terhadap produk bakpao Lai dan juga dimintai

tanggapannya dalam tingkatan kesukaannya atau disebut juga skala hedonik.

Uji mutu hedonik bertujuan untuk mengetahui tekstur, aroma, warna dan

rasa yang dilihat dari panelis terhadap produk bakpao buah lai dan juga diminta

untuk tanggapannya dalam angket.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Penelitian Pendahuluan

Waktu penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2018.

Dilaksanakan di rumah kediaman peneliti yang beralamatkan di Jl.

Soekarno Hatta KM 08 RT 38 Kelurahan Graha Indah Kecamatan

Balikpapan Utara.

Page 53: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

37

2. Penelitian Lanjutan

Penelitian lanjutan akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni

2018. Yang bertempatan di Hotel Platinum Balikpapan.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012), populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil

kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda

alam lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada

obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat

yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Maka dalam penelitian ini, populasi pendahuluan yang digunakan

adalah seluruh populasi buah lai (Durio kutejensis) yang ada di Kota

Balikpapan, sedangkan populasi lanjutannya menggunakanan populasi

seluruh Juru Masak yang ada di Hotel Platinum Balikpapan sebanyak 5

Panelis terlatih.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena

keterbatasan dana, tenaga, dan waktu. Maka peneliti dapat menggunakan

sempel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sempel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel

yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).

Dalam penelitian pendahuluan, yang dijadikan sempel dalam

penelitian eksperimen yang digunakan oleh penulis adalah buah lai sebesar

300 gr dari pada pembuatan bakpao.

Dalam penelitian lanjutan sempel yang digunakan dalam penelitian

lanjutan adalah 5 penelis terlatih, orang penelis terlatih yaitu chef dari Hotel

Page 54: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

38

Platinum Balikpapan, dan penelis yang memiliki kepekaan yang cukup

dalam menilai organoleptik produk.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sempel untuk

menentukan sempel mana yang akan di gunakan dalam penelitian. Teknik-

teknik pengambilan sampel tersebut dikelompokan menjadi Probability

Sampling dan Non Probability Sampling.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan

sampling Non Probability sampling yaitu Purposive Sampling. Menurut

Sugiyono (2012), Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang

kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli

makanan, sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kuantitatif atau

penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

a. Teknik Pengambilan Sampling Penelitian Pendahuluan

Dalam pengambilan sampling penelitian ini penulis menggunakan

Porposive Sampling. Purposive Sampling merupakan teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam hal ini buah lai yang

penulis gunakan adalah buah lai yang bagus kualitasnya dan matang

serta memiliki bau yang khas dari buah tersebut yang dibeli di beberapa

penjual yang ada di Kota Balikpapan. Langkah awal dalam penelitian

ini adalah pemilihan terhadap buah lai yang benar-benar matang dan

tektur daging yang lembut. Langkah kedua adalah mengambil daging

buah lai dengan cara memisahkan daging buah lai dari bijinya. Langkah

ketiga yaitu menghaluskan daging buah lai dengan menggunakan

blender.

Setelah proses ini selesai maka, selanjutnya adalah mencampurkan

buah lai dengan bahan bahan yang lain seperti tepung terigu, ragi,

baking powder, mentega putih, gula pasir, fresh milk, santan, dan air.

Uleni sampai kalis dan timbang berat adonan disertai dengan

Page 55: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

39

membentuk bulat, pipihkan adonan dan isi dengan tambahan buah lai

dan bulatkan kembali sampai mengembang.

b. Teknik Pengambilan Sampling Penelitian Lanjutan

Teknik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Purposive Sampling yaitu teknik pemilihan penelis dalam penelitian ini

dengan cara system tunjuk, yang mana peneliti mengambil sampel

Orang-orang industri (Chef) dari hotel Platinum Balikpapan, alasannya

adalah Orang- orang industri (Chef) Hotel Platinum tersebut telah

memiliki keahlian atau telah mengetahui karakteristik bakpao.

D. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses pengadaan data primer untuk

keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat

penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang

dikumpulkan digunakan untuk menguji Hipotesis yang telah dirumuskan

(Moh.Nazir, 1999). Maka teknik pengumpulan data yang digunakan oleh

penulis adalah sebagai berikut:

a. Studi Kepustakaan adalah buku panduan yang digunakan dalam

membuat tinjauan pustaka mengenai bahasan yang akan disajikan pada

penulisan laporan penelitian dan mencari sumber serta data pendukung

dari internet.

b. Eksperimen adalah jenis penelitian yang digunakan penulis dengan

melakukan percobaan dan hasilnya yang nantinya akan disajikan dalam

bentuk Laporan Tugas Akhir.

c. Wawancara adalah adalah teknik mengumpulan data untuk menemukan

permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak

wawancara dimintai pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan

wawancara peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa

yang dikemukakan oleh informan.

Page 56: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

40

d. Angket (kuesioner) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012).

e. Observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua diantaranya

yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan (Sutrisno

Hadi, 1986).

f. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal /variabel yang berupa

catatan, transkip, buku, dan foto foto dari berbagai referensi maupun

dokumentasi pribadi.

2. Instrument pengumpulan data

Instrument pengumpulan data alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatannya dalam mengumpulkan data yang

diperlukan, agar data tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnyan

(suharsimi, 2004). Berikut adalah kuesioner yang akan digunakan dalam

mempermudah peneliti untuk mendapatkan hasil dari olahan data.

a. Lembar Uji Hedonik

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala hedonik dan skala

numerik untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap sifat

organoleptik yang meliputi aspek warna, aroma, tekstur dan rasa yaitu

dengan menggunakan lembar uji hedonik yang digunakan adalah

rentangan skala lima tingkat. Dimana nilai untuk menyatakan tingkat

kesukaan diberikan dengan kriteria sebagai berikut:

Page 57: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

41

Tabel 3.6 Skala Hedonik dan Skala Numerik

No. Aspek Penelitian Skala Hedonik Skala Numerik

1 Warna

Sangat suka 5

Suka 4

Agak suka 3

Tidak suka 2

Sangat Tidak Suka 1

2 Aroma

Sangat suka 5

Suka 4

Agak suka 3

Tidak suka 2

Sangat Tidak Suka 1

3 Tekstur

Sangat suka 5

Suka 4

Agak suka 3

Tidak suka 2

Sangat Tidak Suka 1

4 Rasa

Sangat suka 5

Suka 4

Agak suka 3

Tidak suka 2

Sangat Tidak Suka 1

Dalam penelitian ini peneliti memberikan lembar uji Hedonik

kepada panelis untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap

produk Bakpao buah Lai yang akan diujikan.

b. Lembar Mutu Hedonik

Dalam lembar mutu hedonik ini peneliti menggunakan skala mutu

hedonik dan skala numerik untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis

terhadap sifat organoleptik yang meliputi aspek warna, aroma, tekstur

dan rasa. Peneliti menggunakan rentangan skala lima tingkat. Dimana

nilai untuk menyatakan tingkat kesukaan diberikan dengan kriteria

sebagai berikut:

Page 58: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

42

Tabel 3.7 Skala Mutu Hedonik dan Numerik

No Aspek Penelitian Skala Mutu Hedonik Skala

Numerik

1 Warna

Sangat kuning pekat Menarik 5

Kuning pekat Menarik 4

Kuning pekat Agak menarik 3

Tidak Menarik 2

Sangat Tidak Menarik 1

2 Aroma

Sangat Beraroma Buah Lai 5

Beraroma Buah Lai 4

Agak Beraroma Buah Lai 3

Tidak Beraroma Buah Lai 2

Sangat Tidak Beraroma Buah Lai 1

3 Tekstur

Sangat Lembut 5

Lembut 4

Agak Lembut 3

Tidak Lembut 2

Sangat Tidak Lembut 1

4 Rasa

Sangat Enak 5

Enak 4

Agak Enak 3

Tidak Enak 2

Sangat Tidak Enak 1

Dalam penelitian ini peneliti memberikan kuesioner uji mutu

hedonik kepada panelis untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen

terhadap produk Bakpao buah Lai yang akan diujikan.

E. Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian

pendahuluan adalah dengan metode deskriptif yang merupakan prosedur

statistik untuk menguji generalisasi hasil penelitian yang didasarkan atas satu

variabel (Hasan, 2002).

Menurut Sugiyono (2012), statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Maka dalam penelitian ini untuk mengetahui kelayakan dan daya terima panelis

Page 59: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

43

terhadap produk, dilakukan uji kelayakan Bakpao dari buah Lai yang meliputi

warna, tekstur, rasa, dan aroma dengan menggunakan aplikasi SPSS 24 for

Windows dalam menghitung data statistik.

F. Prosedur Penelitian

1. Persiapan diri

Adapun tahapan dalam proses pembuatan bakpao dalam penelitian

pendahuluan adalah sebagai berikut:.

a. Menyiapkan bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan untuk

membuat bakpao buah lai.

Adapun bahan-bahan yang penulis butuhkan dalam penelitian

pendahuluan adalah sebagai berikut:

1) Tepung

Tepung yang digunakan adalah tepung protein rendah yang khusus

digunakan untuk membuat berbagai macam aneka kue kering, cake

dan biscuit.

2) Gula pasir

Gula pasir ini berguna untuk memberikan rasa manis pada bakpao.

3) Mentega putih

Mentega putih berfungsi untuk membuat adonan lebih empuk dan

lebih enak pada saat dimakan.

4) Santan

Santan yang penulis gunakan adalah santan instan yang diberi

tambahan air.

5) Fresh milk

Fresh milk berguna untuk menjadikan tektur lembut pada adonan.

6) Baking Powder

Berguna untuk mengembangkan adonan agar adonan yang kita buat

mengembang sempurna dan teksturnya bagus.

7) Ragi Instan

Page 60: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

44

Berguna untuk mengembangkan adonan, hal ini yang paling penting

dari proses pembuatan kue maupun roti.

8) Air

Air berguna untuk mencampurkan seluruh adonan hingga merata.

9) Buah Lai

Buah khas dari Kalimantan yang akan digunakan peneliti untuk

pembuatan bakpao buah Lai.

Sedangkan peralatan yang penulis gunakan untuk pembutan bakpao

buah lai sebagai berikut:

1) Timbangan

Timbangan digunakan untuk menimbang bahan baku dan adonan.

Timbangan merupakan alat yang sangat penting dalam pembuatan

bakpao, penimbangan bahan yang tidak tepat sangat berpengaruh

terhadap hasil akhir produksi bakpao buah lai.

2) Gelas Ukur

Gelas ukur digunakan untuk menakar bahan cair seperti susu, santan,

dan air.

3) Mangkuk

Mangkuk berfungsi untuk menumpang bahan yang akan digunakan

dalam pembuatan adonan, atau sebagai alat ketika menimbang

bahan.

4) scrapper

scrapper berfungsi untuk memotong adonan bakpao yang

sebelumnya telah di pipihkan.

5) Mixer

Mixer berfungsi untuk mecampur dan mengaduk adonan hingga

menjadi kalis.

6) Sendok

Sendok berfungsi untuk mengambil bahan baku kedalam adonan.

7) Panci pengukus

Page 61: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

45

Panci pengukus berfungsi untuk mengukus bakpao yang telah

mengembang dan siap untuk di kukus.

8) Spatula

Sendok lentur dari karet atau plastic, berguna untuk mengaduk

adonan dan mengangkat bakpao dari panci kukusan.

9) Meja kerja

Meja kerja berfungsi sebagai tempat untuk menyiapkan bahan,

membuat adonan dan membentuk adonan.

10) Kompor

Kompor digunakan sebagai penghantar panas pada panci pengukus.

b. Pembuatan produk bakpao dengan buah lai.

Adapun Proses dari pembuatan produk bakpao buah lai sebagai berikut:

1) Pencampuran seluruh bahan kering

2) Pengadukan adonan hingga kalis

3) Pembentukan adonan dengan bentuk bulat dan dengan berat 25 gr

4) Pengisian adonan dengan buah lai

5) Pengistirahatan adonan

6) Pengukusan adonan hingga matang

7) Pendinginan adonan

8) Pengemasan adonan

c. Pendinginan dan pengemasan

d. Menghitung food cost produk bakpao buah Lai.

Page 62: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

46

Berikut adalah Diagram alir proses penelitian pendahuluan yang dilalui oleh

penulis:

Gambar 3.4 Alir Proses Penelitian Pendahuluan

Sumber: Penulis, 2018

2. Penelitian Lanjutan

Adapun tahapan dalam pengujian lanjutan adalah sebagai berikut:

a. Penulis mempersiapkan diri, produk dan angket untuk di uji terhadap

panelis terlatih.

b. Selanjutnya peneliti membagikan dan menjelaskkan angket dan produk

kepada panelis terlatih yaitu orang industri (chef) Hotel Platinum

Balikpapan.

c. Langkah selanjutnya peneliti mendapatkan hasil dari pengujian hedonik

dan mutu hedonik dari panelis. Hasil data tersebut diolah dan di analisis

oleh peneliti.

d. Langkah terakhir yaitu menyimpulkan hasil pengolahan data uji hedonik

dan mutu hedonik.

Menyiapkan

peralatan dan

bahan

Proses pembuatan

bakpao dengan

formula

Pendinginan dan

pengemasan

Menghitung

Food Cost pada

Produk Bakpao

Page 63: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

47

Berikut adalah diagram alir proses penelitian lanjutan yang akan dilakukan

oleh penulis:

Gambar 3.5 Proses Penelitian Lanjutan

Sumber: Penulis, 2018

Membagikan dan

menjelaskan

angket dan produk

Mempersiapkan produk

dan angket untuk panelis

Mendapatkan hasil dari

pengujian Hedonik dan

Mutu Hedonik

Menyimpulkan hasil

pengolahan data Uji

Hedonik dan Uji Mutu

Hedonik

Page 64: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Penelitian Pendahuluan

Hasil dari pembuatan bakpao dengan menggunakan buah lai

memiliki beberapa tahap yang dilakukan oleh penulis yang dimulai dari

pemilihan buah lai yang baik dan matang, hingga proses pembuatan bakpao

menggunakan buah lai.

a. Proses pemilihan buah lai yang baik dan matang

1) Pemilihan buah lai

Buah lai yang penulis gunakan adalah buah lai Kutai dan buah lai

Mahakam yang berwarna orange, matang dan berkualitas baik.

Gambar: 4.6 Buah Lai Berwarna Orange

Sumber: Penulis, 2018

2) Proses pemisahan buah lai

Buah lai yang berkualitas baik di pisahkan dari kulitnya, dan

kemudian daging buah lai di pisahkan dari bijinya dan letaksn

daging buah lai tersebut kedalam wadah.

Page 65: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

49

Gambar: 4.7 Pemisahan Kulit Buah Lai Pada Biji

Sumber: Penulis, 2018

3) proses penghalusan kulit buah lai

buah lai yang sudah dipisahkan dari bijinya kemudian di haluskan

menggunakan blander dengan kecepatan sedang sampai kulit buah

lai tersebut benar benar halus.

1) Eksperimen pertama

Pada eksperimen pertama dilakukan pada tanggal 3 April

2018 dirumah penulis, dengan penambahan buah lai sebesar 150

gram dalam pembuatan bakpao. Resep yang digunakan penulis

dalam eksperimen pertama adalah sebagai berikut:

Page 66: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

50

Tabel 4.8 Resep Bakpao Buah Lai

No Ingredient Jumlah Quantity

1. Tepung terigu protein sedang 600 Gram

2. Susu segar 150 Ml

3. Santan 150 Ml

4. Baking powder 15 Gram

5. Ragi instan 15 Gram

6. Mentega putih 15 Gram

7. Gula pasir 145 Gram

8. Air 150 Ml

9. Buah Lai (yang telah dihaluskan) 150 Gram

Proses eksperimen pertama:

1. Campurkan tepung segitiga, baking powder, ragi instan,

mentega putih, gula pasir, santan, susu segar, dan buah lai yang

telah di haluskan.

2. Mixer adonan dengan kekuatan rendah.

3. Tuangkan air dikit demi sedikit.

4. Mixer adonan dengan kekuatan sedang hingga kalis.

5. Angkat dan bulatkan adonan dengan berat 25 gr.

6. Pipihkan dan isi kulit bakpao dengan buah lai yang telah

disediakan.

7. Bentuk bulat dan letakan di atas kertas roti.

8. Diamkan selama 30 menit untuk proses pengembangan.

9. Siapkan steamer untuk proses pengukusan.

10. Kukus bakpao dengan waktu 15 menit

11. Angkat dan sajikan.

Hasil Eksperimen pertama:

Berdasarkan eksperimen pertama yang telah dilakukan,

penulis menghasilkan 40 pcs bakpao dan mendapatkan produk

bakpao yang belum sempurna karena bakpao berwarna cream

Page 67: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

51

(kurang menghasilkan warna yang bagus). Hal ini dikarenakan buah

lai yang digunakan kurang berpengaruh di dalam adonan dan warna

yang dihasilkan kurang maksimal. Namun dari aspek rasa Bakpao

kurang terasa buah lai dan kurang menghasilkan harum buah lai.

Dalam hal ini maka penulis melakukan penelitian selanjutnya

dengan menambahkan buah lai yang lebih banyak.

2) Eksperimen Kedua

Pada eksperimen kedua dilakukan pada tanggal 12 Mei 2018

di rumah penulis.Dengan penambahan buah lai sebesar 200 gram

dan penggantian tepung terigu dengan protein rendah yaitu kunci

biru, dalam pembuatan bakpao bahan yang ditambahkan sama

dengan resep acuan pada eksperimen pertama.

Tabel 4.9 Resep Bakpao Buah Lai

No Ingredient Jumlah Quantity

1. Tepung terigu protein rendah 600 Gram

2. Susu segar 150 Ml

3. Santan 150 Ml

4. Baking powder 15 gram

5. Ragi instan 15 gram

6. Mentega putih 15 gram

7. Gula pasir 145 gram

8. Air 150 Ml

9. Buah Lai (yang telah dihaluskan) 200 gram

Proses eksperimen kedua:

1. Campurkan tepung terigu, baking powder, ragi instan, mentega

putih, gula pasir, santan, susu segar, dan buah lai yang telah di

haluskan.

2. Mixer adonan dengan kekuatan rendah.

3. Tuangkan air dikit demi sedikit.

4. Mixer adonan dengan kekuatan sedang hingga kalis.

Page 68: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

52

5. Angkat dan bulatkan adonan dengan berat 25 gr.

6. Pipihkan dan isi kulit bakpao dengan buah lai yang telah

disediakan.

7. Bentuk bulat dan letakan di atas kertas roti.

8. Diamkan selama 30 menit untuk proses pengembangan.

9. Siapkan steamer untuk proses pengukusan.

10. Kukus bakpao dengan waktu 15 menit

11. Angkat dan sajikan.

Hasil eksperimen kedua:

Berdasarkan eksperimen kedua yang telah dilakukan penulis

yaitu menghasilkan 40 pcs bakpao, Tekstur bakpao lebih lembut dan

mendapatkan warna yang lebih terang dari sebelumnya. Namun dari

segi keharuman bakpao tidak tercium buah lai tersebut dan dari segi

rasa didapati kurang dominan terhadap buah lai sendiri, dengan hasil

yang didapatkan penulis menyimpulkan bahwa harus dilaksanakan

experimen lanjutan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

3) Eksperimen ketiga

Pada eksperimen ketiga dilakukan pada tanggal 24 Mei 2018

dirumah penulis. Di eksperimen ini penulis menambahkan buah lai

sebanyak 300 gram kedalam resep agar mendapatkan hasil yang

maksimal dan mendapatkan harum yang khas dari buah lai, dalam

pembuatan bakpao bahan yang gunakan sama dengan resep acuan

pada eksperimen sebelumnya.

Page 69: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

53

Tabel 4.10 Resep Bakpao Buah Lai

No Ingredient Jumlah Quantity

1. Tepung terigu protein rendah 600 gram

2. Susu segar 150 ml

3. Santan 150 ml

4. Baking powder 15 gram

5. Ragi instan 15 gram

6. Mentega putih 15 gram

7. Gula pasir 145 gram

8. Air 150 ml

9. Buah Lai (yang telah dihaluskan) 300 gram

Proses eksperimen ketiga:

1. Campurkan tepung terigu, baking powder, ragi instan, mentega

putih, gula pasir, santan, susu segar, dan buah lai yang telah di

haluskan.

2. Mixer adonan dengan kekuatan rendah.

3. Tuangkan air dikit demi sedikit.

4. Mixer adonan dengan kekuatan sedang hingga kalis.

5. Angkat dan bulatkan adonan dengan berat 25 gr.

6. Pipihkan dan isi kulit bakpao dengan buah lai yang telah

disediakan.

7. Bentuk bulat dan letakan di atas kertas roti.

8. Diamkan selama 30 menit untuk proses pengembangan.

9. Siapkan steamer untuk proses pengukusan.

10. Kukus bakpao dengan waktu 15 menit

11. Angkat dan sajikan.

Hasil eksperimen ketiga:

Berdasarkan eksperimen ketiga yang penulis lakukan yaitu

menghasilkan 40 pcs bakpao. Tekstur bakpao yang didapati lebih

lembut dari sebelumnya, warna yang didapati sangat menarik

Page 70: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

54

berwarna kuning pekat dan tercium buah Lai serta mendapatkan rasa

yang dominan dari hasil sebelumnya. Maka dari ketiga eksperimen

penulis menemukan yang layak untuk di uji oleh panelis.

b. Persiapan Peralatan

Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk membuat bakpao

buah lai antara lain: timbangan, wadah adonan, panci kukusan, piring,

sendok, mixer, dan kompor.

c. Prosedur Kerja

1) Penimbangan Bahan

Semua bahan-bahan yang ditimbang sesuai dengan resep

acuan agar didapatkan takaran yang pas.

Gambar 4.8 Penimbangan Bahan

Sumber: Penulis, 2018

2) Pencampuran bahan

Setelah seluruh bahan adonan ditimbang kemudian

mencampurkan bahan seperti tepung terigu, gula pasir, ragi instan,

baking powder, santan, susu segar, air dan buah lai yang sudah

dihaluskan.

3) Pengadukan bahan

Mixer seluruh bahan hingga tercampur rata dan buah lai

menytu dengan adonan dan pastikan adonan sudah benar- benar

kalis agar hasil dari adonan bisa dengan maksimal.

Page 71: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

55

Gambar 4.9 Pengadukan Adonan

Sumber: Penulis, 2018

4) Pembentukan dan pengisian adonan

Setelah adonan menjadi lembut dan kalis timbang adonan

sesuai dengan takaran yang diinginkan dan bentuklah bulat agar

ketika mulai pengisian adonan tekstur adonan maksmal.

Kemudian isi dengan buah lai yang sudah dihaluskan agak kasar

agar buah lai dapat dirasakan lebih alami tanpa mengurangi rasa dari

buah lai.

Gambar 4.10 Pembentukan dan Pengisian adonan

Sumber: Penulis, 2018

5) Pengistirahatan adonan

Adonan setelah diisi oleh buah lai istirahatkan adonan agar

adonan bisa mengembang dengan maksimal.

Page 72: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

56

Gambar 4.11 Pengistirahatan Adonan

Sumber: Penulis, 2018

6) Pengukusan adonan

Setelah adonan di istirahatkan adonan langsung di kukus

dengan menggunakan api sedang. Dan pastikan air dalam panci

kukusan sudah mendidih agar adonan matang dengan maksimal.

Gambar 4.12 Pengukusan adonan

Sumber: Penulis, 2018

2. Standar Food Cost Bakpao Buah Lai

Untuk standar food cost bakpao buah lai, harus dibuat standar recipe

bakpao buah lai terlebih dahulu untuk mengetahui food cost perporsinya.

Berikut adalah standar recipe dan Food Cost perporsi untuk bakpao buah

lai:

Page 73: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

57

Tabel 4.11 Standar Food Cost

Name : Bakpao Buah Lai

Yield : 40 Portion

No Ingredients Quantity Unit Unit Price Cost

1. Tepung Terigu 600 gram Rp. 12.000 Rp. 7.200

2. Gula Pasir 145 gram Rp. 12.500 Rp. 1.900

3. Ragi Instan 15 gram Rp. 2.500 Rp. 3.400

4. Baking Powder 15 gram Rp. 10.000 Rp. 1.500

5. Santan 150 ml Rp. 2.500 Rp. 3.700

6. Mentega Putih 15 gram Rp. 15.200 Rp. 300

7. Susu Segar 150 ml Rp. 6.000 Rp. 7.200

8. Buah Lai 300 gram Rp. 25.000 Rp.

125.000

Food cost Rp.

150.200

Food Cost/

Portion

Rp. 3.755

Berdasarkan dari standar food cost resep acuan bakpao yang penulis

dapatkan sebanyak 63%. Maka dari itu penulis menentukan harga jual

bakpao buah lai adalah sebesar Rp. 6.000 dengan perhitungan sebagai

berikut:

Standar Food Cost:

= Standar Food Cost 63%

= Food Cost Perportion Rp. 3.755

= Harga Jual 100/63 X Rp. 3.755,-= Rp 5.960

Pembulatan Rp. 6.000

Page 74: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

58

Gambar: 4.13 Bakpao Buah Lai Yang sudah Matang

Sumber: Penulis, 2018

3. Penelitian Lanjutan

Penelitian lanjutan diadakan pada tanggal 27 juli 2018 yang

bertepatan di Hotel Platinum Balikpapan. Penulis menggunakan panelis

ahli sebanyak 5 orang untuk menguji produk bakpao menggunakan buah

lai. Berikut adalah hasil dari penelitian lanjutan yang penulis lakukan:

a. Uji Hedonik

Hasil dari uji hedonik yang penulis dapatkan agar mengetahui

bagaimana tingkat kesukaan dari panelis terhadap produk bakpao

dengan penambahan buah lai di adonan maupun di isiannya melalui

aspek warna, aroma, tekstur, dan rasa.

1) Warna bakpao buah lai

Berdasarkan uji kesukaan dari 5 orang panelis mengenai

warna bakpao buah lai tidak ada yang menyatakan sangat tidak

suka, tidak ada yang menyatakan tidak suka, dan (40.0)

menyatakan agak suka pada warna bakao dengan penambahan

buah lai sebanyak 300 gram. Panelis yang menyatakan suka (20.0),

dan sisanya menyatakan sangat suka (40.0). Berikut tabel hasil uji

hedonik warna:

Page 75: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

59

Tabel 4.12 Hasil Uji Hedonik Dari Aspek Warna

Warna

Val

id

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Agak Suka 2 40.0 40.0 40.0

Suka 1 20.0 20.0 60.0

Sangat Suka 2 40.0 40.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

Sumber: IMB SPSS24.0 For Windows, 2018

2) Aroma bakpao buah lai

Hasil pengujian terhadap aroma bakpao, tidak ada panelis

yang menyatakan sangat tidak suka dan tidak suka, panelis yang

menyatakan agak suka (20.0), sedangkan panelis yang

menyatakan suka (40.0), sisanya menyatakan sangat suka (40.0).

berikut tabel hasil uji hedonik aroma pada bakpao buah lai

Tabel 4.13 Hasil Uji Hedonik Aroma

Aroma

Val

id

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Agak Suka 1 20.0 20.0 20.0

Suka 2 40.0 40.0 60.0

Sangat Suka 2 40.0 40.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

Sumber: IMB SPSS24.0 For Windows, 2018

3) Tekstur bakpao buah lai

Data hasil pengujian terhadap tekstur bakpao dari 5 orang

panelis tidak ada seorang yang menyatakan sangat tidak suka dan

tidak suka terhadap tekstur bakpao, agak suka sebesar (20.0),

perolehan tertinggi pada pernyataan suka (60.0), sisanya

menyatakan sangat suka (20.0). Berikut tabel hasil uji hedonik

tekstur bakpao buah lai:

Page 76: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

60

Tabel 4.14 Hasil Uji Hedonik Tekstur

Tekstur

Val

id

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Agak Suka 1 20.0 20.0 20.0

Suka 3 60.0 60.0 80.0

Sangat Suka 1 20.0 20.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

Sumber: IMB SPSS24.0 For Windows, 2018

4) Rasa bakpao buah lai

Hasil analisa data dari 5 orang panelis terhadap rasa tidak

seorang panelis yang menyatakan sangat tidak suka dan tidak suka,

(40.0) menyatakan agak suka terhadap bakpao dengan

penambahan buah lai, (20.0) menyatakan suka pada rasa bakpao

buah lai, dan (40.0) menyatakan sangat suka terhadap bakpao buah

lai. Berikut adalah hasil uji hedonik pada rasa bakpao buah lai:

Tabel 4.15 Hasil Uji Hedonik Rasa

Rasa

Val

id

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Agak Suka 2 40.0 40.0 40.0

Suka 1 20.0 20.0 60.0

Sangat Suka 2 40.0 40.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

Sumber: IMB SPSS24.0 For Windows, 2018

Dibawah ini merupakan tabel rekapitulasi perhitungan statistik

uji hedonik pada bakpao dengan penambahan buah lai:

Page 77: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

61

Tabel 4.16 Rekapitulasi Perhitungan Statistik Uji Hedonik

Mean Median Mode Sum

Warna 4.00 4.00 3.00 20.00

Aroma 4.20 4.00 4.00 21.00

Tekstur 4.00 4.00 4.00 20.00

Rasa 4.00 4.00 3.00 20.00

Sumber: SPSS 24.0 For Windows, 2018

b. Uji Mutu Hedonik

Pada penelitian ini penulis menggunakan uji mutu hedonik untuk

mengetahui apakah ada pengaruh dengan penambahan buah lai alam

pembuatan bakpao, terhadap aspek warna, aroma, tekstur, dan rasa.

Berikut adalah hasil penelitian uji mutu hedonik penulis dari masing-

masinga aspek:

1). Warna pada bakpao buah lai

Penulis menggunkan 5 orang panelis untuk mengetahui kelayakan

pada produk bakpao dengan penambahan buah lai, tidak ada

seorangpun yang menyatakan sangat tidak menarik, dan tidak

menarik, (0.00) menyatakan agak menarik terhadap warna yang

dihasilkan dari bakpao buah lai, sedangkan (60.0) dari panelis

menyatakan bahwa warna yang dihasilkan dari bakpao buah lai

menarik, dan sisanya menyatakan sangat menarik (40.0) terhadap

bakpao buah lai. Berikut adalah hasil dari uji mutu hedonik warna dari

bakpao buah lai:

Page 78: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

62

Tabel 4.17 Hasil Uji Mutu Hedonik Warna

Warna

Val

id

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Agak Menarik 0 00.0 00.0 00.0

Menarik 3 60.0 60.0 60.0

Sangat

Menarik

2 40.0 40.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

Sumber: SPSS 24.0 For Windows, 2018

2) Aroma Bakpao Buah Lai

Dari 5 orang panelis (20.0) menyatakan bahwa agak beraroma

buah lai, dan presentase paling tinggi diantara lainnya adalah

beraroma buah lai sebanyak (60.0), dan (20,0) menyatakan bahwa

sangat beraroma buah lai. Berikut adalah hasil tabel dari uji mutu

hedonik aroma bakpao buah lai:

Tabel 4.18 Hasil Uji Mutu Hedonik Aroma

Aroma

Val

id

Frequen

cy

Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Agak beraroma

buah lai

1 20.0 20.0 20.0

Beraroma buah

lai

3 60.0 60.0 80.0

Sangat beraroma

buah lai

1 40.0 40.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

Sumber: SPSS 24.0 For Windows, 2018

Page 79: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

63

3)Tekstur Bakpao buah lai

Hasil pengujian produk bakpao dari 5 orang panelis tidak ada yang

mnyatakan produk bakpao sangat tidak lembut, tidak lembu, dan agak

lembut, sedangkan yang menyatakan lembut sebesar (80.0), dan

sisanya adalah (20.0) meyatakan bahwa bakpao buah lai sangat

lembut.Berikut adalah hasil dari uji mutu hedonik dari aspek tekstur:

Tabel 4.19 Hasil Uji Mutu Hedonik Tekstur

Tekstur

Val

id

Frequen

cy

Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Agak Lembut 0 00.0 00.0 00.0

Lembut 4 80.0 80.0 80.0

Sangat Lembut 1 20.0 20.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

Sumber: SPSS 24.0 For Windows, 2018

4) Rasa bakpao buah lai

Berdasarkan data hasil pengujian dari 5 orang panelis, yang

menyatakan agak enak atau cukup sebesar (40.0), dan yang

menyatakan enak sebesar (20.0), dan (20.0) menyatakan bahwa

bakpao buah lai sangat enak, dan tak seorangpun yang menyatakan

bahwa rasa dari bakpao buah lai sangat tidak enak dan tidak enak.

Berikut adalah hasil uji mutu hedonik dari segi rasa:

Page 80: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

64

Tabel 4.20 Hasil Uji Mutu Hedonik Rasa

Rasa

Val

id

Freque

ncy

Percen

t

Valid

Percent

Cumulativ

e Percent

Agak Enak 2 40.0 40.0 40.0

Enak 1 20.0 20.0 60.0

Sangat Enak 2 40.0 40.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

Sumber: SPSS 24.0 For Windows, 2018

Dibawah ini merupakan tabel rekapitulasi perhitungan statistik uji

mutu hedonik pada bakpao dengan penambahan buah lai.

Tabel 4.21Rekapitulasi Perhitungan Statistik Uji Mutu

Hedonik

Mean Median Mode Sum

Warna 4,40 4 4 22,00

Aroma 4.00 4 4 20,00

Tekstur 4,20 4 4 21,00

Rasa 4,00 4 3 20,00

Sumber: SPSS 24.0 For Windows, 2018

B. Pembahasan

Pada pembuatan bakpao dengan penambahan buah lai (Durio

kutejensis). Eksperimen pertama pada bakpao dengan menambahkan buah

lai sebanyak 150 gr, penulis mendapatkan hasil yang kurang baik karena,

warna yang dihasilkan dari bakpao pucat dan kurang menarik, aroma yang

yang dihasilkan kurang tercium buah lai, karena kurangnya penambahan

buah lai pada campuran adonan yang menjadikan warna yang pucat dan

tidak menghasilkan bau dari buah lai tersebut. Tekstur kulit bakpao yang

diperoleh dari eksperimen ini kurang lembut karena tepung yang digunakan

penulis menggunakan tepung terigu protein rendah dan proses pengadukan

tidak menggunakan mixer, dan rasa yang dihasilkan kurang dominan karena

Page 81: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

65

buah lai yang dijadikan sebagai isian kurang matang dan manis. Kualitas

eksperimen pertama tidak sesuai dengan kualitas bakpao yang baik maka

penulis perlu melakukan eksperimen kedua.

Eksperimen kedua pada bakpao dengan menambahkan takaran buah

lai sebanyak 200 gram. Dari eksperimen ini warna bakpao masih terlihat

pucat dan tidak menarik, aroma masih kurang tercium buah lai, tekstur

bakpao sudah cukup lembut karena pada prosedur pembuatan penulis

mengganti tepung terigu protein sedang dengan tepung terigu protein rendah

dan menggunakan mixer, rasa yang dihasilkan terasa buah lai karena penulis

mengganti isian dengan buah lai yang cukup matang dan manis. Hasil pada

eksperimen sudah sesuai namun, warna pada bakpao kurang berwarna

kuning dan menarik, dan aroma kurang tercium buah lai. Maka penulis perlu

memperbaiki formula dan perlu melakukan eksperimen ketiga.

Eksperimen ketiga penulis menggunakan resep dari hasil

eksperimen kedua, penulis hanya menambahkan buah lai sebesar 300 gram.

Dari hasil eksperimen ketiga penulis mendapatkan hasil yang cukup baik.

Warna yang dihasilkan kuning pekat dan menarik, aroma yang dihasilkan

beraroma buah lai, untuk tekstur pada bakpao sudah cukup lembut dan rasa

yang dihasilkan sudah cukup berasa buah lai. Karena pada eksperimen

ketiga sudah baik dan dinyatakan layak untuk diujikan pada panelis maka

penulis menggunakan resep pada eksperimen ketiga sebagai resep dalam

penelitian lanjutan untuk diuji kepada 5 orang panelis terlatih di hotel

Platinum Balikpapan.

Sebelum penulis melakukan uji organoleptik penulis terlebih dahulu

menentukan standart food cost pada bakpao buah lai, agar penulis dapat

mengetahui harga pokok perporsi dan dapat menentukan harga jual sesuai

standar. Dari perhitungan yang didapatkan bahwa bakpao memiliki harga

perporsi sebesar Rp, 3,755 dan menentukan harga jual dengan standar food

costnya sebesar 63% jadi harga jual yang didapatkan dari 1 buah bakpao

lai adalah sebesar Rp 5.960 dengan pembulatan sebesar Rp 6.000.

Page 82: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

66

Penulis membandingkan dengan harga bakpao yang dijual di Hotel

Platinum Balikpapan dengan harga perporsinya Rp, 2.617 dan dengan harga

jual sebesar Rp, 25.000 (2 porsi). Penulis mencari standar food cost yang

diambil oleh hotel platinum Balikpapan untuk menentukan harga jualnya

yaitu sebesar 20,96% dengan pembulatan sebesar 21%. Maka, bakpao buah

lai memiliki harga yang lebih mahal dari bakpao yang dijual oleh hotel

platinum karena buah lai yang dipakai memiliki harga yang cukup tinggi

dan merupakan buah musiman, sehingga tidak setiap saat bisa dinikmati

kecuali pada musim-musim tertentu.

Sedangkan untuk hasil uji hedonik didapatkan dari aspek warna

panelis menyatakan suka dengan nilai rata-rata (4.00), hal ini sejalan dengan

hasil uji mutu hedonik dimana panelis menyatakan bahwa bakpao buah lai

memiliki warna yang menarik dengan nilai rata-rata (4.40). Dari warna

bakpao buah lai yang menarik ini disebabkan oleh banyaknya penambahan

buah lai sehingga memiliki warna kuning pekat. Pada aspek aroma panelis

menyatakan suka terhadap aroma bakpao buah lai dengan nilai rata-rata

(4.20), hal ini juga sejalan dengan hasil uji mutu hedonik dimana aroma

yang dihasilkan dari bakpao tersebut sangat tercium buah lai karena

penambahan buah lai yang cukup banyak. Pada aspek tekstur panelis

menyatakan menyukai tekstur pada bakpao buah lai dengan nilai rata-rata

(4.00), hal ini sejalan dengan hasil uji mutu hedonik dimana panelis

menyatakan bakpao buah lai memiliki tekstur yang lembut karena panelis

menggunakan tepung terigu protein rendah dimana hal ini sangat

berpengaruh pada tektur bakpao buah lai dengan nilai rata-rata (4.20).

Terakhir adalah aspek rasa panelis menyatakan suka terhadap rasa yang

dimiliki oleh bakpao buah lai dengan nilai rata-rata (4.00), hal ini juga

sejalan dengan hasil uji mutu hedonik dimana panelis menyatakan bahwa

bakpao buah lai enak dan sangat berasa buah lai dengan nilai rata-rata

(4.00).

Page 83: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

67

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian tugas akhir ini penulis memiliki keterbatasan

penelitian yaitu:

1. Kurangnya ketersediaannya buku dan referensi yang terkait pembuatan

buah lai dan bakpao. Kendala ini terkait teori yang bersumber dari blog

di internet yang dinilai kurang dapat dipertanggung jawabkan.

2. Keterbatasan waktu penelitian berdampak pada musimannya buah lai,

sehingga peneliti harus mencari buah lai yang sesuai dengan produk

yang berkaitan.

3. Kurangnya informasi tentang kandungan gizi pada produk bakpao

dengan penambahan buah lai. Dalam penelitian ini penulis hanya

sebatas membuat produk tanpa menguji kandungan gizi produk tersebut.

4. Keterbatasannya waktu penelitian berdampak pada hasil penelitian yang

dinilai masih jauh dari sempurna, sehingga produk yang dihasilkan

sudah sesuai dan layak untuk dikonsumsi masyarakat.

Page 84: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, melalui beberapa

tahapan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan eksperimen yang telah penulis lakukan bahwa buah lai dapat

dijadikan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan adonan kulit bakpao

dan sebagai pengganti isi bakpao.

2. Berdasarkan dari eksperimen yang penulis lakukan cara pembuatan bakpao

dengan penambahan buah lai terdiri dari 3 tahapan yaitu: tahap pemilihan

buah lai yang baik dan matang, tahap pemisahan buah lai dari bijinya, dan

tahap penghalusan kulit buah lai. Selanjutnya tahap pembuatan bakpao

mulai dari mempersiapkan alat, penimbangan bahan, pencampuran bahan,

pengadukan bahan, pembentukan dan pengisian adonan, pengistirahatan

adonan, dan pengukusan adonan.

3. Berdasarkan hasil data uji hedonik pada aspek warna, aroma, tekstur, dan

rasa pada pembuatan bakpao dengan penambahan buah lai, Pada aspek

warna panelis menyatakan suka pada warna bakpao dengan nilai rata rata

sebesar 4,00. Pada aspek aroma panelis menyatakan suka dengan aroma

bakpao dengan nilai rata rata 4,20. Pada aspek tekstur panelis menyatakan

sangat suka dengan tekstur bakpao dengan nilai rata rata 4,00. Pada aspek

rasa panelis menyatakan suka dengan rasa bakpao dengan nilai rata rata

4,00.

4. Berdasarkan hasil data uji mutu hedonik pada aspek warna, aroma, tekstur

dan rasa pada pembuatan bakpao dengan penambahan buah lai. Pada aspek

warna panelis menyatakan bahwa bakpao memiliki warna yang sangat

menarik dengan nilai rata rata 4,40. Pada aspek aroma panelis menyatakan

bahwa bakpao beraroma buah lai dengan nilai rata rata 4,00. Pada aspek

tekstur panelis menyatakan lembut pada bakpao buah lai dengan rata rata

4,20. Pada aspek rasa panelis menyatakan sangat enak dan terasa buah lai

dengan nilai rata rata 4.00.

Page 85: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

69

5. Berdasarkan hasil dari perhitungan food cost pada bakpao buah lai, maka

nilai harga perporsi pada bakpao buah lai sebesar Rp. 3.755 dengan

penambahan standar food cost sebesar 63% dengan total harga jual sebesar

Rp. 5.960 dengan pembulatan Rp. 6.000 perporsi.

B. Saran

Dari keterbatasan penelitian yang didapatkan, maka penulis dapat

menyatakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perlu diadakannya pengembangan penelitian lebih lanjut mengenai nilai

gizi yang terkandung dalam bakpao dengan penambahan buah lai.

2. Lebih banyak lagi penelitian yang dilakukan terhadap bakpao dan buah lai

agar dapat memperbanyak referensi baik buku ataupun jurnal.

3. Perlu diadakannya pengembangan penelitian lebih lanjut mengenai tekstur

dan aroma pada bakpao dengan penambahan buah lai.

Page 86: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

70

DAFTAR PUSTAKA

Ayuntaningwarno, Fitriyono, (2014). Teknologi Pangan Teori pratis dan aplikasi.

Yogyakarta, Graha Ilmu

Antarlina, S.S. (2009). Identifiksi sifat fisik dan kimia buah-buahan lokal

Kalimantan. Dalam Buletin Plasma Nutfah 15 (2): Hal 80-90.

Arikunto, Suharsimi. (2004). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Azis Hendradi. (2012). Peluang Bisnis Usaha Bakpao. Sekolah Tinggi Manajemen

Informatika dan Komputer.AMIKOM Yogyakarta. Diakses dari Analisis

kandungan zat gizi bakpao abon ikan kembung jantan (Rastrelliger

Kanagurta) dengan subtitusi rumput laut merah (Eucheuma Cottonii).

Dyah, A, P. (2018). Nikmat lembutnya bakpao dengan beragam isian. Diunduh

pada tanggal 17 April 2018, dari

lifestyle.sindonews.com/read/1273643/185/nikmati-lembutnya-bakpao-

dengan-beragam-isian-1515983984

Funna, (2013). Apa itu uji organoleptik. Diunduh pada tanggal 28 April 2018, dari

https://rifky1116058.wordpress.com/2013/01/09/apa-itu-uji-

organoleptik/

Hasan, Iqbal. 2004. Analisa Data Penelitian Dengan Statistik. PT. Bumi Aksara.

Jakarta.

Hadi, Sutrisno. (1986). Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.

Manggarayu, (2017). 6 Tips membuat Bakpao lembut, empuk dan nikmat. Diunduh

pada tanggal 15 April 2018. Dari https://resepkoki.id/2017/10/06/6-tips-

membut-bakpao-lembut-empuk-dan-lebih-nikmat/

Moh., Nazir, (1999). Metode Penelitian, Cetakan Ketiga, Jakarta, Ghalia Indonesia

Nurbani, (2012). Sekilas morfologi durian lai. Diunduh pada tanggal 09 April 2018.

Dari BPTP Kaltim, kaltim.litbang.pertanian.go.id

Rohmitriasih, (2017). Mengenal macam-macam kue bakpao yang enak dan

populer. Diunduh pada tanggal 17 April 2018, dari

www.vamale.com/icip-icip/109403-mengenal-macam-macam-kue-

bakpao-yang-enak-banget-populer-di-dunia.html

Rizal M, Rahayu SP, & Supriyono A. (2015). Prospek pengembangan buah Lai

(Durio kutejensis) sebagai varietas unggul lokal di Kabupaten Kutai

Page 87: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

71

Kartanegara, Kalimantan Timur, dalam Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon

vol. 1, Nomor 6: Hal 1497-1501.

Santoso, P.J. (2010). Lai, durian berwarna daging atraktif: potensi ekspor. Iptek

Hortikultural (6): Hal 36-41.

Sugiyono, (2012). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D.

Wahdah, R., C. Nisa, & B.F. Langai. (2003). Karakterisasi sifat fisik buah dan

kandungan gizi buah-buahan di lahan kering Kalimantan Selatan.

Laporan Pengkajian BPTP Kalimantan Selatan Bekerja Sama dengan

Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Hal: 22

Wijayanti, M, Dewi, RS & Maukar, A, L (2010). Studi alternatif pembuatan bakpao

dengan menggunakan tepung suweg sebagai pengganti tepung terigu,

Vol. 9, No.2, hal (193-202).

Wiyasha, (2006). F & B Cost Control untuk Hotel dan Restaurant. Vol, 2. Hal: (11-

30)

Wiryanta, Bernard. (2008). Sukses Bertanam Durian. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Page 88: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

72

LAMPIRAN 1

LEMBAR ANGKET UJI HEDONIK DAN MUTU HEDONIK

Lembar Uji Hedonik

Nama Panelis :

Jabatan :

Tanggal Pengujian :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (x)

sesuai dengan kesukaan anda terhadap bakpao buah lai!

1. Bagaimana tingkat kesukaan anda terhadap warna dari bakpao buah lai?

a. Sangat suka d. Tidak suka

b. Suka e. Sangat tidak suka

c. Agak suka

2. Bagaimana tingkat kesukaan anda terhadap aroma dari bakpao buah lai?

a. Sangat suka d. Tidak suka

b. Suka e. Sangat tidak suka

c. Agak suka

3. Bagaimana tingkat kesukaan anda terhadap tekstur dari bakpao buah lai?

a. Sangat suka d. Tidak suka

b. Suka e. Sangat tidak suka

c. Agak suka

4. Bagaimana tingkat kesukaan anda terhadap rasa dari bakpao buah lai?

a. Sangat suka d. Tidak suka

b. Suka e. Sangat tidak suka

c. Agak suka

TERIMA KASIH.

Page 89: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

73

Lembar Uji Mutu Hedonik

Nama Panelis :

Jabatan :

Tanggal Penilaian :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (x)

sesuai dengan penilaian anda terhadap bakpao buah lai!

1. Bagaimana menurut penilaian anda warna dari bakpao buah lai?

a. Sangat menarik d. Tidak Menarik

b. Menarik e. Sangat tidak menarik

c. Agak menarik

2. Bagaimana menurut penilaian anda aroma dari bakpao buah lai?

a. Sangat beraroma buah lai d. Tidak beraroma buah lai

b. Beraroma buah lai e. Sangat tidak beraroma buah lai

c. Agak beraroma buah lai

3. Bagaiamana menurut penilian anda tekstur dari bakpao buah lai?

a. Sangat lembut d. Tidak lembut

b. Lembut e. Sangat tidak lembut

c. Agak lembut

4. Bagaimana menurut penilaian anda rasa dari bakpao buah lai?

a. Sangat enak d. Tidak enak

b. Enak e. Sangat tidak enak

c. Agak enak

TERIMA KASIH.

Page 90: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

74

LAMPIRAN 2. HASIL UJI HEDONIK PANELIS

Page 91: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

75

Page 92: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

76

Page 93: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

77

Page 94: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

78

Page 95: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

79

LAMPIRAN 3. HASIL UJI MUTU HEDONIK PANELIS

Page 96: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

80

Page 97: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

81

Page 98: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

82

Page 99: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

83

Page 100: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

84

LAMPIRAN 4. DOKUMENTASI PANELIS

Page 101: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

85

LAMPIRAN 5. DOKUMENTASI PRODUK

FOTO PRODUK EKSPERIMEN PERTAMA

FOTO PRODUK EKSPERIMEN KETIGA

Page 102: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

86

LAMPIRAN 6. LAPORAN BIMBINGAN

Page 103: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

87

Page 104: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

88

CURICULUM VITAE

Nama : Nurlita

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 6 November 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Nama Ayah : H. Muhammad Zaini

Nama Ibu : Hj. Endang Suti Rahayu

Alamat : Jl. Soekrno Hatta km 8 Rt 58 Kel Graha Indah Balikpapan

utara. Kalimantan Timur

Nomor Telp/Hp : 081254938767

Email : [email protected]

Latar Belakang Pendidikan

1. SDN Telajung 01, Alumni 2007

2. SMP DAN SMA Di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1, Alumni

2014

Dengan demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya

Balikpapan, 19 Agustus 2018

Nurlita

Page 105: UJI PENERIMAAN TERHADAP BAKPAO BUAH LAIspmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/150309286794_2018.pdf · terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik, pengujian melibatkan

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis bernama lengkap Nurlita, yang

beragama Islam. Penulis lahir di Kota Jakarta

provinsi Jakarta Timur pada tanggal 06 November

1995 merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Penulis lahir dari pasangan suami istri Bapak

H.Muhammad Zaini dan Ibu Hj. Endang Suti

Rahayu. Penulis saat ini tinggal di jalan Soekarno

Hatta KM.8, Kecamatan Balikpapan Utara.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Telajung 01 Setu, Bekasi

lulus pada tahun 2007, SMP dan SMA di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri

1 Mantingan lulus pada tahun 2014 dan sampai penulisan Tugas Akhir ini, penulis

masih terdaftar sebagai mahasiswa program D3 Tata Boga di Politeknik Negeri

Balikpapan.

Penulis memiliki pengalaman praktek kerja lapangan di Hotel Platinum &

Convention Hall Balikpapan pada bulan Juli 2017-Januari 2018.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada

program studi Tata Boga Politeknik Negeri Balikpapan, penulis melakukan

penelitian pada Tugas Akhir (TA) dengan judul “UJI PENERIMAAN

TERHADAP BAKPAO BUAH LAI (DURIO KUTEJENSIS)” di bawah

bimbingan ibu Yogiana Mulyani, MM.Par dan Ibu Dra. Nawang Retno

Dwiningrum,M.Si