44
DAL LAM TAFS Diajuk untuk M Gelar UNSUR SIR AL-KA N kan Kepada Memenuhi S r Magister P Kosentras Y -UNSUR M ASYSYAF Oleh Ifaedah, NIM: 12205 . TESI a Pascasarja Salah Satu S Program Stu si Studi Al-Q YOGYAKA 2016 MU’TAZIL KARYA A : , Lc 511092 S ana UIN Sun Syarat guna udi Agama Qur’an dan ARTA 6 LAH AZ-ZAMAK nan Kalijag a Memperol dan Filsafa Hadis KHSYARI ga leh at

UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

  • Upload
    vanminh

  • View
    230

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

DAL

 

LAM TAFS

Diajuk

untuk M

Gelar

UNSURSIR AL-KA

N

kan Kepada

Memenuhi S

r Magister P

Kosentras

Y

R-UNSUR MASYSYAF

Oleh

Ifaedah,

NIM: 12205

.

TESI

a Pascasarja

Salah Satu S

Program Stu

si Studi Al-Q

YOGYAKA

2016

MU’TAZILKARYA A

:

, Lc

511092

S

ana UIN Sun

Syarat guna

udi Agama

Qur’an dan

ARTA 6

LAH AZ-ZAMAK

nan Kalijag

a Memperol

dan Filsafa

Hadis

KHSYARI

ga

leh

at

Page 2: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain
Page 3: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain
Page 4: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain
Page 5: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain
Page 6: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain
Page 7: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

ii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan tesis ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor: 157/1987 dan

0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf latin Keterangan

Alif

Bā'

Tā'

Tṡā'

Jim

Ḥā'

Khā'

Dal

Żal

Rā'

Zai

Sîn

Syîn

Ṣād

Ḍād

Tidak dilambangkan

B

T

J

Kh

D

Ż

R

Z

S

Sy

Tidak dilambangkan

Be

Te

Es dengan titik di atas

Je

Ha dengan titik di bawah

ka dan ha

De

Zet dengan titik di atas

Er

Zet

Es

es dan ye

Es dengan titik di bawah

De dengan titik di bawah

Page 8: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

iii

Ṭā'

Ẓā'

'Ain

Gayn

Fā'

Qāf

Kāf

Lām

Mîm

Nūn

Waw

Hā'

Hamzah

Yā'

...ʻ...

G

F

Q

K

L

M

N

W

H

...’...

Y

Te dengan titik di bawah

Zet dengan titik di bawah

Koma terbalik di atas

Ge

Ef

Qi

Ka

El

Em

En

We

Ha

Apostrof

Ye

B. Konsonan Rangkap karena syaddah ditulis rangkap

Ditulis

Ditulis

muta aqqidīn

iddah

C. Tā' marbūtah di akhir kata

1. Bila dimatikan, ditulis h:

Ditulis

ditulis

Hibah

jizyah

Page 9: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

iv

(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke

dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila diikuti dengan kata sandang al serta bacaan kedua itu terpisah,

maka ditulis dengan h:

Ditulis karāmah al-auliyā'

3. Bila tā` marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah dan dammah

ditulis t:

Ditulis Zakāt al-fitri

D. Vokal Pendek

Kasrah

fathah

dammah

ditulis

ditulis

ditulis

i (fahima)

a (ḍaraba)

u (kutiba)

E. Vokal Panjang

1

2

3

fathah + alif

fathah + ya' mati

kasrah + ya' mati

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ā

jāhiliyyah

ā

yas ā

ī

Page 10: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

v

4

dammah + wawu mati

ditulis

ditulis

ditulis

karīm

ū

furūḍ

F. Vokal Rangkap

1

2

Fathah + ya' mati

fathah + wawu mati

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ai

bainakum

au

Qaulun

G. Vocal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan

Apostrof

Ditulis

ditulis

ditulis

a'antum

u'iddat

la'in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

a. Bila diikuti Huruf Qamariyyah

Ditulis

Ditulis

al-Qur' ān

al-Qiyās

Page 11: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

vi

b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggandakan huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)nya.

Ditulis

Ditulis

as-Samā'

asy-Syams

I. Huruf Besar

Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD).

J. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut bunyi pengucapannya dan menulis penulisannya.

Ditulis

Ditulis

żawī al-furūḍ,

ahl as-sunnah

Page 12: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

vii

MOTTO

BERILMU AMALIAH, BERAMAL ILMIAH

LONG LIFE EDUCATION

Page 13: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

viii

Abstrak

Kitab Al-Kasysyaf ‘An Haqaiq at-Tanzil wa ‘Uyunu al-Aqawil fi Wujuhi

at-Ta’wil karya Az-Zamakhsyari merupakan karya fenomenal yang banyak

diidentikkan dengan madzhab Mu’tazilah. Tesis ini berupaya menjelaskan

keabsahan asumsi umum tersebut secara akademik dengan mengkaji penafsiran

Az-Zamakhsyari terhadap ayat-ayat tentang Al-Ushul al-Khamsah dalam tafsir Al-

Kasysyaf. Al-Ushul al-Khamsah sendiri merupakan lima prinsip dasar Mu’tazilah

yang sekaligus menjadi symbol madzhab tersebut.

Tesis ini secara khusus akan menjawab tiga pertanyaan berikut. Pertama,

bagaimana konten dan metode serta sumber penafsiran Az-Zamakhsyari terhadap

ayat-ayat terkait Al-Ushul al-Khamsah dalam Al-Kasysyaf? Kedua, seberapa jauh

Al-Kasysyaf merepresentasikan aliran Mu’tazilah berdasarkan penafsiran Az-

Zamakhsyari terhadap ayat-ayat terkait al-Ushul al-Khamsah? Ketiga, bagaimana

relevansi penafsiran Az-Zamakhsyari terhadap ayat-ayat terkait al-Ushul al-

Khamsah dalam hubungannya dengan konteks kekinian?

Untuk menjawab tiga pertanyaan tersebut, analisis dilakukan dengan

beracuan pada penjabaran teori mengenai Al-Ushul al-Khamsah kemudian pada

penafsiran Az-Zamakhsyari. Setelah itu, dilakukan perbandingan antara

penafsiran Az-Zamakhsyari dengan penafsiran beberapa mufassir lain.

Perbandingan pertama dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh Al-Kasysyaf

mencerminkan faham-faham Mu’tazilah sedang perbandingan kedua bertujuan

untuk menakar relevansi Al-Kasysyaf dalam hubungannya dengan konteks

kekinian.

Adapun hasil dalam penelitian ini adalah; pertama, Az-Zamakhsyari

mengombinasikan analisis dalil naqli serta ijtihad-nya sendiri dalam Al-Kasysyaf,

baik dalam hal konten ayat maupun analisis bahasa. Secara umum, Az-

Zamakhsyari tidak langsung ‘memromosikan’ pandangan-pandangan Mu’tazilah

di dalam kerja penafsirannya. Kedua, Al-Kasysyaf bisa dikatakan Mu’tazilah, akan

tetapi ada banyak perbedaan antara pandangan Az-Zamakhsyari dan faham yang

diyakini Mu’tazilah dalam sebagian di antara point-point dalam Al-Ushul Al-

Khamsah. Ketiga, secara umum penafsiran Az-Zamakhsyari masih relevan

dengan konteks kekinian, kecuali dalam satu dan beberapa hal. Relevansi tersebut

utamanya terkait dengan perihal mengesakan Tuhan di antara ‘tuhan-tuhan’

modern, kepercayaan akan kemahaadilan Allah dalam hal takdir, kesempatan

untuk bertaubat dan lain sebagainya.

Kata kunci: Az-Zamakhsyari, Al-Kasysyaf, Mu’tazilah, Al-Ushul al-Khamsah,

Page 14: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala, Sang Maha Pengasih yang

kasihnya tidak pandang bulu dan Maha Penyayang yang sayangnya tidak terbatas.

Allah shubhanahu wata’ala telah menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman yang

memuat keterangan jelas nan penuh tanpa ada kesamaran sedikitpun. Al-Qur’an

merupakan mu’jizat yang tidak ada seorangpun, meskipun berkumpul dari setiap

penjuru dunia, mampu membuat sesutu yang sama sepertinya. Hak dan batil jelas

dibedakan dalam al-Qur’an tidak ada keraguan di dalamnya.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada sang penunjuk

kebenaran baginda Rasul Muhammad saw yang membawa kabar gembira tentang

isi Al-Qur’an sebagai pedoman umat Islam sampai hari akhir.

Penulis panjatkan rasa syukur yang sangat mendalam atas selesainya tesis

ini, meskipun ada beberapa kendala yang menyebabkan tidak terselesainya studi

tepat waktu (2 tahun menjadi 4 tahun). Namun demikian, penulis bersyukur masih

diberi kesempatan untuk menyelesaikannya walaupun berbenturan dengan

kewajiban mengajar dan mengurus keluarga.

Penulis sadar bahwa proses penulisan tesis ini tak luput dari bantuan dan

do’a dari segenap pihak. Terima kasih yang tak terkira penulis ucapkan kepada

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Yudian Wahyudi, Ph. D., dan juga

kepada Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Bapak Prof. Noorhaidi, MA.,

M.Phil., Ph.D yang selalu mendorong dan mendukung para mahasiswa untuk

segera merampungkan tesis.

Kepada Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin. M.Ag selaku pembimbing yang

telah meluangkan waktunya di sela-sela kesibukan yang sangat padat untuk

Page 15: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

x

melakukan bimbingan, diskusi ,penelaahan, serta memberikan saran, masukan dan

perbaikan guna penyempurnaan tesis ini, penulis ucapkan jazakumullahu khairan.

Kepada Direktur dan Wakil Direktur Ma’had Ali Bin Abi Thalib UMY,

yang telah mengijinkan penulis di sela-sela tugas mengajar untuk menyelesaikan

penulisan tesis ini, penulis mengakui telah berhutang banyak kebaikan kepada

beliau atas pengertiannya. Dalam hal ini penulis ucapkan banyak terima kasih

jazaakumullah khairan.

Kepada kedua orangtua, ayahanda Alm H. Tarso Miharjo, dan ibunda Hj

Mustingah, juga kepada mertua bapak Drs. H. Abdul Syukur dan Ibu. Hj. Widya

Astuti, A. Md, terima kasih sebanyak-banyaknya atas dukungan, motivasi dan doa

hingga terselesainya tesis ini.

Kepada suami tercinta, Mokhamad Ariawan Suputro, Lc dan ananda Awah

Halim Faza, terimaksih yang terkira atas kehadiran kalian yang menjadi

penyemangat dan motivasi dalam terselesainya tesis ini.

Kepada semua pihak, saudara, teman, kolega, mahasiswa dan semua yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimaksih yang tak terhingga atas

kontribusinya dalam penyelesaian tesis ini baik berupa doa, sharing, support atau

motivasi, tukar pikiran maupun diskusi. Semoga Allah membalas yang lebih dan

lebih Jazakumullah khairan

Yogyakarta, 15 Juni 2016

(I f a e d a h)

Page 16: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………… i

PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………. ii

PENGESAHAN DIREKTUR…………………………………….. iii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI………………………………. iv

NOTA DINAS…………………………………………………….. v

ABSTRAK……………………………………………………….... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI………………………………….. viii

KATA PENGANTAR……………………………………………. xiii

DAFTAR ISI……………………………………………………… xvi

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………….... 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………. 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian………………………….. 6

D. Kajian Pustaka……………………………………………... 7

E. Kerangka Teori…………………………………………….. 10

F. Metode Penelitian………………………………………….. 12

G. Sistematika Pembahasan…………………………………… 14

BAB II: AZ-ZAMAKHSYARI, AL-KASYSYAF DAN

MU’TAZILAH……………………………………………………. 17

A. Az-Zamakhsyari…………………………….. ……………. 17

1. Perjalanan Hidup Az-Zamakhsyari……………………. 17

2. Karya-karya Az-Zamakhsyari…………………………. 19

Page 17: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

xii

B. Al-Kasysyaf………………………………………………………. 22

1. Latar Belakang Penulisan dan Deskripsi Fisik………… 23

2. Metode Penafsiran……………………………………... 25

C. Mu’tazilah………………………………………………… 30

1. Sejarah Timbulnya Aliran Teologi dalam Islam………. 30

2. Sejarah Lahirnya Mu’tazilah………………………….. 33

3. Az-Zamakhsyari dan Mu’tazilah……………………… 36

BAB III: KONSTRUKSI METODOLOGIS PENAFSIRAN AZ-

ZAMAKHSYARI TENTANG AL-USHUL AL-KHOMSAH…… 39

A. At- Tawhid (Mengesakan Allah)…………………………... 40

1. Pengertian Ru’yatullah………………………………... 41

2. Penafsiran Az-Zamakhsyari atas Ayat-ayat

terkait Ru’yatullah……………………………………. 43

B. Al-‘Adl (Keadilan)…………………………………………. 51

1. Pengertian Qadha dan Qadar……………………………... 53

2. Penafsiran Az-Zamakhsyari atas Ayat-ayat

terkait Qadha dan Qadar…………………………………... 56

C. Al-Wa’d wa Al-Wa’id (Janji dan Ancaman)………………... 63

1. Pengertian Syafa’at…………………………………….. . 66

2. Penafsiran Az-Zamakhsyari atas Ayat-ayat

terkait Syafa’at………………………………………… . 67

D. Al-Manzilah bayna Al-Manzilatain

(Kedudukan di antara Dua Tempat)………………………… 74

1. Kriteria dan Ketentuan (bagi) Pelaku Dosa Besar…….... 75

2. Penafsiran Az-Zamakhsyari atas Ayat-ayat terkait

Pelaku Dosa Besar……………………………………… 76

E. Al-Amr bi Al-Ma’ruf wa An-Nahy ‘an Al-Munkar…………. 83

1. Pengertian Amr Ma’ruf Nahy Munkar…………………….. 84

2. Penafsiran Az-Zamakhsyari atas Ayat-ayat terkait

Amr Ma’ruf Nahy Munkar…………………………………. 88

Page 18: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

xiii

BAB IV: RELEVANSI PENAFSIRAN AZ-ZAMAKHSYARI DENGAN

PANDANGAN MU’TAZILAH DAN KONTEKS KEKINIAN……. 95

A. At- Tauhid dan Ru’yatullah…………………………………. 98

B. Al-‘Adl/Qadha’ dan Qadar……………………………………… 106

C. Al-Wa’d wa Al-Wa’id dan Syafa’at…………………………. 112

D. Al-Manzilah bayna Al-Manzilatain dan Pelaku Dosa Besar… 117

E. Al-Amr bi Al-Ma’ruf wa An-Nahy ‘an Al-Munkar dan

Aplikasinya………………………………………………….. 124

BAB V: PENUTUP………………………………………………… 131

A. Kesimpulan………………………………………………….. 131

B. Saran…………………………………………………………. 132

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 19: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu hal yang sangat dibanggakan umat Islam dari dulu hingga

saat ini adalah otentisitas Al-Qur’an yang merupakan warisan intelektual Islam

terpenting dan paling berharga.1 Dari dulu hingga saat ini, Al-Qur’an tetap utuh

dan sama. Hal yang membedakan adalah cara membaca dan menafsirkannya. Cara

membaca Al-Qur’an umumnya dibahas panjang lebar dalam ilmu qira’at sedang

rambu-rambu menafsirkan Al-Quran dikenal dengan ilmu tafsir. Dalam khazanah

tafsir, banyak sekali mufassir yang telah menghasilkan karya dengan corak, gaya

maupun metode penafsiran yang satu sama lain tidaklah sama. Secara garis besar,

metode utama dalam menafsirkan Al-Qur’an adalah tahlili, ijmali, muqaran dan

maudhu’i.2

Ragam corak, gaya maupun metode menafsirkan Al-Qur’an sebenarnya

berkait erat dengan ayat-ayatnya yang bisa dikaji dari berbagai sisi. Ini senada

dengan ungkapan Abdullah Darraz bahwa ayat-ayat Al-Qur’an bagaikan intan.

Setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dengan apa yang terpancar

dari sudut-sudut lain.3 Karena itu, tidaklah mengherankan bahwa di ‘mata dan

tangan’ mufassir yang berbeda, suatu ayat bisa menunjukkan dan memunculkan

                                                            1Said Agil Husain Al Munawar, Al-Qu’ran Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki (Jakarta:

Ciputat Pres, 2002), hlm.15 2Said Agil Husain Al Munawar, Al-Qu’ran Membangun Tradisi..., hlm.73 3Said Agil Husain Al Munawar, Al-Qu’ran Membangun Tradisi..., hlm.72

Page 20: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

2

 

banyak sekali penafsiran serta ditafsiri dengan berbagai macam pendekatan.

Terkait ini, Mohammed Arkoun berkomentar bahwa Al-Qur’an memiliki

kemungkinan arti dan kesan yang tidak terbatas, sehingga ayat-ayatnya selalu

terbuka (untuk interpretasi baru), tidak pasti, tidak kaku pun tidak tertutup dalam

interpretasi tunggal. 4

Fleksibilitas penasiran ayat-ayat Al-Qur’an tersebut jugalah yang

menyebabkan khazanah penafsiran al-Qur’an selalu berubah dan bervariasi dari

waktu ke waktu, bahkan antarlokasi yang berbeda. Ini merupakan bukti bahwa

manusia tidak selamanya meniru sesuatu yang terdahulu, termasuk dalam sebuah

karya tafsir. Semakin banyak hal yang dialami dan semakin beragam fenomena

yang disaksikan, semakin besar pula kemungkinan seseorang akan memiliki

kecenderungan tertentu dalam menafsirkan Al-Qur’an. Hal yang sama berlaku

pada afiliasi keilmuan atau madzhab yang sangat mungkin memengaruhi ‘arah’

penafsiran seorang mufassir. Taruhlah misalnya anggapan bahwa Az-

Zamakhsyari, seorang tokoh Mu’tazilah yang menulis karya tafsir berjudul Al-

Kasysyaf, membela madzhabnya melalui kitab tersebut.

Al-Kasysyaf karya Az-Zamakhsyari memang tergolong salah satu kitab

tafsir yang cukup populer. Sedikitnya, ada dua hal yang menyebabkan kitab

tersebut termasyhur. Pertama adalah melimpahnya analisis bahasa dalam kerja

penafsiran sedang kedua adalah afiliasi penulisnya dengan madzhab Mu’tazilah.

Secara umum Al-Kasysyaf dianggap sebagai tafsir tahlili yang bercorak ra’yi

                                                            4M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan

Masyarakat (Bandung : Mizan, 1994), hlm.16

Page 21: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

3

 

karena kuatnya analisis logika di dalamnya. Ini salah satunya diungkapkan oleh

Manna’ al-Qaththan. 5

Terlepas dari afiliasinya pada Mu’tazilah, Az-Zamakhsyari merupakan

seorang ilmuwan yang serius. Ia melakukan pengembaraan intelektual mati-

matian dengan kondisi tubuhnya yang tidak sepenuhnya optimal. Berbagai kota ia

kunjungi untuk bertemu dan belajar pada guru-guru dari berbagai disiplin.

Sesekali waktu ia pulang ke kampung halamannya namun tak lama kemudian, ia

kembali merantau untuk memuaskan dahaganya akan ilmu pengetahuan. Tak

heran, Az-Zamakhsyari agaknya merasa patut mengapresiasi proses maupun karya

yang telah ia hasilkan. Mengenai kitab tafsirnya, Al Kasysyaf, ia berkomentar

demikian;

“Kitab-kitab tafsir di dunia ini sangat banyak. Semuanya tidak ada yang seumpama Al-Kasysyaf. Bila kamu ingin petunjuk, maka bacalah kitab itu. Karena kebodohan bagaikan penyakit dan Al-Kasysyaf penyembuhnya”6 Komentar yang dikemukakan Az-Zamakhsyari bisa jadi memang

beralasan sebab tidak hanya dirinyalah yang menunjukkan apresiasi positif

terhadap karya tersebut. Syaikh Haidar al-Hiwari, misalnya, mengatakan

demikian;

Kitab Al-Kasysyaf mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, tidak ada bandingannya dengan kitab-kitab terdahulu dan kitab yang dikarang kemudian. Dalam kitab tersebut terkumpul ungkapan indah dan teratur. Apabila dibandingkan dengan kitab sesudahnya, rasanya tidak semanis Al-Kasysyaf. Walaupun kitab (lain) itu memiliki keutamaan lain, kemanisan Al-Kasysyaf tetap tidak

                                                            5 Manna’ Al-Qaththan, Mabahis Fi Ulum al-Qur’an cet. III, (Riyad: Maktabah al-Ma’arif,

2000), hlm. 6Mani’ Abdul Halim Mahmud, Metodologi Tafsir; Kajian Komprehensif Metode Para Ahli

Tafsir, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006 ) hlm. 227.

Page 22: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

4

 

ditemukan di dalamnya. Karena terkadang dalam karangan lain terdapat ungkapan yang menyiratkan minimnya pengalaman sang mufassir dengan adanya ungkapan yang salah dan berbeda dengan apa yang dikemukakan Az-Zamakhsyari. Maka dari itu, kitab Az-Zamakhsyari ini sangatlah cermat lagi terang dan karenanya ia menjadi masyhur dan terkenal bagaikan terangnya matahari di siang hari.”7

Namun demikian, di sisi lain, kitab tafsir Al-Kasysyaf juga banyak

mendapat kritik bahkan celaan. Menuru Husain Adz-Dzahabi, golongan yang

melontarkan kritik terhadap kitab tafsir tersebut umumnya sangat keberatan

dengan pembelaan Az-Zamakhsyari terhadap doktrin Mu’tazilah yang dianggap

berlebihan. Az-Zamakhsyari juga beberapa kali mencela ulama’ lain yang

berseberangan paham dengannya menggunakan kata-kata yang tidak pantas.

Karena kecenderungan inilah, sisi lain dalam Al-Kasysyaf, seperti pengungkapan

kemukjizatan bahasa dalam ayat-ayat Al-Qur’an menjadi terlupakan dan tidak

diperhitungkan.8

Salah satu ulama’ yang mengritik Al-Kasysyaf adalah Mustafa al-Sawi

al-Juwaini yang mengungkapkan bahwa Az-Zamakhsyari sangatlah fanatik

membela ajaran Mu’tazilah sehingga penafsirannya sangat dipengaruhi ajaran

Mu’tazilah bahkan menjadi semacam pembelaan terhadap doktrin-doktrin dalam

Mu’tazilah. 9 Sinyalir adanya hubungan erat antara Mu’tazilah dengan kitab tafsir

Al-Kasysyaf karya Az-Zamakhsyari memang beralasan sekaligus menjadi hal

yang menarik untuk dikaji lebih mendalam. Selain status penulisnya sebagai

                                                            7 Mani’ Abdul Halim Mahmud, Metodologi Tafsir; Kajian..., hlm .227-228 8 Husain Adz-Dzahabi, al-Tafsir wa al-Mufassirun (Beirut: Dar Al-Fikr, 1976), hlm. 444 9 Mustafa al-Sawi al-Juwaini, Manhaj Az-Zamakhsyari fi Tafsir Al-Qur’an (Mesir: Dar al-

Ma’arif, tt), hlm. 149. Sebagaimana dikutip oleh Fauzan Naif, “Al-Kasysyaf Karya Al-Zamakhsyari”, dalam Ahmad Baidowi (dkk), Studi Kitab Tafsir Klasik-Tengah (Yogyakarta: TH-Press, 2010), hlm. 60

Page 23: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

5

 

pemuka Mu’tazilah, ulasan-ulasan di dalam Al-Kasysyaf juga dianggap begitu

‘Mu’tazilah’ sehingga hubungan antarkeduanya nyaris tak terelakkan.

Mu’tazilah sendiri merupakan sekte Islam yang muncul pada permulaan

abad ke-2 H/8 M di kota Bashrah, Irak. Tokoh kunci yang memegang peranan

utama dalam berdirinya sekte ini adalah Washil bin ‘Atha yang di lahirkan di

Madinah Al-Munawarah pada tahun 80 H/669 M.10 Kelompok tersebut kemudian

berkembang dan memiliki sebuah prinsip dasar dan sekaligus menjadi symbol

besar madzhab yang dikenal dengan nama Al-Ushul al-Khamsah. Setiap anggota

Mu’tazilah meyakini kelima prinsip dasar tersebut tanpa terkecuali dan keyakinan

tersebutlah yang bisa membuat seseorang bergelar “mu’tazili”. Adapun kelima

asas tersebut adalah al-Tawhid (mengesakan Allah), al-‘Adl (keadilan), al-Wa’d

wa al-Wa’id (janji dan ancaman), al-Manzilah baina al-Manzilatain (kedudukan

di antara dua tempat), dan al-Amr bi al-Ma’ruf wa an-Nahy ‘an al-Munkar

(menyuruh kebaikan dan melarang keburukan).11

Dari berbagai gambaran di atas, tesis ini berupaya mengetahui seberapa

besar pengaruh Mu’tazilah terhadap penafsiran Az-Zamakhsyari dalam tafsir Al-

Kasysyaf. Untuk alasan efisiensi, penafsiran Az-Zamaksyari yang dijadikan

subjek penelitian ini dibatasi pada penafsiran ayat-ayat yang berkait dengan

kelima ajaran dasar Mu’tazilah mengingat ada banyak aspek lain dari Mu’tazilah

yang juga potensial untuk dijadikan subjek penelitian. Selain itu, karena masing-

                                                            10  Masturi Irham, Muhammad Abidun Zuhdi dan Khalifurrahman Fath, Ensiklopedia

ALIRAN dan MADZHAB DI DUNIA ISLAM (Jakarta: PUSTAKA AL-KAUTSAR,2015), hlm 1113 

11Ahmad Hanafi, Teologi Islam (Jakarta: PT. Bulan Bintang , 2001), hlm. 46.

Page 24: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

6

 

masing point dari kelima dasar tersebut juga memiliki cakupan luas, ditentukan

satu kasus spesifik yang akan dibahas secara khusus.

Dua hal penting yang akan dikaji dalam analisis terhadap penafsiran

ayat-ayat tersebut adalah konten penafsiran serta metode (serta sumber penafsiran)

yang digunakan. Dengan pemilihan dan penyempitan kajian yang demikian,

diharapkan tesis ini dapat memberi gambaran seberapa ‘Mu’tazilah’ sebuah tafsir

yang ditulis oleh seorang pentolan sekte tersebut.

B. Rumusan Masalah

Tiga pertanyaan yang hendak dikaji dan dijawab dalam tesis ini adalah

sebagai berikut;

1. Bagaimana penafsiran Az-Zamakhsyari dalam Al-Kasysyaf

mengenai ayat-ayat terkait al-Ushul al-Khamsah dalam hal konten

dan metode (serta sumber) penafsiran?

2. Seberapa jauh Al-Kasysyaf merepresentasikan aliran Mu’tazilah

berdasarkan penafsiran Az-Zamakhsyari terhadap ayat-ayat terkait

al-Ushul al-Khamsah?

3. Bagaimana relevansi penafsiran Az-Zamakhsyari terhadap ayat-ayat

terkait al-Ushul al-Khamsah dalam hubungannya dengan konteks

kekinian?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut;

1. Menjelaskan dan menganalisis penafsiran Az-Zamakhsyari dalam

Al-Kasysyaf mengenai ayat-ayat yang terkait dengan al-Ushul al-

Khamsah dalam hal konten dan metode (serta sumber dan gaya)

penafsiran.

Page 25: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

7

2. Memastikan dan menjelaskan seberapa jauh Al-Kasysyaf

merepresentasikan aliran Mu’tazilah berdasarkan penafsiran Az-

Zamakhsyari terhadap ayat-ayat yang terkait dengan al-Ushul al-

Khamsah.

3. Memaparkan relevansi penafsiran Az-Zamakhsyari terhadap ayat-

ayat yang terkait dengan al-Ushul al-Khamsah dalam hubungannya

dengan konteks kekinian.

Sementara itu, kegunaan penelitian ini adalah memberikan kontribusi bagi

perkembangan kajian tafsir khususnya mengenai pengaruh ideologi atau madzhab

(baik teologi maupun fiqh) seorang mufassir dalam karya tafsir yang dihasilkan.

Penelitian ini juga akan turut berkontribusi dalam meramaikan gagasan perihal

segitiga hermeneutik antara penulis, teks dan pembaca khususnya mengenai

hubungan tak terpisahkan antara teks dan ‘seluruh atribut’ penulisnya.

D. Kajian Pustaka

Beberapa penelitian telah banyak dilakukan berkenaan dengan karya

fenomenal Az-Zamakhsyari bertajuk Al-Kasysyaf tersebut. Karya-karya yang

demikian tersebar dalam bentuk buku, skripsi, tesis maupun dalam bentuk jurnal

dan artikel-artikel ringan. Beberapa di antara karya tersebut dapat dikategorikan

menjadi dua bagian berikut ini.

Pertama adalah karya-karya yang mengulas pandangan Az-

Zamakhsyari mengenai tema-tema tertentu yang termuat dalam Al-Qur’an. Ini

misalnya dapat dilihat dari skripsi Priyanti Handayani yang berjudul “Penafsiran

Page 26: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

8

 

Syafa’at menurut Az-Zamakahsari dalam Tafsir al-Kasysyaf.”12 Karya tersebut

mengulas pendapat dan penafsiran Az-Zamakhsyari terhadap ayat-ayat Al-Qur’an

tentang syafa’at.

Ada juga skripsi Khoirul Faizin yang berjudul “Penafsiran Ayat-ayat

Tajsim dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif atas Tafsir al-Kasysyaf an Haqaiq at-

tanzil wa ‘Uyun al-Aqawil fi Wujuhi at-Ta’wil karya Az-Zamakhsyari dan Tafsir

Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil karya Baidhowi.”13 Kurang lebih, skripsi

tersebut membandingkan penafsiran kedua tokoh pengarang Tafsir Al-Kasysyaf

dan Tafsir Anwar at-Tanzil mengenai konsep dan polemik ke-jisim-an Allah.

Tema lain yang dibahas menggunakan perspektif Az-Zamakhsyari

adalah pemimpin, yakni dalam skripsi berjudul “Penafsiran az-Zamakhsyari

tentang Pemimpin dalam Kitab al-Kasysyaf karya Az-Zamakhsyari (Analisis

terhadap Surat An-Nisa’ ayat 59)” yang ditulis oleh Siti Nurohmah.14 Di

dalamnya, Siti Nurohmah menggambarkan bagaimana penafsiran Az-

Zamakhsyari dalam Surat An-Nisa’ ayat 59 tentang pemimpin serta melakukan

kajian kritis.

Hal yang nyaris serupa ditemukan pada skripsi yang ditulis Mochamad

Tholib Khoiril Waro dengan judul “Rasionalitas Az-Zamakhsyari dalam Tafsir

                                                            12Priyanti Handayani,”Penafsiran Syafa’at Menurut Az-Zamakhsyari dalam Tafsir al-

Kasysyaf”, Skripsi ( Yogyakarta: 2014, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga).

13Khoirul Faizin, “Penafsiran Ayat-ayat Tajsim dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif atas Tafsir al-Kasysyaf ‘an Haqaiq al-Tanzil wa ‘Uyun al-Aqawil fi Wujuh at-Ta’wil Karya az-Zamakhsyari dan Tafsir Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil karya Baidawi)”, Skripsi (Yogyakarta: 2015, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga).

14Siti Nurohmah, “Penafsiran Az-Zamakhsyari tentang Pemimpin dalam Kitab Al-Kasysyaf ‘an Haqaiq Gawamid at-Tanzil wa ‘Uyun al-‘Aqawil fi Wujuh at-Ta’wil (Analisis terhadap Surat An-Nisa’ ayat 59)”, Skripsi (Yogyakarta: 2015, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga).

Page 27: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

9

 

(Kajian atas Kisah Ibrahim dalam Tafsir Al-Kasysyaf pada Surat Al-Anbiya’ ayat

51-70).” Seperti tergambar dalam judulnya, skripsi tersebut berupaya menjelaskan

seberapa jauh porsi rasionalitas Az-Zamakhsyari dalam melakukan kerja

penafsiran. Namun demikian, penulis skripsi ini hanya sedikit menyinggung status

Az-Zamakhsyari sebagai tokoh Mu’tazilah dan lebih fokus mengulas penafsiran

Surat Al-Anbiya’ 51-70 yang menceritakan Nabi Ibrahim.15 Karenanya, karya ini

belum mengupas unsur-unsur Mu’tazilah yang lebih fundamental.

Karya lainnya adalah skripsi Eka Ainir Rosidah dengan karya berjudul

“Ayah dalam Al-Qur’an (studi atas penafsiran Az-Zamkahsari dalam Tafsir al-

Kasysyaf)” juga mengemukakan penafsiran dalam Al-Kasysyaf mengenai sosok

ayah yang dikemukakan utamanya dalam cerita-cerita Al-Qur’an. 16

Kedua adalah karya-karya yang mengulas satu aspek dalam Al-

Kasysyaf, semisal qira’at maupun metode yang dipakai. Ini dapat dilihat dari

skripsi Abdul Wadud Kasyful Humam yang berjudul ”Pandangan Az-

Zamakhsyari tentang Qira’at dan Implikasinya terhadap Penafsiran Surat al-

Baqarah (Studi atas Kitab al-Kasysyaf karya Az-Zamakhsyari),”17 Pembahasan di

dalamnya fokus perihal pandangan qira’at Az-Zamakhsyari dan bagaimana

pandangan tersebut memengaruhi beberapa penafsirannya dalam Surat Al-

Baqarah.

                                                            15Muhammad Tholib Khoril Waro, “Rasionalitas Az-Zamakhsyari dalam Tafsir (Kajian

atas Kisah Ibrahim dalam Tafsir Al-Kasysyaf Surat Al-Anbiya’ 51-70), Skripsi (Yogyakarta: 2014, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga).

16Eka Ainir Rosyidah, “Ayah dalam Al-Qur’an (Studi atas Penafsiran Az-Zamakhsyari dalam Tafsir Al-Kasysyaf)”, Skripsi (Yogyakarta: 2016, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga).

17Abdul Wadud Kasyful Humam, “Pandangan Az-Zamakhsyari tentang Qira’at dan Implikasinya terhadap Penafsiran Surat Al-Baqarah (Studi atas Kitab al-Kasysyaf karya Az-Zamakhsari), Skripsi ( Yogyakarta:2013, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga).

Page 28: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

10

 

Jika Kasyful Humam memfokuskan pembahasannya pada Surat Al-

Baqarah, maka Zamam Suyuti lebih memilih Surat Al-An’am dalam skripsi

berjudul ”Ragam Qira’at dalam Surat Al-An’am (Studi Kitab Al-Kasysyaf Karya

Az-zamkahsyari).”18 Ada juga karya M. Maghfur Amin dengan judul ”Pengaruh

Mu’tazilah terhadap Konsep Muhkam–Mutasyabih (Studi Analisis Kitab Tafsir al-

Kasysyaf karya Az-Zamakhsyari).”19 Kurang lebih, skripsi tersebut mengulas

pengaruh Mu’tazilah terhadap Az-Zamakhsyari dalam menulis tafsir al-Kasysyaf

perihal konsep dan aplikasi muhkam-mutasyabih. Terakhir adalah tesis Arfian

Darmansyah yang berjudul “Ad-Dakhil dalam Tafsir Az-Zamakhsyari.” Karya

tersebut membahas unsur-unsur ad-Dakhil dalam kitab Al-Kasysyaf20 baik dari

tinjauan akidah, ibadah, akhlak dan muamalah.

Dari beberapa karya tersebut dan sejauh penelusuran penulis, belum ada

satupun karya yang mengulas kaitan antara Mu’tazilah dan Al-Kasysyaf karya

Zamakhsyari dengan menjadikan al-ushul al-khamsah sebagai pisau analisisnya.

Karena itu, penelitian ini masih absah dan layak secara akademik untuk

dilakukan.

                                                            18Zamam Suyuti, “Ragam Qira’at dalam Surat Al-An’an (Studi Kitab Al-Kasysyaf Karya

Az-Zamakhsari)” Skripsi (Yogyakarta:2014, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga).

19M.Maghfur Amin, “Pengaruh Mu’tazilah terhadap Konsep Muhkam-Mutasyabih (Studi Analisis Kitab Tafsir Al-Kasysyaf Karya Az-Zamakhsayari)”, Skripsi (Yogyakarta: 2014, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga).

20Arfian Darmansyah, “ Ad-Dakhil dalam Tafsir Az-Zamkahsyari” Tesis (Yogyakarta:2014, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga).

Page 29: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

11

E. Kerangka Teori

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah al-Ushul al-Khamsah

dalam Mu’tazilah. Penafsiran Az-Zamakhsyari tentang ayat-ayat terkait lima

konsep dasar dalam Mu’tazilah tersebut dianalisis dengan terlebih dahulu

memaparkan penjelasan mengenai lima butir prinsip tersebut. Tujuannya adalah

untuk mengetahui, memastikan dan menjelaskan adanya pengaruh Mu’tazilah

dalam Al-Kasysyaf serta menakar seberapa besar pengaruhnya.

Al-Ushul al-Khamsah merupakan lima pokok prinsip dasar aliran

Mu’tazilah yang sekaligus merupakan symbol aliran ini. Namun demikian,

kelimanya tidak terbentuk secara keseluruhan pada masa Washil bin Atha’ dan

Amr bin Ubaid. Washil sendiri hanya mengajukan satu prinsip dasar dengan

bentuk yang baku, yaitu prinsip al-manzilah baina al-manzilatain. Adapun prinsip

dasar lainnya terbentuk secara bertahap dan belum terhimpun dalam bentuk yang

dikenal saat ini. Perkembangan Al-Ushul al-Khamsah secara khusus terjadi ketika

Mu’tazilah berada di bawah komando Abu Al-Hudzail Al- Allaf (w. 226 H/840

M) dan Ibrahim bin Sayyar An-Nizham (w. 231 H/845 M). Keduanya merupakan

tokoh Ulama Mu’tazilah yang berada di tingkatan keenam. 21

Berikut adalah gambaran singkat mengenai kelima prinsip dasar

tersebut. Pertama, mengesakan Allah mengharuskan adanya pengetahuan

sekaligus penetapan. Ini berarti bahwa untuk benar-benar bertauhid, seseorang

haruslah mengetahui sekaligus menetapkan (bersaksi akan) keesaan Allah.22 Point

21Masturi Irham, Muhammad Abidun Zuhdi dan Khalifurrahman Fath, Ensiklopedia Aliran dan Madzhab di Dunia Islsm (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2015), hlm. 118.

22 Machasin, Al-Qadi’ Abd Al-Jabbar dan Ayat-ayat Mutasyabihat dalam Al-Qur’an…, hlm. 43. Bandingkan dengan ‘Abd Al-Jabbar, Syarh Al-Ushul al-Khamsah..., hlm. 132

Page 30: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

12

lain yang tak kalah penting dari butir pertama ini adalah kesatuan dzat dan sifat

Allah. Ini berlandaskan pandangan bahwa jika dzat dan sifat dibedakan, maka

akan ada dua unsur yang maha segalanya, yakni dzat dan sifat Allah. Mu’tazilah

menganggap keyakinan yang demikian sebagai sebuah kemusyrikan. 23

Kedua adalah perihal keadilan Allah. Mu’tazilah mengakui bahwa

semua ‘perbuatan’ Allah itu baik dan tidak ada satupun hal jelek yang ‘dilakukan’

Allah dan atau diberikan kepada hamba dan makhluk-Nya. 24 Ketiga, Allah tidak

akan menyalahi janji dan ancaman yang telah Ia berikan.25 Dengan kata lain,

Allah tidak akan mengirimkan orang yang beriman ke neraka dan tidak pula orang

yang kafir ke dalam surga. 26

Keempat adalah status fasiq bagi mu’min yang melakukan dosa besar.

Fasiq bukanlah kafir seperti yang dituduhkan Khawarij pun juga tidak dianggap

mu’min seperti pandangan golongan Murji’ah. 27 Kelima, definisi makruf yang

disandarkan pada QS. Ali Imran: 110.

F. Metode Penelitian

23 Badri Yatim (ed) Ensiklopedi Mini: Sejarah dan Kebudayaan Islam (Jakarta: Wacana Ilmu, 1996), hlm 96.

24 Machasin, Al-Qadi’ Abd Al-Jabbar dan Ayat-ayat Mutasyabihat dalam Al-Qur’an…, hlm. 43.

25 ’Abd al-Jabbar, Syarh Al-Ushul Al-Khamsah..., hlm. 135-134. 26 Badri Yatim (ed), Ensiklopedi Mini: Sejarah dan Kebudayaan Islam (Jakarta: Wacana

Ilmu, 1996), hlm. 97-98. 27 Machasin, Al-Qadi’ Abd Al-Jabbar dan Ayat-ayat Mutasyabihat dalam Al-Qur’an…,

hlm. 45. Bandingkan dengan Syarh Al-Ushul Al-Khamsah..., hlm. 140

Page 31: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

13

 

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library reseach)

dengan data dari sumber-sumber tertulis baik yang berkaitan langsung maupun

tidak langsung dengan materi yang diteliti. Untuk mempermudah pencapaian

kajian tersebut, dirumuskanlah langkah-langkah metodologis berikut :

1. Data

Dalam penelitian ini ada dua data yang hendak dijaring, yaitu:

a. Informasi mengenai Az-Zamakhsyari, Al-Kasysyaf, al-Ushul al-Khamsah

dan Mu’tazilah serta penafsiran Az-Zamakhsyari dalam Al-Kasysyaf

terhadap ayat-ayat terkait al-Ushul al-Khamsah.

b. Penafsiran ayat-ayat terkait al-Ushul al-Khamsah dari kitab-kitab tafsir lain

maupun perihal butir-butir al-Ushul al-Khamsah dari sumber di luar

referensi tafsir.

2. Kategori Data

Data-data yang disebutkan di bagian sebelumnya tersebut dikategorisasi

menjadi dua, yakni data primer dan sekunder. Data sekunder terdiri dari Al-

Quran, kitab Al-Kasysyaf li Zamakhsyari, serta sumber-sumber dari Mu’tazilah

dan kitab-kitab tafsir lain. Adapun sumber data sekunder terdiri dari kamus,

buku-buku yang terkait, jurnal, makalah serta lainnya yang mendukung

penelitian dan mengulas Az-Zamakhsyari, Al-Kasysyaf, Mu’tazilah serta al-

Ushul al-Khamsah.

Page 32: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

14

3. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan sehingga teknik yang

digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan studi literatur. Ini dilakukan

dengan menelusuri bahan-bahan pustaka yang koheren dengan obyek

pembahasan yang dimaksud.

Adapun analisis data dilakukan dengan mencermati kemudian

mengomentari dan atau mengritisi penafsiran Az-Zamakhsyari terkait ayat-ayat

al-Ushul al-Khamsah dengan melakukan dua perbandingan. Perbandingan

pertama adalah dengan konsep al-Ushul al-Khamsah sedang yang kedua

adalah dengan beberapa tafsir lain melalui penggunaan nalar induktif.

Ini dilakukan untuk menemukan tipologi penafsiran dan letak

perbedaan dan kesamaan antara beberapa tafsir tersebut agar dapat ditarik

kesimpulan yang benar-benar akurat secara dalil aqli dan naqli serta tidak

didasari oleh asumsi semata. Dari berbagai penafsiran mengenai ayat-ayat Al-

Ushul al-Khamsah kemudian ditarik kesimpulan mengenai ada tidaknya unsur

Mu’tazilah dalam tafsir Al-Kasysyaf serta kelebihan dan kekurangannya dalam

relevansi dengan konteks kekinian.

G. Sistematika Pembahasan

Agar mempermudah pembahasan, tesis ini di bagi dalam 5 bab dengan

penjelasan berikut;

Bab I berisi pendahuluan. Di dalamnya mencakup pembahasan terkait

arah dan acuan penulisan tesis yang meliputi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, dan

Page 33: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

15

 

terakhir sistematika pembahasan sebagai bagian akhir. Bab ini sangat penting

untuk mengetahui kerangka penulisan serta menjadi acuan untuk penulisan bab-

bab selanjutnya.

Sementara itu, bab II membahas Az-Zamakhsyari, Al-Kasysyaf dan

Mu’tazilah. Subbab pertama akan mengulas biografi pribadi sekaligus intelektual

Az-Zamakhsyari dan karya-karya yang ia tulis. Selanjutnya, subbab II memberi

paparan singkat mengenai kita tafsir Al-Kasysyaf dari segi latar belakang

penulisan dan deskripsi fisik serta metode penafsiran yang dipakai. Adapun

subbab ketiga memaparkan sejarah timbulnya sekte teologis dalam Islam,

kemunculan Mu’tazilah serta hubungan antara Az-Zamakhsyari dan Mu’tazilah.

Ini dimaksudkan untuk memberi pemahaman dasar dan singkat mengenai tiga hal

tersebut untuk ‘membekali’ kerja analisis di bagian selanjutnya.

Adapun bab III membahas konstruksi metodologis penafsiran Az-

Zamakhsyari terhadap ayat-ayat terkait al-Ushul al-Khamsah. Bab ini masih

menampilkan data-data yang akan dianalisis dalam bab IV dan disajikan

berdasarkan urutan butir-butir dalam Al-Ushul al-Khamsah. Dengan demikian,

subbab pertama mengulas pengertian tauhid menurut Mu’tazilah serta penafsiran

Az-Zamakhsyari terhadap ayat-ayat tersebut dan demikian seterusnya. Meski

demikian, bagian ini juga disisipi analisis mengenai konsep Al-Ushul al-Khamsah,

penafsiran Az-Zamakhsyari, utamanya mengenai metode, sumber dan gaya

penafsiran yang disajikan, hingga korelasi antara keduanya.

Bab IV berisi analisis penafsiran Az-Zamakhsyari yang merupakan

lanjutan dari sisipan analisis pada bab III perihal keterkaitan antara penafsiran Az-

Page 34: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

16

 

Zamakhsyari dengan pandangan yang dipegang Mu’tazilah. Selain itu, bab ini

juga akan mengulas perihal relevansi penafsiran Az-Zamakhsyari dengan konteks

kekinian. Untuk keperluan ini, terlebih dahulu disajikan data dari tafsir-tafsir lain

seputar penafsiran ayat-ayat terkait Al-Ushul al-Khamsah untuk kemudian

dikomparasikan dengan penafsiran Az-Zamakhsyari. Untuk mempermudah

pembahasan, bagian ini dibagi menjadi lima subbagian berdasarkan Al-Ushul al-

Khamsah berturut-turut dari dasar pertama hingga kelima.

Adapun bab IV berisi kesimpulan serta saran. Kesimpulan terdiri dari

jawaban atas rumusan masalah sedang saran merupakan rekomendasi untuk

penelitian lanjutan yang terkait dengan tema ini.  

Page 35: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan serta analisis berbagai data pada bab-bab

sebelumnya, didapatkan tiga kesimpulan berikut;

Pertama, kerja penafsiran Az-Zamakhsyari dalam Al-Kasysyaf atas

ayat-ayat terkait Al-Ushul al-Khamsah dilakukan dengan mengombinasikan

analisis terhadap dalil naqli serta kesimpulan dari ijtihad-nya sendiri, baik perihal

konten ayat maupun analisis bahasa. Dalil-dalil naqli yang digunakan di antaranya

adalah ayat Al-Qur’an, hadis, pendapat para ulama’ dan riwayat-riwayat lain.

Pertama-tama, Az-Zamakhsyari mencantumkan ayat yang dikajinya kemudian

menjelaskan potongan-potongan ayat dengan penjelasan masing-masing.

Potongan ayat ‘diletakkan’ di antara dua kurung sedang penjelasannya di luar

kurung dalam bentuk narasi dan terkadang point-point. Secara umum, Az-

Zamakhsyari tidak langsung ‘memromosikan’ pandangan-pandangan Mu’tazilah

dalam Al-Kasysyaf, baik dengan menyebutkan secara langsung maupun tidak. Ia

melakukan kerja penafsiran layaknya seorang mufassir dan atau akademisi.

Kedua, Al-Kasysyaf secara umum bisa dikatakan Mu’tazilah karena ada

beberapa pandangan yang senada antara karya tersebut dengan faham yang

diyakini Mu’tazilah. Namun demikian, ini tidak berarti bahwa Al-Kasysyaf

sepenuhnya merepresentasikan Mu’tazilah sebab ada beberapa bagian di mana Al-

Page 36: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

132

 

Kasysyaf melengkapi ajaran yang tidak dijelaskan Mu’tazilah dan begitu juga

sebeliknya. Tak hanya itu, Al-Kasysyaf dan Mu’tazilah terkadang ‘berbeda

pendapat’ mengenai beberapa hal tertentu, semisal prosedur melakukan amr

ma’ruf nahy munkar serta eksklusivitas surga dan neraka menurut status keimanan

seseorang.

Ketiga, penafsiran Az-Zamakhsyari dalam Al-Kasysyaf terhadap ayat-

ayat terkait Al-Ushul al-Khamsah secara umum masih relevan dengan konteks

kekinian kecuali pada bagian-bagian tertentu. Bagian tersebut adalah

pandangannya perihal aplikasi amr ma’ruf nahy munkar yang menurutnya harus

dilakukan dalam keadaan apapun selama perbuatan tertentu jelas merupakan hal

yang ma’ruf atau yang munkar. Selebihnya, penafsiran-penafsiran Az-

Zamakhsyari sangat relevan dalam konteks kekinian dalam hubungannya dengan

mengesakan Allah dari ‘tuhan-tuhan’ modern, kelapangan dada serta ikhtiyar

terhadap takdir, kemahadilan Allah dalam mengganjar seluruh perbuatan,

kesempatan untuk bertaubat serta kepedulian terhadap sesama dengan cara yang

proporsional.

B. SARAN

Beberapa penelitian yang masih mungkin dilakukan dalam kaitannya

dengan subyek maupun obyek penelitian ini sangatlah beragam. Fokus kajian

pada satu di antara lima landasan dalam Al-Ushul al-Khamsah sangat layak

dilakukan untuk memberi pemaparan panjang lebar mengenai sebuah tema dari

berbagai sudut pandang, utamanya dari dalam dan luar Mu’tazilah.

Page 37: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

133

 

Selain itu, referensi naqli yang digunakan Az-Zamakhsyari dalam Al-

Kasysyaf juga layak diteliti, utamanya untuk mengetahui seberapa banyak ia

mengambil sumber-sumber Mu’tazilah dalam kerja penafsirannya. Penelusuran

referensi yang demikian juga akan memunculkan kesimpulan lain perihal

madzhab dan atau kecenderungan Az-Zamakhsyari di luar kajian teologis, semisal

fiqh, qira’at dan tata bahasa.

Banyaknya analisis bahasa yang ditampilkan dalam Al-Kaysyaf bisa

pula menjadi lahan penelitian yang subur, semisal tentang seberapa kuat analisis

bahasa yang dikemukakan di dalamnya mendukung argumen teologis, fiqh atau

qira’at yang disampaikannya.

Selain dapat dilihat dari afiliasinya dengan Mu’tazilah, Az-

Zamakhsyari tentu memiliki dimensi hidup yang lain, semisal kota kelahiran, kota

menimba ilmu, guru-guru serta tahun ketika ia hidup. Berbekal hipotesis bahwa

hal-hal tersebut turut mewarnai penafsirannya dalam Al-Kasysyaf, penelusuran

mengenai hal demikian menjadi layak dilakukan.

 

Page 38: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

DAFTAR PUSTAKA

 

‘Athiyah, Hasan Ali dan Muhammad Syauqi Amin. 1972. Al-Mu’jam Al-Wasith Kairo: Dar Al-Ma’rifah.

Abduh, Muhammad. 1997. Risalah Tauhid cet. VI Jakarta: Bulan Bintang.

Adz-Dzahabi, Muhammad Husain. 2005. At-Tafsir wa al-Mufassirun vol. I Kairo: Dar al-Hadis.

Ahmad, Muhammad. 2006. Tahid Ilmu Kalam Bandung: CV. Pustaka Setia.

Al Munawar, Said Agil Husain. 2002. Alqu’ran Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki. Jakarta : Ciputat Pres.

Al-Adnani, Abu Fatiah. 2004. Hidup Sesudah Mati; Fase Perjalanan Manusia Menuju Hari Kebangkitan Solo: Granada Mediatama.

Al-Ghazali, Imam Abu Hamid. 2014. Al-Musyidul Amin Fi Mukhtashar Ihya’ Ulumuddin (Ringkasan Ihya’ Ulumiddin) terj. Achmad Sunarto Surabaya: Daarul Abidin.

Al-Ghazali. 2004. Pembuka Pintu Hati cet. I Bandung: MQ Publishing.

Ali, Atabik dan Ahmad Zuhdi Muhdlor. 1998. Kamus Al-Asry Yogyakarta: Multikarya Grafika.

Al-Jabbar, ‘Abd. Syarh Al-Ushul al-Khamsah. Kairo: Maktabah Wahbah, 1965

Al-Kaaf, Habib Abdullah Zaky. 2005. Manusia, Alam Roh dan Alam Akhirat; Perjalanan Panjang Menuju Kehidupan Abadi Bandung: CV Pustaka Setia .

Al-Qaththan, Mana’. 2000. Mabahis Fi Ulum al-Qur’an cet. III Riyad: Maktabah al-Ma’arif

Al-Qaththan, Syaikh Manna. 2015. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an terj. H.Anunur Rafiq El-Mazni. Jakarta: Al-Kautsar.

Al-Syahrastani, Muhammad bin Abd.Karim. tt. Al-Milal wa al-Nihal Beirut: Dar al-Fikr

Amin, Ahmad. 1963. Duha al-Islam juz III, cet. X Lebanon: Dar al-Kitab al-Araby.

Page 39: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

135

 

Amin, M.Maghfur. 2014. “Pengaruh Mu’tazilah terhadap Konsep Muhkam-Mutasyabih (Studi Analisis Kitab Tafsir Al-Kasysyaf Karya Az-Zamakhsayari)”, Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga.

Ash Shiddieqy, M. Hasbi. 1993. Ilmu-Ilmu Al-Qur’an; Media-Media Pokok dalam Menafsirkan Al-Qur’an cet. III Jakarta: PT Bulan Bintang.

Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. 2001. Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam cet. II Semarang: PT Pustaka Rizki Putera.

As-Shabuni, Muhammad Ali. 1985. Tafsir Ayat Ahkam Ashabuni terj. Muammal Hamidiy dan Imron A.Manan. Surabaya : PT.Bina Ilmu.

As-Salafi, Abdul Halim bin Muhammad Nashar. 2010. Pesona Surga Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafii

Ath-Thabari, Abi Ja’far Muhammad bin Jarir. tt. Tafsir Ath-Thabari vol. V Kairo: Darussalam

Aziz, Abdullah bin Abdul. 1408. Al-Majmu’ Al-Mufid li Masa’il Muhimmah min At-Tauhid, At-Ta’lim At-Takmili; Al-Fashlu Ats-Tsani tk” Jami’ah Al-Imam Muhammad bin Su’ud Al-Islami Press.

Bashori, Agus Hasan 2009. Kitab Tauhid,At-Tauhid Lish-Shaffits Tsani Al-‘Ali cet. XII, Jakarta: Darul Haq.

Baidowi, Ahmad (dkk). 2010. Studi Kitab Tafsir Klasik-Tengah Yogyakarta: TH-Press

Choiron, A. Marzuki. 1997. Qiamat Surga dan Neraka Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Departemen Agama Republik Indonesia. 2005. Al-Qur’anul Karim Terjemahan Bandung: CV. Diponegoro

Faizin, Khoirul. 2015 “Penafsiran Ayat-ayat Tajsim dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif atas Tafsir al-Kasysyaf ‘an Haqaiq al-Tanzil wa ‘Uyun al-Aqawil fi Wujuh at-Ta’wil Karya az-Zamakhsyari dan Tafsir Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil karya Baidawi)”, Skripsi Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga

Gharib, Muhammad Fathi. 2002. Raudhah al-Bahistin fî Manâhij al-Mufassirin. Kairo: Universitas Al-Azhar.

Halim, Mani Abdul. 2006. Metodologi Tafsir; Kajian Komprenhensif Metode Para Ahli Tafsir Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Page 40: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

136

 

Hamka. Pelajaran Agama Islam cet. XII Jakarta: PT Bulan Bintang.

Hanafi, Ahmad. 2001. Pengantar Teologi Islam cet. VII Jakarta: PT. Al-Husna Zikra

Hanafi, Ahmad. 2001. Teologi Islam; Ilmu Kalam cet. XII Jakarta: PT Bulan Bintang.

Ilyas, Yunahar. 2006. Kuliah Aqidah Islam cet. X Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI).

Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlaq cet IX Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI).

Irham, Masturi. 2015. Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia Islam Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Izutsu, Thoshhiko. 1997. Relasi Tuhan dan Manusia, Pendekatan Semantik terhadap Al-Qur’an Yogyakarta: PT.Tiara Wacana Yogya.

Jaiz, Imam Fauzi. Tt. Muzdakarah Al-Hadis,Al-Mustawa Al-Tamhidi, jami’ah Al-Imam Muhammad bin Su’ud Al-Islami Press

Katsir, Ibnu. 2009. Huru-Hara Hari Kiamat Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Katsir, Imam Al-Hafidz Ibnu. 2005. Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adzim Kairo: Dar Al-Hadist.

Maarif, Ahmad Syafii. 1995. Al-Qur’an Realitas Sosial dan Limbo Sejarah (Sebuah Refleksi) cet. II Bandung: PUSTAKA.

Machasin, Al-Qadi’ Abd Al-Jabbar dan Ayat-ayat Mutasyabihat dalam Al-Qur’an (Pembahasan tentang Kitab Mutasyabih al-Qur’an). Yogyakarta: LKiS, 2000.

Madani, Malik “Al-Kasysyaf; Tafsir Mu’tazilah dalam Literatur Kaum Sunni”, Pesantren vol. VIII no. 11991

Mulyono, Bahori. 2010. Studi Ilmu Tauhid/Kalam Malang: UIN-MALIKI PRESS.

Munawwir, Ahmad Warson. 2002. Kamus al-Munawwir Surabaya: Penerbit Pustaka Progresif.

Muniron. 2015. Ilmu Kalam; Sejarah,Metode, Ajaran dan Analisis Perbandingan Jember: STAIN Jember Press.

Muntohar, Ahmad. 2008. Teologi Islam, Konsep Iman antara Mu’tazilah dan Asy’ariyah Yogyakarta: TERAS.

Page 41: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

137

 

Nasir, Sahilun A. 1996. Pengantar Ilmu Kalam cet. III Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Nasution, Harun. 1986. Teologi Islam; Aliran-Aliran, Sejarah dan Analisa Perbandingan Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).

Nasution, Khoiruddin. 2012. Pengantar Studi Islam Yogyakarta: ACAdeMIA+TAZZAFA.

Nata, Abuddin. 2002. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan (Tafsir Al-Ayat Al-Tarbawiy) Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nurohmah, Siti. 2015. “Penafsiran Az-Zamakhsyari tentang Pemimpin dalam Kitab Al-Kasysyaf ‘an Haqaiq Gawamid at-Tanzil wa ‘Uyun al-‘Aqawil fi Wujuh at-Ta’wil (Analisis terhadap Surat An-Nisa’ ayat 59)”, Skripsi Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga.

Rahman, Fazlur. 2000. ISLAM cet. IV Bandung: Pustaka.

Ridha, M.Rasyid. tt, Tafsir al-Manar jilid IV Beirut: Dar al-Fikr.

Rosyidah, Eka Ainir, 2016. “Ayah dalam Al-Qur’an (Studi atas Penafsiran Az-Zamakhsyari dalam Tafsir Al-Kasysyaf)”, Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga.

Rozak, Abdul dan Rosihon Anwar. 2006. Ilmu Kalam cet. II Bandung: CV. Pustaka Setia.

Shihab, M. Quraish. 2008. Lentera Al-Qaur’an: Kisah dan Hikmah Kehidupan Bandung: Mizan.

Shihab, M. Quraisy. 1994. Membumikan Al-Qur’an (Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat). Bandung : Mizan.

Silsilah Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyah, Mustawa Ats-Tsalis“tauhid, Al-Mamlakah Al-Arabiyah As-Su’udiyah, Jami’ah Imam Muhammad bin Su’ud Al-Islami

Suharso dan Ana Retnoningsih. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi lux cet. X Semarang: Widya Karya.

Supriyadi, Dedi. 2008. Perbandingan Mazhab dengan Pendekatan Baru cet I Bandung: CV Pustaka Setia.

Waro, Muhammad Tholib Khoril. 2014. “Rasionalitas Az-Zamakhsyari dalam Tafsir (Kajian atas Kisah Ibrahim dalam Tafsir Al-Kasysyaf Surat Al-Anbiya’ 51-70), Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga.

Page 42: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

138

 

Zahrah, Muhammad Abu. Tt. Tarikh al-Mazahib al-Islamiah jilid 1 Dar al-Fikr al-Araby

Zahro, Abu Muhammad. 1998. Al-Mu’jizah al-Kubra Al-Qur’an; Nuzûluhu, Kitâbatuhu, Jama’ahu, ‘Ijazuhu, Jadaluhu, Ulumuhu, Tafsiruhu, Hukmu al-Ghinâ bih Kairo: Dar al-Fikr al-‘Arabi

Zaid, Nashr Hamid Abu. 2003. Menalar Firman Tuhan Bandung : Mizan

Zamakhsyari, Mahmud bin Umar. 2010. Al-Kasysyaf ‘an Haqâiq at-Tanzil wa ‘Uyun al-Aqâwil fî Wujûh at-Ta’wil vol: 1, 2, 3 dan 4, Kairo: Maktabah Misr

Yatim, Badri (ed). 1996. Ensiklopedi Mini: Sejarah dan Kebudayaan Islam Jakarta: Wacana Ilmu

Page 43: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Ifaedah, Lc

Tempat/tanggal Lahir : Banjarnegara, 15 Oktober 1987

Pekerjaan : Staff Pengajar

Email : [email protected]

HP : 085218061553

Alamat Rumah :Desa cibungur-Danakerta RT 02/06

Punggelan –Banjarnegara- Jawa Tengah

Alamat Kantor : Kampus terpadu UMY, Komplek masjid

K.H Ahmad Dahlan. Jl. Ringroad Lingkar

Selatan ,Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Nama Ayah : (alm) Bpk H. Tarso Miharjo

Nama Ibu : Ibu Hj. Mustingah

Nama Suami : Mokhamad Ariawan Suputro, Lc

Nama Anak : Awah Halim Faza

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. TK Roudhotul Athfal : Tahun1993-1994

b. SDN II Danakerta : Tahun 1994-2000

c. MTS PP. Al-Mawaddah : Tahun 2000-2003

d. MA PP. Al-Mawaddah : Tahun 2003-2006

e. Universital al-Azhar Kairo : Tahun 2006-2010

f. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : Tahun 2012-2016

Page 44: UNSUR -UNSUR MU’TAZIL AH DAL AM TAFSIR AL-KASYSYAF …digilib.uin-suka.ac.id/23864/1/1220511092_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · maupun metode penafsiran yang satu sama lain

2. Pendidikan Non-Formal

a. Pelatihan Komputer Tahun 2004

b. Kursus Mahir Dasar Pembina Pramuka Tahun 2005

c. Pelatihan Jurnalistik ICMI Orsat Kairo Tahun 2006

d. Pelatihan Ilmu Mawarist Syajarah Mirats Tahun 2008

e. Pelatihan Tahsin Al-Qur’an Tahun 2008

f. Kursus bahasa Inggris Tahun 2011

C. Pengalaman Organisasi

a. Asisten Bagian Sadar Lingkungan PP.Al-Mawaddah Tahun 2004

b. Asisten Dapur PP.Al-Mawaddah Tahun 2004

c. Bagian penerimaaan tamu Tahun 2005-2006

d. Kru Buletin Cakrawala menyambut PG (pangung gembira di Kairo)

Tahun 2007

e. Kru Buletin Informatika ICMI Orsat Kairo Tahun 2007-2008

f. Ketua III Pengurus IKPM Kairo Tahun 2008-2009

D. Karya Ilmiah

a. Artikel “Peliputan kegiatan menyongsong Panggung Gembira di

Kairo Tahun 2007 “ dimuat di Buletin Cakrawala Tahun 2007

b. Artikel “ Hikmah Kehidupan”, dimuat di Buletin Informatika (Tahun

2008)