Upload
duongdieu
View
233
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI
PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MUNJUNGAGUNG 02
KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh :
RUMAYAH
X4711144
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIANTULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Rumayah
NIM : X4711144
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA PENINGKATAN HASIL
BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI
ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI
MUNJUNGAGUNG 02 KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya.
Selain itu sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Rumayah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI
PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MUNJUNGAGUNG 02
KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh :
RUMAYAH
X4711144
Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelarSarjana Pendidikan
Program Studi, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
Juli 2012
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Juli 2012
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
Dra. Hanik Liskustyawati, M.Kes Slamet Riyadi, S.Pd.M.Or NIP. 19630608 1999010 2 001 NIP. 19701102 200501 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana pendidikan
Hari : Senin
Tanggal : 30 Juli 2012
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes _____________
Sekretaris : Slamet Widodo, S. Pd, M. Or _____________
Anggota I : Dra. Hanik Liskustyawati, M. Kes _____________
Anggota II : Slamet Riyadi, S. Pd, M. Or _____________
disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
a.n Dekan FKIP UNS
Pembantu Dekan I
Prof. Dr. rer.nat. Sajidan , M. Si
NIP. 19660415 199103 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Rumayah. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MUNJUNGAGUNG 02 KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGALTAHUN PELAJARAN 2011/ 2012.Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar tolak peluru
dengan melalui modifikasi alat bantu pembelajaran dari bola plastik Pada siswa
kelas IV SD Negeri Munjungagung 02 kecamatan Kramat kabupaten Tegal .
Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus dimana dalam tiap siklus kegiatannya terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian
adalah siswa kelas IV SD Negeri Munjungagung 02 Kecamatan Kramat
Kabupaten Tegal yang berjumlah 31. Terbagi menjadi siswa Putra terdiri 21
siswa dan Putri 10 siswa. Sumber data adalah dari guru dan siswa. Teknik
pengumpulan data adalah dengan observasi wawancara, angket dan dokumentasi
atau arsip. validitas data menggunakan teknik trianggulasi metode, analisis data
menggunakan teknik analisis ststistik, prosedur penelitian menggunakan model
saling keterkaitan data antara observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan alat bantu
pembelajaran dapat meningkatkan gerak dasar tolak peluru dengan menggunakan
media pembelajaran yaitu modifikasi alat bola plastik.Simpulan hasil penelitian
secara singkat yaitu terdapatnya peningkatan kemampuan memukul bola kasti
pada siswa kelas IV SD Negeri Munjungagung 02 Kecamatan Kramat Kabupaten
Tegal.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh terdapat peningkatan dari
kondisi awal ke siklus I dan siklus II, hal ini bisa dilihat dari nilai ketuntasan hasil
belajar pada kondisi awal (32 %), siklus I (68 %) dan siklus II (80 %), sehingga
peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar (48 %).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Ø “Tuntutlah ilmu dari dalam kandungan ibu sampai liang kubur”
(Al Hadits)
Ø “Kekayaan dunia adalah ilmu, kemegahan hati adalah iman, kecintaan
hakiki adalah cinta kepada Allah dan Rosul-Nya.”
Ø “Barang siapa ingin bahagia di dunia, maka ia harus berilmu, barang siapa
yang ingin bahagia di akhirat, maka ia harus berilmu, dan barang siapa ingin
bahagia di dunia dan akhirat, maka ia harus berilmu.”
(Al Hadits)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku padamu, kupersembahkan karya uni untuk :
v “Dosen Pembimbing”
Bimbinganmu yang tiada terkira sehingga pemulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini. Terima kasih atas pengorbananmu, semua ini demi suksesnya
perkuliahan penulis.
v “Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru SDN Munjungagung 02”
Berkat bimbingan, saran dan masukan dari Bapa Kepala Sekolah dan Rekan-
rekan guru yang telah bersedia membantu baik moril dan spirituil demi suksesnya
PKM yang telah dilaksanakan di sekolah ini
v “Anak-anak didikku tersayang”
Terima kasih atas semangat dan kerjasamanya dalam pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
v “Suami dan anak – anaku tercinta”
Terima kasih atas dukungan dan perhatian serta dorongan yang dengan setianya
menemaniku saat menyelesaikan skripsi ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya rakhmat hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan Skripsi dengan judul “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MUNJUNGAGUNG 02 KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012”
Dengan segala kerendahan hati dan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, penulis sangat sadar bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis berharap adanya kritik dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan penulis dimasa datang
Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak , untuk itu terima kasih kami ucapkan dengan tulus dan sedalam dalamnya kepada :
1. Pembantu Dekan I Prof. Dr. rer. Nat. Sajidan, M.Si. Fakultas Ilmu
Keolahragaan (FIK) Universitas Sebelas Maret Surakarta 2. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Drs. Agus
Margono. M.Kes. Fakultas Ilmu Keolahragaan UNS Surakarta 3. Pembimbing 1 Dra. Hanik Liskustyowati, M.Kes dan pembimbing 2 Slamet
Riyadi, S.Pd. M.Or yang telah membimbing dengan sepenuh hati 4. Kepala SD Negeri Munjungagung 02 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal
Carsad, S.Pd atas ijin penelitian dan pembinaan siswanya sebagai sampel 5. Guru SD Negeri Munjungagung 02 atas bantuannya dalam pelaksanaan
penelitian 6. Siswa-siswi SD Negeri Munjungagung 02 atas kerelaanya dijadikan sampel
penelitian 7. Dan para sahabat serta semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu
Semoga Allah melimpahkan rakhmat dan hidayah Nya kepada kita semua.
Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini jauh dari sempurna, masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu diharapkan kritik dan saran guna perbaikan yang bersifat membangun dari semua pihak .
Penulis Rumayah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL……………….........................……………………………………… i
PERNYATAAN ............................................................................................. ii
PENGAJUAN ........................................................................................... ..... iii
PERSETUJUAN ........................................................................................ .... iv
PENGESAHAN ............................................................................................. v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
MOTTO .......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR GRAFIK ………………………………………………………... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar belakang Maslah .......................................................... 1
B. Pembatasan Masalah……………………………………….. 1
C. Rumusan masalah................................................................... 3
D. Tujuan penelitian.................................................................... 3
E. Manfaat penelitian.................................................................. 4
BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................. 5
A. Kajian Pustaka ....................................................................... 5
1. Atletik ............................................................................. 5
2. Tolak Peluru .................................................................... 6
3. Pembelajaran ................................................................... 13
4. Modifikasi ........................................................................ 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
B. Kerangka berfikir.................................................................... 18
C. Hipotesis Tindakan ............................................................... 18
BAB III. METODE PENELITIAN............................................................. 20
A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................ 20
B. Subyek Penelitian ................................................................. 22
C. Data dan Sumber Data ......................................................... 22
D. Tekhnik Pengumpulan Data ................................................ 22
E. Uji Validitas Data ................................................................ 23
F. Analisa Data ......................................................................... 24
G. Indikator Kinerja Penelitian ................................................ 24
H. Prosedur Penelitian .............................................................. 24
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 26
A. Deskripsi Pra Tindakan ......................................................... 26
B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................... 28
1. Pra Siklus ........................................................................ 28
2. Siklus I ............................................................................ 29
3. Siklus II .......................................................................... 34
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ........................ 39
D. Pembahasan ......................................................................... 41
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................. 43
A. Simpulan .......................................................................... 43
B. Implikasi .............................................................................. 44
C. Saran .................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 46
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Rencana jadwal Penelitian .................................................... 20
Tabel 3.2. Tekhnik dan Alat pengumpulan data ................................... 23
Tabel 4.3. Kualitas perbaikan siklus I ................................................... 30
Tabel 4.4. Aktifitas siswa dalam pembelajaran tolakpeluru ................. 31
Tabel 4.5. Aktifitas guru peneliti pada pembelajaran tolak peluru ...... 32
Tabel 4.6. Kualitas perbaikan siklus II ................................................. 35
Tabel 4.7. Keaktifan siswa siklus II ..................................................... 36
Tabel 4.8. Aktifitas Guru pada pembelajaran tolak peluru siklus II ... 36
Tabel 4.9. Ketuntasan antar siklus ....................................................... 39
Tabel 4.10. Hasil peningkatan pembelajaran ......................................... 42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Cara memegang Peluru ....................................................... 8
Gambar 2.2 Fase Awalan Persiapan Tolakan ......................................... 9
Gambar 2.3 Fase Tolakan / Peluncuran Peluru ..................................... 9
Gambar 2.4 Pengantaran peluru ............................................................. 10
Gambar 2.5 Sikap Akhir Tolakan .......................................................... 10
Gambar 2.6 Sikap Badan Pada Gaya Obrient ....................................... 11
Gambar 2.7 Sikap Badan Menyamping Pada gaya Ortodox ................. 12
Gambar 2.8 Lapangan Tolak Peluru ........................................................ 12
Gambar 2.9 Skema Rencana PTK ......................................................... 19
Gambar 3.1 Skema Rencana Tindakan ................................................. 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Grafik Ketuntasan Belajar 3 siklus .................................. 39
Grafik 4 2 Grafik Nilai Rata-rata Hasil Belajar 3 siklus ................... 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ......................... 51
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ....................... 65
Lampiran 3 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus ................................................. 79
Lampiran 4 Rekapitulasi Nilai Siklus I ..................................................... 80
Lampiran 5 Rekapitulasi Nilai Siklus II ................................................... 81
Lampiran 6 Lembar Observasi Siklus I .................................................... 82
Lampiran 7 Lembar Observasi Siklus II .............................................,..... 86
Lampiran 8 Perhitungan KKM ................................................................ 87
Lampiran 9 PROMES Penjas Orkes Semester II ..................................... 88
Lampiran 10 Silabus Penjas Orkes SD / MI Kelas V Semester II .............. 90
Lampiran 11 Surat Keterangan Ijin Tempat PKM ...................................... 91
Lampiran 12 Surat keterangan Ijin Penelitian di sekolah ........................... 92
Lampiran 13 Foto Kegiatan Implementasi RPP Siklus I............................. 93
Lampiran 14 Foto Kegiatan Implementasi RPP Siklus II ........................... 95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Setiap cabang olah raga memerlukan ketrampilan, keberanian,
kesenangan dan percaya diri tertentu dalam melakukan agar hasilnya bisa
maksimal, seperti tinju, karate, sepak bola dan cabang olah raga yang lain
memerlukan hal tersebut
Demikian juga halnya dengan cabang olahraga atletik agar hasilnya
optimal perlu memiliki keberanian, kesenangan dan percaya diri dalam
melakukannya. Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan –
gerakan yang dinamis dan harmonis, seperti jalan, lari, lompat, dan lempar. Oleh
karena itu atletik juga merupakan sarana untuk pendidikan jasmani dalam upaya
meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelicahan dan sebagainya
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada dasarnya merupakan
bagian keseluruhan dari sistim pendidikan yang bertujuan mengembangkan aspek
kesehatan, kebugaran jasmani, ketrampilan berfikir, kritis, stabilitas emosional,
ketrampilan sosial, penalaran dan tindakan moral
Peranan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah sangat
penting yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung
dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani, bermain dan olah
raga yang dilakukan secara sistimatis ( Munasifah. 2008 : 1). Namun banyak
faktor yang menyebabkan hasil belajar pendidikan jasmani dan kesehatan,
terutama pada cabang olahraga atletik sangat rendah sekali. Pendidikan jasmani
merupakan bagian dari pendidikan secara umum menurut (Totho Kholik dan Rusli
Lutan, 2001) bahwa pendidikan jasmani merupakan serangkaian materi pelajaran
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
yang memberikan konstribusi nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rokhani peserta didik
Pendidikan olahraga merupakan pendidikan yang utama untuk
menunjang prestasi siswa. Untuk menciptakan proses pembelajaran dalam
pendidikan meliputi beberapa hal menurut ( Rokhmat Djatun,1990:35) adalah:
1. Anak didik
2. Pendidik
3. Tujuan pendidikan
4. Alat pendidikan
5. Lingkungan pendidikan
Salah satu masalah dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah
belum efektifnya pengajaran serta kondisi rendahnya kualitas pembelajaran
disekolah. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor antara lain terbatasnya
kemampuan guru pendidikan jasmani, sumber-sumber pendukung seperti sarana
dan prasaranayang merupakan salah satu bagian strategis dalam pencapaian tujuan
pembelajaran. Disamping itu juga guru pendidikan jasmani harus lebih kreatif dan
inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang aktif bagi peserta didiknya, atau
menyenangkan tanpa meninggalkan tujuan pembelajaran tersebut.
Namun dalam hal ini masih banyak kendala-kendala yang sering dialami
oleh guru pendidikan jasmani untuk memberikan materi-materi yang sesuai
dengan kurikulum, misalnya dalam cabang olahraga atletik pada nomor lempar
yaitu tolak peluru. Di sekolah sekolah persediaan alat tolak peluru sangatlah
minim, rata-rata hanya memiliki dua buah peluru, satu untuk putra dan satu untuk
putri. Sementara rata-rata siswa disekolah dasar perkelas 30 sampai 35 siswa.
Jumlah peluru dan jumlah siswa adalah 1 : 17 putra/putri. Jelas dari gambaran
diatas bahwa proses pembelajaran tolak peluru menjadi tidak efektif. Situasi dan
kondisi seperti ini sudah berjalan cukup lama dan sekolah sampai detik ini belum
bias memenuhi sarana tolak peluru tersebut. Sampai batas yang cukup atau
kondisi ideal, misalnya 1 : 2 ( 1 peluru untuk dua anak)
Hal ini bisa dimengerti karena sekolah mempunyai kebutuhan yang
sangat banyak dan hampir semuanya mempunyai tingkat urgensitas yang tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
untuk dipenuhi oleh sekolah. Sehingga untuk meminta ke sekolah untuk
menyediakan “Peluru“ sesuai dengan kondisi ideal merupakan suatu yang tidak
realitas dan lebih jauhnya bisa menimbulkan gejolak yang tidak konduktif
disekolah
Masalah-masalah diatas perlu sebuah pemecahan masalah yang
sederhana dan bisa dilakukan oleh guru, disinilah guru dituntut untuk lebih kreatif
dan harus memiliki kemampuan untuk memodifikasi ketrampilan yang hendak
diajarkan agar sesuai tingkat kemampuan dan perkembangan siswa. Disamping
kreatif juga harus inovatif dalam menciptakan pembelajaran, sehingga tercipta
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan bagi siswa tanpa meninggalkan
tujuan pembelajaran tersebut. Melihat permasalahan diatas munculah satu
pemikiran perlu adanya sebuah media alternatife modifikasi untuk mengganti “
peluru ‘ yang memang cukup mahal. Media alternatife modifikasi tersebut harus
bersifat bisa mewakili karakteristik peluru, murah, banyak tersedia atau mudah
didapat.
Beberapa kreteria media alternatife modifikasi untuk mengganti peluru
tersebut, nampaknya bola plastiklah yang bisa dijadikan media alternatife
modifikasi untuk mengganti peluru. Dilihat segi bentuk, dan harga bisa dijangkau.
Dan hambatan-hambatan yang ada menjadi permasalahan peneliti, bagaimana
upaya meningkatkan tujuan pembelajaran tolak peluru di sekolah dasar, maka
peneliti menentukan judul yaitu “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR
TOLAK PELURU MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT
PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN MUNJUNGAGUNG 02
KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN
2011/2012”
B. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang timbul dari identifikasi
masalah maka pembatasan masalah perlu dilakukan guna memperoleh
kedalaman kajian dan menghindari perluasan masalah. Pembatasan masalah
dalam penelitian sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
1. Siswa kelas IV SD Negeri Munujungagung 02 belum menguasai gerak dasar
Tolak Peluru.
2. Gerak dasar Tolak Peluru siswa kelas IV SD Negeri Munujungagung 02
masih rendah.
C. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan suatu masalah sebagai
berikut :
“Bagaimanakah peningkatan hasil belajar tolak peluru melalui penerapan
modifikasi alat pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri Munjungagung 02
Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 ? “
D. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
tolak peluru melalui modifikasi alat bantu pembelajaran pada siswa kelas IV SD
Negeri Munjungagung 02 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2011/2012.
E. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam pembelajaran tolak
peluru.
b. Siswa lebih partisipatif dalam proses pembelajaran tolak peluru
c. Meningkatkan aktifitas siswa serta mendukung pencapaian prestasi pada
tolak peluru
d. Menambah pengetahuan dan wawasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
e. Meningkatkan motifasi bagi siswa
2. Bagi guru
a. Menambah wawasan dan pengetahuan guru untuk mengatasi kesulitan
dalam media pembelajaran
b. Menjadikan giri lebih kreatif, terampil membuat dan mengembangkan
media bantu pembelajaran yang dimodifikasi
c. Sebagai inspirasi pengetahuan untuk menemukan media modifikasi yang
lainnya dalam cabang-cabang olah raga yang lain
3. Bagi sekolah
a. Memiliki guru-guru yang kreatif, terampil dalam mengatasi masalah
kesulitan dalm media pembelajaran
b. Adanya peningkatan kualitas pembelajaran dan pengajaran yang berakibat
terhadap peningkatan kualitas siswa dan guru yang dapat meningkatkan
kualitas sekolah secara keseluruhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Atletik
Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan
yang dinamis dan harmonis seperti jalan, lari, lompat, lempar, atletik merupakan
aktivitas jasmani yang mendasar untuk cabang olah raga lainnya juga merupakan
unsure olah raga yang amat penting dalam acara pesta olah raga seperti PON,
SEA GAMES, ASEAN GAMES dan OLYMPIADE
Atletik berasal dari bahasa Yunani Athlon atau Athlum yang berarti
perlombaan, pertandingan, pergulatan atau suatu perjuangan orang yang melakuan
disebut Athleta (atlet). Gerakan beratletik sudah tercermin pada kehidupan
manusia purba, mengingat jalan, lari, lompat, dan lempar bahkan bertarung
dengan binatang dilalui secara tidak sadar. ( Jumidar, 1996 :1-12 )
Tahun 390 SM pembinaan suatu bangsa dipusatkan pada peningkatan
kekuatan fisik mengutamakan pertumbuhan menuju bentuk tubuh yang harmonis
dan serasi melalui perpaduan kegiatan gimnastika, gramaika, dan musika. Atletik
tersebut dipopulerkan oleh Iccus dan Hiro Di Cus pada abad IV di Yunani.
Kelima macam geraka-gerakan yang dilakukan oleh kaum muda tersebut
dinamakan Penthlaton yang berarti Pentha artinya lima Athlon artinya
perlombaan. Jadi penthlaton adalah seseorang yang melakukan perlombaan
dengan melakukan lima macam permainan ( panca Lomba ).meskipun gerakan-
gerakan dasar atletik sudah lama diketahui namun dalam catatan sejarah bahwa
baru terjadi pada zaman purba sekitar 100 tahun SM. Hal ini dapat diketahui dari
buku yang dikarang oleh pujangga Yunani Hameros. (Jumidar,1996 : 13 - 16)
Perkembangan zaman bahwa atletik telah tumbuh dan berkembang
melalui pesta rakyat dalam bentuk gerakan olimpiade kuno dan dilanjutkan hingga
sekarang menjadi olimpiade moderm. Serta menumbuhkan sifat perjuangan bagi
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
masyarakat yang melakukanya. Seperti Eropa, Asia, Amerika, khususnya
Indonesia merupakan pemicu kesatuan dan persatuan dengan adanya perlombaan
antar daerah yang sekarang ini disebut PON ( Pekan Olah raga Nasional). Maka
pada tanggal 3 September 1950 terbentuklah organisasi atletik Indonesia yang
dinamakan PASI ( persatuan Atletik Seluruh Indonesia) yang diketuai oleh
Soegiono, , Aziz Soleh sebagai sekretaris.
2. Tolak Peluru.
a. Sekilas tentang tolak peluru
Tolak peluru merupakan cabang olahraga atletik dan termasuk dalam
nomor lempar. Banyak guru yang tidak menyadari bahwa anak mendapat
kesenangan dari menolak peluru atau benda yang berbentuk semacam peluru.
tetapi hanya sedikit saja yang akan mendapatkan kesenangan jika gerakanya sulit
dan benda yang harus dilempar berat. Pada gerakan tolak peluru adalah harus
didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40o jadi
tekananya pada kecepatan gerak, kaki merupakan bagian yang terberat dari badan,
maka posisi untuk menolak harus menekankan pada kaki. Macam-macam nomor
dalam perlombaan terdiri dari 4 kelompok besar, diantaranya ialah : (1) jalan (2)
lari ( 3) lompat (4) lempar. Menurut ( Soebroto,2000:41) dalam nomor lempar
dilombakan 4 nomor : (1) Lempar lembing (2) lempar cakram (3) tolak peluru (4)
lempar martil. Sama seperti nomor lempar lainnya, tolak peluru setiap peserta
diberi kesempatan lemparan tiga kali ( Jika peserta lebih dari 8 orang) dan 8 orang
peserta lemparan terbaik harus dilakukan lemparan 6 kali gi;iran. Menurut
(Ballesteros 2000: 67) sedangkan menurut ( Rorim Pandy 2001:247) kejuaraan
dari nomor ini ditentukan oleh hasil terjauh dari semua lemparan yang sah.
Dalam perlombaan nomor tolak peluru tidak cukup mengandalkan tenaga
besar saja, melainkan banyak factor yang harus dikuasai diantaranya penguasaan
teknik. Adapun teknik-teknik dasar yang perlu dikuasai dalam nomor tolak peluru
adalah (1)pegangan (2) awalan (3) tolakan (4) sikap badan setelah peluru dilempar
( Soetrisno, 2002:11). Tolak peluru tidak hanya mengandalkan pada postur tubuh
yang besar dan tenaga yang kuat saja tetapi harus didukung dengan teknik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Dalam perkembangan telah ditemukan beberapa fariasi teknik yang
didalamnya dipertimbangkan dan diperhitungkan Hokambio mediknya sehingga
hasilnya lebih efektif dari teknik sebelumya. Menurut ( Jonath Haag dan Krempel
2000:45) ada beberapa faktor penting yang perlu di perhatikan agar kemampuan
tolak peluru dapat menghasilkan hasil yang maksimal, diantaranya ialah :
1) Lintasan percepatan pelurunya
2) Poros bahu dan pinggang
3) Percepatan peluru pada waktu ditolak
4) Pengakhiran
b. Pengenalan Tolak Peluru
Tolak peluru termasuk salah satu nomor lempar dalam cabang atletik.
Meskipun termasuk dalam nomor lempar, tolak peluru tidak dikatakan sebagai
lempar peluru. Dalam tolak peluru,peluru ditolakan tidak boleh dilempar.Untuk
itu, gerakan menolak peluru disebut tolak peluru. Hal ini berdasarkan pada cara
melakukan dorongan atau tolakan terhadap peluru. (Iwan R, 2008:1-2, 52)
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru
melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat peluru : Untuk senior
putra = 7,257 kg, untuk senior putri = 4 kg, untuk yunior putra = 5 kg,
untuk yunior putri = 3 kg.
Menurut Dikdik Zafar Sidik, (2010:105 ~ 111) dikemukakan bahwa
gerak dasar tolak peluru adalah :
1) Cara Memegang Peluru.
Cara memegang peluru hendaknya menggunakan teknik yang benar,
karena kesalahan yang terjadi akan mempengaruhi hasil yang akan dicapai. Oleh
karena itu apabila pegangan sudah benar maka dalam menolakkan peluru akan
dapat menolakkan peluru dengan tenaga yang lebih efektif, sehingga hasil yang
dicapai akan lebih baik. Peluru dipegang dengan jari-jari tangan dan terletak
padatelapak tangan bagian atas, caranya sebagai berikut :Peluru diletakkan pada
telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan, yang dekat dengan jari-
jari tangan. Jari-jari tangan diregangkan ataudibuka, jari manis, jari tengah dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
jari telunjuk dipergunakan untuk menahan danmemegang peluru bagian belakang.
Sedangkan jari kelingking dan ibu jari dipergunakan untuk memegang/menahan
peluru bagian samping, yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.
Ke dalam ditahan ibu jari dan keluar ditahan oleh jari kelingking.
Gambar 2.1, Cara memegang peluru
Keterangan gambar :
1. Jari-jari agak merenggang, jari kelingking tidak tepat dibelakang.
Peluru tetapi ditekuk dan berada disamping peluru. Dengan demikian
jari ini dapat membantu untuk menahan supaya peluru tidak mudah
tergeser dari tempatnya tetapi untuk dapat menggunakan cara ini,
pelempar harus mempunyai jari-jari yang kuat dan panjang-panjang.
2. Cara ini hampir sama dengan yang pertama.
Jari-jari agak rapat ibu jari disamping. Jari kelingking tidak dilipat
tetapi berada disamping belakang peluru. Dengan demikian jari
kelingking kecuali untuk menahan jangan sampai peluru tergeser,
juga dapat membantu mengadakan tekanan pada waktu peluru
ditolak.Cara ini lebih banyak dipakai dari pada cara pertama.
3. Bagi mereka yang tangannya kecil, dapat menggunakan cara terakhir.
Jari-jari seperti pada cara kedua tapi jari - jarinya lebih renggang.
Kelingking dibelakang peluru sehingga turut menolak pelurunya. Ibu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
jari untuk menahan geseran kesamping, peluru biasanya diletakkan
pada lekuk tangan. (Tim Bina karya Guru, Erlangga, 2000 : 47- 45).
2) Fase Awalan atau Persiapan.
a) Pelempar mulai dengan berdiri tegak dibagian belakang lingkaran
dengan punggung menghadap balok penahan.
b) Togok dibungkukan kedepan paralel dengan tanah.
c) Badan seimbang dalam topang tunggal
d) Tungkai topang dibengkokan sedangkan tugkai bebas ditarik kearah
punggung lemparan.
Gambar 2,2 Fase awalan / Persiapan
3) Fase Tolakan atau Peluncuran
a) Badan bergerak dan kaki depan menuju ketumit, panggul tidak duduk.
b) Tungkai bebas didorong rendah, kebalok penahan
c) Tungkai topang diluruskan diatas tumitnya
d) Tungkai topang memelihara kontak dengan landasan selama gerak
luncuran.
e) Bahu dijaga tetap bidang terhadap bagian belakang lingkaran
Gambar 2.3, Fase Tolakan / Peluncuran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
4) Fase Pengantaran
a) Berat badan ditumpukan pada biola kaki kanan. Lutut kanan ditekuk
b) Tumit kaki kanan dan jari-jari kaki kiri ditempatkan segaris
c) Pinggang dan bahu terpilin
d) Kepala dan lengan kiri dikunci dibelakang
e) Siku kanan membentuk sudut 900 dengan togok
Gambar 2.4 , Pengantaran
5) Sikap Akhir atau Pemulihan
a) Pengerahan dari lengan tolak dimulai setelah tumgkai dan tubuh
diluruskan sepenuhnya
b) Lengan kiri ditekuk dan ditempatkan dekat dengan togok
c) Percepatan diluruskan dengan pergelangan tangan yang diregangkan
sebelumnya ( inu jari kebawah, lari-jari memutar keluar setelah peluru
dilepasakan )
d) Kaki – kaki dalam kontak dengan landasan untuk pelepasan. Kepala
dibelakang kaki kiri sampai lepasnya peluru
e) Tungkai dengan cepat berganti setelah peluru lepas tungkai kanan
ditekuk
f) Badan bagian atas direndahkan tungkai kiri mengayun kebelakang.
Pandangan mata kebawah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Gambar 2.5, Sikap Akhir Tolakan
c. Gaya Tolak Peluru
Menurut Mark Guthrie ( 2008 : 172 ~ 173 ) dalam tolak peluru ada dua
gaya yang dapat dilakukan antara lain :
1) Gaya Obrient ( Memutar )
Gaya obrient adalah gaya membelakangi arah tolakan. Sikap permulaan sama
dengan sikap menyamping. Dari sikap menyamping tersebut, badan diputar ke
samping kanan hingga seluruh badan membelakangi arah tolakan. Kemudian
badan dibungkukkan ke depan, lutut kakikanan dibengkokkan atau ditekuk lurus
ke depan, demikian juga ujung kakinya (jari-jari kaki) lurus ke depan. Sedangkan
keadaan tangan kanan yang memegang peluru dan tangan kirinya sama seperti
pada sikap menyamping.
Gambar 2.6. .Sikap Badan membelakang arah tolakan pada gaya Obrient
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
2) Gaya Ortodox (menyamping )
Tolak peluru gaya menyamping adalah tolak peluru yang dilakukan
dengan cara sederhana. Artinya dalam melakukan tolakan sikap yang dilakukan
oleh atlit adalah berdiri tegak dengan posisi menyampingi sektor lemparan, kaki
dibuka lebar. Kaki kiri lurus ke depan agak serong ke samping kanan. Tangan
kanan memegang peluru dan diletakkan pada bahu, tangan kiri dengan siku
dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke atas lemas.Tangan kiri
berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan,pandangan diarahkan ke
arah tolakan. Dalam tolak peluru gaya menyamping ini, badan agak rendah ke
samping kanan (Aip Syarifuddin, 1992 : 147).
Gambar 2.7..Sikap Badan Menyamping Pada Waktu Akan Menolak
d. Lapangan Tolak Peluru
1) Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang
cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan
permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari
semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan
dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih
rendah dari bibir atas lingkaran besi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
2) Garis lebar 5 cm harus dibuat diatas lingkaran besi menjulur
sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat putih.
3) Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi
lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
4) Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam
sebuah lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam
lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
5. Lebar balok 11,2-30 cm, panjang 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm
( Djurnidar, 1996 ; 2.16 )
Gambar 2.8. . Lapangan tolak peluru
3. Pembelajaran
a. Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, pembelajaran
merupakan aktifitas yang paling utama, ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian
tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses pembelajaran terutama dalam
pembelajaran cabang olah raga atletik.bahwa pembelajaran itu suatu proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru
keseluruhan sebagai hasil dan pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungan (Surya;2004) menurut Surya lebih lanjut bahwa ada beberapa
prinsip yang menjadi landasan pengertian tersebut, ialah :
1) Pembelajaran sebagai usaha memperoleh perilaku, prinsip ini mengandung
makna bahwa ciri utama proses pembelajaran itu adalah adanya perubahan
perilaku dalam diri individu
2) Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara keseluruhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
3) Pembelajaran merupakan bentuk pengalaman
4) Proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan
adanya sesuatu tujuan yang akan dicapai
5) Pembelajaran merupakan suatu proses.
b. Efektifitas belajar
Efektifitas merupakan aspek penting dalam berbagai bentuk kegiatan,
karena efektifitas merupakan cerminan dari tingkat keberhasilan dalam mencapai
tujuan atau sarana yang ingin dicapai Rivae dengan mengutip ( Exzioni 1964 )
menuliskan efektifitas adalah sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan
dan sasaran. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Menurut
Rivai aspek-aspek yang meliputi efektifitas belajar adalah :
1) Peningkatan pengetahuan
2) Peningkatan ketrampilan
3) Peningkatan Perubahan sikap
4) Peningkatan Perilaku
5) Kemampuan adap tasi
6) Peningkatan integrasi
7) Peningkatan partisipasi
8) Peningkatan interaksi cultural
c. Media belajar
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dan
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Beberapa ahli yang
dikutip Sudradjat memberikan definisi tentang media pembelajaran diantaranya
(Schram:1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran
Sementara (Briggs;1977) berpendapat bahwa media pembelajaran
adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/ materi pembelajaran seperti buku,
film, video, dan sebagainya. Sedangkan Nasional Education Acociation (1969)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah surat komunikasi dalam
bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat mengatur pesan, dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta duidik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Dalam kaitanya
efektifitas belajar ( Brown 1973 ) yang juga dikutip oleh Sudrajat mengungkapkan
bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat
mempengaruhi terhadapt efektifitas pembelajaran.
Lebih lanjut Sudrajat (2007) menuliskan tentang beberapa fungsi media
pembelajaran.
1) Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal
yang tidak mungkin dialami secara langsung didalam kelas oleh peserta didik
tentang suatu obyek disebabkan :
a) Obyek terlalu besar
b) Obyek terlalu kecil
c) Obyek yang bergerak terlalu lambat
d) Obyek yang bergerak terlalu cepat
e) Obyek yang terlalu kompleks
f) Obyek yang bunyinya terlalu halus
g) Obyek yang mengandung bahaya dan resiko tinggi
2) Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara
peserta didik dengan lingkunganya
3) Media membangkitkan motifasi dan merangsang anak untuk belajar
4) Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang
kongkrit sampai abstrak
Dari empat definisi tersebut bahwa media pembelajaran sangatlah
penting untuk meningkatkan proses belajar mengajar karena media merupakan
sarana untuk mencapai tujuan dalam media pembelajaran. Dengan demikian untuk
merangsang kemampuan peserta didik dalam materi tolak peluru, maka guru harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
lebih kreatif dan terampil agar peserta didik terangsang atau termotivasi dalam
mengikuti pembelajaran dalam materi tolak peluru.
4. Modifikasi
a. Hakikat Modifikasi
Menurut Yoyo Bahagia minimnya fasilitas dan perlengkapan pendidikan
jasmani yang dimiliki sekolah-sekolah, menuntut guru penjas untuk lebih kreatif
dalam memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan fasilitas dan
perlengkapan yang ada, sesuai dengan kondisi siswa dan sekolahnya. Tidak
sedikit siswa yang merasa gagal atau kurang menyukai materi pembelajaran yang
disampaikan oleh gurunya karena kemampuan guru dalam menyampaikan materi
yang diberikan, baik dalam penggunaan fasilitas dan perlengkapan yang
digunakan, dalam penyajian materi, dalam mengoptimalkan lingkungan
pembelajaran maupun dalam mengevaluasi hasil pembelajaran. Guru mata
pelajaran apapun tak terutama pelajaran peenjas harus mampu menggugah peserta
didik untuk dapat terlibat secara aktif dengan tidak merasa dipaksa serta
beraktivitas dalam suasana yang riang gembira. Upaya tersebut tidak lepas dari
kemampuan guru untuk memodifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan
proses pembelajaran dengan jalan mengurangi atau menambah tingkat kesulitan
yang dihadapi siswa dalam hal alat bantu dan perlengkapan, karakteristik materi
yang disesuaikan dengan keadaan siswa, lingkungan pembelajaran serta cara
evaluasi yang diberikan di akhir kegiatan kelak.
Guru yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu yang baru, atau
memodifikasi yang sudah ada untuk disajikan dengan cara yang lebih menarik,
sehingga anak merasa senang mengikuti pelajaran yang diberikan. Esensi
modifikasi adalah menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran
dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial
sehinga dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini dimaksudkan untuk
menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa yang tadinya tidak bisa
menadi bisa, yang tadinya kurang terampil menjadi lebih terampil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Cara guru memodifikasi pembelajaran akan tercermin dari aktivitas
pembelajarannya yang diberikan guru mulai awal hingga akhir pelajaran.
Untuk memahami secara lebih jauh tentang esensi modifikasi tersebut maka
kita harus mempunyai pemahaman tentang apa yang dimodifikasi serta
mengapa harus dimodifikasi.
a. Apa dan Perlunya Dimodifikasi
1) Apa yang dimodifikasi ?
Beberapa aspek analisis modifikasi ini tidak terlepas dari
pengetahuan guru tentang : tujuan, karakteristik materi, kondisi ligkungan, dan
evaluasinya. Khusus dalam penjas, disamping pengetahuan dan pemahaman yang
baik tentang tujuan, karakteristik materi, kondisi ligkungan, dan evaluasi,
keadaan fasilitas, perlengkapan dan media pengajaran penjas yang dimiliki oleh
sekolah akan mewarnai kegiatan pembelajaran itu sendiri.
Seperti telah dibahas minimnya fasilitas dan perlengkapan pendidikan
jasmani yang dimiliki sekolah-sekolah, menuntut guru penjas untuk lebih kreatif
dalam memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan fasilitas dan
perlengkapan yang ada. Sesuai dengan kondisi siswa dan sekolahnya. Halaman
sekolah, taman, ruangan kosong, parit, selokan dan sebagaina yang ada di
lingkungan sekolah dapat direkayasa dan dimanfaatkan untuk mengoptimalkan
pembelajaran pendidikan jasmani. Dengan melakukan modifikasi fasilitas maupun
perlengkapan tersebut sebenarnya tidak akan mengurangi aktivitas siswa dalam
melaksanakan pelajaran penjas melainkan sebaiknya, siswa lebih aktif karena
sisiwa di fasilitasi untuk lebih banyak bergerak, dengan pendekatan bermain
dalam suasana riang gembira.
2) Perlunya dimodifikasi
Lutan (1988) menyatakan : Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan
jasmani diperlukan dengan tujuan agar :
a) Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran
b) Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
c) Siswa dapat melakukan pola gerak secra benar
Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada didalam
kurikulum dapat disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif,
efektif dan psikomotorik anak.
Aussie (1996), mengembangkan modifikasi di Australia dengan
pertimbangan :
a) Anak-anak belum memiliki kematangan fisik dan emosional sepeti
orang dewasa.
b) Berolahraga dengan peralatan dan peraturan yang dimodifikasi
akan mengurangi cedera pada anak.
c) Olahraga yang dimodifikasi akan mampu mengembangkan
keterampilan anak lebih cepat dibanding dengan peralatan standard
untuk orang dewasa.
d) Olahraga yang dimodifikasi menumbuhkan kegembiraan dan
kesenangan pada anak-anak dalam situasi kompetitif.
Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa pendekatan modifikasi dapat
digunakan sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
Karena pendekatan ini mempertimbangkan tahap-tahap perkembangan dan
karakteristik anak, sehingga anak akan mengikuti pelajaran pendidikan jasmani
dengan senang dan gembira.
Melakukan modifikasi, guru penjas akan menyajikan materi
pembelajaran yang sulit menjadi lebih mudah dan disederhanakan tanpa harus
takut kehilangan makna dan apa yang akan diberikan. Anak akan lebih leluasa
bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang dimodifikasi.
A. Kerangka berfikir
Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olah raga merupakan sebuah
infestasi jangka panjang dalam upaya Pembelajaran yang dapat melibatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran adalah merupakan pembelajaran yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
baik.Seorang guru harus dapat mengarahkan suswanya untuk menyelesaikan
masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang dipelajari.Dalam
pembelajarangerak dasar tolak peluru sebagian besar siswa kurang menguasai
sehingga mereka mengalami kesulitan menolak peluru .Siswa belum dapat secara
maksimal dan menirukan demontrasi atau contoh yang dilakukan oleh guru.
Kurangnya sarana dan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar siswa
adalah merupakan suatu permasalahan dalam pembelajaran pernjas.Penggunaan
modifikasi alat pembelajaran yang dapat memancing peran aktif siswa belum
dilaksanakan secara optimal dalam proses pembelajaran.
Dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran akan memungkinkan
siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar.Penggunaan modifikasi
alat yang dimaksudkan di sini adalah modifikasi alat pembelajaran yang berupa
bola plastik
Hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh kurangnya kreatifitas seorang
guru.Guru hendaknya lebih kreatif dalam membuat dan mengembangkan media
pembelajaran sehingga dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani yang
dilaksanakan dapat menyenangkan dalam situasi dan kondisi yang monoton.
Penggunaan alat bantu sederhana berupa alat bola plastik dapat
meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran gerak dasar tolak
peluru.
Kerangka pemikiran dari penelitian ini secara sederhana adalah sebagai
berikut:
1. Kondisi Awal,
Guru kurang kreatif dan inofatif dalam proses pembelajaran penjas.Siswa
merasa takut untuk menolak peluru dengan alasan mengalami kesulitan menolak
2. Tindakan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Guru menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu
pembelajaran berupa bola plastic .Kegiatan ini dilakukan pada siklus I.
3. Kondisi Akhir,
Melalui Penggunaan modifikasi alat pembelajaran dapat meninggkatkan
kesegaran jasmani siswa. Siswa lebih bersemangat dan prestasi belajar meningkat,
dan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran lebih meningkat.
Upaya perbaikan pada siklus I sehingga meningkatkan kemampuan
dalam melakukan ketrampilan gerak dasar menolak dalam tolak peluru Melalui
penggunaan modifikasi alat bola plastik .Kegiatan ini dilakukan pada siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Gambar 2.3Kerangka Berfikir
Kondisi Guru kurang kreatif
dan inovatif dalam
proses pembelajaran
penjas penjas
a. Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pelajaran penjas
b. Tingkat kesegaran jasmani rendah
c. Dan yang paling utama hasil belajar tolak peluru
Tindakan
Guru menerapkan
model pembelajaran
dengan menggunakan
alat bantu pembelajaran
berupa bola
plastik.Kegiatan ini
dilakukan pada siklus I
Siklus I : guru dan peneliti
menyusun bentuk pengajaran
yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan
dan ketrampilan dasar tolak
peluru melalui pembelajaran
dengan alat bantu bola plastik
Kondisi Akhir Melalui penggunaan alat
bantu pembelajaran dapat
meningkatkan kesegaran
jasmani (siswa) lebih
bersemangat dan prestasi
belajar meningkat serta
pertisipasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran
meningkat
Upaya perbaikan pada siklus I
sehingga meningkatkan
kemampuan dalam melakukan
ketrampilan gerak dasar tolak
peluru melalui penggunaan
modifikasi alat bola plastic
.Kegiatan ini dilakukan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
B. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat
dirumuskan hipotesis terhadap penelitian adalah sebagai berikut;
“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Tolak Peluru Melalui Penerapan Modifikasi
Alat Pembelalajaran Pada Siswa Klas IV SD Neneri Munjungagung 02
Kecamatan kramat Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2011/2012”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Munjungagung 02 Kecamatan Kramat
Kabupaten Tegal dengan melalui praktik pembelajaran tolak peluru melalui
alat bantu pembelajaran bola plastik.
2. Waktu penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan dalam waktu tiga bulan yaitu
mulai bulan April, Mei dan Juni.
Dengan jadwal penelitian sebagai berikut :
No Jenis Kegiatan Bulan April Mei Juni Juli
1 Persiapan
a. Pemilihan masalah
b. Studi literatur
c. Analisa dokumen
2 Pelaksanaan siklus I
a. Pembuatan RPP
b. Pelaksanaan tindakan
c. Pengumpulan data
d. Analisa dan refleksi
3 Pelaksanaan siklus II
a. Pembuatan RPP
b. Pelaksanaan tindakan
c. Pengumpulan data
d. Analisa data dan refleksi
24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
4. Penyusunan laporan
a. Penulisan laporan
b. Seminar / ujian PTK
3. Siklus penelitian
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus. Untuk melihat
peningkatan efektifitas pembelajaran tolak peluru melalui modifikasi alat
bantu bola plastik. Adapun kegiatan setiap siklus meliputi : perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi, seperti digambarkan pada diagra berikut .
Dari diagram diatas dapat dijelaskan :
1. Perencanaan ( Planning)
Perencanaan tindakan kelas merupakan tindakan terstruktur dan terencana .
perencanaan merupaka tingkat pertama dalam setiap kegiatan. Tanpa
perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan tidak akan terarah
2. Tindakan ( Acting )
Perencanaan
perencanaan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Refleksi
pengamatan
pengamatan
SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 3.13. Skema Rancangan Kegiatan Pembelajaran siklus I
Tabel 3.1. Rencana Jadwal Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
3.
Yang dimaksud tindakan adalah kegiatan yang merupakan perwujudan
dari perencanaan yang disusun sesuai permasalahan
4. Pengamatan ( Observing )
Pengamatan merupakan kegiatan yang dilakukan selama tindakan
berlangsung untuk mengetahui hal-hal yang harus segera diperbaiki agar
tindakan dapat mencapai tujuan yang diinginkan
5. Refleksi ( Reflecting )
Merupakan perenungan kembali terhadap apa yang telah dilakukan dan
apa danmpaknya terhadap proses pembelajaran
Keempat tahap tersebut merupakan satu siklus. Siklus ini yang menjadi
cirri dari penelitian tindakan kelas. Siklus tersebut terus dilaksanakan
berulang sampai memperoleh hasil yang maksimal
B. Subyek penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD
Negeri Munjungagung 02 kecamatan Kramat Kabupaten Tegal Tahun ajaran
2011/2012 dengan jumlah 31 siswa yang terdiri dari putra 23 putri 8.
C. Data dan Sumber data
Data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini
adalah sebagian besar barupa data kualitatif, pengumpulan data diperoleh dari
berbagai nara sumber antara lain :
1. Siswa untuk mendapatkan data tentang tolak peluru dengan penerapan
pembelajaran yang dimodifikasi pada siswa kelas IV SD Negeri
Munjungagung 02 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal tahun 2011/2012
2. Guru sebagai kolaborator untuk melihat tingakat keberhasilan dalam
penerapan tolak peluru melalui modifikasi alat bola plastik siswa kelas IV SD
Negeri Munjungagung 02 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal
3. Refleksi guru dari setiap hasil pembelajaran
4. Hasil pengamatan/ observasi pelaksanaan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
D. Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari
tes dan observasi
1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang tolak peluru melalui
modifikasi alat bola plastic yang dilakukan siswa
2. Observasi dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang
aktifitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat penerapan
tentang tolak peluru melalui modifikasi alat bola plastik yang dilakukan siswa
sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan penelitian sebagai berikut :
PENGUMPULAN DATA
No Sumber data
Jenis data Teknik pengumpulan
Instrument
1 Siswa Hasil ketrampilan tolak peluru Tes praktek Tes Psikomotor
2 Guru Kemampuan melakukan rangkaian gerakan ketrampilan pembelajaran tolak peluru melalui modifikasi alat bola plastik
Praktik dan
unjuk kerja
Melalui lembar
observasi
E. Uji Validitas Data
Cara untuk mengembangkan Validasi data penelitian. Trianggulasi adalah
cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validasi data dalam
penelitian. Trianggulasi data yang digunakan yaitu :
1. Trianggulasi Data
2. Trianggulasi Sumber
3. Trianggulasi metode.
Validasi data PTK ini menggunakan :
1. Trianggulasi data
Yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari
beberapa sumber data yang berbeda.
2. Triamggulasi sumber
Tabel 3.2. Pengumpulan Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Yaitu mengkroscekan data yang diperoleh dengan informan atau nara sumber
yang lain, baik dari siswa maupun guru lain atau pihak-pihak yang lain.
( Kepala sekolah, rekan guru, oramg tua atau wali murid)
3. Trianggulasi metode
Yaitu mengumpulkan data dengan metode yang yang digunakan penelitian
tindakan kelas agar hasilnya lebih mantap. ( metode observasi dan tes )
sehingga didapat hasil yang akurat mengenai subyek
F. Analisis data
Data Penelitian Kelas meliputi data kualitatif dan data kuantitatif dengan
prosentase peningkatan pelaksanaan tindakan pada masing-masing siklus. Data
yang diperoleh siswa pada observasi pelaksanaan siklus Penelitian dianalisis
sesuai deskriptif dengan menggunakan teknik prosentasi untuk melihat
kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran
1. Hasil ketrampilan dalam teknik menolak dengan menganalisis nilai rata-rata
tes tolak peluru kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah
ditentukan
2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan ketrampilan pembelajaran tolak
peluru.
G. Indikator Kinerja Penelitian
Ketercapaian tujuan Penelitian dirumuskan indikator keberhasilan
Tindakan yang disusun secara realistis sebagai berikut :.
1. Tabel 3.2 Indikator hasil belajar siswa
Aspek yang diukur
Prosentase target keberhasilan
Kondisi
awal
Siklus 1 Siklus 2
Hasil Belajar Tolak Peluru 35 % 60 % 75 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
H. Prosedur penelitian
Langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedur dilaksanakan secara
partisipasif atau kolaboratif kerja sama mulai dari tahap perencanaan sampai
pelaksanaan tindakan kelas untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang
diharapkan. Prosedur penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1. Tahapan persiapan survey awal
Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam tahap pertama adalah mengobservasi
sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian
1. Tahap seleksi informan, penyiapan instrument dan alat
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi :
a. Menentukan subyek penelitian
b. Menyiapkan alat dan instrument penelitian dan evaluasi
2. Tahap pengumpulan data dan Treat Marc
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data tentang :
a. Hasil belajar tolak peluru
b. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran
c. Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran
d. Alat bantu pembelajaran
e. Pelaksanaan pembelajaran
f. Semangat dan aktifitas siswa
3. Tahap analisis data
Dalam tahap ini peneliti dalam menganalisis data menggunakan deskriptif
Kualitatif. Teknik tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang
dikumpulkan berikut uraian deskriptif tentang perkembangan proses
pembelajaran yaitu partisipasi siswa dalam pembelajaran
4. Tahap penyusunan laporan
Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari awal
survey sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu
penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Gambar 3.1 Siklus PTK
Skema diatas, peneliti mendeskripsikan prosedur penelitian, bahwa secara umum
penelitian diawali dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan,
refleksi dan diakhiri dengan tercapainya indikator keberhasilan.
Perencanaan Siklus I Pengamatan
Pelaksanaan
Perencanaan Siklus II Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Pra Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas yang peneliti laksanakan adalah di SD Negeri
Mumjungagung 02 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal dengan subyek
penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 23
siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini terbagi dalam siklus. Berikut
akan penulis paparkan penelitian tindakan kelas yang berjudul “UPAYA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI
PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS
IV SD NEGERI MUNJUNGAGUNG 02 KECAMATAN KRAMAT
KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012”, yang meliputi
aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran tolak peluru melalui penerapan
modifikasi alat bantu pembelajaran dari bola plastik dengan pendekatan bermain.
Sebelum melakukan Penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan survey
awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada dilapangan. Hasil dari kgiatan
survey awal kemudian dijadikan pedoman dan acuan didalam melaksanakan
penelitian. Keadaan yang terjadi sebelum dilakukan penelitian pada proses
pembelajaran yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Munjungagung 02 adalah
sebagai berikut :
1. Kondisi awal
a. Terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran Penjas.
Terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung
proses pembelajaran penjas. Hal ini terbukti dengan sedikitnya alat
olahraga yang dimiliki sekolah untuk pembelajaran penjas.
b. Guru kurang kreatif dalam meemodifikasi alat untuk pembelajaran penjas.
Hal tersebut dapat dilihat bahwa selama ini pembelajaran penjas
dilakukan guru hanya dengan alat seadanya, sarana dan prasarana yang
dimiliki sekolah sangat sedikit, sehingga pada waktu pmbelajaran banyak
31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
siswa yang tidak semangat, tidak memegang alat peraga dan banyak siswa
yang hanya bermain sendiri..
c. Guru kesulitasn dalam menemukan model pembelajaran yang tepat untuk
meningkatkan kemampuan siswa.
Dalam setiap pembelajaran penjas siswa menunjukan sifat yang
kurang berminat dan antusias. Siswa merasa bosan dan tidak menaruh rasa
perhatian sepenuhnya pada plajaran karena model pembelajaran yang
disajikan monoton. Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa
dengan memberikan pendkatan secara langsung dan menegur siswa yang
tidak memperhatikan pelajaran. Namun cara ini belum mampu
membangkitkan minat siswa.
d. Kurangnya dukungan dari pihak sekolah, dan guru.
Dukungan dari guru dan sekolah sangat diperlukan untuk memacu
semangat guru dan siswa dalam pembelajaran. Rekan-rekan guru tidak
merespon kekurangan alat pembelajaran yang dialami guru penjas, kepala
sekolah tidak memperhatikan kekurangan-kekurangan yang dialami guru
penjas sehingga menghambat proses pembelajaran.
Keadaan diatas berpengaruh pada hasil pembelajaran dimana siswa kurang
terlatih dalam proses kegiatan pembelajaran, siswa pasif atau tak berperan aktif
dalam pembelajaran dan hal tersebut menjadikan hasil pembelajaran tidak
maksimal sehingga hasil belajar rendah.
2. Tindakan
Melihat keadaan diatas, dimana hasil belajar dirasa kurang memuaskan,
terbukti dari nilai perolehan pembelajaran masih banyak yang di bawah KKM
yang ditetapkan sebesar 70. Maka peneliti dan observer serta guru mitra
berdiskusi untuk membahas hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Selanjutnya disepakati akan diadakan tindakan perbaikan pembelajaran untuk
memperbaiki pembelajaran sebelumnya.
Tindakan perbaikan pembelajaran yang direncanakan menerapkan model
pembelajaran menggunakan alat bantu berupa bola plastik sebagai pengganti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
peluru dengan pendekatan bermain. Tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan
direncanakan dua siklus. Apabila dalam perbaikan siklus I hasil pembelajaran
dirasa masih kurang dalam arti perolehan nilai dan ketuntasan masih dibawah
80%, atau siswa tuntas kurang dari 25 siswa, maka akan dilanjutkan pada siklus II
3. Kondisi akhir.
Kondisi akhir setelah peneliti melakukan perbaikan selama dua siklus
dimana peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan modifikasi alat
bantu berupa bola plastik dengan pendekatan bermain, ternyata prestasi belajar
siswa meningkat, partisipasi siswa dalam pembelajaranpun terlihat siswa lebih
antusias untuk berlatih menolakan peluru dari bola plastik. Siswa lebih semangat
dalam belajar karena media pembelajaran atau alat bantu pembelajaran berupa
bola plastik dapat memenuhi keinginan dan minat siswa untuk belajar. Lebih-lebih
pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan pendekatan bermain yang sesuai
dengan karakter dan kondisi kejiawaan anak anak sehingga siswa merasa puas
didalam belajar.
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan efektifitas menolak peluru dapat meningkatkan hasil pembelajaran
tolak peluru Setiap tindakan upaya peningkatan indikator tersebut dirancang satu
sebagai satu siklus.Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu : (1) perencanaan
tindakan,(2) pelaksanaan tindakan,(3) observasi dan interpretasi,(4)Analisis dan
refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.Dalam penelitian ini direncanakan
dua siklus.
1. Pra siklus
Pada pembelajaran pra siklus Penulis telah melakukan kegiatan
pembelajaran dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Namun hasil
dari imlementasi pembelajarannya belum maksimal. Terbukti dari hasil tes selama
proses pembelajaran masih banyak siswa yang belum tuntas dalam belajar, hal ini
dapat dilihat dari data nilai yang diperoleh dari 31 siswa hanya 10 anak yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
tuntas belajar atau sekitar 32 % siswa yang memperoleh nilai diatas KKM yang
ditetapkan yaitu sebesar 70. Rendahnya hasil belajar dari implementasi
pembelajaran pra siklus ini karena guru mengajar melatih dan membimbing
siswanya masih menggunakan gaya konvensional dan alat peraga yang minim.
Sehingga siswa merasa jenuh dan tidak serius dalam menyerap pembelajaran yang
diberikan guru. Aktifitas siswa juga kurang termotivasi sehingga kurang gairah
dalam pembelajaran. Siswa tidak sungguh- sungguh dalam menerima
pembelajaran yang diberikan guru.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran berjalan
dengan cukup baik, namun karena kurangnya motifasi dan alat peraga sehingga
hasil pembelajaran kurang memuaskan. Rata – rata nilai pada pembelajaran pra
siklus baru mencapai 67 dan prestasi belajar siswa masih banyak yang di bawah
standar KKM (70)
Hasil Pengolahan Data
Sesuai dengan tujuan pembelajaran, pada pra siklus peneliti melakukan
aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
1) Penyajian pembelajaran
2) Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
3) Pemberian motivasi dan soal-soal latihan
4) Variasi metode pembelajaran
5) Bimbingan dalam pembelajaran
Sedangkan penilaian dilakukan selama proses pembelajaran pada aspek
psikomotor dan pada akhir pembelajaran dilakukan tes formatif lisan untuk
mengetahui aspek kognetifnya. Berikut disajikan data perolehan nilai dan
ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran pra siklus
Siswa yang tuntas belajar terdiri dari 10 siswa dan yang belum tuntas adalah 21
siswa dari jumlah siswa keseluruhan 31 siswa. Kalau diprosentasikan siswa yang
tuntas belajar 32 % dan yang belum tuntas 68 %. Sedangkan perolehan nilai rata-
rata pada pembelajaran pra siklus adalah 69 dengan KKM 70
Untuk lebih jelasnya lihat lampiran pada tabel 4.7.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
2. Siklus I
Kegiatan siklus I merupakan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran pra
siklus dimana kegiatan pra siklus dirasa belum berhasil dalam pembelajaran yang
dilakukan penulis, karena masih banyak siswa yang belum berhasil memperoleh
nilai sesuai KKM yang ditetapkan.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan dengan cukup baik, dengan
nilai rata-rata 73 dan prestasi belajar siswa di atas standar KKM 70 sudah banyak
siswa yang tuntas belajar. Ketuntasan belajar mencapai 68 % yaitu sekitar 21
siswa telah tuntas belajar.
1. Hasil Pengolahan Data
Sesuai dengan tujuan perbaikan pembelajaran, pada siklus I penulis
melakukan perbaikan pembelajaran melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
1) Penyajian pembelajaran dengan permainan
2) Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
3) Pemberian dorongan motivasi dan latihan dalam pembelajaran
4) Variasi metode pembelajaran mengutamakan permainan yang
menyenangkan
5) Bimbingan dalam pelaksanaan pembelajaran
Sedangkan untuk melihat hasil perbaikan pembelajaran, pada proses
pembelajaran dilakukan tes proses untuk menilai aspek psikomotor dan afektif
dan akhir pembelajaran penulis melakukan tes untuk menilai aspek kognetif.
Sedangkan Kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran tolak peluru
siklus I dicantumkan dalam tabel 4.8.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Tabel 4.3. Kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran Tolak Peluru siklus I
(Analisis masalah)
Keterangan: skala nilai (1-5)
1 = kurang sekali
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = baik sekali
a. Data Tes
Dari data nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I dengan materi
tolak peluru melalui modifikasi alat bantu pembelajaran berupa bola
plastik. Siswa yang tuntas belajar terdiri dari 21 siswa dan yang belum
tuntas adalah 10 siswa dari jumlah siswa keseluruhan 31 siswa. Kalau
diprosentasikan siswa yang tuntas belajar 68 % dan yang belum tuntas 32
%. Sedangkan perolehan nilai rata-rata pada pembelajaran pra siklus
adalah 73 dengan KKM 70
Untuk lebih jelasnya lihat lampiran pada tabel 4.9.
b. Data non tes
1) Hasil observasi siswa
No. Aspek Aktivitas Perbaikan Pembelajaran 2) Skala Nilai
1 2 3 4 5 1 Penyajian pembelajaran √ 2 Penggunaan alat peraga √ 3 Pemberian motivasi dan latihan √ 4 Variasi media pembelajaran √ 5 Bimbingan dalam pembelajaran √
Jumlah 6 8 5
Nilai 6 +8 + 5 = 19 19 x 4 = 76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada aktifitas siswa
dalam pembelajaran tolak peluru sebagai berikut.
Tabel 4.4. Tabel aktifitas siswa dalam pembelajaran tolak peluru sikus I
(Identifikasi masalah)
Partisipasi Siswa Siklus I
Banyak Siswa Prosen
Aktif mengikuti pembelajaran 22 71%
Bermain sendiri saat pembelajaran 4 13% Ditanya tidak menjawab 2 6% Merasa bosan dengan materi 3 10%
Dari tabel diatas dapat ditari kesimpulan bahwa selama proses
pembelajaran tolak peluru dengan penerapan modifikasi bola plastik
sambil bermain cukup baik. Siswa sudah aktif dan konsentrasi pada
pembelajaran. Namun secara umum masih perlu adanya perbaikan
pada aspek yang belum dikuasai siswa kususnya aspek psikomotor.
2) Data observasi guru
Berikut hasil obervasi yang dilakukan oleh observer pada observasi
guru sebagai peneliti saat menyajikan pembelajaran tolak peluru pada
siswa kelas IV SD Negeri Munjungagung 02 Kecamatan Kramat
Kabupaten Tegal
Tabel 4.5. Tabel aktifitas guru peneliti pada pembelajaran Tolak Peluru siklus I
No Aspek yang diamati NILAI Skor 1 2 3 4 5
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 2 Menjelaskan dan memperagakan gerakan √ 3 Melakukan pemanasan √ 4 Melakukan geakan inti √ 5 Melakukan relaksasi √ 6 Memberi motivasi pada siswa √ 7 Menciptakan suasan pembelajaran yang kondusif √ 8 Tampil cukup dengan semangat gembira dan ramah √ 9 Memanfaatkan media secara optimal √
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
10 Secara aktif memfasilitasi siswa saat pembelajaran √ 11 Mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak
jawaban saat kegiatan akhir √
12 Merespon dan menghargai jawaban siswa √ 13 Memberikan umpan balik √ 14 Memperhatikan efektifitas waktu √ 15 Mengelola pembelajaran dengan baik √
Jumlah 12 44 56 Katergori Baik
Kreteria penilaian 1 = kurang sekali 3 = cukup 5 = baik sekali 2 = kurang 4 = baik
c. Data Obsevasi dokumen
Data observasi dokumen terdiri berisi :
1) Daftar hadir siswa
2) Daftar nilai
3) Silabus, RPP, buku sumber
4) Lembar penilaian psikomotor
5) Lembar penilaian afektif
6) Lembar penilaian koknetif
7) Alat-alat pembelajaran
8) Serta dokumen perupa foto kegiatan pembelajaran
2. Deskripsi Temuan
Dari data hasil pengamatan / obsevasi aktivitas-aktivitas penelitian di atas
dapat penulis paparkan sebagai berikut:
a. Penyajian pembelajaran
Guru dalam menyajikan pembelajaran terlalu tergesa-gesa/terlalu
cepat sehingga siswa kurang menyerap materi. Pada kegiatan inti
penyampaian materi sebagai berikut:
1). Pada pukul 07.00 (10 menit) melakukan kegiatan pendahuluan yang
meliputi apersepsi, presensi dan pemanasan yang perupa permainan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
2). Pada pukul 07.10 ( 50 Menit )memasuki kegiatan inti dengan
memberikan pembelajaran tolak peluru tetapi tidak memberi
penekanan, penjelasan, motivasi dan contoh yang pas sehingga siswa
masih ada yang bingung, dan tidak dapat menyerap materi.
3). Pada pukul 08.00. guru memberikan kegiatan penenangan atau
kegiatan akhir yang di lakukan dengan tanya jawab dan bernyanyi,
berdoa dan bubar.
b. Penggunaan alat peraga/media
Pada saat pelaksanaan kegiatan inti, tidak menggunakan media
pembelajaran secara maksimal, terbukti dalam pelaksanaan
pembelajaran masih ada anak yang tidak memegang bola, masih ada
siswa yang tidak melakukan tolakan dan kurang memberikan motifasi
dan bimbingan secara individu
c. Pemberian soal-soal latihan
Guru kurang memberikan soal-soal yang sesuai dengan materi untuk
menguji aspek kognetif siswa.
d. Variasi metode pembelajaran
Guru sudah melakukan variasi metode walaupun, belum maksimal.
d. Bimbingan dalam pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran guru sudah melakukan bimbingan agar
siswa dapat melakukan gerak tolak peluru secara benar karena bimbingan
ini berkaitan dengan penilaian psikomotor yang terdapat pada kegiatan inti
pembelajaran. Sehingga diharapkan siswa dapat pempraktikan gerak dasar
tolak peluru dengan benar. Namun secara umum masih ada hal yang
belum dilakukan guru sebagai peneliti
3. Siklus II
Kegiatan siklus II merupakan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran
siklus I dimana kegiatan sklus I dirasa belum memuaskan hasil
pembelajaran yang dilakukan penulis, karena masih ada siswa yang belum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
berhasil memperoleh nilai sesuai KKM yang ditetapkan yaitu sebesar 70,
untuk itu penulis dan observer sepakat untuk dilanjutkan pada siklus II.
Secara umum pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II berjalan
dengan baik, dengan nilai rata-rata 74 dan prestasi belajar siswa di atas
standar KKM 70 sudah mencapai 25 siswa atau sekitar 80 % yang tuntas
belajar.
1. Hasil Pengolahan Data
Sesuai dengan tujuan perbaikan pembelajaran, pada siklus II penulis
melakukan perbaikan pembelajaran melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
1) Penyajian pembelajaran dengan pendekatan bermain
2) Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
3) Pemberian dorongan motivasi dan latihan dalam pembelajaran
4) Variasi metode pembelajaran mengutamakan permainan yang
menyenangkan
5) Bimbingan dalam pelaksanaan pembelajaran
Sedangkan untuk melihat hasil perbaikan pembelajaran, pada proses
pembelajaran dilakukan tes proses untuk menilai aspek psikomotor dan afektif
dan akhir pembelajaran penulis melakukan tes untuk menilai aspek kognetif.
Kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran tolak peluru siklus II
dicantumkan dalam tabel 4.12.
Tabel 4.6. Kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran Tolak Peluru siklus II
(Analisis masalah)
No. Aspek Aktivitas Perbaikan Pembelajaran 2) Skala Nilai 1 2 3 4 5
1 Penyajian pembelajaran √
2 Penggunaan alat peraga √
3 Pemberian motivasi dan latihan √
4 Variasi media pembelajaran √
5 Bimbingan dalam pembelajaran √
Jumlah 16 5
Nilai 16 + 5 = 21 21 x 4 = 84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Keterangan: skala nilai (1-5)
1 = kurang sekali
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = baik sekali
a. Data Tes
Dari data nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus II dengan
materi tolak peluru melalui modifikasi alat bantu pembelajaran berupa
bola plastik. Siswa yang tuntas belajar terdiri dari 25 siswa dan yang
belum tuntas adalah 6 siswa dari jumlah siswa keseluruhan 31 siswa.
Kalau diprosentasikan siswa yang tuntas belajar 80 % dan yang belum
tuntas 20 %. Sedangkan perolehan nilai rata-rata pada pembelajaran pra
siklus adalah 75 dengan KKM 70
Untuk lebih jelasnya lihat lampiran pada tabel 4.13
b. Data non tes
1) Hasil observasi siswa
Hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada aktifitas siswa
dalam pembelajaran tolak peluru sebagai berikut.
Tabel 4.7. Tabel aktifitas siswa dalam pembelajaran tolak peluru sikus II
(Identifikasi masalah)
Partisipasi Siswa Siklus I
Banyak Siswa Prosen Aktif mengikuti pembelajaran 26 84%
Bermain sendiri saat pembelajaran 2 6% Ditanya tidak menjawab 1 4%
Merasa bosan dengan materi 2 6% Dari tabel diatas dapat ditari kesimpulan bahwa selama proses
pembelajaran tolak peluru dengan penerapan modifikasi bola plastik
sambil bermain cukup baik. Siswa sudah aktif dan konsentrasi pada
pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2) Data observasi guru
Berikut hasil obervasi yang dilakukan oleh observer pada observasi
guru sebagai peneliti saat menyajikan pembelajaran tolak peluru pada
siswa kelas IV SD Negeri Munjungagung 02 Kecamatan Kramat
Kabupaten Tegal
Tabel 4.8. Tabel aktifitas guru peneliti Pada pembelajaran tolak Peluru siklus I
No Aspek yang diamati NILAI Skor 1 2 3 4 5
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 2 Menjelaskan dan memperagakan gerakan √ 3 Melakukan pemanasan √ 4 Melakukan geakan inti √ 5 Melakukan relaksasi √ 6 Memberi motivasi pada siswa √ 7 Menciptakan suasan pembelajaran yang kondusif √ 8 Tampil cukup dengan semangat gembira dan ramah √ 9 Memanfaatkan media secara optimal √ 10 Secara aktif memfasilitasi siswa saat pembelajaran √ 11 Mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak
jawaban saat kegiatan akhir √
12 Merespon dan menghargai jawaban siswa √ 13 Memberikan umpan balik √ 14 Memperhatikan efektifitas waktu √ 15 Mengelola pembelajaran dengan baik √
Jumlah 3 56 59 Katergori Baik
Kreteria penilaian
3 = kurang sekali 3 = cukup 5 = baik sekali 4 = kurang 4 = baik
c. Data Obsevasi dokumen
Data observasi dokumen terdiri berisi :
1) Daftar hadir siswa
2) Daftar nilai
3) Silabus, RPP, buku sumber
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
4) Lembar penilaian psikomotor
5) Lembar penilaian afektif
6) Lembar penilaian koknetif
7) Alat-alat pembelajaran
8) Serta dokumen perupa foto kegiatan pembelajaran
2. Deskripsi Temuan
Dari data hasil pengamatan / obsevasi aktivitas-aktivitas penelitian di atas
dapat penulis paparkan sebagai berikut:
a. Penyajian pembelajaran
Guru dalam menyajikan pembelajaran terlalu tergesa-gesa/terlalu cepat
sehingga siswa kurang menyerap materi. Pada kegiatan inti penyampaian
materi sebagai berikut:
1). Pada pukul 07.00 (10 menit) melakukan kegiatan pendahuluan yang
meliputi apersepsi, presensi dan pemanasan yang berupa permainan
2). Pada pukul 07.10 ( 50 Menit ) memasuki kegiatan inti dengan
memberikan pembelajaran tolak peluru tetapi dengan memberi penekanan,
penjelasan, motivasi dan contoh yang pas sehingga siswa tidak kebingungan, dan
dengan demikian siswa dapat menyerap materi pembelajaran dengan baik. Variasi
alat bantu sudah baik karena dilakukan secara berurutan sesuai RPP
3). Pada pukul 08.00. guru memberikan kegiatan penenangan atau kegiatan
akhir yang di lakukan dengan tanya jawab untuk penilaian kognetiv dan
bernyanyi, berdoa dan bubar.
b. Penggunaan alat peraga/media
Pada saat pelaksanaan kegiatan inti, sudah menggunakan media
pembelajaran secara maksimal, terbukti dalam pelaksanaan pembelajaran
siswa sudah memanfaatkan media pembelajaran semua. Siswa sudah
berlatih melakukan gerak dasar tolakan dengan baik dan benar
c. Pemberian soal-soal latihan
Guru sudah memberikan soal-soal yang sesuai dengan materi untuk
menguji aspek kognetif siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
d. Variasi metode pembelajaran
Guru sudah melakukan variasi metode dengan baik dan menyeluruh
e. Bimbingan dalam pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran guru sudah memberikan motivasi dan
bimbingan pada siswa yang mengalami kesulitan, baik bimbingan kelompok
maupun individu, bimbingan agar siswa dapat melakukan gerak dasar tolak
peluru secara benar karena bimbingan ini berkaitan dengan penilaian
psikomotor yang terdapat pada kegiatan inti pembelajaran. Sehingga
diharapkan siswa dapat pempraktikan gerak dasar tolak peluru dengan benar.
Dari data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai
dokumen yang akan digunakan sebagai acuan apakah perbaikan pembelajaran
akan dilanjutkan kesiklus berikutnya ataukah cukup sampai pada siklus II saja.
Selanjutnya peneliti dan pengamat bersama kepala sekolah melakukan
diskusi untuk rencana selanjutnya, hasil diskusi disepakati bahwa. Perbaikan
pembelajaran dirasa cukup sampai pada siklus II dengan alasan perolehan nilai
dan ketuntasan belajar sudah memuaskan. Adapun siswa yang belum tunts
sejumlah 6 siswa akan mendapatkan bimbingan khusus pada waktu tertentu.
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus
1. Hasil Pengolahan data
Dari pembelajaran yang telah dilaksanakan dari pra siklus sampai siklus II
tampak sekali adanya perubahan data yang menunjukan adanya peningkatan dari
perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan. Pada pra siklus ketuntasan belajar
hanya 35 %, dan pada siklus I meningkat menjadi 60 % selanjutnya pada siklus II
terjadi peningkatan yang signifikan
Hasil tindakan pembelajaran tiap siklus dari mulai pra siklus, siklus I dan
siklus II ditampilkan dalam tabel berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Tabel 4.9 .Hasil Ulangan Tolak Peluru Selama Pra Siklus dan Dua Siklus
Nilai x
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Frek ( F ) Fx Frek ( F ) Fx Frek ( F ) Fx 55 - - - - - - 60 - - - - - - 65 21 1365 10 650 6 390 70 - - - - - - 75 8 600 12 900 10 750 80 2 160 9 720 15 1200 85 - - - - - - 90 - - - - - -
Jumlah 31 2125 31 2270 31 2340 Rata-rata 68 73 75
Prosentase ketuntasan belajar siswa dari pra perbaikan sampai perbaikan siklus II
dapat disajikan dalam grafik/diagram sebagai berikut:
Grafik 4.4. Prosentase ketuntasan belajar siswa dari Prasiklus – siklus II
Sedangkan jumlah siswa tuntas dari pra siklus sampai siklus II dan nilai rata-
rata dari tiap siklus dapat dilihat pada grafik berikut !
Grafik 4.5. Prosentase ketuntasan belajar siswa dari Prasiklus – siklus II
Tuntas Blm Tuntas Selisih Ketuntasan
Pra Siklus 32% 68% 36%
Siklus 1 68% 32% 36%
Siklus 2 80% 20% 60%
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
2. Deskripsi Temuan
Dari hasil pengamatan aktivitas perbaikan pembelajaran diatas dapat
penulis paparkan sebagai berikut:
a. Penyajian pembelajaran
Guru dalam menyajikan pembelajaran cukup menarik minat siswa
sehingga siswa cepat menyerap materi. Pada kegiatan inti penyampaian
materi sebagai berikut
1). Pada pukul 07.00 guru mengkondisikan siswa dan menyiapkan segala
peralatan pembelajaran termasuk media yang akan digunakan
dilanjutkan siswa dibariskan menjadi 3 bersap untuk presensi dan
berdoa dan guru menyiapkan siswa untuk kegiatan pendahuluan
berupa permainan yang mengarah pada materi pembelajaran yang akan
disajikan.
2). Pada pukul 07.10 memasuki kegiatan inti. Guru mengkondidikan siswa
untuk melakukan pembelajaran tolak peluru dengan modifikasi bola
plasti dengan pendekatan permainan agar anak tidak merasa bosan dan
jenuh.
3).Pada pukul 08.00 memasuki kegiatan akhir dengan kegiatan
penenangan bernyanyi dan ditutup doa.
b. Penggunaan alat peraga/media dalam pembelajaran
Alat peraga sebagai media pembelajaran berupa bola voli mini, dan peluru
dari pasir semen cukup menarik perhatian siswa
Tuntas Blm Tuntas Rerata Nilai
Pra Siklus 10 21 68
Siklus 1 21 10 73
Siklus 2 6 25 75
- 10 20 30 40 50 60 70 80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
c. Pemberian soal-soal latihan sebagai tes akhir pembelajaran untuk menilai
aspek kotgnetif. Disamping itu penilaian dilakukan pada saat kegiatan inti
pembelajaran yaitu untuk menilai aspek spkomotor.
d. Variasi metode pembelajaran
Guru sudah menyajikan materi dengan metode yang bervariasi yaitu
instruksi verbal, komando, tugas, dan ceramah.
e. Bimbingan dalam pelaksanaan pembelajaran
Dalam kegiatan inti guru sudah memberikan bimbingan kepada siswa
sehingga pada pelaksanaan evaluasi hasil nilai tes formatifnya rata-rata
sudah cukup baik.
Pada akhir siklus II ditemukan aktivitas-aktivitas telah berjalan dengan baik,
dengan nilai rata-rata 75
D. Pembahasan
Peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Munjungagung 02
Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal karena dalam perbaikan pembelajaran secara
konsekuen penulis melaksanakan aktivitas-aktivitas perbaikan yang telah dipilih
dengan tepat. Aktivitas-aktivitas perbaikan pembelajaran ini mencakup:
1. Penyajian pembelajaran yang menyenangkan
2. Penggunaan alat peraga/media berupa bola voli mini, dan peluru dari semen
pasir dalam pembelajaran
3. Pemberian penguatan, pujian dan spirit untuk memperkuat semangat dan tekad
untuk mengikuti pembelajaran yang aktif
4. Variasi metode pembelajaran yang disajikan secara runtut sesuai rencana agar
tidak membosankan
5. Bimbingan dalam pembelajaran tolak peluru baik secara kelompok maupun
individu.
Ketepatan pemilihan aktivitas-aktivitas perbaikan pembelajaran tampak
dalam kesesuaian antara pelaksanaan masing-masing aktivitas dengan teori yang
melandasinya. Ketepatan masing-masing aktivitas dapat dijelaskan seperti berikut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat
dinyatakan, bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran (baik proses maupun
hasil) kemampuan gerak dasar dari siklus I ke siklus II. Hal tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.10 : Hasil Peningkatan Kualitas Pembelajaran Antara Siklus
No Uraian Siklus I Sikus II Selisih Kenaikan
1. Perolehan nilai rata rata 73 % 75 % 2 %
2. Ketuntasan belajar 68 % 80 % 12 %
3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran 71 % 84 % 13 %
4. Penggunaan media pembelajaran 75 % 90 % 15 %
5. Pemberian bimbingan 70 % 85% 15 %
Secara umum semua kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran
dengan media modifikasi pembelajaran pada tolak peluru gaya menyamping yang
telah dilakukan pada siklus I dan siklus II sudah dapat diatasi dengan baik.
Peneliti sudah berhasil membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti
pembelajaran khususnya. Pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan alat
bantu yang dilaksanakan dengan tertib. Peneliti mampu merespon siswa terhadap
stimulus yang diberikan. Siswa semangat untuk melaksankan pembelajaran yang
disajikan dengan baik, meskipun masih ada kekurangannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan alat bantu
pembelajaran dapat meningkatkan gerak dasar tolak peluru dengan menggunakan
media pembelajaran yaitu modifikasi alat bola plastik.Simpulan hasil penelitian
secara singkat yaitu terdapatnya peningkatan kemampuan memukul bola kasti
pada siswa kelas IV SD Negeri Munjungagung 02 Kecamatan Kramat Kabupaten
Tegal.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh terdapat peningkatan dari
kondisi awal ke siklus I dan siklus II, hal ini bisa dilihat dari nilai ketuntasan hasil
belajar pada kondisi awal (32 %), siklus I (68 %) dan siklus II (80 %), sehingga
peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar (48 %).
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa
keberhasilan dalam pembelajaran tergantung pada beberapa faktor-faktor baik
faktor dari guru antara lain metode yang digunakan dalam pemebelajaran,
kemampuan guru dalam penyampaian materi, kemampuan guru dalam mengelola
kelas, teknik yang digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan materi,
kemampuan guru dalam mengembangkan materi, maupun faktor dari siswa.
Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus
diupayakan semaksimal mungkin agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar. Jika guru mengelola kelas dengan baik. Mengembangkan materi,
mengambangkan strategi/tehnik sebagai sarana untuk menyampaikan materi
dengan baik sehingga siswa mudah menerima nerima materi, dan siswa pun
memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran
maka proses belajar mengajar akan lebih efektif, lancar dan efisien.
Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan
adanya penerapan model pembelajaran alat bantu yang dapat meningkatkan
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
kemampuan tolak peluru siswa (Baik dari proses sampai alasanya), sehingga
penelitian ini dapat di gunakan guru sebagai media yang berupa alat, bola plastik
dan peluru dari semen pasir. Bagi guru penjas, hasil penelitian ini dapat di
gunakan untuk suatu alternatif dalam proses pelaksanaan pembelajraan penjas
agar lebih efektif dan efisien , siswa menjadi aktif dan senang dengan
pembelajaran penjas.
Pemberian tindakan dari siklus I dan siklus II mendeskripsikan bahwa
terdapatnya kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran.
Namun, kekurangan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan siklus berikutnya.
Dari pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran, terdapatnya peningkatan kualitas baik proses maupun hasil dalam
pemebelajran penerapan model pembelajaran alat Bantu ini dapat merangsang
aspek kognitif, afektif dan terutama psikomotor siswa.
C. Saran
Bertolak dari hasil-hasil penelitian yang diperoleh, penulis menyampaikan
saran kepada seluruh rekan-rekan guru. Khususnya guru penjasorkes agar dalam
pembelajaran Penjas supaya siswa mencapai prestasi belajar yang baik, guru
hendaknya:
1. Menyajikan pembelajaran yang menyenangkan
2. Mengoptimalkan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
3. Variasi metode pembelajaran agar tidak membosankan.
4. Berikan bimbingan dalam pembelajaran agar berjalan secar sistematis.
Di samping itu, karena terbukti penelitian tindakan kelas (PTK) dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa, penulis menyarankan kepada rekan-rekan
guru mempelajari dan menerapkan PTK di sekolah masing-masing.