19
1 STEP 7 LBM 1 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) A. EPIDEMIOLOGI 1. Definisi Epidemiologi adalah ilmu tentang terjadinya dan penyebaran dari suatu masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta upaya-upaya penanggulangannya. Budioro B. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat 2. Macam-macam a) Epidemiologi Deskriptif a. hanya mengamati dan menjabarkan hasil temuan atau data secara apa adanya. b. mempelajari bagaimana frekuensi penyakit berubah menurut perubahan variabel2 epidemiologi, mencakup variabel orang(umur, jenis kelamin, kelas sosial, pekerjaan, golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga, stuktur keluarga dan paritas), tempat, waktu. c. dibahas juga validitas, reliabilitas, sensitifitas test dan spesifisitas test d. pengamatannya kelompok/agregate, maka metode kwantitatif sangat penting ada. e. perlu dipahami indikator2 khusus untuk menyatakan suatu kejadian b) Epidemiologi Analitis a. mencakup uraian hubungan sebab-akibat tentang masalah yang bersangkutan dengan hal-hal yang diduga menjadi faktor penyebabnya b. pengamatan, yaitu metode obseravsional dan metode eksperimental c. desain penelitiannya case history studies (dibandingkan antara kelompok yang terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang yang tidak terkena) dan cohort studies(perbandingan antara: sekelompok orang dipaparkan pada suatu penyebab penyakit, kemudian diambil sekelompok orang lagi

vina LI LBM 1 SKN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem Kesehatan Nasional

Citation preview

Page 1: vina LI LBM 1 SKN

1

STEP 7 LBM 1 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

A. EPIDEMIOLOGI1. Definisi

Epidemiologi adalah ilmu tentang terjadinya dan penyebaran dari suatu masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta upaya-upaya penanggulangannya.Budioro B. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat

2. Macam-macama) Epidemiologi Deskriptif

a. hanya mengamati dan menjabarkan hasil temuan atau data secara apa adanya.

b. mempelajari bagaimana frekuensi penyakit berubah menurut perubahan variabel2 epidemiologi, mencakup variabel orang(umur, jenis kelamin, kelas sosial, pekerjaan, golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga, stuktur keluarga dan paritas), tempat, waktu.

c. dibahas juga validitas, reliabilitas, sensitifitas test dan spesifisitas testd. pengamatannya kelompok/agregate, maka metode kwantitatif sangat

penting ada.e. perlu dipahami indikator2 khusus untuk menyatakan suatu kejadian

b) Epidemiologi Analitisa. mencakup uraian hubungan sebab-akibat tentang masalah yang

bersangkutan dengan hal-hal yang diduga menjadi faktor penyebabnyab. pengamatan, yaitu metode obseravsional dan metode eksperimentalc. desain penelitiannya case history studies (dibandingkan antara kelompok

yang terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang yang tidak terkena) dan cohort studies(perbandingan antara: sekelompok orang dipaparkan pada suatu penyebab penyakit, kemudian diambil sekelompok orang lagi yang mempunyai ciri2 sama dengan kelompok pertama, tetapi tidak dipaparkan/ kelompok kontrol)

d. epidemiologi eksperimen : mengadakan eksperimen c) Epidemiologi Konstruktif

a. agar hasil pengamatan atau penelitian yang diperoleh dimanfaatkan untuk melengkapi perbendaharaan penguasaan iptek tentang masalah yang bersangkutan(berupaya untuk mengisi Gap of knowledge dan melengkapi Body of knowledge).

b. Dimanfaatkan dan aplikasinya untuk memecahkan masalah kesehatan yang bersangkutan

Budioro B. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat

3. Tahapan / metode

Page 2: vina LI LBM 1 SKN

2

Metode pengamatan utama pada bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat yaitu;

a) Metode klinik.- Objek pengamatan difokuskan pada penderita “individu” atau “orang-

perorang”.- Pegamatan klinis tertuju pada “clinical diagnosis”.

b) Metode epidemiologik.- objek pengamatan ditekankan pada “kelompok” atau agregat, oleh karenanya

lebih banyak menggunakan cara-cara “kwantitatif” (aritmatik, statistic, dan matematik).

- Pengamatan dilakukan di lapangan atau masyarakat, factor lingkungan dianggap penting dan harus diperhitungkan.

- Pengamatan epidemiologis mengarah pada “diagnose kesehatan masyarakat”.- Tidak hanya sekedar untuk dapat menjabarkan (deskriptif) dan menguraikan

(analitis) penyakit atau masalah kesehatan, tapi juga melengkapi apa yang sudah diketahui tentang masalah tersebut secara sistematis dan konstruktif.

- Lebih menekankan pada upaya yang dapat diterapkan pada program-program yang bersofat promotif, preventif dan pengendalian.

c) Metode laboratorik.Sebagai pendukung dari metode epidemiologic dan metode klinik

http://www.surveilans.org

4. Prinsip

5. TujuanTujuan umum

Meneliti populasi manusia,namun sekarang metodenya dapat berlaku pada penelitian populasi lain seperti hewan,tumbuhan.

Mendeskripsikan penyakit dapat menungkapkan mekanisme kausal penyakit, menjelaskan perjalanan penyakit yang ada, dapat menjelaskan perjalanan penyakit dan untuk memeberikan pedoman pelayanan kesehatan yang diperlukan.

Menjelaskan mekanisme terjadinya penyakit sehingga dapat digunakan untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat termasuk kesehatan lingkungan dan kesehatan lingkungan kerja.

Tujuan khusus Memformulasikan hipotesis yang menjelaskan pola distribusi penyakit

yang ada atas dasar karakteristik waktu, tempat, host, agent potensial Menguji hipotesis dengan menggunakan penelitian yang dirancang secara

khusus dapat mengungkapkan penyebab penyakit

Page 3: vina LI LBM 1 SKN

3

Menguji validitas konsep pengendalian penyakit dengan menggunakan data epidemiologis yang dikumpulkan sehubungan dengan program tersebut.

Membantu membuat klasifikasi penyakit atas dasar penelitian etiologis Mengungkapkan perjalanan suatu penyakit untuk menentuka prognosis

penyakit.Epidemiologi lingkungan,Juli soemirat

6. Manfaat 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperanan dalam terjadinya penyakit atau

masalah kesehatan dalam masyarakat2. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan

pengambilan keputusan3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau

telah dilakukan4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit

dalam upaya untuk mengatasi atau menganggulanginya5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang

perlu dipecahkan (pengantar epidemiologi, Bustan)

a. Membantu pekerjaan administrasi kesehatanManfaat epidemiologi dalam administrasi kesehatan seperti membantu pekerjaan perencanaan (planning) dari pelayanan kesehatan, pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluation) suatu upaya kesehatan. Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (pemantauan) dan ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak (penilaian).

b. Dapat menerangkan penyebab suatu maslah kesehatanc. Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit

Epidemiologi dapat digunakan untuk menerangkan perkembangan suatu penyakit dengan memanfaatkan keterangan tentang frekwensi dan penyebaran penyakit, terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan mengetahui waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit dapatlah diperkirakan perkembangan penyakit tersebut.

d. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatanKarena epidemiologi mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah tersebut. Keadaan yang dimaksudkan di sini merupakan perpaduan dari keterangan menurut ciri-ciri manusia, tempat dan waktu. Perpaduan yang seperti ini menghasilkan 4 keadaan masalah kesehatan yaitu epidemi, pandemi, endemi, dan sporadik.(Pengantar Epidemiologi, Azrul Anwar)

Page 4: vina LI LBM 1 SKN

4

7. Ruang lingkupa) Etiologi

Etiologi berkaitan dengan lingkup kegiatan epidemiologi dalam mengidentifikasi penyebab penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

b) EfikasiEfkasi Berkaitan dengan efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari adanya intervensi kesehatan

c) EfektivitasEfektivitas dimaksudkan besar hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan (pengetahuan atau intervensi) dan besarnya perbedaan dari suatu tindakan yang satu dengan yang lainnya.

d) EfisiensiEfisiensi adalah sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang diberikan.

e) EvaluasiEvaluasi adalah penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan atau program kesehatan masyarakat.

f) EdukasiEdukasi adalah intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit.(pengantar epidemiologi, Dr.M.N. Bustan)

8. Batasana. Mencakup semua penyakit

Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik infeksi maupun non infeksi. Di negara-negara maju sudah mencakup kegiatan pelayanan kesehatan

b. PopulasiBerorientasi pada distribusi penyakit pada populasi masyarakat atau kelompok

c. Pendekatan EkologiFrekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik lingk fisik dan sosial

http://www.surveilans.org

9. Sumber dataSumber data masalah kesehatan

Lima area data statistik kesehatan yang umumnya digunakan dalam epidemiologi: (1) laporan penyakit menular, (2) catatan klinis dan catatan medis rumah sakit, (3) catatan perusahaan dan Lembaga, (4) survei kesehatan dan penyakit,

Page 5: vina LI LBM 1 SKN

5

(5) observasi berkelanjutart terhadap insidensi kesakitan di dalam masyarakat.http://www.anneahira.com oleh AsianBrain.com

10. Objek yang diamati Objek pengamatan epidemiologi mencakup semua “masalah kesehatan” yang

akhirnya akan berakibat timbulnya penyakit tersebut dengan segala akibatnya (kematian, kecacatan, ketidak mampuan, dsb). Karena batasan sehat atau kesehatan itu mencakup pengertian yang luas (badan, jiwa, dan sosial), maka yang dapat dimasalahkan dapat dikelompokkan sebagai berikut;

Masalah kematian, penyakit, kecacatan, ketidak mampuan dan penderitaan lainnya.Masalah lingkungan fisik, biologis, ekonomi, social dan budayaMasalah perilaku dan gaya-hidup.Masalah manajemen/pengelolaan pelayanan kesehatan.Masalah kehidupan lainnya yang ada kaitannya dengan kesehatan masyarakat.

(pengantar epidemiologi, Budioro)

B. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT1. Definis

Gambaran proses perjalanan penyakit sepenuhnya tanpa intervensi yang terjadi secara alamiah, mulai dari gangguan keseimbangan, fase asymptomatic/prepatogenesitas, fase patogenesitas sampai akibat lanjut dari sakit yg bisa berupa sembuh, cacat, khronik atau mati.http://blogs.astalog.com

2. Tahapan- tahap prepatogenesis

o individu dlm keadaan normal/sehat o ada interaksi antara pejamu dan bibit penyakit tetapi interaksi masih diluar

tubuh obelum ada tanda –tanda sakit o jk pejamu lengah dan bibit penyakit menjadi ganas atau lingkungan

memberikan kodisi yang kurang menguntungkan pejamu maka keadaan dapat segera berubah memasuki fase patogenesis

- tahap patogenesis terbagi menjadi 4 tahap tahap inkubasi : masuknya bibit penyakit sampai timbul gejala tahap penyakit dini : muncl gejala ringan. Tahap ini sudah mulai

menjadi masalah kesehatan

Page 6: vina LI LBM 1 SKN

6

tahap penyakit lanjut : penyakit bertambah hebat dengan berbagai kelainan patologis dan gejalanya. Pada tahap ini penyakit memerlukan pengobatan yg tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik

tahap penyakit akhir : o sembuh sempurna bibit penyakit menghilang, tubuh menjadi pulih

dan sehat kembali o sembuh degan cacat bibit penyakit sudah hilang tetapi tubuh tidah

pulih sepenuhnya o karier di mana tubuh penderita pulih kembali namun bibit penyakit

masih tetap berada didalam tubuh memperlihatkan gangguan penyakit o berkelangsungan kronik o mati

Pengantar Epidemiologi.DR.M.N.Bustan.1997

3. Manfaat o Untuk diagnostic : masa inkubasi dapat dipakai sebagai pedoman

penentuan jenis penyakit, misalnya dalam KLB.o Untuk pencegahan : dengan mengetahui rantai perjalanan penyakit dapat

dengan mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan penyakit.

o Untuk terapi : terapi biasanya diarahkan ke fase paling awalPengantar Epidemiologi.DR.M.N.Bustan.1997

  Salah satu kegunaan riwayat alamiah penyakit adalah untuk melakukan upaya pencegahan, dikenal ada empat tingkat pencegahan. Dikenal ada empat tingkat pencegahan penyakit. 

prepatogenesis

Underliying conditionPrimordial prevention (pencegahan tingkat

awal)misalnya pengendalian rokokHealth promotion

Specific protection

Primary prevention (pencegahan pertama)Misalnya melakukan pendidikan kesehatan,

imunisasi, kontrol lingkungan/sanitasi

patogenesis

Early diagnosis and promp treatmentSecondary prevention(pencegahan

kedua)berupa screening, pemberian pengobatan sejak dini

Disability limitation

Rehabilitation

Tertiary prevention(pencegahan tingkat ketiga/pasca-sakit) misalnya rehabilitasi

C. KEJADIAN LUAR BIASA1. Definisi

timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

Page 7: vina LI LBM 1 SKN

7

http://id.wikipedia.org

2. Tahapan / metode3. Kriteria

Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu

berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu) Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan

dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun). Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau

lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.http://id.wikipedia.org

4. Factor yang mempengaruhi KLB5. Contoh KLB

Menurut permenkes RI no. 560/ dinkes/Per/VIII/th. 1989a. kolera b. pesc. demam kuningd. demam bolak-balike. tifus bercak wabahf. DBDg. Campakh. Polioi. Dipterij. Pertusisk. Rabies l. Malariam. Influenza n. Hepatitis o. Tifus perutp. Menngitisq. Encepalitisr. antraxProsedur Tetap Penanggulangan KLB dan Bencana Propinsi Jateng, Dinkes Jateng.Penyakit yang berpotensi menjadi KLB penyakit karantina ( yellow fever, pest, colera ) DHF, diare, ISPA, campak, rabies, tetanus, polio antraks, malaria, hepatitis,typus Penyakit yang tidak berpotensi menjadi KLB lepra, cacingan , filariasis, AIDS, TBC, siphilis

6. Upaya penanggulangan

Page 8: vina LI LBM 1 SKN

8

PENCEGAHANPengertian pencegahan secara umum adalah mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian.Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum yakni:

a. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) yang meliputi promosi kesehatan dan pencegahan khusus.

b. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) yang meliputi diagnosis dini serta pengobatan yang tepat.

c. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) yang meliputi pencegahan terhadap cacat dan rehabilitasi.

Ketiga tingkat pencegahan tersebut saling berhubungan erat sehingga dalam pelaksanaannya sering dijumpai keadaan yang tumpang tindih.

1. Pencegahan Tingkat PertamaDapat ditujukan pada faktor penyebab, lingkungan serta faktor pejamu.a. Sasaran yang ditujukan pada faktor penyebab yang bertujuan untuk

mengurangi penyebab atau menurunkan pengaruh penyebab serendah mungkin dengan usaha antara lain:- Desinfektan- Pasteurisasi- Sterilisasi, bertujuan untuk menghilangkan mikro-organisme penyebab penyakit, - Penyemportan.insektisida dalam rangka menurunkan dan menghilangkan sumber penularan maupun memutuskan rantai penularan. Selain itu usaha untuk mengurangi/menghilangkan sumber penularan dapat dilakukan melalui pengobatan penderita serta pemusnahan sumber yang ada (biasanya pada binatang yang menderita), serta mengurangi/menghindari perilaku yang dapat meningkatkan risiko perorangan dan masyarakat.

b. Mengatasi/modifikasi lingkungan melalui perbaikan lingkungan fisik seperti - peningkatan air bersih - peningkatan sanitasi lingkungan dan perumahan serta bentuk pemukiman lainnya- perbaikan dan peningkatan lingkunan biologis seperti pemeberantasan serangga dan binatang pengerat- peningkatan lingkungan sosial seperti kepadatan rumah tangga, hubungan antarindividu dan kehidupan sosial masyarakat.

c. Meningkatkan daya tahan penjamu meliputi :a. perbaikan status gizi, status kesehatan umum dan kualitas hidup

pendudukb. pemberian imunisasi serta berbagai bentuk pencegahan khusus lainnyac. peningkatan status psikologis, persiapan perkawinan serta usaha

menghindari pengaruh faktor keturunand. peningkatan ketahanan fisik melalui peningkatan kualitas gizi, serta

olahraga kesehatan. 2. Pencegahan Tingkat Kedua

Sasaran pencegahan ini terutama ditujukan pada mereka yang menderita atau dianggap menderita (suspek) atau yang terancam akan menderita (masa tunas).

Page 9: vina LI LBM 1 SKN

9

meliputi diagnosis dini dan pengobatan yang tepat agar dapat dicegah meluasnya penyakit atau untuk mencegah timbulnya wabah, serta untuk segera mencegah proses penyakit lebih lanjut serta mencegah terjadinya akibat samping atau komplikasi a. Pencarian penderita secara dini dan aktif melalui peningkatan usaha

surveillans penyakit tertentu, pemeriksaan berkala serta pemeriksaan kelompok tertentu (calon pegawai, ABRI, mahasiswa, dll), penyaringan (screening) untuk penyakit tertentu secara umum dalam masyarakat, serta pengobatan dan perawatan yang efektif.

b. Pemberian chemoprophylaxis yang terutama bagi mereka yang dicurigai berada pada proses prepatogenesis dan patogenesis penyakit tertentu.

Deteksi awal penyakit Tujuannya untuk mempercepat kesembuhan dg pengobatan yg tepat Pengobatan yang cepat merupakan pencegahan primer pada orang

yang sehat menghambat progresivitas penyakit menghindari komplikasi mengurangi ketidakmampuan

3. Pencegahan Tingkat Ketiga Sasaran pencegahan tingkat ke tiga adalah penderita penyakit tertentu. tujuan mencegah jangan sampai mengalami cacat atau kelainan permanen, mencegah bertambah parahnya suatu penyakit atau mencegah kematian akibat penyakit tersebut. Pada tingkat ini juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk mencegah terjadinya akibat samping dari penyembuhan suatu penyakit tertentu. Rehabilitasi adalah usaha pengembalian fungsi fisik, psikologis dan sosial seoptimal mungkin yang meliputi rehabilitasi fisik/medis, rehabilitasi mental/psikologis serta rehabilitasi sosial. Pelayanan suportif dan rehabilitatif Bertujuan untuk mengurangi ketidakmampuan dg cara:

Memaksimalkan fungsi organ yg cacat Membuat protesa ekstremitas akibat amputasi Mendirikan pusat-pusat rehabilitasi medik

PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULARYang dimaksud dengan penganggulangan penyakit menular (kontrol) adalah upaya untuk menekankan peristiwa penyakit menular dalam masyarakat serendah mungkin sehingga tidak merupakan gangguan kesehatan bagi masyarakat tersebut.1. Sasaran langsung pada sumber penularan pejamu

Keberadaan suatu sumber penularan (reservoir) dalam masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dalam rantai penularan. a. Sumber penularan adalah binatang

Bila sumber penularan terdapat pada binatang peliharaan (dosmetik) memusnahkan binatang yang terinfeksi serta melindungi binatang lainnya dari penyakit tersebut (imunisasi dan pemeriksaan berkala)Bila sumber penyakit dijumpai pada binatang liar kerja sama instansi lain yang terkait .

Page 10: vina LI LBM 1 SKN

10

b. Sumber penularan adalah manusia Apabila sumber penularan adalah manusia isolasi dan karantina, pengobatan dalam berbagai bentuk umpamanya menghilangkan unsur penyebab (mikro-organisme)atau menghilangkan fokus infeksi yang ada pada sumber (bedah saluran empedu atau cholecystectomy) pada carier typoid menahun).

2. Sasaran Ditujukan pada cara Penularan- penularan penyakit ditularkan melalui udara, terutama infeksi saluran pernafasan perbaikan sistem ventilasi serta aliran udara dalam ruangan. - penyakit yang ditularkan melalui makanan dan minuman memberantas bahan-bahan yang mengalami kontaminasi seperti penyehatan air minum, pasteurisasi sus, serta pengawasan terhadap semua pengobatan bahan makanan dan minuman.- penyakit yang ditularkan oleh vektor terutama serangga dan binatang lainnya pemberantasan serangga serta binatang perantara lainnya.

3. Sasaran Ditujukan pada Penjamu Potensiala. Peningkatan Kekebalan Khusus (imunitas)

imunisasi yakni peningkatan kekebalan aktif pada pejamu dengan pemberian vaksinasi. Selain pemberian imunsasi aktif terseut di atas, juga dikenal adanya usaha perlindungan terhadap beberapa penyakit tertentu dengan pemberian antibodi pelindung yang berasal dari pejamu lain dalam bentuk serum antibodi yang memberikan perlindungan sementara dan disebut imunisasi pasif.

b. Peningkatan Kekebalan Umum (resistensi)- perbaikan gizi keluarga- peningkatan gizi balita melalui program Kartu Menuju Sehat (KMS)- peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta pelayanan kesehatan terpadu

melalui posyandu.

7. Perbedaan endemic, epidemic, pandemic. epidemi.

Epidemi adalah keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekwensi yang meningkat.

pandemi.Pandemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) frekwensinya dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat luas.

endemi.Endemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) frekwensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.

Epidemic : keadaan dimana didapat frekuensi penyakit melebihi frekuensi biasa atau dalam waktu singkat terdapat penyakit yang berlebih.

Page 11: vina LI LBM 1 SKN

11

Xi > Xr + 2SD ,,dimana:Xi = angka sakit saat iXr = angka rata-rata tahun-tahun yang lalu,untuk periode waktu yang samaSD = standar deviasi untuk periode tersebut

Endemic : keadaan yang biasa atau normal atau frekuensi penyakit tertentu berada dalam keadaan normalXi =Xr + 2SD

Pandemic : keadaan epidemi yang melanda hampir seluruh populasi ataupun hampir semua daerah.

HUBUNGAN RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT DAN KLB

TEORI KAUSALITAS SIR AUSTIN BRADFORD HILL

PengantarKausalitas Dalam EpidemiologiProses mempelajari serangkaian peristiwa yang menyebabkan KLB penyakit di dalam komunitas melibatkan pengembangan hubungan sebab akibat yang menghasilkan kesimpulan.kausalitas/hubungan kausal  berkaitan dengan hubungan sebab akibat yang digunakan untuk memastikan bagaimana kejadian atau lingkungan yang berbeda berhubungan satu sama lain dan /atau bagaimana kejadian tersebut bisa berhubungan.Contoh : bagaimana satu tipe pajanan menyebabkan suatu penyakit/bagaimana pajanan tertentu menyebabkan KLB penyakit dalam sebuah populasi.Sir Austin Bradford Hill pada tahun 1965 menerbitkan 9 faktor yang dapat digunakan untuk mengkaji kausalitas penyakit dan KLB penyakit. Berikut sepuluh konsep kausalitas penyakit yang sudah dikembangkan dan diperbaharui.1.        KonsistensiJika variabel,faktor/peristiwa yang sama muncul dan muncul lagi dalam keadaan yang berbeda dan memiliki hubungan yang berulang yang sama dengan penyakit.Contoh : pada penyakit Kuru di Papua Nugini dimana penduduk asli tanpa memandang pria, wanita atau usianya yang selalu memakan otak kerabatnya yang sudah meninggal akan memperlihatkan gejala penyakit Kuru.

2.        KekuatanJika hubungan menunjukkan faktor tertentu menyebabkan beberapa penyakit atau KLB penyakit lebih mungkin terjadi akibat keberadaan satu faktor dibandingkan keberadaan faktor atau peristiwa lain dan penyakit itu terjadi dalam tahap yang lebih parah/dalam jumlah yang lebih besar. (hasil pengamatan dr.john snow dalam epidemi kolera tahun 1854 memperlihatkan bahwa semakin banyak bakteri kolera yang ada, semakin parah penyakit yang diderita atau semakin besar kemungkinan terkena penyakit.

Page 12: vina LI LBM 1 SKN

12

3.        SpesifitasJika hubungan sebab akibat dari suatu KLB berhubungan secara khusus dengan satu atau dua penyakit  yang saling berkaitan. Hubungan sebab akibat itu memang memiliki kemampuan untuk mengahasilkan hubungan negatif sejati, yang dalam sebuah KLB, pengkajian sebab akibat difokuskan pada mereka yang tidak terjangkit penyakit. Kelompok masyarakat dalam populasi selama KLB berlangsung tampaknya termasuk dalam mereka yang tidak terkena penyakit dan dikategorikan sebagai populasi yang tidak terkena penyakit.Dalam sebuah studi tentang kanker paru, hampir semua bukan perokok ditetapkan tidak mengidap kanker paru.

4.        Hubungan WaktuJika hubungan sebab akibat suatu kejadian atau pajanan secara logis terjadi sebelum penyakit atau kondisi berkembang, faktor waktu dipertimbangkan. Contoh : gigitan nyamuk terjadi sebelumnya dan mengakibatkan malaria.

5.        KoherensiJika suatu hubungan sebab akibat dicurigai, apakah hubungan tersebut sesuai dengan pengetahuan yang ada dan apakah observa dan pengkajian yang logis secara ilmiah masuk akal? Contoh : koherensi dalam istilah yang ada pada awalnya dipakai untuk menunjukkan hubungan dan bagaimana hubungan itu seharusnya sejalan dengan riwayat alamiah penyakit dan fakta yang diketahui tentang penyakit misalnya makan daging ayam mentah yang secara alamiah sering terjadi kontaminasi bakteri salmonella menyebabkan keracunan makanan salmonellosis.

6.        SensivitasJika terjadi KLB, apakah analisis sebab akibat mengandung kebenaran dan apakah pengkajian memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dengan benar bahwa mereka yang sakit karena penyakit pada kenyataannya memang sakit akibat penyebab yang dicurigai. Contoh : kelompok buruh menjalani screening kanker paru. Sejumlah 50% kasus mengidap kanker paru dan disimpulkan bahwa kanker paru berhubungan dengan merokok. Investigasi selanjutnya mengungkap bahwa 80% pekerja yang mengidap kanker paru bekerja dalam sebuah gedung yang terisolasi oleh asbestos selama 3 tahun. Setelah menjalani pemeriksaan asbestosis, dipastikan bahwa kanker paru berhubungan dengan pajanan asbestos.

7.        Biologis/MedisJika hubungan didasarkan pada virilitas patogen atau faktor risiko dan pada kemampuannya untuk menyebabkan penyakit atau suatu kondisi (hubungan respon dosis) serta tingkat kerentanan pejamu, hubungannya adalah kausal (orang yang tidak divaksinasi dipajankan pada poliovirus dan kemudian akan memperlihatkan gejala awal penyakit).

8.        Plausabilitas (Kelogisan)Hubungan harus dibuktikan sebagai hubungan kausal dan didasarkan pada ilmu pengetahuan biologis, kedokteran, epidemiologi dan pengetahuan ilmiah.analisis logis

Page 13: vina LI LBM 1 SKN

13

yang didasarkan pada pengetahuan yang baru jangan sampai mencampuri atau membatasi kesimpulan kausal yang jelas dan masuk akal. Contoh : konsumsi air yang mengandung bibit penyakit kolera akan menyebabkan munculnya penyakit kolera.

9.        Eksperimen dan PenelitianPengetahuan dan kesimpulan tentang hubungan sebab akibat yang didasarkan pada penelitian dan eksperimen menambah bukti pendukung subtansial dan bobot sifat kausal dari hubungan tersebut. Contoh : demonstrasi ekperimental yang memperlihatkan bahwa cacar dapat dicegah melalui imunisasi.

10.    Faktor AnalogiJika hubungan yang sama ternyata bersifat kausal dan memperlihatkan hubungan sebab akibat, transfer pengetahuan harus berguna dan secara analogis hubungan tersebut dapat dievaluasi sebagai hubungan kausal. Contoh : pengamatan historis bahwa vaksinasi dengan cowpox dapat mencegah smallpox.

Kausalitas dalam penyebaran penyakit dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Penyebab langsung adalah penyebab yang terlihat jelas. Jika seorang saat piknik, memakan salad kentang yang didiamkan beberapa jam di tempat bersuhu kamar dan terkontaminasi stafilokokus, peluangnya untuk mengalami keracunana makanan akibat mengkonsumsi salad kentang tersebut cukup besar. Akan tetapi, tidak untuk kasus kanker paru pada pekerja asbestos penyebab langsung tidak begitu jelas.Penyebab tidak langsung sering kali jauh lebih kompleks dalam penyebaran dan pengenalannya. Pada kasus kanker kandung kemih, penyebabnya tidak tampak dan tidak jelas. Kanker kandung kemih dikaitkan dengan banyak sumbermulai dari terlalu banyak minum kopi sambil mengkonsumsi vitamin C secara berlebihan.Pada penderita kelumpuhan yang  harus memakai kursi roda, angka kanker kandung kemih lebih tinggi dibanding populasi normal. Beberapa ahli urologi menduga bahwa kanker  kandung kemih pada penderita lumpuh yang memakai kursi roda akibat mereka suka menahan buang air kecil dalam periode waktu yang lama sehingga urine menjadi pekat.Penyebab tidak langsung kanker kandung kemih mungkin disebabkan oleh cacat karena lumpuh dan karena harus menggunakan kursi roda. Atau hal itu mungkin akibat kombinasi dari terlalu banyak minum kopi dan tidak mampu berkemih secara sering atau kopi dibuat terlalu kental atau konsentrasi pekat dari suatu substansi sederhana berada terlalu lama dalam kandung kemih.Ahli epidemiologi harus berhati-hati dalam mengkaji semua variabel pada kausalitas penyakit dan mencari kedua penyebab penyakit baik yang langsung maupun tidak langsung (Sumber: Buku Epidemiologi Suatu Pengantar, Thomas Timmreck)