29
1 VONIS/#1 01 JUNI 2011

vonis magazine

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vonis edisi Juni 2011

Citation preview

Page 1: vonis magazine

1VONIS/#1

01JUNI 2011

Page 2: vonis magazine

2 VONIS/#1 3VONIS/#1

Page 3: vonis magazine

4 VONIS/#1 5VONIS/#1

Minimnya wadah adalah alasan yang paling mendorong terciptanya majalah ini, berharap membangun solidaritas yang erat dengan fokus berkarya pada jalur masing-masing. Seni, komunitas, akademik, dan hal positif lainnya.

Banyaknya isu-isu di luar sana yang mengatakan bahwa berkarya di kota Makassar tidak menghasilkan apa-apa? Itu karena sikap idealis, egois, nepotisme dan tidak saling menghargai karya sesama anak muda pribumi di kota Makassar dan selalu over mengistimewakan daerah lain. Tapi mari kita pecahkan Isu tersebut dengan berkata “TIDAK” dan membuktikannya bersama-sama! Buktikan bahwa di kota Makassar juga punya banyak talent yang akan menciptakan perubahan di indonesia, bahkan di dunia.

Iya, memang di luar sana banyak menjadi panutan, seperti di ibu kota jakarta dan daerah jawa lainnya. Sehingga banyak orang yang berfiikir untuk hijrah ke daerah tersebut dengan alasan karena mereka punya segalanya. Fasilitas, wadah, dan apapun yang orang lain perlukan. Tapi kita harus sadar bahwa kita juga adalah bagian dari indonesia dan itu adalah hal penting untuk kita membangun ide tanpa batas dan tanpa tekanan sedikitpun. Mari kita ciptakan wadah untuk mengapresiasi karya agar selalu tetap di jalur positif dan jauh dari isu-isu yang orang yakini.

Kita punya segalanya, semua yang orang-orang jenius punya. Kita punya tangan, kaki, mata, otak dan semuanya. Tinggal kita rakit dengan hal positif dan lahirkanlah sebuah karya yang jenius! Jangan lupa kita punya banyak teman disini, Jadi marilah kita saling mendukung, saling menghargai, saling membantu dan jangan ada nepotisme, senioritas, perselisihan, dan dengki satu sama lain. Mari kita bersama-sama fokus menciptakan karya yang luar biasa di jalur kita masing-masing !Selalu tanamkan dalam diri kita “MAKASSAR BISA TONJI” !!!

Mari kita fokus pada jalur kita masing-masing. Seni, Komunitas, akademik dan semua hal positif lainnya tanpa ada tekananan sedikitpun.Bebaskan ide untuk ber-eksperimen!.

Dengan solidaritas yang tinggi dan keyakinan dalam dirilah yang membuat kita bisa menciptakan karya yang luar biasa!.

PUBLISHERCV.VONISMEDIA

president DIRECTOR ALIM M KHADAFI

MANAGERARIF FITRAWAN

CREATIVE DIRECTOR JUANG MANYALA

editorial staffardhyanta t sampetoding

a.hendra saputrajuhandi ghani

muhammad khakanilaode muhammad taufik

andi burhamzahchristine yenlycia

PHOTOGRAFERsang jaya arif

AGUS PRAYUDI SNAHMAD HILAl

GRAPHIC DESIGNERta’bangka design project

PROMOTION

cv.vonis media

PRINTED BY PUNGGAWA ADVERTISING

[email protected]

officebumi tamalanrea permai blok e no.186

Phone0411 4009179

0852 4273 5827

f

EDITOR’S NOTES

editorial

4 VONIS/#1

Page 4: vonis magazine

6 VONIS/#1 7VONIS/#1

Photographer : Ahmad HilalConcept : Ahmad Hilal

#01Cover edisi pertama ini adalah satu set mic beserta stand yang berdiri tegak di ruang kosong dan hanya sedikit di terangi oleh cahaya lampu yang mengarah ke stand tersebut.

Meng-ilustrasikan semacam ajakan untuk segera membuat suatu perubahan dengan bakat yang kita punya dan lebih membuka f kiran tentang karya yang selama ini kurang di apresiasi, hanya di pandang sebelah mata.Kita seakan di ruang kosong yang tidak bisa berbuat apa-apa karena hanya di temani oleh sedikit cahaya, padahal kita punya energi untuk membuat semuanya menjadi ramai dan lebih terang lagi. Iya kan?, Nah, demi perubahan dan sesuatu yang baru, mari kita gunakan apa yang kita punya!

ABOUT COVER@vonisfreemakz

vonis free magazine

vonismakassar.blogspot.com

Kamu bisa ber-kontribusi mengirimkan foto atau bentuk masukan lainnya ke dalam majalah ini.Silahkan mengirimnya ke e-mail atau blog VONIS MAGAZINE ! FI

ND

US

i

about cover

6 VONIS/#1

Rizcky de keizerDi tengah kesibukannya bersama “The Finalist”, Salah satu bassis “terbahaya” yang ada di makassar ini masih sempat menyumbangkan sedikit tulisannya kepada Vonis di edisi pertama. Rizcky menulis tentang keadaan dunia festival musik makassar sampai saat ini.Simak curhatan Rizcky dalam Vonis artikel edisi 1 ini! haha

Ardy chmbrsPria ganteng satu ini sedikit share kepada musisi makassar dalam tulisannya yang berjudul “Band lokal makassar go nasional part 1”. Hehe. So, anak band makassar wajib baca artikel ini!

Ichal om Vocalis beringas “Sexpunk” ini menyumbangkan dua halaman penuh tulisannya tentang semangat anak band yang ada di makassar dan beberapa tips-tips lainnya untuk melawan mainstream.“Band adalah kemerdekaan” yeaah yeaah yeaah!!!

CONTRIBUTORS

Page 5: vonis magazine

8 VONIS/#1 9VONIS/#1

Artikel 18

Model / Fashion 24 / 40

Makassar Ta’ 10 / 16 Foto 34 Band 14 /30 People 32

Film Lokal 15

Aspirasi 28

Event Review 36

INDEX

ARTIST INTERVIEW 12 / 38

GAYA HIDUP 44

DARA 46

index

Page 6: vonis magazine

10 VONIS/#1 11VONIS/#1

Siapa yah pencetus pantun ini? Mungkin sebagian orang menganggapnya agak garing, tapi inilah salah satu pantun yang sangat akrab di telinga kita semua, kalimat yang terdengar lucu dan unik ini memang benar-benar kita alami. Hampir seluruh isi di kota ini telah berubah, baik itu pembangunan, tradisi, suasana dan kebiasaan-kebiasaan lainnya. Bahkan ada beberapa bangunan peninggalan sejarah kota makassar dan tempat-tempat lainnya yang sekarang telah di tiadakan, di renovasi bahkan ada juga beberapa yang di gantikan oleh bangunan modern. Entah kenapa? hmmm...Tapi apapun alasannya, kita sebagai generasi penerus hanya bisa melanjutkan apa yang telah ada dengan hal positif yang kedepannya bisa lebih memajukan kota makassar ini, bukan memalukan!Dan berikut ini adalah beberapa potret yang berhasil kita temukan dari beberapa sumber.

LAIN BOLU, LAIN CAKALANGLAIN DULU, LAIN SEKARANG

MAK

ASSA

R TE

MPO

DO

ELO

Emakassar ta’M

AKASSAR MASA KIN

Imakassar ta’

Page 7: vonis magazine

12 VONIS/#1 13VONIS/#1

Sangat beruntung bagi kami, karena di edisi pertama ini kami berhasil bertatap muka langsung dan berbincang-bincang dengan salah

satu band indie yang sangat berpengaruh di indonesia saat ini. Dan mereka adalah Endah N Rhesa. Saat mengisi salah satu event musik “Jazz Sunday” di Balezza, Makassar. Tepat jam 8.00 WITA sebelum perform, Endah Widiastuti dan Rhesa Adityarama siap untuk kami tanya-tanya soal Makassar, musik indie, dan tentunya seputar Endah N Rhesa sendiri.

ENDAH N RHESAOLEH: ARDHYANTA T SAMPETODINGFOTO: AGUS PRAYUDI SN

we’re found (2010) sudah beredar. Next, ke depannya kita lagi ngegarap musik di salah satu ilm lokal dan di situ kita jadi music directornya. Pertengahan tahun ini bakal mengeluarin mini album.

Sejarah singkat terbentuknya Endah N Resha?Resha : Kita dulunya ketemu di suatu band rock (2003). namun karena ada perbedaan visi dan misi dengan personil yang lain, saya ma Endah cabut dari band yang waktu itu lagi nunggu panggilan dari mayor label. Endah merekam beberapa lagu yang kebetulan saya sendiri yang produseri. Di album ”the new beginning” ada di salah satu lagu yang kita kolaborasi bareng “when you love someone”. Dari situ seperti udah dapat chemistry-nya. Dan berlanjut sampai sekarang.

Apakah ada kendala-kendala yang dialami selama ini?Endah : Banyak banget, karena pertama kali memulai kami betul-betul blank soal musik indie, barulah setelah ketemu dengan produser, dari situ kami tau kalo kualitas rekaman itu harus bagus, cover dll. Jadi memang ada standar untuk semua itu. belum lagi terkendala di dana, mulai dari manggung dari panggung ke panggung sampai birthday party mengingat dana yang di butuhkan memang sangat besar. Kalo dari segi musik, agak kesulitan bila harus memainkan musik yang up beat, apalagi untuk panggung besar dengan ribuan penonton.

Dah jalan-jalan di Makassar?Resha : tadi sempat wisata kuliner nikmatin konro Makassar, itu aja sih karena harus balik ke hotel lagi.

Nih kali kedua Endah N Resha ke Makassar, pendapatnya tentang Makassar?Resha : sebenarnya belum banyak liat ya, tapi dari bandara sampai hotel tadi perkembangan kota Makassar sudah sangat maju, di luar yang kita bayangkan.Endah : menurut saya karebosi link sudah bagus banget, karena bisa menampung aktivitas anak muda Makassar. Apalagi ada tempat skateboardingnya, itu keren banget.Ironisnya, skate Park sudah tak terurus lagi. perkembangannya hanya sebatas pada event-event yang berbau internasional. Hanya sebagai pemanis tampilan kota tanpa mempertimbangkan perkembangan kreatif tas anak muda Makassar. Sehabis event tersebut, skate park seperti di anak tirikan, tak ada lagi aksi-aksi di atas papan seluncur yang bisa kita nikmati.

Selain bermusik, kegiatan sehari-harinya apa saja?Resha : Setiap hari full time buat Musik sih, tapi akhir-akhir ini kita lagi sibuk Produserin Endah dan paling kalo bukan musik kita beru-mah tangga. hehe

Mengenai Perkembangan albumnya, apa akan meluncurkan album terbaru?Resha : Oktober kemarin Album look what

i

f

artist interview

Lirik dan lagu-lagunya terinspirasi dari mana saja?Resha : Endah N Resha itu genrenya balance, artinya music yang bercerita. overall kita tidak menceritakan pengalaman pribadi melainkan membuat suatu cerita yang imajinatif, seperti kalo nonton ilm bajak laut, trus kita ceritain si burung perompak yang selalu ngikutin kemana majikannya pergi.

Selain itu, masih ada tema lain yang diangkat selain yang disebutkan tadi?Endah : Cerita lebih kayak ibu penyu yang bertelur ke pantai, trus ibunya mikir kalo anak-anak menetas mereka ingat aku nda ya?! Dan saat isu itu di bawa di bali benar-benar besar efeknya karena disana itu sedang gencar kampanye anti makan daging penyu. Jadi kita memang tidak memfokuskan lagu ini untuk lingkungan atau apa, cuman itu lebih kepada interpretasi orang dan kita memang membe baskan orang untuk menginterpretasi musik

Faktanya banyak band di luar Jakarta ma bandung yang ngetop sampai ke luar negeri. intinya asal mereka punya karakter dan lagu yang bagus plus management yang baik , nda harus ke Jakarta atau bandung, karena di daerah sendiripun kalian bisa melakukan lebih.

Band indie menurut Endah N Resha ?Resha : Band yang secara Indiependent mengekspresikan karyanya dan dia berjuang untuk itu.Endah : Menurut kami menjadi band indie ketika mereka tidak masuk major label atau perpanjangan anak perusahaannya. Artinya mereka mengerjakan itu sendiri atau mencari investor yang mau membiayai atau memodali karya mereka.Semoga tetap kreatif dan tak perlu harus ke Jakarta untuk terkenal, karena banyak band di luar Jakarta bahkan sudah keluar negeri duluan, nda usah mikir sempitlah, mending kita mikir untuk pergi ke Singapure,Australia dll.

Endah N Resha. Kami memang sayang binatang dan lingkungan. mengenai polotik kami milih netral aja.

Trus dengan formasi sekarang ini, ada niat menambah personil lagi?Resha : Wah kalo nambah lagi, bukan Endah N Resha lagi dong. heheheDi album pertama kita memang pake addi-tional, ada terompet, trombone, dan Andre Harriandoyo (gitar) yg bantuin kami di album “The New Beginning”, trus untuk album ke-3 dan ke-4 kita bakal berdua saja.

Ada rumor yang berkembang kalo untuk menjadi band yang terkenal harus ke Jakarta ato bandung, gimana menurut Endah N Resha?Resha : Iya dan tidak. Kalo iya, kita memang liat sekarang banyak radio lokal yang berkiblat ke Jakarta, trus buat gaya-gaya dengerin band jakarta.

f

ikasiklasif

interview

Page 8: vonis magazine

14 VONIS/#1 15VONIS/#1

SutradaraPotret & Harmoni, bercerita tentang remaja Indonesia, yang mana lebih banyak membahas tentang potret kehidupan yang tidak bisa lepas dari peranan uang, dimana ketika uang bukanlah menjadi sebuah masalah besar dalam kehidupan, segala sesuatunya bisa berjalan dengan mudah, tapi ketika uang menjadi satu masalah besar, segala sesuatu yang dicita-citakan tidak akan pernah bisa tercapai, misalnya untuk biaya pendidikan yang sampai saat ini terus mengalami peningkatan, tentunya hal ini menjadi sebuah ancaman bagi mereka yang kreatif dan inovatif namun terlahir dalam kondisi ekonomi yang lemah. Belum lagi pelecehan-pelecehan yang terjadi, ketika adanya anggaran bantuan yang dikeluarkan oleh negara diselewengkan oleh oknum-oknum tertentu. Hal ini justru menambah beban untuk masalah pendidikan di negeri ini. Untuk itu perlu adanya pembaruan, dimulai dari sistem sampai pada pihak pengelola, kedua-duanya harus mampu bersinergi demi senyum anak negeri ini, sama halnya dengan sebuah potret yang mampu berbicara dengan seribu bahasa, namun tanpa unsur harmoni, potret yang seribu bahasa itu tidak akan dapat memberikan kesan tertentu akan makna sebuah keindahan.

POTRET DAN HARMONI

PREVIEW FILM

Sutradara : Andreuw ParinussaProduser : Andi BurhamzahProduksi : Prodi. Film & TV Institut Kesenian Makassar

ProduserProses pembuatan film ini berjalan selama 4 bulan. Pada tahap pra produksi berjalan selama 2 bulan. Meliputi : Penulisan skenario, Breakdown skenario, Reading, reaharsal, hunting lokasi, reykey lokasi. Proses Produksi berjalan selama 1 minggu. Post Produksi berjalan selama 2 bulan.Proses Syuting dilaksanakan di Pulau Kodingareng yang harus menempuh 1 jam perjalan dari kota Makassar. Semua pemain

dan kerabat kerja berada pada satu penginapan yang sama. Hal ini, agar mempermudah sutradara untuk memberi arahan pada pemain dan kerabat kerja.Hal yang paling berat adalah karena perubahan cuaca yang serba tiba-tiba. Melakukan pengadaan syuting diatas kapal sehingga harus menunggu kapal dalam. Dan kesulitan penata audio karena keramaian penduduk ketika proses syuting berlangsung.

15VONIS/#1

Alasan kenapa mereka menamakannya adalah karena di logika mereka setiap orang butuh pertolongan, dan pertolongan itu memberikan karya yang terbaik untuk semua orang. Tapi di luar dari alasan tersebut, memang nama

ASKING FOR HELP termasuk unik dan menjadi daya tarik!

Lewat lagu andalan mereka yang berjudul “Hate of drama” band ini berhasil menjadi salah satu band yang punya massa tersendiri dimakassar bahkan sampai ke luar kota. Lagu ini bercerita tentang bagaimana hidup itu tak ada bedanya dengan drama-drama yang pernah ada, penuh dengan lik. Di lagu yang lainnya, band yang terhasut oleh The Devil Wears Prada, Asking Alexandria, Miss I May, We Came As Romance, Thirteen, Symetry Dance Club ini mengakui kebanyakan mengambil inspirasi dari kehidupan sehari-hari atau realita yang pernah ada, seperti bagaimana menghargai sesama dan tidak putus asa!.

Band yang di perkuat oleh Oland as Vocal, Shandy & Dhio as gitar, Joshua as Bass, Fian as Synth, dan Bowo as Drum ini menamakan genre-nya masuk ke golongan metalcore/Hardcore/Electronica. Walaupun di luar sana genre tersebut masih memiliki banyak pertentangan dari beberapa pihak, tapi mereka tetap optimis dan malah membuat mereka semakin kuat dan kompak menuju pendewasaan musik yang sebenarnya.

http://www.myspace.com/askingforhelpmks

ASKING FOR HELP

konf

band

14 VONIS/#1

film lokal

Page 9: vonis magazine

16 VONIS/#1 17VONIS/#1

stadion, nah dengan membuat yell-yell kami mencoba memberikan semangat agar tim kesayangan kami itu lebih memiliki energi tambahan pada saat bertanding dengan lawannya.

Apa saja prestasi THE MACZ MAN yang telah di peroleh?Prestasi THE MACZ MAN sejauh ini sudah sangat banyak. Kalau itu mau dihitung dengan piala mungkin tidak cukup satu ruangan pertemuan yang ada di sekret THE MACZ MAN, jadi seluruh piala itu di simpan di tempat yang terpisah supaya tetap awet. Contohnya satu prestasi dari THE MACZ MAN itu menjadi nominator suporter terbaik se-asia, ada juga prestasi THE MACZ MAN di bidang musik, yell2 yang dinyanyikan oleh THE MACZ MAN juga berapa kali mendapatkan penghargaan dan sebagai juara 1 nasional pada salah satu tv swasta nasional, prestasi di bidang sosial yaitu banyak mengurangi tindakan anarkisme dengan membuat beberapa kegiatan, yang memacu kreativitas masyarakat yang ada di makassar, namun di tahun 2010 THE MACZ MAN sempat beristrahat dulu untuk kegiatan yang sifatnya diluar sebagai suporter.Apa harapan THE MACZ MAN tahun di 2011 ini?Selain ngumpul-ngumpul di mabes, THE MACZ MAN juga menjalankan kegiatan seperti mendesain buat baju, dan menyiapkan sebuah penginapan bagi suporter tamu dan wartawan-wartawan yang datang dari luar makassar.Sebagai jendral lapangan, apa yang anda rasakan tentang THE MACZ MAN?“Jujur, saya merasa bangga bisa memimpin yell-yell untuk disenandungkan bersamaan oleh ribuan massa di kota ini yang sedang meluap di stadion untuk tim sepak bola kita tercinta PSM, melakukan beberapa hal yang memang seharusnya saya lakukan di THE MACZ MAN. Saya senang, haru, bangga dan bahkan sangat terkesan. Ini adalah salah satu hal yang membuat saya indah dan nyaman di kota ini”.

Beberapa hal baik yang telah di capai ?1).Makin banyak yang mencontoh kreativitasnya THE MACZ MAN.2).Dalam urusan suporter banyak suporter yang mencontoh.

Yang buruknya ?Ada beberapa bentrok yang tidak diinginkan karena kesalah pahaman.

THE MACZ MAN

THE MACZ MAN, Inilah salah satu yang sangat berperan penting dalam menciptakan semangat persepakbolaan di makassar sehingga bisa bernafas sampai saat ini, dan inilah yang terus membangun kecintaan pada tim sepak bola kita PSM.

Dan dengan rasa bangga inilah,saya dan tim langsung menghubungi jenderal lapangan THE MACZ MAN, sekiranya mung-kin bisa mewakili ribuan massa THE MACZ MAN.K’COKLAT (begitu sapaan akrabnya) untuk segera kami interview beberapa hal tentang THE MACZ MAN.Hari ini, Oleh K’ Coklat saya diajak menghadiri ulang tahun ISM (ikatan suporter makassar), sangat menyenangkan karena saya bisa merasakan solidaritas yang sangat kental disini, setelah acara tersebut selesai, akhirnya kami berangkat menuju sekret THE MACZ MAN, di Jl.Rappokalling, makassar untuk mengenal lebih dekat dan mencari tahu sedikit tentang THE MACZ

MAN.

Kapan THE MACZ MAN berdiri?THE MACZ MAN berdiri 6 tahun yang lalu,01 Februari 2001

Siapa pendirinya?Ir.H.Irianto Kasim DM. M.SiAmrullah Pase Ocha Alim

Apa motivasi the macz man dalam melak-sanakan kegiatannya? Motivasi THE MACZ MAN dalam melaksanakan kegiatannya, Bagaimana kami itu memberikan yang terbaik, bukan hanya datang duduk diam saja ketika kami sampai di

SALAM JABAT HATIOLEH: JUHANDI GANIFOTO: AGUS PRAYUDI SN

makassar ta’

F O K U SK R E A S IB U K A NP O L I T I K

Ini adalah menyangkut tentang ribuan massa dalam THE MACZ MAN, salah satu sasaran empuk para politisi yang ada di kota makassar ini untuk mendukung mereka?Salah satu hal yang paling saya hindari adalah berbicara banyak tentang politik dan semua omongan-omongan yang di luar jalur THE MACZ MAN tercinta ini, itu semua di luar kuasa saya, tapi yah kembali lagi pada keadaan kami disini yang bernafas dengan ribuan massa penuh, itulah yang mungkin selalu menjadikan kami sasaran empuk dari kepentingan politik dan beberapa bentuk

kepentingan lainnya. Kami awam dan saya juga tidak terlalu berani banyak bicara tentang hal semacam ini, saya dan saudara-saudara yang ada dalam ruang lingkup THE MACZ MAN ini hanya bisa merespon dengan baik siapapun yang berbaur tanpa menilai apa tujuan dari mereka, tetapi jika memang ada tujuan lain di luar semua ini kita akan membicarakannya secara kekeluargaan tanpa mengurangi rasa hormat sedikitpun, karena disini kami hanya fokus berkreativitas untuk mendukung tim sepak bola kesayangan kami, PSM MAKASSAR. Kami bukan POLITIK.

makassar ta’

Page 10: vonis magazine

18 VONIS/#1 19VONIS/#1

BICARA MUSIK MAKASSAR

SAMPAI HARI

INI

Seperti yang kita ketahui, sekarang musik indonesia sedang “sakit”! Banyak bermunculan band dan musisi pendatang baru dengan musik yang beragam, dan parahnya kualitas menjadi hal yang

tidak lagi di utamakan. Hampir tiap hari media di indonesia baik itu televisi, radio, bahkan majalah sedang ramai-ramainya mempromosikan band dengan gaya dan karya yang itu-itu saja. Infotainment di televisi adalah tempat membicarakan hal yang tidak penting, contohnya membicarakan tentang personil sebuah band yang meniti karir dari mulai jual cendol sampai selebritis baru yang meniti karir via jual badan, chart radio yang dari urutan pertama sampai dua puluh dengan musik yang beragam, mendayu. Belum lagi majalah dan tabloid yang beberapa halaman hanya memuat gambar-gambar anak muda yang di poles sedemikian rupa oleh salon ternama dan masih dengan gaya beragam. Ini adalah bukti ketertinggalan indonesia yang otomatis akan membodohi generasi berikutnya. Kalau sampai seterusnya seperti ini maka generasi berikutnya tidak lagi memikirkan tentang kualitas!Karena itu mari kita melawan mainstream!

Kita mulai dari hal yang paling sederhana, kita mulai di kota kita yang tercinta ini. Sampai sekarang kita masih terjebak dengan gengsi sehingga kita kurang apresiasi antar sesama musisi yang ada di makassar, dan kita kurang mengeksplor musik sehingga kita masih kurang bereksperimen untuk sesuatu yang baru, belum lagi sistem event, pagelaran dan festival yang selalu saja melirik musik yang itu-itu saja sehingga anak muda yang datang dengan musik yang lebih fresh dan baru di kesampingkan. Nah, ini semua harus kita benahi!

Di edisi pertama ini kita akan mengajak beberapa teman untuk ikut berdialog tentang hal ini. Dan kali ini VONIS berhasil megajak Ardhi “Chambers”, Ichal “Sexpunk” dan Rizcky de keizer “The Finalist”.

Page 11: vonis magazine

20 VONIS/#1 21VONIS/#1

Suatu waktu saya terbangun pukul 11 pagi. Waktu yang cukup cepat untuk ukuran ‘anak band’. Saya langsung meraih ponsel saya dan mengecek. Ternyata ada beberapa pesan ber-isi ajakan dari teman-teman komunitas bass saya untuk pergi menonton sebuah kompetisi atau festival band. Berhubung waktu itu aca-ranya digelar disebuah pusat perbelanjaan, saya pun memutuskan untuk pergi.

Awalnya saya sedikit pesimis, karena seperti kebanyakan festival pada umumnya, hanya didominasi oleh unsur music rock. Apalagi tema festival yang diadakan salah satu provid-er telekomunikasi ini memang kental nuansa rocknya. Tapi, rasa pesimis saya sedikit meng-hilang, karena ternyata banyak band-band peserta yang dengan berani membawakan materi lagu yang lebih modern dengan tidak selalu menampilkan ‘skill’ semata. Meskipun tetap banyak band-band yang beraliran rock lengkap dengan outf t band rock era 80-90an.Saya ingat sekitar 4-5 tahun lalu saat pertama kali mengenal musik, band-band festival saat itu tidak terlalu saya perhatikan. Karena saya sendiri memulai perjalanan musikku tidak melalui festival. Tapi, saya sering mendengar paradigma bermusik yang sampai sekarang sepertinya masih tetap merajalela bahwa musik itu adalah skill. Apakah itu salah?

Di Makassar khususnya saya mendapati ban-yak sekali musisi-musisi entah itu senior mau-pun junior yang punya kemampuan besar. Namun mereka kadang terjebak dengan para-digma diatas itu tadi. Akhirnya secara individu musisi Makassar bagus, tapi secara kelompok masih terbilang sedikit yang menjanjikan. Mungkin dipengaruhi budaya juga.

Kembali ke pertanyaan saya diatas, apakah itu salah? Saya rasa tidak sepenuhnya salah. Musik memang membutuhkan skill, tapi bu-kan berarti skill adalah segalanya. Sayapun awalnya memulai dengan terdoktrin para-digma itu. Sehingga saya memaksakan diri ke limit yang cukup ekstrim dalam berlatih. Tapi seiring perkembangan dan keintiman saya dengan musik, hal itu berubah. Skill penting, tapi ‘rasa’ lebih penting lagi. Dengan mudah mungkin saya menggambarkannya seperti ini, ‘skill membuat kita bertahan, tapi rasa mem-buat kita bisa dinikmati’.

Dengan berpegang teguh pada prinsip itu, saya yakin musisi-musisi kita tentu akan ban-yak mengalami kemajuan. Kita mulai dari fes-tival/kompetisi musik dulu. Karena memang ajang yang satu ini merupakan ajang ‘unjuk’ musisi maupun band yang masih paling efektif untuk kota Makassar dan masih punya pelu-ang besar menciptakan musisi-musisi berbakat lainnya. Dan tentunya tetap menjadi wadah paling ampuh untuk semua penikmat dan pe-nyelengara tentunya.

Jadi, kesimpulan saya, musik bukanlah sesua-tu yang harus kita pertandingkan. Festival pun baiknya kita ibaratkan sebuah ‘batu loncatan’ untuk kita melangkah ke jalur musik yang lebih besar, yaitu Industri. Karena pada haki-katnya, festival dinilai oleh juri yang manusia juga. Yang tentunya punya selera musik yang bisa saja berbeda. Jadi, baikya bermusiklah tidak untuk menang, tapi untuk dinikmati. Ka-rena musisi yang baik adalah musisi yang bisa menyampaikan pesan-pesanya melalui musik mereka untuk dinikmati dan membawa peru-bahan untuk para penikmatnya.

SKILL MEMBUAT KITA BERTAHAN TAPI RASA MEMBUAT KITA DINIKMATI !

OLEH: RIZCKY DE KEIZER

Musik bukanlah sesuatu yang harus kita pertandingkan.

i

artikel artikel

Bagi sebuah band lokal, menjadi terkenal sering berhenti hanya sekadar jadi obsesi dan jadi sebatas mimpi indah. Kendala begitu banyak, belum lagi kesiapan dan ketidaksigapan mengatasi kendala-kendala tersebut seperti ketatnya kompetisi, jarak Makassar dengan pusat industri musik di Jakarta, infrastruktur yang terbatas dan ma-hal, hingga kurangnya jaringan ke pelaku-pelaku industri musik sebenarnya. Akhirnya hampir semua band lokal Makassar kandas yang bahkan belum melakukan apa-apa.

Kali ini saya mencoba share strategi-srategi penting bahkan yang jadi dasar dan utama band-band menuju kancah dan industri musik nasional. Sebelumnya saya terinspirasi dengan salah satu teman saya, Rudolf Dethu dari Bali den-gan andilnya mampu men-sejajarkan dan menjadikan band lokal Bali menjadi band nasional. Begitupun strategi-strategi ini sebe-lumnya sudah di rilis dan bahkan dibuktikan oleh dia. Kesimpulan pertama, ini membuktikan band lokal Makassar juga bisa menuju nasional sep-erti yang terjadi dengan band-band lokal yang ada dikota lainnya.Begitu kompleks, kompetisi industri musik nasional. Paling tidak kita harus menganali kondisi industri saat ini dan yang paling pent-ing kondisi internal bandnya.Pertama, Nama Identitas BandIdentitas ini penting untuk menunjukkan ke publik siapa diri band, apa maunya band. Kedengarannya tidak terlalu penting tapi ini berpengaruh ke strategi awal.Kedua, Nama Identitas GenrePaling tidak, band ini bisa mengetahui genre apa sebenrnya yang dimainkan. Bukan be-rarti membatasi genre, tapi paling tidak untuk meyakinkan ke publik bahwa si band punya basic genre agar tidak membingunkan. Lagi-lagi kedengarannya tidak terlalu penting tapi ini berpengaruh ke strategi awal juga.Ketiga, PakaianCenderung dengan istilah fashion. Ketika sa-dar bahwa band berada di industri musik yang berada di areal industri hiburan, maka publik pasti berharap beda bahwa si band bisa be-nar menampilkan visual layaknya hiburan itu sendiri.

kalau ditulis dengan orang yang ahli di bidan-gnya).Kalo ada band yang siap dengan materi lagu, silahkan disisihkan bahkan kalo siap, bisa disertai dengan videoklip kalo ada sebagai pelengkap introduksi. Sinopsis yang atraktif umumnya jitu menggaet minat orang untuk mengenal band secara lebih dekat.Kedelapan, Ramah InternetDi era sekarang, internet adalah mutlak. Koneksi yang tak terbatas dan murah bisa memperkenalkan band sampai manapun, bu-kan hanya sampai Jakarta. Minimal memiliki akun jejaring sosial seperti Myspace, Face-book, dan Twitter. Nah dari sini banyak band mendapat keburuntungan bahkan. Melalui jaringan ini bisa langsung mencari tahu apa dan siapa band itu.Delapan persiapan atau strategi diatas coba di persiapkan dengan matang, baik dan be-nar. Menuju dan menjadi band nasional dan terkenal tidak selamanya karena keberuntun-gan, tapi lebih banyak dengan hal-hal dengan strategi seperti diatas.

Yang ketiga ini penting buat strategi dan karir. Singkatnya pakaian atau fashionnya harus me-narik. Jangan lupa, fashion harus bisa sesuai dengan image/citra identitas band.Keempat, Tim KerjaMembuat tim kerja yang solid, mencoba meminimalisir pendanaan dengan tim yang seadanya tapi tetap efektif. Paling tidak ide-alnya membutuhkan manajer dan soundman. Personil band bisa merangkap menjadi roadis dan kru untuk dirinya sendiri. Begitupun manajer, selain mengurusi hal-hal adminis-tratif (menindaklanjuti kesepakatan kontrak, follow up technical riders, dll) lazim beralih fungsi menjadi kru. Soundman, nah ini mung-kin termasuk kendala untuk SDMnya. Tapi buat saya ini harus ada, dan tidak perlu harus dimulai dengan yang ahli. Posisi soundman ini sangat vital sebab dia pengantar pesan si band. Seberapa jago dan menariknya per-mainan band, jika suara yang keluar dari sound system-nya berantakan berarti semua aksi si band jadi percuma. Kelima, AttitudeNah yang kelima ini yang menjadi budaya dan penghalang besar khususnya mungkin band lokal di Makassar. Belum jadi apa-apa bandnya sudah sombong duluan. Band harus bisa menjaga attitude lebih ramah terhadap semua lingkungan kepentingan band. Paling tidak beberapa personil atau mungkin mana-jer sanggup menjalankan peran sebagai hu-mas yang ramah dan hangat. Di sinilah fungsi humas jadi sangat penting dalam mendong-krak imege band.Keenam, LaguIni adalah tantangan utama sekaligus jadi out-put utama, ini adalah produk utama : Lagu. Mencoba bikin lagu sekuat mungkin. Men-genai selera, itu adalah asasi band. Mungkin lebih ke referensi juga agar bisa mencoba belajar bikin lagu yang kuat. Bisa ikut trend tapi penting di ingat kalo beberapa band yang telah sama menulis lagu khususnya tentang cinta contohnya. Nanti malah jadi kadalu-warsa. Bisa tentang cinta tapi lebih ke subnya. Mungkin sudah ngerti apa maksud saya. Ketujuh, Materi PublikasiBand harus siap punya perangkat publikasi untuk promosi. Minimal punya biografi dis-kograf , gigograf singkat padat dan tetap me-narik (maksimal 2 halaman), dan materi press release lengkap contact person (Lebih ok lagi

STRATEGI BAND LOKAL MAKASSAR

GO NASIONAL PART 1OLEH: ARDY CHMBRS

i i

Page 12: vonis magazine

22 VONIS/#1 23VONIS/#1

”Hanya orang-orang bodoh atau musisi dan band cengeng yang masih mau terus me-nerus mengemis dan menggantungkan hara-pannya kepada major label“.

Sering kali dan bahkan tiap hari malah, kita melihat sekumpulan orang yang menenteng gitar atau stik drum sambil berboncengan se-peda motor dijalanan, atau disetiap ruas jalan dan disudut-sudut kota dengan mudahnya kita dapat menjumpai beberapa orang yang se-dang asik memainkan gitar, mungkin sebaha-gian dari kita sudah mengetahui kalau mereka adalah anak band, baik yang menenteng gitar dan stik drum ataupun yang memaikan gitar dijalan dan disudut-sudut kota di makassar ini.Band adalah sebuah kemerdekaan, dimana sebuah band berhak menentukan konsep ten-tang dirinya dan bebas meneriakkan tentang apa yang mereka inginkan serta melahirkan bermacam kejadian hingga menciptakan se-buah fenomena yang sampai saat ini masih bergerak dengan keliaran para personilnya untuk melahirkan hal-hal yang baru ataupun genre musik baru. Namun seiring waktu yang berjalan,terkadang saya malah bertanya dalam hati ataupun kepada teman, saudara, sahabat bahkan bertanya kepada diri saya sendiri, kok masih banyak band atau personil band yang kurang paham apa yang mereka jalani.

dan disertai kalimat-kalimat manis sampai kalimat-kalimat propaganda bisa kah kita lupakan begitu saja?. Kalau cara ini juga me-mungkinkan atau bahkan sudah berhasil di-mana-mana. Dimana jurus ini bisa lebih am-puh untuk mempertahankan dan menghidupi keberadaan sebuah band untuk lebih dikenal dan malah semakin dikenal dari pada kita mempertahankan paradigma lama kita kalau panggung dan gigs adalah jalan satu-satunya untuk mempromosikan atau membuat se-buah band bisa dikenal.

BAND ADALAHKEMERDEKAAN !

OLEH: ICHAL “SEXPUNK”

“Sepertinya dipersingkat saja mi cez daripada mutar-mutarki” maksudnya mungkin seperti ini, misalnya, sebuah band tidak selamanya harus dipromosikan / mempromosikan diri atau meneriakkan ide-ide kotornya sampai mempengaruhi para penggemarnya lewat panggung baru bisa terkenal atau dikenal oleh masyarakat luas. Atau dikenal oleh cewek-cewek cantik yang baunya bisa membawa kita keawan, ataupun dikenal oleh tetangga kita yang belum tentu tau apa nama band kita ha.ha.ha.ha.. Seperti judul tulisan ini, band adalah sebuah kemerdekaan. Lantas kalo kita hanya terpaku pada satu pusat paradigma bahwa sebuah band hanya bisa dikenal hanya lewat panggung saja, maka saya rasa itu ada-lah hal ter-stupid yang pernah ada di dalam pikiran kita. Sebuah panggung, buat sebuah band yang mungkin baru terbentuk bisa jadi adalah hal segalah-galahnya, akan tetapi buat band atau seorang atau bahkan sekumpulan musisi dan orang-orang yang sudah lama me-nekuni sebuah band atau musik namun con-dong masih ikir sebuah panggung atau gigs adalah segala-galanya untuk dikenal, itu bagaimana??? Ya mau bagaimana lagi??. Mungkin saja sang musisi atau band tersebut lagi apes atau tadi malam lagi mimpi buruk, kurang membaca buku, nonton TV atau masuk ke warnet hanya untuk main poker dan mene-bar pesona lewat dunia maya lalu nonton ilm luna maya ha.ha.ha.ha.ha. huupsss! cobalah sejenak kita tahan apa yang akan kita teriak-kan tentang sekumpulan kalimat diatas, sebab mungkin sudah ada yang ingin berkomentar. Tapi disini adalah ruang buat saya, kalaupun ada yang ingin berkomentar mungkin sete-lah tulisan ini selesai dan diterbitkan..he.he.he.he…Lantas apakah dengan jalan sebuah band merilis sendiri merchandise mereka sep-erti T-shirt,Topi,Kaos kaki,Stikers,Bulletin sam-pai Zine dan Magazine band hingga merilis celana dalam dan bentuk BH dengan mema-sang nama band yang bersangkutan

berf

f

artikel

nan sebahagian dari kita semua lupakan, bahwa sebahagian band atau musisi lain pun bisa seperti apa yang tertulis diatas ( jadi artis-selebritis atau apalah namanya-red) namun masih bisa kemana-mana tanpa harus takut dikejar-kejar seperti maling atau sembunyi dibalik mobil mewah atau sebuah topeng, manggung dimana-mana, berbuat apa saja tanpa harus takut kehilangan sebuah imej atau diatur oleh sebuah kertas schedule kegiatan show hingga jadwal buang angin pun diatur. Malahan band atau musisi diluar naungan ma-jor label lebih fresh, kreatif, mandiri dan tidak cengeng dalam segala hal dan yang paling uta-ma mereka tidak gampang menggadaikan dan menjual harga diri band mereka hanya karena sebuah kertas kontrak kerjasama. Huupssst!. Saya rasa sudah banyak yang konack tentang pembahasan ini, okelah saudaraku, saya pa-ham apa yang ada dihati kita masing-masing dan saya rasa semua hal didunia ini mempu-nyai pasangan masing-masing, seperti siang dan malam, kiri dan kanan hingga pro dan kontra, suka dan tidak suka tentang isi tulisan ini, namun semuanya kembali kepada diri kita masing-masing, mau terbawa arus atau malah menentang arus tersebut.

Lantas apa hubungannya antara band adalah sebuah kemerdekaan dengan paragraf diatas, dari masalah panggung sampai major label? Jadi bingung kan? (Sebuah teriakan dari arah belakang saya dengan suara sedikit ditekan berkomentar tentang apa yang saya tulis). Sayapun sempat kaget dan malah tidak sen-gaja buang angin “preeettt” ternyata suara itu datangnya dari teman saya. Dan dengan ber-suara sedikit pelan karena anak dan istri saya sedang tidur lelap, saya pun berucap. ”hey ho let’s go! Sepertinya ada yang tidak mengikuti dan tidak mengerti atau mungkin pura-pura tidak mengerti karena emosi, koro-koro-ang tentang alur tulisan ini”Hahahaha.....

Kembali kepokok masalah kalau band adalah sebuah kemerdekaan dan mungkin sebaha-gian orang atau bahkan saya sendiri mengakui kalau opini yang saya tulis ini adalah sebuah statemen gila yang tidak masuk akal. Okelah saudaraku semua, karena setiap orang mem-punyai pandangan tersendiri tentang band yang mereka dirikan dan mempuyai alasan tersendiri mau mereka kemanakan band yang mereka buat. Dimana dalam tulisan ini, saya-pun tidak ingin memaksakan kehendak saya kepada siapapun untuk mengikuti apalagi ingin menjalani apa yang saya tulis didalam halaman yang sempit ini. Tulisan ini hanyalah sebuah semangat buat orang-orang seperti saya dan teman-teman, saudara dan sahabat saya dan sebuah dongeng omong kosong buat orang-orang yang mengejar mimpi yang tidak menyadari dan mengetahui semangat do it your self.

Seperti halnya cerita panggung, sebuah label record adalah segala-galanya untuk sebagian band atau musisi saat ini, dimana label record tertentu sekelas major label adalah istana atau bahkan sebuah surga bagi mereka yang sudah ada didalamnya atau ibarat warung coto buat yang sedang kelaparan disiang hari, namun ”Hanya musisi dan band bodoh yang tidak ingin dirangkul dan bernaung di bawah major label“ itu adalah kata hati sebahagian teman, saudara dan sahabat saya. Namun disisi lain kata hati para personil band yang ber-ideal-isme karatan seperti saya dan kebanyakan te-man, saudara dan sahabat saya mengatakan lain ”Hanya orang-orang bodoh atau musisi dan band cengeng yang masih mau terus me-nerus mengemis dan menggantungkan hara-pannya kepada major label“ Alasan dan pen-dirian bagi orang-orang yang berlomba-lomba ingin masuk major label tentu bukanlah raha-sia lagi sobat. Dan bahkan akhir-akhir ini, baik dikota ini ataupun dikota lain hampir sebaha-gian band dan musisi berlomba-lomba

mengejar mimpinya di major label. Entah itu melalui acara pencarian bakat lewat pol-ing sms, penjurian bahkan malah ada yang berani membayar ke major label demi untuk bernaung dibawah major label yang bersang-kutan. Bagi saya system modal dan uang yang banyak dimana sebuah band atau musisi bera-ni untuk membayar sebuah major label demi bernaung didalam label yang bersangkutan adalah hal tercengeng, terbodoh dan terkuno yang pernah dilakukan oleh band atau mu-sisi tersebut. Akhirnya soal tampan dan suara semua bisa diatur. Sekarang tehnologi dan salon-salon sudah modern ces, rambut kriting saja bisa diluruskan, suara fals bisa dipermak sampai ber-oktaf-oktaf ! hahaha, Pada akh-irnya kebanyakan label record sekarang ini dengan dalih pembenaran diri, yakni kurang band dan musisi berbakatlah, kurang modal lah hingga pada akhirnya system dimajor label berubah 180 derajat dari system menerima sebuah band yang memang benar-benar ber-bakat tanpa adanya uang dan pembayaran dari band bersangkutan namun band tersebut bisa diorbitkan hingga menjadi sebuah tem-pat penanaman modal dimana band yang ingin di orbitkan harus membayar upeti atau apalah namanya jika ingin di orbitkan. Lantas bagaimana nasib band atau musisi yang kwali-tasnya bagus, jagoan, pemenang di beberapa ajang festival pancarian bakat sekelas lokalan yang mempunyai wajah tampan namun tidak mempunyai modal untuk membayar major label?? .Saya rasa ini adalah system pembodo-han dan system yang sudah salah. Dan di lain hal kalau cuman nampang di TV beberapa de-tik hanya untuk memainkan sebuah lagu yang di lipsync, trus bisa manggung di mana-mana, album bisa dipasarkan dimana - mana, uang yang banyak, dikelilingi wanita-wanita yang wangi hingga pulang kampung bisa dikenal dimana-mana bahkan di puja-puja saya rasa tanpa masuk major label pun semua band bisa jie cez ! Namun ada sisi lain yang kemungki-

Band atau musisi diluar naungan major label lebih fresh, kreatif, mandiri dan

tidak cengeng dalam segala hal.

artikel

Page 13: vonis magazine

24 VONIS/#1 25VONIS/#1

model / fashion

model : andi julianaphotographer : sang jaya

lokasi : chambers

model / fashion

Page 14: vonis magazine

26 VONIS/#1 27VONIS/#1

model / fashion

LAPAR X KENYANGHAUS X . . .?

Page 15: vonis magazine

28 VONIS/#1 29VONIS/#1

Budaya – budaya asli Bangsa ini larut sudah dalam gemer-lapnya Hedonisme.

yang semu.

Agak sedikit abnormal, mungkin juga sedikit tidak Momental untuk mem-bahas sebuah wacana yang selama ini hanya dibahasakan hangat pada

saat menjelang detik-detik Perayaan hari jadi negeri kita yang selalu disambut dengan Nu-ansa kosong tanpa Makna dan pasti dengan Gemerlapnya. Namun bukan berarti keliru untuk membuka keran-keran “Phonesis” kita mengenai perkara Nasionalisme . Nasional-isme adalah sebuah frase yang tidak aneh lagi ditelinga Manusia Indonesia, Hanya saja terka-dang Wacana tersebut dianggap tepat jika dibahas pada saat-saat tertentu yang sifatnya sakral dan urgensial. Pada Episode Lain, Na-sionalisme tak ubahnya sebuah Isapan Jempol yang memilukan untuk dikaji dengan kerangka radiks. Terlebih jika kita beralih pada sebuah Kenyataan yang secara pedas berkata bahwa Nasionalisme bukan saja menjelma sebagai Isapan jempol, Tapi bermetamorfosa sebagai layaknya “ Pembalut Wanita” yang saat dibu-tuhkan dipakai, namun jika lewat masa nor-mal dibuang kembali layak nya sampah yang tak berguna. Dalam lautan aplikasi dan tinda-kan, Nasionalisme itu kembali membuat kita miris untuk membahasnya, sebab kita pasti menemukan Fakta yang memalukan bahkan Menggelikan . Terkadang Nasionalisme hanya dijadikan alasan untuk Meluruskan sebuah nafsu serakah yang terkontaminasikan oleh tendensi yang hanya sepihak. Kanal Nasional-isme juga ternyata tak berdaya membendung gelombang Kerakusan anak Negeri merdeka ini. Degradasi akan makna tersebut yang terkadang membuat kita semakin menjauhi makna yang sebenarnya akan sebuah bentuk loyalitas kita pada Ibu pertiwi, Tanah dimana Darah Kita tertumpah yang kita sapa “ Nasion-alisme”. Berpindah pada negeri kita, Negeri yang terkenal dengan semangat

“Ayam Jantan Dari Timur nya” ( Slogan untuk Pahlawan Kita yang Mahsyur) Kota Makas-sar. Negeri para pejuang, Negeri Pembaharu, Negeri para pembebas. Kontaminasi dan Erosi akan makna tersirat dari sebuah nasionalisme juga berdampak dan mereduksi kemurnian Makna-nya, tak terkecuali bagi Individu Nusantara yang memijakkan kaki nya pada Tanah Negeri dara-daeng. Nasionalisme juga kehilangan arwah nya di negri ini, Ketika se-buah jawaban atas nuansa kemerdekaan itu menantikan sebuah tindakan yang berdiri tegak diatas Benang nasionalisme yang ham-pir rapuh. Sebenarnya tak terlalu sukar untuk bertindak sebagai wujud jawaban atas pang-gilan tersebut, Cukup dengan sebuah keseriu-san akan penegakan Tiang-Tiang Bendera na-sioanlisme. Namun, Mungkin karena kita tak pernah meraba secara Gamblang, bagaimana Heroisme yang menggelegar dihati sanubarai para Pahlawan kita ketika Lencana Ibu Pertiwi Hendak di Tegakkan di Persada negeri hingga akhirnya kita Menganggap Nasionalisme han-yalah sandal penyamun. Namun apalah arti sebuah gugatan akan kemunafikan, Jika hanya bermuara pada Hilir kaum Penista amanah Kemerekaan. Agak Pantas jika kita Mulai untuk Mengevaluasi satu persatu Fenomena social yang kita dapati pada sebuah penelaan Realita ketimbang hanya mengumpat tanpa henti. Ada banyak koreksi yang hadir jika Kata Nasionalisme digunakan sebagai Pisau anali-sis untuk membedah Realitas dalam Kehidu-pan dan keseharian kita. Kita Mulai dari point awal, Dari segi loyalitas, jangan di Tanya lagi. Nasioanlisme sama sekali tak dikenang bah-kan yang lebih ironi, sama sekali tak dike-nal. Tindak-tanduk Generasi baru Negeri ini seakan telah melompat jauh dari kawah ke-setiaan pada kearifan lokal Nusantara yang notabenenya adalah sebuah identitas

MENAKAR KADAR

NASIONALISMEOLEH: O.D

aspirasi

produk asli Negeri kita. Jati diri sebagai jiwa Indonesia tergadaikan oleh egosentris han-ya untuk mempertahankan rasa kagum dan bangga pada aktualisasi diri yang cenderung ”mencintai Barat Ketimbang Timur”. Budaya – budaya asli Bangsa ini larut sudah dalam ge-merlapnya Hedonisme yang semu. Atmosfer estafet Perjuangan bangsa semakin Abu -abu dikarenakan rencana tersebut hanya menjadi Platform, Bukan ditegaskan dengan sebuah ketegasan Tindakan. Para Generasi Hijau harapan bangsa tak pernah lagi menyedia-kan ruang dalam benak sederhananya untuk menguras habis agenda-agenda yang terbeng-kalai di Negeri ini untuk dituntaskan dengan kerangka logisme mereka. Ruang-ruang gelap yang semakin kelam dalam imajinasi mereka justru dipenuhi dengan Budaya-budaya yang tak berfaedah bagi rencana dan Tujuan Ke-merdekaan Nusantara. Sebuah ironi yang mengiris lembaran-lembaran histori. Tempat- Tempat Hiburan dan pusat perputaran Liberal-isme Ramai dan Penuh sorak sorai, sedangkan Perpustakaan menjadi tempat yang meny-eramkan dengan kesunyiannya yang kelam dan Kelabu layak nya Kuburan yang Sangat Angker. Memasang Behel, Membeli Gelang yang Konon Kabarnya bisa Menjaga Kesim-bangan ternyata lebih menjadi skala Prioritas ketimbang Harus membeli Buku yang akan menunjang isi Otak Mereka. Wacana-waca-na Sosial yang wajib untuk ditindaki dengan pasti mengabur dan semakin terkubur jauh, tenggelam dan terkalahkan oleh Kabut-Kabut laten pembodohan yang semakin membuat kita harus berjumpa lagi dengan Penyesalan tiada Henti. Diskusi-diskusi yang membahas penuntasan Lusinan Masalah bangsa yang membudaya ditinggalkan, berganti judul dengan diskusi-diskusi yang berlabelkan Life style atau Gosip-Gosip Murahan yang menji-jikan. Seakan memberi Bukti bahwa Penerus Bangsa ini telah tertidur nyenyak diatas duri yang pelan-pelan akan membunuh Nasional-isme mereka.Sangat slah tempat jika Nasional-isme hanya diwujudkan melalui keikut sertaan pada sebuah ajang perayaan HUT RI, Keikut sertaan kita dalam acara Nonton bareng men-dukung Tim Nas di Warung Kopi atau tempat-Tempat Nongkrong anak Muda yang Katanya Gaul dan Trendy ,tetapi pemusnahan akan fenomena-fenomena yang diatas lah yang bisa dijadikan sebagai jawaban atas pertanyaan

yang menjurus pada sebuah upaya untuk mengukur Kadar Nasionalisme. Virus Kepu-nahan dan amnesia Nasionalisme Bukan saja Menimpa generasi Muda Bangsa Seribu Pulau ini, bahkan Para Generasi Angkatan Tua yang katanya telah kaya akan Pengalaman Hidup ternyata tak juga Lolos dari jeratan Jaring-jaring amnesia tersebut. Mungkin karena Fak-tor usia yang hampir mendekati sesi “Mentari Terbenam” hingga mereka Melupakan Garis Merah dan Putih Di kain Bendera kita. Atau juga yang lebih Konyol dan kocak Lagi ada-lah Mungkin karena saking banyaknya pen-galaman hidup yang telah mereka lalui dalam alam Fana ini hingga mereka dapat menfor-sirkan Nasionalisme dengan Prespektif yang berbeda. Sudut pandang yang mengandung Makna ambigu atas Nasionalisme dan haus akan Kekuasaan. Dalam Fatamorgana Kehidu-pan, dan Dalam Fenomena Baru alam nyata, Kekuasaan terkadang menjadi sebuah Spot yang sangat Menggiurkan. Kekuasaan men-jadi alasan untuk melakukan segala hal bah-kan Kamuflase-kamuflase Negatif yang terka-dang dijadikan sebagai tirai guna mengelabui dan dijadikan sebagai senjata untuk membius kepercayaan Masyarakat Kecil yang secara periodik dan sistemik akan menyokong ber-cokol Kuatnya Kekuasaan untuk mengeruk pemenuhan Tendensi pribadi yang kasuistis. Pengabdian dijadikan sebagai sebuah alasan untuk lagi-lagi meloloskan keinginan pribadi dan Kolega. Padahal bagai ujung mata Pisau yang saling bersanding , antara Pengabdian dan Nasionalisme tak akan bisa di Copot satu persatu apalagi dipisah kan. Pengabdian yang tanpa didasari Jiwa juang Nasionalisme sangat rentang akan partikel-partikel Kepentingan sepihak yang tentunya akan merusak tatanan berbangsa dan Bernegara. Fenomena Nyata berbicara dengan lantang kepada kita bebera-pa waktu yang lalu. Demi sebuah kekuasaan, nasionalisme dijadika alasan oleh seorang tokoh yang mungkin kita kenal didaratan Makassar untuk tetap mempertahankan diri dan hirarkinya pada sebuah organisasi Sepak Bola. Kita memang tak bisa membaca hati dan Bahasa Kalbu seseorang, namun mungkin kita bisa mengkoreksi kinerja yang selama ini dia Lakukan. “Dunia kulit bundar” kita miskin dengan prestasi. Belum lagi status yang dimi-likinya sebagai seorang “mantan Terpenjara”. Disini sebuah fenomena memaksa kita untuk

berpikir, apakah yang dikejar olehnya. Sebuah pengabdian atas nama Nasionalisme ataukah pemenuhan Hasrat Kepentingan Pribadi??? Biarlah Nurani dangkal kita yang menjastifika-si Beliau yang Kita Hormati. Persetan dengan apa yang telah saya tuliskan diatas. Tetapi saya percaya. Mata-mata yang sedang menatap tulisan Kotor ini pasti mulai menjarah alam pikirnya. Apakah sebagai generasi , selama ini kita telah berjiwa nasionalis ataukah Apa-tis. Apakah yang mengalir didarah kita adalah Hemoglobin Pejuang layaknya sang Terhor-mat Sultan Hasanuddin yang gigih dan berani berjuang menentang Penindasan, ataukah kita tak ubahnya sebagai Generasi pemalas yang lebih sibuk ber-afiliasi dengan Orgasme-or-gasme Hedonis. Tan Malaka, Pahlawan Yang terlupakan Berkata dengan lantang

Wujud dan jiwa Nasionalis tertuang dalam Petuah bijak dari sang mahaguru Tan malaka. Bahwa Nasionalisme bukan menjadi janji dan sekedar Ikrar-ikrar dusta, namun disisi lain, Nasionalisme adalah sebuah kebulatan Tekad dan tindak tanduk yang berarti dalam alam nyata. Bagi setiap generasi yang terlahir di-hamparan tanah ibu pertiwi ketika merdeka telah menjadi atmosfer yang nyata. Bangkit Putra- Putri Ibu Pertiwi !Angkat Tangan Kirimu Ke Awan, Tusukan Pisau-Pisau nasionalis itu di Tangan Kananmu, agar kau Sadar Perih nya sebuah Perjuangan yang tengah di tegakan Oleh Tangan Kiri mu yang meninju Kerasnya langit-langit Tirani. Membungkus ketegakan Nasionalisme itu pada sebuah Langkah-langkah yang pasti!

“ Lindungi bendera itu dengan Bangkai mu, nyawa mu dan tulang mu. Itulah tempat yang selayaknya bagi mu, seorang Putra In-donesia. Tempat da-rah mu tertumpah”.

aspirasi

Page 16: vonis magazine

30 VONIS/#1 31VONIS/#1

Mereka adalah Resa as Gitar, Nugraha as Gitar, dan Dian as Vocal. Karena adanya kecocokan dari segi visi dan misi dibentuklah THEORY OF DISCOUSTIC. Dan yang perlu di garis bawahi adalah mereka berani datang dengan musik yang terdengar soft dan clean di tengah maraknya band yang menyajikan sound distorsi, Metal bahkan Rock sejak dulu. Dengan format akustik yang mereka suguhkan, mereka berhasil menjadi salah satu band revolusi di kota daeng ini.

Band yang meng-idolakan “Pemuda garis depan” dan “Bluesfresh” ini meng-identitaskan musiknya sebagai Alternative acoustic folk, dan disini Dian tidak hanya bertindak sebagai vocal saja, beliau juga menggunakan instrument harmonica, duo gitar Resa dan Nugraha memainkan gitar dengan sound yang berbeda. Nugraha menggunakan Nylon guitar sedangkan Resa dengan String gitar seperti biasanya. Jadi otomatis terdengar seimbang, unik, dan lebih ketahuan identitas porsi gitar mereka.

Pertengahan tahun ini, THEORY OF DISCOUSTIC siap mengeluarkan EP. Dan seperti yang mereka bilang bahwa temanya masih seputar kisah cinta yang lebih universal.

So, mari kita tunggu EP mereka yang siap produksi pertengahan tahun ini!

THEORY OF DISCOUSTIC

http://www.myspace.com/theoryofdiscoustic

band

Jln

. Pe

ng

ay

om

an

C2

/ 17

Pa

na

ku

ka

ng

Ma

ka

ss

ar

Page 17: vonis magazine

32 VONIS/#1 33VONIS/#1

OLEH: ARDHYANTA T SAMPETODINGFOTO: HASBULLAH MAHTAR

Hari ini saya merasa berada di Liverpool, teman-teman saya kali ini membawa saya ke pembicaraan yang tidak biasa, mereka punya ideologi yang sangat menarik bagi saya. Namun karena cuaca panas dan aroma macet yang kurang sedap membuat saya sadar bahwa ini bukan di Britania Raya, Ini di kota kami tercinta, Makassar. Hanya TABASCO sajalah yang memang tadi sempat mengantarkan saya ke liverpool dan sekitarnya. Perbincangan dalam waktu secepat itu saja mereka sudah bisa membawa saya ke Liverpool.Gimana kalo dengerin lagunya atau nonton mereka manggung yah?

Ceritain sejarah singkat band ini?Awal terbentuk Tabasco tidak lepas dari kisah picisan seorang anak muda bernama Artha yang penuh semangat, ambisi yang meledak-ledak dan sedikit pesolek yang ingin menjadi keren seperti Oasis ma Coldplay. Karena ambisi itu tak dapat Artha lakuin sendiri maka Artha ngebentuk band dengan Mencover lagu british. Awalnya ngajak Ito pada posisi bass, Hamka pada Gitar dan Fadinal pada drum.Namun karna kesibukan pada kuliah, Hamka mengajak Rendi untuk ngisi drum. Formasi ini bertahan sampe sekarang.

Sekarang lagi pada sibuk apa?Kami masih kuliah semua, Cuma Artha yang punya kesibukan sendiri, main SoftBall.

Arti tabasco itu sendiri, ada cerita di ba-liknya?Tabasco berasal dari judul lagu dari sebuah band khayalan yang ada pada anime “Beck” dan berangkat dari inisinya itu sendiri, Tabasco adalah sebuah saus sambal yang di buat dari campuran sambal yang terasa pedas dan pahit. Kami menggangap hidup itu tak harus manis tapi pedas dan pahit. Dan rasa itu yang juga menjadi hiasan kita sehari-hari.

DALAM SEKEJAP KITA AKAN DIKIRIM KE

BRITANIA RAYATABASCO

Bagaimana kalian membagi waktu antara pekerjaan dan latihan?Kami biasa mencari waktu dimana anak-anak yang lain pada tidak sibuk semua. Namun 180* saat sudah mau dekat hari manggung. Latihan kadang hampir tiap hari.

Udah pernah manggung di mana aja?-Event A Mild Community -Opening Act Shandy Sandoro at Liquid Cafe-One Way One Vision yang di diadakan Taman Indie Management-dan masih banyak lainnya.

Gimana Cara kalian promosikan produk kalian?Kami biasa menggunakan daya tarik dunia maya seperti Myspace,reverbnation, social Network ma mengirim demo ke ke radio-radio lokal.

Hal Ter-Aneh yang pernah kalian lakukan?Artha pernah manggung terus tali gitarnya fals semua. Maka bisa ditebak seperti apa hasilnya.

Kalau moment yang tidak akan pernah terlupakan?Waktu jadi Guest star di salah satu sekolah. Terus kami nampilnya paling akhir dan pada saat kita main penonton sudah pulang semua.

Komentar untuk majalah ini?Kami senang sudah banyak bermunculan majalah indie lokal yang bisa mengangkat band indie makassar untuk bisa berekspresi.

Cintailah musik-musik indie, karena ini berprinsip pada kebebasan.

Referensi musik kalian dari mana saja?Kami terpesona dengan band-band dari tanah UK. Semisal Oasis, Blur, Coldplay, U2, Kings Of Leon, Arctic Monkey dan the Killers.

Nah, berbicara album atau Ep, kalian milih yang mana untuk sekarang ini?Kami memilih EP yang berisi 5 lagu Flamboyan.

Terus mengenai lirik kalian, dapat inspirasinya itu dari mana aja?Dalam Departemen lirik kami, saya (artha) lebih memilih lirik yang universal. Mulai dari kesenangan, kebencian sampe haru biru air mata. Contoh pada lagu “Try”, menceritakan tentang hubungan manusia dengan lingkungan sekitar dan bagaimana manusia tersebut berusaha memperbaiki hubungan itu.

Tips kalian menjaga kekompakan di dalam dan di luar band?Untuk menjaga kekompakan, kadang ketidak kompakan itu di perlukan. Karena keegoisan dapat menjadi karya yang baik. Sepeti Noel dan Liam Gallagher dari Oasis. Jadi kekompakan itu kadang di perlukan dan kadang tidak.

Alasan mengapa mengangkat genre ini se-bagai idealis kalian?British Post Rock, karena influence dari Tabasco banyak ternodai dari Melody-melody yang manis tapi megah seperti Coldplay dan yang lain.

Musik indie bagi kalian itu apa?Musik Indie adalah Kebebasan!.

def

people

www.reverbnation.com/Tabascothebandwww.twitter.com/Tabasco_band

Facebook: Tabasco

Page 18: vonis magazine

34 VONIS/#1 35VONIS/#1

SEDIKIT DI LUAR SANA YANG MENGERTI TENTANG VITAMIN APA YANG KAMI BUTUHKAN UNTUK BERLARI LEBIH KENCANG MENGEJAR MIMPI DI MASA DEPAN.

foto foto

Page 19: vonis magazine

36 VONIS/#1 37VONIS/#1

event review

Misery Index terbilang sukses menghitamkan Liquid malam itu, hampir semua yang datang berseragam hitam, dan malam itu Misery Index berbagi panggung dengan dengan beberapa band lokal makassar seperti Critical Defacement,Brutalistrick dan satu band asal Bandung yaitu Aftercoma.Band Undergound asal Baltimore, Mary-land US ini sangat menyemangati suasana di Liquid. Tanpa embel-embel crew stage (yang kebanyakan band indonesia biasanya di manjakan) mereka tampil maksimal dan sangat atraktif.

MISERY INDEXLiquid Cafe, Makassar, 23 April 2011

Metalhead makassar memang berun-tung, untuk yang kesekian kalinya panggung musik kota anging mam-

miri kembali di manjakan dengan kedatangan band bule alias band dari luar indonesia, dan kali ini adalah Misery Index dalam rangka Heirs to thievery Asian tour 2011.

Meskipun stage terbilang kecil, tapi itu sama sekali tidak mengurangi semangat metal-head Makassar. Jason Netherton (Vocal, bass), Sparky Voyles (gitar), Adam Jarvis (drum), seakan terus mengisi energi untuk seluruh penonton yang datang, dan semua berlangsung meriah. Gemuruh vocal dan gitar yang membahana lantas membuat semua penonton bergrinding ria, Misery Index berhasil membuat malam itu memanas!Salut buat seluruh panitia yang berhasil membuat pesta kaus hitam malam itu, semua senang dan puas!.

AUTHOR OF LETTERSLiquid Cafe, Makassar, Minggu 1 Mei 2011

PAGI BUAT KAUM TITIPAN KOTA, ITULAH DOA AUTHOR OF LETTERS KEPADA SELURUH PENGGEMAR MEREKA YANG ADA DI LIQUID CAFE MALAM ITU.

Sebagai salah satu artis yang mengisi acara di event bertajuk “Rechtcoustic” oleh BSDK fakultas hukum unhas. Author Of Letters menjadi opening act yang memukau. Konsep musik digital dengan lirik yang kritis adalah karakter mereka yang selalu menjadi daya tarik yang paling di tunggu-tunggu oleh anak muda makassar.

Author Of Letters menyuguhkan tiga lagu pada malam itu, diantaranya “Cukup ku tahu kau baik saja”, “Just Singing” dan single andalan mereka “Pagi buat kaum titipan kota”. Arga dan Ary sebagai frontman sekaligus personil lengkap band ini banyak curhat di atas panggung tentang musik mereka yang serba digital dan sedikit bercerita tentang beberapa hal-hal negatif pada pergaulan remaja yang harus kita pikirkan lebih baik di kota makassar.

event review

JAZZ MOMENTLiquid Cafe, Makassar, 23 April 2011

Jazz moment di makassar kali ini di ramaikan oleh BLP “Barry Likumahuwa Project” dan opening act oleh band lokal makassar D’Shiva. Acara ini berlangsung meriah dan di hadiri oleh kalangan remaja sampai kalangan opa-opa, ini membuktikan bahwa animo warga makassar saat ini terhadap musik jazz sudah sangat besar.Walaupun banyak event yang berlangsung secara bersamaan di makassar pada hari itu, tapi tetap saja jazz moment ini menjadi salah satu pilihan event yang tidak bisa di lewatkan.BLP juga mengajak rekannya Olive “Park Drive” dan membawakan beberapa lagu andalan mereka, salah satunya adalah generasi sinergy dan yang lebih memukau lagi adalah saat mereka membawakan beberapa lagu yang sedang naik daun saat ini dan masih dengan arransement mereka sendiri, beberapa lagu diantaranya adalah lagu dari sm*sh “cenat cenut” dan lagu dari Bruno Mars!.

Page 20: vonis magazine

38 VONIS/#1 39VONIS/#1

INTERVIEW BARRY LIKUMAHUWA Jazz cenderung banyak dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas, pendapa-tnya?Sebenarnya kalo mau bicara menengah ke bawah tidak juga. Pengalaman saya waktu naik taksi, terus bicara tentang jazz, eh si supirnya malah tau lebih banyak daripada saya. Cuma memang beragam karena musik itu relatif, Jadi kita tidak bisa maksain seseorang untuk nikmati musik tertentu. Tapi saya berpendapat bahwa masyarakat menengah ke bawah sudah susah dengan problem hidup sehari-hari, sudah susah mikirin perut so mereka malas dengerin musik yang ribet. Mereka pengen dengerin musik yang dia bisa nyanyi bareng, bisa sing along, tenangin hatinya dan saya rasa itulah tujuan musik. Ngebuat kita senang dan tenang, nah kalo musik itu malah bikin ribet kenapa harus di dengarkan?. Itulah sebabnya masyarakat menengah ke atas lebih aman dalam mencari musik yang berbeda dan sedikit complicated otomatis bakal dengerin musik yang lebih berat.

Tentang musik mainstream sekarang yang beragam, apa tanggapannya?Kalo kita sih berusaha untuk membuat sesuatu yang orisinil dan berbeda. Dalam artian kalo kita buat yang seragam, percuma karena pesaingnya banyak banget dan medianya juga banyak. Seperti yang aku bilang tadi kita akhirnya tidak di kenal. Berusaha untuk melawan arus.Caranya itu, kita harus yakini dulu apa musik yang kita mainin. Apapun itu, bisa menjual. Dalam artian dapat menarik perhatian orang. Sebagai contoh BLP ini, walaupun kita mainnya Jazz tapi kita bungkus dalam kemasan yang anak muda banget. Mainkan lagu mainstream tapi di bawain dengan aransemen kita. Nah itu tujuannya untuk menarik pasar.

Panas mana Makassar atau Jakarta?Beda panasnya, tapi tetep masih enakan di timur. hehe

Awal terbentuknya BLP?BLP sebetulnya terbentuk awal 2006. Tapi personilnya beda semua kecuali saya sendiri. Awalnya ini project dadakan dari JAK JAZZ yang meminta tuk membuat sebuah Band jazz yang betul-betul merespresentasikan jazz anak muda. Nah, dari situ mulai ngumpulkan teman –teman dan sempat bingung mau kasih nama apa, tersebutlah Barry Likuma-huwa Project. Seiring berjalannya waktu, BLP sering di panggil manggung kembali, dengan melihat animo waktu Jak Jazz yang lumayan sukses. Sampai akhirnya kita dapat formasi ini tahun 2008. Dari tahun 2008-2009 saya merasa band ini asik banget. Trus saya mikir kenapa project ini ngga’ di jadiin band beneran aja, yang tadinya band project menjadi band yang sebenarnya. Karena saya pikir visi misi semua kepalanya sudah nyatu. Maka terbentuklah BLP yang sekarang ini.

Tema dari setiap lirik dan lagunya?Macam-macam sih, tapi tetap cinta anak muda. Tuk album generasi Sinergi (2011) kita coba mengangkat tema Nasionalisme. Tapi dalam pengertian nasionalisme yang tidak norak, lebih kepada semangat anak muda yang mau bangkit untuk bangsa.

Pendapatnya tentang kemajuan Bangsa?Kalo kita ngomong tentang kemajuan dan perubahan bangsa ke anak muda, kayaknya susah karena anak muda zaman sekarang cenderung apatis. Dalam artian sudah malas mikirin negara yang tidak kelar-kelar. Nah di sini kita mencoba dari segi kreativitas, Sekarang ngomongin politik tidak bakal ada ujungnya. Kita generasi muda nge-bangun

bangsa Indonesia dengan cara yang lain. Contohnya kreativitas. Bisa duet dengan beberapa penyanyi merupakan bukti nyata kreativitas anak bangsa yang ingin memaju-kan bangsanya.

Perkembangan musik di mata anda sendiri, di tengah maraknya sensasi-sensasi yang marak belakangan ini?Saya sih melihatnya sebagai sesuatu yang musimanlah. Kalo si Norman itu mah, emang lagi heboh saja dan memang semua sedang mengarah ke situ. Terakhir ada duet shinta & jojo yang terkenal via youtube. Jadi Indonesia cenderung suka yang kayak gitu. Harapannya jangan Cuma sampai segitu saja, melainkan lebih kepada kualitas. Karna menurut saya kita kekurangan di kualitas. Dalam artian sekarang ini banyak musisi hanya memiliki mindset untuk jualan RBT dan jualan Rating. Jika kita coba berkaca ke zaman 80-an di mana kita betul-betul Berjaya banget. Semua mencoba menampilkan hal yang baru. Dulu kita kenal Gigi, dewa, dan Padi. Mereka se-lalu mencoba hal-hal yang baru tapi kualitas dan kreativitas mereka tetap terjamin dan dari sisi lain mereka tetap kompromi dengan pasar. Jadi kalo Padi ngeluarin album, kita pasti tau kalo itu Padi. Berbanding terbalik dengan sekarang yang mengalami stagnan. Maksudnya kita sudah tidak bisa mem-bedakan ini lagu dari band yang mana. Satu band ngetop, kita bakal tidak tahu ini lagu dari band mana karena semua sudah sama. Mudah-mudahan 2011 sudah berubah keadaan yang seperti itu.

Pernah berfikir untuk RBT?Sama sekali TIDAK!!!

Kalo CD original full album?Itu baru KEREN!!!

artist interview

Page 21: vonis magazine

40 VONIS/#1 41VONIS/#1

model / fashion

model : andi noviolaphotographer : sang jayalokasi : chambers

model / fashion

Page 22: vonis magazine

42 VONIS/#1 43VONIS/#1

model / fashion

Page 23: vonis magazine

44 VONIS/#1 45VONIS/#1

Di tahun 1991 kotte sudah mulai mentatto. Pada saat itu dia masih memakai mesin tattoo buatannya sendiri/rakitan. Kemudian berkembang itu di karenakan animo masyarakat Makassar tentang tattoo semakin tinggi sehingga banyak orang yang ingin memiliki tattoo. Untuk saat ini kotte sudah menggunakan mesin koil, yang memang merupakan mesin khusus untuk pembuatan tattoo. Alat-alat yang dipergunakan juga sangat steril dan tidak menganggu kesehatan kulit dan yang lainnya.

Dari tahun ke tahun pengguna tatto di Makassar semakin meningkat. Alasan paling utama pengguna tatto mentatto dirinya murni karena seni. Mereka yang mencintai seni ini ingin merubah paradigma masyarakat khususnya Makassar bahwa tattoo tidak selalu melambangkan kejahatan dan kriminalitas. Itu pula yang selalu ingin di sampaikan kotte kepada orang-orang di sekitarnya. Kotte malah menegaskan kalau masih banyak orang-orang yang badannya bersih dan tidak mempunyai tattoo, tapi selalu bersikap jahat dan kejam.

TATTOO DI MAKASSAROLEH: K A N IFOTO: SANG JAYA

Tatto sudah menjadi gaya hidup di kota-kota besar di Indonesia, tidak terkecuali di Makassar. Perkembangan tattoo di Makas-sar sangat jauh berkembang dari tahun ke tahun. Satu per satu tukang tattoo pun bermunculan, untuk sekarang ini tukang tattoo/artist tattoo di Makassar masih sedikit, tapi dengan mulai di terimanya tattoo di masyarakat Makassar khususnya anak muda dan kalangan pecinta seni, tidak menutup kemungkinan seni tattoo akan sangat berkembang pesat di tahun-tahun berikutnya.

Cerita dari kotte si tattooist (salah satu pen-tatto di Makassar). Berangkat dari hobinya terhadap gambar dan seni, kotte mencoba mengembangkan bakat menggambarnya ke bentuk seni yang lain yaitu tattoo. Kotte dari kecilnya memang bercita-cita menjadi tukang tattoo, bahkan pada saat dia duduk di bangku sekolah dasar (SD) kotte kecil sering dicelah dan ditertawai teman-temannya karena cita-citanya tersebut.

44 VONIS/#1

gaya hidup

tatto artis : kottelokasi : kotte tatto studio

Kenapa suka gambar?Saya suka gambar karena mempunyai ciri tersendiri buat saya pribadi dan gambar-gambar yang melekat setia menemani saya tidur sampai hari ini sengaja saya pilih karena punya rasa dan kepuasan tersendiri yang tidak bisa saya jelaskan dengan kata-kata.

Kapanki mulai ber-tatto? Saya memutuskan mulai bertatto sejak tahun 2007 duduk dibangku kelas 3 SMA, waktu itu memang jauh hari saya sudah ingin sekali punya tatto akhirnya terwujudkan.

Sudah berapami uang ta habis untuk ber-tatto Don?Wah lupa-lupa ingatka bro, Kalo ada gambar saya suka langsung saya cicil tatto-ku klo ada uang.

Kalo di makassar ada tidak tempat tatto yang bagus dan berkualitas?Setahuku ada di Jl. Syekh Yusuf memang di sana spesialis tatto makassar, semua orang di makassar kalo mau di tatto larinya ke sanaji.

Pernahki merasa menyesal bertatto?Kalo itu tidak pernah terbayang di pikiranku, malahan yang ada di niatku bagaimana sayabisa dapatkan uang dengan cara halal untuk bisa tambah lagi gambar di badanku.

Itulah alasan seorang Doni akrab disapa Don yang gemar dengan gambar sejak kecil yang mempunyai cita-cita ingin tubuhnya dilukis dengan gambar-gambar yang bertema.

Bagaimana responnya keluarga ta, teman-teman di kampus, lingkungan ta di tetangga setelah Doni bertatto?Kalo keluarga, ibu dan ayahku cukup demokratis, mereka selalu titip pesan ke saya untuk lakukan apa saja yang saya sukai selama saya tidak merugikan dan mencelakai orang lain. Nikmati hidup nak! Kalo di kampus, saya bergaulji apa adanya sama seperti teman-temanku yang lain cuma sesekali ada yang sedikit risih, tapi lama-lama mereka mengertiji dengan yang namanya seni gambar.

Apa enaknya ber-tatto don?Klo enaknya tidak adaji, malahan lebih sakit kalo dilukis pakai jarum tajam baru dimasukkan cairan warna abis itu bayar mahal lagi, belum lagi kalo di kira preman karena pakai tatto, hahaha tapi yah di situmi seninya.

Apa motto-ta selama ini don?Jalani dan maknai hidup itu dengan seder-hana, apa adanya dan slow bro! Sukses yah don, Sukses buat kita semua mudah-mudahan tatto ta nanti bisa lebih menciptakan nilai seni yang dalam dan menitipkan pesan positif buat generasi yang akan datang.

SAYA BERTATTO KARENA SAYA SUKA GAMBAR

model : doni lokasi : kamar kani

45VONIS/#1

gaya hidup

Page 24: vonis magazine

46 VONIS/#1 47VONIS/#1

WAODE RAHAYU

Menjadi penyiar radio bukanlah cita-cita yang sebenarnya, tapi sekedar iseng ikut audisi salah satu program radio

ternama di makassar saat masih duduk di bangku SMA, malah dia yang terpilih dari lumayan

banyak peserta saat itu.

Oleh : Christine YenlyciaFoto : Beben

Page 25: vonis magazine

48 VONIS/#1 49VONIS/#1

“Apa salahnya orang okkot?Bagi saya, itu sudah menjadi salah satu karakter makassar.”

48 VONIS/#1

dara

“Terpilih sebagai Dj Kamu 2009 Prambors radio makassar adalah salah satu hal yang paling menyenangkan di masa SMA saya dulu, Itu pengalaman yang tidak bisa di-lupakan.”

Model : Waode RahayuTata Rias : Christine

Lokasi : IKM foto studioPhotografer : Beben

“Saya juga bingung kalo di tanya, kenapa penyiar radio di makassar kebanyakan pake logat jakarta?“

49VONIS/#1

dara

Page 26: vonis magazine

50 VONIS/#1 51VONIS/#1

KILLING ME INSIDE TOUR LIQUID CAFE

event gallery

50 VONIS/#1

MISERY INDEXHEIRS TO THIEVERYASIAN TOUR

2011LIQUID CAFE

PENSI SMADACCC HALL

event gallery

51VONIS/#1

Page 27: vonis magazine

52 VONIS/#1 53VONIS/#1

JAZZ MOMENT LIQUID CAFE

event gallery

52 VONIS/#1

SMANSAONE DIVINITY

RECHTCOUSTIC BSDKHUKUM UNHAS

event gallery

53VONIS/#1

Page 28: vonis magazine

54 VONIS/#1 55VONIS/#1

PT. TRANS KALLA MAKASSAR

Tuhan YME atas keberanian yang di berikan untuk menciptakan pasar sendiri di makassar *amin, teman-teman media atas share-sharenya, PWI, Liquid cafe atas bang Rio yang memberi list wartawan setiap event *hehe, The Maczman indonesia, Chambers, Magnet, Magnum, Daengdistro, Throve, Immortal, distro dan clothing lainnya yang bersedia men-support, seluruh komunitas yang sedang berutinitas di makassar, Institut kesenian makassar (IKM) atas studionya dan ruang tata rias yang bersedia begadang untuk kami *hehe, Indie band makassar beserta massa dan komunitasnya, Ardy atas sumbangan tulisan dan peminjaman barang beserta tempat di Chambers untuk halaman “fashion” *hihi, Rizcky “The Finalist” dan Ichal om “Sexpunk” atas curhatannya di artikel edisi 1 ini *pisspiss!! Haha, Ta’bangka desain project atas ke-tidak ikhlasannya men-desain *hahaha, Seluruh remaja-remaja di SMP dan SMA makassar, mahasiswa dan mahasiswi seluruh universitas makassar, seluruh talent yang masih rela free di edisi 1 ini *majalahmiskinkodong ckckck (kami janji berikutnya pasti sudah bisa kasi ki pembeli coto!) haha, seluruh redaksi Vonis magazine *yeaah yeaah!! Semangat terus masbro walopun di edisi 1 belum ada gaji bulanan dan belum ada reporter cewek! Hahaha,.

VONIS MAGAZINE

THANKS TO

BUNKFACE

HOLLYWOOD NOBODY

GUEST STAR :

TRANS STUDIO MALLMAKASSAR

MAKASSAR FESTRESISTENZA PROUDLY PRESENT

AREA PARKIR UTARA

54 VONIS/#1

Page 29: vonis magazine

56 VONIS/#1

MAKASSAR TIDAK SEMPIT CESS !