33
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Osteomilitis adalahinfeksi tulang, infeksi tulang lebih sulit di sembuhkan di banding infeksi jaringan lunak karena keterbatasan asupan darah, respon jaringan terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (bruner dan suddarath 2012) Bursotis merupakan suatu tempat yang berisi cairan berada di antara 2 struktur tulang yang bersentuhan satu sama lain. Cairan ini adalah minyak yang sama dengan cairan persendian dan secara normal jumlahnya memang sedikit. Bunsitis adalah peradangan pada bursa dapat disebabkan oleh adanya friksi, benturan secara langsung pada persendian atau disebabkan oleh infeksi bakteri. Bursitis paling sering di bursa subdeltoid, bursa olekranon, bursa prepatelan dan bursa radiohumenal, sesuai urutan kekerapannya lebih menonjol rasa nyeri dari pada keparahan penyakit. Bursitis dapat dikelompokkan menjadi bursitis akut adalah terjadi secara mendadak.. bursitis kronis merupakan akibat dari serangan bursitis akut sebelumnya atau cedera yang berulang. B. Rumusan Masalah 1. Apakah definisi dari osteomilitis dan bursitis ? 2. Apakah etiologi dari osteomolitis dan bursitis ? 3. Bagaimanakah tanda dan gejala dari osteomilitis dan bursitis ? 4. Bagaimanakah pengobatan dari osteomilitis dan bursitis ? 5. Bagaimanalah pemeriksaan penunjang dari osteomilitis

Yataba askep osteomilitis dan borsistis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Osteomilitis adalahinfeksi tulang, infeksi tulang lebih sulit di sembuhkan di banding infeksi jaringan lunak karena keterbatasan asupan darah, respon jaringan terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (bruner dan suddarath 2012)

Bursotis merupakan suatu tempat yang berisi cairan berada di antara 2 struktur tulang yang bersentuhan satu sama lain. Cairan ini adalah minyak yang sama dengan cairan persendian dan secara normal jumlahnya memang sedikit. Bunsitis adalah peradangan pada bursa dapat disebabkan oleh adanya friksi, benturan secara langsung pada persendian atau disebabkan oleh infeksi bakteri. Bursitis paling sering di bursa subdeltoid, bursa olekranon, bursa prepatelan dan bursa radiohumenal, sesuai urutan kekerapannya lebih menonjol rasa nyeri dari pada keparahan penyakit. Bursitis dapat dikelompokkan menjadi bursitis akut adalah terjadi secara mendadak.. bursitis kronis merupakan akibat dari serangan bursitis akut sebelumnya atau cedera yang berulang.

B. Rumusan Masalah1. Apakah definisi dari osteomilitis dan bursitis ?2. Apakah etiologi dari osteomolitis dan bursitis ?3. Bagaimanakah tanda dan gejala dari osteomilitis dan bursitis ?4. Bagaimanakah pengobatan dari osteomilitis dan bursitis ?5. Bagaimanalah pemeriksaan penunjang dari osteomilitis dan bursitis ?6. Bagaimanakah ASKEP dari osteomilitis dan bursitis ?

C. Tujuan Penulisan Masalah1. Mahasiswa mengetahui definisi dari osteomilitis dan bursitis 2. Mahasiswa mengetahui etiologi dari osteomolitis dan bursitis 3. Mahasiswa mengetahui tanda dan gejala dari osteomilitis dan bursitis 4.mahasiswa mengetahui pengobatan dari osteomilitis dan bursitis 5. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan penunjang dari osteomilitis dan bursitis6. Mahasiswa mengetahui ASKEP dari osteomilitis dan bursitis

Page 2: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilllah kami hatarkan Kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang

Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Hidayahnya yang diberikan kepada

kami sehingga dapat merampungkan tulisan ataupun makalah yang menjadi tugas

individu

Makalah ini merupakan salah satu tugas pada mata kuliah “KMB” yang

dipercayakan kepada kelompok kami yang pada dasarnya mengulas tentang

“gangguan sistem moskulokoletal yang berhubungan dengan osteomilitis dan

Bursitis ”, .kami menyadari bahwa dengan keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan yang kamimiliki, materi ulasan yang kami sajikan masih jauh dari

kesempuranaan dalam hal ini masih sangat sederhana sehingga tentunya tak akan

luput dari kesalahan dan kehilafan. Oleh karena itu, kami menghargai segala bentuk

masukan dan kritik dari rekan-rekan ataupun pihak lain untuk lebih membangun dan

menyegarkan wawasan yang lebih bijaksana di tengah-tengah perkembangan ilmu

pengetahuan yang kompetitif Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat

sebagaimana yang kami harapkan.

Raha, september 2012

Penyusun

Page 3: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................. 1

C. Tujuan ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2

A. Konsep medis ........................................................................................ 2

1. Pengertian ....................................................................................... 2

2. Etiologi ............................................................................................ 2

3. Patofisilogi ...................................................................................... 2

4. Manifestasi klinis ............................................................................ 2

5. Komplikasi ...................................................................................... 2

6. Penata laksanan................................................................................ 2

B. Konsep Asuhan Keperawatan ............................................................... 4

1. Pengkajian Keperawatan ................................................................. 4

2. Diagnose Keperawatan .................................................................... 5

3. Rencana Tindakan ........................................................................... 6

4. Implementasi ................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 10

A. Kesimpulan ........................................................................................... 10

B. Saran ...................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

BAB II

PEMBAHASAN

1. OSTEOMILITIS

A. Konsep Medis1. Pengertian

Osteomilitis adalahinfeksi tulang, infeksi tulang lebih sulit di sembuhkan di banding infeksi jaringan lunak karena keterbatasan asupan darah, respon jaringan terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (bruner dan suddarath 2012)

Osteomilitis adalah infeksi pada tulang dan medula tulang, baik karena infeksi piogenikmaupun non piogenik, misalnya kuman mycrobacterium tubercolosis (mutaqqin 2008)

Osteomilitis adalah infeksi tulang yang dapat terjadi karena penyumbatan infeksi dari darah atau lebih sering atau sering kontaminasi fraktur terbuka atau reduksi ( corwin 2001)

Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa osteomilitis adalah infeksi tulang yang di sebabkan oleh kuman yang melalui aliran darah baik bersifat plogenik maupun non poegenik.

2. Etiologi

Ostomylitis dapat di sebabkan oleh kangker bakteri, virus dan jamur, dan mkroorgansme lain. Golongan atau jenis patogen yang sering adalah stapylococus aureus menyebabkan 70% sampai 80% infeksi tulang, pnemucocs, typhus bacil, proteus, psedomanas, echercia coli, tubrcolosis bacil, dan spirochaeta (price dan wilson, 2006)

3. Patofisiologis

Ostomylitis okegen terjadi karena lukatusuk pada jarigan lunak atau tulang, akibat gigitan hewan, manusia, atau penyuntikan intramuskular. Pada umumnya terdapat suatu embolus bacteri yang umumnya terjadi di bagian metaphyse dari tulang, bakteri yang berserang pada metaphyse tadi berkembang baik.

Page 5: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

Jika daya tahan tubuh kuat maka berkembang biaknya bakteri tidak bertahan dan akhirnya akan ada keseimbangan di antara kekuatan bakteri dan daya tahan ubuh. Sementara itu jaringaan-jaringan dan bakteri telah musnah sehingga merupakan benda cair yang kita kenal sebagai nanah (pus), terletak pada lobang metaphyse tulang panjang. Dalam keadaan keseimbangan tadi umpulan nanah dapat bertahun-tahun di tempat itu tanpa melakukan perubahan-perubahan. Keadaan ini di kenal dengan nama “brodie’s abscess”.

Jika daya tahan tubh lemah, maka pandangan yang mula-mula metaphyse tidak bertahan di tempat itu saja tetapi dapat segera menjalar kelain tempat. Di antaranya ia bia melalui metaphyse menerobos ke dalam sendi di dekatnya sehigga menimbulkan peradangan sendi peradangan ini tidak hanya menerobos pada sendi saja namun daat menerobos juga ada diaphyse sehingga seluruh sumsung tulang akan terserang peradangan ini, menerebos priost sehingga terdapat priostitis, peradangan menerobos ke dalam pembuluh darah sehigga dapat menimbulkan spesies.

Peradangan dapat berjalan lama sehingga proses tersebut menjadi suatu proses kronis. Di sampang itu dapat juga terjadi bahwa ada tulang-tulang yang terputus dari pembuluh darah sehingga mati karenanya. Tulang-tulang tadi merupakan squestra (jaringan tulang yang putih) yang harus di keluarkan (squestrotomy) sebelum penyakit menjadi sembuh agar tidak menggangu pertumbuhan tulang baru dan mempercepat proses penyembuhan itu sendiri (price dan willson, 2006).

4. Menisfasi Klinika. Menifestasi Klinik

1. Awitan Hematogen :- Menggilan, demam tinggi, nadi cepat, dan malaise umum

- Ekstremitas menjadi sangat singkat,enggan menggerakan anggota badan yang sakit, bengkak dan nyeri tekan.

- Pasien munkin menggambarkan nyeri berdenyuk yang konstan yang menguat dengan gerakan (akibat tekanan pus yang tertumpuk)

- Infeksi saluran nafas, saluran kemih, telinga atau kulit sering mendahului ostemiylitis hematogen

2. Infeksi berbatasan atau kontaminasi langsung :- Tidak terdapat gejala septicemia

- Area tampak bengkak, hangat, nyeri, dan nyeri tekanan saat di sentuh

- Biasanya di tasertai tanda-tanda cederah dan peradangan di tempat nyeri

- Terjadi damam dan pembesaran kelenjar getah bening ragional3. ``Fase akut

Fase akut adalah fase sejak kejadiaya infeksi sampai 10-15 hari. Pada stadium akut pada pandangan belum tertahan oleh daya tahan tubuh maka anak yang terserang osteomylitis akan merasa nyeri pada tulang-tulang yang terkena dan selanjutnya akan ada gejala-gejala panas tinggi dan syndrom yang mennunjukan bahwa anak sakit keras, seperti gelisah, pols tingggi dan cepat, leucocitosis yang hebat, dan munkin

Page 6: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

anak tersebut tidak sadar. Anggota tubuh yang terdapat osteomiylitis tidak dapat di gunakan/di gerakan karena sakit, nyeri tekan kulit berwarnah merah, bengkak lokal dan juga panas.

4. Pola ostemilitis kronik :

Biasanya rasa sakit tidak begitu berat, anggota tubuh yang terkrna bangkak dan merah atau di sertai terjadinya fistel.

5. PenatalaksanaanPerawatan di rumah sakit:

- Pada stadiun akut sudah tentu yang pokok adalah pemberian antibiotik spektrum luas yang efektif terhadap gram positif dan gram negatif dan di berikan langsung tanpa menunggu hasil biakan darah secara parentel selama 3-6 minggu. Kemudian daya tahan tubuh perlu di perkuat misalnya memberikan vitamin dan obat-obat menahan rasa nyeri

- Imbolisasi anggota geark yang terkena, bisa dengan pemasangan gips yang di beri jendela

- Tindakan pembedahan dengan indikasi: adanya abces, rasa sakit yang hebat, adanya squester dan bila mencurigakan adanya perubahan ke arah keganasan (karsinoma epidermoid)

- Pada stadium kordik di samping antibiotik, maka tulang yang jelas sudah mati dan telepas perlu di ambil dengan jalan operasi

- Untuk drainage pandangan yang sudah kronis dapat pula di buat lubang-lubang pada tulang.

6. Pemeriksaan penunjang1. Pemeriksaan laboratorium

Pada fase akut di temukan CRP yang meninggi, LED dan leukositosis.2. Pemeriksaan radiologic

Rongent dini menunjukan hanya jaaringan lunak yang mengalami pembengkakan. Pada osteomilitis kronik di temukan hasil rongent tulang menunjukan rongga besar tak teratur, kenaikan priesteum, dan di temukan suatu involukrum serta sqauester

3. Pemeriksaan scan tulangPada pemeriksaan scan tulang dengan menggunakan nuklotida berlabel radioaktifdapat memperlihatkan peradangan di tulang.

7. KomplikasiTerjadinya fraktur patologik

Page 7: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

B. Konsep Asuhan Keperawatan1. Pengkajian

Pengumpulan data

1) biodata

a). Identitas Klien

Meliputi nama, umur jenis kelamin, agama, suku/bangsa, pekerjaan, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, nomor register, diagnosa medik, dan alamat.

b). Identitas penanggung jawab

meliputi namaa, umur, agama, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, hubungan dengan klien dan alamat.

2) Riwyat Kesehatan Sekarang

a). Kluhan utama :

merupakan keluhan pertama yang di rasakan klien saat di lakukan pengkajian. Biasanya keluhan utama pada klien dengan osteomilitis adalah nyeri, ekstemitas susah di gerakan.

b). Riwayat Keluhan Utama

menggambarkankeluhan saat dilakukan pengkajian yang mencakup pengumpulan informasi tentang gejala-gejala terakhir juga sampai menimfaksi penyakit seblumnya, kaji adanya adanya trauma fraktur terbuka, riwayat pemasangan tulang dengan pemasangan fiksasi inernal dan fiksasi eksternal dan pad aosteomilitis penting di tanyakan apakah pernah mengalami osteomilitis akut yang tidak perawatan adekuat sehingga memungkinkan terjadinya proses supurasi di tulang kemudian di kembangkan dengan menggunakan konsep PQRST.

(1) paliatif/provokarif (p) : apa yang menyebabakan pertambahan atau kekuranganya keluhan. Pada klien dengan osteomolitis nyeridi sebabakan karena proses supurasi di tulang, hala yang membreratkan bila banyak gerakan dan meringankan adalah dengan istrahat.

(2) Qualitas/kuantitas (Q) : bagaimana bentuk atau gambaran keluhan dan sejauh mana tingkat keluhan. Pada klien dengan osteomilitis nyeri sangat menusuk sehinngga mengganggu aktifitas.

(3) Region/radiasi (r) : lokasi keluhan yang di rasakan dan penyebaranya. Pada klien dengan osteomilitis biasanya mengenai tulang yang mengalami peradangan terutama ekstermitas bawah.

(4) Skala/saverty (s) : intensitas keluhan apakah mengganggu atau tidak. Pada klien dengan osteomilitis sangat mengganggu dengan skala nyeri sedang (1-5).

Page 8: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

(5) Timing (t) : kapan mulai terjadinya keluhan dan sudah berapa lama kejadian ini berlangsung. Pada klien dengan osteomilitis nyeriberlangsung 3-4 menit dan keluhan di rasakan bertambah pada malam hari.

c) Riwayat kesehatan Dulu

kaji adanya riwayat infeksi tulang, biasannya pada daerah vetebrata torako-lumbal yang terjadi akibat totakonsetensis atau prosedur urologis, ada di temukan riwayat tubercolosis, malnutrisi, adiksi obat-obatan atau dengan pengebatan imunosupresif, riwayat terpapar virus, jamur dan mokroganisme lain.

d) Riwayat Kesehatan Keluarga

dengan menggunakan genogram tiga generasi apakah dalam kluarga klien apakah ada anggita kluarga yang pernah menderita penyakit yang sama dengan klien.

e) Riwayat Psikospritual

perawat mengkaji respon emosi klien terhadap penyakit yang di dideritanya dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat, respon atau pengarunya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kluarga maupun masyarakat. Pada kasus osteomilitis, akan timbul ketakutan mengalami kecatatan dan klien harus menjalani penatalaksanaan kesehatan untuk penyembuhan tulang. Selain itu pengkajian kebiasaan kehidupan klien seperti penggunaan obat steroit, konsumsi alkohol dan kebiasaan olahraga, dampak yang timbulpada klien osteomilitis yaitu timbul kekakuan akan prognosis penyakit, rasa cemas,tidak mampu melakuka aktivitas secara optimal dan pandangna terhadap dirinya yang salah (gangguan citradiri).

Pemeriksaan Fisika) Keadaan umum meliputi:

1) Tingkat kesadaran (apatis, sopor, gelisah, koma, kompon menitis yang bergantung pada keadaan klien).

2) Kesakitan atau keadaan penyakit (akut, kronis, ringan, sedang dan pada kasus osteomilitis biasanya akut)

3) Tanda-tada vital tidak normal, terutama pada kasus osteomilitis dengan komplikasi septicemia.

Sistem pernapasanInpeksi : tidak di dapat kelainan pernaoasanPalpasi : fremitus seimbang kiri dan kananPerkusi : resonan pada area paruAukultasi : tidak di dapatkan suara nafas tambahan

Sistem kardiovaskulerInpeksi dan palpasi : nampak ictus cordis, frekuensi nadi meningkatPerkusi : redup pada batas-batasan jantung

Page 9: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

Aukultasi : S1 dan S2 terdengar jelas, tidak ada bunyi nafas tambahan

Sistem pencernaanInspeksi abdomEN : bentuk datar, sistematis, tidak ada herniaPalpasi : tugor baik, hiper tidak terasaPerkusi : suara timpani, ada pantulan gelombang cairanAukultasi : pristaltik usus normal (20x/mnit).

Sistem persyarafanTingkat kesadaran biasanya kompos metisStatus mental : observasi penampilan dan tingkah laku klienPemeriksaan saraf carnial, biasanya tidak mengalami gangguanPemeriksaan refleks : biasanya tidak terdapat refleks patologis

Sistem perkemihanPengkajian keadaan urin meliputi warnah, jumlah, karateristik, dan berat jenis.

Sistem musculokeletalIspeksi : pergerakan klien terganggu oleh karena proses infeksi

pada tulang dan sendi, adanya gangguan pergerakan, adanya perkembangan pada area perkembangan.

Palpasi : adanya nyeri tekan pada area yang mengalami peradangan.

Sistem endokrininspeksai : terjadi pembesaran kelenjar tiroidpalapasi : tidak ada nyeri tekan pada kelenjar endokrin

Sistem imunInspeksi : adanya pembesaran kelenjar getah beningPalpasi : tidak ada nyeri tekan pada kelenjar getah bening

Sistem intergumenInspeksi : warna kulit merah dan lembab, turgor jelek,, distribusi rambut

merata, keadaan kuku merah mudah.Palpasi :adanya nyeri tekan pada area yang meradang, akral

hangat,tidak ada nyeri tekan pada kukuC. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa kepeawatan yang mungkinmuncul adalah:1. Nyeri yang berhubungan dengan abses tulang, pertubuhan tulang baru den

pengeluaran pus2. Kerusakan intergritas jaringan berhubungan dengan proses pembentukan tulang

baru, pengeluaran pus tirah baring lama dan lokal3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubungan dengan penuunannafsu

makan,penurunan kemampuan tonus otot, demam dan malaise.4. Difisit perawatandiri berhubungan dengan penurunan kemampuan pergerakan.5. Resiko tinggi trauma berhubungan dengan kemampuan pergerakan6. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kemampuan pergerakan7. Gangguan citra diri berhubungan dengan defomitas, bau dari adanya luka

Page 10: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

8. Defesiensi pengetahuan dan info berhubungan dengan kurang terpajan pengetahuan dan info tentang penyakitnya

9. Ansietas berhubungan dengan prognosis penyakit

Klasifikasi dataData subjektif:- Klien mengatakan rasa nyeri di tulang

- Keluarga klien mengatakan klien tidak mau makan

- Klien mengatakan kesulitan dalam bergerak

- Klien merasa mali dengan penyakitnya

- Klien mengatakan tidak tahu dengan penyakitnya

Data obyektif:

- Klien terlihat kesakitan

- Klien terlihat kurus

- Klien terlihat sulit untuk bergerak

- Klien terlihat murung

- Klien sering bertanya tentang penyakitnya

- Klien sering berdiam diri

- Terjadi kerusakan tulang dan kulit

- Terlihat pembengkakan

- Klien terlihat terpasang gips

Analisis data

No Data Etiologi Masalah1 2 3 41 Ds:

-klien mengatakan rasa nyeri di tulangDo:-klien terlihat kesakitan-terlihat pembengkakan

Abses tulang

Pertumbuhan tulang

Pengeluaran pus

Nyeri

2 Ds: - klien mengatakan malu dengan penyakitnyaDo:- terlihat kerusakan kulit dan tulang

Pertumbuhan tulang

Pengeluaran pus

Tirai baring lama

Penekanan lokal daerah kulit

Kerusakan intregitas jaringan

Page 11: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

3 Ds:- kluarga klien mengatakan klien tidak mau makanDo:- klien terlihat kurus

Penurunan tonus otot

Nafsu makan berkurang

Nutrisi kurang dari kebutuhan

Nutrisi kurang dan kebutuhan

4 Ds: -klien mengatakan sulit dalam bergerak Do: -klien terlihat sulit untuk bergerak

Abses tulang

Pembentukan tulang

Pengeluaran pus

Nyeri

Penurunan tonus otot

Deficit perawatan diri

Defenisi perawatan diri

5 Ds: -klien mengatakan tidak tahu dengan penyakitnyaDo:-klien serinng bertanya tentang penyakitnya

Penurunan status kesehatan

Kurangnya informasi

Koping tidak efektif

Defenisi pengetahuan

Defenisi pengetahuan

2. ReNcana tindakan rasionalisasi

Diagnosa keperawatan 1 : nyeri yang berhubungan dengan abses tulangPertumbuhan tulang baru dan pengeluaran pusTujuan : nyeri berkurang, hilang atau transiksiKriteria hasil : secara subyektif klien mengatakan nyeri berkurang

INTERVENSI RASIONAL

Page 12: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

Kaji nyeri dengan skala 0-4

Atur posisi imobilisasi pada daerah nyeri sendi atau nyeri tulang yang mengalami infeksi.

Bantu klien dengan mengidentifikkasi faktor pencentus.

Ajarkan relaksasi : teknik mengurangi ketegangan otot rangka yang dapat mengurangi intensitas nyeri dan meningkatkan relaksasi masae

Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut.

Beri kesempatan istrahat bila terasa nyeri dan beri posisi yang nyaman(misalnya: ketika tidur punggul klien di beri bantal kecil

Tingkatkan pengetahuan tentang penyebab nyeri dan hubungan dengan beberapa lama nyeri akan berlangsung.

Nyeri merupakan respon subjektif yang dapat di kaji menggunakan skala nyeri. Klien melaporkan nyeri biasanya di atas tingkay cederah

Mobilisasi yang adekuat dapat mengurangi nyeri pada daerah nyeri sendi atau di tulang yang mengalami unfeksi

Nyeri di penngaruhi oleh kecemasan, pergerakan sendi

Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan tingkat nonfarmakologi lain menunjukan ke efektifan dalam mengurangi nyeri

Tehnik ini melancarkan peredaran darah sehingga kbutuhan 02 pada tulang terpenuhu dan nyeri berkurang.

Mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri ke hal-hal yang menyenangkan

Istrahat melaksanakan semua jaringan sehingga meningkatkan kenyamanan.Pengetahuan tersebut membantu mengurangi dan dapat membantu meningkatkan kepatuhan klien terhadap rencana trapeutik

Analgesik memblok lintasan nyeri sehingga nyeri akan berkurang.

Page 13: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

B. BURSITIS

1. Pengertian.

Bursitis adalah peradangan pada kantung-kantung atau burse. Burse adalah kantung-kantung kecil yang terisi air yang terdapat antara otot dengan sendi.

Bursitis adalah peradangan bursa, yang terjadi pada tempat perlekatan tendon atau otot

dengan tulang oleh sebab yang belum diketahui dengan pasti.

Bursitis adalah peradangan pada bursa yang disertai rasa nyeri. Bursa adalah

kantong datar yang mengandung cairan sinovial, yang memudahi pergerakan normal

dari beberapa sendi pada otot dan mengurangi gesekan.

Bursa terletak pada sisi yang mengalami gesekan, terutama di tempat dimana

atau otot melewati tulang. Dalam keadaan normal, sebuah bursa mengandung sangat

sedikit cairan. Tetapi jika terluka, bursa akan meradang dan terisi oleh cairan.

Bursa yang sering terkena adalah :

1. Bursa sub akromial dan bursa deltoid pada bahu yaitu bursa yang paling penting

dalam tubuh, inflamasi pada bursa ini menimbulkan perasaan nyeri akut serta

pergerakan yang terbatas terutama gerakan abduksi pada sendi bahu, dan nyeri

menetap pada insersi deltoid terutama pada malam hari. Sering kali sekunder akibat

robeknya bungkus rotator yang terjadi tanpa di ketahui.

2. Bunion bursitis yaitu daerah pembengkakan yang mengeras pada permukaan

metakarpofalangeal I. penanggulangan dengan aspirasi cairan pada bagian yang

membengkak dan suntikan kortikosteroid local.

3. Bursitis Achilles yang terdapat pada perlekatan tendon Achilles dengan tulang

kallaneus (retrokalkaneal bursa) dan di antara bursa tersebut dan kulit (bursa sub

Page 14: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

kutaneous). Menimbulkan rasa nyeri di daerah tersebut terutama pada kalkaneus

posterior. Mudah untuk melakukan suntikan kortikosteroid dan xilokain pada daerah

pembengkakan di sini, tetapi harus hati-hati tidak boleh ada bolus pada tendon untuk

menghindari risiko rupture.

4. Heel spur bursitis. Menimbulkan rasa nyeri pada daerah tumit. Suntikan local

kortikosteroid dan atau lidokain sangat membantu.

5. Anserin bursitis, sering disalah tafsirkan sebagai osteortritis karena dijumpai pada

wanita tua bertubuh gemuk, yaitu berupa rasa nyeri, tegang (tender) dan kadang-

kadang membengkak dan terasa panas di daerah lutut bagian medial inferior, distal

garis sendi.

6. Bursitis pre patellar (house maid’s knee dengan keluhan yang khas pada lutut, yaitu

rasa nyeri sewaktu berlutut, terasa kaku, bengkak dan berwarna merah pada bagian

anterior lutut (patela). Penyebab yang paling sering karena lutut sering bertumpu pada

lantai. Berbeda dengan sinovitis pada lutut yang menimbulkan pembengkakan di

daerah belakang bagian pinggir lutut.

7. Bursitis olekranon, terdapat pada puncak siku (tip). Hal ini sering terjadi pada posisi

dengan menggunakan siku atau sering jalan tiarap. Walaupun inflamasinya jelas tetapi

kadang-kadang rasa nyeri hanya minimal. Juga dapat timbul pada artristis rheumatoid,

gout, akibat trauma dan infeksi. Pencegahan dilakukan dengan memakai alas karet

busa untuk protektif. Kalau perlu dapat diberi suntikan local kortikosteroid.

8. Bursitis kalkaneal, ada 3 bursa di sekeliling kalkanrus yang dapat mengalami

inflamasi dan menimbulkan rasa sakit yaitu :

Bursitis retro kalkaneal pada bagian anterior Achilles.

Bursitis post kalkaneal pada bagian posterior Achilles

Bursitis sub kalkaneal pada bagian inferior tulang kalkaneus. Bursitis yang

berulang-ulang di tempat ini dapat mengakibatkan tebdnitis pada Achilles dan dapat

mengakibatkan rupture tendon.

9. Bursitis pada ibu jari metakarpofangeal I, kelingking dan tumit. Hal ini terutama di

sebabkan ukuran sepatu yang tidak sesuai.

10. Bursitis hip (pada pinggul), ada 3 yang terpenting yaitu :

Page 15: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

bursitis trokanter, pada inseri otot gluteus medius di trokanter femur,

menimbulkan rasa nyeri pada bagian lateral pinggul sebelah bawah trokanter

dan dapat menjalar ke bawah, ke kaki atau lutut. Rasa nyeri istimewa pada

malam hari dan bertamnah nyeri kalau dibengkokkan, rotasi internal atau

kalau mendapat penekanan di daerah trokanter tersebut dijumpai otot-otot

menegang kaku. Dan pada foto roentgen terlihat adanya deposit kalsium.

Penanggulangan dengan suntikan local lidocain 1%.

Bursitis iliopektineal, menimbulkan rasa nyeri dan tegang di daerah lateral

segi tiga skarpa (daerah segi tiga yang dibatasi oleh ligament inguinal,

Bursitis digolongkan menjadi 2 :

Bursitis akut terjadi secara mendadak.

Jika disentuh atau digerakkan, akan timbul nyeri di daerah yang meradang.

Kulit diatas bursa tampak kemerahan dan membengkak. Bursitis akut yang

disebabkan oleh suatu infeksi atau gout menyebabkan nyeri luar biasa dan daerah

yang terkena tampak kemerahan dan teraba hangat

Bursitis kronis

merupakan akibat dari serangan bursitis akut sebelumnya atau cedera yang

berulang. Pada akhirya, dinding bursa akan menebak dan di dalamnya terkumpul

endapan kalsium padat yang menyerupai kapur. Bursa yang telah mengalami

kerusakan sangat peka terhadap peradangan tanbah. Nyeri menahun dan

pembengkakan bisa membatasi pregerakan, sehingga otot mengalami penciutan

(atrofi) dan menjadi lemah. Serangan bursitis kronis berlangsung selama beberapa

hari sampai beberapa minggu dan sering kambuh.

2. Etiologi. Penggunan burse berulang kali dan luka pada sendi. Peradangan disertai dengan peningkatan junlah cairan yang menyebabkan distensi                 ( pelembungan ). Dinding burse akan mengeras dan terkalsifikasikan sendi yang sering terserang adalah sendi pinggul dan bahu.Bursitis dibagi dalam:1) Bursitis Prepatela.

Page 16: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

Disebut juga lutut pembantu RT. Bursitis yang tidak terinfeksi bukanlah akibat tekanan tetapi akibat friksi tetap antara kulit dan patela.Penyakit ini terjadi pada:● Penenun karpet.● Buruh tambang.

Pembengkakan terbatas akan berfluktuasi tetapi sendi itu normal.

2) Bursitis Intrapatela.Pembengkakan berada pada tempat yang lebih dangkal daripada ligamentum patela karena lebih ke distal.Terjadi pada orang yang berada berlutut lebih tegak daripada orang yang mengepel.

3) Bursitis Trokanter.Nyeri bagian lateral pinggul dan paha terdapat nyeri lokal dan kadang-kadang krepitus ketika melakukan flexi dan extensi pinggul.Penyebab:Iritasi dan radang burse trokanter yang terletak di bagian dalam tensor fasia lata. Penyebab dari nyeri dan nyeri tekan pada trokanter mayor:● Fraktur tekanan, misalnya; Atlet dan Usila.● Pergeseran epifisis pada remaja.● Infeksi tulang pada anak-anak.

Penyakit yang mendasari:● Gout / encok.● Rhematoid.● Infeksi ( termasuk TBC ).

4) Bursitis Iliopsous.Nyeri pada lipat paha dan paha anterior. Nyeri yang paling khas adalah peningkatan nyeri yang tajam saat abduksi dan rotasi internal pada panggul.

3. Patofisiologi. Bursitis trokanter dan tendinitis insersi aponeutosis otot gluteus di trokanter mayor sering dikelirukan dengan penyakit intra antrikuler.Tendinitis M. gluteus medsus dan M. gluteus minimus pada insersinya di dalam trokanter mayor adalah penyakit tersering panggul pada usia pertengahan dan lanjut. Inflamasi di daerah insersi otot tersebut biasanya juga meliputi burse trokanter yang terletak di sub cutan, dengan nyeri lokal di posterolateral prominensia ( menonjol di atas permukaan ) trokanter.Gejala utam bursitis dan tendinitis panggul ialah nyeri loka yang meliputi trokanter mayor dan nyeri saat melakukan rotasi ekstrem atau abduksi panggul.

Page 17: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

Penderita mengeluh nyeri panggul, biasanya menjadi lebih hebat pada eksuserbasi dan beralih ke sisi lateral paha. Biasanya panggul teraba hangat dan kulit meliputi trokanter mayor terlihat kemerahan.Karena nyeri di bokong dan panggul keatas berhubungan dengan penyakit tulang belakang daerah lumbal. Perlu dissrykirk, penyakit degeneratif diskus invertebratalis dan iskias pada burtitis terdapat nyeri setempat pada palpasi burse, sedangkan gerak mengangkat tungkai yang lurus tidak menimbulkan nyeri, nyeri ini perlu pula dibedakan dengan penyakit intra artikuler endo rotasi maksimal akan menimbulkan nyeri tetapi pada bursitis tidak demikian pada penyakit sendi panggul perkusi di tumit dengan tungkai lurus akan meningkatkan nyeri tidak demi penanggulangan.Bersifat simptomatik dengan istirahat dan obat anti inflamasi. Nyeri biasanya menghilang dalam waktu 2 – 3 hari.

4. Manifestasi Klinik.

Gejala utama pada bursitis pada umunya berupa pembengkakan lokal, panas,

merah, dan nyeri. Bursitis menyebabkan nyeri dan cenderung membatasi pergerakan,

tetapi gejala yang khusus tergantung kepada lokasi bursa yang meradang. Jika bursa

di bahu meradang, maka jika penderita mengangkat lengannya untuk memakai baju

akan mengalami kesulitan dan merasakan nyeri.

1. Bursitis akut

terjadi secara mendadak. Jika disentuh atau digerakkan, akan timbul nyeri didaerah yang

meradang. Kulit diatas bursa tampak kemerahan dan membengkak. Bursitisakut yang disebabkan

oleh suatu infeksi atau gout menyebabkan nyeri yang luar biasadan daerah yang terkena tampak

kemerahan dan teraba

2. Bursitis kronismerupakan akibat dari serangan bursitis akut sebelumnya atau karenacedera yang berulang.

Pada akhirnya, dinding bursa akan menebal dan di dalamnyaterkumpul endapan kalsium padat yang menyerupai kapur.Bursa yang telah mengalami kerusakan sangat peka terhadap peradangan tambahan.Nyeri menahun dan pembengkakan bisa membatasi pergerakan, sehingga otot mengalamipenciutan (atrofi)

Serangan bursitis kronis berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa minggu dansering kambuh.Macam-macam Bursitis antara lain:

1. Bursitis alekranon-Radang bursa alekranon merupakan penyebab tersering nyeri periartikuler sikron

-Penyebab utama bursitis adalah cedera ringan berulang, biasanya berhubungan dengankegiatan kerja

Page 18: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

Gambaran klinis--Gerakan sendi sedikit terbatas pada fleksi maksimal karena nyeri--Bursitis trauma biasanya hanya nyeri ringan maupun dapat sangat bengkak --Bursitis alekranon sering merupakan radang piogenik --Gejala dini berupa tanda radang akut dengan hipertemia, edema luas di sekitarnyatetapi tidak ada

2. Bursitis panggung / bursitis trokanter

-Bursitis trokanter sering dikelirukan dengan penyakit intra artikuler

-Penyebab tersering nyeri panggul pada usia pertengahan dan lanjut

Gambaran klinis-Gambaran utama bursitis panggul adalah local yang meliputi trokanter mayor dan nyerisaat melakukan rotasi ekstrim dan abduksi panggul

 3. Bursitis kaki

antara permukaan belakang tulang kalkaneus dan tendo Achilles biasanya terdapatbursa. Sering ditemukan juga bursa antara Achilles dan kulit. Perbedaan antara keduabursitis ini dapat ditentukan karena bursitis retrokalkareus menonjol bilateraldisamping tendon sedangkan bursitis rettendo Achilles menutup tendon tersebutPenyebabnya adalah pembebanna yang berlebihan atau rangsangan alas kaki yang tidak cocok misalnya rangsangan pinggir belakang sepat

 Rasasakit.●ROMyangterbatas.●Pembengkakan.● Erythema.

5. PenatalaksanaanBursa yang terinfeksi harus dikeringkan dan diberikan antibiotik.Bursitis akut

non-infeksius biasanya diobati dengan istirahat, dimana untuk sementara waktusendi yang terkena tidak digerakkan dan diberikan obat peradangan non-steroid (misalnya indometasin,ibuprofen atau naproksen) Kadang diberikan obat pereda nyeri. Selain itu bisa disuntikkan campuran dariobat bius lokal dan kortikosteroid lanKortikosteroid bisa disuntikkan langsung ke dalam sendi.Terapi fisik dilakukan untuk mengembalikan fungsi sendi. Latihan bisa membantumengembalikan kekuatan otot dan daya jangkau sendi.F. PatofisiologiPemakaian berlebihan selama bertahun-tahunPergeseran yangberulang Robekan terjadi pada insersasiRotator cuff ke tulangDinding bursa menebalPergeseran tergangguTerjadi proses peradanganJaringan parut Gangguan mobilitas fisik Efusi pada bursa Adanya organisme piogen/ granula matosa di dalam jaringan parutNyeri akutMedia berkembangnya kumanResiko terhadap infeksi konsep keperawatan

Ada pemeriksaan khusus untuk memastikan adanya bursitis yaitu dengan radiografi. Pada daerah yang terserang biasanya menunjukkan adanya klasifikasi dalam bursa, tendonatau jaringan lunak yang berdekatan.

6. Konsep dasar asuhan keperawatan

Page 19: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

1. pengkajian pengumpuln data

-Klien mengeluh nyeri pada daerah yang bengkak -Klien tampak berhati-hati saat bergerak -Klien mengatakan nyeri bila melakukan gerakan memutar misalnya memutar lengannya-Ekspresi wajah tampak meringis saat bergerak -klien mengungkapkan sakit bila beraktivitas dalam waktu yang lama.-Nadi meningkat-Adanya bengkak -Gelisah-Tekanan darah meningkat-Pernapasan meningkat-Penurunan kekuatan otot

klasifikasi data

Ds:

Klien mengeluh nyeri pada daerah yang bengkak Klien mengatakan nyeri bila melakukan gerakan memutar misalnya memutar lengannyaKlien mengungkapkan sakit bilaberaktivitas dalam waktu yang lama.Do:

Klien tampak berhati-hati saat bergerak Ekspresi wajah tampak meringis saatbergerak Nadi meningkatAdanya bengkak GelisahPernapasan meningkatTekanan darah meningkatPenurunan kekuatan otot

Analisis data

Sympton Etiologi Problem

Ds:- Klien mengeluh nyeri pada daerah yangbengkak Do:- Adanya bengkak -Gelisah

Abses Tulang

Pembentuka pus

efusi bursa

Ansietas

Ansietas

Ds:- Klien mengatakan nyeri bila melakukan gerakan memutar misalnya memutar lengannyaDo:

Abses Tulang

Penurunan tonus otot

Gangguan mobilisasi fisik

Page 20: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

- Klien tampak berhati-hati saat bergerak -Ekspresi wajah tampak meringis saat bergerak 

Gangguan mobilisasi fisik

Ds:- Klien mengungkapkan sakit bilaberaktivitas dalam waktu yang lama.Do:- Nadi meningka -Pernapasan meningkat-Tekanan darah meningkat-Penurunan kekuatan otot

Pertumbuhan tulang

Pengeluaran pus

ATP meningkat

Penurunan kekuatan otot

Penurunan kekuatan otot

2. Perencanaan

Gangguan inteloriensi aktifitas yang berhubungan dengan kelemahan/ keletihan.

Tujuan : Klien dapat melakukan aktifitasnya setelah dilakukan tindakan keperawatan

3x 24 jam.

Kriteria hasil :

-Klien dapat melakukan aktifitas sehari-hari sesuai dengan tingkat kemampuan

-Klien dapat mengidentifikasikan faktor-faktor yang menurunkan toleriansi aktifitas

INTERVENSI RASIONAL

1.Kaji lokasi, intensitas dan derajat

nyeri.

2.Berikan posisi yang nyaman.

3.Berikan kasur busa atau bantal air

pada bagian yang nyeri.

4.Ajarkan teknik relaksasi dan

distraksi.

1.Membantu dalam menentukan kebutuhan

manajemen nyeri dan keafektifan

program.

2.Pada penyakit berat / eksaserbasi, tirah

baring mungkin diperlukan untuk

membatasi nyeri.

3.Mengistirahatkan sendi-sendi yang sakit

Page 21: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

5.Kolaborasi pemberian aspirin. dan mempertahankan posisi netral.

4.Meningkatkan relaksasi / mengurangi

tegangan otot.

5.Aspirin bekerja sebagai anti dan efek

analgetik ringan dalam mengurangi

kekakuan dan meningkatkan mobilitas.

Page 22: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulOsteomilitis adalahinfeksi tulang, infeksi tulang lebih sulit di sembuhkan di

banding infeksi jaringan lunak karena keterbatasan asupan darah, respon jaringan terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (bruner dan suddarath 2012)Osteomilitis adalah infeksi pada tulang dan medula tulang, baik karena infeksi piogenikmaupun non piogenik, misalnya kuman mycrobacterium tubercolosis (mutaqqin 2008)Osteomilitis adalah infeksi tulang yang dapat terjadi karena penyumbatan infeksi dari darah atau lebih sering atau sering kontaminasi fraktur terbuka atau reduksi ( corwin 2001)Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa osteomilitis adalah infeksi tulang yang di sebabkan oleh kuman yang melalui aliran darah baik bersifat plogenik maupun non poegenik

Bursitis adalah peradangan pada suatu bursa yang kadang-kadang disertai dengan

pengendapan kapur pada tendon supraspinatus di bawahnya ( Kamus Kedokteran

Dorland Bursitis adalah peradanganpada bursa yang terjadi pada tempat perlekatan

tendon atau otot dengan tulang sebab yang belum diketahui dengan pasti.Bursitis

adalah peradangan pada bursa yang disertai rasa nyeriBursa adalah kantong datar

yang mengandung cairan sinovialyang memedahkan prgerakan normal daripada otot

dan berfungsi untuk mengurangi gesekan

B. Saran Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, khususnya pada klien gangguan

sistem muskulokeletal pada penyakit osteomilitis dan parau, hendaknya

memperhatikan dengan seksama masalah-masalah yang ada yang akan terjadi

sehingga asuhan keperawatan akan tercapai.

Page 23: Yataba askep osteomilitis dan borsistis

DAFTAR PUSTAKA

Bennett, J. Claude, and Fred Plum, eds. Cecil Textbook of Medicine. Philadelphia:W. B. Saunders Co., 1996.

Bennett, Robert M. “Bursitis, Tendinitis, Myofascial Pain, and Fibromyalgia.” In Conn’s Current Therapy. ed. Robert E. Rakel. Philadelphia:W. B. Saunders Co., 1996.

The Burton Goldberg Group. Alternative Medicine: The Definitive Guide. Fife,WA: Future Medicine Publishing, 1995.

Jacqueline L. Longe. The Gale Encyclopedia of Medicine Second Edition. 27500 Drake Road :Gale Group, 2002

Doenges, E. Marilynn, dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3, Penerbit

Buku Kedokteran, EGC Jakarta.

http://jhon-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2012/09/osteomilitis: adventure1331