ABSES RETROPERITONEAL ICD K67.8
E. coli, bacteroides, proteus, klebsiella
Kejadian abses retroperitoneal dan retrofasial lebih sedikit dibandingkan dengan abses intraperitoneal
Bakteri lain penyebab abses ini adalah E. coli, bacteroides, proteus, klebsiella.
Abses retropertoneal dapat timbul dari infeksi di struktur yang berhubungan, misalnya abses di saluran pencernaan (appendisitis, pankreatitis, ulkus penetrasi posterior, enteritis regional, divertikulitis atau trauma), abses saluran urogenital (pyelonefritis) dan abses kolumna spinalis (osteomyelitis). Abses psoas biasanya disebabkan oleh kuman Staphylococcus aureus yang menyebar secara hematogen (sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda). Abses psoas sekunder biasanya berhubungan dengan penyakit Chrons.
Pengumpulan Pus di rongga retroperitoneal
Tumor retroperitoneal
Hematoma
Manifestasi Klinis :
Asimtomatik
Demam
Nyeri perut
Nyeri pinggang
Mual, muntah, penurunan berat badan
Pada abses psoas terjadi nyeri pada saat kaki fleksi (berjalan), nyeri panggul dan tanda iliopsoas positif
Nyeri punggung
Pemeriksaan Penunjang
Radionuclide scanning
Pemeriksaan abdomen dengan kontras
Urogram
CT scan, memberikan gambaran yang akurat
Antibiotik
Drainase per kutaneus dengan pedoman CT
Operasi merupakan indikasi bila setelah 2 hari post drainase
Terjadinya sepsis
Surgical mortality rate sebesar 25%. Adanya demam selama 3 hari setelah dilakukan drainase menunjukkan adanya drainase yang tidak adekuat
Standar pelayananBedah Digestif Indonesia