BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Makalah ini disusun berdasarkan skenario berjudul;
“Gusiku Kenapa Jadi Bengkak dan Sakit?”
Seorang laki-laki berusia 21 tahun, datang seorang diri ke dokter
gigi karena mengeluhkan gusinya yang bengkak dan terasa sakit.
Terkadang gusinya tersebut mengeluarkan darah secara spontan. Keadaan
sudah mulai dirasakan sejak 4 hari terakhir dan disertai demam. Dokter
gigi kemudian melakukan pemeriksaan pada gusi pasien tersebut,
didapatkan hasil adanya pembengkakan dan kemerahan disekitar
interdental dan tepi gusi. Tampak adanya ulkus disekitar pembengkakan.
Kebersihan rongga mulut pasien memang tidak baik dan akhir-akhir ini
memang sedang sibuk untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi. Dokter
gigi kemudian memberikan beberapa resep obat untuk meredakan keluhan
pasien tersebut.
1.2 IDENTIFIKASI DAN KLARIFIKASI ISTILAH ASING
1. Ulkus : Lesi berbentuk cekung, karena kerusakan jaringan epitel dan
lamina propria. Lesi terbagi dua lesi akut masih berukuran kecil dan
lesi kronis timbul bertahap.
1.3 IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa penyebab gusi bengkak dan sakit?
2. Mengapa keluhan disertai demam?
3. Apa hubungan stres dengan pembengkakan pada gingiva?
4. Apa tindakan awal dari dokter gigi?
1
5. Apa penyebab gusi berdarah?
6. Apa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan pasien?
7. Apa diagnosa dan diagnosa banding dari kasus tersebut?
8. Bagaimana mekanisme ulkus pada gusi bengkak?
9. Apakah usia berpengaruh terhadap kasus tersebut?
1.4 ANALISIS MASALAH
1. Apa penyebab gusi bengkak dan sakit?
Jawab : dikarenakan oral hygiene pasien buruk maka mikroorgnisme
berkoloni dan merangsang respon tubuh host dan adanya rasa sakit
dari perinaps ending.
2. Mengapa keluhan disertai demam?
Jawab : karena adanya infeksi yang telah terjadi pada gingiva.
3. Apa hubungan stres dengan pembengkakan pada gingiva?
Jawab : psikologis pasien terganggu sehingga kurang menjaga
kebersihan diri bisa juga karena adanya pengaruh hormon yang tidak
seimbang yang dapat menyebabkan sistem imun hot menurun.
4. Apa tindakan awal dari dokter gigi?
Jawab : jika rasa sakit tidak bisa ditahan maka perlu adanya relief of
pain, memperbaiki OH pasien (pembersihan kalkulus), pemberian
obat antibiotik, analgesik, obat kumur antiseptik, semua tindakan
dilihat dulu dari kondisi klinis pasien.
5. Apa penyebab gusi berdarah?
Jawab : adanya kerusakan pembuluh darah pada jaringan periodontal,
adanya invasi bakteri ke jaringan epitelium.
2
6. Apa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan pasien?
Jawab : periksa dulu riwayat alergi pasien, jenis obat metronidazol,
penisilin selama 3-5 hari.
7. Apa diagnosa dan diagnosa banding dari kasus tersebut?
Jawab : diagnosa: ANUG (Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis) &
diagnosa banding: gingivitis marginalis, gingivitis kronis.
8. Bagaimana mekanisme ulkus pada gusi bengkak?
Jawab : sasaran Belajar.
9. Apakah usia berpengaruh terhadap kasus tersebut?
Jawab : jika pasien didiagnosa ANUG maka usia berpengaruh
terhadap penyakitnya karena biasanya ANUG sering terjadi pada usia
muda.
1.5 POHON MASALAH
PROBLEM TREE
Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis
DEFINISI
ETIOLOGI
MANIFESTASI& GAMBARAN
KLINIS
DIAGNOSIS BANDING
PERAWATAN
DAN PROGNOSIS
PATOGENESIS
Gambar 1.1 Skema Pohon Masalah
3
1.6 SASARAN BELAJAR
1. Menjelaskan definisi Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG)
2. Menjelaskan etiologi Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG)
3. Menjelaskan manifestasi dan gambaran klinis Acute Necrotizing
Ulcerative Gingivitis (ANUG)
4. Menjelaskan patogenesis Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis
(ANUG)
5. Menjelaskan diagnosa banding Acute Necrotizing Ulcerative
Gingivitis (ANUG)
6. Menjelaskan perawatan dan prognosis Acute Necrotizing Ulcerative
Gingivitis (ANUG)
BAB II
ISI
2.1 DEFINISI ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE GINGIVITIS
(ANUG)
Infeksi yang merusak jaringan, terutama pada gingiva interdental dan
marginal, yang ditandai oleh hilangnya sebagian dari papilla interdental,
perdarahan gingiva dan rasa sakit. Trench mouth (infeksi Vincent
gingivitis ulserativa nekrotik akut) adalah suatu infeksi gusi yang tidak
menular dan terasa nyeri, menyebabkan nyeri, demam dan kelelahan 1 .
Necrotizing gingivitis ulseratif (NUG) adalah suatu kondisi yang
mempengaruhi gusi yang disebabkan oleh infeksi bakteri/mikroba yang
mengganggu respon host. Ini adalah bentuk penyakit periodontal (gusi).
Tapi tidak seperti gingivitis bentuk lain, biasanya anug berkembang cepat
dan menyebabkan sedang sakit parah. “Necrotizing" berarti bahwa kondisi
4
tersebut terjadi kerusakan jaringan. "Ulseratif" mengacu pada luka yang
dapat muncul pada gusi 2 .
Kondisi ini dulu dikenal sebagai akut gingivitis ulseratif nekrosis
(ANUG) dan penyakit Vincen. Selama Perang Dunia I, ANUG dikenal
sebagai penyakit mulut karena banyak tentara menderita itu 2 .
2.2 ETIOLOGI ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE GINGIVITIS
(ANUG)
Multifactorial bacteria fusiform bacillus, spirochetal, prevotella
intermedia, treponema, sellenomonas, fusobacterium. Predisposisi lokal
luka pada gingival. Presdisposisi sistemik defisiensi nutrisi, stress,
penyakit sistemik yang melemahkan sistem imun tubuh seperti AIDS,
leukemia dan anemia 3 .
Plaut dan Vincent mengenalkan konsep ANUG disebabkan oleh
bakteri spesifik yaitu fusiform bacillus dan spirochete. Lebih jelasnya
loesche dan rekan mendeskripsikan adanya berbagai flora yang konstan
terdapat di ANUG. Flora tersebut terdiri dari fusospirochetal dan juga
bacteriode intermedius. Flora tersebut merupakan tipe bakteri yg
heterogen. Penemuan bakteri ini didasarkan pada data imunologik,
peningkatan IgG DAN IgM pada spirochetes dan adanya Prevotella
intermedia 4 .
Organisme/ bakteri anaerob utama yang terlibat adalah fusobacterium
necrophorum, Bacteroides meaningenicus spp. Intermedius, sekarang
diketahui sebagai Prevotella intermedia, Fusobacterum nucleatum,
porphyromonas gingivalis dan juga trepanoma dan selemonas spps.
Bakteri tersebut menghasilkan bergbagai metabolisme yang dapat
merusak. Contoh kolagenase, fibrinolisin, endotoxins, higrogen sulfide,
indole ammonia, asam lemak, protease yang mampu menurunkan
imunoglobin dan faktor pelengkap serta zat penghambat neutrohpil
chemotaxis 5 .
5
Menurut Langlais, ANUG umumnya terjadi pada orang berusia 15-25
tahun, terutama pelajar dan calon perwira militer selama masa-masa
meningkatnya stress dan menerunnya daya tahan hospes, serta pada
penderita HIV. Kebiasaan merokok, nutrisi yang buruk, kurang tidur dan
kebersihan mulut buruk merupakan faktor kontributornya 1
2.3 MANIFESTASI & GAMBARAN KLINIS ACUTE NECROTIZING
ULCERATIVE GINGIVITIS (ANUG)
Gambaran Klinis ANUG 2,3
- Resesi interdental papilla, dapat meluas ke margin gingiva
- Tepi gingival ditutupi lapisan kelabu pseudomembran. Adanya nekrosis
interproksimal dan ulserasi (area yg nekrosis tersebut tertutup oleh lapisan
abu-abu putih yg disebut pseudomembran. Pseudomembran ini terdiri dari
sel-sel yg telah mati, bakteri dan debris.
- Batas-batas mukosa gingival nampak adanya eritema
- Perdarahan spontan atau bleeding dari stimulus ringan. Keadaan gusi yang
merah, mengkilap, mudah berdarah ( perdarahan tersebut merupakan hasil
dari kerusakan pembuluh darah kecil pd jaringan konektif yg normalnya
dilindungi oleh jaringan epithelium)
6
- Karakteristik lesi yang berbentuk seperti cekungan kawah didaerah
interdental papil, kemudian meluas ke marginal gingival dan jarang
terjadi di attached gingiva dan mukosa oral. Sering disebut “punched out
papillae”. Kawah lesi tersebut tertutupi oleh pseudromembran yg keabu-
abuan, perbatasnnya dengan mukosa dgn adanya garis erithema
- Pada ANUG ulsernya terbagi atas 2 yaitu lateral ulserasi dan nekrosis serta
deep ulserasi dan nekrosis. Berdasarkan fakta bahwa jaringan ginggiva
disuplai oleh 2 pembuluh darah utama. Pembuluh darah supraperiosteal
menyuplai gingival cekat, margin gingiva dan bagian lateral papilla.
Sedangkan pembuluh darah intrasellular menyuplai sentral papilla
Manifestasi Klinis ANUG 2,3
- Lesi sangat sensitive terhadap tekanan/sentuhan
- Ada rasa sakit dan nyeri yg cepat. Kadang terasa perih sekali saat
mengunyah, makan makanan pedas atau panas.
- Mulut terasa seperti rasa logam
- Dari gejala ringan sampai sedang pada penyakit local limpadenopati dan
meningkatnya temperature tubuh sering terjadi. Demam tinggi,
leukositosis, meningkatnya denyut nadi, kehilangan nafsu makan, dan
kelesuan umum sering terjadi
2.4 PATOGENESIS ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE
GINGIVITIS (ANUG)
Adanya Lesi dengan inflamasi dan nekrosis di margin gingival
dilihat dengan munculnya pseudomembran (di dalam pseudomembran ini
terdapat stratified squamous epithelium yang rusak. Juga terdapat fibrin,
necrotic epithelial cells, PMNs dan mikroorganisme) 4,.
7
Adanya peradangan gusi marginal yang melibatkan kedua epitel
squamus stratified dan jaringan penghubung yg mendasarinya. Di area
dekat pseudomembran tersebut, epitheliumnya terlihat mengalami odema.
Lalu terjadi infiltrasi PMNs ke intercellular. Permukaan epitel menjadi
hancur dan digantikan oleh meshwork pseudomembran fibrin, sel nekrotik
dan sel sel PMN dan beberapa mikroorganisme. 4,5
Jaringan ikat dibawah epitel tersebut mengalami hyperemia (terjadi
perbesaran pembuluh darah, banyak infiltrasi PMNs, disertai resesi dari
epithelium dan jaringan ikat. Dan juga terjadi perdarahan) Serta
munculnya sel plasma numerous di pinggiran infiltrasi. Pada area perbatas
epithelium dan jaringan ikat tersebut epitelnya membengkak dan adanya
sel sel berdegenerasi 4,5.
Patogenesis ANUG berdasarkan stress sebagai factor predisposisi.
Stress di percaya sebagai predeposisi dari ANUG dikarenakan
meningkatnya sekresi adrenocortical ( 2 kelenjar yang terletak diatas
masing-masing ginjal, berfungsi mengatur denyut jantung, tekanan darah
& respon terhadap stress & infeksi). ANUG bisa juga di sebabkan karena
pelepasan zat P, sebuah hormone peptide yang menekan imun spesifik &
non spesifik. Ini menyebabkan kondisi pasien berubah dalam asupan
nutrisi dan kebersihan rongga mulut 4,5
2.5 DIAGNOSA BANDING ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE
GINGIVITIS (ANUG)
Beberapa penyakit menghasilkan lesi dengan gambaran yang mirip dengan
ANUG, lesi-lesi tersebut yaitu:
8
1. Gingivostomatitis herpetic primer
2. Necrotizing Ulserative Periodontitis (NUP)
Necrotizing Ulcerative Periodontitis merupakan tahap lanjut dari
Necrotizing Ulcertive Gingivitis, manifestasi klinis pada NUP sangat mirip
dengan Acute Necrotizing Ulcertive Gingivitis, akan tetapi kondisi ini juga
menyerang struktur periodonsium yg lebih dalam yaitu “bone loss” seperti
tulang alveolar.
Pada sebuh penelitian, Bakteri yg ditemukan pada Acute
Necrotizing Ulcertive Gingivitis dan Necrotizing Ulcerative Periodontitis
juga sama yaitu treponema and species selenomonas dan fuscobacteri
nucleatum 1.
3. Gingivitis deskuamatif
9
4. Leukemia akut
Pasien datang dengan keluhan ada pembengkakan gingiva lokal
dan terdapat ulser pada gingiva bagian lingual pada gigi 46. Leukimia akut
juga dianggap sebagai diagnosis diferensial pada kasus ini karena
manifestasi klinis yang mirip yaitu terdapat jaringan gingival yang
nekrosis dan 'menekan-keluar', ulserasi melibatkan papilla interdental dan
kadang-kadang margin gingiva. Ulser ditutupi oleh pseudomembran abu-
abu kehijauan dan
dikelilingi oleh margin eritematosa. Gingiva mengalami perdarahan dan
terasa nyeri, dan halitosis sering ditemui. Kasus lanjut mungkin
melibatkan malaise, serviks limfadenopati dan demam 6.
Perbedaannya dengan ANUG dari Hasil Hematologi pada pasien
mengungkapkan adanya karakteristik kadar anemia hemoglobin yang
10
rendah. Jumlah trombosit yang sangat rendahmenunjukkan
adanyatrombositopenia. Jumlah sel putih yang tinggi hadir dan jumlah
diferensial dari sel darah putih mengungkapkan elevasi yang signifikan
pada monosit. ESR jugaterlalu tinggi.Hasil ini menegakkan diagnosis
leukemia akut 6.
Manifestasi oral khas leukemia akut yaitu pembengkakan gingiva,
ulserasimulut, gingival perdarahan spontan, petechiae, mukosa yang pucat,
infeksi herpes dan candidiasis 6.
5. Agranulositosis
Merupakan penyakit pada bidang periodonsia yang memiliki
kehancuran jaringan periodontium sangat parah.
2.6 PERAWATAN & PROGNOSIS ACUTE NECROTIZING
ULCERATIVE GINGIVITIS (ANUG)
PERAWATAN
1. Tahap Pengontrolan Fase Akut 7
11
• Membersihkan ulser dengan agen antibacterial yang dapat
melepaskan oksigen (Hidrogen Peroksida atau Sodium Perborate).
• Pemberian metronidazole merupakan pilihan pertama (200 mg 3x
sehari selama 3-5 hari)
• Peminum alkohol menjadi kontraindikasi untuk antibiotik
metronidazole karena efek sampingnya adalah nausea dan mual,
alternative pilihannya adalah pemberian phenoxymethyl penicillin
(250 mg 4x sehari selama 5 hari)
• Eritromisin atau clindamisin dapat diberikan jika metronidazole
dan penicillin menjadi kontraindikasi bagi pasien.
2. Tahap Perawatan Mekanis pada Gingiva 8
• Scalling dapat dilakukan beberapa hari setelah tahap pengontrolan
fase akut.
• Aplikasi gel mengandung metronidazole sehari 3-4 kali
• Berkumur dengan 3% H2O2 & air hangat steril (1:1) sehari 4 kali
• Berkumur dengan chlorhexidine
• Istirahat yang cukup
PROGNOSIS 9
• Gingivitis pada umumnya merespon baik terhadap perawatan yang sesuai.
• Melakukan penyuluhan cara membersihan mulut yang baik dan benar pada
pasien
12
• Kesehatan mulut yang baik, termasuk menyikat gigi dan menyela-nyela
gigi, merawat dan mencegah gingivitis kronis. Jika menggunakan dental
floss terlalu sulit dilakukan, maka obat-kumur penghilang plak, yang
digunakan setiap hari telah terbukti efektif.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Acute Necrotizing Ulseratif Gingivitis merupakan salah satu jenis
gingivitis yang memiliki ciri khusus berupa ulser berbentuk kawah dan
diselimuti pseudomembran keabu-abuan. Pasien ANUG disertai
demam,limphadenopati dan perdarahan. Etiologi dari ANUG adalah
adanya bakteri spesifik yaitu basillus fusiformis,streptococcus alpha dan
sphirochaeta . Diagnosis banding ANUG adalah Gingivostomatitis
herpetic primer,gingivitis deskuamatif,necrotizing ulseratif
periodontitis,leukemia akut dan agranulositosis. Perawatan ANUG yaitu
terbagi atas dua tahap yaitu pengontrolan fase akut dan perawatan mekanis
gingiva.
3.2 SARAN
Diharapkan pembahasan makalah ini bisa menjadi acuan untuk
dapat lebih membahas mendalam mengenai etiologi maupun mekanisme
13
dari penyakit ANUG maupun penyakit kelainan periodontal lainnya yang
masih belum dibahas lebih mendalam
14