12
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
3.1 Proses Kerja Produser
Penulis sebagai produser merupakan seorang yang tugasnya paling besar dan
bertanggung jawab dalam mempin,mengenal kepribadian kru serta menjelaskan tujuan
yang sudah terbentuk dalam program PETA (Pengen Wisata) sebuah program non
drama yang berformat megazine show dan bertanggung jawab atas produksi program
ini serta mempersiapkan segala sesuatu yang di butuhkan seperti menentukan kru dan
membuat jadwal pra produksi, produksi, pasca produksi, dan mengurus permohon izin
lokasi dan mengumpulkan anggaran biaya.
Menurut Supriyadi dkk (2014:82) “Produser adalah yang bertanggung jawab
atas produksi. Ia bertanggung jawab untuk semua karyawan yang bertangung jawab
untuk semua karyawan yang berkerja pada produksi dan untuk mengordinasikan
eleen produksi teknis dan non teknis”.
Dalam Produksi Non-Drama televisi ini, penulis berperan sebagai produser.
Alasan penulis menjadi produser adalah penulis ingin lebih dalam lagi terlibat dalam
pembuatan non drama magazine show ini mulai dari proses pra produksi, produksi,
sampai paska produksi. Memang tidak mudah dalam menjalankan peran dan tanggung
jawab seorang produser, namun dengan keinginan untuk lebih belajar dan mengerti,
juga dorongan dan support dari seluruh pihak, penulis pun mencoba untuk
menjalankan tanggung jawab ini dengan komitmen yang kuat. Diawali dengan
13
pertemanan yang solid setiap pertemuan yang bertahap membicarakan rencana dan
tujuan dalam Magazine show ini, penulis dan tim mendapatkan sebuah ide yang
terinspirasi dari hobi kami yang sama. Setelah ditelaah bersama, dengan melalui proses
pembahasan apa saja yang menjadi keunikan dalam Magazine show tersebut, dan
ditanggapi dengan argument perorangan, akhirnya terbentuklah sebuah ide kreatif
yang kemudian diwujudkan kedalam sebuah naskah dengan tema magazine show
“PETA (Pengen Wisata)”. Tim pun sepakat agar “PETA (Pengen Wisata)” dapat
diproduksi menjadi sebuah karya non drama Magazine show. Pada Non Drama “PETA
(Pengen Wisata)” ini yang merupakan sebuah karya non drama untuk tugas akhir
semester AKOM Jurusan Broadcasting, kami mencoba untuk memperaktekan ilmu
yang telah didapatkan selama masa perkuliahan.
3.1.1 Pra Produksi
Menurut supriyadi dkk dalam Zetl (3:2012), fase pertama pada produksi
dikenal dengan istilah pra produksi. menjelaskan bahwa semua persiapan
mengenal penyusunan semua persiapan produksi masuk ke dalam tahapan ini.
dengan kata lain segala persiapan serta tindak-tanduk anggota tim produksi
sebelum hari pertama eksekusi-produksi di lapangan atau studio masih
merupana rangkaian fase pra produksi. seluruh aspek tekhnis dan non tekhnis
terkait dengan produksi dianalisa serta ditetapkan pada rapat ini.
Untuk membuat suatu hasil karya non drama magazine show sebaiknya dibuat
terlebih dahulu konsep produksi yang dipersiapkan dengan matang. Tim produksi
mulai melakukan pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dan pengalaman
masing-masing. Dan pasti memikirkan kesulitan yang akan dihadapi selama produksi
berlangsung. Tahapan berikutnya adalah tim mulai menentukan tema cerita yang akan
diangkat sebagi sebuah film Non Drama televisi yang akan diproduksi nantinya.
Penulis dan tim terinspirasi dari beberapa acara tv Magazine Show seperti “Weekend
14
list. Jalan Jalan Men, dimana acara tersebut memiliki rubric yang cukup menghibur
dan ceria mulai dari wisata, traveling, kuliner dan lain-lain. Pencarian Host yang dirasa
cocok dengan acara yang yang telah ditentukan dalam alur naskah di acara “PETA
(Pengen Wisata)”. Setelah lokasi shooting dan Host sudah didapatkan tim mulai
menentukan jadwal shooting yang tentunya harus dicocokkan dengan jadwal si Host,
yaitu dari tanggal jadwal yang tim tentukan untuk melaksanakan shooting. Tahapan-
tahapan yang penulis lakukan sebagai seorang produser sebelum memasuki tahap
produksi Shooting, antara lain:
1. Penyusunan Kerabat Kerja
Sebelum merencanakan proses pembuatan drama televisi ini, penulis beserta
anggota lainnya bersama-sama menyusun jabatan kerja sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Setelah semua tersusun dengan rapih dan jelas, penulis. Sebagai
produser dengan anggota lainnya baru melanjutkan ketahap berikutnya Tim
Produksi Non Drama PETA (Pengen Wisata) terdiri dari:
Nindiyana Aulia .R. 42150547
Asbiansyah Enggar .B. 42150783
Muhammad Rifky 42150276
Danu Rahman 42150449
Randy Dwi saputra 42150836
Raditya Harry Irawan 42150393
Fachri Muhammad 42150991
15
Boy Dean Syah Putra 42150184
2. Riset dan Konsep pengembangan ide
Dalam tahap ini, penulis dan anggota lainnya mulai untuk memikirkan ide alur
yang terinspirasi dari acara magazine show di tv. Namun itu semua tak lepas pula
dari campur tangan penulis, sutradara, tim produksi lainnya, juga pembimbing
kami. Setelah menjadi suatu kesatuan ide yang utuh dan atas persetujuan bersama,
kami lalu melakukan beberapa riset. Disaat kami merasa ide kami sudah kuat untuk
dijadikan sebuah naskah, kami pun sepakat untuk menjadikannya sebuah naskah
yang akan kami angkat menjadi sebuah non drama televisi. kemudian tim produksi
pun sepakat untuk memberikan judul ini menjadi “PETA (Pengen Wisata)” untuk
menjadi acara yang akan kami jadikan non drama televisi di tugas akhir semester
enam ini.
3. Hunting lokasi
Tahap berikutnya tim produksi rnulai mencari-cari lokasi yang cocok untuk non
drama magazine show televisi ini. Setelah berhari-hari hunting lokasi tim pun
mendapatkan tempat yang cocok untuk dijadikan lokasi shooting. Setalah diskusikan
dengan tim produksi, maka disepakati mengambil lokasi shooting yaitu:
1. Kampung Sampireun
2. Alun-Alun kota garut
3. Chochodot Word
4. Astiga sukaregang pabrik kulit
16
4. Hunting Host
kami mengambil lokasi di Kota Garut karena lokasi yang kami ambil untuk
dijadikan sebagai lokasi sangat cocok dengan magazine show yang akan kami buat.
Pembuatan Non Drama “PETA (Pengen Wisata)” ini mempunyai langkah
selanjutnya yaitu, casting host. Casting adalah proses memilih sebuah peran yang
dipandang sesuai dengan ide cerita yang dibutuhkan pada acara tersebut. Pada
tahapan ini produser dibantu oleh sutradara dan penulis naskah. Tipe casting yang
dipilih adalah pertama casting by type, disesuaikan dengan fisionomi yang
dibutuhkan dalam non drama televisi juga tipe casting. Untuk mendapatkan Host,
Leo Aditya dan Aulia Rachmawati yang merupakan keahlian dalam acting dan host
ini. Penulis melakukan diskusi yang cukup panjang, sebab host ini harus bisa
membuat acara ini menjadi seru dan ceria hingga membawa penonton untuk senang
dan tidak membosankan.
5. Jadwal shooting
Setelah tim mendapatkan para pemain selanjutnya tim membuat jadwal
shooting. Tim produksi berencana memulai shooting pada tanggal 29 mei 2018
sampai dengan 12 Juli 2018.
6. Wardrobe
Wardrobe dalam produksi ini tidak terlalu sulit, kostum bawaan si Host sendiri
yang di sesuaikan oleh tata artistik.
7. Equipment
17
Keperluan shooting yang digunakan dalam produksi ini ada yang sengaja
tim produksi sewa, beli, juga ada yang dipinjam dari teman-teman yang memang
masih bisa dimanfaatkan.
8. Pembuatan Shooting Schedule
Pembuatan Shooting Schedule (jadwal shooting) sangat diperlukan. Hal ini
dikarenakan fungsi dari shooting schedule tersebut sangatlah menjadi pedoman
bagi penulis, juga semua pihak yang terlibat dalam produksi ini. Dalam pembuatan
drama televisi ini, diperlukan kerja yang cukup keras dari penulis untuk mengatur
jadwal shooting. Karena jadwal aktifitas dari pemeran yang satu dengan yang lain
cukup berselisih. Kebetulan sekali Host kami merupakan mahasiswa yang
mempunyai jadwal perkuliahan yang cukup padat. Jadi kami sangat mengatur
jadwal dengan baik.
9. Anggaran Biaya
Setelah penulis membuat Shooting Schedule, penulis dapat merincikan
beberapa biaya yang akan dikeluarkan atau dibutuhkan mulai dari pra produksi
sampai paska produksi berlangsung. Kemudian atas persetujuan tim, jumlah dari
perincian tersebut kami bagi rata sesuai dengan jumlah personil dalam tim.
10. Melengkapi Perizinan dan Lokasi
Mengenai perizinan, terutama lokasi shooting tidak dapat diabaikan karena
akan berakibat fatal dan akan berpengaruh pada berjalannya shooting tersebut.
Kelancaran produksi akan terhambat jika tim tidak mendapat perizinan lokasi.
penulis melakukan survey lokasi, mempelajari atau mengakseskan perizinan lokasi
18
tersebut. Penulis harus melakukan hunting tentang lokasi yang bersangkutan guna
mendapat informasi seperti, transportasi yang akan digunakan, waktu untuk
mencapai lokasi dan rute jalan serta melihat kondisi medan (lokasi) yang sekiranya
dapat mempermudah dan meminimalisir kendala disaat produksi berlangsung.
Selanjutnya penulis mengajukan surat permohonan izin lokasi ke pihak yang
terkait, setelah sebelumnya mendapatkan surat pengantar dari pihak kampus (online
via browsing internet).
Izin beberpa Lokasi yang kami gunakan untuk keperluan shooting merupakan
hasil dari bantuan dari para tim mengajukan surat permohonan izin yang diberikan
oleh pihak kampus kepada pihak bersangkutan yang akan bertanggung jawab pada
lingkungan atau daerah tersebut, bahwa kami memakai daerah tersebut sebagai
lokasi shooting.
3.1.2 Produksi
Pada saat produksi berlangsung, penulis sebagai produser mengawasi
jalanya produksi agar dapat berlangsung sesuai dengan anggaran dan jadwal yan
sudah dibuat dan ditetapkan.
Menurut Supriyadi, dkk (2014:90) Produksi mengeksekusi desain produksi
yang elah dibuat sebelumnya, ini berati langkah awal memasuki masa
produksi. Yang telah dibuat sebelumnya, kelak tahapan ini berakhir sesaat
setelah sutradara mengucapkan “cut” terakhir dalam produksi dalam
program magazine itu. lancarnya proses tahapan produksi tercermin dari
desain produksi.
1. Konsumsi
Konsumsi merupakan unsur penting dalam proses produksi. Hal ini tidak bisa
dianggap ringan. Dalam menjalankan proses produksi, tim sangat membutuhkan
19
energi yang cukup banyak. Tanpa adanya konsumsi, tim tidak akan mendapatkan
energi yang cukup. Dengan makanan yang berkualitas dan porsi yang cukup akan
menambah semangat bagi tim juga host.
2. Transportasi dan Akomodasi
Transportasi adalah sesuatu yang menunjang demi lancarnya produksi ini.
Untuk memperlancar jalannya produksi, host selalu tim antar jemput. Agar tidak
terlalu mernbuang waktu dan biaya, tim menyiasatinya untuk menginap di lokasi
dan syukurnya host kami mau menginap di Penginapan yang kami tinggali, yang
kebetulan berdekatan dengan lokasi kami.
3. Memeriksa Schedule
Pada saat produksi berjalan, tugas penulis juga memeriksa jadwal yang sudah
ada pada shooting schedule. Apakah sudah berjalan sesuai jadwal atau malah keluar
dari jadwal yang sudah ada.
4. Briefing Produksi dan Evaluasi Kerja Produksi
Briefing Produksi, juga merupakan tahap yang penting agar produksi
terlaksana sesuai dengan mekanisme dan prosuder kerja yang diinginkan.selain itu,
Briefing Produksi merupakan langkah untuk adaptasi setiap kru yang tegabung
dalam pelaksanaan produksi. Pemahaman cara kerja masing-masing wewenang dan
batas kerjanya, sesuai instruksi sutradara sebagai pemimpin produksi dilapangan,
agar tidak tumpang tindih.
20
3.1.3 Pasca Produksi
Setelah produksi kelar, kini mmasuki tahap akhir dimana pasca produksi
adalah tahap dimana hasil yang akan menentukan hasil suatu program yang sudah
dibuat, pascaproduksi (postproduction) adalah tahapan akhir dari proses produksi
program sebelum on air. Dalam tahapan pascaproduksi program yang sudah
direkam harus melalui beberapa proses, diantaranya editing offline dan online,
insert graphic, narasi, effect visuali, dan audio serta mixing.
Menurut Supriyadi dkk (2014:93) setelah naskah jadi, produser akan
melakukan melakukan review teradap naskah yang sudah dibuat,
selanjutnya proses voice over intonasi yang jelas dilakukan. Jadi rutinitas
memindahkan antara satu shoot ke shoot lain. Namun apabila disertai
pengetahuan dan keterlampilan editing dapat menjadi sebuah kontribusi
yang vital bagi suatu produksi pada saat proses paska produksi ini produser
harus memantau.
3.1.4 Peran dan Tanggung Jawab Produser
Menurut Supriyadi dkk (2014:82), peran dan tanggung jawab produser
adalah tanggung jawab atas produksi. Ia bertanggung jawab untuk semua
karyawanyang berkerja pada produksi dan untuk mengkordinaskan elemen
produksi teknis dan nonteknis oleh karena itu penulis harus memiliki sifat
aktif untuk terus terlibat dalam proses pembuatan.
Produser adalah karyawan film dan televisi profesional yang memimpin dan
bertanggung jawab dalam produksi film dan atau program televisi dengan
fungsinya sebagai penggagas, perencanaan serta pelaksanan produksi.
Dari pengertian ini peran dan tanggung jawab dari seorang Produser adalah
a. Membantu menambahkan ide cerita.
b. Menyusun rancangan atau desain produksi.
21
c. Mencari pemain, dan membantu memberi masukan pada saat casting.
d. Mencari lokasi shooting dan mengurusi perijinan.
e. Meyediakan prasarana penunjang shooting.
f. Mengumpulkan dana dari setiap personil tim untuk biaya produksi.
g. Menyusun anggaran pemasukan dan pengeluaran keuangan dari pra
sampai paska pra produksi.
h. Membuat jadwal shooting (terlampir).
i. Mengawasi pelaksanaan produksi sesuai dengan desain produksi yang
telah ditetapkan.
j. Bertanggung jawab atas seluruh hasil produksi baik dari segi dana maupun
hasil akhir produksi
3.1.5 Proses Penciptaan Karya
Penulis Menjelaskan proses penciptaan karya terdiri dari:
1. Konsep Kreatif
Dalam pembuatan karya tugas akhir produksi studio televisi non drama ini
penulis meciptakan sebuah karya televisi yang berganre non drama dalam format
acara magazine show, penulis juga mengembagkan ide dan mencari tema yang
diambil dengan dibantu oleh penulis naska, sutradara dan semua crew penulis
spakat memberi judul program nondrama berjudul “PETA (Pengen Wisata)”
22
adapun ide dilakukan dengan baik dan matang, dalam “PETA (Pengen Wisata)”
di buat dalam 3 segmen.
a. Konsep Produksi
Konsep produksi ini di ambil di dalam ruangan di luar ruangan yang
masing masing memiliki konsep yang berbeda .
b. Konsep Teknis
Konsep teknisi dalam produksi di antaranya menggunakan 2 buah kamera 2
buah LED, 1 buah H4N, 2 buah clip on untuk host. Untuk tata artistik dilakukan
seusai naskah yang telah dibuat.
3.1.6 Kendala Produksi dan Solusinya
1. Pra Produksi : Susah mencari tempat yang bagus yang sesuai
dengan konsep yang telah di tentekun
Solusi : Mencari informasi tempat yang sesuai konsep
yang telah di buat melalui orang-orang sekitar.
2. Produksi : talent mengalami perubahan jadwal dan membuat
perubahan jadwal yang telah di buat sebelumnya.
Solsuinya : saya dan pada team merundingkan masalah ini
sehingga kita membuang waktu yang telah dibuat sehingga kita merubah
jadwal yang telah dibuat dan mengikuti jadwal talent permpuan
sehingga bisa mengikuti produksi.
23
3. Kendala saat live sulit mencari studio untuk live yang dibutuhkan sesuai
tema.
Solusinya : saya dan tim membuat studio sendiri di ruangan kosong dan
mendesain ruangan tersebut sehingga menjadi konsep tema yang telah
di tentukan sebelumnya.
4. Pasca Produksi : Data yang harus diperbaiki hilang.
Solusi : Mencatat kembali data-data yang haris di perbaiki.
24
3.1.7 Lembar Kerja Produser
1. KONSEP PROGRAM
Dalam produksi ini penulis sebagai produser mengambil tema yang berjudul
PETA (Pengen Wisata) merupakan sebuah program acara informasi treveling di
indonesia dan mengangkat keaneka ragaman tentang wisata di indonesia Konsep
Program pada acara PETA (Pengen Wisata) ini Produser adalah mendesain sebuah
produksi program acara sekaligus bertanggung jawab terhadap naskah / rundown
sebuah program acara ke dalam pelaksanaan produksi program siaran.
Penulis dalam membuat produksi non drama “PETA (Pengen Wisata)”
memiliki beberapa konsep yang digunakan yaitu menentukan sebuah ide cerita
yang telah didiskusikan bersama dengan crew. Menentukan jadwal pelaksanaan
dan mengatur jadwal harian produksi dan mengatur anggaran dan semua hal yang
di butuhkan dalam melakukan pra produksi hingga pasca produksi .
25
DESKRIPSI PROGRAM
Teknis eksekusi produksi program tersebut dan bertugas untuk mengintegrasikan
unsur-unsur pendukung produksi dalam sebuah produksi program acara televisi
dan bertanggung jawab terhadap aspek teknis maupun estetis serta mampu
menterjemahkan sebuah gagasan.
Kategori Program : Informasi & Hiburan
Format Program : Magazine Show
Judul Program : PETA (Pengen Wisata)
Durasi : 24 menit
Target Audience
Usia : Remaja
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
SES : A–B (menengah atas)
Format Tayangan : Taping (record)
Media : Televisi
Konsep Produksi : Single Camera dan multi camera
Host 1 : Aulia Rachamawati
Host 2 : Aditya Leo
26
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansayh Enggar
Durasi : 24 menit
Table III.1 WORKING SCHADULE
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
No Tahap Aktifitas
Target Per Minggu
April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pra
Produksi
Penentuan Job
2 Penemuan Ide
27
3 Penemuan Tema
4
Pembahasan
Konsep
5
Pembuatan Surat
Riset
6 Pembuatan Naskah
7
Konsultasi
Bimbingan
8 Riset Lokasi
9
Perancangan
Budget
10 Casting Host
28
11 Desain Set
12
Reading
12 Persiapan Shoting
12
Produksi
Produksi
11
Daily Production
Report
12 Take VO
13 Pasca
Produksi
Evaluasi Produksi
14 Editing
29
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansayh Enggar
Durasi : 24 menit
Table III.2 SHOOTING SCHEDULE
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
No. Hari dan Tanggal Waktu
Pelaksanaan
Kegiatan
03.00 Crew call
Senin, 29 Mei 2018
01.00-03.00 Perjalanan Pengambilan
Alat
03.00-06.30 Perjalanan Menuju
Garut
06.30-09.00 Sampai Di Penginapan
Dan Istirahat
09.00-11.00 Setting alat
30
11.00-16.00 Shooting Dan
Pengambilan Stok
Shoot Alun-Alun Garut
16.00 Selesai Produksi Alun-
Alun Garut
06.00-08.00 Perjalanan Menuju
Sampireun
08.00-9.00 Seting Alat
Rabu, 30 Mei 2018 09.00-12.00 Shooting Segmen
Sampireun
12.00-13.00 Istirahat
13.00-16.00 Shoting Segmen
Sampireun Dan
Pengambilan Stok
Shoot
16.00-17.00 Cek Alat
17.00-18.00 Istirahat
18.00-20.00 Selesai Shooting
31
07.00-08.00 Lanjutan Persiapan
Shooting Sampireun
Kamis, 31 Mei 2018 08.00-10.00 Perjalanan Ke
Sampireun
10.00-13.00 Shoting Sampireun
13.00-14.00 Istirahat
14.00-16.00 Selesai Shoting
Sampiren
07.00-8.30 Persiapan
Shooting Kulit
08.30-10.00 Perjalanan Ke lokasi
Kulit
Jumat, 1 Juni 2018 10.00-11.00 Setting alat
10.00-12.00 hooting Kulit
12.00-14.00 Break Sholat Jumat
14.00-17.00 Pengambilan Stok
Shoot
17.00 Selesai Shooting Kulit
32
12.00-13,00 Persiapan Shooting
13.00-15.00 Perjalanan Shooting
Chocodot
Sabtu, 2 Juni 2018 14.30-15.00 Seting Alat
15.00-21.00 Pengambilan Stok
Shoot Dan Shooting
Chocodot
21.00 Selesai Shooting Check
equitment list dan
pulang ke Jakarta
09.00-12.00 Pengambilan Alat
12.00-14.00 Perjalanan Ke lokasi
Pmijaman Alat
Kamis,12 Juli 2018 14.00-16.00 Perjalanan Lokasi Live
16.00-17.00 Seting Alat
18.00-22.00 Shooting Live
22.00-23.00 Selesai Produksi Live
33
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansayh Enggar
Durasi : 24 menit
Table III.3 BREAKDOWN BUGET
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
No Item Unit Rate Amount Notes
Pra produksi
1 Cetak Stiker 2 Rp 50.000 Rp 50.000
2 Jam Tangan Untuk
Dinas Pariwisata
2 Rp.300.000 Rp.300.000
Total: Rp 350.000
Produksi (Teknik)
2 Kamera VG 30+
tripod
4 Rp 350.000 x
7 hari
Rp.2.450.000 Sewa
3 Clip On 4 Rp 162.000 x
7 hari
Rp.1.134.000 Sewa
34
4 Video LED CN-
160
1 - - Milik Sendiri
5 Dron 1 - - Milik Sendiri
6 Zoom H4N 2 Rp 100.000 x
7 Hari
Rp.700.000 Sewa
LED + Light Stand 4 Rp 150.000 x
7 hari
Rp 1.050.000 Sewa
Produksi (Trasport)
Mobil Rp.2.000.000
7 hari
Rp.2.000.00 Sewa
8 E-Toll 2 Rp.450.000
7 Hari
Rp.450.000 Sendiri
9 Bensin 2 Rp. 1.000.000
7 Hari
Rp.1.000.000 Sendiri
10 Sopir 2 Rp.1.000.000
7 Hari
Rp.1.000.000 Sewa
11 Parkir Rp.50.000
7 Hari
Rp.50.000 Sendiri
Produksi (Host)
12 Aulia 1 Rp.800.000 Rp.800.000 Sendiri
13 Leo 1 Rp.800.000 Rp.800.000 Sendiri
Produksi (Kosumsi)
35
14 Makan
Sopir+Host+Crew
12 Makan+minum
crew dan host
7 Hari
Rp.1.800.000
Sendiri
Total : Rp.14.614.000
Pasca Produksi
15 Kertas Kuning 50 Rp.20.000
16 Tempat DVD 1 Rp.5000
17 DVD RW 1 Rp.12.000
18 Soft Cover 3 Rp.100.000
19 Foto Copy Dispro 2 Rp.50.000
20 Matrai Rp.100.000
21 Print Dispro 1 Rp.150.000
Total Rp.417.000
Total Keseluruhan Pengeluaran
Rp.15.381.000
Patungan 1 Orang : 1.920.000 x 8 = Rp.15.360.000
Sisa Rp.21.000
36
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansayh Enggar
Durasi : 24 menit
No. Nama Berperan Sebagai No Telepon
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Aulia
Leo
Nindiyana Aulia
Asbiansyah Enggar
Muhammad Rifky
Raditya Harry Irawan
Fachri Muhammad
Randy Dwi Saputra
Danu Rahman
Boy Dean Syah Putra
Host
Host
Produser
Sutradara
Penata Gambar
Penata Cahaya
Penata Audio
Penyunting Gambar
Penulis Naskah
Penata Artistik
089647132916
081218000528
089699918819
081298768230
089692671169
082260880331
085716889253
082261129469
081297216167
083872887228
Table III.4 Call Sheeat
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
37
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansayh Enggar
Durasi : 24 menit
Hari dan Tanggal : Selasa,29 Mei 2018
Lokasi : Alun-Alun Garu
Hari dan Tanggal : Rabu,30 Mei 2018
Lokasi : Sampireun
Table III.5 Daily Production Report
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 05.00 06.00
1st Camera Roll 09.30 11.00
Wrap 15.00 16.30
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 05.00 06.00
1st Camera Roll 08.00 09.00
Wrap 16.00 20.00
38
Hari dan Tanggal : Kamis, 31 Mei 2018
Lokasi : Sampireun
Hari dan Tanggal : Jumat, 1 Juni 2018
Lokasi : Kulit
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 06.00 07.00
1st Camera Roll 08.00 09.00
Wrap 18.00 18.30
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 07.00 08.00
1st Camera Roll 10.00 10.00
Wrap 16.00 16.30
39
Hari dan Tanggal : Sabtu, 2 Juni 2018
Lokasi : Chocodot
Hari dan Tanggal : Kamis, 12 Juli 2018
Lokasi : Live
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 06.00 07.00
1st Camera Roll 14.00 15.00
Wrap 16.00 21.00
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 10.00 12.00
1st Camera Roll 15.00 18.00
Wrap 21.00 23.00
40
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansayh Enggar
Durasi : 24 menit
Selasa, 29 Mei 2018
Table III.6 Daily Equipment List
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony
Nex
VG 30 2 Sewa
2 Zoom H4N 1 Sewa
3 Clip on Sennsheiser 2 Sewa
4 Tripod Universal 1 Sewa
5
Dron Phantom 3 s 1 Milik Sendiri
6 LED LED ATT VL-
1200DR
2 Sewa
41
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansayh Enggar
Durasi : 24 menit
Rabu, 30 Mei 2018
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony
Nex
VG 30 2 Sewa
2 Zoom H4N 1 Sewa
3 Clip on Sennsheiser 2 Sewa
4 Tripod Universal 1 Sewa
5
Dron Phantom 3 s 1 Milik Sendiri
6 LED LED ATT VL-
1200DR
2 Sewa
42
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansayh Enggar
Durasi : 24 menit
Kamis, 31 Mei 2018
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony
Nex
VG 30 2 Sewa
2 Zoom H4N 1 Sewa
3 Clip on Sennsheiser 2 Sewa
4 Tripod Universal 1 Sewa
5
Dron Phantom 3 s 1 Milik Sendiri
6 LED LED ATT VL-
1200DR
2 Sewa
43
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansayh Enggar
Durasi : 24 menit
Jumat, 1 Juni 2018
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony
Nex
VG 30 2 Sewa
2 Zoom H4N 1 Sewa
3 Clip on Sennsheiser 2 Sewa
4 Tripod Universal 1 Sewa
5
Dron Phantom 3 s 1 Milik Sendiri
6 LED LED ATT VL-
1200DR
2 Sewa
44
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansayh Enggar
Durasi : 24 menit
Sabtu, 2 Juni 2018
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony
Nex
VG 30 2 Sewa
2 Zoom H4N 1 Sewa
3 Clip on Sennsheiser 2 Sewa
4 Tripod Universal 1 Sewa
5
Dron Phantom 3 s 1 Milik Sendiri
6 LED LED ATT VL-
1200DR
2 Sewa
45
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansayh Enggar
Durasi : 24 menit
Kamis, 12 Juli 2018
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony
Nex
VG 30 2 Sewa
2 Zoom H4N 1 Sewa
3 Clip on Sennsheiser 2 Sewa
4 Tripod Universal 1 Sewa
5
Dron Phantom 3 s 1 Milik Sendiri
6 LED LED ATT VL-
1200DR
2 Sewa
7 LED Video LED CN-160
1 Milik Sendiri
46
3.2 Proses kerja Sutradara
Menurut Supriyadi,dkk (2014:9) Director (sutradara) : seorang yang
bertangung jawab penuh atas aspek Kreatif, baik yang bersifat penafsiran maupun
teknik, pada pembuatan sebuah film. Dengan perkataan lain, Director adalah
individual responsible for putting a work on film and sometimes for the vision and
final realization of the entire motion picture.
Menurut Supriyadi,dkk (2014:14) Sutradara dalam bahasa inggris disebut
Director. Di dalam credit tittle biasa ditemukan kata “disutradarai oleh” atau
“directed by”. Istilah sutradara pertama dipopulerkan oleh seorang tokoh film
Nasional Usmar Ismail pada 1940-an. Sebenarnya tidak jelas etimologi dari kata
sutradara yang dipadankan dengan director.
Menurut Naratama (2013:5) Sutradara Televisi adalah, “sebutan bagi
seseorang yang mempunyai profesi menyutradarai Program Acara Televisi baik
untuk Drama ataupun Nondrama, dalam produksi single ataupun multi-kamera”.
Menurut Naratama (2013:16), Sutradara Televisi adalah seseorang yang
menyutradarai Program Acara Televisi yang terlibat dalam proses kreatif dari Pra
hingga Pascaproduksi, baik untuk Drama maupun Nondrama dengan lokasi
distudio (indoor) maupun alam (outdoor), dan menggunakan sistem produksi single
atau multi-camera.
Sutradara adalah suatu profesi yang dianggap bertanggung jawab
sepenuhnya secara profesional dalam melakukan suatu proses produksi dengan
kemampuan wawasan yang luas, creative, imaginative, inovative dalam berkarya
dan bermanfaat bagi orang lain dan dirinya sendiri. Intinya sutradara sangat
47
bertanggung jawab pada hasil karya berupa pertunjukan/audio visual yang
mengandung visi misi yang ingin disampaikan secara teknik/artistik melalui media
yang dianggap bermanfaat secara positif bagi penonton. Istilah tubuh, sutradara itu
adalah otaknya dan kru lain adalah anggota tubuh. Sebagaimana otak memerlukan
anggota tubuh untuk memenuhi gagasan dan anggota tubuh memerlukan otak untuk
mengendalikan. Sutradara tidak terlalu menuntut untuk disediakan pemeran yang
honornya mahal apabila ia menyadari bahwa tim anggaran tidak menganggarkan
dana lebih untuk honor pemeran.
3.2.1 Pra Produksi
Kesuksesan suatu program televisi pasti diawali dengan adanya
perencanaan seperti menentukan konsep, membuat naskah, mencari lokasi syuting
dan setelah itu membuat director treatment yang akan berguna untuk kelancaran
produksi dalam pengambilan gambar. Setelah semua dipersiapkan penulis mencari
host untuk (casting host) agar host yang diinginkan sesuai dengan konsep program
televisi non drama magazine show yang penulis buat dengan judul PETA (Pengen
Wisata). PETA (Pengen Wisata) merupakan program televisi seputar dunia wisata
yang tiap minggunya menayangkan tema yang berbeda dan kali ini penulis
menampilkan tema “Eksplore garut”. Penulis meminta kepada penulis naskah
untuk membuat script atau naskah.
Menurut Supriyadi, dkk dalam Zelt (2014:83) menjelaskan bahwa semua
persiapan mengenai penyusunan semua persiapan produksi masuk ke dalam
tahapan ini. Dengan kata lain segala persiapan serta tindak-tanduk anggota tim
produksi sebelum hari pertama eksekusi-produksi dilapangan atau distudio masih
merupakan rangkaian fase pra produksi.
48
Fase pra produksi ditandai dengan penggarapan desain produksi magazine show
yang isi nya antara lain:
Jadwal kerja
1. Anggaran biaya
2. Sinopsis
3. Treatment persegmen
4. Director treatment
5. Tema dan proyeksi liputan
6. Rundown
7. Blocking camera & lighting (bila diperlukan)
8. Daftar kebutuhan alat yang digunakan
9. Daftar list kebutuhan artistik / properti & make up wardrobe
10. Perijinan
11. Kontrak
12. No telepon seluruh pendukung acara
Menurut Naratama (2013:262) Pra produksi adalah, “Berbagai kegiatan
persiapan sebelum pelaksaan produksi dimulai”.
Dalam aktifitas sutradara pada pra produksi:
1. Mempelajari naskah, memilih tim yang akan bertanggung jawab dalam tiap
departemen, casting presenter.
2. Merencanakan blocking presenter, shot size dan sudut pengambilan gambar
presenter.
49
3. Menentukan dan merencanakan bersama departemen yang berkompeten
sehubungan dengan peralatan teknis yang digunakan.
4. Menentukan dan merencakan lokasi shoting presenter.
Setelah konsep dan naskah selesai ditulis oleh penulis naskah yang diminta
oleh penulis, kemudian penulis menentukan lokasi sesuai konsep yang sudah
dibuat. Untuk mempermudah pengambilan gambar dilokasi yang sesuai dengan
konsep, penulis berkoordinasi dengan campers (penata kamera) agar pengambilan
gambar sesuai dengan teknik saat produksi. Setelah kebutuhan produksi selesai
seperti konsep, naskah, dan lokasi sudah ditentukan, kemudian penulis membuat
director treatment untuk memudahkan campers (penata kamera) dalam mengambil
gambar yang telah disesuaikan. Setelah itu penulis melakukan pencarian host untuk
melakukan casting host yang sesuai dengan konsep. Namun, kriteria host yang
diinginkan penulis adalah host yang memiliki wawasan luas dan mengerti tentang
tema acara yang akan dibawakan. Setelah penulis melakukan casting host kemudian
penulis melakukan reading pada host untuk menguasai konsep dan naskah yang
telah dibuat penulis untuk produksi nanti.
3.2.2 Produksi
Produksi atau yang biasa disebut shooting dalam acara magazine show
“PETA (Pengen Wisata)” ini berlangsung selama empat hari membahas tentang
wisata, kerajinan dan oleh-oleh dari kota Garut.
Setelah penulis sebagai sutradara menyelesaikan pra produksi kemudian
penulis melakukan rapat tim untuk mengingatkan apa yang perlu dilakukan pada
50
jobdesk masing-masing untuk tahap produksi. Tahap ini penulis memberikan
arahan pada tim perihal shot yang akan diambil sesuai dengan breakdown shooting.
Penulis juga memberikan pengarahan kepada pemain untuk memberikan ekspresi
dan gimik yang akan di ambil pada saat pengambilan gambar.
Penulis berhak mengubah konsep dan mengambil keputusan pada saat produksi
tergantung dengan situasi dan kondisi saat dilapangan. Sebab, situasi dan kondisi
dilapangan pada saat produksi belum tentu sesuai dengan apa yang sudah
ditentukan.
Pada tahap produksi penulis juga menyiapkan director treatment untuk tim agar
tidak keluar dari konsep yang sudah dibuat, dan penulis meyakinkan untuk host
sudah memahami isi naskah dan konsep yang akan disampaikan kepada penonton.
Kemudian sutradara mulai memimpin dan mengontrol jalannya produksi.
3.2.3 Pasca produksi
Menurut Naratama (2013:262) Pasca produksi adalah, “proses penyelesaian
akhir dari produksi. Biasanya istilah ini digunakan pada proses editing”.
Pada tahap ini adalah akhir dari proses produksi dimana penulis melakukan
kontrol terhadap proses editing dan pembuatan VO (voice over). Kemudian penulis
dan editor bekerja sama dalam pemilihan gambar yang telah diambil pada saat
produksi, Penulis juga memperhatikan proses editing dari berbagai aspek, seperti
metode penyambungan yang dilakukan oleh editor pada setiap pemotongan shot,
dan pada saat editor memberikan transisi dalam setiap penyambungan gambar lalu
51
aspek lainnya yaitu colour grading, dan kemudian akan menjadi sebuah karya
audio visual yang menarik dan sesuai dengan konsep. Tahap ini juga penulis
menggunakan VO (voice over) agar penonton mudah untuk mengerti tema dan
konsep acara ini.
3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab Sutradara
Bertugas mengarahkan bakat dan teknis operasional. Intinya bertanggung
jawab untuk mengubah naskah kedalam video yang efektif dalam bentuk pesan
audio visual. Peran dan tanggung jawab sutradara sangatlah penting karena seorang
sutradara televisi harus siap menjalankan tugas sebagai penasihat teknik produksi
baik untuk produksi single maupun multi-camera. Ada beberapa peran dan
tanggung jawab sutradara antara lain:
1. Sutradara sebagai pemimpin
Menurut Naratama (2013:28) “Jiwa kepemimpinan itulah modal utama
seorang sutradara. Tanpa leadership, anda tidak pernah bisa menciptakan karya seni
sesuai dengan yang anda inginkan”.
Seperti yang sudah penulis katakan pada tahap proses kerja sutradara bahwa, istilah
tubuh sutradara itu adalah otak dan kru yang lain adalah anggota tubuh. Anggota
tubuh tidak akan bekerja dengan sendirinya tanpa komando dari otak.
52
2. Sutradara sebagai seniman
Menurut Naratama (2013:34) Sebagai kreator yang bertanggung jawab
terhadap karya akhir tayangan visual, seorang sutradara dituntut untuk
menjadi seorang seniman yang mempunyai cita rasa tinggi tentang suatu
nilai kesenian dan kebudayaan. Kecintaan akan suatu budaya adalah faktor
yang akan menyentuh setiap sendi-sendi imajinasi seni visual, baik dalam
bentuk dramatik maupun nondramatik. Karya seni itu sendiri akan
memuaskan dahaga para penikmat kesenian yang menonton lewat berbagai
saluran televisi dirumah.
Tanpa adanya jiwa seni pada sutradara, maka dia tidak akan bisa
memberikan sebuah gambar ide dari sebuah cerita menjadi gambar audio visual
yang dapat di mengerti penonton. Maka dari itu kesenimanan sutradara harus
memiliki banyak wawasan dan pengetahuan yang luas.
3. Sutradara sebagai pengamat program dan pemasaran televisi
Menurut Naratama (2013:40) “Di sinilah uniknya menjadi sutradara
televisi. Sutradara tidak hanya dituntut berkreasi, tetapi sutradara juga di tuntut
untuk menjadi pengamat yang mengerti kondisi dan kebutuhan stasiun televisi,
sponsor, dan penonton”.
Ada tiga bekal agar sutradara dapat berperan sebagai sutradara pengamat
sekaligus pemasaran produksi, yaitu pengetahuan tentang broadcast televisi dan
periklanan, kemampuan menganalisis rating penonton, dan wawasan tentang
budaya penonton.
53
Sutradara sebagai penasehat teknik
Menurut Naratama (2013:46), “Bahwa seorang sutradara televisi harus siap
menjalankan tugas sebagai penasehat teknik produksi, baik untuk produksi single
maupun multi-camera”.
Kemampuan teknik ini harus didukung dengan pengetahuan dan wawasan
tentang teknik broadcast, mulai dari unsur video, unsur audio, unsur tata cahaya,
hingga unsur peralatan editing.
3.2.5 Proses Penciptaan Karya
a. Kreatifitas Produksi
Dalam konsep kreatif ini penulis menuangkan ide untuk menciptakan
kesuksesan dalam membuat program yang setiap minggunya ditayangkan dengan
konsep dan tema yang berbeda. Untuk kali ini penulis menayangkan tema wisata di
kota garut dengan rubrik yang berbeda di setiap segment, diantaranya memberikan
informasi maldivnya garut yaitu danau sampireun, mengolah bahan kulit untuk
pembuatan jaket, tas, sepatu dll, dan oleh-oleh khas garut.
Program ini ditayangkan untuk informasi-informasi seputar wisata
Indonesia yang kami kemas secara sederhana. Ditahap ini penulis menggunakan
VO (voice over) untuk membuat penonton lebih mudah memahami informasi yang
penulis dan tim sampaikan. Program acara ini dipandu oleh dua host yang memang
memiliki wawasan luas seputar wisata.
54
b. Konsep Produksi
Disini penulis sebagai sutradara membutuhkan host yang sesuai dengan
kriteria agar dapat sesuai dengan naskah. Konsep ini sangatlah penting karena
ditahap ini dimana konsep yang sudah dibuat penulis akan dilaksanakan pada saat
produksi. Pemakaian sistem multi-camera diterapkan dalam acara “PETA” ini agar
gambar yang dihasilkan lebih efisien dan produktif.
c. KonsepTeknis
Konsep teknis sangatlah berpengaruh dalam jalannya suatu produksi, karna
pada saat produksi perlengkapan sangatlah dibutuhkan.
Spesifikasi alat-alat produksi:
1. Kamera Sony Nex VG-30
2. H4N ZOOM
3. LED
4. Clip on Kenwood 3.0
3.2.6 Kendala dan Solusi
Dalam sebuah produksi tidak mungkin tidak ada yang namanya kendala/trouble
, kita dalam produksi magazine show ini mempunyai beberapa kendala dan solusi
dalam menghadapi kendalanya , yaitu sebagai berikut :
55
1. Pra Produksi
Kendala
Pada tahap ini kita memiliki kendala dengan waktu dimana waktu rapat
tim dengan talent bentrok pada saat waktu yang telah ditentyukan
dengan tim , talent tidak dapat mengikuti rapat dikarenakan jam kerja.
Karna hal tersebut kita harus reschdule terus.
Solusi
Pada kendala ini kita memiliki solusi yaitu kita sepakat pada tim untuk
menyesuaikan jadwal pada talent saat waktu dia libur jam kerja.
2. Produksi
Kendala
Pada saat produksi kita mempunyai kendala audio bermasalah dengan
kabel yang sobek sehingga selalu terdengar noise pada saat produksi,
Baterry LED renggang sehingga waktu produksi banyak yang terbuang
karena trouble pada alat. Pada saat produksi host wanita mengajukan
untuk pulang lebih awal yang membuat schdule menjadi berantakan.
Solusi
Untuk permasalahan pada saat produksi kami mencari akal yaitu dengan
menempelkan kabel pada tubuh host dengan isolasi agar noise yang
terdengar berkurang. Penata cahaya memberikan isolasi pada baterry
yang kendur agar tidak jatuh dan LED terjatuh pada saat produksi.
56
Solusi pada host wanita dengan cara mempercepat waktu shooting pada
bagian segmen host wanita lebih dahulu.
3. Pasca Produksi
Kendala
Kendala pada tahap pasca produksi ini pun kita mempunyai kendala
pada saat preview video untuk mengedit dan menyatukan gambar namun
laptop tidak support karna RAM terlalu kecil maka pada saat itu sering
terjadi nya force close. Karna hal tersebut banyak waktu yang terbuang,
sedangkan kita pun deadline untuk pengumpulan hasil karya.
Solusi
Saya sebagai sutradara mencari solusi pada kendala yang terjadi dalam
pasca produksi yaitu dengan mencari laptop yang mendukung untuk
mengedit video.
57
3.2.7 Lembar kerja sutradara
1 Konsep penyutradaan
Dalam program ini, penulis sebagai sutradara memakai konsep dalam
menyutradarai program ini, yaitu:
1. Variasi gambar
Penulis sebagai sutradara membuat konsep dengan pengambilan gambar
yang menarik dan kreatif dimana penulis sebagai sutradara mengambil beberapa
variasi shot untuk menghindari bosan nya penonton saat menonton.
2. Rubrik
Program yang penulis buat dengan tema dan rubrik yang berbeda pada tiap
segmennya agar khalayak banyak dapat dengan mudah memahami informasi-
informasi yang di sampaikan. Program yang penulis buat dengan tema yang
berbeda pada setiap minggu nya ini memiliki rubrik yang berbeda di tiap segmen
diantaranya wisata, kuliner, fashion di berbagai kota di indonesia. Wisata yang di
ambil menginformasikan lokasi dan pemandangan yang indah saat berlibur kesana,
Kuliner Membahas jajanan saat berada di lokasi tempat kita berwisata dimana
mencicipi makanan khas yg di variasi, fashion untuk merasakan hasil produksi
pakaian tiap daerah yang berbeda-beda dengan keanekaragaman yg dimiliki di
setiap daerah.
58
3. Backsound
Penulis memakai backsound disetiap segmen dan memberikan musik
tradisional pada tiap daerah yang berbeda. Kali ini kami memakai backsound yang
ditambahkan dengan VO (voice over) untuk memudahkan penonton dalam
menerima informasi.
59
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansyah Enggar
Durasi : 24 Menit Script : Dhanu Rahman
NO
TOKOH KARAKTER TALENT
NAMA DI
NASKAH
SIFAT
FISIK
CALON
PEMERAN
CONTACT PERSON
1 Aul Santai,
ramah,
menenyena
Berkulit putih, tinggi
badan 165 cm,
Aul 081218000528
Table III.7 Casting List
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
60
ngkan,
pintar
berekspresi
rambut panjang.
Good looking
2 Leo Santai,
mudah
bergaul,
ramah
Kulit sawo matang,
tinggi badan 175 cm,
good looking.
Leo 089647132916
61
Production Company: Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : A.Enggar Bisono
Durasi : 24 Menit
Table III.8 SCRIPT BREAKDOWN SHEET
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
NO SEGMENT CAST WARDROBE MAKE UP SETTING PROPERTY SPECIAL EQUIPMENT
NOTES
1 1 Aul Jaket denim, celana panjang hitam, sepatu putih
Make-up Gelang
2 Kerajinan kulit
Leo Sweater, celana panjang hitam, dan sepatu
Make-up
3 Chocodot Leo & Aul
Leo:Sweater,
celanapanjang
hitam, dan sepatu Aul: Jaket denim, celana Panjang hitam, dan sepatu putih
62
Production Company: Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : A.Enggar Bisono
Durasi : 24 Menit
NO SHOT VISUAL DIRECTION AUDIO REMARK
SHOT
SIZE
MOVE ANGLE
SEGMENT 1
1 1 MLS STILL Eye level Host duduk di kursi Host : halo guys/ masih
di PETA/ pengen wisata/
OPENING PROGRAM
LIVE STUDIO
2 2 MS STILL Eye level Host duduk dikursi Host : Oke ul/ kali ini
kita mau bahas apa nih/
kali ini kita mau
OPENING PROGRAM
LIVE STUDIO
Tabel III.9 DIRECTOR TREATMENT
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
63
ngereview yang kemarin
kita pergi ke garut.
3 1 MLS STILL Eye Level Host Duduk di
Kursi
Host : oh/ yang kita ke
kota garut/
OPENING PROGRAM
LIVE STUDIO
4 2 MS STILL Eye Level Host Duduk di
Kursi
Host : gua bilang kan
waktu itu/ tempat gua
keren banget
OPENING PROGRAM
LIVE STUDIO
5 1 MLS STILL Eye Level Host Duduk di
Kursi
Host : Lo masuk tempat
lo / Host : gua punya
tempat/ Host : tempat lo
yaitu kampung
sampireun/ Host : kok lo
tau
OPENING PROGRAM
LIVE STUDIO
64
6 2 MS STILL Eye Level Host Duduk di
Kursi
Host : ya gua tau lah/
soalnya gua ngikutin lo/
gua ngikutin lo sampe
pintu depan doang/ Host
: curang dong/ Host :
coba deh gua liat/ gua
pengen tau dalem nya
ada apasih/ banyak le
pokoknya keren banget
OPENING PROGRAM
LIVE STUDIO
SEGMENT 2
7 1 ES STILL VO : ya sobat peta/ hari
ini aul dan leo sudah
sampai dikota garut guys/
pada episode kali/ ini aul
dan leo/ akan
mengeksplor kota
garut/hari ini/ mereka
akan memberikan
tayangan-tayangan
menarik untuk pemirsa
dirumah/ tempat menarik
Stockshot rubrik kota
garut ( memberikan
informasi tempat
menarik yang akan
dikunjungi)
65
apa ajasih yang mereka
kunjungi/ langsung aja
yuk kita liat/ let’s go
8 1 MS STILL LOW
LEVEL
Host didepan jalan
masuk sampireun
Host : oh ini nih
tempatnya si aul kesana
nih/ ok guys/ sekarang
kita udah tau tempatnya
aul/ yaitu kampung
sampireun/ mendingan
kita ke tempat gue/ yg
pasti bakalan lebih seru
lagi dari pada aul/ see u
guys
Leo mengikuti ke
tempat wisata aul
9 1 ES PEN
LEFT
Eye level Beautyshot
kampung
sampireun
VO : Kampung
sampireun merupakan/
perkampungan khas
sunda loh guys/ lokasi
dataran tinggi sekitar
1000m diatas permukaan
laut/ kampung sampireun
mulai beroprasi pada
bulan januari 1999/ yg
peresmiannya dimulai
pada tanggal 4 september
1999 di lokasi kampung
Stockshot Rubrik
(menceritakan kampung
sampireun)
66
ciparay desa sukaraya
kecamatan samarang
garut jawa barat/
kampung sampireun
menempati lahan 3,6
hektar guys/ kampung
sampireun merupakan
tempat wisata yg terkenal
di garut/ yg di lengkapi
dengan fasilitas
penginapan/ yang terdiri
dari 22 bunga low tepi
danau.
10 1 LS STILL Eye level Host turun dari
tangga dan out
frame
Host : hai pemirsa/
sekarang gue udah sampe
nih/ di tempat wisata
kota garut/ namanya
kampung sampireun/ di
kampung sampireun ini
biasa didengar dengan
sebutan maldive nya kota
garut/ pasti pada
penasaran kan/ gimana
suasana di kampung
sampireun ini/ dari pada
penasaran/ ikutin gua
OPENING KAMPUNG
SAMPIREUN
SEGMENT 2
67
terus yuk buat telusurin
indahnya kampung
sampireun.
11 1 ES Panning Eye level Beautyshot
kampung
sampireun
VO : guys/ kampung
sampireun termasuk
salah satu tempat wisata
yg terkenal di garut/
terdiri dari 22 bunga low
tepi danau/ menuju
kepenginapannya kita
akan diatar menggunakan
perahu dan dimanjakan
dengan nuansa danau
sampirein/ untuk
menginap ditempat yang
mewah ini/ kita cukup
membayar 1juta sampai 4
juta guys/ tergantung
fasilitas yang diinginkan.
STOCKSHOT
RUBRIK DANAU
SAMPIREUN.
12 1 MLS STILL Eye Level Host in fram dan
out frame
Host : Bukan hanya
wisatawan lokal/ disini
juga sering dikunjungi
oleh wisatawan asing
STOCKSHOT
RUBRIK
(MENJELASKAN
KAMPUNG
SAMPIREUN)
68
dari berbagai negara juga
guys
13 2 FS STILL Eye Level Host in frame dan
out frame
Host : karna disini penuh
nuansa yg beda banget
dari tempat lainnya/ yg
pasti sejuk/ alam melekat
banget di kampung
sampireun ini.
STOCKSHOOT
RUBRIK
(MENJELASKAN
KAMPUNG
SAMPIREUN)
14 1 LS STILL EYE
LEVEL
Host in frame Host : wow/ bagus
banget guys/ oh iya/ by
the way ini ada perahu/
kayaknya gua pengen
kelilingin danau ini pakai
perahu deh/ yuk kita naik
STOCKSHOT
RUBRIK (NAIK
PERAHU)
15 1 FS STILL EYE
LEVEL
Host diatas perahu Host : nah ini nih/ salah
satu tempat favorit wisata
di garut/ pokoknya
ngasih nuansa nya bener-
bener bagus banget/ oh
iya/ resource disini juga
dibangun diatas danau/
biar ngasih nuansa
romantis/ jadi nenangin
hati banget.
STOCKSHOT
RUBRIK (DIATAS
PERAHU
MENJELASKAN
NUANSA KAMPUNG
SAMPIREUN)
69
16 2 MS STILL HIGH
LEVEL
Shot Ikan dari atas
perahu
Host : nah/ liat deh ini
juga banyak banget ikan
nya/ gede gede banget/
pokoknya cocok banget/
STOCKSHOT
RUBRIK (
MENJELASKAN
IKAN DANAU
SAMPIREUN)
17 3 FS WALKI
NG
HIGH
LEVEL
Establishing danau
sampireun pakai
DRONE
Host : kemarin sih disini
temen gua juga bilang/
mereka tempat untuk
wedding.
STOCKSHOT
RUBRIK
(MENJELASKAN
DANAU KAMPUNG
SAMPIREUN)
18 1 FS STILL EYE
LEVEL
Host duduk diatas
perahu
Host : bisa foto prewed
juga/ ini nih kayak getek
gitu/ tapi untuk candle
light dinner gitu/ kalo
misalkan kalian/ mau
ngadain candle light
dinner di tengah-tengah
sini pas banget.
STOCKSHOT
RUBRIK
(MENJELASKAN
CANDLE LIGHT
DINNER)
19 2 FS PANNIN
G
EYE
LEVEL
Establishing
nuansa kampung
sampireun
INSTRUMENT STOCKSHOT
RUBRIK KAMPUNG
SAMPIREUN
20 1 FS STILL EYE
LEVEL
In frame dan
closing
Host : nah/ akhirnya
selesai juga nih kita
STOCKSHOT
RUBRIK (CLOSING
70
telusuri kampung
sampireun ini
KAMPUNG
SAMPIREUN)
21 2 MCU STILL EYE
LEVEL
Gambar dari
samping
Aul : yang pasti kalian/
akan bersependapat
banget sama gue
STOCKSHOT
RUBRIK (CLOSING
KAMPUNG
SAMPIREUN)
22 1 FS STILL EYE
LEVEL
Dialog closing Aul : kayaknya pada kali
ini/ akan jadi salah satu
juaranya di episode
pengen wisata kali ini loh
guys.
STOCKSHOT
RUBRIK (CLOSING
KAMPUNG
SAMPIREUN)
23 2 MCU STILL EYE
LEVEL
Dialog closing Aul : oia/ kayaknya gua
langsung mau cabut ke
leo karna gua punya
tempat wisata lagi
selanjutnya/ tetep di
PETA (pengen wisata)
STOCKSHOT
RUBRIK (CLOSING
KAMPUNG
SAMPIREUN)
SEGMENT 3
71
24 2 MCU STILL EYE
LEVEL
Host duduk dikursi Leo : oh ini yang ada
tempat penyewaannya
gitu ya
LIVE STUDIO
25 1 MLS STILL EYE
LEVEL
Host duduk di kursi Aul : tempat
penginepannya di atas
danau gitu/ leo : kita bisa
nyebrang pake perahu
gitu kan/ aul : oia lo
bukannya juga punya ya/
kayaknya tempat gua
lebih keren deh/ leo :
ngga lah tempat gua
lebih keren/ nih liat nih.
LIVE STUDIO
26 1 ES PANNIN
G
EYE
LEVEL
Establishing bahan
yang dari kulit
VO : nah ngomong
ngomong soal garut nih
guys/ garut adalah
produsen kulit terbaik di
indonesia/ terutama jaket
kulit nya/ produk kulit
buatan garut memiliki
kelas yang setara dengan
produk impor/ dengan
harga yg terjangkau
pembeli juga di
STOCKSHOT
RUBRIK (
MENJELASKAN
PRODUKSI KULIT)
72
manjakan akan
modifikasinya yg sangat
kaya.
27 1 FS STILL EYE
LEVEL
Depan pintu masuk
rumah produksi
kulit
Leo : nah oke sahabat
peta/ gua udah nyampe ni
di tempat produsi kulit/ si
aul pasti bakal pengen
dateng kesini gitu/
pengen tau gitu apasih
produksi kulit ini di
bagian tas nya
STOCKSHOT
RUBRIK ( OPENING
TEMPAT PRODUKSI
KULIT)
28 2 FS STILL EYE
LEVEL
jongkok, ngobrol
dengan pengrajin.
Leo : ok guys/ jadi
banyak banget ragam-
rgam tas/ dari kulit sapi
dan juga kulit kambing
STOCKSHOT
RUBRIK
(MENJELASKAN
PRODUKSI KULIT)
29 1 MLS STILL EYE
LEVEL
ngobrol dengan
pengrajin
VO : industri kulit di
garut/ memiliki
perjalanan sejarah yg
panjang/ ada sejakjaman
jepang yg pertama kali
dirilis pekerja industri/
dari situlah industri
kerajinan kulit garut
mulai berkembang
STOCKSHOT
RUBRIK
(MENJELASKAN
SEJARAH
KERAJINAN KULIT
GARUT)
73
30 1 MLS STILL EYE
LEVEL
Naik ke lantai 2
produksi jaket kulit
Leo : halo sobat PETA/
ni gua di lantai 2 tempat
produksi jaket kulit/ kalo
tadi yang tas itu kan kulit
nya dari kulit sapi/ nah
kalo yang ini nih guys
dari kulit domba/ pasti
kalian pada penasaran
kan gimana cara
pembuatannya/ yuk
disini kita juga ajarin
pembuatannya.
STOCKSHOT
RUBRIK
(MENJELASKAN
JAKET KULIT)
31 1 MLS STILL EYE
LEVEL
Duduk di kursi dan
menjahit
Leo : nah guys lo tau gak
gua lagi ngapain/ gua
disuruh belajar dulu nih
ngejahit/ nanti gua di
ajarin bikin kantong/ ok
disini tempat produksi
kulit jaket/ langsung aja
kita ketempat produksi
penjualannya/ pasti bakal
banyak banget tempat-
tempat jaket, tas, sepatu
pokoknya masih banyak
lagi deh/ ayo
STOCKSHOT
RUBRIK (MENCOBA
JAHIT BAHAN
KULIT DOMBA)
74
32 1 FS STILL LOW
LEVEL
Datang ke pasar
dan tilt out
Leo : ok sobat PETA/
sekarang gue udah kelar
nih abis muter-muter/
kalian harus bangga juga
nih/ karna poduksi kulit
ini ada di kota garut
karya anak bangsa/ lebih
keren lagi nih/ ini akan di
ekspor guys keluar negri/
wah hebat gak tuh orang
indonesia/
STOCKSHOT
RUBRIK
(MENJELASKAN
KULIT ASAL
GARUT)
33 1 MS PANNIN
G
EYE
LEVEL
Establishing
beragam barang
berbahan dasar
kulit
INTRUMENT STOCKSHOT
RUBRIK
34 1 FS STILL EYE
LEVEL
In frame dan
closing kulit
Leo : ok sobat PETA/
gua udah selesai
ngeksplor tempat kulit.
STOCKSHOT
RUBRIK (CLOSING)
35 2 MCU STILL EYE
LEVEL
Closing pasar kulit
garut
Yaitu tempatnya ada di
sukaregang/ nah kalian
bisa nih ajak ke tempat
ini misalkan keluarga
kalian pacar kalian kalo
STOCKSHOT
RUBRIK (CLOSING)
75
lagi pergi ke garut/ tapi
jangan lupa belanja/
36 1 FS STILL EYE
LEVEL
Closing telfon aul
dan tilt up
Leo : gua mau ketemuan
nih sama aul di tempat
pembelanjaan lagi dan
kalian pasti akan kesana
juga dong
STOCKSHOT
RUBRIK ( CLOSING)
SEGMENT 4
37 1 MLS STILL EYE
LEVEL
Host duduk di kursi Leo : disana tempat
kerajinan kulit gitu ul/
aul : ooh/ ini lo juga
disana cara
pembuatannya lo ikutin
nih?/ Leo : iya/ dari cara
pembuatan tas kulit dan
jaket kuliit trus gua juga
ke tempat penjualannya/
Aul : ih mau deh/
kayaknya gua juga mau
kesana juga deh/ Leo : ini
rekomended banget
untuk pemirsa kalo
kesana/ soalnya disana
STOCKSHOT
RUBRIK (LIVE
STUDIO)
76
banyak banget kerajinan
kerajinan dari kulit gitu.
38 1 MLS STILL EYE
LEVEL
Host duduk dikursi Leo : nah iya ul sama
tempat yang terakhir itu
lo tau gak yang kita
ketemuan/ Aul : oh yg di
chocodot/ Leo : naah yg
di chcocodot/ nah itu
guys tempat salah satu
rekomended juga untuk
belanja oleh-oleh/ aul :
pastinya sih kalo
misalkan kalian udah
jalan-jalan ke garut/
kalian wajib banget sih
mampir ke chocodot ya
le/ karna itu kan emang
STOCKSHOT
RUBRIK (LIVE
STUDIO)
77
oleh-oleh khas dari kota
garut/ Leo : itu kalian
bisa bawa oleh-oleh
untuk teman kalian
keluarga kalian dan
untuk pacar.
SEGMENT 5
39 1 FS PANLEF
T
EYE
LEVEL
leo jalan ke arah
tempat chocodot
Leo : ini dia nih
tempatnya
STOCKSHOT
RUBRIK
40 2 FS STILL EYE
LEVEL
Leo telfon aul Leo : telfon aul dulu deh
dia dimana ya/ halo lo
dimana ul gua udah
sampe nih. Gua tunggu
dalem aja ya/ yaudah oke
hati hati ya.
STOCK SHOT
RUBRIK
41 1 MLS STILL EYE
LEVEL
In Frame dan OUT
Frame
INSTRUMENT STOCKSHOT
RUBRIK
42 2 MS PEN-
RIGHT
EYE
LEVEL
In Frame dan Out
Frame
INSTRUMENT STOCKSHOOT
RUBRIK
43 1 MS STILL EYE
LEVEL
In frame liat candi
cangkuang coklat
Leo : wih keren nih/ oh
ini kan candi cangkuang
STOCKSHOT
RUBRRBUAT DARI
COKLAT)
78
yg ada di kota garut ya/
wah mantap-mantap
44 2 FS STILL EYE
LEVEL
Aul sampai
chocodot dan turun
dari mobil nelfon
leo
Aul : halo iya le ini di
parkiran, sebentar
sebentar
STOCKSHOT
RUBRIK
45 1 FS STILL EYE
LEVEL
Aul In Frame Out
Frame
INSTRUMENT STOCKSHOT
RUBRIK
46 2 TWO
SHOT
STILL EYE
LEVEl
Aul dan Leo
ketemu dan Tos
Leo : wait tunggu tosan
dulu/ Aul : eh oke oke/
yoi meeeen/
STOCK SHOT
RUBRIK
47 1 TWO
SHOT
STILL EYE
LEVEL
Leo jelasin candi
cangkuang coklat
Leo : ini tuh jadi kayak
candi cangkuang/ khas
dari garut tapi dia terbuat
dari coklat
STOCKSHOT
RUBRIK
(MENJELASKAN
CANDI
CANGKUANG
TERBUAT DARI
COKLAT)
48 1 MS PANIIN
G
High level Establishing
chocodot
VO : dodol merupakan
makanan khas dari garut/
dodol merupakan buah
STOCKSHOT
RUBRIK(MENJELAS
KAN CHOCODOT)
79
tangan ketika kita pergi
ke garut loh guys
49 1 MS FOLLO
W
EYE
LEVEL
Aul dan Leo
memilih chocodot
Aul : eh iya pemirsa nih
ya gua pengen beli coklat
yg bisa bikin baper/ nih
contohnya/ leo : nih guys
ini tuh coklatnya keren
banget/ ni mengingatkan
kita pada orang rumah/
STOCK SHOT
RUBRIK(MENJELAS
KAN CHOCODOT)
50 1 MLS STILL EYE
LEVEL
Host duduk di kursi Leo : nah gimana guys/
seru kan perjalanan kita/
Aul : kita kemana aja
nih/ pertama kan ke
tempat gue nih kampung
sampireun/ truuus/ Leo :
yg kedua itu tempat gue
ada kerajinan kulit/ Aul :
nah dan yg terakhir/ Leo
: ada chocodot/ Aul :
menurut lo gimana sih le
dari ketiga tempat itu/
kita kan udah sama-sama
sharing/ leo : yg pastinya
seru/ Aul : pokoknya gak
bisa di bayangin lagi deh
STOCK SHOT (
CLOSING
PROGRAM)
80
yang jelas tuh seru
banget banget banget/
Leo : tapi kita bakalan
sedih nih/ kita bakaln
pamit sama pemirsa/ aul :
ok/ tapi yang pasti bukan
pamit dari acara ini ya/
tapi pamit pada episode
ini/ Leo : pada episode
ini kita akan pamit undur
diri dari kalian semua/
bakal ada tempat yang
lebih seru lagi nih buat
kalian/ Aul : pokoknya
untuk kalian tetep stay
terus di acara kita PETA/
Leo : nah ok pemirsa gua
leo dan/ aul : gue aulia/
Leo : kita mau pamit
undur diri/ Aul :
pokoknya ikutin terus
episode-episode yg
lainnya yang gak kalah
seru/ Leo : tetep di
PETA/ Aul : pengen
wisata/ See u guys
81
3.3 Proses Kerja Penulis Naskah
Penulis naskah adalah orang yang mempunyai kemampuan dalam
menuangkan ide ke dalam cerita. Biasanya ide yang didapat adalah hasil dari
imaginasi dan mengumpulkan dari berbagai macam informasi, melalui media
maupun terjun langsung ke lokasi. Seorang penulis harus memiliki keahlian
mengubah ide ke dalam bentuk naskah, sehingga bisa menjadi tulisan yang
menarik dan memiliki makna bagi dirinya dan orang lain. Seorang penulis naskah
juga harus mampu mengusai ide dan konsep serta mampu mengungkapkan fakta
dan informasi yang dibutuhkan penulis secara lengkap, maka bisa di bilang bahwa
tugas seorang penyunting sangat berat karena harus menguasai bidang ilmu
bahasa dan isi naskah yang akan di suntingnya. Seorang penyunting juga harus
mampu menciptakan komunikasi yang efektif, mampu mengolah naskah (Prof.
Dr. E.Zaenal Arifin, Dkk 2017 : 1)
Dari kutipan di atas penulis yang merupakan Penulis Naskah harus bisa
membuat ide yang menarik serta dapat dimengerti. Karena dari sebuah naskah itu
bisa dijadikan acuan dalam pembentukan crew. Dan jika naskahnya di mengerti
oleh tim atau crewnya maka naskah yang tadi sudah di tulis oleh penulis naskah
akan dibuat dalam bentuk visual.
Sebuah naskah sangat penting dalam pembuatan sebuah karya, karena
naskah merupakan desain dalam penyampaian cerita atau gagasan untuk membuat
suatu karya.
82
Dalam proses produksi pembuatan program produksi non drama
(magazine) PETA (Pengen Wisata) Penulis Naskah bukanlah jabatan yang kecil
untuk diremehkan. Justru karena dengan adanya Penulislah program berupa
drama, non drama seperti magazine show dapat terkonsep dengan rapih. Karena
Penulis Naskah adalah kunci mengalirnya sebuah cerita.
Dalam program magazine show ini, penulis memberikan informasi seputar
wisata dan keanekaragaman budaya Indonesia, serta di setiap segmennya
pembawa acara terjun langsung dalam keanekaragaman tempat tersebut
3.3.1 Pra Produksi
Dalam tahap ini penulis bekerja sama dengan Produser dan Sutradara untuk
menentukan tema. Dalam persipan awal penulis hanya memiliki persiapan waktu
yang sedikit dan diharuskan penulis sudah memiliki ide atau konsep yang
diberikan kepada Produser dan Sutradara. Namun tak jarang harus mengalami
revisi dikarenakan permintaan maupun masukkan dari Produser dan Sutradara.
Menurut Latief dan Utud (2017 :108) menulis untuk televisi berbeda dengan
menulis untuk media cetak atau media online. Hal ini disebabkan karena
media televisi ruang dan waktunya sangat terbatas sehingga diperlukan teknik
tertentu untuk menulis berita. Prinsip penulisannya menggunakan pendekatan
ELF (Easy Listening Formula) dan KISS (Keep It Simple and Sort).
Menggunakan kalimat sederhana, singkat, dan mudah dimengerti.
Sesuai kutipan di atas penulis yang menjadi Penulis Naskah berusaha
menceritakan ide atau konsep kepada Produser dan Sutradara. Melakukan bedah
naskah dan melakukan perbaikan atau tambahan bila ada ide dari Produser dan
Sutradara. Setelah ide atau konsep sudah matang maka Penulis dan seluruh tim
kembali mencari ide untuk nama program dan tema apa yang akan penulis jadikan
tugas akhir. Setelah menemukan ide nama program yaitu PETA (Pengen Wisata).
83
Setelah nama program sudah disepakati bersama maka penulis dan seluruh tim
melakukan riset terlebih dahulu, kemudian setelah mendapat cukup banyak
informasi, penulis mulai menyusun sinopsis, treatment dan naskah sesuai dengan
yang diinginkan.
Dalam pra produksi, Penulis Naskah mencari referensi dalam membuat
konsep dari beberapa program-program yang tayang di televisi maupun di
Youtube. Saat pembuatan ide penulis dibantu oleh Pengarah acara dan crew yang
lain dalam mengembangkan ide. Setelah memperbanyak mencari referensi dari
berbagai sumber. Akhirnya penulis dan semua tim sepakat membuat sebuah
program yang bertemakan Pengen Wisata.
3.3.2 Produksi
Pada tahap produksi Penulis Naskah tidak berhenti hanya sampai di
kertas saja. Penulis juga harus bersama dengan Pengarah acara dalam
pengambilan gambar, karena Penulis Naskah orang yang tahu betul akan cerita
yang dibuat. Walaupun Pengarah acara menginginkan agar dialah yang
menentukan adegan yang diambil namun Pengarah acara tetap membutuhkan
penulis untuk memberi petunjuk yang diberikan oleh Penulis Naskah agar dapat
memberikan hasil yang lebih nyata.
Di dalam tahap produksi sebagai Penulis Naskah harus ikut serta
membantu Penata Kamera dalam memvisualisaikan sebuah naskah hingga
menjadi sebuah tontonan yang menarik.
Pada kutipan di atas sebagai penulis naskah harus memahami teori dan
teknis pembuatan naskah. Setelah memahami tekniknya penulis naskah
84
mengarahkan cerita yang sebelumnya sudah dibuat dan yang sudah disetujui oleh
Dosen Pembimbing untuk di produksi sesuai naskah. Apa bila dalam produksi
terjadi kendala maka penulis naskah berhak mengubah alur cerita yang ada pada
naskah sebelumnya agar masalah dapat teratasi.
Pada saat produksi penulis naskah juga memperhatikan jalannya acara
untuk mencocokkan naskah yang dibuat pada saat pengambilan gambar. Penulis
juga melakukan hal-hal seperti melakukan briefing, riding bersama pembawa
acara. Dan meminta pembawa acara mengulang naskah yang dibaca sebelum
shooting.
Di samping itu penulis naskah juga memperhatikan tata cara pembawaan
naskah oleh pembawa acara serta improvisasi yang dilakukan oleh pembawa acara
agar bisa dicatat dan direvisi oleh penulis naskah.
3.3.3 Pasca Produksi
Pada saat pasca produksi sebagai Penulis Naskah masih harus melakukan
tugasnya bersama Penyunting Gambar dan Pengarah. Untuk melihat tahapan
penyuntingan gambar agar naskah yang dibuat tidak terlalu menyimpang jauh dari
konsep awal, serta mengecek rundown dan mengecek durasi VT (Video Type)
penulis membuat pengecekkan sesuai saran dan masukan dari Produser. Untuk
disunting naskah produksi yang di dalamnya telah mendapat arahan bagi Penata
kamera tentang teknik shooting dan objek shooting, sedangkan arahan bagi
Narator dalam mambacakan narasi adalah editan durasi untuk setiap scene
(adegan) dan sebagainya.
85
Dalam tahap penyuntingan naskah penulis menyesuaikan naskah yang
mengalami perubahan pada saat produksi. Pada saat penyuntingan naskah penulis
melihat video-video yang sudah disunting yang telah disesuaikan dengan naskah.
Pada tahap ini penulis membutuhkan ketelitian lebih agar program acara yang
dibuat layak untuk tayang. Penulis Naskah juga menyesuaikan apakah script VO
(Voice Over) harus sesuai dengan apa yang sudah divisualisasikan. Selain itu,
rundown pun harus dikoreksi kembali untuk durasi dan isi konten acara
persegmen agar sesuai dengan hasil video yang sudah disunting.
Dalam mendampingi Penyunting Gambar penulis melihat tahapan dalam
penyuntingan gambar untuk menyesuaikan dengan rundown yaang sudah penulis
sesuaikan. Penulis bersama Pengarah Acara menemani Penyunting Gambar dalam
memberikan pengarahan terhadap shot-shot yang telah ada dan juga menuntun
agar kerja Penyunting Gambar tidak berbeda dari naskah yang sudah penulis buat.
3.3.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penulis Naskah
peran penulis sebagai penulis naskah dalam tim produksi yaitu, penulis
mulai membuat ide, sinopsis, treatment, script dan rundown. Semua tahapan
konsep dilakukan pada saat pra produksi yang akan dibutuhkan saat produksi dan
pasca produksi. Selain itu penulis juga bertugas mencari narasumber dan ikut serta
mengadakan casting untuk pembawa acara yang akan dibantu sepenuhnya oleh
produser dan sutradara. Pada saat produksi penulis naskah membantu
mengarahkan host dan penata kamera supaya adegannya sesuai naskah.
86
Menurut Rusman Latief dan Yusiatie Utud (2017 :128) penyajian
informasi dalam program ini harus ringan dan menarik. Hindari
menyajikan hal-hal yang kompleks yang membutuhkan penanganan
melibatkan berbagai pihak, misalnya yang membutuhkan investigasi, pada
suatu masalah yang rumit di mana fakta dan kebenarannya masih dalam
proses pembuktian.
Dari kutipan di atas menjelaskan bahwa pengemasan sebuah acara atau
tayangan harus sesuai fakta. Dan para crew harus mengemas tayangan tersebut
semenarik mungkin agar penonton suka dengan acara yang ditayangkan.
Peran dan tanggung jawab Penulis naskah dalam tahap produksi yang
dilakukan oleh penulis sebagai penulis naskah ialah mengembangkan ide-ide
pokok di tahap produksi. Penulis harus membuat dasar acuan dalam bentuk naskah
atas dasar ide cerita sendiri atau dari crew yang lain. Bagi penulis dasar acuan itu
bisa dilakukan secara bertahap mulai dari ide cerita, sinopsis, treatment dan
naskah. Penulis mengarahkan cerita yang sebelumnya telah dibuat dan disetujui
oleh Dosen Pembimbing untuk segera diproduksi dengan sesuai naskah, apa bila
dalam proses produksi terdapat kendala dari berbagai faktor dan diharuskan
merubah cerita pada tahap akhir yaitu pada tahap pasca produksi, sebagai penulis
naskah tetap mengawasi setiap proses suntingan gambar yang telah dilakukan oleh
pengarah acara dan penyunting gambar agar tidak akan ada cerita yang salah.
3.3.5. Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Konsep kreatif yang penulis dapatkan adalah melalui dari sebuah
majalah. Dimulai dari susuna isi konten serta informasi dari segala hal seperti
wisata, gaya hidup, kuliner dan lain-lain. Setelah melakukan bimbingan kepada
Dosen Pembimbing penulis diarahkan untuk melihat program-program yang
87
tayang di televisi maupun di Youtube. Program yang menjadi inspirasi penulis
dalam membuat program adalah My Trip My Advebture, Jalan-Jalan men dan
Halal Living. Dari ketiga program tersebut penulis akhirnya dapat membayangkan
program apa yang akan dibuat. Maka dari itu, penulis menentukan ide dan konsep
cerita pada program non dranma magazin show yang berisi tentang wisata tanah
air. Program magazine show ini berada di Kota Garut. Penulis dan semua tim akan
menayangkan informasi tentang Kota garut mulai dari Kampung Sampireun,
Kerajinan Kulit, dan Chocodot. Dan akhirnya Penulis dan tim sepakat
memberikan nama program ini Pengen Wisata
Dalam program PETA (Pengen Wisata) ini penulis membagi program ini
ke dalam tiga segment. Dalam segmen pertama penulis memberikan informasi
seputar Kampung Sampireun yang berada di Jl Raya, Samarang Kamojang
Sukakarya Garut. Segmen kedua penulis memberikan informasi tentang kerajinan
kulit yang berlokasi di Sukaregang Garut. Dan diakhiri dengan segmen ketiga
dengan menginformasikan tentang Chocodot yang berlokasi di Jl. Raya Kubang
No.100 Pasawahan, Tarogong Kaler, Garut
b. Konsep Produksi
konsep ini sangat penting sebagai patokan dalam pengambilan gambar.
Dalam membuat suatu program penulis selalu bekerja sama dengan kru. Baik pada
saat pra produksi maupun sampai pasca produksi pada saat program PETA
(Pengen Wisata) Sedang diproduksi penulis ikut serta dalam pengambilan gambar.
Karena adanya beberapa perubahan naskah dan adegan di setiap segmen.
88
Penulis juga harus selalu mendampingi Pengarah Acara dalam
mengarahkan pembawa acara dan ikut mengarahkan penata kamera untuk cara
pengambilan gambar yang sudah dibuat dalam director treatment. Penulis juga
akan memberi masukan kepada host dalam membawakan acara dan karakter yang
sudah terkonsep.
c. Konsep Teknis
Dalam tahap ini penulis menggunakan buku-buku teori tentang cara
penulisan naskah dan juga mendapatkan inspirasi dari program yang ada di
televisi dan di youtube. Dalam konsep ini penulis membuat naskah menggunakan
alat bantu seperti laptop dengan menggunakan aplikasi Microsoft Word
menggunakan Times New Roman dan Courier new 12 untuk mendukung
kelancaran membuat naskah.
3.3.6. Kendala Produksi Dan Solusinya
Pada suatu tim, pasti ada yang namanya kendala atau masalah yang
dihadapi oleh masing-masing kru. Tidak terkecuali Penulis naskah yang pada saat
pra produksi, produksi, dan pasca produksi mengalami kendala sebagai berikut:
Pra produksi:
1. Pada saat mencari ide penulis mengalami kesulitan dalam mencari ide
yang cocok. Solusinya adalah meminta para tim supaya membantu
mencari ide. Setelah ide sudah disepakati maka penulis naskah akan
mengembangkan ide tersebut.
89
2. Dalam pencarian nama program penulis mengalami kesulitan untuk
mencari nama yang sesuai dengan program yang akan dibuat. Solusinya
setelah mengadakan bimbingan pada Dosen pembimbing penulis dibantu
oleh semua kru memberi nama program ini PETA (Pengen Wisata)
3. Pada saat konsep penulisan supaya dapat di pahami dan dikemas
semenarik mungkin. Solusinya adalah mencari referensi melalui youtube
atau media online lainnya.
Produksi:
1. Pada saat latihan pembawa acara susah mengucapkan kalimat pada naskah
yang sudah dibuat. Solusinya adalah mengganti ucapan yang berbeda tapi
mempunyai arti yang sama.
Pasca produksi:
1. Pada saat editing penulis naskah harus bersama editor supaya isi naskah
harus sama dengan audio-video. Solusinya menyortir video dan audio
mana saja yang akan di edit menjadi sebuah tayangan.
90
3.3.7 Lembar Penulis Naskah
1. Konsep Penulis Naskah
Dalam konsep penulisan naskah penulis mengambil referensi dari
program-program yang tayang di televisi maupun di Youtube. Program yang
menjadi inspirasi penulis dalam membuat program adalah My Trip My Advebture,
Jalan-Jalan men dan Halal Living. Dari ketiga program tersebut penulis akhirnya
dapat membayangkan program apa yang akan dibuat. Maka dari itu, penulis
menentukan ide dan konsep cerita pada program non dranma magazin show yang
berisi tentang wisata tanah air. Program magazine show ini berada di Kota Garut.
Penulis dan semua tim akan menayangkan informasi tentang Kota garut mulai dari
Kampung Sampireun, Kerajinan Kulit, dan Chocodot. Dan akhirnya Penulis dan
tim sepakat memberikan nama program ini Pengen Wisata
2. Sinopsis
PENGEN WISATA
Episode: Garut
Masa liburan adalah masa dimana semua orang menanti akan hari libur, mau itu
libur kerjaan, sekolah atau libur di hari-hari yang benar-benar di wajibkan untuk
berlibur, biasanya orang-orang akan memanfaatkan momen ini buat berlibur dengan
keluarga teman atau pacarnya.
Seiring berkembangnya jaman orang-orang bukan hanya berlibur untuk refresing atau
sekedar berwisata doang melainkan mereka mengabadikan momen liburan mereka
dengan membuat vlog.
Tradisi Vloger udah lama populer di indonesia maupun di dunia, selain berlibur mereka
bisa mendapatkan uang dari hasil Vlog tersebut, contoh menguploadnya di Youtube.
91
Apalagi sekarang masyarakat lebih banyak nonton di Youtube ketimbang Televisi.
Pada episode kali ini kami akan mengunjungi daerah garut. Garut adalah salah
satu daerah yang terletak di provinsi jawa barat. Garut identik dengan dodol dan
dombanya, tapi banyak dari sebagian orang yang kurang tau bahwa di garut banyak wisata
– wisata yang cocok untuk liburan. Dan bukan hanya wisata yang kami suguhkan
tontonan ada 3 segmen yaitu Kampung sampireun, Kerajinan kulit dan Chocodot.
Pada segmen pertama kami akan mengunjungi salah satu tempat wisata digarut
yang bernama Kampung sampireun. Kampung sampireun sendiri adalah kampung buatan
yang diperuntukan bagi mereka yang ingin berbulan madu. Kampung sampireun ini
sengaja didesain khusus agar menarik para wisatawan yang datang, makanya banyak
sekali pasangan suami-istri yang datang berbulan madu disini. Meskipun harga untuk
menginap disini dibilang mahal tapi semuanya terbayar kok. Karena kita akan dimanjakan
dengan pemandangan dan fasilitas dari kampung sampireun ini sendiri.
Di segmen kedua, kami akan mengajak pemirsa untuk jalan-jalan ke pabrik
pengolahan kulit, disana adalah tempat pengolahan kulit untuk bahan dasar aksesori
seperti Tas, sepatu, dompet, dan lain-lain.
Dan segmen ketiga, kami akan mengunjungi pusat oleh-oleh garut yaitu
Chocodot.
Chocodot sendiri sudah lama dikenal oleh masyarakat garut dan wisatawan yang pernah
berkunjung ke daerah garut, Chocodot adalah salah satu buah tangan atau oleh-oleh yang
sering diburu para wisatawan, chocodot sering diburu juga oleh anak muda karna
makanan ini bisa dibilang kekinian banget, mau itu dari rasa, bentuk ataupun kemasan.
92
3. Treatment
Treatment adalah pengembangan jalan cerita dari sebuah sinopsis yang
didalamnya berisi plot secara detail namun cukup padat. Treatment bisa diartikan
sebagai kerangka skenario yang tugasnya adalah membuat sketsa dari penataan
konstruksi dramatik. Dalam bentuk sketsa ini kita akan mudah memindah-
mindahkan letak urutan peristiwa agar benar-benar tepat.
Treatment merupakan deskripsi setiap adegan untuk menampilkan alur
cerita atau uraian ringkas secara deskriptif, bukan tematis yang dikembangkan
dari sinopsis, melainkan dengan bahasa visual tentang suatu episode cerita, atau
ringkasan dari rangkaian suatu peristiwa.
SEGMEN I
Id Program
Opening Host Studio
Host menyapa pemirsa dan memperkenalkan diri di studio
Menayangkan Konten Jawa barat
Di segmen pertama ini host menyapa pemirsa di Jawa Barat tepatnya di daerah
Garut, Auliya (host) mengajak pemirsa untuk mengunjungi salah satu tempat
wisata yang bernama Kampung Sampireun. Host akan mengexplorasi
Kampung Sampireun dan akan menceritakan tentang kampung sampireun.
Disana host menceritakan tentang kampung sampireun dengan menggunakan
perahu biar nunjukin bahwa kampung sampireun benar-benar memanjakan
pengujungnya dengan fasilitas yang disediakan kampung sampireun.
Closing Segmen
Bumper Out
93
Commersial Break
SEGMEN II
Id Program
Opening Host
Host studio kembali membuka segmen kedua
Menayangkan Konten Segmen Kedua
Disegmen kedua Leo (host) mengajak pemirsa tentang pembuatan kerajinan
kulit mulai dari tas sampai jaket kulit. Dan leo juga disana diajarkan langsung
cara pembuatan kerajinan kulit tersebut.
Closing Segmen
Bumper Out
Commersial Break
SEGMEN III
Id Program
Opening Host
Host studio kembali membuka segmen Ketiga
Menayangkan Konten Segmen Ketiga
Disegmen ketiga atau segmen terakhir ini host Aul dan Leo bertemu di
salah satu tempat oleh-oleh yang bernama Chocodot. Mereka
94
menjelaskan tentang chocodot dan mereka berbagi pengetahuan kepada
penonton tentang chocodot itu sendiri.
Closing Segmen
Bumper Out
Comersial Break
Closing Host
Host pamit undur diri kepada pemirsa.
95
SKENARIO
SEGMEN 1 : KAMPUNG SAMPIREUN
SCENE 1
INT RUANG TAMU MALAM HARI
HOST MENYAPA PEMIRSA DI STUDIO
1 HOST
Halo guys... Masih di PETA (Pengen Wisata)
Leo: oke ul sekarang kita mau ngebahas apa nih?
Aul: kita mau ngeriview yang kemaren pas kita ke garut itu loh,
Leo: oh yang kita ke garut itu.
Aul: kan waktu itu, kemarenkan gue bilang tempat gue keren bangetkan, gue
punya tempat nih..
Leo: tempat lu yaitu kampung sampireun
Aul: kok lu tau?
Leo: yah tau lah, gue ikutin lu cuman sampe pintu masuk doang
Aul: curang dong.
Leo: coba liat gue pengen tau tempatnya kaya apasih.
96
HOST MEMBAHAS PERJALANAN DI GARUT
Pembehasan perjalanan mulai dari segmen 1 sampai segmen 3
Menyorot daerah garut
VO (VOICE OVER)
Ya, sobat peta hari ini aul dan leo sudah sampai kota garut nih guys. pada
episode kali ini aul dan leo bakal mengeksplore kota garut. Hari ini mereka
akan memberikan tayangan-tayangan menarik untuk pemirsa. Tempat
menarik apa saja sih yang mereka kunjungi? Yuk lets go...
SCANE 2
EXT DIDEPAN PINTU MASUK KAMPUNG SAMPIREUN
Leo mengikuti aul ke kampung sampireun. Lalu dia pergi ke tempat yang
akan dia eksplore
Oh ini nih tempat yang aul kunjungi. Oke guys kita udah tau aul kemana
yaitu kampung sampireun.
VO (VOICE OVER)
Kampung sampireun merupakan hotel resort dengan nuansa perkampungan
sunda berlokasi di dataran tinggi sekitar 1000 meter di atas permukaan laut.
SCANE 3
INT DIDALAM KAMPUNG SAMPIREUN
Aul menyapa pemirsa.
Hay pemirsa, sekarang gue sudah sampai nih disalah satu tempat wisata
garut, namanya kampung sampireun. Di kampung sampireun ini biasa
dikenal dengan sebutan maldivesnya kota garut loh guys, pasti pada
97
penasarankan gimanasih suasana di kampung sampireun ini. Dari pada
penasaran, ikutin gue yuk buat telusurin indahnya kampung sampireun.
VO (VOICE OVER)
Kampung sampireun adalah suatu tempat wisata yang bernuansa
perkampungan atau pedesaan yang peresmiannya dilakukan oleh menteri
pariwisata seni dan budaya, bapak Marzuki Usman peresmiannya dilakukan
pada tanggal 4 september 1999. Berlokasi kampung ciparay, desa sukakarya,
kecamatan samarang, garut jawa barat. Kampung sampireun menempati
lahan seluas 3,6 hektar.
EXT DI KAMPUNG SAMPIREUN
Di kampung sampireun
Bukan hanya wisatawan lokal disini juga sering di kunjungi oleh wisatawan
asing dari berbagai macam negara juga loh guys. karena disini ngasih nuansa
yang beda dari tempat lainnya yang pasti, sejuk, alam itu melekat banget di
kampung smapireun ini. Nah sahabat peta ini bakal jadi salah satu recomend
banget buat destinasi liburan kalian berikutnya. Mau tau lagi apa ajasih yang
ada disini? Ikutin gue.
Waw bagus banget guys oiya btw ini ada perahu, kayaknya gue pengen
kelilingin danau ini pake perahu ini deh.
Nah ini nih salah satu tempat favorit di garut, pokoknya ngasi nuansanya tuh
bener-bener bagus banget. Oiya resort disini dibangun diatas danau loh. Biar
ngasi nuansa romantis terus kaya adem, jadi nensngin hati banget. Nah liat
deh ini banyak banget ikannya loh, gede-gede banget tuh. Kemarin jugasih
temen gue bileng ada buat wedding gitu. Bisa buat fotoprewed juga. Oiya ini
nih namanya kaya getek gitu tapi untuk sekedar candle ligth diner gitu kalo
misalkan kalian mau ngadain candle ligth diner ditengah-tengah sini pas
banget suasananya itu kaya kampung banget enak, benar-bernar asri, sejuk.
Pokoknya recomend banget buat tempat next liburan kalian berikutnya.
98
VO (VOICE OVER)
Kampung sampireun termasuk salah satu tempat yang terkenal di garut, yang
dilengkapi dengan fasilitas penginapan yang terdiri dari 22 bungalow ditepi
danau. Untuk pergi penginapannya kita akan di antarkan menggunakan
perahu canoe dan dimanjakan oleh nuansa danau sampireun yang indah.
Untuk pergi ke penginapannya kita akan diantar menggunakan perahu canoe
dan dimanjakan oleh nuansa danau sampireun yang indah. Untuk menginap
dikamar yang mewah ini kalian cukup membayar mulai dari Rp.1juta sampai
Rp.4jutaan aja guys. tergantung fasilitas yang di sediakan guys.
Selain untuk penginapan kampung sampireun juga menyediakan paket-paket
prewedding dan wedding maupun acara lainnya.
EXT KAMPUNG SAMPIREUN
Aul closing segmen
Nah akhirnya selesai juga nih kita menelusuri kampung sampireun ini. Yang
pasti kalian sepakat banget sama gue kalo tempat ini ideal banget karna
tempat ini nuansa alam, sejuk pokoknya asri banget dan kayaknya pada
wisata kali ini bakalan jadi salah satu juara di episode pengen wisata kali ini
loh guys. oiya kayaknya gue langsung mau cabut ke leo karna gue punya
tempat wisata lagi selanjutnya. Tetap ikutin terus PETA (Pengen Wisata)
THE END
SEGMEN 2 KERAJINAN KULIT
SCANE 4
INT RUANG TAMU
MEMBAHAS SEGMEN 2 DI STUDIO
2 HOST
Gue juga ada nih, tempat gue bakalan keren dari tempat lu. Tuh liat tuh...
99
VO (VOICE OVER)
Ngomong-ngomong soal garut nih guys. Garut adalah salah satu produsen
kulit terbaik di indonesia, terutama jaket kulit. Produk kulit buatan Garut
memiliki kelas yang setara produk kulit impor, dengan harga yang lebih
terjangkau. Pembeli juga dimanjakan akan modifikasinya yang sangat kaya.
SEGMEN 2 : KERAJINAN KULIT
SCANE 5
EXT DI DEPAN KERAJINAN KULIT
Leo pembukaan segmen
Nah oke sobat PETA sekarang gue sudah nyampe nih di tempat produksi
kulit. Cuman disini memproduksi tas tapiyang pasti si aul bakan pengen
kesini sih guys, soalnya dia pasti bakal pengen beli gitu. Pengen tau gitu kan
apasih produksi kulit ini?
VO (VOICE OVER)
Industri kulit di garut memiliki perjalanan sejarah yang panjang ada sejak
jaman jepang, yang pertama kali dirintis oleh pekerja industri penyamakan
kulit di jatayu bandung, kemudian menerapkannya di Garut mulai
berkembang.
SCANE 6
INT DI DALAM KERAJINAN KULIT
Leo masuk kedalam kerajinan kulit
Oke guys, jadi banyak banget disini tas buat kuliah atau kekantor buat cewe
dan ada juga buat cowo kata model sling bag gitu, lumayan banyak banget
sih disini yang terbuat dari kulit sapi atau domba. Itu aja yang bisa gue kasi
tau ke kalian.
VO (VOICE OVER)
100
Ditempat ini juga kita diajarkan cara pembuatan aksesoris-aksesoris tadi loh
guys. lumayan nih buat nambah-nambah pengetahuan
INT DI DALAM KERAJINAN KULIT
Leo belajar membuat kerajinan
Halo sobat PETA sekarang gue sudah berada di lantai dua, tempat produksi
jaket kulit. Kalo tadi guys, yang gue bahas itukan tas yang terbuat dari kulit
sapi. Nah kalo jaket ini terbuat dari kulit domba. Kalian pada penasarankan
cara pembuatannya?
VO (VOICE OVER)
Tadi kita sudah belajar cara pembuatan tas dan sekarang kita belajar cara
pembuatan jaket.
SCANE 7
EXT DI TEMPAT PEMASARAN
Leo ke tempat pemasaran
Oke sahabat peta sekarang gue sedang berada ditempat penjualannya disini
banyak banget aksesoris seperti tas kulit, sepatu, gesper, jaket dll. Kalian
juga harus tau nih produksi kulit ini ada di kota garut.
VO (VOICE OVER)
Disini banyak banget pedagang yang menjual aksesoris yang terbuat dari
kulit guys.
EXT DI TEMPAT PEMASARAN
Leo closing segmen
101
Oke sahabat peta kembali lagi bersama gue nih. Gue udah selesai eksplore
kulit yaitu tempat pembelanjaan kulit tempatnya ada di sukaregang. Nah
kalian bisa ngajak keluarga kalian, teman-teman kalian atau pacar kalian ke
kota garut dan jangan lupa belanja. Gue mau ketemuan sama aul ketempat
perbelanjaan lagi kalian pasti bakalan penasaran juga dong sama tempatnya.
Gue telpon aul dulu..
THE END
SEGMEN 3 : CHOCODOT
INT RUANG TAMU
PEMBUKAAN SEGMEN 3 DI STUDIO
3 HOST
yang terakhir lu tau ngga yang kita ketemuan kalo kalian jalan-jalan ke garut
wajib banget mampir ke chocodot.
SCANE 8
EXT DEPAN CHOCODOT DAN INT DIDALAM CHOCODOT
LEO MENELPON AUL DAN LANGSUNG MASUK
Leo: Nah ini dia nih tempatnya, gue telpon aul dulu deh. Halo lu dimana ul?
Gue udah nyampe nih. Nanti langsung masuk kedalam aja yah. Wah gila
keren banget sepeda apaan nih yah. Wih lebih keren nih. Oh inikan candi
cangkuang yang ada dikota garut, mantap-mantap.
Aul: halo. Iyah le, bentar le ini lagi di parkiran bentar-bentar. Sorry gue telat.
Wih le,
Leo: et tunggu, tosan dulu
102
Aul: oke oke
Leo: dari mana aja sih lu?
Aul: sorry banget, tadi macet banget dijalan le, le ini apaan le?
Leo: oh.. ini sambil jalan aja yah jelasinnya. Jadi ini itu tu kaya candi
cangkuang khas dari garut, cuman ini dibuatnya dari coklat
Aul: coklat bisa dimakan dong?
Leo: bisa...
VO (VOICE OVER)
Dodol merupakan salah satu oleh-oleh makanan khas dari garut. Dodol
merupakan buah tangan yang wajib dibeli ketika berkunjung ke garut. Akibat
makanan yang manis legit ini garut mendapat julukan kota dodol. Kini dodol
yang bermetamorfosis menjadi Chocodot ini terkenal hingga ke berbagai
negara seperti asia dan eropa
INT DI DALAM CHOCODOT
MEMBELI OLEH-OLEH
Leo: banyak banget nih.
Aul: eh iya, gue pengen beli coklat yang bisa bikin baper nih kaya gini
contohnya. Inituh kaya disana tuh emang benar-benar unik banget chocodot
ini.
Leo: guys ini tuh coklat yang keren banget yang ingetin kita sama orang
rumah.
INT DI DALAM CHOCODOT
AUL DAN LEO BAYAR DAN LANGSUNG PULANG
103
Aul: ayo buru..
Leo: ayo
SCANE
INT RUANG TAMU
CLOSING DITUTUP OLEH 2 ORANG HOST
4 HOST
Leo: nah, gimana guys serukan?
Aul: pastinya.
Leo: dikota garut
Aul: kita tuh,pokoknya kita kemana aja nih yang pertama kampung
sampireun, terus..
Leo: yang kedua tempat gue kerajinan kulit guys.
Aul: nah oke, yang terakhir?
Leo: yang terakhir itu ada chocodot
Aul: terus menurut lu gimana? Dari lu sendiri nih pada episode kali ini.
THE END
104
Tabel III.10 NASKAH SHOT
Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansya Enggar
Durasi : 24 Menit Script : Danu Rahman
NO SEGMENT VIDEO AUDIO DURASI REMARK
1 1 Host di
dalam
studio
``Halo guys... masih di
PETA (pengen wisata)
Leo: oke ul sekarang kita
mau ngebahas apa nih?
Aul: kita mau ngeriview
yang kemaren pas kita ke
garut itu loh,
Leo: oh yang kita ke garut
itu.
Aul: kan waktu itu.
kemarenkan gue bilang
tempat gue keren banget
kan, gue punya tempat
nih...
Leo: tempat lu yaitu
kampung sampireun
Aul: kok lu tau?
Leo: yah tau lah soalnya
gue ngikutin lu. Cuman gue
105
ngikutin sampe depan
doang.
Aul: curang dong
Leo: gue pengen tau dong
tempatnya kaya gimana?
Aul: nih tempatnya kaya
gini nih keren banget.
2 2 Leo: oh ini tempat yang ada
penginapannya gitu kan ul?
Aul: heem.. kita kaya bisa
nginep diatas danau gitu loh
le, nih gue foto diatas danau
bagus banget kan?
Leo: oh iya ya bener bener,
kaya ada danau-danau nya
begitu kan?
Aul: iyaaa
Leo: terus kita bisa
berenenang pake danau gitu
kan ? eh pakai danau pake
perahu maksudnya
Aul : hahaha kok gitu si le,
liat liat dah tuh.. oh ya lu
juga bukannya punya ya ?
106
Leo : bentar, gua ada nih
Aul : tapi tetep gua kan
yang keren
Leo : engak lah tempat gua
lebih keren, nih liat ni
Aul : oh mana si ?
Leo : nih lu gua liatin pasti
lu bakal kagum banget, noh
liat noh bagus banget kan
Leo: ini dia tempat
kerajinan gitu ul
Aul: ohh,ini lu juga di sana
juga cara buat nya lu ikutin
ni ??
Leo: iyaa,dari cara pembuat
tas kulit terus ada juga jaket
kulit terus gua juga ke
tempat penjualannya
Aul : ohh,eh mau dong
kaya nya gua juga mau ke
sana juga deh
Leo : ini rekomended
banget buat permirsa di
sana, soal nya disana
banyak banget dari
107
produksi produksi
kerjaninan kulit gitu.
Aul: Ehmmm gua jadi
pengen kesana le,pengen
belanja deh.. beliin dong le
Leo: pengen beli juga ya?
Aul : iya beliin dong
Leo: disana murah murah
kok, pokoknya ini
recomended banget guys..
buat kalian disana dan
harga nya juga terjangkau
pokoknya
Leo : nah iya ul sam tempat
yang terakhir itu tau ga ?
yang tempat kita ketemuan
Aul : oh yang di chocodot
??
Leo : nah iya itu chocodot
Aul : kenapa tuh ?
Leo : nah itu guys disana
tuh tempat recomended
juga ya untuk belanja oleh-
oleh
Aul : nah iya pastinya si
kalo kalian udah jalan-jalan
108
ke garut kemanapun ya
wajib banget buat mampir
ke chocodot le,karena itu
kan oleh-oleh khas garut
Leo : iyaa,oleh-oleh khas
kota garut dan itu juga
harganya terjangkau guys
Aul : iya bener banget
Leo : itu kalian bisa bawain
oleh-oleh untuk teman
kalian keluarga kalian
untuk pacar
Aul : haha iya
Leo : semoga aja ya yang
nonton ga ada yang jomblo
Aul : iya ya tapi
Leo : ya ya kaya lu gitu kan
? hahaha
Aul : hehe, engga kok gue
guys
Leo : haha
Aul : pokoknya intinya
chocodot itu tempat
recomended banget guys
109
Leo : chocodot itu
kemanapun masuk, untuk
siapa pun dia bisa nerima
Aul : iya karena memang,
lagi juga itu juga bisa untuk
anak-anak dewasa
Leo : iya dan untuk adik
kalian kakak kalian
pokoknya itu recomended
banget deh, untuk gebetan
yang takut untuk nyatain
cinta nya bisa make
chocodot
Aul : eh iya itu bener
banget loh haha, kemaren
gua beli tuh le, ada kayak
ya gatau itu doa atau
gimana ya le
Leo: apa tuh bunyinya ?
Aul : tolak miskin ya
semoga aja
Leo : oh tolak miskin
hahah, bisa bisa
Aul : iya iya pokok nya
kata-kata ya mungkin
kalian ga berani
ngungkapin seseorang yang
110
kalian rasa, terus kalian
ngungkapin bisa tuh beli
Leo : ya dari chocodot
Aul : dan pastinya kalian
harus ke garut dulu
Leo : iya seru pastinya di
garut
Aul : oke deh
Leo : nah, gimana guys ?
seru kan perjalanan kita ??
seru kan di kota garut??
Aul : pastinya, kita tuh kali
ini kita ulang ya le kita
pertama ke mana ni ?
Leo : pertama
Aul : ketempat gua ni,
kampung sampireun, terus
Leo : yang ke dua itu
tempat gua, tempat gua itu
ada kerajinan kulit guys
Aul : ya oke, dan yang
terakhir ??
Leo : yang terakhir ada
chocodot
111
Aul : nah terus menurut lu
gimana si le ? dari elu
sendiri ni
Leo : apa tuh ?
Aul : dari tiga tempat itu
kan tadi gua udah kasih tau
kan tempat gue, terus kita
juga udah saling-saling
sharing menurut lu gimana
? pada episode kali ini,
pendapat lu bagus atau
gimana ?
Leo : yang pasti si seru,
karena kalau kita itu jalan-
jalan ya paling ke jakarta
itu kemana terus kalau
misalkan ke bekasi ke mana
ga sampe kepikiran ke kota
garut terus juga engga bakal
mengexplore ke situ
Aul : ya emang si, ya
pokoknya gua ga bisa
ngebayangin gmna lagi deh
ini tuh bener-bener seru
banget
Leo : iya pokoknya
recomended banget
Aul : iya tapi
112
Leo : tapi kita bakal sedih
ni
Aul : apa nih ?
Leo : kita harus pamit ke
pemirsa
Aul : oh iyaudah lah, okey,
tapi yang pasti eh ga
bukanya pamit dari acara
ini ya, pada episode
Leo : ya episode kali ini,
jadi kita akan undur diri
dari kalian semua, semoga
kali ini bener-bener
recomended buat kalian
bisa ajak temen kalian dan
siapapun
Aul : semua ya mungkin,
next liburan kalian bisa
ketempat yang tadi kita
share ke kalian
Leo : iya, bakal ada tempat
yang seru lagi ni
Aul : pastinya
Leo : the next episode kita
Aul : jadi
113
Leo : ntah itu kemana ya ke
bandung atau ke jogja
Aul : kemana aja deh
pokoknya
Leo : ke jepang, inggris jika
mungkin ke manapun
Aul : amin
Leo : ya ga ? ya kan ga ada
yang tau
Aul : iya bener-bener,
pokoknya ni kalian tetep
kek stay terus di acara kita
pasti di Peta, karena kita ini
bakal ngasih recomen-
recomen tempat yang
bagus-bagus
Leo : iya seru deh
pokoknya
Leo : nah permirsa kita mau
pamit ni guys
Aul : pokoknya tetep ikutin
terus episode-episode peta
berikutnya yang ga kalah
seru
114
Leo : lebih seru pastinya
Aul : oh ekhm ekhm
Leo : tetep di peta ??
Leo & aul : PENGEN
WISATA
115
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansya
Enggar
Durasi : 24 Menit Script : Danu Rahman
NO VOICE OVER
1 SEGMENT 1
(GARUT)
Ya, sobat peta hari ini aul dan leo sudah sampai kota garut nih guys. pada
episode kali ini aul dan leo bakal mengeksplore kota garut. Hari ini mereka
akan memberikan tayangan-tayangan menarik untuk pemirsa. Tempat menarik
apa saja sih yang mereka kunjungi? Yuk let,s go...
2 1.KAMPUNG SAMPIREUN
Kampung sampireun merupakan hotel resort dengan nuansa perkampungan
sunda berlokasi di dataran tinggi sekitar 1000 meter di atas permukaan laut.
3 2.KAMPUNG SAMPIREUN
Kampung sampireun adalah suatu tempat wisata yang bernuansa
perkampungan atau pedesaan yang peresmiannya dilakukan oleh menteri
pariwisata seni dan budaya, bapak Marzuki Usman peresmiannya dilakukan
pada tanggal 4 september 1999. Berlokasi kampung ciparay, desa sukakarya,
kecamatan samarang, garut jawa barat. Kampung sampireun menempati lahan
seluas 3,6 hektar.
Tabel III.11 NASKAH VOICE OVER
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
116
4 3.KAMPUNG SAMPIREUN
Kampung sampireun termasuk salah satu tempat yang terkenal di garut, yang
dilengkapi dengan fasilitas penginapan yang terdiri dari 22 bungalow ditepi
danau. Untuk pergi penginapannya kita akan di antarkan menggunakan perahu
canoe dan dimanjakan oleh nuansa danau sampireun yang indah. Untuk pergi
ke penginapannya kita akan diantar menggunakan perahu canoe dan
dimanjakan oleh nuansa danau sampireun yang indah. Untuk menginap
dikamar yang mewah ini kalian cukup membayar mulai dari Rp.1juta sampai
Rp.4jutaan aja guys. tergantung fasilitas yang di sediakan guys.
Selain untuk penginapan kampung sampireun juga menyediakan paket-paket
prewedding dan wedding maupun acara lainnya.
5 SEGMENT 2
1.KERAJINAN KULIT
Ngomong-ngomong soal garut nih guys. Garut adalah salah satu produsen
kulit terbaik di indonesia, terutama jaket kulit. Produk kulit buatan Garut
memiliki kelas yang setara produk kulit impor, dengan harga yang lebih
terjangkau. Pembeli juga dimanjakan akan modifikasinya yang sangat kaya.
6 2.KERAJINAN KULIT
Industri kulit di garut memiliki perjalanan sejarah yang panjang ada sejak
jaman jepang, yang pertama kali dirintis oleh pekerja industri penyamakan
kulit di jatayu bandung, kemudian menerapkannya di Garut mulai
berkembang.
117
7 3.KERAJINAN KULIT
Ditempat ini juga kita diajarkan cara pembuatan aksesoris-aksesoris tadi loh
guys. lumayan nih buat nambah-nambah pengetahuan
8 4.KERAJINAN KULIT
Tadi kita sudah belajar cara pembuatan tas dan sekarang kita belajar cara
pembuatan jaket.
9 5.KERAJINAN KULIT
Disini banyak banget pedagang yang menjual aksesoris yang terbuat dari kulit
guys.
10 SEGMENT 3
1.CHOCODOT
Dodol merupakan salah satu oleh-oleh makanan khas dari garut. Dodol
merupakan buah tangan yang wajib dibeli ketika berkunjung ke garut. Akibat
makanan yang manis legit ini garut mendapat julukan kota dodol. Kini dodol
yang bermetamorfosis menjadi Chocodot ini terkenal hingga ke berbagai
negara seperti asia dan eropa
118
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansya Enggar
Durasi : 24 Menit Script : Danu Rahman
No Segmen Waktu/durasi Video Audio Subjek Keterangan
1
I
5” Bars and
tone
Tune
2 10” Logo Bsi -
3 15” Id
Program
-
4 20” Universal
counting
leader
Tone
5 40” Bumper In
Program
Instrumen
6 1:15” Host Dialog
7 1:40” Establish Instrumen
Tabel lll.12 Rundown Program
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
119
8 2:05” Host Dialog
9 3:03” Establish Voice
Over
10 3:32” Host Dialog
11 3:50” Establish Voice
Over
12 4:10” Host Dialog
13 4:43” Stock shot Instrumen
14 5:03” Host Dialog
15 5:08” Establish Instrumen
16 5:20” Host Dialog
17 5:42 Establish Instrumen
18 5:50 Host Dialog
19 6” Bumper
out
Instrumen
120
program
20
2
6:07” Bumper in
program
Instrumen
21 6:25” Establish Instrumen
22 6:52” Host Dialog
23 8:15” Establish Voice over
24 8:25” Host Dialog
25 9” Establish Voice over
26 9:20 Host Dialog
27 9:47 Establish Voice over
28 10:15” Establish Instrumen
29 10:30” Host Dialog
30 11:06” Establish Instrumen
31 11:18” Establish Voice over
32 11:30 Establis Instrumen
121
33 11:40” Host Dialog
34 11:50” Bumper
out
program
Instrumen
35 11:57” Bumper in
program
Instrumen
36 12:24” Establish Instrumen
37 12:50” Host Dialog
38 13:45” Establish Voice
Over
39 14:12” Establish Instrumen
40 14:25” Host Dialog
41 14:35” Establish Instrumen
42 14:47” Host Dialog
43 14:58” Establish Instrumen
44 15:15” Establish Voice over
45 15:58” Establish Instrumen
122
46 16:06” Host Dialog
47 16:22” Establish Instrumen
48 16:35” Host Dialog
49 16:50” Establish Instrumen
50 17:02” Host Dialog
51 17:15” Establish Instrumen
52 17:22” Host Dialog
53 17:45” Establish Instrumen
54 18:07” Host Dialog
55 19:17” Credit title Instrumen
56 19:23” Copy right Instrumen
57 22:19” Cv Crew Instrumen
58 24:05 Bts Instrumen
123
3.4 Proses Kerja Penata Gambar
Proses kerja penata kamera adalah orang yang mengoperasikan video
kamera untuk recording film atau video. Dan kameramen bertanggung jawab
atas gambar yang di hasilkan pada suatu film atau vidio dan kameraman
berhak mengambil gambar secara pribadi sebagai stok gambar sesuai arahan
dari sutradara. Seorang kameraman harus mengikuti description yang telah
di sepakati dari pra produksi, produksi dan paska produksi. Kameraman
harus menguasai medan apa yang akan terjadi di lapangan baik produksi
maupun paska produksi. Dan memberikan hasil recording kepada editor,
sehingga gambar yang sudah bisa langsung di proses selanjutnya. Dia harus
memastikan bahwa ia mengambil gambar tajam (fokus), komposisi gambar
(framing) yang tepat, pengaturan level atau tingkat suara yang sesuai, gambar
warna yang sesuai dengan warna aslinya (alam) dan ia harus mendapatkan
gambar yang terbaik.
Menurut Kusumawati dkk (2017:68) menyatakan bahwa “Penata
kamera adalah seseorang yang bertugas merekam gambar dengan
menggunakan perangkat keras kamera video yang di rekam melalui pita
vidio, memory, hard disk atau media penyimpanan lainnya sesuai dengan
arahan sutradara atau pengarah acara
.
124
3.4.1 Pra Produksi
Pada tahap ini cameraman mempersiapkan fasilitas yang akan mendukung
jalannya proses produksi seperti pemilihan kamera, peralatan penunjang,
pemilihan lensa, Selain itu cameraman juga harus berdiskusi dengan sutradara
sehingga cameraman dapat mengerti dan memahami alur cerita dan visual yang
harus di recording oleh cameraman. Cameraman juga harus mempelajari naskah
yang akan di produksi dan membuat desain kreatif seperti membuat storyboard,
floor plan dan shot list. Seorang cameraman harus bisa mempelajari teknis
produksi khususnya teknik kamera. Riset bagi seorang cameraman. Adapun
yang telah disepakati bersama dalam pra produksi adalah sebuah format acara
magazine show yang berjudul “PETA (Pengen Wisata)” yang menampilkan
keindahan alam, keragaman budaya, kerajinan dan kuliner nusantara di sajikan
dalam satu program acara. Rencana ini di buat kedalam Director Treatment
dengan Director Treatment ini akan mempermudah semua crew dalam bekerja
pada saat produksi dan sutradara mendiskusikan shot-shot seperti apa saja yang
harus dibuat.
Menurut Kusumawati dkk (2017:69) menyatakan bahwa “Pada tahap
ini, Pra produksi merupakan tahap yang paling menentukan hasil gambar yang
baik, kameraman akan melakukan beberapa pekerjaan yang bersifat teknis
maupun non teknis”.
125
3.4.2 Produksi
Seorang penata kamera akan membantu sutradara atau pengarah acara
untuk menterjemahkan bahasa tulisan kedalam bahasa visual. Gambar yang di
recording cameramen harus sesuai dengan arahan sutradara karena pada setiap
gambar mengandung pesan penting yang akan di sampaikan kepada penonton.
Seorang kameramen mampu menentukan jenis ukuran gambar, sudut pandang,
dan pergerakan kamera, karena dari semua itu akan mempengaruhi dan
mengurangi pesan yang di sampaikan apabila tidak sesuai dengan prosedur yang
sudah di sepakati bersama sutradara atau tim. Dalam sebuah produksi biasanya
kameraman dibantu oleh asisten kamera dalam hal ini tugas dari asisten kamera
adalah untuk memenuhi kebutuhan kameramen dan menjaga kondisi kamera
supaya tetap bisa digunakan salama jalan nya produksi. Selain merekam gambar
dalam tahap produksi kameramen juga harus bekerja sama dengan sutradara atau
pengarah acara pada saat proses pengambilan gambar agar gambar yang di
hasilkan sesuai dengan naskah yang sudah ada atau di sepakati. Sebagai seorang
kameramen juga dapat memberi masukan kepada sutradara pada saat produksi
agar dapat menghasilkan visual yang lebih menarik dan lebih sesuai dengan
naskah. Selalu menjaga kontinuitas gambar pada saat pengambilan gambar atau
produksi sangat di perlukan oleh seorang kameraman dan bertanggung jawab
untuk menjaga alat yang di gunakan atau kamera selama produksi agar kamera
tetap dalam kondisi normal dan kamera siap di gunakan. Selalu bekerja sama
dengan tim produksi dan selalu berkomunikasi dengan kru lain nyaagar tidak
terjadi mis komunikasi pada saat pengambilan gambar.
126
Menurut Kusumawati dkk (2017:75) menyatakan bahwa “Segala
perencanaan yang telah di persiapkan dalam tahap pra produksi, akan
direalisasikan pada tahap pra produksi”
3.4.3 Pasca Produksi
Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:77) menyatakan bahwa Pada
tahap pasca produksi tidak banyak hal yang di lakukan oleh
kameramen”.Penata kamera biasanya membantu sutradara dan editor
untuk menjelaskan gambar yang kurang jelas atau di mengerti oleh
editor. Dan kameramen mengatur letak dan susunan gambar dan men
sortir gambar yang di pakai atau tidak agar mempermudah tugas editor
untuk ke proses selanjutnya
3.4.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Gambar
Profesi yang lebih di kenal juru kamera ini memiliki tanggung jawab
yaitu bertugas untuk merekam gambar / mengambil gambar agar gambar yang
di ambil dan di rekam ini saat produksi seusai dengan harapan atau konsep
produksi (Lamintang 2013 : 48).
Seorang juru kamera tidak hanya dituntut untuk dapat mengambil gambar
dengan baik, tetapi ia juga harus memahami gambaran apa saja yang diperlukan
untuk sebuah berita televisi. seorang juru kamera bertugas mengontrol
operasional kamera film dan video. Juru kamera harus mampu melakukan
penyusaian kamera nya secara cepat mengikuti gerakan pemain atau perintah
dari seorang sutradara, misalnya mengubah posisi kamera dengan cepat,
mengatur focus serta bidang pandang (field of view) dari suatu gambar. Seorang
juru kamera kemampuan terbatas baru untuk mengoperasikan kamera saja belum
dapat dikategorikan sebagai juru kamera berita televisi. Siapapun dapat
menggunakan kamera, namun tidak semua orang bisa menjadi juru kamera yang
127
baik tanpa terlebih dahulu mempelajari dasar teorinya. Berbicara mengenai
bagaimana pekerjaan suatu profesi, berarti akan membahas tentang tugas dan
tanggung jawab yang spesifik. Pada umunya seorang kameraman tidak bekerja
sendiri (kecuali untuk hal tertentu), dan secara umum tugas dan tanggung jawab
cameraman meliputi:
a Mempelajari naskah
b. Menginterpretasikan bagaimana agar mendapatkan gambar yang baik
c. Memilih peralatan kamera serta penunjangnya
d Bekerja sama dengan sutradara
e. Melakukan pengambilan gambar atau shoot
3.4.5 Proses Penciptaan Karya
Dalam penulisan non drama televisi yang berjudul Pengen wisata
bertujuan untuk mengajak para penonton untuk mengajak menjelajai indonesia,
dan di tema kali ini penuulis memberikan gambaran atau visual tentang indah
nya kota garut. Pesona alam nya dan lokasi wisata yang dapat di kunjungi dikala
liburan tela datang. Penulis juga memberikan ajakan para keluarga yang ingin
mencari liburan bersama dan mengabiskan masa libur mereka di garut.
Sebagai penata gambar harus bisa berfikir untuk memberikan gambar atau visual
yang mempengerui penonton supaya bisa memberikan dampak positif bagi
penonton dan memberikan pesan yang sangat berkesan.
128
a. Konsep Kreatif
Penulis sebagai juru kamera berperan penting juga dalam memberi konsep kreatif,
terutama dalam pengambilan gambar. Hal yang harus kameraman lakukan adalah
memberi angle yang menarik untuk penonton agar penonton tidak merasa jenuh,
dan seorang penata kamera juga mempunyai rasa (sense of art) kreatifitas dalam
menciptakan dalam sebuah gambar dengan komposisi kita juga membangun
“mood“ suatu visual dan keseimbangan objek.
b. Konsep Produksi
Sebagai cameramen sangat berperan penting dalam produksi dan bertanggung
jawab terhadap alat-alat seperti menyiapkan kamera dan tripot. Sebagai juru
kamera juga mengikuti arahan sutradara dan harus berfikir cerdan dan
berimajinasi untuk menentukan angle dan stok shot yang menarik agar penonton
tidak jenuh dan juga mempermudah proses editing.
c. Konsep Teknis
a. Pemilihan Peralatan
Pemilihan peralatan yang di butuhkan dalam produksi ini adalah 1 memory card
dan untuk penggunaan kamera menggunakan Sony NEX VG30 . sebelom di
mulainya produksi penata gambar harus cek alat agar tidak terjadi masala disaat
produksi
a. Persiapan Peralatan
129
Peralatan yang di butuhkan kameramen untuk produksi adalah :
2. Kamera SONY NEX VG 30 battery dan charger
3. Memory card SANDISK 2 Unit
4. Kamera sony NEX VG 30 2 Unit
5. Kamera cannon EOS 60D (BTS) 1 Unit
6. Tripod 2 Unit
7. Drone DJI Phantom 1 Unit
8. Teknik-Teknik Pengambilan Gambar
a. Bird Eye View
Teknik Pengambilan gambar dengan posisi dari ketinggian objek,
memperlihatkan lingkungan yang luas dari ketinggian.
b. Straight Angle
Disebut juga eye level sudut pengambilan gambar yang normal, posisi kamera
sejajar dengan objek.
c. Medium Close Up (MCU)
Pengambilan gambar batas kepala hingga dada.
d. Long Shot (LS)
Pengambilan gambar objek dengan latar belakang yang jelas.
e. Two Shot (2S)
Pengambilan gambar dengan dua orang dalam frame.
a. Di Antara Pergerakan Kamera
a. Panning
130
Pergerakan horizontal kamera dari kiri ke kanan atau sebaliknya, Teknik
penerapannya adalah kamera harus diletakkan di atas tripod dengan tujuan
supaya ketika digerakkan tidak mengalami guncangan atau goyang. Bisa juga
menggunakan Softer Shot dengan dipanggul di dada kamerawan, sehingga kalau
kamerawan lagi bergerak mengikuti obyek bidikannya itu kamera tetap stabil.
Teknik pengambilan gambar dengan cara menggerakkan kamera mengikuti arah
obyek melakukan pergerakan, jika arah pergerakan obyek dari kanan ke kiri
maka disebut (Pan Left) dan sebaliknya, jika arah pergerakan obyek dari kiri ke
kanan disebut (Pan Right).
Gambar III.3
Pan Right : Gerak kamera menndatar dari kiri ke kanan
Pan Left : Gerak kamera mendatar dari kanan ke kiri
a. Tracking
131
Teknik pengambilan gambar dengan cara menggerakkan kamera pada arah
obyek berada, jika arah pergerakan kamera ke depan menuju obyek disebut (Track-
in) dan sebaliknya jika arah pergerakan kamera ke belakang meninggalkan obyek
disebut (Track-Out) . Pergerakan kamera bisa menuju obyek bidikan atau melewati
disampingnya. Teknik ini biasanya dilakukan untuk benda-benda bernyawa
semacam orang atau binatang, tetapi tidak dilarang juga untuk benda-benda lainnya
tergantung kebutuhan, tentunya harus ijin dengan sutradara, Teknik penerapannya
adalah kamera harus diletakkan di atas tripod dimana tripod tersebut terhubung
dengan dolly rel Camera dengan tujuan supaya ketika digerakkan tidak mengalami
guncangan atau goyang. Bisa juga menggunakan Softer Shot yang dipanggul di
dada kamerawan, sehingga kalau kamerawan lagi bergerak mengikuti obyek
bidikannya itu kamera tetap stabil. Pada karakter tertentu dipakai juga
sebuah alat Crane untuk pengambilan gambar teknik ini agar hasil rekaman terlihat
dinamis bisa bergerak kesana kemari dengan kestabilan gambar terjaga.
Gambar III.4
b. Tilting
132
Gerakan kamera secara vertikal (posisi kamera di tempat) dari atas ke
bawah, Teknik penerapannya adalah kamera harus diletakkan di atas tripod dengan
tujuan supaya ketika digerakkan tidak mengalami guncangan atau goyang. Bisa
juga menggunakan Softer Shot dengan dipanggul di dada kamerawan, sehingga
kalau kamerawan lagi bergerak mengikuti obyek bidikannya itu kamera tetap stabil.
Pada karakter tertentu dipakai juga sebuah alat Mobile Crane untuk pengambilan
gambar teknik ini agar hasil rekaman terlihat dinamis bisa bergerak kesana kemari
dengan kestabilan gambar terjaga. Teknik pengambilan gambar dengan cara
menggerakkan kamera mengikuti arah obyek melakukan pergerakan dari
atas ke bawah disebut (Tilt-Down) atau sebaliknya dari bawah ke atas disebut (Tilt-
Up).
Gambae III.5
c. Follow
133
Teknik pengambilan gambar dengan cara kamera mengikuti kemana obyek
bergerak. Perekaman bisa diikuti dari belakang, dari samping kiri atau kanan maupu
dai depan obyek itu sendiri. Teknik penerapannya adalah kamera harus diletakkan
di atas dada dari kamerawan dengan menggunakan Softer Shot untuk yang berjalan
kaki sedangkan untuk kendaraan baik motor maupun mobil, alat perekamannya
menggunakan bantuan Mobile Crane. dengan menggunakan peralatan tersebut
walaupun obyek bergerak secara cepat, gambar akan tetap terjaga kestabilannya
dikarenakan ada alat yang bisa menahan dari guncangan tersebut yaitu Mobile
Crane dan Softer Shot.
Gambar III.6
d. Zoom
Teknik pengambilan gambar dengan cara memutar zoom ke kiri dan ke kanan pada
lensa kamera ke arah obyek berada, jika arah pemutarannya ke kanan berarti
mendekatkan obyek pada kamera disebut ( Zoom-in) dan sebaliknya jika arah
134
pemutarannya ke kiri berarti menjauh dari obyek disebut (Zoom-Out). Teknik
penerapannya adalah kamera harus diletakkan di atas tripod, hal ini untuk menjaga
kestabilan gambar nanti pada saat memutar lensanya ke kiri atau ke kanan sehingga
kamera bebas dari gaguan goncangan. Alat lain semacam Crane atau Jimy jip sangat
membantu dalam menramtitisasi suasana terutama untuk pengambilan gambar
multi kamera
Gambar III.7
b. Diantara Jenis-Jenis Shot kamera
a. ECU ( Extream CloseUP )
Digunakan untuk detail suatu objek atau memberikan informasi ekspresi, ECU
(juga dikenal sebagai ECU) merupakan tipe shot untuk menampilkan detail obyek,
misalnya mata, hidung, atau telinga.
b. CU ( Close UP )
135
Hanya menampilkan kepala objek danfungsinya menekean ekspresi objek. Tipe
shot Close Up sering digunakan untuk menekankan keadaan emosional subyek.
Tipe shot ini biasanya mengambil subyek manusia hanya bagian kepala saja. Close
up juga berguna untuk menampilkan detail dan dapat digunakan sebagai cut-in.
c. MCU( Medium Close UP)
Menampilkan kepala, pundak dan sampai sebatas dada. Medium Close
Up merupakan jenis shot untuk menunjukkan wajah subyek agar lebih jelas dengan
ukuran shot sebatas dada hingga kepala.
d. MS ( Medium Shot )
Menampilkan ujung kepala hingga sebatas pinggang. Mid Shot atau sering
disebut juga sebagai Medium Shot merupakan shot yang menunjukkan beberapa
bagian dari subjek secara lebih rinci, pada subyek manusia tipe shot
ini akan menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala.
e. Two shot
Two Shot merupakan tipe shot yang menampilkan dua orang dalam satu frame
kamera, tipe shot ini dapat digunakan untuk membangun hubungan antara subjek
satu dengan lainnya, masing-masing subyek dapat saling berinteraksi dan terlibat
dalam gerakan atau tindakan dalam pengambilan gambar..
f. FS ( Full Shot )
136
Pengambilan ambar penuh dari ujung kemapa hingga kaki. Suatu pengambilan
kamera terhadap obyek gambar yang meliputi (termasuk juga) semua sifat-sifat
gambar dan lingkungannya yang tampak di dalam adegan gambar tersebut.
g. 3S ( Three Shot )
Pengambilan gambar tiga objek yang sedang berinteraksi satu sama lain. Suatu
pengambilan kamera terhadap obyek gambar yang meliputi tiga oreng dalam sati
frame.
3.4.6 Kendala Produksi Dan Solusi
1. Pra Produksi
Kendala : Pemilihan alat yang benar benar bagus agar tidak terjadi masalah
saat take
Solusi : Pemilihan tempat penyewaan yang sudah di percaya agar alat juga
yang berkualitas baik
2. Produksi
Kendala : Lokasi yang sempit, dengan sedikit ruang untuk produksi,
Solusi : Sebelum melakukan produksi mencari informasi yang akurat untuk
sebuahproduksi
Kendala : Penulis dalam menjalaankan produksi menggunakan konsep hand
held maka gambar banyak yang goyang atau shaking.
Solusi : Sebelum melakukan produksi mencari informasi yang akurat untuk
sebuahproduksi
137
Kendala : Lokasi yang terlalu gelap, dengan kurangnya pencahayaan dalam
suatu ruangan,
Solusi : Mengatur sudut sorot lampu lighting agar tidak terlihat shadow di
kamera
3. Pasca Produksi
Keadala : Pemilihan gambar mana yang terpakai dan yang tidak agar editor
tidak bingung pada saat editing.
Solusi : Berkonsultasi kepada sutradara dan penulis naskah
138
3.4.7 Lembar Kerja Penata Kamera
a. Konsep Penata Kamera
Penulis sebagai penata kamera pada proses pra produksi, produksi,
dan paska produksi tentunya sudah memiliki konsep yang matang dari
ketiga step-step tersebut dan telah di sepakati bersama tim. Adapun 3 aspek
tersebut pra produksi, produksi, dan paska produksi pastinya memiliki
kesulitan atau hambatan masing masing yang membuat kameraman harus
berfikir lebih untuk mengatasi masalah tersebut. Dan tidak lupa selalu
kordinasi dengan sutradara dan tim karena sangat berperan besar dalam
suksesnya suatu produksi. Dan hambatan yang terjadi menjadikan pelajaran
dan pengalaman kameramen yang akan di jadikan motivasi kedepan nya.
Sumber ide yang berasal dari sumber pribadi atau pengalaman orang lain
justru sangat membantu dan memberikan jalan keluar seumpama
kameramen mengalami kesulitan dan masalah.
b. Spesifikasi Kamera
1. Sony NEX VG30
Gambar III.8
Total Pixel : 16.7MP
Resolusi : 1920x1080- Full HD
LCD Monitor : 3inch Xtra Fine LCD
Optical Sensor Type / Size : Exmor APS HD CMOS sensor(23.5 x 15.6mm)
139
Berat : Approx. 650g
Tipe Baterai : NP-FV70
2.
Gambar III.9
Kapasitas : 1960 mAh
Output voltage : 6.8-8.4 V
Dimensi : 1.3 x 1.4 x 1.8” (3.2 x 3.5 x 4.5 cm)
Berat : Approx 1.8 oz ( 51 g )
Waktu pemakaian : 325 min
1. DJI Phantom 3
Gambar III.10
Berat : 1280 gram (termasuk baterai)
Kecepatan naik : 5 m/s
Kecepatan maksimal : 16 m/s (ATTI mode ketiadaan angina)
Batterai : 6000 mAh Lipo 2S
Jarak transmisi maks : +/- 5 kilometer
Format video : MP4,MOV, ( MPEG-4 AVC/ H.264)
Ukuran gambar : Size 4.000x3.000
140
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansayh Enggar
Durasi : 24 menit Penata Kamera: Muhammad Rifky
NO SEGMEN CAM VISUAL VIDEO NOTES
SHOT
SIZE
ANGLE MOVING
1 1 1 MCU EYE
LEVEL
Till Up Bunga OK
2 1 1 MCU EYE
LEVEL
Still Leo & Aul OK
1 1 1 MCU EYE
LEVEL
Till Up Bunga OK
2 1 1 MCU EYE
LEVEL
Still Leo & Aul OK
3 1 1 Two Shot Eye Level Still Leo & Aul OK
4 2 1 LS Eye Level Still Tulisan
Garut
OK
5 2 1 MCU Eye Angle Pan Left Suasana
Garut
OK
Table III.13 Camera Report
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
141
6 2 1 MCU Eye Angle Till Up Tiang
Bendera
OK
7 2 1 MCU Eye Angle Till Down Plang
Sampireun
OK
8 2 1 MCU Eye Angle Pan Right Suasana
Sampireun
OK
9 2 1 CU Eye Angle Pan Right Bunga OK
10 2 1 FS Eye Angle Still Aul Jalan OK
11 2 1 FS Eye Angle Follow Aul Jalan OK
12 2 1 BEV Hight
Angle
Pan Right Suasana
Sampireun
OK
13 2 1 BEV Eye Angle Zoom Suasana
Sampireun
OK
14 2 1 CU Eye Angle Till Up Bunga OK
15 2 1 MCU Eye Angle Pan Right Gitar
Keroncong
OK
16 2 1 MCU Eye Angle Still Tempat
oleh-Oleh
OK
17 2 1 CU Eye Angle Still Penutup
Sampireun
OK
18 3 1 CU Eye Angle Pan Right Tas Kulit OK
19 3 1 MCU Eye Angle Zooming Jaket Kulit OK
142
20 3 1 MCU Eye Angle Still Leo
Diskusi
Dengan
Pengerajin
Tas
OK
21 3 1 ECU Eye Angle Still Mesin
Jahit
OK
22 3 1 MCU Eye Angle Till Up Jaket Kulit OK
23 3 1 MCU Eye Angle Still Coba
mesin jahit
OK
24 3 1 MCU Eye Angle Follow Tempat
Belanja
OK
25 3 1 LS Low Angle Still Di Tangga OK
26 4 1 FS Eye Angle Pan Lft Leo
Masuk
Chocodot
OK
27 4 1 MCU Eye Angle Pan Right Leo Jalan OK
28 4 1 MCU Eye Angle Pan Right Mobil
Masuk
OK
29 4 1 MCU Eye Angle Still Aul
Lorong
OK
30 4 1 MCU Eye Angle Till Up Candi OK
31 4 1 MCU Eye Angle Pan Right Leo & Aul OK
32 4 1 MCU Eye Angle Pan Right Choclat OK
33 4 1 Two Shot Eye Angle Follow Belanja OK
143
34 4 1 Two Shot Eye Angle Still Kasir OK
144
3.5 Proses Kerja Penyunting Gambar
Editor dalama acara Magazine show ini bertugas mengedit hasil video yang
direkam oleh penata kamera pada saat produksi. Editor yang kreatif juga harus
mampu membuat suatu inovasi pada gambar yang di sunting menyelaraskan video
dengan audio saat di padukan menjadi satu agar audience pun merasa di manjakan
saat menyaksikan hasil dari editor tersebut yang tentunya ini semua tidak lepas dari
pengamatan sutradara.
Menurut Rahmawati dan Rusnandi (2013;36) “editor bekerja setelah Proses
produksi selesai ,namun kini editor sudah dilibatkan bahkan Sebelum proses
produksi dimulai”. Bisa di bilang seorang editor tidak hanya mengikuti perintah
dari seorang Sutradara saja, meskipun seorang
sutradara memegang peranan yang sangat penting Dalam berbagai aspek produksi.
Tetapi seorang editor yang kreatif juga harus mampu memberikan masukan
ataupun solusi tentang syncron atau tidaknya suatu gambar dan audio saat
dipadukan menjadi satu, dan mencoba menyuguhkan hal tersebut pada seorang
sutradara pada saat penata gambar
Menurut Supriyadi dkk (2014;148) “sebagai besar film atau program
telivisi yang di sajikan kepada penonton atau permirsa biasanya terlebih dahulu
melalui proses penyunting (editing)”.
Dari kutipan diatas Jika hal tersebut tidak diterapkan maka program
acara yang disajikan akan kurang sempurna, karena idealnya seorang editor
mampu dan dapat memanjakan mata dari setiap yang menonton akan karya
yang dihasilkan dari sebuah produksi.
145
3.5.1 Pra Produksi
Tahap pra produksi merupakan suatu tahap yang penting dalam pembuatan
suatu karya audio visual. Pada tahap ini dibuatnya pembentukan kru agar
terciptanya kerjasama yang maksimal, kesamaan pendapat karna itu merupakan hal
yang utama. Editor bersama tim produksi melakukan pemilihan konsep yang akan
dijalankan. Penulis naskah mengembangkan ide gagasan tersebut. Dari hasil
pengembangan naskah terebut diajukan kepada dosen pembimbing. Setelah
disetujui naskah dibagikan ke tiap masing-masing teknik. Sekalipun Editor
melakukan proses editing dilakukan pada tahap pasca produksi, namun keperluan
harus dirancang dan dipersiapkan semenjak tahap pra produksi ini. Editor
merancang tahapan editing untuk didiskusikan dengan sutradara guna memberikan
masukan terhadap suatu gaya pengemasan karya yang akan dibuat nanti. Pada pra
produksi ini juga, Editor sudah harus mempersiapkan perangkat yang akan
digunakan pada saat proses editing seperti hardware, software dan alat atau media
apa saja yang akan dipakai saat proses editing nanti.
Menurut Supriyadi, (2014;166) ‘Setelah menerima naskah kemudian editor
merencanakan konsep editing seperti apa yang akan dipakai kemudian melihat dan
mengingatkan sutradara shot apa yang penting dan tidak boleh di hilangkan”.
Dari kutipan di atas pada dasarnya ditahapan pra produksi ini seorang editor
tidak begitu berperan, karena editor bekerja penuh pada tahap pasca produksi.
namun pada karya ini penulis dan tim menyadari bahwa karya ini adalah Tugas
akhir yang di buat untuk pembelajaran dan penulis merasa bahwa seorang Editor
perlu terlibat di dalam tahap ini maka penulis sudah ambil bagian guna memberi
146
masukan kepada sutradara dalam suatu gaya pengemasan karya yang akan di buat,
dan untuk perencanaan tahapan produksi dan pasca produksi.
3.5.2 Produksi
di dalam tahap ini peran seorang editor sebenarnya juga belum banyak tetapi
karena karya ini adalah karya tugas akhir maka penulis dan tim sepakat untuk
mengikut sertakan editor pada saat proses produksi agar editor lebih memahami
apa yang akan di kerjakan pada saat proses editing nantinya.
Menurut Pratista (2008;123) “definisi editing pada saat produksi adalah
pemilihan gambar yang telah diambil”
Dari kutipan di atas tetapi tim sepakat untuk mengikut sertakan editor pada
saat pengambilan gambar berlangsung. Pada proses produksi ini penulis juga
merangkap sebagai pencatat timecode
Menurut Supriyadi, (2014;167) “proses untuk merubah naskah kedalam
bentuk gambar perubahan visual ini bertujuan program yang dibuat dapat dinikmati
oleh penonton dan pesan yang ingin di sampaikan tercapai”.
Dalam kutipan di atas hal ini dilakukan karena penulis merasa bahwa
penulis merupakan tim yang harus bekerjasama demi kelancaran proses
pembuatan karya Tugas Akhir ini, juga dimaksudkan agar penulis dapat
memahami gambar .
3.5.3 Pasca Produksi
Pada saat pasca produksi, Editor harus sudah membuat catatan mengenai
kumpulan gambar-gambar dan suara yang akan dimasukan ke dalam hasil edit, baik
itu dapat dari stock shot serta program yang telah diambil gambarnya. Setelah
147
proses pemilihan gambar langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh editor
adalah memperhatikan potongan-potongan gambar agar tidak terjadi jumping dan
saling berkesinambungan pada konsep yang sudah dibuat. Editor harus mampu
membaca setiap pergerakan yang dilakukan talent dan akan disesuaikan dengan
konsep yang sudah disepakati.
Menurut Supriyadi, (2014;168) “proses ini editor memegang peranan penting
dalam penyusun gambar hingga menjadi satu kesatuan cerita yang utuh dan sesuai
dengan cerita yang diinginkan”.
Dari kuitpan di atas Editor harus mempunyai kreativitas tinggi karena Editor
harus melakukan proses perekaman sekaligus pengeditan secara bersamaan
sehingga konsep bisa langsung dibuat sesuai kesepakatan. Langkah-langkah kerja
yang Editor lakukan adalah sebagai berikut:
a. Offline
Proses awal bagi seorang editor, dimana editor akan mulai melakukan
proses editing dari data yang masih bersifat kasar sampai proses fine cute
(menyusun atau merapihkan gambar). Dalam tahap ini tidak ada capture karena
pada saat produksi menggunkan kamera yang memakai memory card,
mempermudah untuk memulai tahap di meja editing.
148
1. Logging
Logging berarti pencatatan time code seluruh shot hasil shooting.
Dikarenakan tidak adanya capture dalam proses ini, memudahkan penulis
melakukan penyuntingan gambar karena materi gambar sudah terbagi dalam
setiap shotnya.
2. Assembling
Tahap ini Editor mulai menyusun dan menyambungkan setiap shot
berdasarkan urutan scene pada script konsep yang ada. Penyambungan yang
dilakukan masih sangat kasar dan masih menggunakan durasi yang sebenernya.
3. Rough cut
Editor memotong dan membuang gambar yang tidak terpakai dan
menyambungkannya menjadi satu konsep yang sudah disepakati. Lalu memilih
shot-shot yang dianggap sudah mewakili apa yang sesuai dengan konsep
nantinya untuk disusun.
4. Fine cut & Triming
Fine cut lebih halus dari rought cut. Penulis merapihkan setiap potongan
antar shot yang masih kurang rapih. Dalam tahap ini editor memberikan efek
transisi sebagai penyambungan atau perpindahan shot dan scene. Tujuan dari
fine cut agar konsep yang sudah dibuat tersusun baik dengan insert shot yang
tepat.
149
b. Online
Pada tahap ini editor sudah mulai merapihkan hasil offline, memperbaiki
kualitas video yang sudah diedit dan memberikan tambahan transisi serta efek
khusus yang dibutuhkan sesuai dengan konsep editing. Ditahap ini kerangka
konsep yang sudah dibuat sudah terbentuk dari potongan gambar yang sudah
tersusun ditahap sebelumnya. Kemudian editor memberikan audio dalam penyajian
gambar yang ada agar menjadi sempurna dan indah.
1. Colour grading
Proses pengkoreksian gambar
2. Titling
Tahap ini memberikan title dan pemunculan nama host saat opening, editor
menggunakan software Adobe After Effects Creative Cc
3. Audio mixing
Proses audio mixing adalah menyatukan dan menyempurnakan suara serta
memberikan ilustrasi musik dan sound effect disetiap scenenya. Agar gambar lebih
kelihatan hidup bila diberi sentuhan audio.
4. Realese master
Untuk tahap ini benar-benar sudah sempurna. Hasil akhir di ekspor ke dalam
bentuk movie dan diburning dengan Nero Express 8 Version 8.3.2.1
150
3.5.4 Peran dan Tanggung Jawab Penyunting gambar
Salah satu peran Editor yaitu bisa menentukan durasi dari suatu program,
menentukan titik pemotongan gambar, bisa menentukan jenis transisi yang sesuai
dan menciptakan kontinuitas yang baik. Seorang editor sangat berpengaruh atau
berperan penting bagi proses produksi. Adapun peran dan tanggung jawab seorang
editor erat hubungannya pada proses pasca produksi antara lain, menjawab
keinginan sutradara dalam proses editting sehingga terciptalah continuitas program
yang menarik, tukar pikiran sangatlah penting dalam proses editting karna
berpengaruh mengenai shot-shot yang layak dimasukan mana dan yang tidak mana.
Seorang edior haruslah sigap dalam kendala-kendala teknis yang ada misalnya
seperti software yang tiba-tiba error dengan sendirinya, komputer yang tiba-tiba
mati dengan sendirinya sehingga editor terpaksa mengedit ulang karna sebelumnya
data tersebut belum di save.
Menurut Supriyadi, (2014:10) “seorang editor yang bertanggung jawab
dan bertugas menyunting gambar bergerak melalui proses seleksi,memilih,
memilah, untuk di jadikan sebagai rangkaian kesatuan film yang utuh”.
Dari kutipan di atas Masalah itu kerap terjadi maka perlu dipersiapkan
sebaik mungkin dan memperhatikan spesifikasi komputer tersebut. Tanggung
jawab penuh seorang editor itu adalah pada hasil akhir sebuah program yang sedang
dikerjakannya seperti penggabungan gambar, audio yang serasi, serta kontrasnya
sebuah gambar harus diperhitungkan secara matang oleh editor
151
3.5.5 Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Editor mendesain potongan-potongan gambar menjadi satu kesatuan cerita
sesuai dengan konsep yang ada dengan tujuan dapat dinikmati khalayak dalam hal
pengeditan menggunakan teknik editing continuity. Yang bertujuan agar
memberikan sebuah alur konsep yang jelas sesuai yang ada, serta metode
penyambungan cut to cut, dissolve, dan dip to black. Cut to cut dapat memberikan
pergerakan yang dinamis. Pemunculan grafis berupa nama host, judul program, dan
credit title eksekusinya dengan sentuhan after effect merupakan konsep kreatif
Editor.
b. Konsep Produksi
Editor bertugas mengingatkan sutradara pada produksi atau saat shooting
apabila ada shot yang terlewat di dalam pengambilan gambar. Editor juga dapat
memberi saran kepada sutradara untuk membuat shot tambahan seperti detail shot
suatu adegan agar memudahkan Editor saat pasca produksi. Memback-up data
selalu bila dalam saat produksi agar memudahkan Editor dimeja editing untuk
mengetahui mana stock shot gambar yang bagus dan mana gambar yang tidak ada.
c. Konsep Teknis
memasuki tahap editing, editor dan sutradara mencoba untuk
mengaplikasikan konsep editing yang memang sudah dirancang sebelumnya Pertama
penulis sebagai editor bekerja bersama sutradara untuk proses off-line editing.Sampai
152
pada rought cut penulis memperlihatkan hasil editan kasarkepada produser dan tim,
editan kasar tersebut durasinya pun masihberlebihan, penulis meminta saran dari
produser dan tim bagian-bagianmana yang harus penulis buang. Setelah itu penulis
mulai ke on-line editing penulis mulai mengaplikasikan beberapa efek yang sudah
terkonsep, penulis memasukan efek transisi pada perpindahan gambar agar terlihat
lebih menarik
3.5.6 Kendala dan solusinya
Adapun kendala yang editor dapati adalah sebagai berikut :
1. Pra Produksi : Konsep catatan yang sudah dibuat sebelumnya menghilang.
Solusi : saya harus membuat konsep catatan dari awal
2. Produksi : Memory yang digunakan mengalami Shortcut
Solusi : Saya harus menggunakan CMD.
3. Pasca Produksi : VGA untuk mengedit tidak kuat karena hanya 2gb
Karena penulis menggunakan software Adobe premiere cc
2017
Solusi : Penulis bersama tim mencari teman yang memilikiVGA
4gb dan meminjamnya
153
SPESIFIKASI EDITING
HARDWARE
1. Procesor : Intel core i3-4030U 1,9 GHz
2. RAM : 2gb DDR3
3. Motherboard :
4. VGA : Nvidia GeForce 820m 2gb
5. Soundcard : ASUS Sonic Master
ACCESSORIES
1. Keyboard : Standard PS2
2. Mouse : Standard
3. Monitor : ASUS 14 inc LED
SOFWARE
Nama : Adobe Premiere Pro cc 2017
Animasi : Adobe After Effect cc 2015
Grafis : Adobe After Effect
154
3.5.7 Lembar Kerja Penyunting Gambar
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana
Judul Acara : Pengen Wisata Pengarah Acara : Asbiansyah
Durasi : 24 Menit Penyuntingan Gambar : Randy
NO SCENE EXT/INT
KETERANGAN
VISUAL AUDIO SFX TRANSISI VIDEO
EFFECT
DUR
ASI
1 1 EXT MLS - Still ya, sobat peta
hari ini aul dan
leo sudah
sampai kota
garut nih guys.
pada episode
kali ini aul dan
leo bakal
mengeksplore
kota garut.
Voice
Over /
Backsoun
d
Cutting - 20dtk
Tabel III.14 LAPORAN PENYUNTINGAN GAMBAR
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
155
Hari ini
mereka akan
memberikan
tayangan-
tayangan
menarik untuk
pemirsa.
Tempat
menarik apa
saja yg mereka
kunjungi? Yuk
let’s go..
2 2 INT MS - Still Leo : oh ini nih
tempat yang
aul kunjungi.
Oke guys kita
udah tau aul
kemana yaitu
kampung
sampireun.
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 20dtk
3 3 EXT Stock Shoot Kampung
Sampireun
merupakan
hotel resort
Voice
Over/
Backsoun
d
Cutting - 25dtk
156
dengan nuansa
perkampungan
Sunda
berlokasi di
dataran tinggi
sekitar 1000
meter di atas
permukaan
laut.
4 3 EXT Host Aul :hai
pemirsa,
sekarang gue
sudah sampai
nih disalah satu
tempat wisata
garut, namanya
kampung
sampireun.
Dikampung
sampireun ini
biasa dikenal
dengan sebutan
maldives nya
kota garut loh
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 30dtk
157
guys, pasti
pada
penasarankan
gimana sih
suasana
dikampung
sampireun ini.
Dari pada
penasaran,
ikutin gue yuk
buat telusurin
indahnya
kampung
sampireun..
5 3 EXT MS – Still Kampung
Sampireun
adalah suatu
tempat wisata
yang
bernuansa
perkampungan
atau pedesaan
yang
peresmiannya
dilakukan oleh
menteri
Voice
Over /
Backsoun
d
Cutting - 17dtk
158
pariwisata seni
dan budaya,
bapak Marzuki
Usman yang
peresmiannya
dilakukan pada
tanggal 4
September
1999.
Berlokasi di
Kampung
Ciparay, desa
Sukakarya,
kecamatan
Samarang,
Garut, jawa
Barat,
Kampung
Sampireun
menempati
lahan seluas
3,6 hektar.
6 3 EXT MS-Still Aul : bukan
hanya
wisatawan
Natural /
Backsoun
d
Cutting -
159
lokal disini
juga sering di
kunjungi oleh
wisatawan
asing dari
berbagai
macam negara
juga loh guys.
karena disini
ngasih nuansa
yang beda
banget dari
tempat lainnya
yang pasti,
sejuk, alam itu
melekat banget
di kampung
sampireun ini.
Nah sahabat
peta ini bakal
160
jadi salah satu
recomend
banget buat
destinasi
liburan kalian
berikutnya.
Mau tau lagi
apa ajasih yang
ada disini?
Ikutin gue
7 4 INT MS – Still Aul : waw
bagus banget
guys.
Oiya btw ini
ada perahu,
kayaknya gue
pengen
kelilingin
danau ini pake
perahu ini deh.
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 30dtk
161
Yuk kita naik..
8 5 INT MS – Still Aul : nah ini
nih salah satu
tempat favorit
di garut,
pokoknya
ngasi
nuansanya tuh
benar-benar
bagus banget.
Oiyah risort
disini dibangun
diatas danau
loh.
Biar ngasi
nuansa
romantis terus
kaya adem,
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 30dtk
162
jadi nenangin
hati banget.
Nah liat deh ini
banyak banget
ikannya loh.
Gede-gede
banget tuh.
Kemarin juga
sih teman gue
bilang ada buat
weading gitu.
Bisa buat foto
preweed juga.
Nah oiya ini
nih, namanya
kayak getek
gitu tapi untuk
sekedar candle
ligth diner gitu
kalo misalkan
kalian mau
163
ngadin candle
ligth diner
ditengah-
tengah sini pas
banget
suasananya itu
kaya kampung
banget enak,
benar-benar
asri, sejuk.
Pokoknya
recomend
banget tempat
ini buat next
liburan kalian
berikutnya.
9 6 INT MS – Still VO : Kampung
sampireun
termasuk salah
satu tempat
wisata yang
terkenal di
garut, yang
dilengkapi
dengan
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 45dtk
164
fasilitas
penginapan
yang terdiri
dari 22
bungalow
ditepi danau.
Untuk pergi ke
penginapannya
kita akan di
antar
menggunakan
perahu canoe
dan di
manjakan oleh
nuansa danau
sampireun
yang indah.
Untuk
menginap di
kamar yang
mewah ini
kalian cukup
membayar
RP.1jutaan
sampai
Rp.4jutaan aja
guys,
165
Tergantung
fasilitas yang
di sediakan
guys. selain
untuk
penginapan
kampung
sampireun ini
juga
menyediakan
paket-paket
prewedding
dan wedding
maupun acara
lainnya.
10 6 EXT LS Aul : nah
akhirnya
selesai juga nih
kita menelusuri
kampung
sampireun ini.
Yang pasti
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 5dtk
166
kalian sepakat
banget sama
gue kalo
tempat ini ideal
banget karna
tempat ini
nuansa alam,
sejuk pokonya
asri banget dan
kayaknya pada
wisata kali ini
bakalan jadi
salah satu juara
di episode
pengen wisata
kali ini loh
guys. oiya
kayaknya gue
langsung mau
cabut ke leo
karna gue
167
punya tempat
wisata lagi
selanjutnya.
Tetap ikutin
terus gue
PETA (Pengen
Wisata)
Commercial Break
11 7 INT Stock Shoot VO :
Ngomong-
ngomong soal
garut nih guys.
Garut adalah
salah satu
produsen kulit
terbaik di
Indonesia,
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 30dtk
168
terutama jaket
kulit. Produk
kulit buatan
Garut memiliki
kelas yang
setara produk
kulit impor,
dengan harga
yang lebih
terjangkau.
Pembeli juga
dimanjakan
akan
modifikasinya
yang sangat
kaya.
12 7 EXT MS-Still Leo : nah oke
sobat PETA
sekarang gue
sudah nyampe
nih ditempat
produksi kulit.
Cuman disini
memproduksi
tas tapi yang
pasti si aul
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 25dtk
169
bakalan
pengen kesini
sih guys,
soalnya dia
pasti bakal
pengen beli
gitu. Pengen
tau gitu kan
apasih
produksi kulit
ini?
13 7 INT Stock Shoot VO : Industri
kulit di Garut
memiliki
perjalanan
sejarah yang
panjang ada
sejak jaman
Jepang, yang
pertama kali
dirintis oleh
pekerja
industri
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 15dtk
170
penyamakan
kulit di Jatayu
Bandung,
kemudian
menerapkanny
a di Garut, dari
situlah industri
kerajian kulit
di Garut mulai
berkembang
14 7 INT FS-Still Leo : oke guys,
jadi banyak
banget disini
tas buat kuliah
atau buat
kekantor buat
cewe dan ada
juga buat cowo
kaya model
sling bag gitu,
lumayan
banyak banget
sih
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 10dtk
171
disini yang
terbuat dari
kulit sapi ata
domba. Itu aja
yang bisa gue
kasi tau ke
kalian.
15 7 INT Stock Shoot VO : ditempat
ini juga kita
diajarkan cara
pembuatan
aksesoris-
aksesoris tadi
loh guys.
lumayan nih
buat nambah-
nambah
pengetahuan.
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 10dtk
16 7 INT Still Leo : halo
sobat PETA
sekarang gue
sudah berada
di lantai dua,
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 5dtk
172
tempat
produksi jaket
kulit.
Kalo tadi guys,
yang gue bahas
itukan tas yang
terbuat dari
kulit sapi. Nah
kalo jaket ini
terbuat dari
kulit domba.
Kalian pada
penasarankan
cara
pembuatannya
?
17 8 EXT Stock Shoot VO : tadi kita
sudah belajar
cara
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 30dtk
173
pembuatan tas
dan sekarang
kita belajar
cara
pembuatan
jaket.
18 8 EXT MS-Sill Leo : oke
sahabat peta
sekarang gue
sedang berada
di tempat
penjualannya
disini banyak
banget
aksesoris
seperti tas
kulit, sepatu,
gesper, jaket
dll. Kalian juga
harus tau nih
produksi kulit
ini ada di kota
garut.
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 15dtk
174
19 8 EXT Stock Shoot VO
Selain
memiliki
jumlah anak
tangga yang
banyak.
Janjang Saribu
memiliki
panorama yang
menkjubkan.
Bila dilihat
dari atas
jembatan. Kita
bisa melihat
hamparan
lembah nan
hijau, daerah
Ngarai Sianok
dan Gunung
Singalang.
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 15dtk
175
20 8 EXT Stock Shoot VO : disini
banyak banget
pedagang yang
menjual
aksesoris yang
terbuat dari
kulit guys.
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 10dtk
21 8 EXT MS-Still Leo : oke
sahabat peta
kembali lagi
bersama gue
nih. Gue udah
selesai
eksplore kulit
yaitu tempat
pembelanjaan
kulit
tempatnya ada
di sukaregang.
Nah kalian bisa
ngajak
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 20dtk
176
keluarga
kalian, teman-
teman kalian
atau pacar
kalian ke kota
garut dan
jangan lupa
belanja.
Gue mau
ketemuan lagi
nih sama aul
ketempat
perbelanjaan
lagi kalian
pasti bakalan
penasaran juga
dong sama
tempatnya.
Gue telpon aul
dulu....
22 8 EXT LS Leo : Tetap di
Peta (Pengen
Wisata)
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 5dtk
177
Commercial Break
23 9 INT MLS-Still Leo : Nah ini
dia nih
tempatnya, gue
telpon aul dulu
deh...
Halo lu
dimana ul?
Gue udah
nyampe nih.
Nanti langsung
masuk
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 20dtk
178
kedalam aja
yah.
Wah gila keren
banget sepeda
apaan nih yah.
Wih lebih
keren nih. Oh
inikan candi
cangkuang
yang ada di
kota garut,
mantap-
mantap.
24 9 EXT Mls-Still Aul : halo. Iyah
le, bentar le ini
gue lagi di
parkiran
bentar-bentar.
Sorry gue telat
Aul : wih le,
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 30dtk
179
Leo : et tunggu.
Tosan dulu
Aul : oke oke
Leo : dari mana
aja sih lu?
Aul : sorry
banget, tadi
macet banget
dijalan le, le ini
apaan le?
Leo : oh ini
sambil jalan aja
yah jelasinnya.
Jadi ini itu tu
kaya candi
cangkuang
khas dari garut,
cuman ini
180
dibuatnya dari
coklat
Aul : coklat?
Bisa dimakan
dong?
Leo : bisa..
25 9 EXT Stock Shoot VO : Dodol
merupakan
salah satu oleh-
oleh makanan
khas dari
Garut. Dodol
merupakan
buah tangan
yang wajib
dibeli ketika
berkunjung ke
Garut. Akibat
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 20dtk
181
makanan
yang manis leg
it ini Garut
mendapat
julukan kota
dodol. Kini
Dodol yang
bermetamorfos
is menjadi
Chocodot ini
terkenal hingga
ke berbagai
negara seperti
Asia dan Eropa
26 10 EXT MLS-Still Leo : banyak
banget nih.
Aul : eh iya,
gue pengen
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 12dtk
182
beli coklat
yang bisa bikin
baper nih
kaya gini
contohnya.
Inituh kaya
disana tuh
emang benar-
benar unik
banget
chocodot ini
tuh,
Leo : guys ini
tuh coklat yang
keren banget
yang ingetin
kita sama
orang rumah
27 10 EXT MS-Still Aul : ayo
buru..
Natural /
Backsoun
d
Cutting - 8dtk
183
Leo : ayo
184
3.5.7.1 Proses Pembuatan ID Program
1. Bars And Tone
Gambar III.11
2. Logo Bsi
Gambar III.12
185
3. Program Id
Gambar III.13
4. Counting Leader
Gambar III.14
186
5. Judul Program
Gambar III.15
6. Content (isi Program)
Gambar III.16
187
7. Kerabat kerja
Gambar III.17
8. Ucapan Terimakasi
Gambar III.18
9. CopyRight
Gambar III.19
188
10. CV Crew
Gambar III.20
189
190
191
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Judul Acara : Pengen Wisata Pengarah Acara : Asbiansyah Enggar
Durasi : 24 Menit Penyuntingan Gambar : Randy
No Logging Time Video Audio Remark
1 00:00:00:00-00:00:05:00 Bars And Tone Tone -
2 00:00:05:00-00:00:10:00 Logo BSI - -
3 00:00:10:00-00:00:15:00 ID Program - -
4 00:00:15:00-00:00:20:00 Universal Counting Leader Tone -
Segment 1
5 00:00:20:00-00:00:40:00 Bumper In Program Instrument -
6 00:00:40 :00-00:01:15:00 Host Dialog -
Tabel III.15 LOGGING PICTURE
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
192
7 00:01:15:00-00:01:40:00 Establish Instrument -
8 00:01:40:00-00:02:05:00 Host Dialog -
9 00:02:05:00-00:03:03:00 Establish Voice Over -
10 00:03:03:00-00:03:32:00 Host Dialog -
11 00:03:32:00-00:03:50:00 Establish Voice Over -
12 00:03:50:00-00:04:10:00 Host Dialog -
13 00:04:10:00-00:04:43:00 Stock Shoot Instrument -
14 00:04:43:00-00:05:03:00 Host Dialog -
15 00:05:03:00-00:05:08:00 Establish Instrument -
16 00:05:08:00-00:05:20:00 Host Dialog -
17 00:05:20:00-00:05:42:00 Establish Instrument -
18 00:05:42:00-00:05:50:00 Host Dialog -
19 00:05:50:00-00:06:00:00 Bumper Out Program Instrument -
Commercial Break / Segment 2
20 00:06:00:00-00:06:07:00 Bumper In Program Instrument -
193
21 00:06:07:00-00:06:25:00 Establish Instrument -
22 00:06:25:00-00:06:52:00 Host Dialog -
23 00:06:52:00-00:08:15:00 Establish Voice Over -
24 00:08:15:00-00:08:25:00 Host Dialog -
25 00:08:25:00-00:09:00:00 Establish Voice Over -
26 00:09:00:00-00:09:20:00 Host Dialog -
27 00:09:20:00-00:09:47:00 Establish Voice Over -
28 00:09:47:00-00:10:15:00 Establish Instrument -
29 00:10:15:00-00:10:30:00 Host Dialog -
30 00:10:30:00-00:11:06:00 Establish Instrument -
31 00:11:06:00-00:11:18:00 Establish Voice Over -
32 00:11:18:00-00:11:30:00 Establish Instrument -
33 00:11:30:00-00:11:40:00 Host Dialog -
34 00:11:40:00-00:11:50:00 Bumper Out Program Instrument
Commercial Break/ Segment 3
194
35 00:11:50:00-00:11:57:00 Bumper In Program Instrument -
36 00:11:57:00-00:12:24:00 Establish Instrument -
37 00:12:24:00-00:12:50:00 Host Dialog -
38 00:12:50:00-00:13:45:00 Establish Voice Over -
39 00:13:45:00-00:14:12:00 Establish Instrument -
40 00:14:12:00-00:14:25:00 Host Dialog -
41 00:14:25:00-00:14:35:00 Establish Instrument -
42 00:14:35:00-00:14:47:00 Host Dialog -
43 00:14:47:00-00:14:58:00 Establish Instrument -
44 00:14:58:00-00:15:15:00 Establish Voice Over -
45 00:15:15:00-00:15:58:00 Establish Instrument -
46 00:15:58:00-00:16:06:00 Host Dialog -
47 00:16:06:00-00:16:22:00 Establish Instrument -
48 00:16:22:00-00:16:35:00 Host Dialog -
49 00:16:35:00-00:16:50:00 Establish Instrument -
50 00:16:50:00-00:17:02:00 Host Dialog -
51 00:17:02:00-00:17:15:00 Establish Instrument -
195
52 00:17:15:00-00:17:22:00 Host Dialog -
53 00:17:22:00-00:17:45:00 Establish Instrument -
54 00:17:45:00-00:18:07:00 Host Dialog -
55 00:18:07:00-00:19:17:00 Credit Title Instrument -
56 00:19:17:00-00:19:23:00 Copy Right Instrument -
57 00:19:23:00-00:22:19:00 CV Crew Instrument -
58 00:22:19:00-00:24:05:00 Behind The Scene Instrument -
196
3.6 Proses Kerja Penata Cahaya
Dalam program acara magazine televisi Pengen Wisata ini, saya dipercaya
oleh tim sebagai penata cahaya. Penata cahaya merupakan seorang yang bertanggung
jawab atas segala penanggung jawab Pencahayaan.
Nina Kusumawati dkk (2017:36) Dalam produksi televisi dan film,
pencahayaan merupakan unsur yang penting.
Tugas utama penata cahaya adalah merencanakan sekaligus memainkan
pencahayaan pada saat pementasan/shooting berjalan sehingga pencahayaan
mendukung penciptaan latar suasana panggung / hasil visual. Jelas bahwa penata
cahaya perlu berkoordinasi dengan penata kamera maupun artistik. Seorang penata
cahaya harus memiliki pengetahuan memadai dalam hal cahaya.
Tugasnya pun mempunyai tahapan–tahapan dalam pembuatan film
diantaranya pra – produksi, produksi, pasca produksi Menurut Kusumawati dkk
(2017:36) cahaya merupakan sinar yang memungkinkan mata menangkap bayangan
benda-benda disekitarnya.
Menurut Djamal (2014:82) penata cahayaan sangat penting dalam produksi
televisi, terutama produksi dalam studio, penata cahayaan dalam studi
(indoor) dalam satu ruangan diperlukan untuk menghasilkan gambar yang
memenuhi syarat kelihatan (visibility), kejelasan (clarity) objek ataupun
estetika, dengan kata lain, bahwa tanpa pencahayaan yang memadai gambar
akan Nampak menempel pada dinding latar belakang, muncul bayangan
pada daerah wajah dan sebagainya.
3.6.1 Pra Produksi
Pada tahap pra produksi ini Penata Cahaya berkerja sama dengan Sutradara
dan Penata Kamera untuk mempelajari naskah disetiap segmentnya dan melakukan
197
riset lokasi untuk menentukan dimana letak lighting nantinya, dapat disebut
dengan blocking lighting.
Menurut M. Bayu Widagdo Winastwan Gora. (2007-93) Menyatakan bahwa
”Komposisi tata cahaya yg baik perlu dipersiapkan untuk menghasilkan gambar
dengan kualitas yg baik.”
Pendapat saya tentang kutipan diatas untuk mendapatkan hasil cahaya yg
baik perlu mempersiapkan sesuatunya diawal produksi dan memerlukan kesabaran.
Prosedur atau langkah kerja lighting dalam pra produksi pada dasarnya
dibuat untuk mempermudah kerja seseorang. Dapat diketahui bahwa kerja penata
cahaya tidak hanya sekedar menata lampu, menghidupkan, dan mematikannya akan
tetapi ada prosedur yang harus dilewati sebelumnya yaitu:
1. Mempersiapkan semua kebutuhan dalam segi pencahayaan, baik dari
spesifikasi lighting hingga filter yang akan digunakan.
2. Memeriksa semua alat yang akan di pakai serta berkordinasi dengan
kru.
3. Mempelajari Naskah, adalah bahan dasar ekspresi artistic suatu
pementasan. Semua kreativitas yang dihasilkan mengacu pada adegan yang dipilih.
Tidak hanya sutradara dan aktor yang perlu mempelajari naskah. Penata cahaya pun
perlu mempelajari naskah. Berbeda dengan host yang berkutat pada karakter tokoh
peran, penata cahaya mempelajari adegan / lakon untuk menangkap maksud lakon
serta mempelajari detil latar waktu, dan tempat kejadian peristiwa.
Diskusi Dengan Sutradara, Setelah mempelajari naskah dan mendapatkan
gambaran keseluruhan kejadian peristiwa, penata cahaya perlu mengetahui
198
interpretasi dan keinginan sutradara mengenai set lokasi yang hendak dipakai
tersebut. Mungkin sutradara menghendaki penonjolan pada adegan tertentu atau
bahkan menghendaki efek khusus dalam persitiwa tertentu. Catatan penata cahaya
yang didapatkan setelah mempelajari naskah digabungkan dengan catatan dari
1. sutradara sehingga gambaran keseluruhan pencahayaan yang diperlukan
didapatkan.
2. Mempelajari desain Tata Busana, lebih khusus adalah untuk
menyesuaikan warna dan bahan yang digunakan dalam tata busana.
Seperti yang telah disebut di atas, bahan-bahan tertentu dapat
menghasilkan refleksi tertentu serta warna tertentu dapat memantulkan
warna cahaya atau menyerapnya. Untuk menghindari hal – hal yang tidak
dinginkan maka kerjasama antara penata cahaya dan penata artistik perlu
dijalin.
Menurut Kusumawati dkk (2017:38) Menyatakan bahwa “Seorang penata cahaya
harus mendata keperluan peralatan teknis yang di butuhkan pada saat produksi.”
Menurut Kusumawati dkk (2017:38) Menyatakan bahwa “Mengadakan rapat
dengan produser dan sutradara untuk menyatukan persepsi dan mengetahui apa
keinginan dari produser dan sutradara.”
3.6.2 Produksi
Proses pengambilan gambar di lapangan atau shooting, Pada tahap ini
penata cahaya diberikan pengarahan dari seorang sutradara tentang rencana visual
atau tata letak lighting serta mood yang diinginkan sutradara. Secara sistematis
199
rencana ini dibuat kedalam breakdown script Dengan breakdown script
memudahkan semua element kru dalam bekerja nantinya. Sutradara mendiskusikan
blocking lighting dan mood seperti apakah yang harus dibuat oleh penata cahaya.
1. Memperhatikan perbandingan Hi Light (bagian ruang yang paling terang) dan
shade (bagian yang tergelap) agar tidak terlalu tinggi atau biasa disebut Hight
Contrast.
2. Perlu memperhatikan karakteristik tata cahaya dalam kaitannya dengan kamera
yang digunakan.
3. Menjaga semua peralatan tata cahaya yang di gunakan.
4. Bekerja sama dengan sang kameramen juga sutradara dalam penempatan lighting
dan segi penataan cahaya agar sesuai dengan scene dan shoot yang di ambil.
Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:38) Mempersiapkan peralatan yang
dibutuhkan untuk kelengkapan pencahayaan lokasi.
Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:38) Mengoperasikan perlengkapan
peralatan lighting dengan baik dan benar sesuai dengan blocking lighting yang telah
dibuat pada saat pra produksi.
3.6.3 Pasca Produksi
Setelah melakukan tahapan produksi, kemudian penata cahaya masuk ketahap
pasca produksi. Ditahapini saya sebagai penata cahaya, mereview kembali hasil
shooting yang akan dibawa kemeja editing.
200
Tak lupa seorang penata cahaya harus mengecek keutuhan alat, karena
penulis untuk kesediaan alatnya masih sewa, jadi apabila ada kerusakan dan lain
sebagainya bisa dicari solusinya.
Menurut Kusumawati dkk (2017:39) Menyatakan bahwa Menganalisa hasil akhir
gambar, dan mendata kekurangan dari gambar yang telah diambil.
3.6.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penata Cahaya
Seperti profesi lainnya, penata cahaya sebagai bagian dari kru produksi acara
magazine show mempunyai tugas serta tanggung jawab yang spesifik. Pada
umumnya seorang penata cahaya tidak bekerja sendiri (Kecuali untuk hal tertentu),
dan secara umum tugas serta tanggung jawab penata cahaya meliputi:
1. Berdiskusi dengan produser serta sutradara, membahas tentang rencana
produksi.
2. Mempelajari Naskah.
3. Menginterplementasikan sebuah adegan atau scene.
4. Memberi masukan bagaimana agar bisa mendapatkan mood pencahayaan
yang baik.
5. Memilih peralatan lighting serta penunjangnya.
6. Bekerjasama dengan sutradara dan kameramen.
7. Melakukan set lighting atau blocking lighting sesuai keinginan sutradara.
Menurut Achlina dan Suwandi (2011:82) Lighting Director dapat didefinisika
sebagai penanggung jawab pengaturan dan pelaksanaan tata cahaya dalam sebuah
201
produksi
Menurut Karsito (2008:62) Mencatat dan menginventarisasikan dan merawat
peralatan lampu. Penata cahaya sering disebut sebagai chef lighting. Dalam
melaksanakan tugasnya dibantu beberapa asisten penata cahaya.
3.6.5 Proses Penciptaan Karya
Dalam proses penciptaan suatu karya, seorang seniman atau kreator dalam
menuangkan ide – idenya dapat melalui beberapa tahapan, diantaranya:
1. Membuat desain untuk menemukan suatu bentuk yang optimal.
2. Penyelesaian bentuk karya dengan media yang disesuaikan.
Kesuksesan dalam menghasilkan suatu karya ditentukan oleh pengaturan
atau penyusunan unsur – unsur berdasarkan kaidah – kaidah komposisi, seperti gelap
– terang, tekstur dan warna dalam karya tersebut. Sedangkan komposisi adalah
kesatuan, keseimbangan dan irama. Kesatuan dapat digolongkan menjadi tiga tipe,
yaitu: statis, dinamis, dan metastatis. Statis memiliki sifat tenang dan stabil, dinamis
memiliki sifat fleksibel dan mudah menyesuaikan, dan metastatis memiliki sifat
campuran antara statis dan dinamis.
Keseimbangan artinya tidak berat sebelah, dalam hal ini seimbang
berdasarkan nilai rasa. Keseimbangan dalam komposisi dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu: Simetris, Asimetris, dan Memusat. Keseimbangan simetris, unsur
bagian kiri dan kanan sama persis. Sebagai contoh, hiasan kepala kala yang terdapat
pada pintu masuk candi, motif hias kain tenun atau kain ikat, topeng, dsb.
Keseimbangan asimetris, unsur bagian kiri dan kanan tidak sama, namun memiliki
202
kesan rasa seimbang. Sedangkan keseimbangan memusat, penyusunan unsur-unsur
rupa secara terpusat atau fokus pada tengah – tengah bidang.
Irama merupakan penyusunan unsur – unsur rupa secara teratur dari
pengulangan suatu unsur rupa. Ini maksudnya untuk menimbulkan kesan gerak pada
suatu bentuk. Macam – macam tipe dalam irama, yaitu type repetitive (pengulangan
unsur – unsur yang sama), type alternative (pengulangan unsure – unsur secara
selang – seling antara unsur – unsur yang berbeda), type progresif (pengulangan
dengan perubahan ukuran atau perubahan bentuk dari suatu unsur, dsb).
3.6.6 Kendala Produksi dan Solusi
Kendala dan kesalahan bisa terjadi pada siapapun demikian juga bisa terjadi
pada seorang penata cahaya. Kesalahan bisa diminimalisasi bahkan seharusnya bisa
di hindari jika kita bisa melewati semua prosedur dengan baik. Berikut
merupakankesalahan – kesalahan berdasarkan pengalaman penulis serta teman –
teman dilapangan.
Kendala :
1. Persiapan peralatan shooting termasuk peralatan tata cahaya dan
pendukungnya memang dipersiapkan oleh teknisi. Tapi baiknya, sebagai
penata cahaya anda juga harus ikut mengecek secara keseluruhan apakah
peralatan lighting serta alat pendukung lainnya bisa bekerja dengan baik.
Bukan tidak boleh percaya pada teknisi yang memang bertugas menyiapkan
peralatan, karena sebagai penata cahaya seharusnya andalah yang paling
tahu tentang semua fungsi peralatan lighting.
203
2. Dilapangan apapun bisa terjadi, karena merasa sudah terbiasa dengan
kondisi yang mirip atau sama, terkadang penata cahaya menyepelekan
tempat atau lokasi pengambilanset lokasi. Sebelum berangkat ke lapangan.
Jangan terlalu berasumsi bahwa dilapangan sama saja. Jika tidak sempat
untuk hunting lokasi yang akan dijadikan tempat pengambilan gambar.
3. Produksi acara magazine show merupakan teamwork, saling keterkaitan
antara satu kru dengan kru yang lainnya. Sebuah
4. Penyakit alamiah ini bisa terjadi pada siapapun adalah lupa, termasuk
pada seorang penata cahaya professional sekalipun. Karena lupa, bisa
sangat membahayakan sebuah produksi. Kesalahan lupa ini biasanya
karena faktor kesengajaan juga.
Solusi :
1. Pelajari semua konsep, teknis dan fungsi yang ada pada lighting,
terlebih jika peralatan tersebut jenis terbaru dan belum pernah anda
gunakan secara detail fungsinya.
2. Persiapan yang matang sebelum shooting dari pra produksi, produksi
hingga pasca produksi.
3.Hunting lokasi sebelum shooting agar lebih mudah beradaptasi dengan
lokasi yang akan anda ambil gambar dan set penempatan lighting dalam
proses shooting nanti.
4. Jangan membawa persoalan pribadi kedalam sebuah produksi, karena
dapat memecah konsentrasi penata cahaya itu sendiri .
204
3.6.7 Konsep Penata Cahaya
Pencahayaan merupakan salah satu factor untuk mendapatkan keadaan
lingkungan yang aman, nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia.
Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek- objek yang
dikerjakan secara jelas dan cepat.
1. Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar
matahari. Sinar alami juga mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat
energi listrik juga dapat membunuh kuman.
Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan
penggunaan cahaya buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap,
sumber alami menghasilkan panas terutama saat siang hari. Factor –faktor
yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat keuntungan,
yaitu:
1. Variasi intensitas sinar matahari
2. Distribusi dari terangnya cahaya
3. Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan
4. Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung.
2. Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya
alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit
dicapai oleh pencahayaan alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan
apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat
205
pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok pencahayaan buatan baik
yang diterapkan tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan
alami sebagai berikut.
1. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara
detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan
tepat.
2. Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan
aman.
3. Tidak menimbulkan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada
tempat kerja
4. Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar
secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan dan tidak
menimbulkan bayang-bayang.
206
LIGHTING SHEET LIVE ON TAPE III
Production Company: Former Batalion Produser : Nindiyana A.
Judul Acara : Pengen Wisata Sutradara : Asbiansyah E.
Durasi : 24 menit Lighting : Raditya H.I
NO Segmen Keylight Fill light Back light Keterangan
1 1 Day light Day _
Light
2 2 Day light Day _
Light
3 3 Day light Light _
4 4 Day light Light _
TABEL III.16 LAPORAN PENATA CAHAYA
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
207
3.6.8 Floor Plan Penata Cahaya
Gambar III.21
Lobby Kampung Sampireun
Keterangan :
5. Lighting
6. Host
7. Tangga
208
Gambar III.22
Sukaregang (Produksi Kerajinan Kulit)
Keterangan :
8. Lighting
9. Host
10. Cahaya Matahari
209
Gambar III.23
Chocodot World (Replika Candi Cangkuang)
Keterangan :
11. Host
12. Host
13. Lighting
14. Lighting
210
Gambar III.24
Live Studio
Keterangan :
15. Host
16. Host
17. Lighting
18. Lighting
211
LED ATT VL-1200DR Standard Tripod
Gambar III.25 Gambar III.26
Spesifikasi :
- Besar lampu 72 watt dan memiliki 1200 titik LED
- Dengan ukuran 16”x 12”x 2” dan berat 6.5 kg
- Dan dilengkapi dengan standard tripot
- Kapasitas Berat : 18 kg
Panjang Tripod : 50/72 inch (1270/1854mm)
III.17 SPESIFIKASI ALAT
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
212
Gambar III.27
Video LED CN-160
Spesifikasi:
- Besar lampu 12 watt mampu menerangi sampai jarak 4 meter max.
-Dengan160 titik LED
- Memiliki Pengaturan Cahaya (Gelap/Terang) alias (Dimmerr)
- Memiliki banyak pilihan untuk penggunaannya, seperti memakai baterrai
alkalin a2 sebanyak 6pcs, ataupun batterai Lithium seri panasonic DU-16 dan
Sony series np-
213
3.7 Proses Kerja Penata Suara
Penulis beserta cameramen bekeja sama dan didampingi oleh sutradara untuk
bisa menghasilkan jenis suara yang diinginkan sesuai naskah. Proses kerja penata
audio mencakup semua yang berhubungan dengan audio baik dari pengambilan suara
sampai keperalatan yang digunakan pada saat produksi,maka dari itu penulis
bertanggung jawab penuh terhadap peralatan baik saat produksi berlangsung sampai
produksi selesai.
Menurut Artanto (2014:122) “Suara adalah keindahan bunyi yang seolah
tersembunyi dan menjadi alunan yang harmoni.Hakekatnya,suara hanya bisa di dengar
namun tidak pernah bisa dilihat namun suara dapat diatur sedemikian rupa menjadi
suatu komposisi yang harmoni.”
Dari keterangan di ataspenulis menyimpulkan bahwa suara adalah keindahan
yang bisadigabungkan dengan visual jika tanpa suara maka visualterlihat bisu dan akan
mengurangi keindahanya.
Untuk merekamsuara, penata suara juga harus memahami jenis-jenis
microphone. Penulis menggunakan mic selama produksi yaitu clip on dan Zoom H4N,
alasan penulis menggunakan clip on untuk mengambil dialog dan atmosfir dari host.
clip on ini dapat menangkap suara dengan jelas. Alasan penulis menggunakan Zoom
H4N digunakan untuk merekam dan mengatur suara yang akan disalurkan oleh clip
on.
214
Penata suara juga bertugas merekam kebutuhan suara untuk narasi voice over
(VO) sebaagai pelengkap yang akan disiarkan perannya pun sangat penting. Penata
suara itu sendiri bahwa penggunaan musik merupakan suatu elemen yang penting,
karena musik mampu mengatur ritme instrumentdalam menggandeng penonton
kesuasana sesuai dengan
pemilihan musik untuk dijadikan backsound pada tugas akhir Program Non Drama
Televisi “Pengen Wisata (PETA)” ini.
3.7.1 Pra Produksi
Dalam tahap ini penulis sebagai penata suara bekerja sama dengan tim dari
tahap pra-produksi. Dimulai dengan berdiskusi dengan tim untuk membuat konsep dan
desain suara dari naskah. Penulis membantu editor untuk menentukan konsep
backsound, music, serta ilustrasi yang akan dipakai di program acara. Penulis membuat
konsep audio serta backsound dalam program acara yang akan dibuat. Penulis juga
membuat daftar peralatan-peralatan yang akan digunakan saat produksi Kemudian ikut
serta dalam kegiatan hunting lokasi, bertujuan mendapatkan gambaran tentang
suasana, hunting ini dimaksudkan untuk melihat perencanaan blocking audio,
perekaman sound effect dan atmosfir suasana serta untuk mengetahui ganguan-
gangguan suara yang ada di lokasi. Setelah itu penata suara menetukan konsep teknik
perekaman suara di lapangan, lalu menentukan kebutuhan alat perekaman yang akan
digunakan di lapangan.
215
Menurut Kusumawati,dkk (2014-128) Memilih backsound,theme song dan
scoring music yang tepat untuk naskah yang akan di produksi.pemilihan
ini disesuaikan dengan tema dan genre yang akan di produksi.pada tahap
ini penaata suara sudah mulai mendapatkan bayangan untuk menempatkan
backsound pada bagian-bagian dari produksi yang dibuat.
Dari keterangan di atas penulis menyimpulkan bahwa penulis sudah
menyiapkan backsound-backsound yang menarik supaya program lebih bisa dinikmati
oleh penonton.
3.7.2 Produksi
Dalam tahap ini produksi penata suara mempersiapkan kembali alat-alat yang
akan digunakan pada saat produksi. Adapun alat yang disiakan penulis pada saat
produksi adalah clip on, hand recorder dan headphone. Dalam produksi ini clip on
Kenwood Kw-3.0 disiapkan untuk mengambil dialog dan atmosfir. Untuk hand
recorder digunakan untuk merekam dan mengatur suara yang akan disalurkan oleh
clip on dan penggunan headphone adalah untuk mendengarkan hasil suara. Penata
suara juga berkoordinasi dengan sutradara dan team. Penata suara juga harus
bisamengendalikan suara-suara yang tidak diinginkan. Pada saat dialog di dalam setiap
shoot ataupun segment.
Menurut Latief dan Utud (2015:132) “Penata Suara/Audio/Video Engineer
adalah petugas yang mengoperasikan peralatan audio di studio maupun di luar studio.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh pengoperasian peralatan audio, baik
sifatnya analog maupun digital yang digunakan di lokasi shooting.”
216
Dari keterangan di atas penulis menyimpulkan bahwa penata suara adalah
seorang yang mengatur suara atau bunyi terhadap kualitas suara selama program acara
berjalan berlangsung, sampai mendapatkan kualitas suara yang baik, terdengar jelas
dan terhindar dari suara-suara yang tidak dikehendaki.
3.7.3 Pasca Produksi
Penata suara bekerjasama dengan penyunting gambar untuk medengarkan suara
yang masuk pada saat proses produksi berlangsung. Penata suara juga membantu
penyunting gambar untuk memasukan suara-suara dalam video yang telah dipilih
untuk proses editing. Penata suara menentukan sound effect dan music instrument yang
akan digunakan agar sesuai dengan rekaman suara yang diinginkan.Mendampingi
penyuntig gambar dalam melakukan proses editing. Penata suara melakukan
perekaman voice over (VO) bila diperlukan.
Pada tahap ini penulis sebagai penata suara melakukan,menurut Kusumawati, dkk
(2015: :129)
a. Mendampingi editor untuk memilih audio yang tepat.
b. Membantu editor ntuk memilih dan menempatkan pemisahaan antara soundeffect
dan sumber suara asli.
c. Membantu editor untuk menempatkan backsound,theme song dan scoring music
yang tepat.
d. Menganalisa hasil akhir gambar.
217
e. Mengevaluasi hasil perekam suara.
Dari keterangan diatas Proses Pasca Produksi penulis membantu editor memilih dialog
dialog yang benar dalam pengucapan. Kemudian penulis juga mulai memasuki
instrument -instrument yang akan di gunakan di setiap. Setelah itu penulis baru
membicarakan backsound terhadap sutradara yang akan di jadikan soundtrack.
3.7.4 Peran Tanggung Jawab Penata Suara
Dalam pembuatan produksi program ini, penata suara mempunyai peran dan
tanggung jawab pada saat pra produksi, produksi, pasca produksi. Penulis bertanggung
jawab menyiapkan konsep dan mendaftar alat-alat audio yang akan digunakan. Penulis
berusaha semaksimal mungkin agar suara yang direkam hasilnya baik dan jelas,
meminimalisir suara-suara noise yang ada. Penulis bekerja sama dengan penyunting
gambar dan sutradara untuk mendengarkan hasil rekaman pada saat produksi dan
membantu penyunting gambar untuk memasukan backsound, music dan music
instrument.penata audio juga berperan sebagai piñata suara yang bertanggung
jawab dengan hal yang bersangkutan mengenai suara atau noise,selain itu penata
juga bertanggung jawab atas pemakaian alat perekam suara.
Menurut Kusumawati, dkk (2017-126) “Penata audio bertanggung jawab
secara teknis maupun non teknis”
Dari keterangan diatas penulis menyimpulkan bahwa seorang penata audio
memegang kendali atas atas alat-alat yang di gunakan.
218
Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan peran dan tnggung jawab
penata audio secara garis besarnya :
a. Membuat konsep tata suara
b. konsultasi dengan produser dan sutradara tentang penataan suara yang baik untuk
diambil
c. survey lokasi bersama tim
d. menyiapkan peralatan yang akan digunakan pada saat produksi
e. memeriksa peralatan kembalin peralatan sebelum dan sesudah shooting.
3.7.5 Proses Penciptaan Karya
Dalam produksi ini yang merupakan Tugas Akhir (TA), penulis memegang
jabatan sebagai penata suara. Dalam produksi yang berjudul “(PETA) Pengen Wisata”
ini, segala hal yang berkaitan dengan suara merupakantanggung jawab penulis.
d. Konsep Kreatif
Saat penulis naskah membuat naskah dan sisetujui oleh produser dan sutradara
yang kemudian dibaca, dipelajari, dan dipahami oleh penulis, pada saat itu pula penulis
membayangkan sebuah konsep penataa suara yang sesimple mungkin. Penulis juga
membayangkan Konsep Kreatif penulis dalam pembuatan karya ini adalah membuat
219
konsep suara dari segi music atau instrument yang dapat memanjakkan telinga
penonton, dan juga membuat penonton tidak jenuh pada saat menonton.
Penulis juga menambahkan beberapa voice over (vo) untuk menjelaskan lokasi,
selain itu penulis juga menambahkan beberapa backsound, ilustrasi musik dan sound
effect.
e. Konsep Produksi
Konsep Produksi penulis dalam pembuatan karya non drama televisi ini adalah
penulis hanya fokus kepada job penulis yaitu audioman. Penulis turut serta dalam
hunting lokasi. Penata suara menentukan konsep teknis perekaman suara dilapangan,
kemudian penata suara merencanakan lalu menentukan kebutuhan alat perekaman
yang paling sesuai untuk digunakan di lapangan. Saat syuting penata suara melakukan
perekaman suara dari host dan narasumber dilapangan. Penata suara bekerja sama
dengan editor dalam menentukan musik yang dipilih sesuai dengan program acara
serta merancang tata suara yang baik sehingga menghasilkan suasana maupun
atmosphere yang diinginkan oleh pengarah acara. Sebagai penata suara dalam
pemasangan audio atau clip on sebelumnya sudah diatur dengan tingkat sensitifnya
agar terdengar baik tanpa adanya noise. Tahap akhir penata suara membuat voice over
(vo)
220
f. Konsep Teknis
Konsep Teknis dalam penata suara menggunakan dua buah clip on Kenwood
Kw-3.0 yang dipasangkan untuk Host befungsi sebagai audio master dan backup,
untuk media perekaman dan untuk narasumber penata suara menggunakan Hand
portable recorder Zoom H4N dengan kualitas cukup baik sehingga perekaman suara
dapat menangkap suara semuanya dengan kualitas baik sehingga mendapatkan
sumber suara yang diharapkan sehingga perekaman suara dapat sempurna dan
terhindar berbagai noise. Penata suara juga menggunakan headseat dengan merek
Samsung agar dapat mendengar dialog host dengan baik sehingga bila terjadi noise
atau dialog yang kurang jelas dapat diminta untuk diulang.
3.7.6 Kendala Produksi dan Solusinya
Dalam produksi Non Drama Televisi ini, ada beberapa kendala-kendala baik
itu dari segi teknis maupun non teknis, seperti :
Pra produksi
1.kendala :susahnya mencari alat sewa yang sesuai dengan kepeluan untuk
produksi
Solusi :menanyakan kerabat untuk mencari tempat yang sesuai.
produksi
221
1. Kendala :kabel audio bermasalah jadi setiap host bergerak akan terdengar suara
suara noise yang mengganggu dan mengulur waktu saat shooting.
solusi:penulis,kabel di ditempelkan ke tubuh host lalu disolasi agar kabel tidak
kendor.
2. Kendala :batre yg cepat habis dan tempat untuk membelinya sangat jauh jadi
memakan waktu untuk shooting.
solusi:penulis,membeli yang banyak sekaligus supaya tidak keteteran saat batre
habis
3. Kendala :suara suara kendaraan yang mengganggu saat proses shooting.
Solusi:menunggu kendaraan sepi dan langsung ambil take
Pasca produksi
1.kendala :audio belum dinamai dan keacak karna kecampur jadi satu membuat lama
untu diedit
Solusi :langsung dinamai satu satu lalu dibagi folder sesuai scene agar lebih
mudah memlih.
2.kendala :ada beberapa audio yang noise dan dapat mengganggu telinga saat
mendengarnya
Solusi :audio tersebut diedit menggunakan aplikasi supaya suara sedikit lebih
halus saat didengar.
222
3.7.7 Lembar Kerja Penata Suara
A. KONSEP PENATA SUARA
Dalam karya tugas akhir, penulis beserta team membuat sebuah program acara
magazine show yang berjudul “PETA (Pengen Wisata).” Penata suara berusaha
dengan semaksimal untuk dapat membuat Non Drama Televisi ini menjadi lebih
menarik dan sesuai dengan apa yang di inginkan Memberikan sebuah karya Drama
televisi dengan konsep audio yang baik. Perekaman suara menggunakan caradirect
sound yaitu perekaman suara langsung pada saat shooting sehingga suara yang
terekam akan mencerminkan mood host yang diperkuat oleh gambar dan suasana.
Suara-suara natural juga akan sangat memperkuat dan mempertegas suasana serta
setting waktu pada setiap segment. Perekaman suara akan dilakukan sebaik mungkin
dan diusahakan agar terhindar dari berbagai noise. Untuk perekaman penulis
memakai clip on dan Zoom H4N. Penulis memakai clip on karena suara terfokus dan
jelas terdengar saat shoot host. Penulis memakai zoom H4N karena penulis ingin
mengambil suara atmosphere di lingkungan lokasi shooting dan untuk menyimpan
data perekaman saat shooting.Penulis memberikan audio dalam setiap segment
dengan backsound dan music instrument yang berkonsep ceria dan tradisional.
223
III.18 SPESIFIKASI AUDIO
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
Clip On Mic
Sennheiser ew
Gambar III.28
Microphone
Battery Supplied
Gambar III.29
Software Editing Audio : Adobe Premier
Type Of Mic : Condenser Microphone
Porable Recorder : Zoom H4N 2 chanel in stereo
Headphone : Samsung I9500
Komputer Recording : Mac MD 101
224
Production Company : Former Batalion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansayh Enggar
Durasi : 24 menit Audio : Fachri Muhammad
NO SEGMENT SCRIPT EQUIPMENT ATMOSPHERE VOLLEY MUSIC
1 Bumper in
2 ya, sobat peta hari ini aul
dan leo sudah sampai
kota garut nih guys. pada
MIC INSTRUMENT
Table III.19 Daily Treatment Audio
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
225
episode kali ini aul dan
leo bakal mengeksplore
kota garut. Hari ini
mereka akan
memberikan tayangan-
tayangan menarik untuk
pemirsa. Tempat menarik
apa saja yg mereka
kunjungi? Yuk let’s go..
2 oh ini nih tempat yang
aul kunjungi. Oke guys
kita udah tau aul kemana
yaitu kampung
sampireun.
3 1 Kampung Sampireun
merupakan hotel resort
dengan nuansa
perkampungan Sunda
MIC
226
berlokasi di dataran
tinggi sekitar 1000 meter
di atas
permukaan laut.
4 Aul :hai pemirsa,
sekarang gue sudah
sampai nih disalah satu
tempat wisata garut,
namanya kampung
sampireun. Dikampung
sampireun ini biasa
dikenal dengan sebutan
maldives nya kota garut
loh guys, pasti pada
penasarankan gimana sih
suasana dikampung
sampireun ini. Dari pada
penasaran, ikutin gue yuk
227
buat telusurin indahnya
kampung sampireun..
5 Kampung Sampireun
adalah suatu tempat
wisata yang bernuansa
perkampungan atau
pedesaan yang
peresmiannya dilakukan
oleh menteri pariwisata
seni dan budaya, bapak
Marzuki Usman yang
peresmiannya dilakukan
pada tanggal 4
September 1999.
Berlokasi di Kampung
Ciparay, desa Sukakarya,
kecamatan Samarang,
Garut, jawa Barat,
Kampung Sampireun
MIC
228
menempati lahan seluas
3,6 hektar.
6 Aul : bukan hanya
wisatawan lokal disini
juga sering di kunjungi
oleh wisatawan asing
dari berbagai macam
negara juga loh guys.
karena disini ngasih
nuansa yang beda banget
dari tempat lainnya yang
pasti, sejuk, alam itu
melekat banget di
kampung sampireun ini.
Nah sahabat peta ini
bakal jadi salah satu
recomend banget buat
destinasi liburan kalian
berikutnya.
229
Mau tau lagi apa ajasih
yang ada disini? Ikutin
gue
7 waw bagus banget guys.
Oiya btw ini ada perahu,
kayaknya gue pengen
kelilingin danau ini pake
perahu ini deh.
Yuk kita naik.
8 nah ini nih salah satu
tempat favorit di garut,
pokoknya ngasi
nuansanya tuh benar-
benar bagus banget.
Oiyah risort disini
dibangun diatas danau
loh.
230
Biar ngasi nuansa
romantis terus kaya
adem, jadi nenangin hati
banget.
Nah liat deh ini banyak
banget ikannya loh.
Gede-gede banget tuh.
Kemarin juga sih teman
gue bilang ada buat
weading gitu. Bisa buat
foto preweed juga.
Nah oiya ini nih,
namanya kayak getek
gitu tapi untuk sekedar
candle ligth diner gitu
kalo misalkan kalian mau
ngadin candle ligth diner
ditengah-tengah sini pas
231
banget suasananya itu
kaya kampung banget
enak, benar-benar asri,
sejuk. Pokoknya
recomend banget tempat
ini buat next liburan
kalian berikutnya.
9 Kampung sampireun
termasuk salah satu
tempat wisata yang
terkenal di garut, yang
dilengkapi dengan
fasilitas penginapan yang
terdiri dari 22 bungalow
ditepi danau. Untuk pergi
ke penginapannya kita
akan di antar
menggunakan perahu
canoe dan di manjakan
MIC
232
oleh nuansa danau
sampireun yang indah.
Untuk menginap di
kamar yang mewah ini
kalian cukup membayar
RP.1jutaan sampai
Rp.4jutaan aja guys,
Tergantung fasilitas yang
di sediakan guys. selain
untuk penginapan
kampung sampireun ini
juga menyediakan paket-
paket prewedding dan
wedding maupun acara
lainnya.
10 nah akhirnya selesai juga
nih kita menelusuri
kampung sampireun ini.
Yang pasti kalian sepakat
233
banget sama gue kalo
tempat ini ideal banget
karna tempat ini nuansa
alam, sejuk pokonya asri
banget dan kayaknya
pada wisata kali ini
bakalan jadi salah satu
juara di episode pengen
wisata kali ini loh guys.
oiya kayaknya gue
langsung mau cabut ke
leo karna gue punya
tempat wisata lagi
selanjutnya. Tetap ikutin
terus gue PETA (Pengen
Wisata)
11 Bumper Out
234
12 Commercial Break
13 Bumper in Musik Ilustrasi
14 II Ngomong-ngomong soal
garut nih guys. Garut
adalah salah satu
produsen kulit terbaik di
Indonesia, terutama jaket
kulit. Produk kulit buatan
Garut memiliki kelas
yang setara produk kulit
impor, dengan harga
yang lebih terjangkau.
Pembeli juga dimanjakan
akan modifikasinya yang
sangat kaya.
MIC
235
15 nah oke sobat PETA
sekarang gue sudah
nyampe nih ditempat
produksi kulit. Cuman
disini memproduksi tas
tapi yang pasti si aul
bakalan pengen kesini sih
guys, soalnya dia pasti
bakal pengen beli gitu.
Pengen tau gitu kan
apasih produksi kulit ini?
16 Industri kulit di Garut
memiliki perjalanan
sejarah yang panjang ada
sejak jaman Jepang, yang
pertama kali dirintis oleh
pekerja industri
penyamakan kulit di
MIC
236
Jatayu Bandung,
kemudian
menerapkannya di Garut,
dari situlah industri
kerajian kulit di Garut
mulai berkembang.
17 oke guys, jadi banyak
banget disini tas buat
kuliah atau buat kekantor
buat cewe dan ada juga
buat cowo kaya model
sling bag gitu, lumayan
banyak banget sih disini
yang terbuat dari kulit
sapi ata domba. Itu aja
yang bisa gue kasi tau ke
kalian.
237
18 ditempat ini juga kita
diajarkan cara pembuatan
aksesoris-aksesoris tadi
loh guys. lumayan nih
buat nambah-nambah
pengetahuan
MIC
19 halo sobat PETA
sekarang gue sudah
berada di lantai dua,
tempat produksi jaket
kulit.
Kalo tadi guys, yang gue
bahas itukan tas yang
terbuat dari kulit sapi.
Nah kalo jaket ini terbuat
dari kulit domba. Kalian
pada penasarankan cara
pembuatannya?
238
20 tadi kita sudah belajar
cara pembuatan tas dan
sekarang kita belajar cara
pembuatan jaket.
MIC
21 oke sahabat peta
sekarang gue sedang
berada di tempat
penjualannya disini
banyak banget aksesoris
seperti tas kulit, sepatu,
gesper, jaket dll. Kalian
juga harus tau nih
produksi kulit ini ada di
kota garut.
22 disini banyak banget
pedagang yang menjual
MIC
239
aksesoris yang terbuat
dari kulit guys.
23 oke sahabat peta kembali
lagi bersama gue nih.
Gue udah selesai
eksplore kulit yaitu
tempat pembelanjaan
kulit tempatnya ada di
sukaregang. Nah kalian
bisa ngajak keluarga
kalian, teman-teman
kalian atau pacar kalian
ke kota garut dan jangan
lupa belanja.
Gue mau ketemuan lagi
nih sama aul ketempat
perbelanjaan lagi kalian
pasti bakalan penasaran
juga dong sama
240
tempatnya. Gue telpon
aul dulu....
24 Bumper Out Musik Ilustrasi
25 Commercial Break
26 Bumper In
27 III Nah ini dia nih
tempatnya, gue telpon
aul dulu deh...
Halo lu dimana ul? Gue
udah nyampe nih. Nanti
langsung masuk kedalam
aja yah.
Wah gila keren banget
sepeda apaan nih yah.
241
Wih lebih keren nih. Oh
inikan candi cangkuang
yang ada di kota garut,
mantap-mantap.
28 halo. Iyah le, bentar le ini
gue lagi di parkiran
bentar-bentar. Sorry gue
telat
Aul : wih le,
Leo : et tunggu. Tosan
dulu
Aul : oke oke
Leo : dari mana aja sih lu?
Aul : sorry banget, tadi
macet banget dijalan le, le
ini apaan le?
242
Leo : oh ini sambil jalan
aja yah jelasinnya. Jadi
ini itu tu kaya candi
cangkuang khas dari
garut, cuman ini
dibuatnya dari coklat
Aul : coklat? Bisa
dimakan dong?
Leo : bisa..
29 VO : Dodol merupakan
salah satu oleh-oleh
makanan khas dari Garut.
Dodol merupakan buah
tangan yang wajib dibeli
ketika berkunjung ke
Garut. Akibat makanan
yang manis legit ini Garut
mendapat julukan kota
MIC
243
dodol. Kini Dodol yang
bermetamorfosis menjadi
Chocodot ini terkenal
hingga ke berbagai
negara seperti Asia dan
Eropa
30 banyak banget nih.
Aul : eh iya, gue pengen
beli coklat yang bisa
bikin baper nih kaya gini
contohnya. Inituh kaya
disana tuh emang benar-
benar unik banget
chocodot ini tuh,
Leo : guys ini tuh coklat
yang keren banget yang
244
ingetin kita sama orang
rumah
31 Aul : ayo buru..
Leo : ayo
32 Bumper Out Musik Ilustrasi
33 Commercial Break
34 Bumper In
245
3.8 Proses kerja Penata Artistik
Penata Artistik merupakan sesorang yang bertugas menghidupkan suatu
program dengan memberikan unsur seni atau property dalam pembuatan program
di suatu produksi. Penata Artistik sesuatu hal yang penting dalam menciptakan
suatu suasana dalam sebuah acara produksi televisi baik drama maupun non drama.
Penata artistik ini juga dapat mendukung suasana dan karakter pemain dalam layar
dan termasuk juga sebagai daya tarik sebuah acara.
Selain itu Tata artistik juga berfungsi memberikan alat yang berupa make
up, properti dan lain-lain dalam pembuatan suatu program. Salah satu unit kerja
yang agar bisa menambah kesan seni dalam suatu tiap adegan.
Menurut Kusumawati dkk (2017:138) Penata Artistik atau pengarah artistik,
disebut juga art designer atau art director adalah seseorang yang bertugas menata,
mendesain lokasi pengambilan gambar baik di studio maupun di luar studio dengan
karakteristik program yang akan di produksi.seorang penata artistik adalah orang
yang memiliki sense of artistic, kreatif, inovatif dan cerdas.
Dalam kutipan di atas Penata Artistik adalah orang yang menyiapkan alat-
alat panggung bertanggung jawab atas merancang keperluan properti, Sehingga
bisa senada dengan warnanya dan menyiapkan kostum-kostum untuk para pemain
sesuai kebutuhan produksi dan tentunya dengan konsep yang sudah disepakati.
Menurut Kusumawati dkk (2017:18) “Penata artistik atau Art director
adalah seorang designer,Art director harus bisa membuat design, dengan Bahasa
tulis yang bisa diterima. Naskah dipelajari kemudian dibuat sketsa kemudian
disempurnakan menjadi design”.
Dari kutipan di atas. Penata Artistik bertanggung jawab dalam memimpin
tim artistiknya untuk mengoptimalkan properti agar tepat dengan naskah yang ada
serta mengetahui berapa banyaknya biaya untuk semua propertinya.
246
Menurut Kusumawati dkk (2017:16) Art director atau Penata artistik
menetapkan anggaran terkait dengan kebutuhan yang ada di dalam naskah. Dari
naskah kita dapat mengetahui seberapa besar dana yang di habiskan untuk
mewujudkan konsep visual. Unit production manager, Produser dan Head
accounting juga merupakan bagian integral yang harus dilibatkan dalam proses ini.
Dari kutipan di atas, penulis menyimpulakan bahwa Penata Artistik adalah
merancang desain-desain sesuai naskah dan menciptakan penataan dan style. Serta
menghadirkan karakter melalui penciptaan lewat elemen artistik.
Penulis sebagai Penata Artistik bertanggung jawab dalam menciptakan
penataan yang baik termasuk urusan property, make up dan set design. Oleh karena
itu, sangat penting bagi penulis untuk menciptakan pandangan yang luas serta
menciptakan kreatifitas yang lebih tinggi dan lebih jauh lagi. Penulis harus
mengetahui secara keseluruhan art dari program “PETA (Pengen Wisata)” yang
akan kami buat sehingga menghasilkan konsep penata artistik yang menarik.
Dalam program televisi non drama magazine show PETA ini penulis
dipercayakan oleh tim sebagai penata artistik. Dalam hal ini penulis harus bisa
bekerja sama dengan pengarah acara untuk mewujudkan konsep yang sudah ada,
karena penulis harus bisa menterjemahkan naskah sesuai ide kreatif yang
diinginkan oleh pengarah acara. Tugas utama penata artistik adalah membantu
pengarah acara dan penulis naskah untuk menerapkan konsep sesuai disepakati
bersama.
3.8.1 Pra Produksi
Pada tahap pra produksi ini penulis sebagai penata artistik membuat
breakdown dan jadwal kerja khusus bidang tata artistik agar dalam tahap produksi
247
berjalan dengan lancar. Selain itu penata artistik juga menyiapkan semua property
tata artistik seseuai dengan rancangan lembar kerja yang sudah dibuat.
Menurut Kusumawati dkk (2017:15) “Penata Artistik berfungsi
sebagai penunjang dalam mendukung suasana yang diinginkan dalam suatu
produksi acara”.
Dari kutipan di atas menyimpulkan bahwa penata artistik melakukan
rancangan dalam mendesain dan menerapkan sebuah konsep kebutuhan produksi
harus bisa berkolaborasi dengan tim.
Dalam tahap ini penulis dan semua kru berdiskusi dalam membuat sebuah
program. Dalam sebuah rapat semua kru mengeluarkan pendapat serta bertukar
pikiran ide yang menarik. Tujuan kesepakatan agar tidak ada terjadinya kesalahan
dalam menentukan persepsi satu sama lain antara kru penulis bertugas menyamakan
konsep dengan yang diarahkan pengarah acara dari mulai set dekorasi, kostum dan
make up untuk pembawa acara dan alat-alat yang akan digunakan saat produksi.
Penulis juga harus menganalisa naskah dan membahasnya dengan Pengarah Acara
dan Camera Person agar mencapai penafsiran untuk mewujudkan gagasan penulis
naskah dalam bentuk tata artistik yang nyata dan sudah disepakati bersama kru.
Penulis juga melakukan survey lokasi guna mengetahui atau mencari
informasi yang diperlukan tentang tempat, suasana dan keadaan. Penulis juga
mencari lokasi-lokasi yang sesuai dengan gambaran naskah untuk nmencapai nilai
artistik yang seolah-olah nampak nyata dengan aslinya, mengenai kepemilikan
lokasi banyak sekali hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan survey lokasi,
seperti akomodasi, transportasi dan lain-lain.
248
Di tahap ini penulis harus mengecek seluruh persediaan barang-barang
artistik dan semua persiapannya sehingga berlangsungnya program acara tersebut.
Penulis juga harus membuat checklist benda-benda untuk keebutuhan tiap segmen.
Tak hanya property, hal yang terkcil seperti make up, wardrobe bisa menjadi salah
satu tanggung jawab Penulis untuk menyiapkannya. Penulis juga harus memastikan
sebuah ruangan sesuai konsep untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Sebelum produksi dimulai penulis membuat floorplane agar lebih mudah
mengetahui penempatan-penempatan peralatan property yang baik. Setelah survey
lokasi penulis merancang serta menggambar lokasi-lokasi yang sudah ditentukan
produser, Pengarah Acara dan Camera Person. Hal ini berguna untuk memudahkan
proses jalannya produksi saat pengambilan gambar. Membuat set design juga
sangat membantu penata artistik mengenai tata letak property yang digunakan
sehingga selalu ada kesamaan artistik di setiap segmennya.
Penulis mencari tim atau divisi yang sesuai dengan keahlian masing-masing
yang berada di bawah tanggung jawab art director. Untuk mengetahui semua set
yang diperlukan untuk semua adegan yang termasuk dalam sebuah Magazine. Jadi
setiap tayangan, setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan, maka
art director harus mulai membuat set list atau breakdown tata artistik apa saja yang
diperlukan.
Jika sudah mengetahui set apa saja yang dibutuhkan dalam membuat sebuah
program. Maka penata artistik sudah dapat membuat cheklist benda-benda apa saja
yang dibutuhkan. Tak hanya property yang kecil sebagai pemanis dari sebuh
ruangan, namun set panggung misalnya atau apa saja yang membutuhkan
249
bangunan, disini jika merupakan produksi besar art director bisa bekerja sama
dengan bagian kontruksi.
Setelah merinci apa saja yang dibutuhkan, penulis juga perlu merinci budget
yang harus dikeluarkan, jika memang budget terbatas maka dengan sendirinya
penulis harus pintar-pintar membagi budget sesuai kebutuhan. Semakin penulis
pandai membuat set yang sesuai dengan aslinya dengan budget yang standar, maka
nama baik akan diraih oleh si penulis.
Menurut Kusumawati dkk (2017:17) “art director adalah seorang creator,
art director harus kreatif dan imajinatif setelah menerima materi acara mungkin
berupa naskah. Harus dapat mencipta dan mereka-reka kebutuhan artistik, nuansa
serta filosofinya”.
Menurut Kusumawati dkk (2017:18) “Art Director adalah seorang
fasilitator, kerja produksi adalah kerja kolaborasi satu sama lain saling berhubungan
dan bekerja sama, sehingga sebagai seorang art director harus dapat memfasilitasi
kebutuhan dan divisi lain yang masuk ke dalam susunan produksi”.
Dari kedua kutipan di atas, seorang penata aertistik harus bisa menyediakan
apa saja yang dibutuhkan kru dalam suatu program, selain itu penata artistik harus
bisa bekerja sama serta menyediakan kebutuhan semua tim.
3.8.2 Produksi
Setelah tahapan-tahapan pra produksi di persiapkan secara konsep yang
matang, tahapan produksi pun dimulai. Tidak hanya pada saat pra produksi akan
tetapi seorang Penata Artistik terus mengikuti proses shooting untuk
mempersiapkan semua kebutuhan dan mempersiapkan kostum yang akan dipakai
saat produksi dan lokasi yang ada kebanyakan setiap segmentnya di outdoor
250
sehingga penulis harus memperhatikan make up host dan penampilannya agar tidak
terlihat aneh saat di kamera.
Tahapan ini juga dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi agar semua proses
produksi sesuai dengan apa yang di jadwalkan, untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dengan konsep yang sudah dibuat setiap kru diharuskan bekerja sama
dalam tahapan produksi.
Menurut Kusumawati dkk (20017:18) “Penata artistik adalah seorang
perupa, artinya penata artistik bertanggung jawab terhadap design creative dari
materi tayangan berupa set design, set dekorasi, grafis dan ID program sesuai
dengan pendekatan artistik”.
Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa tugas seorang penata
Artistik pada saat produksi adalah mengawasi dalam pengambilan gambar agar set
yang sudah di buat sesuai dengan yang diharapkan dan bertanggung jawab atas hasil
dan mutu tata artistic baik dari segi teknik maupun estetika secara utuh.
Pada saat produksi penulis memakai lokasi outdoor, maka dari itu penulis
hanya menambahkan sedikit property. Penulis harus membuat ruangan menjadi
lebih hidup, disinilah penulis juga banyak menambahkan beberapa property dan
beberapa barang untuk hiasan yang akan di pakai.
Untuk mengenai wardrobe penulis memerlukan ketelitian dalam
menentukan kostum yang akan di pakai oleh host. Penggunaan kostum pada
program ini penulis menyesuaikan dengan tema cerita dari program itu sendiri,
dimana program ini yang bertema eksplore garut maka segala sesuatu yang
ditampilkan dalam program ini sesuai dengan konsep. Setelah itu kostum yang
digunakan juga berkonsep lebih santai agar cocok dengan konsep.
251
Menurut Kusumawati dkk (2017:23) “make up kerap diartikan melukis
dengan alat kosmetik. Make up juga dikatakan sebagai segala sesuatu yang
berhubungan dengan tata rias untuk pemain dalam melakukan adegan sesuai
tuntutan naskah dan peran cerita”.
Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa make up adalah
kebutuhan yang sangat diperlukan untuk menunjang penampilan dan karakter
pemain. Make up juga berfungsi sebagai penghias wajah agar tidak pucat.
Penata Artistik pada saat produksi adalah mengawasi dalam pengambilan
gambar agar make up yang sudah di buat sesuai dengan yang diharapkan dan
bertanggung jawab atas hasil dan mutu tata artistik baik dari segi teknik maupun
estetika secara utuh.
3.8.3 Pasca Produksi
Pada tahap ini penulis melakukan evaluasi proses kerja mulai pra hingga
pasca produksi untuk memperoleh tentang bagaimana membuat susunan artistik
yang baik dan rapih. Hal ini perlu diperhatikan agar kesalahan saat produksi tidak
terjadi kembali pada saat yang akan datang.
Menurut Kusumawati dkk (2017:28) “Dalam penggarapan suatu produksi
program terdapat beberapa rangkaian proses, yaitu Pra Produksi, Produksi, dan
Pasca Produksi. Proses tahapan ini juga merupakan refleksi dari suatu perencanaan
yang matang untuk mendapatkan hasil maksimal dan kualitas.
Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa rangkaian proses, yaitu
pra produksi, produksi, dan pasca produksi adalah kebutuhan yang sangat
252
diperlukan untuk suatu perencanaan yang matang untuk mendapatkan hasil
maksimal.
Pada saat pasca produksi penulis melakukan tahap evaluasi dari semua
divisi yang terdapat dalam art dilihat dari kekurangan-kekurangan pada saat
pengambilan gambar kemudian juga mengembalikan dan merapikan semua
property dan peralatan art yang lain.
Pada tahap ini, penulis sebagai Penata Artistik merapihkan kembali segala
sesuatu yang telah di pakai pada saat produksi. Tahapan ini juga menjadi akhir dari
seluruh rencana kerja yang akan penulis susun menjadi laporan kerja penata artistik.
Pada tahapan ini, penulis juga melakukan evaluasi dari semua divisi yang
terdapat di dalam Art Departement, dilihat kekurangan-kekurangan pada saat
pengambilan gambar, kemudian juga mengembalikan dan merapikan semua
laporan mengenai budgeting yang digunakan untuk membuat property yang
diperlukan pada saat produksi.
Evaluasi adalah hal yang perlu di perhatikan pada saat settingan yang di
hasilkan dari make up dan wardrobe sudah sesuai konsep. Hal ini harus lebih
diperhatikan agar kesalahan pada saat produksi tidak terulang kembali.
3.8.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik
Penata artistik bertanggung jawab mengoptimalkan dan mengarahkan
efisiensi seluruh divisi yang ada dalam departemen artistik sesuai dengan jadwal
produksi dan berhak untuk menentukan atau menetapkan anggaran biaya yang telah
di susun.
253
Menurut Kusumawati dkk (2017:14) Seorang Penata Artistik atau Art
director bertanggung jawab dalam menciptakan penataan yang bik
termasuk urusan property, kostum, make up, set disain dan artistik untuk
menciptakan pandangan yang luas, terus berpikir untuk sesuatu yang baru
dan secara konstan berusaha menciptakan kreativitas yang lebih tinggi.
Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa tanggung jawab
seorang penata artistik adalah menciptakan penataan yang baik termasuk urusan
property, kostum, make up,danset desain. Bagi seorang Penata Artistik sangatlah
penting untuk menciptakan pandangan luas, terus berfikir untuk sesuatu yang baru
dan berusaha menciptakan kreatifitas yang lebih tinggi.
Dalam menjalankan tugasnya secara teknis, penulis mempunyai tanggung
jawab penuh dalam hal mempersiapkan barang-barang yang akan digunakan pada
saat produksi.
Menurut Kusumawati dkk (2017:14) Penata Artistik merupakan salah satu
unit kerja pada stasiun penyiaran televisi atau Tim produksi film yang
berfungsi sebagai penunjang acara siaran tv atau produksi film. Penata
Artistik merupakan suatu hal yang penting dalam menciptakan suasana
dalam sebuah produksi acara drama tv, film maupun non drama. Penata
Artistik juga dapat mendukung suasana dan karakter pemain dalam layar
dan termasuk juga sebagai daya Tarik sebuah acara.
Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa penting perang Penata
Artistik dalam penunjang sebuah suasana dan karakter pemain dalam layar dan
termasuk juga sebagai daya Tarik sebuah acara.
Pengarah Artistik harus membuat breakdown adegan sesuai naskah untuk
kepentingan departemen mereka masing-masing. Pencatatan sebaiknya dilakukan
pada setiap pertemuan dengan Pengarah Acara, baik di rapat produksi, saat pergi ke
lokasi maupun catatan-catatan yang secara khusus di berikan oleh Pengarah Acara.
Menurut Kusumawati dkk (2017:15) Secara teknis Penata Artistik atau Art
director bertanggung jawab atas seluruh penyediaan kebutuhan artistik
254
mulai dari pra produksi sampai dengan pasca produksi. Tata Artistik
Televisi adalah bagian dari kru televisi, di beberapa stasiun televisi, Tata
Artistik masuk ke dalam Departemen Artistik atau Art Departement. Di
dalam departemen ini terbagi atas: Unit Dekorasi, Unit properti, Unit
Grafika, serta Unit Tata Rias dan Busana. Namun di beberapa stasiun tv di
Indonesia tidak selamanya seperti ini, misalnya unit grafis di beberapa
stasiun tv justru bertanggung jawab pada post production manager.
Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistik
berperan sebagai koordinator lapangan yang bertugas melaksanakan eksekusi atas
semua rancangan desain tata artistik atau gambar kerja. Penulis juga harus konsisten
dengan breakdown atau jadwal kerja yang sudah dibuat, agar dapat bekerja dengan
tepat waktu. Selain itu, penulis juga harus menyiapkan elemen-elemen atau material
yang akan dipakai pada saat produksi.
3.8.5 Proses Penciptaan Karya
Dalam produksi ini yang merupakan Tugas Akhir (TA), penulis memegang
jabatan sebagai penata suara. Dalam produksi yang berjudul “Pengen Wisata”ini,
segala hal yang berkaitan dengan suara merupakantanggung jawab penulis.
a. Konsep Kreatif
setelah penulis membaca naskah yang sudah dibuat oleh penulis naskah, dan
mendalami isi naskah tersebut dengan judul “Pengen Wisata” penulis tertarik
dengan jalan cerita yang ada di dalam naskah tersebut dari segi kreatif penulis sudah
memastikan akan membuat property dan set untuk memenuhi atau memperbaiki
apa yang sudah ada dari lokasi set yang sudah di tentukan sebelumnya. Penulis
harus bisa mengerti maksud dari isi naskah dan lokasi set apa saja yang di inginkan
oleh Pengarah Acara dan Penulis Naskah.
255
Penulis hanya menambahkan beberapa property pendukung sebagai
pelengkap saat berada di lokasi Kampung Sampireun yang berada di Garut, Jawa
Barat. Tidak banyak property yang bisa penulis tambahkan. Tujuan penulis adalah,
agar tetap menjaga keaslian dari lokasi tersebut. Penulis hanya butuh melihat hasil
dokumentasi yang berada di Kampung Sampireun.
Dengan konsep yang menginformasikan kepada penonton konsep yang kita
miliki adalah keutuhan dari ke unikan sebuah maldinya garut. Oleh karena itu
penulis tidak menambahkan sebuah property untuk ruangan Kampung Sampireun.
Penulis yang telah memberikan style yang khas kepada host “Pengen
Wisata” dengan menggunakan konsep style Adventure, yaitu celana jeans hitam,
sweater, dan sepatu hitam. Agar host lebih mudah dan nyaman untuk berjelajah
wisata yang berada di daerah Garut. Sesuai dengan ini naskah yang sudah dibuat
oleh Penulis Naskah. Seorang Penata Artistik harus lebih teliti dalam memilih jenis
property dan atribut agar seusai dengan konsep yang diinginkan oleh penulis untuk
program acara magazine show “Pengen Wisata”.
b. Konsep Produksi
Dalam tahap ini konsep produksi sangatlah dibutuhkan sebagai penata
artistik menyiapkan property hingga wardrobe yang cocok untuk tema program
acara yaitu wisata. Seperti pada lokasi di daerah Garut yaitu Kampung Sampireun,
Kerajinan kulit, dan Chocodot. penulis menambahkan dan membuat berbagai
macam property pendukung diantaranya Mobil, dan peralatan lainnya. Sedangkan
untuk wardrobe penulis menyesuaikan dengan tema yaitu planel kotak-kotak merah
256
dan celana hitam untuk kegiatan outdoor. pada lokasi berikutnya di indoor yaitu di
daerah Burangkeng Bekasi Timur penulis membuat dan menambahkan properti
pendukung di antaranya, meja, alat-alat antik, kursi, dan lain sebagainya. Sebagai
penata artistik, penulis diwajibkan membuat beberapa properti dan
mengembangkan apa yang sudah ada di set. Agar konsep artistik sesuai dengan
naskah dan alur cerita program magazine show “Pengen Wisata”. Ketika proses
produksi Penata Artistik harus lebih bisa cekatan dalam hal mempersiapkan
properti , set, kostum, dan make up apa yang akan digunakan pada setiap scene agar
tidak mengganggu proses berjalannya produksi. Selain itu Penata Artistik juga
harus melakukan penjagaan set yang baik serta terencana dengan benar.
Agar tetap continuity disetiap scene nya dan tidak mengganggu schedule
yang sudah ditentukan sebelumnya. Penulis harus bisa menjaga komunikasi antara
penulis dan pemilik lokasi set agar tidak adanya salah paham antara pihak penulis
dan pengurus atau penjaga lokasi set.
Pada konsep produksi, penulis memperhatikan jalannya setiap scene per
scene dan adegan per adegan. Pada saat produksi, penulis mengatur set dan
penempatan properti disetiap segmen agar sesuai dengan konsep yang sudah dibuat.
c. Konsep Teknis
Dari segi konsep teknis, tentunya penulis bekordinasi dengan Pengarah
Acara yang bertujuan agar property yang dipergunakan sesuai dengan konsep.
Tentunya mempertimbangkan aspek-aspek kualitas dan kelayakan Dengan
demikian aspek-aspek tersebeut, penulis berusaha untuk menonjolkan dan memberi
sesuatu yang yang fresh dan natural. Adapun property yang digunakan dalam
257
program magazine show “PETA” adalah property asli. Penulis hanya
menambahkan beberapa property pendukung sebagai pelengkap. Saat berada di
lokasi Kampung Sampireun, Kerajinan Kulit, dan Chocodot (Jawa Barat) tidak
banyak properti yang penulis tambahkan. Penulis bertujuan agar tetap menjaga
keaslian dari ketiga lokasi tersebut. Berbeda pada saat dilokasi Rumah, penulis
diwajibkan untuk membuat set ruangan layaknya studio, dikarenakan Rumah
adalah tempat tinggal yang berada di daerah Bekasi bukan studio pada aslinya.
Penulis memutuskan untuk menjadikan ruangan rumah yang berada di ruang tamu
ruamh untuk di ubah menjadi set ruangan studio dan membuat property untuk
kelengkapan interior studio.
Apabila semuanya sudah dipersiapkan secara matang, penulis mulai
melakukan kerjasama dengan Pengarah Acara dan Produser untuk menyajikan
Program ini agar penonton tertarik. Dalam hal ini penulis tetap bertanggung jawab
dan berperan penuh dalam menentukan set ruangan, set property, set wardrobe, dan
make up dalam sebuah program. Penulis harus bisa menerapkan apa yang ada pada
naskah dan menyesuaikan dengan keinginan Produser dan Pengarah Acara.
Dalam hal ini penulis meminta untuk bisa berkordinasi secara langsung
yaitu dengan di adakan rapat, penulis tidak hanya mendatangkan seorang Produser
dan juga Pengarah Acara akan tetapi penulis juga meminta kepada Produser untuk
mendatangkan langsung kru lain nya seperti hal nya Camera Person, Penata
Cahaya, dan juga Penata Gambar.
258
3.8.6 Kendala dan Solusinya
1. Kendala waktu, ketika produksi sedang berlangsung ada beberapa warga kota
garut ingin melihat nya produksi berlangsung. Solusinya penulis meminta
tolong kepada warga untuk tidak mendekat dahulu saat produksi terjadi
2. Kendala set ruangan untuk set lokasi Rumh yang kurang benda-benda antik dan
pajngan yang kurang. Solusinya penulis semua kru membawa barang-barang
antik yang ada di rumah masing-masing untuk di bawa ke lokasi.
3. Penulis kesulitan membuat material yang akan dipakai pada saat produksi.
Solusinya, penulis mencari referensi melalui, Youtube, menonton program-
program yang ada di televisi dan mencari referensi dengan membaca situs pada
internet.
259
3.8.7 Lembar Kerja Penata Artistik
1. Konsep Penata Artistik
Disini penulis memakai konsep Explore Garut sesuai dengan naskah yang
dibuat oleh penulis naskah dan disetujui oleh produser. Didalam konsep ini penulis
hanya menambahkan property dari tempat yang sudah ada. Tidak banyak property
yang dibutuhkan , di kampong sampireun penulis hanya membawa tisu dan juga
wardrobe talent seperti bedak, lipstik, dan lain-lain.
Sama seperti di kampong sampireun di garut penulis hanya membawa
membawa wardrobe talent dan juga menyewa perahu yang ada di kampung
sampireun.
Di ruangan rumah penulis harus mengubah rumah menjadi seperti studio,
karena kebutuhan sebuah tayangan yang menjadikan program magazine show yang
mempunyai dua host. Di segmen ini penulis benar-benar harus menyiapkan
property yang sesuai dengan karakter dari konsep Pengarah Acara. Jadi penulis
harus membuat property dan workshop sesuai dengan konsep. Penulis harus
menyiapkan barang-barang antik seperti guci, cangkir, dan lain=lain untuk
260
Production Company : Former Batalaion Produser : Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansyah Enggar Bisono
Durasi : 24 menit Art Director : Boy Dean Syah Putra
No Lokasi Set Segment Int/Ext Waktu Cast Wardrobe Property Make Up Keterangan
1 Kampung
Sampireun
- 1 Ext Pagi Aul Jaket denim,
celana Panjang
hitam, dan
sepatu putih
gelang, dan
jam tangan
Make-up Set dan
property
tidak di ubah
TABEL III 19 BREAKDOWN TATA ARTISTIK
AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA
261
2 Keraji
nan
kulit
-
2 Int Siang Leo Sweater, celana
panjang hitam,
dan sepatu
- Make-up Set dan
property
tidak di ubah
3 Choco
dot
- 3 Ext Sore Leo dan
Aul
Leo: Sweater,
celana panjang
hitam, dan
sepatu
Aul: Jaket
denim, celana
Panjang hitam,
dan sepatu putih
gelang, dan
jam tangan
Make-up Set dan property
tidak di ubah
4 Studio
rumah
-
4 Int Sore Leo dan
Aul
Leo: kemeja
kotak-kotak
merah, celana
panjang hitam,
dan sepatu
Aul: Jaket
orange, celana
Panjang hitam,
dan sepatu
hitam
Meja, bangku,
rak buku,
barang-barang
antik, sekat
dinding kayu,
gelang, jam
tangan dan
kalung
Make-up
262
3.8.9 Floor Plan Artistik
Production Company : Former Batalion Produser :Nindiyana Aulia
Project Title : Pengen Wisata Director : Asbiansyah Enggar
Durasi : 24 menit Art Director : Boy Dean S.P
Gambar III.30