COST OF ILLNESS PASIEN STROKE
COST OF ILLNESS OF STROKE PATIENT Sandi Purbaningsih 1), Djoko Wahyono 2) dan Endang Suparniati 3) 1) RSUD RA Kartini, Jepara 2) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 3) RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta
ABSTRAK
Stroke adalah penyakit gangguan otak yang dapat mengakibatkan kematian dan kecacatan dengan biaya perawatan yang besar.
Studi Cost of Illness (COI) bertujuan untuk mengukur beban ekonomi suatu penyakit. Penelitian dimaksudkan untuk melihat gambaran total biaya penyakit stroke, mengetahui perbedaan biaya riil pasien stroke rawat jalan dan rawat inap ditinjau dari faktor usia, jenis kelamin, kelas perawatan, lama perawatan, jumlah komorbid, cara bayar dan tipe stroke. Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional berdasarkan perspektif rumah sakit. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif melalui catatan medik pasien, bagian penjaminan, dan dari bagian Unit Teknologi Informatika di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta selama periode bulan Januari sampai Juni 2014. Variabel bebas meliputi usia, jenis kelamin, kelas perawatan, lama perawatan, jumlah komorbid, cara bayar dan tipe stroke meliputi stroke iskemik dan hemoragi, sedangkan variabel terikat adalah biaya riil pasien stroke rawat jalan dan rawat inap. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif, Mann Whitney, dan Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya penyakit stroke untuk 606 pasien adalah sebesar Rp. 5.867.281.315,97. Biaya rawat jalan menunjukkan berbeda signifikan ditinjau dari faktor usia, jenis kelamin dan cara bayar untuk stroke iskemik, sedangkan untuk stroke hemoragi menunjukkan beda signifikan ditinjau dari faktor jenis kelamin dan cara bayar. Biaya rawat inap menunjukkan beda signifikan ditinjau dari faktor usia, kelas perawatan, lama perawatan dan jumlah komorbid untuk stroke iskemik, sedangkan untuk stroke hemoragi menunjukkan beda signifikan ditinjau dari kelas perawatan, lama perawatan dan jumlah komorbid. Tipe stroke memberikan hasil perbedaan signifikan pada biaya stroke rawat jalan.
Kata Kunci: Cost of Illness, stroke, perspektif rumah sakit
ABSTRACT
Stroke is an illness that causes of brain disorder that can lead to death and severe disability on individual, and the stroke medication costs are enormous. The study of the Cost of Illness (COI) measures the economic burden of an illness. The research goal is to identify the total cost portrait of stroke, to determine the difference in the real cost of outpatient and inpatient stroke patients terms of factors as age, gender, the class of treatment, length of stay, the number of comorbid, payment systems and type of stroke in Dr. Sardjito hospital. This research was analytic research with cross sectional study design based on the perspective of the hospital. The data were collected retrospectively through medical patients records from January to June 2014, from the insurance division, and from the Information Technology Unit at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta. The variables in this study consist of the independent variables namely: age, gender, medication class, length of stay, number of comorbid, payment system and stroke type include ischemic and hemorrhagic stroke, while the dependent variables namely: the real cost of outpatient and inpatient stroke patients in Dr Sardjito hospital. The data obtained were analyzed using descriptive statistics, Mann Whitney, and Kruskal Wallis. The total cost of stroke from January-June 2014 based on the perspective of the Dr. Sardjito hospital for 606 patients was Rp. 5,867,281,315,97. The cost of outpatient with ischemic stroke showed significant difference in terms of the age factor, sex, and payment system, while the cost of outpatient with hemorrhagic stroke showed a significant difference in terms of the factors gender and payment system. The cost of inpatient with ischemic stroke showed a significant difference in terms of age, class treatment, and length of stay and the number of comorbidities, while the cost of inpatient with hemorrhagic stroke showed significant differences in terms of class treatment, length of stay and the number of comorbidities. The type of stroke results significant differences in the cost of outpatient stroke. Keywords: The Cost of Illness, stroke, Dr. Sardjito hospital’s perspective
PENDAHULUAN
Stroke adalah salah satu penyebab
kecacatan berat di seluruh dunia pada usia di
atas 60 tahun dengan biaya perawatan yang
besar. Pada tahun 2004 diperkirakan 53,6 miliar
dolar Amerika (Nasution, 2007), sehingga stroke
Korespondensi Sandi Purbaningsih, S.Si., Apt RSUD RA Kartini Email : [email protected] HP : 081226611125
disebut sebagai penyakit yang mahal baik untuk
pasien sendiri dan keluarganya.
Penelitian Finkelstein et al. (2014)
memperkirakan penduduk Indonesia di atas
usia 40 tahun diproyeksikan meningkat sebesar
34,4% dari 73,4 menjadi 98,7 juta pada 2020,
sedangkan pertumbuhan penduduk total
diperkirakan hanya 9,7%. Antara 2010 dan 2020
jumlah prevalensi hipertensi sebagai faktor
95
Submitted: 13-05-2015 Accepted : 13-06-2015 Published : 30-06-2015
Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi
p-ISSN: 2088-8139 e-ISSN: 2443-2946
resiko stroke diperkirakan akan meningkat
sebesar 6,8%, sedangkan prevalensi stroke
diperkirakan akan meningkat sebesar 20%.
Berdasarkan prevalensi tersebut diperkirakan
beban ekonomi stroke akan mengalami
peningkatan dengan proporsi terbesar yaitu
56,9% dari $ 0,29 miliar menjadi $0,45 miliar.
Studi Cost of Illness (COI) atau analisa
biaya penyakit mengukur beban ekonomi
penyakit dan memperkirakan jumlah
maksimum yang berpotensi dapat disimpan
atau dihemat jika penyakit itu bisa dicegah.
Banyak penelitian COI telah dilakukan selama
30 tahun terakhir. Peran penting studi COI
dapat dilihat dari seringnya penggunaan oleh
para pembuat kebijakan. Sebagian besar dari
studi ini telah berperan dalam debat kebijakan
terkait kesehatan masyarakat karena studi ini
menyoroti besarnya dampak dari penyakit di
masyarakat.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis Penelitian adalah penelitian
analitik noneksperimental dengan rancangan
penelitian cross sectional. Data yang digunakan
diambil secara retrospektif melalui catatan
medik pasien yang mengalami stroke yang
memenuhi kriteria inklusi selama periode bulan
Januari sampai Juni 2014, bagian Unit Teknologi
Informatika dan bagian Penjaminan di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta untuk mengetahui biaya
perawatan pasien. Analisis biaya ini dilakukan
berdasarkan perspektif rumah sakit.
Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data retrospektif dari catatan medik
pasien; rincian biaya medik riil pasien stroke;
data klaim INA CBG’s pasien stroke periode
Januari-Juni 2014
Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan adalah seluruh
populasi pasien stroke di RSUP Dr. Sardjito
periode bulan Januari-Juni 2014 yang memenuhi
kriteria inklusi penelitian. Kriteria inklusi
subyek penelitian adalah semua pasien yang
mengalami stroke baik stroke iskemik dan
stroke haemoragik baik rawat inap maupun
rawat jalan di RSUP. Dr. Sardjito; pasien dengan
data rekam medik dan pembiayaan yang
lengkap. Kriteria eksklusi subyek penelitian
adalah pasien stroke dengan komorbid penyakit
yang tidak ada hubungannya dengan sistem
vaskuler meliputi kanker, TBC, dan HIV-AIDS.
Variabel Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah faktor-faktor yang meliputi: usia, jenis
kelamin, kelas perawatan, lama perawatan,
jumlah komorbid, cara bayar dan tipe stroke.
Sedangkan variabel tergantung adalah biaya riil
pasien rawat jalan dan biaya riil pasien rawat
inap.
Analisis Data
Analisis data dilakukan melalui analisis
deskriptif untuk memaparkan besar total biaya
penyakit stroke, komponen-komponen biaya
yang menyusun total biaya penyakit stroke:
analisis uji beda biaya pasien stroke di RSUP Dr.
Sardjito ditinjau dari faktor usia, jenis kelamin,
kelas perawatan, lama perawatan, jumlah
komorbid, cara bayar dan tipe stroke dilakukan
dengan metode analisis Mann Whitney untuk uji
beda 2 kelompok, dan Kruskal Wallis untuk uji
beda lebih dari 2 kelompok pada taraf
kepercayaan 95% (α=5%).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Biaya Pasien Stroke Rawat Jalan
Analisis biaya pada penelitian ini
dilakukan dengan memperhitungkan faktor-
faktor yang mempengaruhi biaya penyakit
stroke di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode
Januari-Juni 2014. Total biaya penyakit pasien
stroke rawat jalan merupakan perhitungan total
biaya penyakit pasien stroke iskemik dan
hemoragi dengan cara bayar fee for service dan
prospective payment system. Hasil perhitungan
total biaya pasien stroke rawat jalan untuk 246
episode kunjungan sebesar Rp. 98.102.668,72.
Dengan rata-rata perawatan per episode sebesar
Rp. 390.815,5±259.056,13.
Tabel I menunjukkan bahwa usia
memberikan hasil berbeda secara signifikan
96
Volume 5 Nomor 2 – Juni 2015
terhadap biaya riil yang ditimbulkannya,
dengan nilai p= 0,01 (<0,05). Dilihat dari nilai
rata-rata biaya, semakin lanjut usia pasien, maka
biaya yang ditimbulkannya juga semakin besar.
Hal ini disebabkan semakin lanjut usia pasien
fungsi dan metabolisme tubuh semakin
menurun dan seringkali pasien lanjut disertai
beberapa komorbid (penyakit penyerta),
sehingga biaya pengobatan tidak hanya untuk
mengobati penyakit stroke saja tapi juga
penyakit komorbid.
Jenis kelamin juga memberikan hasil
beda yang signifikan terhadap biaya riil yang
ditimbulkan dengan signifikansi p= 0.03. Hasil
ini sesuai dengan penelitian Gnonlonfoun et al.
(2013) yang menyebutkan bahwa biaya stroke
dipengaruhi oleh jenis kelamin. Biaya untuk
pasien laki-laki lebih besar dari pada biaya
untuk pasien perempuan, karena pada laki-laki
cenderung memiliki resiko yang lebih besar
untuk terkena penyakit vascular, sehingga pada
laki-laki kemungkinan menderita stroke lebih
besar.
Hasil analisis berdasarkan jumlah
komorbid tidak menunjukkan hasil beda secara
signifikan terhadap biaya riil yang ditimbulkan
(p=0,057). Hal tersebut kemungkinan karena
yang lebih berpengaruh terhadap biaya riil
adalah tingkat keparahan penyakit dan jumlah
komorbid tidak cukup untuk menentukan
tingkat keparahan. Untuk menentukan tingkat
keparahan diperlukan komponen lain yaitu
prosedur (tindakan) yang diperlukan untuk
menangani penyakit tersebut sesuai sistem
grouper casemix.
Tabel I. Hasil Uji Beda Karakteristik Pasien Stroke Iskemik Rawat Jalan terhadap Biaya Riil
n Jumlah Rata-rata SD p
(episode) (Rp) (Rp) (Rp) (signifikansi)
Usia (tahun)
< 40 11 1.945.950,00 176.904,55 100.133,25
40-54 33 12.376.300,00 375.039,39 206.892,34
55-70 122 52.801.518,74 432.799,33 292.953,70
> 70 57 24.681.699,98 433.012,28 272.998,44
Jenis Kelamin
Laki-laki 155 68.284.787,48 440.547,02 294.021,79
Perempuan 68 23.520.681,24 345.892,37 212.392,89
Jumlah Komorbid
Tanpa 58 23.007.587,50 396.682,54 286.860,46
1 86 31.297.249,98 363.921,51 217.829,70
2 65 31.289.831,24 481.382,02 333.002,74
> 2 14 6.210.800,00 443.628,57 175.193,58
Cara Bayar
Fee for service 30 8.501.887,49 283.396,25 220.836,42
Prospective payment system 193 83.303.581,23 431.624,77 277.397,080,000
0,030
0,057
0,010
Variasi Kelompok
Sumber: olah data sekunder rekam medik
97
Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi
Tabel II. Hasil Uji Beda Karakteristik Pasien Stroke Hemoragi Rawat Jalan dengan Biaya Riil
Jumlah Rata-rata SD P
(Rp) (Rp) (Rp) (signifikansi)
Usia (tahun)
< 40 7 969.000 138.428,57 102.337,92
40-54 6 1.485.750 247.625,00 179.954,20
55-70 8 3.054.550 381.818,75 239.763,27
> 70 2 787.900 393.950,00 87.327,69
Jenis Kelamin
Laki-laki 9 1.334.150 148.238,89 90.745,16
Perempuan 14 4.963.050 354.503,57 213.116,33
Jumlah Komorbid
Tanpa 14 2.682.300,00 396.682,54 286.860,46
1 5 1.725.050,00 363.921,51 217.829,70
2 4 1.889.850,00 481.382,02 333.002,74
> 2 0 0,00 0,00 0,00
Cara bayar
Fee for service 5 437.500,00 87.500,00 22.360,68 0,000
Prospective payment system 18 5.859.700,00 325.538,89 197.881,32
n
(episode)
0,061
0,032
0,054
Variasi Kelompok
Sumber: olah data sekunder rekam medik
Dari hasil analisis pada Tabel II
diketahui bahwa pada pasien stroke hemoragi
rawat jalan faktor yang memberikan hasil beda
signifikan terhadap biaya rill hanya jenis
kelamin (p=0,032). Hal ini karena pasien stroke
hemoragi rawat jalan yang berjenis kelamin
perempuan rata-rata berusia lanjut (di atas 50
tahun) yang kemungkinan sudah mengalami
postmenstruasi. Menurut penelitian Haast et al.,
(2012), kejadian postmenstruasi dan usia yang
lebih panjang pada perempuan, menyebabkan
perempuan mendapatkan serangan stroke pada
usia lanjut dan biasanya terjadi dengan tingkat
keparahan yang lebih tinggi, karena perbedaan
jenis hormonal mempengaruhi patofisiologi dan
sirkulasi darah di otak. Hasil analisis untuk
faktor usia dan jumlah komorbid tidak
memberikan hasil beda yang signifikan terhadap
biaya riil (p>0,05). Pasien yang memiliki 2
komorbid mempunyai rata-rata biaya tertinggi
sebesar Rp. 481.382,02.
Tabel III. Uji Beda Tipe Stroke Pasien Rawat Jalan terhadap Biaya Riil
Tipe Stroke n Jumlah Rata-rata SD P
(episode) (Rp) (Rp) (Rp) (signifikansi)
Stroke Iskemik 223 91.805.468,72 404.009,41 261.927,27
Stroke Hemoragi 23 6.297.200,00 273.791,30 201.064,460,006
Sumber: olah data sekunder rekam medik
98
Volume 5 Nomor 2 – Juni 2015
Berdasarkan Tabel III, diketahui bahwa
tipe stroke memberikan hasil berbeda secara
signifikan terhadap biaya riil yang ditimbulkan
(p<0,05), meskipun rata-rata pada stroke
hemoragi lebih rendah dari rata-rata pada stroke
iskemik. Hasil ini berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh Nordin et al., (2012) yang
menyatakan bahwa biaya stroke kurang
dipengaruhi oleh tipe stroke akan tetapi lebih
dipengaruhi oleh tingkat keparahan stroke.
Program JKN yang diterapkan
pemerintah mulai 1 Januari 2014,
memberlakukan perhitungan biaya perawatan
pasien dengan cara bayar prospective payment
system didasarkan pada tarif INA-CBGs
menyebabkan analisis tentang biaya yang terkait
dengan tarif INA-CBGs adalah aktual untuk
dilakukan. Analisis ini dilakukan untuk
mengetahui kesesuaian antara biaya riil pasien
stroke dengan cara bayar prospective payment
system dengan klaim tarif INA-CBGs yang
ditetapkan berdasarkan grouping.
Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh selisih negatif untuk biaya pasien
stroke iskemik sejumlah 110 episode sebesar Rp.
5.049.248,00 dan untuk pasien stroke hemoragi
rawat jalan sejumlah 6 episode sebesar Rp.
400.418,00. Selisih negatif antara biaya riil pasien
stroke rawat jalan dengan cara bayar PPS
memberi gambaran tentang kemungkinan
kerugian biaya yang ditanggung rumah sakit
dalam perawatan pasien stroke rawat jalan.
Analisis Biaya Pasien Stroke Rawat Inap
Perhitungan total biaya pasien
stroke rawat inap adalah sebesar Rp.
5.769.178.647,25 untuk 424 episode perawatan,
merupakan penjumlahan dari total biaya pasien
stroke rawat inap dengan cara bayar fee for
service dan total biaya pasien stroke rawat inap
dengan cara bayar prospective payment system.
Total biaya riil yang dibutuhkan untuk
perawatan pasien rawat inap dengan cara bayar
fee for service selama periode Januari-Juni 2014
adalah sebesar Rp. 424.349.443,57 akumulasi
dari biaya riil pasien stroke iskemik dan stroke
hemoragi rawat inap sebanyak 42 episode. Rata-
rata perawatan per episode sebesar Rp.
10.103.558,18±12.431.342,95.
Hasil perhitungan total biaya pasien
stroke rawat inap dengan cara bayar prospective
payment system dengan menjumlahkan biaya
medik langsung rawat inap pasien stroke
iskemik dan hemoragi. Dari hasil perhitungan
diperoleh total biaya sebesar Rp.
5.344.829.203,68 untuk 382 episode.
Hasil uji beda karakteristik pasien stroke
iskemik terhadap biaya riil dalam Tabel IV
menunjukkan bahwa usia memberikan hasil
berbeda sangat signifikan terhadap biaya riil
rawat inap, ditunjukkan dengan nilai p= 0,000
(<0,05). Hasil ini sesuai dengan penelitian Chow
et al., (2004), yang menyimpulkan bahwa usia,
kelas perawatan, dan lama perawatan
berpengaruh signifikan terhadap total biaya
perawatan.
Pada uji beda jenis kelamin memberikan
hasil tidak berbeda secara signifikan dengan
biaya riil (p=-0,300). Penelitian Damayanti (2010)
juga menyimpulkan bahwa jenis kelamin tidak
berpengaruh terhadap biaya riil pasien stroke.
Hal ini kemungkinan disebabkan variasi kondisi
kesehatan pasien laki-laki dan perempuan yang
berkunjung ke rumah sakit pada periode
tersebut hampir sama.
Kelas Perawatan juga memberikan hasil
berbeda yang sangat signifikan terhadap biaya
dengan nilai p= 0.000 (<0.05). Perbedaan tersebut
karena adanya perbedaan fasilitas yang
diperoleh pasien. Selain itu tiap kelas perawatan
ada perbedaan jenis obat yang diberikan. Pada
kelas menengah ke bawah banyak
menggunakan obat-obat generik dengan harga
yang relatif murah, sedangkan pada kelas yang
lebih tinggi sering masih menggunakan obat-
obat branded atau branded generik dengan harga
yang relatif lebih mahal.
Uji perbedaan lama perawatan memiliki
nilai signifikansi yang jauh dibawah 0,05
(p=0,000), berarti semakin lama perawatan
pasien di ruang rawat inap maka semakin besar
biayanya. Karena semakin lama perawatan,
minimal ada penambahan biaya akomodasi,
pelayanan medik, dan obat serta barang medik
99
Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi
Tabel IV. Hasil Uji Beda Karakteristik Pasien Stroke Iskemik Rawat Inap terhadap Biaya
n Jumlah Rata-rata SD P
(episode) (Rp) (Rp) (Rp) (signifikansi)
Usia (tahun)
< 40 14 258.499.282,95 18.464.234,50 17.562.080,47
40-54 58 562.671.284,78 9.701.229,05 10.468.208,45
55-70 152 1.934.477.612,20 12.726.826,40 11.384.807,78
> 70 85 1.387.209.372,99 16.320.110,27 15.764.921,64
Jenis Kelamin
Laki-laki 195 2.364.418.003,37 12.125.220,53 11.662.090,25
Perempuan 114 1.778.439.549,55 15.600.346,93 14.991.679,10
Kelas perawatan
III 45 447.625.074,25 9.947.223,87 12.799.046,88
II 163 1.975.957.469,23 12.122.438,46 12.053.678,07
I 37 540.887.855,69 14.618.590,69 13.692.263,52
VIP 31 438.231.693,20 14.136.506,23 9.665.755,66
VVIP 15 285.658.574,89 19.043.904,99 14.004.193,73
Suite Room 18 454.496.885,66 25.249.826,98 18.356.179,21
Lama Perawatan (hari)
< 5 75 479.103.806,73 6.388.050,76 3.993.128,07
5 - 10 171 1.891.850.427,01 11.063.452,79 8.317.334,06
10 - 20 41 985.752.899,12 24.042.753,64 16.779.133,56
> 20 22 786.150.420,06 35.734.110,00 19.772.147,68
Jumlah Komorbid
Tanpa 2 20.956.692,71 10.478.346,36 7.598.553,00
1 96 1.046.290.747,63 10.898.861,95 11.255.528,13
2 131 1.751.151.066,49 13.367.565,39 13.422.403,98
> 2 80 1.324.459.046,09 16.555.738,08 14.107.228,81
Cara Bayar
Fee for service 27 308.798.125,55 11.436.967,61 14.126.959,95
Prospective payment system 282 3.834.059.427,37 13.595.955,42 12.980.514,580,553
0,008
Variasi Komponen
0,000
0,000
0,000
0,300
Sumber: olah data sekunder rekam medik
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Huang et al., (2013) bahwa lama perawatan
berpengaruh terhadap biaya riil rawat inap.
Efisiensi biaya perawatan pasien stroke
rawat inap dengan cara memberikan terapi yang
efektif. Salah satu usaha rumah sakit untuk
memberikan perawatan yang efektif bagi pasien
stroke adalah dengan cara mendirikan unit
stroke. Studi meta analisis yang diadakan oleh
Stroke Unit Trialists’ Collaboration (2007)
menunjukkan adanya penurunan angka
kematian pasien stroke 18% ketika dirawat di
Unit stroke daripada pasien yang dirawat di
bangsal. Hal ini karena di Unit stroke pasien
ditangani oleh dokter-dokter spesialis yang
saling berkolaborasi.
Hasil uji perbedaan kelompok jumlah
komorbid terhadap biaya riil penyakit stroke di
dapatkan p=0,000 (<0,05), berarti perbedaan
jumlah komorbid akan menyebabkan perbedaan
biaya yang ditimbulkan. Berdasarkan penelitian
Aouinti et al. (2013) jumlah komorbid akan
meningkatkan biaya terutama biaya obat-
obatan.
Pada tabel VI dapat dilihat bahwa biaya
riil menunjukkan beda signifikan ditinjau dari
lama perawatan (p=0,000), kemudian jumlah
komorbid (p=0,036) dan kelas perawatan
memberikan pengaruh yang kurang signifikan
(p=0,049) Hasil perhitungan menunjukkan
bahwa rata-rata biaya meningkat secara
signifikan dengan bertambahnya lama
perawatan pasien.
Demikian juga halnya dengan biaya
rata-rata pada kelompok jumlah komorbid,
dimana biaya rata-rata meningkat dengan
100
Volume 5 Nomor 2 – Juni 2015
semakin banyaknya jumlah komorbid yang
dimiliki pasien stroke. Hasil ini sesuai dengan
kesimpulan Specogna dkk., (2013) bahwa biaya
terapi stroke dipengaruhi salah satunya dengan
adanya faktor komorbiditas.
Untuk kategori kelas perawatan, tampak
juga adanya peningkatan rata-rata biaya
perawatan dengan kenaikan kelas, meskipun
terlihat bahwa rata-rata biaya pasien untuk kelas
I lebih tinggi dibandingkan dengan biaya rata-
rata pasien VIP, karena ada beberapa pasien
kelas I dengan tingkat keparahan yang berat
sehingga membutuhkan beberapa tindakan
operatif dengan biaya tinggi seperti tracheotomy
dan craniotomy, serta perawatan yang lama di
ICU sampai 20 hari.
Dari hasil uji beda tipe stroke terhadap
biaya (Tabel V), menunjukkan bahwa tipe stroke
tidak memberikan beda yang signifikan
terhadap biaya penyakit stroke dengan
signifikansi 0.855 (>0.05). Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Nordin et al.,
(2012), bahwa biaya stroke tidak dipengaruhi
oleh tipe stroke akan tetapi lebih dipengaruhi
oleh tingkat keparahan stroke.
Dari hasil perhitungan selisih antara
biaya riil dengan klaim tarif INA-CBG’s
diketahui bahwa pada penyakit stroke iskemik
rawat inap didapatkan perbedaan positif sebesar
Rp. 186.260.802,00, sedangkan untuk kasus
stroke hemoragi diperoleh selisih negatif sebesar
Rp.218.889.560,60, sehingga ada kemungkinan
rumah sakit menanggung kerugian. selisih
negatif pada kelas perawatan diluar tanggungan
BPJS (VIP, VVIP, suite room) otomatis menjadi
tanggung jawab pasien.
Penetapan kode diagnosis oleh petugas
koding rumah sakit mempunyai peran strategis
untuk menentukan besarnya tarif INA-CBG’s
yang bisa diklaim ke pihak BPJS. Sehingga
ketepatan penulisan diagnosa dan prosedur
medik yang lengkap menjadi salah satu faktor
yang penting untuk diperhatikan.
Tabel V. Hasil Uji beda Tipe Stroke terhadap Biaya Riil Rawat Inap
n Jumlah Rata-rata SD P
(episode) (Rp) (Rp) (Rp) (signifikansi)
Stroke Iskemik 309 4.142.857.552,92 13.407.306,00 13.074.517,75
Stroke Hemoragi 115 1.626.321.094,33 14.141.922,56 15.120.956,400,855
Tipe Stroke
Sumber: olah data sekunder rekam medik
101
Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi
Tabel VI. Hasil Uji beda Karakteristik Pasien Stroke Hemoragi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito
terhadap Biaya
n Jumlah Rata-rata SD P
(episode) (Rp) (Rp) (Rp) (signifikansi)
Usia (tahun)
< 40 6 81.330.544,36 13.555.090,73 9.496.044,24
40-54 27 424.126.333,90 15.708.382,74 21.249.500,18
55-70 55 740.667.771,05 13.466.686,75 11.333.183,93
> 70 27 380.196.445,02 14.081.349,82 16.225.668,10
Jenis Kelamin
Laki-laki 61 823.244.771,29 13.495.815,92 13.529.448,65
Perempuan 54 803.076.323,04 14.871.783,76 16.839.054,78
Kelas perawatan
III 22 233.464.555,25 10.612.025,24 12.044.345,65
II 71 837.297.710,57 11.792.925,50 8.502.166,93
I 12 307.361.451,77 25.613.454,31 30.363.849,80
VIP 8 141.924.145,74 17.740.518,22 12.308.760,70
VVIP 1 26.993.533,00 26.993.533,00 0,00
Suite Room 1 79.279.698,00 79.279.698,00 0,00
Lama Perawatan (hari)
< 5 37 167.538.763,86 4.528.074,70 3.086.525,36
5 - 10 25 285.561.996,35 11.422.479,85 5.860.284,54
10 - 20 46 825.213.430,52 17.939.422,40 8.780.274,22
> 20 7 348.006.903,60 49.715.271,94 37.199.232,24
Jumlah Komorbid
Tanpa 10 80.854.581,08 8.085.458,11 5.437.375,43
1 56 625.179.393,75 11.163.917,75 8.961.712,28
2 26 356.159.900,71 13.698.457,72 9.502.827,61
> 2 23 564.127.218,79 24.527.270,38 26.777.917,77
Cara Bayar
Fee for service 15 115.551.318,02 7.703.421,20 9.131.369,81
Prospective payment system 100 1.510.769.776,31 15.107.697,76 15.629.196,100,163
Variasi Kelompok
0,036
0,923
0,579
0,049
0,000
Sumber: olah data sekunder rekam medik
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai
Cost of Illness Pasien Stroke di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta, dapat diambil kesimpulan bahwa
total biaya penyakit stroke iskemik dan
hemoragi dalam periode Januari-Juni 2014 (6
bulan) berdasarkan perspektif RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta adalah sebesar Rp. 5.867.281.315,97.
Biaya tersebut merupakan penjumlahan dari
total biaya rawat jalan untuk 198 pasien (246
episode) sebesar Rp. 98.102.668,72 dan total
biaya rawat inap untuk 408 pasien (424 episode)
sebesar Rp. 5.769.178.647,25. Pada biaya riil
stroke iskemik rawat jalan terdapat perbedaan
signifikan ditinjau dari faktor usia, jenis
kelamin, dan cara bayar pasien (p<0,05),
sedangkan pada biaya riil stroke hemoragi rawat
jalan terdapat perbedaan signifikan ditinjau dari
faktor jenis kelamin dan cara bayar (p<0,05).
102
Volume 5 Nomor 2 – Juni 2015
Pada biaya riil pasien stroke rawat jalan terdapat
perbedaan signifikan ditinjau dari tipe stroke
(p<0,05).
Pada biaya riil stroke iskemik rawat
inap terdapat perbedaan signifikan ditinjau dari
faktor usia, kelas perawatan, lama perawatan
dan jumlah komorbid (p<0,05), sedangkan pada
biaya riil stroke hemoragi rawat inap terdapat
perbedaan signifikan ditinjau dari faktor kelas
perawatan, lama perawatan, dan jumlah
komorbid (p<0,05).
DAFTAR PUSTAKA
Aouinti, S., Malouche, D., Mallek, H. o., Saidi,
O., Lassaoud, O., Hentati, F., et al., 2013,
Predictive Risk Factors for Increased Direct
Medical Cost of Stroke in Tunisia,
http://www.academia.edu/5779963/Predict
ive_risk_factors_for_increased_direct_med
ical_cost_of_stroke_in_Tunisia, diakses 31
Maret 2015.
Chow, W.L., Tin, A.S., Meyyappan, A., 2010,
Factor Influencing Cost of Inpatient
Ischaemic Stroke Care in Singapura,
SingHealth Centre for Healyh Services
Research, 19 (4): 283-291.
Damayanti, 2010, Analisis Biaya Terapi Pasien
Stroke Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito
tahun 2007, Tesis, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Finkelstein, E.A., Chay, J., dan Bajpai, S., 2014,
The Economic Burden of Self-Reported
and Undiagnosed Cardiovascular Diseases
and Diabetes on Indonesian Households.
PLoS ONE, 9 (6): 1-3.
Gnonlonfoun, D.D., Adoukonou, T., Adjien, C.,
Nkouei, E., Houinato, D., Avode, D.G., et
al., 2013, Factors Associated with Stroke
Direct Cost in Francophone West Afirca,
Benin Example, World Journal of
Neuroscience, 3 (4): 287–292.
Haast, R.A.M., Gustafson, D.R., dan Kiliaan, A.J.,
2012, Sex Differences in Stroke, Journal of
Cerebral Blood Flow and Metabolism, 32 (12):
2100–2107.
Huang, Y.-C., Hu, C.-J., Lee, T.-H., Yang, J.-T.,
Weng, H.-H., Lin, L.C., et al., 2013, The
Impact Factors on the Cost and Length of
Stay among Acute Ischemic Stroke, Journal
of Stroke and Cerebrovascular Diseases, 22 (7):
e152–e158.
Nasution, D.K., 2007, Strategi Pencegahan Stroke
Primer,http://repository.usu.ac.id/bitstream
/123456789/20531/1/ppgb_2007_darul_kutn
i.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/1
23456789/20531/1/ppgb_2007_darul_kutni.
pdf, diakses 2 September 2014.
Nordin, N.., Ajunid, S.., Aziz, N.A., Nur, A.M.,
Sulong, S., 2012, Direct Medical Cost of
Stroke: Finding from a Tertiary Hospital in
Malaysia, Medical Journal Malaysia, 67 (5):
473-477 .
Specogna, A.V., Patten, S.B., Turin, T.C., dan
Hill, M.D., 2013, Cost of Spontaneous
Intracerebral Hemorrhage in Canada
During 1 Decade, Stroke, 45 (1): 284-286.
Stroke Unit Trialists’ Collaboration, 2007,
Organised Inpatient (Stroke Unit) Care for
Stroke, The Cochrane Database of Systematic
Reviews, CD000197.
103
Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi