FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN
PELAYANAN ANTENATAL CARE ( ANC ) DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KECAMATAN TAMBUSAI
UTARA KABUPATEN ROKAN HULU
PROVINSI RIAU
TAHUN 2019
SKRIPSI
OLEH:
AFNISYAH GEA
NIM: 1702022050
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2019
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN
PELAYANAN ANTENATAL CARE ( ANC ) DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KECAMATAN TAMBUSAI
UTARA KABUPATEN ROKAN HULU
PROVINSI RIAU
TAHUN 2019
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehataan Masyarakat (S.K.M)
Pada Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
Minat Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Institut Kesehatan Helvetia
Oleh:
AFNISYAH GEA
NIM: 1702022050
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi : Faktor Yang Berhubungan dengan Pemanfatan
Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Wilayah
Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau Tahun
2019
Nama Mahasiswa : Afnisyah Gea
Nomor Induk Mahasiswa : 1702022050
Minat Studi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Menyetujui
Komisi Pembimbing:
Medan, 21 Agustus 2019
Pembimbing-I Pembimbing-II
(Khairatunnisa, S.K.M., M.Kes.) (Muhammad Firza Syahlefi Lubis S.K.M., M.K.
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Institut Kesehatan Helvetia
Dekan,
(Dr. Asriwati. S.Kep., Ns., S.Pd., M.Kes.)
Telah Diuji Pada Tanggal : 21 Agustus 2019
PANITIA PENGUJI SKRIPSI
Ketua : Khairatunnisa, S.K.M., M.Kes
Anggota : 1. Muhammad Firzha Syahlefi Lubis S.K.M., M.K.M.
2. Muhammad Crystandy, S.K.M., M.K.M
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skrispi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M), di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.
2. Skrispi ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing dan masukan tim
penelaah/tim penguji.
3. Isi Skrispi ini terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftra pustakan.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidak beneran dalam pernyataan ini, maka saya
siap menerima sanksi akademi berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya ini, serta sanksi lainya sesuai dengan norma yang berlaku
diperguruan tinggi.
Medan 21 Agustus 2019
Yang membuat pernyataan
Materai
3000
Afnisyah Gea
NIM. 1702022050
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
Nama : AFNISYAH GEA
Tempat/Tanggal lahir : Mahato/ 03 April 1996
Agama : Islam
Anak ke : 2 dari 4 bersaudara
II. IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ayah : Nofrizal Gea
Nama Ibu : Siti Hangat Harahap
Alamat : Jln. Tuanku Tambusai Desa Bangun Jaya
Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten
Rokan Provinsi Riau
III. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 2003-2009 : SDN.033 Tambusai Utara
Tahun 2011-2013 : SMP N 1 Tambusai Utara
Tahun 2008-2011 : SMA N 2 (Berwawasan Unggulan) Rokan
Hulu
Tahun 2012-2014 : Akademi Kebidanan STIKes RS Haji Medan
Tahun 2015-2017 : Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
Institut Kesehatan Helvetia Medan
i
ABSTRAK
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN
ANTENATAL CARE ( ANC ) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KECAMATAN TAMBUSAI UTARA 1 KABUPATEN ROKAN
HULU PROVINSI RIAU TAHUN 2019
AFNISYAH GEA
1702022050
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan
atau dokter sedini mungkin semenjak merasa hamil untuk mendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal. Kunjungan ANC K4 di Puskesmas Kecamatan
Tambusai Utara 1 tahun 2018 jauh dari target yang ditetapkan yaitu 43,54%.
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan
pemanfaatan pelayanan ANC di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara 1
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau Tahun 2019.
Desain penelitian ini merupakan survei analitik metode cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan kehamilan
trimester 3 yaitu berjumlah 65 orang. Dengan sampel penelitian yaitu total
populasi berjumlah 65 ibu hamil. Analisis data menggunakan analisis univariat
dan bivariat dengan statistic uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan faktor pengetahuan(p-Value=
0,000), sikap (p-Value= 0,000), dukungan keluarga (p-Value= 0,000) dan
kebutuhan (p-Value= 0,000) dengan pemanfaatan pelayanan ANC di Puskesmas
Kecamatan Tambusai Utara 1 Tahun 2019.
Kesimpulan penelitian ini yaitu faktor yang berhubungan dengan
pemanfaatan pelayanan ANC di Puskesmas yaitu pengetahuan, sikap, dukungan
keluarga dan kebutuhan. Disarankan kepada Puskesmas agar melakukan
penyuluhan ditempat bekerja untuk meningkatkan KIA dengan memberikan
informasi tentang manfaat KB, Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja dan
Bina Keluarga Lansia.
Kata Kunci : Faktor yang Berhubungan, Antenatal Care (ANC)
Daftar Pustaka : 20 Buku dan 19 Internet (2012-2019)
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
anugerah-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul “Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan
Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Tambusai Utara
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau Tahun 2019”.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M.) pada Program Studi
S1 Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan berbagai
pihak, baik dukungan moril, materil dan sumbangan pemikiran. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes., selaku Pembina Yayasan
Helvetia Medan.
2. Iman Muhammad, S.E, S.Kom, M.M., M.Kes., selaku Ketua Yayasan
Helvetia Medan.
3. Dr. H. Ismail Effendy, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia.
4. Dr. dr. Hj. Arifah Devi Fitriani, M.Kes, selaku Wakil Rektor Bidang
Akademik dan Kemahasiswaan Institut Kesehatan Helvetia.
5. Teguh Suharto, S.E., M.Kes, selaku wakil Rektor II Institut Kesehatan
Helvetia
6. Dr. Asriwati, S.Kep., Ns., S.Pd., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.
7. Nuraini, S.Pd.,M.Kes, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.
8. Khairatunnisa, S.K.M., M.Kes, selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan
Helvetia.
9. Dian Maya Sari Siregar, S.K.M., M.Kes, selaku Ketua Program Studi S1
Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia
iv
10. Khairatunnisa S.K.M., M.Kes., selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan mencurahkan waktu, perhatian, ide dan motivasi selama
penyusunan skripsi ini.
11. Muhammad Firza Syahlefi Lubis, S.K.M., M.K.M., selaku Dosen
Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan memberikan pemikiran
dalam membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.
12. Muhammad Crystandy, S.K.M., M.K.M., selaku penguji yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan kritik dan saran yang membangun
dalam penyempurnaan Skripsi ini.
13. Seluruh Dosen Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat yang telah
mendidik dan mengajarkan berbagai ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
14. Kepada orang tua tercinta terimakasih untuk dukungan dan doa restu kepada
saya dalam menyelesaikan Skripsi ini.
15. Rekan-rekan mahasiswa Program S-1 Kesehatan Masyarakat.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya atas segala
kebaikan yang telah diberikan.
Medan, 21 Agustus 2019
Penulis,
Afnisyah Gea
NIM : 1702022050
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN
LEMBAR PANITIA PENGUJI SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................. 5
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................ 6
1.4. Manfaat Penelitian .............................................................. 6
1.4.1. Manfaat Teoritis .................................................... 6
1.4.2. Manfaat Praktis ...................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 8 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu ........................................... 8
2.2. Antenatal Care (ANC) ...................................................... 11
2.2.1. Pengertian ANC ..................................................... 11
2.2.2. Tujuan ANC .......................................................... 14
2.2.3. Jadwal ANC ........................................................... 15
2.2.4. Standar Pelayanan ANC ........................................ 20
2.2.5. Tempat Pemberian Pelayanan ANC ...................... 23
2.2.6. Frekuensi ANC ...................................................... 23
2.2.7. Faktor-Faktor yang Dapat Menunjang Kualitas
Pelayanan ANC ..................................................... 24
2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ANC Berdasarkan
Teori Pemanfaatan Pelayanan ............................................ 26
2.4. Puskesmas........................................................................... 28
2.4.1. Pengertian Puskesmas ............................................ 28
2.4.2. Visi, Misi dan Tujuan Puskesmas ........................... 30
2.4.3. Jenis Pelayanan Puskesmas ..................................... 31
2.5. Kerangka Teori .................................................................. 31
2.6. Hipotesis ............................................................................. 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 34 3.1. Desain Penelitian ................................................................ 34
3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................. 34
vi
3.2.1. Lokasi Penelitian .................................................... 34
3.2.2. Waktu Penelitian..................................................... 34
3.3. Populasi Dan Sampel .......................................................... 34
3.3.1. Populasi .................................................................. 34
3.3.2. Sampel .................................................................... 35
3.4. Kerangka Konsep ............................................................... 35
3.5. Defenisi Operasional dan Aspek Pengukuran .................... 35
3.5.1. Definisi Operasional .............................................. 35
3.5.2. Aspek Pengukuran ................................................. 36
3.6. Metode Pengumpulan Data ................................................ 37
3.6.1. Jenis Data ............................................................... 37
3.6.2. Pengolahan Data ..................................................... 37
3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................. 38
3.7. Metode Pengolahan Data .................................................... 42
3.8. Analisa Data ....................................................................... 43
3.8.1. Analisis Univariat .................................................. 43
3.8.2. Analisis Bivariat .................................................... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ ...... 45
4.1 Hasil Penelitian.................................................................... 45
4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................... 45
4.1.2 Karakteristik Responden ......................................... 46
4.1.3 Analisis Univariat .................................................... 48
4.1.4 Analisis Bivariat ...................................................... 61
4.2 Pembahasan .................................................................. ...... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ ...... 72
5.1 Kesimpulan ................................................................... ...... 72
5.2 Saran ........... ............................................................. ...... 72
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. ...... 74
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Aspek Pengukuran ...................................................................... 36
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan ................................ 39
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Kuesioner Sikap ........................................... 40
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Kuesioner Dukungan Keluarga .................... 40
Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Kuesioner Kebutuhan ................................... 41
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 42
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik
Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai
Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau .............................. 46
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik
Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai
Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau .............................. 47
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik
Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai
Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau .............................. 47
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karateristik
Paritas di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai
Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau .............................. 48
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan
Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau ............. 49
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau ........................................ 52
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Sikap di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau ........................................ 52
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap di Wilayah
Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten
Rokan Hulu Provinsi Riau .......................................................... 55
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan
Dukungan Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau ............. 55
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan
Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai
Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau .............................. 57
Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan
Kebutuhan di Wilayah Kerja Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi
Riau ............................................................................................. 58
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebutuhan di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau ........................................ 60
viii
Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemanfaatan
Antenatal Care (ANC) di Wialayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi
Riau ............................................................................................. 60
Tabel 4.14. Tabulasi Silang Pengetahuan dengan Pemanfaatan pelayanan
Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi
Riau ............................................................................................. 61
Tabel 4.15. Hubungan Sikap dengan Pemanfaatan pelayanan Antenatal
Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau ............. 62
Tabel 4.16. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan pelayanan
Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi
Riau ............................................................................................. 63
Tabel 4.17. Hubungan Kebutuhan dengan Pemanfaatan pelayanan
Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi
Riau ............................................................................................. 65
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................ 32
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ........................................................................ 35
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Master Data Uji Validitas
Lampiran 3 Master Data Penelitian
Lampiran 4 Output Hasil Uji Validitas
Lampiran 5 Output Hasil Penelitian
Lempiran 6 Lembar Persetujuan Perbaikan Skripsi (revisi)
Lampiran 7 Surat Izin Survey Pendahuluan
Lampiran 8 Surat Izin Uji Validitas
Lampiran 9 Surat Izin Penelitian
Lampiran 10 Surat Balasan Izin Survey Awal
Lampiran 11 Surat Balasan Izin Uji Validitas
Lampiran 12 Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 13 Lembar Bimbingan Skripsi Pembimbing I
Lampiran 14 Lembar Bimbingan Skripsi Pembimbing II
Lampiran 15 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Meningkatnya sumber daya manusia serta kesejahteraan keluarga dan
masyarakat adalah suatu upaya yang dapat dilakukan dengan tujuan untuk
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Kunjungan Antenatal Care (ANC)
adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia
merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. ANC yang
dilaksanakan dengan baik dan sedini mungkin dengan harapan mencegah
kematian ibu melahirkan dan kematian bayi.
Menurut Badan Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO)
sekitar 303.000 wanita dan gadis remaja meninggal karena kehamilan dan
komplikasi terkait persalinan pada tahun 2015. Hampir semua kematian ibu (99%)
dan kematian anak (98%) terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Kematian ibu ini bisa saja dicegah jika wanita hamil atau gadis remaja telah dapat
mengaksesperawatan antenatal berkualitas (ANC) . Enam puluh persen kelahiran
mati (1,46 juta) terjadi selama periode antepartum dan terutama karena ibu yang
tidak diobati infeksi, hipertensi, dan pertumbuhan janin yang buruk (1).
Kejadian masalah kesehatan ibu dan anak masih menjadi perhatian serius
pemerintah saat ini. Data dari Kementerian Kesehatan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan RI tahun 2018 menunjukkan proporsi pemeriksaan
kehamilan (ANC Akses) menurut provinsi tahun 2018 dengan proporsi terendah
yaitu Papua 66,8% dan tertinggi provinsi Jawa Tengah 99% yang pada tahun
2
sebelumnya nilai SDKI proporsi pemeriksaan kehamilan (ANC Akses) menurut
provinsi tahun 2017 98%. Sedangkan angka proporsi pemeriksaan kehamilan K4
menurut provinsi urutan terendah yaitu provinsi Papua 43,8% dan tertinggi DI
Yogyakarta 90,2%. Dengan nilai target renstra tahun 2017 76%, hasil SDKI tahun
2017 77% dan hasil Sirkenas tahun 2016 73%. Dan target Renstra proporsi
persalinan di fasilitas kesehatan tahun 2017 79% (2).
Data dari Pusat Data dan Informasi Kesehatan RI (Pusdatin) tahun 2017
terdapat jumlah ibu hamil sebanyak 5.320.550 orang dengan kunjungan K4
4.606.215 kunjungan (86,57%) dengan Propinsi Riau sebanyak jumlah ibu hamil
sebanyak 169.193 orang dengan jumlah kunjungan K4 134.860 kunjungan
(79,71%) jauh dari target Ditjen Kesehatan Masyarakat RI 2018 sebesar 86,57%
dari seluruh kunjungan (3).
Puskesmas Tambusai Utara merupakan salah satu Puskesmas yang
terdapat di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Berdasarkan data di Puskesmas
Tambusai Utara, pencapaian kunjungan ANC K4 tahun 2016 berjumlah 456
(56%), tahun 2017 berjumlah 563 (67%), tahun 2018 untuk kunjungan kesehatan
ibu sebanyak 347 (43,54%). Hal ini menunjukkan bahwa kunjungan ANC di
Puskesmas ini masih jauh dari target yang telah ditetapkan yaitu 85% (4).
Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan merupakan indikator yang sangat
penting dalam sistem pelayanan kesehatan, karena untuk mengetahui apakah
pelayanan kesehatan sudah merata dan terjangkau, pemanfaatan fasilitas
puskesmas dapat dilihat dengan menggunakan beberapa indikator antara lain rata-
3
rata kunjungan perhari (rata-rata kunjungan puskesmas yaitu 83 orang perhari)
dan frekuensi kunjungan Puskesmas (5).
Pemeriksaan kehamilan sangatlah penting pada ibu hamil karena pada saat
ini sering terjadi anemia, kekurangan gizi dan lain-lain, akibat yang terjadi dari
adanya komplikasi-komplikasi dapat dikurangi dengan diberikannya perawatan
prenatal yang baik. Tetapi kondisi social ibu dan kehamilannya ini memang
sedemikian rupa sehingga kunjungan pada perawatan prenatal seringkali
dilupakan terlambat/ dilakukan dengan tidak teratur. Perlunya pemberian
pendidikan tentang gizi, asupan tablet zat besi/ vitamin. Komplikasi selama
kehamilan. Perannya adalah mengkaji memberitahu faktor-faktor resiko,
mendeteksi dan menangani komplikasi yang terjadi (6).
Selama kehamilan keadaan ibu dan janin harus selalu dipantau untuk
antisipasi jika terjadi penyimpangan dari keadaan normal sehingga dapat dideteksi
secara dini dan diberikan penanganan yang tepat. Oleh karena itu ibu hamil
diharuskan memeriksakan diri secara berkala selama kehamilannya minimal 4 kali
yaitu satu kali pada trimester pertama (1-12 minggu), satu kali pada trimester
kedua (13-24 minggu) dan dua kali pada trimester ketiga (25-38 minggu) (7)
ANC merupakan program terencana berupa observasi, edukasi, dan
penanganan medik pada ibu hamil, dengan tujuan: menjaga agar ibu sehat selama
kehamilan; persalinan, dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat;
proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan; memantau
kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan; merencanakan penatalaksanaan
4
yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi; dan menurunkan morbilitas dan
mortalitas ibu dan janin perinatal (8).
Menurut teori Anderson tahun 1974 faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku pencarian pelayanan kesehatan ada 3 yaitu: karakteristik predisposing
(predisposing characteristics), karakteristik pendukung (enabling characteristics)
dan karakteristik kebutuhan (need characteristics). Karakteristik predisposing
(predisposing characteristics) adalah ciri-ciri individu, yang digolongkan ke
dalam tiga kelompok yaitu cici-ciri demografi, seperti jenis kelamin dan umur,
struktur sosial seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, kesukuan atau ras dan
sebagainya dan manfaat-manfaat kesehatan, seperti keyakinan bahwa pelayanan
kesehatan dapat menolong proses penyembuhan penyakit. Karakteristik
pendukung (enabling characteristics) adalah dukungan keluarga dan dukungan
tenaga kesehatan (9).
Penelitian Pekabanda tahun 2016 tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan pemanfaatan pelayanan K4 oleh ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Kabupaten Sumba Timur. Menunjukkan bahwa faktor kemudahan mencapai
Puskesmas (p-value 0,002) dan faktor persepsi terhadap kebutuhan (p-value
0,003) berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan K4 (10).
Penelitian Fitrayeni tahun 2015 tentang penyebab rendahnya kelengkapan
kunjungan ANC ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pegambiran menunjukkan
bahwa tingkat pengetahuan, sikap, peran bidan dan keluarga merupakan faktor
yang berperan dalam kelengkapan kunjungan ANC ibu hamil (7). Selanjutnya,
hasil penelitian Evayanti tahun 2015 di Puskesmas Wates Lampung menunjukkan
5
adanya hubungan antara pengetahuan (p = 0,001) dan dukungan suami (p = 0,000)
dengan kunjungan ANC (11).
Puskesmas Tambusai Utara memiliki wilayah kerja yang mencakup 7
Desa yaitu Desa Simpang Harapan, Desa Bangun Jaya, Desa Pagar Mayang, Desa
Payung Sekaki, Desa Rantau Kasai, Desa Nekar Jaya, Desa Simpang Tiga.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan dengan wawancara di Puskesmas
Tambusai Utara menunjukkan bahwa angka kunjungan KIA yang rendah pada 10
orang ibu hamil yang berkunjung ke pelayanan untuk memeriksakan kehamilan
pertama di trimester 2 (16 s/d 24 minggu) dan trimester 3 (28 s/d 36 minggu)
terdapat 5 diantaranya mengatakan tidak melakukan kunjungan ke Puskesmas
dengan alasan tidak memahami bahwa pemeriksaan bagi ibu hamil itu penting dan
bermanfaat, 3 diantaranya tidak mendapat dukungan baik dari suami atau keluarga
yang tidak pernah menyarankan utnuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Serta 2
diantaranya mengatakan bahwa wanita hamil tidak perlu memeriksakan
kehamilannya.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan
Pelayanan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau Tahun 2019”.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apa saja faktor yang
berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care (ANC) di
6
Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
Tahun 2019”.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan
dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Kecamatan
Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau Tahun 2019.
1.4. Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan penelitian ini bermanfaat bagi:
1.4.1. Manfaat Teoritis
a. Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) khususnya program Antenatal
Care (ANC).
b. Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan faktor
yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan anak
berdasarkan umur, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan dan dukungan
keluarga.
c. Menjadi bahan bacaan dan kepustakaan serta referensi bagi pengembangan
ilmu kesehatan tentang faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak.
7
1.4.2. Manfaat Praktis
a. Bagi Responden
Sebagai informasi dan menambah pengetahuan dalam faktor yang
berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
b. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan agar
melakukan penyuluhan ditempat bekerja kepada Ibu tentang untuk
meningkatkan KIA adalah melalui program KB dengan memberikan
informasi tentang manfaat KB, penggunaan alat kontrasepsi jangka
panjang dan menghidupkan kembali peran Bina Keluarga Balita (BKB),
Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL).
c. Bagi Tempat Institusi Pendidikan
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk
menambah informasi kepada Ibu tentang program KIA.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat dijadikan untuk bahan masukan menambah wawasan dan
pengetahuan tentang program KIA dan memberikan informasi kepada Ibu
tentang program KIA.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Peneliti Terdahulu
Penelitian Pekabanda (2016) tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan pemanfaatan pelayanan K4 oleh ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini merupakan penelitian analitik
observasional. Sampel penelitian adalah 96 responden dengan multistage random
sampling yang diambil dari 5 Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Kambupaten
Sumba Timur. Analisis multivariat dengan menggunakan uji regersilogistik
berganda denganmetode enter. Analisis multivariat dilakukan dengan beberapa
tahapan. Semua variabel telah di uji bivariat dan memenuhi nilai p ≤ 0,25 maka
semua variabel tersebut dimasukkan untuk dianalisis multivariat dan dikeluarkan
satu persatu dengan nilai p yang paling besar dan tidak mengurangi nilai R2 >
10%. Jika mengurangi R2 > 10% maka variabel tersebut tetap dipertahankan
untuk dilanjutkan dalam analisis multivariat adalah variabel kemudahan mencapai
Puskesmas (pvalue 0,002) dan variabel persepsi terhadap kebutuhan (p-value
0,003). Hal ini menunjukkan dari semua variabel yang diuji ternyata hanya dua
variabel yang berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan K4 yaitu kemudahan
mencapai Puskesmas dan persepsi terhadapkebutuhan (10).
Penelitian Fitrayeni (2015) tentang penyebab rendahnya kelengkapan
kunjungan ANC ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pegambiran tahun 2013.
Penelitian ini dilakukan bulan Januari - Oktober 2013 dengan desain cross
sectional study. Jumlah populasi 87 orang, besar sampel 46 orang, metode
9
pengambilan sampel proporsional sampling. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner, dan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil
penelitian ini didapatkan 63% responden memiliki tingkat pengetahuan rendah,
67,4% memiliki sikap negatif, 43,5% responden mengatakan peran bidan kurang
baik saat kunjungan, 58,7% responden menyatakan keluarga tidak mendukung.
Untuk itu diperlukan upaya peningkatan peran bidan, meningkatkan peran dan
dukungan suami agar ibu hamil dapat melaksanakan kunjungan ANC dengan
lengkap (8).
Penelitian Evayanti (2015) tentang hubungan antara pengetahuan ibu dan
dukungan suami dengan kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil di Puskesmas
Wates Lampung Tengah. Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan kunjungan
Antenatal Care di Puskesmas Wates pada saat penelitian sebesar 40
orang dengan sampel total population sebanyak 40 orang. Alat pengumpulan data
menggunakan lembar angket. Analisa data menggunakan chi – square.penelitian
ini dilakukan di Puskesmas Wates Lampung Tengah pada tanggal 10 Januari – 20
Juni 2014. Penelitian dengan analisa univariat terdapat 22 responden (55%) yang
memiliki pengetahuan kurang baik, 24 responden (60%) yang kurang
mendapatkan dukungan dari suami dan terdapat 22 (55%) responden yang kurang
teratur melakukan kunjungan Antenatal Care, dan pada analisa bivariat didapat
hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil
dengan keteraturan kunjungan antenatal care pada ibu hamil dimana p = 0,001<
10
0,05 dan dukungan suami dengan kunjungan antenatal care pada ibu hamil dimana
p = 0,000< 0,05 (11).
Penelitian Masita (2015) Kesehatan merupakan elemen penting dalam
kehidupan yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Pemanfaatan pelayanan
kesehatan pada masyarakat Desa Tanailandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Kanapa-Napa masih tergolong kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan
pada masyarakat Desa Tanailandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kanapa-Napa
Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah Tahun 2015. Metode
penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan survei dan desain
penelitian Cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah semua warga
masyarakat yang berada di Desa Tanailandu 864 jiwa, sampel dalam penelitian ini
adalah Kepala Keluarga masyarakat Desa Tanailandu sebanyak 69 responden.
Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisis data
menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dangan taraf kepercayaan
95% (α=0,05) dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara keyakinan terhadap
pelayanan kesehatan (p=0.233) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan serta
ada hubungan yang signifikan antara akses (p=0,009), kepemilikan asuransi
kesehatan (p=0,002) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan (12).
Penelitian Marniyati (2015) tentang analisis kualitas pelayanan antenatal di
Puskesmas Sako, Sosial, Sei Baung dan Sei Selincah di Kota Palembang. dengan
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil
11
analisis menunjukkan bahwa belum semua bidan mendapatkan pelatihan atau
sosialisasi pelayanan antenatal, bidan mengetahui tujuan dan manfaat dilakukan
pelayanan antenatal sesuai standar, belum semua bidan mematuhi standar
pelayanan antenatal yang sudah ditetapkan, masih terdapat sarana dan prasarana
yang belum memadai untuk melakukan pelayanan antenatal sesuai standar, bidan
telah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai deteksi risiko dan mampu
melakukan deteksi risiko pada ibu hamil (13).
2.2. Antenatal Care (ANC)
2.2.1. Pengertian ANC
Kunjungan ANC adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan
antenatal. Pada setiap kunjungan ANC, petugas mengumpulkan dan menganalisis
data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk
mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau
komplikasi (14).
Kunjungan ibu hamil atau ANC adalah pertemuan antara bidan dengan ibu
hamil dengan kegiatan mempertukarkan informasi ibu dan bidan serta observasi
selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum dan kontak sosial untuk mengkaji
kesehatan dan kesejahteraan umumnya. Kunjungan Pemeriksaan kehamilan
adalah kontak ibu hamil dengan pemberi perawatan atau asuhan dalam hal
mengkaji kesehatan dan kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh
informasi dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (15).
12
Pemeriksaan kehamilan sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari
faktor risiko kehamilan. ANC untuk mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi
terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu
dan memantau keadaan janin. Idealnya bila tiap wanita hamil mau memeriksakan
kehamilannya, bertujuan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin ada
atau akan timbul pada kehamilan tersebut cepat diketahui, dan segera dapat diatasi
sebelum berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan tersebut dengan melakukan
pemeriksaan ANC (15).
Apabila ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan kehamilan, maka tidak
akan diketahui apakah kehamilannya berjalan dengan baik atau mengalami
keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetri yang dapat membahayakan
kehidupan ibu dan janinnya. Dan dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas
yang tinggi Kebijakan Program Pelayanan ANC. Kebijakan Departemen
Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis
“Empat Pilar Safe Motherhood” yaitu meliputi : Keluarga Berencana, Antenatal
Care, Persalinan Bersih dan Aman, dan Pelayanan Obstetri Essensial. Pendekatan
pelayanan obstetrik dan neonatal kepada setiap ibu hamil ini sesuai dengan
pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS), yang mempunyai 3 (tiga) pesan
kunci yaitu :
a. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
b. Setiap komplikasi obstetrik dan neonatal mendapat pelayanan yang
adekuat.
13
c. Setiap perempuan dalam usia subur mempunyai akses pencegahan dan
penatalaksanaan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan
komplikasi keguguran (15).
Kebijakan program pelayanan antenatal menetapkan frekuensi kunjungan
antenatal sebaiknya minimal 4 (empat) kali selama kehamilan, dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Minimal satu kali pada trimester pertama (K1) hingga usia kehamilan 14
minggu Tujuannya :
a) Penapisan dan pengobatan anemia
b) Perencanaan persalinan
c) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2) Minimal satu kali pada trimester kedua (K2), 14 – 28 minggu Tujuannya :
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya 2) Penapisan pre
eklamsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan
3) Mengulang perencanaan persalinan
4) Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4) 28 - 36 minggu dan setelah
36 minggu sampai lahir. Tujuannya :
a) Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
b) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
c) Memantapkan rencana persalinan
d) Mengenali tanda-tanda persalinan
14
Pemeriksaan pertama sebaiknya dilakukan segera setelah diketahui
terlambat haid dan pemeriksaan khusus dilakukan jika terdapat keluhan-keluhan
tertentu (15).
2.2.2. Tujuan ANC
Tujuan dari ANC meliputi :
a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan
bayi.
c) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
Eksklusif.
f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal (16).
Tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa
kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan
bayi yang sehat. Untuk mencapai tujuan dari ANC tersebut dilakukan
pemeriksaan dan pengawasan wanita selama kehamilannya secara berkala dan
teratur agar bila timbul kelainan kehamilan atau gangguan kesehatan sedini
15
mungkin diketahui sehingga dapat dilakukan perawatan yang cepat dan tepat.
Mengacu pada penjelasan di atas, bagi ibu hamil dan suami/keluarga dapat
mengubah pola berpikir yang hanya datang ke dokter jika ada permasalahan
dengan kehamilannya. Karena dengan pemeriksaan kehamilan yang teratur,
diharapkan proses persalinan dapat berjalan dengan lancar dan selamat. Dan yang
tak kalah penting adalah kondisi bayi yang dilahirkan juga sehat, begitu pula
dengan ibunya (15).
2.2.3. Jadwal ANC
Bidan sedikitnya memberikan 4 kali pelayanan antenatal selama masa
hamil. Pelayanan meliputi anamnese dan pemantauan ibu dan janin untuk menilai
apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan
berisiko tinggi atau adanya kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,
penyakit menular seksual (PMS) dan infeksi HIV/AIDS, memberikan pelayanan
imunisasi konseling dan penyuluhan kesehatan. Bidan juga harus mencatat data
yang tepatpada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, bidan harus mampu
mengambil tindakan yang diperlukan dan melakukan rujukan (17).
Secara operasional, untuk pelayanan antenatal dikenal dengan adanya
standar pelayanan dan pemantauan antenatal. Pelayanan antenatal merupakan
salah satu kegiatan dari program kesehatan ibu dan anak, pelayanan ini
dilaksanakan oleh bidan di Poliklinik, BPM dan rumah sakit, pelayanan antenatal
juga dapat dilaksanakan pada waktu pelaksanaan posyandu, ditempat praktik
dokter, dirumah bersalin atau Puskesmas (17).
16
Berdasarkan Riset Kesehatan dasar 2013, definisi operasional indikator
ANC adalah:
1. K1 atau ANC minimal 1 kali adalah persentase kelahiran yang mendapat
pelayanan kesehatan ibu hamil minilai 1 kali tanpa memperhitungkan periode
waktu pemeriksaan.
2. K1 ideal ditegakkan apabila ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan
pertama pada trimester 1.
3. K4 adalah proporsi kelahiran yang mendapatkan pelayanan kesehatan ibu
hamil selama 4 kali dan memenuhi kriteria 1-1-2 yakni minimal 1 kali pada
trimester 1, minimal 1 kali pada trimester 2 dan minimal 2 kali pada trimester
3.
4. ANC minimal 4 kali adalah proporsi kelahiran dimana ibu hamil mendapat
pelayanan kesehatan minimal 4 kali tanpa memperhitungkan periode waktu
pemeriksaan (7).
Standar pelayanan antenatal yang berkualitas ditetapkan oleh Departemen
Kesehatan RI meliputi (17).
a. Memberikan pelayanan pada ibu hamil minimal 4 kali, 1 kali pada trimester I,
1 kali pada trimester II, dan dua kali pada trimester III untuk memantau
keadaaan ibu dan janin dengan seksama, sehingga dapat mendeteksi secara
dini dan dapat memberikan intervensi secara cepat dan tepat.
b. Melakukan penimbangan berat badan ibu hamil dan pengukuran lingkar
lengan atas (LILA) secara teratur mempunyai arti klinis penting, karena ada
hubungan yang erat antara pertambahan berat badan selama kehamilan
17
dengan berat badan lahir bayi. Pertambahan berat badan hanya sedikit
menghasilkan rata-rata berat badan lahir bayi yang lebih rendah dan risiko
yang lebih tinggi untuk terjadinya bayi Berat Badan lahir Rendah (BBLR)
dan kematian bayi, pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dapat
digunakan sebagai indikator pertumbuhan janin dalam rahim. Berdasarkan
pengamatan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dipengaruhi
berat badannya sebelum hamil. Pertambahan adalah kira-kira 20% dari berat
badan ibu sebelum hamil, jika berat badan tidak bertambah, Lingkar Lengan
Atas < 23,5 cm menunjukan ibu mengalami kurang gizi.
c. Penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan darah harus dilakukan
secara rutin dengan tujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya
tiga gejala preeklamsi. Tekanan darah tinggi, protein urine positif, pandangan
kabur atau oedema pada ekstremitas atas. Apabila pada kehamilan triwulan
III terjadi kenaikan berat badanlebih dari 1 kg, dalam waktu 1 minggu
kemungkinan disebabkan terjadinya oedema, apabila disertai dengan
kenaikan tekanan darah dan tekanan diastolik yang mencapai > 140/90
mmHg atau mengalami kenaikan 15 mmHg dalam 2 kali pengukuran dengan
jarak waktu 1 jam. Ibu hamil dikatakan dalam keadaan preeklamsi
mempunyai 3 dari 2 gejala preeklamsi. Apabila preeklamsi tidak dapat
diatasi, maka akan berlanjut menjadi eklamsi. Eklamsi merupakan salah satu
faktor utama penyebab terjadinya kematian maternal.
d. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) dilakukan secara rutin dengan tujuan
mendeteksi secara dini terhadap berat badan janin. Indikator pertumbuhan
18
janin intra uterin, tinggi fundus uteri dapat juga mendeteksi secara dini
terhadap terjadinya molahidatidosa, janin ganda atau hidramnion yang
ketiganya dapat mempengaruhi terjadinya kematian maternal. Pengukuran
TFU dilakukan dengan menggunakan cara Mc Donal untuk mengetahui TFU
dengan pita ukur kemudian dilakukan penghitungan tafsiran berat janin
dengan rumus (TFU dalam cm) – n x 155 grm. Bila kepala di atas atau pada
spina ishiadica maka n = 12. Bila kepala dibawah spina isciadica maka n =
11.
e. Melaksanakan palpasi abdominal setiap kunjungan untuk mengetahui usia
kehamilan, letak, bagian terendah, letak punggung, menentukan janin tunggal
atau kembar dan mendengarkan denyut jantung janin untuk menentukan
asuhan selanjutnya.
f. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) kepada ibu hamil sebanyak 2 kali
dengan jarak minimal 4 minggu, diharapkan dapat menghindari terjadinya
tetanus neonatorum dan tetanus pada ibu bersalin dan nifas.
g. Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) pada kunjungan pertama dan pada kehamilan
30 minggu. Saat ini anemia dalam kandungan ditetapkan kadar Hb <11 gr%
pada trimester I dan III atau Hb < 10,5 gr% pada trimester II, Hb < gr% harus
dilakukan pengobatan, beri 2-3 zat besi perhari, rujuk ibu hamil untuk
pengobatan selanjutnya, dengan Hb rendah harus diberi suplemen zat besi dan
penyuluhan gizi.
h. Memberikan tablet zat besi, 90 tablet selama 3 bulan, diminum setiap hari,
ingatkan ibu hamil tidak meminumnya dengan teh dan kopi, suami/ keluarga
19
hendaknya selalu dilibatkan selama ibu mengkonsumsi zat besi, untuk
meyakinkan bahwa tablet zat besi telah diminum.
i. Pemeriksaan urine jika ada indikasi (tes protein dan glukosa) pemeriksaan
penyakit-penyakit infeksi (HIV/AIDS dan PMS).
j. Memberikan penyuluhan tentang perawatan diri selama hamil, perawatan
payudara, gizi ibu selam hamil, tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan
pada janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan
dalam perawatan selanjutnya dan mendengarkan keluhan yang disampaikan
oleh ibu dengan penuh minat, beri nasehat dan rujuk bila diperlukan.
k. Bicarakan tentang persalinan pada ibu hamil, suami/ keluarga pada trimester
III, memastikan bahwa persiapan persalinan bersih, aman dan suasana yang
menyenangkan, persiapan transportasi, dan biaya untuk merujuk.
l. Tersedianya alat pelayanan kehamilan dan mencatat semua temuan pada
KMS bu hamil untuk menentukan tindakan selanjutnya (15).
2.2.4. Standar Pelayanan ANC
Menurut Departemen Kesehatan RI, standar pelayanan ANC ada 6 : (15).
1. Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu dan
anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya
sejak dini dan secara teratur.
20
2. Pemantauan dan pelayanan antenatal
Bidan memberikan pelayanan sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan
meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk
menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan risti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,
PMS/infeksi HIV; memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan
kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka
harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan
kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan
merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
3. Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan
palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan
bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala
janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan
rujukan tepat waktu.
4. Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan atau rujukan
semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan
dan mengenali tanda gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan
yang tepat dan merujuknya.
21
6. Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan
yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan
dengan baik-baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila
tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan
rumah, untuk hal ini Menurut Departemen Kesehatan RI, standar pelayanan ANC
ada 6 : (17).
1. Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu dan
anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya
sejak dini dan secara teratur.
2. Pemantauan dan pelayanan antenatal
Bidan memberikan pelayanan sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan
meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk
menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan risti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,
PMS/infeksi HIV; memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan
kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka
harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan
kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan
merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
22
3. Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan
palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan
bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala
janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan
rujukan tepat waktu.
4. Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan atau rujukan
semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan
dan mengenali tanda gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan
yang tepat dan merujuknya.
6. Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan
persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan
direncanakan dengan baik-baik, disamping persiapan transportasi dan biaya
untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya
melakukan kunjungan rumah untuk hal ini (17).
23
2.2.5. Tempat Pemberian Pelayanan ANC
Tempat pemberian pelayanan ANC dapat bersifat statis dan aktif meliputi :
1. Puskesmas/ puskesmas pembantu
2. Pondok bersalin desa
3. Posyandu
4. Rumah Penduduk (pada kunjungan rumah )
5. Rumah sakit pemerintah/ swasta
6. Rumah sakit bersalin
7. Tempat praktek swasta (bidan dan dokter)
Menurut Departemen Kesehatan tempat pemberian pelayanan ANC dapat
bersifat statis dan aktif, meliputi puskesmas atau puskesmas pembantu, pondok
bersalin desa, posyandu, rumah penduduk (pada kunjungan rumah), rumah sakit
pemerintah atau swasta dan rumah sakit bersalin (7).
2.2.6. Frekuensi ANC
Jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilan kepada petugas kesehatan,
untuk mendeteksi secara dini dan mencegah komplikasi dalam kehamilan, ibu
hamil harus melakukan antenatal care sesuai yang telah dianjurkan yaitu:
1. Satu kali pada trimester pertama (K1)
K1 merupakan kunjungan pertama ibu hamil setelah dirinya terlambat
menstruasi yang bertujuan untuk tercapainya ibu hamil yang sehat dan selamat
baik bagi ibu sendiri maupun janinya.
24
2. Satu kali pada trimester kedua (K2)
Kunjungan ibu hamil yang bertujuan untuk mengenali komplikasi akibat
kehamilan dan pengobatanya.
3. Dua kali pada trimester ketiga ( K3 dan K4)
Kunjungan ulang (K3 dan K4) kunjungan antenatal yang dilakukan setelah
kunjungan antenatal pertama dimana kegiatanya lebih difokuskan dalam
pendeteksian komplikasi, mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan
(18).
Menurut Syafrudin (2009) Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan
tenaga kesehatan yang kedua dan seterusnya untuk mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai dengan standar selama satu periode kehamilan berlangsung (17).
2.2.7. Faktor yang Dapat Menunjang Kualitas Pelayanan ANC
1. Kompetensi Teknis
Kompetensi teknis menyangkut ketrampilan, kemampuan, dan penampilan
atau kinerja pemberi layanan kesehatan. Kompetensi teknis itu berhubungan
dengan bagaimana pemberi layanan kesehatan mengikuti standar layanan
kesehatan yang telah disepakati, yang meliputi kepatuhan, ketepatan,
kebenaran dan konsistensi. Tidak dipenuhinya kompetensi teknis dapat
mengakibatkan berbagai hal, mulai dari penyimpangan kecil terhadap standar
layanan kesehatan, sampai kepada kesalahan fatal yang dapat menurunkan
mutu layanan kesehatan dan membahayakan jiwa pasien.
25
2. Prosedur / Standar
Aplikasi program jaminan mutu di Puskesmas adalah dalam bentuk penerapan
standar dan prosedur tetap pelayanan, agar hasil yang diperoleh tetap terjaga
kualitasnya, meskipun pada kondisi lingkungan dan petugas yang
berbeda/bergantian. Menurut Utari,et.al standar adalah suatu suatu pernyataan
yang dapat dipergunakan untuk mengukur atau menilai efektifitas suatu sistem
pelayanan. Sedangkan standar menurut Donabedian adalah rentang variasi
yang dapat diterima dari suatu norma atau kriteria. Menurut Utari, et al standar
adalah pernyataan yang dapat diterima dan disepakati tentang sesuatu (produk,
proses, kegiatan, barang) yang dipergunakan untuk mengukur atau menilai
efektifitas suatu sisitem pelayanan
3. Fasilitas/alat
Lingkungan dan fasilitas/alat merupakan faktor yangmendukung untuk
melaksanakan tindakan atau kegiatan. Lingkungan meliputi ruangan
pemeriksaan ibu hamil yang memenuhi standar kesehatan yaitu tersedianya air
bersih yang memenuhi syarat fisik, kimia dan bakteriologik, pencahayaan
yang cukup, ventilasi ya cukup serta terjamin keamananya. Sedangkan
fasilitas suatu alat atau sarana untuk mendukung melaksanakan
tindakan/kegiatan, pengelolaan logistik yang baik dan mudah diperoleh serta
pencatatan dan pelaporan yang lengkap dan konsisten (15).
26
2.3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi ANC Berdasarkan Teori
Pemanfaatan Pelayanan
Kunjungan pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu bentuk perilaku
pencarian pelayanan kesehatan. Menurut Anderson (1974), faktor-faktor yang
memengaruhi perilaku ada 3 yaitu :
1. Karakteristik predisposing (predisposing characteristics)
Karakteristik ini digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa tiap individu
mempunyai kecenderungan untuk menggunakan pelayanan kesehatan yang
berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena adanya ciri-ciri individu, yang
digolongkan ke dalam tiga kelompok.
a. Cici-ciri demografi, seperti jenis kelamin dan umur.
b. Struktur sosial seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, kesukuan atau ras
dan sebagainya.
c. Manfaat-manfaat kesehatan, seperti keyakinan bahwa pelayanan kesehatan
dapat menolong proses penyembuhan penyakit. Yang dapat dilihat dari
sikap dan dukungan keluarga.
Sikap adalah penilaian (bisa berupa pendapat) seseorang terhadap stimulus
atau objek (dalam hal ini adalah masalah kesehatan, termasuk penyakit.
Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek, proses selanjutnya akan
menilai atau bersikap terhadap stimulus atau objek kesehatan tersebut.
Dukungan keluarga adalah sikap penuh perhatian yang ditujukan dalam
bentuk kerjasama yang baik, serta memberikan dukungan moral dan
emosional. Dukungan suami dan pemberian perhatian akan membantu istri
dalam mendapat kepercayaan diri dan harga diri sebagai seorang istri. Dengan
27
dukungan suami membuat istri merasa lebih yakin, bahwa ia tidak saja tepat
menjadi istri juga akan bahagia menjadi calon ibu bagi anak yang
dikandungnya.
Selanjutnya Anderson percaya bahwa:
1) Setiap individu atau orang mempunyai perbedaan karakteristik,
mempunyai perbedaan tipe dan frekuensi penyakit dan mempunyai
perbedaan pola penggunaan pelayanan kesehatan.
2) Setiap individu mempunyai perbedaan struktur sosial, mempunyai
perbedaan struktur sosial, mempunyai perbedaan gaya hidup dan akhirnya
mempunyai perbedaan pola penggunaan pelayanan kesehatan.
3) Individu percaya adanya kemanjuran dalam menggunaan pelayanan
kesehatan.
2. Karakteristik pendukung (enabling characteristics)
Karakteristik ini mencerminkan bahwa meskipun mempunyai predisposisi
untuk menggunakan pelayanan kesehatan, ia tidak akan bertindak untuk
menggunakannya, kecuali bila ia mampu menggunakannya. Penggunaan
pelayanan kesehatan yang ada tergantung pada kemampuan konsumen untuk
membayar.
3. Karakteristik kebutuhan (need characteristics)
Faktor predisposing dan faktor yang memungkinkan untuk mencarai
pengobatan dapat terwujud di dalam tindakan apabila itu dirasakan sebagai
kebutuhan. Dengan kata lain kebutuhan merupakan dasar dan stimulus
langsung untuk menggunakan pelayanan kesehatan, bilamana tingkat
28
predisposisi dan enabling itu ada. Kebutuhan (need) di sini dibagi menjadi dua
kategori, dirasa atau preceived (subject assessment) dan evaluated (clinical
diagnosis) (9).
2.4. Puskesmas
2.4.1. Pengertian Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas
adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja (19)
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan Tujuan Puskesmas Tujuan
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.(20).
Pusat Kesehatan Masyarakat adalah suatu kesatuan organisasi funsional
yang langsun memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat
29
dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk-bentuk usaha kesehatan pokok
(20).
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik
(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat disebut antara lain adalah
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan
gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa
masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja (19).
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (21).
30
2.4.2. Visi, Misi dan Tujuan Puskesmas
a. Visi Puskesmas
Terwujudnya pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas untuk menjadikan
masyarakat sehat dan mandiri (19).
b. Misi Puskesmas
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang transparan dan profesional.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu,merata,dan
terjangkau dalam bentuk promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
3. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
4. Memberikan rasa aman dan nyaman bagi petugas dan pasien (19).
c. Tujuan Puskesmas
Tujuan Puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat
tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang
bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan
masyarakat disebut antara lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan
penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan
keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai
program kesehatan masyarakat lainnya (19).
31
2.4.3. Jenis Pelayanan Puskesmas
1. Pelayanan Puskesmas Kesehatan Wajib, adalah :
a. Upaya Promosi Kesehatan.
b. Upaya Kesehatan Lingkungan.
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak.
d. Upaya Keluarga Berencana.
e. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
f. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
g. Upaya Pengobatan.
2. Pelayanan Puskesmas Upaya Kesehatan Pengembangan,adalah :
a. Upaya Kesehatan Kerja.
b. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja.
c. Upaya Kesehatan Usia Lanjut.
d. Upaya Kesehatan Olah Raga.
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut.
f. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
g. Upaya Kesehatan Jiwa/Mental.
h. Upaya Kesehatan Indera.
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional.
2.5. Kerangka Teori
Menurut teori Anderson (1974) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
pencarian pelayanan kesehatan ada 3 yaitu: karakteristik predisposing
(predisposing characteristics), karakteristik pendukung (enabling characteristics)
32
dan karakteristik kebutuhan (need characteristics). Karakteristik predisposing
(predisposing characteristics) adalah ciri-ciri individu, yang digolongkan ke
dalam tiga kelompok yaitu cici-ciri demografi, seperti jenis kelamin dan umur,
struktur sosial seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, kesukuan atau ras dan
sebagainya dan manfaat-manfaat kesehatan, seperti keyakinan bahwa pelayanan
kesehatan dapat menolong proses penyembuhan penyakit. Karakteristik
pendukung (enabling characteristics) adalah dukungan keluarga dan dukungan
tenaga kesehatan. Kebutuhan (need) dibagi menjadi dua kategori, dirasa atau
preceived (subject assessment) dan evaluated (clinical diagnosis) (9).
Gambar 2.1. Kerangka Teori
Teori Anderson (1975) dalam Notoatmodjo (2012)
2.6. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah:
1. Ada hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care
(ANC) di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau Tahun 2019.
Predisposing
Demography
Enabling Need
Perceived Family resources
Health beliefs
Evaluated Community
resources
Sosial structure
Health
Services Use
33
2. Ada hubungan sikap dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care (ANC) di
Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
Tahun 2019.
3. Ada hubungan dukungan keluarga dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal
Care (ANC) di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau Tahun 2019.
4. Ada hubungan kebutuhan dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care
(ANC) di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau Tahun 2019.
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian survei analitik adalah penelitian
yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi. Dengan
desain cross sectional yaitu sampel diambil dari populasi, kemudian dilakukan
perhitungan faktor penyebab dan faktor akibat dilakukan bersamaan (22).
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau Tahun 2019.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari-Juni 2019 mulai dari survey
awal sampai sidang akhir.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah sekelompok subjek, baik manusia, gejala, nilai tes benda-
benda ataupun peristiwa (22). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
hamil dengan kehamilan trimester 3 di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau Tahun 2019 di bulan
Januari sampai dengan Februari 2019 berjumlah 65 orang.
35
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi dari mana data atau informasi yang
dibutuhkan dapat diperoleh secara langsung. Sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh populasi. (22) sehingga jumlah sampel berjumlah 65 orang.
3.4. Kerangka Konsep
Berdasarkan uraian di atas maka kerangka konsep penelitian yang
mencakup semua variabel penelitian untuk lebih jelasnya sebagai berikut :
Independen Dependen
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran
3.5.1. Definisi Operasional
1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang dilakukan tentang Pelayanan
Antenatal Care (ANC).
2. Sikap adalah penilaian atau pendapat ibu hamil tentang Pelayanan Antenatal
Care (ANC).
3. Dukungan keluarga adalah dorongan atau anjuran suami/ keluarga kepada ibu
hamil untuk melakukan Pelayanan Antenatal Care (ANC) dalam bentuk
motivasi atau anjuran untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.
Faktor-faktor yang berhubungan:
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Dukungan Keluarga
4. Kebutuhan
Pemanfaatan
Pelayanan Antenatal
Care (ANC)
36
4. Kebutuhan adalah tindakan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh
seorang ibu hamil minimal 4 kali selama masa kehamilan.
5. Pemanfaatan pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan yang digunakan ibu
hamil untuk memeriksakan diri selama kehamilan untuk mengetahui keadaan
hamilnya yang dilakukan minimal 1 kali pada timester 1, 1 kali pada trimester
2 dan 2 kali pada trimester 3.
3.5.2. Aspek Pengukuran
Tabel 3.1 Aspek Pengukuran
No Variabel Cara dan Alat Ukur Skala
Pengukuran Value
Jenis
Skala
Ukur
Independen
1 Pengetahuan Kuesioner dengan
menghitung skor
pengetahuan (skor
max = 17, Ya= 1
Tidak = 0)
13-17
10-12
<10
Baik (3)
Cukup (2)
Kurang (1)
Ordinal
2 Sikap Kuesioner dengan
menghitung skor sikap
(skor max = 40, SS=4,
S=3, TS=2, STS=1)
26-40
10-25
Positif (2)
Negatif (1)
Ordinal
3 Dukungan
Keluarga
Kuesioner dengan
menghitung skor
dukungan keluarga
(skor max = 10, Ya= 1
Tidak = 0)
6-10
0-5
Baik (2)
Kurang (1)
Ordinal
4 Kebutuhan Kuesioner dengan
menghitung skor
kebutuhan (skor max
= 8, Ya= 1 Tidak = 0)
5-8
0-4
Tinggi (2)
Rendah (1)
Ordinal
Dependen
5 Pemanfaatan
Pelayanan
Antenatal
Care (ANC)
Melihat buku
kunjungan KIA
Minimal 4
x
kunjungan
< 3 x
kunjungan
Memanfaatk
an (2)
Kurang
Memanfaatk
an (1)
Ordinal
37
3.6. Metode Pengumpulan Data
3.6.1. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang berasal dari pihak pertama. Pada penelitian ini
menggunakan data primer yang dilakukan pada saat membagikan lembar
kuesioner untuk mengetahui pengetahuan, pendidikan, pekerjaan dan dukungan
keluarga.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil dokumentasi oleh pihak
lain, misalnya rekam medik, rekapitulasi nilai, data kunjungan pasien, dan
lain-lain. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data rekam medik ibu
bersalin.
3. Data Tertier
Data tertier adalah data yang diperoleh dari naskah yang sudah dipublikasikan,
misalnya WHO, SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia), Riskesdas
(Riset Kesehatan Dasar) (22).
3.6.2. Pengolahan Data
Data yang terkumpul diolah dengan komputerisasi dengan langkah-langkah
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang berasal dari pihak pertama. Pada penelitian ini
menggunakan data primer yang dilakukan pada saat membagikan lembar
38
kuesioner untuk mengetahui pengetahuan, pendidikan, pekerjaan dan
dukungan keluarga.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil dokumentasi oleh pihak
lain, misalnya rekam medik, rekapitulasi nilai, data kunjungan pasien, dan
lain-lain. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data rekam medik ibu
bersalin.
3. Data Tertier
Data tertier adalah data yang diperoleh dari naskah yang sudah dipublikasikan,
misalnya WHO, SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia), Riskesdas
(Riset Kesehatan Dasar) (22).
3.6.3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur. Alat pengukur dalam penelitian ini adalah kuesioner. Untuk
mengetahui apakah kuesioner yang disusun mampu mengukur yang ingin diukur
(valid), maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap item
pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Apabila terdapat konsistensi
antara komponen-komponen konstruk yang satu dengan yang lainnya, maka
konstruk tersebut memiliki validitas.
Langkah-langkah dalam melakukan uji validitas adalah (23).
1) Langkah 1 yaitu mengidentifikasi secara operasional konsep yang akan
diukur.
39
2) Langkah 2 yaitu melakukan uji coba skala ukur tersebut pada sejumlah
responden.
3) Langkah 3 yaitu mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
4) Langkah 4 yaitu menghitung korelasi antara tiap perawatan dengan skor
total dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment.
Kriteria teknik korelasi product moment yaitu:
a. Bila r-hitung > r-tabel (0,444) maka pernyataan valid.
b. Bila r-hitung < r-tabel (0,444) maka pernyataan tidak valid.
Uji validiatas dilakukan di Puskesmas desa Mahato Kecamatan Tambusai
Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau dengan jumlah 20 orang.
Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh butir soal variabel
pengetahuan dinyatakan valid karena mempunyai nilai r-hitung lebih besar
dibandingkan r-tabel atau semua butir soal mempunyai nilai >0,444.Kecuali butir
soal no 11,12,13 nilai r hitungnya < r tabel dan inilah yang tidak valid. Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan
No. Kuesioner Nilai r
Hitung
Nilai r
Tabel Keterangan
1. Pengetahuan 1 0,802 0,444 Valid
2. Pengetahuan 2 0,720 0,444 Valid
3. Pengetahuan 3 0,915 0,444 Valid
4. Pengetahuan 4 0,802 0,444 Valid
5. Pengetahuan 5 0,720 0,444 Valid
6. Pengetahuan 6 0,782 0,444 Valid
7. Pengetahuan 7 0,897 0,444 Valid
8. Pengetahuan 8 0,915 0,444 Valid
9. Pengetahuan 9 0,782 0,444 Valid
10. Pengetahuan 10 0,897 0,444 Valid
11. Pengetahuan 11 -0,005 0,444 Tidak Valid
12. Pengetahuan 12 0,034 0,444 Tidak Valid
13. Pengetahuan 13 0,341 0,444 Tidak Valid
40
Tabel 3.2. (Lanjutan)
No. Kuesioner Nilai r
Hitung
Nilai r
Tabel Keterangan
14. Pengetahuan 14 0,802 0,444 Valid
15. Pengetahuan 15 0,720 0,444 Valid
16. Pengetahuan 16 0,720 0,444 Valid
17. Pengetahuan 17 0,915 0,444 Valid
18. Pengetahuan 18 0,877 0,444 Valid
19. Pengetahuan 19 0,897 0,444 Valid
20. Pengetahuan 20 0,915 0,444 Valid
Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh butir soal variabel sikap
dinyatakan valid karena mempunyai nilai r-hitung lebih besar dibandingkan r-
tabel atau semua butir soal mempunyai nilai >0,444. Hasil selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Kuesioner Sikap
No. Kuesioner Nilai r
Hitung
Nilai r
Tabel Keterangan
1. Sikap 1 0,996 0,444 Valid
2. Sikap 2 0,996 0,444 Valid
3. Sikap 3 0,799 0,444 Valid
4. Sikap 4 0,996 0,444 Valid
5. Sikap 5 0,723 0,444 Valid
6. Sikap 6 0,996 0,444 Valid
7. Sikap 7 0,996 0,444 Valid
8. Sikap 8 0,996 0,444 Valid
9. Sikap 9 0,996 0,444 Valid
10. Sikap 10 0,996 0,444 Valid
Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh butir soal variabel
dukungan keluarga dinyatakan valid karena mempunyai nilai r-hitung lebih besar
dibandingkan r-tabel atau semua butir soal mempunyai nilai >0,444. Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
41
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Kuesioner Dukungan Keluarga
No. Kuesioner Nilai r
Hitung
Nilai r
Tabel Keterangan
1. Dukungan Keluarga 1 0,827 0,444 Valid
2. Dukungan Keluarga 2 0,776 0,444 Valid
3. Dukungan Keluarga 3 0,904 0,444 Valid
4. Dukungan Keluarga 4 0,827 0,444 Valid
5. Dukungan Keluarga 5 0,776 0,444 Valid
6. Dukungan Keluarga 6 0,822 0,444 Valid
7. Dukungan Keluarga 7 0,884 0,444 Valid
8. Dukungan Keluarga 8 0,904 0,444 Valid
9. Dukungan Keluarga 9 0,822 0,444 Valid
10. Dukungan Keluarga 10 0,884 0,444 Valid
Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh butir soal variabel
kebutuhan dinyatakan valid karena mempunyai nilai r-hitung lebih besar
dibandingkan r-tabel atau semua butir soal mempunyai nilai >0,444. Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Kuesioner Kebutuhan
No. Kuesioner Nilai r
Hitung
Nilai r
Tabel Keterangan
1. Kebutuhan 1 0,875 0,444 Valid
2. Kebutuhan 2 0,872 0,444 Valid
3. Kebutuhan 3 0,924 0,444 Valid
4. Kebutuhan 4 0,961 0,444 Valid
5. Kebutuhan 5 0,875 0,444 Valid
6. Kebutuhan 6 0,966 0,444 Valid
7. Kebutuhan 7 0,924 0,444 Valid
8. Kebutuhan 8 0,961 0,444 Valid
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur
dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang
diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain,
42
reliabilitas menunjukkan konsisten yaitu alat pengukur didalam mengukur gejala
yang sama.
Uji reliabilitas dilakukan di Puskesmas desa Mahato Kecamatan Tambusai
Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau dengan jumlah 20 orang.
Untuk mengetahui reliabilitas suatu pertanyaan yaitu dengan membandingkan
nilai r-hasil (alpha cronbach) dengan r-tabel yaitu 0,444, untuk variabel
pengetahuan diperoleh nilai sebesar 0,962, sikap sebesar 0,958, dukungan
keluarga 0,975 dan kebutuhan 0,956 dengan demikian dapat dikatakan sama
sekali variabel adalah reliabel. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas
Kuesioner Cronbach
Alpha
Nilai r
Tabel Keterangan
Pengetahuan 0,802 0,444 Reliabel
Sikap 0,786 0,444 Reliabel
Dukungan keluarga 0,795 0,444 Reliabel
Kebutuhan 0,793 0,444 Reliabel
3.7. Metode Pengolahan Data
Data yang terkumpul diolah dengan cara komputerisasi dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Proses Collecting
Mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner angket maupun observasi.
b. Proses Checking
Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner atau lembar
observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan
data memberikan hasil yang valid dan reliabel ; dan terhindar dari bias.
43
c. Proses Coding
Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada variabel-variabel
yang diteliti,misalnya nama responden dirubah menjadi 1,2,3,......,42.
d. Proses Entering
Data entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang masih
dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program
komputer yang digunakan untuk “entry data” penelitiyaitu program SPSS for
Windows.
e. Proses Processing
Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah sesuai
dengan kebutuhan dari penelitian (22).
3.8. Analisis Data
Setelah data dikumpul, diolah dengan menggunakan program statistik
dengan tahap sebagai berikut:
3.8.1. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari
jenis datanya (23).
3.8.2. Analisis Bivariat
Analisis ini memiliki tujuan untuk menganalisa hubungan antara variabel
independent dengan variabel dependent. Maka disini untuk membuktikan adanya
hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat digunakan
analisis chi-square, dengan derajat kepercayaan 95%. Apabila hasil perhitungan
44
menunjukkan nilai p< p value (0,05) maka dikatakan (Ho) ditolak dan Ha
diterima, artinya kedua variabel secara statistic mempunyai hubungan yang
signifikan. Kemudian untuk menjelaskan adanya asosiasi (hubungan) antara
variabel terikat dengan variabel bebas digunakan analisis tabulasi silang (23).
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara geografis Kecamatan Tambusai Utara adalah salah satu Kecamatan
pemekaran dari Kecamatan Tambusai pada tahun 2000. Kecamatan Tambusai
Utara terdiri dari 11 Desa. Dengan berbatas-batas wilayah sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir, sebelah Timur berbatasan
denganKecamatan Kepenuhan, sebelah Selatan berbatasan dengan Tapsel
Sumatera Utara dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tambusai.
Visi Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau yaitu “Terciptanya masyarakat Tambusai Utara yang mandiri dan
berdaya untuk hidup sehat dalam menyongsong Rokan Hulu sehat 2019.”
Misi Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau, memberdayakan serta mendorong masyarakat dalam pembangunan
kesehatan dengan mengupayakan perilaku hidup bersih dan sehat menjadi
kebutuhan masyarakat, mengerahkan semua staff dalam bekerja menjalin
kerjasama yang baik, menjalin dan menciptakan kerjasama lintas sektoral.
46
4.1.2. Karakteristik Responden
1. Umur
Berdasarkan hasil penelitian, umur responden dikategorikan menggunakan
umur sturgess dengan umur terendah 21 tahun dan umur tertinggi 38 tahun dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik
Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
No. Umur f %
1 21 s/d 23 Tahun 13 20
2 24 s/d 26 Tahun 9 13,85
3 27 s/d 29 Tahun 12 18,46
4 30 s/d 32 Tahun 7 10,77
5 33 s/d 35 Tahun 18 27,69
6 36 s/d 38 Tahun 6 9,23
Total 65 100
Berdasarkan Tabel 4.1. karakteristik umur dari responden 65 (100%) ibu
yang memanfaatkan pelayanan antenatal care (ANC), menunjukkan bahwa
responden dengan umur umur 21 s/d 23 tahun sebanyak 13 orang (20%), umur 24
s/d 26 tahun sebanyak 9 orang (13,85%), umur 27 s/d 29 tahun sebanyak 12
orang (18,46), umur 30 s/d 32 tahun sebanyak 7 orang (10,77%), umur 33 s/d 35
tahun sebanyak 18 orang (27,69) dan umur 36 s/d 38 tahun sebanyak 6 orang
(9,23%).
2. Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian, pendidikan responden dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
47
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik
Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai
Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
No. Pendidikan f %
1 SD 2 3,07 2 SMP/Sederajat 22 33,85
3 SMU/Sederajat 35 53,85
4 Diploma 2 3,08
5 Sarjana 4 6,15
Total 65 100
Berdasarkan Tabel 4.2. karakteristik pendidikan dari responden 65 (100%)
yang memanfaatkan pelayanan antenatal care (ANC), menunjukkan bahwa
responden dengan pendidikan SD sebanyak 2 orang (3,07%), SMP/ sederajat
sebanyak 22 orang (33,85%), SMA/ sederajat sebanyak 35 orang (53,85%),
Diploma sebanyak 2 orang (3,08%) dan Sarjana sebanyak 4 orang (6,15).
3. Pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian, pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik
Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai
Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
No. Pekerjaan f %
1 PNS 5 7,7
2 Karyawan 7 10,77
3 Buruh tani 10 15,38
4 Tidak Bekerja (IRT) 43 66,15
Total 65 100
Berdasarkan Tabel 4.3. karakteristik pekerjaan dari responden 65 (100%)
yang memanfaatkan pelayanan antenatal care (ANC), menunjukkan bahwa
responden dengan tidak bekerja (IRT) sebanyak 22 orang (33,85%) dan PNS
48
sebanyak 5 orang (7,7%), Karyawan sebanyak 7 orang (10,77%), Buruh Tani
sebanyak 10 orang (15,38%).
4. Paritas
Berdasarkan hasil penelitian, paritas responden dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karateristik
Paritas di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai
Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
No. Paritas f %
1 Belum ada 22 33,85
2 1 Anak 23 35,39
3 2 Anak 10 15,38
4 ≥ 3 Anak 10 15,38
Total 65 100
Berdasarkan Tabel 4.4. karakteristik pekerjaan dari responden 65 (100%)
yang memanfaatkan pelayanan antenatal care (ANC), menunjukkan bahwa
responden dengan paritas belum punya anak sebanyak 22 orang (33,85%), 1 anak
sebanyak 23 orang (35,39), 2 anak sebanyak 10 orang (15,38%) dan ≥ 3 anak
sebanyak 10 orang (15,38%).
4.1.3. Analisis Univariat
1. Pengetahuan Responden
Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan responden dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
49
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan
Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai
Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
No. Pengetahuan Benar Salah Total
f % f % F %
1 Pemeriksaan Antenatal Care
disebut juga pemeriksaan
kehamilan. Menurut ibu, dibawah
ini yang merupakan pengertian dari
pemeriksaan kehamilan
9 13,8 56 86,2 65 100
2 Menurut ibu, dibawah ini yang
merupakan tujuan pemeriksaan
kehamilan atau Antenatal Care
15 23,1 50 76,9 65 100
3 Menurut ibu, Trimester pertama (1-
3 bulan) usia kehamilan
pemeriksaan
17 26,2 48 73,8 65 100
4 Menurut ibu, berapa kali sebaiknya
pemeriksaan kehamilan selama
dalam kehamilan
17 26,2 48 73,8 65 100
5 Menurut ibu, kapan sebaiknya
pertama kali pemeriksaan
kehamilan
37 56,9 28 43,1 65 100
6 Menurut ibu, pemeriksaan
kehamilan tidak boleh dilakukan
pada
5 7,7 60 92,3 65 100
7 Dengan pemeriksaan kehamilan ibu
mendapatkan pelayanan. Menurut
ibu, pelayanan apa saja yang
sebaiknya diperoleh pada saat
pemeriksaan kehamilan
32 49,2 33 50,8 65 100
8 Menurut ibu, dibawah ini tempat
yang tidak tepat untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan adalah
37 56,9 28 43,1 65 100
9 Pada kehamilan terjadi perubahan
warna kulit,yaitu kehitam-hitaman
pada daerah muka. Menurut ibu hal
tersebut merupakan tanda
22 33,8 43 66,2 65 100
10 Pada pemeriksaan kehamilan ibu
diberikan tablet Fe (zat besi) oleh
petugas kesehatan. Menurut ibu,
manfaat dari tablet Fe (zat besi)
tersebut adalah
15 23,1 50 76,9 65 100
11 Pada kehamilan 2-3 bulan sering
terjadi penurunan berat badan,
Menurut ibu hal tersebut
disebabkan oleh
26 40 39 60 65 100
50
Tabel 4.5. (Lanjutan)
No. Pengetahuan Benar Salah Total
f % f % F %
12 Menurut ibu, dibawah ini yang
merupakan tanda pasti kehamilan
adalah
24 36,9 41 63,1 65 100
13 Pada saat pemeriksaan kehamilan,
apa anjuran yang disarankan oleh
petugas kesehatan
14 21,5 51 78,5 65 100
14 Menurut ibu, pemeriksaan
kehamilan wajib dilakukan jika
58 89,2 7 10,8 65 100
15 Menurut ibu pada Trimester ketiga
(7-9 bulan ) pemeriksaan kehamilan
dilakukan
58 89,2 7 10,8 65 100
16 Menurut ibu, penimbangan berat
badan ketika kunjungan kehamilan
berguna untuk
26 40 39 60 65 100
17 Frekuensi pemeriksaan kehamilan
terpenuhi jika
31 47,7 34 52,3 65 100
Berdasarkan Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden
Berdasarkan Pengetahuan untuk pertanyaan Pemeriksaan Antenatal Care disebut
juga pemeriksaan kehamilan sebanyak 9 orang (13,8%) dan jawaban salah
sebanyak 56 orang (86,2%). Menurut ibu, dibawah ini yang merupakan pengertian
dari pemeriksaan kehamilan jawaban benar sebanyak 9 orang (13,8%) dan
jawaban salah sebanyak 56 orang (86,2%). Menurut ibu, dibawah ini yang
merupakan tujuan pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care jawaban benar
sebanyak 15 orang (23,1%) dan jawaban salah sebanyak 50 orang (76,9%).
Menurut ibu, Trimester pertama (1-3 bulan) usia kehamilan pemeriksaan
jawaban benar sebanyak 17 orang (26,2%) dan jawaban salah sebanyak 48 orang
(73,8%). Menurut ibu, berapa kali sebaiknya pemeriksaan kehamilan selama
dalam kehamilan jawaban benar sebanyak 17 orang (26,2%) dan jawaban salah
51
sebanyak 48 orang (73,8%). Menurut ibu, kapan sebaiknya pertama kali
pemeriksaan kehamilan jawaban benar sebanyak 17 orang (26,2%) dan jawaban
salah sebanyak 48 orang (73,8%). Menurut ibu, pemeriksaan kehamilan tidak
boleh dilakukan pada jawaban benar sebanyak 37 orang (56,9%) dan jawaban
salah sebanyak 28 orang (43,1%).
Dengan pemeriksaan kehamilan ibu mendapatkan pelayanan. Menurut ibu,
pelayanan apa saja yang sebaiknya diperoleh pada saat pemeriksaan kehamilan
jawaban benar sebanyak 5 orang (7,7%) dan jawaban salah sebanyak 60 orang
(92,3%). Menurut ibu, dibawah ini tempat yang tidak tepat untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan adalah jawaban benar sebanyak 37 orang (56,9%) dan
jawaban salah sebanyak 28 orang (43,1%). Pada kehamilan terjadi perubahan
warna kulit,yaitu kehitam-hitaman pada daerah muka. Menurut ibu hal tersebut
merupakan tanda jawaban benar sebanyak 22 orang (33,8%) dan jawaban salah
sebanyak 43 orang (66,2%).
Pada pemeriksaan kehamilan ibu diberikan tablet Fe (zat besi) oleh
petugas kesehatan. Menurut ibu, manfaat dari tablet Fe (zat besi) tersebut adalah
jawaban benar sebanyak 15 orang (23,1%) dan jawaban salah sebanyak 50 orang
(76,9%). Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan, Menurut
ibu hal tersebut disebabkan oleh jawaban benar sebanyak 26 orang (40%) dan
jawaban salah sebanyak 39 orang (60%). Menurut ibu, dibawah ini yang
merupakan tanda pasti kehamilan adalah jawaban benar sebanyak 24 orang
(36,9%) dan jawaban salah sebanyak 41 orang (63,1%).
52
Pada saat pemeriksaan kehamilan, apa anjuran yang disarankan oleh
petugas kesehatan jawaban benar sebanyak 14 orang (21,5%) dan jawaban salah
sebanyak 51 orang (78,5%). Menurut ibu, pemeriksaan kehamilan wajib
dilakukan jika jawaban benar sebanyak 58 orang (89,2%) dan jawaban salah
sebanyak 7 orang (10,8%). Menurut ibu pada Trimester ketiga (7-9 bulan )
pemeriksaan kehamilan dilakukan jawaban benar sebanyak 58 orang (89,2%) dan
jawaban salah sebanyak 7 orang (10,8%). Menurut ibu, penimbangan berat badan
ketika kunjungan kehamilan berguna untuk jawaban benar sebanyak 26 orang
(40%) dan jawaban salah sebanyak 30 orang (60%). Frekuensi pemeriksaan
kehamilan terpenuhi jika jawaban benar sebanyak 31 orang (47,7%) dan jawaban
salah sebanyak 34 orang (52,3%).
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
No. Pengetahuan f %
1 Baik 8 12,3
2 Cukup 28 43,1
3 Kurang 29 44,6
Total 65 100
Berdasarkan Tabel 4.6. pengetahuan dari responden 65 (100%) yang
memanfaatkan pelayanan antenatal care (ANC), menunjukkan bahwa responden
dengan pengetahuan kurang sebanyak 29 orang (44,6%), pengetahuan cukup
sebanyak 28 orang (43,1%) dan pengetahuan baik sebanyak 8 orang (12,3%).
2. Sikap
Berdasarkan hasil penelitian, sikap responden dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
53
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Sikap
di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
No. Sikap
SS S TS STS Total
f % f % f % f % F %
1 Ibu merasa
senang saat
melakukan
pemeriksaan
kehamilan.
8 12,3 25 38,5 20 30,8 12 18,5 65
100
2 Ibu selalu
melakukan
pemeriksaan
kehamilan setiap
bulan.
8 12,3 26 40 19 29,2 12 18,5 65 100
3 Ibu selalu
bertanya tentang
kemajuan
kehamilan
seperti DJJ, TB,
BB.
9 13,8 28 43,1 15 23,1 13 20 65 100
4 Ibu sering
bertanya kepada
petugas
kesehatan
mengenai proses
persalinan ibu.
8 12,3 26 40 20 30,8 11 16,9 65 100
5 Ibu bertanya
kepada petugas
kesehatan
tentang alat
transfortasi
untuk
mengantarkan
dan menemani
ibu melakukan
proses persalinan
ibu apabila ibu
memerlukan
rujukan.
6 9,2 27 41,5 21 32,3 11 16,9 65 100
54
Tabel 4.7. (Lanjutan)
No. Sikap SS S TS STS Total
f % f % f % f % f
6 Ibu mendapatkan
informasi dari
petugas
kesehatan
tentang kondisi
kehamilannya.
9 13,8 22 33,8 22 33,8 12 18,5 65 100
7 Ibu selalu
meminta petugas
kesehatan
mempersiapkan
catatan-catatan
setelah
dilakukan
pemeriksaan
kehamilan.
6 9,2 33 50,8 16 24,6 10 15,4 65 100
8 Ibu meminta
agar nantinya
mendapatkan
pelayanan yang
nyaman dan
bersih untuk
pemeriksaan
kehamilan.
8 12,3 28 43,1 17 26,2 12 18,5 65 100
9 Ibu sangat
senang kepada
petugas
kesehatan yang
memberikan
dukungan untuk
memerikakan
kehamilannya.
9 13,8 25 38,5 19 29,2 12 18,5 65 100
10 Ibu bertanya
tentang
bagaimana
pemenuhan
makan dan
minum selama
masa kehamilan.
6 9,2 29 44,6 18 27,7 12 18,5 65 100
55
Berdasarkan Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden
Berdasarkan sikap untuk pertanyaan Ibu merasa senang saat melakukan
pemeriksaan kehamilan jawaban sangat setuju sebanyak 8 orang (12,3%), setuju
sebanyak 25 orang (38,5%), tidak setuju sebanyak 20 orang (30,8%) dan jawaban
sangat tidak setuju sebanyak 12 orang (18,5%). Ibu selalu melakukan pemeriksaan
kehamilan setiap bulan sangat setuju sebanyak 8 orang (12,3%), setuju sebanyak
26 orang (40%), tidak setuju sebanyak 19 orang (29,2%) dan jawaban sangat tidak
setuju sebanyak 12 orang (18,4%).
Ibu selalu bertanya tentang kemajuan kehamilan seperti DJJ, TB, BB
sangat setuju sebanyak 9 orang (13,8%), setuju sebanyak 28 orang (43,1%), tidak
setuju sebanyak 15 orang (23,1%) dan jawaban sangat tidak setuju sebanyak 13
orang (20%). Ibu sering bertanya kepada petugas kesehatan mengenai proses
persalinan ibu sangat setuju sebanyak 8 orang (12,3%), setuju sebanyak 26 orang
(40%), tidak setuju sebanyak 20 orang (30,8%) dan jawaban sangat tidak setuju
sebanyak 11 orang (16,9%).
Ibu bertanya kepada petugas kesehatan tentang alat transfortasi untuk
mengantarkan dan menemani ibu melakukan proses persalinan ibu apabila ibu
memerlukan rujukan sangat setuju sebanyak 6 orang (9,2%), setuju sebanyak 27
orang (41,5%), tidak setuju sebanyak 21 orang (32,3%) dan jawaban sangat tidak
setuju sebanyak 11 orang (16,9%). Ibu bertanya tentang bagaimana pemenuhan
makan dan minum selama masa kehamilan sangat setuju sebanyak 9 orang
(13,8%), setuju sebanyak 22 orang (33,8%), tidak setuju sebanyak 22 orang
(33,8%) dan jawaban sangat tidak setuju sebanyak 12 orang (18,5%).
56
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap di Wilayah
Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten
Rokan Hulu Provinsi Riau
No. Sikap F %
1 Positif 38 58,5
2 Negatif 27 41,5
Total 65 100
Berdasarkan Tabel 4.8. sikap dari responden 65 (100%) yang memanfaatkan
pelayanan antenatal care (ANC), menunjukkan bahwa responden dengan sikap
positif sebanyak 38 orang (58,5%) dan sikap negatif sebanyak 27 orang (41,5%).
3. Dukungan Keluarga
Berdasarkan hasil penelitian, dukungan keluarga responden dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan
Dukungan Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
No. Dukungan Keluarga Benar Salah Total
f % f % F %
1 Suami/ Keluarga memberikan
pujian terhadap proses
pemeriksaan kehamilan.
14 21,5 51 78,5 65 100
2 Suami/ Keluarga memberikan
biaya untuk proses pemeriksaan
kehamilan.
18 27,7 47 72,3 65 100
3 Suami/ Keluarga menyediakan
alat transfortasi untuk
mengantarkan dan menemani
ibu melakukan proses
pemeriksaan kehamilan.
20 30,8 45 69,2 65 100
4 Suami/ Keluarga memberi tahu
kepada ibu bahwa pemeriksaan
proses pemeriksaan kehamilan
penting bagi ibu.
16 24,6 49 75,4 65 100
5 Suami/ Keluarga memberi
nasihat kepada ibu untuk terus
melakukan pemeriksaan proses
pemeriksaan kehamilan.
38 58,5 27 41,5 65 100
57
Tabel 4.9. (Lanjutan)
No. Dukungan Keluarga Benar Salah Total
f % f % f %
6 Suami/ Keluarga sering mengingatkan
saya untuk memeriksakan kehamilan.
16 24,6 49 75,4 65 100
7 Suami/ Keluarga sering menawarkan diri
untuk menemani saat melakukan
pemeriksaan kehamilan.
34 52,3 31 47,7 65 100
8 Keluarga sangat membantu dan
memperhatikan kehamilan saya 30 46,2 35 53,8 65 100
9 Keluarga selalu memberikan apa yang
saya butuhkan yang baik bagi kehamilan
saya
29 44,6 36 55,4 65 100
10 Keluarga selalu memperhatikan kegiatan
saya untuk beraktifitas berat serta banyak
istrirahat.
35 53,8 30 46,2 65 100
Berdasarkan Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden
Berdasarkan dukungan keluarga untuk pertanyaan Suami/ Keluarga memberikan
pujian terhadap proses pemeriksaan kehamilan sebanyak 14 orang (21,5%) dan
jawaban salah sebanyak 51 orang (78,5%). Suami/ Keluarga memberikan biaya
untuk proses pemeriksaan kehamilan sebanyak 18 orang (27,7%) dan jawaban
salah sebanyak 47 orang (72,3%). Suami/ Keluarga menyediakan alat transfortasi
untuk mengantarkan dan menemani ibu melakukan proses pemeriksaan kehamilan
sebanyak 20 orang (30,8%) dan jawaban salah sebanyak 45 orang (69,2%).
Suami/ Keluarga memberi tahu kepada ibu bahwa pemeriksaan proses
pemeriksaan kehamilan penting bagi ibu sebanyak 16 orang (24,6%) dan jawaban
salah sebanyak 49 orang (75,4%). Suami/ Keluarga memberi nasihat kepada ibu
untuk terus melakukan pemeriksaan proses pemeriksaan kehamilan sebanyak 38
orang (58,5%) dan jawaban salah sebanyak 27 orang (41,5%). Suami/ Keluarga
58
sering mengingatkan saya untuk memeriksakan kehamilan sebanyak 16 orang
(24,6%) dan jawaban salah sebanyak 49 orang (75,4%).
Suami/ Keluarga sering menawarkan diri untuk menemani saat melakukan
pemeriksaan kehamilan sebanyak 34 orang (52,3%) dan jawaban salah sebanyak
31 orang (47,7%). Keluarga sangat membantu dan memperhatikan kehamilan saya
sebanyak 29 orang (44,6%) dan jawaban salah sebanyak 36 orang (55,4%).
Keluarga selalu memberikan apa yang saya butuhkan yang baik bagi kehamilan
saya sebanyak 14 orang (21,5%) dan jawaban salah sebanyak 51 orang (78,5%).
Keluarga selalu memperhatikan kegiatan saya untuk beraktifitas berat serta
banyak istrirahat sebanyak 35 orang (53,8%) dan jawaban salah sebanyak 30
orang (46,2%).
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan
Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai
Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
No. Dukungan Keluarga F %
1 Baik 34 52,3
2 Kurang 31 47,7
65 100
Berdasarkan Tabel 4.10. dukungan keluarga dari responden 65 (100%)
yang memanfaatkan pelayanan antenatal care (ANC), menunjukkan bahwa
responden dengan dukungan keluarga baik sebanyak 34 orang (52,3%) dan
dukungan keluarga kurang sebanyak 31 orang (47,7%).
4. Kebutuhan
Berdasarkan hasil penelitian, kebutuhan responden dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
59
Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan
Kebutuhan di Wilayah Kerja Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi
Riau
No. Kebutuhan
Benar Salah Total
f % f % F %
1 Saya memeriksakan kehamilan
saya karena saya merasa mual.
12 18,5 53 81,5 65 100
2 Saya memeriksakan
memeriksakan kehamilan saya
karena saya ingin mengetahui
keadaan kehamilan saya.
16 24,6 49 75,4 65 100
3 Saya memeriksakan kehamilan
saya apabila saya ada keluhan
dengan kehamilan saya.
28 43,1 37 56,9 65 100
4 Agar kehamilan saya berjalan
dengan baik maka saya
memeriksakan kehamilan saya.
12 18,5 53 81,5 65 100
5 Saya memeriksakan kehamialn
saya walau tidak ada keluhan.
27 41,5 38 58,5 65 100
6 Saya tetap memeriksakan
kehamialn saya karena
memeriksakan kehamilan
merupakan kebutuhan seorang
ibu hamil.
32 49,2 33 50,8 65 100
7 Saya selalu memeriksakan
kehamila walau tidak disuru oleh
Suami/ Keluarga.
28 43,1 37 56,9 65 100
8 Saya selalu ingin memeriksakan
kehamilan saya untuk
memastikan keadaan saya dan
bayi baik.
20 30,8 45 69,2 65 100
Berdasarkan Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden
Berdasarkan kebutuhan untuk pertanyaan Saya memeriksakan kehamilan saya
karena saya merasa mual sebanyak 12 orang (18,5%) dan jawaban salah sebanyak
53 orang (81,5%). Saya memeriksakan memeriksakan kehamilan saya karena saya
ingin mengetahui keadaan kehamilan saya sebanyak 16 orang (24,6%) dan
jawaban salah sebanyak 49 orang (75,4%).
60
Saya memeriksakan kehamilan saya apabila saya ada keluhan dengan
kehamilan saya sebanyak 28 orang (43,1%) dan jawaban salah sebanyak 37 orang
(56,9%). Agar kehamilan saya berjalan dengan baik maka saya memeriksakan
kehamilan saya sebanyak 12 orang (18,5%) dan jawaban salah sebanyak 53 orang
(81,5%). Saya memeriksakan kehamialn saya walau tidak ada keluhan sebanyak
27 orang (41,5%) dan jawaban salah sebanyak 38 orang (58,5%). Saya tetap
memeriksakan kehamialn saya karena memeriksakan kehamilan merupakan
kebutuhan seorang ibu hamil sebanyak 32 orang (49,2%) dan jawaban salah
sebanyak 33 orang (50,8%).
Saya selalu memeriksakan kehamila walau tidak disuru oleh Suami/
Keluarga sebanyak 28 orang (43,1%) dan jawaban salah sebanyak 37 orang
(56,9%). Saya selalu ingin memeriksakan kehamilan saya untuk memastikan
keadaan saya dan bayi baik sebanyak 20 orang (30,8%) dan jawaban salah
sebanyak 45 orang (69,2%).
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebutuhan di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
No. Kebutuhan f %
1 Rendah 31 47,7
2 Tinggi 34 52,3
65 100
Berdasarkan Tabel 4.12. kebutuhan dari responden 65 (100%) yang
memanfaatkan pelayanan antenatal care (ANC), menunjukkan bahwa responden
dengan kebutuhan rendah sebanyak 31 orang (47,7%) dan kebutuhan tinggi
sebanyak 34 orang (52,3%).
61
5. Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care ( ANC )
Berdasarkan hasil penelitian, pemanfaatan pelayanan Antenatal Care
(ANC) responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemanfaatan
Antenatal Care (ANC) di Wialayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
No. Pemanfaatan Antenatal Care (ANC) f %
1 Kurang Memanfaatkan 32 49,2
2 Memanfaatkan 33 50,8
65 100
Berdasarkan Tabel 4.8. pemanfaatan antenatal care (ANC) dari responden
65 (100%) yang memanfaatkan antenatal care (ANC), menunjukkan bahwa
responden dengan pemanfaatan antenatal care (ANC) kurang memanfaatkan
sebanyak 32 orang (49,2%) dan memanfaatkan antenatal care (ANC) sebanyak
33 orang (50,8%).
4.1.4. Analisis Bivariat
1. Hubungan Pengetahuan dengan Pemanfaatan pelayanan Antenatal
Care (ANC) di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten
Rokan Hulu Provinsi Riau
Secara analisis deskriptif hasil bivariat di masukkan ke dalam tabulasi
silang dan secara analisa statistik menggunakan uji Chi-square, untuk
menganalisis hubungan antar variabel dependen dan independen, dengan hasil
sebagai berikut :
62
Tabel 4.14. Tabulasi Silang Pengetahuan dengan Pemanfaatan pelayanan
Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
No Pengetahuan
Pemanfaatan pelayanan
Antenatal Care (ANC) Jumlah P-
Value Memanfaatkan
Kurang
Memanfaatkan
f % f % F %
1 Baik 4 6,2 4 6,2 8 12,3
2 Cukup 23 35,4 5 7,7 28 43,1
3 Kurang 6 9,2 23 35,4 29 44,6 0,000
Jumlah 33 50,8 32 49,2 65 100
Berdasarkan tabel 4.9. diketahui dari 8 orang (12,3%) yang mempunyai
pengetahuan baik, sebanyak 4 orang (6,2%) memanfaatkan pelayanan ANC dan 4
orang (6,2%) kurang memanfaatkan. Dari 28 orang (43,1%) yang mempunyai
pengetahuan cukup, sebanyak 23 orang (35,4%) memanfaatkan pelayanan ANC
dan 5 orang (7,7%) kurang memanfaatkan. Dari 29 orang ( 44,6%) yang
mempunyai pengetahuan kurang, sebanyak 6 orang (9,2%) memanfaatkan
pelayanan ANC dan 23 orang (35,4%) kurang memanfaatkan.
Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nila p-Value= 0,000 (<0,05),
artinya ada hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care
(ANC) di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau tahun 2019.
2. Hubungan Sikap dengan Pemanfaatan pelayanan Antenatal Care
(ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
Secara analisis deskriptif hasil bivariat di masukkan ke dalam tabulasi
silang dan secara analisa statistik menggunakan uji Chi-square, untuk
63
menganalisis hubungan antar variabel dependen dan independen, dengan hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.15. Hubungan Sikap dengan Pemanfaatan pelayanan Antenatal Care
(ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
No Sikap
Pemanfaatan pelayanan
Antenatal Care (ANC) Jumlah P-
Value Memanfaatkan
Kurang
Memanfaatkan
f % f % F %
1 Positif 23 35,4 4 6,2 27 41,5
2 Negatif 10 15,4 28 43,1 38 58,5 0,000
Jumlah 33 50,8 32 49,2 65 100
Berdasarkan tabel 4.9. diketahui dari 27 orang (41,5%) yang mempunyai
sifat positif, sebanyak 23 orang (35,4%) memanfaatkan pelayanan ANC dan 4
orang (6,2%) kurang memanfaatkan. Dari 38 orang (58,5%) yang mempunyai
sikap negatif, sebanyak 10 orang (15,4%) memanfaatkan pelayanan ANC dan 28
orang (43,1%) kurang memanfaatkan.
Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nila p-Value= 0,000 (<0,05),
artinya ada hubungan sikap dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care (ANC)
di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
tahun 2019.
3. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan pelayanan
Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
Secara analisis deskriptif hasil bivariat di masukkan ke dalam tabulasi
silang dan secara analisa statistik menggunakan uji Chi-square, untuk
menganalisis hubungan antar variabel dependen dan independen, dengan hasil
sebagai berikut:
64
Tabel 4.16. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan pelayanan
Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
No Dukungan
Keluarga
Pemanfaatan pelayanan
Antenatal Care (ANC) Jumlah P-
Value Memanfaatkan
Kurang
Memanfaatkan
f % f % F %
1 Baik 26 40 5 7,7 31 47,7
2 Kurang 7 10,8 27 41,5 34 52,3 0,000
Jumlah 33 50,8 32 49,2 65 100
Berdasarkan tabel 4.9. diketahui dari 31 orang (47,7%) yang mempunyai
dukungan keluarga baik, sebanyak 26 orang (40%) memanfaatkan pelayanan
ANC dan 5 orang (7,7%) kurang memanfaatkan. Dari 34 orang (52,3%) yang
mempunyai dukungan keluarga kurang, sebanyak 7 orang (10,8%) memanfaatkan
pelayanan ANC dan 27 orang (41,5%) kurang memanfaatkan.
Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nila p-Value= 0,000 (<0,05),
artinya ada hubungan dukungan keluarga dengan pemanfaatan pelayanan
antenatal care (ANC) di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten
Rokan Hulu Provinsi Riau tahun 2019.
4. Hubungan Kebutuhan dengan Pemanfaatan pelayanan Antenatal
Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai
Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
Secara analisis deskriptif hasil bivariat di masukkan ke dalam tabulasi
silang dan secara analisa statistik menggunakan uji Chi-square, untuk
menganalisis hubungan antar variabel dependen dan independen, dengan hasil
sebagai berikut:
65
Tabel 4.17. Hubungan Kebutuhan dengan Pemanfaatan pelayanan Antenatal
Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai
Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
No Kebutuhan
Pemanfaatan pelayanan
Antenatal Care (ANC) Jumlah P-
Value Memanfaatkan
Kurang
Memanfaatkan
F % f % F %
1 Tinggi 32 49,2 2 3,1 34 52,3
2 Rendah 1 1,5 30 46,2 31 47,7 0,000
Jumlah 33 50,8 32 49,2 65 100
Berdasarkan tabel 4.9. diketahui dari 34 orang (52,3%) yang mempunyai
kebutuhan tinggi, sebanyak 32 orang (49,2%) memanfaatkan pelayanan ANC dan
2 orang (3,1%) kurang memanfaatkan. Dari 31 orang (47,7%) yang mempunyai
kebutuhan rendah, sebanyak 1 orang (1,5%) memanfaatkan pelayanan ANC dan
30 orang (46,2%) kurang memanfaatkan.
Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p-Value= 0,000 (<0,05),
artinya ada hubungan kebutuhan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care
(ANC) di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau tahun 2019.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Hubungan Pengetahuan dengan Pemanfaatan pelayanan Antenatal
Care (ANC) di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten
Rokan Hulu Provinsi Riau
Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p-Value= 0,000 (<0,05),
artinya ada hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care
(ANC) di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau tahun 2019.
66
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Amir dengan variabel yang
berhubungan dengan pemanfaatan ANC adalah variabel pengetahuan (p=0,019;
α=0,280), variabel sikap ibu hamil (p=0,000; α =0,526), variabel media informasi
(p=0,001; α =0,385), variabel dukungan petugas kesehatan (p=0,000; α =0,496)
dan variabel dukungan suami/keluarga (p=0,001; α =0,396). (14)
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan itu terjadi melalui
panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan raba. Sebagian besar penginderaan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (overt behavior). (20)
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
sebagainya). sendirinya pada waktu penginderaan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran (Telinga) dan Indera penglihatan (mata). Tingkat pengetahuan
seseorang didalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan. (20)
Menurut asumsi peneliti bahwa pengetahuan akan mempengaruhi tindakan
seseorang sehingga ibu hamil dengan pengetahuan baik ia akan melakukan
pemeriksaan secara rutin ke pelayanan kesehatan seperti praktik bidan mandiri,
puskesmas atau rumah sakit. Perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan
dipengaruhi oleh faktor perilaku dan faktor di luar perilaku. Selanjutnya perilaku
67
itu sendiri terbentuk dari tiga faktor, yaitu faktor predisposisi yang meliputi usia,
status perkawinan, suku, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dan sikap. Faktor
pemungkin yang termasuk didalamnya fasilitas kesehatan, keterjangkauan,dan
media informasi. Faktor penguat yang terwujud dalam sikap dan perilaku tenaga
kesehatan, suami atau keluarga. Keterbatasan pengetahuan ibu menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan ibu melakukan antenatal care.
4.2.2. Hubungan Sikap dengan Pemanfaatan pelayanan Antenatal Care
(ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai pValue= 0,000<0,05,
artinya ada hubungan sikap dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care (ANC)
di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
tahun 2019.
Sikap adalah suatu bentuk evalusi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang
terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable)
maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek
tersebut. Sikap berperan sebagai perantara antara responnya dan objek yang
bersangkutan. (20)
Menurut Lawrence Green terdapat 3 faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan pelayanan kesehatan yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin dan
faktor penguat. Sikap ibu hamil termasuk dalam faktor predisposisi yang
menyebabkan ibu hamil mau memafaatkan pelayanan antenatal care. Sejalan
dengan penelitian Anggaraini (2011) ada pengaruh sikap terhadap pemanfaatan
buku KIA dalam pelayanan antenatal care pada masa kehamilan. Seperti halnya
68
pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkatan berdasarkan intensitasnya, sebagai
berikut: menerima (receiving), menanggapi (responding), menghargai (valuing)
dan bertanggung jawab (responible). (20)
Hal ini sejalan dengan penelitian Djonis pada tahun 2013 dengan judul
hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemanfaatan Antenatal
Care Di Puskesmas Kampung Dalam Pontianak. Hasil uji statistik menunjukkan
bahwa sikap berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care (ANC)
yaitu hasil korelasi Spearman dimana r=-0,299 dan nilai probabilitasnya (pvalue)
= 0,008.
Hasil penelitian Rauf (2013) menyatakan bahwa ada hubungan antara
sikap petugas dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care. Notoatmodjo (2011)
mengemukakan sikap adalah suatu kesiapan individu untuk bertindak sesuai
perasaan dan fikiran. Berdasarkan nilai-nilai yang diyakini, sikap adalah suatu
yang dapat dipelajari, tidak dibawa sejak lahir, tidak menetap dengan demikian
sikap pada diri seseorang dapat berubah. (20)
Menurut asumsi peneliti sikap merupakan respon terhadap suatu respon
yang terjadi apabila memiliki sikap yang positif atau baik maka akan terdorong
dalam diri untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan sebaliknya apabila
memiliki sikap yang negatif atau tidak baik maka tidak akan terdorong dalam diri
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Sikap itu dapat mempengaruhi perilaku
lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan. Secara
sederhana dapat dijelaskan bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan
69
apabila memandang perbuatan itu positif dan bila ia percaya bahwa orang lain
ingin agar ia melakukannya.
4.2.3. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan pelayanan
Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai pValue= 0,000<0,05,
artinya ada hubungan dukungan keluarga dengan pemanfaatan pelayanan
antenatal care (ANC) di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten
Rokan Hulu Provinsi Riau tahun 2019.
Sejalan dengan penelitian Astuti tentang hubungan dukungan emosional
keluarga dengan lama persalinan kala I di Bps. Dwi Susilawati, Amd.keb
desa Sukorejo, Wonosari, Klaten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mayoritas keluarga memberi dukungan emosional pada ibu bersalin sebanyak 26
(81,3%) responden, Lamanya persalinan kala 1 pada ibu bersalin sebagian besar
secara normal sebanyak 27 (84,4%) responden, Ada hubungan dukungan
emosional keluarga dengan lamanya persalinan kala 1 di Bps. Dwi Susilawati,
Amd.keb Desa Sukorejo, Wonosari, Klaten, terbukti dengan nilai x2 hitung
(14,593) lebih besar dari x2tabel (3,84) atau p value 0,000 < 0,05.
Kesimpulannya ibu yang diberi dukungan emosional oleh keluarga lama
persalinannya lebih pendek daripada lama persalinan pada ibu yang kurang
mendapat dukungan emosional oleh keluarga. (15)
Dukungan keluarga adalah sikap penuh perhatian yang ditujukan dalam
bentuk kerjasama yang baik, serta memberikan dukungan moral dan emosional.
Dukungan suami dan pemberian perhatian akan membantu istri dalam mendapat
70
kepercayaan diri dan harga diri sebagai seorang istri. Dengan dukungan suami
membuat istri merasa lebih yakin, bahwa ia tidak saja tepat menjadi istri juga akan
bahagia menjadi calon ibu bagi anak yang dikandungnya. (20)
Menurut asumsi peneliti seorang ibu hamil yang memiliki dukungan
keluarga yang baik maka ibu akan memiliki motivasi yang bail untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan dan sebaliknya apabila ibu hamil tidak memiliki
dukungan keluarga tidak baik atau tidak memiliki dukungan dari keluarga maka ia
tidak akan memiliki motivasi yang baik untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.
Dukungan yang diperoleh dari suami, istri, saudara kandung, ayah, ibu atau
mertua merupakan dukungan sosial internal keluarga. Dukungan keluarga
memiliki efek positif yakni berfungsi dalam penyesuaian dengan kebutuhan ibu
hamil yaitu dukungan untuk melakukan pelayanan kesehatan.
4.2.4. Hubungan Kebutuhan dengan Pemanfaatan pelayanan Antenatal
Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tambusai
Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau.
Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai pValue= 0,000<0,05,
artinya ada hubungan kebutuhan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care
(ANC) di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau tahun 2019.
Sejalan dengan penelitian Masita (2015) tentang Kesehatan merupakan
elemen penting dalam kehidupan yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Pemanfaatan pelayanan kesehatan pada masyarakat Desa Tanailandu di Wilayah
Kerja Puskesmas Kanapa-Napa masih tergolong kurang. Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara keyakinan terhadap
71
pelayanan kesehatan (p=0.233) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan serta
ada hubungan yang signifikan antara akses (p=0,009), kepemilikan asuransi
kesehatan (p=0,002) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan (12).
Pemeriksaan kehamilan sangatlah penting pada ibu hamil karena pada saat
ini sering terjadi anemia, kekurangan gizi dan lain-lain, akibat yang terjadi dari
adanya komplikasi-komplikasi dapat dikurangi dengan diberikannya perawatan
prenatal yang baik. Tetapi kondisi social ibu dan kehamilannya ini memang
sedemikian rupa sehingga kunjungan pada perawatan prenatal seringkali
dilupakan terlambat/ dilakukan dengan tidak teratur. Perlunya pemberian
pendidikan tentang gizi, asupan tablet zat besi/ vitamin. Komplikasi selama
kehamilan. Perannya adalah mengkaji memberitahu faktor-faktor resiko,
mendeteksi dan menangani komplikasi yang terjadi (6).
Selama kehamilan keadaan ibu dan janin harus selalu dipantau untuk
antisipasi jika terjadi penyimpangan dari keadaan normal sehingga dapat dideteksi
secara dini dan diberikan penanganan yang tepat. Oleh karena itu ibu hamil
diharuskan memeriksakan diri secara berkala selama kehamilannya minimal 4 kali
yaitu satu kali pada trimester pertama (1-12 minggu), satu kali pada trimester
kedua (13-24 minggu) dan dua kali pada trimester ketiga (25-38 minggu) (7)
Menurut asumsi peneliti apabila ibu hamil memahami bahwa selama
hamil harus memeriksakan kehamilan atau merasa pemeriksaan adalah sebuah
kebutuhan bagi ibu hamil maka ia akan selalu pemeriksaakan kehamilannya. Bagi
ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal care minimal empat kali selama
kehamilan. Ibu hamil dengan keluhan kehamilan seperti mual dan muntah
72
direkomendasikan untuk melakukan kunjungan antenatal care lebih dari empat
kali, masalah atau keluhan selama kehamilan inilah yang menjadi alasan ibu untuk
sering melakukan kunjungan antenatal care.
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care
(ANC) di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau tahun 2019.
2. Ada hubungan sikap dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care (ANC)
di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi
Riau tahun 2019
3. Ada hubungan dukungan keluarga dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal
Care (ANC) di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan
Hulu Provinsi Riau tahun 2019
4. Ada hubungan kebutuhan dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care
(ANC) di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau tahun 2019
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Puskesmas Tambusai Utara
Disarankan Kepala Puskesmas mengadakan Bimbingan dan pengarahan
kepada bidan koordinator Puskesmas agar lebih meningkatkan promosi
kesehatan kepada ibu hamil seperti pengadaan kelas ibu hamil.
74
Kepala Puskesmas perlu menjalankan secara optimal kebijakan tentang
pelayanan ANC sebagai acuan atau pedoman bagi bidan dalam memberikan
pelayanan ibu hamil bagi masyarakat yang akan menimbulkan kepuasan pada
masyarakat, serta masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang telah ada.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
Dinas Kesehatan perlu mengembangkan upaya peningkatan kinerja bidan
melalui pelatihan pengembangan manajemen kinerja pelayanan ANC dan
meningkatkan pembinaan di tiap puskesmas secara berkala.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan kepada peneliti selanjutnya
untuk melengkapi hasil penelitian yang telah ada dengan menggunakan
metode penelitian yang berbeda atau variabel yang lebih banyak lagi.
75
DAFTAR PUSTAKA
1. WHO. WHO Recomendations on Antenatal Care For a positive Pregnancy
Experience: Summary. https:// apps.who.int/iris/bitstream/handle/
10665/259947/WHO-RHR-
18.02eng.pdf;jsessionid=ABA0855F63FAE1C66551D60F4D3C413E?seq
uence
2. Kemenkes RI. Hasil Utama Rikkesdas 2018. http://www.depkes.go.id/
resources/download/info-
terkini/materi_rakorpop_2018/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf
3. Kemenkes. RI. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia. 2017.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2017.pdf
4. Profil Puskesmas di Puskesmas Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten
Rokan Hulu Provinsi Riau. 2018.
5. Widiani, Irna. Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Tomia Kelurahan Tongano Timur
Kabupaten Wakatobi. 2015.
6. Budiman. Hubungan Status Demografi dengan Kepuasan Masyarakat
tentang Pelayanan Jamkesda di Wilayah Puskesmas Tanjungsari
Kabupaten Bogor. 2010.
7. Fitrayeni. Penyebab Rendahnya Kelengkapan Kunjungan Antenatal care
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pegambiran. 2015.
8. Notoadmodjo S. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta; 2016.
9. Pekabanda. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan
pelayanan K4 oleh ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten
Sumba Timur. 2016.
10. Evayanti, Yulistiana. Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami
pada Ibu Hamil terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di
Puskesmas Wates Lampung Tengah. 2014.
11. Masita, Andriana. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan pada Masyarakat Desa Tanailandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Kanapa-Napa Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton
Tengah. 2015.
12. Marniyati, Lisa. Pelayanan Antenatal Berkualitas dalam Meningkatkan
Deteksi Risiko Tinggi pada Ibu Hamil oleh Tenaga Kesehatan di
Puskesmas Sako, Sosial, Sei Baung dan Sei Selincah di Kota Palembang.
2016.
13. Pruwoastuti E. Panduan Materi Kesehatan Reproduksi d. Yogyakarta:
Pustakabarupers; 2015.
14. Bartini. Istri. ANC Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Normal (Askeb I)
Dilengkapi Panduan Praktik dan Senam Hamil. Yogyakarta: Nuha
Medika; 2017.
15. Syafrudin. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC; 2009.
76
16. Zulyanto. Aan. Pencapaian MDGs di Indonesia. Bandung: Unpad Press;
2017.
17. Wagiyo. Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal dan Bayi Baru Lahir
Fisiologis dan Patologis. Yogyakarta: Andi Offset. 2016.
18. Romauli. Suryati. Buku Ajar Askeb I Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2017.
19. Muhammad, I. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan
Menggunakan Metode Penelitian Ilmiah. Medan: Citapustaka Media
Perintis; 2016.
20. Muhammad, I. Pemanfaatan SPSS Dalam Penelitian Bidang Kesehatan
dan Umum. Medan: Citapustaka Media Perintis; 2016.
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN
PELAYANAN ANTENATAL CARE ( ANC ) DI PUSKESMAS
KECAMATAN TAMBUSAI UTARA KABUPATEN
ROKAN HULU PROVINSI RIAU
TAHUN 2019
Kode responden:…………. (Diisi oleh peneliti)
Petunjuk Umum Pengisian 1. Ibu diharapkan bersedia menjawab semua pertanyaan yang ada
2. Beri tanda checklist (√ ) pada jawaban yang dianggap benar
3. Jika ada yang kurang jelas, silahkan bertanya pada peneliti
A . Karaktristik Responden : Umur : ...............................Tahun
Pendidikan :
a.SD
b.SMP/Sederajat
c.SMU/Sederajat
d.Diploma
e.Sarjana
Pekerjaan:
a. Bekerja
b. Tidak Bekerja (IRT)
Jumlah paritas :
a.Belum ada
b.1 Anak
c.2 Anak
d.≥ 3Anak
B. Kehamilan : Usia kehamilan :
a.Trimester pertama (1-3 bulan)
b.Trimester kedua (4-6 bulan)
c.Trimester ketiga (7-9 bulan )
SOAL :
1. Pemeriksaan Antenatal Care disebut juga pemeriksaan kehamilan. Menurut ibu,
dibawah ini yang merupakan pengertian dari pemeriksaan kehamilan adalah…….
a. Pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga
kesehatan ibu dan bayinya.
b. Pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil setiap minggu untuk menjaga
kesehatan ibu.
c. Pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil pada saat ada keluhan.
d. Pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga
kesehatan bayinya.
2. Menurut ibu, dibawah ini yang merupakan tujuan pemeriksaan kehamilan atau
Antenatal Care adalah……….
a. Untuk mempercepat proses persalinan
b. Untuk mengurangi rasa sakit ketika melahirkan
c. Untuk memantau kemajuan kehamilan
d. Untuk memantau bentuk tubuh ibu
3. Menurut ibu, Trimester pertama (1-3 bulan) usia kehamilan pemeriksaan
sebaiknya………..
a. Minimal 1 x pemeriksaan
b. Jika ada mual muntah
c. Jika ada rasa sakit pada perut
d. Jika susah tidur
4. Menurut ibu, berapa kali sebaiknya pemeriksaan kehamilan selama dalam
kehamilan…
a. Minimal 1 kali
b. Minimal 2 kali
c. Minimal 4 kali
d. Minimal 5 kali
5. Menurut ibu, kapan sebaiknya pertama kali pemeriksaan kehamilan……
a. Trimester pertama (1-3 bulan)
b. Trimester kedua (4-6 bulan)
c. Trimester ketiga(7-9 bulan)
d. Bulan 8 kehamilan
6. Menurut ibu, pemeriksaan kehamilan tidak boleh dilakukan pada :……
a. Bidan
b. Dokter spesialis kandungan
c. Dukun beranak
d. Perawat
7. Dengan pemeriksaan kehamilan ibu mendapatkan pelayanan. Menurut ibu,
pelayanan apa saja yang sebaiknya diperoleh pada saat pemeriksaan
kehamilan……
a. Didata, mengukur Tinggi badan,Berat badan, Tekanan Darah, Lingkar lengan
dan pemeriksaan perut
b. Menimbang berat badan, pemeriksaan perut dan mengukur lingkar panggul.
c. Pemeriksaan perut dan tekanan darah, suhu, dan pemeriksaan lutut.
d. pemeriksaan tinggi badan.
8. Menurut ibu, dibawah ini tempat yang tidak tepat untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan adalah………
a. Rumah sakit
b. Puskesmas
c. Rumah dukun
d. Rumah sendiri
9. Pada kehamilan terjadi perubahan warna kulit,yaitu kehitam-hitaman pada daerah
muka. Menurut ibu hal tersebut merupakan tanda……..
a. Bahaya dalam kehamilan
b. Tanda pasti hamil
c. Tanda tidak pasti hamil
d. Tanda hamil
10. Pada pemeriksaan kehamilan ibu diberikan tablet Fe (zat besi) oleh petugas
kesehatan. Menurut ibu, manfaat dari tablet Fe (zat besi) tersebut adalah………..
a. Mencegah anemia (kurang darah )
b. Mencegah perdarahan pada ibu
c. Untuk mengurangi mual dan muntah
d. Untuk memudahkan tidur
14. Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan, Menurut ibu hal
tersebut disebabkan oleh………
a. Seringnya buang air kecil dan buang air besar
b. Nafsu makan yang berkurang diiringi mual muntah
c. Adanya rasa ngidam yang dialami ibu
d. Adanya nafsu makan yang tinggi
15. Menurut ibu, dibawah ini yang merupakan tanda pasti kehamilan adalah…………
a. Adanya pembesaran perut pada saat pemeriksaan/perabaan pada perut ibu
b. Terdengar denyut jantung janin pada saat pemeriksaan perut ibu dengan
monoral
c. Terlambat haid
d. keluar darah sedikit demi sedikit
16. Pada saat pemeriksaan kehamilan, apa anjuran yang disarankan oleh petugas
kesehatan ………
a. Datang untuk kunjungan ulang dan lebih sering jika ada keluhan
b. Datang ketika mau bersalin agar bersalin di rumahnya
c. Banyak mengkonsumsi obat-obatan
d. Banyak makan
17. Menurut ibu, pemeriksaan kehamilan wajib dilakukan jika:
a. Ada kelainan atau bahaya dalam kehamilan
b. Terjadi kehamilan yang tidak diinginkan atau kehamilan diluar nikah
c. Ibu telah hamil, sehingga dapat dipantau keadaan ibu dan janin
d. Ada keluhan saja
18. Menurut ibu pada Trimester ketiga (7-9 bulan ) pemeriksaan kehamilan
dilakukan:
a. Minimal dua kali
b. Jika ada keluhan
c. Tetap satu kali
d. Tidak periksa
19. Menurut ibu, penimbangan berat badan ketika kunjungan kehamilan berguna
untuk :
a. Mengetahui kenaikan berat badan
b. Menaikkan berat badan
c. Mengetahui usia kehamilan
d. Makanan yang dimakan
20. Frekuensi pemeriksaan kehamilan terpenuhi jika :
a. Dilakukan kunjungan pada awal kehamilan
b. Jumlah kunjungan kehamilan sesuai dengan usia kehamilan
c. Dilakukan kunjungan pada akhir kehamilan
d.Dilakuakn pemeriksaan saat awal kehamilan
B. Sikap
No Pernyataan SS S TS STS
1 Ibu merasa senang saat melakukan
pemeriksaan kehamilan
2 Ibu selalu melakukan pemeriksaan
kehamilan setiap bulan.
3 Ibu selalu bertanya tentang kemajuan
kehamilan seperti DJJ, TB, BB.
4 Ibu sering bertanya kepada petugas
kesehatan mengenai proses persalinan ibu.
5 Ibu bertanya kepada petugas kesehatan
tentang alat transfortasi untuk mengantarkan
dan menemani ibu melakukan proses
persalinan ibu apabila ibu memerlukan
rujukan.
6 Ibu mendapatkan informasi dari petugas
kesehatan tentang kondisi kehamilannya.
7 Ibu selalu meminta petugas kesehatan
mempersiapkan catatan-catatan setelah
dilakukan pemeriksaan kehamilan.
8 Ibu meminta agar nantinya mendapatkan
pelayanan yang nyaman dan bersih untuk
pemeriksaan kehamilan.
9 Ibu sangat senang kepada petugas kesehatan
yang memberikan dukungan untuk
memerikakan kehamilannya.
10 Ibu bertanya tentang bagaimana pemenuhan
makan dan minum selama masa kehamilan.
C. Dukungan Keluarga
No Pernyataan Ya Tidak
1 Suami/ Keluarga memberikan pujian terhadap
proses pemeriksaan kehamilan.
2 Suami/ Keluarga memberikan biaya untuk proses
pemeriksaan kehamilan.
3 Suami/ Keluarga menyediakan alat transfortasi
untuk mengantarkan dan menemani ibu melakukan
proses pemeriksaan kehamilan.
4 Suami/ Keluarga memberi tahu kepada ibu bahwa
pemeriksaan proses pemeriksaan kehamilan penting
bagi ibu.
5 Suami/ Keluarga memberi nasihat kepada ibu untuk
terus melakukan pemeriksaan proses pemeriksaan
kehamilan.
6 Suami/ Keluarga sering mengingatkan saya untuk
memeriksakan kehamilan.
7 Suami/ Keluarga sering menawarkan diri untuk
menemani saat melakukan pemeriksaan kehamilan.
8 Keluarga sangat membantu dan memperhatikan
kehamilan saya
9 Keluarga selalu memberikan apa yang saya
butuhkan yang baik bagi kehamilan saya
10 Keluarga selalu memperhatikan kegiatan saya
untuk beraktifitas berat serta banyak istrirahat.
D. Kebutuhan
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya memeriksakan kehamilan saya karena saya
merasa mual.
2 Saya memeriksakan memeriksakan kehamilan saya
karena saya ingin mengetahui keadaan kehamilan
saya.
3 Saya memeriksakan kehamilan saya apabila saya
ada keluhan dengan kehamilan saya.
4 Agar kehamilan saya berjalan dengan baik maka
saya memeriksakan kehamilan saya.
5 Saya memeriksakan kehamialn saya walau tidak ada
keluhan.
6 Saya tetap memeriksakan kehamialn saya karena
memeriksakan kehamilan merupakan kebutuhan
seorang ibu hamil.
7 Saya selalu memeriksakan kehamila walau tidak
disuru oleh Suami/ Keluarga.
8 Saya selalu ingin memeriksakan kehamilan saya
untuk memastikan keadaan saya dan bayi baik.
E. Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care ( ANC )
No Kunjungan Jumlah Kunjungan Keterangan
1 Trimester I
2 Trimester II
3 Trimester III
Lampiran 3
Lampiran 4
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 JLHP
P1 Pearson Correlation 1 .373 .664** 1.000** .373 .818** .592** .664** .818** .592** .664** -.179 -.010 .414 1.000** .373 .664** .905** .592** .664** .802**
Sig. (2-tailed) .105 .001 .000 .105 .000 .006 .001 .000 .006 .001 .450 .966 .069 .000 .105 .001 .000 .006 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P2 Pearson Correlation .373 1 .663** .373 1.000** .504* .762** .663** .504* .762** .663** -.023 -.285 .285 .373 1.000** .663** .436 .762** .663** .720**
Sig. (2-tailed) .105 .001 .105 .000 .023 .000 .001 .023 .000 .001 .924 .223 .223 .105 .000 .001 .054 .000 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P3 Pearson Correlation .664** .663** 1 .664** .663** .601** .892** 1.000** .601** .892** 1.000** -.099 -.179 .390 .664** .663** 1.000** .734** .892** 1.000** .915**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .001 .001 .005 .000 .000 .005 .000 .000 .678 .450 .089 .001 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P4 Pearson Correlation 1.000** .373 .664** 1 .373 .818** .592** .664** .818** .592** .664** -.179 -.010 .414 1.000** .373 .664** .905** .592** .664** .802**
Sig. (2-tailed) .000 .105 .001 .105 .000 .006 .001 .000 .006 .001 .450 .966 .069 .000 .105 .001 .000 .006 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P5 Pearson Correlation .373 1.000** .663** .373 1 .504* .762** .663** .504* .762** .663** -.023 -.285 .285 .373 1.000** .663** .436 .762** .663** .720**
Sig. (2-tailed) .105 .000 .001 .105 .023 .000 .001 .023 .000 .001 .924 .223 .223 .105 .000 .001 .054 .000 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P6 Pearson Correlation .818** .504* .601** .818** .504* 1 .504* .601** 1.000** .504* .601** -.242 .010 .394 .818** .504* .601** .905** .504* .601** .782**
Sig. (2-tailed) .000 .023 .005 .000 .023 .023 .005 .000 .023 .005 .303 .966 .086 .000 .023 .005 .000 .023 .005 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P7 Pearson Correlation .592** .762** .892** .592** .762** .504* 1 .892** .504* 1.000** .892** -.023 -.066 .285 .592** .762** .892** .655** 1.000** .892** .897**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .006 .000 .023 .000 .023 .000 .000 .924 .783 .223 .006 .000 .000 .002 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P8 Pearson Correlation .664** .663** 1.000** .664** .663** .601** .892** 1 .601** .892** 1.000** -.099 -.179 .390 .664** .663** 1.000** .734** .892** 1.000** .915**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .001 .001 .005 .000 .005 .000 .000 .678 .450 .089 .001 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P9 Pearson Correlation .818** .504* .601** .818** .504* 1.000** .504* .601** 1 .504* .601** -.242 .010 .394 .818** .504* .601** .905** .504* .601** .782**
Sig. (2-tailed) .000 .023 .005 .000 .023 .000 .023 .005 .023 .005 .303 .966 .086 .000 .023 .005 .000 .023 .005 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P10 Pearson Correlation .592** .762** .892** .592** .762** .504* 1.000** .892** .504* 1 .892** -.023 -.066 .285 .592** .762** .892** .655** 1.000** .892** .897**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .006 .000 .023 .000 .000 .023 .000 .924 .783 .223 .006 .000 .000 .002 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P11 Pearson Correlation .664** .663** 1.000** .664** .663** .601** .892** 1.000** .601** .892** 1 -.099 -.179 .390 .664** .663** 1.000** .734** .892** 1.000** .915**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .001 .001 .005 .000 .000 .005 .000 .678 .450 .089 .001 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P12 Pearson Correlation -.179 -.023 -.099 -.179 -.023 -.242 -.023 -.099 -.242 -.023 -.099 1 .242 -.664** -.179 -.023 -.099 -.105 -.023 -.099 -.005
Sig. (2-tailed) .450 .924 .678 .450 .924 .303 .924 .678 .303 .924 .678 .303 .001 .450 .924 .678 .660 .924 .678 .983
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P13 Pearson Correlation -.010 -.285 -.179 -.010 -.285 .010 -.066 -.179 .010 -.066 -.179 .242 1 -.394 -.010 -.285 -.179 .101 -.066 -.179 .034
Sig. (2-tailed) .966 .223 .450 .966 .223 .966 .783 .450 .966 .783 .450 .303 .086 .966 .223 .450 .673 .783 .450 .886
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P14 Pearson Correlation .414 .285 .390 .414 .285 .394 .285 .390 .394 .285 .390 -.664** -.394 1 .414 .285 .390 .302 .285 .390 .341
Sig. (2-tailed) .069 .223 .089 .069 .223 .086 .223 .089 .086 .223 .089 .001 .086 .069 .223 .089 .196 .223 .089 .141
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P15 Pearson Correlation 1.000** .373 .664** 1.000** .373 .818** .592** .664** .818** .592** .664** -.179 -.010 .414 1 .373 .664** .905** .592** .664** .802**
Sig. (2-tailed) .000 .105 .001 .000 .105 .000 .006 .001 .000 .006 .001 .450 .966 .069 .105 .001 .000 .006 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P16 Pearson Correlation .373 1.000** .663** .373 1.000** .504* .762** .663** .504* .762** .663** -.023 -.285 .285 .373 1 .663** .436 .762** .663** .720**
Sig. (2-tailed) .105 .000 .001 .105 .000 .023 .000 .001 .023 .000 .001 .924 .223 .223 .105 .001 .054 .000 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P17 Pearson Correlation .664** .663** 1.000** .664** .663** .601** .892** 1.000** .601** .892** 1.000** -.099 -.179 .390 .664** .663** 1 .734** .892** 1.000** .915**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .001 .001 .005 .000 .000 .005 .000 .000 .678 .450 .089 .001 .001 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P18 Pearson Correlation .905** .436 .734** .905** .436 .905** .655** .734** .905** .655** .734** -.105 .101 .302 .905** .436 .734** 1 .655** .734** .877**
Sig. (2-tailed) .000 .054 .000 .000 .054 .000 .002 .000 .000 .002 .000 .660 .673 .196 .000 .054 .000 .002 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P19 Pearson Correlation .592** .762** .892** .592** .762** .504* 1.000** .892** .504* 1.000** .892** -.023 -.066 .285 .592** .762** .892** .655** 1 .892** .897**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .006 .000 .023 .000 .000 .023 .000 .000 .924 .783 .223 .006 .000 .000 .002 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P20 Pearson Correlation .664** .663** 1.000** .664** .663** .601** .892** 1.000** .601** .892** 1.000** -.099 -.179 .390 .664** .663** 1.000** .734** .892** 1 .915**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .001 .001 .005 .000 .000 .005 .000 .000 .678 .450 .089 .001 .001 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
JLHP Pearson Correlation .802** .720** .915** .802** .720** .782** .897** .915** .782** .897** .915** -.005 .034 .341 .802** .720** .915** .877** .897** .915** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .983 .886 .141 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
Correlations
SIKAP
PERTANYAAN
1
SIKAP
PERTANYAAN
2
SIKAP
PERTANYAAN
3
SIKAP
PERTANYAAN
4
SIKAP
PERTANYAAN
5
SIKAP
PERTANYAAN
6
SIKAP
PERTANYAAN
7
SIKAP
PERTANYAAN
8
SIKAP
PERTANYAAN
9
SIKAP
PERTANYAAN
10
JUMLAH
SIKAP
SIKAP
PERTANYAAN
1
Pearson
Correlation 1 1.000** .765** 1.000** .676** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .996**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
SIKAP
PERTANYAAN
2
Pearson
Correlation 1.000** 1 .765** 1.000** .676** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .996**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
SIKAP
PERTANYAAN
3
Pearson
Correlation .765** .765** 1 .765** .475* .765** .765** .765** .765** .765** .799**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .034 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
SIKAP
PERTANYAAN
4
Pearson
Correlation 1.000** 1.000** .765** 1 .676** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .996**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
SIKAP
PERTANYAAN
5
Pearson
Correlation .676** .676** .475* .676** 1 .676** .676** .676** .676** .676** .723**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .034 .001 .001 .001 .001 .001 .001 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
SIKAP
PERTANYAAN
6
Pearson
Correlation 1.000** 1.000** .765** 1.000** .676** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** .996**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
SIKAP
PERTANYAAN
7
Pearson
Correlation 1.000** 1.000** .765** 1.000** .676** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** .996**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
SIKAP
PERTANYAAN
8
Pearson
Correlation 1.000** 1.000** .765** 1.000** .676** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** .996**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
SIKAP
PERTANYAAN
9
Pearson
Correlation 1.000** 1.000** .765** 1.000** .676** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** .996**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
SIKAP
PERTANYAAN
10
Pearson
Correlation 1.000** 1.000** .765** 1.000** .676** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 .996**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
JUMLAH
SIKAP
Pearson
Correlation .996** .996** .799** .996** .723** .996** .996** .996** .996** .996** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN
1
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN
2
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN
3
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN
4
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN
5
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN
6
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN
7
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN
8
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN
9
DUKUNGAN
KEKUARGA
PERTANYAAN
10
JUMLAH
DUKUNGAN
KELUARGA
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN
1
Pearson
Correlation 1 .373 .664** 1.000** .373 .818** .592** .664** .818** .592** .827**
Sig. (2-tailed) .105 .001 .000 .105 .000 .006 .001 .000 .006 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN
2
Pearson
Correlation .373 1 .663** .373 1.000** .504* .762** .663** .504* .762** .776**
Sig. (2-tailed) .105 .001 .105 .000 .023 .000 .001 .023 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN
3
Pearson
Correlation .664** .663** 1 .664** .663** .601** .892** 1.000** .601** .892** .904**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .001 .001 .005 .000 .000 .005 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN
4
Pearson
Correlation 1.000** .373 .664** 1 .373 .818** .592** .664** .818** .592** .827**
Sig. (2-tailed) .000 .105 .001 .105 .000 .006 .001 .000 .006 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN
5
Pearson
Correlation .373 1.000** .663** .373 1 .504* .762** .663** .504* .762** .776**
Sig. (2-tailed) .105 .000 .001 .105 .023 .000 .001 .023 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN
6
Pearson
Correlation .818** .504* .601** .818** .504* 1 .504* .601** 1.000** .504* .822**
Sig. (2-tailed) .000 .023 .005 .000 .023 .023 .005 .000 .023 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN 7
Pearson Correlation .592** .762** .892** .592** .762** .504* 1 .892** .504* 1.000** .884**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .006 .000 .023 .000 .023 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN 8
Pearson Correlation .664** .663** 1.000** .664** .663** .601** .892** 1 .601** .892** .904**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .001 .001 .005 .000 .005 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DUKUNGAN
KELUARGA
PERTANYAAN 9
Pearson Correlation .818** .504* .601** .818** .504* 1.000** .504* .601** 1 .504* .822**
Sig. (2-tailed) .000 .023 .005 .000 .023 .000 .023 .005 .023 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DUKUNGAN
KEKUARGA
PERTANYAAN
10
Pearson Correlation .592** .762** .892** .592** .762** .504* 1.000** .892** .504* 1 .884**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .006 .000 .023 .000 .000 .023 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
JUMLAH
DUKUNGAN
KELUARGA
Pearson Correlation .827** .776** .904** .827** .776** .822** .884** .904** .822** .884** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
KEBUTUHAN
PERTANYAAN
1
KEBUTUHAN
PERTANYAAN
2
KEBUTUHAN
PERTANYAAN 3
KEBUTUHAN
PERTANYAAN 4
KEBUTUHAN
PERTANYAAN
5
KEBUTUHAN
PERTANYAAN 6
KEBUTUHAN
PERTANYAAN 7
KEBUTUHAN
PERTANYAAN 8
JUMLAH
KEBUTUHAN
KEBUTUHAN
PERTANYAAN 1
Pearson
Correlation 1 .663** .724** .892** .762** .802** .724** .892** .875**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KEBUTUHAN
PERTANYAAN 2
Pearson
Correlation .663** 1 .811** .780** .663** .899** .811** .780** .872**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KEBUTUHAN
PERTANYAAN 3
Pearson
Correlation .724** .811** 1 .811** .724** .903** 1.000** .811** .924**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KEBUTUHAN
PERTANYAAN 4
Pearson
Correlation .892** .780** .811** 1 .892** .899** .811** 1.000** .961**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KEBUTUHAN
PERTANYAAN 5
Pearson
Correlation .762** .663** .724** .892** 1 .802** .724** .892** .875**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KEBUTUHAN
PERTANYAAN 6
Pearson
Correlation .802** .899** .903** .899** .802** 1 .903** .899** .966**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KEBUTUHAN
PERTANYAAN 7
Pearson
Correlation .724** .811** 1.000** .811** .724** .903** 1 .811** .924**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KEBUTUHAN
PERTANYAAN 8
Pearson
Correlation .892** .780** .811** 1.000** .892** .899** .811** 1 .961**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
JUMLAH
KEBUTUHAN
Pearson
Correlation .875** .872** .924** .961** .875** .966** .924** .961** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
[DataSet0] E:\AMI SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS.sav
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.802 9
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.786 11
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.795 11
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.793 21
HASIL SPSS KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN UNIVARIAT
Frequency Table
PENGETAHUAN PERTANYAAN 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 9 13.8 13.8 13.8
Benar 56 86.2 86.2 100.0
Total 65 100.0 100.0
PENGETAHUAN PERTANYAAN 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 15 23.1 23.1 23.1
Benar 50 76.9 76.9 100.0
Total 65 100.0 100.0
PENGETAHUAN PERTANYAAN 3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 17 26.2 26.2 26.2
Benar 48 73.8 73.8 100.0
Total 65 100.0 100.0
PENGETAHUAN PERTANYAAN 4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 17 26.2 26.2 26.2
Benar 48 73.8 73.8 100.0
Total 65 100.0 100.0
PENGETAHUAN PERTANYAAN 5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 37 56.9 56.9 56.9
Benar 28 43.1 43.1 100.0
Total 65 100.0 100.0
Lampiran 5
PENGETAHUAN PERTANYAAN 6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 5 7.7 7.7 7.7
Benar 60 92.3 92.3 100.0
Total 65 100.0 100.0
PENGETAHUAN PERTANYAAN 7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 32 49.2 49.2 49.2
Benar 33 50.8 50.8 100.0
Total 65 100.0 100.0
PENGETAHUAN PERTANYAAN 8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 37 56.9 56.9 56.9
Benar 28 43.1 43.1 100.0
Total 65 100.0 100.0
PENGETAHUAN PERTANYAAN 9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 22 33.8 33.8 33.8
Benar 43 66.2 66.2 100.0
Total 65 100.0 100.0
PENGETAHUAN PERTANYAAN 10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 15 23.1 23.1 23.1
Benar 50 76.9 76.9 100.0
Total 65 100.0 100.0
PENGETAHUAN PERTANYAAN 11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 26 40.0 40.0 40.0
Benar 39 60.0 60.0 100.0
Total 65 100.0 100.0
PENGETAHUAN PERTANYAAN 12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 24 36.9 36.9 36.9
Benar 41 63.1 63.1 100.0
Total 65 100.0 100.0
PENGETAHUAN PERTANYAAN 13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 14 21.5 21.5 21.5
Benar 51 78.5 78.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
PENGETAHUAN PERTANYAAN 14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 58 89.2 89.2 89.2
Benar 7 10.8 10.8 100.0
Total 65 100.0 100.0
PENGETAHUAN PERTANYAAN 15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 58 89.2 89.2 89.2
Benar 7 10.8 10.8 100.0
Total 65 100.0 100.0
PENGETAHUAN PERTANYAAN 16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 26 40.0 40.0 40.0
Benar 39 60.0 60.0 100.0
Total 65 100.0 100.0
PENGETAHUAN PERTANYAAN 17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 31 47.7 47.7 47.7
Benar 34 52.3 52.3 100.0
Total 65 100.0 100.0
Pengetahuan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang 29 44.6 44.6 44.6
Cukup 28 43.1 43.1 87.7
Baik 8 12.3 12.3 100.0
Total 65 100.0 100.0
SIKAP PERTANYAAN 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 8 12.3 12.3 12.3
Tidak Setuju 25 38.5 38.5 50.8
Setuju 20 30.8 30.8 81.5
Sangat Setuju 12 18.5 18.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
SIKAP PERTANYAAN 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 8 12.3 12.3 12.3
Tidak Setuju 26 40.0 40.0 52.3
Setuju 19 29.2 29.2 81.5
Sangat Setuju 12 18.5 18.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
SIKAP PERTANYAAN 3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 9 13.8 13.8 13.8
Tidak Setuju 28 43.1 43.1 56.9
Setuju 15 23.1 23.1 80.0
Sangat Setuju 13 20.0 20.0 100.0
Total 65 100.0 100.0
SIKAP PERTANYAAN 4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 8 12.3 12.3 12.3
Tidak Setuju 26 40.0 40.0 52.3
Setuju 20 30.8 30.8 83.1
Sangat Setuju 11 16.9 16.9 100.0
Total 65 100.0 100.0
SIKAP PERTANYAAN 5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 6 9.2 9.2 9.2
Tidak Setuju 27 41.5 41.5 50.8
Setuju 21 32.3 32.3 83.1
Sangat Setuju 11 16.9 16.9 100.0
Total 65 100.0 100.0
SIKAP PERTANYAAN 6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 9 13.8 13.8 13.8
Tidak Setuju 22 33.8 33.8 47.7
Setuju 22 33.8 33.8 81.5
Sangat Setuju 12 18.5 18.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
SIKAP PERTANYAAN 7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 6 9.2 9.2 9.2
Tidak Setuju 33 50.8 50.8 60.0
Setuju 16 24.6 24.6 84.6
Sangat Setuju 10 15.4 15.4 100.0
Total 65 100.0 100.0
SIKAP PERTANYAAN 8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 8 12.3 12.3 12.3
Tidak Setuju 28 43.1 43.1 55.4
Setuju 17 26.2 26.2 81.5
Sangat Setuju 12 18.5 18.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
SIKAP PERTANYAAN 9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 9 13.8 13.8 13.8
Tidak Setuju 25 38.5 38.5 52.3
Setuju 19 29.2 29.2 81.5
Sangat Setuju 12 18.5 18.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
SIKAP PERTANYAAN 10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 6 9.2 9.2 9.2
Tidak Setuju 29 44.6 44.6 53.8
Setuju 18 27.7 27.7 81.5
Sangat Setuju 12 18.5 18.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
Sikap
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Negatif 38 58.5 58.5 58.5
Positif 27 41.5 41.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
DUKUNGAN KELUARGA PERTANYAAN 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 14 21.5 21.5 21.5
Benar 51 78.5 78.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
DUKUNGAN KELUARGA PERTANYAAN 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 18 27.7 27.7 27.7
Benar 47 72.3 72.3 100.0
Total 65 100.0 100.0
DUKUNGAN KELUARGA PERTANYAAN 3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 20 30.8 30.8 30.8
Benar 45 69.2 69.2 100.0
Total 65 100.0 100.0
DUKUNGAN KELUARGA PERTANYAAN 4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 16 24.6 24.6 24.6
Benar 49 75.4 75.4 100.0
Total 65 100.0 100.0
DUKUNGAN KELUARGA PERTANYAAN 5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 38 58.5 58.5 58.5
Benar 27 41.5 41.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
DUKUNGAN KELUARGA PERTANYAAN 6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 16 24.6 24.6 24.6
Benar 49 75.4 75.4 100.0
Total 65 100.0 100.0
DUKUNGAN KELUARGA PERTANYAAN 7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 34 52.3 52.3 52.3
Benar 31 47.7 47.7 100.0
Total 65 100.0 100.0
DUKUNGAN KELUARGA PERTANYAAN 8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 30 46.2 46.2 46.2
Benar 35 53.8 53.8 100.0
Total 65 100.0 100.0
DUKUNGAN KELUARGA PERTANYAAN 9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 29 44.6 44.6 44.6
Benar 36 55.4 55.4 100.0
Total 65 100.0 100.0
DUKUNGAN KEKUARGA PERTANYAAN 10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 35 53.8 53.8 53.8
Benar 30 46.2 46.2 100.0
Total 65 100.0 100.0
DukunganKeluarga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang 34 52.3 52.3 52.3
Baik 31 47.7 47.7 100.0
Total 65 100.0 100.0
KEBUTUHAN PERTANYAAN 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 12 18.5 18.5 18.5
Benar 53 81.5 81.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
KEBUTUHAN PERTANYAAN 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 16 24.6 24.6 24.6
Benar 49 75.4 75.4 100.0
Total 65 100.0 100.0
KEBUTUHAN PERTANYAAN 3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 28 43.1 43.1 43.1
Benar 37 56.9 56.9 100.0
Total 65 100.0 100.0
KEBUTUHAN PERTANYAAN 4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 12 18.5 18.5 18.5
Benar 53 81.5 81.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
KEBUTUHAN PERTANYAAN 5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 27 41.5 41.5 41.5
Benar 38 58.5 58.5 100.0
Total 65 100.0 100.0
KEBUTUHAN PERTANYAAN 6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 32 49.2 49.2 49.2
Benar 33 50.8 50.8 100.0
Total 65 100.0 100.0
KEBUTUHAN PERTANYAAN 7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 28 43.1 43.1 43.1
Benar 37 56.9 56.9 100.0
Total 65 100.0 100.0
KEBUTUHAN PERTANYAAN 8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Salah 20 30.8 30.8 30.8
Benar 45 69.2 69.2 100.0
Total 65 100.0 100.0
Kebutuhan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Rendah 31 47.7 47.7 47.7
Tinggi 34 52.3 52.3 100.0
Total 65 100.0 100.0
PemanfaatanANC
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang Memanfaatkan 32 49.2 49.2 49.2
Memanfaatkan 33 50.8 50.8 100.0
Total 65 100.0 100.0
BIVARIAT
Kebutuhan * PemanfaatanANC
Crosstab
PemanfaatanANC
Total
Kurang
Memanfaatkan Memanfaatkan
Kebutuhan Rendah Count 30 1 31
% within Kebutuhan 96.8% 3.2% 100.0%
% within PemanfaatanANC 93.8% 3.0% 47.7%
% of Total 46.2% 1.5% 47.7%
Tinggi Count 2 32 34
% within Kebutuhan 5.9% 94.1% 100.0%
% within PemanfaatanANC 6.2% 97.0% 52.3%
% of Total 3.1% 49.2% 52.3%
Total Count 32 33 65
% within Kebutuhan 49.2% 50.8% 100.0%
% within PemanfaatanANC 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 49.2% 50.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 53.597a 1 .000
Continuity Correctionb 50.022 1 .000
Likelihood Ratio 66.046 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 52.772 1 .000
N of Valid Casesb 65
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.26.
b. Computed only for a 2x2 table
DukunganKeluarga * PemanfaatanANC
Crosstab
PemanfaatanANC
Total Kurang
Memanfaatkan Memanfaatkan
DukunganKel
uarga
Kurang Count 27 7 34
% within
DukunganKeluarga 79.4% 20.6% 100.0%
% within PemanfaatanANC 84.4% 21.2% 52.3%
% of Total 41.5% 10.8% 52.3%
Baik Count 5 26 31
% within
DukunganKeluarga 16.1% 83.9% 100.0%
% within PemanfaatanANC 15.6% 78.8% 47.7%
% of Total 7.7% 40.0% 47.7%
Total Count 32 33 65
% within
DukunganKeluarga 49.2% 50.8% 100.0%
% within PemanfaatanANC 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 49.2% 50.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 25.981a 1 .000
Continuity Correctionb 23.511 1 .000
Likelihood Ratio 28.127 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 25.582 1 .000
N of Valid Casesb 65
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.26.
b. Computed only for a 2x2 table
Sikap * PemanfaatanANC
Crosstab
PemanfaatanANC
Total Kurang
Memanfaatkan Memanfaatkan
Sikap Negatif Count 28 10 38
% within Sikap 73.7% 26.3% 100.0%
% within PemanfaatanANC 87.5% 30.3% 58.5%
% of Total 43.1% 15.4% 58.5%
Positif Count 4 23 27
% within Sikap 14.8% 85.2% 100.0%
% within PemanfaatanANC 12.5% 69.7% 41.5%
% of Total 6.2% 35.4% 41.5%
Total Count 32 33 65
% within Sikap 49.2% 50.8% 100.0%
% within PemanfaatanANC 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 49.2% 50.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 21.886a 1 .000
Continuity Correctionb 19.595 1 .000
Likelihood Ratio 23.640 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 21.550 1 .000
N of Valid Casesb 65
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.29.
b. Computed only for a 2x2 table
Pengetahuan * PemanfaatanANC
Crosstab
PemanfaatanANC
Total Kurang
Memanfaatkan Memanfaatkan
Pengetahuan Kurang Count 23 6 29
% within Pengetahuan 79.3% 20.7% 100.0%
% within PemanfaatanANC 71.9% 18.2% 44.6%
% of Total 35.4% 9.2% 44.6%
Cukup Count 5 23 28
% within Pengetahuan 17.9% 82.1% 100.0%
% within PemanfaatanANC 15.6% 69.7% 43.1%
% of Total 7.7% 35.4% 43.1%
Baik Count 4 4 8
% within Pengetahuan 50.0% 50.0% 100.0%
% within PemanfaatanANC 12.5% 12.1% 12.3%
% of Total 6.2% 6.2% 12.3%
Total Count 32 33 65
% within Pengetahuan 49.2% 50.8% 100.0%
% within PemanfaatanANC 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 49.2% 50.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 21.527a 2 .000
Likelihood Ratio 23.158 2 .000
Linear-by-Linear Association 9.781 1 .002
N of Valid Cases 65
a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.94.
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
DOKUMENTASI
Gambar 1. Puskesmas Tambusai Utara I
Gambar 2. Foto Bersama Kepala PuskesmasTambusai Utara I
Gambar 3. Ibu Hamil Sedang Mengisi Lembar Kuesioner
Gambar 4. Ibu Hamil Sedang Mengisi Lembar Kuesioner
Gambar 5. Ibu Hamil Sedang Mengisi Lembar Kuesioner
Gambar 6. Ibu Hamil Sedang Mengisi Lembar Kuesioner