TUJUAN
Mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat pada bahan makanan, terutama
protein,glukosa,amilum dan Karbohidrat.
Nah, kenapa dalam praktikum uji makanan menggunakan lugol, biuret dan
fehling atau benedict ?
Jika protein memakai biuret dasar reaksinya:
kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam
larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Larutan Benedict yg mengandung tembaga alkalis akan direduksi oleh gula yg
mempunyai gugus aldehida atau keton bebas dgn membentuk kuprooksida yg
berwarna (hijau, kuning, atau merah)
Fehling terdiri dari campuran CuSO4 + Asam tartat + Basa. Jika gula tersebut
merupakan gula pereduksi (glukosa, galaktosa, dll) Cu akan berubah menjadi
Cu2O yang berwarna merah bata
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan
tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut
banyak kandungan karbohidratnya.
DASAR TEORI
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan
oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup
membutuhkan makanan.Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan
aktifitas sehari-harinya.Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan
energi,membantu pertumbuhan badan dan otak.Memakan makanan yang bergizi akan
membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan.Setiap makanan mempunyai
kandungan gizi yang berbeda.Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah
satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
KARBOHIDRAT
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang
tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat
paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Selain
sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam
basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan
pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
AMILUM
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai
sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada
tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum
pernah bisa tuntas dijelaskan.
GULA (C6H12O6)
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang
menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat
(misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui
glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain,
glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena
pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung
pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan.
Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan
yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati
hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan
sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat
dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber
energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa.
Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat,
langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi
minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga
biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari
wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri
atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
Dalam pengujisn makanan diperlukan reagen sebagai berikut :
BIURET
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini
adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang
bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas. Istilah biuret
juga menggambarkan keluarga senyawa organik dengan gugus fungsional - (HN-
CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai turunan
organik yang mungkin. uji biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini
didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang mengubah violet pada kontak
dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan reagen tidak benar-benar
mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan protein
memiliki respon yang sama untuk menguji.
BENEDICT/FEHLING
reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang
kimiawan Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai
ujian bagi kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk
semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita
coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik),
dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi, meskipun
ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton,
dan memberikan tes positif karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh
dasar dalam reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang
berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai merah tembaga
(I) oksida yang tidak larut dalam air.Cara kerja Benedict
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di
mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di
reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga
terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu
mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena
glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula
pereduksi.
LUGOL
Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali dibuat pada
tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu
setelah dokter Prancis JGALugol. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai
antiseptik dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen
untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan tes medis.
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk
mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di
berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam
senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Penjepi tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Lumpang porselin
4. Tabung reaksi
5. Pembakar spritus
6. Pemes/pisau
7. Papan proselin
8. Spatula/pengaduk
9. Rak tabung reaksi
10. Gelas ukur
Bahan :
• Reagen ( Lugol, Biuret dan Pheling A & B)
• Kertas buram
• Bahan makanan yang ingin di uji ( Nasi, Tahu, Telur Ayam , Roti Tawar)
LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.
2. Melakukan uji makanan.
3. Percobaan 1 : Uji amilum
• Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin.
• Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 2 tetes.
• Mengamati perubahan warna yang terjadi.
• Memasukkan data pada table pengamatan.
4. Percobaan 2 : Uji protein
• Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan
penumbuk.
• Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
• Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.
• Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes.
• Mengocok tabung reaksi tersebut hinggga ada perubahan warna menjadi ungu,
maka bahan makanan tersebut mengandung protein.
• Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan
bahan makanan yang lain.
5. Percobaan 3 : Uji glokusa.
• Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan
penumbuk.
• Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
• Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.
• Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes.
• Panaskan tabung reaksi d atas pembakar sepritus.
• Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan
bahan makanan yang lain
6. Percobaan 4 : Uji Lemak.
• Menuangkan Air ke kertas biasa
• Menuangkan minyak kerteas tersebut.
• Lihat perbedaannya minyak lebih transpanaran dan tidak mudah robek.
DATA PENGAMATAN
Dari percobaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut :
No Bahan Makanan
Perubahan Warna Kandungan Makanan
Yang di Uji Lugol Biuret Pheling A Pheling B
A
M
I
L
U
m
G
L
U
K
O
S
A
1. Nasi2. Kuning Telur Kuning Ungu3. Putih Telur Putih-kuning Ungu4. Roti Tawar5. Tahu6.7.8.
PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan
untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut
banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila
bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan
menghasilkan warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein
dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut :
kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam
larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan
glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah
bata. Hal itu terjadi Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan
glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu
kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami
reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi
CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan
dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut
sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.
Kertas adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram
mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian
lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di
panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika
ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
Uji Putih Telur
• Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan
warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih
telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki
warna biru kehitaman.
• Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret
warna menjadi ungu.
• Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar
spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut putih telur
tidak mengandung glukosa.
• Uji lemak, putih telur yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada
pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak
mengandung lemak.
Uji Kuning Telur
• Uji amilum, kuning telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan
warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa kuning
telur memiliki amilum. karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki
warna biru kehitaman.
• Uji protein, kuning telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret
warna menjadi ungu.
• Uji glukosa, kuning telur ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar
spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut kuning
telur tidak mengandung glukosa.
• Uji lemak, kuning telur yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada
pembakar spritus meninggalkan noda transparan. Maka kuning telur mengandung
lemak.
• Uji lemak, air danminyak dioleskan dengan kertas buram , maka terjadi perbedaan
disana minyak bersifat transparandan tidak mudah robek menandakan bahwa
minyak mengandung lemak.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :
Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung
amilim, Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang
mengandung protein. Reagen benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan
yan mengandung glukosasedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa
makanan yang mengandung lemak.
Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru
kehitaman berarti bahwa makanan tersebut mengandung amlum. Bahan makanan yang
ditetesi dengan reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadi ungu, maka
bahan makanan tersebut mengandung protein.bahan makanan yang didenan reagen
benedict dsn memanaskannya diatas pembakar spritus dan warna menjadi merah bata,
maka bahan makanan tersebut mengandung glikosa. Sebahan makanan(minyak)
yang dioleskan pada kertas buram dan memanaskannya pada pembakar spritus, jika
meninggalkan bekas noda tranparan maka bahan makanan tersebut mengandung
lemak.
telur dan kuning telur. Sedangkan bahan yang mengandung lemak antara lain :
santan kelapa dan kuning telur.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang
mempunyai lebih dari dua nutrisi. Seperti santan kelapa terdapat glokusa, protein dan
lemak.
SaranPada setiap materi pembelajaran yang memungkinkan untuk diadakan praktikum
mohon untuk dilakukan praktikum untuk membuktikan kesesuaian materi dengan teori-
teori yang ada pada setiap bab.
www.andreprikitiew.wordpress.com
085762124303
Daftar Pustaka
http://www.forumsains.com/biologi-smu/lugol-biuret-benedict-dan-fehling/