Laporan Mini ProjectPembentukan Program Posbindu PTM Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi tahun 2013
Puskesmas Kecamatan Setu SatuKabupaten Bekasi
2013
Oleh: dr. Tiara Nien Paramita
Latar Belakang
Perlu reformasi pelayanan kesehatan dan perencanaan yang komprehensif dan
berbasis masyarakat
• Masalah PTM yang kian meningkat dan mengancam pertumbuhan ekonomi nasional• Masyarakat kurang menyadari tentang PTM dan faktor risiko untuk timbulnya PTM• Fasilitas yankes yang ada belum memadai untuk pencegahan & penanggulangan PTM• Kegiatan Pencegahan & Penanggulangan PTM masih terkotak-kotak & belum terkoordinasi secara terpadu
Kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM utama
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM
POSBINDU
POSBINDU
Wadah Kegiatan
Terintegrasi dengan upaya kesehatan bersumber masyarakat yang sudah ada, tempatdimana masyarakat dalam jumlah
tertentu berkumpul/beraktivitas secara rutin
Pelaku KegiatanKader kesehatan yang telah ada atau beberapa orang dari masing-masing
komunitas yang bersedia menyelenggarakan posbindu PTM,
yang dilatih secara khusus, dibina atau difasilitasi untuk melakukan
pemantauan faktor risiko PTM di masing-masing kelompok atau
organisasinya.
Kriteria Kader Posbindu PTM: berpendidikan
minimal SLTA, mau dan mampu melakukan kegiatan berkaitan
dengan Posbindu PTM
10 Kegiatan Posbindu PTM
Kegiatan penggalian informasi faktor risiko
Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi
badan, indeks massa tubuh (IMT), lingkar perut, analisis lemak
tubuh, dan tekanan darah
Kegiatan pemeriksaan fungsi
paru sederhana
Kegiatan pemeriksaan gula
darah
Kegiatan pemeriksaan
kolesterol total dan trigliserida
Kegiatan pemeriksaan IVA
(Inspeksi Visual Asam Asetat)
Kegiatan pemeriksaan kadar alkohol pernafasan
dan tes amfemin urin
Kegiatan konseling dan penyuluhan
Kegiatan aktivitas fisik dan atau olah
raga bersama
Kegiatan rujukan ke fasilitas layanan
kesehatan dasar di wilayahnya
Tipe POSBINDU
DasarPelayanan deteksi dini faktor risiko sederhana, yang
dilakukan dengan wawancara terarah, pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, indeks massa tubuh (IMT), alat analisa lemak tubuh, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan uji fungsi paru sederhana serta
penyuluhan mengenai pemeriksaan payudara sendiri.
Utama
Dasar + pemeriksaan gula darah, kolesterol total dan
trigliserida, pemeriksaan klinis payudara, pemeriksaan IVA
(Inspeksi Visual Asam Asetat), pemeriksaan kadar alkohol
pernafasan dan tes amfetamin urin bagi kelompok pengemudi
umum.Untuk penyelenggaraan
Posbindu PTM Utama dapat dipadukan dengan Pos Kesehatan Desa atau
kelurahan siaga aktif, maupun di kelompok
masyarakat/lembaga/institusi yang tersedia tenaga
kesehatan tersebut sesuai dengan kompetensinya
Kemitraan Posbindu PTM
Forum desa/kelurahan siaga
Industri
Klinik swasta
LANGKAH PENYELENGGARAAN POSBINDU
Persiapan
Kabupaten/Kota
Pengumpulan data
Identifikasi kelompok potensialSosialisasiPertemuan koordinasi
Puskesmas
SosialisasiPersiapan sarana dan prasarana
Mempersiapkan
pelatihan dan
mekanisme binaan
Pelatihan Tenaga Pelaksana/Kader
Memberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai PTM, faktor risiko, dampak
dan pengendalian PTM serta cara untuk memantau
faktor risiko
Pelaksanaan Posbindu PTM
Pembagian Peran Kader
Koordinator
Penggerak
Pemantau
Edukator/Konselor
Pencatat
Pembiayaan
Dana Sehat
Donatur
Pihak Swasta
Pemerintah Daerah
Pencatatan dan Pelaporan
Kartu Menuju Sehat (KMS)
FR PTM
Buku Pencatatan
Hasil Kegiatan Posbindu PTM
Kriteria Pengendalian Faktor Risiko PTM
Frekuensi dan Jangka Waktu Pemantauan Faktor Risiko PTM
Kriteria RujukanBila terdapat 1 atau lebih faktor risiko
yang ditangani masuk dalam kriteria buruk
Bila penanganan faktor risiko kriteria
sedang tidak berhasil pada kunjungan 3 bulan berikutnya.
Bila dari hasil pemeriksaan/pengukur
an faktor risiko diperlukan konfirmasi lanjutan dari tenaga
kesehatan
Pada penyandang faktor risiko yang memerlukan obat-obatan atau yang
dalam pengobatan memerlukan konsultrasi
dengan dokternya
Bila pada pemeriksaan uji fungsi paru sederhana
terdapat nilai APE < nilai prediksi atau peserta yang berisiko dengan hasil nilai
APE = nilai prediksi
Ditemukan pemeriksaa
n IVA (+)
Dicurigai kelainan organ reproduksi berdasarkan hasil
wawancara
Ditemukan benjolan dan kelainan lainnya pada pemeriksaan
payudara
Ditermukan potensi terjadinya cedera dan
kekerasan dalam rumah tangga serta kadar
alkohol pernafasan dan tes amfetamin urin (+)
Kondisi-kondisi gawat yang memerlukan penanganan cepat
dari tenaga kesehatan
Rencana Kegiatan
Pemilihan Komunitas
Pengajian Masjid Nurul Falah dan Arisan PWRI (Persatuan Wredatama Republik Indonesia)
Alasan pemilihan: Dianggap memiliki potensial untuk berkomitmen
terhadap pelaksanaan Posbindu PTM Memenuhi kriteria: ▪ Peserta dengan usia diatas 18 tahun▪ Mempunyai aktivitas berkumpul secara rutin minimal
1 kali sebulan▪ Telah berlangsung lancar minimal 1 tahun terakhir.
Tahapan Kegiatan
Persiapan
Identifikasi kelompok potensial
Pertemuan koordinasi dengan pemimpin kelompok
Koordinasi dengan pemegang program
Hasil Kegiatan
Sosialisasi Posbindu PTM di Pengajian Masjid Nurul Falah dan Arisan PWRITujuan kegiatan: Sosialisasi mengenai
pengadaan program Posbindu PTM di dua komunitas lokal yang potensial di Kecamatan Setu
Sasaran kegiatan: Komunitas Pengajian Mesjid Nurul Falah dan Arisan PWRI
Waktu kegiatan: Selasa, 11 Juni 2013Tempat kegiatan: Mesjid Nurul Falah
dan Rumah Ketua Komunitas Arisan PWRI
Sosialisasi Posbindu PTM di Pengajian Masjid Nurul Falah dan Arisan PWRI
Hasil Kegiatan : Terlaksana dengan baik dan lancar. Di komunitas pengajian mesjid Nurul
Falah, sosialisasi dimulai setengah jam setelah pengajian dimulai.
Sosialisasi mendapat respon yang baik
Penyuluhan Posbindu PTM di Pengajian Masjid Nurul Falah
Tujuan kegiatan : Memberikan pengetahuan dalam memantau faktor risiko PTM kepada peserta pengajian secara umum dan memberikan gambaran mengenai Posbindu PTM yang akan diselenggarakan secara rutin seterusnya.
Sasaran kegiatan : Peserta Pengajian Mesjid Nurul Falah
Waktu kegiatan : Selasa, 18 Juni 2013
Tempat kegiatan : Mesjid Nurul Falah
Penyuluhan Posbindu PTM di Pengajian Masjid Nurul Falah
Hasil Kegiatan : Penyuluhan berjalan dengan lancar, namun
beberapa peserta meninggalkan acara sebelum selesai
Peserta yang tersisa cukup antusias dalam mengajukan pertanyaan
Terdapat sedikit miskomunikasi antara pihak puskesmas dengan peserta pengajian mesjid Nurul Falah yaitu para peserta pengajian mesjid Nurul Falah mengharapkan ‘pengobatan gratis’ dari Posbindu PTM dan tidak terlalu berminat mengenai pengadaan Posbindu PTM secara mandiri.
Penyuluhan dan Pelaksanaan Posbindu PTM di Arisan PWRI
Tujuan kegiatan : Memberikan pengetahuan dalam memantau faktor risiko PTM kepada peserta pengajian secara umum dan memberikan gambaran mengenai Posbindu PTM yang akan diselenggarakan secara rutin seterusnya.
Sasaran kegiatan : Peserta Arisan PWRI
Waktu kegiatan : Jumat, 5 Juli 2013 Tempat kegiatan : Rumah Ketua
Komunitas Arisan PWRI
Penyuluhan dan Pelaksanaan Posbindu PTM di Arisan PWRI
Hasil Kegiatan : Penyuluhan dan pelaksanaan Posbindu
dinilai berjalan lancar Peserta sangat antusias dan mengajukan
banyak pertanyaan Sayangnya waktu penyuluhan terpaksa
terpotong karena ibadah shalat jumat.
Kesimpulan
Rangkaian kegiatan pembantukan Posbindu PTM di kecamatan Setu dimulai pada dua komunitas lokal:
Komunitas pengajian masjid Nurul Falah dan komunitas
arisan PWRI
Selama periode Juni-September 2013 telah
diadakan kegiatan awal pembentukan
Posbindu PTM di kedua komunitas tersebut
Komunitas pengajian masjid Nurul Falah
secara umum dinilai tidak antusias dalam
mengadakan Posbindu PTM secara mandiri
Komunitas Arisan PWRI dinilai pesertanya cukup
antusias dan telah menyatakan bersedia untuk mengadakan
Posbindu PTM dalam jangka panjang.
Rangkaian acara pembentukan Posbindu PTM terhenti akibat
kehadiran bulan puasa dan lebaran sepanjang bulan Juli
hingga Agustus 2013. Sepanjang masa ini kedua komunitas menghentikan kegiatannya secara total.
Saran
Melanjutkan tahapan penyelenggaraan Posbindu PTM selanjutnya, yaitu pembentukan dan pelatihan kader Posbindu PTM agar dapat tercipta Posbindu PTM yang mandiri.
Mengoptimalkan Posbindu PTM yang telah terbentuk.
Melakukan pengawasan dan evaluasi yang baik terhadap Posbindu PTM yang telah terbentuk.
Saran
Meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat luar komunitas akan Posbindu PTM agar program ini dapat dibentuk di semakin banyak komunitas lainnya.
Memulai inisiasi baru selanjutnya pada komunitas lain yang berpotensi di Kecamatan Setu.
Menyelenggarakan kemitraan dengan pihak lainnya, seperti forum desa/kelurahan siaga, industri, dan klinik swasta.
Terima Kasih
Recommended