Download docx - motivasi belajar

Transcript

MAKALAHTEACHING AND LEARNING STRATEGIESMOTIVASI BELAJAR

DISUSUN OLEH :

ISKANDAR (F1051131014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TANJUNGPURAPONTIANAK2015i

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Motivasi Belajar tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Teaching and Learning Strategies di Universitas Tanjungpura Pontianak.Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini, khususnya kepada Ibu Erwina Oktavianty, M.Pd selaku dosen mata kuliah Teaching and Learning Strategies, yang telah memberikan tugas dan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data. Oleh karena itu, penulis mengahrapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.Pontianak, 5 Juni 2015

Penulis

DAFTAR ISIKATA PENGANTARiBAB I PENDAHULUAN1A.Latar Belakang Masalah1B.Rumusan Masalah2C.Tujuan Penulisan2D.Manfaat Penulisan2BAB II PEMBAHASAN3A.Pengertian Motivasi dan Motivasi Belajar3B.Sifat-sifat Motivasi4C.Pentingnya Motivasi Dalam Pembelajaran4D.Bagaimana Motivasi Mempengaruhi Pembelajaran dan Perilaku7E.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar8F.Ciri Siswa Yang Mempunyai Motivasi Belajar11G.Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar12BAB III PENUTUP16A.Kesimpulan16B.Saran16DAFTAR PUSTAKA17

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahMotivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut (Wlodkowski:1985). Berdasarkan rumusan tersebut motif merupakan faktor dinamis, penyebab seseorang melakukan perbuatan. Suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh sesuatu motif. Namun juga bisa disebabkan oleh beberapa motif. Dalam belajar, motivasi punya peranan yang penting. Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, ada dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa disebut motivasi intrinsik dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut motivasi ekstrinsik. Setiap anak harus memiliki motivasi belajar agar dapat tercapainya sesuatu atau hasil sesuai yang diharapkan.Tidak diragukan lagi bahwa dorongan belajar mempunyai peranan besar dalam menumbukan semangat pada siswa untuk belajar. Karena seorang siswa meski memiliki semangat yang tinggi dan keinginan yang kuat, pasti akan tetap ditiup oleh angin kemalasan, tertimpa keengganan dan kelalaian. Maka tunas semangat ini harus dipelihara secara terus menerus.Oleh karena itu motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus. Motivasi yang diberikan dapat meliputi penjelasan tentang keutamaan ilmu dan keutamaan mencari ilmu, bila siswa mengetahui betapa besarnya keutamaan sebuah ilmu dam betapa besarnya ganjaran bagi orang yang menuntut ilmu, maka siswa akan merasa harus untuk menuntut ilmu. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai Motivasi dalam belajar.

B. Rumusan Masalah1. Apakah pengertian motivasi dan motivasi belajar ?2. Apa saja sifat-sifat motivasi ?3. Mengapa motivasi penting dalam pembelajaran?4. Bagaimana motivasi mempengaruhi pembelajaran dan perilaku ?5. Apa sajakah faktor-faktor apa yang mempengaruhi motivasi belajar?6. Bagimanakah ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar?7. Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar?

C. Tujuan PenulisanAdapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini sebagai berikut:1. Untuk mengetahui dan memahami motivasi dan motivasi belajar.2. Untuk mengetahui dan memahami sifat-sifat motivasi.3. Untuk mengetahui dan memahami pentingnya motivasi dalam pembelajaran.4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap pembelajaran dan perilaku5. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor apa yang mempengaruhi motivasi belajar.6. Untuk mengetahui ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar.7. Untuk mengetahui upaya meningkatkan motivasi belajar.

D. Manfaat PenulisanHasil penulisan makalah ini diharapkan mempunyai manfaat teoritis dan manfaat praktif, sebagai berikut:1. Manfaat bagi mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap motivasi dalam belajar.2. Manfaat bagi penulis sendiri selain untuk meningkatkan pemahaman penulis sekaligus juga sebagai salah satu syarat penilaian pada pata kuliah Teaching and Learning Strategies.BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi dan Motivasi BelajarIstilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.Menurut Kamus besar bahasa Indonesia motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha - usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.Motivasi belajar adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.Motivasi adalah sesuatu yang menghidupkan (energize), mengarahkan dan mempertahankan perilaku; motivasi membuat siswa bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu, dan menjaga mereka agar terus bergerak. Kita sering melihat motivasi siswa tercermin dalam investasi pribadi dan dalam keterlibatan kognitif, emosional, dan perilaku di berbagai aktivitas sekolah (Ormord, 2009:58).

B. Sifat-sifat MotivasiBerdasarkan sifatnya motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.1. Motivasi Intrinsik.Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Orang yang tingkah lakunya digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau tingkah lakunya telah mencapai hasil tingkah laku itu sendiri. Misalnya seorang siswa menyelesaikan pekerjaan rumah tentang soal-soal matematika, bertujuan untuk memahami konsep-konsep matematika melalui penyelesaian soal-soal itu, bukan karena takut kepada guru atau ingin mendapat pujian dari guru.2. Motivasi EkstrinsikMotivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dalam diri seseorang karena pengaruh dari rangsangan di luar perbuatan yang dilakukannya. Tujuan yang diinginkan dari tingkah laku yang digerakkan oleh motivasi ekstrinsik terletak di luar tingkah laku itu. Misalnya siswa yang sedang menyelesaikan pekerjaan rumah, sekedar mematuhi perintah guru, kalau tidak dipatuhi guru akan memarahinya.

C. Pentingnya Motivasi Dalam PembelajaranMotivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut. Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianggap penting dalam kehidupannya. Perubahan nilai-nilai yang dianut akan mengubah tingkah laku manusia dan motivasinya. Karenanya bahan-bahan pelajaran yang disajikan hendaknya disesuaikan dengan minat siswa dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut :1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir. Contohnya, seteleh seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan. Dibandingkan dengan teman sekelas yang juuga membaca bab tersebut : ia kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi.2. Meninformasikan tentang keukatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika tebukti usaha beajar seorang siswa belum memadai, maka ia berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil.3. Mengarahkan kegiatan bekajar; sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa dirinya belum belajar secara serius, terbukti banyak bersenda gurau misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.4. Membesarkan semangat belajar; sebagai ilustrasi, jika ia telah menghabiskan dana belajar da masih ada adik yang dibiayai orang tua, maka ia berusaha agar cepat lulus.5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (disela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan; individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil. Sebagai ilustrasi, setiap hari siswa diharapkan dapat berhasil memuaskan. Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut disadari oleh pelakunya sendiri. Bila motivasi disadari oleh pelaku, maka sesuatu pekerjaan, dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik.Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut:1. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil; membangkitkan, bila siswa tak bersemangat; meningkatkan, bila semanga belajarnya timbul tenggelam; memelihara, bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini hadiah, pujian, dorongan atau pemicu semangat dapat digunakan untuk mengobarkan semangat belajar.2. Mengetahui dan memahami motivasi belaar siswa dikelas bermacam-ragam; ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian, ada yang bermain, disamping yang bersemangat untuk belajar. Diantara bersemangat ada yang tidak berhasil dan berhasil. Dengan bermacamragamnya motivasi belajar tersebut, maka guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar mengajar.3. Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk meilih satu diantara bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik. Peran pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku siswa.4. Member peluang guru untuk unjuk kerja rekayasa pedagogis. Tugas guru adalah membuat semua siswa belajar sampai berhasil. Tantangan profesionalnya justru teletak pada mengubah siswa tak berminat menjadi bersemnagat belajar. Mengubah siswa siswa cerdas yang acu tak acuh menjadi bersemangat belajar.Motivasi bukan saja penting, karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar. Secara historik, pendidik selalu mengetahui kapan peserta didik perlu di motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih menyenangkan, arus komunikasi lancar, menurunkan kecemasan peserta didik meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar. Pembelajaran yang di ikuti oleh peserta didik yang termotivasi akan benar-benar menyenangkan, terutama bagi peserta didik. Peserta didik yang menyelesaikan pengalaman belajar dan menyelesaikan tugas belajar dengan perasaan termotivasi terhadap materi yang telah dipelajari. Hal ini juga logis untuk mengasumsikan bahwa semakin banyak memiliki pengalaman belajar yang termotivasi, maka semakin mungkin akan menjadi peserta didik sepanjang hayat.Walaupun motivasi merupakan prasyarat penting dalam belajar, namun agar aktivitas belajar itu terjadi pada diri anak. Ada faktor lain seperti kemampuan dan kualitas pembelajaran yang harus di perhatikan pula. Jika anak diberikan tugas-tugas belajar diluar kemampuannya, bagaimanapun mereka termotivasi, anak tersebut tidak akan mampu melakukannya. Kenyataannya, ada penurunan titik pengembalian pada kedua faktor tersebut, termasuk juga motivasi. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah berkenaan dengan masalah kemampuan anak dalam melakukan aktivitas belajar, dan kegiatan pembelajaran yang menarik agar anak tersebut termotivasi.

D. Bagaimana Motivasi Mempengaruhi Pembelajaran dan Perilaku1. Motivasi mengarahkan perilaku ke tujuan tertentuMotivasi menentukan tujuan-tujuan spesifik yang menjadi arah usaha siswa. Motivasi mempengaruhi pilihan yang dibuat siswa.2. Motivasi meningkatkan usaha dan energyMotivasi meningkatkan jumlah usaha dan energy yang dikeluarkan siswa di berbagai aktivitas yang secara langsung berkaitan dengan kebutuhan dan tujuan mereka. Motivasi menentukan apakah mereka mengerjar suatu tugas secara antusias dan sepenuh hati atau secara apatis dan malas-malasan.3. Motivasi meningkatkan prakarsa (inisiasi) dan kegigihan terhadap berbagai aktivitasSiswa lebih cenderung memulai suatu tugas yang benar-benar mereka inginkan. Mereka juga lebih cenderung melanjutkan pekerjaan yang diinginkan sampai mereka menyelesaikannya meskipun terkadang diganggu atau merasa frustasi selama mengerjakannya. Secara umum motivasi meningkatkan waktu mengerjakan tugas (time on task), suatu factor penting yang mempengaruhi pembelajaran dan prestasi mereka.4. Motivasi mempengaruhi proses-proses kognitifMotivasi mempengaruhi apa yang diperhatikan oleh siswa dan seberapa efektif mereka memprosesnya.5. Motivasi menentukan konsekuensi mana yang member penguatan dalam menghukumSemakin besar motivasi siswa mencapai kesuksesan akademik, semakin besar kecenderungan mereka untuk bangga terhadap nilai A atau kecewa dengan nilai rendah. Semakin besar keinginan siswa untuk diterima dan dihargai oleh teman-temannya, semakin mereka menghargai keanggotaan di kelompok dalam dan sedih dengan ejekan teman sekelasnya. 6. Motivasi sering meningkatkan performaKarena pengaruh-pengaruh lain yang baru saja diidentifikasi perilaku yang terarah pada tujuan, usaha dan energy, prakarsa dan kegigihan, pemrosesan kognitif, dan dampak konsekuensi. Motivasi sering menghasilkan peningkatan performa.(Omord, 2009:59).

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi BelajarSebagaimana yang disebutkan pada bagian depan, bahwa motivasi sangat krusial dalam belajar dan pembelajaran. Akan tetapi motivasi belajar tersebut juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:1. Cita-Cita atau Aspirasi SiswaSetiap manusia senantiasa mempunyai ciri-ciri tertentu dalam hidupnya, termasuk pembelajaran, yang senantiasa ia kejar dan ia perjuangkan. Bahkan tidak jarang meskipun rintangan yang ditemui sangat banyak tetapi tetap berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai apa yang ia cita-citakan.2. Kemampuan PembelajaranKemampuan manusia satu dan lainnya tidaklah sama. Menuntun seseorang sebagaimana orang lain dari bingkai penglihatan tidaklah dibenarkan. Sebab, orang yang mempunyai kemampuan yang rendah sangatlah sulit untuk menyerupai orang yang berkemampuan tinggi, begitu pula sebaliknya.

3. Kondisi PembelajaranKondisi pembelajaran, baik yang bersifat fisik maupun psikis, sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar seseorang sebab apabila kondisi fisik seseorang dalam keadaan lelah, maka motivasi belajarnya akan menurun, sedangkan apabila kondisi psikologis seseorang terganggu (stres), maka seseorang tidak bisa mengkonsentrasikan diri terhadap hal-hal yang dipelajari.4. Kondisi Lingkungan PembelajaranSudah diketahui umum bahwa yang menentukan motivasi belajar seseorang, selain faktor individu juga faktor lingkungan, lebih-lebih lingkungan belajar. Sebab, individu secara sadar atau tidak, senantiasa tersosialisasi oleh lingkungannya.5. Unsur-Unsur Dinamis dalam Belajar dan PembelajaranUnsur-unsur dinamis belajar pembelajaran seperti: motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar, bahan belajar, alat bantu belajar, dan kondisi subjek belajar sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar seseorang.6. Upaya Guru Dalam Membelajarkan PembelajaranUpaya guru dalam membelajarkan pembelajaran juga sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Guru yang sungguh-sungguh dan tinggi gairahnya dalam membelajarkan pembelajaran, akan menjadikan pembelajaran juga bergairah belajar.7. Peran Orang TuaLingkungan kelurga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan dan perkembangan seseorang adalah keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga. Perjumpaan dan interaksi ini sangat besar pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi seseorang. Kebanyakan para orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya pada sekolah. Padahal seharusnya orang tua memberikan perhatian dan semangat belajar yang lebih sehingga dapat memunculkan motivasi belajar anak karena waktu dirumah lebih banyak dari pada disekolah. Keterlibatan orang tua dalam menumbuhkan motivasi belajar perlu diusahakan, baik berupa perhatian bimbingan kepada anak dirumah maupun berprestasi secara individual dan kolektif terhadap sekolah dan kegiatannya, serta memperhatikan kesulitan yang dialami anak dalam proses belajar. Orang tua adalah sebagai pembuka kemungkinan terselenggaranya pendidikan bagi anaknya serta berperan sebagai guru bagi mereka. Orang tua mampu mendidik dengan baik, mampu berkomunikasi dengan baik, penuh perhatian terhadap anak, tahu kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi anak dan mampu menciptakan hubungan baik dengan anak-anaknya akan berpengaruh besar terhadap keinginan anak untuk belajar atau sebaliknya.8. Penghargaan dan PujianBaik orang tua maupun pengajar memiliki cara yang berbeda-beda untuk menumbuhkan motivasi belajar anak. Selain dengan hukuman juga dapat dilakukan dengan penghargaan atau pujian. Motivasi bisa muncul jika terdapat penghargaan atau pujian yang layak yang menyertai atau melandasi pembelajaran. Penghargaan (reward) menimbulkan efek diantaranya yaitu:a) Penghargaan dapat menimbulkan proses belajar, penghargaan secara spesifik memindahkan atau mengalihkan konsentrasi para siswa dari bidang yang harus dipelajari karena faktor penghargaan dan secara tepat hal ini mengganggu atau merusak proses belajar itu sendiri.b) Penghargaan mempunyai efek negatif atas keinginan individu untuk menocoba tugas-tugas yang menantang.c) Penghargaan dapat mempertahankan perilaku tertentu hanya dalam waktu jangka pendek.9. Kecemasan Terhadap HukumanMotivasi belajar dapat muncul jika ada kecemasan atau hukuman yang menyertai atau melandasi pembelajaran. Konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku yang memperoleh penguatan (reinforcement) dimasa lalu lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang terkena hukuman (punishment). Motivasi dengan kekerasan (motivating by force) yaitu memotivasi dengan menggunakan ancaman hukuman atau kekerasan agar yang dimotivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan.Jelaslah bahwa, dalam setiap usaha atau kegiatan manusia dimana dan kapan saja, tak selamanya menempuh jalan mulus seperti yang diharapkan. Di satu sisi, manusia menginginkan suatu kesuksesan gemilang, namun di sisi lain harapan manusia selalu saja menemukan hambatan-hambatan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar, sangat banyak kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam membelajarkan siswa.F. Ciri Siswa Yang Mempunyai Motivasi BelajarAda beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ini dapat dikenali melalui proses belajar mengajar di kelas sebagaimana dikemukakan Brown (1981) sebagai berikut:1. Tertarik kepada guru.2. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan.3. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada guru.4. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas.5. Ingin identitasnya diakui oleh orang lain.6. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri.7. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali.8. Dan selalu terkontrol oleh lingkungannya.Sardiman (1986) mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah:1. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama.2. Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh.3. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar.4. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain.5. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.6. Dapat mempertahankan pendapatnya.7. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini senang mencari dan memecahkan masalah.G. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Pembelajaran hendaknya mampu meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik sebanyak mungkin. Hal ini berarti bahwa pendidik harus mampu menarik minat dan meningkatkan hasrat ingin tahu peserta didik terhadap materi yang di sajikan. Untuk mencapai kearah itu ada beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik dalam meningkatkan motivasi belajar :1. Membangkitkan Minat BelajarPengaitan pembelajaran dengan minat peserta didik adalah sangat penting, dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran yang penting membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik mengenai pelajaran yang akan datang, dan karena itu pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran yang disajikan oleh pendidik. 2. Mendorong Rasa Ingin TahuPendidik yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk membangkitkan dan memelihara rasa ingin tahu peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran studi kasus, diskonveri, inkuiri, diskusi, curah pendapat, dan sejenisnya merupakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik.3. Menggunakan Variasi Metode Penyajian Yang MenarikMotivasi intrinsik untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui penggunaan materi pembelajaran yang menarik, dan juga penggunaan variasi metode penyajian.4. Membantu Peserta Didik Dalam Merumuskan Tujuan BelajarPrinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras untuk mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau ditetapkan oleh dirinya sendiri, dan bukan dirumuskan atau di tetapkan oleh orang lain. Oleh karena itu, pendidik hendaknya mendorong dan membantu peserta didik agar merumuskan dan mencapai tujuan belajarnya sendiri. Cara lain yang dapat dilakukan adalah apabila pendidik yang merumuskan tujuan pembelajaran, maka sampaikan tujuan pembelajaran itu kepada peserta didik agar mereka merasa memiliki tujuan pembelajaran tersebut.Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk siswa. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilakusiswa. Ada tiga komponen dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Dalam proses interaksi belajar mengajar, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong anak didik agar tekun belajar. Ada beberapa upaya motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar anak didik di kelas, sebagai berikut:1. Memberi AngkaAngka adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi belajar mereka di masa mendatang. Angka ini biasanya terdapat dalam buku rapor sesuai jumlah mata pelajaran yang diprogramkan dalam kurikulum.

2. HadiahHadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan. Dalam dunia pendidikan, hadiah bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Hadiah dapat diberikan kepada anak didik yang berprestasi tinggi, ranking satu, dua, atau tiga dari anak didik lainnya. Pemberian hadiah bisa juga diberikan dalam bentuk beasiswa atau dalam bentuk lain seperti alat tulis. Dengan cara itu anak didik akan termotivasi untuk belajar guna mempertahankan prestasi belajar yang telah mereka capai.3. KompetisiKompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah dalam belajar. Persaingan, baik dalam bentuk individu maupun kelompok diperlukan dalam pendidikan. Kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk menjadikan proses interaksi belajar mengajar yang kondusif. Bila iklim belajar yang kondusif terbentuk, maka setiap anak didik telah terlihat dalam kompetisi untuk menguasai bahan pelajaran yang diberikan. Selanjutnya, setiap anak didik sebagai individu melibatkan diri mereka mesing-masing ke dalam aktivitas belajar.4. Ego-InvolvementMenumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.5. Memberi UlanganAnak didik biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan. Namun demikian, ulangan tidak selamanya dapat digunakan sebagai alat motivasi. Ulangan yang guru lakukan setiap hari dengan tidak terprogram, akan membosankan anak didik. Oleh karena itu, ulangan akan menjadi alat motivasi bila dilakukan secara akurat dengan teknik dan strategi yang sistematis.6. Mengetahui HasilMengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan mengetahui hasil, anak didik terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi bila hasil belajar itu mangalami kemajuan, anak didik berusaha untuk mempertahankannya atau bahkan meningkatkan intensitas belajarnya guna mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik di kemudian hari atau pada semester atau catur wulan berikutnya.7. PujianPujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan di sekolah. Pujian diberikan sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat-buat atau bertentangan sama sekali dengan hasil kerja anak didik. Dengan begitu anak didik tidak antipati terhadap guru, tetapi merupakan figur yang disenangi dan dikagumi.8. HukumanMeski hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif. Hukuman merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan pendekatan edukatif, bukan karena dendam. Pendekatan edukatif dimaksud di sini sebagai hukuman yang mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik yang dianggap salah. Sehingga dengan hukuman yang diberikan itu anak didik tidak mengulangi kesalahan atau pelanggaran. Minimal mengurangi frekuensi pelanggaran. Akan lebih baik bila anak didik berhenti melakukannya di hari mendatang. Oleh karena itu, hukuman hanya diberikan oleh guru dalam konteks mendidik seperti memberikan hukuman berupa membersihkan kelas, menyiangi rumput di halaman sekolah, membuat resume atau ringkasan, atau apa saja dengan tujuan mendidik.9. Hasrat untuk BelajarHasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan segala kegiatan tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah pasti hasilnya akan lebih baik daripada anak didik yang tidak berhasrat untuk belajar. Diakui, hasrat untuk belajar adalah gejala psikologis yang tidak berdiri sendiri, tetapi berhubungan dengan kebutuhan anak didik untuk mengetahui sesuatu dari objek yang akan dipelajarinya. Kebutuhan itulah yang menjadi dasar aktivitas anak didik dalam belajar. Tidak ada kebutuhan berarti tidak ada hasrat untuk belajar. Itu sama saja tidak ada minat untuk belajar.10. Tujuan yang DiakuiRumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, dirasakan anak sangat berguna dan menguntungkan, sehingga menimbulkan gairah untuk terus belajar

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanMotivasi dalam proses belajar sangat penting. Motivasi dapat dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motivasi bagi seorang siswa sangatlah penting karena tanpa motivasi yang muncul dari siswa, maka siswa tersebut sulit mencapai hasi yang maksimal dalam proses belajar dan pembelajaran.B. SaranSebagai seorang manusia yag tidak luput dari kesalahan, penulis harap para pembaca dapat memberikan tanggapan dan saran yang membangun agar makalah selanjutnya lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Aprileo. 2013. Motivasi Siswa dalam Belajar. (Online).(https://aprileopgsd.wordpress.com/2013/10/26/motivasi-siswa-dalam-belajar/, diakses tanggal 5 Juni 2015). Dimayanti, 2006. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT Asdi Mahasatya.Karim, Mayawi. 2015. Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran. (Online).(http://www.slideshare.net/mayawi/motivasi-dalam-belajar-dan-pembelajaran-bdp, Diakses tanggal 5 Juni 2015).Mudjiono, dkk. 2013. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT Rineka Cipta.Omord, Jeanne Ellis. 2009. Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh danBerkembang. Jakarta: Erlangga.


Recommended