LAPORAN KELOMPOK
“Laporan Keuangan, Arus Kas, dan Perpajakan”
Disusun Oleh :
Erzi Priyanka Intifadha (09412141012)
Aditya Arisudhana (10412141029)
Denny Trisetyawan (10412141039)
Arum Puji Lestari (11412141046)
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
RINGKASAN
A. Sejarah Singkat Akuntansi dan Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang
tertulis diatasnya tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang neyadari
angka-angka tersebut. Sistem ekonomi telah berkembang pesat sejak dimulainya dan
akuntansi menjadi lebih rumit. Namun, alasan awal dari laporan keuangan masih tetap
berlaku, bankir dan investor masih membutuhkan informasi akuntansi untuk membuat
keputusan yang cerdas, manajer membutuhkannya untuk mengoperasikan bisnis
secara efisien, dan badan perpajakan untuk menilai pajak dengan wajar.
B. Laporan Keuangan dan Laporan-laporan Lainnya
Laporan tahunan adalah sebuah laporan yang diterbitakan oleh perusahaan
untuk para pemegang saham. Dalam laporan ini terdapat dua jenis informasi yang
diberikan, antara lain adalah pertama bagian verbal yaitu yang menguraikan hasil
operasi perusahaan selama tahun lalu dan perkembangan-perkembangan baru yang
akan mempengaruhi operasi dimasa yang akan datang. Kedua, laporan tahunan
menyajikan empat laporan keuangan dasar yaitu neraca, laporan rugi laba, laporan
laba ditahan, dan laporan arus kas. Jika disajikan bersama, semua laporan ini
memberikan gambaran akuntansi atas operasi dan posisi keuangan perusahaan.
C. Neraca
Neraca adalah sebuah laporan tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu
titik waktu tertentu. Sisi sebelah kiri dari neraca menunjukkan aktiva perusahaan,
sedangakan sisi sebelah kanan menunjukkan kewajiban, ekuitas, atau klaim terhadap
aktiva-aktivanya. Aktiva disusun menurut urutan likuiditasnya atau jumlah waktu
yang umumnya dibutuhkan untuk mengubahnya menjadi uang kas.
D. Laporan Laba rugi
Merupakan laporan yang mengiktisarkan pendapatan dan pengeluaran
perusahaan selama satu periode akuntansi,biasanya selama satu tahun. Jika melihat
laporan laba rugi akan terlihat bahwa depresiasi dan amortisasai merupakan komponen
penting dari total biaya operasional dan karena mirip seringkali dikelompokan menjadi
satu dalam laporan laba rugi.Depresiasi dan amortisasi,keduanya merupakan istilah
yang lebih spesifik dari penyusutan.
E. Laporan laba ditahan
Merupakan pernyataan yang melaporkan beberapa banyak laba perusahaan
yang ditahan dalam usaha dan tidak dibayarkan ke devidennya. Perlu dicatat
bahwa”laba ditahan” mencerminkan suatu klaim terhadap aktiva dan bukanlah
merupakan aktiva itu sendiri. Lebih lagi,perusahaan menahan labanya terutama untuk
memperluas bisnis,artinya melakukan investasi pada pabrik dan peralatan,pada
persediaan dst, bukannya menumpuk kas dalam sebuah rekening bank.
F. Arus kas bersih
Merupakan arus kas aktual yang berlawanan dengan laba bersih akuntansi
yang dihasilkan oleh perusahaan selama satu periode tertentu. Suatu arus kas bersih
umumnya berbeda dari laba akuntansi karena beberapa pendapatan dan pengeluaran
yang tercantumb dalam laporan laba rugi tidak dibayarkan secara tunai selama tahun
berjalan.
Hubungan arus kas bersih dan laba bersih:
Arus kas bersih=laba bersih-pendapatan nonkas+beban nonkas
Umumnya depresiasi dan amortisasi sering kali adalah pos nonkas terbesar dan
kebanyakan kasus pos nonkas yang lain secara kasar akan saling menghilangkan
menjadi nol.Analis berasumsi bahwa arus kas bersih adalah=laba bersih+depresiasi
dan amortisasi.
Arus kas bersih=laba bersih+depresiasi dan amortisasi
G. Laporan arus kas
Arus kas bersih mencerminkan jumlah kas yang dihasilkan oleh bisnis untuk
para pemegang sahamnya dalam satu tahun tertentu. Akan tetapi, fakta bahwa sebuah
perusahaan menghasilkan arus kas yang tinggi tidak selalu berarti bahwa jumlah kas
yang dilaporkan di neracanya juga akan tinggi, karena arus kas mungkin digunakan
dalam berbagai cara. Posisi kas dalam perusahaan yang dilaporkan dengan neraca
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah arus kas, perubahan dalam modal
kerja, dan aktiva tetap.
Laporan arus kas memisahkan aktivitas-aktivitas menjadi tiga kategori yaitu
aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
H. Memodifikasi data akuntansi untuk kepentingan manajerial
Digunakan beberapa modifikasi tertentu untuk tujuan pengambilan keputusan
perusahaan dan evaluasi saham. Langkah pertama dalam memodifikasi kerangka kerja
akuntansi tradisional dengan membagi total aktiva menjadi dua kategori yaitu aktiva
operasi dan aktiva non operasi. Aktiva lancar yang digunakan dalam operasi disebut
sebagai modal kerja operasi, dan modal kerja operasi dikurangi utang akrual disebut
dengan modal kerja operasi bersih
Laba operasi setelah pajak, Merupakan laba yang akan dihasilkan oleh sebuah
perusahaan jika perusahaan tidak memiliki utang maupun aktiva non operasi. Untuk
menghitung rumusnya adalah:
NOPAT=EBIT (1-Tarif pajak)
Arus kas bebas, Arus kas bebas yaitu arus kas yang benar-benar tersedia untuk
didistribusikan kepada seluruh investor setelah perusahaan menempatkan seluruh
modal kerja yang dibutuhkan untuk mempertahankan operasi yang sedang berjalan.
Cara menghitungnya adalah:
Arus kas operasi=NOPAT+Depresiasi dan Amortisasi
I. MVA dan EVA
Untuk memaksimalkan harga saham perusahaan, maka kita perlu
mempertimbangkan pula harga-harga saham. Untuk itu para analisis keuangan
mengembangkan dua ukuran kinerja, yaitu:
1. Nilai pasar tambahan (MVA)
Perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dengan jumlah ekuitas modal
investor yang diberikan. Cara menghitungnya:
MVA=Nilai pasar modal-ekuitas modal yang diberikan oleh pemegang
saham
2. Nilai tambahan ekonomi (EVA)
Nilai yang ditrambahkan oleh manajemen kepada pemegang saham selama satu
tahun. Cara menghitungnya:
EVA=NOPAT-Biaya modal operasi setelah pajak dalam order
J. Sistem pajak penghasilan federal
1. Pajak Penghasilan Perusahaan, Laba sebuah perusahaan disuatu daerah akan
dikenakan pajak. Di Amerika, pajak yang dikenakan menggunakan sistem
progresif, dimana semakin besar laba, maka pajak semakin besar. Kisaran
pajaknya 15-35%.
2. Pajak Penghasila Perseorangan, Perseorangan juga dikenakan pajak, pajak yang
diterapkan dipemerintah federal (Amerika) dimulai dari 10%-38,6% Jika di
Indonesia pajak yang dikenakan 5-30%.
3. Bunga yang Dibayarkan, ketika seseorang mempunyai hutang, maka akan
terdapat bunga yang harus dibayarkan. Pembayaran bunga tersebut dapat
dianggap sebagai pengeluaran, terutama untuk bisnis.
4. Bunga yang diterima, merupakan sebuah penghasilan kena pajak, maka menjadi
subyek pajak.
5. Deviden yang dibayarkan, perusahaan membagikan deviden kepada pemilik
saham. Namun deviden tersebut tidak dikurangkan untuk tujuan pajak.
6. Deviden yang diterima, akan dikenakan pajak seperti penghasilan biasa.
7. Kerugian pajak yang dibebankan ke depan atau ke belakang, ketika perusahaan
mengalami kerugian, pajak yang seharusnya dibayarkan dapat dibebankan ke
belakang untuk ditutupi oleh laba tahun sebelumnya.
8. Keuntungan modal, pajak yang dikenakan untuk jangka pendek sekitar 38.6%
dan untuk jangka panjang 20%.
9. Depresiasi, dalam pelaporan biasanya akan dilaporkan sebagai biaya. Biaya
akan menurunkan penghasilan kena pajak akibatnya pajak lebih rendah.
10. Usaha-usaha kecil, pajak yang dikenakan lebih kecil dibandingkan dengan
pajak perseroan terbatas.
K. Kecurangan Akuntansi
Adalah penyimpangan-penyimpangan pengaplikasian standar dan prosedur
akuntansi yang bisa berakibat fatal pada perusahaan itu sendiri, stakeholders,public.