31
Sejarah Singkat Setelah upaya memanfaatkan potensi Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Propinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai tersebut. Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang laporan tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA laik untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkannya. Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan- perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanam Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Kedua belas Perusahaan Penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh & Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd. Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanam Modal tersebut bersama pemerintah Jepang membentuk sebuah perusahaan

Sejarah Singkat PT INALUM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sejarah Singkat PT INALUM

Sejarah Singkat

Setelah upaya memanfaatkan potensi Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Propinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai tersebut.

Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang laporan tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA laik untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkannya.

Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan

Penanam Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Kedua belas Perusahaan Penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh & Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd.

Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanam Modal tersebut bersama pemerintah Jepang membentuk sebuah perusahaan dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd (NAA) yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 Nopember 1975.

Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, didirikan di Jakarta. INALUM adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan, sesuai dengan Perjanjian Induk. Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd pada saat perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%. Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25% dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi 41,13% dengan 58,87%. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12% dengan 58,88%.

Untuk melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian Induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No. 5/1976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan

Page 2: Sejarah Singkat PT INALUM

Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintah yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan.

INALUM dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.

PT Inalum terletak di 4 (empat) lokasi yang berbeda, yaitu:

Kantor Pusat, Jakarta Kantor Penghubung, Medan

Kantor Pabrik Peleburan, Kuala Tanjung

Kantor PLTA, Paritohan

Berikut ini adalah peta lokasi Pabrik Peleburan Aluminium dan PLTA PT Inalum:

 

Page 3: Sejarah Singkat PT INALUM

Ruang Lingkup Usaha

1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

INALUM membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan 2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Propinsi Sumatera Utara. Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai Asahan yang mengalirkan air danau Toba ke Selat Malaka.

Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi permukaan air danau Toba. Pembangunan PLTA dimulai pada tanggal 9 Juni 1978. Pembangunan stasiun pembangkit listrik bawah tanah Siguragura dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikan oleh Presiden RI, Soeharto dalam acara Peletakan Batu Pertama yang diselenggarakan dengan tata cara adat Jepang dan tradisi lokal. Pembangunan seluruh PLTA memakan waktu 5 tahun

dan diresmikan oleh wakil presiden Umar Wirahadikusuma pada tangagl 7 Juni 1983.

Total kapasitas tetap 426 MW dan output puncak 513 MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk pabrik peleburan di Kuala Tanjung.

 

2. Pabrik Peleburan Aluminium

INALUM membangun pabrik peleburan aluminium dan fasilitas pendukungnya di atas area 200 ha di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, kira-kira 110 km dari kota Medan, Ibukota propinsi Sumatera Utara.

Pabrik peleburan dengan kapasitas terpasang 225.000 ton aluminium per tahun ini dibangun menghadap selat Malaka. Pembangunan pabrik peleburan ini dimulai pada tanggal 6 Juli 1979 dan tahap I operasi dimulai pada tanggal 20 Januari 1982. Pembangunan ini diresmikan oleh Presiden RI, Soeharto yang didampingi oleh 12 Menteri Kabinet Pembangunan II. Operasi pot pertama dilakukan pada tanggal 15 pebruari 1982 dan Maret 1982, aluminium ingot pertama berhasil dicetak.

Pada tanggal 14 Oktober 1982, kapal Ocean Prima memuat 4.800 ton Aluminium Ingot meninggalkan Kuala Tanjung menuju Japan untuk mengekspor produk PT Inalum dan membuat Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor aluminium di dunia. Produksi ke satu juta ton berhasil dicetak pada tanggal 8 Pebruari 1988, kedua juta ton pada 2 Juni 1993, ketiga juta ton

Page 4: Sejarah Singkat PT INALUM

pada 12 Desember 1997, ke empat juta ton pada 16 Desember 2003 dan ke lima juta ton pada 11 Januari 2008.

Produk INALUM menjadi komoditi ekspor ke Jepang dan juga dalam negeri dan digunakan sebagai bahan baku industri hilir seperti ekstrusi, kabel dan lembaran aluminium. Kualitas produk Inalum adalah 99.70% dan 99.90%.

Pabrik peleburan aluminium di Kuala Tanjung bergerak dalam bidang mereduksi alumina menjadi aluminium dengan menggunakan alumina, karbon, dan listrik sebagai material utama. Pabrik ini memiliki 3 pabrik utama, pabrik Karbon, pabrik Reduksi, dan pabrik Penuangan serta fasilitas pendukung lainnya.

Visi, Misi dan Nilai

.: Visi :.

PT INALUM menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat, dan dalam 10 tahun ke depan setelah tahun 2009 akan menjadi Perusahaan yang terkenal dalam produktivitas dan daya

saing di industri aluminium dunia

 

.: Misi :.

Menciptakan manfaat bagi semua pihak berkepentingan melalui bisnis yang menguntungkan serta mampu bersaing di pasar global.

Mendukung pengembangan ekonomi regional dan nasional dan selalu menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat.

 

.: Nilai :.

Tanggap:

Kami menanggapi dengan segera terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan peningkatan produktivitas kami.

Integritas:

Kami memperlakukan diri kami untuk bertanggung jawab dalam menjalankan seluruh urusan bisnis kami dengan integritas.

Page 5: Sejarah Singkat PT INALUM

Tanggung jawab:

Kami berusaha untuk bertanggung jawab secara terbuka dan bersedia untuk menyelaraskan kekuatan pengambilan keputusan dengan tanggung jawab dan semua tingkat perusahaan.

Kerjasama:

Kerjasama yang efektif merupakan kunci keberhasilan perusahaan.

Kepercayaan dan Keterbukaan:

Inti dari semua etika bisnis, harus ada kepercayaan. Kami harus terbuka dalam hal berkomunikasi dengan pihak-pihak lain, memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu.

Komitmen kami terhadap kepedulian lingkungan, tanggung jawab sosial, kesehatan dan keselamatan tidak dapat ditawar.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris PT Indonesia terdiri dari 3 orang seperti tertera di bawah ini: 

Emmy YuhassariePresiden Komisaris

 Sachimasa Hirono

Komisaris  

Moriaki TanabeKomisaris

Dewan Direksi

Dewan Direksi PT Indonesia Asahan Aluminium terdiri dari 1 orang Presiden Direktur dan 6 orang Direktur seperti tertera di bawah ini:

Kiyoshi ShiomiPresiden Direktur

Nasril KamaruddinDirektur Umum dan SDM

Akio KurosakaDirektur Perencanaan dan Keuangan

Page 6: Sejarah Singkat PT INALUM

S.S SijabatDirektur Bisnis

Harmon YunazDirektur Produksi

Hideho TanakaDirektur Teknologi Peleburan

Hiroshi HarutaDirektur Koordinasi Keuangan

Page 7: Sejarah Singkat PT INALUM

Struktur Organisasi

 STRUKTUR ORGANISASI

PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM 

Click Gambar untuk memperbesar gambar

Page 8: Sejarah Singkat PT INALUM

Karyawan

Tabel berikut ini adalah Jumlah karyawan PT Inalum per 1 Januari 2012: 

LOKASI KERJA JUMLAH

» Jakarta

» Medan

» Kuala Tanjung

» Paritohan

29 Orang

6 Orang

1.645 Orang

224 Orang

Total 1.904 Orang

Fasilitas

Untuk kelancaran operasional pabrik, Perusahaan juga mendirikan beberapa fasilitas pendukung di kedua proyek seperti sebuah pelabuhan dengan 3 dermaganya, dimana salah satunya telah diserahkan ke Pemerintah Indonesia pada tahun 1984 untuk kepentingan umum, dan Jalan Penghubung. Kompleks Perumahan untuk karyawan juga dibangun di atas areal 200 ha di Pabrik Peleburan dan 80 ha di PLTA lengkap dengan fasilitas di dalamnya seperti mesjid, gereja, Gedung Olah Raga dan Pertemuan, Rumah Sakit, Supermarket, kantor pos, Fasilitas olah raga, telekomunikasi, dan lain sebagainya.

 

Dermaga B untuk memuat Ingot

Page 9: Sejarah Singkat PT INALUM

 

Kompleks Perumahan

 

Mesjid

 

Gereja

 

Page 10: Sejarah Singkat PT INALUM

Rumah Sakit

 

Wisma Tamu

Lapangan Golf

 

Page 11: Sejarah Singkat PT INALUM

Tanggung Jawab Sosial

Sebagai satu-satunya Pabrik Peleburan aluminium di Indonesia yang telah dioperasikan selama 3 dekade ini, tepat sekali jika secara sosial PT INALUM mempertimbangkan untuk berperan serta untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar Perusahaan, sebab Perusahaan menyadari bahwa kelancaran pembangunan dan keberhasilan operasi tidak dapat dipisahkan dari semua pemangku amanah. Keberhasilan Perusahaan dan kemandirian masyarakat sekitar diharapkan dapat tercipta dan tumbuh bersama-sama.

Disamping itu, kesejahteraan sosial dan perkembangan ekonomi regional merupakan fasilitas bagi Perusahaan untuk mencapai misi, visi dan nilai-nilainya. Oleh karena itu, sejak awal berdiri, kebijakan tanggung jawab sosial kepada pemangku amanah masih mendapat perhatian dan dukungan dari Perusahaan.

Berikut ini adalah contoh bentuk kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) terhadap masyarakat sekitarnya:

BIDANG PENDIDIKAN

Untuk meningkatkan pendidikan, khususnya untuk masyarakat sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan (Pabrik Peleburan) dan petani (PLTA), dan untuk meningkatkan daya saing masyarakat sekitar, maka PT Inalum melakukan perbaikan gedung-gedung sekolah, bantuan alat pendukung belajar, mobiler, dan membangun 1 unit SMA yang bernama SMA Mitra.

Sekolah yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap ini, diharapkan dapat menampung masyarakat sekitar untuk bersekolah, sehingga mereka tidak lagi perlu pergi ke kota

yang jaraknya agak jauh dari tempat tinggal mereka.

Tidak hanya itu, sebagai bentuk kepedulian PT Inalum terhadap dunia pendidikan, PT Inalum juga memberikan bantuan komputer dan multimedia projector kepada universitas-universitas yang ada di Sumatera Utara.

PT Inalum juga memberikan bantuan pendidikan kepada guru dan siswa yang berprestasi, pelatihan guru, manajemen sekolah, dan bea siswa kepada guru-guru yang belum mempunyai akta IV.

Perusahaan juga menerima siswa dan mahasiswa untuk melaksanakan Kerja Praktek dan Riset di Perusahaan.

BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Perusahaan sadar bahwa Perusahaan tidak dapat menampung seluruh masyarakat yang ada di sekitarnya untuk bekerja di

Page 12: Sejarah Singkat PT INALUM

Perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan, sejak berdirinya PT Inalum, telah melakukan pelatihan-pelatihan ketrampilan kepada masyarakat sekitar seperti, sablon, menjahit, bordir, rias pengantin, bengkel, las, dan lain sebagainya. Perusahaan juga memberikan modal bergulir.

Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak lagi bergantung pada PT Inalum, melainkan mereka dapat menciptakan lapangan kerja sendiri dan menjadi lebih mandiri.

BIDANG OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN

Untuk memajukan olah raga di Sumatera Utara dan khususnya disekitar PT Inalum, Perusahaan mengadakan kegiatan-kegiatan olah raga seperti Turnamen Sepak Bola, Turnamen Bola Volley, dan lain sebagainya. PT Inalum juga aktif menjadi sponsor dalam kegiatan Arung Jeram di Sungai Asahan, Lomba mendayung di Danau Toba, Karate, dan lain sebagainya. Perusahaan juga berupaya untuk melestarikan budaya bangsa. Hal ini dilakukan melalui Festival budaya yang dilakukan setiap tahunnya. Perusahaan mengadakan Lomba Tari dan Pantun, dan pertunjukan budaya lainnya. BIDANG AGAMA Dalam bidang Agama, Perusahaan tidak hanya membantu memperbaiki mesjid dan gereja, namun juga fasilitas pendukung kedua rumah ibadah tersebut. Selain itu, Perusahaan juga melakukan kegiatan lain seperti safari Ramadhan, bantuan Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Paskah, dan bentuk kegiatan lainnya. FASILITAS UMUM 

Fasilitas umum yang telah dibangun PT Inalum yang paling nyata dan sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar adalah Access Road (Jalan Penghubung) yang telah dibangun oleh PT Inalum di kedua Pabrik, Pabrik Peleburan Aluminium dan PLTA. Selain itu,Perusahaan juga membangun jalan-jalan alternatif dan jembatan yang menghubungkan beberapa wilayah yang terisolir.Akibatnya, pertumbuhan ekonomi di sekitar PT Inalum berkembang dengan pesat. Banyak sekali bermunculan

Perusahaan-perusahaan lain dan usaha-usaha kerakyatan di sekitar Perusahaan. Perusahaan juga membangun sarana umum lainnya seperti sumur bor, jalan lingkar, Posyandu, Balai Umum, dan lain sebagainya. BANTUAN SOSIAL LAINNYA 

Page 13: Sejarah Singkat PT INALUM

Selain bantuan-bantuan tersebut di atas, Perusahaan juga melakukan bentuk-bentuk kegiatan lainnya seperti dalam bidang Kepemudaan dan Organisasi Masyarakat, bantuan bencana alam, bantuan kegiatan, dan lain sebagainya hingga bantuan pasokan listrik ke Sistem Pembangkit Tenaga Listrik Sumatera Utara dengan sistem SWAP, pada saat terjadinya krisis listrik di Sumatera Utara. Semua itu dilaksanakan oleh PT Inalum sebagai bentuk dan wujud tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap masyarakat sekitarnya.

Perlindungan Lingkungan

INALUM sangat perduli dengan pengontrolan polusi untuk menghindari pengaruh dari operasi pabrik peleburan. Investasi yang cukup besar untuk manajemen lingkungan, khususnya sistem kontrol emisi sebagai satu bagian dengan operasional pabrik peleburan.

Pabrik peleburan dilengkapi dengan Sistem Pembersih Gas untuk menghindari polusi udara yang disebabkan oleh gas buang florida dan abu dari pabrik peleburan dan juga SOx dan tar dari Pabrik Pemanggang Anoda. Sistem Pembersih Gas tersebut memiliki 27

units Dry Scrubbing yang terhubung dengan ketiga gedung reduksi. Pada saat mengolah emisi gas, alumina disemprotkan ke dalam Gas Stream yang berisi florida. Hampir semua florida di dalam gas bereaksi dengan alumina dan bercampur dengannya. Alumina yang sudah bereaksi dengan gas dan partikel lainnya kemudian dimasukkan ke dalam pot reduksi sementara udara bersih dibuang melalui cerobong. Selain bermanfaat buat lingkungan, recovery dan recycling florida ini juga dapat menghemat biaya dalam menjalankan Dry Scrubbing System.

Perusahaan menjalan konsep R3, Reduction, Recovery, dan Recycling. Semua bahan dari bahan baku hingga produk dapat didaur uang (recycled) .

Perusahaan juga memonitor polusi di sekitar pabrik peleburan khususnya mengenai emisi florida di dalam udara, tanaman dan tanah dan juga SOx di udara. Kualitas air sekitar juga menjadi target monitor.

   

Sistem Pembersih Gas (Kiri) dan Instalasi Air Kotor (Kanan)

Page 14: Sejarah Singkat PT INALUM

    

Pabrik  Pengolahan Limbah Cair(Kanan) dan PengambilanContoh Air di Lingkungan Sekitar (Kiri)

CDM

PT Inalum adalah salah satu pabrik peleburan yang berwawasan lingkungan melanjutkan komitmennya untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

1.        CDM (Clean Development Mechanism) atau MPB (Mekanisme Pembangunan Bersih) sebagai salah satu mekanisme untuk menurunkan emisi GRK.

(1)        Di dalam Protocol Kyoto (1997), terdapat suatu komitmen dari negara-negara maju untuk menurunkan emisi GRK paling sedikit 5% dari kondisi 1990 yang akan dilaksanakan selama periode 2008 - 2012. Hal ini dikarenakan, kenaikan emisi GRK dapat menyebabkan perubahan iklim global.

(2)        CDM adalah salah satu mekanisme untuk menurunkan emisi GRK yang melibatkan baik negara maju maupun berkembang dan Inalum sebagai salah satu industri di negara berkembang (Indonesia) yang secara suka rela terlibat dalam implementasi CDM.

2.        Inisiatif Industri Peleburan Aluminium Dalam Menurunkan Emisi GRK

Terdapat suatu inisiatif yang mendunia di dalam industri peleburan aluminium untuk menurunkan GRK khususnya PFC (Perflourocarbon). Berdasarkan "IAI Sustanability Report" tahun 2006, emisi PFC dari industri aluminium global telah diturunkan sebesar 76% per ton aluminium yang diproduksi antara tahun 1990 sampai dengan 2005.

3.        Potensi Penurunan Emisi PFC di PT Inalum

(1)        Pada saat ini, PT Inalum memproduksi kira-kira 250.000 ton aluminium per tahun.

(2)        Aktivitas potensial dalam menurunkan emisi PFC adalah dengan mengurangi Anode Effect (AE). Untuk melaksanakan hal ini, PT Inalum telah memperbaharui System Control operasi yang mampu mengurangi Frekuensi AE, durasi dan over voltage.

Page 15: Sejarah Singkat PT INALUM

(3)        AE adalah suatu kondisi dimana tegangan dalam tungku reduksi mendadak meningkat ketika level alumina yang terlarut dalam tungku peleburan jauh dbawah normal (≤1%).

(4)        PT Inalum telah melakukan kesepakatan dengan konsultan, yaituSouth Pole Ltd, Switzerland yang bekerja sama dengan CER Indonesia untuk membantu mengimplementasikan proyek CDM, yang juga didukung oleh BAPEDALDASU dan Mitra Hijau.

(5)        Melalui CDM, sebagian dari penurunan emisi GRK potensial dapat diklaim sebagai CER (Certified Emission Reduction).

4.        Aspek Pembangunan Berkelanjutan

Proyek CDM PT Inalum memenuhi semua kriteria dan indikator pembangunan berkelanjutan, yaitu:

(1)        Aspek Keberlanjutan Lingkungan

a.       Kegiatan proyek berupa penggantian sistem kontrol operasi (software dan hardware komputer) sehingga tidak akan ada kontak langsung dengan alam sekitar. Oleh karena itu dapat dipastikan proyek ini tidak akan menimbulkan gangguan dengan keanekaragaman hayati.

b.      Dengan mengurangi emisi PFC melalui penurunan AE akan memberikan dampak positif dimana udara di lingkungan maupun di lokasi kerja akan semakin baik.

c.       PT Inalum telah menerapkan Sistem Manajemen K3 yang dipersyaratkan dalam peraturan pemerintah dan telah mendapatkan 2 kali bendera Emas.

(2)        Aspek Keberlanjutan Ekonomi

a.       Tidak akan terjadi penurunan pendapatan dan kualitas pelayanan umum untuk masyarakat setempat bila proyek ini dijalankan.

b.      Tidak ada indikasi akan terjadinya pemutusan hubungan kerja dari perusahaan yang diakibatkan oleh proyek ini.

(3)        Aspek Keberlanjutan Sosial

a.       Telah dilakukan kegiatan konsultasi masyarakat pada tanggal 15 Januari 2008 di Kantor bapedalda prov. Sumatera Utara dan dihadiri oleh 29 orang yang mencakup perwakilan masyarakat sekitar lokasi pabrik peleburan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Tenaga Kerja prov. Sumatera Utara, Bapedalda prov. Sumatera Utara, perwakilan dari Universitas Sumatera Utara dan perwakilan dari LSM. Pada acara ini, pihak pengembang proyek memaparkan mengenai rencana

Page 16: Sejarah Singkat PT INALUM

kegiatan. Dari hasil acara tersebut, tidak ada komentar negatif dari masyarakat terhadap proyek ini.

b.      Pada dasarnya, para pemangku amanah yang hadir mendukung kegiatan pengurangan emisi PFC yang dilakukan oleh PT Inalum dengan harapan kegiatan ini akan dapat mendukung upaya peningkatan kualitas lingkungan di prov. Sumatera Utara serta menarik lebih banyak pihak untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan mitigasi perubahan iklim seperti CDM.

(4)        Aspek Keberlanjutan Teknologi

a.       Teknologi yang digunakan adalah teknologi mutahir yang telah diaplikasikan di beberapa pabrik peleburan aluminium di dunia.

b.      Penyedia sistem yang digunakan pada proyek ini merupakan pihak asing, namun dalam instalasinya dilakukan bersama-sama dengan karyawan PT Inalum. Di samping itu, mengenai aspek pemeliharaan dan operasional termasuk pengembangannya telah dilakukan training khusus baik di tempat penyedia maupun di lokasi proyek. Source Code serta algoritma dari sistem ini juga sudah diserahkan kepada pihak PT Inalum untuk bisa dikembangkan lebih lanjut.

Sertifikasi dan Penghargaan

 Salah satu persyaratan dari key player adalah kemampuan untuk melaksanakan proses kerja dan produksi sebagai sebuah pelayanan dengan metode standar global yang disebut ISO, yaitu sebuah metode yang berkualitas yang pada prinsipnya telah dilaksanakan oleh PT Inalum sejak berdirinya PT Inalum.

Komitmen perusahaan sejak masa konstruksi dalam kepeduliannya terhadap lingkungan telah dilaksanakan di Inalum dimana PT Inalum telah memperoleh Sertifikat ISO 14001 dan ISO 9001. Sedangkan untuk pengelolaan lingkungan, PT Inalum telah memperoleh Peringkat Biru dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER). Sedangkan untuk SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja), PT Inalum memperoleh Bendera Emas.

Sertifikat Internasional dan penghargaan yang telah diterima PT Inalum adalah:

 

1. Quality Management System (QMS)

PT Inalum telah mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS International dan memperoleh 2 (dua) sertifikat, masing-masing:

Page 17: Sejarah Singkat PT INALUM

No.AU98/1054, sejak Pebruari 1998 untuk PLTA. No.:ID03/0239, sejak April 1998 untuk Pabrik Peleburan.

2. Environmental Management System (EMS)

Dalam rangka turut melestarikan lingkungan, PT Inalum telah mendapatkan Sertifikat ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan No.: GB02/55087 sejak April 2002 dari SGS International.

3. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

PT Inalum telah menerapkan Sistem Manajemen K3 dan mendapatkan predikat Bendera Emas (Gold Flag) sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada tahun 2005 & 2008 (Sertifikat No.: 00351/SE/2004 & No.:00351/SE/2007 untuk PLTA dan Sertifikat No. 00352/SE/2004 & No.: 00352/SE/2007 untuk Pabrik Peleburan) dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

4. PROPER

PT Inalum juga telah mendapatkan 3 (tiga) kali peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) yaitu pada tahun 2004, 2005 dan 2008 dari Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia.

5. International Ship & Port Facility Security (ISPS) Code

Untuk mendeteksi ancaman keamanan dan tindakan pencegahan di Pelabuhan, PT Inalum telah mendapatkan sertifikat ISPS Code No.: 02/0161-DV tanggal 3 Juni 2005 dari Pemerintah Republik Indonesia.

6. Sahwali Awards

Perusahaan juga menerima Sahwali Awards tentang Environmentally Friendly Businessman pada tanggal 13 November 1992 dari Indonesian Environmental Management and Information Center (IEMIC.

Page 18: Sejarah Singkat PT INALUM

Produk Akhir

Produk yang dihasilkan oleh PT Indonesia Asahan Aluminium adalah aluminium batangan. Berat per batangnya adalah 22,7 kg.

PT Indonesia Asahan Aluminium menghasilkan 2 (dua) jenis kualitas produk, yaitu 99,90% dan 99,70%. Aluminium Batangan PT Inalum terdaftar pada London Metal Exchange (LME) tanggal 23 September 1987.

Standar Mutu Aluminium Batangan PT Inalum mengacu pada JIS H2-102, 1968 ( Reaffirmed 1974) dan Western, Aluminium Assosiation Designation and Chemical composition Limits for

Unalloyed Aluminium of Aluminium Assosiation Inc., USA.  

Bagaimana Cara Membeli Produk Kami?

Jumlah Permintaan dan Penawaran aluminium hampir sama. Itu artinya pemakaian aluminium di dunia sangatlah banyak, sedangkan produsen aluminium sedikit.

PT Inalum hanya memproduksi aluminium batangan (ingot). PT Inalum memeiliki lebih dari 50 perusahaan pelanggan di seluruh Indonesia dan beberapa negara. Kualitas aluminium yang dihasilkan PT Inalum adalah 99.90%, dan 99.70%. 60% produk tersebut di ekspor sedangkan sisanya, 40% di pasarkan di dalam negeri.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana cara membeli produk kami, silahkan Hubungi Kami.

Page 19: Sejarah Singkat PT INALUM

Alur Proses Umum

PLTA Siguragura dan PLTA Tangga berada di sepanjang sungai Asahan. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh kedua PLTA tersebut disalurkan ke Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung melalui 271 unit jaringan transmisi. Kemudian melalui gardu induk PT Inalum Kuala Tanjung, listrik tersebut didistribusikan ke gedung reduksi dan gedung penunjang lainnya melalui 2 (dua) unit penyearah silikon dengan DC 37 kA dan 800 V.

Bahan baku untuk aluminium dibongkar di pelabuhan Inalum dan dimasukkan ke dalam silo masing-masing melalui Belt Conveyor. Alumina di dalam silo kemudian dialirkan ke Dry Scrubber System untuk direaksikan dengan gas HF dari tungku reduksi. Reacted alumina tersebut kemudian dibawa ke Hopper Pot dengan Anode Changing Crane (ACC) dan dimasukkan ke dalam tungku reduksi.

Kokas yang ada di dalam silo dicampur dengan butt atau puntung anoda dan dipanaskan dulu. Material-material tersebut dicampur dengan pitch sebagai perekatnya. Kemudian material tersebut dicetak di Shaking Machine menjadi blok karbon mentah. Blok tersebut kemudian dipanggang di Baking Furnace. Anoda yang sudah dipanggang kemudian dibawa ke Pabrik penangkaian untuk diberikan tangkai, namanya Anode Assembly.

 

Anode Assembly ini kemudian dibawa ke Pabrik Reduksi dengan kendaraan khusus, Anode Transport Car (ATC) untuk digunakan sebagai elektroda dalam proses elektrolisa. Setelah anoda tersebut dipakai selama kurang lebih 30 hari di dalam pot, puntung anoda tersebut diganti dengan yang baru. Puntung tersebut kemudian dipecah di Pabrik Penangkaian untuk kemudian dipakai lagi.

Di dalam tungku reduksi, alumina akan dielektrolisa menjadi aluminium cair. Setiap 32 jam, setiap pot akan dihisap 1,8 sampai 2 ton aluminium. Aluminium cair ini kemudian dibawa ke pabrik Penuangan dengan Metal Transport Car (MTC) dan dituangkan ke dalam Holding Furnace. Setelah mendapat proses lanjutan, aluminium cair ini dicetak di Casting Machine menjadi Ingot, beratnya 22.7 kg per batang. Aluminium batangan (ingot) ini kemudian diikat dan siap untuk dipasarkan.

Page 20: Sejarah Singkat PT INALUM

Click Gambar untuk memperbesar gambar

 

Bendungan Pengatur

Bendungan Pengatur (Regulating Dam), yang terletak di Siruar kurang lebih 14,5 km dari danau Toba. Bendungan  ini berfungsi untuk mengatur permukaan air Danau Toba dan kestabilan air keluar dari danau Toba ke sungai Asahan untuk mensuplai air ke stasiun pembangkit listrik secara konstan.

Tipe bendungan ini adalah beton massa dengan ketinggian 39 meter.

Page 21: Sejarah Singkat PT INALUM

PLTA Siguragura

Bendungan Penadah Air Siguragura (Siguragura Intake Dam) yang terletak di Simorea dan berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik Siguragura. Air yang ditampung di bendungan ini dipergunakan di Stasiun pembangkit listrik Siguragura (Siguragura Power Station) yang berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit generator dan total kapasitas tetap dari keempat generator tersebut adalah 203 MW dan merupakan PLTA bawah tanah pertama di Indonesia.

Tipe bendungan ini adalah beton massa dengan ketinggian 47 meter.

PLTA Tangga

Bendungan Penadah Air Tangga (Tangga Intake Dam) yang terletak di Tangga dan berfungsi untuk membendung air yang telah dipakai PLTA Siguragura untuk dimanfaatkan kembali pada PLTA Tangga. Bendungan ini merupakan bendungan busur pertama di Indonesia. Stasiun Pembangkit Tangga memiliki 4 unit Generator. Total kapasitas tetap dari keempat generator tersebut adalah 223 MW.

Tipe bendungan ini adalah beton massa berbentuk busur dengan ketinggian 82 meter.

 Jaringan Transmisi

Tenaga listrik yang dihasilkan stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga disalurkan melalui jaringan transmisi sepanjang 120 km dengan jumlah menara 271 buah dan tegangan 275 KV ke Kuala Tanjung.

Melalui gardu induk Kuala Tanjung tegangannya didistribusikan ke tiga gedung tungku reduksi dan gedung penunjang lainnya melalui 2 unit penyearah silikon dengan DC 37 KA dan 800 V.

 

Pabrik Karbon

Page 22: Sejarah Singkat PT INALUM

Pabrik Karbon yang memproduksi blok anoda terdiri dari Pabrik Karbon Mentah, Pabrik Pemanggangan dan Pabrik Penangkaian Anoda. Di Pabrik Karbon Mentah, coke dan hard pitch dicampur dan dibentuk menjadi blok anoda dan dipanggang hingga temperatur 1.250 derejat Celcius di Pabrik Pemanggangan Anoda. Kemudian di Pabrik Penangkaian Anoda, sebuah tangkai dipasang ke blok anoda yang sudah dipanggang tadi dengan menggunakan cast iron cair. Blok anoda berfungsi sebagai elektroda di pabrik Reduksi.

Pabrik Karbon

 

Anoda Tangkai

Pabrik Reduksi

Pabrik Reduksi terdiri dari 3 bangunan dengan ukuran yang sama. Ada 510 pot di gedung tersebut. Pot tersebut bertipe Prebaked Anode Furnaces (PAF) dengan desain 175 KA, namun sudah ditingkatkan hingga 194 KA, beroperasi pada suhu 960 derejat Celcius. Setiap pot rata-rata dapat menghasilkan aluminium sekitar 1,3 ton atau lebih aluminium cair per hari.

Page 23: Sejarah Singkat PT INALUM

 

Pabrik Reduksi

 

Tungku Reduksi

Pabrik Penuangan

Di Pabrik Penuangan, aluminium cair dituangkan ke dalam Holding Furnace. Ada 10 unit Holding Furnace di pabrik ini, masing-masing berkapasitas 30 ton. Aluminium cair ini kemudian dicetak ke dalam cetakan dengan Casting Machine. Pabrik ini memiliki 7 unit Casting Machine dengan kapasitas 12 ton/jam untuk masing-masing mesin dan menghasilkan 22.7 kg/ingot(batang).

 

Pabrik Karbon

Page 24: Sejarah Singkat PT INALUM

 

 Tumpukan Ingot di Stock Yard

 

Bagian Umum

| | Kantor Pusat, Jakarta

Summitmas I, Lantai 15 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 61-62 Jakarta 12069. P.O. BOX 6917 Jakarta Selatan, IndonesiaTelp (+6221) 2520185. Fax (+6221) 2524278. e-mail: [email protected]

Kantor Penghubung, Medan Jl. R.A Kartini 21, Medan 20152, Sumatera Utara. P.O.BOX 1200 Medan. Telp: (+6261) 4556946Fax(+6261) 4537885 e-mail: [email protected]

Kantor Pabrik Peleburan , Kuala TanjungKuala Tanjung. Kecamatan Sei Suka 21257.Kabupaten Asahan Sumatera Utara, Indonesia P.O. BOX 1 Kuala Tanjung. Telp: (+62622) 31311. Fax: (+62622) 31001. e-mail: [email protected]

Kantor PLTA , ParitohanParitohan. Kecamatan Pintu Pohan Meranti 22384, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Indonesia

Page 25: Sejarah Singkat PT INALUM

P.O. BOX 1 Porsea. Telp: (+62622) 31331. Fax (+62622)31332. e-mail: [email protected]

Bagian Bisnis

| | Kuala TanjungKuala Tanjung. Kecamatan Sei Suka 21257. Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. P.O. BOX 1 Kuala Tanjung. Telp: (+62622) 31311. Fax: (+62622) 31001. e-mail: [email protected]

JakartaSummitmas I, 15th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 61-62 Jakarta 12069. P.O. BOX 6917 Jakarta Selatan. Telp (+6221) 2520185. Fax (+6221) 2524278. e-mail: [email protected]