Download pdf - tiroid.ppt

Transcript
  • ISWANTORO, SKP.,MMNURSING DEPARTEMENRSUD ULIN BANJARMASIN

    ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN GANGGUAN HORMON TIROID

  • TIROID Kelenjar TiroidTerletak pada leher anteriorBerat sekitar 20 GramTerdiri dari 2 lobus, dihubungkan oleh itshmusMenyimpan iodine + mensekresikan H. Tiroid dan kalsitoninHormon Tiroid TTD :Tiroksin (Tetraiodotironin, T4) danTrilodotironin, T3

  • PEMBENTUKAN H. TIROID :Penangkapan Iodine + oksidasi IodinePembentukan TiroglobulinOrganifikasi Tiroglobulin (iodine berikatan dengan molekul tiroglobulin 3 Monoiodotirosin dan 3,5 diloootirosin Ikatan mono + ikatan dilodo T4/T3Hormon disimpan dalam sel folikuler berikatan dengan tiroglobulinDengan stimulasi yang cukup, proteolisis memisahkan T4 dan T3 dari Tiroglobulin

  • Tiroid memiliki konsistensi keras, berwarna coklat kemerahan, dan halus.Kelenjar tiroid dikelilingi kapsula fibrosa yg membentuk kombinasi dgn fasia servikalis dalam.Lobus kanan kelenjar tiroid mandapat suplai darah lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri, dipersarafi oleh sarafadrenergik dan kolinergik. Kelenjar tiroid menghasilkan 3 jenis hormon yaitu T3 dan T4 dan sedikit Tirokalsitonin.

  • gambar

  • FisiologiKelenjar ini menghasilkan H. tiroksin yang memegang peranan penting dalam mengatur metabolisme, merangsang laju sel-sel dalam tubuh melakukan oksidasi terhadap bahan makanan, memegang peranan penting dalam pengawasan metabolisme secara keseluruhan. Hormon tiroid memerlukan bantuan TSH (Tiroid Stimulating Hormone) untuk endositosis koloid oleh mikrovili, enzim proteolitik untuk memecahkan ikatan hormon T3 (Triiodotironin) dan T4 (Tetraiodotironin) dari triglobulin untuk melepaskan T3 dan T4. Distribusi dalam plasma terikat pada protein plasma PBI (Protein Bound Iodine). Sebagian besar PBI T4 dan sebagian PBI T3 terikat pada protein jaringan yang bebas dan seimbang.

  • Fungsi kelenjar Tiroid:Sebagai perangsang proses oksidasiMengatur penggunaan oksidasi.Mengatur pengeluaran karbon dioksida.Metabolik dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringan.Pada anak mempengaruhi tumbangnya.

  • Fungsi Hormon Tiroid:Mempengaruhi pertumbuhan pematangan jaringan tubuh dan energiMengatur kecepatan metabolisme tubuh dan reaksi metabolikMenambah sintesis asam ribonukleat (RNA), metabolisme meningkatKeseimbangan Nitrogen negatif dan sintesis menurunMenambah produksi panas dan menyimpan energiAbsorpsi intestinal thd glukosa, toleransi glukosa abnormal sering ditemukan pd hipertiroidisme.

  • EFEK H. TIROIDLAJU METABOLISMEMENINGKATNYA SINTESA PROTEINMENINGKATNYA ENZIM ENTRASELULERMENINGKATNYA METABOLISME DALAM MITOKONDRIAMENINGKATNYA TRANSPOR ION

    PERTUMBUHANSINTESA PROTEIN

    METABOLISME KARBOHIDRAT MENINGKAT :AMBILAN GLUKOSAGLIKOLISISGLUKONEOGENESISABSORBSI GLUKOSA

  • 4. METABOLISME LEMAKMenurunnya cadangan lemak tubuhLipid Dimobilisasi Dari Jaringan LemakMeningkatnya Asam Lemak Bebas didlm PlasmaMempercepat Oksidasi Asam Lemak

    MENINGKATKAN KEBUTUHAN VITAMIN, KARENA MENINGKATNYA METABOLISME TUBUH

    6. PADA SISTEM KARDIOVASKULER, MENINGKATKAN :Aliran Darah Ke unsur bagian tubuhHeart RateVolume Darah

  • 7. PADA SISTEM PERNAFASAN MENINGKATKAN :Frekuensi pernafasanKedalaman pernafasan8. PADA SISTEM GI, MENINGKATKAN :Kecepatan absorbsi bahan makananKecepatan sekresi getah pencernaanNafsu makan9. PADA SSP, MENINGKATKAN :* Kecepatan serebrasi (daerah penyimpanan ingatan yg berhub dg proses analisis

  • 10. PADA SISTEM OTOTTremor Halus

    11. EFEK ATAS TIDURPerasaan Kecapaian Yang Konstan susah tidur

    HIPERTIROIDISME

    Hipertiroidisme adalah suatu kondisi di mana sekresi hormon tiroid meningkat, berlebihan dan juga disebabkan oleh penyakit Graves.

  • C. ETIOLOGI Lebih dari 95 % kasus hipertiroidisme disebabkan oleh penyakit Graves. Penyebab adalah : 1. Toksisitas pada struma multinodular. 2. Karsinoma tiroid. 3. Adenoma hifofisis. 4. Tumor sel benih, misal korikokarsinoma. 5. Tiroiditis.

  • D. PATOFISIOLOGI Hipertiroidisme kemungkinan terjadi karena overfungsi keseluruhan fungsi kelenjar, mungkin disebabkan oleh fungsi tunggal atau multipel adenoma kanker tiroid. Juga pengobatan miksidema dengan hormon tiroid yang berlebihan dapat menyebabkan hipertiroidisme. Bentuk umum hipertiroidisme yang paling umum adalah penyakit Graves (goiter difus, toksik) yang mempunyai tiga tanda penting : 1. Hipertiroidisme, 2. Perbesaran kel tirod(goiter), 3. Eksoptalmus.

  • Patofisiologi dibalik menifestasi penyakitGraves dibagi dalam 2 kategori yaitu : 1. Sekunder akibat rangsangan berlebih sistem saraf adrenergik.2. Akibat tingginya kadar TH yang bersirkulasi.Hipertiroidisme ditandai oleh kehilanganpengontrolan normal sekresi hormon tiroid(TH). Karena kerja dari TH pada tubuh adalah merangsang, maka terjadi hipermetabolisme Yang meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatis.

  • Jumlah TH yang berlebihan menstimulasi sistem kardiak dan meningkatkan jumlah reseptor beta adrenergik. Keadaan ini mengarah kepada takikardia dan peningkatan curah jantung, volume sekuncup, Kepekaan adrenergik, dan aliran darah perifer. Metabolisme sangat meningkat, mengarah pada keseimbangan nitrogen negatif, Penipisan lemak, dan hasil akhir defesiensi nutrisi.

  • Ada pula hipertirodisme sebagai akibat peningkatan sekresi TSH dari pituitaria, namun ini jarang ditemukanHipertiroidisme tirotoksikosis Mungkin diakibatkan oleh deiodination dari T4 pada tiroid atau meningkatnya T3 pada Jaringan diluar tiroid.

  • E. TANDA dan GEJALA Hipertiroidisme mengakibatkan peningkatan umum metabolisme selular pada sel target, yang banyak menyebabkan gambaran klinis al : Ansietas, insomnia, dan tremor.Penurunan berat badan.Intoleransi panas dan banyak berkeringat.Palpitasi, takikardi, aritmia jantung, dan gagal jantung.Amenorea dan infertilitas.Kelemahan otot.Osteoporosis disertai nyeri tulang.

  • F. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan yang digunakan al :Pemindaian radioisotop (menggunakan radioaktif125I).Biopsi Tiroid.Uji Fungsi Tiroid yang meliputi : a. Tiroksin (T4) f. Uji Isotropik b. Triiodotironin (T3) g. Uji tangkap Iodium c. Tirotropin (TSH) h. Uji supresi & d. Uji TRH stimulasi e. Uji Penglepasan perkiorat Morfologi Kelenjar meliputi : a. Sidik tiroid b. USG c. CT Scan dan MRI

  • G. PENGOBATAN Tujuan pengobatan : membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat anti tiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal).

  • 1. Obat Anti Tiroid (OAT) dg indikasi :Bertujuan memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yg menetap, pada klien yang muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikosis.Sebagai obat untuk kontrol tirotoksikosis pada fase sebelum dan sesudah pengobatan pada klien yg mendapat yodium radioaktif.Sebagai persiapan untuk tiroidektomi.Untuk pengobatan klien hamil dan lansiaKlien dengan krisis tiroid.

  • 2. Pengobatan yodium radioaktif dg Indikasi :Klien usia 35 tahun atau lebih.Hipertiroidisme yang kambuh post opGagal mencapai remisi post pemberian OAT.Tidak mampu / tidak mau pengobatan dgn OAT. Adenoma toksik, goiter multinodular toksik.3. Operasi Tiroidektomi subtotal sangat efektif untuk menanggulangi hipertiroidisme. Indikasi op :Klien umur muda dengan struma yang besar serta tidak mempan dengan OAT.Bumil trimester II yg memerlukan OAT dosis besar.Alergi terhadap OAT, klien tidak pernah menerima yodium radioaktif.Adenoma toksik atau struma multinodular toksik.Pada penyakit Graves yang bd satu / lebih nodul.

  • 4. Pengobatan tambahan Sekat Beta Adrenergik.Yodium.Ipodate.Litium. H. ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTIROIDISME1. Pengkajian a. Pengumpulan biodata seperti umur, jenis kelamin dan tempat tinggal. b. Riwayat penyakit dalam keluarga. c. Kebiasaan hidup sehari-hari spt ; aktivitas dan mobilitas, pola makan pengunaan obat-obat tertentu, istirahat dan tidur. d. Keluhan klien seperti bb turun meskipun napsu makan meningkat, diare, tidak tahan terhadap panas sweating, palpitasi dan nyeri dada.

  • e. Pemeriksaan fisik. Amati penampilan umum klien, amati wajah klien khususnya kelainan pada mata seperti : Eksoftalmus : bulbus okuli menonjol keluar yang ditandai dengan : Tanda Stellwags : mata jarang berkedip.Tanda Von Graefes : jika klien melihat kebawah maka palpebra superior sukar atau sama sekali tidak dapat mengikuti bola mata.Tanda Mobieve : sukar mengadakan atau menahan konvergensi.Tanda Joffroy : tidak dapat mengerutkan dahi jika melihat ke atas.Tanda Rosenbargh : tremor palpebra jika mata menutup.

  • Edema palpebra dikarenakan akumulasi cairan di periorbita dan penumpukan lemak di retro orbita. Juga akan dijumpai penurunan visus akibat penekanan saraf optikus dan adanya tanda-tanda radang / infeksi pada konjungtiva dan / kornea. Fotopobia dan pengeluaran air mata yang berlebihan merupakan tanda yang lazim.

  • Amati manifestasi klinis hipertiroidisme pada berbagai sistem tubuh.Palpasi kelenjar tiroid, kaji adanya pembesaran, bagaimana konsistensinya.f. Pengkajian psikososial mencakup kestabilan emosi, perhatikan perilaku yang menurun serta mania. Fluktuasi emosi menyebabkan klien menjadi tambah lelah.g. Pemeriksaan diagnostik mencakup pemeriksaan kadar T3, T4 serum : T3 ambilan resin T3 dan kadar TSH serum. Skanning tiroid USG pemeriksaan elektrokardiokgrafi.

  • 2. Diagnosa KeperawatanPenurunan curah jantung bd. penurunan waktu pengisian diastolik sebagai akibat peningkatan frekuensi jantung.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd efek hiperkatabolisme.Perubahan persepsi sensori (penglihatan) bd gangguan perpindahan impuls sensoris akibat ofthalmopati.

  • Diagnosa tambahan al:

    Diare bd peningkatan aktivitas metabolik.Koping individu tak efektif bd emosi yang labil.Intoleransi terhadap aktivitas bd kelemahan akibat metabolisme yang meningkat.Gangguan pola tidur bd suhu tubuh yang meningkat akibat peningkatan metabolisme.Gangguan proses berpikir bd emosi yang labil dan perhatian yang menyempit.

  • 3. Rencana Tindakan Keperawatan - Diagnosa Keperawatan : Penurunan curah jantung bd menurunnya waktu pengisian diastolik sebagai akibat peningkatan frekuensi jantung. - Tujuan : Fungsi kardiovaskuler kembali normal. - Intervensi Keperawatan : a. Observasi setiap 4 jam nadi apikal, tekanan darah dan suhu tubuh. b. Anjurkan kepada klien agar segera melaporkan bila mengalami nyeri dada, palpitasi, dispnea dan vertigo. c. Upayakan agar klien dapat beristirahat, tempatkan klien diruangan yang tenang dan jauh dari stimulus.

  • d. Bantu klien memenuhi kebutuhan sehari-hari sesuai kebutuhan klien.e. Bila pakaian dan alat tenun basah, segera ganti.f. Batasi aktivitas yang melelahkan bagi klien.g. Kolaborasi pemberian obat antitiroid seperti thionamide termasuk PTU (propil tiourasil), methimazole. h. Kolaborasi tindakan pembedahan bila dengan tindakan konservatif yaitu perawatan dan pengobatan antitiroid tidak memberikan respon yang baik serta pembesaran kel tiroid mendorong trachea atau esophagus.

  • Diagnosa Keperawatan :

    Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd efek hiperkatabolisme.- Tujuan : Setelah perawatan dirumah sakit, klien akan mempertahankan status nutrisi yang optimal.- Intervensi Keperawatan : a. Berikan makanan TKTP. b. Berikan makanan tambahan diantara waktu makan. c. Timbang bb secara teratur setiap 2 hari sekali. d. Bila perlu, konsultasikan klien dg ahli gizi.

  • - Diagnosa Keperawatan : Perubahan persepsi sensori (penglihatan) bd gangguan perpindahan impuls sensoris akibat ofthalmopati.- Tujuan : Klien tidak mengalami penurunan visus yglebih buruk dan tidak terjadi trauma/cedera pada mata.- Intervensi Keperawatan :Anjurkan pada klien bila tidur dengan posisi elevasi kepala.Basahi mata dengan borwater steril.Jika ada photopobia, anjurkan klien use kacamata rayben plester non alergi.Berikan obat-obat steroid sesuai program. Pada kasus yang berat, biasanya dokter memberikan obat untuk mengurangi edema spt steroid n diuretik.

  • 4. Tindakan Bedah A. Tiroidektomi subtotal B. Tiroidektomi total - Perawatan preoperasi a. Kadar hormon tiroid harus diupayakan dalam keadaan normal untuk mencegah tirotoksikosis pada saat op yang mengancam hidup klien. b. Masalah jantung harus juga sudah teratasi. c. Kondisi nutrisi harus optimal oleh karena itu diit tktp sangat dianjurkan.

  • d. Pemberian OAT masih tetap dipertahankandisamping menurunkan kadar hormon darah juga untuk mencegah perdarahan pada saat op karena obat ini mempunyai efek mengurangi vaskularisasi darah ke kelenjar tiroid.

    e. Latih klien cara batuk efektif dan latih nafas dalam.Ajarkan cara mengurangi peregangan pada luka operasi akibat rangsangan batuk dengan menahan dibawah insisi dengan kedua tangan.Beritahukan klien kemungkinan suara menjadi serak setelah operasi akibat pemasangan ETT . Jelaskan bahwa itu adalah hal yang wajar dan dapat kembali seperti semula.

  • Perawatan postoperasi

    a. Monitor ttv setiap 15 mnt sampai stabil dan kemudian lanjutkan selama 30 mnt selama 6 jam. b. Gunakan bantal pasir atau bantal tambahan untuk menahan posisi kepala tetap ekstensi sampai klien sadar penuh. c. Bila klien sudah sadar, berikan posisi semi fowler. Apabila memindahkan klien, hindarkan penekanan pada daerah insisi.

  • d. Berikan analgetik sesuai program terapi.e. Bantu klien batuk dan napas dalam selama 30 menit sampai 1 jam.f. Gunakan pengisap oral / trakhea sesuai kebutuhang. Monitor komplikasi yang kemungkinan terjadi al : Perdarahan, Distres pernapasan, Hipokalsemia akibat pengangkatan paratiroid ditandai dgn tetani, kerusakan saraf laringeal.

  • Pendidikan kesehatan , mencakup : a. Pengunaan obat-obatan. Konsistensi waktu sangat diperhatikan. b. Gunakan kipas angin/van atau ruangan ber AC agar klien dapat beristirahat. c. Dapat terjadi alergi pada pengunaan PTU berupa kulit kemerahan dan timbul gatal-gatal. d. Pada klien dengan tiroidektomi total atau pada pengunaan oat, jelaskan tanda hipotiroidisme dan hipertiroidisme. e. Jelaskan pada keluarga penyebab emosi yang labil pada klien dan bantu mereka untuk dapat menerima dan mengadaptasinya. f. Anjurkan untuk follow up secara teratur ke tempat pelayanan terdekat.

  • Rencana perawatan klien tiroidektomi Diagnosa keperawatan Bersihan jalan napas tak efektif bd obstruksi akibat perdarahan atau edema daerah insisi, kerusakan saraf laring, terangkatnya kelenjar paratiroid. Tujuan Paru-paru mengembang optimal, pola pernapasan kembali normal, dapat berbicara seperti belum sakit.

  • Intervensi keperawatanPantau tanda-tanda distres pernapasan, sianosis, takipnea, dan napas berbunyi.Periksa balutan luka setiap jam selama periode pertama postop dan kemudian setiap 4 jam.Periksa sensasi disekitar area insisi.Pertahankan posisi semi fowlers.Gunakan kirbat es untuk mengurangi edema di daerah sekitar insisi (ingat jangan sampai mengenai luka/balutan).Kaji kualitas suara klien setiap 2 jam, catat perubahan tonasi.Identifikasi kemungkinan adanya hilang rasa dan kesemutan pada ekstremitas.Siapkan suction set, trakeostomi dan ETT set di samping tempat tidur klien.

  • Diagnosa keperawatan Resti penurunan curah jantung bd perdarahan postop Tujuan Orientasi dan kesadaran klien baik, ttv dalam batas normal Intervensi keperawatanIdentifikasi tanda perubahan fungsi kardiovaskular.Pantau tanda vital setiap 15 menit pada periode pertama pascaoperasi dan selanjutnya setiap 1-4 jam.Pantau irama jantung, catat adanya takikardia dan ketidakteraturan irama jantung.Periksa balutan terhadap kemungkinan perdarahan. Periksa dari depan ke belakang.Identifikasi perubahan kesadaran dan orientasi klien.Berikan obat-obatan sesuai program.

  • Diagnosa keperawatan : Nyeri bd insisi pada kelenjar tiroid. Tujuan. : Klien mengalami nyeri yang minimal.

    Intervensi keperawatanKaji tingkat nyeri dg menggunakan skala nyeri.Bantu klien mempertahankan posisi kepala n leher dgn benar.Klien dengan posisi semi fowlers ; meletakan bantal atau bantal pasir dibawah leher.Ajarkan klien cara menopang leher n kepala saat merubah posisi.Berikan obat analgesik sesuai program.Pantau responsi klien terhadap pengobatan.Tempatkan bel di sisi klien agar mudah digunakan.Pertahankan posisi yang tenang, kurangi stressor.

  • HipotiroidismeAdalah penurunan sekresi hormone kelenjar tiroid sebagai akibat kegagalan mekanisme kompensasi kelenjar tiroid dalam memenuhi kebutuhan jaringan tubuh akan hormon-horman tiroid.

  • Etiologi

    Pada orde adalah tiroiditis otoimun (tiroiditis Hashimoto), dimana sistem imun menyerang kelenjer toroid Hipotiroidisme juga sering terjadi pada klien dgn riwayat hipertirodisme yg menjalani terapi radioiodium, pembedahan, /preparat antitiroid. Kekurangan yodium jangka panjang dlm makanan, menyebabkan pembesaran kel tiroid yg kurang aktif (hipotiroidisme goitrosa).

  • - Goitrogenik : senyawa kimia yang toksik terhadap tiroid atau dipecah untuk menghasilkan senyawa kimia berbahaya. - Goitrogenik dijumpai pada ubi kayu, kol dan lobak.

  • Kelainan TiroidHipertrofi atau Hiperplasia Fungsional Hipotiroidisme : kelainan struktural / fungsional kel tiroid sehingga sintesis dari h. tiroid menjadi insufisiensi atau berkurang, bila permanen dan kompleks disebut atiroidismeKretinisme: hipotiroidisme berat, pada anak lidah tampak tebah, mata besar, suara serak, kulit tebal dan ekspresi seperti orang bodohMiksedema juvenil: terjadi pada anak sebelum akil balik, anak cebol, pertumbuhan tulang melambat, dan kecerdasan berkurang.Miksedema dewasa, gejalanya non-spesifik, timbulnya perlahan, konstifasi, tidak tahan dingin dan otot tegang.Neoplasma (Tumor Jinak)Tumor Ganas (Maligna)

  • Pathofisiologi Hipoteroidisme dapat terjadi akibat pengangkatan kelenjar tiroid dan pada pengobatan tirotoksikosi dengan RAI. Juga terjadi akibat infeksi kronis kelenjar tiroid dan atropi kelenjar tiroid yang bersifat idiopatik.

  • Jika produksi hormon tiroid tidak adekuat maka kel.tiroid akan berkompensasi untuk meningkatkan sekresinya sebagai respon terhadap rangsangan hormon TSH. Penurunan sekresi hormon kelenjar tiroid akan menurunkan BMR yang akan mempengaruhi semua sistem tubuh, antara lain : Penurunan produksi asam lambung (Aclorhidria).Penurunan motilitas usus.Penurunan detak jantung.Gangguan fungsi neurologik.Penurunan produksi panas.

  • Manifestasi klinikGejala dini hipotiroidisme tidak spesifik, namun yang ekstrim menyulitkan klien untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari secara penuh atau ikut dalam aktivitas yang lazim dilakukannya. Laporan tentang adanya kerontokan rambut, kuku yang rapuh, kulit yang kering sering ditemukan dan dikeluhkan. Hipoteroidisme menyerang wanita 5 X lebih sering dibandingkan dgn laki-laki dan paling sering terjadi pada usia antara 30 hingga 60 tahun.

  • Penatalaksanaan Hipoteroidisme adalah memulihkan metabolisme pasien kembali kepada keadan metabolisme normal dengan cara mengganti hormon yang hilang. Levotiroksin sintetik (Synthroid atau levothroid) merupakan preparat terpilih untuk pengobatan hipoteroidisme dan supresi penyakit goiter nontoksik. Dosis terapi penggantian hormonal didasarkan pada konsentrasi TSH dalam serum pasien.

  • Pada hipoteroidisme dan koma miksedema, penatalaksanaannya mencakup pemeliharaan berbagai fungsi vital. Gas darah arteri dapat diukur untuk menentukan retensi CO2 dan memandu pelaksanaan bantuan ventilasi untuk mengatasi hipoventilasi. Penggunaan alat pulse oximetry dapat pula membantu kita untuk memantau tingkat saturasi oksigen. Pemberian cairan dilakukan secara hati-hati karena bahaya intoksikasi air. Penggunaan panas eksternal (bantal pemanas) harus dihindari karena tindakan ini akan meningkatkan kebutuhan oksigen dan dapat menimbulkan kolap vaskuler.

  • ASKEP HIPOTIROIDISME Pengkajian data dasar 1. Riwayat kesehatan klien dan keluarga. - Sejak kapan klien mengalami penytersebut?- Apakah ada anggota keluarga yl mengalami peny yang sama?2. Kebiasaan hidup sehari-hari seperti- Pola makan, - Pola tidur, - Pola aktivitasMenanyakan tempat tinggal klien sekarang dan pada waktu balita. 4. Keluhan utama klien, mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh.

  • 5. Pemeriksaan fisik mencakup : a. Inspeksi - Penampilan secara umum : amati wajah klien terhadap adanya edema sekitar mata, wajah bulan dan eskspresi wajah kosong serta roman wajah kasar. Lidah tampak menebal dan dan gerak-gerik klien sangat lamban. Postur tubuh kecil dan pendek. Kulit kasar, tebal dan bersisik, dingin dan pucat. - Didaerah leher bagian bawah antara otot otot sternokleidomastoidus diinspeksi untuk melihat apa ada benjolan disebalah anterior atau tampak simetris. b. Palpasi - Menentukan ukuran, bentuk, konsistensi, kesimetrisan dan adanya nyeri tekan. c. Auskultasi - Mengenali vibrasi setempat yang terdengar seperti bruit. Gejala ini menunjukkan adanya peningkatan aliran darah lewat kelenjar tiroid dan megharuskan untuk dirujuk kedokter.

  • Perawatan klien Hipotiroidisme Diagnosa keperawatan : Intoleransi Aktivitas bd kelelahan dan penurunan proses kognitif.Tujuan : Meningkatkan partisipasi dalam aktivitas dan kemandirian.

  • Intervensi Meningkatkan kemandirian pada aktivitas perawatan :a. Atur interval waktu antara aktivitas untuk meningkatkan istirahat dan latihan yg dpt ditolerir.b. Bantu aktivitas perawatan mandiri ketika klien berada dalam keadaan lelah.c. Berikan stimulasi melalui percakapan dan aktivitas yang tidak menimbulkan stress.Pantau respon pasien terhadap peningkatan aktivitas.Diagnosa KeperawatanResti terhadap konstipasi bd penurunan peristaltik, penurunan tingkat aktivitas.Tujuan : Pemulihan fungsi usus yang normal

  • Intervensi Instruksikan klien untuk :a. Minum sedikitnya 2-3 l cairan setiap hari.b. Meningkatkan masukan makanan tinggi serat (buah mentah, sayuran, roti dari gandum, dan sereal, jus prem).c. Pantau fungsi usus.d. Dorong klien untuk meningkatkan mobilitas dalam batas-batas toleransi latihan penggantian hormon tiroid.e. Uraikan tanda-tanda dan gejala pemberian obat dengan dosis yang berlebihan n kurangf. Jelaskan perlunya tindak lanjut jangka panjang kepada klien dan keluarganya.

  • HIPOTIROIDMIKSEDEMAPengurangan Pertumbuhan Rambut + Kulit Yang Bersisik Perkembangan Suara Parau Seperti KodokEdem Periorbital dan seluruh tubuh

    ARTERIOSKIEROSIS + ATHEROSKLEROSIS Meningkat Jumlah Lipoprotein Darah ( kolesterol >>)Arterisklerosis : elastis arteriAtheroskerosis : penumpukan didalam pembuluh darah. Penyakit Uas, Periper, Ketulian, Sklerosis, Jantung

    KRETINISMEHipotiroid ekstrem pada waktu bayi + A2Kegagalan Pertumbuhan

  • PENYAKIT-PENYAKIT TIROID HIPERTIROIDT3, T4 Meningkat BMR Meningkat Keringat Meningkat Nadi, Cardiak Out Put Meningkat Hipertensi Tidak Tahan Panas Tangan Hangat + Basah Gelisah, Nervous, Sukar Tidur BB Menurun HIPOTIROID T3, T4 MenurunBMR MenurunKeringat MenurunNadi, Cardiak Out Put Menurun Hipotensi Tidak tahan dinginTangan Kasar Somnolen yang Berlebih BB Meningkat

  • Nafsu Makan Meningkat Menstruasi Irreguler Eksoptalmus Goiter Temperatur Tubuh Meningkat Nafsu Makan menurunMenstruasi IrregulerKarotemia Goiter Temperatur Tubuh Menurun

  • Menifestasi Klinis Kegawatan Tiroid STROM TIROID TAKIKARDI HIPERTERTERMIA TAKIPNEA HIPERKALSEMIA METABOLIK ASIDOSIS

    KOLAPS KARDIOVASKKRN : - Syok Kardiobenik - Hipovolenia - Aritmia Jantung LABILITAS EMOSI PSIKOSIS HIPOREFLEKSIA KOMA MIKSEDENA BRADIKARDI HIPOTERMIA HIPOVENTILASI HIPONATRENIA RESPIRASE + METAB. ASDOSIS KOLAPS KARDIOVASKRN : PENURUNAN TONUS UAS.

    KEJANG, KOMA TREMOR, GELISAH

  • Pucat/anemiAtherosklerosis Efusi:pleura,cor Pembuat erit tidak optimal PE kadar kolesterol sendi, abdominal n trigliserida GG.metabolisma lemak akumulasi proteoglikan Hipotiroid hidopilik dr interstitialLonggarnya jar di bawah mata sintesa prot Tiroid+GH BMRBengkak wajah (moon face) Kretinisme (Def.pertumb.di otak) * Pe produk A . Lambung selera makan* Pe motilitas lambung konstipasi* Pe detak jant bradikardi, effusi pericardium* Pe produksi panas (hipotermia)* GG fungsi neurologis (proses mental lambat, inisiatif , demensia, somnolen

    Pucat/anemiAtherosklerosis Efusi:pleura,cor Pembuat erit tidak optimal PE kadar kolesterol sendi, abdominal GG.metabolisma lemak akumulasi proteoglikan Hipotiroid hidopilik dr interstitialLonggarnya jar di bawah mata sintesa prot Tiroid+GH BMRBengkak wajah (moon face) Kretinisme (Def.pertumb.di otak) * Pe produk A . Lambung selera makan* Pe motilitas lambung konstipasi* Pe detak jant bradikardi, effusi pericardium* Pe produksi panas (hipotermia)* GG fungsi neurologis (proses mental lambat, inisiatif , demensia, somnolen

    ********************************************************