Upload
albara-i-arizona
View
247
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
KELOMPOK 11. Abdillah Dzulfikar M. (01)2. Ade Kirana I. (02)3. Adi Segara (03)4. Aditya Jerry W. (04)5. Agung Dwi K. (05)6. Agustin Rosiana H. (06)7. Albara Imamudin A. (07)8. Aldo Oktanara (08)
STRUKTUR KEANGGOTAAN
KETUA
Albara Imamudin A
NOTULEN
1.Adekirana I.2. Adi Segara
PENYAJI
1. Agustin Rosiana H.2.Aditya Jerry W.
3. Agung Dwi
ANGGOTA
Seluruh Kelompok 1
PESERTA
Seluruh Kelas TT 1-D
MODERATOR
Abdillah Dzulfikar M.
PEMAKALAH
Aldo Oktanara
BIOGRAFI VAN OPHUIJSEN
• Charles Adriaan van Ophuijsen, lahir di Solok, Sumatera Barat, tahun 1856 dan meninggal tahun 1917. Tumbuh di lingkungan pribumi, membuat Belanda totok ini gemar mempelajari bahasa berbagai suku di Hindia Belanda, terutama bahasa Melayu. Pada 1879, ia menerbitkan buku yang berjudul “Pengamatan Selintas Kehidupan Kekeluargaan Suku Batak” dan “Tata Bahasa Melayu”. Pada 1904 pemerintah kolonial mengangkatnya menjadi guru besar ilmu bahasa dan kesusasteraan Melayu di Universitas Leiden.
SEJARAH PEMBENTUKAN EJAAN
• Van Ophuijsen bersama Engku Nawawi gelar Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Sutan Ibrahim menyusun ejaan baru untuk mengganti ejaan bahasa Melayu pada 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901
DASAR EJAAN• Ejaan ini digunakan untuk menuliskan bahasa
Melayu menurut model yang dimengerti orang Belanda, diantaranya:
• Huruf j untuk menggambarkan huruf y saat ini, misalnya kata-kata sajang.
• Huruf oe untuk melambangkan huruf u sekarang ini, misalnya kata-kata goeroe.
• Tanda diakritik, seperti koma ain dalam aksara Arab dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata ma'moer
CONTOH EJAAN
EYD Van Ophuijsen
Sayang Sajang
Payah Pajah
Guru Goeroe
Itu Itoe
Makmur Ma’moer
pak Pa’
Jumat Joem’at
Akal ‘Akal