27

Filsafat dan Etika Komunikasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

A presentation by Afril Wibisono on Filsafat Etika Komunikasi course for Bina Nusantara - 2011

Citation preview

Page 1: Filsafat dan Etika Komunikasi
Page 2: Filsafat dan Etika Komunikasi

INTRODUCTIONSession 1

Course : O0242/Philosophy and Ethics Communication

Year : February 2011

Page 3: Filsafat dan Etika Komunikasi

Materi Diskusi:

Bina Nusantara University 3

• Sejarah dan Pengertian Filsafat• Karakter Filsafat• Dasar-dasar Filsafat• Pengertian dan Penggunaan Etika Komunikasi• Penempatan dan Peranan Filsafat Etika

Komunikasi

Page 4: Filsafat dan Etika Komunikasi

Sejarah dan Pengertian Filsafat Philosophy (filsafat) berasal dari bahasaYunani, dari kata filosofia

filein yang berarti cinta dan Sofia berarti bijak. Jadi filsafat berarti mencintai kebijakan. Philosopher berarti pecinta kebijakan Filsafat berasal dari Yunani, persisnya Miletos di Asia Minor. Yang

banyak dikembangkan saat itu adalah filosofinya Anaximandros dan Anaximanes. Baru kemudian filsafat masuk ke dalam basis ilmu pengetahuan karena hasil kerja keras Heracleitos, Parmanides, Zeno dan Democritos. Figur filsafat terkenal adalah Socrates danPlato.

4

Page 5: Filsafat dan Etika Komunikasi

• Filsafat adalah ibunya para ilmu. Intinya ketika ilmu menemukan masalah, maka harus kembali kepada

filsafat untuk memecahkan masalah.• Filsafat bertanya dari berbagai macam sudut, sebagai keseluruhan, memperhatikan inti/pokok-

nya, dan mencari apa sebab-sebab terdalamnya .

Bina Nusantara University 5

Sejarah dan Pengertian Filsafat

Page 6: Filsafat dan Etika Komunikasi

Sejarah dan Pengertian Filsafat

• Menurut Anaximandros prinsip utama alam semesta ini terdiri dari air, api, tanah dan udara. Setelah muncul Socrates, filsafat tidak

lagi berbicara soal alam semesta, melainkan berbicara soal manusia. Socrates memulai babak baru di mana soal etika dan

keutamaan menjadi pokok pemikirannya. Ia mulai mempertanyakan apa arti hidup manusia?

• Setelah itu muncullah Plato muridnya yang mulai membedakan antara doxsa dan episteme. Doxsa adalah pendapat pribadi yang

belum teruji kebenarannya dan episteme adalah pengetahuan yang sudah diuji kebenarannya. Menurut Plato realitas di dunia ini hanyalah bayang-bayang, pantulan, fotokopian, maya, dari dunia yang sebenarnya. Dunia yang sesungguhnya adalah dunia “idea”

yang tidak dapat berubah dan diubah. Dunia realitas ini sering kali berubah dan tidak menetap.

Bina Nusantara University 6

Page 7: Filsafat dan Etika Komunikasi

Sejarah dan Pengertian Filsafat

Jadi esensinya adalah dunia “idea” dan bukan realitas. Aristoteles (384-322 SM) berbeda pendapat dengan gurunya Plato. Menurutnya dunia yang sesungguhnya adalah dunia realitas (esensi itu adalah realitas). Dunia realitas itu bisa dijelaskan dengan hukum causalitas dan abstraksi sementara dunia idea adalah dunia utopia yang tidak jelas keberadaannya apakah ada atau tidak. Sebab tidak bisa diverifikasi exitensinya. Menurut Aristoteles manusia adalah animal rasionale; animal simbolicum; homo faber (mahluk pekerja); homo ludens (mahluk yang suka bermain).

Bina Nusantara University 7

Page 8: Filsafat dan Etika Komunikasi

Mengapa filsafat penting? • Karena dunia manusia sekarang ini semakin ditentukan oleh IPTEK. Hampir

dalam segala hal, mulai dari pola pikir, cara hidup dan kebutuhannya. Dapat dikatakan bahwa teknologi itu sudah menjadi bagian dari hidup manusia. Akibatnya muncul berbagai  praktek pendewaan terhadap ilmu pengetahuan. Pada abad ke 18-19 muncul aliran Scienticum (Saintisme) yaitu ideologi yang berlebihan. Ideologi ini  meyakini bahwa IPTEK adalah satu-satunya jalan kebenaran. Maka diluar yang sifatnya ilmiah, tidak benar dan harus dibasmi.

• Menurut Descartes filsafat adalah ilmu-ilmu praktis yang bermanfaat dan berguna untuk menyumbangkan kedamaian, dan kesejahteraan manusia. Itulah sebabnya filsafat disebut sebagai ibu; sumber dan akar dari segala ilmu pengetahuan yang ada. Filsafat merangkum dan mengintegrasikan semua pengetahuan manusia. Karena pada zaman Yunani hingga abad 19 filsuf adalah juga seorang ilmuwan.

Bina Nusantara University 8

Page 9: Filsafat dan Etika Komunikasi

Kapan manusia mulai berfilsafat?Filsafat bermula dari sebuah pertanyaan. Ada beberapa hal

yang merangsang manusia untuk berfilsafat yaitu:

• Pertama, ketakjuban. Ketika manusia takjub terhadap peristiwa-peristiwa alam, gaib dan segala sesuatu yang memungkinkan manusia untuk kagum. Bagi Plato pengamatan terhadap bintang-bintang, matahari, dan lagit merangsang manusia untuk melakukan penelitian. Padangan ini semakin diperjelas oleh Aristoteles. Menurutnya karena takjub manusia mulai berfilsafat. Sementara bagi Immanuel Kant ( abad 18) bukan hanya takjub terhadap alam ini, melainkan ia juga terpukau memandang hukum moral dalam hatinya, sebagaimana tertulis di batu nisan kuburannya : coelum stellatum supra me, lex moralis intra me (bintang di langit di atasku, tapi hukum moral ada di bawahku).

9

Page 10: Filsafat dan Etika Komunikasi

Kapan manusia mulai berfilsafat?• Kedua, ketidakpuasan. Manusia tidak puas akan jawaban dari mitos-mitos terhadap

segala pertanyaanya. Maka manusia mulai mencari jawaban yang meyakinkan dirinya dan bersifat pasti. Akhirnya lambat laun manusia mulai berpikir secara rasional. Akibatnya akal budi mulai berperan. Maka lahirlah filsafat.

• Ketiga, hasrat bertanya. Hasrat bertanya membuat  manusia mempertanyakan segalanya. Pertanyaan-pertanyaan yang diwujudkan itu tidak hanya sekedar terarah  pada wujud sesuatu, melainkan juga terarah pada dasar dan hakikatnya. Inilah salah satu yang menjadi ciri khas filsafat. Mempertanyakan segala sesuatu dengan cara berpikir radikal, sampai ke akar-akarnya, tetapi juga bersifat universal.

• Keempat, keraguan. Pertanyaan yang diajukan untuk memperoleh kejelasan yang pasti pada hakikatnya merupakan suatu pernyataan tentang adanya atau apriori (keraguan atau ketikdakpuasan dan kebingungan) di pihak manusia yang bertanya. Keraguan ini merangsang manusia untuk terus bertanya. Kemudian menggiring manusia untuk berfilsafat.

Bina Nusantara University 10

Page 11: Filsafat dan Etika Komunikasi

F. Nietszche mengatakan bahwa sains adalah upaya keras untuk mendasarkan segala hal secara harafiah dan logis, tapi

defakto sebenarnya tidak lebih dari metafor-metafor yang mati. Karena sains melihat persamaan dalam perbedaan. Sains justru memaksakan persamaan dalam hal-hal yang

sungguh tidak sama. Maka baginya sains itu mandul. Lihatlah penyimpulan terhadap binatang mamalia, sebenarnya banyak hal yang tidak sama di antara binatang-binatang ini, ikan paus dengan  kelinci, yang sama hanyalah sifatnya yang mamalia,

tapi sesungguhnya binatang ini sangat berbeda.

Bina Nusantara University 11

Page 12: Filsafat dan Etika Komunikasi

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah sebuah proses pencarian identitas mikrokosmos (manusia) dan

makrokosmos (alam semesta). Dan ini hanya dapat diperoleh lewat permenungan dan abstraksi. Di mana manusia ke luar dari kesempitan berpikir dan berani berpikir secara universal

atau global. Segala hal dilihat dalam perspektif mendasar. Apa esensi dari segalanya dan untuk apa itu ada serta mengapa

dia ada dan hubungannya dengan keberadaan manusia.

Bina Nusantara University 12

Page 13: Filsafat dan Etika Komunikasi

Dasar-Dasar Filsafat

Filsafat dimulai dan diakhiri dengan pertanyaan.

Filsafat identik dengan perilaku bertanya padi diri sendiri terus menerus.

Filsafat tidak menerima kebenaran yang selesai.

Filsafat selalu terlihat kritis/skeptis. Filsafat terus mencari kebenaran dengan

terus bertanya.

Bina Nusantara University 13

Page 14: Filsafat dan Etika Komunikasi

Karakteristik Filsafat

Bina Nusantara University 14

Dasar/ Fundamental: berpikir dengan metode

valid dalam mencari kebenaran yang

mendasar atau terdalam. Berpikir spekulatif, kritis

memisahkan yang benar dari yang salah.

Keseluruhan: tidak berpikir dangkal, tapi

integral, komprehensif dan luas (sisi satu dengan sisi lain yang terintegrasi

dengan yang lain)

Page 15: Filsafat dan Etika Komunikasi

Tiga bidang filsafat yang merupakan pilar utama bangunan filsafat.• Epistemologi: merupakan cabang filsafat yang menyelidiki

asal, sifat, metode, dan batasan pengetahuan manusia yang bersangkutan dengan kriteria bagi penilaian terhadap kebenaran dan kepalsuan. Epistemologi pada dasarnya adalah cara bagaimana pengetahuan disusun dari bahan yang diperoleh dalam prosesnya menggunakan metode ilmiah. Metode adalah tata cara dari suatu kegiatan berdasarkan perencanaan yang matang & mapan, sistematis & logis.

15

Page 16: Filsafat dan Etika Komunikasi

Tiga bidang filsafat yang merupakan pilar utama bangunan filsafat.

• Ontologi: adalah cabang filsafat mengenai sifat (wujud) atau lebih sempit lagi sifat fenomena yang ingin kita ketahui. Dalam ilmu pengetahuan sosial ontologi terutama berkaitan dengan sifat interaksi sosial. Menurut Stephen Litle John, ontologi adalah mengerjakan terjadinya pengetahuan dari sebuah gagasan kita tentang realitas. Bagi ilmu sosial ontologi memiliki keluasan eksistensi kemanusiaan.

Bina Nusantara University 16

Page 17: Filsafat dan Etika Komunikasi

Tiga bidang filsafat yang merupakan pilar utama bangunan filsafat.

• Aksiologis: adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan nilai seperti etika, estetika, atau agama. Litle John menyebutkan bahwa aksiologis, merupakan bidang kajian filosofis yang membahas value (nilai-nilai) Litle John mengistilahkan kajian menelusuri tiga asumsi dasar teori ini adalah dengan nama metatori. Metatori adalah bahan spesifik pelbagai teori seperti tentang apa yang diobservasi, bagaimana observasi dilakukan dan apa bentuk teorinya. ”Metatori adalah teori tentang teori” pelbagai kajian metatori yang berkembang sejak 1970 –an mengajukan berbagai metode dan teori, berdasarkan perkembangan paradigma sosial. Membahas hal-hal seperti bagaimana sebuah knowledge itu (epistemologi) berkembang. Sampai sejauh manakah eksistensinya (ontologi) perkembangannya dan bagaimanakah kegunaan nilai-nilainya (aksiologis) bagi kehidupan sosial. Pembahasan ; Berita infotainment dalam kajian filosofis. Kajian ini akan meneropong lingkup persoalan di dalam disiplin jurnalisme, sebagai sebuah bahasan dari keilmuan komunikasi, yang telah mengalami degradasi bias tertentu dari sisi epistemologis, ontologis bahkan aksiologisnya terutama dalam penyajian berita infotainment di televisi.

Bina Nusantara University 17

Page 18: Filsafat dan Etika Komunikasi

FILSAFAT KOMUNIKASI adalah “SUATU DISIPLIN YANG MENELAAH PEMAHAMAN SECARA FUNDAMENTAL,

METODOLOGIS, SISTEMATIS, ANALITIS KRITIS, DAN HOLISTIS TEORI DARI PROSES KOMUNIKASI YANG

MELIPUTI SEGALA DIMENSI”,

Bina Nusantara University 18

Page 19: Filsafat dan Etika Komunikasi

Pengertian Etika:

• ETIKA berasal dari bahasa Yunani yaitu “ETHOS” yang memiliki arti kebiasaan.

• Istilah Moral dan Etika sering diperlakukan sebagai dua istilah yang sinonim.

• Hal-hal yang perlu diperhatikan adanya suatu nuansa dalam konsep dan pengertian moral dan etika :

• Moral/Moralitas biasanya dikaitkan dengan system nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia.

Bina Nusantara University 19

Page 20: Filsafat dan Etika Komunikasi

Pengertian Etika :• Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran berbentuk :Petuah-

petuah, nasihat, wejangan, peraturan, perintah dan semacamnya yang diwariskan secara turun-temurun melalui agama atau kebudayaan tertentu tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik agar ia benar-benar menjadi manusia yang baik.

• Berbeda dengan moralitas, etika perlu dipahami sebagai sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.

• Nilai adalah sesuatu yang berguna bagi seseorang atau kelompok orang dan karena itu orang atau kelompok itu selalu berusaha untuk mencapainya karena pencapaiannya sangat memberi makna kepada diri serta seluruh hidupnya. Norma adalah aturan atau kaidah dan perilaku dan tindakan manusia.

Bina Nusantara University 20

Page 21: Filsafat dan Etika Komunikasi

Pengertian Etika :

• Sebagai cabang filsafat, Etika sangat menekankan pendekatan yang kritis dalam melihat dan menggumuli nilai dan norma moral tersebut serta permasalahan-permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan norma-norma itu.

• Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujudnya dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok

Bina Nusantara University 21

Page 22: Filsafat dan Etika Komunikasi

Etika adalah perwujudan dan pengejawantahan secara kritis dan rasional ajaran moral yang siap pakai itu.Keduanya

mempunyai fungsi yang sama, yaitu memberi kita orientasi bagaimana dan kemana kita harus melangkah dalam hidup ini. Tetapi bedanya, moralitas langsung mengatakan kepada kita :

“Inilah caranya Anda harus melangkah”,

Sedangkan etika justru mempersoalkan:

“Apakah saya harus melangkah dengan cara itu” ?

Bina Nusantara University 22

Page 23: Filsafat dan Etika Komunikasi

• Etika adalah sikap kritis setiap pribadi dan kelompok masyarakat dalam merealisasikan moralitas itu. Karena Etika adalah refleksi kritis terhadap moralitas, maka etika tidak bermaksud untuk membuat orang bertindak sesuai dengan moralitas begitu saja.

• Etika memang pada akhirnya menghimbau orang untuk bertindak sesuai dengan moralitas, tetapi bukan karena tindakan itu diperintahkan oleh moralitas (nenek moyang, orang tua, guru), melainkan karena ia sendiri tahu bahwa hal itu memang baik baginya. Sadar secara kritis dan rasional bahwa ia memang sudah sepantasnya bertindak seperti itu.Etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan heteronom.Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan dapat dipertanggungjawabkan karena setiap tindakannya selalu lahir dari keputusan pribadi yang bebas dengan selalu bersedia untuk mempertanggungjawabkan tindakannya itu karena memang ada alasan-alasan dan pertimbangan-pertimbangan yang kuat mengapa ia bertindak begitu atau begini.

Bina Nusantara University 23

Page 24: Filsafat dan Etika Komunikasi

Dua Macam Etika yang Berkaitan Dengan Nilai dan Norma :

• Etika Deskriptif; Berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan pola prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika Deskriptif berbicara mengenai fakta apa adanya, yaitu mengenai nilai dan pola perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas konkrit yang membudaya. Ia berbicara mengenai kenyataan penghayatan nilai, tanpa menilai, dalam suatu masyarakat, tentang sikap orang dalam menghadapi hidup ini, dan tentang kondisi-kondisi yang memungkinkan manusia bertindak secara etis.

Bina Nusantara University 24

Page 25: Filsafat dan Etika Komunikasi

Dua Macam Etika yang Berkaitan Dengan Nilai dan Norma :

Bina Nusantara University 25

• Etika Deskriptif; Berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan pola prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika Deskriptif berbicara mengenai fakta apa adanya, yaitu mengenai nilai dan pola perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas konkrit yang membudaya. Ia berbicara mengenai kenyataan penghayatan nilai, tanpa menilai, dalam suatu masyarakat, tentang sikap orang dalam menghadapi hidup ini, dan tentang kondisi-kondisi yang memungkinkan manusia bertindak secara etis.

Page 26: Filsafat dan Etika Komunikasi

the branch of philosophy that studies the praxis of

communication (print media / electronic) to indicate a

fundamental defense / radical on the value (goodness and

truth) Bina Nusantara University 26

PhilosophyandEthicsofCommunication:

Page 27: Filsafat dan Etika Komunikasi

end

Bina Nusantara University 27