21
LAPORAN HASIL OBSERVASI DI TK AL-ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA OLEH : ZAFIRAH FARIS K3109084 BK A / SEMESTER V

HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ini merupakan tugas dari mata kuliah Pengembangan sistem BK

Citation preview

Page 1: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

LAPORAN HASIL OBSERVASI DI TK AL-ISLAM 9 AL-FAJAR

SURAKARTA

OLEH :

ZAFIRAH FARIS K3109084

BK A / SEMESTER V

Page 2: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

VISI DAN MISI TK AL-ISLAM 9 AL-FAJAR

VISIMembentuk anak islam yang cerdas,

terampil, berkepribadian dan berakhlak mulia.

MISI

•Menjadikan anak kreatif.•Menjadikan anak mandiri.•Hormat dan patuh kepada orang tua.•Dapat bersosialisai dengan lingkungan sekitar.

Page 3: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

Meluluskan anak didik yang memiliki kecakapan dan berkepribadian seorang muslim yang bertaqwa dan bertanggung jawab kepada Alla SWT dan masyarakat sekitar

Menyiapkan anak didik dalam melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi

Menjadikan anak berakhlak karimah, soleh dan solehah

TUJUAN PENDIDIKAN TK

Page 4: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

STRUKTUR ORGANISASI TK

Page 5: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

JOB DESCRIPTION

Lisa Ratnawati sebagai kepala sekolah

Hidayati SR sebagai guru kelas A1

Sumarni sebagai guru kelas A2

Arnimah sebagai guru pendamping A

Nurul Rahmawati sebagai guru kelas B1

Haryanti sebagai guru kelas B2

Rumaisah sebagai guru pendamping B1

Winda R.Sari sebagai guru pendamping B2

Page 6: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

Jumlah murid dari TK Al-Islam 9 Al-Fajar

adalah 80 murid,yang pembagiannya

sebagai berikut :

Kelas A1 terdiri dari 15 siswa

Kelas A2 terdiri dari 15 siswa

Kelas B1 terdiri dari 25 siswa

Kelas B2 terdiri dari 25 siswa

JUMLAH MURID DAN PEMBAGIAN KELAS

Page 7: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

Keadaan sekolah di TK Al- Islam 9 Al-Fajar walaupun kecil tetapi dapat dikatakan baik dan nyaman. Sarana fisik tersebut antara lain :

Ruang kantor kepala sekolah Ruang kelas Ruang bermain Tempat sholat / mushola Jam dinding Lemari Kursi Meja kayu Papan tulis Alat peraga pendidikan

SARANA DAN PRASARANA

Page 8: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

Di TK Al-Islam 9 Al-Fajar belum ada guru bimbingan dan konseling. Hal ini dikarenakan memang menurut kepala sekolah, belum perlu diadakannya petugas bimbingan dan konseling karena masalah yang dialami anak masih bisa ditangani sendiri dan belum bersifat kompleks Tidak adanya guru bimbingan dan konseling juga dikarenakan menurut kepala sekolah anak-anak di TK A-Islam 9 Al-Fajar sangat dekat dengan guru-guru kelasnya dan menganggap beliau-beliau sebagai orang tua kedua. Jadi anak-anak merasa nyaman menyampaikan masalahnya pada guru kelas bukan kepada pihak lain.

KETERSEDIAAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI TK AL-ISLAM 9 AL-FAJAR

Page 9: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

TK A-Islam 9 Al-Fajar melakukan kerjasama dengan pihak-pihak di luar sekolah sebagai penunjang proses pembelajaran siswa, yang bentuk kerjasamanya antara lain :

Kerjasama dengan lembaga psikologi untuk melakukan tes psikologi yag sudah diatur jadwalnya

Kunjungan rutin ke puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan gigi serta untuk mengetahui cara kerja di puskesmas

KERJASAMA DENGAN PIHAK LUAR

Page 10: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

Hubungan siswa dengan siswa di TK Al-Islam 9 Al-Fajar tergolong baik. Mereka mau bekerjasama dan berbagi satu sama lain. Siswa dari kelas lain pun tidak ada masalah dengan siswa yang bukan dari kelasnya. Hubungan guru dengan siswa juga tergolong baik. Mereka sangat dekat dengan guru kelasnya masing-masing. Siswa juga tidak merasa malu untuk mengungkapkan masalah dengan guru kelasnya. Hubungan siswa dengan kepala sekolah juga baik, dikarenakan kepala sekolah juga ikut mengajar dan selalu memperhatikan keadaan siswanya.

HUBUNGAN INTRAPERSONAL DAN INTERPERSONAL SISWA

Page 11: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

Kegiatan drum band yang dilakukan setiap hari

Senin dan Kamis

Kegiatan pemeriksaan kuku dan gigi dari

puskesmas setiap hari Senin dan Selasa

Kegiatan makan bersama yang dilakukan setiap

hari Sabtu

Outbound ke Jogja atau ke Tawangmangu dilakukan

saat liburan sekolah

Kegiatan ke bengawan sport untuk berenang setiap

satu bulan sekali

Kegiatan menari dan menyanyi yang dilakukan

setiap hari Rabu

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Page 12: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

CARA PENGEMBANGAN KEMAMPUAN ANAK

• Pengembangan logika anak

• Pengembangan bahasa anak

• Pengembangan kinestetik anak

• Pengembangan pribadi anak

Page 13: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

• Pengembangan sosial anak

• Pengembangan belajar anak

• Pengembangan karir anak

• Pengembangan kekeluargaan anak

• Pengembangan keagamaan anak

Page 14: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

Pengaturan tempat duduk anak di kelas tidak dilakukan secara khusus. Anak memilih sendiri tempat duduknya. Meja-meja dan kursi disusun di pinggir kelas, sedangkan bagian tengah kelas kosong, dan anak-anak lebih sering duduk di tengah dengan posisi melingkar, agar lebih dekat dengan guru kelasnya dan enerjik, karena tidak dibatasi oleh meja dan kursi. Jadi saat pertama kali masuk kelas, anak duduk rapi di meja dan kursinya masing-masing, tetapi saat pelajaran berlangsung, anak maju ke tengah untuk mengikuti pelajaran.

PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA

Page 15: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

Masalah yang sering dihadapi oleh anak-anak TK Al-Islam 9 Al-Fajar adalah tidak dapatnya menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Anak yang biasanya di manja di rumahnya, kemudian harus mengikuti aturan yang ada di dalam sekolah ,sehingga masih terdapat anak yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan aturan yang ada. Masalah seperti itu seringnya dialami oleh anak kelas A yang baru masuk ke jenjang Taman Kanak-Kanak. Sedangkan anak kelas B atau yang sudah agak besar biasanya bermasalah dengan temannya atau lebih berhubungan dengan masalah sosial.

MASALAH YANG SERING DIHADAPI SISWA

Page 16: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

Menanaman nilai-nilai keagamaan dan budaya luhurTK Al- Islam 9 Al-Fajar merupakan lembaga pendidikan yang berbasis agama. Pembinaan akidah dan akhlaq Islam menjadi pondasi utamanya. Penanaman nilai-nilai keagamaan terintegrasi dalam proses belajar mengajar maupun melalui budaya sekolah. Melalui program ini, siswa ditumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk tumbuhnya karakter anak Membangun karakter hanya bisa dilakukan apabila lingkungan belajar di sekolah, (juga di rumah), sangat kondusif. Sekolah adalah “tempat untuk bersenang-senang”, dimana anak merasa nyaman, merasa senang di sekolah sehingga proses belajar menjadi efektif

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI TK

Page 17: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

Pembiasaan mengenal mana perilaku atau tindakan yang baik dan mana yang buruk, sehingga selanjutnya dapat menjadi sebuah kebiasaan (habit).

Pembiasaan ini dilakukan dengan , antara lain ; Kegiatan rutin sekolah Kegiatan spontan Keteladanan Memadukan pendidikan karakter dengan aktivitas kurikuler,

ekstrakurikuler maupun kegiatan terencana sekolah Pendidikan karakter dapat dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sekolah yang diikuti seluruh anak, guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan di sekolah , serta direncanakan sejak awal tahun pelajaran.

Memerlukan keterlibatan wali murid untuk turut membangun pembiasaan yang selaras dengan yang dikembangkan di sekolah. Bagaimana karakter dibentuk, tergantung dari bagaimana seorang anak dibesarkan.

Page 18: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

Taman kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan awal bagi anak sebelum memasuki sekolah dasar. Oleh sebab itu kesuksesan pendidikan anak di TK cenderung berpengaruh pada pendidikan anak selanjutnya. Tujuan utama bimbingan adalah untuk memfasilitasi perkembangan pribadi anak sebagai murid (Sherzert & Stone, 1981). Tujuan umum bimbingan di TK adalah membantu anak didik agar dapat mengenal dirinya dan lingkungan terdekatnya sehingga dapat menyesuaikan diri melalui tahap peralihan dari kehidupan di rumah ke kehidupan di sekolah dan masyarakat sekitar anak (Depdikbud, 1994).

Bila pada masa TK, anak diberikan layanan BK secara profesional, diharapkan akan membawa dampak positif bagi kegiatan pendidikan anak selanjutnya secara umum dan perkembangan pribadi anak secara khusus.

LETAK KERANGKA BK DALAM PENDIDIKAN DI TK

Page 19: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

Sesuai dengan penjelasan tentang kerangka bimbingan dan konseling di TK, maka dapat saya simpulkan bahwa pengembangan sistem bimbingan dan konseling di TK mutlak diperhatikan. Hal ini berkaitan dengan pentingnya fungsi pencegahan dan pengembangan pada anak. Jika pada usia TK anak telah diberi bimbingan secara profesional oleh petugas BK maka dapat dicegah terjadinya hambatan-hambatan atau kendala dalam proses pembelajaran siswa. Siswa tidak akan perlu mengalami hambatan yang menganggu proses pembelajarannya karena sudah dilakukan kegiatan preventif oleh petugas BK yang profesional.Dan jika pada usia TK telah diberi bimbingan secara profesional pula, maka petugas BK dan guru dapat secara dini mengembangkan potensi-potensi yang terdapat pada diri siswa.

PENGEMBANGAN SISTEM BK DI TK

Page 20: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

ANALISIS SWOT DI TK AL-ISLAM 9 AL-FAJAR

KEKUATAN

•Suasana belajar yang menyenangkan•Pola pembelajaran yang jelas dan terarah•Kepala sekolah dan guru yang kreatif

KELEMAHAN

•Lahan sekolah tidak terlalu besar•Sarana dan prasarana kurang•Sebagian besar guru masih berpendidikan DI PGTK bahkan ada yang hanya lulusan SMA•Kerjasama dengan pihak luar untuk menunjang proses pembelajaran masih kurang•Tidak adanya petugas khusus BK yang profesional

Page 21: HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA

PELUANG

•Mengajukan pada kepala cabang untuk memberi modal bagai perluasan lahan•Peningkatan kualitas pendidikan guru dengan pelatihan•Lebih banyak melobi pihak luar untuk melakukan kerjasama dengan pihak sekolah•Membuka lowongan guru untuk mencari guru BK yang profesional

TANTANGAN

•Pihak kepala cabang seharusnya menyediakan sarana yang memadai bagi sekolah sebagai peningkatan mutu pendidikan•Pemerintah seharusnya mengakui juga guru TK yang berkompeten sebagai PNS untuk peningkatan kesejahteraan guru TK•Kebijakan tentang BK sebaiknya cepat direalisasikan