13
29/12/2013 1 KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN Disusun Oleh : Sri Ayu Wahyuni P07133112004 JURUSAN D3 KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2013 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Menteri Kesehatan sampai saat ini penyakit DBD sudah menjadi masalah yang endemis pada 122 kota atau kabupaten, 605 kecamatan dan 1800 desa atau kelurahan. Data pada bulan Januari sampai dengan April 2008 kejadian kasus DBD di kota Semarang menepati urutan ke dua setelah kabupaten Jepara.

KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN

29/12/2013

1

KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES

AEGYPTI

TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT

PERINDUKANAN

Disusun Oleh :

Sri Ayu Wahyuni

P07133112004

JURUSAN D3 KESEHATAN LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

2013

Latar Belakang Masalah

�Berdasarkan Menteri Kesehatan sampai saat ini

penyakit DBD sudah menjadi masalah yang

endemis pada 122 kota atau kabupaten, 605

kecamatan dan 1800 desa atau kelurahan.

�Data pada bulan Januari sampai dengan April

2008 kejadian kasus DBD di kota Semarang

menepati urutan ke dua setelah kabupaten Jepara.

Page 2: KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN

29/12/2013

2

Lanjutan...

• Data di Bandung menunjukkan bahwa Ae aegypti

juga resistensi terhadap d-Allethrin, Permethin, dan

Cypermethrin dengan Lethal Time 90 %, (LT 90)

berkisar antara 9 – 43 jam.

• Tapi kepadatan vektor di Indonesia (Indeks Premis)

20 % (5 %) di atas nilai risiko penularan hasil

penelitian di berbagai daerah lebih tinggi.

Lanjutan...

• Teori yang ada menyatakan bahwa nyamuk

Aedes berkembang biak pada tempat-tempat

penampungan air (TPA) yang tidak bersentuhan

langsung dengan tanah.

• Berdasarkan teori yang ada bahwa nyamuk Ae

aegypti hanya mau berkembangbiak di air

bersih saja tapi beberapa penelitian menemukan

larva aedes terdapat di dalam sumur gali.

Page 3: KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN

29/12/2013

3

Perumusan Masalah

1. Apakah nyamuk Aedes agepti mau bertelur

pada tandon yang tidak berisi air bersih.

2. Apakah nyamuk Aedes agepti mau bertelur

pada tandon air tercemar seperti air tanah dan

air comberan.

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Membuktikan bahwa nyamuk Ae aegypti

dapat bertelur pada berbagai perindukan selain

air bersih.

Page 4: KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN

29/12/2013

4

Tujuan Khusus

a. Membuktikan bahwa nyamuk Ae aegypti

dapat bertelur di air tanah.

b. Membuktikan bahwa nyamuk Ae aegypti

dapat bertelur di air Comberan.

c. Menganalisis perbedaan rata-rata jumlah telur

Ae aegypti berdasarkan jenis air pada TPA.

d. Membandingkan jumlah telur Ae aegypti

berdasarkan kombinasi jenis air pada tempat

perindukan.

Kerangka Teori

pupa Larva Telur

Air Bersih

Abatisasi Air

Comberan

TPA Air Tanah

Bakteri Parasit

PSN

Fogging

Densitas

Dewasa

Page 5: KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN

29/12/2013

5

Kerangka Konsep

Variabel bebas:

Jenis air

- Air tanah

- Air tercemar

(air comberan)

- Air bersih

Variabel terikat;

Jumlah telur yang

terdapat di masing-

masing air

Variabel pengendali;

- Temperatur

- Volume

- komposisi

Hipotesis

1. Ditemukan telur Ae aegypti pada perindukan

berisi air tanah.

2. Ditemukan telur Ae aegypti pada perindukan

berisi air comberan.

3. Ada perbedaan rata-rata jumlah telur pada

masing-masing jenis air.

Page 6: KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN

29/12/2013

6

Jenis Penelitian Dan Rancangan

Penelitian

Jenis penelitian ini adalah explanatory research

dan pelaksanaanya menggunakan metode

Eksperimen Kuasi. Bagan desainnya adalah

Xo 0

X1 0

X2 0

X3 0

X4 0

X5 0

X6 0

X7 0

Keterangan :

Xo : Air Bersih ( Kontrol )

X1 : Air Comberan ( Perlakuan I )

X2 : Air Tanah ( Perlakuan II )

X3 Sampai X7 banyaknya jumlah variasi.

(t-1) (r-1) = ≥ 15

(7-1) (r-1) = ≥ 15

6r-6 = 15

6r = 15+6

r = 3,6

= 4

Waktu dan Tempat Penelitian

�Lokasi penelitian : Desa Kertosari Kecamatan

Singorojo Kabupaten Kendal.

� Pemeriksaan air : Laboraturium Stikes Hakli

Semarang.

� Penghitungan telur : Laboraturium Parasitologi

Universitas Muhamadiyah Semarang.

� Subjek penelitian : nyamuk Ae aegypti yang

sudah kenyang darah dan siap untuk bertelur

dilaboraturim B2P2VRP

Page 7: KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN

29/12/2013

7

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian :

1. Variabel dependen (terikat)

2. Variabel independen (bebas)

3. Variabel pengendali

Metode Pengumpulan Data :

1. Data primer

2. Data skunder

Hasil pemeriksaan kandungan air di laboratorium

STIKES HAKLI Semarang di peroleh hasil sebagai

berikut :Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan air di laboratorium

No Parameter Satuan Air Tanah Air

Comberan Air Hujan NAB

1. TDS Mg/l 12,6 532,8 9,2 1000

2. BOD Mg/l 4,2 62,5 3,1 6

3. COD Mg/l 12,5 135,0 7,2 50

4. Suhu 0C 28,1 27,6 28,5 +/- 3

5. CO total Mg/l 2,6 20,9 2,3 -

6. Amonia Mg/l 0,4 4,5 0,2 1,5

7. pH 7,3 8,1 6,7 6,5 – 8,5

Page 8: KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN

29/12/2013

8

Hasil dan PembahasanHasil Penelitian

Jumlah telur Ae aegypti berdasarkan kombinasi jenis air.

Keterangan : Air Bersih (AB), Air tanah (AT), dan Air Comberan (AC)

Kode Minimum Maksimum Jumlah Rata-rata Standar Devisiasi

AB 98 377 3213 214,20 73,921

AT 15 264 1969 131,27 64,351

AC 107 478 3160 211,67 114,481

Jumlah telur berdasarkan kombinasi air

perindukan dalam kandang Kode Minimum Maksimum Jumlah Rata-rata Standar Devisiasi

AB, AT dan AC 15 208 1055 117,22 54,302

AB dan AT 88 193 926 154,33 43,339

AB dan AC 123 302 1148 191,33 73,527

AT saja 89 264 1073 178,83 59,781

AC saja 122 478 1730 288,33 136,008

AB saja 173 377 1656 276,00 69,085

AT dan AC 72 163 754 125,67 38,396

Keterangan : AB (air bersih), AC (Air Comberan), dan AT (Air tanah)

Page 9: KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN

29/12/2013

9

Grafik perolehan telur nyamuk Ae aegypti berdasarkan kombinasi dari

ke tiga jenis air.

KOM_AIR

AT & AC

AB saja

AC saja

AT saja

AB & AC

AB & AT

AB, AT & AC

Mean J

MLT

ELU

R

400

300

200

100

0

KODE

AB

AT

AC

151

288

183

143

101

179

126

72

276

199182

137

Ra

ta-r

ata

ju

mla

h t

elu

r

Kombinasi air

Gafik 4.2 grafik perolehan telur nyamuk Ae aegypti pada masing-masing jenis air

Pembahasan

1.Penelitian membuktikan bahwa nyamuk Aeaegypti kenyang darah mau bertelur padatempat perindukan (ovitrap) yang berisi airbersih, air tanah, (air sumur gali), maupun aircomberan (air yang diambil dari got buanganlimbah cair rumah tangga)

2.Perubahan Bionomi yang dibuktikan dalampenelitian ini selaras dengan indikasi perubahanperilaku Ae aegypti yang dipublikasikan AnifBudianto yang menyebutkan larva nyamuk Aeaegypti ada di dalam air sumur gali.

Page 10: KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN

29/12/2013

10

Lanjutan...

3. Dari hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh

dari jenis air yang digunakan pada penelitian

terhadap jumlah telur yang didapat pada kombinasi

air tanah dengan air comberan, air comberan

dengan air bersih, air tanah dengan air bersih dan

air tanah, air comberan dengan air bersih.

Lanjutan...

4. Dalam penelitian ini telur Ae aegypti lebih

banyak ditemukan pada ovitrap yang berisi air

comberan.

5. Dari hasil penelitian kami membuktikan bahwa

nyamuk Ae aegypti mau berkembang biak di

luar air bersih.

Page 11: KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN

29/12/2013

11

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

1. Nyamuk Ae aegypti mau bertelur pada

semua jenis telur perindukan baik air bersih,

air tanah, maupun air comberan.

2. Jumlah telur nyamuk Ae aegypti dari 21

kandang (45 ovitrap) yang terdiri dari air

bersih (3213 butir), air tanah (1969 butir)

dan air comberan (3160 butir) dengan total

jumlah telur 8342 butir.

Lanjutan...

3. Kandang yang terdapat air bersih, air tanah dan

air comberan yang paling tinggi telur nyamuk

berada di air comberan yaitu dengan

perbandingan 428 : 412 : 215 butir.

4. Kandang yang terdapat air bersih dengan air

tanah telur nyamuk yang paling tinggi berada

dalam air bersih yaitu dengan perbandingan 547

: 379 butir.

Page 12: KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN

29/12/2013

12

Lanjutan...

5. Kandang yang terdapat air bersih dengan air

comberan telur nyamuk yang paling tinggi

berada di air bersih yaitu dengan perbandingan

598 : 550 butir.

6. Pada satu kandang jumlah telur nyamuk pada

air tanah saja yaitu 1073 butir.

7. Pada satu kandang yang terdapat air comberan

saja yaitu 1730 butir.

8. Pada satu kandang yang terdapat air bersih saja

yaitu 1656 butir.

Lanjutan...

9. Kandang yang terdapat air tanah dengan air

comberan telur nyamuk paling tinggi berada

di air comberan yaitu dengan perbandingan

452 : 302 butir.

10. Rata-rata jumlah telur pada ketiga jenis air

tersebut hasilnya hampir sama artinya tidak

ada perbedaan pada masing-masing temapt

perindukan (bahwa nyamuk Ae aegypti mau

bertelur di air tersebut).

Page 13: KEMAMPUAN ADAPTASI NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP KONDISI AIR UNTUK TEMPAT PERINDUKANAN

29/12/2013

13

Saran

1. Tindakan penguburan atau pemusnahan

tandon air disekitar rumah harus digalakkan,

mengingat nyamuk Ae aegypti mau bertelur

baik pada air bersih, air tanah, dan air

comberan.

2. Perlu dikaji lebih lanjut tentang daya tarik air

comberan terhadap perilaku bertelur nyamuk

Ae aegypti : kandungan-kandungan kimia

yang menarik perhatian Ae aegypti dalam

memilih tempat bertelur.