42
KOMPARASI 4 SEKTOR BISNIS Ahmad Farki 2512101001 Eka Novalia 2512101013 Hafizh Prayogo 2512101025 Alvin Trisnowidjojo 2512101030 Kelompok 3 M. Fadilah Aryanto 2512101010 Wieka Galih W. 2512101018 Christian Yendi 2512101020 Zulfikar F. 25111010xx Kelompok 5

komparasi sektor semen, konstruksi, perbankan, dan properti

Embed Size (px)

Citation preview

KOMPARASI4 SEKTOR BISNIS

Ahmad Farki 2512101001Eka Novalia 2512101013Hafizh Prayogo 2512101025Alvin Trisnowidjojo 2512101030

Kelompok 3M. Fadilah Aryanto 2512101010Wieka Galih W. 2512101018Christian Yendi 2512101020Zulfikar F. 25111010xx

Kelompok 5

KONSTRUKSI“Perusahaan yang melakukan kontrak kerja dengan orang atau

perusahaan lain untuk memasok barang atau menyelesaikan jasa tertentu. “

Contoh bidang kerjanya adalah pembangunan gedung, pembuatan jalan raya, pembangunan instalasi listrik, dan penyediaan ribuan generator.

Dalam praktiknya, sebuah perusahaan kontraktor belum tentu dapat menyelesaikan pekerjaan proyek tersebut secara sendirian. Bila nilai proyeknya besar, kontraktor tersebut biasanya mencari puluhan atau ratusan kontraktor lain untuk menyelesaikan proyek. Konttraktor tersebut disebut Sub-kontraktor (subkon).

Mencakup: perumahan, bangunan pergudangan dan industri, bangunan

komersial, fasilitas olahraga dan rekreasi,

pertamanan.

Meliputi jalan dan jembatan, terowongan,

pelabuhan/dermaga, drainase,

bendung/bendungan, irigasi.

Mencakup instalasi ac dan ventilasi udara,

perpipaan air, instalasi lift dan escalator,

pertambangan dan manufaktur,.

Mencakup perpipaan air, minyak dan gas jarak

jauh, perpipaan gas dan air lokal/perkotaan,

pengolahan air bersih, pekerjaan pengeboran

air tanah.

Meliputi pembangkit tenaga listrik, jaringan

transmisi tenaga, jaringan distribusi tenaga listrik,

jaringan distribusi telekomunikasi, instalasi kontrol, instalasi listrik.

Arsitektur Sipil

Mek

anik

al

Elektrikal

Tata Lingkungan

POTENSI SEKTOR

KONSTRUKSI

PERUSAHAAN KONSTRUKSI DI INDONESIA

PERBANKANPengertian menurut undang – undang Nomor 10 tahun 1998

“badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

Jasa – Jasa perbankan Penyimpanan

TransferKliringInkaso

Safe Deposit BoxKredit

Bank CardBank Note

Letter of Credit

Permintaan atas kredit meningkat (investasi, usaha, modal kerja, dll)

Keketatan likuiditas berkurang

Tingkat kredit macet yang stabil

Faktor perekonomian yang terus meningkat

POTENSI SEKTOR PERBANKAN

PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA

SEMEN“Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat

batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya. Semen juga digunakan untuk membuat beton.”

Bisnis Semenjual – beli semen. Namun akhir – akhir ini perusahaan semen memberikan layanan lebih seperti menyediakan jasa konsultasi dan alat – alat khusus seperti SpeedCrete dari Holcim.

Produk semen juga bervariasi tergantung kebutuhannya, misalnya semen untuk lingkungan perairan, perumahan biasa, dsb. variasi ini

tergantung campuran yang dimasukkan ke ramuan semen.

Harga semen yang cenderung stabil dan mengalami kenaikan

Industri semen merupakan motor penggerak sektor infrastruktur dan property

Meningkatnya sektor infrastruktur dan property yang menggunakan semen sebagai bahan utama

Permintaan yang tinggi di pasar domestic dan ekspor

POTENSI SEKTOR SEMEN

PERUSAHAAN SEMEN DI INDONESIA

PROPERTI“harta berupa tanah dan bangunan serta sarana dan

prasarana yg merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tanah dan/atau bangunan yg dimaksudkan; tanah milik dan

bangunan”

Bisnis PropertiJual – Beli atau menyewakan Properti. Termasuk sebagai agensi/perantara. Bisnis Properti terbatas hanya di bidang perdagangan properti, sedangkan pembangungannya diambil alih oleh kontraktor.

Faktor ekonomi yang membaik

Kebutuhan dasar manusia (papan) sangat tinggi dan tidak bisa dihindari

Kebutuhan pengusaha untuk membeli ruko sangat tinggi

Harga yang semakin lama semakin meningkat

Meningkatnya populasi manusia membuat bisnis property sangat menjanjikan

POTENSI SEKTOR PROPERTI

PERUSAHAAN PROPERTI DI INDONESIA

KOMPARASI KEUANGANAsumsi : Nilai keuangan merupakan nilai rata-rata beberapa perusahaan

besar di tiap sektor

*dalam juta rupiah

2011 2012

Kenaikan 21,46%

Kenaikan 22,59%

Kenaikan 17,48%

Kenaikan 41,69%

PROPERTI

2.514.990,00 3.563.371,00

KONSTRUKSI

6.985.751,50 8.564.020,00

PERBANKAN

24.179.125,67 28.405.579,00

SEKTOR BISNIS

PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA

12.596.883,33 15.299.947,00 SEMEN

Juta

Rup

iah

PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sektor yang memiiki pendapatan terbesar adalah SEKTOR

PERBANKAN dengan total pendapatan mencapai 15,3 triliun rupiah.

Sektor Properti memiliki peningkatan pendapatan tertinggi dibandingkan dengan sektor lainnya.

Sektor properti memiliki pendapatan usaha yang paling kecil dibandingkan dengan sektor lainnya

dengan total pendapatan 3,56 triliun rupiah.

*dalam juta rupiah

2011 2012

Kenaikan 27,60%

Kenaikan 30,05%

Kenaikan 25,05%

Kenaikan 106,29%

PERBANDINGAN LABA BERSIH

SEKTOR BISNIS

SEMEN

2.863.506,00 3.653.810,33

PROPERTI

361.525,00 745.785,67

308.325,75

PERBANKAN

9.432.215,00 11.794.768,00

KONSTRUKSI

237.082,25

Semen Konstruksi Perbankan Properti Rp-

Rp2,000,000

Rp4,000,000

Rp6,000,000

Rp8,000,000

Rp10,000,000

Rp12,000,000

Rp14,000,000

20112012

Juta

Rup

iah

PERBANDINGAN LABA BERSIH

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sektor yang memiiki laba bersih terbesar adalah SEKTOR

PERBANKAN dengan total laba bersish mencapai 11,8 triliun rupiah.

Sektor Properti memiliki peningkatan laba tertinggi dibandingkan dengan sektor lainnya. Hal ini berbanding lurus dengan pendapatannya.

Sektor konstruksi memiliki pendapatan usaha yang paling kecil dibandingkan dengan sektor

lainnya dengan total laba 308 miliar rupiah.

*dalam juta rupiah

2011 2012

Kenaikan 5,06%

Kenaikan 6,23%

Kenaikan 5,60%

Kenaikan 68,36%

PERBANDINGAN RASIO NET PROFIT MARGIN

SEKTOR BISNIS

SEMEN

21,35% 22,42%

PROPERTI

16,98% 28,59%

KONSTRUKSI

3,340% 3,548%

PERBANKAN

36,13% 38,15%

PERBANDINGAN RASIO NET PROFIT MARGIN

Pada tahun 2011 dan 2012, Rasio Net Profit Margin tertinggi adalah Sektor Perbankan (36,13% dan 38,15%).Kenaikan Rasio Net Profit Margin terttingi adalah Sektor Properti (68,3%).

Semen Konstruksi Perbankan Properti0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

21.345%

3.340%

36.132%

16.982%

14.400%

3.548%

38.155%

28.592%

RASIO NET PROFIT MARGIN

20122011

Semen Konstruksi Perbankan Properti0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

12.27%

3.66% 3.66%

6.67%

14.40%

4.15% 3.70%

13.07%

ROA

20122011

*dalam juta rupiah

2011 2012

Kenaikan 17,39%

Kenaikan 13,39%

Kenaikan 1,09%

Kenaikan 95,95%

PERBANDINGAN ROA

SEKTOR BISNIS

SEMEN

12,27% 14,40%

KONSTRUKSI

3,66% 4,150%

PERBANKAN

3,66% 3,70%

PROPERTI

6,67% 13,07%

PERBANDINGAN ROA

Pada tahun 2011 dan 2012, Return On Aset (ROA) tertinggi adalah sektor Semen (12,27% dan 14,40%).Kenaikan Return on Asset tertinggi adalah Sektor Properti (95,95%).

*dalam juta rupiah

2011 2012

Kenaikan 14,35%

Kenaikan -8,91%

Kenaikan 0,91%

Kenaikan 80,38%

KONSTRUKSI

20,31% 18,50%

PERBANKAN

28,50% 28,76%

PERBANDINGAN ROE

SEKTOR BISNIS

SEMEN

14,63% 16,73%

14,93% 26,93%PROPERTI

Semen Konstruksi Perbankan Properti0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

14.63%20.31%

28.50%

14.93%

16.73%

18.50%

28.76%

26.93%

ROE

20122011

PERBANDINGAN ROE

Pada tahun 2011 dan 2012, Return On Equity (ROE) tertinggi adalah sektor Perbankan (28,50% dan 28,76%)Kenaikan Return on Asset tertinggi adalah Sektor Properti (80,38%).

Dari data-data keuangan tersebut dapat disimpulkan bahwa Sektor Perbankan memiliki rata-rata

pendapatan, rasio laba bersih, dan rasio pengembalian ekuitas.

Rasio pengembalian ekuitas digunakan untuk mengukur seberapa efisien manajemen dalam mengembalikan

modal/kepemilikan.

KOMPARASI SAHAM

• Laba per lembar saham (Earning per Share/EPS)• Tingkat bunga• Jumlah kas dividen yang diberikan• Jumlah laba yang didapat perusahaan• Tingkat risiko dan pengembalian• Strategi pemasaran

Merupakan tanda kepemilikan seseorang (investor) atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas.

Oleh investor, naik turunnya harga saham merupakan petimbangan penting dalam berinvestasi di perusahaan. Hal-hal yang memengaruhi naik turunnya harga saham adalah:

SAHAM

2010 2011 2012SEMEN 9,131.67Rp 8,670.83Rp 10,487.50Rp KONSTRUKSI 653.50Rp 591.67Rp 1,065.00Rp BANK 5,500.83Rp 4,550.83Rp 4,980.00Rp PROPERTI 577.50Rp 2,087.50Rp 2,427.50Rp

2010-2011 2011-2012SEMEN -9% 20%KONSTRUKSI -7% 78%BANK -13% 23%PROPERTI 274% 20%

Harga saham per sektor dalam 3 tahun (2010-2012)

Kenaikan harga saham dalam 3 tahun (2010-2012)

PERBANDINGAN HARGA SAHAM

2010 2011 2012 Rp-

Rp2,000.00

Rp4,000.00

Rp6,000.00

Rp8,000.00

Rp10,000.00

Rp12,000.00

Rp14,000.00

Rp16,000.00

Rp18,000.00

Rp20,000.00

PROPERTIBANKKONSTRUKSISEMEN

Axis Title

Axis Title

Kenaikan harga saham tertinggi ada pada sektor properti pada tahun 2010-2011, 274%

Kenaikan harga saham tertinggi pada tahun 2011-2012 adalah pada sektor konstruksi, 78%

Kenaikan terendah (penurunan) ada pada sektor perbankan yaitu (-) 13%.

GRAFIK KENAIKAN HARGA SAHAM

Sektor industri semen memiliki harga saham yang relatif lebih tinggi.

Berdasarkan sumber, ketika harga saham termasuk tinggi, maka

terindikasi bahwa perusahaan atau bisnis tersebut wealthy.

PORTER’S FIVE FORCE

THREAT OF NEW ENTRANTS

BANKING INDUSTRY

Pemain baru yang ingin memasuki bisnis iniakan mendapatkan tantangan yang tinggi

Adaptasi dengan regulasi ekonomi yang telah adaPERTIMBANGAN

Modal investasi yang tinggiKemampuan akan finansial dan perbankan

Pemerintah setempat yang mengontrol sektor perbankan

PROPERTY INDUSTRY

Konstruksi komersial yang ingin memasuki industri ini sangat rendah

PERTIMBANGANRuang lingkup yang kecil untuk konstruksi komersial

Persaingan dan kerjasama yang sangat kuat dari pemain yang telah ada

CEMENT INDUSTRY

Barrier to entry industri semen termasuk kategori medium ke tinggiPERTIMBANGAN

Investasi modal yang cukup tinggi

Jaringan distribusi yang harus dibangun

CONSTRUCTION INDUSTRY

Perusahaan-perusahaan baru bisa dengan mudah masuk di bisnis ini. PERTIMBANGANbesarnya modal yang dibutuhkan bisnis ini.

SUBSTITUTES

BANKING INDUSTRY

PROPERTY INDUSTRY

CEMENT INDUSTRY

CONSTRUCTION INDUSTRY

Pengganti dari industri perbankan dari industri non-financial. Misalnya mereka yang ingin menympan uangnya dalam bentuk mobil atau perhiasanNamun, risiko pengganti tidaklah kuat

Pengganti untuk bisnis property lebih kepada jenis ritel baru, seperti lahan untuk kantor atau lahan untuk tempat rehabilitasi

Penggunaan Bitumen pada konstruksi jalan raya dan plastik rekayasa untuk bangunan menjadi perhatian industri semen saat ini.

PERTIMBANGANBahan baku yang tersedia hanya di beberapa tempat

Pengaruh substitute pada industri property tidaklah kuat, atau bisa dikatakan masih eum ada jasa lain yang bida menggantikan jasa industri property

Substitusi atau pengganti dari industri konstruksi sangat rendah,

karena belum ada yang dapat menggantikan perusahaan konstruksi dalam hal pembangunan

BERGAINNING POWER OF BUYER

BANKING INDUSTRY

PROPERTY INDUSTRY

CEMENT INDUSTRY

CONSTRUCTION INDUSTRY

Bergainning power dari pembeli untuk industri semen cukup rendah, karena dengan tingkat operasi industri semen. Mereka memiliki bergain pada industri manufaktur

Karena banyaknya bisnis properti yang ada, bergain power yang dimiliki pembeli sangat kuatMereka dapat menekan agen property untuk memberikan harga lebih rendah, atau memberika kualitas yang lebih baik

Bergain power dari pembeli cukup kuat, karena pembeli yang nantinya akan menentukan

• Long-term finance. 

• Margins and volumes.

• Multiple Options

Pembeli pada perusahaan konstruksi sangat sensitif terhadap harga, hal ini menyebabkan

bergain power yang dimiliki pembeli sangat kuat

BERGAINNING POWER OF SUPPLIER

BANKING INDUSTRY

PROPERTY INDUSTRY

CEMENT INDUSTRY

CONSTRUCTION INDUSTRY

Bergainning supplier cukup kuat, karena supplier memiliki power dalam mengendalikan hargaPemerintah memiliki kewenangan dalam mengontrol sektor transportasi

Supplier yang paling penting dalam sektor property adalah bank. Bank memiliki power untuk menentukan apakah ingin berinvestasi pada sektor ini atau tidakSedangkan, Bank sangat sensitif pada kebijakan ekonomi. Untuk itu bergain power dari supplier sangatlah kuat

Bergain power yang dimiliki supplier pada indutri perbankan sangatlah kuat.

Supplier memiliki kekuatan untuk kenaikan venue investasiSupplier sebagai penyedia danaPengontrol suku bungaSebagai peninjau dan pengontrol prospe ekonomi

PERTIMBANGAN

Yang terpenting dalam indutri konstruksi adalah material. Contohnya besi baja, semensolar, aspal, batu, dan tiang pancang. Ada banyak sekali pemasok untuk industri konstruksi.Oleh karena itu daya tawar supplier menjadi rendah

RIVALRY AMONG EXISTING FIRMS

BANKING INDUSTRY

PROPERTY INDUSTRY

CEMENT INDUSTRY

CONSTRUCTION INDUSTRY

Banyaknya jenis perusahaan semen membuat persaiangan di industri semen cukup tinggi

PERTIMBANGAN

Banyaknya industri semen yang bermunculan

Produksi semen yang berlebihan

Homogenitas produk yang cukup tinggi

Industri Perbankan memiliki daya saing yang tinggi antara bank satu dengan bank lain

PERTIMBANGAN

Pemain terlalu banyak

Penawaran yang dilakukan tidak terlalu berbeda

Pengaruh rival dari perusahaan lain pada industri properti cukuplah kuatKarena produk yang ditawarkan tidak jauh berbeda, namun fasilias yang didapat menjadi kunci utama pada bisnis property ini

persaingan perusahaan-perusahaan ini tidak selalu head-to-head. Dalam banyak proyek besar, beberapa perusahaan membuat Konsorsium. Bisa juga dalam satu proyek, perusahaan kontraktor membagi kepada perusahaan sub-kontraktor.

MACRO ENVIRONMENT

ECONOMY AT LARGE

perbankan semen

kontraktor properti

Kondisi moneter akan sangat mempengaruhi

bisnis perbankan

Kondisi ekonomi akan mempengaruhi pricing dari produk investasi

Tidak terlalu berpengaruh, walaupun ada kejadian ekonomi yang mencolok, pemerintah cenderung mengeluarkan

regulasi yang sifatnya protektif terhadap industri ini

Tidak terlalu berpengaruh

LEGISLATION AND REGULATION

perbankan semen

kontraktor properti

Terkait dengan pembebasan lahanIzin bangunanAMDALIzin pajakdll

Izin bangunanKetentuan khusus pembangunan

dll

Tergantung dari peraturan Bank Indonesia

Izin pembangunan pabrikIzin eksploitasi gunung kapurIzin impor clinkerdll

POPULATION AND DEMOGRAPHIC

perbankan semen

kontraktor properti

Semakin banyak pembangunanSemakin banyak proyek yang

membutuhkan kontraktor

Tidak terlalu berpengaruhSemakin kelas menengah keatas

tumbuh, tingkat investasi akan semakin tinggi

Semakin banyak populasiSemakin banyak pembangunanKebutuhan semen semakin tinggi

Semakin kelas menengah keatas tumbuh, tingkat investasi properti akan semakin tinggi

TECHNOLOGY

perbankan semen

kontraktor properti

Sangat berpengaruh karena kontraktor menggunakan banyak alat – alat

berteknologi tinggi

Semakin variatif teknologi yang mendukung bisnis perbankan,

Semakin banyak orang yang berinvestasi di bidang perbankan

Semakin canggih teknologi,produksi semen bisa semakin banyak

Tidak terlalu berpengaruh karena properti tidak menggunakan teknologi khusus

SOCIETAL VALUES AND LIFESTYLE

perbankan semen

kontraktor properti

Perkembangan gaya hidup di masyarakat akan mempengaruhi

spending yang juga akan empengaruhi tingkat investasi masyarakat di

perbankan

Tidak terlalu berpengaruh

Perubahan gaya hidup khususnya pada masyarakat kelas ats akan mempengaruhi pola investasi di bidang properti

Tidak terlalu berpengaruh

KESIMPULAN

Urutan sektor yang berpotensi, yakni

1. PerbankanTerbukti dengan hasil komparasi laporan keuangan yang menunjukkan keunggulan dalam pendapatan, laba bersih, dan tingkat pengembalian ekuitas.Secara eksternal, sektor ini memiliki bergaining power yang paling kuat dimana hampir setiap orang membutuh bank untuk kegiatan perekonomian.

2. SemenDalam analisis komparasi laporan keuangan, sektor ini berada di urutan ke-2 yang menunjukkan perekonomian yang menjanjikan.Secara eksternal, sektor ini memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pembangunan.

KESIMPULAN

3. PropertiDalam hasil komparasi laporan keuangan, properti memiliki kenaikan yang paling tinggi diantara yang lain, tapi berada dalam urutan ke-3 untuk kategori perekonomian yang menjanjikan.Secara eksternal, kebutuhan sektor ini signifikan dengan besarnya tingkat pertambahan pendudukan yang membutuhkan tempat bernaung

4. KonstruksiSalah satu sektor yang kurang menarik dikarenakan sektor yang merupakan base project yang memiliki cost tinggi. Secara eksternal, sektor ini yang memiliki tekanan yang paling tinggi daripada 3 sektor sebelumnya.

REFERENSI• http://forum.kompas.com/properti/34417-mengenal-bidang-jasa-konstruksi.ht

ml• http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/SMARTEK/article/viewFile/487/424• http://kabarbisnis.com/read/287582• http://sugarfmradionet.blogspot.com/2012/05/kerasnya-bisnis-semen-di-indon

esia.html• http://www.tempo.co/read/news/2013/10/19/090523039/2014-Ekspor-Semen

-Indonesia-Diprediksi-Melonjak• http://peluangbisnisproperty.blogspot.com/• http://zonapeluangusaha.blogspot.com/2013/11/peluang-bisnis-properti.html• http://www.ilmusipil.com/cara-jeli-melihat-peluang-usaha-bisnis-properti• http://sliazor.wordpress.com/2012/03/10/perkembangan-perbankan-di-indone

sia/• http://swa.co.id/listed-articles/peluang-perbankan-pasca-rupiah-melemah• http://www.investor.co.id/moneyandbanking/bank-sinarmas-realisasikan-target

-bisnis-2013/73172Manurung, Adler. 2008.Strategi Memengangkan Transaksi. Jakarta: Elex Media

KomputindoSamsul, Muhammad. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.