Upload
indira-muttahara
View
163
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
KOMPARASI4 SEKTOR BISNIS
Ahmad Farki 2512101001Eka Novalia 2512101013Hafizh Prayogo 2512101025Alvin Trisnowidjojo 2512101030
Kelompok 3M. Fadilah Aryanto 2512101010Wieka Galih W. 2512101018Christian Yendi 2512101020Zulfikar F. 25111010xx
Kelompok 5
KONSTRUKSI“Perusahaan yang melakukan kontrak kerja dengan orang atau
perusahaan lain untuk memasok barang atau menyelesaikan jasa tertentu. “
Contoh bidang kerjanya adalah pembangunan gedung, pembuatan jalan raya, pembangunan instalasi listrik, dan penyediaan ribuan generator.
Dalam praktiknya, sebuah perusahaan kontraktor belum tentu dapat menyelesaikan pekerjaan proyek tersebut secara sendirian. Bila nilai proyeknya besar, kontraktor tersebut biasanya mencari puluhan atau ratusan kontraktor lain untuk menyelesaikan proyek. Konttraktor tersebut disebut Sub-kontraktor (subkon).
Mencakup: perumahan, bangunan pergudangan dan industri, bangunan
komersial, fasilitas olahraga dan rekreasi,
pertamanan.
Meliputi jalan dan jembatan, terowongan,
pelabuhan/dermaga, drainase,
bendung/bendungan, irigasi.
Mencakup instalasi ac dan ventilasi udara,
perpipaan air, instalasi lift dan escalator,
pertambangan dan manufaktur,.
Mencakup perpipaan air, minyak dan gas jarak
jauh, perpipaan gas dan air lokal/perkotaan,
pengolahan air bersih, pekerjaan pengeboran
air tanah.
Meliputi pembangkit tenaga listrik, jaringan
transmisi tenaga, jaringan distribusi tenaga listrik,
jaringan distribusi telekomunikasi, instalasi kontrol, instalasi listrik.
Arsitektur Sipil
Mek
anik
al
Elektrikal
Tata Lingkungan
POTENSI SEKTOR
KONSTRUKSI
PERBANKANPengertian menurut undang – undang Nomor 10 tahun 1998
“badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”
Jasa – Jasa perbankan Penyimpanan
TransferKliringInkaso
Safe Deposit BoxKredit
Bank CardBank Note
Letter of Credit
Permintaan atas kredit meningkat (investasi, usaha, modal kerja, dll)
Keketatan likuiditas berkurang
Tingkat kredit macet yang stabil
Faktor perekonomian yang terus meningkat
POTENSI SEKTOR PERBANKAN
SEMEN“Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat
batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya. Semen juga digunakan untuk membuat beton.”
Bisnis Semenjual – beli semen. Namun akhir – akhir ini perusahaan semen memberikan layanan lebih seperti menyediakan jasa konsultasi dan alat – alat khusus seperti SpeedCrete dari Holcim.
Produk semen juga bervariasi tergantung kebutuhannya, misalnya semen untuk lingkungan perairan, perumahan biasa, dsb. variasi ini
tergantung campuran yang dimasukkan ke ramuan semen.
Harga semen yang cenderung stabil dan mengalami kenaikan
Industri semen merupakan motor penggerak sektor infrastruktur dan property
Meningkatnya sektor infrastruktur dan property yang menggunakan semen sebagai bahan utama
Permintaan yang tinggi di pasar domestic dan ekspor
POTENSI SEKTOR SEMEN
PROPERTI“harta berupa tanah dan bangunan serta sarana dan
prasarana yg merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tanah dan/atau bangunan yg dimaksudkan; tanah milik dan
bangunan”
Bisnis PropertiJual – Beli atau menyewakan Properti. Termasuk sebagai agensi/perantara. Bisnis Properti terbatas hanya di bidang perdagangan properti, sedangkan pembangungannya diambil alih oleh kontraktor.
Faktor ekonomi yang membaik
Kebutuhan dasar manusia (papan) sangat tinggi dan tidak bisa dihindari
Kebutuhan pengusaha untuk membeli ruko sangat tinggi
Harga yang semakin lama semakin meningkat
Meningkatnya populasi manusia membuat bisnis property sangat menjanjikan
POTENSI SEKTOR PROPERTI
KOMPARASI KEUANGANAsumsi : Nilai keuangan merupakan nilai rata-rata beberapa perusahaan
besar di tiap sektor
*dalam juta rupiah
2011 2012
Kenaikan 21,46%
Kenaikan 22,59%
Kenaikan 17,48%
Kenaikan 41,69%
PROPERTI
2.514.990,00 3.563.371,00
KONSTRUKSI
6.985.751,50 8.564.020,00
PERBANKAN
24.179.125,67 28.405.579,00
SEKTOR BISNIS
PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA
12.596.883,33 15.299.947,00 SEMEN
Juta
Rup
iah
PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sektor yang memiiki pendapatan terbesar adalah SEKTOR
PERBANKAN dengan total pendapatan mencapai 15,3 triliun rupiah.
Sektor Properti memiliki peningkatan pendapatan tertinggi dibandingkan dengan sektor lainnya.
Sektor properti memiliki pendapatan usaha yang paling kecil dibandingkan dengan sektor lainnya
dengan total pendapatan 3,56 triliun rupiah.
*dalam juta rupiah
2011 2012
Kenaikan 27,60%
Kenaikan 30,05%
Kenaikan 25,05%
Kenaikan 106,29%
PERBANDINGAN LABA BERSIH
SEKTOR BISNIS
SEMEN
2.863.506,00 3.653.810,33
PROPERTI
361.525,00 745.785,67
308.325,75
PERBANKAN
9.432.215,00 11.794.768,00
KONSTRUKSI
237.082,25
Semen Konstruksi Perbankan Properti Rp-
Rp2,000,000
Rp4,000,000
Rp6,000,000
Rp8,000,000
Rp10,000,000
Rp12,000,000
Rp14,000,000
20112012
Juta
Rup
iah
PERBANDINGAN LABA BERSIH
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sektor yang memiiki laba bersih terbesar adalah SEKTOR
PERBANKAN dengan total laba bersish mencapai 11,8 triliun rupiah.
Sektor Properti memiliki peningkatan laba tertinggi dibandingkan dengan sektor lainnya. Hal ini berbanding lurus dengan pendapatannya.
Sektor konstruksi memiliki pendapatan usaha yang paling kecil dibandingkan dengan sektor
lainnya dengan total laba 308 miliar rupiah.
*dalam juta rupiah
2011 2012
Kenaikan 5,06%
Kenaikan 6,23%
Kenaikan 5,60%
Kenaikan 68,36%
PERBANDINGAN RASIO NET PROFIT MARGIN
SEKTOR BISNIS
SEMEN
21,35% 22,42%
PROPERTI
16,98% 28,59%
KONSTRUKSI
3,340% 3,548%
PERBANKAN
36,13% 38,15%
PERBANDINGAN RASIO NET PROFIT MARGIN
Pada tahun 2011 dan 2012, Rasio Net Profit Margin tertinggi adalah Sektor Perbankan (36,13% dan 38,15%).Kenaikan Rasio Net Profit Margin terttingi adalah Sektor Properti (68,3%).
Semen Konstruksi Perbankan Properti0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
21.345%
3.340%
36.132%
16.982%
14.400%
3.548%
38.155%
28.592%
RASIO NET PROFIT MARGIN
20122011
Semen Konstruksi Perbankan Properti0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
12.27%
3.66% 3.66%
6.67%
14.40%
4.15% 3.70%
13.07%
ROA
20122011
*dalam juta rupiah
2011 2012
Kenaikan 17,39%
Kenaikan 13,39%
Kenaikan 1,09%
Kenaikan 95,95%
PERBANDINGAN ROA
SEKTOR BISNIS
SEMEN
12,27% 14,40%
KONSTRUKSI
3,66% 4,150%
PERBANKAN
3,66% 3,70%
PROPERTI
6,67% 13,07%
PERBANDINGAN ROA
Pada tahun 2011 dan 2012, Return On Aset (ROA) tertinggi adalah sektor Semen (12,27% dan 14,40%).Kenaikan Return on Asset tertinggi adalah Sektor Properti (95,95%).
*dalam juta rupiah
2011 2012
Kenaikan 14,35%
Kenaikan -8,91%
Kenaikan 0,91%
Kenaikan 80,38%
KONSTRUKSI
20,31% 18,50%
PERBANKAN
28,50% 28,76%
PERBANDINGAN ROE
SEKTOR BISNIS
SEMEN
14,63% 16,73%
14,93% 26,93%PROPERTI
Semen Konstruksi Perbankan Properti0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
14.63%20.31%
28.50%
14.93%
16.73%
18.50%
28.76%
26.93%
ROE
20122011
PERBANDINGAN ROE
Pada tahun 2011 dan 2012, Return On Equity (ROE) tertinggi adalah sektor Perbankan (28,50% dan 28,76%)Kenaikan Return on Asset tertinggi adalah Sektor Properti (80,38%).
Dari data-data keuangan tersebut dapat disimpulkan bahwa Sektor Perbankan memiliki rata-rata
pendapatan, rasio laba bersih, dan rasio pengembalian ekuitas.
Rasio pengembalian ekuitas digunakan untuk mengukur seberapa efisien manajemen dalam mengembalikan
modal/kepemilikan.
• Laba per lembar saham (Earning per Share/EPS)• Tingkat bunga• Jumlah kas dividen yang diberikan• Jumlah laba yang didapat perusahaan• Tingkat risiko dan pengembalian• Strategi pemasaran
Merupakan tanda kepemilikan seseorang (investor) atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas.
Oleh investor, naik turunnya harga saham merupakan petimbangan penting dalam berinvestasi di perusahaan. Hal-hal yang memengaruhi naik turunnya harga saham adalah:
SAHAM
2010 2011 2012SEMEN 9,131.67Rp 8,670.83Rp 10,487.50Rp KONSTRUKSI 653.50Rp 591.67Rp 1,065.00Rp BANK 5,500.83Rp 4,550.83Rp 4,980.00Rp PROPERTI 577.50Rp 2,087.50Rp 2,427.50Rp
2010-2011 2011-2012SEMEN -9% 20%KONSTRUKSI -7% 78%BANK -13% 23%PROPERTI 274% 20%
Harga saham per sektor dalam 3 tahun (2010-2012)
Kenaikan harga saham dalam 3 tahun (2010-2012)
PERBANDINGAN HARGA SAHAM
2010 2011 2012 Rp-
Rp2,000.00
Rp4,000.00
Rp6,000.00
Rp8,000.00
Rp10,000.00
Rp12,000.00
Rp14,000.00
Rp16,000.00
Rp18,000.00
Rp20,000.00
PROPERTIBANKKONSTRUKSISEMEN
Axis Title
Axis Title
Kenaikan harga saham tertinggi ada pada sektor properti pada tahun 2010-2011, 274%
Kenaikan harga saham tertinggi pada tahun 2011-2012 adalah pada sektor konstruksi, 78%
Kenaikan terendah (penurunan) ada pada sektor perbankan yaitu (-) 13%.
GRAFIK KENAIKAN HARGA SAHAM
Sektor industri semen memiliki harga saham yang relatif lebih tinggi.
Berdasarkan sumber, ketika harga saham termasuk tinggi, maka
terindikasi bahwa perusahaan atau bisnis tersebut wealthy.
THREAT OF NEW ENTRANTS
BANKING INDUSTRY
Pemain baru yang ingin memasuki bisnis iniakan mendapatkan tantangan yang tinggi
Adaptasi dengan regulasi ekonomi yang telah adaPERTIMBANGAN
Modal investasi yang tinggiKemampuan akan finansial dan perbankan
Pemerintah setempat yang mengontrol sektor perbankan
PROPERTY INDUSTRY
Konstruksi komersial yang ingin memasuki industri ini sangat rendah
PERTIMBANGANRuang lingkup yang kecil untuk konstruksi komersial
Persaingan dan kerjasama yang sangat kuat dari pemain yang telah ada
CEMENT INDUSTRY
Barrier to entry industri semen termasuk kategori medium ke tinggiPERTIMBANGAN
Investasi modal yang cukup tinggi
Jaringan distribusi yang harus dibangun
CONSTRUCTION INDUSTRY
Perusahaan-perusahaan baru bisa dengan mudah masuk di bisnis ini. PERTIMBANGANbesarnya modal yang dibutuhkan bisnis ini.
SUBSTITUTES
BANKING INDUSTRY
PROPERTY INDUSTRY
CEMENT INDUSTRY
CONSTRUCTION INDUSTRY
Pengganti dari industri perbankan dari industri non-financial. Misalnya mereka yang ingin menympan uangnya dalam bentuk mobil atau perhiasanNamun, risiko pengganti tidaklah kuat
Pengganti untuk bisnis property lebih kepada jenis ritel baru, seperti lahan untuk kantor atau lahan untuk tempat rehabilitasi
Penggunaan Bitumen pada konstruksi jalan raya dan plastik rekayasa untuk bangunan menjadi perhatian industri semen saat ini.
PERTIMBANGANBahan baku yang tersedia hanya di beberapa tempat
Pengaruh substitute pada industri property tidaklah kuat, atau bisa dikatakan masih eum ada jasa lain yang bida menggantikan jasa industri property
Substitusi atau pengganti dari industri konstruksi sangat rendah,
karena belum ada yang dapat menggantikan perusahaan konstruksi dalam hal pembangunan
BERGAINNING POWER OF BUYER
BANKING INDUSTRY
PROPERTY INDUSTRY
CEMENT INDUSTRY
CONSTRUCTION INDUSTRY
Bergainning power dari pembeli untuk industri semen cukup rendah, karena dengan tingkat operasi industri semen. Mereka memiliki bergain pada industri manufaktur
Karena banyaknya bisnis properti yang ada, bergain power yang dimiliki pembeli sangat kuatMereka dapat menekan agen property untuk memberikan harga lebih rendah, atau memberika kualitas yang lebih baik
Bergain power dari pembeli cukup kuat, karena pembeli yang nantinya akan menentukan
• Long-term finance.
• Margins and volumes.
• Multiple Options
Pembeli pada perusahaan konstruksi sangat sensitif terhadap harga, hal ini menyebabkan
bergain power yang dimiliki pembeli sangat kuat
BERGAINNING POWER OF SUPPLIER
BANKING INDUSTRY
PROPERTY INDUSTRY
CEMENT INDUSTRY
CONSTRUCTION INDUSTRY
Bergainning supplier cukup kuat, karena supplier memiliki power dalam mengendalikan hargaPemerintah memiliki kewenangan dalam mengontrol sektor transportasi
Supplier yang paling penting dalam sektor property adalah bank. Bank memiliki power untuk menentukan apakah ingin berinvestasi pada sektor ini atau tidakSedangkan, Bank sangat sensitif pada kebijakan ekonomi. Untuk itu bergain power dari supplier sangatlah kuat
Bergain power yang dimiliki supplier pada indutri perbankan sangatlah kuat.
Supplier memiliki kekuatan untuk kenaikan venue investasiSupplier sebagai penyedia danaPengontrol suku bungaSebagai peninjau dan pengontrol prospe ekonomi
PERTIMBANGAN
Yang terpenting dalam indutri konstruksi adalah material. Contohnya besi baja, semensolar, aspal, batu, dan tiang pancang. Ada banyak sekali pemasok untuk industri konstruksi.Oleh karena itu daya tawar supplier menjadi rendah
RIVALRY AMONG EXISTING FIRMS
BANKING INDUSTRY
PROPERTY INDUSTRY
CEMENT INDUSTRY
CONSTRUCTION INDUSTRY
Banyaknya jenis perusahaan semen membuat persaiangan di industri semen cukup tinggi
PERTIMBANGAN
Banyaknya industri semen yang bermunculan
Produksi semen yang berlebihan
Homogenitas produk yang cukup tinggi
Industri Perbankan memiliki daya saing yang tinggi antara bank satu dengan bank lain
PERTIMBANGAN
Pemain terlalu banyak
Penawaran yang dilakukan tidak terlalu berbeda
Pengaruh rival dari perusahaan lain pada industri properti cukuplah kuatKarena produk yang ditawarkan tidak jauh berbeda, namun fasilias yang didapat menjadi kunci utama pada bisnis property ini
persaingan perusahaan-perusahaan ini tidak selalu head-to-head. Dalam banyak proyek besar, beberapa perusahaan membuat Konsorsium. Bisa juga dalam satu proyek, perusahaan kontraktor membagi kepada perusahaan sub-kontraktor.
ECONOMY AT LARGE
perbankan semen
kontraktor properti
Kondisi moneter akan sangat mempengaruhi
bisnis perbankan
Kondisi ekonomi akan mempengaruhi pricing dari produk investasi
Tidak terlalu berpengaruh, walaupun ada kejadian ekonomi yang mencolok, pemerintah cenderung mengeluarkan
regulasi yang sifatnya protektif terhadap industri ini
Tidak terlalu berpengaruh
LEGISLATION AND REGULATION
perbankan semen
kontraktor properti
Terkait dengan pembebasan lahanIzin bangunanAMDALIzin pajakdll
Izin bangunanKetentuan khusus pembangunan
dll
Tergantung dari peraturan Bank Indonesia
Izin pembangunan pabrikIzin eksploitasi gunung kapurIzin impor clinkerdll
POPULATION AND DEMOGRAPHIC
perbankan semen
kontraktor properti
Semakin banyak pembangunanSemakin banyak proyek yang
membutuhkan kontraktor
Tidak terlalu berpengaruhSemakin kelas menengah keatas
tumbuh, tingkat investasi akan semakin tinggi
Semakin banyak populasiSemakin banyak pembangunanKebutuhan semen semakin tinggi
Semakin kelas menengah keatas tumbuh, tingkat investasi properti akan semakin tinggi
TECHNOLOGY
perbankan semen
kontraktor properti
Sangat berpengaruh karena kontraktor menggunakan banyak alat – alat
berteknologi tinggi
Semakin variatif teknologi yang mendukung bisnis perbankan,
Semakin banyak orang yang berinvestasi di bidang perbankan
Semakin canggih teknologi,produksi semen bisa semakin banyak
Tidak terlalu berpengaruh karena properti tidak menggunakan teknologi khusus
SOCIETAL VALUES AND LIFESTYLE
perbankan semen
kontraktor properti
Perkembangan gaya hidup di masyarakat akan mempengaruhi
spending yang juga akan empengaruhi tingkat investasi masyarakat di
perbankan
Tidak terlalu berpengaruh
Perubahan gaya hidup khususnya pada masyarakat kelas ats akan mempengaruhi pola investasi di bidang properti
Tidak terlalu berpengaruh
KESIMPULAN
Urutan sektor yang berpotensi, yakni
1. PerbankanTerbukti dengan hasil komparasi laporan keuangan yang menunjukkan keunggulan dalam pendapatan, laba bersih, dan tingkat pengembalian ekuitas.Secara eksternal, sektor ini memiliki bergaining power yang paling kuat dimana hampir setiap orang membutuh bank untuk kegiatan perekonomian.
2. SemenDalam analisis komparasi laporan keuangan, sektor ini berada di urutan ke-2 yang menunjukkan perekonomian yang menjanjikan.Secara eksternal, sektor ini memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pembangunan.
KESIMPULAN
3. PropertiDalam hasil komparasi laporan keuangan, properti memiliki kenaikan yang paling tinggi diantara yang lain, tapi berada dalam urutan ke-3 untuk kategori perekonomian yang menjanjikan.Secara eksternal, kebutuhan sektor ini signifikan dengan besarnya tingkat pertambahan pendudukan yang membutuhkan tempat bernaung
4. KonstruksiSalah satu sektor yang kurang menarik dikarenakan sektor yang merupakan base project yang memiliki cost tinggi. Secara eksternal, sektor ini yang memiliki tekanan yang paling tinggi daripada 3 sektor sebelumnya.
REFERENSI• http://forum.kompas.com/properti/34417-mengenal-bidang-jasa-konstruksi.ht
ml• http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/SMARTEK/article/viewFile/487/424• http://kabarbisnis.com/read/287582• http://sugarfmradionet.blogspot.com/2012/05/kerasnya-bisnis-semen-di-indon
esia.html• http://www.tempo.co/read/news/2013/10/19/090523039/2014-Ekspor-Semen
-Indonesia-Diprediksi-Melonjak• http://peluangbisnisproperty.blogspot.com/• http://zonapeluangusaha.blogspot.com/2013/11/peluang-bisnis-properti.html• http://www.ilmusipil.com/cara-jeli-melihat-peluang-usaha-bisnis-properti• http://sliazor.wordpress.com/2012/03/10/perkembangan-perbankan-di-indone
sia/• http://swa.co.id/listed-articles/peluang-perbankan-pasca-rupiah-melemah• http://www.investor.co.id/moneyandbanking/bank-sinarmas-realisasikan-target
-bisnis-2013/73172Manurung, Adler. 2008.Strategi Memengangkan Transaksi. Jakarta: Elex Media
KomputindoSamsul, Muhammad. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.