23
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini sering kita lihat banyak anak-anak yang mengalami kemunduran dan kesulitan dalam belajar. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal . Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar adalah kurangnya motivasi. Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi belajar siswa merupakan hal yang amat penting bagi pencapaian kinerja atau prestasi belajar siswa. Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang atau pun dari luar dirinya. Motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang disebut motivasi instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik. Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun

Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini sering kita lihat banyak anak-anak yang mengalami

kemunduran dan kesulitan dalam belajar. Hal ini dapat disebabkan oleh

faktor internal dan eksternal . Salah satu faktor eksternal yang

mempengaruhi proses belajar adalah kurangnya motivasi.

Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk

melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi belajar siswa

merupakan  hal yang amat penting bagi pencapaian kinerja atau prestasi

belajar siswa. Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan

mengarahkan keberhasilan prilaku yang tetap ke  arah tujuan tertentu.

Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang atau pun dari luar dirinya.

Motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang disebut motivasi instrinsik,

dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik.

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar

seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada

motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih

optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya

diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.

           

Dengan demikian jika sebuah  motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan

dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa

mengalir kembali. Dan pada makalah ini, saya akan mencoba membahas

tentang motivasi dan macam-macam teori motivasi.

Page 2: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

2

B. Rumusan Masalah

Meninjau latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka kami

merumuskan beberapa pokok permasalahan sebagai berikut:

1. Apa pengertian motivasi ?

2. Apa saja macam – macam teori motivasi ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah

satu tugas mata kuliah dasar umum Psikologi Pendidikan dan tujuan dari

pembahasan ini yaitu kami berusaha untuk memberikan informasi

mengenai teori-teori motivasi . Terlebih lagi, kami juga berharap agar

pembaca dapat mengetahui hal tersebut dengan baik atau pun bisa mulai

menerapkannya dalam kehidupan agar menjadi lebih baik.

D. Manfaat Penulisan Makalah

Penulis berharap dengan adanya makalah, pembaca mendapatkan

tambahan informasi dan lebih memahami tentang motivasi beserta teori –

teori nya secara mendalam serta dapat mengaplikasikannya ke dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 3: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata lain “MOVERE” yang berarti dorongan atau bahasa

Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri

organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri

sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal,

maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi.

Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan dorongan

kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang

dikehendaki.Menurut Dadi Permadi, motivasi adalah dorongan dari dalam untuk

berbuat sesuatu, baikyang positif maupun yang negatif.

           

Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri

seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha - usaha yang dapat menyebabkan

seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin

mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan

perbuatannya. Motivasi mempunyai peranan starategis dalam aktivitas belajar

seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada motivasi

berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka

prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus

diterangkan dalam aktivitas sehari-hari.

B. Konsep Motivasi

Konsep motivasi yang dijelaskan oleh Suwanto adalah sebagai berikut :

1. Model Tradisional

Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu diterapkan sistem

insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi

Page 4: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

4

2. Model Hubungan Manusia

Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah dengan

mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan

penting.

3. Model Sumber Daya Manusia

Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi juga

kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.

C. Jenis motivasi

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:86) motivasi sebagai kekuatan mental

individu memiliki 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu:

a.    Motivasi Primer

Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, motif

dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Dimyati mengutip

pendapat Mc.Dougal bahwa tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan dan

perasaan subjektif dan dorongan mencapai kepuasan contoh mencari makan, rasa

ingin tahu dan sebagainya.

b.    Motivasi sekunder

Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari,motif ini dikaitkan dengan

motif sosial, sikap dan emosi dalam belajar terkait komponen penting seperti

afektif, kognitif dan kurasif, sehingga motivasi sekunder dan primer sangat

penting dikaitkan oleh siswa dalam usaha pencapaian prestasi belajar.

D. Sifat Motivasi

1. Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif

atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap

individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang

Page 5: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

5

yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia

sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi

tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang

dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang

terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri.

Sebagai contoh konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul

ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah

lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik

motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-needs and

purposes”. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk

motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan

suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas

belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-benar

ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya

perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu besok

paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan

dipuji oleh pacarnya,atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin

mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat

hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak

secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena

itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang

didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari

luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

E. Fungsi motivasi

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melaksanakan aktivitas

Page 6: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

6

belajar. Motivasi diperlukan dalam menentukan intensitas usaha belajar bagi para

siswa. Menurut Djamarah (2002 : 123) ada tiga fungsi motivasi:

Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai

pendorong untuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik

ambil dalam rangka belajar.

Motivasi sebagai penggerak perbuatan. Dorongan psikologis melahirkan

sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak

terbendung,yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik.

Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Anak didik yang mempunyai

motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan

mana perbuatan yang diabaikan.

Menurut Hamalik (2003:161) fungsi motivasi adalah :

Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya

motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar

Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke

pencapaian tujuan yang diinginkan.

Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin

dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya

suatu pekerjaan.

Menurut Sardiman (2006:85) ada 3 fungsi motivasi :

Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi.

Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai

Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan

tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Page 7: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

7

Dengan adanya usaha yang tekun dan didasari motivasi maka siswa akan belajar

dengan baik dan prestasi belajar akan optimal.

F. Teori – Teori Motivasi

1. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)

Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua

manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang

berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima

tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai

dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang

hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu

peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada

peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.

1. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar

yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan,minum, perumahan,

oksigen, tidur dan sebagainya.

2. Kebutuhan Rasa Aman

Faali

keamanan

sosial

penghargaan

Aktualisasi diri

Page 8: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

8

Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan

yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini

meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan

kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak

lagi bekerja.

3. Kebutuhan Sosial

Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka

akan muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana

interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan

dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang

baik, rekreasi bersama dan sebagainya.

4. Kebutuhan Penghargaan

Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas

prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta

efektifitas kerja seseorang.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi.

Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang

sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan,

keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Seseorang yang didominasi oleh

kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas – tugas yang menantang

kemampuan dan keahliannya.

Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang

lebih pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan

yang lebih tinggi (perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi

terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri

mulai mengembalikan perilaku seseorang. Hal yang penting dalam pemikiran

Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi memberi motivasi. Apabila

Page 9: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

9

seseorang memutuskan bahwa ia menerima uang yang cukup untuk pekerjaan dari

organisasi tempat ia bekerja, maka uang tidak mempunyai daya intensitasnya lagi.

Jadi bila suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan berhenti

menjadi motivasi utama dari perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi,

tetapi walaupun kebutuhan telah terpuaskan, kebutuhan itu masih mempengaruhi

perilaku hanya intensitasnya yang lebih kecil.

2. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)

Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk

berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor

itu disebutnya :

1) Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,

termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi

lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik),

2) Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan,

yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat

kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

3. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR

Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negatif) dan teori Y

(positif)

Menurut teori X empat pengandaian yag dipegang manajer :

a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja

b. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam

dengan hukuman untuk mencapai tujuan.

c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.

d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang

dikaitkan dengan kerja.

Page 10: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

10

Kontras dengan pandangan negatif, ini mengenai kodrat manusia ada empat teori

Y :

a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat

dan bermain.

b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka

komit pada sasaran.

c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.

d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

4. TEORI MOTIVASI VROOM (1964)

Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan

mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat

melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.

Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga

komponen, yaitu:

• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas

• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam

melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).

• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau

negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi

harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

5. Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),

Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga

hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:

• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)

Page 11: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

11

• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan

soscialneed-nya Maslow)

• Need for Power (dorongan untuk mengatur)

5. Clayton Alderfer ERG

Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori

Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence

(kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk berhubungan

dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan)

Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting. Pertama,

secara konseptual terdapat persamaan antara teori ataumodel yang dikembangkan

oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan

hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan

hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan “Growth”

mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut Maslow. Kedua,

teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu

diusahakan pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer disimak lebih

lanjut akan tampak bahwa :

Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula

keinginan untuk memuaskannya;

Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin

besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan;

Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi,

semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.

Tampaknya pandangan ini didasarkan kepada sifat pragmatisme oleh manusia.

Artinya, karena menyadari keterbatasannya, seseorang dapat menyesuaikan

Page 12: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

12

diri pada kondisi obyektif yang dihadapinya dengan antara lain memusatkan

perhatiannya kepada hal-hal yang mungkin dicapainya.

G. Ciri-ciri motivasi

Menurut Sardiman (2006 : 83) motivasi pada  diri seseorang itu memiliki ciri-ciri:

Tekun menghadapi tugas

Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)

Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

Lebih senang bekerja mandiri

Tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin

Dapat mempertahankan pendapatnya

Tidak cepat menyerah terhadap hal yang diyakini

Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Apabila seseorang mempunyai ciri-ciri tersebut, berarti siswa mempunyai

motivasi yang cukup kuat. Kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik jika

siswa memiliki minat untuk belajar, tekun dalam menghadapi tugas, senang

memecahkan soal-soal, ulet dalam mengatasi kesulitan belajar.

H. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

Menurut Max Darsono, dkk (2000:65) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar adalah:

a.    Cita-cita atau aspirasi siswa

Cita-cita atau aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai.Cita-cita  akan

memperkuat motivasi belajar.

b.    Kemampuan belajar

Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan.Kemampuan ini meliputi

beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa, misalnya  penghematan,

perhatian, ingatan, daya pikir, fantasi.

Page 13: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

13

c.    Kondisi siswa

Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi siswa yang

mempengaruhi motivasi belajar di sini berkaitan dengan kondisi fisik, dan kondisi

psikologis. Seorang siswa yang kondisi jasmani dan rohani yang terganggu, akan

menganggu perhatian belajar siswa, begitu juga sebaliknya.

d.    Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datang dari luar diri siswa.

Kondisi lingkungan yang sehat, kerukuan hidup, ketertiban pergaulan  perlu

dipertinggi mutunya dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah,

maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

e.    Unsur-unsur dinamis dalam belajar

Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya

dalam proses belajar mengajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang

lemah dan bahkan hilang sama sekali. Misalnya keadaan emosi siswa, gairah

belajar, situasi dalam keluarga dan lain-lain.

f.    Upaya guru dalam pembelajaran siswa

Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam

membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi,cara menyampaikannya,

menarik perhatian siswa, mengevaluasi hasil belajar siswa, dan lain-lain. Bila

upaya-upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada kepentingan siswa,

maka diharapkan dapat menimbulkan motivasi belajar siswa.

Page 14: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

14

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Motivasi adalah keadaan individu yang terangsang yang terjadi jika suatu motif

telah dihubungkan dengan suatu pengharapan yang sesuai. Sedangkan motif

adalah segaladaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif

tidak dapat dilihat begitu saja dari perilaku seseorang karena motif tidak selalu

seperti yang tampak, bahkan kadang-kadang berlawanan dari yang tampak. Dari

tujuan-tujuan yang tidak selalu disadari ini, kita dipaksa menghadapi seluruh

persoalan motivasi yang tidak disadari itu. Karena teori motivasi yang sehat tidak

membenarkan pengabaian terhadap kehidupan tidak sadar.

Dari banyaknya pandangan yang berbeda mengenai motivasi yang mungkin

dikarenakan oleh penggunaan metode observasi yang berbeda-beda, studi tentang

berbagai kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda, dan sebagainya, terdapat

model tentang motivasi yang digeneralisasi yang mempersatukan berbagai teori

yang ada. Ada macam-macam motivasi dalam satu perilaku.

Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi

guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat

diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi

siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa

terdorong untuk melakukan kegiatan belajar.

Suatu perbuatan atau keinginan yang disadari dan hanya mempunyai satu motivasi

bukanlah hal yang biasa, tetapi tidak biasa. Karena suatu keinginan yang disadari

atau perilaku yang bermotivasi dapat berfungsi sebagai penyalur untuk tujuan-

tujuan lainnya. Apabila dapat terjadi keseimbangan, hal tersebut mencerminkan

”hasil pekerjaan” seseorang yang berhadapan dengan potensinya untuk perilaku,

Page 15: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

15

yang dapat diidentifikasi sebagai ”kemampuannya”. Jadi, motivasi memegang

peranan sebagai perantara untuk mentransformasikan kemampuan menjadi hasil

pekerjaan.

Page 16: Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)

16

DAFTAR PUSTAKA

Marno, dan M. Idris. 2012. Strategi dan Metode Pengajaran.

Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.

Sardiman,A.M.2006.Interaksi dan Motivasi Belajar

Mengajar.Jakarta:Grafindo.

http://hamdanial.blogspot.com/2012/11/makalah-teori-motivasi.html

Diakses pada tanggal 7 Oktober 2013

http://nadiaalifazuhri.blogspot.com/2010/11/makalah-motivasi.html

Diakses pada tanggal 7 Oktober 2013

http://butuhjilbab.wordpress.com/2013/04/17/pengertian-motivasi-

menurut-para-ahli-definisi-fungsi-jenis-sifat-teori-ciri/ Diakses pada tanggal 8

Oktober