14
Pola Manajemen Perbankan Syari’ah FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013 ِ م يِ ح ر ل اِ ن مْ ح ر ل اِ اِ مْ سِ ب

Pola Manajemen Perbankan Syariah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

File MPS dari bu dian, semoga bermanfaat :)

Citation preview

Page 1: Pola Manajemen Perbankan Syariah

Pola Manajemen Perbankan Syari’ah

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUMUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN

KALIJAGAYOGYAKARTA 2013

� ح�يم ح م�ن� الر� �ه� الر� � الل م �س ب

Page 2: Pola Manajemen Perbankan Syariah

Etimologi, Management (Inggris) = Tadbir, idarah, siyasah dan qiyadah (Arab)

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien.

Sebagian pengamat mengartikannya sebagai alat untuk merealisasikan tujuan umum.

PENGERTIAN MANAJEMEN Dalam Islam

Penertiban, Pengaturan, Pengurusan, Perencanaan dan Persiapan

Page 3: Pola Manajemen Perbankan Syariah

Konsep manajemen dalam Al-Qur’an

“Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya...”. (QS. As-Sajdah, (32): 5)

Menurut al-Maraghi, Yudabbir al-amri dimaknai dengan mengatur urusan dengan bijaksana.

Hakekat manajemen yang terkandung dalam al-Qur’an adalah memandang ke depan suatu urusan, agar urusan tersebut terpuji dan baik akibatnya, untuk mencapai hakekat tersebut, diperlukan adanya pengaturan dengan cara yang bijaksana.

Hakekat ini erat kaitannya dengan pencapaian tujuan, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan manajerial itu sendiri

Page 4: Pola Manajemen Perbankan Syariah

Pendekatan Teologis-Etis

Mengarah pada keterlibatan dimensi spiritual dalam perilaku manajemen

PARADIGMA MANAJEMEN SYARI’AH

Manajemen syari’ah dibangun atas tiga ranah: Manajemen, Etika dan

Spiritualitas, ketiga ranah ini membangun kekuatan dalam menjalankan amanah.

Page 5: Pola Manajemen Perbankan Syariah

1. Kesadaran bahwa dirinya diperintah oleh Allah

2. Komitmen yang tinggi pada kejujuran

3. Komitmen yang tinggi pada amanah

4. Cerdas (konteks kekinian: IQ, EQ, SQ)

5. Komunikatif

LANDASAN MORAL MANAJEMEN SYARI’AH

Page 6: Pola Manajemen Perbankan Syariah
Page 7: Pola Manajemen Perbankan Syariah

1. ForecastingForecasting adalah suatu peramalan usaha yang sistematis, dengan menggunakan perhitungan yang rasional atas fakta yang ada. Fungsi perkiraan adalah untuk memberi informasi sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Terkadang perkiraan dilakukan berdasarkan intuisi, firasat, juga dapat bersumber dari taufik dan hidayah Allah

2. ObjectiveTujuan yang hendak dicapai oleh badan usaha. Tujuan manajemen perbankan syari’ah tidak hanya meningkatkan kesejahteraan stakeholder, tetapi juga mengaplikasikan prinsip-prinsip syari’ah dalam bisnis keuangan dan bisnis lainnya.

PERENCANAAN

Maximization of Profit and Maximization of Falah

Page 8: Pola Manajemen Perbankan Syariah

3. Policies (rule of action) Basic Policies:a. Tipe nasabah yang dilayaniusaha menengah, kecil atau besarb. Jenis layanan yang disediakan bagi nasabahc. Daerah atau wilayah pelayananDitelaah sentra-sentra ekonomi yg

ada (pertanian,industri, perdagangan dll)d. Sistem penyampaian (delivery system) produk dan jasa

bankpemasaran dengan menggunakan jaringan organik atau melalui outsourcing 166 miliar/juli 2012

e. Distribusi aktiva produktifkebijakan alokasi danaf. Preferensi likuiditasterkait dengan kepercayaan nasabahg. Persainganmenciptakan suasana fanatisme nasabah melalui

pelayanan primah.Pengembangan dan pelatihan staff58 miliar 2012

4. ProgrammesSederetan kegiatan yang digambarkan untuk melaksanakan policies

PERENCANAAN

Page 9: Pola Manajemen Perbankan Syariah

5. SchedulesPembagian program yang harus diselesaikan menurut urutan waktu tertentu

6. ProceduresSuatu gambaran sifat atau metode untuk melaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaan. Program menyatakan apa yang harus dikerjakan, prosedur berbicara tentang bagaimana melaksanakannya

7. BudgetTaksiran atau perkiraan biaya yang harus dikeluarkan dan pendapatan yang diharapkan diperoleh di masa yang akan datang

PERENCANAAN

Page 10: Pola Manajemen Perbankan Syariah

1. Struktur OrganisasiDisamping Dewan Komisaris dan Direksi, Bank Umum Syariah dan BPRS wajib memiliki Dewan pengawas syariah. DPS adalah badan independen yang ditempatkan oleh Dewan Syariah nasional (DSN) pada bankTugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha bank agar tidak menyimpang dari ketentuan dan prisnip syariah yang telah difatwakan oleh DSN. Fungsi DPS:a. Sebagai penasehat dan pemberi saran kepada direksi, pimpinan Unit Usaha

Syariah dan pimpinan kantor cabang syariah mengenai hal-hal yang terkait dengan aspek syariah.

b. Sebagai mediator antara bank dan DSN dalam mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari bank yang memerlukan kajian dan fatwa dari DSN.

c. Sebagai perwakilan DSN yang ditempatkan pada bank. DPS wajib melaporkan kegiatan usaha serta perkembangan bank syariah yang diawasinya kepada DSN sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.

pengorganisasian

Page 11: Pola Manajemen Perbankan Syariah

2. Unit Usaha Syariah.Unit Usaha Syari’ah dari bank umum konvensional pada dasarnya merupakan unit yang mempunyai karakteristik kegiatan usaha yang berbeda, serta mempunyai pencatatan dan pembukuan yang terpisah dari kantor-kantor konvensionalnya. Unit tersebut berada di kantor pusat bank dan dipimpin oleh seorang anggota direksi atau pejabat satu tingkat di bawah direksi. Secara umum tugas UUS mencakup :a. Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan kantor cabang syariah.b. Melaksanakan fungsi treasury dalam rangka pengelolaan dan

penempatan dana yang bersumber dari kantor-kantor cabang syariah.c. Menyusun laporan keuangan konsolidasi dari seluruh kantor-kantor

cabang syariah.d. Melaksanakan tugas penata-usahaan laporan keuangan kantor-kantor

cabang syariah.

pengorganisasian

Page 12: Pola Manajemen Perbankan Syariah

3. Perencanaan organisasi. Perencanaan organisasi bank adalah pengelompokan yang logis dari

kegiatan-kegiatan bank, menurut hasil yang ingin dicapai yang menunjukkan dengan jelas tanggung jawab dan wewenang atas suatu tindakan.

Tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap posisi dalam organisasi harus dirumuskan dengan jelas, sehingga tanggung jawab (accountability) untuk hasil akhirnya dapat diukur dengan mudah.

pengorganisasian

Page 13: Pola Manajemen Perbankan Syariah

1. Proses Pengawasan Proses Pengawasan meliputi kegiatan- kegiatan sebagai berikuta. Menentukan standar sebagai ukuran pengawasan.b. Pengukuran dan pengamatan terhadap jalannya operasi berdasarkan

rencana yang telah ditetapkan.c. Penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang

diminta.d. Melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan.e. Perbandingan hasil akhir (output) dengan masukan (input) yang

digunakan.

pengawasan

Page 14: Pola Manajemen Perbankan Syariah

2. Sistem Informasi Manajmen.Laporan-laporan yang dihasilkan dari proses pengawasan itu harus disusun dalam suatu format yang sistematis, agar dapat dengan segera dan mudah digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.Sistem informasi manajemen memiliki kesanggupan memberikan berbagai jenis informasi dengan cepat dan akurat serta memberikan fleksibilitas dalam cara penyajiannya.

3. Program Audit Internal.Pada dasarnya para manajer puncak (top management) merupakan pengawas tertinggi bagi seluruh bawahannya. Untuk memudahkan pelaksanaan fungsi pengawasan ini setiap organisasi perusahaan besar selalu mengadakan suatu badan khusus (special staff) dengan program audit internal yang oleh Bank Indonesia disebut SKAI (Satuan Kerja Audit Internal).

pengawasan