34
ELIMINASI FEKAL PRODI S1 STIKES KEPANJEN 2014 By: Ns. YULIA, RN

Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

eliminasi fekal, asuhan keperawatan

Citation preview

Page 1: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

ELIMINASI FEKALPRODI S1 STIKES KEPANJEN

2014

By: Ns. YULIA, RN

Page 2: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Sistem gastrointestinal (sistem pencernaan)

adalah sistem organ dalam manusia yang

berfungsi untuk :

• menerima makanan,

• mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,

• menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah

• membuang bagian makanan yang tidak dapat

dicerna atau merupakan sisa proses tersebut

dari tubuh.

Page 3: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

• Eliminasi fekal adalah proses pembuangan sisa

metabolisme tubuh berupa bowel (feses).

• Pola defekasi sangat bersifat individual, bervariasi

• Jumlah feses yang dikelurkan juga bervariasi pada

setiap orang.

• Eliminasi yang teratur dari sisa-sisa produksi usus

penting untuk fungsi tubuh yang normal.

• Perubahan pada eliminasi dapat menyebabkan

masalah pada gastrointestinal dan bagian tubuh

yang lain.

Page 4: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Anatomi dan fisiologi a. Saluran gastrointestinal bagian atas

MULUT LAMBUNG

Makanan yang masuk akan dicerna secara

mekanik dan kimiawi di mulut dan di

lambung dengan bantuan enzim, asam

lambung.

Selanjutnya makanan yang sudah dalam

bentuk chyme di dorong ke usus halus

Page 5: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Saluran gastrointestinal bag. bawah

meliputi usus halus dan usus besar.

Usus halus terdiri atas

duodenum,

jejunum dan

ileum

panjangnya kira-kira 6 meter

diameter 2,5 cm.

Page 6: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Cont..

Usus besar terdiri atas

cecum,

colon dan

rektum

bermuara pada anus.

Panjang usus besar sekitar 1,5 meter dan

diameternya kira-kira 6 cm

Page 7: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Usus menerima zat makanan yang sudah berbentuk chyme (setengahpadat) dari lambung

mengabsorpsi air, nutrien danelektrolit.

Usus mensekresi mucus, potassium, bikarbonat dan enzim.

Chyme bergerak karena adanyaperistaltik usus dan akan berkumpulmenjadi feses di usus besar.

Dari makan sampai mencapai rektumnormalnya diperlukan waktu 12 jam.

Page 8: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Gerakan kolon terbagi menjadi 3

KontraksiHaustral

GerakanPeristaltik

HaustralShuffing

Page 9: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Haustral Shuffing

adalah gerakan mencampur chyme untuk

membantu absorpsi air,

Kontraksi Haustral

adalah gerakan untuk mendorong materi cair

dan semipadat sepanjang kolon,

Gerakan Peristaltik

adalah berupa gelombang, gerakan maju ke

anus.

Page 10: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Defekasi

Defekasi adalah proses pembuangan atau

pengeluaran sisa metabolisme berupa feses

dan flatus yang berasal dari saluran

pencernaan melalui anus.

Ketika gelombang peristaltik mendorong

feses ke dalam kolon sigmoid dan rektum,

saraf sensoris dalam rektum dirangsang dan

individu menjadi sadar terhadap kebutuhan

untuk defekasi.

Page 11: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

2 macam refleks yang membantu

proses defekasi

1. Refleks defekasi instrinsik

2. Reflek defekasi parasimpatis

Page 12: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Refleks defekasi instrinsik

Ketika feses masuk ke dalam rektum,

pengembangan dinding rektum memberi suatu signal yang menyebar melalui pleksus mesentrikus untuk memulai gelombang peristaltik pada kolon desenden, kolon sigmoid, dan didalam rektum.

Gelombang ini menekan feses kearah anus. Begitu gelombang peristaltik mendekati anus, spingter anal internal tidak menutup dan bila spingter eksternal tenang maka feses keluar

Page 13: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

reflek defekasi parasimpatis

adanya feses dalam rektum yang merangsang

saraf rektum, ke spinal cord.

merangsang ke kolon desenden,kemudian ke

sigmoid ,lalu ke rektum dengan gerakan

peristaltik

akhirnya terjadi relaksasi sfingter interna,

maka terjadilah proses defekasi saat sfingter

interna berelaksasi

Page 14: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELIMINASI FEKAL

Page 15: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

ü Usia dan perkembangan: mempengaruhi karakter feses, control

ü Diet

ü Pemasukan cairan. Normalnya: 2000-3000 ml/hari

ü Aktifitas fisik: merangsang peristaltik usus, sehingga peristaltik usus meningkat

ü Faktor psikologik

ü Kebiasaan

ü Posisi

ü Nyeri

ü Kehamilan: menekan rektum

ü Operasi dan anestesi

ü Obat-obatan

ü Test diagnostik: barium enema dapat menyebabkan konstipasi

ü Kondisi patologis

Page 16: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Faktor yg meningkatkan:

1. Lingkungan yang bebas stress

2. Kemampuan untuk mengikuti pola defekasi

pribadi, privasi

3. Diet tinggi serat

4. Asupan cairan normal

5. Olah raga

6. Kemampuan untuk mengambil posisi jongkok

7. Diberikan laksatif dan katartik secara tepat

Page 17: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Faktor yg menurunkan : 1. Stress emosional (cemas atau depresi)

2. Gagal mencetuskan reflek defekasi, kurangwaktu atau kurang privasi

3. Diet tinggi lemak, tinggi karbohidrat

4. Asupan cairan kurang

5. Imobilitas atau tidak aktif

6. Tidak mampu jongkok akibat imobilitas, usialanjut, deformasi musculoskeletal, nyeri dannyeri selama defekasi

7. Penggunaan analgesic narkotik, antibiotic dananestesi umum serta penggunaan katartik yang berlebihan.

Page 18: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Faktor Psikologis

mengalami kecemasan,

ketakutan,

marah,

muncul respons stres

→ memungkinkan tubuh membuat pertahanan.

Page 19: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Flatus & Feces

Gas yang dihasilkan dalam proses pencernaan

normalnya 7-10 liter / 24 jam.

Jenis gas yang terbanyak adalah CO2,

metana, H2S, O2, dan nitrogen.

Feses terdiri atas 75 % air dan 25 % materi

padat. Feses normal berwarna khas karena

pengaruh dari mikroorganisme. Konsistensi

lembek namun berbentuk.

Page 20: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan diagnostik saluran

gastrointestinal meliputi:

teknik visualisasi struktur

gastrointestinal yang dapat dilakukan

melalui pendekatan langsung maupun

tidak langsung.

Page 21: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

MetodeMempertahankan Eliminasi Normal

Perhatikan makanan yang kita makan

Cukupi pemenuhan cairan tubuh

Jaga aktivitas, jangan beraktivitas terlalu keras,

dan jangan pula banyak berdiam diri serta

berolah raga dengan teratur

Perhatikan psikologi diri, hindari hal-hal yang

akan mungkin menyebabkan stres dan

kecemasan

Page 22: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Tindakan untuk MempertahankanEliminasi Normal

Untuk mempertahankan eliminasi normal, kita

harus mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi proses eliminasi fekal.

Sehingga kita bisa melakukan

tindakan antisipasi yang

diperlukan untuk

mempertahakankan pola

eliminasi normal.

Page 23: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Konstipasi

Fecal infaction

Diare

Inkontinensia fekal

Flatulens

Hemorroid

Page 24: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

A.Konstipasi

Merupakan gejala bukan penyakit.

Yaitu menurunnya frekuensi BAB disertai

dengan pengeluaran feses yang sulit, keras

dan mengejan.

BAB yang keras dapat menyebabkan nyeri

rektum. Kondisi ini

Terjadi karena feses berada di intestinal

lebih lama, sehingga banyak air diserap.

Page 25: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Manifestasi Klinis Konstipasi

1. Menurunnya frekuensi BAB

2. Pengeluaran feses yang sulit, keras dan

mengejan

3. Nyeri rektum

Page 26: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

B.Fecal Impaction

Merupakan akibat konstipasi yang tidak

teratur,

sehingga tumpukan feses sampai pada kolon

sigmoid.

Page 27: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Tanda & Gejala Fecal Impaction

1. Tidak BAB

2. Anoreksia

3. Kembung/kram

4. Nyeri rektum

Page 28: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN
Page 29: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN
Page 30: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

C. Diare

Peningkatan frekuensi BAB

Cairan dan feses yang tidak terbentuk.

Isi intestinal melewati usus halus dan kolon

sangat cepat.

Iritasi di dalam kolon merupakan faktor

tambahan yang menyebabkan meningkatkan

sekresi mukosa.

Feses menjadi encer sehingga pasien tidak

dapat mengontrol dan menahan BAB.

Page 31: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

D. Inkotinensia fekal

yaitu suatu keadaan tidak mampu mengontrol

BAB dan udara dari anus,

BAB encer dan jumlahnya banyak.

Umumnya disertai dengan gangguan fungsi

spingter anal eksternal.

Pada situasi tertentu secara mental pasien sadar

akan kebutuhan BAB tapi tidak sadar secara

fisik. Kebutuhan dasar pasien sangat tergantung

pada perawat

Page 32: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Flatulens (Kembung) yaitu menumpuknya gas pada

lumen intestinal,

dinding usus meregang dan distended,

merasa penuh, nyeri dan kram.

Biasanya gas keluar dari mulut (sendawa)

atau anus (flatus).

Hal-hal yang menyebabkan peningkatan gas

di usus adalah pemecahan makanan oleh

bakteri yang menghasilkan gas metan,

mengalami pembusukan.

Page 33: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

Hemoroid Yaitu dilatasi pembengkakan vena pada dinding

rektum (bisa internal atau eksternal).

Terjadi pada defekasi yang keras, kehamilan,

gagal jantung dan penyakit hati menahun.

Perdarahan dapat terjadi dengan mudah jika

dinding pembuluh darah teregang.

Jika terjadi inflamasi dan pengerasan, maka

pasien merasa panas dan gatal. Kadang-kadang

BAB dilupakan oleh pasien, karena saat BAB

menimbulkan nyeri. Akibatnya pasien mengalami

konstipasi.

Page 34: Eliminasi fekal by Ns Yulia BSN, RN

ThanksKeep Studying