37
Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Page 2: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Visi

Data dan Informasi

Titik Tolak

Perencanaan

Page 3: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Minggu I , Bulan Juni

TAHAPAN KEGIATAN PENYUSUNAN RPJM DESA

• Surat keputusan kepala Desa tentang

Pembentukan tim Penyusun RPJM

Desa • Jadwal dan Agenda

kegiatan penyusunan RPJM

Desa

• Kepala Desa • Tim

Penyusun • Pendamping

/ Camat

Juni, minggu ke-1 Pembentukan Tim penyusunan RPJM

Desa

• Kepala Desa • Tim

Penyusun • Pendamping

/ Camat

Data rencana program dan

kegiatan yang akan masuk ke Desa

• Kepala Desa • Tim

Penyusun • Pendamping

/ Camat

Berita acara dan lampiran Dokumen hasil kajian

keadaan Desa

• BPD • Tim Penyusun • Pendamping /

Camat • Peserta (Dusun,

RT/RW, Tokoh masyarakat,

lembaga Desa)

Berita acara Musyawarah Desa yang memuat hasil

kesepakatan rumusan perencanaan

• Tim Penyusun

• Kepala Desa • Pendamping

/ Camat

Dokumen Rancangan RPJM Desa

• Kepala Desa • Tim Penyusun • Pendamping

/camat • Peserta (Dusun,

RT/RW, Tokoh masyarakat,

lembaga Desa)

Berita acara hasil kesepakatan

Rancangan RPJM Desa

• Tim Penyusun

• Kepala Desa • BPD

Peraturan Desa tentang RPJM Desa

Juni, minggu ke-2 s/d minggu ke-4

Penyelarasan arah kebijakan perencanaan

pembangunan kabupaten

Juni, minggu ke -4 s/d Juli, minggu ke-4

Pengkajian Keadaan Desa

1. Penyelarasan Data Desa 2. Penggalian gagasan

masyarakat 3. Pelaporan hasil

Agustus, minggu ke -1 Musyawarah Desa

Agustus, minggu ke-2 Penyusunan

Rancangan RPJM Desa

Agustus, minggu ke-3 Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Desa

Agustus, mingggu ke-4 Penetapan RPJM

Desa

Page 4: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Pembentukan Tim

Penyusun

Dusun RT/RW

Proses Pendekatan Partisipatif

Desa

Penyelarasan Arah

Kebijakan kabupaten

/kota

Pengkajian Keadaan Desa -Pemetaan potensi, peluang dan

masalah Desa - Diskusi kelompok terarah

(Penggalian gagasan)

Musyawarah Desa

Musyawarah Rencana

pembangunan Desa

RPJM Desa

R R A

P R A

Page 5: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Pemetaan tokoh kunci dan informan

Data sekunder -Peta

-profil desa

Persiapan Kajian

Dokumentasi proses dan hasil

Entry strategy

-Kontrak sosial - penyertaan sumberdaya

lokal

- Tim RRA PRA -Problem tree

analisis

Persiapan Kajian

-Tujuan Kajian -Research question - Agenda kegiatan

Sumber daya -Lembaga

pengusung - Tujuan dan

sasaran kegiatan

Penggalian data

Kader Lokal Wawancara semi terstruktur dan

observasi lapang

Pengelompokan dan filtering

isu-isu strategis

Berbagi peran dalam penyelenggaraan

kajian PRA

Bahan dan materi FGD Undangan, lokasi

kegiatan, Jumlah peserta

FGD

Isu prioritas dan tindakan

Inisiator lokal

RRA

PRA

Alur kajian

Page 6: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Contoh: Alur Proses RRA dan PRA dalam Perencanaan Partisipatif

Page 7: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA WILAYAH

Sumber daya alam • Dalam penggolongan sumber daya alam telah menjadi kebiasaan

untuk membedakannya menjadi dua, antara yang dapat diperbaharui dan tidak terbaharukan. Yang dapat diperbaharui dianggap sebagai sumber yang karena kemampuannya untuk memperbaharui melalui reproduksi. Tidak terbaharukan seperti mineral atau sumber daya bahan bakar, dimana sekali digunakan, tidak tergantikan.[1]

[1] British Encyclopedia, (Microsoft. 2002)

SUMBERDAYA ALAM JUMLAH KETERANGAN Rw Rw Rw

Ekosistem Sungai Hasil budidaya

Ternak

Page 8: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

FOTO SUMBER DAYA ALAM

Page 9: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Sumber Daya Manusia • suatu sumber daya yang mempunyai; karakteristik khusus,

karakteristik ini merupakan cerminan implikasi secara individu, organisasi, suatu ekonomi, dan negara..[1] SDM terdiri dari kumpulan kesehatan, nutrisi, pendidikan, keahlian, dan pengetahuan individu.

[1] Human Capital, Critical Relationships, Issues & Implications. Prof. Dr. J. C. Groth – Texas A & M University

Sdm JUMLAH KETERANGAN

Rw Rw Rw

tingkat Pendidikan

Mata Pencaharian

• Berbasis sumberdaya alam

• Jasa

Page 10: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

FOTO SUMBER DAYA MANUSIA

Page 11: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Sumber daya fisik/infrastruktur adalah hal-hal seperti infrastruktur komunikasi dan transportasi,

pabrik industri dan semua sumber daya buatan manusia yang memungkinkan masyarakat dan ekonomi untuk memfungsikannya dalam caranya yang sesuai.

Fisik/Infrastruktur JUMLAH

keterangan RW RW RW Sarana umum Sarana pendidikan Sarana pemerintahan

Sarana usaha

Page 12: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

FOTO SUMBER DAYA FISIK

Page 13: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Sumber daya finansial adalah sumber –sumber permodalan seperti tabungan masyarakat

atau lembaga keuangan yang mudah diakses oleh warga masyarakat

SDF JUMLAH

keterangan RW RW RW perbankan Koperasi Lumbung Desa

Arisan

Page 14: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Sumber daya sosial • Sumber daya sosial dari suatu masyarakat meliputi

institusi, hubungan, sikap dan nilai-nilai yang mengatur hubungan antar orang dan berperan untuk ekonomi dan pembangunan sosial.

SDS Jumlah

keterangan RW RW RW keagamaan pemerintah desa olahraga/pemuda kelompok arisan kelompok minat

kelompok ekonomi/profesi kesenian

Page 15: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

FOTO SUMBER DAYA SOSIAL

Page 16: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

1. Bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, 2. Bidang pelaksanaan pembangunan Desa 3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan 4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Muatan program dalam RPJMDes, mencakup :

Page 17: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Teknik-teknik PRA

Page 18: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Peta Sketsa Desa

Pembuatan peta desa digunakan untuk memudahkan masyarakat membaca wilayahnya dan mengetahui ketersebaran potensi dan masalah, serta menentukan Dan merancang langkah-langkah dan aturan-aturan ke depan.

Alat dan bahan •Kertas ukuran plano •Spidol permanen •Kertas label warna •Kertas metacard Waktu 150 menit

Tujuan Memetakan gambaran penggunaan lahan di wilayah desa memetakan potensi dan masalah utama di wilayahnya.

Page 19: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Tahap I. membuat peta sketsa dasar

• Fasilitator menerangkan maksud dan alur proses membuat peta sketsa wilayah/desa

• Menyiapkan kertas ukuran plano dan spidol warna • Memulai dengan memetakan infrastruktur yang paling

mudah dikenal oleh peserta, seperti masjid, gereja, pasar atau kantor desa. Dan menentukan arah kompas dalam kertas , kemudian dimulai dengan memetakan jalan desa dan batas alam seperti sungai.

• Menentukan batas-batas pembagian penggunaan lahan, seperti: pemukiman, budidaya, dan kawasan lindung

• Jangan lupa membuat legenda atau keterangan gambar

Proses

Page 20: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Tahap II. Memetakan sebaran potensi sumberdaya desa

• Fasilitator mengidentifikasi jenis-jenis sumberdaya

berdasarkan pembagian penggunaan lahan • Fasilitator menyiapkan matrik potensi berdasarkan

pembagian lahan – sumberdaya alam : hutan, air, lahan pertanian, satwa – sumberdaya manusia: pedidikan,kesehatan – sumberdaya fisik dan infrastruktur: kondisi jalan, irigasi, dan

bendungan – sumberdaya social: adat, budaya, aturan adat, dan kegiatan

gotong royong – sumberdaya finansial: lembaga permodalan

• peserta menempelkan kertas label warna pada kertas sesuai dengan legenda potensi sumberdaya

Page 21: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Tahap III. Memetakan sebaran masalah

• fasilitator memandu peserta mengidentifikasi masalah yang terjadi berdasarkan pembagian penggunaan lahan dibuat dalam matrik

• peserta membuat legenda sesuai jenis masalah pada matrik

• peserta menempelkan kertas label warna pada peta sketsa yang telah dibuat

• Fasilitator memandu menganalisa hasil kajian dari pemetaan potensi dan masalah, kemudian membuat kesimpulan hasil.

Page 22: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Catatan dan Saran •Pada masing-masing tahapan fasilitator memandu peserta diskusi untuk

menganalisa potensi dan masalah yang terjadi sebab akibatnya.

•Untuk memudahkan peserta mengidentifikasi masalah dapat menggunakan bantuan metacard, masing masing peserta menulis jenis masalah kemudian

ditempel pada matrik/bagan masalah.

Page 23: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Analisa Pohon Masalah

Pohon masalah memiliki tiga bagian, yakni batang, akar, dan cabang. Batang pohon menggambarkan masalah utama, akar merupakan penyebab masalah inti, sedangkan cabang pohon mewakili dampak. Tujuan Mengidentifikasi masalah utama dari pengelolaan potensi wilayah desa dan menemukan sebab dan akibatnya sehingga ditemukan akar masalah. Bahan dan alat •Kertas Plano •Kertas ukuran Metacard •Spidol besar warna hitam dn biru •Spidol kecil warna hitam Waktu 120 menit

Page 24: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Proses 1. Fasilitator menjelaskan maksud dan alur proses membuat

pohon masalah 2. Fasilitator membagikan kertas metacard kepada setiap

peserta diskusi untuk menuliskan masalah utama yang terjadi dalam pengelolaan wilayah/desa pada kertas metacard. Satu permasalahan utama dituliskan pada satu metacard untuk memudahkan pengelompokan masalah.

3. Hasil identifikasi masalah dipetakan berdasarkan masalah utama, sebab masalah dan akibat masalah pada gambar pohon yang disiapkan dalam kertas plano.

4. Fasilitator mengajak peserta mendiskusikan sebab akibat dan merumuskan akar permasalah dari sebab akibat masalah.

Catatan dan saran Dalam mengidentifikasi masalah biasanya ditemukan jenis masalah yang saling kait mengait, atau bahkan terpisah. Apabila diperlukan dapat membuat lebih dari satu pohon masalah.

Page 25: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

DEMAM BERDARAH

MENINGGAL

RUMAH SAKIT

NYAMUK

SARANG

MALAS

RUMAH KOTOR

LIINGKUNGAN KOTOR

TATA RUANG TIDAK BAIK

KEHILANGAN KELUARGA &

EKONOMI

PENYEBAB UTAMA

(AKAR MASALAH)

AKIBAT UTAMA

SEHAT

MASALAH UTAMA

Page 26: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Tujuan Menggali sejarah asal usul berdirinya desa dan kejadian-kejadian yang penting sejak desa berdiri Alat dan bahan •Kertas ukuran plano •Spidol permanen •Alat tulis •recorder Waktu 120 menit

Penelusuran Sejarah Asal usul dan Kejadian Desa

Proses • Menghadirkan orang-orang yang paling tua atau paling lama tinggal di desa sebagai nara sumber • Menyiapkan matrik kajian penelusuran sejarah dan kejadian-kejadian penting • Fasilitator menerangkan maksud dan alur proses pelaksanaannya kepada peserta sebelum

proses kajian dilakukan • Fasilitator mengajak peserta untuk menggali asal usul desa dan menanyakan makna dari nama

desa kepada orang-orang yag paling tua atau yang mendalami sejarah perkembangan desa • Biasanya untuk memudahkan mengingat tahun atau kapan kejadian-kejadian berlangsung,

fasilitator memberikan gambaran kejadian-kejadian yang bersifat besar, seperti kejadian bencana alam, Gunung meletus, zaman penguasaan penjajahan, atau masa kepemimpinan nasional.

Catatan dan Saran Upayakan menggali sejarah kejadian dan pengalaman yang berdampak besar terhadap keputusan-keputusan yang diambil oleh masyarakat setempat

Page 27: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Tahun Kejadian Keterangan 66-67 - Pasca G-30 S /Gestapu

- Kol-Kentang Masuk - Lahan masih subur - Home Industri Tembakau Garangan

Hutan masih subur, penduduk hanya mengambil kayu kering. Tanaman yang ada: pitrem, tembakau, kubis jawa.

70-73 - Kentang masuk10% ladang desa - Program Pemerintah Inmas-Bimas - PLN masuk di Karang Tengah barat

Masyarakat sudah mulai mengenal pertanian kentang secara intensif. Pembebasan lahan bengkok untuk panas bumi.

77-78 - Kentang jenis kastela masuk di Karang Tengah - Pembebasan bengkok untuk sumur 7

Lahan bengkok berkurang karena digunakan sebagai pengganti tanah dengan sistem tukar guling

82 - Kentang jenis granola /gran masuk. - Pada masa ORBA golkar menang 90% - Pertamina mulai beroperasi di Pawuhan

Ladang masyarakat 100% menjadi lahan pertanian kentang. Keadaan air masih bagus karena hutan masih utuh

86 - Kentang tersebar merata, jamur masuk - Dieng Jaya masuk

Terjadi pembabasan lahan-lahan milik masyarakat oleh PT. Dieng Jaya sehingga lahan pertanian berkurang 15 Ha.

87 - Proses pembuatan jamur - PT. Dieng Jaya membuka lahan

Air telaga menjadi keruh dan tidak bisa dimanfaatkan untuk minum karena tercemar buangan lumpur Dieng Jaya dan erosi lahan pertanian

90 - Perluasan lahan Pertanian Ketidak seimbangan kepemilikan lahan pertanian karena masyarakat Karang Tengah melakukan pembelian lahan di dalam maupun diluar desa. Banyak masyarakat yang menjadi buruh tani

94 - lalat mulai menyerang - Hutan mulai rusak

Banyak petani merugi, sumber air mulai berkurang dan terjadi banjir, serta erosi dan polusi mulai terasa.

96-97 - Krisis Moneter Harga Kentang Naik - Hutan sudah mulai dijarah - HCE masuk, uji coba sumur 28

Masa ini banyak petani yang berhasil sehingga pembukaan lahan kentang mulai dijalankan di perbagai daerah. Uji coba sumur mengakibatkan masyarakat harus mengungsi selama 1 hari karena gas beracun.

98 - Konversi lahan hutan - KUT - Hutan berkurang 10 Hektar, lahan kayu masyarakat

dibuka 74 Ha - HCE membangun kantor. Terjadi kecelakaan di Pertelon

4 Tewas

Program KUT yang dijalankan mendorong pembukaan lahan hutan lewat program gebrus jalur. Air semakin sulit, hutan rusak.

99-00 - Puncak serangan lalat - Hutan rusak dan gundul - HCE memperluas jaringan pipa, pembebasan lahan

bengkok 1 Ha, Lahan pertanian 36 Ha

Petani banyak yang bangkrut, sedangkan kondisi alam rusak sehingga banjir dan longsor semakin parah

2001 - Hasil pertanian mulai menurun - Hutan rusak parah - Masuknya Geo-Dipa , HCE keluar

Ketiak musim kemarau air kering sehingga terjadi konflik di masyarakat karena berebut air, lembaga desa tidak efisien karena tanah bengkok tinggal sedikit, limbah dan polusi makin meningkat. Jaringan pipa banyak yang bocor sehingga merusak tanaman pertanian

Page 28: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Perubahan dan Kecenderungan Pembuatan bagan perbandingan kondisi dapat menunjukkan sejauhmana sebuah masalah dapat semakin berdampak dari tahun ke tahun. Dengan perbandingan dari tahun ke tahun masyarakat lebih mudah memahami sebab dan akibat suatu masalah dan pentingnya untuk segera mengambil langkah perbaikan. Tujuan • Menggali perubahan-perubahan antar waktu kondisi kehidupan masyarakat di

wilayahnya, supaya masyarakat mudah memahami sebab akibat dari pengaruh perubahan yang terjadi baik positif maupun negatif dan memprediksi gambaran kondisi waktu kedepannya.

• Mengfasilitasi masyarakat untuk memperkirakan arah kecenderungan umum dalam jangka panjang serta mengantisipasi kecenderungan tersebut.

Alat dan bahan •Kertas ukuran plano •Spidol permanen •Kertas label warna Waktu 120 menit

Page 29: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Proses 1. Fasilitator menerangkan maksud dan alur proses membuat matrik/bagan perubahan dan

kecenderungan. 2. Menyiapkan kertas ukuran plano dan disiapkan matrik /bagan perubahan dan kecenderungan.

Pastikan peserta mudah mengakses kertas plano, peserta duduk melingkari kertas kerja 3. Mulai dengan menggali perubahan-perubahan kondisi yang penting di desa. Misalnya:

a. sumberdaya alam : hutan, air, lahan pertanian, satwa b. sumberdaya manusia: pedidikan,kesehatan c. sumberdaya fisik dan infrastruktur: kondisi jalan, irigasi, dan bendungan d. sumberdaya social: adat, budaya, aturan adat, dan kegiatan gotong royong e. sumberdaya finansial: lembaga permodalan

4. fasilitator dapat juga mengidentifkasi kondisi pada isu-isu khusus, seperti pertanian: hasil yang di dapat, keberadaan hama, penerapan tehnologi tanam, luas lahan pertanian.

5. Fasilitator memandu diskusi dalam pengisian matrik secara urut dengan memberikan bobot gambaran kondisi dengan satuan ukuran yang paling dipahami oleh peserta. Dalam diskusi dan pengisian lebih ditekankan pada alasan memberikan penilaian kondisi tiap rentang tahunnya padan bagan keterangan.

6. Fasilitator memnadu menganalisa hasil pengggalian bagan perubahan dan kecenderungan dan membuat kesimpulan.

Catatan dan Saran Jangan lupa dalam menganalisa matrik perubahan antar waktu, peserta diajak membuat proyeksi kecenderungan tahun ke depannya.

Page 30: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA
Page 31: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

No Kondisi Perubahan dan Kecenderungan

Satuan Keterangan Sebelum-

2000 200-2005 2006-2010 2010-2014 2015-2019

1 Jenis Ikan Kerapu di alam

Persentase di alam

Macan 100 80 85 80 75 % • Disebabkan karena masyarakat kurang sadar

• Terumbu karang sangat hancur

bebek 100 80 75 70 50 %

Lodi 100 80 75 70 50 %

2 Teripang 100 100 95 90 85 % 3 Kima 100 90 85 80 75 % 4 Salome 100 85 75 70 70 % 5 Terumbu

karang 100 90 90 85 80 %

6 Budidaya Kerapu di KJA

• Diharapkan benih berkualitas • Pemasaran harus mandiri • Harga suplayer tidak

memuaskan • Harga turun naik • Susah pakan • Min 500 ekor/orang dan

maksimal 1200/org

Benih 200 300 400 600 600 Ekor/orang

Harga kerapu macan per kg

85.000 135.000 100.000 95.000 100.000 Rupiah

Jumlah Suplayer Lokal

7 6 5 5 4 Orang

7 aktivitas Budidaya

• Dukungan Pemerintah sangat besar dalam mendorong usaha Budidaya masyarakat Jumlah

Anggota kelompok

- + 40 + 170 + 150 + 180 Orang

Jumlah kelompok

- 4 5 5 7 Kelompok

Page 32: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Analisa skala Prioritas dan peran para pihak

• Bertujuan untuk menentukan prioritas yang mendesak dalam perumusan tindakan yang akan dilakukan.

• Kriteria penilaian : – Tingkat kemudahan – Tingkat biaya – Tingkat waktu – Manfaat/dampak

• Peran para pihak dilakukan dengan mengidentifikasi peluang dukungan pihak kelembagaan dari dalam desa dan pihak luar

Page 33: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA
Page 34: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

Tugas Praktek Lapang Pengkajian Keadaan Desa di tingkat RW

• Membagi peserta menjadi 4 kelompok • Menyusun rencana kajian Oleh kelompok • Praktek RRA = Pemetaan potensi dan isu strategis • Praktek PRA = rencana tindakan , skala prioritas dan

peran para pihak • Pelaporan

– Gambaran umum RW – Proses – Hasil

• Gambran potensi dan masalah • Skala Prioritas program

– Pembelajaran yang didapat

Page 35: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

No Tahapan Pendekatan Partisipatif Dilakukan Tidaknya (v)

1 Merumuskan agenda: - Tujuan yang diusung (termasuk menyebutkan sejauh mana agenda akan dijalankan, apakah berhenti pada

pengumpulan data saja, atau perencanaan partisipatif, atau hingga implementasi, atau hingga evaluasi)

- Daftar individu/kelompok masyarakat yang hendak dilibatkan - Durasi waktu yang direncanakan (apakah hitungan minggu, bulan, atau tahun) - Rencana tindak lanjut pasca selesainya agenda (apakah ada agenda berikutnya atau tidak) - Level keterlibatan masyarakat yang diharapkan (apakah pada level penerima informasi, penyampai pendapat, atau

pengambil keputusan)

2 Menyiapkan dan mengolah data sekunder: - Kecamatan Dalam Angka - Monografi Desa - Data lainnya 3 Menyampaikan agenda dan mendapatkan persetujuan untuk pelaksanaannya dari: - pemimpin formal (Kepala Desa, BPD, atau lainnya) - pemimpin informal (tokoh masyarakat) 4 Memetakan informan kunci sebagai sumber pengumpulan data 5 Mengumpulkan data mengggunakan teknik-teknik RRA mengenai: - sumber daya dan potensi - masalah dan isu-isu strategis - data-data spesifik lainnya yang dibutuhkan 6 Melaksanakan observasi lapang 7 Mengidentifikasi individu-individu lokal yang berpotensi menjadi kader untuk dapat meneruskan agenda secara

berkelanjutan

8 Mengolah dan mengemas data-data hasil RRA menjadi data-data siap saji 9 Membangun kesadaran kritis sehingga agenda yang diusung dan temuan-temuan hasil RRA menjadi kepentingan

bersama

10 Mobilisasi individu/kelompok masyarakat untuk berpartisipasi pada tahap perencanaan partisipatif 11 Menyiapkan alur proses perencanaan partisipatif dan alat-alat yang dibutuhkan 12 Berbagi peran dengan masyarakat lokal dalam pelaksanaan perencanaan partisipatif 13 Melaksanakan perencaan partisipatif hingga menghasilkan konsensus mengenai: - penetapan tujuan (atau visi) - urutan aksi-aksi yang akan dilakukan - pengalokasian sumber daya yang tersedia (baik yang bersumber dari luar maupun dari masyarakat sendiri) guna

mendukung pencapaian tujuan dan pelaksanaan aksi-aksi

14 Mengimplementasikan hasil-hasil perencanaan partisipatif 15 Memonitor dan mengevaluasi implementasi perencanaan partisipatif

Page 36: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

KELOMPOK : Pelibatan masyarakat : <5 orang : 10, 5-10 orang : 20, 10-15 orang : 30, >15 orang :40 Nilai 10 = kurang 20 =sedang 30 = bagus 40 = sangat bagus

Criteria Penilaian RRA • Keragaman tokoh yang di

wawancarai • Kedalaman pengalian informasi • Jumlah informan yang didapat PRA • Pelibatan Masyarakat • Verifikasi, penajaman,

pendalaman dari proses hasil RRA

• Membuat analisa dan kesimpulan

• Rencana yang dihasilkan • Memediasi konflik • Membangun kesepakatan Kerjasama TIM • Efektifitas pengunaan alat bantu • Pembagian Peran • Presentasi Laporan

Page 37: Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA

TERIMAkasih