Upload
dzikry-muhammad
View
4.148
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
Mengenal Teknik Kajian RRA dan PRA
Visi
Data dan Informasi
Titik Tolak
Perencanaan
Minggu I , Bulan Juni
TAHAPAN KEGIATAN PENYUSUNAN RPJM DESA
• Surat keputusan kepala Desa tentang
Pembentukan tim Penyusun RPJM
Desa • Jadwal dan Agenda
kegiatan penyusunan RPJM
Desa
• Kepala Desa • Tim
Penyusun • Pendamping
/ Camat
Juni, minggu ke-1 Pembentukan Tim penyusunan RPJM
Desa
• Kepala Desa • Tim
Penyusun • Pendamping
/ Camat
Data rencana program dan
kegiatan yang akan masuk ke Desa
• Kepala Desa • Tim
Penyusun • Pendamping
/ Camat
Berita acara dan lampiran Dokumen hasil kajian
keadaan Desa
• BPD • Tim Penyusun • Pendamping /
Camat • Peserta (Dusun,
RT/RW, Tokoh masyarakat,
lembaga Desa)
Berita acara Musyawarah Desa yang memuat hasil
kesepakatan rumusan perencanaan
• Tim Penyusun
• Kepala Desa • Pendamping
/ Camat
Dokumen Rancangan RPJM Desa
• Kepala Desa • Tim Penyusun • Pendamping
/camat • Peserta (Dusun,
RT/RW, Tokoh masyarakat,
lembaga Desa)
Berita acara hasil kesepakatan
Rancangan RPJM Desa
• Tim Penyusun
• Kepala Desa • BPD
Peraturan Desa tentang RPJM Desa
Juni, minggu ke-2 s/d minggu ke-4
Penyelarasan arah kebijakan perencanaan
pembangunan kabupaten
Juni, minggu ke -4 s/d Juli, minggu ke-4
Pengkajian Keadaan Desa
1. Penyelarasan Data Desa 2. Penggalian gagasan
masyarakat 3. Pelaporan hasil
Agustus, minggu ke -1 Musyawarah Desa
Agustus, minggu ke-2 Penyusunan
Rancangan RPJM Desa
Agustus, minggu ke-3 Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Desa
Agustus, mingggu ke-4 Penetapan RPJM
Desa
Pembentukan Tim
Penyusun
Dusun RT/RW
Proses Pendekatan Partisipatif
Desa
Penyelarasan Arah
Kebijakan kabupaten
/kota
Pengkajian Keadaan Desa -Pemetaan potensi, peluang dan
masalah Desa - Diskusi kelompok terarah
(Penggalian gagasan)
Musyawarah Desa
Musyawarah Rencana
pembangunan Desa
RPJM Desa
R R A
P R A
Pemetaan tokoh kunci dan informan
Data sekunder -Peta
-profil desa
Persiapan Kajian
Dokumentasi proses dan hasil
Entry strategy
-Kontrak sosial - penyertaan sumberdaya
lokal
- Tim RRA PRA -Problem tree
analisis
Persiapan Kajian
-Tujuan Kajian -Research question - Agenda kegiatan
Sumber daya -Lembaga
pengusung - Tujuan dan
sasaran kegiatan
Penggalian data
Kader Lokal Wawancara semi terstruktur dan
observasi lapang
Pengelompokan dan filtering
isu-isu strategis
Berbagi peran dalam penyelenggaraan
kajian PRA
Bahan dan materi FGD Undangan, lokasi
kegiatan, Jumlah peserta
FGD
Isu prioritas dan tindakan
Inisiator lokal
RRA
PRA
Alur kajian
Contoh: Alur Proses RRA dan PRA dalam Perencanaan Partisipatif
KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA WILAYAH
Sumber daya alam • Dalam penggolongan sumber daya alam telah menjadi kebiasaan
untuk membedakannya menjadi dua, antara yang dapat diperbaharui dan tidak terbaharukan. Yang dapat diperbaharui dianggap sebagai sumber yang karena kemampuannya untuk memperbaharui melalui reproduksi. Tidak terbaharukan seperti mineral atau sumber daya bahan bakar, dimana sekali digunakan, tidak tergantikan.[1]
[1] British Encyclopedia, (Microsoft. 2002)
SUMBERDAYA ALAM JUMLAH KETERANGAN Rw Rw Rw
Ekosistem Sungai Hasil budidaya
Ternak
FOTO SUMBER DAYA ALAM
Sumber Daya Manusia • suatu sumber daya yang mempunyai; karakteristik khusus,
karakteristik ini merupakan cerminan implikasi secara individu, organisasi, suatu ekonomi, dan negara..[1] SDM terdiri dari kumpulan kesehatan, nutrisi, pendidikan, keahlian, dan pengetahuan individu.
[1] Human Capital, Critical Relationships, Issues & Implications. Prof. Dr. J. C. Groth – Texas A & M University
Sdm JUMLAH KETERANGAN
Rw Rw Rw
tingkat Pendidikan
Mata Pencaharian
• Berbasis sumberdaya alam
• Jasa
FOTO SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya fisik/infrastruktur adalah hal-hal seperti infrastruktur komunikasi dan transportasi,
pabrik industri dan semua sumber daya buatan manusia yang memungkinkan masyarakat dan ekonomi untuk memfungsikannya dalam caranya yang sesuai.
Fisik/Infrastruktur JUMLAH
keterangan RW RW RW Sarana umum Sarana pendidikan Sarana pemerintahan
Sarana usaha
FOTO SUMBER DAYA FISIK
Sumber daya finansial adalah sumber –sumber permodalan seperti tabungan masyarakat
atau lembaga keuangan yang mudah diakses oleh warga masyarakat
SDF JUMLAH
keterangan RW RW RW perbankan Koperasi Lumbung Desa
Arisan
Sumber daya sosial • Sumber daya sosial dari suatu masyarakat meliputi
institusi, hubungan, sikap dan nilai-nilai yang mengatur hubungan antar orang dan berperan untuk ekonomi dan pembangunan sosial.
SDS Jumlah
keterangan RW RW RW keagamaan pemerintah desa olahraga/pemuda kelompok arisan kelompok minat
kelompok ekonomi/profesi kesenian
FOTO SUMBER DAYA SOSIAL
1. Bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, 2. Bidang pelaksanaan pembangunan Desa 3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan 4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Muatan program dalam RPJMDes, mencakup :
Teknik-teknik PRA
Peta Sketsa Desa
Pembuatan peta desa digunakan untuk memudahkan masyarakat membaca wilayahnya dan mengetahui ketersebaran potensi dan masalah, serta menentukan Dan merancang langkah-langkah dan aturan-aturan ke depan.
Alat dan bahan •Kertas ukuran plano •Spidol permanen •Kertas label warna •Kertas metacard Waktu 150 menit
Tujuan Memetakan gambaran penggunaan lahan di wilayah desa memetakan potensi dan masalah utama di wilayahnya.
Tahap I. membuat peta sketsa dasar
• Fasilitator menerangkan maksud dan alur proses membuat peta sketsa wilayah/desa
• Menyiapkan kertas ukuran plano dan spidol warna • Memulai dengan memetakan infrastruktur yang paling
mudah dikenal oleh peserta, seperti masjid, gereja, pasar atau kantor desa. Dan menentukan arah kompas dalam kertas , kemudian dimulai dengan memetakan jalan desa dan batas alam seperti sungai.
• Menentukan batas-batas pembagian penggunaan lahan, seperti: pemukiman, budidaya, dan kawasan lindung
• Jangan lupa membuat legenda atau keterangan gambar
Proses
Tahap II. Memetakan sebaran potensi sumberdaya desa
• Fasilitator mengidentifikasi jenis-jenis sumberdaya
berdasarkan pembagian penggunaan lahan • Fasilitator menyiapkan matrik potensi berdasarkan
pembagian lahan – sumberdaya alam : hutan, air, lahan pertanian, satwa – sumberdaya manusia: pedidikan,kesehatan – sumberdaya fisik dan infrastruktur: kondisi jalan, irigasi, dan
bendungan – sumberdaya social: adat, budaya, aturan adat, dan kegiatan
gotong royong – sumberdaya finansial: lembaga permodalan
• peserta menempelkan kertas label warna pada kertas sesuai dengan legenda potensi sumberdaya
Tahap III. Memetakan sebaran masalah
• fasilitator memandu peserta mengidentifikasi masalah yang terjadi berdasarkan pembagian penggunaan lahan dibuat dalam matrik
• peserta membuat legenda sesuai jenis masalah pada matrik
• peserta menempelkan kertas label warna pada peta sketsa yang telah dibuat
• Fasilitator memandu menganalisa hasil kajian dari pemetaan potensi dan masalah, kemudian membuat kesimpulan hasil.
Catatan dan Saran •Pada masing-masing tahapan fasilitator memandu peserta diskusi untuk
menganalisa potensi dan masalah yang terjadi sebab akibatnya.
•Untuk memudahkan peserta mengidentifikasi masalah dapat menggunakan bantuan metacard, masing masing peserta menulis jenis masalah kemudian
ditempel pada matrik/bagan masalah.
Analisa Pohon Masalah
Pohon masalah memiliki tiga bagian, yakni batang, akar, dan cabang. Batang pohon menggambarkan masalah utama, akar merupakan penyebab masalah inti, sedangkan cabang pohon mewakili dampak. Tujuan Mengidentifikasi masalah utama dari pengelolaan potensi wilayah desa dan menemukan sebab dan akibatnya sehingga ditemukan akar masalah. Bahan dan alat •Kertas Plano •Kertas ukuran Metacard •Spidol besar warna hitam dn biru •Spidol kecil warna hitam Waktu 120 menit
Proses 1. Fasilitator menjelaskan maksud dan alur proses membuat
pohon masalah 2. Fasilitator membagikan kertas metacard kepada setiap
peserta diskusi untuk menuliskan masalah utama yang terjadi dalam pengelolaan wilayah/desa pada kertas metacard. Satu permasalahan utama dituliskan pada satu metacard untuk memudahkan pengelompokan masalah.
3. Hasil identifikasi masalah dipetakan berdasarkan masalah utama, sebab masalah dan akibat masalah pada gambar pohon yang disiapkan dalam kertas plano.
4. Fasilitator mengajak peserta mendiskusikan sebab akibat dan merumuskan akar permasalah dari sebab akibat masalah.
Catatan dan saran Dalam mengidentifikasi masalah biasanya ditemukan jenis masalah yang saling kait mengait, atau bahkan terpisah. Apabila diperlukan dapat membuat lebih dari satu pohon masalah.
DEMAM BERDARAH
MENINGGAL
RUMAH SAKIT
NYAMUK
SARANG
MALAS
RUMAH KOTOR
LIINGKUNGAN KOTOR
TATA RUANG TIDAK BAIK
KEHILANGAN KELUARGA &
EKONOMI
PENYEBAB UTAMA
(AKAR MASALAH)
AKIBAT UTAMA
SEHAT
MASALAH UTAMA
Tujuan Menggali sejarah asal usul berdirinya desa dan kejadian-kejadian yang penting sejak desa berdiri Alat dan bahan •Kertas ukuran plano •Spidol permanen •Alat tulis •recorder Waktu 120 menit
Penelusuran Sejarah Asal usul dan Kejadian Desa
Proses • Menghadirkan orang-orang yang paling tua atau paling lama tinggal di desa sebagai nara sumber • Menyiapkan matrik kajian penelusuran sejarah dan kejadian-kejadian penting • Fasilitator menerangkan maksud dan alur proses pelaksanaannya kepada peserta sebelum
proses kajian dilakukan • Fasilitator mengajak peserta untuk menggali asal usul desa dan menanyakan makna dari nama
desa kepada orang-orang yag paling tua atau yang mendalami sejarah perkembangan desa • Biasanya untuk memudahkan mengingat tahun atau kapan kejadian-kejadian berlangsung,
fasilitator memberikan gambaran kejadian-kejadian yang bersifat besar, seperti kejadian bencana alam, Gunung meletus, zaman penguasaan penjajahan, atau masa kepemimpinan nasional.
Catatan dan Saran Upayakan menggali sejarah kejadian dan pengalaman yang berdampak besar terhadap keputusan-keputusan yang diambil oleh masyarakat setempat
Tahun Kejadian Keterangan 66-67 - Pasca G-30 S /Gestapu
- Kol-Kentang Masuk - Lahan masih subur - Home Industri Tembakau Garangan
Hutan masih subur, penduduk hanya mengambil kayu kering. Tanaman yang ada: pitrem, tembakau, kubis jawa.
70-73 - Kentang masuk10% ladang desa - Program Pemerintah Inmas-Bimas - PLN masuk di Karang Tengah barat
Masyarakat sudah mulai mengenal pertanian kentang secara intensif. Pembebasan lahan bengkok untuk panas bumi.
77-78 - Kentang jenis kastela masuk di Karang Tengah - Pembebasan bengkok untuk sumur 7
Lahan bengkok berkurang karena digunakan sebagai pengganti tanah dengan sistem tukar guling
82 - Kentang jenis granola /gran masuk. - Pada masa ORBA golkar menang 90% - Pertamina mulai beroperasi di Pawuhan
Ladang masyarakat 100% menjadi lahan pertanian kentang. Keadaan air masih bagus karena hutan masih utuh
86 - Kentang tersebar merata, jamur masuk - Dieng Jaya masuk
Terjadi pembabasan lahan-lahan milik masyarakat oleh PT. Dieng Jaya sehingga lahan pertanian berkurang 15 Ha.
87 - Proses pembuatan jamur - PT. Dieng Jaya membuka lahan
Air telaga menjadi keruh dan tidak bisa dimanfaatkan untuk minum karena tercemar buangan lumpur Dieng Jaya dan erosi lahan pertanian
90 - Perluasan lahan Pertanian Ketidak seimbangan kepemilikan lahan pertanian karena masyarakat Karang Tengah melakukan pembelian lahan di dalam maupun diluar desa. Banyak masyarakat yang menjadi buruh tani
94 - lalat mulai menyerang - Hutan mulai rusak
Banyak petani merugi, sumber air mulai berkurang dan terjadi banjir, serta erosi dan polusi mulai terasa.
96-97 - Krisis Moneter Harga Kentang Naik - Hutan sudah mulai dijarah - HCE masuk, uji coba sumur 28
Masa ini banyak petani yang berhasil sehingga pembukaan lahan kentang mulai dijalankan di perbagai daerah. Uji coba sumur mengakibatkan masyarakat harus mengungsi selama 1 hari karena gas beracun.
98 - Konversi lahan hutan - KUT - Hutan berkurang 10 Hektar, lahan kayu masyarakat
dibuka 74 Ha - HCE membangun kantor. Terjadi kecelakaan di Pertelon
4 Tewas
Program KUT yang dijalankan mendorong pembukaan lahan hutan lewat program gebrus jalur. Air semakin sulit, hutan rusak.
99-00 - Puncak serangan lalat - Hutan rusak dan gundul - HCE memperluas jaringan pipa, pembebasan lahan
bengkok 1 Ha, Lahan pertanian 36 Ha
Petani banyak yang bangkrut, sedangkan kondisi alam rusak sehingga banjir dan longsor semakin parah
2001 - Hasil pertanian mulai menurun - Hutan rusak parah - Masuknya Geo-Dipa , HCE keluar
Ketiak musim kemarau air kering sehingga terjadi konflik di masyarakat karena berebut air, lembaga desa tidak efisien karena tanah bengkok tinggal sedikit, limbah dan polusi makin meningkat. Jaringan pipa banyak yang bocor sehingga merusak tanaman pertanian
Perubahan dan Kecenderungan Pembuatan bagan perbandingan kondisi dapat menunjukkan sejauhmana sebuah masalah dapat semakin berdampak dari tahun ke tahun. Dengan perbandingan dari tahun ke tahun masyarakat lebih mudah memahami sebab dan akibat suatu masalah dan pentingnya untuk segera mengambil langkah perbaikan. Tujuan • Menggali perubahan-perubahan antar waktu kondisi kehidupan masyarakat di
wilayahnya, supaya masyarakat mudah memahami sebab akibat dari pengaruh perubahan yang terjadi baik positif maupun negatif dan memprediksi gambaran kondisi waktu kedepannya.
• Mengfasilitasi masyarakat untuk memperkirakan arah kecenderungan umum dalam jangka panjang serta mengantisipasi kecenderungan tersebut.
Alat dan bahan •Kertas ukuran plano •Spidol permanen •Kertas label warna Waktu 120 menit
Proses 1. Fasilitator menerangkan maksud dan alur proses membuat matrik/bagan perubahan dan
kecenderungan. 2. Menyiapkan kertas ukuran plano dan disiapkan matrik /bagan perubahan dan kecenderungan.
Pastikan peserta mudah mengakses kertas plano, peserta duduk melingkari kertas kerja 3. Mulai dengan menggali perubahan-perubahan kondisi yang penting di desa. Misalnya:
a. sumberdaya alam : hutan, air, lahan pertanian, satwa b. sumberdaya manusia: pedidikan,kesehatan c. sumberdaya fisik dan infrastruktur: kondisi jalan, irigasi, dan bendungan d. sumberdaya social: adat, budaya, aturan adat, dan kegiatan gotong royong e. sumberdaya finansial: lembaga permodalan
4. fasilitator dapat juga mengidentifkasi kondisi pada isu-isu khusus, seperti pertanian: hasil yang di dapat, keberadaan hama, penerapan tehnologi tanam, luas lahan pertanian.
5. Fasilitator memandu diskusi dalam pengisian matrik secara urut dengan memberikan bobot gambaran kondisi dengan satuan ukuran yang paling dipahami oleh peserta. Dalam diskusi dan pengisian lebih ditekankan pada alasan memberikan penilaian kondisi tiap rentang tahunnya padan bagan keterangan.
6. Fasilitator memnadu menganalisa hasil pengggalian bagan perubahan dan kecenderungan dan membuat kesimpulan.
Catatan dan Saran Jangan lupa dalam menganalisa matrik perubahan antar waktu, peserta diajak membuat proyeksi kecenderungan tahun ke depannya.
No Kondisi Perubahan dan Kecenderungan
Satuan Keterangan Sebelum-
2000 200-2005 2006-2010 2010-2014 2015-2019
1 Jenis Ikan Kerapu di alam
Persentase di alam
Macan 100 80 85 80 75 % • Disebabkan karena masyarakat kurang sadar
• Terumbu karang sangat hancur
bebek 100 80 75 70 50 %
Lodi 100 80 75 70 50 %
2 Teripang 100 100 95 90 85 % 3 Kima 100 90 85 80 75 % 4 Salome 100 85 75 70 70 % 5 Terumbu
karang 100 90 90 85 80 %
6 Budidaya Kerapu di KJA
• Diharapkan benih berkualitas • Pemasaran harus mandiri • Harga suplayer tidak
memuaskan • Harga turun naik • Susah pakan • Min 500 ekor/orang dan
maksimal 1200/org
Benih 200 300 400 600 600 Ekor/orang
Harga kerapu macan per kg
85.000 135.000 100.000 95.000 100.000 Rupiah
Jumlah Suplayer Lokal
7 6 5 5 4 Orang
7 aktivitas Budidaya
• Dukungan Pemerintah sangat besar dalam mendorong usaha Budidaya masyarakat Jumlah
Anggota kelompok
- + 40 + 170 + 150 + 180 Orang
Jumlah kelompok
- 4 5 5 7 Kelompok
Analisa skala Prioritas dan peran para pihak
• Bertujuan untuk menentukan prioritas yang mendesak dalam perumusan tindakan yang akan dilakukan.
• Kriteria penilaian : – Tingkat kemudahan – Tingkat biaya – Tingkat waktu – Manfaat/dampak
• Peran para pihak dilakukan dengan mengidentifikasi peluang dukungan pihak kelembagaan dari dalam desa dan pihak luar
Tugas Praktek Lapang Pengkajian Keadaan Desa di tingkat RW
• Membagi peserta menjadi 4 kelompok • Menyusun rencana kajian Oleh kelompok • Praktek RRA = Pemetaan potensi dan isu strategis • Praktek PRA = rencana tindakan , skala prioritas dan
peran para pihak • Pelaporan
– Gambaran umum RW – Proses – Hasil
• Gambran potensi dan masalah • Skala Prioritas program
– Pembelajaran yang didapat
No Tahapan Pendekatan Partisipatif Dilakukan Tidaknya (v)
1 Merumuskan agenda: - Tujuan yang diusung (termasuk menyebutkan sejauh mana agenda akan dijalankan, apakah berhenti pada
pengumpulan data saja, atau perencanaan partisipatif, atau hingga implementasi, atau hingga evaluasi)
- Daftar individu/kelompok masyarakat yang hendak dilibatkan - Durasi waktu yang direncanakan (apakah hitungan minggu, bulan, atau tahun) - Rencana tindak lanjut pasca selesainya agenda (apakah ada agenda berikutnya atau tidak) - Level keterlibatan masyarakat yang diharapkan (apakah pada level penerima informasi, penyampai pendapat, atau
pengambil keputusan)
2 Menyiapkan dan mengolah data sekunder: - Kecamatan Dalam Angka - Monografi Desa - Data lainnya 3 Menyampaikan agenda dan mendapatkan persetujuan untuk pelaksanaannya dari: - pemimpin formal (Kepala Desa, BPD, atau lainnya) - pemimpin informal (tokoh masyarakat) 4 Memetakan informan kunci sebagai sumber pengumpulan data 5 Mengumpulkan data mengggunakan teknik-teknik RRA mengenai: - sumber daya dan potensi - masalah dan isu-isu strategis - data-data spesifik lainnya yang dibutuhkan 6 Melaksanakan observasi lapang 7 Mengidentifikasi individu-individu lokal yang berpotensi menjadi kader untuk dapat meneruskan agenda secara
berkelanjutan
8 Mengolah dan mengemas data-data hasil RRA menjadi data-data siap saji 9 Membangun kesadaran kritis sehingga agenda yang diusung dan temuan-temuan hasil RRA menjadi kepentingan
bersama
10 Mobilisasi individu/kelompok masyarakat untuk berpartisipasi pada tahap perencanaan partisipatif 11 Menyiapkan alur proses perencanaan partisipatif dan alat-alat yang dibutuhkan 12 Berbagi peran dengan masyarakat lokal dalam pelaksanaan perencanaan partisipatif 13 Melaksanakan perencaan partisipatif hingga menghasilkan konsensus mengenai: - penetapan tujuan (atau visi) - urutan aksi-aksi yang akan dilakukan - pengalokasian sumber daya yang tersedia (baik yang bersumber dari luar maupun dari masyarakat sendiri) guna
mendukung pencapaian tujuan dan pelaksanaan aksi-aksi
14 Mengimplementasikan hasil-hasil perencanaan partisipatif 15 Memonitor dan mengevaluasi implementasi perencanaan partisipatif
KELOMPOK : Pelibatan masyarakat : <5 orang : 10, 5-10 orang : 20, 10-15 orang : 30, >15 orang :40 Nilai 10 = kurang 20 =sedang 30 = bagus 40 = sangat bagus
Criteria Penilaian RRA • Keragaman tokoh yang di
wawancarai • Kedalaman pengalian informasi • Jumlah informan yang didapat PRA • Pelibatan Masyarakat • Verifikasi, penajaman,
pendalaman dari proses hasil RRA
• Membuat analisa dan kesimpulan
• Rencana yang dihasilkan • Memediasi konflik • Membangun kesepakatan Kerjasama TIM • Efektifitas pengunaan alat bantu • Pembagian Peran • Presentasi Laporan
TERIMAkasih