28
Prinsip-prinsip dan Praktik Ekonomi dalam Islam

Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Prinsip-prinsip dan Praktik Ekonomi dalam Islam

Page 2: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Adistia

Monica

Sari

Page 3: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

A. Pengertian Muamalah

Dari segi bahasa, "muamalah"

berasal dari kata aamala, yuamilu,

muamalat yang berarti perlakuan

atau tindakan terhadap orang lain,

hubungan kepentinganDari segi istilah, muamalah

adalah hukum-hukum

syara yang berkaitan

dengan urusan dunia, dan

kehidupan manusia, seperti

jual beli, perdagangan, dan

lain sebagainya

Page 4: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

B. Jual Beli Secara bahasa, jual-beli berasal dari

bahasa Arab yaitu: yabii’u-baa’a

yang artinya “memiliki” dan

“membeli” . Kata ini aslinya berasal

dari kata albaai’u. Orang yang

melakukan proses jual-beli disebut

albai’aani artinya dua orang yang

berjual-beli.

Secara terminologi, jual-beli

adalah proses tukar menukar

barang untuk memiliki dan

memberi kepemilikan sesuai

syarat dan rukun tertentu.

Page 5: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Unsur

-unsur

Page 6: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Syarat

dan

Rukun

Jual

Beli

Adanya ‘aqid (penjual

dan pembeli).

Syaratnya: Balig,

berakal, atas kehendak

sendiri dan bukan

orang terharju

Adanya ma’qud ’alaih

(barang yang

diperjualbelikan).

Syaratnya: Barang

milik sendiri, dapat

diserahterimakan, ada

manfaatnya, suci dan

teridentifikasi

Adanya sigat (ijab dan

qabul). Syaratnya:

Dilakukan atas

kehendak sendiri,

langsung, bersambung,

tidak digantungkan

dengan sesuatu yang

lain dan ada batasan

waktu

Page 7: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Macam-macam Model Jual Beli

Berdasarkan Kehalalan

Jual Beli dengan Barang

yang Halal Baik Jenisnya

dan Kepemilkan

Jual Beli dengan Proses

yang Benar, yaitu Sukarela,

Kontan dan Setara dalam

Nilai

Jual Beli yang Terlarang

Terlarang Karena

Barang dan Prosesnya

Page 8: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Hikmah Jual Beli

Menggeraka

n Ekonomi

umat Islam

Membuka

Peluang

Pekerjaan

Dapat

Memenuhi

Kebutuhan

Hidup Manusia

Page 9: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Hal-Hal yang Terkait dengan Jual Beli

Khiyar

• Artinya kebebasan

melakukan pilihan

• Syaratnya berlaku selama

3 hari 3 malam

Riba

• Berasal dari Bahasa Arab yang

artinya tambahan

• Hukum Riba adalah haram

• Macam-macam Riba: Riba

fadal, nasi’ah, qardi, dan yad

Page 10: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

C. Utang Piutang Hutang Piutang dalam hukum Islam berarti

menyerahkan harta atau benda kepada

seseorang dengan catatan akan dikembalikan

pada waktu kemudian dengan tidak

mengubah keadaannya. Memberi utang

kepada seseorang berarti menolongnya dan

hal itu sangat dianjurkan oleh agama.

Rukun Hutang Piutang dalam Islam

Rukunnya ada 3, yaitu :

•Ada yang menghutangi (muqridh) dan

yang berutang (muqtaridh)

•Ada harta atau barang

•Ada Lafadz dari orang yang hutang,

bisa lewat lisan atau

tulisan

Page 11: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Syarat hutang piutang

Disyaratkan untuk sahnya pemberian hutang ini

antara lain :

•Orang yang memberikan hutang adalah orang

yang memiliki kompetensi (ahliyah dan wilayah)

•Harus dilakukan dengan adanya ijab qabul,

karena mengandung pemindahan kepemilikan

kepada orang lain

•Harta yang dipinjamkan bisa diketahui jumlah

dan ciri-cirinya agar dapat dikembalikan kepada

pemiliknya

Page 12: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

D. Sewa Menyewa Dalam bahasa arab disebut

ijarah. Dan secara etimologi

diartikan sebagai upah atau

sewa Secara etimologi adalah

memberikan suatu benda kepada

orang lain untuk mengambil

manfaatnya dengan ketentuan orang

yang menerima benda itu

memberikan imbalan sebagai

bayaran penggunaan manfaat barang

yang dipergunakan

Page 13: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Rukun Sewa Menyewa

• Orang yang menyewa dan orang yang menyewakan

• Benda yang disewakan harus disyaratkan, dapat diambil manfaatnya, diketahui kadar dan jenisnya

• Terdapat upah sewa menyewa yang jelas

Syarat Sewa Menyewa

• Balig, berakal dan tanpa ada paksaan

Page 14: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

E. Syirkah

Menurut bahasa, artinya

bersekutu.

Menurut istilah, artinya suatu akad perjanjian

kerja sama antara dua orang atau lebih untuk

mengumpulkan modal dalam bentuk uang

atau jasa guna melakukan usaha tertentu

dengan keuntungan dibagi bersama sesuai

perjanjian.

Macam-macam Syirkah: Syirkah

Inan atau Syirkah Harta dan Syirkah

‘Abdan atau Syirkah Kerja atau Jasa

Syirkah Abdan terbagi menjadi:

Qirad/Mudarabah, Musaqah,

Muzara’ah, Mukhabarah

Page 15: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

F. Perbankan

Bank Islam atau bank syariah yaitu bank yang menjalankan operasinya

menurut syariah islam, yaitu istila bunga pada bank konvensional ditiadakan

dalam perbankan syariah.

Dengan menggunakan cara Mudarabah, Musyarakah, Wadi’ah, Qardul hasan,

Murabahah,

Page 16: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Kelebihan dari bank syariah yaitu pada sistem bagi

hasilnya. Dalam bank syariah, pihak pemberi

modal dan peminjam menanggung resiko laba

ruginya bersama sama. Hal ini membuat kekayaan

tidak hanya beredar pada satu golongan sayaj, akan

tetapi terjadi penyebaran modal sehingga terwujud

pemerataan keuangan. Berbeda dengan bank

konvensional yang memprioritaskan penumpukan

keuntungan pada pemilik modal

Page 17: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

G. Asuransi

Asuransi berasal dari kata assurantie (Belanda),

assurance (Perancis), assurance/insurance (Inggris)

yang artinya menanggung sesuatu yang pasti terjadi,

sedang Insurance berarti menanggung sesuatu yang

mungkin atau tidak mungkin terjadi

Di dalam bahasa Arab asuransi dikenal dengan

istilah: at Takaful atau at Tadhamun yang berarti

saling menanggung. Asuransi ini disebut juga dengan

istilah at-Ta’min, berasal dari kata amina, yang

berarti aman, tentram, dan tenang.

Page 18: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Macam-Macam Asuransi

Asuransi dari

Aspek

Peserta

Asuransi

berdasarkan

Bentuknya

Asuransi ditinjau

dari aspek

pertanggungan

atau obyek yang

dipertanggungkan

Asuransi dari

Sistem yang

Digunakan

Page 19: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Asuransi

Pribadi

( Ta’min

Fardi )

Asuransi

Sosial

(Ta’min

Ijtima’I)

Dari Aspek

Peserta

Page 20: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Asuransi ditinjau dari

bentuknya

Asuransi

Takaful atau

Ta’awun

Asuransi Niaga

( at Ta’min at

Tijari )

Page 21: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Asuransi ditinjau dari aspek

pertanggungan atau obyek

yang dipertanggungkan

Asuransi Jiwa(Ta’min al

Askhas)

Asuransi Umum atau

Asuransi Kerugian

(Ta’min al Adhrar )

Page 22: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Asuransi ditinjau

dari sistem yang

digunakan

Asuransi Syariah

Asuransi

Konvensional

Page 23: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Asuransi yang Diperbolehkan

Ansuransi Ta’awun

Asuransi Sosial

Asuransi yang

Haram

Asuransi Bisnis

atau Niaga

Page 24: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Perbedaan Asuransi Konvensional dan Syariah

Page 25: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Perbedaan Asuransi Konvensional Asuransi Syariah

Prinsip Dasar Pola kerjanya adalah memindahkan risiko dari nasabah (peserta ) kepada perusahaan (pengelola), yang disebut dengan risk transfer.

Konsep pengelolaannya dilakukan dengan menggunakan pola saling menanggung risiko antara pengelola dan peserta( risk sharing ) atau disebut dengan at takaful dan at tadhamun

Sisi Akad Akadnya adalah jual beli yang bersifat al gharar ( spekulatif )

Akadnya adalah tabarru’ ( sumbangan kemanusiaan ) dan ta’awun ( tolong menolong ), serta akad wakalah dan mudharabah ( bagi hasil )

Kepemilikan Dana Dana yang dibayarkan nasabah kepada perusahaan ( premi ) menjadi menjadi milik perusahaan secara penuh, khususnya jika peserta tidak melakukan klaim apapun selama masa asuransi

Dana tersebut masih menjadi milik peserta, setelah dikurangi pembiayaan dan fee ( ujrah ) perusahaan

Page 26: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Perbedaan Asuransi Konvensional Asuransi Syariah

Objek Tidak membedakan obyek yang haram atau halal, yang penting mendatangkan keuntungan

Asuransi Syariah hanya membatasi pengelolaannya pada obyek-obyek asuransi yang halal dan tidak mengandung syubhat

Investasi Dana Pengelolaan investasinya pada sistem bunga yang banyak mengandung riba dan spekulatif ( gharar )

Diinvestasikan pada lembaga keuangaaan yang berbasis syariah atau pada proyek-proyek yang halal yang didasarkan pada sistem upah atau bagi hasil

Pembayaran Klaim Pembayaran klaim diambil dari dana perusahaan karena sejak awal perjanjian bahwa seluruh premi menjadi milik perusahaan dan jika terjadi klaim, maka secara otomatis menjadi pengeluaraan perusahaan

Diambilkan dari rekening tabarru’ ( dana sosial ) dari seluruh peserta, yang sejak awal diniatkan untuk diinfakkan untuk kepentingan saling tolong menolong bila terjadi musibah pada sebagian atau seluruh peserta

Page 27: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

Perbedaan Asuransi Konvensional Asuransi Syariah

Pengawasan Tidak ada Dewan Pengawas Terdapat Dewan Pengawas Syariah ( DPS )

Dana Zakat, Infaq dan Sadaqah Tidak ada kewajiban seperti Asuransi Syariah

Ada kewajiban untuk mengeluarkan zakat sebagaimana ketentuan syariat Islam

Contoh PT Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putra, American International Group Lippo, Asuransi Jiwa Eka Life, Asuransi Jiwa Indolife Pensiontama

PT Asuransi Takaful Keluarga, PT Asuransi Al Mubarakah , PT MAALife Assurance, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, PT Asuransi Jiwa Sinar Mas

Page 28: Prinsip prinsip dan praktik ekonomi dalam islam

H. Dalil