View
215
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Motivasi sangat penting bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Dengan adanya motivasi yang baik siswa akan lebih mudah dan senang
dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa yang belum memahami
pelajaran akan berusaha untuk menanyakan kepada guru atau temannya,
sehingga siswa akan mendapatkan hasil dari pembelajaran secara
maksimal. Mc. Donald dalam Djamarah (2008: 148) mengatakan bahwa
motivation is a energy change within the person characterized by affective
arousal and anticipatory goal reactions. Penjelasan tersebut dapat
dimaknai motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi
untuk mencapai tujuan.
Makmun (2012: 37) berpendapat mengenai motivasi adalah: “suatu
keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk
bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari”.
Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, maka jalan akan
terlihat terbuka untuk memperolehnya, dan seseorang tersebut berupaya
mendapatkannya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
6
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
7
motivasi adalah suatu daya penggerak atau dorongan yang diterapkan
dalam kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan tingkah laku untuk
mencapai suatu tujuan. Motivasi dalam belajar tidak hanya sekedar
mendorong untuk mencapai tujuan dan merubah tingkah laku, tetapi juga
dapat memberi semangat siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran.
b. Macam-macam Motivasi
Motivasi dalam belajar didasari oleh dorongan yang mempengaruhi
tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan
sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Dorongan tersebut
tidak hanya terbentuk dari diri siswa, tetapi juga terbentuk dari luar. Ada
dua macam motivasi menurut Djamarah (2008: 149), yaitu: 1) motivasi
instrinsik, dan 2) motivasi ekstrinsik.
Berdasarkan macam-macam motivasi diatas dapat disimpulkan
bahwa motivasi instrinsik muncul dari diri seseorang untuk membutuhkan
sesuatu yang dapat dipelajarinya, karena pada dasarnya motivasi merujuk
pada kebutuhan seseorang yang timbul kesadaran untuk melakukan
aktifitas belajar. Motivasi instrinsik sangat diperlukan oleh siswa untuk
belajar secara mandiri, karena siswa yang memiliki motivasi instrinsik
mempunyai kesadaran yang tumbuh dari diri sendiri untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan. Kesadaran tersebut dilatarbelakangi oleh pemikiran
siswa yang positif bahwa ilmu pengetahuan sangat berguna bagi dirinya di
masa depan.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
8
Motivasi ekstrinsik merupakan kebalikan dari motivasi instrinsik.
Motivasi ekstrinsik diperlukan agar siswa termotivasi untuk belajar,
misalnya di kelas guru menjadi sumber yang mendorong siswa untuk
membangkitkan minat siswa dalam belajar sehingga siswa dapat
memperoleh hasil yang diinginkan oleh guru. Dorongan-dorongan yang
dilakukan oleh guru kepada siswa dapat mempengaruhi sikap dan
perilakunya, baik positif maupun negatif.
c. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Fungsi motivasi dalam belajar menurut Wahab (2015: 131) adalah
sebagai berikut:
a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan
b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan
c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha pencapaian
prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi.
Motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
Dengan kata lain, adanya usaha yang tekun dan didasari oleh motivasi,
maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
Intensitas motivasi seseorang akan sangat menentukan tingkat pencapaian
prestasinya.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
9
d. Bentuk-bentuk Motivasi dalam Belajar
Ada beberapa bentuk motivasi menurut Djamarah (2008: 159) yang
dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar siswa di kelas,
diantaranya: memberi angka, hadiah, kompetisi, ego-Involvement,
memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk
belajar, minat dan tujuan yang diakui.
Sesuai bentuk-bentuk motivasi belajar dapat disimpulkan bahwa
pemanfaatan bentuk-bentuk motivasi mempunyai potensi yang besar untuk
memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat belajar juga
mempertahankan prestasi belajar yang telah dicapai, mendorong siswa
bergairah dalam belajar, menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar
merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan
sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri dan merupakan
bentuk motivasi yang cukup penting.
Memberi ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi, biasanya
siswa mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi
ulangan. Terkait dengan motivasi yang tumbuh dari dalam diri siswa,
sanksi berupa hukuman yang diberikan kepada siswa yang melanggar
peraturan dapat menjadi alat motivasi, asalkan hukuman yang bersifat
mendidik.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
10
e. Indikator Motivasi Belajar
Menurut Uno (2007:23) indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil
Hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar dan dalam
kehidupan sehari-hari pada umumnya disebut motif untuk berprestasi,
yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan.
Motivasi semacam ini merupakan unsur kepribadian dan perilaku yang
berasal dari dalam diri siswa. Keberhasilan dalam belajar bukan hanya
berasal dari dalam diri siswa, namun juga adanya dorongan dari luar
dan kebutuhan belajar sebagai upaya untuk menghindari kegagalan.
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
Dorongan dan kebutuhan dalam belajar muncul dari dalam dan
luar siswa yang menimbulkan adanya kemauan untuk belajar sesuai
dengan kebutuhannya.
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Harapan didasari oleh keyakinan yang tumbuh untuk mencapai
keinginan, contohnya siswa yang menginginkan cita-cita di masa
depannya dan mendapatkan sesuatu yang dapat dicapai.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
11
4) Adanya penghargaan dalam belajar
Penghargaan kepada siswa merupakan cara yang paling efektif
untuk meningkatkan motivasi belajar seperti menggunakan pernyataan
bagus, hebat, pintar, dan lain-lain. Pernyataan verbal dengan
memberikan penghargaan dapat menyenangkan siswa dan mengandung
makna pengakuan kepada siswa.
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam pembelajaran
Suasana yang menarik membuat proses belajar lebih bermakna,
sesuatu yang bermakna akan selalu diingat dan dipahami seperti
pembelajaran menggunakan multimedia powerpoint di kelas
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif
Lingkungan belajar yang kondusif memungkinkan siswa lebih
tenang dalam mengikuti pembelajaran, karena siswa memerlukan
suasana yang nyaman pada saat belajar. Indikator motivasi belajar
dengan adanya lingkungan yang kondusif menjadi faktor pendorong
belajar siswa, dengan adanya lingkungan yang kondusif dapat
membantu siswa untuk mengatasi kesulitan belajar.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
12
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Hamdani (2011: 137) mendefinisikan pengertian prestasi adalah
“hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara
individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan
selama seseorang tidak melakukan kegiatan”. Prestasi merupakan hasil
yang dicapai atau diperoleh seseorang setelah melakukan pekerjaannya.
Prestasi yang diungkapkan oleh Mulyasa (2014:189) adalah “hasil yang
diperoleh seseorang setelah menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar
pada hakekatnya merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk
memenuhi kebutuhannya”.
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar merupakan hasil dari kegiatan belajar yang biasanya cenderung
berkenaan dengan aspek pengetahuan. Prestasi belajar bukan faktor yang
berdiri sendiri tetapi merupakan hasil dari beberapa faktor yang
melatarbelakangi dan melihat dari fungsinya prestasi tidak hanya sebagai
indikator keberhasilan tetapi juga sebagai indikator kualitas. Prestasi
belajar dalam penelitian ini merupakan hasil dari proses belajar yang
berkenaan dengan aspek pengetahuan yang dilambangkan dengan bentuk
skor atau angka. Data tentang prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil
evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tingi rendahnya
prestasi belajar siswa.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
13
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa akan menghasilkan
prestasi belajar, berupa perubahan-perubahan perilaku. Prestasi belajar
yang dicapai seseorang menurut Ahmadi (2013:148) “merupakan hasil
interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam
diri(faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu”.
Meningkatkan dan memahami prestasi belajar perlu memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar menurut Wahab (2015:249) dapat dikelompokkan menjadi
2, yaitu: a) faktor internal, dan b) faktor eksternal
Berdasarkan kedua faktor di atas dapat disimpulkan bahwa faktor
internal yaitu prestasi belajar seseorang berasal dari diri sendiri yaitu
terbentuk karena adanya dorongan yang muncul dari dalam (internal), baik
secara fisiologis maupun secara psikologis, beserta usaha yang
dilakukannya. Faktor internal secara fisiologis dapat berupa kondisi
jasmani. Sedangkan faktor psikologis meliputi intelegensi, minat, sikap,
bakat dan motivasi. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar siswa dapat digolongkan ke dalam faktor sosial dan non sosial.
Faktor sosial yang dimaksud, seperti: keluarga, sekolah, teman,
masyarakat. Sedangkan faktor non sosial meliputi: keadaan rumah,
fasilitas belajar, ruang belajar, sumber belajar, dan sebagainya.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
14
Penjelasan diatas mengenai faktor internal yang meliputi
intelegensi, minat, sikap, bakat dan motivasi dapat disimpulkan bahwa
intelegensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya prestasi belajar, semakin tinggi tingkat intelegensinya, maka
semakin tinggi pula tingkat hasil belajar yang dicapai. Minat yaitu
keinginan atau gairah yang tinggi terhadap suatu hal, keinginan yang
tinggi dapat mempengaruhi prestasi belajar. Seperti contoh, seorang siswa
yang menyukai sepak bola akan berusaha lebih keras untuk berlatih
dengan giat untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Sikap merupakan
aspek afektif yang dimiliki seseorang karena adanya pengaruh lingkungan,
baik positif maupun negatif. Bakat merupakan kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan dating.
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu.
Faktor eksternal mengenai faktor sosial yang berada di lingkungan
keluarga tentunya menjadi faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,
karena siswa biasanya melakukan aktifitas dan kebiasaan hidupnya di
lingkungan keluarga dengan bimbingan dari orangtua sehingga peran
keluarga menjadi sangat penting. Selain faktor keluarga, tentunya prestasi
belajar sangat dipengaruhi oleh guru. Peran guru dan keterlibatannya pada
proses belajar mengajar akan sangat penting, karena proses pembelajaran
di kelas sebagian besar ditentukan oleh guru.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
15
3. Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Sardjiyo (2012:26) adalah
“bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis, gejala dan
masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek
kehidupan atau satu perpaduan”. Banks dalam Susanto (2015) berpendapat
bahwa IPS adalah:
The social studies that part of the elementary and high school
curriculum which has the primary responsibility for helping studies
to develop the knowledge, skill, attitude, and values needed to
participate in the civic life of their local communities the nation
and the world.
Pengertian pendidikan IPS yang dijelaskan Banks dapat dimaknai
sebagai bagian dari kurikulum di sekolah yang bertujuan untuk membantu
mendewasakan siswa supaya dapat mengembangkan pengetahuan,
ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai dalam rangka berpartisipasi di dalam
masyarakat, negara dan bahkan di dunia. Lingkungan masyarakat dimana
siswa tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, pastinya
dihadapkan pada berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Pendidikan IPS untuk siswa sekolah dasar tentunya berusaha
membantu dan memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga akan
menjadikan siswa mengerti dan memahami lingkungan sosial
masyarakatnya. Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa IPS adalah ilmu sosial yang mempelajari manusia dan
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
16
lingkungan sebagai bekal siswa dalam kehidupan di masyarakat. IPS juga
memiliki tujuan agar siswa mampu menyikapi permasalahan yang timbul
di masyarakat dengan dinamis.
Salah satu materi yang terdapat pada pembelajaran IPS yaitu
sejarah yang dapat menumbuhkan nilai nasionalisme pada siswa sebagai
suatu kebutuhan di masa depan. Bar, Barth and Shermis (2003: 62)
berpendapat bahwa “sejarahwan terkenal macam Henry Johnson, Carl
Bekker, Charles Beard dan James Harvey Robinson mulai melihat bahwa
sejarah harus diajarkan di sekolah-sekolah dan harus diajarkan dengan
baik”. Anggapan tersebut membuktikan bahwa sejarah sebagai pelajaran
yang penting dan berguna bagi siswa dalam kehidupan bermasyarakatnya.
Pendapat selanjutnya yang diungkapkan oleh Bar, Barth and Shermis
(2003:63) bahwa “siswa seharusnya mempelajari sejarah untuk
kepentingan sejarah dan mereka diharuskan menghafal sejumlah kejadian-
kejadian sejarah. Materi IPS yang cenderung banyak memungkinkan siswa
harus menghafal dalam memahami materi yang diajarkan tentunya guru
dapat memilih inovasi dalam mentransformasikan materi IPS kepada
siswa.
b. Tujuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan utama IPS ialah mengembangkan diri peserta didik agar
peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap
mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
17
terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari. Dari rumusan
tujuan tersebut bahwa tujuan Pendidikan IPS di Sekolah Dasar menurut
Sardjiyo (2012: 28) sebagai berikut:
1. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna
dalam kehidupannya kelak di masyarakat
2. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial
yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat
3. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi
dengan sesame warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan
serta bidang keahlian
4. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang
positif dan ketrampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup
yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut
5. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan
kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Nur Hadi dalam Susanto (2015: 146), menyebutkan bahwa ada
empat tujuan pendidikan IPS yaitu: ”knowledge, skill, attitude, dan value”.
Pertama, knowledge, bertujuan untuk mengenal masing-masing diri siswa
dalam menjalani berbagai kehidupan dan mengenali hubungan dengan
lingkungan seperti sosial, ekonomi, sejarah, politik agar mampu menjadi
siswa yang berpijak pada kehidupan sosial masyarakat dengan baik.
Kedua, skill, bertujuan agar siswa mampu mengembangkan ketrampilan
berfikirnya untuk memecahkan masalah di kehidupan masyarakatnya.
Ketiga, attitude, terdiri dari tingkah laku berpikir yang bertujuan untuk
siswa dalam membangun komunikasi dengan masyarakat, dan tingkah
laku sosial yang bertujuan untuk siswa dalam mengembangkan dirinya
agar mempunyai kesadaran dan tanggungjawab sebagai warga masyarakat.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
18
Keempat, value, bertujuan agar siswa mampu membentuk kebiasaan
positif yang diperoleh dari pendidikan IPS yang telah dipelajari di sekolah.
Tujuan khusus pada pengajaran IPS menurut Departement of
Instructions Fairfax Country Schools, Virginia dalam Bar, Barth and
Shermis (2003:150), yaitu sebagai berikut:
1. Acquiring of knowledge yaitu untuk menjadi warga negara yang
baik, maka anak perlu diberi bekal pengetahuan
2. Development of reasoning power and critical judgment. Anak
harus dilatih berpikir secara kritis, yaitu menghubungkan
dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya, kemampuan
berpikir kritis tidak bisa dilatih begitu saja, tanpa memiliki
fakta-fakta sebagai landasan berpikir.
3. Training in independent study. Anak harus dilatih untuk belajar
mandiri. Harus diajarkan bagaimana cara belajar yang baik,
memupuk minat belajar, mempergunakan waktu seefesien
mungkin.
4. Formation of habits and skill. Anak harus dilatih mempunyai
kegemaran dan ketrampilan tertentu.
5. Training in desirable patterns of conduct. Melatih anak untuk
menghayati nilai-nilai hidup yang baik, termasuk di dalamnya
etika, moral, kejujuran dan sebagainya.
Berdasarkan tujuan-tujuan pendidikan IPS di atas dapat
disimpulkan bahwa dalam mempelajari kondisi manusia dan masyarakat,
siswa dapat mengamati dan mempelajari norma-norma dan kebiasaan yang
berlaku di masyarakat dengan sentuhan-sentuhan pendidikan IPS dalam
menuju perkembangannya. Sekolah dasar sebagai lembaga formal dapat
mengembangkan dan melatih potensi siswa yang mampu melahirkan
manusia yang sadar akan lingkungannya baik diri sendiri, keluarga,
maupun masyarakat. Tujuan pendidikan IPS bukan hanya membekali
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
19
berbagai informasi yang bersifat hafalan, akan tetapi pendidikan IPS harus
mampu mengembangkan ketrampilan berpikir, agar siswa mampu
mengkaji berbagai kenyataan sosial beserta permasalahannya.
c. Manfaat Ilmu Pengetahuan Sosial
Pembelajaran IPS bertujuan untuk membentuk warga Negara yang
berkemampuan sosial sehingga menjadi warga Negara yang baik dan
bertanggung jawab dalam mempersiapkan diri sebagai anggota masyarakat
yang mentaati aturan yang berlaku. Adapun manfaat Ilmu Pengetahuan
Sosial pada kurikulum IPS tahun 2006 menurut Sardjiyo (2012:29) sebagai
berikut:
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungan
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan
dalam kehidupan sosial
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional dan global.
Kegiatan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial bermanfaat bagi
siswa dalam mengetahui kondisi kehidupan masyarakat dan lingkungan.
Siswa dapat dibekali pengetahuan sosial sejak dini untuk mengetahui
kebiasaan-kebiasaan, norma, dan nilai-nilai yang diterapkan di
lingkungannya. Kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
yang tumbuh pada diri siswa muncul dari adanya asupan pembelajaran
yang diberikan oleh guru di sekolah.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
20
Nilai-nilai sosial dan kemanusiaan yang tumbuh pada siswa
mampu memilih mana nilai yang negatif dan mana nilai yang positif,
bahkan di kemudian hari siswa diharapkan dapat berkontribusi untuk
perbaikan kehidupan masyarakat sesuai dengan tatanan sistem nilai budaya
bangsanya. Ilmu Pengetahuan Sosial berperan besar dalam meningkatkan
kemampuan komunikasi dan bekerjasama siswa dalam proses kehidupan
di masyarakat.
d. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial
Standar Kompetensi :
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Kompetensi Dasar :
3.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
3.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan
3.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mem-pertahankan
kemerdekaan
4. Model Pembelajaran Learning Cycle 7E
a. Pengertian Learning Cycle 7E
Model pembelajaran learning cycle (pembelajaran bersiklus)
menurut Shoimin (2014:58) adalah “suatu model pembelajaran yang
berpusat pada siswa”. Menurut Fajaroh dan Dasna (2010) learning cycle
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
21
merupakan “rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisir
sedemikian rupa sehingga pembelajaran dapat menguasai kompetensi-
kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan
aktif”. Pembelajaran yang dimaksud dapat dikemas secara runtut dan
sistematis.
Pengertian yang diungkapkan oleh Ranner dalam Ngalimun
(2014:147) bahwa learning cycle sesuai dengan teori belajar piaget yang
berbasis kontruktivisme yang menyatakan bahwa “belajar merupakan
pengembangan aspek kognitif yang meliputi: struktur, isi, dan fungsi”.
Struktur intelektual adalah organisasi-organisasi mental tingkat tinggi yang
dimiliki individu untuk memecahkan masalah-masalah. Isi adalah perilaku
khas individu dalam merespon masalah yang dihadapi. Fungsi merupakan
proses perkembangan intelektual yang mencakup adaptasi dan organisasi.
Model pembelajaran learning cycle merupakan salah satu model
pembelajaran dengan pendekatan kontruktivis dimana pengetahuan
dibangun dari pengetahuan siswa itu sendiri. Menurut Ngalimun
(2014:145) Learning cycle adalah “suatu model yang berpusat pada
siswa”. Learning cycle menumbuhkan penguasaan kompetensi pada siswa
dalam pembelajaran yang dipandu oleh guru di kelas sehingga siswa dapat
berperan aktif untuk mewujudkan proses pembelajaran sesuai tujuan yang
targetkan.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
22
b. Langkah-langkah model pembelajaran learning cycle 7E
Model pembelajaran learning cycle dikembangkan oleh suatu tim
yang dipimpin oleh Roger Bybee dalam Warsono (2012:100) dari
Biological Science Curriculum Study (BSCS). Elsenskraft dalam
makalahnya yang berjudul Expanding the 5E Model mencoba memperluas
teknik 5E ini menjadi teknik 7E. Berdasarkan model ini, Arthur
Elsenskraft kemudian mengembangkan model menjadi 7E. Perubahan
yang terjadi pada fase Engage menjadi 2 tahapan, yaitu Elicit dan Engage,
sedangkan pada tahapan Elaborate dan Ectend. Langkah-langkah
pembelajaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Elicit
Guru berusaha menimbulkan atau mendatangkan pengetahuan awal
siswa. Fase ini guru dapat mengetahui sampai dimana pengetahuan awal
siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajari dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang akan merangsang pengetahuan awal siswa
agar timbul respon dari pemikiran siswa serta menimbulkan rasa penasaran
siswa tentang jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
guru. Fase ini dimulai dengan pertanyaan mendasar yang berhubungan
dengan pelajaran yang akan dipelajari dengan mengambil contoh yang
mudah diketahui siswa seperti dalam kehidupan sehari-hari.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
23
2) Engage
Fase ini kegiatan pokok pembelajaran bertumpu pada upaya
bagaimana meningkatkan minat siswa, sambil menilai pemahaman awal
siswa terhadap topic yang dibahas. Fase ini dapat dilakukan dengan
demonstrasi, diskusi, membaca atau aktivitas lainnya yang digunakan
untuk membuka pengetahuan siswa dan mengembangkan rasa ingin tahu
siswa. selama fase ini siswa dapat membuat hubungan antara pengalaman
belajar masa lalunya dengan pengalaman belajar sekarang.
3) Explore
Kegitan pokok pada fase ini adalah melibatkan siswa dalam pokok
bahasan atau topic pembelajaran, memberikan kesempatan kepada mereka
untuk membangun pemahamannya sendiri. Siswa bekerjasama dalam tim,
lalu mengalami pengalaman bersama dengan saling berbagi dan
berkomunikasi tentang esensi pokok pembelajaran. Guru bertindak sebagai
fasilitator dan menyediakan bahan-bahan pembelajaran yang diperlukan
serta mamandu siswa agar fokus dalam pembelajaran.
4) Explain
Siswa diberi kesempatan untuk mengkomunikasikan dan
menjelaskan apa yang telah dipelajarinya, mengkomunikasikan dengan
teman serta fasilitator (guru) melalui suatu proses reflektif. Setelah siswa
mencapai suatu pemahaman, mereka boleh membuat ringkasan atau
menjelaskan gagasan-gagasannya.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
24
5) Elaboration
Fase yang bertujuan untuk membawa siswa menerapkan symbol-
simbol, definisi-definisi, konsep-konsep dan ketrampilan-ketrampilan pada
permasalahan yang berkaitan dengan contoh dari pelajaran yang dipelajari.
6) Evaluate
Pada fase ini, baik siswa maupun guru menilai sejauh mana terjadi
pembelajaran dan pemahaman. Guru menilai sejauh mana siswa
memperoleh pemahaman-pemahaman tentang konsep-konsep pokok bahan
ajar dan memperoleh pengetahuan baru. Evaluasi dan penilaian dapat
berlangsung selama proses pembelajaran.
7) Extend
Fase ini bertujuan untuk berfikir, mencari, menemukan, dan
menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari bahkan
kegiatan ini dapat merangsang siswa untuk mencari hubungan konsep
yang mereka pelajari dengan konsep lain yang sudah atau belum mereka
pelajari.
Tujuh tahapan di atas adalah hal-hal yang harus dilakukan guru dan
siswa untuk menerapkan learning cycle 7E pada pembelajaran di kelas.
Guru dan siswa mempunyai peran masing-masing dalam setiap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan tahapan dari siklus
belajar.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
25
c. Kelebihan model pembelajaran learning cycle 7E
Kelebihan model pembelajaran learning cycle 7E menurut Shoimin
(2014;62) antara lain:
1) Meningkatkan motivasi belajar karena peserta didik dilibatkan secara
aktif dalam proses pembelajaran
2) Siswa dapat menerima pengalaman dan dimengerti oleh orang lain
3) Mampu mengembangkan potensi individu
4) Pembelajaran menjadi lebih bermakna
5. Multimedia Powerpoint
a. Pengertian Multimedia
Multimedia berasal dari bahasa latin yaitu “multus” yang berarti
banyak atau lebih dari satu dan “medium” yang berarti bentuk dan sarana
komunikasi”. Multimedia adalah media presentasi dengan menggunakan
teks, audio dan visual sekaligus. Hofstteter dalam Rusman (2013:296)
menjelaskan tentang multimedia adalah: “pemanfaatan komputer untuk
membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video
atau animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan
pemakai untuk melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan
berkomunikasi”.
Salah satu buku referensi tentang multimedia yang berjudul
Multimedia in the Classroom dalam (Darmawan, 2013: 32), menjelaskan
bahwa multimedia is the combination of the following elements: text,
color, graphics, animations, audio and video. Pengertian ini dapat
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
26
dimaknai sebagai kombinasi berbagai elemen seperti teks, warna, grafik,
animasi, suara, dan video yang dapat disajikan dalam pembelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia
adalah program yang memuat item-item gambar, tulisan, suara, video yang
dapat disajikan pada powerpoint yang memungkinkan pembelajaran dapat
berlangsung efektif karena menggunakan multimedia projector yang dapat
dilihat oleh seluruh siswa secara luas.
Multimedia memiliki kelebihan bagi penggunanya, seperti yang
dijelaskan oleh Rusman (2013: 295), sebagai berikut :
a) Berdasarkan hasil penelitian tentang pemanfaatan multimedia,
informasi atau materi pengajaran melalui teks dapat diingat
dengan baik jika disertai dengan gambar.
b) Menurut teori “Quantum Learning”peserta didik memiliki
modalitas belajar yang berbeda yang dibedakan menjadi tiga
tipe, yaitu: visual, auditif, dan kinestetik.
Penyampaian pembelajaran secara variatif dapat mempermudah
pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar karena adanya hal-hal
yang menarik yang dikemas oleh guru. Guru dapat mengemas
pembelajaran dengan dukungan berbagai bentuk multimedia seperti suara,
video, gambar, teks dan grafik. Keberagaman kemampuan yang dimiliki
siswa tentunya guru sebagai pemberi materi dalam menggunakan
multimedia powerpoint mempunyai banyak cara dalam mengemas
pembelajaran yang menarik.
6
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
27
Multimedia diharapkan mampu mengatasi kendala dalam proses
belajar mengajar dengan kelebihan-kelebihan multimedia itu sendiri.
Penggunaan multimedia dalam pembelajaran tentunya mengubah proses
belajar mengajar konvensional yang monoton selama ini maka dapat
digantikan dengan media pembelajaran yang baik dan interaktif, maka
penggunaan multimedia lebih efektif jika digunakan dalam pembelajaran.
Multimedia mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media lain.
Keistimewaan tersebut menurut Munir (2010: 235) sebagai berikut:
a) Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan
kemudahan umpan balik
b) Multimedia memberikan kebebasan kepada pelajar dalam
menentukan topik proses pembelajaran
c) Multimedia memberikan kemudahan kontrol yang sistematis
dalam proses pembelajaran
Keistimewaan-keistimewaan tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran menggunakan multimedia mampu memberikan kemasan
secara interaktif yang dilakukan oleh guru kepada siswa. Penggunaan
multimedia juga memberikan alternatif sebagai perantara untuk menunjang
keberhasilan dalam suatu pembelajaran dan mampu memberikan
kemudahan umpan balik antara guru dan siswa dengan adanya interaksi
didalamnya. Multimedia memberikan kebebasan pada proses pembelajaran
untuk memilih topik atau tema pembelajaran yang disesuaikan dengan
rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru. Proses pembelajaran
menggunakan multimedia juga sangat mudah dalam penggunaannya,
karena dapat dikemas secara bebas dengan kontrol-kontrol yang sudah
terdapat pada program powerpoint.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
28
b. Pengertian Powerpoint
Program powerpoint sebagai media presentasi yang dijelaskan oleh
Noryati (2014), adalah “media yang digunakan untuk menjelaskan suatu
materi atau pesan yang dikemas dalam sebuah program komputer dan
disajikan melalui perangkat alat saji (proyektor)”. Multimedia powerpoint
dapat dirancang sesuai kebutuhan pembelajaran di kelas bisa melalui
proyektor, LCD, televisi sehingga materi yang diberikan kepada siswa
dapat diterima secara luas.
Pendapat yang dikemukakan oleh Rusman (2013: 301) Powerpoin
“merupakan salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu
menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam
pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah, karena tidak
membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data (data
storage)”.
Program powerpoint merupakan program komputer yang
digunakan untuk membantu penggunanya mengolah bahan presentasi.
Bantuan multimedia powerpoint memudahkan seorang guru dalam
mempresentasikan materi ajar kepada siswa dan mentransformasikan
ilmunya melalui presentasi. Powerpoint memudahkan seorang guru
menguasai kelas dan membantu siswa untuk tetap fokus dengan apa yang
diterangkan oleh guru. Seperti yang dijelaskan oleh Sagar (2014) bahwa
“Understanding the use of powerpoint and identifying practices that are
effective and meaningful can guide teacher educators in the design and
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
29
development of powerpoint presentations that support student learning in
terms of academic achievement”. Kalimat diatas menjelaskan bahwa
memahami penggunaan powerpoint sangat efektif dan bermanfaat dalam
memandu guru dalam mendesain dan mengembangkan presentasi
powerpoint untuk membantu pembelajaran siswa yang berkaitan dengan
prestasi akademik.
c. Unsur-unsur Multimedia Powerpoint
Unsur-unsur multimedia powerpoint berguna untuk
mengefektifkan pembelajaran denga baik, karena multimedia powerpoint
tidak hanya mengolah data, tetapi juga dapat mengemas teks, gambar,
suara, animasi, dan video menjadi sajian untuk menjadikan pembelajaran
lebih variatif. Adapun unsur-unsur multimedia powerpoint menurut
Purnama (2013: 8) dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Unsur-unsur Multimedia Powerpoint
1
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
30
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan multimedia
powerpoint memiliki unsur-unsur yang cukup lengkap bagi penggunanya
dalam mengolah suatu materi yang akan disajikan kepada siswa di kelas.
Pertama, yaitu unsur teks yang dapat disajikan dengan berbagai bentuk
model dan font atau ukuran huruf sesuai keinginan pengguna. Kedua,
gambar dapat dibuat sendiri oelh pengguna juga dapat dilakukan dengan
cara mencari di internet atau mengambil dari kamera sesuai dengan
kebutuhan materi yang diajarkan.
Ketiga, unsur suara yaitu bentuk objek yang ditangkap melalui
indera pendengaran. Suara dapat membantu dalam menyampaikan
perkataan yang dapat dibuat sendiri atau dalam bentuk musik, suara dari
video dan lain-lain. Keempat, unsur animasi merupakan satu teknologi
yang dapat menyebabkan gambar bergerak atau bahkan bersuara. Animasi
sangat menarik jika disajikan karena dapat menghilangkan kejenuhan
siswa dalam belajar. Kelima, video merupakan objek yang ditangkap
melalui indera penglihatan. Video dapat dibuat sendiri oleh pengguna
maupun dapat mengunduh dari internet.
d. Kelebihan Powerpoint
Pemanfaatan multimedia powerpoint dapat membantu guru dalam
menyajikan materi pelajaran di kelas secara bervariasi. Fasilitas yang
terdapat pada powerpoint dapat mempermudah guru untuk membuat sajian
powerpoint dengan mudah sehingga tujuan pembelajaran dapat terpenuhi
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
31
dengan baik. Adapun kelebihan-kelebihan powerpoint menurut Noryati
(2014) sebagai berikut:
1) Mampu menampilkan obyek – obyek yang sebenarnya tidak ada
secara fisik.
2) Memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur
media seperti teks, video, animasi, image, grafuk dan sound
menjadi satu kesatuan penyajian yang terintegrasi.
3) Memiliki kemampuan dalam mengakomodasi peserta didik
sesuai dengan modalitas belajarnya.
4) Mampu mengembangkan materi pembelajaran terutama
membaca dan mendengarkan secara mudah.
Berdasarkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki powerpoint di atas
dapat disimpulkan bahwa Penggunanaan powerpoint ini diharapkan dapat
menjadi salah satu alat untuk menyusun dan mengembangkan bahan ajar
yang menarik, inovatif dan menantang rasa ingin tahu siswa yang
kemudian dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
Pembelajaran menggunakan multimedia powerpoint berupaya
meningkatkan motivasi belajar siswa dikarenakan powerpoint sebagai
multimedia presentasi dapat membantu guru dalam mengemas
pembelajaran yang variatif dengan adanya fasilitas yang dimiliki
powerpoint seperti tulisan, gambar, suara, video. Proses pembelajaran
akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya melihat buku dan mendengar
guru namun siswa dapat melihat pembelajaran yang menarik dari
penyajian powerpoint sehingga siswa memperoleh pengetahuan baru dan
materi dapat diterima dengan baik oleh siswa. Perhatian siswa juga dapat
dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting sehingga perhatian siswa
lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar.
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
32
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Alireza Rahmani Moghadam dan
Hamideh Talafian (2015) yang berjudul Powerpoint Presentation and
Iranian High School EFL Learners’ Grammatical Knowledge and
Interest. Penelitian tersebut bertujuan untuk menguji pengaruh presentasi
powerpoint oleh pengajar atau guru pada pengetahuan dan tata bahasa
yang menarik. Tujuan utama dari studi empiris ini untuk menentukan
efektifitas penggunaan powerpoint dalam mengajar tata bahasa di kelas
dibandingkan dengan mengajar secara tradisional menggunakan papan
tulis dan ingin melihat penggunaan powerpoint dapat memfasilitasi siswa
belajar atau tidak. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan siswa
memiliki sikap yang positif secara umum terhadap penggunaan
powerpoint. Penelitian memberikan kontribusi terhadap pemahaman
yang lebih baik pada siswa. Siswa memahami informasi yang lebih baik
dan lebih fokus pada konten powerpoint.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Heni Noryati mahasiswa STKIP Doktor
Nugroho Magetan yang berjudul Efektifitas Media Powerpoint pada
Pembelajaran Bidang Studi Bahasa Indonesia di SDN Ngelang 02
Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan Tahun 2014/2015. Berdasarkan
analisis data, dapat diketahui bahwa efektifitas pemanfaatan media
power point pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Ngelang 02,
Kecamatan Maospati adalah efektif. Dalam proses belajar mengajar di
SDN Ngelang 02, Kecamatan Maospati sehari-harinya guru ataupun dari
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
33
siswanya selalu menggunakan media powerpoint. Penggunaan media
powerpoint tersebut siswa lebih aktif dalam belajar, lebih paham, lebih
tanggap, lebih peka untuk menerima materi dan yang jelas mereka
tidak jenuh serta lebih efektif dalam proses belajar mengajar.
3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratibha Sagar dan N.N. Pandey
yang berjudul The Effect of Powerpoint Presentation on Academic
Achievement of B.Ed. Teacher Trainees Penelitian tersebut bertujuan
untuk mengetahui efek dari presentasi powerpoint menghasilkan bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen yang
didukung oleh presentasi powerpoint dibandingkan kelas kontrol yang
diajarkan secara tradisional.
C. Kerangka Berpikir
Motivasi belajar siswa pada dasarnya mempengaruhi prestasi
belajar siswa. Untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar dengan
sebagaimana mestinya dan prestasi yang baik guru haruslah mempunyai
berbagai macam cara agar motivasi belajar siswa tinggi karena dengan
motivasi yang tinggi dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Motivasi
dan prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui banyak cara yang dapat
dilakukan oleh guru salah satunya dengan menggunakan multimedia
powerpoint.
Multimedia powerpoint merupakan salah satu program yang sangat
populer untuk presentasi dan banyak digunakan dalam berbagai keperluan
seperti pembelajaran. Powerpoint dapat dijadikan alternatif media pada
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
34
proses pembelajaran, karena adanya berbagai bentuk tampilan yang sangat
menarik dan bentuk presentasi yang tidak monoton sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Berdasarkan kondisi awal sebelum penelitian diketahui bahwa
siswa memiliki motivasi belajar yang rendah dan prestasi belajar yang masih
belum memuaskan karena banyak siswa yang belum mencapai nilai kriteria
ketuntasan minimal, kemudian dalam penelitian ini peneliti bersama guru
mengambil tindakan untuk menggunakan multimedia powerpoint dengan
tujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini
menggunakan dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap
pertemuan guru menggunakan multimedia powerpoint dalam pembelajaran
dengan tujuan agar motivasi dan prestasi belajar siswa meningkat.
Berdasarkan deskripsi proses penelitian, kerangka berpikir dalam penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
35
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
Motivasi belajar siswa masih rendah
Prestasi belajar siswa masih rendah
Pembelajaran belum menggunakan multimedia
powerpoint
Tindakan
Tahap tindakan merupakan pelaksanaan dari rencana
peneliti dan guru untuk meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa
Siklus I
Melaksanakan rencana
peneliti dan guru
Pembelajaran
menggunakan multimedia
powerpoint
Pembelajaran dilakukan 2
kali pertemuan
Siklus I
Melaksanakan rencana
peneliti dan guru
Pembelajaran
menggunakan multimedia
powerpoint
Pembelajaran dilakukan 2
kali pertemuan
Kondisi Akhir
Penerapan multimedia powerpoint dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPS
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
36
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan teori dan kerangka berpikir diatas maka peneliti
mengajukan hipotesis tindakan yaitu:
1. Penggunaan model pembelajaran learning cycle 7E berbantu multimedia
powerpoint meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
di kelas 5
2. Penggunaan model pembelajaran learning cycle 7E berbantu multimedia
powerpoint meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
di kelas 5
Upaya Meningkatkan Motivasi…, Wawan Arifudin, FKIP UMP, 2017
Recommended