View
26
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
penjelasan
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Telkomsel merupakan operator GSM terbesar di Indonesia dengan pimpinan area 1
yang terletak di kota medan sampai saat ini belum memiliki gedung kantor milik sendiri.
Beberapa lokasi pada kantor sewa seperti Bank Sumut (JL. Imam Bonjol), Bank Danamon
(Jl. Diponegoro), Selecta (Jl. Ustik) merupakan wadah yang memfasilitasi Telkomsel dalam
menjalankan fungsinya.
Baru-baru ini Telkomsel di Medan menyewa Cambridge (Jl. Jendral S. Parman) untuk
bagian call center yang sebelumnya menyatu dengan bagian pusat Telkomsel yang terletak di
atas Bank Danamon. Hal ini menyebabkan kinerja yang kurang efisien karena gedung kantor
tempat para pegawai kerja tetap dapat berpindah-pindah sewaktu-waktu. Melihat
pertumbuhan pelanggan yang semakin banyak, membuka peluang besar bagi Telkomsel
untuk tumbuh semakin besar. Untuk itu dibutuhkannya suatu bangunan yang utuh dan
permanen, untuk menunjang aktifitas kerja.
Dalam perkembangannya, Kawasan Perkotaan di Indonesia umumnya memiliki
permasalahan yang sama, yakni tingginya pertumbuhan penduduk terutama akibat arus
urbanisasi yang menyebabkan pengelolaan ruang kota semakin berat. Berdasarkan hasil
laporan dari The Comparative Urban Studies Project di Woldrow Wilson, 2006 menuliskan
bahwa telah terjadi pertambahan penduduk perkotaan didunia, pada tahun 2000 sekitar 50%
penduduk dunia tinggal di perkotaan.
Kota Medan, merupakan kota terbesar ke-3 di Indonesia yang terus berkembang
dengan lahan yang semakin menipis khususnya di pusat kota. Disamping pengadaan lahan
yang semakin terbatas yang mengakibatkan gejala kenaikan harga lahan, sifatnya juga tidak
memungkinkan untuk diperluas. Sehingga salah satu jalan keluarnya terhadap pemenuhan
permintaan tersebut adalah meningkatkan kemampuan daya tampung lahan yang ada agar
dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi kelangsungan hidup kota yang lebih
baik.
Adapun peningkatan daya tampung lahan tidak didasarkan pada pemikiran tentang
luasnya lahan, namun lebih kepada pengoptimalan pemanfaatan serta sifat penggunaannya.
Universitas Sumatera Utara
Pada contoh kasus di kota medan, peruntukan lahan yang bersifat tunggal (mono-use) seperti
kantor berupa 1 unit ruko, hanya akan membuat lahan perkotaan semakin sempit, tidak
efisien, dan lebih boros lahan. Untuk itulah bangunan Telkomsel yang dirancang diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan dari luar dengan menyediakan bagian kantor yang dapat disewa
atau yang biasa disebut dengan kantor sewa.
Berikut adalah tabel dari beberapa data pemakaian gedung kantor di kota Medan:
Luas Gedung Perkantoran di kota Medan Fungsi Gedung Keterangan Jumlah Lantai Luas Lantai m2 Jumlah
Nama Gedung
B&G Tower Disewakan Sebagian besar 13 2.400 31.200
Bank Sumut Disewakan Sebagian kecil 8 2.400 19.200
Wisma BII Disewakan Sebagian besar 8 2.000 16.000
Uniland Disewakan Sebagian besar 6 2.400 14.400
BCA Disewakan Sebagian kecil 8 1.200 9.600
HSBC Disewakan Sebagian kecil 6 900 5.400
Mestika Disewakan Sebagian kecil 8 900 7.200
Mandiri Jl. Imam Bonjol Disewakan Sebagian besar 6 2.400 14.400
Mandiri Jl. Z. Arifin Disewakan Sebagian besar 6 1.800 10.800
Bank Danamon Disewakan Sebagian kecil 9 1.050 9.450
City Bank Disewakan Sebagian besar 6 450 2.700
Graha Niaga Disewakan Sebagian besar 6 750 4.500
Capital Building Disewakan Sebagian besar 10 750 7.500
PT. Indosat Disewakan Sebagian kecil 7 900 6.300
Prediksi Tambahan
Crystal Square Sedang dibangun 16 1200 19.200
Medan Fair Tahap perencanaan 11 900 9.900
Deli Grand City Tahap perencanaan 27 2400 64.800
252.550Total Sementara
Dari tabel di atas dapat dilihat beberapa bangunan yang menyediakan area kantor
sewa untuk memenuhi kebutuhan ruang kantor diperkotaan yang semakin tinggi. Dengan
adanya Gedung Telkomsel dan Rent Office tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
kantor lainnya, Sehingga lahan di perkotaan dapat dimanfaatkan dengan lebih maksimal.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dan tujuan perancangan:
• Menciptakan suatu wadah yang menyediakan fasilitas untuk Perkantoran khusunya
Telkomsel yang memadai.
• Menciptakan tata ruang kawasan yang serasi, menarik, dengan memperhatikan keserasian
lingkungan.
Table 1.1. Data pemakaian gedung kantor di kota Medan
Universitas Sumatera Utara
• Merancang gedung telkomsel dan juga kantor sewa yang menampung kegiatan perkantoran
dan bisnis secara terpadu.
• Menciptakan pola penataan sirkulasi yang harmonis, sehingga dari sekian aktifitas yang
dilakukan tidak saling mengganggu satu sama lain.
• Menciptakan bangunan dan ruang yang nyaman sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja
dan sumber daya manusia serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan.
1.3. MASALAH PERANCANGAN Dalam hal ini permasalahan-permasalahan yang timbul dalam proses perencanaan dan
perancangan bangunan Telkomsel Center mixused ini, terdapat beberapa masalah yang
cukup mendasar yang menjadi pokok bahasan diantaranya adalah :
1.3.1 Permasalahan Site
Pengolahan terhadap site terutama dalam penzoningan.
Peninjauan terhadap jalan utama sebagai view yang diutamakan.
Bagaimana Pengaruh bangunan terhadap linkungan sekitar.
Pencapaian Sirkulasi kendaraan dan manusia.
1.3.2 Permasalahan Bangunan
Masalah penampilan karakter bangunan dan fasilitas yang dapat memperlihatkan ciri suatu bangunan kantor yang mempunyai suasana dan karakter, terbuka, tertib dan mengundang.
Sistem struktur dan konstruksi yang cocok untuk daerah sekitar.
Pengolahan massa banguan dengan tidak merusak lingkungan sekitar.
Bidang penutup atap yang dirancang setidaknya dapat bertahan untuk kurun waktu yang lama, karena harus dirancang untuk memenuhi berbagai variasi kebutuhan organisasi suatu kantor.
Perlengkapan ruang dalam (interior), yakni berupa alat-alat penunjang ruang dalam yang sedapatnya disesuaikan dengan kebutuhan organisasi yang bersangkutan.
Pola pengaturan tata letak, yakni penempatan dan pengaturan kembali letak elemen- elemen dalam ruang.
Penempatan sistem utlitas.
Pemilihan orientasi bangunan yang sesuai.
Universitas Sumatera Utara
1.4. METODA PENDEKATAN Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses
perencanaan dan perancangan pabrik daur ulang kertas dilakukan berbagai pendekatan desain
yaitu
Memperoleh data tentang kelayakan perancangan Telkomsel di kota Medan.
Mengadakan survei dalam memperoleh data-data dan gambaran akan program ruang serta fasilitas tambahan yang dibutuhkan oleh kantor telkomsel.
Memperoleh data-data dari berbagai departemen yang berwenang tentang jumlah penduduk, luas perkantoran yang ada di kota Medan, dll.
Mengadakan wawancara dengan berbagai kalangan masyarakat yang ada di lokasi site.
Studi berbagai sumber pustaka yang berkaitan dengan standar-standar arsitektur bagi perencanaan sebuah kantor.
1.5. LINGKUP DAN BATASAN PERANCANGAN Yang menjadi lingkup dan batasan perancangan dalam bangunan ini yaitu:
Menyangkut masalah pemilihan site, dimana site berada pada Perancangan yang dilakukan adalah bangunan yang memfasilitasi kegiatan yang terdapat dalam sebuah stasiun kereta api dan monorail, dan halte.
Perancangan mengikuti standar ukuran ruangan terhadap masing-masing kegiatan.
Perancangan struktur bentang lebar untuk keperluan tribun gerbong kereta api dan perancangan struktur fungsi bangunan lainnya disesuaikan dengan fungsi bangunan.
Fasilitas-fasilitas pendukung yang perlu diletakkan di dalam bangunan.
Dana bukan merupakan pertimbangan dalam desain bangunan.
Universitas Sumatera Utara
1.6. KERANGKA BERPIKIR
Diagram 1.1. Kerangka berpikir
MAKSUD
Menyediakan suatu bangunan kantor yang dapat dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Menyediakan suatu wadah sebagai tempat kerja yang nyaman dan tidak merusak lingkungan. Menciptakan suatu sirkulasi untuk mengatasi kemacetan pada kawasan site yang merupakan
lokasi yang padat kendaraan.
A N A L I S A
Analisa kondisi lingkungan yaitu: analisa matahari, vegetasi, sirkulasi, view dari dan ke site dan sempadan bangunan.
Analisa fungsional yaitu: analisa aktifitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang. Analisa penerapan struktur pada bangunan.
KRITERIA dan KONSEP PERANCANGAN
Berdasarkan analisa, peraturan pemerintah, konsep tapak, dan konsep
bangunan
LATAR BELAKANG KASUS
Dibutuhkannya suatu wadah bangunan yang dibutuhkan oleh perusahaan besar ini. Mengingat perusahaan yang begitu besar dengan pertumbuhannya yang terus menaik, namun sangat disayangkan bahwa sampai saat ini perusahaan ini belum memiliki gedung sendiri, tetapi masih menempati beberapa kantor sewa secara terpisah.
PERMASALAHAN
Bagaimana bentuk bangunan yang sesuai dengan kegiatan yang ada, dengan menciptakan suatu
bangunan yang terbuka, mengundang dan tertib dengan sistim struktur yang tidak merusak lingkungan
sekitar.
LATAR BELAKANG THEMA
Perlunya penghijauan kembali dan desain yang dapat mengubah ruang kota yang panas, gersang, tidak nyaman(khususnya pedestrian) menjadi fresh dan lebih nyaman kembali.
Sumber daya alam yang semakin menipis.
Mengurangi pemakain energi yang semakin kritis.
STUDI LITERATUR dan STUDI
BANDING
Fasilitas kantor. Kajian tema dengan bentuk
bangunan.
STUDI SITE
Ukuran site Peraturan pemerintah potensi
JUDUL PROYEK dan TEMA
Telkomsel and Rent Office Tema: Green Architecture
PENGUMPULAN DATA
Studi literature Studi banding Survey dan wawancara
Fe
ed
D E S A I N
Universitas Sumatera Utara
1.7. SISTEMATIKA LAPORAN
BAB I. PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang kasus proyek berupa faktor-faktor yang mempengaruhi
perlunya didirikan Kantor Telkomsel, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan
desain, serta lingkup, dan batasan proyek serta asumsi-asumsi.
BAB II. DESKRIPSI PROYEK
Berisikan tinjauan umum maupun tinjauan khusus tentang proyek yang akan
dilaksanakan seperti beberapa teori yang dapat membantu dalam proses
perencanaan/perancangan, posisi site, kondisinya, potensi yang ada, ketentuan dan peraturan
yang ada. Selain itu program kegiatan hingga melahirkan kebutuhan ruang berikut studi
banding proyek yang sejenis.
BAB III. ELABORASI TEMA
Berisikan telaah teoritis serta kajian tentang tema dan pengertiannya, dan interpretasi
tema kedalam kasus proyek yang akan direncanakan.
BAB IV. ANALISA
Berisikan tinjauan analisis tentang pengguna, aktifitas, kebutuhan dan standar ruang,
program ruang dan organisasi ruang yang ada, dan analisis keadaan lingkungan tentang
lokasi, kondisi tanah, potensi lahan sebagai kasus proyek, kontrol fisik, sirkulasi dan
pencapaian, orientasi dan pemandangan.
BAB V. KONSEP PERANCANGAN
Berisikan tentang konsep dasar dan konsep lanjutan tentang tapak, konsep bangunan
yang direncanakan, konsep struktur, dan konsep utilitas sebagai keluaran untuk menuju ke
hasil perancangan nantinya.
BAB VI. HASIL PERANCANGAN
Berisikan gambar kerja yang merupakan hasil akhir dari semua analisa, data, dan
konsep-konsep yang dibahas mulai dari BAB I sampai BAB V.
Universitas Sumatera Utara
Recommended