Long Term Memory

Preview:

Citation preview

Long Term Memory

Long Term memory

“sebuah kapasitas besar,berisi memori mengenai pengalaman-pengalaman, berupa kumpulan informasi yang diterima sepanjang

hidup seseorang”

“sebuah sistem di otak kita yang berfungsi untuk menyimpan secara permanen, mengatur, dan

memanggil kembali informasi-informasi diwaktu berikutnya. Seringkali informasi yang disimpan di

long-term memory akan dapat kita ingat sepanjang hidup”

Memori jangka panjang dapat dibagi dalam tiga kategori :

Memori episodik

Memori semantik

Memori prosedural

"Knowledge is experience; everything else is just information." -- Albert Einstein

Level Pengolahan

Efek konteks :Spesifisitas Encoding

Emosi, Mood dan Memori

Perbedaan Individu: Tujuan Sosial dan Memori

LEVEL OF PROCESSING

• Is the word in capital letters? BOOK

• Would the word fit this sentence:

“I saw a_____in a pond ”? duck

• Does the word rhyme with BLUE? Safe

• Does the word rhyme with FREIGHT? Weight

• Is the word in small letters? SNOW

• Is the word in capital letters? FOX

v

v

v

v

• Depth-of-Processing Approach

Fergus Craik & Robert Lockhart (1972) :

“pemaknaan dalam pengolahan informasi menyebabkan retensi permanen daripada sekedar pengolahan sensori”

Pembahasan:

-Level pengolahan dan memori

-Level pengolahan dan efek self-reference

• level yang lebih dalam dari pengolahan menghasilkan recall yang lebih baik.

• Faktor –faktor yang dapat meningkatkan recall pada Level kedalaman pengolahan

1. Distinctiveness (kekhasan)

2. Elaboration (uraian yang panjang lebar)

• anda akan mengingat lebih banyak informasi jika anda mencoba mengaitkan informasi kepada diri anda sendiri (Burns, 2006, Gillihan & Farah, 2005; Rogers et al., 1977; Schmidt, 2006)

• Penelitian rujukan

1. T.B Rogers dkk.(1977)

2. Bellezza (1992)

3. Thompson (1996)

4. Symons dan Johson (1997) Meta analsis

• Faktor-faktor yang bertanggung jawab untuk efek self reference.

1. Isyarat

2. Instruksi

3. Latihan

Beberapa faktor utama bekerja sama membantu anda me-recall materi yang berkaitan

dengan diri anda sendiri

Home

Efek konteks:Spesifisitas Encoding

• Prinsip Spesifisitas Encoding :

Recall lebih baik jika konteks pengambilan kembali (retrieval) serupa dengan konteks pengkodean (encoding). (Brown & Craik, 2000; Naire, 2005; Tulving & Rosenbaum, 2006).

• efek spesifisitas encoding berlangsung dalam tugas memori sebagai berikut :

a) menilai kemampuan recall

b) menggunakan peristiwa kehidupan nyata

c) mengkaji peristiwa yang telah lama terjadi

Home

Emosi, Mood dan Memori

• orang pada umumnya lebih akurat mengingat rangsangan yang menyenangkan daripada stimuli yang tidak menyenangkan

• orang mengingat sedikit informasi saat melihat materi yang diputar selama program kekerasan di televisi

• memori yang tidak menyenangkan tumbuh lebih netral dari waktu ke waktu, dibandingkan memori yang menyenangkan.

• Memori lebih akurat ketika materi yang akan dipelajari adalah sama dengan suasana hati orang tersebut mood kongkruen

Home

Perbedaan Individu: Tujuan Sosial dan Memori

• Tujuan sosial berarti gaya berinteraksi kita dengan orang lain, dalam bentuk persahabatan dan hubungan antar personal lainnya.

• karakteristik personal seseorang dapat merepresentasikan pola pemikirannya. Khususnya, tujuan sosialnya berpengaruh dengan item yang akan mereka ingat.

Home

http://www.dialogueonlearning.tc3.edu/model/environment/images/brainfunction3.gif

RETRIEVAL IN LONG TERM MEMORY

ASUMSI :

“ PROSES KOGNISI KITA ADALAH AKTIF, BUKAN PASIF”

By Tiffany Davis, Meghann Hummel, and Kay Sauers (2006).

David Sousa (2001) and Patricia Wolfe (2001) :

how the brain takes in information from the environment and processes it.

Yourself sitting in a crowded subway or bus. You don't look at each person thinking that you will need to recognize them should you meet them again. But if suddenly a familiar face appears, the sensory register determines from past experience that this is important information and passes it on to the immediate memory, represented by the door, which opens to begin processing the data.

Long Term Memory

Eksplisit

(declarative)

Episodic

Semantic

Implisit

(non-declarative)

Procedural

Emotional conditioning

Primming effect

Condition reflex

TUGAS MEMORI EKSPLISIT

• RECALL

• RECOGNITION

Hafalkan kata-kata di bawah ini !

picture

commerce

motion

village

vessel

window

number

horse

amount

fellow

advice

dozen

flower

kitchen

bookstore

custom

-

-

-

-

-

COBA TULISKAN LAGI !

kata-kata mana yang termasuk di dalam daftar ??

woodpile

leaflet

fitness

number

butter

motion

table

horse

napkin

fellow

picture

dozen

people

kitchen

bookstore

advice

TUGAS MEMORI IMPLISIT

• WORD COMPLETION

• REPETITION PRIMMING

LENGKAPI HURUF YANG HILANG DARI KATA-KATA DI BAWAH INI

V_s_e_

L _t_e_

P_a _t _c

M _ t_ o_

N_t_b_o_

C_m_e_c_

H_m_w_r_

A_v_c_

e s l

e t r

l s i

o i n

o e o k

o m r e

o e o k

d i e

REPETITION PRIMMING

• Sebutkan dua jenis rumah tradisional!

• Sebutkan tiga jenis hewan invertebrata!

• Sebutkan tiga macam adaptasi makhluk hidup!

DISOSIASI

Terjadi ketika sebuah variabel memiliki efek dengan Uji A, dan efek sebaliknya jika diukur dengan Uji B

Depth of processing memberikan efek positif pada tugas memori eksplisit, namun memberikan efek netral/negatif pada tugas memori implisit (Jones,1999;Richardson-Klavehn, 1999; Richardson-Klavehn&Gardiner,1998)

EXPERTISE

• Sifat konteks-spesifik keahlianSeorang ahli mengingat materi dalam bidangnya lebih akurat

secara bermakna dibandingkan yang bukan bidangnya.

• Keunggulan kognitif seorang ahli vs pemula1. Organisasi pengetahuan yang baik2. Memiliki “kepingan materi” yang lebih banyak disertai

beragam kombinasinya3. Lebih banyak memiliki gambar visual yang hidup4. Kemampuan “distinguish” yang baik selama encoding5. Kesempatan “berlatih” lebih banyak experience6. Lebih baik dalam merekonstruksi bagian yang hilang, dimana

pasangan materi yang sebagiannya mereka ingat7. Lebih terampil memprediksi masalah terkait bidangnya

OWN-RACE BIAS

• Kemampuan untuk mengidentifikasi anggota kelompok etnisnya sendiri daripada kelompok etnis lainnya (Brigham et al,2007; Meissner et al,2005; Walker&Hewstone,2006)

= other race effect

= cross-race effect

AMNESIA

AMNESIA RETROGRADE

• Kehilangan memori tentang kejadian yang terjadi sebelum kerusakan otak (Brown,2002;Meeter et al,2006; Meeter&Murre2004)

AMNESIA ANTEROGRADE

• Kehilangan memori untuk peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah kerusakan otak (Kalat,2007)

Autobiographycal Memories

Memori Autobiografi

• Memori tentang hal yang berkaitan dengan diri sendiri

• Dapat berupa : narasi lisan, visual peristiwa, reaksi emosional dan informasi prosedural

Identitas, sejarah dan konsep DIRI

Penting menentukan

Kajian memori autobiografi memiliki tantangan yang spesifik terutama dalam menjaga validitas ekologi

• Beberapa tema kajian :– Ingatan migran Latin

– Cerita tentang tema kehidupan

– Kegagalan dalam mengingat

– Ketepatan memori suara

– Studi pencitraan

Paradigma penting....

• Adanya kemampuan mengingat informasi variatif secara akurat

• Kesalahan dalam mengingat lebih sering terjadi pada rincian periperal kejadian atau informasi spesifik dari kejadian yang biasa

• Informasi saling berbaur, kognisi aktif dalam memproses informasi seiring waktu

Memori

Autobiografi

Skema

Monitoring sumber

Memori Flashbulb

Skema

• Memori tentang peristiwa biasa/rutin/umum hingga terpetakan dan terpola

• Digunakan dalam memandu ingatan

• Dideteksi saat bercerita tentang diri sendiri

Bias konsistensi distorsi pada skema masa lalu akibat dramatisasi agar konsistensi dengan keyakinan & sudut pandang yang terbentuk saat ini

Apakah Anda pernah MENCONTEK???

Monitoring Sumber

• Mengidentifikasi asal memori dan keyakinan

• Melibatkan pemilihan dan penilaian informasi

• Dipengaruhi bias positif

• Kesalahan dalam monitoring sumber dapat mengaburkan fakta dan khayalan

TRAGEDI 9/11

Memori Flashbulb

• Memori tentang kejadian emosional, mengejutkan

• Mempengaruhi retensi dari peristiwa biasa yang terjadi bersamaan

• Seiring waktu, konsistensi detail peristiwa makin berkurang

“kesakisian saksi mata”

Implikasi Kajian Memori Autobiografi

Fakta... 75 % orang telah

dinyatakan bersalah oleh pengadilan di Amerika Serikat karena kesaksian saksi mata yang keliru (Castelli, 2006)

Saksi mata..

Diminta dengan jujur

mengingat dan

mengungkapkan memori

tentang suatu peristiwa

yang berkaitan langsung

dengan dirinya dan “kasus”

POST-EVENT MISINFORMATION EFFECT

Informasi keliru tentang suatu peristiwa

memutus memori yang benar tentang peristiwa

tersebut.

Berkaitan dengan gangguan Retroaktif

Kesulitan dalam mengingat materi yang lama

karena proses belajar materi baru.

Berkaitan dengan kesalahan monitoring

sumber

Akurasi kesaksian

Jeda waktu antara kejadian dan kesaksian

Informasi keliru namun masuk akal

Tekanan sosial

Umpan balik positif

Dipengaruhi faktor....

Tidak terdapat korelasi kuat antara keyakinan seseorang akan suatu informasi dengan

akurasi memori

Recovered Memory/False Memory

• Perspektif Recovered Memory

– Memori bisa dilupakan dan dipulihkan

• Perspektif False Memory

– Memori tidak bisa dilupakan, tapi dapat di”manipulasi”

MAKANMALAMGEMUKSESAKASMAOBATTIDURGELAPLELAHKUYU

BASAHLEMBAB

UAPEMBUN

RAGI

SUPLANGITSUKAAIR

MASUANG

GELANGBANG

NASABAHTANKPALUPAKU

PAPANRANTAIHUJAN

Refleksi dalam pembelajaran..

• Pentingnya konstruktivisme

• Peserta didik memiliki kognisi yang senantiasa aktif

• Pembelajaran dirancang dan disajikan dengan mempertimbangkan karakter kognisi peserta didik

• Memaknai pembelajaran dalam perspektif metakognisi

Memori manusia itu... fleksibel dan kompleks

Recommended