[Sent] Kulpak GUS - Faal Ginjal Dr. Hidayat

Preview:

Citation preview

FISIOLOGI GINJAL

Dep. Patologi Klinik FK-UPNVJ

Anatomi ginjal

Anatomi ginjal Terdiri dari : medulla dan cortex diselimuti oleh fibrous capsule.

Medulla : piramid ginjal, bagian apex membentuk papilla bermuara di calyx minor

Bagian kortex diantara piramid : renal columns (of Bertini).

calix minor bergabung menjadi calyx major.

Calyx major bergabung renal pelvis.

Vakularisasi ginjal

cortex dan medulla diperdarahi a. interlobaris yg melewati antara di dasar piramid sebagai a. arcuata

Cabang a. arcuata arteriol interlobularis. afferent arterioles.

Tiap afferent arteriole capillary network : glomerulus, arteriol efferent.

Efferent arteriol di cortex masuk medulla membentuk the vasa recta plexus kapiler peritubularis

nefron ginjal

unit dasar ginjal : nefron.

Tiap ginjal : 1.0 – 1.3 juta nefron.

Tiap nefron, yg terdiri dari :

komponen vaskular :

glomerulus,

arteriola aferen & eferen,

kapiler peritubuler.

Komponen tubular :

kasula Bowman,tubulus proksimal,

ansa Henle pars desenden & pers asendentubulus distal

Komponen tubular nefron

Ansa Henle pars descendens , dari kortek ginjal ke medula

Ansa Henle pars ascendens, dari medula ke kortek

Pada saat pars ascenden naik menuju korteks melewati percabangan antara arteriol aferen dan arteriol eferen.

Komponen tubular dan vaskular di titik ini : juktaglomerulus

Proses terbentuknya urin

Glomerulus : kumpulan cabang2 arteriol aferen dan penggabungan kembali cabang2 itu arteriol eferen kapiler peritubuler

Di glomerulus terjadi filtrasi, 20% masuk ke kapsula Bowman dan 80% kembali ke arteriol eferen kapiler peritubuler

3 proses terbentuknya urin

Filtrasi glomerulus Reabsorpsi tubular Sekresi tubular

Filtrasi glomerulus

Terbentuknya urin diawali dengan filtrasi plasma oleh glomerulus

Seluruh komponen plasma difiltrasi ke kasula Bowman, keculai protein dan sel darah.

Protein yg lolos ke kapsula Bowman di tubulus prosimalis reabsorpsi dan diurai jadi asam amino.

Kecepatan filtrasi glomerulus rata2

125 mL/menit : laki

115 mL/menit : wanita

Filtrasi glomerulus secara pasif dipengaruhi

3 (tiga) jenis tekanan :

1) tekanan darah kapiler glomerulus

2) tekanan osmotik koloid

3) tekanan hidrostatik kapsula Bowman

Koefisien filtrasi :( luas permukaan dan permiabilitas dinding kapiler glomerulus)

Pengaruh koefisien filtrasi terhadap GFR Luas permukaan dinding

kapiler glomerulus dipengaruhi oleh sel mesangium.

Sel mesangium berkontraksi luas permukaan filtrasi berkurang

Permiabilitas dinding kapiler glomerulus dipengaruhi sel podosit.

Sel podosit berkontraksi mengurangi permiabilitas menurun

Mekanisme kontrol GFR : autoregulasi dan kontrol saraf simpatis Bila tek darah naik (GFR >) , a. afferen

vasokonstriksi untuk mengurangi aliran darah di glomerulus

Bila tek darah turun (GFR<), a.efferen vasodilatasi agar aliran darah glomerulus >

Reabsorpsi tubulus ginjal

Filtrat glomerulus yg masuk ke lumen tubulus sebagian direabsorpsi kembali untuk mempertahankan homeostasis

Proses reabsorpsi berlangsung selektif. Zat yg diperlukan tubuh diserap kembali dan yang tidak tetap di lumen tubulus

Reabsopsi natrium

Hampir semua natrium yg terfiltrasi direabsorpsi kembali.

Di tubulus proksimal, sebagian terbesar (75%), bersama dgn glukosa, asam amino, H2O, Cl, urea,

Di ansa Henle pars ascendens, bersama Cl (22%)

Di tubulus distal dan collecting tubuli, reabsorpsi natrium dipengaruhi hormon Renin-Angiotensin-Aldosteron-System (RAAS)

Reabsorpsi glukosa dan asam amino

Glukosa dan asam amino direabsorpsi seluruhnya melalui mekanisma transport aktif melalui pompa Na-K ATPase

Molekul glukosa besar dan tidak larut dlm lemak, perlu alat angkut, glukosa masuk ke sel tubulus dibantu Natrium and Glucose Transporter (SNGLT), keluar dari sel tubulus dibantu GLUT (glucose transporter)

Reasorpsi glukosa oleh sel tubulus ada batas max (tubular maximum-Tm). Bila melampaui Tm, sisa tidak direabsorpsi

Contoh :

Kadar glukosa 100 mg/100 mL Tm 375 mg/ menit, GFR 125 mL/menit Beban filtrasi glukosa = 100 mg/100 mL x

125 mL/menit = 125 mg/ menit (belum melewati Tm), semua glukosa direabsorpsi.

Bila kadar glukosa 350 mg/100 mL, beban filtrasi glukosa = 350/100 x 125 mg/menit = 437,5 mg/menit > 375, berarti melampaui renal threshold, 62,5 mg/menit tidak direabsorpsi.

Sekresi tubuler

Ion berpindah dari kapiler peritubuler ke lumen tubulus

Ion-ion penting yg disekresi : H, K, anion, kation organik dan zat asing bagi tubuh

Kadar plasma meningkat (misal pada kadar Na plasma<, volume ECF, TekDrh <) meningkatkan sekresi aldosteron sekresi K meningkat, reabsorpsi Na meningkat

Plasma clearance /bersihan plasma

Laju pengeluaran suatu zat melalui ginjal

Untuk mengukur GFR digunakan : creatinine

Kreatinin produk sampah darimetabolisme otot , secara bebas difiltrasi, tidak direabsorpsi dan hanya sedikit sekali disekresi di tubulus ginjal.

Bersihan kreatinin tes : (kadar kreatinin di urin x volume urin /24 jam) : kadar kreatinin serum

Fungsi Ginjal

mempertahankan homeostasis dengan mengatur:

keseimbangan cairan tubuh keseimbangan asam basa &

elektrolit ekskresi bahan sampah mempengaruhi :

eritropoisis, tekanan darah, pembentukan vit. D

Interpretasi hasil tes bersihan kreatinin (creatinine clearance test)

Estimasi fungsi filtrasi ginjal (Cockrock-Gaut) :

(140- umur)x BB : (72.x kadar kreatinin serum)

Untuk wanita x 0.85

sekian

Sedimen-sedimen Urin

Kristal Ca-oksalat

Kristal Ca-oksalat monohidrat

Kristal triple fosfat

Kristal Ca karbonat kristal Ca-fosfat

Kristal asam urat kristal tyrosin

Kristal cystine

Epitel transitional epitel squamosa

Eritrosit leukosit

epitel tubulus proksimal epitel tubulus distal

Oval fat body trichomonas vaginalis

silinder RBC

Silinder hialin

Silinder urin

Sinlinder epitel silinder granuler

Silinder lilin

Fungi : candida & hyphe

Ammonium biurat

Bilirubin

Magnesium ammonium fosfat

bakteria

Basilia

cocci

Pelaporan sedimen urin

Menurut JCCLS guidline GP1-P2 1995 :

Per LPB : leukosit, eritrosit, epitel, bakteri, ragi, kristal, protozoa.

Per LPK : jumlah silinder Sediaan harus merata di atas kaca

objek. Jumlah unsur sedimen dihitung

rerata > 10 lapangan

Sel darah & epitel dilaporkan :

1+ < 4 sel /LPB

2+ 5 – 9 sel /LPB

3+ 10 – 29 sel / LPB

4+ > 30 sel – ½ LPB

5+ > ½ LPB

Silinder dilaporkan :

(-) negatip

0 / LPK

+ 1 / 100 LPK

++ 1 – 10 / LPK

+++ 10 – 100 / LPK

++++ > 100 /LPK

Pelaporan kristal & protozoa

Kristal protozoa

(-) 0 / LPB (-) 0 / LPB

+ 1 – 4 / LPB + 1 – 4 / LPB

++ 5 – 9 / LPB ++ 5 – 9 / LPB

+++ > 10 / LPB +++ > 10 /LPB