View
2.774
Download
22
Category
Preview:
DESCRIPTION
Perencanaan tata ruang merupakan lingkupan dari perencanaan tapak. Dalam konteks penataan ruang, orientasi perencanaan tapak dispekulasikan ke dalam penyusunan rencana yang bersifat detail. Proses mengenali tapak dimaksudkan untuk mewujudkan sinergi antara tapak dengan bangunan yang akan menempati tapak. Secara konseptualitas dari perencanaan tapak yang lebih berfokus kepada objek bangunan yang akan menempati tapak diketahui lebih mengarah ke ilmu arsitektur. Namun mengapa dalam ilmu planologi juga dituntut kepemahaman tentang perencanaan tapak? Adakah perbedaan yang mendasar dari kedua disiplin ilmu ini dalam melihat ruang lingkup konsep perencanaan tapak.
Citation preview
PERBEDAAN RUANG LINGKUP KONSEP PERENCANAAN TAPAKILMU ARSITEKTUR DAN PLANOLOGY
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR2014
PERENCANAAN TAPAK
KELOMPOK 151. Bimo Aji Widyantoro2. Nasrullah3. Musdalifah Rahman4. Megawati5. Rusdi6. Akbar Bahar7. Abdi Nugraha8. Muhammad Yasir
BAB IPENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perencanaan tata ruang merupakan lingkupan dari perencanaan
tapak. Dalam konteks penataan ruang, orientasi perencanaan tapak
dispekulasikan ke dalam penyusunan rencana yang bersifat detail. Proses
mengenali tapak dimaksudkan untuk mewujudkan sinergi antara tapak
dengan bangunan yang akan menempati tapak.
Dalam ilmu arsitektur, memahami konsep tapak adalah hal yang menjadi
proses awal sebelum melakukan dekorasi bangunan. Hal ini dimaksudkan untuk
menciptakan kesinambungan antara kondisi tapak dengan objek bangunan yang
akan menempati tapak. Namun bagian dari konsep ilmu ini juga merupakan bagian
pekerjaan dari ilmu planology
Dari ilmu planology dimana ketika melakukan sebuah perencanaan maka
harus melakukan kondisi wilayah tersebut terlebih dahulu baik dalam perspektif
aspek fisik dasar, kondisi sosial, budaya, kondisi demografi hingga masalah ekonomi.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep perencanaan tapak dalam perspektif ilmu
arsitektur?
2. Bagaimana konsep perencanaan tapak dalam perspektif ilmu
planology?
3. Sejauh mana perbedaan antara ruang lingkup konsep
perencanaan tapak ilmu arsitektur dan ilmu planology?
BAB IIPEMBAHASAN
Perencanaan Tapak dalam Perspektif Disiplin Ilmu Arsitektur
Tapak dalam perspektif ilmu arsitektur adalah lahan atau tempat
dimana bangunan yang direncanakan akan didirikan. Perencanaan tapak
dimaksudkan untuk meletakkan bangunan atau kelompok bangunan pada tapak
yang ditentukan dengan tepat, maka perlu dilakukan analisis terhadap kondisi
existing tapak, kelebihan dan kelemahannya. Perencanaan tapak dalam
pekerjaann arsitektur lebih diprioritaskan ke dalam keindahan, keserasian dan
keestetikaan objek bangunan yang akan menempati tapak.
Titik fokus perencanaan tapak dalam ilmu arsitektur antara lain :
1. Lokasi Sekitar Objek Bangunan yang Akan Menempati Tapak
Lokasi menunjukkan letak tapak terhadap lingkungan yang lebih besar.
Akses menunjukkan jalan-jalan menuju ke tapak.
2. Sirkulasi & Pencapaian
Sirkulasi mencakup sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki. Dalam
menganalisis sirkulasi hal yang penting diperhatikan adalah sirkulasi kendaraan di
sekeliling tapak, baik itu lalu lintas kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
3. Orientasi Arah Angin
a) Pengudaraan Alami
Dengan memasukkan udara luar yang bersih ke dalam bangunan dengan
menerapkan sistem cross ventilation (ventilasi silang). Dengan membuat adanya
bukaan pada sisi-sisi ruangan yang berlawanan, supaya udara dapat mengalir.
b) Pengudaraan Buatan
Digunakan untuk mendapatkan temperature udara yang diinginkan
dengan melihat kondisi sekitar tidak mendukung. Dengan memakai bantuan
alat yaitu AC (Air Conditioner). AC yang dipakai adalah AC central dan AC
split.
4. Orientasi Matahari
Orientasi matahari mempengaruhi suhu dalam bangunan. Pada daerah-
daerah tropis seperti Indonesia, panas matahari kurang disukai. Oleh karena itu
orientasi matahari pada tapak mempengaruhi letak dan bentuk bangunan.
5. Tautan Lingkungan
Lingkungan sekeliling tapak juga berpengaruh pada perletakan bangunan.
Tapak yang terletak di sudut jalan akan sangat berbeda responsnya dengan tapak yang
hanya satu sisinya menghadap jalan.
6. Kontur
Kontur menantang arsitek untuk membuat bangunan yang menyesuaikan
dengan kondisi tanah. Perbaikan kontur dan tanah harus dilakukan sesedikit
mungkin. Perataan tanah besar-besaran sebaiknya dihindari. Justru kondisi tanah
yang berkontur memberikan tantangan bagi arsitek untuk menghasilkan rancangan
yang tidak sama dengan rancangan di atas lahan yang konturnya rata.
7. KDB (Koefisien Dasar Bangunan)
KDB atau Koefisien Dasar Bangunan adalah angka (dalam bentuk persentase)
yang digunakan untuk menghitung luas lantai dasar bangunan maksimum yang
diizinkan didirikan di atas lahan dimaksud.
8. KLB (Koefisien Lantai Bangunan)
KLB atau Koefisien Lantai Bangunan adalah angka yang digunakan untuk
menghitung Luas Maksimum Lantai Bangunan yang diizinkan pada lahan dimaksud.
9. GSB (Garis Sempadan Bangunan)
GSB atau Garis Sempadan Bangunan adalah Batas dinding (kolom) terluar
bangunan yang diizinkan.
10. View (Kenampakan Bangunan)
Untuk penampilan atau view suatu bangunan harus mampu menampilkan
karakter dari sebuah karya arsitektur.
11. Kebisingan
Faktor kebisingan merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan
dalam perancangan, karena dapat mempengaruhi peletakan massa bangunan dan
zoning pada tapak.
12. Bangunan (Material, Bentuk dan Pola Massa)
Pemilihan bentuk dasar massa pada bangunan dipertimbangankan terhadap fungsi
dan fleksibilitasnya.
Perencanaan Tapak dalam Perspektif Ilmu Planology
Kajian ruang lingkup perencanaan tapak dalam ilmu PWK, lebih berfokus pada beberapa aspek meliputi :
1. Aspek Fisik Dasar
2. Kerawanan Bencana
3. Analisis Lokasi dan Pola Keruangan
4. Peraturan Zonasi
5. Penggunaan lahan
6. Peraturan Pemerintah
7. Kondisi Sosial Budaya
8. Kondisi Ekonomi
9. Kependudukan
10. Ketersediaan dan Kelayakan Infrastruktur
Perbedaan Ruang Lingkup Konsep Perencanaan Tapak Ilmu Arsitektur dan Ilmu
Planology
NEXT…
NEXT…
NEXT…
NEXT…
NEXT…
BAB IIIPENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang menjadi jawaban atas rumusan masalah dalam
penyusunan makalah ini yakni sebagai berikut;
1. Perencanaan tapak dalam perspektif ilmu arsitektur yakni lebih diprioritaskan ke
dalam keindahan, keserasian dan keestetikaan objek bangunan yang akan
menempati tapak
2. Perencanaan tapak dalam perspektif ilmu planology mengarah pada perwujudan
kaidah dasar dari output penataan ruang yakni menciptakan satuan kawasan yang
aman, nyaman, dinamis dan berkelanjutan
3. Perbedaan antara ruang lingkup konsep perencanaan tapak ilmu arsitektur dan
ilmu planology yakni yakni terletak pada kapasitas dan cakupannya.
Saran
Saran-saran untuk berbagai pihak sehubungan dengan makalah ini yakni
sebagai berikut;
1. Sebaiknya mahasiswa dapat lebih memahami konsep perencanaan tapak secara
menyeluruh.
2. Diharapkan agar dalam proses belajar mengajar mata kuliah “Perencanaan
Tapak”, kesinambungan antar teori dan praktek tetap diselaraskan agar tujuan
dari mata kuliah ini dapat diinterpretasikan oleh mahasiswa.
3. Kepada perpustakaan UIN Alauddin Makassar agar dapat menyediakan buku
seputar perencanaan tapak yang berorientasi pada porsi ilmu perencanaan
wilayah dan kota.
SEKIAN...
Recommended