Upload
ferdy-mujahid
View
892
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
PANDANGAN ISLAM TERHADAP MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
(MEA)
Sasaran utama dari diwujudkannya MEA adalahdalam rangka untuk menjaga stabilitas politikdan keamanan regional ASEAN, meningkatkandaya saing kawasan secara keseluruhan di pasardunia, mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, serta meningkatkanstandar hidup penduduk di negara-negaraAnggota ASEAN.
MEA adalah bentuk Integrasi EkonomiASEAN yang direncanakan akan tercapaipada tahun 2015
Tema Utama : “Pasar Tunggal & Basis Produksi ASEAN”.
Elemen-elemen utama dalam Pasar tunggal dan basis produksi:
1. Free flow of goods
2. Free flow of services
3. Free flow of investment
4. Free flow of capital
5. Free flow of skilled labour
MEA = PASAR BEBAS ASEAN
IJIN DARI ALLAH SWT MELIPUTI:
1. KEPEMILIKAN (AL-MILKIYAH)
2. PEMANFA’ATAN KEPEMILIKAN (AT-TASHARRUF FIL MILKIYAH)
3. DISTRIBUSI HARTA KEKAYAAN DI TENGAH-TENGAN MANUSIA (TAUZI’U TSARWAH BAYNAN-NAAS)
• Dalam proses produksi pertanian, yang berperan adalah:
1. Tenaga dan ketrampilan manusia
2. Alat produksi pertanian
3. Sarana produksi pertanian
4. Lahan pertanian
• Yang menjadi pokok (asas) dalam bidang pertanian adalah:
lahan pertanian
• Tenaga manusia, alat produksi dan saprodi hanyalah sebagai
sarana bukan asas
• Lahan pertanian pada kenyataannya tanpa peran dari
ketiganya akan tetap dapat berproduksi
PROBLEM POKOK (ASASI)DALAM BIDANG PERTANIAN
DAMPAK LIBERALISASI DALAM PENGUASAAN LAHAN PERTANIAN
• Munculnya persaingan bebas dalam kepemilikanlahan pertanian, sehingga terjadi ketidakseimbangandalam penguasaan lahan pertanian
• Kepemilikan lahan pertanian besar akan semakinbesar, sedangkan petani kecil akan semakin sempitpenguasaan lahan pertaniannya.
• Bahkan, banyak petani yang kehilangan kepemilikanlahan pertaniannya , sehingga hanya menjadi buruhtani.
• Puncaknya adalah terjadinya feodalisme dalambidang pertanian
SOSIALISME PERTANIAN JUGA BERDAMPAK BURUK
• Untuk mengatasi feodalisme, ekonomi sosialis
memberi solusi dengan penghapusan kepemilikan
individu terhadap lahan pertanian.
• Ada juga yang dengan solusi land reform.
• Ternyata, sistem pertanian sosialis (kolektif) tersebut
justru menyebabkan produktivitas pertaniannya
menjadi sangat rendah.
• Rendahnya produktivitas tersebut diakibatkan oleh
hilangnya motivasi berproduksi.
SOLUSI SISTEM EKONOMI ISLAM DALAM PENGUASAAN LAHAN PERTANIAN
• Solusi sistem ekonomi Islam adalah: “penyatuankepemilikan lahan pertanian dengan produksi”.
• Penyimpulan itu dari ketentuan Hukum Islam dalamlahan pertanian, yaitu:
1. Adanya hukum ihya’u al-mawat (menghidupkantanah mati).
2. Adanya hukum larangan menterlantarkan lahanselama lebih dari tiga tahun.
3. Adanya hukum larangan menyewakan lahanpertanian.
Hasil yang diharapkan:
1. Terjadinya Pertumbuhan Ekonomi• Islam memberi kebebasan bagi individu untuk memiliki lahan
seberapapun luasnya, selama masih mampumemproduksinya.
• Islam juga membebaskan untuk mengembangkan komoditaspertanian apa saja, asalkan halal.
• Dengan diakuinya status kepemilikan individu tersebut, diharapkan produktivitas pertanian terus meningkat, karenamotivasi berproduksi tetap terjaga.
• Problem rendahnya produktivitas sebagaimana dalamsosialisme dapat teratasi, insya Allah.
Hasil yang diharapkan:
2. Terjadinya Pemerataan Ekonomi• Dengan adanya larangan menterlantarkan dan
menyewakan lahan pertanian, diharapkan keserakahandalam kepemilikan lahan akan lebih terkendali.
• Diharapkan peluang bagi buruh tani untuk memilikilahan pertanian sendiri juga akan semakin terbuka.
• Diharapkan problem feodalisme sebagaimana dalamkapitalisme akan dapat teratasi.
• Diharapkan pemerataan ekonomi di bidang pertaniandapat diwujudkan, insya Allah.
PANDANGAN ISLAM DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
• Mengikuti status pedagangnya, bukan komoditasnya.
• Warga negara, baik muslim maupun non muslim bebasmelakukan ekspor-impor komoditas apapun juga tanpa harusada ijin dari negara
• Bea cukai tidak boleh diambil untuk warga negara terhadapkomoditas apapun juga (asalkan halal).
• Pedagang kafir mu’ahid (negaranya terikat perjanjian), diperlakukan sesuai isi perjanjian.
• Pedagang kafir harbi hukman, maka untuk memasukkankomoditasnya perlu ijin khusus dari negara.
• Mata uang yang digunakan adalah emas dan perak.
• Penerapan MEA hanya dapat diterima jika pembagiankepemilikan sudah benar, sesuai dengan ketentuan Islam.
• Individu/swasta boleh terlibat dalam penguasaan danpengelolaan pertanian, asalkan sesuai dengan ketentuandalam mekanisme pasar syari’ah.
• Interaksi ekonomi dengan luar negeri, harus diatur sesuaidengan status pedagangnya, bukan komoditasnya.