25
1 I. PENDAHULUAN Kacang tanah merupakan tanaman kelompok legumenosa (kacang- kacangan) yang memiliki keunikan pada pembentukan polongnya. Jika pada tanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas tanaman dan tumbuh serta berkembang juga berada pada bagian atas tanaman pula, tetapi pada kacang tanah meskipun bunga terbentuk pada bagian atas tanaman namun kemudian untuk tumbuh dan berkembang, bunga tadi harus berada di dalam tanah dengan cara membentuk ginofor. Dengan harus membentuk ginofor inilah maka akan banyak menimbulkan kendala bagi kacang tanah untuk memproduksi polong karena ginofor yang dihasilkan oleh sebuah bunga memiliki ukuran yang terbatas yakni ± 15 cm. Oleh karena itu jika ginofor terbentuk pada ketinggian lebih dari 15 cm maka akan sangat kecil peluang ginofor tersebut untuk berubah menjadi sebuah polong. Karena pertumbuhan dan perkembangan ginofor menjadi polong memerlukan kondisi kelembaban dan cahaya sebagaimana yang ada di dalam tanah. Oleh karena itu melalui upaya pemangkasan batang atau cabang tanaman maka diharapkan akan muncul cabang-cabang baru ke arah samping sehingga dapat lebih memperendah posisi atau tempat munculnya bunga (berjarak kurang dari 15 cm dari permukaan tanah). Sehingga apabila bunga tersebut tumbuh dan berkembang menjadi ginofor maka ginofor tadi akan dapat mencapai tanah dan akan dapat tumbuh serta berkembang menjadi sebuah polong.

1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

  • Upload
    vokhanh

  • View
    247

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

1

I. PENDAHULUAN

Kacang tanah merupakan tanaman kelompok legumenosa (kacang-

kacangan) yang memiliki keunikan pada pembentukan polongnya. Jika pada

tanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan

lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas tanaman dan

tumbuh serta berkembang juga berada pada bagian atas tanaman pula, tetapi pada

kacang tanah meskipun bunga terbentuk pada bagian atas tanaman namun

kemudian untuk tumbuh dan berkembang, bunga tadi harus berada di dalam tanah

dengan cara membentuk ginofor.

Dengan harus membentuk ginofor inilah maka akan banyak menimbulkan

kendala bagi kacang tanah untuk memproduksi polong karena ginofor yang

dihasilkan oleh sebuah bunga memiliki ukuran yang terbatas yakni ± 15 cm. Oleh

karena itu jika ginofor terbentuk pada ketinggian lebih dari 15 cm maka akan

sangat kecil peluang ginofor tersebut untuk berubah menjadi sebuah polong.

Karena pertumbuhan dan perkembangan ginofor menjadi polong memerlukan

kondisi kelembaban dan cahaya sebagaimana yang ada di dalam tanah.

Oleh karena itu melalui upaya pemangkasan batang atau cabang tanaman

maka diharapkan akan muncul cabang-cabang baru ke arah samping sehingga

dapat lebih memperendah posisi atau tempat munculnya bunga (berjarak kurang

dari 15 cm dari permukaan tanah). Sehingga apabila bunga tersebut tumbuh dan

berkembang menjadi ginofor maka ginofor tadi akan dapat mencapai tanah dan

akan dapat tumbuh serta berkembang menjadi sebuah polong.

Page 2: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

2

Kemudian dengan didukung oleh penambahan zat makanan berupa

penambahan unsur phosphor, yang banyak berperan pada fase pertumbuhan

generatif atau perkembangan organ generatif, maka nantinya diharapkan akan

lebih banyak lagi bunga yang dihasilkannya.

Dengan demikian maka perlu kiranya dilakukan pengkajian terhadap upaya

pemangkasan tanaman yang didukung oleh penambahan pupuk phospor terhadap

kacang tanah. Apalagi sampai saat ini ketersediaan kacang tanah di Indonesia

dapat dikatakan masih tergolong cukup rendah karena belum mampu mencukupi

kebutuhan masyarakat, sehingga untuk tujuan tersebut pemerintah Indonesia harus

mengimpor kacang tanah dari beberapa negara. Pada tahun 2001 saja angka

impor kacang tanah tercatat sebesar 118.758 ton biji kering atau senilai 35,528

ribu USD (Anonimous, 2002).

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka ada beberapa permasalahan yang dapat

dikemukakan yaitu :

1. Bagaimana pengaruh pemangkasan terhadap pembentukan cabang baru dan

hasil polong tanaman kacang tanah?

2. Bagaimana pengaruh pupuk phospor terhadap hasil polong tanaman kacang

tanah?

3. Bagaimana interaksi antara pemangkasan dan pemberian pupuk phospor

terhadap pembentukan cabang baru maupun hasil polong tanaman kacang

tanah?

Page 3: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah

Sama halnya dengan tanaman kacang-kacangan yang lain, kacang tanah

juga memiliki dua fase pertumbuhan yakni fase vegetatif dan fase generatif

(reproduktif). Fase vegetatif ditandai dengan munculnya kecambah dan berakhir

pada saat tanaman mulai berbunga, sedangkan fase generatif dimulai sejak

timbulnya bunga sampai dengan polong masak (pembungaan, pembentukan

polong, pembentukan biji dan pemasakan biji)

Bunga kacang tanah terbentuk pada tajuk di atas tanah, tetapi polong masuk

dan berkembang di dalam tanah dan mampu menyerap hara langsung dari tanah.

Setelah bunga mengalami persarian dan pembuhan maka bakal buah akan tumbuh

memanjang yang disebut ginofor dan bersifat geotropik. Ginofor tersebut akan

terus masuk menembus tanah sedalam 2 – 7 cm, kemudian akan terbentuk rambut-

rambut halus pada permukaan lentisel dan ginofor mengambil posisi horisontal

(Danarti dan Najiyati, 1992).

Kegemburan tanah merupakan syarat terpenting untuk tumbuhnya kacang

tanah. Tanah yang tidak gembur (padat) menurut Danarti dan Najiyati (1992),

dapat mengganggu pertumbuhan ginofor dalam membentuk polong atau bahkan

dapat mengakibatkan ginofor tidak mampu menembus tanah. Namun demikian,

banyak cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan kondisi tanah menjadi

gembur, antara lain dengan pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik.

Page 4: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

4

Dibandingkan dengan Cina, India, Nigeria dan Amerika Serikat, yang

selama ini menjadi produsen kacang tanah dunia maka produksi kacang tanah

Indonesia masih sangat rendah. Selama kurun waktu lima tahun (1996 – 2000)

produksi Cina rata-rata mencapai 10, 9 juta ton, India 7,4 juta ton, Nigeria 2,1 juta

ton dan Amerika Serikat 1,6 juta ton. Sedangkan produksi Indonesia rata-rata

hanya mampu mencapai 695.700 ton. Oleh karena itu untuk pemenuhi permintaan

pasar yang ada maka pada tahun 2001 Indonesia telah melakukan impor kacang

tanah yang tercatat sebesar 118.758 ton biji kering (Anonimous, 2002).

2. Pupuk Phospor

Phospor (P) merupakan unsur hara esensial makro yang penting setelah

Nitrogen (N). Hara P sangat penting bagi tanaman kacang tanah karena berfungsi

dalam transfer energi, penyusunan protein, koenzim, asam nukleat dan senyawa

metabolik (Suyamto, 1993). Kebutuhan hara P tanaman kacang tanah dapat

dipenuhi melalui serapan dari dalam tanah ataupun lewat daun. Untuk

menghasilkan 1,5 ton/ha, hara P yang terkandung dalam tanaman kacang tanah

sebanyak 6 kg (Widjaya, 1992). Bahkan disebutkan pula bahwa rata-rata hara P

yang diambil tanaman kacang tanah dari lahan seluas satu hektar adalah 27 kg

P2O5. Tanaman kacang tanah yang mengalami kekurangan unsur hara P

menunjukkan gejala pertumbuhan tanaman kerdil, batang dan daun berwarna

ungu.

Ditingkat petani (besar maupun kecil) sudah banyak sekali dikenal jenis atau

macam dari produk pupuk yang menjadi sumber unsur phospor, seperti TSP,

Page 5: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

5

SP36 dan GP 2000. Setiap jenis pupuk pada umumnya memiliki karakteristik

tersendiri baik dari segi fisik maupun kandungan bahan kimianya, dalam hal ini

terutama kandungan unsur haranya.

Pupuk SP 36 merupakan sumber phospor dengan kandungan P2O5 sekitar

36-38%, bersifat netral artinya tidak berpengaruh terhadap kemasaman tanah.

Pupuk ini lambat tersedia bagi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pemberian 104,17 kg/ha pupuk SP 36 dapat memberikan pengaruh yang baik pada

tanaman caisin (Supardi, 1979 dalam Suyadi dkk., 2001).

Suyadi dkk. (2001) menjelaskan bahwa GP 2000 adalah pupuk sumber

phospor yang dilengkapi dengan unsur hara mikro yang sangat diperlukan oleh

tanaman, serta mengandung bahan pembenah tanah yang berfungsi untuk

meningkatkan kesuburan tanah. Selain kandungan haranya yang berupa P

(10,36%), N (1,56%), K (5,72%) serta hara mikro lainnya ,pupuk ini tidak

memiliki efek samping terhadap pemadatan tanah seperti yang terjadi pada pupuk

yang lain.

3. Pemangkasan

Pemangkasan adalah upaya menghilangkan bagian tanaman dengan tujuan

untuk menghentikan proses pertumbuhan ke satu arah yaitu pada bagian yang

dipangkas. Selain itu dengan pemangkasan maka beberapa hormon pertumbuhan

seperti auksin yang biasanya banyak ditemukan di daerah pucuk tanaman akan

terhenti dan terakumulasi di daerah tempat pemotongan atau pemangkasan

Page 6: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

6

sehingga dengan adanya akumulasi tersebut maka akan merangsang daerah

potongan atau pemmangkasan untuk memunculkan tunas-tunas baru.

Banyak hasil yang diperoleh bagi tanaman yang dilakukan pemangkasan

seperti pada tanaman kacang panjang. Hasil penelitian Riswanto (2002)

menunjukkan bahwa tanaman kacang panjang yang dipangkas dapat

menghasilkan polong yang lebih banyak dan bobot segar yang lebih berat

dibandingkan dengan kacang panjang yang tidak dipangkas. Hal serupa juga

dilaporkan oleh Nurnaningsih (2003) yang menjelaskan bahwa pemangkasan pada

tanaman kacang panjang dapat meningkatkan jumlah dan bobot segar polong.

Begitu juga penelitian Sitompul, Wahyudi dan Dwipayana (2001) menunjukkan

bahwa pemangkasan kanopi dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai.

Page 7: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

7

III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

a. Pengaruh pemangkasan terhadap pembentukan cabang baru dan hasil polong

tanaman kacang tanah?

b. Pengaruh pupuk phospor terhadap hasil polong tanaman kacang tanah?

c. Interaksi antara pemangkasan dan pemberian pupuk phospor terhadap

pembentukan cabang baru maupun hasil polong tanaman kacang tanah?

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai acuan atau

rekomendasi untuk disosialisakan bagi petani kacang tanah tentang peran

pemangkasan dan pemberian pupuk phospor terhadap kacang tanah. Dengan

keberhasilan penelitian ini maka produksi kacang tanah dapat ditingkatkan dan

nilai impor kacang tanah dapat dikurangi atau bahkan ditiadakan, sehingga akan

dapat menambah nilai devisa negara Indonesia.

Page 8: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

8

IV. METODE PENELITIAN

1. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran

Kabupaten Banyumas yang terletak pada ketinggian 85 m dpl. selama enam bulan

2. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain benih

kacang tanah varietas Kancil, Furadan 3G, Matador, Folicur, KCl dan SP 36.

Adapun peralatan yang dipergunakan antara lain cangkul, pancong, hand sprayer,

pot plastik berdrainase, timbangan analitik, kantong kertas dan beberapa

peralatan non teknis lainnya.

3. Rancangan Percobaan

Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang disusun berdasarkan

Rancangan Acak Kelompok dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak

empat kali. Penelitian ini terdiri dari dua faktor yaitu :

Faktor I = Pemangkasan tanaman (K), terdiri dari dua taraf :

K0 = tanpa dipangkas

K1 = dipangkas

Faktor II = Pupuk Phospor (P), terdiri dari tiga taraf :

P0 = tanpa diberi pupuk phospor

P1 = diberi pupuk phospor sebanyak 75 kg/ha

P2 = diberi pupuk phospor sebanyak 150 kg/ha

Page 9: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

9

4. Pelaksanaan Percobaan

Tanah diolah menggunakan cangkul hingga diperoleh kondisi tanah yang

bersih dan tidak terlalu padat. Selanjutnya tanah kemudian dimasukkan ke dalam

polybag berdraenase yang berdiameter 40 cm dan tinggi 30 cm, hingga penuh.

Polybag-polybag sebagai unit perlakuan tersebut diatur dengan jarak antar

polybag dalam satu ulangan adalah 30 cm dan jarak polybag antar ulangan adalah

satu meter.

Penanaman benih kacang tanah dilakukan menggunakan tugal dengan

kedalaman tanam kira-kira tiga centimeter. Setiap lubang tanam diisi dengan dua

benih kacang tanah dan setelah tumbuh disisakan satu tanaman yang paling sehat.

Selanjutnya bagian atas ditutup dengan tanah tipis dan setelah itu tanah disiram

dengan air menggunakan gembor sampai tanah menjadi lembab. Tidak ada

penyulaman dalam penelitian ini karena semua benih yang ditanam tumbuh

dengan baik sampai ahir penelitian.

Pemupukan dilakukan bersamaan dengan saat penanaman dengan cara

dimasukkan ke dalam lubang pada jarak 10 cm di samping lubang tanam Pupuk

yang diberikan adalah KCl sebanyak 100 kg/ha atau 1 g/tanaman dan pupuk SP

36 dengan takaran sesuai perlakuan. Penyiraman dilakukan setiap hari pada sore

hari terutama jika tidak turun hujan, kecuali menjelang akhir pertumbuhan

penyiraman dilakukan dua sampai tiga hari sekali. Penyiangan dilaksanakan

manakala terdapat gulma di dalam polybag, Sedangkan pengendalian terhadap

gulma yang ada di sekitar polybag lebih dimaksudkan untuk mencegah

bersarangnya hama belalang di sekitar tanaman kacang tanah. Pengendalian hama

Page 10: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

10

belalang dilakukan dengan menyemprotkan insectisida Hamador dan Folicur

sesuai dosis anjuran.

Pemangkasan dilakukan setelah tanaman berumur tiga minggu setelah

tanam dengan cara memotong batang utama hingga batas dua ruas dari pangkal

batang dengan menggunakan gunting tanaman.

Pemanenan kacang tanah dilakukan setelah tanaman berumur 90 hari

dengan kriteria daun sudah banyak yang menguning dan polong cukup keras

dengan garis-garis yang jelas. Pemanenan dilakukan dengan cara pencabutan

seluruh bagian tanaman dari dalam tanah.

5. Pengamatan

Variabel yang diamati dalam penelitian ini antara lain :

a. Jumlah cabang (buah), dihitung jumlah cabang yang terbentuk setelah

dilakukan pemangkasan dan dihitung pada saat panen

b. Panjang cabang (cm). diukur rata-rata panjang cabang per tanaman dan diukur

pada saat panen.

c. Bobot kering tanaman (g), ditimbang berat tanaman (tanpa polong) pada akhir

masa tanam, setelah dikeringkan dengan oven pada suhu 80oC selama 48 jam

d. Jumlah ginofor gagal , dihitung jumlah ginofor yang berada/tumbuh pada

batang dengan posisi ketinggian lebih dari 15 cm dari permukaan tanah atau

pangkal batang yang gagal membentuk polong

e. Jumlah polong isi penuh, dihitung semua polong yang telah berisi penuh

Page 11: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

11

f. Bobot kering polong isi penuh (gram), ditimbang bobot polong yang berisi

penuh setelah dikeringkan dengan penjemuran dibawah terik matahari selama

satu minggu

6. Analisa Data

Semua data hasil pengamatan selanjutnya ditabulasikan kemudian dianalisa

menggunakan Analisa Varian. Jika dari hasil Analisa Varian menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh yang nyata atau sangat nyata dari perlakuan yang dicoba maka

dilanjutkan dengan melakukan pengujian dengan Uji Beda Nyata Terkecil pada

taraf 5%, hal ini untuk mengetahui perlakuan mana yang paling baik

Page 12: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

12

V. HASIL DAN PENBAHASAN

Matrik pengaruh perlakuan pemangkasan dan pemberian pupuk phospor

terhadap beberapa variabel yang diamati disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Matrik pengaruh perlakuan pemangkasan dan pemberian pupuk phospor

terhadap tanaman kacang tanah

Variabel yang diamati

Perlakuan

Pemangkasan

(K)

Pupuk Phospor

(P)

Interaksi

(K x P)

Jumlah cabang tn * tn

Panjang cabang tn tn tn

Jumlah ginofor gagal tn tn tn

Jumlah polong per tanaman tn * tn

Bobot kering polong isi tn * tn

Bobot kering tanaman tn tn tn

Keterangan : tn = berpengaruh tidak nyata * = berpengaruh nyata

Berdasarkan hasil analisa varian sebagaimana tersaji pada tabel 1 di atas

terlihat bahwa tidak terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan pemangkasan

dengan pemberian pupuk phospor terhadap tanaman kacang tanah, dilihat dari

variabel jumlah cabang, panjang polong, jumlah ginofor gagal, jumlah polong,

bobot kering polong dan bobot kering tanaman. Begitu pula perlakuan

pemangkasan pada tanaman kacang tanah tidak memberikan pengaruh yang nyata

terhadap semua variabel yang diamati. Pengaruh yang nyata hanya terlihat pada

perlakuan pemberian pupuk phospor, yaitu pada variabel jumlah cabang, jumlah

polong, bobot kering polong isi dan bobot kering tanaman.

Page 13: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

13

Tidak adanya pengaruh yang nyata pada perlakuan pemangkasan

dimungkinkan akibat sifat pertumbuhan tanaman kacang tanah yang indeterminat,

yakni tanaman masih tetap melakukan pertumbuhan organ vegetatif, seperti

cabang dan daun, meskipun tanaman sudah memunculkan organ generatifnya

(bunga). Sehingga proses pemangkasan yang hanya dilakukan sekali, yakni pada

umur tiga minggu, akan tetap memberi peluang bagi tanaman untuk tumbuh dan

berkembang seperti pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang tidak

dipangkas.

Oleh karena itu pemangkasan yang dilakukan pada umur tiga minggu

setelah tanam yang bertepatan dengan stadia pertumbuhan cepat bagi tanaman

kacang tanah, tidak berbeda jauh dengan tanaman yang tidak dipangkas karena

pada stadia ini terjadi proses penambahan bobot biomassa yang sangat cepat.

Sehingga meskipun tanaman dipangkas tetap menunjukkan pertumbuhan yang

hampir serupa dengan yang dipangkas.

Namun demikian dengan adanya pemangkasan terlihat adanya penurunan

panjang cabang dan jumlah ginofor gagal serta ada kecenderungan terjadi

peningkatan pada jumlah cabang, jumlah polong dan bobot kering polong (Tabel

2).

Page 14: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

14

Tabel 2. Rata-rata hasil pengamatan beberapa variabel akibat perlakuan

pemangkasan dan pemberian pupuk phospor pada tanaman kacang

tanah.

Perlakuan

Variabel

Jml

Cabang

(buah)

Panjang

Cabang

(cm)

Jml

Ginofor

Gagal

(buah)

Jml

Polong

per Tan.

(biji)

Bobot

Kering

Polong

(g)

Bobot

Kering

Tan.

(g)

Phospor

P0 4,7 a 41,4 3,8 11,9 a 6,97 a 13,98 a

P1 6,3 b 45,8 4,7 17,9 b 10,62 b 19,88 b

P2 6,4 b 45,9 4,9 18,2 b 11,27 b 21,27 b

BNT 5% 0,96 tn tn 3,78 2,11 4,64

Pemangkasan

K0 4,2 33,6 3,7 12,0 7,18 14,41

K1 4,6 33,0 3,0 12,1 7,25 13,15

BNT 5% tn tn tn tn tn tn

Keterangan : Angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama

menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf beda nyata 5%

Perlakuan pemberian pupuk phospor dapat memberikan pengaruh yang

nyata terhadap variabel jumlah cabang , jumlah polong, bobot kering polong dan

bobot kering tanaman. Jumlah cabang tertinggi 6,4 cm diperoleh pada perlakuan

pemberian phospor sebanyak 150 kg/ha SP 36 (P2), sedangkan terendah 4,7 cm

diperoleh pada perlakuan tanpa pupuk phospor (P0). Begitu pula pada variabel

jumlah polong, bobot kering polong dan bobot kering tanaman, hasil tertinggi

diperoleh pada perlakuan pemberian pupuk phospor sebanyak 150 kg/ha SP 36

(P2), masing-masing sebesar 18,2, 11,27 gram dan 21,27 gram. Hasil ini tidak

Page 15: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

15

berbeda nyata dengan perlakuan pemberian pupuk phospor sebanyak 75 kg/ha SP

36 (P1) dan berbeda nyata dengan hasil tanaman yang tidak diberi pupuk phospor

(P0).

Pemberian pupuk phospor pada tanaman kacang tanah dapat meningkatkan

jumlah cabang sebesar 34% dan dapat meningkatkan jumlah polong serta bobot

kering polong masing-masing sebesar 52,9% dan 61,6 %.

Adanya pengaruh yang nyata pada perlakuan pemberian pupuk phospor

terhadap beberapa variabel di atas karena pupuk phospor merupakan unsur hara

esensial makro yang penting setelah Nitrogen (N). Hara P sangat penting bagi

tanaman kacang tanah karena berfungsi dalam transfer energi, penyusunan

protein, koenzim, asam nukleat dan senyawa metabolik (Suyamto, 1993). Unsur

P sangat penting untuk mendukung pertumbuhan generatif tanaman seperti

pembentukan bunga, pembentukan biji dan pematangan biji.

Mobilitas larutan yang ada di dalam tanah tempat penanaman kacang tanah

yang terbatas, karena dibatasi oleh wadah yang ada (polybag), sangat

memungkinkan bagi larutan phospor untuk memenuhi kebutuhan tanaman kacang

tanah tanpa harus mengalir jauh dari areal penanaman kacang tanah. Sehingga

berakibat tidak adanya perbedaan antara perlakuan pemberian pupuk phospor 75

kg/ha SP 36 (P1) dan 150 kg/ha SP 36 (P2).

Page 16: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

16

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang ada maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Pemangkasan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pembentukan

cabang baru dan hasil polong tanaman kacang tanah

2. Pemberian pupuk phospor berpengaruh nyata terhadap jumlah polong dan

bobot kering polong tanaman kacang tanah. Jumlah polong dan bobot kering

polong tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian pupuk phospor

sebanyak 150 kg/ha SP 36.

3. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara pemangkasan dan pemberian

pupuk phospor terhadap pembentukan cabang baru maupun hasil polong

tanaman kacang tanah.

2. Saran

Mengingat tidak terlihatnya pengaruh yang nyata pada perlakuan

pemangkasan (umur tiga minggu setelah tanam) pada tanaman kacang tanah maka

perlu dikaji mengenai kemungkinan pemangkasan lebih dari sekali dan tidak

hanya pada cabang utama tetapi juga pada cabang-cabang baru yang muncul.

Page 17: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

17

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2002. Produksi Kacang Tanah Stagnan. Harian Pikiran Rakyat.

Sabtu, 31 Agustus 2002.

Danarti dan S. Najiyati. 1992. Palawija : Budidaya dan Analisa Usaha Tani.

Penebar Swadaya. Jakarta

Nurnaningsih, E.S. 2003. Pengaruh Pemangkasan dan Pemberian Pupuk P

terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Panjang. Skripsi.

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Riswianto, 2002. Pengaruh Waktu dan Frekusensi Pemangkasan terhdap

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Panjang. Skripsi. Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Suyadi, A., B. Nugroho dan A.M. Purnawanto. 2001. Uji Efektifitas Sumber

Fosfor dengan Berbagai Taraf pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.).

Laporan Penelitian. Univeritas Muhammadiyah Purwokerto. Purwokerto.

Suyamto H., 1993. Hara Mineral dan Pengelolaan Air pada Tanaman Kacang

Tanah. Monograf Kacang Tanah No. 12. Balittan Malang.

Widjaya-Adhi, I.P.G. 1992. Soil Testing and Formulating Fertilizer

Recommendation. Makalah Seminar “Fertilizer Marketing Training

Program”. Jakarta. 7-18 Desember 1992.

Page 18: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

18

LAMPIRAN :

PERSONALIA TENAGA PENELITI

1. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Bambang Nugroho, MP

b. Tempat/tanggal lahir : Kebumen, 7 Maret 1963

c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Alamat : Desa Kedungmalang RT 3 RW I Kec.

Sumbang Kab. Banyumas

e. Pangkat/ Golongan/NIK : Penata Muda Tk. I/III B/2160154

f. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

g. Fakultas/ Program Studi : Pertanian/Hortikultura

h. Bidang Keahlian : Budidaya Tanaman

j. Pengalaman penelitian :

1. Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) pada

Sistem Hidroponik dengan Media Tanam dan Konsentrasi Larutan

Nutrisi Greener 2001 B yang Berbeda (2001)

2. Respon Tanaman Baby Corn terhadap Tiga Macam Biofertilizer dan

Dosis Pupuk Nitrogen (2001)

3. Uji efektifitas dosis dan sumber phospor dengan berbagai taraf pada

tanaman padi (2001)

4. Uji efektifitas dosis dan sumber phospor dengan berbagai taraf pada

tanaman jagung (2001)

5. Kajian perimbangan pembentukan organ source-sink pada tingkat

pemberian Urea dan SP 36 yang berbeda (2003)

Purwokerto, Agustus 2006

Ir. Bambang Nugroho, MP

Page 19: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

19

2. Anggota Peneliti :

a. Nama Lengkap dan Gelar : Agus Mulyadi Purnawanto, SP, MP

b. Tempat/tanggal lahir : Sampang, 16 Agustus 1970

c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Alamat : Perumahan Tegalsari Indah

Jl. Paguyuban II Blok C No. 32

Bojongsari 53182

e. Pangkat/ Golongan/NIK : Penata /III C/2160175

f. Jabatan Fungsional : Lektor

g. Fakultas/ Program Studi : Pertanian/Hortikultura

h. Bidang Keahlian : Budidaya Tanaman

j. Pengalaman penelitian :

1. Status kadar lengas tanah dan hasil kacang tanah pada berbagai dosis

dan bentuk mulsa jerami (1998)

2. Keragaan tanaman kangkung darat pada sistem vertikulur dengan media

tanam berbeda (2000)

3. Uji efektifitas dosis dan sumber phospor dengan berbagai taraf pada

tanaman padi (2001)

4. Uji efektifitas dosis dan sumber phospor dengan berbagai taraf pada

tanaman jagung (2001)

5. Efisiensi produksi dan pembagian biomas tanaman jagung manis pada

penggunaan pupuk daun (2001)

6. Kajian perimbangan pembentukan organ source-sink pada tingkat

penyiangan dan pemberian urea yang berbeda (2002)

7. Kajian perimbangan pembentukan organ source-sink pada tingkat

pemberian urea dan SP-36 yang berbeda (2003)

8. Efektivitas sumber phospor dan pupuk organik pada budidaya kacang

tanah (2003)

9. Efektivitas Cendawan Mikoriza Arbuskula terhadap kontrol serapan

logam berat tanaman baby corn pada tanah tercemar timah hitam (2003)

Purwokerto, Agustus 2006

Agus Mulyadi Purnawanto, SP, MP

Page 20: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

20

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR

HASIL PENELITIAN NON KOMPETITIF

1. a. Judul Penelitian

b. Kategori Penelitian

:

:

Pengaruh Pemangkasan dan

Pemberian Pupuk Phospor terhadap

Kacang Tanah (Arachis hypogaea)

Kategori Penelitian I

2. Ketua Peneliti

a. Nama lengkap dan gelar

b. Jenis Kelamin

c. Pangkat/Golongan/NIK

d. Jabatan Fungsional

e. Fakultas/Program Studi

f. Bidang Ilmu yang Diteliti

:

:

:

:

:

:

Ir. Bambang Nugroho, M.P.

Laki-laki

Penata Muda Tk. I/III B/2160154

Asisten Ahli

Pertanian/Hortikultura

Pertanian

3. Jumlah Tim Peneliti : 2 orang

4. Lokasi penelitian : Desa Dukuhwaluh, Kec. Kembaran,

Kabupaten Banyumas

5. Kerjasama dengan Institusi lain

a. Nama Institusi

b. Alamat

:

:

-

-

6. Jangka Waktu Penelitian : 6 bulan

7. Biaya yang diperlukan : Rp 1.000.000,00

(satu juta rupiah)

Purwokerto, Agustus 2006

Mengetahui : Ketua Peneliti,

Dekan Fakultas Pertanian

Ir. Aman Suyadi. M.P. Ir. Bambang Nugroho. M.P.

NIP. 132047418 NIK. 2160175

Menyetujui :

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Teguh Marhendi, ST, MT

NIK. 2160172

Page 21: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

21

LAPORAN PENELITIAN NON KOMPETITIF

PENGARUH PEMANGKASAN DAN PEMBERIAN

PUPUK PHOSPOR TERHADAP KACANG TANAH

(Arachis hypogaea)

Oleh :

Ir. Bambang Nugroho, M.P.

Agus Mulyadi Purnawanto, S.P., M.P.

DIBIAYAI PROYEK PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITIAN NOMOR : A11.III/ 046-S.Pj/LPPM/II/2006

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

AGUSTUS, 2006

Page 22: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

22

PENGARUH PEMANGKASAN DAN PEMBERIAN PUPUK PHOSPOR

TERHADAP KACANG TANAH (Arachis hypogaea). Bambang Nugroho dan

Agus Mulyadi Purnawanto. 2006.

RINGKASAN

Sebagai sumber protein di Indonesia, kacang tanah menduduki peringkat

kedua setelah kedele. Namun demikian produksi yang ada ternyata masih relatif

rendah sehingga Indonesia harus mengimpor kacang tanah dari beberapa negara.

Rendahnya produksi kacang tanah diantaranya adalah disebabkan oleh gagalnya

ginofor mencapai tanah dan kurang optimalnya pertumbuhan dan perkembangan

ginofor menjadi sebuah polong.

Pemangkasan tanaman merupakan salah satu upaya yang dimungkin mampu

mengurangi kegagalan ginofor mencapai tanah karena dengan pemangkasan akan

ada peluang munculnya cabang-cabang baru dengan posisi yang tidak setinggi

cabang utama sehingga ginofor akan lebih muah mencapai tanah.

Sedangkan pertumbuhan dan perkembangan ginofor yang kurang optimal

dapat diatasi dengan penambahan unsur phospor, yang memiliki peran sangat

penting untuk membantu pertumbuhan organ generatif tanaman serta

memperlancar proses transfer energi.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran

Kabupaten Banyumas yang terletak pada ketinggian 85 m dpl. Penelitian

dilaksanakan selama 6 bulan, mulai bulan Februari – Agustus 2006.

Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang disusun berdasarkan

Rancangan Acak Kelompok dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak

empat kali. Penelitian ini terdiri dari dua faktor; pertama, pemangkasan tanaman

(K), terdiri dari dua taraf yaitu tanpa dipangkas (K0) dan dipangkas batang utama

(K1) pada umur tiga minggu setekah tanam. Kedua, dosis pupuk phospor (P)

terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa diberi pupuk phospor (P0), diberi pupuk phospor

sebanyak 75 kg/ha (P1) dan diberi pupuk phospor sebanyak 150 kg/ha (P2).

Page 23: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

23

Variabel yang diamati dalam penelitian ini antara lain jumlah cabang

(buah), panjang cabang (cm), bobot kering tanaman (g), jumlah ginofor gagal,

jumlah polong isi penuh dan bobot kering polong isi penuh (gram). Semua data

hasil pengamatan selanjutnya ditabulasikan kemudian dianalisa menggunakan

Analisa Varian. Jika dari hasil Analisa Varian menunjukkan pengaruh yang nyata

atau sangat nyata maka dilanjutkan dengan melakukan pengujian dengan Uji Beda

Nyata Terkecil pada taraf 5%.

Berdasarkan penelitian yang ada maka diperoleh hasil bahwa pemangkasan

tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pembentukan cabang baru dan

hasil polong tanaman kacang tanah. Pemberian pupuk phospor berpengaruh nyata

terhadap jumlah polong dan bobot kering polong tanaman kacang tanah. Jumlah

polong dan bobot kering polong tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian

pupuk phospor sebanyak 150 kg/ha SP 36. Tidak terdapat interaksi yang nyata

antara pemangkasan dan pemberian pupuk phospor terhadap pembentukan cabang

baru maupun hasil polong tanaman kacang tanah.

Page 24: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

24

PRAKATA

Segala puji bagi Allah SWT, atas segala nikmat dan anugerah yang telah

dilimpahkan-Nya kepada kami sehingga penelitian dengan judul “Pengaruh

Pemangkasan dan Pemberian Pupuk Phospor terhadap Kacang Tanah (Arachis

hypogaea) ” dapat kami selesaikan hingga penyusunan laporan ini.

Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya tak lupa kami sampaikan pada

semua pihak yang telah memberikan dorongan moral dan material demi

terselesaikannya penelitian ini, terutama pada pihak Universitas Muhammadiyah

Purwokerto yang telah menyalurkan dana pelaksanaan penelitian.

Banyak kendala yang kami hadapi dalam menyelesaikan laporan ini namun

kami berharap semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi yang

memerlukannya, baik sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut

atau sebagai bahan pustaka untuk menambah khasanah pengetahuan atau

wawasan.

Purwokerto, Agustus 2006

Penyusun

Page 25: 1 I. PENDAHULUAN - digilib.ump.ac.id filetanaman kacang-kacangan yang lain seperti buncis, kacang panjang, lamtoro dan lainnya, polong terbentuk dari bunga yang berada di bagian atas

25

DAFTAR ISI

Hal

RINGKASAN ……………………………………………………………. i

PRAKATA ………………………………………………………………. iii

I. PENDAHULUAN …………………………………………………. 1

II. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………. 3

III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ……………………….. 7

IV. METODE PENELITIAN …………………………………………… 8

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………… 11

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………… 15

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 16

LAMPIRAN ……………………………………………………………… 17